Gonti Perdana : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan, 2009. USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
M E D A N
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL
KERJA PADA PT. PENERBITAN KELUARGA
MIMBAR UMUM MEDAN
Jl. Prof. H.M. Yamin No. 352 Medan
SKRIPSI MINOR Diajukan Oleh:
GONTI PERDANA
052101063 D-III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma-III
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah segala puji bagi allh SWT Tuhan semesta alam yang
telah memberi rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi minor ini. Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya kepada umat manusia
guna dipedomani sebagai tuntutan hidup menuju keselamatan dan kebahagiaan
dunia akhirat.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada Papa dan Mama yang tercinta yang dengan penuh kasih sayang
dan kesabaran selalu memberikan dorongan semangat yang sangat berarti buat
penulis serta dengan ikhlas mengasuh, membesarkan, mendidik, serta mencukupi
segala keperluan penulis baik secara materi maupun moril.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis lebih banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada :
1. Terima Kasih kepada Ayahanda Zalhamdan (Almarhum) dan Ibunda
Hasni yang telah mengasuh, membesarkan dan memberikan kasih sayang
yang tulus yang takkan pernah sirna baktiku untukmu.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting SE, MS. Selaku Ketua Jurusan Keuangan
4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE, MSi. Selaku Sekretaris Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Abidan Aritonang. Selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi minor ini.
6. Bapak Drs. H.M Lud Lubis. Selaku wakil pimpinan PT. Penerbitan
Keluarga Mimbar Umum Medan beserta staff-staffnya, penulis hanturkan
terima kasih atas segala kesempatan dan bantuannya sehingga penulis bisa
melakukan riset dan memberikan data-data dalam menyelesaikan skripsi
minor ini.
7. Bapak/Ibu staff Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
8. Terima kasih kepada Adikku tersayang Winta, dan sepupu-sepupu aku
tercinta Hendra,Uchie, dan Oput atas perhatian dan dorongannya kepada
penulis.
9. Thanx to sahabat-sahabat aQ, kHususnYa tHe caCing ’05,RisTo(kw eMg
sahabt seJati x La bRo), Aji(Ga usaH TenGik x, ga sng maen,hehe), Pi’i
KomenG(Lucu x Kw Lagh,..haha), FriQi(Pegawai IndoSaT Berkaki
panJang,haha).
10. ThanKs boEaT tMen-tMen sPerJuanGan, teRutama gRup B, AriE
gokiL(kw Emg giLa bRo,hehe), Sony(si giLak pRoyek), ibaL
BarEn(NagabOnar kami ne,hihi), DaniL saKaw sakanceR(KeTua BeeR
MedaN), IsHaq(slaLu miNus), Deni, Diko(Ajo), Asher, Herman, Azmi,
AmaLia, Thanx ya atas perhatian and supportnya selama ini, dan semua
kaUand aQ yang ga mungkin disebutin satu persatu yang selalu bersama
dalam keceriaan, semoga persahabatan ini akan terus untuk selamanya.
11. Anak-anak keuangan ’05 grup A, B, C dan segala kenangan akan terukir
dihati.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi minor ini jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulisa miliki.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sekalian demi kesempurnaan skripsi minor ini.
Akhirnya kepada allah SWT jugalah penulis kembali berserah diri,
mudah-mudahan yang penulis dapat saat ini mendapat ridho dari allah SWT karena tiada
kata satupun yang dapat terwujud jika tidak atas kehendak dan seizinnya.
Medan, 19 Desember 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR……….. i
DAFTAR ISI………... iv
DAFTAR TABEL………. vi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang………..……….... 1
B. Perumusan Masalah………. 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 2
D. Metode Penelitian……….. 3
1. Lokasi Penelitian………... 3
2. Sumber Data……….. 3
3. Metode Pengumpulan Data………... 4
4. Metode Analisis Data……… 4
BAB II PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN... 5
A. Profil Perusahaan……….. 5
1. Sejarah Singkat Perusahaan………... 5
2. Struktur Organisasi Perusahaan………. 7
B. Pengertian Dan Jenis Modal Kerja……….. 13
C. Laporan Keuangan Perusahaan………... 21
E. Rasio Modal Kerja……… 35
BAB III ANALISA DAN EVALUASI... 41
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 49
A. Kesimpulan... 49
B. Saran... 51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Hal
1. Tabel Laporan Neraca…..………..……… 27
2. Tabel Laporan Laba Rugi ………. 29
3. Tabel Laporan Perubahan Modal Kerja………. 33
SUMBER: PT.PENERBITAN KELURAGA MIMBAR UMUM MEDAN
DIREKSI
PEMIMPIN UMUM
WKL PIMPINAN UMUM
RED. EXECUTIVE KABAG
PRODUKSI
RED. KHUSUS SEK.REDAKSI
RED KHUSUS
RED EKONOMI
RED OLAHRAGA
RED DAERAH
RED KOTA
RED OPINI RED INTERNASIO
ASS REDAKTUR
REPORTER STAFF
DOKUMEN TASI
STAFF SETTING PENULIS
STAFF KOREKTOR
STAFF LAY-OUT
STAFF CAMERA
RED BREMUBISTR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja baik perusahaan besar
maupun kecil, baik itu perusahaan yang memproduksi barang maupun jasa.
Perusahaan yang kurang memahami pengelolaan modal kerja secara tepat akan
memperhatikan gejala – gejala perkembangan yang lambat, bila dibandingkan
dengan perusahaan yang mengelola modal kerja dengan baik. Untuk itu
diperlukan adanya suatu kebijaksanaan strategi yang harus selalu diperhatikan
oleh seorang pemimpin atau manajer yaitu merencanakan jumlah kebutuhan
modal kerja secara keseluruhan dan menetapkan berapa besarnya jumlah masing –
masing komponen modal kerja tersebut.
Penggunaan modal kerja yang dapat membantu menganalisis intern dan
ekstern dalam perusahaan, karena modal kerja erat kaitannya dengan operasi
perusahaan sehari – hari, kekurangan modal kerja atau kelebihan modal kerja
suatu perusahaan akan berkaitan akan hal – hal yang sifatnya merugikan
perusahaan. Kekurangan modal kerja mengakibatkan tidak berjalannya
operasionalnya perusahaan dengan lancar dan baik, dimana faktor – faktor
produksi tidak dapat didayagunakan secara optimal. Sebaliknya kelebihan dalam
aktiva lancar mengakibatkan terjadinya kelebihan kapasitas ( idle capacity ) di
dalam perusahaan dan secara prinsip sehingga memperkecil tingkat rentibilitas
yang merupakan pencerminan dari efisiensi. Perusahaan dalam
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui peran penting modal kerja bagi
kelancaran kegiatan operasional setiap perusahaan termasuk PT. PENERBITAN
KELUARGA MIMBAR UMUM yang merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri pers dan menghasilkan produk yaitu koran, yang sampai
sekarang tetap berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena
itu membahas permasalahan dalam modal kerja dilakukan penelitian dengan
judul:
“ANALISA KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN“.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah
dalam skripsi minor ini yakni :
“Bagaimana penggunaan modal kerja dan cara pemenuhan modal kerja yang
dilakukan oleh PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN?”
