• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK FURNITURE SMK NEGERI BINAAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK FURNITURE SMK NEGERI BINAAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA

MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK FURNITURE

SMK NEGERI BINAAN PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh:

MUHAMMAD ARIF

NIM. 508 111 036

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Muhammad Arif : Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa, mengapa dan bagaiamana penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara pada tahun ajaran 2013/2014.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk penelitian studi kasus. Subyek penelitian adalah semua guru yang mengampu mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan Mengambar Teknik Dasar. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara kepada guru mata pelajaran, dan observasi langsung dan disertai dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan karakter belum sepenuhnya diterapkan dengan baik di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara. Setelah digeneralisasikan dari 18 aspek yang ada, hanya 7 Aspek yang benar-benar diterapkan dalam pembelajaran dasar kompetensi kejuruan menggambar teknik dasar diantaranya : Religius, Kerja Keras, Mandiri, Rasa Ingin Tahu, Menghargai Prestasi, Gemar Membaca dan Tanggung Jawab. Selanjutnya 11 Aspek yang lainnya secara bersama sama belum diterapkan dengan baik oleh kedua narasumber.

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan karakter yang dimiliki oleh guru juga turut serta dalam penerapan pendidikan karakter. Penerapan pendidikan karakter yang ada di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara adalah atas dasar kesadaran dari setiap guru dan juga pengaruh penerapan kurikulum. Penerapan bentuk-bentuk karakter dalam pembelajaran yang dipertegas dan di integrasikan dalam kurikulum yang diberlakukan.

(6)

ABSTRACT

Muhammad Arif : Implementation of Character Education Subjects In Vocational Competency Basic Drawing Techniques Basic Skills Program Technical Furniture SMK Patronage North Sumatra province in Academic Year 2013/2014 . Thesis . Faculty of Engineering, State University of Medan . 2015

This study aims to find out what, why and how your implementation of character education on the subjects of Vocational Competency Basic Drawing Techniques Basic Skills Program Technical Furniture SMK Patronage North Sumatra province in the academic year 2013/2014 .

This study used a qualitative approach to the form of a case study. Subjects were all teachers who administer basic subjects of vocational competence Draw Basic Technique . Techniques of data collection using interviews with subject teachers , and direct observation and accompanied by documentation . Analysis of data using interactive analysis .

The results showed that the character education has not been fully implemented well in SMK Patronage of North Sumatra Province. After generalizable aspects of the existing 18, only 7 Aspects actually applied in basic learning competencies vocational basic technical drawing are: Religious, Hard Work, Self, Curiosity, Rewarding Achievement, Joy of Reading and Responsibilities. Furthermore, 11 other aspect with the same has not been implemented by both speakers.

Awareness about the importance of character education that a teacher has also participated in the implementation of character education. The implementation of character education in SMK Patronage of North Sumatra Province is based on the consciousness of every teacher and also influence the implementation of the curriculum. Application forms accented characters in learning and integrated in the curriculum imposed.

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, penulis ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA

PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK FURNITURE SMK NEGERI BINAAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN AJARAN 2013/2014” dalam rangka mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Dengan terselesaikannya Skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Drs.Hezekiel Pasaribu, M.Pd, selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pelajaran berharga bagi penulis.

2. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid K., M.Pd Dekan Fakultas Teknik.

3. Bapak Drs.Asri Lubis, ST., M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

4. Bapak Drs.Nono Sebayang, ST., M.Pd Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Bapak Drs. Edim Sinuraya, ST, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji skripsi.

6. Bapak Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd dan Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Dosen Narasumber sekaligus dosen penguji skripsi.

7. Bapak Drs. Muhammad Rais, M.Pd, M.Si, Kepala SMK Binaan Provinsi Sumatera Utara.

8. Ayahanda Yatijo dan Ibunda Alm. Sakinem kedua orang tua saya tercinta yang telah memberikan dukungan moril, materil, doa, dan kasih sayang kepada penulis.

(8)

10. Rizki Aina Mardini yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

11. Abang Fahmi Amin, Kak Jayanti Maharani, Kak Era Giovani, Kak Fujiyati, Kak Andien, Bang Tengku Taufik Azhar dan Bunda Agustiani yang membuat penulis termotivasi.

12. Tak terlupakan juga untuk Teguh, Royi, Karina, Bowo, Tami, Pranita, Fitradi, Mira, Adhes, Fariz, Reza, Ayu, Kak Erika, Indah, Adik Sari, Adik Dani, Adik Yunus, Adinda Muhammad Iqbal, Muhammad Arif Hidayat, Akmal, M. Jefri, Sadjali Yuanifi, Aidyl Fahri, Dedi Rahmad Siregar, Supriyadi dan teman – teman PTB’08, terimakasih telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, mudah-mudahan Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua yang sudi membacanya. Hanya kepada Allah penulis serahkan dengan penuh keikhlasan, atas segala amal yang bisa penulis baktikan.

