HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRAMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PADA MASA MENOPAUSE DI
KELURAHAN TEGAL SARI, KEC. MEDAN DENAI TAHUN 2010
L I S N A N I
NIM : 09502048KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG KTI
Nama : Lisnani
Nim : 095102048
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap
Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec.
Medan denai Tahun 2010
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian sidang
hasil KTI
Medan, 10 Juni 2010
Pembimbing
( Hj. Idau Ginting, M.Kes
Nip.195408191980032002
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause terhadap Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
Nama Mahasiswa : Lisnani
Nim : 095102048
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU
Pembimbing Penguji
Penguji I ( Hj. Idau Ginting, M.Kes ) ( Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns,M.Kep ) Nip. 19540819 198003 2 002 Nip. 19740505 200212 2 002
Penguji II ( Dr. Riza Rivani, SpOG )
Nip. 19710119 200012 1 002
Penguji III ( Hj. Idau Ginting, M.Kes )
Nip. 19540819 198003 2 002
Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan pendidik
( Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns,M.Kep ) ( dr. Murniati Manik, Msc. SpKK Nip.19740505 200212 2 001 Nip.19530719 198003 2 001
)
Koordinator Karya Ketua Pelaksana
Tulis Ilmiah Program D-IV Bidan Pendidik
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Lisnani
Tempat / Tanggal Lahir : Sei Lama / 17 Mei 1987
Agama : Islam
Alamat : Sei Lama, Kec.Simpang Empat, Kab. Asahan
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1993 - 1999 : SD Negri No.013819 Sei – Lama
Tahun 1999 - 2002 : SLTP Negri I Simpang Empat
Tahun 2002 - 2005 : SMA Negri I Simpang Empat
Tahun 2005 - 2008 : D-III Akbid Indah Medan
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Lisnani
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
8 xi + 41 hal + 6 tabel + 15 Lampiran
Abstrak
Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara 48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause dengan berbagai keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec Medan Denai. Desain penelitian ini bersifat
deskritif korelational dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel 219
orang dengan metode pengambilan sampel Cluster Sampling. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 9 Februari 2010 sampai 24 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perubahan masa menopause. Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang sebanyak 183 orang (83,6%) dan bersikap negatif sebanyak 190 orang (86,6%) dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause dengan nilai P=0,012. Dari penelitian ini di harapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penyuluhan tentang perubahan pada masa menopause.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan
dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause
di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010’’.
Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis.
Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari para pembaca sekalian, demi kebaikan dan kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Selama pelaksanaan penulis menerima dukungan moril, materil serta kritik dan
saran dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini , yaitu :
1. dr.Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
2. dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Keperawatan Universitas sumatera Utara
3. Idau Ginting M. Kes, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu
4. Kepala Desa Tegal Sari, Kec, Medan Denai, yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
5. Seluruh Staf D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada penulis selama
pendidikan.
6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga dan seluruh keluarga tercinta yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa serta semangat belajar
kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik FakultasKkeperawatan Universitas Sumatera
Utara yang telah banyak membantu penulis selama menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.
Medan, Juni 2010
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 8
B. Sikap ... 10
1. Pengertian Sikap ... 10
2. Komponen Pokok Sikap... 10
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 10
C. Menopause ... 11
1. Pengertian Menopause ... 11
2. Tahap – Tahap Dalam Menopause ... 12
3. Faktor yang mempengaruhi menopause ... 12
4. Perubahan yang Terjadi Pada Wanita Menopause ... 13
BAB III Kerangka Konsep, Defenisi Operasional, Hipotesis
1. Karakteristik ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 33
2. Pengetahuan Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 34
3. Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 35
4. Analisa Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 36
BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 42
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Daftar Populasi ... 24
Tabel 4.2. Daftar / Gugus untuk Menentukan Sampel. ... 26
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 33
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 34
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 : Lembar Conten Validity
Lampiran 3 : Lembar Informed Consent
Lampiran 4 : Lebar Editor Bahasa Indonesia
Lampiran 5 : Lembar Kuesioner
Lampiran 6 : Master Tabel
Lampiran 7 : Distribusi Frekuensi Perubahan masa menopause
Lampiran 8 : Hasil Chi-squeare
Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Dari D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian Dari Balitbang Kota Medan
Lampiiran 11 : Surat Izin Penelitian Dari Kecamatan Medan Denai
Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian Dari Kelurahan Tegal Sari
Lampiran 13 : Surat Balasan Penelitian Dari Kelurahan Tegal Sari
Lampiran 14 : Jadwal Pengumpulan Data
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Lisnani
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
8 xi + 41 hal + 6 tabel + 15 Lampiran
Abstrak
Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara 48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause dengan berbagai keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec Medan Denai. Desain penelitian ini bersifat
deskritif korelational dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel 219
orang dengan metode pengambilan sampel Cluster Sampling. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 9 Februari 2010 sampai 24 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perubahan masa menopause. Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang sebanyak 183 orang (83,6%) dan bersikap negatif sebanyak 190 orang (86,6%) dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause dengan nilai P=0,012. Dari penelitian ini di harapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penyuluhan tentang perubahan pada masa menopause.
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menurut Gabbie (2006, hlm. 395) menopause merupakan fase dalam kehidupan
seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada
usia rata-rata 51 tahun seperti yang dijelaskan pada buku-buku sejarah yang
mengungkapkan bahwa rata-rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad-abad.
Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara
48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh
tahun sebelum datangnya menopause (Manuaba, 2009, hlm. 218).
Sekitar 40 – 85 % dari semua wanita dalam usia klimaterik mempunyai keluhan,
baik keluhan fisik maupun psikologis (Manuaba, 2001, hlm 546). Beberapa wanita
mengalami hal ini sebagai masa transisi yang mulus dengan sedikit ketidaknyamanan
fisik. Sedangkan beberapa wanita lain mengalami banyak gejala yang tidak nyaman atau
reaksi fisik negatif ( Nirmala, 2003, hlm 9 ).
Beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi insidensi gejala psikologis pada masa
menopause yaitu umur dan sikap (Glasier, 2003, halm 399). Selain itu yang
mempengaruhi masa menopause yaitu sumber informasi dan lingkungan (Nirmala, 2003,
hlm 9).