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mencoba mengaplikasi serta mengembangkan teori yang penulis
terima di bangku kuliah, menerapkan teori tersebut dan
membandingkannya dengan data yang penulis peroleh dari penelitian.
b. Untuk mendapatkan data dari perusahaan sebagai bahan bagi penulis dan
penulisan skripsi minor guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
2. Manfaat
Untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan
pada program diploma III Fakultas Ekonomi USU, dan juga untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan dan keterampilan dalam
menganalisa sumber dan penggunaan modal kerja.
b. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai dasar pertimabangan dalam membuat
perencanaan dan kebijaksanaan yang tepat pada masa yang akan datang.
c. Bagi Lembaga pendidikan
Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi yang memerlukannya
untuk diperbandingkan dengan teori-teori yang ada.
D. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dan untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan, yang terdiri dari :
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Jl. Prof.
H.M. Yamin SH. No. 352 Medan.
2. Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan berupa data yang bersifat kualitatif yang
terdiri dari data primer dan data sekunder
• Data Primer, data ini diperoleh dengan mengadakan peninjauan langsung ke
objek penelitian dengan wawancara dan observasi, data yang diperoleh yaitu
meliputi Sejarah singkat perusahaan, Struktur organisasi perusahaan, laporan
• Data Sekunder, yaitu data yang didukung data primer, berupa literatur-literatur
yang berhubungan dengan perusahaan.
b. Responden
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah staf-staf yang
berkaitan dengan masalah penelitian yang dilakukan.
c. Alat pengumpulan data
Karena data yang penulis kumpulkan berupa angka-angka maka alat yang
digunakan adalah alat-alat tulis, kertas dan kalkulator.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara/Interview
Yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan dengan
objek penelitian yang mempunyai wewenang dalam memberikan informasi
tentang keadaan perusahaan.
b. Pengamatan/observasi
Pengamatan langsung mengenai objek penelitian.
4. Metode Analisis Data
Penulis menggunakan metode analisis deskiptif yaitu mengumpulkan data,
menganalisis, menyusun, mengklasifikasikan dan menyajikan data yang diperoleh
BAB II
PT.PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Surat kabar Mimbar Umum Medan Didirikan pada tanggal 6 November
1945 beberapa bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannyapada
tanggal 17 Agustus 1945. PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM
MEDAN, sekarang berkedudukan di Jl. Prof. H. M. Yamin No. 352 Medan -
Sumatera Utara.
Pendirinya dipelopori oleh Bapak Abdul Wahab Siregar, Bapak
Mohammad Saleh Umar (SURAPATI), Bapak Yunus Nasution, Bapak Udin
Siregar, dan Bapak Daud Malik Batubara.
Setelah mengalami beberapa kali pembaharuan pada SIUPP (Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers) kini surat kabar Mimbar Umum memegang izin terbit dari
Departemen Penerangan dengan nomor SIUPP : 009 / Menpen / SIUPP / A / 7 /
1986 / Jakarta / 18 / 3 / 86.
Surat kabar Mimbar Umum yang terbit pada masa itu tahun 1945
merupakan surat kabar tekemuka di Sumatera bahkan di Indonesia. Dicetak di
Indonesia Jl. Sei Rengas (yang sekarang menjadi Jl. Madong Lubis).
Dengan misi sebagai surat kabar perjuangan yang mengabdikan diri
kepada kepentingan bangsa melawan penjajah asing yang ingin kembali
menguasai tanah air. Surat kabar Mimbar Umum telah menjadikan dirinya bagian
Sebagai surat kabar perjuangan pada masa revolusi fisik, surat kabar
Mimbar Umum menjadikan semua pihak menjadi sasaran pasarnya. Dengan
demikian semua konsumen pembaca merupakan pasar yang potensial.
Pada tanggal 6 November 1947 penerbitan surat kabar Mimbar Umum
dilanjutkan Bapak Arif Lubis dibantu Bapak Bustaman dan Bapak Syamsudin
Manan. Saat politik di Indonesia bergolak dekade tahun 1950 sampai 1965 surat
kabar Mimbar Umum mencapai puncak kesuksesan.
Keberhasilan surat kabar Mimbar Umum mencapai kesuksesan pada
zaman pergolakan politik di Indonesia tidak terlepas dari kepekaan membaca
situasi pada waktu itu.
Pada tanggal 6 November 1975, Bapak Arif Lubis menyerahkan
manajemen Harian Mimbar Umum kepada Bapak H. Hasbullah Lubis, Direktur
FA. Percetakan Offset HASMAR. Tujuannya untuk lebih meningkatkan
penampilan media cetak Harian Mimbar Umum, dari tehnik cetak letter press ke
cetak offset yang lebih bersih cetakannya.
Tahun 1983, Bapak H. Hasbullah Lubis meninggal dunia dan jabatan
Pimpinan Umum dipegang oleh putranya H. M. Fauzi Lubis,. Upaya untuk tetap
akses di dunia pers,lalu Bapak H. M. Fauzi Lubis mengadakan Joint Manajemen
dengan PT. Surya Pelindo yang dipimpin oleh Bapak Surya Paloh yang juga
Pimpinan Umum Harian Media Indonesia di Jakarta. Saat itulah Harian Mimbar
Umum dengan cetak offset "full colour" setiap terbit.
Struktur orgasnisasi adalah susunan yang stabil dari jabatan-jabatan dan
hubungannya dengan jabatan yang lain. Merupakam salah satu faktor yang
mempengaruhi orang-orang yang bergabung dari organisasi itu sendiri.
Struktur organisasi yang baik adalah yang menunjukkan kerangka dan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Pimpinan perusahaan adalah manusia biasa yang mempunyai waktu/tenaga
dan pengetahuan yang terbatas terpaksa mendelegasikan wewenangnya kepada
orang lain atau bawahannya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dan
banyak. Agar pimpinan itu dapat dengan mudah mengawasi pelaksanaan tugas
bawahannya yang telah ditetapkan dan meminta pertanggungjawaban dari setaip
bawahannya, maka diperlukan suatu struktur organisasi.
Struktur organisasi suatu perusahaan tentu berbeda dengan struktur
organisasi perusahaan lainnya, hal ini tergantung pada besar kecilnya perusahaan.
PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan membutuhkan suatu struktur
organisasi yang tepat agar dapat secara efektif dan efisien mengatur dan
menjelaskan tugas-tugas anggotanya, hubungan dan wewenang setiap anggota
organisasinya.
Struktur organisasi yang diterapkan PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum Medan adalah struktur organisasi garis, yang mana tugas dan wewenang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja baik perusahaan besar
maupun kecil, baik itu perusahaan yang memproduksi barang maupun jasa.
Perusahaan yang kurang memahami pengelolaan modal kerja secara tepat akan
memperhatikan gejala – gejala perkembangan yang lambat, bila dibandingkan
dengan perusahaan yang mengelola modal kerja dengan baik. Untuk itu
diperlukan adanya suatu kebijaksanaan strategi yang harus selalu diperhatikan
oleh seorang pemimpin atau manajer yaitu merencanakan jumlah kebutuhan
modal kerja secara keseluruhan dan menetapkan berapa besarnya jumlah masing –
masing komponen modal kerja tersebut.
