• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rotavirus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Rotavirus"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ROTAVIRUS

OLEH

Dr. MARIA MAGDALENA SIMATUPANG

NIP. 132 316 963

DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN USU

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….1

PENDAHULUAN………..2

KLASIFIKASI & SIFAT-SIFAT ANTIGEN………3

SIKLUS REPLIKASI……..………..…….5

PERKEMBANGBIAKAN DALAM BIAKAN SEL……….6

MASA PENULARAN...6

PATOGENESIS……….6

GAMBARAN KLINIS………...8

DIAGNOSIS LABORATORIUM………...9

EPIDEMIOLOGI & IMUNITAS ………..10

PENATALAKSANAAN……….12

PENCEGAHAN………… ………13

(3)

ABSTRAK

Rotavirus adalah penyebab utama diare pada bayi. Rotavirus termasuk dalam famili reoviridae. Rotavirus dibagi menjadi 7 grup, A-G dan hanya grup A, B dan C yang menginfeksi manusia. Rotavirus memiliki sedikitnya 14 serotipe G dan 20 serotipe P. Rotavirus memiliki RNA untai ganda dan kapsid ganda tanpa amplod. Rotavirus ditransmisikan melalui jalur fecal oral dan menginfeksi 2/3 proksimal ileum. Gejalanya khas meliputi diare, demam, nyeri perut, dan muntah-muntah diikuti dehidrasi. Diagnosis laboratorium bergantung dari terlihatnya virus pada feses yang dikumpulkan secara dini dan pada kenaikan titer antibodi.

(4)

PENDAHULUAN

Gastroenteritis virus akut disebabkan oleh 4 kategori besar virus yaitu Rotavirus, Norwalk dan Norwalk-like virus, Calivirus lain dan Astrovirus. Virus yang menyebabkan gastroenteritis ini ditransmisikan melalui jalur fecal oral. Infeksi paling sering terjadi pada waktu dimana cuaca lebih dingin, berbeda dengan diare yang disebabkan infeksi bakteri yang biasanya terjadi pada waktu dimana cuaca lebih hangat.

Gastroenteritis (diare) merupakan penyebab utama kematian anak (5-10 juta per tahun) pada negara berkembang dimana kasus malnutrisi masih umum terjadi. Perkiraan terkini gastroenteritis virus memegang persentase sebanyak 30-40 % infeksi diare di Amerika Serikat dari kasus kasus diare yang terdokumentasi (diare yang disebabkan oleh bakteri dan parasit). Di Amerika Serikat, diare yang disebabkan rotavirus sebanyak 3,5 juta kasus. Persentase angka rawat inap yang disebabkan oleh rotavirus sebanyak 35% dan angka kematian 75-150 per tahun.

Gastroenteritis virus paling sering terjadi pada bayi usia 1-11 bulan, dimana virus menyerang sel epitel usus halus bagian atas, yang menyebabkan gangguan absorbsi, transport sodium dan diare. Manifestasi klinis bervariasi dari asimptomatik, diare yang ringan dengan sakit kepala dan demam, sampai dengan diare yang berat yang menyebabkan dehidrasi yang fatal. Gejala muntah hampir selalu ada. Gastroenteritis virus biasanya akan sembuh sendiri. Penatalaksanaan dilakukan dengan terapi penggantian cairan dengan cairan yang bersifat isotonis, analgesik dan obat antiperistaltik.1

Rotavirus adalah penyebab utama penyakit diare pada bayi manusia dan binatang muda termasuk anak sapi dan anak babi. Infeksi pada orang dewasa dan binatang juga sering. Beberapa rotavirus merupakan agen penyebab diare infantil pada manusia, diare anak sapi di Nebraska, diare yang menyerang bayi tikus dan virus SA 11 pada kera. Rotavirus menyerupai reovirus dalam batasan morfologi dan strategi replikasinya.2

(5)

KLASIFIKASI & SIFAT-SIFAT ANTIGEN

Rotavirus termasuk dalam famili reoviridae dan merupakan patogen yang paling penting pada manusia dalam kelompok reoviridae. Golongan virus reoviridae meliputi tiga genus yang dapat menginfeksi manusia yaitu (1) reovirus yang terdiri dari 3 serotipe (2) rotavirus dengan 2 serotipe (3) orbivirus yang terdiri dari beberapa serotipe.

