ANALISIS BENTUK SOUNDTRACK DAN
STRUKTUR PENYAJIAN MUSIK PADA
FILM NUJUM PAK BELALANG
KARYA TAN SRI P. RAMLEE
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
IFWANUL HAKIM
NIM. 2102142005
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Ifwanul Hakim. NIM 2102142005. Analisis Bentuk Soundtrack dan Struktur Penyajian Musik pada Film Nujum Pak Belalang Karya Tan Sri P. Ramlee. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis bentuk soundtrack dan struktur penyajian musik pada film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengertian dari analisis, musik, musik film, dan ciri khas musik melayu.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitataif, dimana data tersebut diperoleh melalui pengumpulan data dalam bentuk partitur musik dan rekaman video (film) yang bahan materinya berdasarkan topik dari penelitian. Penelitian ini memilih lokasi di Laboratorium Prodi Pendidikan Musik, Gedung A Lt.2 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan populasi tetapi langsung memilih sampel yaitu partitur musik film dan rekaman video (film) Nujum Pak Belalang yang berdurasi 1 jam 51 menit 45 detik.
Setelah analisis ini dilakukan ditemukan hasil bahwa, Musik Soundtrack film Nujum Pak Belalang ini terdiri dari 59 birama, dimana terdapat 3 motif dengan berbagai macam pengembangan. Karya ini terdiri dari 4 frase didalam 2 kalimat yaitu kalimat A dan B. Dimana kalimat A terbagi dalam 2 frase yakni frase a
sebagai frase pertanyaan dan frase a’ sebagai frase jawaban, sedangkan kalimat B
terbagi dalam 2 frase yakni frase b sebagai frase pertanyaan dan frase b’ sebagai
frase jawaban. Terdapat keterkaitan antara musik dengan setiap adegan pada film Nujum Pak Belalang. Dalam film ini musik hadir dalam tiga bentuk (soundtrack/ theme song, ilustrasi musik, dan sound effect) serta memenuhi ketujuh unsur dari fungsi musik film. Kehadiran musik sangat mewakili jalan cerita dari setiap adegan baik dari pemilihan instrument musik, dinamika, tempo, serta bentuk melodi. Dalam proses penggarapan musik film Nujum Pak Belalang ini, P. Ramlee sebagai penata musik banyak mengambil gaya permainan musik melayu sebagai ciri khas musiknya. Gaya melayu itu terlihat jelas dalam penggunaan ritme (mak inang dan maqsum), nada-nada hiasan (cengkok, grenek, dan appoggiatura), serta bentuk syair yang menggunakan bahasa serta bentuk pantun Melayu.
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Skripsi berjudul “Analisis Bentuk Soundtrack dan Struktur Penyajian Musik Pada Film Nujum Pak Belalang Karya Tan Sri P. Ramlee” ini disusun guna
memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyampaian gagasan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam proses penyusunan Skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. Namun berkat dukungan doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis
dengan sepenuh hati mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.
5. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Mukhlis Hasbullah, M.Sn selaku Dosen Pembimbing II.
6. Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis dalam perkuliahan.
7. Teristimewa skripsi ini penulis persembahkan buat kedua orang tua
tersayang. Ayahanda Idham (Alm) dan Ibu Zohani, S. Pd.
8. Abang dan Kakak penulis. Ayung Dedi dan Kakyung Hayati, Bahyang
Deni dan Kak Adek, Kakngah Yunda. Adik penulis Fauza Hamwani. Keponakan penulis yang insya Allah saleh-saleha, Fadlan Fatih Hadi,
Alifa Dea Thalita, dan Luthfi Hadi.
9. Sahabat-sahabat Academy Art dan Kalila Project (Maya, Ira, Rani, Hardi, Arif, Ari, Waiz, Agus, Aseng), terimakasih sudah menjadi sahabat dalam
proses kreatif dan bertukar pikiran. Semoga ikhtiar kita selama ini berbuah manis.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut mendukung dan membantu penyelesaian Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Insya Allah.