Penggunaan modal kerja yang dapat membantu menganalisis intern dan
ekstern dalam perusahaan, karena modal kerja erat kaitannya dengan operasi
perusahaan sehari – hari, kekurangan modal kerja atau kelebihan modal kerja
suatu perusahaan akan berkaitan akan hal – hal yang sifatnya merugikan
perusahaan. Kekurangan modal kerja mengakibatkan tidak berjalannya
operasionalnya perusahaan dengan lancar dan baik, dimana faktor – faktor
produksi tidak dapat didayagunakan secara optimal. Sebaliknya kelebihan dalam
aktiva lancar mengakibatkan terjadinya kelebihan kapasitas ( idle capacity ) di
dalam perusahaan dan secara prinsip sehingga memperkecil tingkat rentibilitas
yang merupakan pencerminan dari efisiensi. Perusahaan dalam
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui peran penting modal kerja bagi
kelancaran kegiatan operasional setiap perusahaan termasuk PT. PENERBITAN
KELUARGA MIMBAR UMUM yang merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri pers dan menghasilkan produk yaitu koran, yang sampai
sekarang tetap berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena
itu membahas permasalahan dalam modal kerja dilakukan penelitian dengan
judul:
“ANALISA KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN“.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah
dalam skripsi minor ini yakni :
“Bagaimana penggunaan modal kerja dan cara pemenuhan modal kerja yang
dilakukan oleh PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN?”
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mencoba mengaplikasi serta mengembangkan teori yang penulis
terima di bangku kuliah, menerapkan teori tersebut dan
membandingkannya dengan data yang penulis peroleh dari penelitian.
b. Untuk mendapatkan data dari perusahaan sebagai bahan bagi penulis dan
penulisan skripsi minor guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
2. Manfaat
Untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan
pada program diploma III Fakultas Ekonomi USU, dan juga untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan dan keterampilan dalam
menganalisa sumber dan penggunaan modal kerja.
b. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai dasar pertimabangan dalam membuat
perencanaan dan kebijaksanaan yang tepat pada masa yang akan datang.
c. Bagi Lembaga pendidikan
Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi yang memerlukannya
untuk diperbandingkan dengan teori-teori yang ada.
D. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dan untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan, yang terdiri dari :
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Jl. Prof.
H.M. Yamin SH. No. 352 Medan.
2. Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan berupa data yang bersifat kualitatif yang
terdiri dari data primer dan data sekunder
• Data Primer, data ini diperoleh dengan mengadakan peninjauan langsung ke
objek penelitian dengan wawancara dan observasi, data yang diperoleh yaitu
meliputi Sejarah singkat perusahaan, Struktur organisasi perusahaan, laporan
• Data Sekunder, yaitu data yang didukung data primer, berupa literatur-literatur
yang berhubungan dengan perusahaan.
b. Responden
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah staf-staf yang
berkaitan dengan masalah penelitian yang dilakukan.
c. Alat pengumpulan data
Karena data yang penulis kumpulkan berupa angka-angka maka alat yang
digunakan adalah alat-alat tulis, kertas dan kalkulator.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara/Interview
Yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan dengan
objek penelitian yang mempunyai wewenang dalam memberikan informasi
tentang keadaan perusahaan.
b. Pengamatan/observasi
Pengamatan langsung mengenai objek penelitian.
4. Metode Analisis Data
Penulis menggunakan metode analisis deskiptif yaitu mengumpulkan data,
menganalisis, menyusun, mengklasifikasikan dan menyajikan data yang diperoleh
BAB II
PT.PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
B. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Surat kabar Mimbar Umum Medan Didirikan pada tanggal 6 November
1945 beberapa bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannyapada
tanggal 17 Agustus 1945. PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM
MEDAN, sekarang berkedudukan di Jl. Prof. H. M. Yamin No. 352 Medan -
Sumatera Utara.
Pendirinya dipelopori oleh Bapak Abdul Wahab Siregar, Bapak
Mohammad Saleh Umar (SURAPATI), Bapak Yunus Nasution, Bapak Udin
Siregar, dan Bapak Daud Malik Batubara.
Setelah mengalami beberapa kali pembaharuan pada SIUPP (Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers) kini surat kabar Mimbar Umum memegang izin terbit dari
Departemen Penerangan dengan nomor SIUPP : 009 / Menpen / SIUPP / A / 7 /
1986 / Jakarta / 18 / 3 / 86.
Surat kabar Mimbar Umum yang terbit pada masa itu tahun 1945
merupakan surat kabar tekemuka di Sumatera bahkan di Indonesia. Dicetak di
Indonesia Jl. Sei Rengas (yang sekarang menjadi Jl. Madong Lubis).
Dengan misi sebagai surat kabar perjuangan yang mengabdikan diri
kepada kepentingan bangsa melawan penjajah asing yang ingin kembali
menguasai tanah air. Surat kabar Mimbar Umum telah menjadikan dirinya bagian
Sebagai surat kabar perjuangan pada masa revolusi fisik, surat kabar
Mimbar Umum menjadikan semua pihak menjadi sasaran pasarnya. Dengan
demikian semua konsumen pembaca merupakan pasar yang potensial.
Pada tanggal 6 November 1947 penerbitan surat kabar Mimbar Umum
dilanjutkan Bapak Arif Lubis dibantu Bapak Bustaman dan Bapak Syamsudin
Manan. Saat politik di Indonesia bergolak dekade tahun 1950 sampai 1965 surat
kabar Mimbar Umum mencapai puncak kesuksesan.
Keberhasilan surat kabar Mimbar Umum mencapai kesuksesan pada
zaman pergolakan politik di Indonesia tidak terlepas dari kepekaan membaca
situasi pada waktu itu.
Pada tanggal 6 November 1975, Bapak Arif Lubis menyerahkan
manajemen Harian Mimbar Umum kepada Bapak H. Hasbullah Lubis, Direktur
FA. Percetakan Offset HASMAR. Tujuannya untuk lebih meningkatkan
penampilan media cetak Harian Mimbar Umum, dari tehnik cetak letter press ke
cetak offset yang lebih bersih cetakannya.
Tahun 1983, Bapak H. Hasbullah Lubis meninggal dunia dan jabatan
Pimpinan Umum dipegang oleh putranya H. M. Fauzi Lubis,. Upaya untuk tetap
akses di dunia pers,lalu Bapak H. M. Fauzi Lubis mengadakan Joint Manajemen
dengan PT. Surya Pelindo yang dipimpin oleh Bapak Surya Paloh yang juga
Pimpinan Umum Harian Media Indonesia di Jakarta. Saat itulah Harian Mimbar
Umum dengan cetak offset "full colour" setiap terbit.
Struktur orgasnisasi adalah susunan yang stabil dari jabatan-jabatan dan
hubungannya dengan jabatan yang lain. Merupakam salah satu faktor yang
mempengaruhi orang-orang yang bergabung dari organisasi itu sendiri.
Struktur organisasi yang baik adalah yang menunjukkan kerangka dan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Pimpinan perusahaan adalah manusia biasa yang mempunyai waktu/tenaga
dan pengetahuan yang terbatas terpaksa mendelegasikan wewenangnya kepada
orang lain atau bawahannya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dan
banyak. Agar pimpinan itu dapat dengan mudah mengawasi pelaksanaan tugas
bawahannya yang telah ditetapkan dan meminta pertanggungjawaban dari setaip
bawahannya, maka diperlukan suatu struktur organisasi.
Struktur organisasi suatu perusahaan tentu berbeda dengan struktur
organisasi perusahaan lainnya, hal ini tergantung pada besar kecilnya perusahaan.
PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan membutuhkan suatu struktur
organisasi yang tepat agar dapat secara efektif dan efisien mengatur dan
menjelaskan tugas-tugas anggotanya, hubungan dan wewenang setiap anggota
organisasinya.
