• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Modul Ujian Essay Online Dengan Koreksi Otomatis Pada Learning Management System SMPN 1 Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Modul Ujian Essay Online Dengan Koreksi Otomatis Pada Learning Management System SMPN 1 Cimahi"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ARIS TRI BAHTIAR EFENDI

10110063

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

NIM : 10110063

Tempat/Tgl. Lahir : Probolinggo, 14 Oktober 1991

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : KPAD Pusdik Bekang E1 RT.06 RW.13 Kel. Baros

Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi

No. Telp/HP : 085624628833

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan

1997-1998 TK Eka Pratiwi

1998-2004 SD Negeri Sukodadi 1

2004-2007 SMP Negeri 1 Paiton

2007-2010 SMA Negeri 1 Kraksaan

2010-2014

Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik

Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

(5)

v

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil SMP Negeri 1 Cimahi ... 9

2.1.1 Sejarah SMP Negeri 1 Cimahi ... 9

2.1.2 Visi dan Misi SMP Negeri 1 Cimahi ... 10

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 11

2.1.4 Deskripsi Tugas Sturktur Organisasi SMPN 1 Cimahi ... 11

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Learning Management System ... 13

2.2.1.1 Fungsi LMS ... 13

2.2.2 Metode / Algoritma ... 16

(6)

vi

2.2.3.1 Basis Data ... 24

2.2.3.2 Flow Map ... 26

2.2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 26

2.2.3.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 28

2.2.4. Pengembangan Perangkat Lunak ... 29

2.2.4.1 Personal Home Page (PHP)... 29

2.2.4.2 Database Management System (DBMS) ... 30

2.2.4.3 Dreamweaver ... 32

2.2.4.4 Web Browser ... 32

2.2.4.5 Jama PHP ... 32

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 33

3.1 Analisis Sistem ... 33

3.1.1 Analisis Masalah ... 33

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 33

3.1.3 Analisis Metode/Algoritma ... 35

3.1.3.1 Pseudocode Sistem ... 45

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 48

3.1.4.1 Analisis Perangkat Keras... 48

3.1.4.2 Analisis Perangkat Lunak ... 48

3.1.4.3 Analisis Pengguna ... 49

3.1.5 Entity Relationship Diagram ... 50

3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 54

3.1.6.1 Diagram Konteks ... 54

3.1.6.2 Data Flow Diagram ... 55

3.1.6.2.1 DFD Level 1 LMS SMPN 1 Cimahi ... 55

3.1.6.2.2 DFD Level 2 Proses 4 Pembelajaran ... 58

(7)

vii

3.2.1 Skema Relasi ... 65

3.2.2 Struktur Tabel ... 66

3.2.3 Struktur Menu ... 72

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 74

3.2.5 Perancangan Pesan ... 86

3.2.6 Jaringan Semantik ... 87

3.2.7 Prosedural ... 89

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 93

4.1 Implementasi ... 93

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 93

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 94

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 94

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 98

4.2 Pengujian Sistem ... 99

4.2.1 Pengujian Alpha ... 99

4.2.2 Kasus dan hasil pengujian ... 100

4.2.2.1 Pengujian Login ... 100

4.2.2.2 Pengujian Pengolahan Ujian ... 100

4.2.2.3 Pengujian Akses Ujian ... 102

4.2.2.4 Pengujian Pengoreksian Essay ... 103

4.2.2.4.1 Rencana Pengujian Pengoreksian Essay ... 103

4.2.2.4.2 Pengujian Sistem Pengoreksian Essay ... 104

4.2.2.5 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 106

4.2.3 Pengujian Beta ... 106

4.2.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 106

4.2.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 116

(8)
(9)

119

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sommerville, I. (2011). Software Enginering Ninth Edition.

Massachusetts: Addison-Wesley.

[2] Effendi, E., & Zhuang, H. (2005). Konsep dan Aplikasi Elearning.

Yogyakarta: Andi.

[3] Weiss, S.M., Indurkhya, N., Zhang, T., Damerau, F.J. 2005. Text Mining :

Predictive Methods fo Analyzing Unstructered Information. Springer :

New York.

[4] Deddy Winarsono, Daniel O Siahaan, Umi Yuhana.(2009), sistem

penilaian otomatis kemiripan kalimat menggunakan syntactic-semantic

similarity pada sistem e-learning, Jurnal Ilmiah Kursor, vol. 5(2).

[5] Landauer, T.K.,Foltz, P.W., Laham, D., “Introduction to Latent Semantic Analysis”, Discourse Processes,1998

[6] Rosa A. S, M. S. (2013). "Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan

Berorientasi Objek". Bandung: Informatika Bandung.

[7] R. S. Pressman. (2010). Software Engineering : A Practitioner's

Approach, 7th Edition. New York: McGraw Hill Higher Education.

[8] Madcoms. (2008). PHP dan MySQL untuk pemula. Yogyakarta: Andi.

[9] Sidik, B., & Pohan, H. I. (2009). Pemograman Web Dengan HTML.

Bandung: Informatika.

[10] T.N. Dao, An improvement on capturing similarity between strings,

2005, http://www.codeproject.com/Articles/11157/An-improvement-on-capturing-similarity-between-str, diakses 28 Juni 2014.

[11] Arifin Rizal.(2006), Peranan substitusi N-Gram dan Code Shift pada

algoritma Soundex, Jurnal Institut Pertanian Bogor.

[12] Pradhana Fandi.(2013), Penerapan Sting Matching pada fitur Auto

Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones, Makalah IF3051 Strategi

(10)

120

[13] Rohmawati Fuat.(2010), Sistem Penilaian Esai Otomatis pada

E-Learning dengan Metode Cosine Similarity, Institut Teknologi Sepuluh

November.

[14] Sahriar Hamza.(2013), Sistem Koreksi Soal Essay Otomatis Dengan

menggunakan Metode Rabin Karp, Jurnal EECCIS, vol. 7(2).

[15] Diego Octaria.(2008), Implementasi Skema Pembobotan pada Aplikasi

Penilaian Esai Otomatis Metode Latent Semantic Analysis, Universitas

(11)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb

Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

tugas akhir dengan judul “Pengembangan Modul Ujian Essay Online Dengan Koreksi Otomatis Pada Learning Management System SMP Negeri 1 Cimahi”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah

turut membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Melalui kesempatan ini,

dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua, kakak dan adik. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya

dan kesabarannya, semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik

untuk kita semua.

2. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu dan membimbing penulis sehingga mampu

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

3. Bapak Alif Finandhita, S.Kom. dan Bapak Adam Mukharil Bachtiar,

S.Kom., M.T. selaku penguji yang telah memberikan bimbingan dan

arahannya.

4. Teman-teman kelas IF-2 angkatan 2010 dan sahabat-sahabat terhebat

sepanjang masa yang sangat setia saat suka dan duka menempuh

perjalanan tugas akhir hingga terselesaikan dengan baik.

5. Segenap guru dan siswa yang ikut berpartisipasi dalam penelitian di

SMPN 1 Cimahi.

6. Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun

(12)

iv

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua, terima kasih untuk

bantuannya selama ini, semoga juga dapat menjadi amal ibadah

dihadapan-Nya.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa

program studi Teknik Informatika di UNIKOM. Penulis menyadari tugas akhir ini

masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis

harapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan dari tugas akhir ini. akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Bandung, 18 Agustus 2014

(13)

1

SMP Negeri 1 Cimahi merupakan sekolah yang memiliki beberapa fasilitas

teknologi informasi dan fasilitas pendidikan yang lengkap, seperti laboratorium

komputer dan koneksi internet. Proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Cimahi

adalah dengan cara tatap muka dan secara online sudah berjalan dengan baik.

