• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Web Di SMK Negeri 1 Karawang Untuk Pengecekan Jawaban Essay Otomatis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Web Di SMK Negeri 1 Karawang Untuk Pengecekan Jawaban Essay Otomatis"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SMK Negeri 1 Karawang didirikan pada tanggal pada tanggal 03 Agustus 1965 beralamat di Jl. Pangkal Perjuangan (By Pass) Karawang merupakan sekolah yang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup lengkap, seperti bengkel praktek, laboratorium komputer dan koneksi internet. Proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karawang adalah dengan cara tatap muka dan secara online sudah berjalan dengan baik seperti pemberian materi maupun tugas yang diberikan oleh guru baik secara langsung maupun tidak langsung (online) yaitu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan media komputer yang menghubungkan siswa dengan guru secara online menggunakan media internet dengan bantuan Learning Management System (LMS) berbasis website.

▸ Baca selengkapnya: beda soal isian dan essay

(2)

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak guru di SMK Negeri 1 Karawang, penelitian ini menambahkan ujian essay dengan pengecekan otomatis yang dapat membantu guru dalam memeriksa hasil ujian dan penilaian menjadi lebih objektif. dengan dikembangkannya LMS ini, diharapkan menjadi media yang dapat membantu dan mengevaluasi sistem pembelajaran yang sedang berjalan saat ini dalam peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karawang. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian tugas akhir ini diberi judul “Pengembangan LMS di SMK Negeri 1 Karawang untuk pengecekan essay otomatis”.

Telah banyak metode yang dikembangkan sebagai penilai jawaban essay otomatis, salah satunya adalah Latent Semantic Analysis (LSA). Metode ini mempunyai ciri khas hanya mementingkan kata-kata kunci yang terkandung dalam sebuah kalimat tanpa memperhatikan karakter linguistiknya. Pada LSA, kata-kata direpresentasikan dalam sebuah matriks semantik dan kemudian diolah secara matematis menggunakan teknik aljabar linier Singular Value Decomposition (SVD) [1]. Walaupun metode ini relatif sederhana, namun memiliki tingkat korelasi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan penilaian yang dilakukan manusia secara manual. metode ini menarik untuk dikembangkan sebagai sistem penilaian ujian essay pada aplikasi sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web. Pada sistem ini akan digunakan metode LSA untuk meningkatkan ketelitian dalam penilaian soal essay. LSA dipilih karena cukup efisien dan cocok untuk melakukan pengoreksian essay karena mampu untuk mendapatkan kalimat yang relevan dengan query bukan hanya karena mampu untuk mendapatkan kalimat yang relevan dengan query dan memuat kata atau kalimat yang sama dengan query, tetapi juga karena memuat kata atau kalimat yang bermakna sama dengan query [2].

1.1 Rumusan Masalah

▸ Baca selengkapnya: soal essay sistem integumen beserta jawabannya

(3)

bagaimana membangun fitur ujian essay dengan koreksi otomatis untuk membantu guru dalam mengevaluasi pemahaman siswa terhadap mata pelajaran.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun yang menjadi maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah mengembangkan Learning Management System berbasis web untuk pengecekan essay otomatis Sebagai media peningkatan kualitas belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karawang.

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu guru dalam mengevaluasi pemahaman siswa terhadap mata pelajaran.

2. Membantu mengurangi beban kerja guru dalam memeriksa dan menilai hasil jawaban essay secara objektif.

1.3 Batasan Masalah

Agar penyajian lebih terarah dan mencapai sasaran yang ditentukan, maka diperlukan suatu pembatasan masalah atau ruang lingkup kajian yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem ujian essay dengan pengecekan otomatis ini merupakan pengembangan dari sistem LMS yang telah ada di SMK Negeri 1 Karawang.

2. Pengecekan hanya untuk kalimat yang bersifat definitif, bukan yang bersifat opini dan matematis.

3. Pengecekan tidak memperhatikan sinonim atau persamaan kata dan makna kalimat.

4. Jenis soal ujian online berupa essay dilaksanakan dalam suatu ruangan (lab komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet) yang diawasi oleh pengawas atau guru yang bersangkutan.

(4)

ujian yang dilakukan oleh sistem komputer yang bisa dilihat oleh guru dan murid.

6. Sistem penilaian essay otomatis yang akan digunakan yaitu menggunakan metode Latent Semantic Analysis (LSA).

7. Pengguna atau user dalam fitur ini adalah guru dan siswa.

8. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis berorientasi objek dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML)

9. Perancangan fitur essay dengan pengecekan otomatis ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai DBMS (Database Management System).

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir ini menggunakan metode Analisis Deskriptif yaitu metode penelitian menggunakan studi kasus. Metode Analisis Deskriptif terdiri menjadi dua tahap, yaitu :

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan terdiri dari 3 jenis cara pengumpulan data, diantaranya :

a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mencari pustaka yang menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat berupa buku, artikel, laporan akhir, dan sebagainya.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung di SMK Negeri 1 Karawang terhadap permasalahan yang diambil.

c. Wawancara

(5)

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam proses pembangunan perangkat lunak ini adalah dengan model Waterfall. model ini melakukan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak secara sistematik dan sekuensial. Tahap-tahap utama dari model ini adalah sebagai berikut :

1. SystemEngineering

Mengumpulkan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh LMS yang akan dibangun.

2. Analysis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal apa saja yang diperlukan dalam membuat aplikasi. Hal-hal yang diperlukan diantaranya data guru, data siswa, data jurusan, data mata pelajaran, serta menganalisis menu apa saja yang akan ada pada aplikasi

3. Design

Setelah mengetahui data apa saja yang akan ditampilkan pada aplikasi maka hasil dari analisis tersebut diterjemahkan ke bentuk yang sederhana yang mudah dimengerti oleh siswa sebagai pengguna. Seperti membuat desain antarmuka aplikasi.

4. Coding

Setelah tahap design selesai maka hasil dari tahap design diterjemahkan ke bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat LMS ini, yaitu Phyton. 5. Testing

(6)

6. Maintenance

Merupakan tahap akhir dimana aplikasi yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan apabila tujuan dari pengembangan LMS belum tercapai.

Gambar 1.1 Model Waterfall [3]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Memaparkan latar belakang permasalahan, lalu merumuskan apa saja inti dari permasalahan yang dihadapi kemudian menentukan maksud dan tujuan penelitian, disertai dengan pembatasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

(7)

aplikasi-aplikasi pendukung yang digunakan untuk menjalankan sistem pengecekan essay otomatis.

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN

Menerangkan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan serta Perancangan sistem penilaian esai otomatis menggunakan metode Latent Semantic Analysis (LSA) berbasis web dan pembobotan yang akan digunakan. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Merupakan tahapan yang dilakukan untuk menterjemahkan perancangan yang telah dibuat berdasarkan hasil analisis. Setelah itu, masuk dalam tahap pengujian yang merupakan proses untuk menguji kebenaran program yang telah dibuat. Perangkat lunak tersebut harus diiuji terlebih dahulu dengan data tes yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga bila terjadi error karena kesalahan logika maupun tidak sesuai dengan kebutuhan dapat diperbaiki secepatnya.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(8)
(9)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan sistem yaitu profil sekolah, learning management system, algoritma koreksi essay, konsep perancangan sistem, dan pengembangan perangkat lunak.