Struktur organisasi yang diterapkan PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum Medan adalah struktur organisasi garis, yang mana tugas dan wewenang
Berikut ini diuraikan tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:
1.Pimpinan Umum/ Redaksi
• Bertanggung jawab atas pencapaian proyeksi pendapatan serta
pemanfaatan sumber dana perusahaan secara efektif dan efisien.
• Mendelegasikan wewenang pengelolaan keredaksian dan usaha sejauh
rincian tugas yang ditentukan serta tidak terkait dengan urusan yang
bersifat yuridis formal kepada Redaktur Eksekutif dan Wakil Pimpinan
Umum/ Redaksi.
• Berwewenang dalam menanda tangani cheque dan bilyet giro yang
dikeluarkan bersama-sama dengan Wakil Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Menciptakan dan mengembangkan iklim kerja yang kooperatif, sehat dan
berprestasi pada segenap jajaran usaha maupun bidang redaksi.
• Menegakkan integritas dan loyalitas seluruh karyawan pada jajaran usaha
maupun bidang redaksi.
2.Wakil Pimpinan Umum/ Redaksi
• Mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber dana perusahaan
secara efisien dan efektif dilengkapi laporan pertanggung jawaban kepada
Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Memelihara hubungan baik dengan lembaga keuangan tempat perusahaan
menjadi nasabah dan segenap perusahaan periklanan serta penyalur utama
yang menunjang mekanisme perusahaan.
• Berwewenang dalam menandatangani cheque dan bilyet giro yang
• Berwewenang dalam memferifikasi selurh dokumen perusahaan baik
intern maupun ekstern.
• Memegang teguh kerahasiaan data perusahaan secara menyeluruh dan
membantu hal-hal yang bersifat rahasia.
3. Redaktur Eksekutif
Bertanggung jawab secara struktur kepada Pimpinan Umum/ Redaksi dan
membawahi Wakil Redaktur Eksekutif serta redaktur-redaktur dan staf direksi.
Tugasnya adalah bertanggung jawab atas hubungan baik atas instansi
berwenang dan jajaran pers sejauh terkait dengan tugas dan tangung jawab yuridis
formalnya.
4. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakl Pimpinan Umum/
Redaksi dan membawahi administrasi produksi beserta staf-stafnya.
Tugas dan tanggung jawab bagian produksi adalah :
• Melaksanakan kegiatan proses sebelum percetakan dimulai yang meliput i
pengetikan berita, koreksi berita, penyusunan berita dan pembuatan plat
sebelum cetak.
• Mengadakan pengawasan percetakan surat kabar di percetakan.
• Mempersiapkan desain produk untuk penerbitan selanjutnya.
5. Kepala Bagian Sirkulasi
Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakil Pimpinan Umum/
Tugas dan tanggung jawab bagian sirkulasi adalah :
• Bertanggung jawab terhadap penjualan dan pendistribusian koran,
sehingga sedapat mungkin mencaopai jumlah proyeksi.
• Bertanggung jawab atas kredibilitas dan piutang yang tertunggak dari para
agen maupun langganan serta langkah pengamanannya
yangdikoordinasikan dengan penagihan.
6. Kepala Bagian Iklan
• Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kuota penjualan iklan
berdasarkan target penerimaan iklan.
• Bertanggung jawab untuk mengirimkan bukti pemuatan iklan kepada biro
iklan maupun kepada pemasang iklan langsung.
• Bertanggung jawab atas putang iklan yang tertunggak dan
langkah-langkah penyelesaiannya.
• Mengadakan sensor terhadap materi iklan yang dapat berakibat
membahayakan pihak penerbit ( disesuaikan dengan peraturan tata cara
periklanan Indonesia ).
7. Kepala Bagian Keuangan
• Bertanggung jawab mempersiapkan data untuk menyusun anggaran dan
• Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan secara bulanan/
tahunan, terdiri dari neraca, perhitungan rugi/ laba, sumber dan
penggunaan dana, dan analisa ratio.
• Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembukuan dan memegang
teguh kerahasiaan data keuangan perusahaan.
• Bertanggung jawab atas hal-hal yang menyangkut perpajakan.
8. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
• Bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan sumber daya
manusia bagi kepentingan perusahaan.
• Memelihara dan mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan
instansi Departemen Tenaga Kerja serta lembaga resmi terkait.
• Bertanggung jawab atas tegaknya disiplin kerja karyawan.
• Memegang teguh kerahasiaan data karyawan perusahaan.
9. Bagian Umum
• Membina, menggerakkan dan mengawasi seluruh kegiatan personalia dan
umum.
• Mengurus permasalahan dibidang umum.
• Mengatur perjalanan bagian transformasi dan penagihan.
B. Pengertian Dan Jenis Modal Kerja
Modal Kerja memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan.
Apabila sebuah perusahaan tidak memiliki modal kerja maka perusahaan tersebut
1.Umurnya singkat
2.Berbentuk uang tunai atau “mudah” untuk dikonversasikan menjadi uang tunai.
Modal Kerja adalah merupakan aktiva dengan umur yang terbatas
yaitu kurang dari satu tahun. Hal inilah yang membedakan modal kerja
(work capital) dengan aktiva tetap. ( Parentahen Purba,2002)
Adanya modal kerja yang cukup dalam suatu perusahaan memungkinkan
bagi suatu perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan
perusahaan tidak mengalami kesulitan-kesulitan.
Mengenai pengertian modal kerja ini dapatlah dikemukakan tiga konsep
yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini berdasarkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya sehari-hari yang bersifat rutin
atau menunjukkan jumlah dana untuk jangka pendek. Dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar atau sering
disebut modal kerja bruto (gross working capital).
2. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini pengertian modal kera juga dikaitkan dengan besarnya
jumlah hutang lancar atau hutang yang segera dilunasi oleh perusahaan.
Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar harus disediakan untuk
memenuhi kewajiban finansial yang harus segera dilakukan. Oleh karena itu,
maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa melakukan likuiditas
(net working capital). Pada konsep kualitatif ini melukiskan tentang tingkat
keamanan perusahaan dan bagi kreditur jangka pendek dapat menjamin
kesinambungan usaha dimasa mendatang, serta menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan
aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Konsep Fungsionil
Konsep ini berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan
(income), dimana setiap dana yang digunakan atau dihasilkan dalam perusahaan
dimaksugkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang
dugunakan dalam suatu periode tersebut (current income) dan hanya sebagian
dana lain yang juga digunakan untuk menghasilkan pendapatan untuk
periode-periode berikutnya (future income). Konsep ini lebih menekankan kepada fungsi
dari dana yang dimiliki dalam usaha menghasilkan keuntungan baik bagi periode
sekarang (current income) maupun untuk menghasilkan dimasa yang akan datang
(future income).
Jenis-jenis Modal Kerja
Modal lerja yang cukup memang sangat penting bagi suatu perusahaan.
Maka dari pada itu untuk menentukan jumlah modal keja yang dianggap cukup
bagi suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah, karena modal kerja yang
dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa jenis
A. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen adalah modal kerja harus tetap ada pada perusahaan
untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara
terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini
dapat dibedakan atas:
1. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja
minimum yang harus ada pada perusahaan untuk dapat menjamin
kontinuitas usahanya.
2. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja
yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
B. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan atas:
1. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musiman.
2. Modal Kerja Siklus (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjuktor.
3. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja
yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak
diketahui sebelumnya (misalnya ada pemogokan buruh, banjir, perubahan
ekonomi yang mendadak).
