Tanggung Jawab Perusahaan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Terhadap Kelestarian Lingkungan Hutan Di Kabupaten Mandailing
Natal (Madina)
Rabiatul Syahriah
Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Hutan mempakan komunih yang akan tetap menjadi perhatian saat ini dan di masa mendatang, karena hutan mampu menghasilkan komoditi yang cukup tinggi nilainya sehingga hutan dalam bentuk kayu menjadi sumber devise bagi Indonesia dari sektor non-migas. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan oleh perusahaan pemanfaatan hasil hutan kayu mulai menjadi peranan yang penting sejak berlakunya UU No. 1 Tahun 1967 dan UU No. 6 Tahun 1968. Deforestasi besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan pemanfaatan hasil hutan kayu mengakibatkan kerusakan hutan, sehingga perusahaan bertanggungjawab dalam kegiatannya. Keseimbangan fungsi ekologi ekonomi dan sosial dapat dilakukan perusahaan dengan menerapkan prinsip good corporate governance.
Dalam penulisan ini terdapat tiga permasalahan yaitu bagaimana pengaturan hukum terhadap tanggungjawab perusahaan pemanfaatan hasil hutan kayu dalam kelestarian hutan dan bagaimana kebijakan Pemerintah Kabupaten Madina kepada perusahaan pemanfaatan hasil hutan kayu dalam melestarikan hutan serta apakah perangkat peraturan dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Madina telah mengatur tentang tanggungjawab perusahaan pemanfaatan hasil hutan kayu terhadap kelestarian hutan, perusahaan bertanggungjawab terhadap kelestarian hutan. Penelitian yang dilaksanakan bersifat deskriptif analitis dan merupakan penelitian hukum normatif yaitu memberiksa, menganalisis dan mensistematisasikan hukum yang berlaku kemudian melakukan sinkronisasi peraturan penmdangundangan secara vertikal dan horizontal berdasarkan pada tanggungjawab perubahaan pemanfaatan hasil hutan kayu terhadap kelestarian lingkungan hutan dengan penelitian lapangan sebagai penunjang.
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur tentang tanggungjawab perusahaan pemanfaatan hasil hutan kayu terdapat dalam Undang-undang No. 41 Tahun 1999 dan Undang-undang No. 23 Tahun 1997 serta peraturan perundangan lainnya. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Madina mangacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan lainnya yaitu tindakan persuasif dan represif. Dengan adanya ketentuan perundangan dan kebijakan lainnya, perusahaan mempunyai tanggungjawab yaitu bertanggungjawab administrasi tanggungjawab perdata dan tanggungjawab pidana. Karena Peraturan Daerah tentang kehutanan di Madina belum ada, agar segera diwujudkan dan diadakan revisi. terhadap UU No. 41 Tahun 1999 berkaitan dengan tanggungjawab, dengan menegaskan tanggungjawab mutlak serta menegaskan keberadaan masyarakat hukum adat dalam pengelolaan hutan sehingga kelestarian lingkungan hutan depat terwujud.
Kata Kunci : - Tanggungjawab