Seperti guru memberikan materi dan tugas secara langsung kepada siswa,

kemudian siswa mempelajari materi tersebut dan mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru baik secara konvensional maupun secara online

(inkonvensional) yaitu kegiatan belajar mengajar dilakukan dimanapun dan

kapanpun dengan menggunakan media komputer yang menghubungkan antara

siswa dengan guru secara online menggunakan media internet dengan bantuan

aplikasi Learning Management System (LMS) berbasis website.

Sistem LMS yang ada saat ini memiliki fitur ujian online, namun hanya

terbatas pada ujian pilihan ganda saja. Padahal pada kenyataannya guru juga

memberikan soal ujian berbentuk essay kepada siswa, kendala lainnya adalah

guru masih melakukan pengoreksian soal essay menggunakan cara manual yang

mungkin membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk pengoreksiannya. Dalam

mengerjakan soal essay kadangkala siswa mengalami kesalahan penulisan saat

memasukkan salah satu kata saat memasukkan jawaban. Hal ini sangat merugikan

siswa, karena dengan salah penulisan itu dapat membuat jawaban siswa secara

keseluruhan menjadi salah. Maka dari itu dibutuhkan suatu metode untuk

menangani kesalahan inputan jawaban siswa tersebut dengan memberikan

toleransi agar tidak dinilai salah.

Pada penelitian sebelumnya, masalah kesalahan pengetikan atau pengejaan

juga sudah dilakukan oleh Zainal Arifin [11] Pada penelitiannya, Zainal Arifin

menerapkan algoritma soundex pada sistem temu-kembali berdasarkan kesalahan

pengetikan nama ilmiah fonetik untuk nama ilmiah. Kemudian selanjutnya

(14)

menerapkan algoritma string matching seperti Brute Force, Knuth-Morris Pratt

dan Boyer-Moore untuk fitur pengecekan kesalahan ejaan pada fitur autocorrect

dan fitur autotext. Pada penelitian ini, penulis menggunakan algoritma

Levenshtein Distance pada penanganan kesalahan penulisan jawaban siswa karena

mampu menentukan kempiripan dua buah kata (string) hanya dilihat dari posisi

huruf-huruf yang ada di kedua kata yang dicermati [10]. Algoritma ini cukup

efisien karena hanya memperhitungkan jarak karakter penyusun antar kata yang

dicocokkan sehingga eksekusinya lebih cepat, tidak seperti pada penelitian

sebelumnya yang menggunakan algoritma soundex dan algoritma string matching

seperti Brute Force, Knuth-Morris Pratt dan Boyer-Moore yang melakukan

pencocokan secara bertahap pada seluruh rangkaian string sehingga memiliki

proses yang cenderung panjang, rumit dan tentunya lebih lama proses

eksekusinya.

Penelitian mengenai pemeriksaan dan penilaian soal essay juga sudah ada

yang melakukan sebelumnya antara lain penelitian yang dilakukan oleh

Rohmawati Fuat. Dalam penelitiannya Rohmawati [13] menerapkan metode

Cosine Similarity dalam melakukan pengoreksian dan penilaian esai. Penggunaan

metode Cosine Similarity memiliki kekurangan yaitu masih memiliki standar

deviasi yang cukup tinggi untuk jenis pertanyaan dan jawaban tertentu

dikarenakan perbedaan nilai bobot setiap kata di dalam sistem. Selain itu juga

penelitian yang dilakukan oleh Sahriar Hamza [14] dimana dalam penelitiannya

diterapkan metode Rabin Karp dalam penilaian esainya. Metode Rabin Karp

kurang cocok untuk digunakan dalam pengoreksian essay karena hanya fokus

pada kecocokan kata atau kalimat yang sama dalam pengoreksian dan

penilaiannya. Pada penelitian ini, digunakan algoritma Latent Semantic Analysis

(LSA). LSA dipilih karena cukup efisien dan cocok untuk melakukan

pengoreksian essay karena mampu untuk mendapatkan kalimat yang relevan

dengan query bukan hanya karena memuat kata atau kalimat yang sama dengan

query, tapi juga karena memuat kata atau kalimat yang bermakna sama dengan

(15)

Dengan ditemukannya permasalahan yang ada, maka dibutuhkan metode

yang dapat membantu guru untuk pengoreksian soal essay secara otomatis oleh

sistem. Dengan dikembangkan aplikasi LMS ini, diharapkan bisa menjadi sebuah

media yang mampu membantu dan mengevaluasi sistem pembelajaran yang

sedang berjalan saat ini dalam peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di

SMP Negeri 1 Cimahi. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian tugas akhir ini diberi judul “Pengembangan Modul Ujian Essay Online Dengan Koreksi Otomatis Pada Learning Management System SMP Negeri 1 Cimahi”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, yang

menjadi titik permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Belum adanya ujian online berbentuk essay.

2. Pengoreksian soal essay masih dilakukan secara manual yang

membutuhkan waktu yang tidak singkat.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah mengembangkan Learning Management

System untuk SMPN 1 Cimahi. Sedangkan tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Membantu guru dalam melakukan monitoring terhadap kegiatan belajar

siswa dengan membangun sebuah fitur pengujian materi pelajaran secara

online.

2. Membuat fitur ujian online berbentuk essay serta pengoreksian soal essay

secara otomatis oleh sistem untuk membantu guru dalam melakukan

penilaian terhadap kemampuan kompetensi siswa berdasarkan hasil

pengujian secara online.

3. Mengetahui akurasi pengoreksian oleh sistem menggunakan algoritma

Latent Semantic Analysis berdasarkan prosedur pengoreksian secara

(16)

1.4. Batasan Masalah

Mengingat permasalahan yang dikaji sangat luas, agar penyajian lebih terarah

dan mencapai sasaran yang ditentukan, maka diperlukan suatu pembatasan

masalah atau ruang lingkup kajian yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Learning Management System ini bersifat sebagai sistem pendukung

proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Cimahi.

2. Sistem Learning Management System dikembangkan pada bagian

pengoreksian ujian essay.

3. Pengoreksian soal essay dilakukan menggunakan algoritma Levenshtein

Distance dan Latent Semantic Analysis (LSA).

4. Pengoreksian tidak memperhatikan sinonim atau persamaan kata.

5. Pengoreksian tidak memperhatikan makna kalimat.

6. Pengoreksian hanya untuk kalimat bersifat definitif, bukan yang bersifat

opini dan matematis.

7. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis

terstruktur. Alat (tools) yang digunakan adalah DFD (Data Flow

Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram) dan Flow Map.

8. Software pengembangan aplikasi ini menggunakan Adobe Macromedia

Dreamweaver 8, dengan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai

DBMS (Database Management System), WAMP Server sebagai internal

server, sedangkan untuk menjalankan aplikasi ini menggunakan browser.

1.5. Metode Penelitian

Dalam pembuatan skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang

menggambarkan fakta-fakta dan informasi secara sistematis, aktual, dan akurat.

Adapun metode yang digunakan pada saat mengumpulkan data dan model proses

(17)

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a.Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mempelajari sumber kepustakaan

diantaranya hasil penelitian, buku referensi, jurnal dan bacaan-bacaan

yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b.Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan

langsung terdahap lingkungan sekolah termasuk kegiatan belajar

mengajar yang berlangsung di SMP Negeri 1 Cimahi.

c.Kuesioner

Metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis

kepada 15 siswa SMP Negeri 1 Cimahi untuk memperoleh informasi

sebagai dasar pengembangan LMS.

1.5.2. Model Pembangunan Perangkat Lunak

Model proses yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini

akan menggunakan model Water Fall, model ini adalah model sederhana yang

berurutan dan saling terkait tahap-tahapnya dalam membangun sistemnya

sehingga mampu menghasilkan sistem yang tersruktur dengan baik karena pada

setiap tahapan mempunyai dokumentasi yang jelas. Alasan menggunakan model

ini adalah karena karakteristik water fall kebutuhan pengguna harus sudah jelas.