Modal kerja terdiri dari beberapa unsur. Unsur-unsur modal kerja antara lain
adalah sebagai berikut:
b. Piutang
c. Persediaan
d. Surat-surat berharga
a) Kas
Kas atau uang tunai merupakan harta lancar dengan tingkat kecairan yang
paling tinggi dan dapat berupa uang tunai yang ada pada kas perusahaan atau di
bank. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehati-hari maupun
untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap maupun penambahan aktiva
tetap.
Karena itu setiap perusahaan harus mempunyai persediaan uang kas.
Sebab perusahaan akan mengalami kesulitan atau tidak mungkin bafi perusahaan
untuk menjalankan usahanya tanpa adanya persediaan uang kas
sebanyak-banyaknya, sebab halitu berarti akan mengakibatkan pengorbanan rentabilitasnya.
Suatu perusahaan sulit atau hampir tidak mungkin berjalan tanpa adanya
persediaan kas. Sehingga adanya persediaan kas dalam perusahaan merupakan hal
yang mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Persediaan kas biasanya ditetepkan oleh manajer keuangan berdasarkan
pengalaman-pengalaman pada waktu yang lalu. Tetapi cara yang baik untuk
mengelola uang kas biasanya dipergunakan sistem budget kas yaitu ramalan
tentang penerimaan dan pengeluaran untuk masa yang akan datang sehingga dapat
diketahui kapan akan terjadi defisit dan kapan akan terjadi surplus.
b) Piutang
Piutang merupakan bahagian dari aktiva lancar yang menunjukkan jumlah
piutang ini berarti perusahaan telah menanam atau menginvestasikan modalnya
dalam piutang yang diberikan pada pihak lain. Piutang sebagai elemen dari modal
kerja selalu dalam keadaan berputar terus-menerus untuk menjadikan piutang
sebagai kas piutang memerlukan jangka waktu untuk merubah kembali menjadi
uang kas. Hal ini terlaksana tergantung dari kelancaran pengumpulan dari para
langganan.
c) Persediaan
Istilah persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang berwujud
yaitu:
• Barang yang tersedia untuk dijual (barang dagangan, barang jadi)
• Barang yang masih dalam proses produksi untuk diselesaikan, kemudian
dijual (barang dalam proses pengolahan)
• Barang yang akan dipergunakan untuk diproduksi, dan barang-barang jadi
yang akan dijual (bahan baku dan bahan pembantu) dalam rangka kegiatan
usaha normal perusahaan
Persediaan barang-barang tersebut diatas meliputi baik yang ada dalam
perusahaan, maupun dalam penjualan yang dilenyapkan pada pihak lain. Dengan
menyimpan persediaan, perusahaan memilih suatu landasan yang dapat
diperlukan sebagai alat untuk mengatur proses pembelian, produksi dan
penjualan.
Oleh sebab itu, perusahaan berusaha agar dapat mencapai persediaan
optimal yaitu suatu keadaan dimana persediaan sekecil-kecilnya tetapi kelancaran
Apabila dana yang disimpan pada persediaan terlalu besar akan
menimbulkan kerugian berupa bunga serta akan mempengaruhi likuiditas intern
perusahaan. Sedangkan persediaan yang terlalu kecil dapat menimbulkan
kelancaran produksi.
d) Biaya Dibayar Di Muka
Yang termasuk dalam perkiraan ini adalah pembayaran dimuka yang
berjangka pendek untuk biaya operasi perusahaan dalam suatu siklus periode
perputaran misalnya: pembayaran dimuka atas premi asuransi, pembayaran pajak
pada akhir periode akuntansi, pembayaran dimuka bunga dan sewa gedung, alat
dan mesin, peralatan kantor, dan lainnya.
Atas dasar Laporan Keuangan tersebut diatas dapatlah ditetapkan besarnya
modal kerja PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
menurut beberapa konsep sebagai berikut:
A. Konsep Kuantitatif
Tahun Aktiva Lancar
2006 Rp. 981.119.638,81
2007 Rp. 1.240.212.034,88
B. Konsep Kualitatif
Uraian 2006 2007 Peningkatan
(Penurunan)
Aktiva Lancar Rp.
981.119.638,81
Rp.
1.240.212.034,88
Rp.
259.092.396,07
Hutang Lancar Rp.
498.172.306,83
Rp.
625.494.268,87
Rp.
127.321.962,04
Modal Kerja Rp.
482.947.331,98
Rp.
614.717.766,01
Rp.
131.770.434,03
C. Konsep Fungsional
Uraian Tahun 2006 (Rp.) Tahun 2007 (Rp.)
A. Modal Kerja (Working Capital)
- Kas 44.278.049,73 55.938.384,07
- Bank Negara Indonesia 139.266.361,49 929.650,40
- Petty Cash 280.000.000,00
2.800.000,00
- Piutang Lain-lain 10.433.895,00
27.599.964,00
- Piutang Iklan 239.980.119,75 396.252.038,50
- Piutang Koran 468.462.063,30 722.619.157,26
- Piutang Karyawan 11.103.645,00 17.823.171,24
- Persediaan Kertas Koran 5.732.944,49 4.984.500,85
1.154.475,00
- Persediaan Bahan Lainnya 4.667.827,32 3.802.605,50
- Uang Muka Perjalanan Dinas 95.865.000,00
1.132.950,00
- Pendapatan YHMD 1.738.318,75
312.860.800,00
- Uang Muka Asuransi
1.457.610,00
0,00
- Uang Muka Perbaikan Rumah
43.647.744,00
0,00
- Uang Muka Sewa Gudang 3.499.999,99
0,00
- Uang Muka Lainnya
175.413.000,00
2.046.485,00
- Akm. Penyusutan 608.024.494,26 781.745.739,77
- Jumlah Modal Kerja 1.589.144.103,07 2.021.957.774,65 - Kenaikan Working Capital 432.843.671,58 B. Non Working Capital
- Inventaris kantor 275.625.700,00 830.201.529,15
- Kendaraan 275.625.700,00 275.625.700,00
- Peralatan 848.221.115,00 1.090.570.005,00
Jumlah Non Working Capital 162.374.122,50 2.196.397.234,15 Kenaikan Working Capital 2.034.023.111,65
C. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubugan dengan posisi keuagan dari suatu perusahaan.
Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan pada pihak diluar perusahaan,
sehingga yang bersangkutan dapat menggunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan mengenai perusahaan tersebut.
Perkembangan dari posisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari
penyajian data yang dibandingkan untuk dua periode atau lebih, sehingga dapat
perusahaan tersebut perlu melakukan analisa-analisa tertentu terhadap laporan
keuangan agar memperoleh informasi yang digunakan.
Untuk pihak penganalisa harus mempunyai pengertian yang mendalam
tentang bentuk-bentuk maupun prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan,
serta masalah-masalah yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan keuangan
tersebut. Dalam prinsip-prinsip Akuntansi Keuangan Indonesia menyatakan
bahwa pengertian laporan keuangan adalah :
Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan rugi laba serta
segala keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain
sumber dan pengunaan dana. ( SR. Soemarso, 1993 : 53 )
Laporan keuangan dipersiapkan untuk memberikan lembaran yang jelas
secara periodik yang dilakukan pihak manjemen yang bersangkutan. Laporan
keuangan bersifat periodik serta menyeluruh sebagai suatu proses report laporan
keuangan. Laporan keuangan mempunyai keterbatasan-keterbatasan seperti :
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
intern report dan bukan merupakan laporan yang final.