2.1 Tinjauan Instansi

Pada tinjauan instansi ini akan dibahas mengenai sejarah, profil, visi dan misi SMK Negeri 1 Karawang.

2.1.1 Sejarah dan Profil SMK Negeri 1 Karawang

(10)

Tabel 2.1 Profil SMK Negeri 1 Karawang

Nama Sekolah SMK Negeri 1 Karawang

SKP No.92/DIRPT/BI/65

Alamat Lengkap Jl. Pangkal Perjuangan (By Pass) Karawang

Telp 0267401561

Tahun Berdiri 03 Agustus 1965 Terakreditasi A

Peristiwa Penting:

1. Peresmian Gedung oleh Mendiknas pada tahun 1989.

2. Kerjasama dengan Deutsche The Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ) pada tahun 1996.

a. Peningkatan kualitan layanan publik dalam bidang Pendidikan. b. Peningkatan Link and match Prakerin.

c. Manajemen Bengkel.

3. Berstatus RSBI Asian Development Bank (ADB Invest) pada tahun 2009. a. Upaya meningkatkan mutu dan perluasan pendidikan di SMK, melalui

Proyek Penguatan Pendidikan Menengah Kejuruan di Indonesia atau disebut Indonesia Vocational Education Strengthening Project (INVEST). b. Dana tersebut dimanfaatkan guna rehabilitasi atau perluasan bangunan,

(11)

2.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 1. Visi SMK Negeri 1 Karawang

Terwujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan bertaraf internasional yang menghasilkan lulusan kreatif, inovatif dan profesional serta berdaya saing tinggi berlandaskan iman dan taqwa.

2. Misi SMK Negeri 1 Karawang

a. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

b. Melaksanakan proses pembelajaran berkarakter, berbasis teks, teknologi informasi dan komunikasi berwawasan lingkungan dan berkeunggulan lokal.

c. Menerapkan pendidikan dan pelatihan dengan sistem Production Base Training (PBT).

d. Melaksanakan pemelajaran bahasa asing yang berkualitas untuk menghadapi era globalisasi.

e. Menerapkan pendidikan dan pelatihan berbasis Teaching Factory bekerjasama dengan DU/DI.

3. Tujuan Strategis SMK Negeri 1 Karawang

SMK Negeri 1 Karawang Merupakan bagian dari pendidikan menengah dalam sistem Pendidikan Nasional, Bertujuan:

a. Mengutamakan penyiapan lulusan untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap profesional.

b. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia dunia usaha dan dunia industri.

c. Menyiapkan lulusan untuk membuka usaha mandiri atau berwirausaha.

(12)

Semangat pengabdian SMK Negeri 1 Karawang kepada kehidupan yang berkualitas dinyatakan dalam moto REKAYASA “Religius, Berkarya, Berbudaya, dan Berwirausaha”.

2.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukan pola hubungan jalur komunikasi antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau orang-orang yang ada dalam suatu organisasi dapat diketahui bagaimana wewenang dan tanggung jawab mengalir diantara bagian tersebut.

(13)
(14)

2.2 Landasan Teori

Dalam membangun Learning Management System untuk SMK Negeri 1 Karawang, terdapat landasan teori yang mendukung diantaranya:

2.2.1 Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) adalah system yang membantu administrasi dan berfungsi sebagai platform e-learning content [5]. Apabila memiliki banyak materi pelajaran e-learning, kita tidak hanya meletakkannya pada layar desktop komputer dalam bentuk icon. Bagaimana bila kita memiliki lebih dari 100 judul mata pelajaran e-learning? Layar komputer kita tentu akan penuh. Oleh karena itu, kita perlu memiliki LMS sebagai sistem yang mengatur e-learning content atau mata pelajaran e-e-learning. Berikut adalah fungsi LMS:

1. Katalog

LMS yang baik harus dapat menunjukkan materi pelajaran yang dimiliki. Materi-materi dapat berupa pelajaran e-learning, artikel, tesis, hasil diskusi dan lain sebagainya. Katalog yang baik pun harus dapat membedakan materi berdasarkan jenis materi, departemen yang memerlukan (misalnya, untuk department marketing dan penjualan) maupun kurikulum (misalnya, pelajaran anggaran untuk kurikulum keuangan, pelajaran coaching untuk kurikulum kepemimpinan). Katalog yang baik harus dapat menampilkan informasi tentang suatu pelajaran dengan lengkap, meliputi judul, tujuan, cakupan atau outline, durasi, target pelajar, tangggal tersedia, materi pendahuluan, tes yang harus diikuti dan lain sebagainya.

2. Registrasi dan persetujuan

(15)

ditolak. LMS kembali menginformasikan hal tersebut kepada calon peserta pelatihan. LMS yang baik dapat pula menyimpan data pendaftaran dan persetujuan untuk membantu departemen pelatihan dalam memonitoring kegiatan e-learning di kemudian hari.

3. Menjalankan dan Memonitoring E-learning

LMS harus menjalankan materi pelajaran e-learning dengan baik. Apabila komputer pelajar tidak memiliki konfigurasi yang sesuai, maka LMS harus mengesannya dan memberikan peringatan kepada pelajar. Setelah materi pelajaran e-learning dijalankan, LMS harus mempunyai kemampuan merekam kegiatan agar dapat dibuat laporannya. LMS harus dapat merekam tentang berapa lama siswa mengakses materi pelajaran, berapa kali, tanggal dan jamnya dan lain sebagainya.

4. Evaluasi

LMS yang baik pun harus dapat melakukan bermacam evaluasi yang dapat mengukur keahlian peserta pelatihan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Evaluasi harus dapat mengukur seberapa jauh peserta pelatihan menyerap materi. Berdasarkan hasil evaluasi, LMS secara otomatis menyarankan untuk mengulang kembali pelajaran, membaca beberapa artikel tambahan, mengikuti pelajaran yang lain atau tindakan lainnya.

5. Komunikasi

LMS berguna pula sebagai sarana komunikasi bagi departemen pelatihan dan anggota organisasi. LMS dapat menyajikan atau memberikan pengumuman kepada pelajar tertentu. Pengumuman dapat dari pengajar atau administrator pelatihan. Komunikasi di sini dapat berarti pengajar memberikan materi bacaan tambahan kepada peserta pelatihan melalui sistem. Pengajar dapat pula memasukkan atau meng-upload sebuah artikel yang ditujukan pada beberapa pelajar tertentu dan LMS dapat menginformasikannya kepada mereka agar dapat mengakses dan men-download artikel melalui LMS.

6. Laporan

(16)

mencetak laporan secara langsung, tanpa meminta bantuan administrator. Misalnya, seorang manajer ingin mengetahui berapa banyak anak buahnya yang telah memperoleh pelatihan MS Powerpoint. Ia mudah masuk atau login ke dalam LMS dan mencari data pelatihan anak buahnya.

7. Rencana Pembelajaran

Seorang manajer dapat membuat rencana pembelajaran untuk seberapa pelajar mengenai analisa kebutuhan belajar. Alangkah baiknya, bila rencana pembelajaran atau training plan dapat diikutsertakan dalam LMS. Jadi, berdasarkan rencana pembelajaran, LMS secara otomatis merekomendasikan program pembelajaran yang sesuai dan mengatur jadwalnya. Jadi, pelajar dapat melihat materi pembelajaran yang dia butuhkan melalui LMS, kapan dia bisa mengikuti dan harus menyelesaikan.