Tabel. Ciri penting rotavirus2

Virion Ikosahedral, diameter 60-80 nm, kulit kapsid dobel Komposisi RNA (15%), protein (85%)

Genom RNA untai ganda, linear, bersegmen (10-12 segmen), total ukuran genom 16-17 kbp

Protein Sembilan protein struktural, core berisi beberapa enzim

Amplop Tidak ada (amplop semu transient, transient pseudoenvelope terdapat selama terjadi morfogenesis partikel rotavirus)

Replikasi Sitoplasma, virion tidak beramplop secara komplit Ciri khas lain Penyusunan genetik terjadi secara mudah

Rotavirus merupakan penyebab utama diare pada bayi

Gambar rotavirus pada feses bayi yang sedang diare.

Terlihat kapsid sebanyak dua buah. Kapsid terluar memiliki diameter 70nm, kapsid dalam memiliki diameter 40nm. Memiliki genom RNA dengan 11 subunit.4

(6)

struktural internal VP6. Antigen ini dapat dideteksi dengan teknik imunofluoresen, ELISA dan IEM (immune electron microscopy). Hanya grup A, B dan C yang menginfeksi manusia. Grup A penyebab yang paling utama infeksi manusia dan merupakan fokus dari usaha vaksinasi.2,4 Virion rotavirus mengandung RNA

dependent RNA polymerase yang dibutuhkan karena sel manusia tidak memiliki RNA

polymerase yang dapat mensintesis mRNA dari cetakan RNA untai ganda.6 Rotavirus belum dapat dikembangbiakkan dengan pembentukan efek sitopatik dalam sistem biakan sel apapun yang sesuai, tetapi adanya replikasi virus tersebut dalam sel epitel intestinal telah dapat dibuktikan dengan teknik imunofluoresensi. Virion rotavirus mempunyai diameter keseluruhan sebesar 60-66 nm dan mempunyai lapisan kapsomer rangkap yang mengelilingi pusatnya dan memberikan gambaran sebuah roda.7

Protein kapsid luar VP4 dan VP7 membawa epitope penting dalam aktivasi netralisasi, walaupun glikoprotein VP7 tampaknya merupakan antigen dominan. Dua buah protein kapsid luar tersebut digunakan untuk klasifikasi serotipe, yakni P dan G, dinamakan P karena VP4 dipotong oleh protease dan dinamakan G karena VP7 mengalami glikosilasi. Sedikitnya ada 14 serotipe G dan 20 serotipe P dan karena gen yang mengkode VP4 dan VP7 terpisah secara tersendiri, beberapa lusin kombinasi PG yang berbeda dapat muncul secara teori. Namun secara klinis hanya sedikit serotipe PG yang dominan. Tabel di bawah meringkas klasifikasi serotipe rotavirus yang utama.2,5

Tabel. Serotipe Rotavirus.5

Gen VP7 VP4

Serotipe G P

Jumlah serotype 14 20

Tipe yang paling umum G1, G2, G3, G4 P4, P8

Yang muncul kemudian G9 P6

Serotipe G1, G2, G3 dan G4 dominan di Amerika Serikat, hampir 90%, diperkirakan 80% P8 dan 11% P4. Diseluruh dunia 88,5% diare yang diakibatkan rotavirus disebabkan oleh 4 serotipe yaitu P8G1, P4G2, P8G3 dan P8G4.