Medan, Maret 2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 9 A. Landasan Teoritis ... 9
1. Pengertian Analisis ... 9
2. Pengertian Musik ... 16
3. Pengertian Musik Film ... 17
4. Musik Melayu dan Ciri Khasnya ... 20
5. Tan Sri P. Ramlee ... 24
B. Kerangka Konseptual ... 27
BAB III. METODE PENELITIAN ... 29
A. Metode Penelitian ... 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 30
a. Waktu ... 30
C. Populasi dan Sampel ... 30
a. Populasi ... 30
b. Sampel ... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ... 32
E. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 37
A. Analisis Soundtrack Film Nujum Pak Belalang ... 37
a. Analisis Motif ... 44
b. Analisis Frase ... 53
c. Analisis Bentuk ... 56
d. Analisis Harmoni ... 59
B. Analisis Struktur Penyajian ... 60
C. Ciri Khas Musik Melayu ... 117
a. Ritme ... 117
b. Nada Hiasan ... 118
c. Bentuk Syair ... 123
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 125
A. Kesimpulan ... 125
B. Saran ... 126
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 4.1 Judul film dan tittle credit ... 60
Gambar 4.2 Suasana bekerja di ladang ... 62
Gambar 4.3 Belalang yang sedang bekerja ... 62
Gambar 4.4 Ekspresi Belalang menunjukkan Ayahnya masih tidur ... 62
Gambar 4.5 Belalang menuju rumah sehabis bekerja ... 63
Gambar 4.6 Ekspresi Belalang saat melihat Ayahnya masih tidur ... 66
Gambar 4.7 Pak Belalang yang sedang tidur ... 66
Gambar 4.8 Pak Belalang bangun tidur, lalu membuka jendela ... 67
Gambar 4.9 Pak Belalang bersama kedua orang tamunya ... 67
Gambar 4.10 Pak Belalang meminta anaknya membuatkan kopi ... 68
Gambar 4.11 Belalang sedang mengikis arang untuk dijadikan kopi ... 68
Gambar 4.12 Pak Belalang dan tamunya sedang meminum kopi arang ... 68
Gambar 4.13 Pohon kelapa dan perahu di tepi pantai ... 69
Gambar 4.14 Rumah panggung dan kain songket ... 69
Gambar 4.15 Belalang mencuci piring ... 71
Gambar 4.16 Belalang menyikat perahu ... 71
Gambar 4.17 Belalang membelah kayu ... 71
Gambar 4.18 Belalang melewati hutan menuju ke rumahnya ... 71
Gambar 4.19 Kedua penyamun membawa hasil rampasan mereka ... 71
Gambar 4.20 Belalang menakut-nakuti penyamun ... 75
Gambar 4.21 Penyamun ketakutan ... 75
Gambar 4.22 Belalang pulang membawa rampasan penyamun ... 75
Gambar 4.23 Para warga menuju rumah Pak Belalang ... 76
Gambar 4.24 Pak Belalang sedang melakukan ritual nujum ... 77
Gambar 4.26 Pengawal Istana terkena asap pukau ... 78
Gambar 4.32 Datok Penghulu menjemput Pak Belalang ... 84
Gambar 4.33 Sultan dan Istananya terlihat masih sedih ... 84
Gambar 4.34 Pak Belalang melakukan nujum dengan gugup ... 85
Gambar 4.35 Belalang menunggu Ayahnya di depan rumah ... 85
Gambar 4.36 Pak Belalang pulang ke rumah dengan tergesa-gesa ... 86
Gambar 4.37 Pak Belalang bergegas hendak kabur ... 86
Gambar 4.38 Pak Belalang dan penyamun bertemu didalam goa ... 88
Gambar 4.39 Penyamun ketakutan ... 88
Gambar 4.40 Belalang hendak ke Goa mengantar makanan untuk ayahnya 89
Gambar 4.41 Belalang dihadang oleh pengawal Istana ... 89
Gambar 4.42 Belalang tiba di Istana dan menghadap Sultan ... 90
Gambar 4.43 Sultan dan Pasukannya menuju Goa Bukit Tunggal ... 92
Gambar 4.44 Sultan dan pasukannya sedang merangkak didalam Goa ... 92
Gambar 4.45 Biduanita dan penari ... 93
Gambar 4.46 Talempong ... 93
Gambar 4.47 Tabla ... 93
Gambar 4.48 Penobatan Pak Belalang sebagai ahli nujum Negara ... 99
