• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan E-Learning Pada SMK Negeri 1 Cibadak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan E-Learning Pada SMK Negeri 1 Cibadak"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ASEP ABDULLAH

10110570

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

rahmat, serta karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan, lindungan dan kemudahan serta kelancaran, sehingga skripsi dengan judul

PENGEMBANGAN E-LEARNING PADA SMK NEGERI 1 CIBADAK” dapat terselesaikan dengan baik, untuk menyelesaikan program sarjana strata-1 (S-1) pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. ALLAH S.W.T yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani juga segala kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ayahanda Madrodji (Alm) dan Ibunda Wiwin yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Kakak tercinta Ujang Wahyudin, adik tercinta Elis Amalia, dan Muhtar Mahfud Kahpi, serta Gita Galenistya Safitri, yang selalu memberikan

dukungan, motivasi dan senantiasa mendo‟akan penulis agar diberi

kemudahan dan kekuatan dalam pengerjaan skripsi.

4. Ibu Rani Susanto, S.Kom., M.Kom., selaku dosen pembimbing dan penguji 2 yang menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(3)

iv

7. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

8. Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd, M.Si., selaku dosen wali kelas IF-13 angkatan 2010 atas ilmu, bimbingan, arahan serta saran selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

9. Seluruh staff pengajar/dosen di lingkungan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengajaran dan didikan sepanjang proses perkuliahan.

10.Kepala Sekolah beserta seluruh guru, karyawan, dan siswa-siswi di SMK Negeri 1 Cibadak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

11.Rekan-rekan di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, khususnya IF-13 2010 yang telah banyak membantu penulis.

12.Semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan penelitian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca, khususnya bagi penulis.

Bandung, Agustus 2015

(4)

v

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.6.1 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1.6.2 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1 Tinjauan Tempat Penelitian ... 7

2.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Cibadak ... 7

2.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Cibadak ... 9

(5)

vi

2.2.2 Penilaian Jawaban Esai Otomatis ... 18

2.2.3 Metode-metode Penilaian Jawaban Esai Otomatis ... 19

2.2.4 Text Mining ... 19

2.2.4.1 Case Folding dan Tokenizing ... 19

2.2.4.2 Filtering ... 20

2.2.4.3 Stemming ... 21

2.2.5 String Matching/Pencocokan String ... 21

2.2.6 Algoritma Pencocokan String ... 22

2.2.6.1 Brute Force ... 23

2.2.6.2 Shift Or ... 23

2.2.6.3 Knuth Morris Pratt (KMP) ... 24

2.2.6.4 Boyer Moore ... 24

(6)

vii

2.2.7.5 Astah* Community ... 31

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN...33

3.1 Analisis Sistem ... 33

3.1.1 Analisis Masalah ... 33

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 33

3.1.2.1 Aturan Bisnis Pembuatan Soal Esai yang Sedang Berjalan .... 35

3.1.2.2 Aturan Bisnis Pembuatan Soal Esai Usulan ... 35

3.1.3 Analisis Pengoreksian Soal Esai ... 36

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 48

3.1.4.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 48

3.1.4.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak... 49

3.1.4.3 Analisis Pengguna Sistem ... 49

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 50

3.1.5.1 Use case Diagram ... 50

3.1.5.2 Identifikasi Aktor ... 52

3.1.5.3 Identifikasi Use case ... 52

3.1.5.4 Skenario Use case ... 53

3.1.5.4.1 Activity Diagram ... 58

3.1.5.4.2 Class Diagram ... 64

3.1.5.4.3 Sequence Diagram ... 65

3.2 Perancangan ... 71

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 71

3.2.1.1 Skema Relasi... 71

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 72

(7)

viii

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 76

3.2.4 Perancangan Pesan ... 86

3.2.5 Jaringan Semantik ... 88

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ...91

4.1 Implementasi ... 91

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 91

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 91

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 92

4.1.4 Implementasi Antar Muka... 95

4.2 Pengujian Sistem ... 95

4.2.1 Pengujian Alpha ... 96

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 96

4.2.2.1 Pengujian Pengelolaan Soal Esai ... 96

4.2.2.2 Pengujian Ikuti Ujian ... 97

4.2.2.3 Pengujian Koreksi ... 98

4.2.2.4 Pengujian Penilaian... 98

4.2.3 Pengujian Beta ... 99

4.2.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 99

4.2.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 107

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...109

5.1 Kesimpulan ... 109

5.2 Saran ... 109

(8)

111

Pencocokan String," Institut Teknologi Bandung, Bandung, Makalah IF2251 Strategi Algoritmik 2009.

[2] Moh. Nazir, Metode Penelitian. Bogor, Indonesia: Ghalia Indonesia, 2011. [3] Roger S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta, Indonesia:

Andi, 2010.

[4] Abdul Kadir and Terra Ch Triwahyuni, Pengenalan teknologi informasi. Yogyakarta: ANDI, 2003.

[5] Zannibua Nanda Harisma, "Implementasi Sistem Penilaian Esai Otomatis dengan Tiga Bobot Kata Kunci," 2008.

[6] Alsasian Atmopawiro, "Pengkajian dan Analisa Tiga Algoritma Efisien Rabin-Karp, Knuth-Morris-Pratt, dan Boyer-Moore dalam Pencarian Pola Dalam Suatu Teks," Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2006.

[7] Eko Nugroho, "Perancangan Sistem Deteksi Plagiarisme Dokumen Teks dengan menggunakan Algoritma Rabin Karp," 2011.

[8] Ana Kurniawati and I Wayan Simri Wicksana, "Perbandingan Pendekatan Deteksi Plagiarism Dokumen Dalam Bahasa Inggris," Universitas Gunadarma, Depok, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008) 1411-6286, 2008.

[9] Abdul Kadir, Dasar pemrograman web dinamis menggunakan PHP. Yogyakarta: ANDI, 2007.

(9)

1 1.1 Latar Belakang

SMK Negeri 1 Cibadak saat ini sudah memiliki e-learning dengan beberapa fungsional, yaitu pengelolaan data siswa, data guru, berita/informasi, data absensi, data kelas dan kesiswaan, data mengajar, pengelolaan tugas dan nilai ujian, soal ujian online, pengelolaan data akademik yang berlangsung, data jadwal pelajaran, forum diskusi siswa, forum diskusi guru, juga forum umum. Pada proses ujian online, soal terbagi ke dalam dua jenis, yakni soal pilihan ganda, dan soal esai.

Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan terhadap sistem yang berjalan saat ini, pada ujian soal pilihan ganda pengoreksian jawaban dilakukan secara otomatis yakni ketika siswa selesai melakukan ujian maka siswa langsung dapat melihat nilai dari ujian tersebut, akan tetapi berbeda dengan ujian soal esai, dimana pengoreksian dan penilaian masih dilakukan secara manual. Setelah siswa melakukan ujian soal esai guru melakukan pengoreksian dengan membuka file jawaban siswa satu per satu untuk membandingkan dengan kunci jawaban, setelah proses pengoreksian dilakukan baru penilaian diberikan.

(10)

kuisioner mengenai pengembangan e-learning yang ada di SMK Negeri 1 Cibadak dengan poin pertanyaan yang berbeda, dimana sebagian besar guru menyetujui dilakukannya pengembangan pada ujian soal esai, yaitu menerapkan pengoreksian soal esai secara otomatis agar dapat mempermudah guru dalam melakukan pengoreksian soal esai.