Tahap-tahap utama dari model ini memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan

dasar yaitu [1]:

I. Software requirements analysis.

Tahap ini mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh

sistem, yaitu dengan cara studi literatur, observasi dan kuesioner kepada

pihak sekolah. Sehingga semua data yang dibutuhkan bisa didapatkan

(18)

II. Design

Tahap ini memfokuskan pada tiga poin program: arsitektur program,

interface, dan algoritmanya berdasarkan data kebutuhan pengguna yang

telah didapat. Seperti kebutuhan, design juga didokumentasi dan menjadi

bagian konfigurasi program

III.Coding

Desain ditranslasikan menjadi mesin, yaitu menggunakan bahasa

pemrograman PHP.

IV.Testing

Saat kode telah dibuat, program mulai ditest kepada penggunanya.

Testing fokus pada logika internal dari software, fungsi eksternal serta

mengetes untuk mengcover error dan memastikan inputan yang telah

dibuat dan hasilnya sesuai dengan tujuan.

V. Maintenance

Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup

yang palinglama. Sistem diinstall dan dipakai. Pemeliharaan mencakup

koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap

terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan

pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

(19)

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan akhir penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan

topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses

analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa

yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang pemaparan analisis sistem yang terdiri dari analisis

sistem yang berjalan, analisis kebutuhan nonfungsional, analisis data dan

analisis kebutuhan fungsional yang digunakan untuk mendefinisikan

hal-hal yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak. Hasil dari

analisis tersebut kemudian digunakan untuk melakukan perancangan

perangkat lunak yang terdiri dari struktur menu, perancangan antarmuka,

jaringan semantik dan perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dalam menjelaskan

implementasi , tampilan antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, dan

pengujian terhadap sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai hal-hal penting yang telah dibahas dan kemudian

dibuat kesimpulan. Bab ini juga berisi saran-saran yang diberikan untuk

(20)
(21)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan

dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam

mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan

pengembangan sistem yaitu profil sekolah, learning management system,

algoritma koreksi essay, konsep perancangan sistem, dan pengembangan

perangkat lunak.

2.1. Profil SMP Negeri 1 Cimahi 2.1.1. Sejarah SMP Negeri 1 Cimahi

SMP Negeri 1 Cimahi berawal dari dari sebuah sekolah untuk golongan

pribumi yang sudah berdiri sejak tahun 1926, dan dibangun oleh Pemerintah

Hindia Belanda dengan nama HIS. Kemudian pada saat penjajahan Jepang tahun

1942–1945 HIS diubah menjadi Sekolah Rakyat (SR) No 3 Cimahi. Setelah

Indonesia merdeka diubah lagi menjadi Sekolah Rakyat (SR) no 4 Cimahi. Pada

Tahun 1949 sekolah ini menjadi sebuah sekolah swasta dengan nama SMP Parki

di bawah pimpinan Bapak Samir.

Setelah melewati beberapa perubahan dan perkembangan, akhirnya pada

tanggal 15 Agustus tahun 1950 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No 6535/R berdirilah SMP Negeri 1 Cimahi dengan dipimpin

pertama kali oleh Bapa Rd. Samad Bratawijaya. Pada saat itu sekolah ini memiliki

9 ruang, yang digunakan untuk kelas sebanyak 8 ruang dan satu untuk ruang

Guru, TU dan Kepala Sekolah. Dan tahun itu pulalah dijadikan awal kelahiran

SMP Negeri 1 Cimahi.

Setelah berakhir masa kepemimpinan Bapak Rd. Samad Bratawijaya

selanjutnya sekolah ini berturut-turut dipimpin oleh kepala-kepala sekolah

diantaranya :

1. Tahun 1955–1962 oleh Bapak Mochamad Kasim.

2. Tahun 1962–1966 oleh Bapak R. Embang Artawijaja (sekarang

(22)

SMP).

3. Tahun 1966–1968 oleh Bapak M. Djudju Sadjid.

4. Tahun 1968–1974 oleh Bapak Drs. R. P. Hartoyo.

5. Tahun 1974–1986 oleh Bapak T. Darsah.

6. Tahun 1986–1988 oleh Bapak H. E Hasan Badjuri BA.

7. Tahun 1988–1992 oleh Bapak Saryama Lala Mugia BA.

8. Tahun 1992–1994 oleh Bapak Endang Dachlan.

9. Tahun 1994 oleh Bapak Ade Juhandi sebagai PYMT.

10.Tahun 1994–1996 oleh Bapak Drs. Ubes Sumantri.

11.Tahun 1996 oleh Bapak Drs. H. Odjo Suheman sebagai PYMT.

12.Tahun 1996–1999 oleh Bapak Drs. Sholeh Gunawan.

13.Tahun 1999–2002 oleh Bapak Drs. E. Saefudin Satyaputra.

14.Tahun 2002 oleh Bapak Drs. Hadi Supriatna, MM sebagai PLH.

15.Tahun 2002–sekarang oleh Ibu Dra. L.G. Arisuweni, M.Pd.

2.1.2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Cimahi

Dalam menjalankan institusinya, SMPN 1 Cimahi memiliki visi dan misi

sebagai pedoman dalam mencapai tujuannya. Adapun visi dan misi yang dimiliki

oleh SMPN 1 Cimahi adalah sebagai berikut:

1.Visi

Terwujudnya sekolah yang memiliki siswa berkualitas, cerdas dan

kompetitif dalam bidang IMTAQ dan IPTEK serta berwawasan

lingkungan. Dengan motto IDEAL yaitu :

1. Itikad yang baik.

2. Dedikasi yang tinggi.

3. Evaluasi diri.

4. Akhlak yang mulia.

5. Luwes dalam ucapan dan tindakan.

2.Misi

(23)

2. Membentuk pribadi yang luhur dan berakhlak mulia.

3. Meningkatkan etos kerja seluruh warga sekolah.

4. Mengupayakan kemandirian yang bertanggung jawab dalam

proses pembelajaran dan pengelolaan pendidikan.

5. Mengembangkan minat dan bakat apresiasi seni-budaya.

6. Menumbuhkembangkan kearifan lokal dan kesolehan sosial

2.1.3. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi menunjukan pola hubungan jalur komunikasi antara

fungsi-fungsi, bagian-bagian atau orang-orang yang ada dalam suatu organisasi

dapat diketahui bagaimana wewenang dan tanggung jawab mengalir diantara

bagian tersebut.

Dibawah ini adalah Bagan Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Cimahi.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi SMPN 1 Cimahi

2.1.4. Deskripsi Tugas Struktur Organisasi SMPN 1 Cimahi

Melihat dari Gambar 2.1, setiap jabatan memiliki tugas masing-masing,

berikut penjelasan mengenai tugas dari masing-masing jabatan yang ada di SMP

(24)

a)Kepala sekolah bertugas :

1. Merencanakan pengembangan penyelenggaraan pendidikan.

2. Mengorganisasikan seluruh proses pendidikan di sekolah yang

meliputi aspek edukatif dan admnistratif.

3. Me-monitoring perkembangan siswa dan guru bidang studi.

b)Tata usaha bertugas :

1. Membantu pimpinan dalam menyiapkan rencana pendidikan.

2. Mengelola data siswa, guru, materi dan data-data yang bersangkutan

dengan kegiatan sekolah.

c)Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertugas:

1. Menyusun jadwal pelajaran.

2. Mengatur pelaksanaan penilaiaan.

3. Menyusun jadwal mengajar guru bidang studi.

4. Menyusun program semester.

d)Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bertugas:

1. Mengelola kesiswaan dari ekstrakulikuler dan kegiatan siswa lainnya

baik intern atau ekstern sekolah.