8. Integrasi

Dalam suatu organisasi, ada beberapa sistem komputer. LMS yang baik dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan sistem-sistem yang ada. Integrasi dengan sistem SDM adalah hal yang vital. Dengan integrasi yang baik, LMS akan mendapatkan daftar informasi karyawan terbaru dari sistem SDM yang sudah ada. Jadi, apabila pada sistem SDM terdapat perubahan data karyawan, penambahan karyawan baru atau karyawan yang keluar, maka informasi dapat digunakan untuk memperbaharui data pelatihan terkait.

Selain kedelapan fungsi dasar, kita dapat menambahkan fungsi-fungsi penunjang lain, misalnya forum diskusi atau chatroom agar pelajar dan pengajar dapat berdiskusi mengenai pembelajaran, dan lain-lain.

2.2.2 Metode dan Algoritma

2.2.2.1TextPreprocessing

Text Preprocessing adalah langkah awal sebelum dilakukan sebuah pencocokan pada string. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1. toLowerCase / casefolding

(17)

2. Hapus delimiter (Stoplist)

Menghilangkan delimiter-delimiter seperti tanda titik(.), koma(,), spasi dan karakter angka yang ada pada kata tersebut.

3. Hapus kata umum (stopword).

Penghapusan kata umum seperti “adalah”, “yaitu”, dan lain-lain. 4. Tokenizing

pemotongan string dalam teks berdasarkan kata yang menyusunnya dan disimpan dalam sebuah variabel array [4].

2.2.2.2 Latent Semantic Analysis (LSA)

Latent Semantic Analysis (LSA) adalah suatu metode untuk mengekstrak sebuah tulisan dalam suatu dokumen dan kemudian mengaplikasikannya dalam perhitungan matematis. Penilaian dengan metode LSA lebih kepada kata-kata yang ada dalam tulisan tanpa memperhatikan urutan kata dan tata bahasa dalam tulisan tersebut, sehingga suatu kalimat yang dinilai adalah berdasarkan kata-kata kunci yang ada pada kalimat tersebut [2].

Untuk menghitung nilai jawaban essay menggunakan metode LSA, caranya adalah dengan cara membuat sebuah dokumen essay yang menjadi acuan (query) atau kunci jawaban dan kemudian essay yang akan dinilai dibandingkan dengan esai acuan jawaban, semakin banayak kemiripannya maka semakin besar nilai jawabannya.

(18)

Langkah selanjutnya adalah dilakukan dekomposisi Singular Value Decomposition (SVD) pada matriks kata-dokumen. Pada SVD matriks memuat frekuensi pemunculan kata kunci di dekomposisi menjadi tiga buah matriks yang jika tiga buah matriks tersebut dikalikan maka akan muncul kembali matriks asalnya. Matriks pertamanya mendeskripsikan entitas kolom sebagai nilai vektor orthogonal matriks. Matriks keduanya berupa matriks diagonal yang memuat nilai skalar matriks. Secara matematis, faktor yang paling baik adalah menggunakan dimensi terkecil dari matriks awalnya, sehingga rekonstruksi matriks terbaik dihasilkan pada saat nilai faktor lebih kecil dari jumlah faktor yang digunakan.

Dimensi dari matriks yang telah disederhanakan dengan menghapus koefisien pada matriks diagonal sebanyak yang diinginkan sampai tersisa koefisien sebanyak dimensi yang terpilih. Tujuan penyederhanaan ini adalah agar terbentuk matriks yang memuat nilai korelasi yang diinginkan ketika tiga buah matriks direkonstruksi. Kemudian penilaian akan dilakukan dengan membandingkan matriks korelasi dari query dengan matriks korelasi dari setiap dokumen dengan menggunakan perhitungan cosinus α.

2.2.2.3Relevansi Dokumen Dan Query

Query dapat direpresentasikan sebagai vektor dalam ruang-k. vektor inilah yang kemudian dibandingkan dengan vektor-vektor dokumen untuk selanjutnya dinilai mana yang paling mendekati. Sebuah query seperti halnya dokumen, merupakan kumpulan dari kata-kata. Query pengguna dapat direpresentasikan sebagai:

� = ��

�∑ −1� ....(2-1) Mirip dengan vektor query, vektor dokumen direpresentasikan sebagai

� = ��

(19)

�̅ adalah vektor query dan �̅ adalah vektor dokumen. Vektor query dapat dibandingkan dengan semua vektor dokumen yang ada. Teknik korelasi yang umum digunakan adalah dengan mencari nilai kosinus sudut yang dibentuk antara vektor query dan vektor dokumen. Korelasi kosinus antara vektor query dan vektor dokumen diberikan oleh persamaan

cos � =‖�̅‖‖�̅‖�̅.�̅ ...(2-3)

� adalah sudut diantara kedua vektor tersebut. Jika �̅ dan �̅ dinormalisasi, maka magnitude dari vektor tersebut adalah 1 dan persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi cos � = �̅. �̅. jadi, nilai korelasi adalah perhitungan sudut berdasarkan kosinus antara �̅ dan �̅. Jika dilakukan pengurutan dari dokumen yang paling dekat ke paling jauh relevansinya, maka dokumen yang paling dekat adalah dokumen yang memiliki sudut � dengan yang paling kecil.

2.2.3 Aplikasi Pendukung

Dalam perancangan sistem yang akan di bangun, diperlukan aplikasi pendukung sebagai sarana untuk mengimplementasikan sistem yang akan di bangun.

2.2.3.1Personal Homepage (PHP)

PHP adalah kombinasi antara bahasa pemograman dan aplikasi server [11]. PHP merupakan server-side scripting yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi web server yang dinamis, interaktif dan mempunyai performasi tinggi. Aplikasi server adalah program yang terdiri atas teknik-teknik dalam satu paket yang meliputi :

Ketangguhan bahasa pemograman

1. Pengaksesan basis data ke media penyimpanan yang permanen. 2. Mendukung internet protocol, khususnya HTTP dan e-mail.

(20)

sintak PHP mirip dengan C dan perl. Beberapa keuntungan menggunakan PHP adalah sebagai berikut :

1. Open source, semua source PHP tersedia.

2. PHP diterbitkan secara gratis, tidak ada biaya dalam mengimplementasikan.

3. Cross-platform, PHP dapat berjalan dalam sistem operasi Windows 98, Windows NT dan Macintosh.

5. PHP juga dapat berjalan pada server Microsoft Personal Web Server, IIS dan Apache.

6. Embedded-html, karena itu PHP mudah dipelajari.

2.2.3.2 Database Management System (DBMS)

DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menampilkan data. suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data. 2. Mampu menangani integritas data.

3. Mampu menangani akses data secara bersamaan. 4. Mampu menangani backup data.

DBMS sudah mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Kemudian sekitar tahun 1970-an mulai berkembang teknologi Relational DBMS yaitu DBMS berbasis relasional model. Relasional model pertama kali dikembangkan oleh Edgar J. Codd pada tahun 1970. Secara sederhana relasional dapat dipahami sebagai suatu model yang memandang data sebagai sekumpulan tabel yang saling terkait. Hampir semua DBMS komersial dan open source saat ini berbasis Relasional DBMS.