Gambar 4.49 Sultan tiba di ruang rapat ... 99
Gambar 4.50 Dayang berlari masuk ke ruang rapat sambil menangis ... 100
Gambar 4.51 Sultan cemas melihat keadaan Putrinya ... 101
Gambar 4.53 Pak Belalang dan Tuan Putri berduaan ... 102
Gambar 4.54 Pak Belalang dan Tuan Putri memadu kasih ... 104
Gambar 4.55 Sultan beserta Permaisuri menuju kamar Putri ... 108
Gambar 4.56 Rapat di Istana Beringin Rendang ... 108
Gambar 4.57 Rombongan Kesultanan Masai ... 108
Gambar 4.58 Kedua Sultan menandatangani surat perjanjian pertaruhan ... 109
Gambar 4.59 Pak Belalang pulang ke rumah dengan ketakutan ... 110
Gambar 4.60 Belalang hendak melarikan perahu ... 111
Gambar 4.61 Belalang bersembunyi di lambung perahu ... 111
Gambar 4.62 Belalang menguping jawaban teka-teki dari lambung perahu 112
Gambar 4.63 Belalang bergegas pulang ke rumahnya ... 112
Gambar 4.64 Terompet tanda dimulainya pertandingan ... 112
Gambar 4.65 Papan score hasil pertandingan ... 113
Gambar 4.66 Baginda Masai menolak kekalahannya ... 114
Gambar 4.67 Pak Belalang menolak pertanyaan tambahan ... 114
Gambar 4.68 Belalang dan Baginda Masai bersepakat akan menculik Putri 114 Gambar 4.69 Penyamun menculik Tuan Putri ... 114
Gambar 4.70 Pak Belalang bernujum ... 115
Gambar 4.71 Wajah Putri di geluk jampi ... 115
Gambar 4.72 Pak Belalang bertarung melawan penyamun ... 115
Gambar 4.73 Pak Belalang dan Tuan Putri tersipu malu ... 116
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik bisa diartikan sebagai karya kesenian kreatif melalui media bunyi, termasuklah didalamnya unsur-unsur yang berkaitan dengan melody (melodi), harmony (harmoni), rhythms (ritme atau irama), texture (tekstur) dan timbre
(warna). Bagi masyarakat awam musik seringkali hanya dianggap sebagai media hiburan saja. Namun bagi komponis musik memiliki makna yang lebih luas yakni
sebagai media dalam mengekspresikan rasa dan pikiran, maupun cita-cita, harapan dan ide.
Musik adalah sebuah bahasa, sebuah bentuk komunikasi yang dapat
membangkitkan respon emosional dan menggugah pikiran, tetapi musik tidak dapat memberi pengertian nyata atau gagasan berpikir seperti bahasa verbal.
Musik adalah bahasa abstrak yang artinya tergantung dari hubungan antara pencipta dan pendengar musik. Tanpa studi yang mendalam dan terus menerus, akan sulit bagi seseorang untuk memahami kedalaman arti dari musik.
Salah satu cara untuk mengenal karya musik dengan baik adalah dengan proses analisis. Dengan menganalisis atau mengkaji lebih dalam sebuah karya
musik maka akan dapat membantu untuk mengenali makna yang terkandung dalam karya tersebut. Melalui analisis yang benar akan memberikan wawasan mengenai bentuk dan struktur lagu, bagaimana sejarah penciptaan, pemikiran
2
Analisis musik adalah proses membedah, mengkaji, atau menelaah sebuah karya musik dengan menguraikan bagian-bagian lagu hingga sampai pada unsur-unsur terkecil yang tersusun dalam elemen-elemen musik sehingga membentuk
satu bagian utuh.
Kegiatan analisis sangat diperlukan bagi musisi-baik pencipta, penyanyi,
pendengar maupun pengamat. Para pemain musik perlu memiliki pengetahuan tentang analisis musik karena pengetahuan tersebut dapat dipergunakan sebagai modal guna mendorong kegiatan kreatif. Adapun bagi pendengar, pengetahuan itu
akan dapat membantu dalam menikmati sebuah karya sehingga dapat membuka wawasan dalam penghayatan karya-karya yang dijumpai.