2. Bekerjasama dengan pihak OSIS (Organisasi Siswa Intern Sekolah).

e) Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana bertugas mengelola

penyediaan dan pengadaan barang-barang yang dibutuhkan sekolah

(barang inventaris sekolah).

f) Wakil kepala sekolah bidang humas bertugas mengelola informasi

sekolah.

g) Guru bidang studi bertugas dalam proses belajar mengajar di sekolah

berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak sekolah.

(25)

2.2. Landasan Teori

Dalam membangun Learning Management System untuk SMPN 1 Cimahi,

terdapat landasan teori yang mendukung diantaranya :

2.2.1. Learning Management System

Learning Management System (LMS) adalah system yang membantu

administrasi dan berfungsi sebagai platform e-learning content [2]. Apabila

memiliki banyak materi pelajaran e-learning, kita tidak hanya meletakkannya

pada layar desktop komputer dalam bentuk icon. Bagaimana bila kita memiliki

lebih dari 100 judul mata pelajaran e-learning? Layar computer kita tentu akan

penuh. Oleh karena itu, kita perlu memiliki LMS sebagai system yang mengatur

e-learning content atau mata pelajaran e-learning.

2.2.1.1. Fungsi LMS

Berikut adalah beberapa fungsi LMS :

1. Katalog

LMS yang baik harus dapat menunjukkan materi pelajaran yang dimiliki.

Materi-materi dapat berupa pelajaran e-learning, artikel, tesis, hasil diskusi

dan lain sebagainya. Katalog yang baik pun harus dapat membedakan

materi berdasarkan jenis materi, departemen yang memerlukan (misalnya,

pelajaran marketing mi untuk department marketing dan penjualan)

maupun kurikulum (misalnya, pelajaran anggaran untuk kurikulum

keuangan, pelajaran coaching untuk kurikulum kepemimpinan).

Katalog yang baik harus dapat menampilkan informasi tentang suatu

pelajaran dengan lengkap, meliputi judul, tujuan, cakupan atau outline,

durasi, target pelajar, tangggal tersedia, materi pendahuluan, tes yang

harus diikuti dan lain sebagainya.

2. Registrasi dan persetujuan

Fungsi ini memungkinkan calon peserta pelatihan mendaftarkan diri secara

online, baik untuk pelajaran online maupun di kelas. Apabila calon peserta

pelatihan selesai mendaftar dan pelajaran membutuhkan persetujuan atasan

(26)

(biasanya melalui e-mail) bahwa terdapat satu pendaftaran yang harus

ditanggapi. Atasan dapat mengakses sistem dan melihat pendaftaran serta

informasi tentang pelajar dan pelajaran. Kemudian, dia dapat mengambil

tindakan, apakah disetujui atau ditolak. LMS kembali menginformasikan

hal tersebut kepada calon peserta pelatihan.

LMS yang baik dapat pula menyimpan data pendaftaran dan persetujuan

untuk membantu departemen pelatihan dalam memonitoring kegiatan

e-learning di kemudian hari.

3. Menjalankan dan memonitoring e-learning

LMS harus menjalankan materi pelajaran e-learning dengan baik. Apabila

komputer pelajar tidak memiliki konfigurasi yang sesuai, maka LMS harus

mengesannya dan memberikan peringatan kepada pelajar.

Setelah materi pelajaran e-learning dijalankan, LMS harus mempunyai

kemampuan merekam kegiatan agar dapat dibuat laporannya. LMS harus

dapat merekam tentang berapa lama siswa mengakses materi pelajaran,

berapa kali, tanggal dan jamnya dan lain sebagainya.

4. Evaluasi

LMS yang baik pun harus dapat melakukan bermacam evaluasi yang dapat

mengukur keahlian peserta pelatihan sebelum dan sesudah mengikuti

pelatihan. Evaluasi harus dapat mengukur seberapa jauh peserta pelatihan

menyerap materi. Berdasarkan hasil evaluasi, LMS secara otomatis

menyarankan untuk mengulang kembali pelajaran, membaca beberapa

artikel tambahan, mengikuti pelajaran yang lain atau tindakan lainnya.

5. Komunikasi

LMS berguna pula sebagai sarana komunikasi bagi departemen pelatihan

dan anggota organisasi. LMS dapat menyajikan atau memberikan

pengumuman kepada pelajar tertentu. Pengumuman dapat dari pengajar

atau administrator pelatihan.

Komunikasi di sini dapat berarti pengajar memberikan materi bacaan

tambahan kepada peserta pelatihan melalui system. Pengajar dapat pula

(27)

beberapa pelajar tertentu dan LMS dapat menginformasikannya kepada

mereka agar dapat mengakses dan men-download artikel melalui LMS.

6. Laporan

Melalui LMS, para administrator pelatihan dapat memperoleh laporan

berisi data pelatihan. Atasan dan manajemen harus dapat mengakses

system dan mencetak laporan secara langsung, tanpa meminta bantuan

administrator. Misalnya, seorang manajer ingin mengetahui berapa banyak

anak buahnya yang telah memperoleh pelatihan MS Powerpoint. Ia mudah

masuk atau login ke dalam LMS dan mencari data pelatihan anak buahnya.

7. Rencana pembelajaran

Seorang manajer dapat membuat rencana pembelajaran untuk seberapa

pelajar mengenai analisa kebutuhan belajar. Alangkah baiknya, bila

rencana pembelajaran atau training plan dapat diikutsertakan dalam LMS.

Jadi, berdasarkan rencana pembelajaran, LMS secara otomatis

merekomendasikan program pembelajaran yang sesuai dan mengatur

jadwalnya. Jadi, pelajar dapat melihat materi pembelajaran yang dia

butuhkan melalui LMS, kapan dia bisa mengikuti dan harus

menyelesaikan.

8. Integrasi

Dalam suatu organisasi, ada beberapa system komputer. LMS yang baik

dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan system – system yang ada.

Integrasi dengan system SDM adalah hal yang vital. Dengan integrasi

yang baik, LMS akan mendapatkan daftar informasi karyawan terbaru dari

system SDM yang sudah ada. Jadi, apabila pada system SDM terdapat

perubahan data karyawan, penambahan karyawan baru atau karyawan

yang keluar, maka informasi dapat digunakan untuk memperbaharui data

pelatihan terkait.

Selain kedelapan fungsi dasar, kita dapat menambahkan fungsi-fungsi

penunjang lain, misalnya forum diskusi atau chatroom agar pelajar dan pengajar

(28)

2.2.2. Metode / Algoritma 2.2.2.1. Text Preprocessing

Text Preprocessing adalah langkah awal sebelum dilakukan sebuah

pencocokan pada sting. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1. toLowerCase / case folding, yaitu mengubah semua karakter huruf

menjadi huruf kecil,

2. Menghilangkan delimiter-delimiter seperti tanda titik(.), koma(,), spasi dan

karakter angka yang ada pada kata tersebut

3. Hapus kata umum (stopword).

4. Tokenizing yaitu pemotongan string dalam teks berdasarkan kata yang

menyusunnya dan disimpan dalam sebuah variable array [3].

2.2.2.2. Algoritma Levenshtein Distance

Algoritma Levenshtein distance dibuat oleh Vladimir Levenshtein pada

tahun 1965. Algoritma levenshtein distance merupakan metrik yang digunakan

untuk mengukur perbedaan jarak antara dua sekuens. Perhitungan edit distance

didapatkan dari matriks yang digunakan untuk menghitung jumlah perbedaan

string antara dua string. Perhitungan jarak antara dua string ini ditentukan dari

jumlah minimum operasi perubahan untuk membuat string A menjadi string B.