(21)

MySQL adalah perangkat lunak DBMS atau server basis data yang dapat melayani banyak pengguna, dan dapat melakukan proses dalam waktu yang bersamaan (multi threaded). MySQL juga sangat cepat dan fleksibel dan dapat menyimpan data yang berkapasitas besar. Dalam perancangannya, MySQL mengutamakan kecepatan proses, ketangguhan dan kemudahan bagi penggunanya.

Pada saat ini MySQL adalah server basis data yang paling banyak diminati oleh banyak perusahaan di dunia. MySQL menyediakan lingkungan yang mudah dan efisien untuk menyimpan data dan mengakses basis data berkapasitas besar lebih cepat dari pada server basis data lainnya. Keuntungan lainnya adalah bahwa MySQL server tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang mahal [10].

MySQL server memungkinkan membuat aplikasi client untuk mengakses dan memanipulasi data di server basis data melalui basis data provider. Keuntungan utama menggunakan MySQL server adalah mudah digunakan, berkecepatan tinggi dan membutuhkan sedikit memori serta tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang mahal.

2.2.3.3Web Browser

Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web. Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat melakukan point dan click untuk pindah dokumen. Dapat dikatakan saat ini hanya ada 2 browser GUI yang popular, yaitu Intenet Explorer dan Netscape Navigator [9].

2.2.3.4Pemodelan Analisis UML (Unified Modelling Language)

(22)

Engineering) dan dari ketiga penggabungan tersebut lahirlah UML sebagai metode baru.

UML adalah salah satu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen komponen yang diperlukan dalam sistem software.

2.2.3.4.1 Use Case Diagram

Use case adalah rangkaian atau/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor.

Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model dan direalisasikan oleh sebuah colaboration. Umunnya use case digunakan/ digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari sudut pandang user). Use case diagram terdiri dari :

1. Actor

Pada dasarnya aktor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Actor digambarkan dengan stickman. Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship. 2. Use Case

(23)

dititik-beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.

Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram: 1. <<include>>

Yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.

2. <<extends>>

Kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.

3. <<communicates>>

Mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association. Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.

2.2.3.4.2 Activity Diagram

(24)

Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram

2.2.3.4.3 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek didalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/ message.

Sequnce diagram digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/event untuk menghasilkan output tertentu. Sequence diagram diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Sequence diagram biasanya digunakan untuk tujuan analisis dan desain, memfokuskan pada identifikasi method di dalam sebuah sistem.

Sequence diagram biasanya dipakai untuk memodelkan:

1. Deskripsi tentang sistem yang ada pada sebuah/ beberapa use case pada use case diagram, yang menggambarkan hubungan antara actor dan use case diagram.

(25)

Tujuan penggunaan sequence diagram:

1. Mengkomunikasikan requirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih mudah untuk dielaborasi menjadi model design.

2. Merupakan diagram yang paling cocok untuk mengembangkan model deskripsi use case menjadi spesifikasi design.

3. Analisa dan desain, memfokuskan pada identifikasi method didalam sebuah sistem.

Gambar 2.3 Contoh Sequence Diagram

2.2.3.4.4 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment , pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

(26)

2. Control Class digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau beberapa use-case saja.

3. Entity Class memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Entity Class memperlihatkan struktur data dari suatu sistem.

Hubungan Antar Class

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas.”). 3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan

dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari kelas yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing

dari satu kelas kepada kelas lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram.

(27)

2.2.3.5Pengujian Perangkat Lunak

Sebuah perangkat lunak perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung kepada kepuasan pelanggan (customer). Kualitas perangkat lunak perlu dijaga untuk keperluan berikut :

1. Agar dapat bertahan hidup di dunia bisnis perangkat lunak. 2. Dapat bersaing dengan perangkat lunak yang lain.

3. Penting untukpemasaran global (global marketing).

4. Mengefektifkan biaya agar tidak banyak membuang perangkat lunak karena kegagalan pemasaran atau kegagalan produksi. 5. Mempertahankan pelanggan (customer) dan meningkatkan

keuntungan.

Sering perangkat lunak mengandung kesalahan (error) pada proses-proses tertentu pada saat perangkat lunak sudah berada ditangan user. Kesalahan tersebut sering disebut bug. Untuk menghindari banyaknya bug maka diperlukan adanya pengujian perangkat lunak sebelum perangkat lunak diberikan kepada pelanggan atau selama perangkat lunak masih dikembangkan[12].

Adanya bug adalah suatu yang biasa, bahkan di sebuah perangkat lunak yang terkenal dan besar pun biasanya masih ada bug, sehingga tidak perlu merasa tersinggung atau bersedih jika masih ditemukan bug pada perangkat lunak yang dikembangkan. Yang bisa dilakukan oleh pengembang perangkat lunak adalah meminimalisir bug dengan melakukan pengujian. Kelakuan perangkat lunak yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan bisa dianggap sebagai bug.

Pengujian dilakukan tidak hanya untuk meminimalisasi kesalahan secara teknis tapi juga kesalahan non teknis (misalnya pengujian pesan kesalahan sehingga user tidak bingung dengan pesan kesalahan yang muncul, dan juga jika masukan dan keluaran yang diperlukan berkapasitas sangat besar).

(28)

bahwa perangkat lunak mengimplementasikan dengan benar sebuah fungsi yang spesifik. Validasi mengacu pada sekumpulan aktifitas yang berbeda yang menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun dapat ditelusuri sesuai dengan kebutuhan pelanggan (customer). Dapat dikatakan sebagai berikut :

1. Verifikasi : apakah produk yang dibangun dengan benar ? (lebih kearah apakah proses pengembangan produk sudah benar dan telah berhasil mengimplementasikan fungsi yang benar).

2. Validasi : apakah sudah membangun produk yang benar ? (lebih kearah hasil produk apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan).

Verifikasi dan validasi meliputi beberapa aktifitas yang disebut sebagai jaminan kualitas perangkat lunak (Software Quality Assurance (SQA)). Verifikasi dan validasi mencakup lingkup yang luas dari aktifitas SQA yang didalamnya termasuk peninjauan teknis formal, audit kualitas dan konfigurasi, performansi, pengawasan, simulasi, studi kemungkinan, peninjauan dokumentasi, peninjauan basis data, analisis algoritma, pengujian proses pengembangan perangkat lunak, pengujian kualifikasi, dan pengujian instalasi. Untuk melakukan pengujian diperlukan pendefinisian kasus uji (test case) yang jelas.

Pengujian diawali dari pengujian unit. Unit disini bisa berupa kumpulan fungsi atau prosedur yang memiliki keterkaitan pada pemrograman terstruktur (misalkan unit untuk menuliskan atau membaca data pada basis data) atau kelas pada pemrograman berorientasi objek. Unit juga dapat berupa modul atau dikenal sebagai package. Setelah unit selesai diuji maka dilakukan pengujian integrasi.

(29)

Setelah pengujian sistem selesai dilakukan maka dapat dilakukan pengujian penerimaan perangkat lunak oleh pelanggan (customer) atau user. Pengujian penerimaan digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan atau user terhadap perangkat lunak yang sudah dibuat. Jika pelanggan sudah puas dengan perangkat lunak, maka perangkat lunak dapat diserahkan kepada pelanggan (customer).