Analisis musik akan sangat baik apabila telah didasari oleh penguasaan mengenai teori musik, ilmu harmoni, melodi, dan ilmu musik lain yang mendukung didalam proses analisis. Sebagaimana dalam karya sastra bahasa,
musik juga memiliki motif, frase, dan kalimat. Semua unsur musik itu berkaitan erat dan sama-sama memiliki peranan penting dalam sebuah lagu. Dalam proses
analisis bentuk dan struktur sebuah musik maka komponen-komponen diatas haruslah menjadi perhatian utama bagi seorang analis.
Berkenaan dengan pembahasan diatas, mengingat pentingnya proses
analisis maka dalam penelitian ini penulis melakukan analisis terhadap sebuah karya seorang seniman dari Malaysia bernama Tan Sri P.Ramlee. Adapun karya
3
Tan Sri P. Ramlee merupakan seorang seniman Malaysia yang mendapat perhatian besar para penikmat musik dan film Asia di penghujung tahun 1950-1960an. Tidak hanya bagi orang Melayu, bahkan bukan Melayu pun sama
menggemarinya.
Seniman multitalenta keturunan Lhokseumawe (Aceh) yang lahir dan
dibesarkan di Pulau Pinang, Malaysia pada 22 maret 1929 dalam karirnya berlakon sebagai produser film, aktor, penata musik dan penyanyi. Semasa hidupnya telah menghasilkan sebanyak 401 buah lagu dan 66 buah film.
Memperoleh penghargaan dan anugerah seni diantaranya : Skor Musik Terbaik-Festival Film Asia 3 Hongkong, Pelakon Lelaki Terbaik-Terbaik-Festival Film Asia
ke-4 Tokyo, Film Komedi Terbaik (Nujum Pak Belalang)-Festival Film Asia ke-7 Tokyo 1970, Seniman dan Penyanyi Terbaik-Versi Majalah Bintang Singapura 1956, dan penghargaan lainnya.
Nujum Pak Belalang adalah film yang disutradarai P. Ramlee pada tahun 1959. Film ini menjadi salah satu karya terbaik P. Ramlee yang banyak diminati
dan sempat mendapat penghargaan sebagai Film Komedi Terbaik pada Festival Film Asia ke7 di Tokyo (Mei 1970).
Film Nujum Pak Belalang diangkat dari cerita rakyat Melayu pada zaman
dahulu. Film ini menceritakan tentang anak lelaki kecil bernama Belalang dan ayahnya yang pemalas yang dipanggil orang-orang sekitar dengan sebutan Pak
4
demi satu tipu muslihat dilakoni oleh anak-beranak ini. Hingga akhirnya Pak Belalang dapat menikah dengan Putri Raja dan menjadi kaya.
Selain sebagai sutradara, dalam film ini P. Ramlee juga bergerak sebagai
komposer musiknya. Keunikan dari P. Ramlee, baik sebagai sineas maupun pencipta lagu adalah terdapat pada gagasan ide cerita dan musiknya yang dibentuk
dari budaya-budaya Melayu. Pada masa itu, P. Ramlee menjadi sineas pertama yang sukses meramu kebudayaan Melayu sebagai ide sebuah film dan lagu. Demikian juga yang terdapat pada film Nujum Pak Belalang yang sangat
menggambarkan kebudayaan Melayu dalam adegan dan musiknya. Keunikan inilah yang menjadi alasan penulis memilih film ini untuk diteliti.
Peneliti akan menganalisis musik film pada film Nujum Pak Belalang mulai dari bentuk musik serta struktur penyajian musik film pada film tersebut. Namun mengingat banyaknya ragam musik yang ada pada film ini maka proses
analisis bentuk akan difokuskan pada soundtrack saja yakni lagu “Nujum Pak Belalang’. Analisis bentuk akan membahas tentang motif, pengembangan motif,
frase, kalimat, serta bentuk musik. Sementara pada proses analisis struktur peneliti akan membahas semua musik yang muncul pada adegan film. Analisis struktur berkaitan erat dengan fungsi-fungsi musik serta keterkaitannya dengan setiap
adegan. Permasalahan ini sangat menarik untuk diteliti dengan judul, “Analisis
Bentuk Soundtrack dan Struktur Penyajian Musik Pada Film Nujum Pak
5
B. Identifikasi Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah, agar langkah-langkah
yang diambil serta hasil yang dicapai maksimal.