Berdasarkan data yang di peroleh sindrom menopause banyak dialami wanita hampir
di China, dan 10% di Jepang (Liza, 2009, Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Menopause, ¶ 3,
Berdasarkan data statistik dari Departemen Kesehatan pada tahun 1997 penduduk
Indonesia telah berjumlah 201,4 juta dan 100,9 juta diantaranya adalah wanita, termasuk
14,3 juta orang wanita berusia 50 tahun ke atas. Pada tahun 2000 jumlah penduduk
wanita berusia 50 tahun keatas telahmencapai 15,5 juta orang dan diperkirakan pada
tahun 2020 jumlah perempuan hidup dalam usia menopause tersebut terus bertambah
jumlahnya menjadi 30,3 juta jiwa. Tentunya hal ini perlu mendapatkan perhatian
bagaimana kesehatan reproduksinya karena pada masa ini akan terjadi perubahan fisik
dan psikologis yang dapat menimbulkan berbagai macam keluhan pada kesehatan (
Baziad,2003, hlm 1).
Berdasarkan data yang diperjelas Hardi, wanita Indonesia yang memasuki masa
menopause saat ini sebanyak 7,4 % dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan menjadi
11% pada 2005, kemudian naik lagi sebesar 14 % pada 2015 (http;//www.Media
Indonesia On Line, diperoleh tanggal 05 November 2009).
Sedangkan menurut hasil penelitian Departemen Obstetri dan Ginekologi di Sumatera
yang merupakan satu provinsi di Indonesia, keluhan masalah kesehatan yang di hadapi
oleh perempuan menopause yaitu perubahan fisik seperti : keluhan nyeri senggama
(93,33%), perdarahan pasca senggama (84,44%), vagina kering (93,33%), dan keputihan
(75,55%), gatal pada vagina (88,88%), perasaan panas pada vagina (84,44%), nyeri
berkemih (77,77%), inkontenensia urin (68,88%), (Hadrians, dkk, 2005, Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang Menopause,
Sedangkan perubahan psikologis meliputi mudah tersinggung, terasa takut, gelisah,
lekas marah sebanyak 90%, gangguan tidur 50%, depresi 70% (Glasier, 2006, hlm 399).
Menurut hasil penelitian Khanti Wilujeng tahun 2008 tentang perubahan fisik dan
psikologis ibu pada masa menopause di Medan Johor data yang diperoleh perubahan
fisik dari 107 orang responden memiliki gejala tingkat sedang (56,7%) yang timbul pada
ibu dengan keluhan kulit keriput (52,3%) dan bertambah berat badan (50,5%).
Sedangkan perubahan psikologis wanita menopause di kelurahan Medan Johor (71,0%),
Gangguan yang timbul dengan keluhan cepat marah (35,5%) dan mudah tersinggung
(37,4%).
Sedangkan untuk wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini
sebanyak 7,4 % dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan menjadi 11% pada 2005,
kemudian naik lagi sebesar 14% pada 2015 ( Hardi, 2009, Anemia, Menopause,
Osteoporosis BanyakSerang Wanita, ¶ 2, http;//www. Media Indonesia On Line,
diperoleh tanggal 05 November 2009).
Menurut hasil penelitian Khanti Wilujeng (2008) tentang perubahan fisik dan
psikologis ibu pada masa menopause di Medan Johor data yang diperoleh dari
perubahan fisik 107 orang responden yang memiliki gejala tingkat sedang yang timbul
pada ibu dengan keluhan kulit keriput (52,3% ) dan bertambah berat badan ( 50,5% ).
Sedangkan yang mengalami perubahan psikologis wanita menopause di Kelurahan
Medan Johor sebanyak ( 71,0%), dan gangguan yang timbul dengan keluhan cepat
Sedangkan menurut hasil penelitian Rini Rahayu (2009) Tingkat Pengetahuan Ibu
Pramenopaus Tentang Perubahan Pada Masa Menopause di Desa Melati, Dsn II,
Kec.Serdang Bedagai Kota Medan menunjukan mayoritas responden berpengetahuan
baik pada kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 responden (37,05%) dan
minoritas berpengetahuan kurang pada kelompok pendidikan SD yaitu sebanyak 1
responden (3,12 %).
Berdasarkan survay awal yang penulis lakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec.
Medan Denai didapatkan 6 dari 8 orang ibu pramenopause yang tidak tahu tentang
perubahan masa menopause. Dapat di simpulkan pengetahuan ibu terhadap perubahan
pada masa menopause masih dianggap kurang.
Berdasarkan persentase di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan
pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa
menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah
apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi
perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun
C.Tujuan Penelitian
a Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam
menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan
Denai tahun 2010.
b Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik ibu pramenopause dalam menghadapi
perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan
Denai tahun 2010.
b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi
perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan
Denai tahun 2010.
c. Mengidentifikasi sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada
masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.
d. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause
dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Profesi / Bidan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dalam
memberikan konseling tentang perubahan pada massa menopause.
2. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan bagi masyarakat dalam menghadapi perubahan pada
masa menopause
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan di
D-IV Bidan Pendidik USU dan dapat di jadikan sebagai bahan penelitian
selanjutnya.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di
dapat, juga berguna sebagai masukan tentang perubahan masa menopause dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Menurut Maulana (2009, hlm 194) pada dasarnya pengetahuan dapat di peroleh
melalaui mata dan telinga. Pengetahuan juga merupakan pedoman dalam
membentuk tindakan seseorang (over behavior).
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan yaitu merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Maulana 2009, hlm 192).
2. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Maulana (2009, hlm 195), tingkat pengetahuan didalam domain
kognitif diklasifikasikan menjadi 6 tingkatan, yakni :
a. Tahu (know)
Tahu artinya mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan dalam tingkat ini adalah mengingat kembali
( recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau
rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan tentang
objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut dengan
c. Aplikasi (application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi dan real (sebenarnya).
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
struktur orgnisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintetis (syntetis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek pengukuran pengetahuan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2003, hlm 15), Faktor-Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan diantaranya sebagai berikut :
a Umur
Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya
sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir. Umur merupakan konsep yang
masih abstrak bahkan cenderung menimbulkan valiasi dalam pengukurannya.