(7)

90% infeksi d Amerika Utara, Eropa dan Australia, berdasarkan pemeriksaan yang luas dari strain rotavirus yang dilakukan sejak tahun 1973-2003 dan review dari 124 studi yang diterbitkan antara tahun 1989 dan 2004. Sedangkan di Amerika Selatan dan Asia, 4 serotipe di atas hanya mewakili 68% infeksi, di Afrika hanya 50%. Pada daerah tertentu serotipe P6, G8 dan G9 semakin meningkat, dengan implikasi yang penting untuk pengembangan vaksin. Contohnya data dari Afrika, strain G8 mewakili genotipe keempat yang paling sering dengan persentase 12,8%.5

Antigen spesifik tipe ini membedakan antara rotavirus-rotavirus dan dapat ditunjukkan dengan tes Nt. Sedikitnya 9 serotipe telah teridentifikasi diantara rotavirus manusia, dan sedikitnya 5 serotipe lagi berada diantara isolate binatang. Beberapa rotavirus binatang dan rotavirus manusia berbagi spesifisitas serotipe. Misalnya virus SA 11 kera secara antigen sangat mirip dengan serotipe 3 manusia. Virus yang sering menimbulkan gastroenteritis pada manusia ini digolongkan sebagai rotavirus grup A, tetapi rotavirus yang berbeda secara antigenik juga menyebabkan wabah diare, terutama pada orang dewasa. Studi epidemiologi molekuler telah menganalisis isolat berdasarkan perbedaan dalam migrasi segmen genom 11 mengikuti elektroforesis RNA dalam gel polyacrilamide. Keberagaman genom yang luas telah ditunjukkan dalam banyak penelitian. Perbedaan dalam elektroforesis ini tidak dapat dipakai untuk meramalkan serotipe tetapi elektroforesis dapat menjadi alat epidemiologi untuk memantau penularan virus.2

SIKLUS REPLIKASI

(8)

PERKEMBANGBIAKAN DALAM BIAKAN SEL

Rotavirus adalah agen yang bersifat pemilih dalam hal kultur. Kebanyakan rotavirus grup A manusia dapat dibiakkan jika sebelumnya diberikan enzim proteolitik tripsin dan jika terdapat tripsin dalam level yang rendah dalam medium kultur jaringan. Ini bisa memecahkan protein kapsid luar dan memudahkan pelepasan selubung. Sangat sedikit strain rotavirus nongrup A yang telah dibiakkan.2

MASA PENULARAN

Penularan dapat terjadi selama fase akut dan selanjutnya penularan terus dapat berlangsung selama didalam tubuh orang itu masih ditemukan ada virus. Rotavirus biasanya tidak ditemukan sesudah hari ke-8 sejak infeksi, walaupun virus masih ditemukan selama 30 hari atau lebih pada penderita dengan gangguan sistem kekebalan (immunocompromised). Gejala klinis akan hilang rata-rata setelah 4 – 6 hari.3

PATOGENESIS

(9)

Studi pada hewan menunjukkan rotavirus menginfeksi enterosit matur epitel villi di usus halus. Namun ada kisaran yang luas dari jenis-jenis sel permukaan yang rentan terhadap infeksi rotavirus pada kultur jaringan, termasuk sel tulang, sel payudara, sel lambung dan sel paru. Nyatanya dengan menginduksi infeksi melalui lipofeksi, semua sel permukaan yang dicoba dapat mendukung replikasi rotavirus.

Reseptor sel yang memungkinkan rotavirus terikat masih belum didefenisikan. Integrin sel mungkin mempunyai peran sebagai koreseptor, berdasarkan penemuan protein kapsid luar VP4 dan VP7 mengandung sekuens ligan terhadap alpha2beta1, alpha4beta1, dan alphaXbeta2 integrin. Namun beberapa studi menyarankan masuknya rotavirus secara efektif mungkin memerlukan beberapa reseptor permukaan sel yang mungkin berbeda untuk rotavirus yang bervariasi. Mekanisme untuk masuknya rotavirus masih tetap dalam diskusi dan mungkin saja dengan cara penetrasi langsung melalui membran sel atau endositosis melalui reseptor.

(10)

GAMBARAN KLINIS

Rotavirus merupakan penyebab sebagian besar penyakit diare pada bayi dan anak-anak tetapi tidak pada orang dewasa. Masa inkubasinya 1-3 hari. Gejala yang khas meliputi diare, demam, nyeri perut, dan muntah-muntah diikuti dehidrasi.