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar
nilai yang memungkinkan.
c. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan, karena faktor-faktor
tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang yang pasti misalnya
Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi dipersiapkannya laporan
keuangan adalah untuk menyajikan dan memberikan gambaran/laporan.
Kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan.
Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu
progresif report, laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari
suatu kombinasi antara :
1. Fakta yang telah tercatat
2. Prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi keuangan
3. Pendapat pribadi
Pada umumnya ada 2 (dua) laporan keuangan yang utama yaitu :
A. Daftar neraca (Balance Sheet)
B. Daftar perhitungan rugi laba (Income Statement)
Dari laporan keuangan yang telah disajikan oleh perusahaan pada suatu
masa akuntansi yang merupakan pertanggungjawaban keuangan dari pimpinan
perusahaan, akan terlihat gambaran dari perkembangan perusahaan tersebut dalam
suatu periodik. Sesuai dengan poin-poin permasalahan diatas yaitu mengenai
bentuk-bentuk laporan keuangan, maka penulis akan menjelaskan lebih lanjut
dibawah ini :
A. Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal
dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya
tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut juga dengan
balance sheet.
Neraca ialah suatu daftar yang terdiri dari aktiva dan passiva (hutang
dan modal) dari suatu perusahaan pada suatu saat atau tanggal tertentu
biasanya pada akhr bulan. (Alwi,Syafruddin, 1993)
Agar neraca perusahaan dapat berfungsi memberikan innformasi yang
berguna bagi yang berkepentingan, maka penyajiannya tidaklah terkelompok dan
dalam urutan yang logis serta menggunakan istilah yang sederhana, sehingga
memudahkan untuk dianalisa lebih lanjut antara lain sebagai dasar untuk
menganalisa modal kerja perusahaan. Demikian pula sebaliknya ila
pengelompokan perkiraan dalam neraca dilakukan secara tepat, hal ini dapat
mengakibatkan laporan keuangan tersebut menyesatkan bagi yang
menggunakannya. Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu
aktiva, hutang dan ekuitas pemilik.
1. Aktiva
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi perusahaan termasuk biaya-biaya
yang telah terjadi yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama
yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
a) Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk
dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dan dijual dalam perode berikutnya
b) Aktiva tidak lancar
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis
dalam satu kali perputaran operasi perusahaan).
2. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan pihak perusahaan kepada
pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan
dapat dibedakan kedalam hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
a. Hutang jangka pendek
Hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu
tahun sejak tanggal neraca yang dimiliki perusahaan).
b. Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya (jatuh temponya) lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.
3. Ekuitas Pemilik
Ekuitas pemilik adalah selisih antara sumber-sumber ekonomi dengan
pengorbanan-pengorbanan ekonomis perusahaan, atau selisih antara jumlah aktiva
dan kewajiban perusahaan yang merupakan bagian dari hak pemilik. Namun hal
tersebut bukan merupakan ukuran nilai perusahaan.
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, biaya, rugi laba yang digunakan oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu. Laporan rugi laba memperlihatkan hasil yang diperoleh dari
penjualan barang-barang atau jasa-jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam
proses pencapaian hasil tersebut. Singkatnya laporan ini merupakan aktivitas atau
merupakan ringkasan yang logis dari penghasilan dan biaya tersebut. Laporan rugi
laba terdiri dari tiga bagian utama yaitu pendapatan, beban dan laba rugi.
1. Pendapatan
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah
kewajiban perusahaan yang timbul dari transaksi penyerahan barang atau jasa,
atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode yang diakui dan diukur
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pendapatan yang diperoleh dari transaksi penyerahan barang atau jasa atau
aktivitas usaha lainnya itu adalah yang berhubungan secara langsubg dengan
kegiatan untuk memperoleh laba usaha yang dapat mempengaruhi terhadap
jumlah ekuitas pemilik.
2. Beban
Beban adalah penurunan jumlah aktiva atau kenaikan jumlah kewajiban
perusahaan yang timbul dari konsekuensi transaksi pembelian atau jasa, atau
aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode.
Beban yang ditimbulkan dari transaksi pembelian barang atau jasa atau
aktivitas lainnya itu sebagaimana halnya dengan pendapatan adalah yang
berhubungan secara langsung dengan kegiatan untuk memperoleh laba usaha yang
Dengan demikian penurunan jumlah aktiva sebagai akibat adanya
transaksi penyerahan barang atau jasa sekalipun jumlah aktiva berupa persediaan
berkurang, namun bukan merupakan beban, karena hal tersebut adalah murni
transaksi penjualan yang merupakan pendapatan.
3. Laba atau Rugi
Laba atau rugi adalah selisih lebih atau defisit antara jumlah pendapatan
dengan beban dalam suatu periode akuntansi. Kenaikan atau penurunan tersebuut,
menambah atau mengurangi jumlah ekuitas pemilik perusahaan dalam suatu
periode akuntansi.
PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN NERACA
Per 31 Desember 2006 dan 2007
KETERANGAN 2006 2007
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas
Bank Negara Indonesia
Petty Cash
Piutang Lain-lain
Piutang Iklan
Piutang Koran
Piutang Karyawan
Persediaan Kertas Koran
Persediaan RC/Lay-out Paper
Persediaan Bahan Lainnya
Uang Muka Perjalanan Dinas
Pendapatan YMHD
Uang Muka Asuransi
Uang Muka Perbaikan Rumah
Uang Muka Sewa Gudang
Uang Muka Lainnya
TOTAL AKTIVA LANCAR AKTIVA TETAP
Inventaris Kantor
Kendaraan
Peralatan
Peralatan produksi
Akumulasi Penyusutan
JUMLAH AKTIVA TETAP
AKTIVA LAIN-LAIN
Biaya Pro usaha
Piutang Persero
Piutang Affiliasi Atjeh Post
Piutang Affiliasi Media Indonesia
TOTAL AKTIVA LAIN-LAIN TOTAL AKTIVA
175.413.000,00 2.049.485,00
981.119.638,81 1.240.212.034,88
499.894.412,50
1.015.716.763,24 1.414.651.494,38
94.774.546,29
2.590.065.231,29 2.538.538.734,70 4.587.901.633,34 5.193.402.263,97 PASSIVA
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang
Hutang Pajak
Uang Muka Koran
Uang Muka Iklan
Biaya Masih harus Dibayar
Astek YMHD
PPh Pasal 21 YMHD
Hutang Lain-lain
TOTAL HUTANG LANCAR HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang RC-Surya Persindo
Hutang Affiliasi surya Persindo
Hutang Affiliasi Media Indonesia
Total Hutang Jangka Panjang
MODAL SENDIRI
Modal saham
Ditempatkan dan Disetor
Laba/Rugi Tahun-tahun Lalu
269.722.034,48
498.172.306,83 625.494.268,87
0,00
701.398.735,86 848.148.526,04
Laba/Rugi Tahun Berjalan
TOTAL PASSIVA
3.388.330.590,64 3.719.759.469,06 4.587.901.633,34 5.193.402.263,97
Sumber : PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan
PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 2006 dan 2007
KETERANGAN 2006 2007
Penjualan
Penjualan Koran Inkaso
Penjualan Koran Konsinyasi
Penjualan Iklan
Total Penjualan
Discount Penjualan Koran
Discount Luar Faktur Iklan
Discount Penjualan Iklan
Discount Luar Faktur Iklan
Total Penjualan Bersih
Harga Pokok Produksi
Laba (Rugi) Sebelum Operasi
Biaya Operasi
Biaya Administrasi & Umum
Biaya Pemasaran
Total Biaya Operasi
619.748.347,68
2.040.555.286,46 1.942.116.870,19
(190.963.727,25)
637.026.262,89 702.632.670,97
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Penjualan Lain-lain
Pendapatan Jasa Giro
Laba Atas Penjualan Inventaris Kantor
Total Pendapatan lain-lain
Biaya Bunga
Biaya Bank
Penghapusan Piutang Iklan
Penghapusan Piutang Koran
Total Beban Lain-lain
Laba (Rugi) Sesudah Operasi
109.293.855,30
98.442.613,31 100.379.170,81
6.658.050,00
67.765.526,15 81.780.351,97
344.997.414,12 331.428.878,42
Sumber : PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan
D. Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
Ad. a) Sumber Modal Kerja
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat bersumber
dari :
1. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah income yang terlihat dalam laporan
perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi atau amortisasi
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga ( marketable securities )
3. Penjualan saham atau obligasi
4. Penjualan aktiva lancar
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat
disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah bila :
1. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun adanya
2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun
melalui prose depresiasi.