Medan, Februari 2015 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Fokus Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Kurikulum Pendidikan Karakter ... 10

1. Pengertian Pendidikan Karakter ... 10

2. Tujuan, Fungsi dan Media Pendidikan Karakter ... 18

3. Nilai – Nilai Pembentuk Pendidikan Karakter ... 18

4. Proses Pendidikan Karakter ... 23

5. Strategi Pendidikan Karakter ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

C. Instrumen Penelitian ... 35

D. Sampel Sumber Data ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Wawancara (In-dept Interview)... 38

(10)

2. Pengamatan (Observation) ... 43

3. Dokumentasi (Documentation) ... 51

F. Teknik Analisis Data ... 52

1. Tahap Pengumpulan Data (Reduksi Data) ... 54

2. Penyajian Data ... 54

3. Penarikan dan Pengajuan Simpulan ... 55

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data ... 55

1. Uji Credibility (Validitas Internal) ... 55

2. Uji Transferbility (Validitas Eksternal) ... 56

3. Uji Depenability (Reliabilitas) ... 56

4. Uji Confirmability (Obyektivitas) ... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 58

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 60

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa ... 16

2. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter ... 23

3. Strategi Kebijakan Pendidikan Karakter ... 25

4. Alur Dalam Pendidikan Karakter... 27

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat pengajuan judul skripsi.

2. Surat penugasan dosen pembimbing.

3. Surat permohonan pergantian judul skripsi.

4. Surat permohonan ijin penelitian.

5. Surat persetujuan ijin penelitian.

6. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian.

7. Data kesiswaan.

8. Data ketenagaan.

9. Sarana dan prasarana.

10. Manajemen sekolah.

11. Pembelajaran.

(13)

DAFTAR TABEL

1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ... 19

2. Draft Wawancara ... 39

3. Indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan karakter ... 45

4. Dokumen yang diperlukan ... 52

5. Wawancara dengan Ibu Ratni Br. Tarigan ... 61

6. Wawancara dengan Bapak Saut Horas Manuhari Nainggolan ... 70

7. Data Hasil Observasi Dilapangan ... 83

8. Data Dokumentasi ... 91

9. Hasil Reduksi Data Informan Kunci I ... 93

10.Hasil Reduksi Data Informan Kunci II ... 94

11.Hasil Reduksi Data Informan Kunci I dan Data Informan Kunci II ... 96

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

berlangsung suatu proses pendidikan. O le h k arena itulah sering dinyatakan

pendidikan telah ada disepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan

menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam

menghadapi perubahan di lingkungannya. Maka tidak heran pendidikan

menjadi tolak ukur suatu negara apakah negara tersebut dapat dikat akan

negara maju, berkembang atau malah terbelakang. Melalui pendidikan

perbaikan sumber daya manusia diharapkan dapat di tingkatkan. Karenanya,

pendidikan menjadi sektor terpenting dalam pembentukan sumber daya

manusia yang nantinya akan siap bersaing di kemudian hari.

Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki

peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(15)

2

Konsep pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembentukan

pribadi agar diperoleh kemampuan yang berlebih dari sebelumnya. Sasaran

pembentukannya menyangkut seluruh aspek intelektual, sikap, dan

keterampilan. Menurut Wikipedia Indonesia Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pola

pendidikan dengan pengajaran adalah hal yang sejalan, namun berbeda pada

pelaksanaannya. Pendidikan bisa di dapatkan dimana saja, baik melalui keluarga,

masyarakat, lingkungan kerja atau lingkungan bermain sekalipun. Namun berbeda

halnya dengan pengajaran, pengajaran lebih identik dengan suatu proses

pelaksanaan pembelajaran yang terperinci pada suatu lembaga pendidikan formal.

Lembaga pendidikan formal ini berjenjang pada setiap tingkatan pendidikan.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa

pendidikan di setiap jenjang, termasuk pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut.

Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga

mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan

masyarakat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter

kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

(16)

3

Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan

sehingga menjadi manusia yang seutuhnya. Dalam pendidikan karakter di

sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk

komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan

penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,

pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,

pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan

lingkungan sekolah.

Penerapan pendidikan karakter yang tepat akan menjadikan pendidikan di

Indonesia menjadi lebih baik. Penerapan yang dilakukan harus sejalan dan

terintegrasi didalam setiap kompetensi kejuruan yang ada di setiap sekolah. Pada

mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan juga memerlukan penerapan

pendidikan karakter guna memperbaiki karakter siswa terkait pada mata pelajaran

ini. Mata pelajaran ini sesuai dengan namanya merupakan dasar mata pelajaran

kejuruan yang mendasar, sehingga sangat dibutuhkan penerapan karakter yang

tepat.