Levenshtein distance antara dua string ditentukan berdasarkan jumlah minimum

perubahan/pengeditan yang dibutuhkan untuk melakukan transformasi dari satu

bentuk string ke string yang lain. Ada 3 macam operasi utama yang dapat

dilakukan oleh algoritma levenshtein distance yaitu:

a.Operasi pengubahan karakter

Operasi pengubahan karakter merupakan operasi menukar sebuah

karakter dengan karakter lain. Contohnya penulisan string “informatica” menjadi “informatika”. Dalam kasus ini karakter ‘c’ diganti dengan huruf ‘k’.

b.Operasi penambahan karakter

Operasi penambahan karakter berarti mengambahakan karakter ke dalam

(29)

karakter ‘o’ setalah karakter ‘r’ untuk membentuk string “informatika”. Penambahan karakter tidak hanya dilakukan dengan menyisipkan

ditengah-tengah string, tapi juga bisa ditambahkan diawal atau diakhir

string.

c.Operasi penghapusan karakter

Operasi penghapusan karakter dilakukan untuk menghilangkan karakter

dari suatu string. Contohnya string “informatikar”, karakter terkhir dihilangkan sehingga menjadi string “informatika”. Pada operasi ini dilakukan operasi penghapusan karakter ‘r’. [4]

Contoh :

1. Jika a adalah “informatika” dan b adalah “informatika”, maka

LD(a,b) = 0, karena tidak ada transformasi yang dibutuhkan. Kedua

string adalah identik.

2. Jika a adalah “informatika” dan b adalah “infrmatika”, maka

LD(a,b) = 1, karena dibutuhkan satu insert (menambahkan ‘o’)

dicukupkan untuk menstransformasikan string a menjadi string b.

Perhitungan harga pengeditan pada setiap operasi yang dilakukan adalah

sesuai dengan aturan berikut:

1. d(a,ԑ) = 1 harga untuk menghapus substring a

2. d(ԑ,a) = 1 harga untuk penyisipan substring a

3. d(a,a) = 1 harga untuk substitusi substring a ke substring b

4. d(a,a) = 0

Semakin besar nilai yang dihasilkan oleh operasi levenshtein distance

maka semakin besar pula perbedaan di antara kedua string tersebut. Penggunaan

levenshtein distance terbatas pada penentuan kemiripan dua buah string dilihat

dari posisi huruf-huruf yang ada di kedua kata.

(30)

jawaban terlihat perbedaan pada string “makhluk” dengan “makluk”, maka salah salah satu string jawaban siswa tersebut berjarak 1 dari string kunci jawaban.

Jarak tersebut secara persentase bernilai 14% dari ukuran string “makluk”

sehingga kemiripan relatif dari string tersebut dengan salah satu string kunci

jawaban adalah 86%.

2.2.2.3. Latent Semantic Analysis

Latent Semantic Analysis (LSA) adalah suatu metode untuk mengekstrak

sebuah tulisan dalam suatu dokumen dan kemudian mengaplikasikannya dalam

perhitungan matematis. Penilaian dengan metode LSA lebih kepada kata-kata

yang ada dalam tulisan tanpa memperhatikan urutan kata dan tata bahasa dalam

tulisan tersebut, sehingga suatu kalimat yang dinilai adalah berdasarkan kata-kata

kunci yang ada pada kalimat tersebut.[5]

Untuk menghitung nilai jawaban essay menggunakan metode LSA,

caranya adalah dengan cara membuat sebuah dokumen essay yang menjadi acuan

(query) atau kunci jawaban dan kemudian essay yang akan dinilai dibandingkan

dengan esai acuan jawaban, semakin banayak kemiripannya maka semakin besar

nilai jawabannya.

Langkah-langkah pemeriksaan essay dengan metode LSA adalah

pertama-tama tulisan direpresentasikan ke dalam matriks dimana baris matriks

menunjukkan kata-kata kunci (queries) pada dokumen tersebut dan setiap kolom

menunjukkan kolom dokumen. Setiap sel menunjukkan banyaknya kemunculan

kata kunci yang berada pada matriks pada dokumen yang ada di kolom matriks.

Kemudian isi dari sel tersebut terlebih dahulu ditransformasikan dimana setiap

frekuensi kata dibobotkan dengan sebuah fungsi yang menunjukkan pentingnya

sebuah kalimat dalam paragraph dan juga derajat yang menunjukkan seberapa

pentingnya tipe kata didalam suatu kalimat.

Langkah selanjutnya adalah dilakukan dekomposisi Singular Value

Decomposition (SVD) pada matriks kata-dokumen. Pada SVD matriks memuat

frekuensi pemunculan kata kunci di dekomposisi menjadi tiga buah matriks yang

(31)

asalnya. Matriks pertamanya mendeskripsikan entitas kolom sebagai nilai vektor

orthogonal matriks. Matriks keduanya berupa matriks diagonal yang memuat nilai

skalar matriks. Secara matematis, faktor yang paling baik adalah menggunakan

dimensi terkecil dari matriks awalnya, sehingga rekonstruksi matriks terbaik

dihasilkan pada saat nilai faktor lebih kecil dari jumlah faktor yang digunakan.

Dimensi dari matriks yang telah disederhanakan dengan menghapus

koefisien pada matriks diagonal sebanyak yang diinginkan sampai tersisa

koefisien sebanyak dimensi yang terpilih. Tujuan penyederhanaan ini adalah agar

terbentuk matriks yang memuat nilai korelasi yang diinginkan ketika tiga buah

matriks direkonstruksi. Kemudian penilaian akan dilakukan dengan

membandingkan matriks korelasi dari query dengan matriks korelasi dari setiap dokumen dengan menggunakan perhitungan cosinus α.

Untuk lebih memahami proses ini lebih jelas, berikut ini adalah contoh

yang biasa digunakan. Pada gambar 2.2 dapat dilihat beberapa kalimat yang

terdiri dari dua tema.

Gambar 2.2 Contoh Kalimat dan Kata Kunci

Dari contoh pada gambar 2.2 ada sembilan kalimat dengan lima kalimat

pertama bertema human computer interaction (kalimat c1 sampi c5), dan empat

kalimat selanjutnya bertema mathematical graph theory (kalimat m1 sampai m4).

Syarat sebuah kata menjadi kata kunci pada paragraf ini adalah setidaknya sebuah Technical Memo Example

Titles:

c1: Human machine interface for Lab ABC computer applications c2: A survey of user opinion of computer system response time

c3: The EPS user interface management system

c4: System and human system engineering testing of EPS

c5: Relation of user-perceived response time to error measurement

m1: The generation of random, binary, unordered trees

m2: The intersection graph of paths in trees

(32)

kata harus muncul minimal 2 kali dalam queries. Pentransformasian kata-kata

diatas menjadi sebuah matriks A ditunjukkan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Transformasi Matriks Kemunculan Kata Kunci Pada Susunan Kalimat dalam Gambar 2.2

C1 C2 C3 C4 C5 M1 M2 M3 M4

Dekomposisi matriks pada tabel 2.1. SVD merepresentasikan semantic

space ke dalam bentuk matriks yang memiliki orde lebih kecil dibandingkan orde

matriks aslinya, namun perhitungan matriks tetap menghasilkan matriks yang

bernilai hampir sama. SVD merupakan teorema aljabar linear yang dikatakan

mampu memecah blok suatu matriks A menjadi tiga matriks baru, yaitu sebuah

matriks orthogonal U, Matriks diagonal S, dan Transpose Matriks orthogonal V.

Teorema SVD adalah sebagai berikut :

A

mn

= U

mm

x S

mn

x V

Tnn ...(2-3)

Dimana UTU=I, VTV=I. Kolom matriks U merupakan Eigenvektor Orthonormal dari AAT, sedangkan kolom matriks V merupakan Eigenvektor Orthonormal dari ATA, dan S merupakan matriks diagonal akar dari nilai eigen dari matriks U atau V dalam urutan dari yang terbesar (Descending order).