Seseorang mungkin menghitung umur dengan tepat tahun dan kelahirannya,
sementara yang lain menghitungnya dalam ukuran tahun saja. (Zalucu, 2008,
b Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses Pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas jika dikerucutkan sebuah visi
pendidikan yaitu untuk mencerdaskan manusia (Meliono, 2007)
Tingkat pendidikan seseorang sangat beragam, ada yang sekolah / tidak
tamat (SD), tamat SLTP, tamat SLTA, dan ada juga yang berijazah Akademi
/ Universitas. Pendidikan seseorang akan berkaitan dengan pengetahuan dan
sikap seseorang, karena pendidikanlah yang melatar belakanginya. (Hendra,
2008)
Selain itu pendidikan juga menentukan pola pikir dan wawasan
seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok
modal semakin meningkat. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam
kwalitas. Lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh
pengetahuan (Notoadmodjo, 2003, hlm 95)
c Sumber informasi
Menurut Notoadmodjo (2005, hlm 65) Informasi adalah data yang telah
diperoses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan
mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat ini atau keputusan
mendatang, informasi yang datang dari pengirim pesan yang ditujukan
kepada penerima pesan. Selain itu sumber informasi dapat diperoleh dari
media cetak, media elektronik, non-media seperti keluarga, teman, tenaga
B. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus
atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi dapat ditafsirkan. Sikap
merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan
dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan
terhadap objek tersebut (Azwar, 2008, hlm 5).
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana,
dan merupakan respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. Sikap
dapat juga didefinisikan sebagai afek atau penilaian positif atau negatif terhadap
suatu objek (Azwar, 2008, hlm 5).
2. Komponen Pokok Sikap
Menurut Maulana (2009, hlm 198) Komponen pokok sikap meliputi hal - hal
berikut :
a. Kepercayaan, ide, dan konsep terhaap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecenderungan bertindak (tend to behave)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap (Maulana, 2009, hlm 202)
a. Faktor internal
Faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini
berupa selektivity (daya pilih seseorang) untuk menerima atau menolak
b. Faktor eksternal
Faktor yang terdapat dari luar manusia itu sendiri. Faktor ini berupa
interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya interaksi antar manusia dalam
bentuk kebudayaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar,
televisi, majalah, dan sebagainya.
C. Menopause
1. Pengertian Menopause
Menurut Manuaba (2009, hlm 219), Menopause yaitu tahap atau masa yang
ditandai dengan berhentinya haid yang disebabkan tubuh sudah kehabisan sel telur
dan penurunan hormon estrogen.
Menurut Gebbie ( 2006, hlm 395), menopause yaitu priode menstruasi spontan
yang terakhir pada seorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara
retrosfektif setelah amenore selama 12 bulan.
Menopause merupakan perjalanan normal seorang wanita. Di mana sesuai
dengan pertambahan usia tentunya semua fungsi organ tubuh juga mulai
menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang signifikan. Salah satunya adalah
menurunnya fungsi organ reproduksi yaitu ovarium di mana pada usia sekitar 45
tahun ditandai dengan keluhan-keluhan haid yang tidak teratur dan akhirnya di ikuti
oleh berhentinya siklus menstruasi (Nurdin, 2009, Menopause dan Hipnoterapi, ¶ 2,
http//www.Ibhcenter.com/and artikel, diperoleh tanggal 14 0ktober 2009 ).
Menurut Glasier (2006, hlm 395), Menopause merupakan fase dalam kehidupan
seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi
mengungkapkan bahwa rata – rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad –
abad.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan menopause
sebagai berhentinya menstruasi secara permanen akibat tidak bekerjanya folikel
ovariumm pada usia 35 – 45 tahun karena hormon estrogen pada wanita sudah mulai
mengalami penurunan (14 Oktober, 2009).Kompas ,hal. 1).
2. Tahap-Tahap dalam Menopause
Menurut Manuaba (2009, hlm 219), tahap dalam menopause adalah :
a. Fase Pramenopause
Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi,
terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Hal ini
biasanya berlangsung selama 4-5 tahun. Terjadi pada usia antara 48-55
ttahun.
b. Fase Menopause
Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik
makin menonjol. Berlangsung sekitar 3-4 tahun. Pada usia antara 56-60
tahun
c. Fase Pascamenopause
Terjadi pada usia di atas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap
3. Faktor yang mempengaruhi menopause
Menurut beberapa referensi faktor – faktor yang mempengaruhi menopause
meliputi : genetik, nutrisi (makanan), Fisik, Psikis, status kesehatan, lingkungan dan
kecemasan.
4. Perubahan yang Terjadi Pada Wanita Menopause
Setiap wanita menopause akan mengalami perubahan baik fisik dan psikologis.
a. Perubahan Fisik
Akibat perubahan pada organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat
menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.
Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari (Nirmala, 2003, hlm 14) seperti :
1) Siklus haid yang tidak teratur
Beberapa keluhan siklus haid tanda paling umum adalah fluksasi dalam
siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus
berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang
sangat banyak, tidak seperti volume perdarahan hal yang normal (Jones,
2005, hlm 415)
2) Gejolak rasa panas (Hot Fluses)
Hot Fluses adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh
bagian atas ( seperti leher dan dada). Kulit di daerah tersebut terlihat
bergantung pada estrogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen
menurun. Pancaran panas diperkirakan akibat dari pengaruh hormon pada
bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengukur temperatur tubuh.
Gejala panas bisa terjadi beberapa detik atau menit, tetapi ada juga yang
berlangsung sampai satu jam (Baziad,2003, hlm 9).
3) Jantung berdebar – debar
Dalam beberapa penelitian masa menopause di ikuti dengan jantung
berdebar – debar karena pada masa ini kadar estrogen menurun sehingga
peluang terkena serangan jantung sekitar 20 kali lebih sedikit dari pria.
Peluang ini dapat berkurang jika berolahraga secara teratur, tidak merokok,
dan mempertahankan berat badan dalam jangkauan yang diinginkan, serta
diet terkendali (Jones, 2005, hlm 424).