Pada bayi dan anak-anak, kehilangan banyak elektrolit dan cairan bisa fatal jika tidak diobati. Penderita dengan kasus yang lebih ringan mempunyai gejala selama 3-8 hari dan kemudian sembuh sempurna. Dapat terjadi infeksi asimtomatik dengan serokonversi. Pada anak-anak dengan imunodefisiensi, rotavirus dapat mengakibatkan penyakit yang lebih berat dan lebih panjang. Orang dewasa yang berkontak dapat terinfeksi, seperti yang ditunjukkan oleh serokonversi, tetapi mereka jarang menunjukkan simtom, dan virus jarang terdeteksi dalam feses mereka. Sumber infeksi yang sering ditemukan adalah kontak dengan kasus pediatrik. Tetapi epidemi penyakit yang berat telah terjadi pada orang dewasa, terutama dalam populasi yang tertutup, misalnya dalam bangsal geriatrik. Rotavirus golongan B terlibat dalam penjangkitan yang luas penyakit gastroenteritis berat pada orang dewasa di Cina.2

Dalam studi kohort pada bayi yang diikuti dari sejak lahir hingga 2 tahun pertama, sebanyak 50% infeksi rotavirus bersifat asimtomatik. Infeksi primer lebih berat daripada infeksi berulang. Durasi sakit dari 3-9 hari. Pada infeksi dengan gejala, penyakit rotavirus dikategorikan ringan pada 62% anak-anak, 35% sedang dan 3% kasus berat; 7% anak-anak membutuhkan rawat inap.

Pada sebuah studi pada anak-anak dengan diare rotavirus, 64% mengalami muntah, 64% mengalami demam, 14% mengalami dehidrasi, dan 18% di rawat inap. Pada anak-anak yang mengalami gejala, onset sering tiba-tiba, dengan demam dan muntah yang diikuti dengan diare yang bersifat berair dan eksplosif dengan frekuensi 10x per hari. Feses tidak berdarah dan biasanya sangat sedikit mengandung leukosit, tetapi pada 20% dapat ditemui mukus.

(11)

atau hanya satu gejala. Sebuah studi lain juga menyatakan anak-anak dengan diare rotavirus lebih cenderung mengalami muntah daripada anak-anak dengan non rotavirus diare.5

DIAGNOSIS LABORATORIUM

Rotavirus tidak dapat di diagnosis secara akurat berdasarkan presentasi klinis karena gejala dan tanda infeksi rotavirus secara klinis tidak dapat dibedakan dari etiologi yang lain. Namun sering juga akhirnya diagnosis rotavirus dibuat berdasarkan klinis dan epidemiologi. Pemeriksaan laboratorium jarang dikerjakan dalam praktek. Membuat diagnosis spesifik dari gastroenteritis rotavirus tidak akan mengubah manajemen nya karena tidak ada terapi spesifik yang tersedia untuk rotavirus. Maka tes tambahan untuk anak-anak dengan diare akut biasanya tidak diperlukan.5

Namun sejumlah metode laboratorium dapat digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis rotavirus. Diagnosis laboratorium bergantung dari demonstrasi virus pada feses yang dikumpulkan secara dini dan pada kenaikan titer antibodi. Virus yang terdapat pada feses dapat terlihat dengan teknik IEM, tes aglutinasi lateks atau ELISA. Deteksi asam nukleat rotavirus dari spesimen feses dengan reaksi PCR merupakan metode deteksi yang paling sensitif. Tes serologi dapat digunakan untuk mendeteksi kenaikan titer antibodi.2 Tes cepat menggunakan immunoassay enzim dan aglutinasi lateks tersedia secara luas, relatif tidak mahal dan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik. Metode-metode ini ditujukan untuk mengidentifikasi satu grup antigen yang umum untuk semua grup A rotavirus, VP6. Secara umum, immunoassay enzim memperlihatkan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih besar yaitu 95% dan 99% sementara tes aglutinasi lateks memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih rendah. Mikroskop elektron dapat digunakan untuk mengidentifikasi rotavirus pada spesimen feses dan bahkan memungkinkan inisial identifikasi rotavirus. Mikroskop elektron tidak tersedia secara siap dan meskipun sangat spesifik kurang sensitif dari metode lain.5