Pengujian untuk validasi memiliki beberapa pendekatan sebagai berikut: 1. Black-Box testing (Pengujian Kotak Hitam)

Menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dank ode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

a. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.

b. Jika user memasukan nama pemakai dan kata sandi yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

2. White-Box Testing (Pengujian Kotak Putih)

(30)

pemrograman. Pengujian terhadap dokumentasi yang dibuat juga harus dilakukan agar dokumentasi yang dibuat tetap konsisten dengan perangkat lunak yang dibuat.

2.2.3.6 Teknik Pengumpulan Data

Hal pertama yang dilakukan dalam analisis sistem adalah melakukan pengumpulan data. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang sering dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara

Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut:

a. Lebih mudah dalam menggali bagian sistem mana yang dianggap baik dan bagian mana yang dianggap kurang baik.

b. Jika ada bagian tertentu yang menurut anda perlu untuk digali lebih dalam, anda dapat langsung menanyakan kepada narasumber.

c. Dapat menggali kebutuhan user secara lebih bebas.

d. User dapat mengungkapkan kebutuhannya secara lebih bebas.

Selain mempunyai beberapa kelebihan tersebut, teknik wawancara juga mempunyai beberapa kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kelemahan dari teknik wawancara.

a. Wawancara akan sulit dilakukan jika narasumber kurang dapat mengungkapkan kebutuhannya.

b. Pertanyaan dapat menjadi tidak terarah, terlalu fokus pada hal tertentu dan mengabaikan bagian lainnya.

2. Teknik Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan observasi mempunyai keuntungan yaitu :

(31)

b. Mampu menghasilkan gambaran lebih baik jika dibanding dengan teknik lainnya.

Sedangkan kelemahan dengan menggunakan teknik observasi adalah : a. Membutuhkan waktu cukup lama karena jika observasi waktu sangat

terbatas maka gambaran sistem secara keseluruhan akan sulit diperoleh. b. Orang yang sedang diamati biasanya berperilaku berbeda dengan

sehari-hari (cenderung berusaha terlihat baik). Hal ini menyebabkan gambaran yang diperoleh selama observasi akan berbeda dengan perilaku sehari-hari.

c. Dapat mengganggu pekerjaan orang-orang pada bagian yang sedang diamati

Berikut ini adalah beberapa petunjuk untuk melakukan observasi

a. Tentukan hal-hal apa saja yang akan diobservasi agar kegiatan observasi menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

b. Mintalah izin kepada orang yang berwenang pada bagian yang akan diobservasi.

c. Berusaha sesedikit mungkin untuk tidak mengganggu pekerjaan orang lain.

d. Jika ada yang tidak dimengerti, cobalah bertanya. Jangan membuat asumsi sendiri.

3. Teknik Kuisioner

Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner mempunyai keuntungan yaitu :

a. Hasil lebih objektif, karena kuisioner dapat dilakukan kepada banyak orang sekaligus

b. Waktu lebih singkat.

Sedangkan kelemahan pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner adalah sebagai berikut.

(32)

b. Sulit untuk membuat pertanyaan yang singkat, jelas, dan mudah dipahami.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat teknik kuisioner menghasilkan data yang baik:

a. Hindari pertanyaan isian, lebih baik pilihan ganda karena responden biasanya malas untuk menulis banyak dan jika responden menuliskan sesuatu sering kali susah untuk dipahami, dan juga dengan pertnayaan pilihan ganda, akan memudahkan anda untuk melakukan rekapitulasi data hasil kuisioner.

b. Buatlah pertanyaan yang tidak terlalu banyak c. Buatlah pertanyaan yang singkat, padat dan jelas. 2.2.3.7Teknik Pengujian Akurasi Sistem

Skenario pengujian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar galat yang ada pada sistem saat aplikasi dijalankan. Untuk mengetahui rentang galat antara penilaian sistem dan penilaian secara manual, maka digunakan rumus :

Jika nilai guru lebih besar dari nilai sistem, maka rumusnya adalah :

Persentase galat (%) = 100% - (Nilai Sistem / Penilaian Manual) x 100% [15] Jika nilai guru lebih kecil dari nilai sistem, maka rumusnya adalah :

Persentase galat (%) = 100% - (Penilaian Manual / Nilai Sistem) x 100% [15] Hal yang menjadi penyebab perbedaan standar penilaian yang dilakukan antara sistem dan penilaian secara manual adalah :

a. Pada penilaian manual, jika sudah ada kalimat jawaban yang benar pada jawaban, maka jawaban akan mendapat nilai tertinggi. Sedangkan pada penilaian sistem, panjang pendek kalimat jawaban dan kata yang pada kalimat jawaban akan sangat berpengaruh pada nilai yang diberikan. b. Penyebab lain adalah karena penilaian sistem sangat berpengaruh pada

(33)
(34)
(35)

35

Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai analisa masalah yang ada untuk mempermudah mengetahui kelemahan sistem yang sedang berjalan. Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dikembangkan sebagai usulan sistem baru untuk memperbaiki sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak SMK Negeri 1 Karawang.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem (system analysis) merupakan sebuah tahap yang berisi penguraian dari sistem yang diteliti yaitu sistem pembelajaran di SMK Negeri 1 Karawang dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sehingga dapat ditemukan gambaran solusinya.

3.1.1 Analisis Masalah

SMK Negeri 1 Karawang yang berdiri sejak 03 Agustus 1965, sejak didirikannya sekolah ini telah menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan profesional. Namun dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap pihak sekolah dan sistem yang sudah ada, terdapat kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, permasalahan yang dialami oleh SMK Negeri 1 Karawang ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang sudah ada hanya memiliki fitur ujian berupa pilihan ganda dan tidak menyediakan fitur ujian berupa essay dengan pengecekan secara otomatis oleh sistem.

(36)

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Karawang maka dapat digambarkan prosedur sistem ujian essay yang sedang berjalan ke dalam bentuk flowmap diagram sebagai berikut:

1. Guru memberikan soal kepada siswa. 2. Siswa mulai mengerjakan soal ujian.

3. Siswa mengumpulkan kembail jawaban yang sudah terisi. 4. Guru melakukan koreksi secara manual.

5. Hasil penilaian guru dimasukan kedalam data nilai 6. Guru membagikan lembar jawaban yang sudah dikoreksi. 7. Siswa menerima hasil ujian.

(37)

3.2 Analisis Metode

Sistem yang akan dikembangkan adalah sebuah sistem pengecekan soal essay yang bertujuan untuk melakukan penilaian otomatis terhadap jawaban essay siswa. Pengoreksian essay yang dikembangkan hanya sebatas soal dengan jawaban definitif bukan opini, matematis, ataupun deskriptif. Langkah yang ada dalam sistem antara lain:

(38)

Sebagai contoh simulasi dari proses LSA, dimisalkan guru membuat soal dengan pertanyaan dibawah ini:

Apa yang dimaksud dengan ekologi?

Jawaban guru adalah Ekologi adalah ilmu yang mengkaji interaksi antar makhluk hidup dan lingkungan. Sumber lain menyebutkan ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan yang lain.