4) Keringat Berlebihan di Malam Hari dan Sulit Tidur
Cara bekerja secara pasti tidak dapat di ketahui, tetapi pancaran panas
pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur termostat tubuh pada
suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan
nyaman mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas
serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Gejala ini sering
5) Berkunang – Kunang
Di masa ini penglihatan mulai terganggu terutama pada ketajaman mata
di karenakan kabur dan berkunang-kunang. Hal ini disebabkan karena
otot-otot bola mata mengalami kekenduran atau sebaliknya sehingga
mempengaruhi (Hawari, 2006, hlm 38).
6) Gangguan Libido
Dengan semangkin meningkatnya usia, maka mangkin sering dijumpai
gangguan seksual pada wanita yang di akibatkan kekurangan hormon
estrogen sehingga aliran darah ke vagina berkurang, dan sel-sel epitel vagina
menjadi tipis dan mudah cidera. akibatnya cairan vagina berkurang,
umumnya wanita mengeluh sakit saat senggama sehingga tidak mau lagi
melakukan hubungan seks (Baziad, 2003, hlm 17)
7) Perubahan Kulit
Kulit yang sehat sangat penting bagi wanita, kelainan sedikit saja pada
kulit menyebabkan dampak negatif bagi seorang wanita. Kulit terdiri atas
dua lapisan yaitu epidermis dan dermis. Dermis memiliki banyak artiolen
yang banyak membentuk tumpukan kapiler didalam papil-papil dan sangat
berperan dengan timbulnya panas. Perubahan pada kulit yang disebabkan
oleh kekurangan estrogen dapat mempengaruhi kadar kalogen dan kadar air
dalam kulit yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, atopik, tipis,
kering, dan berlipat-lipat dan bintik-bintik berupa purpura senilis (Baziad,
8) Nyeri Otot dan Sendi
Banyak wanita menopause mengeluh nyeri otot dan sendi. Pemeriksaan
radiologik umumnya tidak ditemukan kelainan. Sebagian wanita, nyeri sendi
erat kaitannya dengan perubahan hormonal yang terjadi yang mengakibatkan
menurunnya aliran darah dan sintesis kalogen sehingga dengan sendirinya
tulang rawan ikut rusak. Kejadian ini meningkat dengan meningkatnya usia
(Baziad, 2003, hlm 46)
9) Berat Badan Bertambah
Perubahan kelenjar dapat membuat sebagian orang mengalami
pertambahan berat badan pada masa menopause, namun penyebab yang
lazim adalah asupan makanan dan minuman jauh melebihi yang
dibutuhkan.Wanita membakar kalori lebih lambat dibandingkan pria, dan
tenaga anda semangkin menurun dengan bertambahnya usia (Nirmala, 2003,
hlm 56)
b. Perubahan Psikologis
Akibat perubahan pada organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat
menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.
Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam
1) Defresi
Ini adalah kondisi gejala yang pasti dan sering dialami pada ibu
menopause yang dikarenakan perubahan – perubahan yang ada pada diri
setiap seorang wanita karena perubahan fisik dan psikologi pada tubuh
(Nirmala, 2003, hlm 49).
2) Kecemasan
Gangguan kecemasan dianggap sebagai bagian dari satu mekanisme
pertahanan diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila
menghadapi sesuatu yang mengancam atau membahayakan dirinya. Namun
kecemasan ini umumnya bersifat relatif artinya ada orang – orang yang
cemas dan dapat tenang kembali setelah mendapat dukungan dari
orang-orang di sekitarnya namun ada juga orang-orang-orang-orang yang terus menerus cemas
meskipun orang disekitarnya memberikan dukungan. Kecemasan yang
timbul pada wanita menopause sering di hubungkan dengan adanya
kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah
dikhawatikan. Meski cemas dengan berakhirnya masa reproduksi yang
berarti berhentinya nafsu seksual dan fisik. Apalagi menyadari bahwa dirinya
akan menjadi tua yang berarti kecantikan akan mundur. Seiring dengan hal
itu vilatitas dan fungsi organ- organ tubunya akan menurun. Hal ini dapat
menghilangkan kebanggaannya sebagai seorang wanita. Keadaan ini
dikhawatirkannya akan mempengaruhi hubungannya dengan suami maupun
3) Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat di bandingkan kecemasan. Wanita lebih
mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap
tidak mengganggu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause
maka wanita menjadi sangat menyadari proses yang sedang berlangsung
dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan
perilaku orang-orang disekitarnya, terutama jika sikap dan prilaku tersebut di
persiapkan sebagai proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
4) Stres
Perubahan yang terjadi pada massa menopause dengan menyebabkan
stres pada wanita serta merupakan reaksi tubuh terhadap kecemasan yang di
hadapinya pada saat situasi yang menakutkan atau tidak nyaman. Tidak ada
orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas termasuk
wanita menopause. Ketegangan perasaan atau stres selalu berdebar dalam
lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan
menyusup ke dalam tidur. Kalau tidak di tanggulangi stres dapat menyita
energi, mengurangi produktivitas kerja, dan menurunkan kekebalan terhadap
penyakit. Namun demikian stres tidak hanya memberikan dampak negatif
tetapi juga dampak positif tergantung bagaimana individu memandang dan
mengendalikannya karena stres sangat individual sifatnya ( Anwar, 2003,
5. Cara Hidup Sehat pada Menopause
Menurut Nirmala (2003), Cara hidup sehat adalah cara – cara yang dilakukan
untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan seseorang. Adapun
cara – cara tersebut adalah :
a. Terapi Sulih Hormon (TSH)
Merupakan pemberian terapi penggantian hormon untuk menggantikan
hormon yang kurang kadarnya karena tidak diproduksi secukupnya akibat
kemunduran fungsi organ – organ endokrin hormon. Yang mana digunakan
untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause (Fitramaya, 2009, hlm
54).
b. Mengatur Pola Makan yang Mengandung Fitoestrogen
Wanita pada masa menopause kehilangan hormon estrogen, untuk
menggantikannya perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung fitostrogen
yang terkandung dalam banyak bahan makanan seperti serealia, biji – bijian,
buah – buahan, kacang – kacangan, sayuran sehingga terpenuhi suplai dasar
tubuh, sekaligus memperkuat daya tahan tubuh dan mekanisme penyembuhan
c. Olahraga Khusus untuk Wanita Menopause ( Manuaba, 1999)
Berolahraga diperlukan asalkan disesuaikan dengan kemampuan yang ada.