Penelitian mengenai sistem pengoreksian soal esai sudah banyak dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan metode untuk pencocokan string. Pengoreksian dilakukan dengan membandingkan kemiripan jawaban esai dengan kunci jawaban yang tersimpan di dalam sistem yakni dengan mengetahui nilai kemiripan kedua teks jawaban tersebut, maka nilai kemiripan yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan penilaian. Metode untuk pencocokan string itu sendiri ada berbagai macam, diantaranya Brute Force, Shift Or, Knuth Morris Pratt, Boyer Moore, Rabin Karp, dan lain-lain.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, telah dilakukan perbandingan terhadap beberapa metode pencocokan string oleh Hary [1]. Pada penelitiannya, Hary menyatakan bahwa untuk single pattern algoritma Rabin Karp kalah dibandingkan dengan Knuth Morris Pratt, Boyer Moore, dan algoritma pencocokan string cepat yang lain, karena kelambatannya dalam proses pencocokan string, akan tetapi algoritma Rabin Karp lebih unggul pada proses pencocokan string pada banyak patterns.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, solusi yang ditawarkan adalah pengembangan sistem pengoreksian soal esai yang terdapat pada e-learning SMK Negeri 1 Cibadak, yaitu dengan menerapkan sistem pengoreksian soal esai secara otomatis.

1.2 Rumusan Masalah

(11)

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah mengembangkan sistem pengoreksian soal esai yang terdapat pada e-learning SMK Negeri 1 Cibadak. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah menerapkan sistem pengoreksian soal esai secara otomatis agar dapat mempermudah guru dalam melakukan pengoreksian soal esai.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk memudahkan perancangan dan menghindari meluasnya permasalahan, adapun batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini yaitu :

1. Sistem pengoreksian yang dikembangkan adalah soal esai

2. Pengoreksian soal esai dilakukan menggunakan algoritma Rabin Karp dikarenakan efisiensi waktu yang dimilikinya dalam pencocokan banyak patterns

3. Pengoreksian tidak memperhatikan sinonim atau persamaan kata 4. Pengoreksian tidak memperhatikan makna kalimat

5. Pengoreksian hanya untuk kalimat yang bersifat definitif, bukan yang bersifat opini dan matematis

6. Model analisis yang digunakan adalah pemodelan analisis berorientasi objek. Alat (tools) yang digunakan antara lain Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram

1.5 Metodologi Penelitian

(12)

1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mempelajari sumber kepustakaan diantaranya hasil penelitian, jurnal, buku referensi, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan salah satu guru pengajar yang ada di SMK Negeri 1 Cibadak

c. Kuisioner

Metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada guru pengajar secara acak untuk memperoleh informasi sebagai salah satu dasar pengembangan e-learning.

1.6.1 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Model yang digunakan untuk membangun perangkat lunak ini adalah model waterfall. Tahapan yang dilakukan dalam model waterfall [3], adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi

Mengumpulkan kebutuhan dengan cara melakukan wawancara secara langsung terhadap pihak terkait.

2. Perencanaan

(13)

Proses ini digunakan untuk meciptakan sebuah sketsa untuk dapat memahami gambaran yang akan terlihat, bagaimana penyusunnya, dan banyak karakteristik lainnya.

4. Konstruksi

Kode ini dikombinasikan aktivasi generasi (baik secara manual atau otomasi) dan pengujian yang diperlukan untuk mengungkap kesalahan dalam kode. 5. Penyerahan Sistem/Perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna

Perangkat lunak (sebagai badan yang lengkap atau sebagian) yang dikirimkan ke pelanggan yang mengevaluasi disampaikan produk dan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi.

Gambar 1.1 Metode Waterfall [3]

1.6.2 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

(14)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dalam pengembangan e-learning.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis sistem, pengguna, analisis pemecah masalah, analisis kebutuhan fungsional dan non fungsional, serta perancangan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi pembahasan implementasi serta penjelasan tentang teknik dan strategi pengujian sistem yang digunakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(15)

7

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tempat Penelitian

Pada tahapan ini merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan, yaitu pada SMK Negeri 1 Cibadak.

2.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Cibadak

SMK Negeri 1 Cibadak didirikan pada tanggal 12 Juni 1965 berdasarkan Surat Keputusan Menteri P & K Republik Indonesia No. 69/Dirpl/65 dengan nomenklatur Sekolah Teknologi Menengah Pertanian atau STM Pertanian. SMK Negeri 1 Cibadak merupakan sekolah pertanian negeri pertama di Kabupaten Sukabumi di bawah naungan Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan. Saat pertama berdiri, sekolah berlokasi di Bojong Masjid Desa Cibadak. Saat itu dengan jumlah siswa yang relatif sedikit, tempat belajar masih menumpang di sebuah Madrasah di Bojong Masjid Cibadak selama kurang lebih 3 tahun. Selanjutnya pada tahun 1971 tempat belajar pindah ke gedung pertunjukan budaya Tionghoa di Jalan Perintis Kemerdekaan Cibadak di samping SD Negeri 5 dan SD Negeri 6 Cibadak. Sekolah berlokasi di sana hingga tahun 1974/1975.

Pada tahun pelajaran 1975/1976 STM Pertanian Negeri Cibadak mendapat bantuan gedung baru dari Pemerintah Daerah sebanyak 6 ruang dengan sebidang tanah HGB seluas 8118 M2 di Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak. Saat itu jumlah siswa kurang lebih antara 60-90 orang siswa dengan satu jurusan yaitu jurusan Processing.

(16)

Cibadak. Seiring dengan perkembangan pembangunan dan tuntutan kebutuhan di industri pada tahun 1986 dibuka jurusan UTT (Usaha Tani Terpadu) dan jurusan THP (Teknologi Hasil Pertanian).

Sesuai perkembangan teknologi dan era globalisasi pada tahun 1993 terjadi perubahan nama sekolah dari SMT Pertanian menjadi SMK Negeri 1 Cibadak berdasarkan SK Mendikbud No. 088/1993 dan memiliki 4 (empat) jurusan,

1. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian 2. Jurusan Budidaya Tanaman 3. Jurusan Budidaya Ternak

4. Jurusan Budidaya Ikan Air Tawar

Saat ini SMK Negeri 1 Cibadak berkembang pesat di lokasi barunya yaitu di Jl. Al-Muwahhidin, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, dengan beberapa fasilitas seperti Laboratoriun Uji Mutu, Biologi, Fisika, PHP, perikanan, Peternakan dan Bengkel Mekanisasi, Lab. Basah, Lab. Serealia, Lab. Penggudangan, Lab. Komputer, Lab Agronomi dan fasilitas penunjang lainnya.

Pada tahun 2004 SMK Negeri 1 Cibadak membuka Program Studi Keahlian baru yaitu Multimedia sehingga sampai sekarang memiliki 5 Program Studi Keahlian dan sudah banyak memiliki link atau hubungan industri dengan beberapa perusahaan termasuk dengan JIAEC-Jepang dan PT Medion sehingga hampir 150 siswa yang sudah bekerja di Jepang dan beberapa alumni lainnya yang bekerja di Medion sebagai staf ahli. Selain itu banyak bekerja di seluruh bidang termasuk TNI, Pemerintahan, Tenaga Penyuluh, Guru, Pengusaha dan lain-lain.