Gambar3.4Subproses

Preprocessing

(39)

Berikut adalah langkah-langkah pengecekan essay otomatis: 1. TextPreprocessing

Text preprocessing adalah langkah awal dalam melakukan tahapan pencocokan string, berikut langkah-langkahnya:

a. Casefolding/toLower Case

Proses keseragaman bentuk huruf dimana semua huruf baik kunci jawaban dan jawaban siswa menjadi huruf kecil/lowercase.

b. Filtering

Penghapusan kata-kata umum pada kalimat jawaban guru dan siswa yang berupa stopwords, seperti “dan”,”adalah”,”jika”,”merupakan”, “namun” dan sebagainya serta penghilangan stoplist seperti tanda titik, koma, tanda seru, dan lain-lain.

c. Tokenizing

Pemotongan string dalam teks berdasarkan kata yang menyusunnya dan disimpan dalam satu variabel array.

2. Koreksi Essay Otomatis Menggunakan Metode Latent Semantic Analysis

Dalam penilaiannya digunakan algoritma dari latent semantic analysis (LSA), contoh langkah-langkah algoritma LSA Misalkan diketahui kunci jawaban dari 3 siswa D1, D2, dan D3 sebagai berikut:

Jawaban:

a. ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan b. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

lingkungan.

(40)

1. Tentukan terlebih dahulu masing-masing query, yaitu query dari jawaban (D), query dari kunci jawaban (Q) dan gabungan dari keduanya (Queries).

Tabel 3.1 Tabel Query

DOKUMEN TERM YANG MEWAKILI DOKUMEN

Q ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk

Ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan

D3 ilmu yang mempelajari kaitan antara makhluk hidup dengan yang lain

2. representasikan dalam matriks Amxn dimana m adalah banyaknya term dan n adalah

banyaknya query kunci jawaban dan query jawaban, dimana n=1 merupakan query kunci jawaban.

3. Representasikan D1, D2, dan D3 kedalam bentuk matriks Amxn

(41)

4. Cari nilai U, S, dan VT

Matriks U merupakan matriks orthogonal yang kolomnya terdiri atas eigen vektor yang dinormalkan dari eigen value matriks AAT, matriks S adalah matriks yang elemen diagonalnya adalah nilai singular dari matriks A, dan matriks V adalah matriks orthogonal yang kolomnya terdiri atas eigen vektor yang dinormalkan dari eigen value matriks ATA. pembentukan matriks A sebagai perkalian inilah yang disebut dengan Singular Value Decomposition (SVD). Maka didapat hasil nilai U, S, dan VT sebagai

(42)

5. Hitung dekomposisi matriks A yang merupakan perkalian dari USVT.

(43)

7. Membentuk vektor query qT yang dibentuk dengan cara yang sama dengan membentuk matriks A, vektor query dipetakan kedalam ruang berdimensi 2 dengan transformasi qTU2S2-1

Baris dari matriks V2T merupakan koordinat dari dokumen, sehingga:

� = | . . |

� = | . − . |

� = | . . |

� = | . − . |

8. Hitung similaritas query kunci jawaban dan jawaban dengan cosinus similarity dari matriks vektor masing-masing D terhadap Q.

� = . . + . − .

√ . 2+ . 2√ . 2+ − . 2 = .

� = . . + . .

(44)

� = . . + . − .

√ . 2+ . 2√ . 2+ − . 2 = .

Kemudian hasil dari nilai cosinus similarity ini selanjutnya dikalikan dengan bobot dari jawaban dengan range nilai dari 1 sampai dengan 100. Bobot soal tergantung dari penilaian guru terhadap tiap butir soal essay, namun total dari bobot soal tersebut adalah 100. Dalam kasus ini menggunakan bobot 100 karena menggunakan 1 soal saja.

ℎ � � � � �

Maka didapatkan nilai dari jawaban siswa sebagai berikut :

� = . =

� = . =

� = . =

D1 mempunyai nilai terendah karena jawaban dari D1 mempunyai nilai similaritas atau nilai kemiripan yang kecil dibandingkan dengan D2 dan D3. Similaritas atau kemiripan dari jawaban siswa terhadap jawaban guru mengacu pada kesamaan kata atau kalimatnya. semakin mirip kata atau kalimat yang dijawab maka semakin besar pula nilai kemiripannya yang berdampak pada nilai akhir yang didapat siswa setelah dikalikan dengan bobot soal pada tiap butir soal essay.

3.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

(45)

fungsional terbagi menjadi beberapa analisis yaitu analisis pengguna sistem, analisis pengkodean, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, dan analisis jaringan. 3.3.1 Analisis Pengguna Sistem

Analisis pengguna merincikan siapa saja pengguna dari sistem yang berjalan pada saat ini yang nantinya akan di spesifikasikan siapa saja yang dapat mengakses sistem.

3.3.1.1 Analisis Pengguna yang Tersedia

Pengguna sistem yang ada saat ini di SMK Negeri 1 Karawang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Karakteristik Pengguna di SMK Negeri 1 Karawang

Karakteristik Pengguna

Tingkat keterampilan Menguasai komputer, memiliki

pemahaman yang baik dalam mengelola data web serta memiliki pengetahuan tentang internet.

Pendidikan S1-S2

Pengguna Siswa

Hak Akses

a. Upload/download tugas dan materi b. Mengerjakan soal ujian

c. Melihat nilai

(46)

Tingkat Keterampilan Mampu mengoperasikan komputer dan memiliki pengetahuan tentang internet

Pendidikan SMK

Tingkat Keterampilan Menguasai komputer, memiliki

pemahaman yang baik dalam mengelola data web serta memiliki pengetahuan tentang internet.

Pendidikan S1-S2

3.3.1.2 Analisis Kebutuhan Pengguna Sistem

Agar dapat memaksimalkan penggunaan sistem yang akan dibangun, maka dijelaskan pula spesifikasi dan hak akses setiap user yang akan menggunakan sistem ini. Pengguna aplikasi akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu, administrator, guru, dan siswa. Adapun kebutuhan pengguna pada sistem akan dijelaskan lebih detail pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna Sistem

Karakteristik Pengguna

Pengguna Administrator

Hak akses

(47)

c. Memberikan pengumuman

Tingkat keterampilan Menguasai komputer, memiliki pemahaman yang baik dalam mengelola data web serta memiliki pengetahuan tentang internet.

Pendidikan S1

Pengguna Guru

Hak Akses

a. Membuat soal ujian serta jawabannya Tingkat Keterampilan Mampu mengoperasikan komputer dan

memiliki pengetahuan tentang internet

Pendidikan D3-S2

Tingkat Keterampilan Menguasai komputer, memiliki pemahaman yang baik dalam mengelola data web serta memiliki pengetahuan tentang internet.

Pendidikan SMK atau sederajat

3.3.2 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) merupakan faktor penunjang agar aplikasi yang akan dibangun dapat berjalan dengan baik. Untuk itu dilakukan peninjauan secara langsung terhadap spesifikasi perangkat keras yang ada di lingkungan SMK Negeri 1 Karawang.