Penerapan pendidikan karakter yang dilakukan guru haruslah sesuai

dengan kompetensi keahliannya masing-masing. Guru harus dapat menularkan

karakter yang positif dalam setiap pembelajaran. Inilah yang menjadi salah satu

tolak ukur keberhasilan penerapan pendidikan karakter. Guru menjadi faktor

utama yang berperan dalam penularan karakter pada tahap pembelajaran.

Pembelajaran mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan menggambar

(17)

4

untuk mendidik dan melatih siswa agar dapat berkompeten dibidang konstruksi

teknik furniture, sehingga nantinya siswa dapat mengimplementasikan kedalam

dunia kerja. Hal ini sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sekolah menengah Kejuruan Tahun 2006, bahwa SMK memiliki tujuan khusus,

yaitu :

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha

dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan

kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih

dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, mengembangkan

sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,

agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri

maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai

dengan program keahlian yang dipilih (Anonymous 2008).

Dari uraian diatas, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

dalam bidang kejuruan diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang

diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap pakai di lapangan

kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sebagai lulusan yang siap pakai di

(18)

5

keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Melalui lembaga pendidikan ini para

siswa dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan serta dibina kepribadiannya.

SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu

lembaga pendidikan formal dengan sistem sekolah berasrama (boarding school)

yang memiliki jurusan Teknik Bangunan dengan program keahlian Teknik

Furniture, yang mana lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan

keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang

kejuruaannya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri Binaan

Provinsi Sumatera Utara terdapat mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan

untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu.

Selanjutnya untuk penerapan pendidikan karakter yang tepat pada jenjang

SMK guru mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan program keahlian teknik

furniture harus bisa melakukan penerapan dengan baik, sehingga didapat hasil

sesuai dengan yang diinginkan. Apakah penerapan pendidikan karakter sudah dan

dilaksanakan dengan baik oleh guru mata pelajaran dan warga sekolah lainnya.

Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui

apakah pendidikan karakter sudah diterapkan serta bagaimana proses penerapan

(19)

6

Dengan memperhatikan urgensi masalah yang terurai diatas, maka penulis

tertarik melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pendidikan Karakter

Pada Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik

Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi

Sumatera Utara Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Pendidikan karakter diterapkan pada mata pelajaran Dasar Kompetensi

Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture

SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014.

2. Alasan pendidikan karakter diterapkan pada mata pelajaran Dasar

Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian

Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun

ajaran 2013/2014.

3. Integrasi penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar

Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian

Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun

(20)

7

C. Fokus Penelitian

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat

kemampuan penulis yang terbatas, maka peneliti memberikan fokus penelitian

dalam penelitian ini sebagai berikut: Penelitian ini hanya menitik beratkan pada

penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan

Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri

Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah penerapan pendidikan karakter di lakukan pada mata pelajaran

Dasar Kompetensi Kejuruan Mengambar Teknik Dasar program keahlian

Teknik Furniture SMK Binaan Privisi Sumatera Utara?

2. Mengapa Pendidikan Karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi

Kejuruan Mengambar Teknik Dasar program keahlian Teknik Furniture

SMK Binaan Privisi Sumatera Utara?

3. Bagaimana penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar

Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian

(21)

8

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan Penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pendidikan karakter diterapkan pada mata

pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar

Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi

Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014..

2. Untuk mengetahui Mengapa pendidikan karakter diterapkan pada mata

pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar

Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi

Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014.

3. Untuk mengatahui Bagaiamana penerapan pendidikan karakter pada mata

pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar

Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi

Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberi makna bagi peneliti,

guru-guru, sekolah sebagai berikut,

Secara teoritis:

1. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai

penerapan pendidikan karakter.

2. Sebagai referensi kepada mahasiswa lain untuk penelitian-penelitian

(22)

9

Secara Praktis:

1. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian guru.

2. Menambah keperdulian terhadap permasalahan pengajaran dan

membudayakan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran di

kelas yang dilakukan oleh guru.

3. Membudayakan penerapan pendidikan karakter pada Sekolah Menengah

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik

Dasar Program Keahlian Teknik Furniture Guru belum sepenuhnya

menerapkan pendidikan karakter sesuai dengan 18 aspek pendidikan

tersebut. Setelah digeneralisasikan dari 18 aspek yang ada, 7 Aspek yang

benar-benar diterapkan dalam pembelajaran dasar kompetensi kejuruan

menggambar teknik dasar diantaranya : Religius, Kerja Keras, Mandiri,

Rasa Ingin Tahu, Menghargai Prestasi, Gemar Membaca dan Tanggung

Jawab. Hal ini dikarenakan kesesuaian materi pelajaran terhadap 18 aspek

pendidikan karakter tersebut dan kebiasaan yang dilakukan guru. Sehingga

ada 11 aspek yang tidak diterapkan dengan baik dalam pembelajaran dasar

kompetensi kejuruan menggambar teknik dasar. Sehingga disimpulkan

bahwa pendidikan karakter belum diterapkan dengan baik pada mata

pelajaran dasar kompetensi kejuruan menggambar teknik.

2. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan karakter yang dimiliki oleh guru

dan juga sebagai bentuk penerapan kurikulum yang ada menjadikan alasan

mengapa guru menerapkan pendidikan karakter tersebut. Penerapan

pendidikan karakter yang ada di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera

Utara adalah atas dasar kesadaran dari setiap dan merupakan suatu

kewajiban yang sudah di tetapkan dalam kurikulum yang sedang berjalan.

Guru menyadari secara penuh bahwa pendidikan karakter sangat penting

(24)

98

guna menciptakan generasi bangsa yang tidak hanya handal di ranah

kognitif tetapi juga mampu bersaing dan memiliki watak serta karakter

yang baik.

3. Penerapan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran Dasar

Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar. Penerapannya murni

dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang

berjalan.

B. Saran

1. Hendaknya ke 18 aspek pendidikan karakter tersebut dapat terlaksana

dengan baik. guna menciptakan kesesuaian antara isi pelajaran dengan

nilai-nilai pendidikan karakter itu sendiri.

2. Dalam penerapannya hendaknya pendidikan karakter disesuaikan dengan

materi dan isi pelajaran.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Bogdan, R.C., & Biklen, S.K. (1982). Qualitative Research for Education: An

introduction to theory and methods (Third Edition). Boston: Allyn and

Bacon

Bungin, M.B. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Depdiknas . (2008). Pengembangan Soft Skills Dalam Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. Diakses dari http://www.ditpsmk.net/. Pada tanggal 15 Maret 2031, Jam 20.30 WIB.

Elfindri dkk. (2011). Soft Skills Untuk Pendidik. Baduose Media.

Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar dan Aplikasi.

Malang : Yayasan Asih Asah Asuh Malang.

Gulo, W. 1982. Psikologi Umum. Jakarta : Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Illah Sailah. (2008). Pengembangan Soft Skills Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Diunduh dari http://illah- sailah.co.cc/ pada tanggal 23 Maret 2013, Jam 20.45 WIB.

Iyo Mulyono. (2011). Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft

Skills. Bandung: Yrama Widya.

John Wiles & A. Djaja Jajuri, 1989. Curriculum Development A Guide to

(26)

100

Practice. Ohio: Merryl Publishing Company.

Kamuisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika, PT

Pustaka Utama Grafindo.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya

& Karakter Bangsa : Pedoman Sekolah. Jakarta : Kementrian Pendidikan

Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan

Perbukuan.

_____________. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya Bangsa. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional.

_____________. 2010. Buku Induk Pendidikan Karakter. Jakarta : Kementrian

Pendidikan Nasional.

_____________. 2010. Desain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta : Kementrian

Pendidikan Nasional.

_____________. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan). Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

_____________. 2011. Panduan Penerapan Pendidikan Karakter. Jakarta :

Pusat Kurikulum

Lexy J. Meolong. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

(27)

101

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Narbuko, Cholid, dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Akasara, 2003.

Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Inkuiri. Bandung : Tarsito.

Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan

Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter.

Yogyakarta : PT. Citra Aji Parama

Sutrisno Hadi. (1981). Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas

Ekonomi UGM

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem

Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter, Strategi Membangun Karakter

(28)

102

Wikipedia Indonesia, (2013). Portal : Pendidikan. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Pendidikan pada tanggal 25 Juni 2013 pukul 20 : 30 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang dengan judul Pelaksanaan Discharge Planning oleh Perawat di Ruang Rawat Inap Anak RSUP H.. Adam

PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG (Fimbristylis globulosa) TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI MENDONG DI KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA..

497.500.000,- (Empat ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang /

[r]

Adapun objek penelitian yang ingin diteliti adalah UKM Konveksi ASTRA yang bergerak dibidang usaha konveksi pakaian khususnya pakaian olahraga, Sama halnya dengan kondisi pada

Salah satu subsektor unggulan yang ada adalah Perikanan Tangkap yang berada di Kawasan Prigi yang berada di .Kawasan pesisir prigi berpotensi untuk pengembangan perikanan tangkapnya

[r]

DUKUNGAN KELUARGA BAGI KEBERFUNGSIAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS DI PANTI SOSIAL BINA DAKSA “BAHAGIA” SUMATERA UTARA.. Kehadiran penyandang disabilitas merupakan bagian dari