(33)

ditunjukkan pada tabel 2-2.

Tabel 2.2. Matriks U sebagai komponen matriks A

0.22 -0.11 0.29 -0.41 -0.11 -0.34 0.52 -0.06 -0.41

Sedangkan matriks kedua berupa matriks diagonal yang memuat nilai

skalar matriks didapat dari akar kuadrat dari nilai eigen matriks ATA dan disebut sebagai matriks S. Matriks S dari hasil perhitungan untuk contoh pada gambar 2.2

ditunjukkan pada tabel 2.3. Untuk matriks terakhir cara mencarinya sama dengan

matriks pertama, yang menjadi perbedaan adalah yang dicari matriks AAT bukan ATA, dan matriks ini disebut sebagai matriks V Matriks V dari hasil perhitungan untuk contoh pada gambar 2.2ditunjukkan pada tabel 2-4.

Tabel 2.3. Matriks S sebagai komponen dari matriks A

(34)

Tabel 2.4. Matriks V sebagai komponen vektor orthogonal transpose

Reduce matriks dipilih sebesar k dimensi dalam contoh ini k = 2, sehingga

matriks komponen S hanya menyisakan nilai seperti pada Tabel 2.5, kemudian

komponen U, S yang disederhanakan, dan V dikalikan kembali untuk mendapat

matriks Ak yang merupakan matriks rekonstruksi A. Hasilnya adalah seperti tabel yang ditunjukkan oleh tabel 2.5.

(35)

Matriks Ak tidak sama dengan matriks A yang asli. Matriks Ak hanyalah sebuah pendekatan atau aproksimasi A pada faktor k. SVD yang dilakukan setelah

penyederhanaan mengambil sebagian besar struktur penting yang terdapat pada

korelasi kata kunci dan dokumen. Pada saat yang sama juga menghilangkan

variabilitas penggunaan kata yang menjadi gangguan utama. Selama nilai dari k

jauh lebih kecil dari banyaknya kata kunci maka perbedaan minor dalam

terminologi dapat diabaikan. Kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat yang

sama, akan berdekatan satu sama lain dalam ruang k walaupun kata kunci itu tidak

pernah muncul bersamaan lagi pada kalimat yang sama. Hal ini berarti beberapa

kalimat yang tidak memiliki satupun kata kunci yang sama, maka dia tidak akan

mendekati saling berhubungan dalam ruang-k.

2.2.2.4. Penilaian Essay

Query yang merupakan kata kunci dari kunci jawaban dapat

direpresentasikan sebagai vektor dalam ruang-k. Vektor inilah yang kemudian

dibandingkan dengan vektor-vektor jawaban essay siswa (dokumen) untuk

selanjutkan dinilai kemiripannya. Sebuah query seperti halnya dokumen,

merupakan kumpulan dari kata-kata. Query dapat representasikan sebagai

...(2-4)

Seperti vektor query, vektor dokumen direpresentasikan sebagai

...(2-5)

Matriks q adalah matriks satu kolom yang elemennya berisi jumlah kata

kunci dalam query. Sementara matriks d adalah matriks satu kolom. Elemennya

berisi nilai kemunculan kata kunci dalam dokumen. Matriks d sama dengan kolom

(36)

dikorelasikan dengan semua vektor dokumen yang ada. Teknik korelasi yang

umum digunakan adalah dengan mencari nilai kemiripan kosinus yang dibentuk

antara vektor query dan vektor dokumen. Korelasi kosinus antara vektor query

dan vektor dokumen diberikan oleh persamaan

...(2-6)

α adalah sudut diantara kedua vektor tersebut. Jadi, nilai korelasi adalah perhitungan sudut berdasarkan kosinus antara q dan d. Jika dilakukan penilaian

dari jawaban siswa yang paling besar ke paling kecil nilainya, maka jawaban yang paling besar nilainya adalah yang memiliki sudut α dengan yang paling kecil.

2.2.3. Konsep Perancangan Sistem

Dalam perancangan system yang akan dibangun, perlu adanya

perencanaan pengolahan data dimana semua data disimpan ke dalam sebuah

database agar seluruh data saling berelasi.

2.2.3.1. Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya dan dapat diakses dengan mudah dan

cepat. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan

menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari

tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan.

Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,

karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para user atau user.

Data diartikan sebagai representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia, barang, hewan, konsep, dan lain-lain. Terdapat sejumlah sudut

pandang pengertian basis data, yaitu:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

(37)

kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa dan tanpa pengquiz (redudansi) yang tidak

perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektronik.

Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media

penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen

Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data

meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu,

melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report

data. Dalam sebuah media penyimpanan, basis data dapat diciptakan maupun

dihilangkan. Dalam sebuah basis data terdiri atas dua atau lebih tabel yang saling

berhubungan. Dalam operasi basis data, tabel-tabel tersebut dapat diciptakan dan

dapat dihilangkan juga.

Elemen Basis Data terdiri dari :

1. Entitas adalah sekumpulan objek yang terdefinisikan yang

mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan satu dengan

lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu

kejadian.

2. Atribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas

yang membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain.

Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek,

atau dengan kata lain kumpulan atribut dari setiap entitas dapat

mengidentifikasi keunikan suatu individu.

3. Data value (nilai data) adalah data aktual atau informasi yang

disimpan pada tiap data, elemen atau atribut. Atribut nama pegawai

menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan.

4. File/Tabel merupakan kumpulan record sejenis yang mempunyai

panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai

(38)

5. Record/Tuple merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling

berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap.

Satu record mewakili satu data atau informasi.

2.2.3.2. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam

migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan.

Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam

segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis

alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian, yang akan dijelaskan dalam tabel.

2.2.3.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika

penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data

tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti

notasi chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi chen.

Pada model Entity-Relationship Diagram, semesta data yang ada di dunia

nyata diterjemahkan/ditranformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat

konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut sebagai Diagram

Entity-Relationship [6]. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD

(39)

Tabel 2.6. Simbol-simbol pada ERD

Simbol Deskripsi

Entitas / Entity Entitas merupakan data inti yang akan

disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel

Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas

Atribut Kunci Primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)

Atribut Multinilai / Multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

Relasi Relasi yang menghubungkan antar

entitas; biasanya diawali dengan kata kerja

Asosiasi / Association Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian

Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas.

ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan

dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan

relasi ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah entitas) atau N-ary (satu

relasi menghubungkan banyak entitas), tetapi banyak metode perancangan ERD

(40)

2.2.3.4. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan

Trish Sarson pada tahun 1979 yang termasuk dalam Structured System Analysis

and Design Methodology (SSADM) yang ditulis oleh Chris Gane dan Trish

Sarson [6].

Pada tahun 1980-an Edward Yourdon dan Tom Demarco

memperkenalkan metode yang berbeda, dimana dengan mengubah persegi dengan

sudut lengkung (pada DFD Chris Gane dan Trish Sarson) dengan lingkaran untuk

menotasikan. DFD Edward Yourdon dan Tom Demarco popular digunakan

sebagai model analisis sistem perangkat lunak yang akan diimplementasikan

dengan pemrograman terstruktur.

Data Flow Diagram atau pemodelan aliran data adalah aktivitas pemodelan

inti pada analisis terstruktur. DFD memperlihatkan gambaran tentang

masukan-proses-keluaran dari suatu perangkat lunak. Yaitu, objek-objek data mengalir ke

dalam perangkat lunak, kemudian objek-objek data itu akan ditransformasi oleh

elemen-elemen pemrosesan, dan objek-objek data hasilnya akan mengalir keluar dari

sistem/perangkat lunak.