(12)

dikerjakan juga secara rutin. Serotipe rotavirus dapat ditentukan dengan menggunakan tes cepat PCR atau antibodi monoklonal. Dapat juga diidentifikasi dengan teknik elektroforesis dari ekstrak RNA menjadi 11 band. Teknik ini telah digunakan pada studi epidemiologik pada kejadian wabah. Tes serologi juga telah digunakan pada studi epidemiologi dan trial vaksin untuk mendeteksi infeksi rotavirus, tetapi tidak berguna pada terapan klinis.5

EPIDEMIOLOGI & IMUNITAS

Rotavirus adalah satu-satunya penyebab gastroenteritis yang terpenting di seluruh dunia pada anak-anak. Angka perkiraan berkisar antara 3 sampai 5 milyar per tahun episode diare pada anak-anak di bawah usia 5 tahun di Afrika, Asia dan Amerika Latin dan menyebabkan sebanyak 1 juta kematian. Negara-negara maju mempunyai angka kesakitan yang tinggi tetapi angka kematiannya rendah.2 Di Amerika Serikat ada 3 juta kasus per tahun dengan angka kematian kurang dari 100.3 Khususnya 50% kasus gastroenteritis akut pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia disebabkan oleh rotavirus.2 Lebih dari 90% anak-anak di USA telah terinfeksi pada umur 3 tahun. Imunitas yang diperoleh menyebabkan infeksi rotavirus kurang sering pada orang dewasa, kecuali beberapa strain tertentu rotavirus. Perkiraan berkisar antara 500 juta sampai 1 milyar selama episode tahunan diare, pada anak-anak di bawah 5 tahun di Afrika, Asia dan Amerika Latin, mengakibatkan 5 juta kematian. Biasanya 50-60% dari kasus gastroenteritis akut pada anak-anak yang dirawat di seluruh dunia disebabkan oleh rotavirus.

Infeksi rotavirus biasanya banyak terdapat selama musim dingin. Infeksi simtomatik adalah yang paling sering terjadi pada anak-anak antara umur 6 bulan sampai 2 tahun, dan penularan tampaknya melalui jalur tinja-mulut. Infeksi nosokomial sering terjadi.

(13)

terhadap infeksi rotavirus. Selain itu reinfeksi bila ada antibodi yang beredar dapat menggambarkan adanya serotipe ganda virus. Infeksi asimtomatik sering terjadi pada bayi sebelum berumur 6 bulan, di saat antibodi protektif ibu didapat secara pasif oleh bayi yang baru lahir. Infeksi neonatal semacam itu tidak mencegah reinfeksi, tetapi dapat melindungi terhadap munculnya penyakit yang berat selama reinfeksi. Antibodi rotavirus telah dideteksi dalam susu ibu sampai 9 bulan setelah melahirkan. Imunitas yang didapat sewaktu anak-anak ini menyebabkan infeksi rotavirus relatif jarang pada orang dewasa.2

Tabel. Virus yang menyebabkan gastroenteritis akut pada manusia.2

Virus Ukuran(nm) Epidemiologi Penyebab opname

Rotavirus Grup A

60-80 Penyebab terpenting penyakit diare endemis berat pada bayi dan anak kecil di seluruh dunia (pada bulan-bualn dingin di iklim sedang)

Ya

Rotavirus Grup B

60-80 Wabah penyakit diare pada anak dan dewasa di Cina

Tidak

Rotavirus Grup C

60-80 Kasus sporadis dan kadang-kadang wabah pada penyakit diare pada anak-anak

Tidak

Adenovirus enterik

70-90 Agen virus terpenting kedua penyakit diare endemis pada bayi dan anak kecil di seluruh dunia

Ya

27-40 Penyebab penting wabah muntah dan penyakit diare pada anak yang lebih besar dan dewasa di keluarga, komunitas dan perkantoran, seringkali disebabkan oleh pengolahan makanan.