3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi,
hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar.
Dengan kata lain modal kerja dapat bertambah apabila aktiva lancar
bertambah diimbangi dengan perubahan dalam sektor atau pos tidak lancar.
Ad. b) Penggunaan Modal Kerja
Adapun penggunaan modal kerja adalah sebagai berkut :
1. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap dari
pembelian aktiva tetap yang menggunakan penggunaan modal kerja.
2. Berkurangnya hutang jangka panjang
Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah melunasi
atau mengangsur hutangnya. Pembayaran hutang berarti penggunaan modal
kerja.
3. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil
kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan.
Berkurangnya modal berarti penggunaan modal kerja.
4. Pembayaran cash dividen
Pembayaran cash dividen jelas merupakan penggunaan modal kerja. Cash
5. Adanya kerugian karena operasi perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Bertambahnya hutang
merupakan suatu penggunaan modal kerja tetapi dengan adanya kerugian
maka tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan
demikian kerugian merupakan penggunaan modal kerja.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan sumber-sumber dari
penggunaan modal kerja sebagai berikut :
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsur modal
kerja atau current account antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut
dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta
perubahan modal kerja.
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur Non Current
Accounts antara dua titik waktu
Unsur-unsur non current tersebut digolongkan ke dalam golongan yang
mempunyai efek-efek meperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai
efek memperkecil modal kerja.
3. Berdasarkan informasi diatas dapatlah disusun laporan sumber penggunaan
modal kerja
Melalui analisa terhadap laporan sumber dan penggunaan modal kerja dapat
Dengan menggunakan neraca, laporan laba rugi, dan juga laporan
perubahan modal kerja, maka sumber dan penggunaan modal kerja dari PT.
PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA
Periode 31 Des 2006-31 Des 2007
Unsur-unsur Modal Kerja Tahun 2006 (Rp.) Tahun 2007 (Rp.) Bertambah Berkurang
AKTIVA LANCAR
Kas
Bank Negara Indonesia Petty Cash
Piutang Lain-lain Piutang Iklan Piutang Koran Piutang Karyawan Persediaan Kertas Koran Persediaan RC/Lay-out Paper Persediaan Bahan Lainnya Uang Muka Perjalanan Dinas Pendapatan YMHD Uang Muka Asuransi Uang Muka Perbaikan Rumah Uang Muka Sewa Gudang Uang Muka Lainnya
44.278.049,73
Hutang Lancar
Hutang Dagang Hutang Pajak Uang Muka Koran Uang Muka Iklan Biaya Masih harus Dibayar Astek YMHD
PPh Pasal 21 YMHD Hutang Lain-lain
269.722.034,48
Total Hutang Lancar 498.172.306,83 625.494.268,87
Modal Kerja 498.172.306,83 625.494.268,87
Bertambahnya Modal Kerja 1.011.966.353,08 740.533.893,04
271.432.460,04
1.011.966.353,08 1.011.966.353,08
PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
Periode 31 Des 2006-31 Des 2007
Sumber Modal Kerja Penggunaan Modal Kerja
Dana Berasal Dari Operasi :
Laba Bersih 331.428.878,42
Akm. Penyusutan 173.721.275,43
Bertambahnya Hutang. Jk. Pjg 146.749.790,18
Bertambahnya Biaya 3.261.833,25
Penggunaan Modal Kerja :
Bertambahnya Aktiva Tetap 398.394.731,24
Bertambahnya Modal Kerja 271.432.460,04
E. Rasio Modal Kerja
Analisis modal kerja dapat dilakukan melalui perhitungan-perhitungan
yang diukur dengan rasio modal kerja. Rasio ini mempunyai peranan penting
bukan hanya bagi perusahaan sendiri tetapi juga penting bagi pihak kreditur dan
pemegang saham. Dari perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam neraca,perkiraan
laba rugi serta daftar sumber dab penggunaan dana, kita dapat merumuskan
rasio-rasio yabg dibutuhkan ubtuk suatu analisis keuangan. Rasio-rasio-rasio tersebut dapat
memberikan gambaran tentang keadaan suatu perusahaan.
Dalam mengadakan interpretasi analisis laporan finansial suatu
perusahaan, seorang penganalisis finansial memerlukan adanya ukuran atau
yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio. Pengertian rasio
dalam analisis laporan keuangan itu sebenarnya adalah alat yang dinyatakan
dalam arihmatical therms, atau dapat juga diartikan suatu angka yang
Penganalisis finansial dalam mengadakan analisis finansial pada dasarnya
dapat melakukannya dengan dua macam cara perbandingan yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang ( present ratio ) dengan rasio-rasio waktu
yang lalu ( historis ratio ) atau dengan rasio yang diperkirakan untuk
waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan ( company ratio )
dengan rasio-rasio yang sama dari perusahaan lain yang sejenis atau
industri untuk waktu yang sama. Dengan membandingkan rasio
perusahaan dengan rasio industri akan dapat diketahui apakah perusahaan
yang bersangkutan itu dalam aspek finansial tertentu berada diatas
rata-rata industri ( above average ), berada pada rata-rata-rata-rata ( average ) atau
terletak dibawah rata-rata ( below average ).
Adapun rasio yang digunakan untuk menganalisis modal kerja adalah :
1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio
Likuiditas terdiri dari :
a. Current Ratio
Current Ratio digunakan untu mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar htang-hutang yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan dengan
aktiva lancar. Rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mungkin
tidak akan mampu membayar hutang-hutangnya dimasa depan pada
waktunya, sebaliknya rasio yang tinggi akan menunjukkan kegagalan usaha
...%
Cash Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang-hutang yang harus segera dipenuhi
dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat
diuangkan. Ratio 1 : 1 sebagai patokan umum yang menunjukkan
kecukupan. Cash Ratio yang tinggi menunjukkan adanya uang tunai atau
piutang yang berlebihan, yang merupakan tanda adanya kelemahan dalam
pengelolaan dana, atau mungkin pula hal ini disebabkan karena perusahaan
sedang mengusahakan likuiditas yang cukup hati-hati. Rasio yang rendah
biasanya merupakan indikasi bahwa perusahaan kemungkinan akan
menghadapi kesulitan dalam membayar hutang-hutangnya secara tepat
%
Quick Ratio digunakan untuk kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang yang segera lunas harus dipenuhi dengan aktiva aktiva lancar yang
lebih likuid (quick assets). Rasio cepat rata-rata perusahaan adalah 1,0.