Menurut Hawadi (2002:107) : “Identifikasi masalah adalah sejumlah
masalah yang dipilih dan yang cocok dengan ciri-ciri yang akan dicari dan selaras dengan hal yang ingin dikembangkan”.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses penciptaan musik film Nujum Pak Belalang karya Tan
Sri P. Ramlee?
2. Apa yang menjadi ciri khas dalam setiap karya musik film Tan Sri P.Ramlee?
3. Bagaimana bentuk Soundtrack film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee?
4. Bagaimana struktur penyajian musik film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee?
5. Bagaimana keterkaitan musik dengan adegan pada film Nujum Pak
Belalang karya Tan Sri P. Ramlee?
6. Apa fungsi musik pada film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P.
6
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti, agar penelitian itu lebih terarah pada tujuan yang diharapkan, maka dalam hal ini
penulis membuat pembatasan masalah untuk mempermudah dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam penelitian ini.
Menurut Nani dan Nurul (2008:30) dikatakan bahwa : “Pembatasan
masalah merujuk kepada masalah-masalah yang dikemukakan dalam latar belakang. Peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan agar lebih fokus dalam penelitian”.
Sejalan dengan pendapat diatas, maka penulis membatasi masalah
penelitian ini menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk Soundtrack film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee?
2. Bagaimana struktur penyajian musik film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee?
3. Bagaimana keterkaitan musik dengan adegan pada film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee?
4. Apa fungsi musik pada film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P.
Ramlee?
5. Apa yang menjadi ciri khas dalam musik film Nujum Pak Belalang karya
7
D. Perumusan Masalah
Dalam setiap penelitian, masalah adalah suatu titik tolak penelitian. Hal ini dapat diartikan bahwa suatu masalah adalah merupakan suatu sumber fokus objek
material yang akan diteliti.
Menurut pendapat Kaelan (2012:69) dikatakan bahwa :
Berdasarkan fokus masalah penelitian tersebut kemudian dijabarkan rumusan masalah penelitian yang akan digali dan dibuktikan dalam suatu penelitian. Rumusan masalah ini memuat suatu pertanyaan singkat yang harus dijawab dalam penelitian, dengan merinci aspek-aspek apa saja yang akan dideskripsikan dalam suatu penelitian
Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Analisis Bentuk Soundtrack dan Struktur Penyajian Musik Pada Film Nujum Pak Belalang Karya Tan Sri P. Ramlee?”.
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan senantiasa berorientasi kepada tujuan. Dengan mengetahui tujuan, maka arah kegiatan yang dilakukan menjadi
jelas dan terarah sesuai dengan maksud si peneliti. Tujuan penelitian merupakan jawaban dari sebuah permasalahan penelitian dan akan berorientasi pada fokus
untuk mendapatkan hasil kesimpulan.
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bentuk Soundtrack film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee.
8
3. Untuk mengetahui keterkaitan musik dengan adegan pada film Nujum Pak Belalang karya Tan Sri P. Ramlee.
4. Untuk mengetahui fungsi musik pada film Nujum Pak Belalang karya Tan
Sri P. Ramlee.
5. Untuk mengetahui ciri khas dalam musik film Nujum Pak Belalang karya
Tan Sri P.Ramlee.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Menjadi referensi serta menambah wawasan bagi pembaca tentang musik
Film.
2. Sebagai rangsangan bagi pembaca untuk lebih mengapresiasi kerja keras dari komposer/ penata musik film yang sering terabaikan.
3. Sebagai bahan dan sumber bagi para pembaca yang ingin melakukan penelitian dalam bidang analisis musik khususnya musik Film.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Musik Soundtrack film Nujum Pak Belalang ini terdiri dari 59 birama, dimana terdapat 3 motif dengan berbagai macam pengembangan. Karya
ini terdiri dari 4 frase didalam 2 kalimat yaitu kalimat A dan B.