Tidak

(14)

wabah penyakit diare pada bayi, anak kecil dan lanjut usia.

Astrovirus 28-30 Kasus sporadis dan kadang-kadang wabah penyakit diare pada bayi, anak kecil dan lanjut usia.

Tidak

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan diare karena rotavirus bersifat suportif, untuk mengkoreksi kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menuju pada keadaan dehidrasi, asidosis, syok dan kematian. Ini dapat dicapai dengan penggantian cairan dan perbaikan keseimbangan elektrolit baik secara oral atau melalui cairan intravena. Angka kematian pada anak karena diare yang jarang pada negara maju karena penggunaan yang rutin terapi pengganti cairan secara efektif.2 Ketika mendiskusikan situasi seorang anak dengan orangtuanya atau penjaganya, sejumlah faktor penting untuk dipertimbangkan apakah seorang anak perlu dibawa untuk dievaluasi oleh profesional kesehatan. Pertimbangan nya meliputi :

• Usia muda (< 6 bulan atau berat < 8 kg)

• Riwayat lahir premature, kondisi medis kronis

• Demam > 38ºc untuk bayi < 3 bulan atau > 39º c untuk usia 3-36 bulan. • Terlihat darah dalam feses

• Jumlah frekuensi dan volume yang tinggi dari diare • Muntah terus menerus

• Tanda dehidrasi : mata yang redup, airmata yang berkurang, keringnya mukosa atau output urin yang menurun

• Perubahan status mental (iritabel, apatis atau letargi) • Respon yang tidak optimal dengan terapi rehidrasi oral5

PENCEGAHAN

(15)

lain untuk pengembangan vaksin mencakup penggunaan mutan rotavirus manusia yang dilemahkan dan teradaptasi dingin dan penggunaan rotavirus reasortan antarspesies. Secara pasti vaksin rotavirus yang efektif akan menimbulkan antibodi protektif pada semua bayi yang sangat muda terhadap semua serotipe rotavirus yang penting.2

Pada bulan Agustus 1998, vaksin rotavirus hidup, oral, dinamakan vaksin Rotashield, mengandung 4 macam serotipe yaitu G1-G4. Tetravalent – Rhesus based rotavirus vaccine (RRV-TV) telah diijinkan digunakan untuk bayi di Amerika Serikat. Vaksin ini sebaiknya diberikan kepada bayi pada usia 6 minggu – 1 tahun. Jadwal yang disarankan adalah 3 dosis yang diberikan secara berurutan pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Dosis pertama bisa diberikan pada usia 6 minggu – 6 bulan dosis berikutnya diberikan dengan interval waktu 3 minggu. Dosis pertama sebaiknya tidak diberikan kepada anak usia 7 tahun keatas karena akan meningkatkan kemungkinan terjadi reaksi demam. Dosis kedua dan ketiga sebaiknya diberikan sebelum ulang tahun yang pertama. Pemberian imunisasi rutin dengan vaksin tersebut akan menurunkan jumlah pasien gastroenteritis yang dirawat akibat rotavirus secara bermakna, yaitu dapat mencegah paling sedikit 2/3 dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit dan yang meninggal karena rotavirus. Pada suatu studi klinis, ditemukan vaksin 75%-100% efektif terhadap penyakit rotavirus berat dan 48%-66% efektif terhadap rotavirus dari derajat apapun.