3.3.2.1 Perangkat Keras yang Tersedia

(48)

Tabel 3.4 Perangkat Keras yang Tersedia

Perangkat Spesifikasi

Prosesor Intel Dual Core 1,8 Ghz

RAM 1 GB

Kapasitas Harddisk 160 GB

VGA 128 MB

LAN Card 10/100 Mbps

Koneksi Internet 1 Mbps

3.3.2.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras (hardware) untuk penggunaan aplikasi yang akan dibangun dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat Spesifikasi Prosesor Intel / AMD 1,4 Ghz

RAM 512 GB

Kapasitas Harddisk 20 GB

VGA 64 MB

LAN Card 10/100 Mbps

Koneksi Internet Minimal 64 kbps

Setelah dilakukan analisis perangkat keras maka dapat disimpulkan bahwa perangkat keras yang ada di SMK Negeri 1 Karawang sudah cukup memenuhi standar untuk penerapan aplikasi LMS yang akan dikembangkan.

3.3.3 Analisis Perangkat Lunak

(49)

Tabel 3.6 Perangkat Lunak yang Tersedia

Perangkat Spesifikasi

Sistem Operasi Windows XP 32-bit Operating System.

Browsers Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Google Chrome

3.3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak (software) untuk menjalankan aplikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat Spesifikasi

Sistem Operasi Windows Xp Operating System.

Browsers Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Google Chrome

Setelah dilakukan analisis perangkat lunak maka dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak yang tersedia di SMK negeri 1 Karawang sudah memenuhi standar untuk penerapan aplikasi LMS yang akan dikembangkan.

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional merupakan analisis untuk menggambarkan sistem yang akan dibangun . Analisis kebutuhan fungsional dimodelkan dengan menggunakan UML, tahap-tahap pemodelannya antara lain adalah use case diagram, use case scenario, activity diagram, class diagram dan sequence diagram.

3.4.1 Use CaseDiagram

(50)
(51)

3.4.1.1 Definisi Aktor

Definisi aktor berfungsi untuk menjelaskan aktor yang terdapat pada use case diagram. Deksripsi pendefinisian pada pengembangan LMS SMK Negeri 1 Karawang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8 Definisi Aktor pada Pengembangan LMS di SMK Negeri 1 Karawang

Aktor Deskripsi

Admin Kepala Sekolah, Staff Tata Usaha dan Guru RPL

Guru Orang yang mengelola ujian.

Siswa Orang yang melakukan Ujian

3.4.1.2 Definisi Use Case

Definisi use case berfungsi untuk menjelaskan proses yang terdapat pada use case diagram. Deskripsi pendefinisian use case pada pengembangan LMS SMK Negeri 1 Karawang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.9 Definisi Use Case Use Case Deskripsi

Tambah Soal essay Proses penambahan soal dan jawaban yang dilakukan oleh guru

Bank Soal Kumpulan soal-soal yang sudah dibuat. Guru dapat mengedit dan menghapus soal-soal tersebut.

Ujian Essay Proses dimana siswa melakukan ujian essay yang diselenggarakan oleh guru.

(52)

3.4.1.3 Use Case Scenario

Use case Scenario merupakan deskripsi alur kejadian yang menjelaskan urutan interaksi antara aktor dengan use case tersebut. Berdasarkan use case diagram maka use case scenario untuk koreksi essay otomatis ini terdiri dari entri soal, entri jawaban, jawab soal ujian dan melihat nilai. Berikut adalah use case scenario pada pengecekan essay otomatis.

3.4.1.3.1 Use Case Scenario Tambah Soal Essay

Use case scenario pilih mata pelajaran menjelaskan interaksi antara aktor guru dengan use case entri soal yang akan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3Error! No text of specified style in document..10 Use Case Scenario

Tambah Soal Essay

Identifikasi

Nama Tambah Soal Essay

Tujuan Membuat soal dan jawaban ujian baru.

Deskripsi Proses untuk melakukan input penambahan soal ujian essay oleh guru

Aktor Guru

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan halaman menu ujian

Skenario Normal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

a. Memilih tambah soal dan memilih opsi checkbox ujian essay.

b. Menampilkan menu pengaturan ujian c. Mengisi field soal dan jawaban

essay

(53)

f. Sistem menyimpan soal ke dalam database.

g. Memilih button simpan dan buat soal baru.

h. Sistem menyimpan soal kedalam database dan kembali membuat form buat soal baru.

Kondisi Akhir Sistem menyimpan soal yang selesai dibuat ke dalam database dan menampilkan pesan berhasil.

3.4.1.3.2 Use Case ScenarioBank Soal

Use case scenario Bank soal menjelaskan interaksi yang terjadi antara aktor guru dengan sistem yang akan dijabarkan lebih detail pada tabel berikut:

Tabel 3Error! No text of specified style in document..11 Use Case ScenarioBank

Soal

Identifikasi

Nama Bank Soal

Tujuan melihat soal-soal yang telah dibuat oleh guru serta Melakukan perubahan pada soal yang telah tersimpan dalam database

Deskripsi Proses melihat dan merubah soal dan jawaban yang sudah tersimpan dalam database oleh guru

Aktor Guru

Skenario Utama

(54)

Aksi Aktor Reaksi Sistem a. Memilih menu bank soal

b. Menampilkan seluruh soal dari mata pelajaran tertentu yang tersimpan dalam database.

c. Memilih tombol edit pada soal yang akan dilakukan perubahan

d. Menampilkan form edit soal e. Melakukan perubahan pada

soal dan jawaban f. Memilih tombol simpan

g. Menyimpan jawaban yang telah diubah kedalam database

h. Memilih tombol delete pada soal yang akan dilakukan penghapusan

i. Sistem menghapus soal dari database. Kondisi Akhir Sistem menyimpan soal dan jawaban yang telah diubah ke dalam

database serta menghapus soal dari database dan menampilkan pesan berhasil

3.4.1.3.3 Use Case Scenario Ujian Essay

Use case scenario ujian essay menjelaskan interaksi yang terjadi antara aktor siswa dengan sistem yang akan dijabarkan lebih detail pada tabel berikut:

Tabel 3.12 Use Case Scenario Ujian Essay

(55)

Nama Ujian essay

Tujuan Menyelenggarakan ujian essay untuk siswa

Deskripsi Proses ujian yang diselenggarakan oleh guru

Aktor Siswa

Skenario Utama

Kondisi awal Tampilan halaman utama ujian Skenario Normal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

a. Memilih button detail ujian

b. Menampilkan keterangan ujian. c. Memilih button detail

d. Menampilkan form pengisian ujian essay. e. Mengisi field jawaban dan

3.4.1.3.4 Use Case Scenario Koreksi Ujian Essay

Use case scenario menjelaskan tentang proses perbandingan jawaban yang dilakukan oleh guru yang akan dijelaskan lebih detail pada tabel berikut:

Tabel 3.13 Tabel Koreksi Ujian Essay

Identifikasi

Nama Koreksi ujian essay

(56)

Deskripsi Proses koreksi hasil ujian essay siswa dan guru dengan menggunakan metode LSA.

Aktor Guru

Skenario Utama

Kondisi awal Tampilan halaman koreksi ujian essay Skenario Normal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

a. Memilih button koreksi

b. Sistem melakukan proses koreksi ujian essay.

c. Melakukan proses preprocessing untuk melakukan filterisasi kata yang ada pada jawaban siswa dengan case folding, filtering dan tokenizing.

d. Selanjutnya, tahap LSA yaitu penghitungan vektor jawaban guru dan siswa dengan menggunakan SVD.

e. Sistem melakukan perhitungan kemiripan antara jawaban siswa dan guru menggunakan cosinus similarity.

f. Menampilkan hasil dari pencocokan jawaban dari hasil cosinus similarity yang dikalikan dengan bobot soal.

g. Sistem menyimpan nilai ke dalam database.