Sejak berdiri tahun 1965 sampai sekarang, SMK Negeri 1 Cibadak mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan, diantaranya sebagai berikut: 1. H. R. E. Rusnadi, BE, tahun 1965 s.d. tahun 1970

2. Ir. Tri Iswoyo, tahun 1970 s.d. tahun 1976 3. Iwa, Dipl. Ing, tahun 1976 s.d. tahun 1978

4. E. Rochaman Sumirtapura, BSc, tahun 1978 s.d. tahun 1986 5. Dachlan Satjapradja, BA, tahun 1986 s.d. tahun 1995

(17)

9. H. Dadat. M. Hadiatullah, MBA Selaku PLH, tahun 2004 10.Drs. E. Suhendi, tahun 2005 s.d. tahun 2007

11.Ir. Yudi Karyudi, MMPd, tahun 2007 sampai dengan 2014 12.Bapak Juanda tahun 2014 sampai dengan sekarang

2.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Cibadak Visi

Mempertahankan posisi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan dalam bidang agribisnis, agroindustri dan teknologi informasi yang terbaik di Indonesia dan dapat diakui secara internasional

Misi

Adapun misi dari SMK Negeri 1 Cibadak adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan peserta didik menjadi aset bangsa yang produktif, mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan dan dapat beradaptasi menghadapi perubahan-perubahan

b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam bidang agribisnis, agroindustri dan teknologi informasi bagi berbagai kelompok masyarakat

c. Menghasilkan tamatan yang mampu mengisi lowongan tenaga kerja tingkat menengah di dunia usaha dan industri yang bertaraf nasional dan internasional d. Strategi dan Arah Kebijakan SMK Negeri Cibadak.

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah

(18)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

Sumber : Dokumen SMK Negeri 1 Cibadak

2.1.4 Deskripsi Pekerjaan

Berikut ini adalah tugas pokok dan fungsi yang dimiliki oleh kepala sekolah sampai guru.

1. Kepala Sekolah

Menjabat mulai tahun 2007 sampai dengan saat ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kab. Sukabumi no : 800/Kep.700-BKD/2007.

2. Wakil Manajemen Mutu (WMM)

Wakil Manajemen Mutu diangkat berdasarkan SK Kepala Sekolah Bertanggungjawab kepada : Kepala Sekolah

Tugas :

a. Mengkoordinir penyusunan, implementasi dan pengendalian kelengkapan Mutu untuk sertifikasi ISO 9001:2000.

b. Menyusun Pedoman Mutu dan penjabarannya berdasarkan Kebijakan Mutu yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah.

(19)

f. Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000

g. Menindaklanjuti Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000

h. Melaporkan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 dalam Rapat Dinas Tim Manajemen kepada kepala sekolah.

3. Kasubag Tata Usaha

Kasubag Tata Usaha diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi

Bertanggungjawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas :

a. Menyusun Program Kerja sesuai Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu b. Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen

c. Melaksanakan tindak lanjut hasil Rapat Tinjauan Manajemen d. Melaksanakan Program Kerja

e. Melaksanakan penilaian kinerja staf tata usaha

f. Mengkoordinir pelaksanaan manajemen perlengkapan, sarana prasarana serta administrasi kepegawaian.

g. Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan Ketatausahaan

h. Menindaklanjuti hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Ketatausahaan i. Melaporkan dan mengkoordinasikan hasil Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Ketata Usahan dalam Rapat Dinas Tim Manajemen setiap bulan j. Mewakili dan atau melaksanakan tugas Kepala Sekolah sesuai bidang

ketatausahaan

k. Menganalisis kebutuhan tenaga kependidikan

(20)

4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum diangkat berdasarkan SK Kepala Sekolah

Bertanggungjawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas :

a. Menyusun Program Kerja sesuai Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu b. Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen

c. Melaksanakan tindak lanjut hasil Rapat Tinjauan Manajemen d. Melaksanakan Program Kerja

e. Merencanakan, Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan pembelajaran f. Menindaklanjuti Hasil Monitoring dan Evaluasi

g. Mewakili dan atau melaksanakan tugas Kepala Sekolah sesuai bidang kurikulum

h. Menganalisis kebutuhan tenaga pendidik

i. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan evaluasi PBM.

j. Membimbing penyusunan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, Bahan Ajar)

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

Wakil kepala Sekolah Urusan Kesiswaan diangkat berdasarkan SK Kepala Sekolah

Bertanggungjawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas :

a. Menyusun Program Kerja sesuai Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu b. Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen

c. Melaksanakan tindak lanjut hasil Rapat Tinjauan Manajemen d. Melaksanakan Program Kerja

e. Mengkoordinir Penerimaan Siswa Baru

f. Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakulikuler, LKS dan Pembinaan OSIS

(21)

h. Melaporkan dan mengkoordinasikan tugas pokok dan fungsinya dalam Rapat Dinas Tim Manajemen

i. Mewakili dan atau melaksanakan tugas Kepala Sekolah bidang kesiswaan j. Mengkoordinir seleksi siswa yang akan diusulkan untuk mendapatkan

beasiswa bekerjasama dengan ketua jurusan dan wali kelas k. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kerja kepada kepala sekolah

6. Wakil Kepala Sekolah urusan Hubungan Kerjasama Industri

Wakil Kepala Sekolah urusan Hubungan kerjasama Industri diangkat berdasarkan SK Kepala Sekolah

Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah Tugas :

a. Menyusun Program Kerja sesuai Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu b. Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen

c. Melaksanakan tindak lanjut hasil Rapat Tinjauan Manajemen d. Melaksanakan Program Kerja

e. Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan Hubungan Kerjasama Industri (Prakerin, Penelusuran dan Pemasaran Tamatan)

f. Menindaklanjuti Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Hubungan Kerjasama Industri (Prakerin, Penelusuran dan Pemasaran Tamatan)

g. Mengkordinir pelaksanaan uji kompetensi

h. Melaporkan dan mengkoordinasikan hasil Pelaksanaan Hubungan Kerjasama Industri dalam Rapat Dinas Tim Manajemen

i. Mewakili dan atau melaksanakan tugas Kepala Sekolah sesuai bidang Hubungan Kerjasama Industri

j. Mengkoordinir penelusuran tamatan

(22)

7. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana diangkat berdasarkan SK Kepala Sekolah

Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah Tugas :

a. Menyusun Program Kerja sesuai Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu b. Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen

c. Melaksanakan tindak lanjut hasil Rapat Tinjauan Manajemen d. Melaksanakan Program Kerja

e. Mengkoordinir penyediaan sarana dan prasarana diklat

f. Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan perawatan dan perbaikan Sarana Prasarana serta pemeliharaan lingkungan

g. Menindaklanjuti Hasil Monitoring dan Evaluasi perawatan dan perbaikan h. Melaporkan dan mengkoordinasikan tugas pokok dan fungsinya dalam Rapat

Dinas Tim Manajemen

i. Mewakili dan atau melaksanakan tugas Kepala Sekolah sesuai sarana dan prasarana

j. Menganalisis pengadaan, pemanfaatan, perawatan fasilitas sekolah dan infrastruktur sekolah

k. Menyusun program kerja tahunan perawatan dan perbaikan

l. Mengkoordinir pelaksanaan perawatan dan perbaikan di setiap unit kerja m. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala dengan tim perawatan dan

perbaikan

n. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kerja kepada kepala sekolah

8. Ketua Program Studi Keahlian

Ketua program studi keahlian diangkat berdasarkan SK Kepala sekolah Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah

Tugas :

(23)

c. Melaksanakan tindak lanjut hasil Rapat Tinjauan Manajemen d. Melaksanakan Program Kerja

e. Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan pembelajaran di Program Studi Keahliannya

f. Menindaklanjuti hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan pembelajaran di Program Studi Keahliannya

g. Melaporkan dan mengkoordinasikan hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan pembelajaran di Program Studi Keahliannya dalam Rapat Dinas Tim Manajemen

h. Mewakili dan atau melaksanakan tugas Kepala Sekolah sesuai bidangnya i. Menganalisis kebutuhan tenaga pendidik di Program Studi Keahliannya

j. Mengkoordinir penyelenggaraan diklat (pembagian tugas mengajar, jadwal pelajaran) di Program Studi Keahliannya

k. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan evaluasi PBM di Program Studi Keahliannya

l. Membimbing penyusunan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, Validasi) di Program Studi Keahliannya

m. Menugaskan tenaga pendidik untuk menjadi pembimbing Lomba Kompetensi Siswa (LKS).

n. Melakukan seleksi terhadap siswa untuk dipilih menjadi peserta LKS.