Intususepsi (gangguan pada usus yang menyebabkan salah satu bagian usus masuk kebagian lain) ditemukan pada satu trial sebelum vaksin RRV-TV diizinkan beredar sebagai satu masalah yang potensial yang dapat terjadi pada pemberian RRV-TV. Oleh karena laporan tentang terjadinya intussescepsi ini terus menerus datang, maka CDC pada bulan Juli 1999, menunda beberapa penelitian yang akan dilakukan dan merekomendasikan agar menunda pemberian RRV-TV pada anak-anak yang telah dijadwalkan untuk mendapatkan imunisasi sebelum bulan Nopember 1999. Rekomendasi ini termasuk ditujukan kepada mereka yang sudah mulai mendapat dosis awal TV. Semua kasus intususepsi yang terjadi setelah pemberian RRV-TV sebaiknya dilaporkan kepada Sistem Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

(16)

menjadi harapan terbesar untuk mengurangi beban penyakit rotavirus di seluruh dunia.2,3,5

Efektifitas upaya-upaya pencegahan lain tidak diketahui dengan jelas. Dalam hal jalur penularan tinja mulut, upaya pengendaliannya yang penting adalah penanganan air limbah dan kebersihan. Meskipun begitu perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan penyakit melalui jalan fekal-oral mungkin tidak efektif dalam mencegah penularan virus ini, oleh karena virus dapat hidup untuk jangka waktu lama pada permukaan yang keras, pada air yang terkontaminasi dan di tangan. Rotavirus relatif kebal terhadap disinfektan yang umum digunakan tetapi dapat diinaktifvasi dengan klorin.

Di tempat-tempat penitipan anak, mengenakan baju yang dapat menutup seluruh bagian tubuh bayi termasuk menutupi popok bayi, diketahui dapat menurunkan angka penularan infeksi.

Mencegah terjadinya pemajanan dari bayi dan anak kecil dengan orang yang menderita gastroenteritis akut di dalam lingkungan keluarga dan institusi (seperti di tempat-tempat penitipan anak/orang tua dan rumah sakit).

Pencegahan dilakukan dengan standar sanitasi yang baik, sedangkan melarang anak-anak untuk dititipkan tempat penitipan anak tidak diperlukan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. Lansing M. Prescott, Harley John P., Klein Donald A. Microbiology. Sixth Edition.. McGraw Hill Higher Education, 2005 :3824.

2. Brooks G.F., Carrol K.C., Butel J.S., & Morse S.A. Medical Microbiology. 24th ed, Mc Graw Hill, 2007 : 501-6.

3. Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan - Departemen Kesehatan R.I. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. 2005.

4. Kayser, F.H., Bienz, K.A., Eckert J., & Zinkernagel, R.M. Fungi as Human Pathogens : Medical Microbiology. New York, Thieme Stuttgart, 2005 :362-4.

5. Staat Mary A. Rotavirus : Identification, Treatment, and Prevention. Available from URL : http://www.medscape.com/viewprogram/4007_pnt. 15 April 2005 : 3-15. 6. Levinson W. , Jawetz E. Medical Microbiology & Immunology. Seventh Edition, McGraw Hill, 2003 : 255

7. Karsinah. Reoviridae. Dalam : Staf Pengajar FK UI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi, Binarupa Aksara, 1994 : hal 343.

Gambar

Tabel. Ciri penting rotavirus2
Tabel. Virus yang menyebabkan gastroenteritis akut pada manusia.2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

kemudian dilakukan proses disagregasi untuk mengubah rencana produksi agregat menjadi jumlah yang harus diproduksi setiap produk yaitu dengan metode family set-up untuk

[r]

Emosi negatif adalah perasaan individu yang dirasakan kurang menyenangkan (ketakutan, kekhawatiran, kecemasan, kebencian, kemarahan) yang berlebihan yang dapat

Apabila pihak agent melakukan satu kesalahan dalam pengambilan keputusan, maka dapat mengakibatkan kerugian yang besar terhadap perusahaan sehingga dapat berakhir

Dalam fungsi kedua, harus ada tiga syarat yaitu dua di antaranya sama dengan syarat nomor satu dan dua fungsi pertama, syarat nomor tiga yaitu harus sebagai

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) sebanyak 8,33% responden berada pada kategori sangat baik dalam penerapan KTSP; 41,67% responden berada pada kategori baik; 47,22%

[r]

Namun disebutkan bahwa gambaran dalam bentuk 3D baik digunakan pada kasus-kasus tertentu seperti untuk merepresentasikan objek yang bergerak, merepresentasikan gambar