...%
d. Working Capital to Total Assets Ratio
Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto.
...%
Rasio ini menggambarkan altivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik di dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan
kegiatan lainnya. Rasio ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan
dengan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio aktivitas menganggap
bahwa sebaiknya terdapat suatu keseimbangan yang layak antara penjualan
dengan berbagai unsur aktiva, yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap lainnya.
Rasio aktivitas terdiri dari :
a. Fixed Assets Turnover
Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari
volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik, artinya
kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi.
kali
b. Total Assets Turnover
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume
penjualan, dengan perkataan lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
kali
c. Working Capital Turnover
Working Capital Turnover merupakan rasio untuk mengetahui
kemampuan modal kerja netto berputar dalam suatu periode siklus kas.
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab III ini yaitu mengenai analisa dan evaluasi, dibahas tiga pokok
bahasan yang dapat disajikan gambaran terhadap keadaan modal kerja perusahaan
serta penilaian terhadap baik buruknya perusahaan ini. Adapun kedua pokok
bahasan yang akan dianalisa dan dievaluasi adalah sebagai berikut :
a. Analisa dan Evaluasi Konsep-Konsep Modal Kerja
b. Analisa dan Evaluasi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
c. Analisa dan Evaluasi Berdasarkan Rasio Perusahaan
A. Analisa dan Evaluasi Konsep-Konsep Modal Kerja
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif berdasarkan kuantitas yang
diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya
sehari-hari yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana untuk jangka
pendek. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut juga dengan modal kerja
Komponen modal kerja tahun 2007-2007 jika dilihat dari konsep
kuantitatif yaitu perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp. 259.092.396,07 atau
26,40%. Ini disebabkan karena jumlah aktiva lancar (semua komponen aktiva
lancar) Tahun 2007 sebesar Rp. 1.240.212.034,88 pada perusahaan meningkat
dibandingkan aktiva lancar tahun 2006 sebesar Rp. 981.119.638,81.
2. Konsep Kualitatif
Pengertian modal kerja menurut konsep kualitatif adalah sebagian dari
aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa
melakukan likuiditas perusahaan. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut
juga dengan modal kerja netto ( Net Working Capital ).
Pada konsep kualitatif modal kerja perusahaan tahun 2006-2007 juga
mengalami kenaikan sebesar Rp. 131.770.434,03 atau 27,28%. Ini disebabkan
aktiva lancar sebesar pada tahun 2006 sebesar Rp. 981.119.638,81 dan hutang
lancar sebesar Rp. 498.172.306,83. Sedangkan pada tahun 2007 aktiva lancar
sebesar Rp. 1.240212.034,48 dan hutang lancar sebesar Rp/ 625.494.268,87.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan
(income), dimana setia dana yang digunakan atau dihasilkan dalam perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Konsep ini lebih menekankan
kepada fungsi dana yang dimiliki dalam usahan menghasilkan keuntungan baik
bagi periode sekarang (current income) maupun untuk menghasilkan dimasa yang
Pada konsep fungsional modal kerja tahun 2006-2007 juga mengalami
kenaikan sebesar Rp. 432.843.671,58 atau 27,23%. Hal ini disebabkan karena
jumlah modal kerja pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.589.144.103,07 dan pada tahun
2007 jumlah modal kerja sebesar Rp. 2.021.957.774,65.
B. Analisa dan Evaluasi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Dalam penyusunan laporan perubahan modal kerja seperti yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diketahui sebab-sebab terjadinya
perubahan modal kerja selama periode yang bersangkutan. Informasi tentang
sumber dan penggunaan modal kerja ini sangat penting tidak hanya bagi pihak
manajemen perusahaan tetapi juga sangat berguna bagi kreditur jangka pendek,
karena dengan mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan yang
bersang bersangkutan akan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
oleh banker atau kreditur tersebut.
Pada perubahan modal kerja jika dilihat dari tahun 2006-2007 sumber
modal kerja terdiri dari laba bersih sebesar Rp. 331.428.878,42 yang berasal pada
laporan laba rugi tahun 2007 sebesar Rp. 331.428.878,42. Akumulasi penyusutan
yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 173.721.275,43 dimana tahun 2006
akumulasi penyusutan sebesar Rp. 608.024.464,26 dan pada tahun 2007 sebesar
Rp. 781.745.739,77. Bertambahnya hutang jangka panjang sebesar Rp.
146.749.793,18 dimana pada tahun 2006 hutang jangka panjang sebesar Rp.
701.398.735,86 dan pada tahun 2007 hutang jangka panjang sebesar Rp.
848.148.526,04. Dan juga bertambahnya biaya sebesar Rp. 3.621.833,25 dimana
Rp. 98.171.760,75. Sedangkan pada penggunaan modal kerja terdiri dari
pertambahan aktiva tetap sebesar Rp. 398.394.731,24 dimana pada tahun 2006
sebesar Rp. 1.015.716.763,24 dan pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.414.651.494,48.
Dan juga bertambahnya modal kerja sebesar Rp. 271.432.460,04.
C. Analisa dan Evaluasi Berdasarkan Ratio Perusahaan
Dalam menganalisa rasio modal kerja perusahaan ini, digunakan
rasio-rasio yang telah dikemukakan pada bab II sebelumnya. Dimana rasio-rasio yang
dipergunakan untuk dianalisa terbagi atas dua yaitu :
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Aktivitas
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
...% %
100
tan =
= x
Lancar g
Hu
Lancar Aktiva
Ratio Current
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio
2006 981.119.638,81 498.172.306,83 196,9%
2007 1.240.212.034,88 625.494.268,87 198,2%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa current ratio tahun 2006 adalah
196,9% ini berarti bahwa setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin Rp. 1,969 aktiva
lancar dan untuk tahun 2007 adalah 198,2% dimana setiap Rp. 1 hutang lancar
dijamin Rp. 1,982 aktiva lancar. Jadi pada tahun 2006 dan 2007 dapat dilihat
bahwa perusahaan mempunyai kemampuan membayar sedemikian rupa sehingga
memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, dengan
dibandingkan pada tahun 2006 ke tahun 2007 dapat dilihat current ratio
perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1,3%.
b. Cash Ratio
Tahun Kas+Efek Hutang Lancar Cash Ratio
2006 183.544.441,22 498.172.306,83 36,8%
2007 56.868.034,47 625.494.268,87 10%
Cash ratio pada tahun 2006 yaitu 36,8% mempunyai arti setiap hutang
lancar Rp. 1 dijamin kas dan efek Rp. 0,368. Begitu pula pada tahun 2007 cash
ratio yaitu sebesar 10% yang mempunyai arti kemampuan untuk membayar
hutang segera harus dipenuhi dengan kas dan efek yang tersedia dalam perusahaan
yaitu setiap hutang lancar Rp. 1 dapat dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp. 0,1.
Pada rasio ini kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan kas dan efek ternyata lemah, ini dapat dilihat pada
jumlah kas yang tersedia pada tahun 2006 dan 2007 tidak cukup untuk menutupi
atau membayar hutang lancarnya. Perusahaan juga harus mengetahui kapan
hutang-hutangnya yang akan jatuh tempo sehingga dapat menyediakan dana untuk
membayarnya. Jadi bila dibandingkan cash ratio perusahaan pada tahun 2006 ke
tahun 2007 terdapat penurunan sebesar 26,8%.