9. Ketua Bidang Teaching Factory

Ketua Bidang Teaching Factory diangkat berdasarkan SK Kepala Sekolah Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah

Tugas :

a. Menyusun Program Kerja sesuai Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu b. Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen

(24)

e. Memonitor dan Mengevaluasi Pelaksanaan Teaching Factory di setiap Program Studi Keahlian dan pengelolaan Backery Cafe SMK Negeri 1 Cibadak

f. Menindaklanjuti hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory dan Pengelolaan Backery Cafe

g. Melaporkan dan mengkoordinasikan hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan dalam Rapat Dinas Tim Manajemen

h. Mewakili dan atau melaksanakan tugas Kepala Sekolah di bidang pengembangan Teaching Factory

10.Tenaga Pendidik

Tenaga Pendidik diangkat berdasarkan SK Mendikbud dan SK Bupati (saat ini), sedang Tenaga Pendidik Honorer diterima berdasarkan kebutuhan sekolah dan mendapatkan SK dari pihak sekolah.

Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Sekolah dan Ka. Program Studi Keahlian Tugas :

a. Membantu ketua program studi keahlian atau waka kurikulum untuk menyusun kurikulum implementatif

b. Menyusun Program Tahunan dan Semester

c. Menyusun perangkat pembelajaran(silabus, RPP, modul, alat peraga) d. Menganalisis kebutuhan bahan ajar(buku sumber, alat, bahan)

e. Melaksanakan penyelenggaraan diklat

f. Menyusun perangkat evaluasi (kisi-kisi soal, analisis soal, program remedi) g. Melakukan persiapan dan pelaksanaan evaluasi PBM.

h. Mengikuti Rapat Dinas

i. Melaksanakan tindak lanjut hasil Rapat Dinas

j. Melaporkan tugas pokok dan fungsinya (daftar hadir siswa, nilai, dan laporan kasus) kepada ketua Program Studi Keahlian

k. Menganalisis ketercapaian kompetensi siswa

l. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar

(25)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pedoman agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

2.2.1 E-Learning

2.2.1.1Konsep E-Learning

Kemajuan internet hampir mempengaruhi setiap sendi kegiatan operasional di organisasi. Banyak kegiatan perusahaan mulai dilakukan lewat internet dan

menyebabkan fenomena penggunaan awalan “e” dan “online” di kamus bisnis. Ecommerce, e-mail, online application adalah contoh tren penggunaan internet pada kegiatan yang biasa kita lakukan secara manual. Segala kegiatan mutakhir tersebut menjanjikan efektifitas dan efisiensi yang menakjubkan. Fenomena tersebut menyentuh dunia pendidikan dan pelatihan dengan lahirnya e-learning. [4]

2.2.1.2Definisi E-Learning

(26)

2.2.2 Penilaian Jawaban Esai Otomatis

Secara umum terdapat dua macam bentuk ujian untuk mengevaluasi sejauh mana pelajar dapat mengambil ilmu yang telah diberikan, yaitu secara lisan dan tertulis. Ujian secara lisan memiliki kelemahan yaitu sang penguji dan pelajar yang diuji harus berada pada ruang dan waktu yang sama, hal ini bertentangan dengan konsep dasar e-learning. yang tidak mengenal batasan ruang dan waktu, ujian jenis ini juga kurang efisien bila ditinjau dari segi waktu dan sumber daya, apalagi bila yang akan diuji berjumlah banyak. Berbeda dengan ujian secara lisan, ujian secara tertulis jauh lebih menghemat waktu dan sumber daya, ujian secara tertulis juga dapat dilakukan dari jarak yang jauh, sehingga dapat dikatakan bahwa pada kondisi umum ujian secara tertulis lebih baik daripada ujian secara lisan.

(27)

2.2.3 Metode-metode Penilaian Jawaban Esai Otomatis

Berbagai metode pengoreksian esai secara otomatis dengan menggunakan bantuan komputer telah dikembangkan. Walaupun setiap metode yang digunakan untuk menilai jawaban esai memiliki cara tersendiri namun hasil yang ingin dicapai tetaplah sama yaitu menciptakan sistem yang mampu memberikan pengoreksian esai secara otomatis dan se-obyektif mungkin. Metode-metode tersebut antara lain Project Essay Grade (PEG), Intellegent Essay Assessor (IEA), Educational Testing Service (ETS I), Electronic Essay Rater (E-Rater), Conceptual Rater (C-Rater), dsb. [5]

2.2.4 Text Mining

Text Mining adalah salah satu bidang khusus dari Data Mining. Sesuai dengan buku The Text Mining Handbook, Text Mining dapat didefinisikan sebagai suatu proses menggali informasi dimana seorang user berinteraksi dengan sekumpulan dokumen menggunakan tools analisis yang merupakan komponen-komponen dari data mining. Tujuan dari text mining adalah untuk mendapatkan informasi yang berguna dari sekumpulan dokumen. Sumber data yang digunakan pada text mining adalah sekumpulan teks yang memiliki format yang tidak terstruktur atau minimal semi struktur.

Teks yang diproses oleh text mining, pada umumnya memiliki beberapa karakteristik diantaranya memiliki dimensi yang tinggi, terdapat noise pada data, dan terdapat struktur teks yang tidak baik. Cara yang digunakan dalam mempelajari suatu teks adalah terlebih dahulu menentukan fitur-fitur yang mewakili setiap kata, namun sebelum itu perlu dilakukan tahap Pre-processing yang dilakukan secara umum dalam text mining pada dokumen, yaitu

Case Folding, Tokenizing, Filtering, dan Stemming.

2.2.4.1Case Folding dan Tokenizing

Case folding adalah mengubah semua huruf dalam dokumen menjadi huruf

kecil. Hanya huruf “a” sampai dengan “z” diterima. Karakter selain

(28)

tahap pemotongan string input berdasarkan tiap kata yang menyusunnya sebelum ke tahap filtering. Contoh tahapan ini adalah seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Tahap Case Folding dan Tokenizing

2.2.4.2Filtering

Filtering adalah tahap mengambil kata-kata penting dari hasil token. Bisa

menggunakan algoritma Stoplist (membuang kata yang kurang penting) atau Wordlist (menyimpan kata penting). Stoplist/Stopwords adalah kata-kata yang

tidak deskriptif yang dapat dibuang dalam pendekatan Bag-of-Words. Contoh stopwords adalah “yang”, “di”, “dari”, “dan” dan seterusnya, tahapan ini

dilakukan untuk mempermudah dalam tahap stemming. Contoh tahapan ini adalah seperti pada gambar 2.3.

(29)

2.2.4.3Stemming

Stemming adalah proses pencarian bentuk dasar suatu kalimat dengan cara

menghilangkan imbuhannya. Stemming merupakan suatu proses yang terdapat dalam sistem IR yang mentransformasi kata-kata yang terdapat dalam suatu dokumen ke kata-kata akarnya (root word) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Stemming sangat penting dalam mendukung efektivitas pencarian informasi dalam bahasa Indonesia, penerjemahan dokumen, dan pencarian didalam web. Imbuhan bahasa Indonesia lebih kompleks dari pada bahasa inggris karena di dalam bahasa Indonesia terdapat awalan (prefiks), infiks (sisipan), akhiran (sufiks), konfiks (gabungan prefiks dan sufiks), serta gabungan imbuhan. Sehingga stemming bahasa Indonesia harus mampu menemukan akar kata sesuai dengan aturan baku bahasa Indonesia.