DFD yang pertama (DFD peringkat 0 atau diagram konteks)

menggambarkan sistem secara keseluruhan. DFD-DFD berikutnya sesungguhnya

merupakan penghalusan dari diagram konteks, memberikan gambaran yang semakin

rinci dari diagram konteks, dan hal ini akan berlanjut ke peringkat-peringkat

selanjutnya [7].

DFD tidak sesuai untuk memodelkan sistem perangkat lunak yang akan

dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek. Paradigma pemrograman

terstruktur dan pemrograman berorientasi objek merupakan hal yang berbeda.

(41)

Tabel 2.7. Notasi-notasi pada DFD

Simbol Deskripsi

Proses atau fungsi atau prosedur; pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam kode program.

File atau basisdata atau penyimpanan (storage); pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya dibuat menjadi tabel-tabel basis data yang dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus sesuai dengan perancangan tabel-tabel pada basis data (Entity Relationship Diagram (ERD))

Entitas luar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output) atau orang yang memakai/berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan.

Aliran data; marupakan data yang dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses, atau dari proses ke masukan (input) atau keluaran (output).

Pada satu diagram DFD sebaiknya jumlah modul tidak boleh melebihi 20

buah. Jika lebih dari 20 buah modul, diagram akan terlihat rumit atau susah untuk

dibaca sehingga menyebabkan sistem yang dikembangkan juga menjadi rumit [6].

2.2.4. Pengembangan Perangkat Lunak 2.2.4.1. Personal Home Page (PHP)

PHP adalah kombinasi antara bahasa pemograman dan aplikasi server [8].

PHP merupakan server-side scripting yang digunakan untuk membuat dan

menjalankan aplikasi web server yang dinamis, interaktif dan mempunyai

performasi tinggi. Aplikasi server adalah program yang terdiri atas teknik-teknik

(42)

1. Ketangguhan bahasa pemograman

2. Pengaksesan basis data ke media penyimpanan yang permanent.

3. Mendukung internet protocol, khususnya HTTP dan e-mail.

PHP mampu berhubungan dengan basis data dan dapat diintegrasikan

dengan HTML. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dalam sistem

operasi yang berbeda pula. PHP ditulis dalam bahasa C, sehingga sebagian besar

sintak PHP mirip dengan C dan perl. Beberapa keuntungan menggunakan PHP

adalah sebagai berikut :

1. Open source, semua source PHP tersedia.

2. PHP diterbitkan secara gratis, tidak ada biaya dalam

mengimplementasikan.

3. Cross-platform, PHP dapat berjalan dalam sistem operasi Windows

98, Windows NT dan Macintosh.

4. PHP juga dapat berjalan pada server Microsoft Personal Web Server,

IIS dan Aphace.

5. Embedded-html, karena itu PHP mudah dipelajari.

2.2.4.2. Database Management System (DBMS)

DBMS (Database Management System) adalah suatu system aplikasi

yang digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menampilkan data. suatu

system aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai

berikut:

a.Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data

b.Mampu menangani integritas data

c.Mampu menangani akses data secara bersamaan

(43)

DBMS sudah mulai berkembang sejak tahun 1960an. Kemudian sekitar

tahun 1970an mulai berkembang teknologi Relational DBMS yaitu DBMS

berbasis relasional model. Relasional model pertama kali dikembangkan oleh

Edgar J. Codd pada tahun 1970. Secara sederhana relasional dapat dipahami

sebagai suatu model yang memandang data sebagai sekumpulan tabel yang saling

terkait. Hampir semua DBMS komersial dan open source saat ini berbasis

Relastional DBMS.

Pada tahun 1980an mulai berkembang Object Oriented DBMS

(OODBMS). OODBMS berkembang seiring dengan perkembangan teknologi

pemrograman berorientasi objek. Saat ini OODBMS juga cukup berkembang

namun belum menggeser kepopuleran RDBMS.

MySQL adalah perangkat lunak DBMS atau server basis data yang dapat

melayani banyak pengguna, dan dapat melakukan proses dalam waktu yang

bersamaan (multi threaded). MySQL juga sangat cepat dan fleksibel dan dapat

menyimpan data yang berkapasitas besar. Dalam perancangannya, MySQL

mengutamakan kecepatan proses, ketangguhan dan kemudahan bagi

penggunanya.

Pada saat ini MySQL adalah server basis data yang paling banyak diminati

oleh banyak perusahaan di dunia. MySQL menyediakan lingkungan yang mudah

dan efisien untuk menyimpan data dan mengakses basis data berkapasitas besar

lebih cepat dari pada server basis data lainnya. Keuntungan lainnya adalah bahwa

MySQL server tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang mahal.

MySQL server memungkinkan membuat aplikasi client untuk mengakses

dan memanipulasi data di server basis data melalui basis data provider.

Keuntungan utama menggunakan MySQL server adalah mudah digunakan,

berkecepatan tinggi dan membutuhkan sedikit memori serta tidak membutuhkan

(44)

2.2.4.3. Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah program editor HTML professional untuk mendesain, mengkode dan mengembangkan situs, halaman web, serta

aplikasi web. Tampilan fitur editing dalam Dreamweaver akan membantu dalam

membuat sebuah halaman web tanpa harus menuliskan kode java script maupun

HTML. Dreamweaver juga dapat membantu dalam membangun dinamik database

untuk aplikasi web dengan menggunakan server seperti ASP, ASPNet,

ColdFusion Markup Language (CFML), JSP dan PHP.

2.2.4.4. Web Browser

Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan

informasi dari server web. Software ini kini telah dikembangkan dengan

menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat melakukan point dan

click untuk pindah dokumen. Dapat dikatakan saat ini hanya ada 2 browser GUI

yang popular, yaitu Intenet Explorer dan Netscape Navigator [9].

2.2.4.5. Jama PHP

Selain MATLAB, aplikasi matematis web based yang bisa digunakan

untuk penghitungan SVD adalah JAMA. JAMA adalah singkatan dari Java

Matrix. JAMA merupakan script php untuk perhitungan matriks kompleks.

Class-class dari package JAMA akan sering digunakan dalam operasi matriks seperti

perkalian matriks, transpose, dan inverse. Karena JAMA hanya merupakan script

PHP bukan merupakan aplikasi maka kinerja server-pun tidak akan terlalu

(45)

33

ada untuk mempermudah mengetahui kelemahan sistem yang sedang berjalan.

Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dikembangkan

sebagai usulan sistem baru untuk memperbaiki sistem yang sudah ada sekaligus

untuk memenuhi permintaan dari pihak SMP Negeri 1 Cimahi.

3.1. Analisis Sistem

Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah

berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus dengan maksud untuk

mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan, kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi

sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistemnya. Di dalam analisis

sistem terdapat analisis masalah, analisis sedang berjalan, spesifikasi kebutuhan

perangkat lunak, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis data, analisis

kebutuhan fungsional, spesifikasi proses, dan kamus data DFD.

3.1.1. Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, yang menjadi titik

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Belum adanya ujian online berbentuk essay dan pengoreksian secara

otomatis oleh sistem.

2. Pengoreksian soal essay dilakukan secara manual yang membutuhkan

waktu yang tidak singkat dengan kemungkinan kesalahan dalam

mengoreksi.