2. Untuk kalimat A terbagi dalam 2 frase yakni frase a sebagai frase
pertanyaan dan frase a’ sebagai frase jawaban, yang diisi dengan m1, m1’
pengembangan bebas, m1” transposisi, dan m2. Untuk kalimat B terbagi
dalam 2 frase yakni frase b sebagai frase pertanyaan dan frase b’ sebagai
frase jawaban, yang diisi dengan m3, m3’ repetisi, m3 transposisi, dan m3’
transposisi repetisi.
3. Terdapat keterkaitan antara musik dengan setiap adegan pada film Nujum Pak Belalang. Dalam film ini musik hadir dalam tiga bentuk (soundtrack/ theme song, ilustrasi musik, dan sound effect) serta memenuhi ketujuh
unsur dari fungsi musik film. Kehadiran musik sangat mewakili jalan cerita dari setiap adegan baik dari pemilihan instrument musik, dinamika,
126
4. Dalam proses penggarapan musik film Nujum Pak Belalang ini, P. Ramlee sebagai penata musik banyak mengambil gaya permainan musik melayu
sebagai ciri khas musiknya. Gaya melayu itu terlihat jelas dalam penggunaan ritme (mak inang dan maqsum), nada-nada hiasan (cengkok,
grenek, dan appoggiatura), serta bentuk syair yang menggunakan bahasa serta bentuk pantun Melayu.
B. Saran
1. Kepada penikmat film dan musik agar lebih mengapresiasi karya kreatif para penata musik film (music film composer) setidaknya dengan mengingat nama penata musik pada credit tittle disetiap bagian akhir film.
2. Kepada Program Studi Pendidikan Musik Unimed agar
mempertimbangkan untuk menjadikan “Musik Film” sebagai sub mata
kuliah sebagai pilihan alternatif lain (diluar mata kuliah yang sudah ada sebelumnya) untuk menampung minat para mahasiswa yang ingin belajar tentang musik film sehingga menjadi bekal bagi mereka untuk bersaing di
industri musik film.
3. Kepada mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang musik film
agar lebih giat mencari referensi tentang musik film sebelum melakukan penelitian agar kajian dan hasil penelitiannya dapat lebih baik dan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Ariff. 2003. Citra Seni Dalam Filem-Filem P. Ramlee – Dari Aspek Lagu dalam P. Ramlee Seniman Agung Dunia Melayu. Arkib Negara Malaysia : Kuala Lumpur
Baharuddin, Azizan. 2003. P. Ramlee Sebagai Seniman Agung : Perspektif Seorang Peneliti dalam P. Ramlee Seniman Agung Dunia Melayu. Arkib Negara Malaysia : Kuala Lumpur
Banoe, Pono. 2003. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Kanisius : Yogyakarta Budilinggono, I. 1993. Bentuk dan Analisis Musik. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan : Jakarta
Edmund Prier SJ, Karl. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Pusat Musik Liturgi : Yogyakarta
Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Erlangga : Jakarta.
Hardjana, Suka. 2003. Corat Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia : Jakarta
Hawadi, R.A. 2002. Identifikasi Keberbakatan Intelektual Melalui Metode Non Tes. Grasindo : Jakarta
Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama, dan Humaniora. Paradigma : Yogyakarta
Kristianto, Jubing. 2007. Gitarpedia. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Bumi Aksara : Jakarta
Nani dan Nurul. 2008. Metode Penelitian Deskriptif. Pustaka Pelajar : Yogyakarta PT Cipta Adi Pustaka. 1992. Ensiklopedi Musik Jilid 1. PT Cipta Adi Pustaka :
Jakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung
Supranto, J. 2004. Proposal Penelitian dan Contoh. Universitas Indonesia (UI-PRESS) : Jakarta
_________ . 2003. Sepanjang Riwayatku. Hal 2. Arkib Negara Malaysia : Kuala Lumpur
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Musik_Melayu
http://rizaldiisipadangpanjang.blogspot.com/2010/08/cengkok-dan-grenek-dalam-biola-melayu.html?m=1