Stemming digunakan untuk mengganti bentuk dari suatu kata menjadi kata

dasar dari kata tersebut yang sesuai dengan struktur morfologi Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga imbuhan-imbuhan yang melekat pada suatu kata harus dihilangkan untuk mengubah bentuk kata tersebut menjadi bentuk kata dasarnya sehingga pada tahap pencocokan string akurasi kemiripan menjadi lebih baik. Contoh tahapan ini adalah seperti pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Tahapan Stemming

2.2.5 String Matching/Pencocokan String

(30)

String matching digunakan dalam lingkup yang bermacam-macam,

misalnya pada pencarian dokumen, pencocokan DNA sequences yang direpresentasikan dalam bentuk string. String matching fokus pada pencarian satu, atau lebih umum, semua kehadiran sebuah kata (lebih umum disebut pattern) dalam sebuah teks. Semua algoritma yang akan dibahas mengeluarkan semua kehadiran pola dalam teks. Pola dinotasikan sebagai x = x[0..m-1]; m adalah panjangnya. Teks dinotasikan sebagai y = y[0..n-1]; n adalah panjangnya. Kedua string dibentuk dari set karakter yang disebut alphabet dinotasikan ∑ dengan ukuran ϭ. [6]

2.2.6 Algoritma Pencocokan String

Menurut cara pembacaan teks, algoritma pencocokan string dapat dibedakan atas dua cara pembacaan :

a. Kiri ke Kanan

Alogoritma pencarian dengan teknik ini sangat banyak. Hampir sebagian besar algoritma pencarian menggunakan cara pembacaan teks dari kiri ke kanan. b. Kanan ke Kiri

Dalam Algoritma ini, terdapat algoritma Boyer-Moore yang dianggap merupakan salah satu algoritma yang utama dan algoritma standar dalam pencocokan string.

Sampai saat ini terdapat banyak algoritma pencocokan string, ada sekitar 35 algoritma yang bisa digunakan, baik merupakan algoritma yang diciptakan maupun berupa pengembangan dari algoritma yang sudah ada. Untuk kompleksitas waktu beberapa algoritma yang akan dibahas, dapat dilihat pada tabel 2.1.

(31)

Tabel 2.1 Perbandingan Beberapa Algoritma Pencocokan String

Algoritma Fase Preprocessing Fase Pencarian

Brute Force 0 (Tidak ada) O (mn)

Algoritma Brute Force merupakan algoritma paling lempang untuk menyelesaikan persoalan pencocokan string.

Karakteristik algoritma Brute Force :

a. Tidak perlu fase prepocessing (tahap sebelum melakukan search atau pencocokan string).

b. Selalu berpindah tepat 1 langkah ke kanan.

c. Perbandingan dapat dilakukan pada urutan apa saja. d. Fase pencarian memiliki kompleksitas O (mn) e. Perbandingan karakter yang terjadi diharapkan 2n

Algoritma Brute Force melakukan pencarian pada setiap posisi di dalam teks antara 0 dan n-m, tidak peduli apakah terjadi pengulangan pola atau tidak. Kemudian, setelah setiap percobaan, pattern di geser tepat 1 posisi ke kanan.

2.2.6.2Shift Or

Algoritma Shift Or yang juga dikenal dengan nama shift-and, Bitap atau Baeza-Yates-Gonnet adalah algoritma pencarian fuzzy string. Algoritma Shift Or untuk pencarian string ditemukan oleh Balint Domolki pada tahun 1964, kemudian dikembangkan oleh R.K Shyamasundar pada tahun 1977 sebelum ditemukan kembali untuk pencarian string fuzzy oleh Menber dan Wu pada tahun 1991, berdasarkan kerja yang dilakukan oleh Ricardo Baeza-Yates dan Gaston Gonnet. Karakterikstik utama algoritma Shift Or :

(32)

b. Algoritma ini efisien jika panjang pattern tidak lebih dari ukuran memori untuk menyimpan 1 word ( 8bit) di dalam komputer yang digunakan.

c. Fase prepocessing memerlukan waktu dengan kompleksitas O (m + σ) d. Fase pencarian dengan kompleksitas O (n)

e. Dapat digunakan untuk pendekatan pencarian string .

2.2.6.3Knuth Morris Pratt (KMP)

Algoritma Knuth-Morris-Pratt (KMP) bergerak dari kiri ke kanan seperti algortima Brute Force tetapi memilik kemampuan yang lebih baik dalam hal melakukan pergeseran pattern. Rancangan algoritma Knuth-Morris-Pratt mengikuti analisis dari algoritma Morris dan Pratt yang sebelumnya telah ditemukan terlebih dahulu oleh J.H Morris (jr) dan V.R Pratt pada tahun 1970. Bersama dengan D.E Knuth, algoritma ini menjadi Knuth-Morris-Pratt dengan berbagai perbaikan dari algoritma sebelumnya.

Karakteristik utama algorima KMP :

a. Kompleksitas ruang dan waktu untuk fase Prepocessing adalah O (m) b. Kompleksitas waktu untuk fase pencarian : O (n+m)

Pada algoritma KMP dikenal adanya fungsi pinggiran (Border Function) yang didefinisikan sebagai ukuran terpanjang dari pattern yang juga akhiran dari pattern tersebut.

2.2.6.4Boyer Moore

Algoritma Boyer-Moore dianggap sebagai algoritma pencocokan string yang paling efisien pada penggunaan biasa karena algoritma Boyer-Moore telah menjadi standar untuk pencarian string,

Berbagai versi algoritma ini digunakan dalam teks editor untuk perintah pencarian dan pergantian (find and replace)

Algoritma pencocokan string Boyer-Moore didasarkan atas dua teknik : 1) Teknik looking-glass, menemukan pattern di dalam teks dengan

(33)

2) Teknik character-jump, pergeseran karakter yang dilakukan saat terjadi ketidak cocokan

Karakteristik utama algoritma Boyer-Moore : a. Melakukan perbandingan dari kanan ke kiri

b. Fase persiapan/prepocessing membutuhkan kompleksitas waktu O (m + σ) c. Fase pencarian : kompleksitas waktunya O (mn)

d. Pada kasus terburuk, sebanyak 3n karakter teks yang dibandingkan untuk pattern yang tak berulang. Kasus terbaik O (n/m).

2.2.6.5Rabin Karp

Rabin-Karp diciptakan oleh Michael O. Rabin dan Richard M. Karp pada tahun 1987 yang menggunakan fungsi hashing untuk menemukan pattern di dalam string teks. Algoritma Rabin-Karp adalah algoritma pencocokan string yang menggunakan fungsi hash sebagai pembanding antara string yang dicari (m) dengan substring pada teks (n). Algoritma Rabin-Karp didasarkan pada fakta jika dua buah string sama maka harga hash value-nya pasti sama. Akan tetapi ada dua masalah yang timbul dari hal ini, masalah pertama yaitu ada begitu banyak string yang berbeda, permasalahan ini dapat dipecahkan dengan meng-assign beberapa string dengan hash value yang sama. Masalah yang kedua belum tentu string yang

mempunyai hash value yang sama cocok untuk mengatasinya maka untuk setiap string yang di-assign dilakukan pencocokan string secara Brute-Force. Kunci agar algoritma Rabin-Karp efisien, terdapat pada pemilihan hash value-nya. Salah satu cara yang terkenal dan efektif adalah memperlakukan setiap substring sebagai suatu bilangan dengan basis tertentu. [7]

Dalam buku String Search Algorithm, dijelaskan bahwa metode ini merupakan sebuah metode alternatif untuk menyelesaikan masalah string matching yang menggunakan fungsi hash. Metode ini melakukan suatu proses untuk mencari kesamaan pada sebuah pattern dengan sebuah text string. Karakteristik Algoritma Rabin-Karp. [1]

a. Menggunakan sebuah fungsi hashing

(34)

c. Untuk fase pencarian kompleksitasnya : O(mn) d. Waktu yang diperlukan O(n+m).