Sekalipun banyak di buka pusat kesegaran jasmani, untuk mempersingkat waktu
dapat dilakukan senam di rumah tanpa memerlukan ruangan yang luas. Untuk
mempertahankan kebugaran fisik harus mengikuti senam kesegaran jasmani
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dalam penelitian megenai hubungan
pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada
masa menopause dengan menggunakan variable independen meliputi
pengetahuan ibu pramenopause dan variabel dependen meliputi sikap ibu
pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause, hal tersebut terdapat
pada skema berikut ini :
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema. I. Kerangka Konsep
Sikap Ibu Pramenopause
Terhadap Perubahan Pada Masa Menopause
- Positif
- Negatif Pengetahuan Ibu
Pramenopause :
- Pengertian Menopause
B.Definisi Operasional hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir
Kuesioner Wawancara Kategori 48–55 tahun
Ordinal
2 Pendidikan Pendidikan adalah
sebuah proses pengajaran dan pelatihan.
Kuesioner Wawancara Kategori : 1.SD
4. Pramenopause Fase seorang Yang terjadi pada usia antara 48-55 tahun.
Kuesioaner Wawancara Nominal
5 Pengetahuan Merupakan hasil
dari tahu dan ini
Wawancara 1.Kurang apabila skor
Sikap yaitu pola prilaku, tendensi, untuk
menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan.
Kuesioner
Dengan 20
pernyataan
C. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha),
di mana terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam
menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskritif
korelational dengan pendekatan cross sectional.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pramenopause yang ada di
Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010 dengan usia 48-55 tahun
yang memiliki kreteria belum berhenti haid, bisa membaca dan bersedia menjadi
responden sebanyak 483 orang.
Tabel 4.1. Populasi di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010
No Lingkungan Jumlah Ibu Pramenopause
1 Lingkungan I 32
2 Lingkungan II 42
3 Lingkungan III 28
4 Lingkungan IV 34
5 Lingkungan V 34
6 Lingkungan VI 30
7 Lingkungan VII 27
8 Lingkungan VIII 32
10 Lingkungan X 29
Untuk besarnya sampel ibu pramenopause peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut :
n =
d = tingkat penyimpangan (0,05)
Dari rumus di atas dapat kita lihat jumlah sampel yang akan dijadikan
responden pada penelitian ini, yaitu :
Sedangkan sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan
teknik cluster sampling sehingga terpilihlah lingkungan XV, I, IV, VI, VIII, X,
VII.
Tabel 4.2. Daftar / gugus untuk menentukan sampel.
No Lingkungan Jumlah Ibu Pramenopause
1 Lingkungan XV 39
2 Lingkungan I 32
3 Lingkungan IV 34
4 Lingkungan VI 30
5 Lingkungan VIII 32
6 Lingkungan X 29
7 Lingkungan VII 27
Jumlah 223
C. Tempat Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun
2010. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan belum pernah dilakukan
penelitian, selain itu mudah bagi peneliti untuk menjangkau tempat penelitian dan
pada survai awal di Kelurahan Tegal Sari., Kecamatan Medan Denai masih
ditemukan ibu pramenopause yang kurang menyadari perubahan pada masa
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai Februari 2010 sampai April tahun 2010.
D. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat izin dari ketua Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan
permohonan izin kepada kepala balitbang Kota Medan, Camat Medan Denai, dan
Lurah Kelurahan Tegal Sari. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang
berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : Peneliti memberikan penjelasan kepada
calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian maka responden
di persilahkan untuk menanda tangani informed consent. Kerahasiaan catatan
mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada
instrumen penelitian tetapi menggunakan inisial. Tetapi jika responden yang tidak
bersedia menjadi sampel berhak mengundurkan diri Data-data yang diperoleh dari
responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner yangdibuat oleh peneliti
berdasarkan tinjauan teoritis yang terdiri dari :
1. Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian ini merupakan pertanyaan tertutup dengan yang
pengetahuan ibu pramenopause sebanyak dua puluh pertanyaan yang terdiri dari
: Pengertian menopause sebanyak tujuh pertanyaan, Perubahan yang terjadi pada
wanita menopause sebanyak tujuh pertanyaan, dan cara hidup sehat masa
menopause sebanyak enam pertanyaan. Untuk menilai pengetahuan ibu
dilakukan penyekoran bila jawaban “benar” skornya I (satu) jika jawabannya
“salah” skornya 0 (nol), Untuk mendapatkan kreteria digunakan perhitungan
sebagai berikut :
a. Menentukan nilai terbesar dan terkecil
Nilai terbesar : 20
Nilai terkecil : 0
b. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Nilai terbesar- nilai terkecil
= 20 – 0
= 20
c. Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang Kelas (i) =
d. Menentukan Kategori pengetahuan berdasarkan perolehan nilai
Kurang = Jika responden memilikki jumlah skor 0-10
Bagian kedua instrumen berisikan dua puluh pernyataan untuk mengetahui
sikap ibu terhadap perubahan pada masa menopause dengan menggunakan
skala likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan
sebagai berikut bila bentuk pernyataan positif, alternatif jawaban : sangat
setuju (SS) skornya 4, Setuju (S) skornya 3, Tidak Setujui (TS) skornya 2,
Sangat tidak setuju (STS) skornya I dan bila bentuk pernyataan negatif,
alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya I, Setuju (S) Skornya 2, Tidak
setuju (TS) skornya 3, Sangat tidak setuju (STS) skornya 4. Untuk
mendapatkan kreteria digunakan perhitungan sebagai berikut :
a. Menentukan nilai terbesar yaitu 80 dan terkecil 20
b. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil
= 80 – 20 = 60
c. Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang kelas (i) =
d. Menentukan nilai kategori Sikap berdasarkan perolehan nilai
Positif : Jika responden memiliki jumlah nilai 51- 80
2. Uji Validitas dan Reabilitas
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dan
reabilitas untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang disusun benar-benar baik dan
menghasilkan data yang valid.
a. Uji Validitas
Pertanyaan yang termuat dalam kuesioner telah di uji validitasnya dengan nilai
0,7 yang dilakukan dengan content validity oleh dosen obstetri ginekologi
Universitas Sumatera Utara pada tanggal 08 Januari 2010.
b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan pada tanggal 10 Januari 2010 kepada 20 orang ibu-ibu
pramenopause yang ada di lingkungan IX, Medan Johor Tahun 2010. yang
mempunyai kreteria sama dengan sampel, lalu data diolah dan di dapatkan
koefisien realibilitas dengan nilai 0,7.
G. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk
mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang perubahan pada
masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010. Prosedur
pengumpulan data yang dilakukan adalah : mengajukan surat permohonan izin
penelitian pada institusi pendidikan program studi D-IV Bidan pendidik Fakultas
melaksanakan penelitian kepada kepala Balitbang Kota Medan, Permohonan izin
kepada camat Medan Denai, dan permohonan izin kepada kepada kepala kelurahan
Tegal sari, Kec. Medan Denai. Setelah mendapat izin, kemudian peneliti meminta
persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani
informed concent, dengan di dampingi kepala lingkungan peneliti menjelaskan cara
pengisian kepada responden dan selanjutnya responden dipersilahkan mengisi
seluruh kuesioner dengan jujur. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian
untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian
kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing responden dengan waktu 15
menit, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data. Pengumpulan data dilakukan
selama tiga bulan dari tanggal 9 Februari sampai 24 April. Pengumpulan data
dilakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010 sehingga di
dapatkan 219 responden di 7 lingkungan .
H. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data melalui
tahap :
1. Univariat
Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menilai
distribusi frekuensi yaitu karakteristik responden, pengetahuan, dan sikap ibu
pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan
2. Bivariat
Analisa data dilakukan secara bivariat yaitu menghubungkan antara pengetahuan
dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengumpulan data ini dilakukan dari bulan Februari – April 2010 terhadap 219
responden di kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Karakteristik responden di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Berdasarkan tabel 5.1 dapat digambarkan bahwa sebagian besar pendidikan responden
Mayoritas SD yaitu sebanyak 80 orang (36,5%), dan berdasarkan sumber informasi
responden mayoritas sumber lain (keluarga, teman, masyarakat) yaitu sebanyak 139
orang ( 63,5).
2. Pengetahuan Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause
di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi
Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Pengetahuan Frekuensi %
Kurang
Baik
183
36
83,6
16,4
Jumlah 219 100
Dari 219 responden ibu pramenopause yang diteliti di Kelurahan tegal sari, Kec.
Medan Denai Tahun 2010 mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 183 responden
3. Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di
Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi
PerubahanPada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Sikap Frekuensi %
Dari 219 responden ibu pramenopause yang diteliti di Kelurahan tegal sari, Kec.
Medan Denai Tahun 2010 mayoritas bersikap negatif sebanyak 190 responden (86,8%)
dan minoritas bersikap positif sebanyak 29 responden (13,2%).
4. Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi
perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun
Tabel 5.4.
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi
Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
No Pengetahuan Sikap Total Nilai
P
OR (95%
CI ) Negatif Positif
N % N % N %
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 183 responden yang berpengetahuan kurang
memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 164 orang (89,6 %) dan bersikap positif 19 orang
(10,4 %), sedangkan responden dengan pengetahuan baik dari 36 responden bersikap
negatif sebanyak 26 orang (72,2 %) dan bersikap positif sebanyak 10 orang (27,8 %).
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,012 maka dapat disimpulkan
ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause
dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Dari hasil uji statistik juga di
peroleh nilai OR= 3.320 artinya responden yang memiliki pengetahuan baik memiliki
peluang 3 kali lebih dapat bersikap positif dalam menghadapi perubahan pada masa
B. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Berdasarkan tabel 5.1 pengetahuan responden tentang menghadapi perubahan
pada masa menopause diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan
yang kurang yaitu 127 orang (58%) sedangkan yang berpengetahuan baik 92 orang
(42%).
Sedangkan menurut hasil penelitian Rini Rahayu (2009) Tingkat Pengetahuan
Ibu Pramenopause Tentang Perubahan Pada Masa Menopause di Desa Melati, Dsn
II, Kec.Serdang Bedagai Kota Medan menunjukan mayoritas responden
berpengetahuan baik pada kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 responden
(37,05%) dan minoritas berpengetahuan kurang pada kelompok pendidikan SD yaitu
sebanyak 1 responden (3,12 %).
Melihat kenyataan tersebut dapat berarti bahwa pengetahuan responden tentang
perubahan pada masa menopause diharapkan lebih banyak berpengetahuan baik
tetapi malah ditemukan sebaliknya, dan perbandingan antara jumlah responden yang
berpengetahuan kurang dengan baik sangat besar.
Menurut Maulana (2009) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ibu
pramenopause tentang perubahan pada masa menopause di peroleh dari pendidikan
memiliki pendidikan SD 80 orang (36,5%), dan mayoritas memiliki sumber
informasi lain (keluarga, teman, masyarakat) sebanyak 139 orang (63,5%).
Dengan demikian, hasil tersebut sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003, hlm 95) Pendidikan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan meningkat.
Selain itu sumber informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Semakin banyak dan lengkap infomasi yang diperoleh, maka akan semangkin baik
pula pengetahuannya.
Pengetahuan responden yang masih kurang bisa saja karena jarang menerapkan
pengetahuan yang mereka miliki khususnya tentang perubahan pada masa
menopause ini. Pada dasarnya suatu pengetahuan menjadi sempurna dan akan selalu
teringat apabila dipahami.
2. Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap
negatif yaitu sebanyak 190 orang (86,6%) dan terdapat 29 responden (13,2%) yang
menunjukkan sikap positif dalam menghadapi perubahan pada masa menopause.
Sedangkan menurut pendapat Maulana (2009, hlm 202) Sikap itu respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap tidak dapat
langsung dilihat dan merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di
lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap dipengaruhi
Sehingga di ketahui adanya responden yang bersikap negatif bisa disebabkan
karena kecendrungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri (faktor internal) yaitu
tidak mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi dan kondisi
yang sebenarnya, meskipun sebenarnya mereka tahu bahwa perubahan pada masa
menopause akan terjadi.
3. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan dengan sikap ibu
pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause disimpulkan ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap dimana dengan nilai P =
0,012.
Dari data yang diperoleh, responden yang berpengetahuan kurang memiliki sikap negatif yaitu 164 orang (89,6%), dan bersikap positif sebanyak 19 orang (10,4%),
sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan baik dengan sikap negatif
sebanyak 26 orang (72,2%) dan bersikap positif sebanyak 10 orang (27,8%) .
Pengetahuan dengan sikap responden sangat berkaitan dengan pendidikan dan
sumber informasi yang di dapat karena dapat dilihat pada penelitian pendidikan
yang rendah mayoritas bersikap negatif , demikian dengan responden yang memiliki
keterbatasan sumber informasi juga memiliki sikap negatif.
Dengan demikian, seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan tinggi dalam
terhadap penerimaannya. Dengan kata lain sikap positif akan lebih sedikit ditemukan
pada responden yang memiliki pengetahuan kurang dibandingkan dengan
pengetahuan baik, sehingga individu akan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dengan sikap ibu
pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause di kelurahan Tegal Sari, Kec.
Medan Denai Tahun 2010, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Mayoritas ibu pramenopause memiliki pendidikan SD dan mendapat sumber
informasi tentang perubahan pada masa menopause dari sumber lain (keluarga,
teman, dan masyarakat).
2. Mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang terhadap perubahan pada
masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010
3. Mayoritas ibu pramenopause bersikap negatif terhadap perubahan pada masa
menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010.
4. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu
pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal
sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.
6.2. Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan pada karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Agar meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam memberikan konseling
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi perpustakaan D–IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini,
merincikan penelitian ini, dan memperdalam masalah-masalah yang berkaitan
dengan perubahan pada masa menopause. Misalnya dengan melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Q. (2003). Manajemen stres. Jakarta : P.T. Al. Mawar di Prima
Arcan. (2000). Tubuh Wanita Modern. Jakarta : Diagram Group.
Bakar, I.A. (2001). Menopause Momok Bagi Wanita. http :/ /www. Sp 18 com / 2009/ 10 / 14 / Menopause
Baltimore, et al. (2004). Approaching Menopause. http : // www. Baltimorepsych.com/ menopause.htm.
Baziad, A. (2003). Menopause Dan andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo.
Budiarto, E, Dr. (2009). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Ferryal. (2009). Atasi Menopause Dengan Terapi Sulih. http : //
Menopause. Htm
Glasier, A., Gebbie, A. (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, edisi 4 (ed-4), Jakarta : EGC.
Ichramjah. (2009). Menopause Berseri Dengan Drospirenone dan Estradiol. http ://
Jones, l, D. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : DELAPRATASA Publishing.
Manuaba, I,B,G. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan
, I,B,G. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
KB.Jakarta : EGC.
(2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Machfoedz,M (2009). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya
Maulana, J.D.H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.
Meliono,1. (2007). MPKT Modul I.
Notoatmodjo, S, (2003), Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, edisi 2 Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Owen, E. (2008). Panduan Kesehatan Bagi Wanita. Jakarta : PRESTASI PUSTAKA PUBLISHER
Riduawan, (2009). Belajar mudah penelitian Untuk Guru Karyawan Penelitian Pemula. Bandung : Alpabeta
Rahayu, R (2009). Tingkat Pengetahuan Ibu Pramenopaus Tentang Perubahan Pada
Masa Menopause.
Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam
Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : MITRA CENDIKIA Pres.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian kesehatan. Jogjakarta : MITRA CENDIKIA Pres.
Singarimbun, dkk (2006). Metodelogi Penelitian Survai. Jakarta :LP3ES
Distribusi Frequencies
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 80 36.5 36.5 36.5
SMP 78 35.6 35.6 72.1
SMA 39 17.8 17.8 90.0
PT 22 10.0 10.0 100.0
Total 219 100.0 100.0
Sumber Informasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Media 20 9.1 9.1 9.1
Tenaga Kesehatan 60 27.4 27.4 36.5
Sumber Lain 139 63.5 63.5 100.0
Total 219 100.0 100.0
Kategori Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 0-10 (Kurang) 183 83.6 83.6 83.6
11-20 (Baik) 36 16.4 16.4 100.0
Kategori Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-50 (Negatif) 190 86.8 86.8 86.8
51-80 (Positif) 29 13.2 13.2 100.0
Total 219 100.0 100.0
Chi-Square
Kategori Pengetahuan * Kategori Sikap Crosstabulation
Kategori Sikap Total
20-50 (Negatif)
51-80 (Positif)
20-50 (Negatif)
Kategori Pengetahuan 0-10 (Kurang) Count 164 19 183
% within Kategori
Pengetahuan 89.6% 10.4% 100.0%
11-20 (Baik) Count 26 10 36
% within Kategori
Pengetahuan 72.2% 27.8% 100.0%
Total Count 190 29 219
% within Kategori
Chi-Square Tests
b 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.77.
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Kategori
Pengetahuan (0-10 (Kurang) / 11-20 (Baik))
3.320 1.390 7.927
For cohort Kategori Sikap = 20-50
(Negatif) 1.241 1.007 1.529
For cohort Kategori Sikap = 51-80
(Positif) .374 .190 .736
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRAMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PADA MASA MENOPAUSE
DI KELURAHAN TEGAL SARI, KEC. MEDAN DENAI, TAHUN 2010
I. Petunjuk Pengisian
A. Isilah identitas saudara di bawah ini sesuai keadaan saudara.
B. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan di bawsah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang telah di sediakan.
II. DATA DEMOGRAFI
No.Responden :
Umur : Tahun
Pendidikan :
Sumber informasi : a. Media (elektronik/cetak)
b. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan)
III. Pengetahuan
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar.