(57)

3.4.2 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan workflow (alur kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Berikut adalah activity diagram pada pengecekan essay otomatis dalam pengembangan LMS di SMK Negeri 1 Karawang.

3.4.2.1 Activity Diagram TambahSoal dan Jawaban

Activity diagram pada tambah soal yang dilakukan oleh guru akan digambarkan lebih detail pada gambar dibawah ini:

(58)

3.4.2.2 Activity DiagramBank Soal

Activity diagram pada bank soal dilakukan oleh guru akan digambarkan lebih detail pada gambar dibawah ini:

(59)

3.4.2.3 Activity Diagram Ujian Essay

Activity diagram pada ujian essay yang dilakukan oleh siswa akan digambarkan lebih detail pada gambar dibawah ini:

(60)

3.4.2.4 Activity Diagram Koreksi Ujian

Activity diagram pada koreksi ujian yang dilakukan oleh guru akan digambarkan lebih detail pada gambar dibawah ini:

(61)

3.4.3 SequenceDiagram

Sequence diagram adalah grafik dua dimensi dimana objek ditunjukan dalam dimensi horizontal, sedangkan lifeline ditunjukan dalam dimensi vertikal. Sequence diagram dari use case fitur pengecekan essay otomatis di SMK Negeri 1 Karawang adalah sebagai berikut:

3.4.3.1 Sequence Diagram Tambah Soal

Sequence diagram tambah soal dan jawaban dapat dilihat pada gambar berikut:

(62)

3.4.3.2 Sequence Diagram Bank Soal

Sequence diagram bank soal dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.11 Sequence DiagramBank Soal

3.4.3.3 Sequence Diagram Ujian Essay

Sequence diagram ujian essay dapat dilihat pada gambar berikut:

(63)

3.4.3.4 Sequence Diagram Koreksi Ujian

Sequence diagram koreksi ujian dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.13 SequenceDiagram Koreksi Ujian

3.4.4 Class Diagram

(64)

Gambar 3.14 Class Diagram

3.4.5 Perancangan Antar Muka

(65)

3.4.5.1 Perancanganan Halaman Guru

1. Perancangan Halaman Tambah Ujian

Gambar 3.15 Rancangan Menu Tambah Ujian

2. Perancangan Menu Pengaturan Ujian

(66)

3. Perancangan Menu Tambah Soal Essay

Gambar 3.17 Rancangan Menu Tambah Soal Essay

4. Perancangan Menu Bank Soal

(67)

5. Perancangan Menu Detail Ujian

Gambar 3.19 Rancangan Menu Detail Ujian Guru

6. Perancangan Menu Periksa Jawaban

(68)

3.4.5.2 Perancangan Menu Siswa 1. Perancangan Menu Ujian

Gambar 3.21 Rancangan Menu Ujian

2. Perancangan Menu Detail Ujian

(69)

3. Perancangan Menu Ujian Essay

Gambar 3.23 Rancangan Menu Ujian Essay

3.4.5.3 Perancangan Pesan

Berikut ini merupakan perancangan pesan.

Gambar 3.24 Rancangan Pesan N01

(70)

Gambar 3.26 Rancangan Pesan N03

Gambar 3.27 Rancangan Pesan N04

Gambar 3.28 Rancangan Pesan M01

(71)

Gambar 3.30 Rancangan Pesan M03

3.4.6 Perancangan Jaringan Semantik

Jaringan semantik digunakan untuk menghubungkan setiap tampilan dan pesan pada sebuah aplikasi yang dirancang. Jaringan semantik sistem yang akan dibangun dibedakan sesuai jenis penggunaannya guru, dan siswa.

3.4.6.1 Jaringan Semantik Guru

Berikut dapat dilihat jaringan semantik guru untuk fitur ujian essay dengan pengecekan otomatis di SMK Negeri 1 Karawang:

(72)

3.4.6.2 Jaringan Semantik Siswa

Berikut adalah jaringan semantik siswa untuk fitur ujian essay dengan pengecekan otomatis di SMK Negeri 1 Karawang:

(73)

133

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saransaran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

5.1

Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi ini dapat membantu guru dalam mengevaluasi pemahaman dan daya serap siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan.

2. Aplikasi ini dapat membantu guru dalam memeriksa dan menilai hasil jawaban ujian essay secara objektif.

5.2

Saran

(74)
(75)

1. Data Pribadi

2. Riwayat Pendidikan

1997 – 2003 : SD Negeri 17 Adiarsa Barat 2003 – 2006 : SMP Negeri 1 Karawang 2006 – 2009 : SMK Negeri 1 Karawang

2009 – 2015 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia. Bandung

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,

Sigit Novrianto

Nama : Sigit Novrianto

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 23 Nopember 1991 Jenis Kelamin : Laki – laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Adiarsa Pusaka RT 002 / RW 006 Kel. Adiarsa Barat Kec. Karawang Barat Jawa Barat

Nomor Handphone : 08987029419

(76)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

SIGIT NOVRIANTO

10109080

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(77)
(78)

vi

2.2.3 Aplikasi Pendukung ... 19

2.2.3.1 Personal Homepage (PHP) ... 19

2.2.3.2 Database Management System (DBMS) ... 20

2.2.3.3 Web Browser ... 21

2.2.3.4 Pemodelan Analisis UML (Unified Modeling Language) ... 21

2.2.3.4.1 Use Case Diagram ... 22

2.2.3.4.2 Activity Diagram ... 23

2.2.3.4.3 Sequence Diagram ... 24

2.2.3.4.4 Class Diagram ... 25

2.2.3.5 Pengujian Perangkat Lunak ... 27

2.2.3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 30

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.1 Analisis Sistem ... 35

3.3.1.2 Analisis Kebutuhan Pengguna Sistem ... 46

3.3.2 Analisis Perangkat Keras ... 47

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Flowchart Pengecekan Essay Otomatis
Gambar 3.3 Subproses
Tabel 3.1 Tabel Query
+7

Referensi

Dokumen terkait

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk aplikasi client. Dalam tahapan ini, penulis melakukan

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran

Berdasarkan hasil pengujian, tidak ada kesalahan fungsionalitas dan alur logika pada sistem, dan hasil keluaran dari sistem pemeriksaan jawaban esai dengan menggunakan metode

Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan terhadap sistem yang berjalan saat ini, pada ujian soal pilihan ganda pengoreksian jawaban dilakukan secara otomatis yakni

Salah satu model yang dapat dikembangkan adalah pengembangan Learning Management System (LMS) sebagai sistem pendukung proses pembelajaran dengan pendekatan blended

Menurut pakar, aplikasi sistem evaluasi cocok untuk dikembangkan pada mahasiswa yang sedang melaksanakan uji coba soal penelitian (instrument). Selain itu, aplikasi sistem

DSP adalah singkatan Disain Sistem Penilaian Pembelajaran Elektronik ( E-Learning ) Berbasis Web yang merupakan sebuah perangkat lunak yang dikembangkan khusus untuk

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) sistem bank soal yang dikembangkan dapat digunakan untuk menyimpan soal- soal dan dapat membantu guru dalam menyiapkan instrumen