2.2.6.5.1 K-Grams

K-grams adalah rangkaian terms dengan panjang K. Kebanyakan yang digunakan sebagai terms adalah kata. K-grams merupakan sebuah metode yang diaplikasikan untuk pembangkitan kata atau karakter. Metode k-grams ini digunakan untuk mengambil potongan-potongan karakter huruf sejumlah k dari sebuah kata yang secara kontinuitas dibaca dari teks sumber hingga akhir dari dokumen. Berikut ini adalah contoh k-grams dengan k=5 :

a. Text : A do run run run, a do run run

b. Kemudian dilakukan penghilangan spasi : Adorunrunrunadorunrun c. Sehingga dihasilkan rangkaian 5-grams yang diturunkan dari teks : adoru dorun orunr runru unrun nrunr runru unrun nruna runad unado nador adoru dorun orunr runru unrun. [8]

2.2.6.5.2 Hashing

Hashing adalah suatu cara untuk mentransformasi sebuah string menjadi

suatu nilai yang unik dengan panjang tertentu (fixed-length) yang berfungsi sebagai penanda string tersebut. Fungsi untuk menghasilkan nilai ini disebut fungsi hash, sedangkan nilai yang dihasilkan disebut nilai hash. Proses ini bertujuan untuk mencari nilai dari setiap kata yang telah di parsing. Untuk mendapatkan nilai hashing maka digunakan rumus hashing sebagai berikut

(35)

Setelah proses hashing tahapan berikutnya yaitu melakukan proses perhitungan nilai hash yang sama. Perhitungan ini menggunakan rumus Dice Similarity Coeficient. Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation. Sejak tahun 1996 Apache menjadi aplikasi web

server paling populer, dan pada tahun 2009 menjadi aplikasi web server pertama yang digunakan oleh lebih dari 100 juta situs web.

2.2.7.2MySQL

(36)

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

2.2.7.3PHP

PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut,

Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page (PHP).

Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP : Hypertext Preprocessor. [9]

Ada tiga macam penggunaan PHP:

a. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling banyak dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya, dibutuhkan tiga hal: PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi dengan instalasi PHP, dan aplikasi

web browser.

b. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya dibutuhkan PHP parser.

c. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini, dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.

2.2.7.4UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk

(37)

UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tools untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model,

teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM. UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

UML terdiri dari 13 jenis diagram yaitu Activity, Class, Communication, Component, Composite Structure, Deployment, Interaction Overview, Object,

Package, Sequence, State Machine (Statechart), Timing dan Use Case. Berikut ini

adalah beberapa diagram yang sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi objek :

a. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan

perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan

(38)

b. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan

dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

c. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem

berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

d. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel.

Activity Diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini menunjukkan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.

e. Collaboration Diagram

Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar objek di

dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan kronologis dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh objek. f. State Diagram

(39)

2.2.7.5Astah* Community

Astah* dahulu dikenal dengan nama JUDE (Java and UML Developer’s Environment) adalah alat permodelan UML yang diciptakan oleh perusahaan

(40)
(41)

33

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui dan mengamati apa saja yang terlibat dalam suatu sistem yang berhubungan antara satu proses dengan proses lainnya. Dari proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada atau sistem yang berjalan, untuk dikembangkan lebih lanjut agar kinerja sistem tersebut lebih baik dari sistem yang sebelumnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tahap analisis merupakan tahap yang cukup kritis dan sangat penting, karena tahap analisis merupakan tahap pertama ketika akan membangun sebuah sistem yang handal. Di dalam analisis sistem terdapat analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, dan analisis kebutuhan fungsional.

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, yang menjadi titik permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan sistem pengoreksian soal esai otomatis agar dapat mempermudah guru dalam melakukan pengoreksian soal esai.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada SMK Negeri 1 Cibadak, gambaran prosedur sistem pengoreksian soal esai yang sedang berjalan ke dalam bentuk activity diagram sebagai berikut :

1. Guru masuk ke halaman ujian, untuk melihat daftar siswa yang sudah melakukan ujian

(42)

satu dan membandingkannya dengan kunci jawaban. Pada proses ini, dilakukan bertahap dengan membaca file ujian siswa dan menyelesaikan pengoreksian untuk satu siswa terlebih dahulu, baru dilanjut ke file jawaban soal esai siswa berikutnya

4. Setelah pengoreksian dilakukan dan didapatkan nilai untuk setiap soal yang berhasil dijawab, guru menginputkan nilai yang didapat tadi. Pada proses ini guru harus membuka file jawaban soal esai siswa per satu soal hingga selesai sebelum dilakukan penyimpanan ke dalam database.

(43)

Gambar 3.1 Activity Diagram Sistem yang Sedang Berjalan

3.1.2.1Aturan Bisnis Pembuatan Soal Esai yang Sedang Berjalan

Aturan Bisnis Pembuatan soal esai pada sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan soal esai berkisar antara 10-30 soal dalam satu kali ujian

2. Pembuatan soal esai diambil dari materi dan tugas harian yang telah diberikan kepada para siswa

3. Banyaknya soal ujian menyesuaikan pada waktu pelaksanaan ujian

3.1.2.2Aturan Bisnis Pembuatan Soal Esai Usulan

Aturan Bisnis Pembuatan soal esai usulan untuk pengembangan sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

(44)

kepada para siswa

3. Karakteristik soal yang dibuat dibatasi :

a. Jawaban bersifat definitif, dimana jawaban dari soal yang dibuat mengacu pada satu jawaban

b. Tidak mengandung jawaban yang bersifat matematis, yaitu jawaban yang mengandung perhitungan didalamnya

c. Tidak bersifat opini, dimana jawaban dapat berbeda-beda sesuai dengan pemahaman masing-masing siswa

d. Selain yang menggunakan teks berbahasa indonesia, soal yang diberikan mengandung jawaban singkat

4. Banyaknya soal ujian menyesuaikan pada waktu pelaksanaan ujian

3.1.3 Analisis Pengoreksian Soal Esai

(45)

Gambar 3.2 Tahapan Pengoreksian Soal Esai

Sistem pengoreksian soal esai otomatis ini berjalan dengan mengolah inputan dari pengguna, setelah sistem mendapat inputan dari pengguna dan

terlebih dahulu tersimpan didalam database, sistem akan masuk ke tahap Preprocessing yang terdiri dari proses Case Folding, Tokenizing, Filtering, dan Stemming, tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan kata dasar, dimaksudkan

(46)

k-didapat barulah dilakukan perhitungan nilai kemiripan (similarity) dengan menggunakan rumus Dice Similarity Coeficient yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah nilai kemiripan (similarity) yang akan dijadikan acuan untuk memberikan penilaian terhadap jawaban siswa.

Dibawah ini adalah contoh proses pengoreksian soal esai otomatis secara lengkap

Diketahuai terdapat sebuah pertanyaan, beserta kunci jawaban, dan jawaban siswa sebagai berikut :

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Simulasi Digital ?

Kunci Jawaban : Suatu proses peniruan dalam bentuk visual yang dideskripsikan menyerupai kata, gambar, dan grafis

Jawaban Siswa : Proses peniruan dalam bentuk visual yang dideskripsikan menyerupai kata, gabar, dan grafis.

(47)

Gambar 3.3 Tahapan Preprocessing

1. Tahap Preprocessing a. Case Folding

Tahapan mengubah semua huruf menjadi huruf kecil, huruf “a” sampai dengan “z”, agar perhitungan lebih efektif, karena adanya perbedaan

antara kode ASCII untuk huruf kapital dan huruf kecil.