1. Yang di maksud dengan menopause yaitu :
a Tahap atau masa yang di tandai dengan berhentinya haid selama 12 bulan
berturut-turut
b Tahap atau masa yang di tandai dengan haid yang tidak teratur
c Tahap atau masa yang di tandai dengan terlambatnya haid
2. Yang bukan termasuk ciri – ciri menopause yaitu :
a Tidak haid lagi secara berturut-turut selama 12 bulan
b Masih haid tapi tidak teratur
c Haid teratur setiap bulan
3. Menopause terjadi pada :
a Remaja
b Wanita Dewasa
c Wanita paruh baya
4. Penyebab terjadinya menopause yaitu :
a Menurunnya kadar hormon dalam tubuih
b Meningkatnya kadar hormon dalam tubuh
c Banyaknya sel telur yang keluar
5. Yang bukan termasuk perubahan menopause yaitu :
a Perubahan fisik
b Perubahan psikologis
6. Perubahan fisik yang sering terjadi pada ibu menopause yaitu :
a Berat badan meningkat
b Berat badan menurun
c Berat badan tetap
7. Perubahan psikologis yamng sering terjadi pada ibu menopause yaitu :
a Mudah tersinggung
b Gangguan seks
c Lebih penyabar
8. Dibawah ini yang termasuk perubahan pada ibu menopause :
a Ganti kulit
b Kulit keriput
c Kulit tetap mulus
9. Yang bukan gejala menopause yaitu :
a Kelembapan vagina
b Kekeringan vagina
c Kekeringan kulit
10.Gejala penurunan kesehatan pada wanita menopause ditandai dengan :
a Jantung berdebar keras
b Jantung berdebar lambat
c Jantung tiudak berdebar
11.Ibu menopause sering mengalami :
a Penurunan seks
b Peningkatan seks
12.Keluhan yang sering dirasakan ibu menopause yaitu :
a Keringat berlebihan
b Produksi keringat berkurang
c Tidak memproduksi keringat
13.Pengobatan pada ibu menopause merupakan bagian dari :
a Pengertian menopause
b Penyebab terjadinya menopause
c Pencegahan terjadinya menopause
14.Dibawah ini yang bukan termasuk pencegahan terhadap menopause yaitu :
a Olahraga
b Konsumsi makanan berserat
c Konsumsi minuman bersoda/alkohol
15.Yang bukan merupakan dampak dari menopause yaitu :
a Mudah tersinggung
b Cemas
c Merasa ;ebih tenang
16.Cara hidup sehat pada ibu menopause yaitu :
a Melakukan aktifitas berlebihan
b Mengatur istirahat yang cukup
c Membatasi olahraga
17.yang bukan merupakan pola makan ibu menopause yaitu:
a Tingkatkan makanan yang berlemak
b Tingkatkan asupan serat
18.Menu diet ibu menopause Yaitu:
a Kurangi jumlah asupan gula
b Kurangi jumlah asupan lemak
c Kurangi asupan serat
19.fungsi diet pada ibu menopause yaitu:
a Menghambat proses penuaan
b Mencegah sakit jantung
c Mencegah penyakit gula
20.Hal yang tidak akan terjadi pada ibu yang memasuki menopause yaitu:
a Hamil lagi
b Tidak hamil lagi
IV. Sikap
Berikan tanda check list (√) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat Anda.
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
No Pertanyaan STS TS S SS
1. Setiap wanita akan mengalami berhentinya haid atau
menopause
2. Setiap wanita akan mengalami perubahan-perubahan
setelah memasuki menopause
3. Wanita menopause akan mengalami perubahan fisik
dan psikologi,akibat dari perubahan hormon
4. Wanita menopause akan merasakan panas yang luar biasa
pada wajah dan tubuh bagian atas (hot fluses )
5. Wanita menopause memiliki peluang terkena serangan
jantung sekitar 20 kali lebih banyak dari pria
6. Wanita menopause akan mengeluarkan keringat yang
berlebihan di malam hari
7. Perubahan hormon membuat setiap wanita menopause
tidur semakin nyenyak
8. Wanita yang menopause mengalami kekeringan vagina
sehingga timbul rasa sakit yang berlebihan saat melakukan
9. Wanita menopause mengalami perubahan pencernaan
sehingga berat badan meningkat
10. Wanita menopause lebih cantik dibandingkan sebelum
menopause
11. Memasuki masa menopause saya akan kehilangan
perhatian suami dan keluarga
12. Wanita menopause mengalami penurunan fungsi hormon
sehingga akan menghadapi penurunan kesehatan
13. Memasuki menopause kulit wanita menjadi kendur karena
kkadar lemak bawah kulit berkurang
14. Menjelang menopause wanita akan mudah tersinggung
15. Menjelang menopause wanita menjadi lebih tenang
16. Setelah menopause sakit pada tulang dan sendi menjadi
hilang
17. Wanita menopause biasanya lebih dapat menahan buang
air kecil
18. Wanita menopause akan menjadi penyabar karena usianya
sudah lebih lanjut
19. Olahraga perlu dilakukan pada ibu menopause untuk
mencegah osteoforosis dini
20. Terapi hormon perlu diberikan pada setiap wanita untuk
SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA
Nama Mahasiswa : Lisnani
Nim : 095102048
Judul Karya Tulis Ilmiah : Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause
Terhadap Perubahan Pada Masa Menopause di desa
Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan editor Bahasa Indonesia
dan telah sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Karya Tulis
Ilmiah.
Medan, Juni 2010
Di uji oleh
Tabel 4.3. Jadwal Pengumpulan Data.
Lingkungan Tanggal Hari Pukul Ibu pramenopause
Lingkunan X 09 Februari 2010 10 Februari 2010 11 Februari 2010 12 Februari 2010
Selasa
Lingkungan XV 13 Februari 2010 14 Februari 2010 19 Februari 2010 20 Februari 2010
Sabtu
Lingkungan IV 26 Februari 2010 27 Februari 2010 28 Februari 2010
Jum’at
Lingkungan VI 03 Maret 2010 04 Maret 2010
Lingkungan I 4 April 2010 6 April 2010 7 April 2010 10 April 2010 11 April 2010
Minggu Selasa Rabu Sabtu Minggu
10.00- 14.18Wib 13.00-14.30Wib 13.30-14.10Wib 10.00-14.00Wib 10.00-10.15Wib
8 orang 3 orang 2 orang 12 orang
3 orang