3.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Cimahi,

maka dapat digambarkan prosedur sistem ujian yang sedang berjalan kedalam

bentuk flowmap diagram sebagai berikut:

1. Guru memberikan soal ujian kepada siswa.

(46)

3. Guru menyerahkan soal yang sudah dikerjakan.

4. Guru mengoreksi jawaban ujian yang sudah dikerjakan oleh siswa.

5. Hasil ujian siswa digandakan oleh guru sebagai arsip.

6. Siswa menerima hasil ujian.

Gambar 3.1. Flowmap sistem yang sedang berjalan

(47)

3.1.3. Analisis Metode/Algoritma

Sistem yang akan dikembangkan adalah sebuah sistem pengoreksian soal

essay yang bertujuan untuk melakukan penilaian otomatis terhadap jawaban essay

siswa. Pengoreksian essay yang dikembangkan hanya sebatas soal dengan

jawaban definitif bukan opini ataupun deskriptif. Langkah yang ada dalam sistem

antara lain:

(48)

Dimisalkan kunci jawaban guru adalah “Kemampuan mata untuk mencembungkan dan memipihkan lensa mata saat melihat objek” dan jawaban

siswa adalah “Daya kemampuan mata untuk menebalkan dan memipihkan lensa

mta saat melihat objek”. Berikut langkah-langkah pengoreksian soal essay :

1. Text prepocessing

Text processing merupakan langkah awal sebelum melakukan tahapan

pencocokan string. Berikut langkah-langkahnya:

a.Case folding yaitu dengan menjadikan semua huruf baik kunci jawaban

dan jawaban siswa menjadi huruf kecil terlebih dahulu.

b.Filtering yaitu penghapusan kata-kata umum pada kalimat kunci dan

jawaban siswa yang berupa stopwords, seperti “dan”, “jika”, “adalah”,

”merupakan”, “namun”, “tetapi”, “yang” dan sebagainya dan juga

Gambar 3.3. subproses text preprocessing

(49)

hilangkan stoplist seperti tanda titik, tanda koma, tanda seru, dan

sebagainya.

c.Tokenizing yaitu pemotongan string dalam teks berdasarkan kata yang

menyusunnya dan disimpan dalam sebuah variable array.

2. Periksa kata pada kunci dengan jawaban menggunakan levenshtein

Penggunaan algoritma levenshtein adalah untuk menangani kesalahan

penulisan salah satu kata oleh siswa. Disini jawaban siswa yang salah dalam

penulisan diberikan toleransi jika jarak levenshtein <= 1, sehingga tidak

disalahkan jawabannya.

Misalkan pada jawaban siswa “daya kemampuan mata untuk menebalkan dan memipihkan lensa mta saat melihat objek”, setelah melewati proses tokenizing dan masing-masing kata disimpan dalam suatu variabel array.

Kemudian untuk mengetahui jarak kedekatan antara bentuk kata pada array

masukan (jawaban siswa) dengan bentuk kata pada array pattern (kunci jawaban)

dilakukan proses algoritma levenshtein distance.

Berikut algoritma pencocokannya :

1. Cocokkan kata jawaban yang sudah diexplode (dipotong) dengan kata

kunci yang sudah dipotong juga.

contoh: Kunci : kemampuan mata untuk mencembungkan dan

memipihkan lensa mata saat melihat objek.

Jawaban: daya kemampuan mata untuk menebalkan dan

memipihkan lensa mta saat melihat objek.

jika ditemukan kata yang tidak ada pada explode kunci, dihitung

jaraknya terlebih dahulu ke masing-masing kata pada explodekunci.

2. jika jarak yang ditemukan = 1, maka kata tersebut dianggap benar

(sama dengan kata pada kunci jawaban guru).

3. jika jarak yang ditemukan > 1, maka kata tersebut dianggap salah. dan

(50)

Disini ditemukan string dengan nilai levenshtein 1 yaitu pada salah satu string

jawaban siswa pada string ”mta” ( array_jawaban[8]) = “mta” ) yang akan

dikomparasi dengan salah satu string kunci jawaban guru yaitu “mata”.

Diasumsikan kata yang lain dalam kalimat sudah benar.

Berikut adalah proses pada algoritma levenshtein distance :

1) Buat matriks s[x], t[y] dimana s[x]= (panjangkunci+1) X t[y]=

(panjangjawaban+1).

2) Inisialisasi s[x] pertama (0..i), dimana i = panjang kata “mata”

3) Inisialisasi t[y] pertama (0..j), dimana j = panjang kata “mta”

m a t a

0 1 2 3 4

m 1

t 2

a 3

Gambar 3.6 inisialisasi matriks (i+1) X (j+1)

4) Untuk u:=1 to x.

5) Untuk p:=1 to y.

6) Melakukan proses pencocokan dengan membandingkan setiap karakter pada string “mata” dangan setiap karakter pada string “mta”.

7) Jika nilai i = 0, maka nilai cell [0,j] = j.

8) Jika nilai j = 0, maka nilai cell [i,0] = i.

9) Jika karakter s[u] = t[p] maka beri nilai 0.

10)Jika karakter s[u] ≠ t[p] maka beri nilai 1.

11)Tentukan nilai cell [x , y] dengan memasukkan nilai terkecil dari :

(51)

b. Nilai cell [x-1 , y] + 1

c. Nilai cell [x , y-1] + 1

m a t a

0 1 2 3 4

m 1 0

t 2 1

a 3 2

Gambar 3.7 Tabel matriks Levenshtein Distance iterasi (1,1), (1,2), (1,3)

m a t a

0 1 2 3 4

m 1 0 1

t 2 1 2

a 3 2 1

Gambar 3.8 Tabel matriks Levenshtein Distance iterasi (2,1), (2,2), (2,3)

m a t a

0 1 2 3 4

m 1 0 1 2

t 2 1 2 1

a 3 2 1 2

(52)

m a t a

0 1 2 3 4

m 1 0 1 2 3

t 2 1 2 1 2

a 3 2 1 2 1

Gambar 3.10 Tabel matriks Levenshtein Distance iterasi (4,1), (4,2), (4,3)

Dapat disimpulkan bahwa string “mata” dan “mta” memiliki jarak bernilai 1, yaitu transformasi berupa insertion atau penambahan karakter. Kemudian string

“mta” pada string jawaban siswa diganti dengan “mata” karena tidak memiliki

jarak yang terlalu jauh.

3. Koreksi essay menggunakan Latent Semantic Analysis

Dalam penilaian digunakan algoritma Latent Semantic Analysis (LSA),

Langkah-langkah kinerja algoritma LSA adalah sebagai berikut :

Misalkan:

Kunci Jawaban :

kemampuan mata untuk mencembungkan dan memipihkan lensa mata saat

melihat objek.

Jawaban :

1. kemampuan mata untuk mencembungkan atau memipihkan lensa mata

2. daya kemampuan mata untuk menebalkan dan memipihkan lensa mata saat

melihat objek

Gambar

Tabel 2.3. Matriks S sebagai komponen dari matriks A
Tabel 2.4. Matriks V sebagai komponen vektor orthogonal transpose
Tabel 2.6. Simbol-simbol pada ERD
Tabel 2.7. Notasi-notasi pada DFD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat banyak cara dalam mengembangkan sebuah sistem pembelajaran online atau E-learning, salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi LMS (Learning Management

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi online dalam Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS) Pada mata kuliah Pengantar Teori Fuzzi

Hal ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alifiyanti (2019) pada penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Learning Management System (LMS) Berbasis Edmodo

C.Analisis Pengembangan Learning Management System LMS Google Sites “Pena Puitis” Dengan Model ADDIE 1 Tahap Analize Analisis Tahap ini merupakan rangkaian kegitan yang berupa

Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan teknologi ini menjadi pengaruh yang besar juga karna dengan adanya penggunaan metode pembelajaran dengan sistem Learning Management System LMS

Kajian empiris yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu tentang kelayakan Learning Management System LMS antara lain: RosmiatI Ucu, dkk 2022 dalam penelitiannya yang

Dokumen ini menjelaskan cara membuat akun di Learning Management System (LMS) PUSAT EDUKASI ANTIKORUPSI

The paper discusses the strategic selection of a learning management system (LMS) in open and distance learning (ODL) based on feedback from learners and academic