Kunci Jawaban : suatu proses peniruan dalam bentuk visual yang dideskripsikan menyerupai kata, gambar, dan grafis

(48)

b. Tokenizing

Tahap pemotongan string input berdasarkan tiap kata yang menyusunnya. Karakter selain huruf dan angka dihilangkan dan dianggap delimeter. Kunci Jawaban : suatu

(49)

disimpan di dalam daftar stopword, jika terdapat dalam stopword, kata tersebut akan dihilangkan, sehingga setelah dilakukan proses filtering akan didapatkan daftar kata penting.

Kunci Jawaban : proses Menghilangkan : suatu

peniruan dalam menghilangkan imbuhannya, seperti awalan, dan akhiran, sehingga akan didapatkan kata dasarnya.

Kunci Jawaban : proses Menghilangkan : kan

tiru me

bentuk visual deskripsi

(50)

kata

Tahapan preprocessing pada kunci jawaban dan jawaban siswa bertujuan untuk menghasilkan kata dasar, menghilangkan noise, sehingga proses pencocokan string dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan nilai kemiripan yang baik, proses preprocessing yang telah dilakukan menghasilkan kata dasar sebagai berikut :

Kunci Jawaban : prosestirubentukvisualdeskripsirupakatagambargrafis Jawaban Siswa : prosestirubentukvisualdeskripsirupakatagabargrafis

(51)

Gambar 3.4 Tahapan Pencocokan String dengan Algoritma Rabin Karp

2. Tahap Pencocokan String dengan algoritma Rabin Karp a. Parsing K-Gram 2

Proses ini bertujuan untuk memisahkan kata menjadi beberapa bagian kata, pada proses ini pemisahan kalimat menjadi 2 buah huruf (bigram) karena berdasarkan hasil perbandingan dengan setiap gram yang ada, k-gram 2 memiliki nilai similarity yang paling mendekati (Lampiran B).

Kunci Jawaban : prosestirubentukvisualdeskripsirupakatagambar grafis

(52)

|ag|ga|am|mb|ba|ar|rg|gr|ra|af|fi|is

Jawaban Siswa : prosestirubentukvisualdeskripsirupakatagabar grafis diparsing, nntuk mendapatkan nilai hash maka digunakan rumus hashing sebagai berikut :

Diketahui nilai ASCII dari huruf p adalah 112, dan r adalah 114

H = 112x10(2-1) + 114x10(1-1) = 1120 + 114 = 1234 Jadi nilai hash untuk huruf “pr” adalah 1234

(53)

Tabel 3.1 Hasil Proses Hashing

No

Kata

Nilai Hash

Kunci Jawaban Jawaban Siswa

Kunci Jawaban Jawaban Siswa

(54)

No

Kata

Nilai Hash

Kunci Jawaban Jawaban Siswa

Kunci Jawaban Jawaban Siswa

32 ru ru 1257 1257

(55)

Setelah hasil didapat dari proses di atas, selanjutnya dilakukan pehitungan dengan menggunakan rumus Dice Similarity Coeficient (S).

S = 2.C x 100 ... (2.2) (A+B)

Hasil dari perbandingan pada tabel diatas, didapat hasil sebagai berikut :

Jumlah k-gram dengan nilai hash yang sama (C) = 48 Jumlah k-gram kunci jawaban (A) = 50

Jumlah k-gram jawaban siswa (B) = 49

Maka, perhitungannya adalah sebagai berikut : S = 2.48 x 100

(50+49)

S = 96,96

Dari hasil perhitungan diatas, didapatlah nilai kemiripan (similarity) antara kunci jawaban dengan jawaban siswa sebesar 96,96. dimana ini merupakan nilai hasil ujian siswa untuk satu soal. Perhitungan untuk nilai akhir siswa adalah dengan menjumlahkan seluruh nilai yang didapat, kemudian dibagi dengan banyaknya soal yang diberikan.

Nilai Akhir = 96,96 (Jumlah seluruh nilai) 1 (Banyak soal)

= 96,96

(56)

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional menggambarkan kebutuhan sistem yang menitik beratkan pada properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, diantaranya kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, serta pengguna sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan.

3.1.4.1Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam membangun suatu sistem dibutuhkan beberapa komponen perangkat keras (hardware) yang mendukung jalannya proses untuk membangun sistem tersebut. Adapun spesifikasi perangkat keras yang mendukung dalam pembangunan sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan processor kecepatan 800 MHz atau lebih b. Menggunakan RAM 256 MB atau lebih

c. Menggunakan VGA Card shared 64 Mb atau lebih d. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 pixels atau lebih e. Tersedia Harddisk dengan ruang kosong 10 Gb atau lebih f. Kartu jaringan, HUB/Switch, Router atau modem

g. Monitor, keyboard, dan mouse sebagai antarmuka.

Perangkat keras yang tersedia di SMK Negeri 1 Cibadak saat ini : a. Processor setara dengan kecepatan 1.4 GHz

b. RAM 500MB-2GB

c. Monitor dengan resolusi sebesar 1024 x 768 pixels d. Harddisk dengan kapasitas 100 Gb

e. Kartu jaringan, HUB/Switch, Router atau modem

(57)

3.1.4.2Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Selain perangkat keras, perangkat lunak (software) pendukung juga dibutuhkan dalam pembangunan sebuah aplikasi. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah sebagai berikut :

a. Windows 7 sebagai sistem operasi b. Mozilla firefox sebagai web browser c. MySQL sebagai DBMS

d. PHP untuk koneksi ke basis data dengan script PHP

e. Pengubah Teks untuk penulisan Script PHP dengan Dreamweaver.

Perangkat lunak yang tersedia di SMK Negeri 1 Cibadak saat ini : a. Sistem Operasi Windows7 32-bit Operating Sistem

b. Mozilla firefox atau Google Chrome

Berdasarkan data tersebut, maka perangkat lunak di sekolah telah mencukupi untuk menjalankan aplikasi e-learning ini.

3.1.4.3Analisis Pengguna Sistem

Selain perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software), dibutuhkan juga pengguna (brainware), berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada salah satu guru dan siswa didapatkan informasi sebagai berikut : 1. Guru Mata Pelajaran

Nama : Muhammad Harun Rabiyudin NIP : 1357770671110003

Jabatan : Guru Mata Pelajaran Umur : 24

Sistem Operasi yang pernah digunakan : Windows 98, XP, 7, 8

Software yang biasa digunakan : Microsoft Office, Mozilla Firefox

2. Siswa

(58)

Kelas : 10 A1 Umur : 14

Sistem Operasi yang pernah digunakan : Windows XP, 7, 8

Software yang biasa digunakan : Microsoft Office, Mozilla Firefox

Dilihat dari karakteristik pengguna yang ada, dapat diketahui bahwa pengalaman user dalam bidang komputer sudah cukup memadai

Untuk penerapan sistem yang sedang dikembangkan, disarankan pengguna memiliki karakteristik sebagai berikut :

Tabel 3.2 Karakteristik Pengguna

Nama Pengguna Hak Akses Kualifikasi

Guru Mengelola ujian soal esai.

Menguasai komputer, memiliki

pemahaman yang baik dalam

mengelola data web serta

memiliki pengetahuan tentang

internet.

Siswa Mengikuti ujian soal esai. Mampu mengoperasikan komputer dan browser.

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan. Analisis kebutuhan fungsional ini meliputi analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data, spesifikasi dan pemodelan sistem. Pemodelan sistem dimodelkan dengan UML (Unified Modeling Language).

3.1.5.1Use case Diagram

Use case diagram merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan hubungan

(59)

menjelaskan proses apa saja yang ada dalam sistem dan bagaimana hubungannya dengan aktor.

Sebelum dilakukan sebuah pengembangan, beberapa fungsionalitas yang dimiliki E-Learning pada SMK Negeri 1 Cibadak yang berkaitan dengan pelaksanaan ujian soal esai diantaranya ujian dan pengelolaan soal esai. Pada pengelolaan soal esai, fitur seperti tambah, ubah, hapus, hanya pada soalnya saja tidak dengan kunci jawaban, selain itu pengoreksian yang akan dilakukan masih secara manual oleh guru, karena belum adanya sebuah fungsi untuk melakukan pengoreksian oleh sistem.

Pengembangan yang akan dilakukan, yaitu dengan menambahkan kunci jawaban pada fungsionalitas pengelolaan soal, selain itu membuat fungsionalitas baru seperti koreksi, dan penilaian, dimana dengan fungsi yang ada nantinya pengoreksian akan dilakukan oleh sistem. Adapun lebih jelasnya, pengembangan yang dilakukan digambarkan dalam bentuk Use Case Diagram pada gambar 3.5. di bawah ini.

(60)

3.1.5.2Identifikasi Aktor

Identifikasi aktor dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja aktor yang terlibat di dalam sistem aplikasi ini. Deskripsi dari tiap aktor yang terlibat dapat

Tabel 3.4 Identifikasi Use Case

No Use case Deskripsi

1 Kelola Soal Esai Fungsionalitas untuk melakukan pengelolaan soal esai

2 Ikuti Ujian Fungsionalitas untuk mengikuti pelaksanaan ujian soal esai

3 Koreksi Fungsionalitas untuk melakukan pengoreksian hasil ujian soal esai

(61)

3.1.5.4Skenario Use case

Skenario Use case berfungsi untuk menjelaskan lebih detail mengenai modul-modul yang terdapat dalam aplikasi yang dibangun, diantaranya :

1. Kelola Soal Esai

Interaksi antara aktor dengan use case kelola soal esai dijelaskan dalam skenario use case yang dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Skenario Use Case Kelola Soal Esai

Identifikasi

Nomor 1.1.

Nama Kelola Soal Esai

Tujuan Membuat soal

Deskripsi Proses untuk membuat soal

Aktor Guru

Skenario Utama

Kondisi Awal Pengguna berada di halaman pengelolaan soal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1 Pilih tombol tambah soal

2 Menampilkan form tambah soal

3 Input pertanyaan beserta jawaban pada form tambah soal

4 Menyimpan form tambah soal yang sudah di isi

5 Validasi kelengkapan data (inputan)

6 Menyimpan pertanyaan beserta jawaban ke dalam database

Skenario Alternatif Data (Inputan) tidak Lengkap

Aksi Aktor Reaksi Sistem

7 Menampilkan kembali form tambah soal

8 Lengkapi input pertanyaan beserta jawaban pada form tambah soal

9 Validasi kelengkapan data (inputan)

(62)

Kondisi Akhir Menampilkan halaman pengelolaan soal

Identifikasi

Nomor 1.2.

Nama Kelola Soal Esai

Tujuan Mengubah soal

Deskripsi Proses untuk mengubah soal

Aktor Guru

Skenario Utama

Kondisi Awal Pengguna berada di halaman pengelolaan soal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1 Pilih tombol edit soal

2 Menampilkan fotm berisi pertanyaan beserta jawaban

3 Ubah pertanyaan beserta jawaban

4 Menyimpan form berisi pertanyaan beserta jawaban yang sudah di ubah

4. Menampilkan pesan berisi pertanyaan verifikasi ubah soal

5.a. Pilih tombol ok

6 Melakukan update pertanyaan beserta jawaban pada database

Skenario Alternatif Batal Ubah Soal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

5.b. Pilih tombol batal

Kondisi Akhir Menampilkan halaman pengelolaan soal

Identifikasi

Nomor 1.3.

Nama Kelola Soal Esai

Tujuan Menghapus soal

Deskripsi Proses untuk menghapus soal

Aktor Guru

Skenario Utama

Kondisi Awal Pengguna berada di halaman pengelolaan soal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1 Pilih tombol hapus soal

(63)

verifikasi hapus soal

3.a. Pilih tombol ok

4 Melakukan update pertanyaan beserta jawaban pada database

Skenario Alternatif Batal Hapus

Aksi Aktor Reaksi Sistem

3.b. Pilih tombol batal

Kondisi Akhir Menampilkan halaman pengelolaan soal

2. Ikuti Ujian

Interaksi antara aktor dengan use case ikuti ujian dijelaskan dalam skenario use case yang dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Use Case Ikuti Ujian

Identifikasi

Nomor 2

Nama Ikuti Ujian

Tujuan Mengikuti ujian

Deskripsi Proses untuk mengikuti ujian

Aktor Siswa

Skenario Utama

Kondisi Awal Pengguna berada di halaman ujian

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1 Memilih ujian

2 Menampilkan daftar ujian

3 Memilih ujian yang akan diikuti

4 Melihat ke dalam database dan menampilkan verifikasi pelaksanaan ujian

5 Pilih ujian sekarang

6 Menampilkan pertanyaan ujian soal esai

Skenario Alternatif Batal Ikuti Ujian

Aksi Aktor Reaksi Sistem

7 Pilih tombol batal

8 Menampilkan daftar ujian

(64)

Identifikasi

10 Melihat ke dalam database dan menampilkan verifikasi pelaksanaan ujian

11 Pilih ujian sekarang

12 Menampilkan pertanyaan ujian soal esai

Kondisi Akhir Menampilkan halaman ujian

3. Koreksi

Interaksi antara aktor dengan use case koreksi dijelaskan dalam skenario use case yang dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Use Case Koreksi

Identifikasi

Nomor 3

Nama Koreksi

Tujuan Mengkoreksi hasil ujian soal esai

Deskripsi Proses untuk mengkoreksi hasil ujian soal esai

Aktor Siswa

Skenario Utama

Kondisi Awal Pengguna berada di halaman soal ujian

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1 Input jawaban pada form jawaban ujian soal esai

2 Simpan hasil

3 Simpan jawaban pada database

4

Koreksi jawaban dengan membandingkan

kunci jawaban yang tersimpan beserta

jawaban siswa

5 Menyimpan hasil koreksi ke penyimpanan sementara

Kondisi Akhir Menampilkan halaman ujian

4. Penilaian

Gambar

Gambar 3.1 Activity Diagram Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Tahapan Pengoreksian Soal Esai
Gambar 3.3 Tahapan Preprocessing
Gambar 3.4 Tahapan Pencocokan String dengan Algoritma Rabin Karp
+7

Referensi

Dokumen terkait

Merangin 30.000.000 APBD Disdik Merangin PB April 2013 3 Bulan Dinas beserta Karyawan/ti Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin.. Perlengkapannya 22 Pengadaan Dasar Pakaian

FAAL SL IKGA AUDIOVISUAL SSC Kelp.C CBT KP IKA (3) SL IKGA AUDIOVISUAL PULPEKTOMI Kelp.A SL IKGA AUDIOVISUAL SSC Kelp.A SL IKGA AUDIOVISUAL PULPEKTOMI Kelp.C SL IKG Kelp.C

sesuai dengan rencana yang telah disusun. Guru harus dapat.. Pada tahap ini disamping pengetahuan teori belajar.. mengajar, pengetahuan tentang siswa, di

Sejumlah makanan, terutama kerang, susu, telur, kacang, dan buah dapat menyebabkan reaksi alergi (terutama gatal-gatal, asma, gejala-gejala perut, ringan, dan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor kualitas laporan audit dilihat dari sudut integritas, obyektivitas, kompetensi, kerahasiaan

1) Penggunaan antibiotik yang tidak rasional seperti pemberian antibiotik dengan dosis rendah dan tidak adekuat, durasi pemberian terlalu singkat dan diagnosa

In Mongolia, livestock animals were killed seriously by effects of climate change and it is required to reduce its risk by early adaptation.. Selling livestock

Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara