• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan denai Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan denai Tahun 2010"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRAMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PADA MASA MENOPAUSE DI

KELURAHAN TEGAL SARI, KEC. MEDAN DENAI TAHUN 2010

L I S N A N I

NIM : 09502048

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG KTI

Nama : Lisnani

Nim : 095102048

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Terhadap

Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec.

Medan denai Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian sidang

hasil KTI

Medan, 10 Juni 2010

Pembimbing

( Hj. Idau Ginting, M.Kes

Nip.195408191980032002

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause terhadap Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.

Nama Mahasiswa : Lisnani

Nim : 095102048

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU

Pembimbing Penguji

Penguji I ( Hj. Idau Ginting, M.Kes ) ( Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns,M.Kep ) Nip. 19540819 198003 2 002 Nip. 19740505 200212 2 002

Penguji II ( Dr. Riza Rivani, SpOG )

Nip. 19710119 200012 1 002

Penguji III ( Hj. Idau Ginting, M.Kes )

Nip. 19540819 198003 2 002

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan pendidik

( Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns,M.Kep ) ( dr. Murniati Manik, Msc. SpKK Nip.19740505 200212 2 001 Nip.19530719 198003 2 001

)

Koordinator Karya Ketua Pelaksana

Tulis Ilmiah Program D-IV Bidan Pendidik

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Lisnani

Tempat / Tanggal Lahir : Sei Lama / 17 Mei 1987

Agama : Islam

Alamat : Sei Lama, Kec.Simpang Empat, Kab. Asahan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1993 - 1999 : SD Negri No.013819 Sei – Lama

Tahun 1999 - 2002 : SLTP Negri I Simpang Empat

Tahun 2002 - 2005 : SMA Negri I Simpang Empat

Tahun 2005 - 2008 : D-III Akbid Indah Medan

(5)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Lisnani

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

8 xi + 41 hal + 6 tabel + 15 Lampiran

Abstrak

Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara 48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause dengan berbagai keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec Medan Denai. Desain penelitian ini bersifat

deskritif korelational dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel 219

orang dengan metode pengambilan sampel Cluster Sampling. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 9 Februari 2010 sampai 24 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perubahan masa menopause. Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang sebanyak 183 orang (83,6%) dan bersikap negatif sebanyak 190 orang (86,6%) dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause dengan nilai P=0,012. Dari penelitian ini di harapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penyuluhan tentang perubahan pada masa menopause.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan

dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause

di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010’’.

Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis.

Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari para pembaca sekalian, demi kebaikan dan kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Selama pelaksanaan penulis menerima dukungan moril, materil serta kritik dan

saran dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini , yaitu :

1. dr.Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

2. dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas sumatera Utara

3. Idau Ginting M. Kes, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu

(7)

4. Kepala Desa Tegal Sari, Kec, Medan Denai, yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

5. Seluruh Staf D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada penulis selama

pendidikan.

6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga dan seluruh keluarga tercinta yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa serta semangat belajar

kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.

7. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik FakultasKkeperawatan Universitas Sumatera

Utara yang telah banyak membantu penulis selama menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca.

Medan, Juni 2010

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 8

B. Sikap ... 10

1. Pengertian Sikap ... 10

2. Komponen Pokok Sikap... 10

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 10

C. Menopause ... 11

1. Pengertian Menopause ... 11

2. Tahap – Tahap Dalam Menopause ... 12

3. Faktor yang mempengaruhi menopause ... 12

4. Perubahan yang Terjadi Pada Wanita Menopause ... 13

(9)

BAB III Kerangka Konsep, Defenisi Operasional, Hipotesis

1. Karakteristik ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 33

2. Pengetahuan Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 34

3. Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 35

4. Analisa Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 36

(10)

BAB VI Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 42

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Daftar Populasi ... 24

Tabel 4.2. Daftar / Gugus untuk Menentukan Sampel. ... 26

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 33

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 34

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 ... 35

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 : Lembar Conten Validity

Lampiran 3 : Lembar Informed Consent

Lampiran 4 : Lebar Editor Bahasa Indonesia

Lampiran 5 : Lembar Kuesioner

Lampiran 6 : Master Tabel

Lampiran 7 : Distribusi Frekuensi Perubahan masa menopause

Lampiran 8 : Hasil Chi-squeare

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Dari D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian Dari Balitbang Kota Medan

Lampiiran 11 : Surat Izin Penelitian Dari Kecamatan Medan Denai

Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian Dari Kelurahan Tegal Sari

Lampiran 13 : Surat Balasan Penelitian Dari Kelurahan Tegal Sari

Lampiran 14 : Jadwal Pengumpulan Data

(13)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Lisnani

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

8 xi + 41 hal + 6 tabel + 15 Lampiran

Abstrak

Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara 48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause dengan berbagai keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec Medan Denai. Desain penelitian ini bersifat

deskritif korelational dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel 219

orang dengan metode pengambilan sampel Cluster Sampling. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 9 Februari 2010 sampai 24 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perubahan masa menopause. Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang sebanyak 183 orang (83,6%) dan bersikap negatif sebanyak 190 orang (86,6%) dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause dengan nilai P=0,012. Dari penelitian ini di harapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penyuluhan tentang perubahan pada masa menopause.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menurut Gabbie (2006, hlm. 395) menopause merupakan fase dalam kehidupan

seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi pada

usia rata-rata 51 tahun seperti yang dijelaskan pada buku-buku sejarah yang

mengungkapkan bahwa rata-rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad-abad.

Gejala ini muncul sejak masa pramenopause. Pramenopause yaitu kelompok usia antara

48 - 55 tahun yang diikuti dengan gejala yang sering timbul pada tiga hingga sepuluh

tahun sebelum datangnya menopause (Manuaba, 2009, hlm. 218).

Sekitar 40 – 85 % dari semua wanita dalam usia klimaterik mempunyai keluhan,

baik keluhan fisik maupun psikologis (Manuaba, 2001, hlm 546). Beberapa wanita

mengalami hal ini sebagai masa transisi yang mulus dengan sedikit ketidaknyamanan

fisik. Sedangkan beberapa wanita lain mengalami banyak gejala yang tidak nyaman atau

reaksi fisik negatif ( Nirmala, 2003, hlm 9 ).

Beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi insidensi gejala psikologis pada masa

menopause yaitu umur dan sikap (Glasier, 2003, halm 399). Selain itu yang

mempengaruhi masa menopause yaitu sumber informasi dan lingkungan (Nirmala, 2003,

hlm 9).

Berdasarkan data yang di peroleh sindrom menopause banyak dialami wanita hampir

(15)

di China, dan 10% di Jepang (Liza, 2009, Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang

Menopause, 3,

Berdasarkan data statistik dari Departemen Kesehatan pada tahun 1997 penduduk

Indonesia telah berjumlah 201,4 juta dan 100,9 juta diantaranya adalah wanita, termasuk

14,3 juta orang wanita berusia 50 tahun ke atas. Pada tahun 2000 jumlah penduduk

wanita berusia 50 tahun keatas telahmencapai 15,5 juta orang dan diperkirakan pada

tahun 2020 jumlah perempuan hidup dalam usia menopause tersebut terus bertambah

jumlahnya menjadi 30,3 juta jiwa. Tentunya hal ini perlu mendapatkan perhatian

bagaimana kesehatan reproduksinya karena pada masa ini akan terjadi perubahan fisik

dan psikologis yang dapat menimbulkan berbagai macam keluhan pada kesehatan (

Baziad,2003, hlm 1).

Berdasarkan data yang diperjelas Hardi, wanita Indonesia yang memasuki masa

menopause saat ini sebanyak 7,4 % dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan menjadi

11% pada 2005, kemudian naik lagi sebesar 14 % pada 2015 (http;//www.Media

Indonesia On Line, diperoleh tanggal 05 November 2009).

Sedangkan menurut hasil penelitian Departemen Obstetri dan Ginekologi di Sumatera

yang merupakan satu provinsi di Indonesia, keluhan masalah kesehatan yang di hadapi

oleh perempuan menopause yaitu perubahan fisik seperti : keluhan nyeri senggama

(93,33%), perdarahan pasca senggama (84,44%), vagina kering (93,33%), dan keputihan

(75,55%), gatal pada vagina (88,88%), perasaan panas pada vagina (84,44%), nyeri

berkemih (77,77%), inkontenensia urin (68,88%), (Hadrians, dkk, 2005, Gambaran

Pengetahuan Ibu Tentang Menopause,

(16)

Sedangkan perubahan psikologis meliputi mudah tersinggung, terasa takut, gelisah,

lekas marah sebanyak 90%, gangguan tidur 50%, depresi 70% (Glasier, 2006, hlm 399).

Menurut hasil penelitian Khanti Wilujeng tahun 2008 tentang perubahan fisik dan

psikologis ibu pada masa menopause di Medan Johor data yang diperoleh perubahan

fisik dari 107 orang responden memiliki gejala tingkat sedang (56,7%) yang timbul pada

ibu dengan keluhan kulit keriput (52,3%) dan bertambah berat badan (50,5%).

Sedangkan perubahan psikologis wanita menopause di kelurahan Medan Johor (71,0%),

Gangguan yang timbul dengan keluhan cepat marah (35,5%) dan mudah tersinggung

(37,4%).

Sedangkan untuk wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini

sebanyak 7,4 % dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan menjadi 11% pada 2005,

kemudian naik lagi sebesar 14% pada 2015 ( Hardi, 2009, Anemia, Menopause,

Osteoporosis BanyakSerang Wanita, 2, http;//www. Media Indonesia On Line,

diperoleh tanggal 05 November 2009).

Menurut hasil penelitian Khanti Wilujeng (2008) tentang perubahan fisik dan

psikologis ibu pada masa menopause di Medan Johor data yang diperoleh dari

perubahan fisik 107 orang responden yang memiliki gejala tingkat sedang yang timbul

pada ibu dengan keluhan kulit keriput (52,3% ) dan bertambah berat badan ( 50,5% ).

Sedangkan yang mengalami perubahan psikologis wanita menopause di Kelurahan

Medan Johor sebanyak ( 71,0%), dan gangguan yang timbul dengan keluhan cepat

(17)

Sedangkan menurut hasil penelitian Rini Rahayu (2009) Tingkat Pengetahuan Ibu

Pramenopaus Tentang Perubahan Pada Masa Menopause di Desa Melati, Dsn II,

Kec.Serdang Bedagai Kota Medan menunjukan mayoritas responden berpengetahuan

baik pada kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 responden (37,05%) dan

minoritas berpengetahuan kurang pada kelompok pendidikan SD yaitu sebanyak 1

responden (3,12 %).

Berdasarkan survay awal yang penulis lakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec.

Medan Denai didapatkan 6 dari 8 orang ibu pramenopause yang tidak tahu tentang

perubahan masa menopause. Dapat di simpulkan pengetahuan ibu terhadap perubahan

pada masa menopause masih dianggap kurang.

Berdasarkan persentase di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan

pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa

menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah

apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi

perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun

(18)

C.Tujuan Penelitian

a Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam

menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan

Denai tahun 2010.

b Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik ibu pramenopause dalam menghadapi

perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan

Denai tahun 2010.

b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi

perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan

Denai tahun 2010.

c. Mengidentifikasi sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada

masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai tahun 2010.

d. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause

dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal

(19)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Profesi / Bidan

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dalam

memberikan konseling tentang perubahan pada massa menopause.

2. Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan bagi masyarakat dalam menghadapi perubahan pada

masa menopause

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan di

D-IV Bidan Pendidik USU dan dapat di jadikan sebagai bahan penelitian

selanjutnya.

4. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di

dapat, juga berguna sebagai masukan tentang perubahan masa menopause dan

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Menurut Maulana (2009, hlm 194) pada dasarnya pengetahuan dapat di peroleh

melalaui mata dan telinga. Pengetahuan juga merupakan pedoman dalam

membentuk tindakan seseorang (over behavior).

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan yaitu merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Maulana 2009, hlm 192).

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Maulana (2009, hlm 195), tingkat pengetahuan didalam domain

kognitif diklasifikasikan menjadi 6 tingkatan, yakni :

a. Tahu (know)

Tahu artinya mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk kedalam pengetahuan dalam tingkat ini adalah mengingat kembali

( recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan tentang

objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut dengan

(21)

c. Aplikasi (application)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi dan real (sebenarnya).

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

struktur orgnisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintetis (syntetis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek pengukuran pengetahuan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2003, hlm 15), Faktor-Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan diantaranya sebagai berikut :

a Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya

sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir. Umur merupakan konsep yang

masih abstrak bahkan cenderung menimbulkan valiasi dalam pengukurannya.

Seseorang mungkin menghitung umur dengan tepat tahun dan kelahirannya,

sementara yang lain menghitungnya dalam ukuran tahun saja. (Zalucu, 2008,

(22)

b Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses Pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas jika dikerucutkan sebuah visi

pendidikan yaitu untuk mencerdaskan manusia (Meliono, 2007)

Tingkat pendidikan seseorang sangat beragam, ada yang sekolah / tidak

tamat (SD), tamat SLTP, tamat SLTA, dan ada juga yang berijazah Akademi

/ Universitas. Pendidikan seseorang akan berkaitan dengan pengetahuan dan

sikap seseorang, karena pendidikanlah yang melatar belakanginya. (Hendra,

2008)

Selain itu pendidikan juga menentukan pola pikir dan wawasan

seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok

modal semakin meningkat. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam

kwalitas. Lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh

pengetahuan (Notoadmodjo, 2003, hlm 95)

c Sumber informasi

Menurut Notoadmodjo (2005, hlm 65) Informasi adalah data yang telah

diperoses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan

mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat ini atau keputusan

mendatang, informasi yang datang dari pengirim pesan yang ditujukan

kepada penerima pesan. Selain itu sumber informasi dapat diperoleh dari

media cetak, media elektronik, non-media seperti keluarga, teman, tenaga

(23)

B. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus

atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi dapat ditafsirkan. Sikap

merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan

dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan

terhadap objek tersebut (Azwar, 2008, hlm 5).

1. Pengertian Sikap

Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,

predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana,

dan merupakan respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. Sikap

dapat juga didefinisikan sebagai afek atau penilaian positif atau negatif terhadap

suatu objek (Azwar, 2008, hlm 5).

2. Komponen Pokok Sikap

Menurut Maulana (2009, hlm 198) Komponen pokok sikap meliputi hal - hal

berikut :

a. Kepercayaan, ide, dan konsep terhaap suatu objek

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

c. Kecenderungan bertindak (tend to behave)

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap (Maulana, 2009, hlm 202)

a. Faktor internal

Faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini

berupa selektivity (daya pilih seseorang) untuk menerima atau menolak

(24)

b. Faktor eksternal

Faktor yang terdapat dari luar manusia itu sendiri. Faktor ini berupa

interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya interaksi antar manusia dalam

bentuk kebudayaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar,

televisi, majalah, dan sebagainya.

C. Menopause

1. Pengertian Menopause

Menurut Manuaba (2009, hlm 219), Menopause yaitu tahap atau masa yang

ditandai dengan berhentinya haid yang disebabkan tubuh sudah kehabisan sel telur

dan penurunan hormon estrogen.

Menurut Gebbie ( 2006, hlm 395), menopause yaitu priode menstruasi spontan

yang terakhir pada seorang wanita dan merupakan diagnosis yang ditegakkan secara

retrosfektif setelah amenore selama 12 bulan.

Menopause merupakan perjalanan normal seorang wanita. Di mana sesuai

dengan pertambahan usia tentunya semua fungsi organ tubuh juga mulai

menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang signifikan. Salah satunya adalah

menurunnya fungsi organ reproduksi yaitu ovarium di mana pada usia sekitar 45

tahun ditandai dengan keluhan-keluhan haid yang tidak teratur dan akhirnya di ikuti

oleh berhentinya siklus menstruasi (Nurdin, 2009, Menopause dan Hipnoterapi, 2,

http//www.Ibhcenter.com/and artikel, diperoleh tanggal 14 0ktober 2009 ).

Menurut Glasier (2006, hlm 395), Menopause merupakan fase dalam kehidupan

seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Menopause terjadi

(25)

mengungkapkan bahwa rata – rata usia tersebut tidak berubah setelah berabad –

abad.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan menopause

sebagai berhentinya menstruasi secara permanen akibat tidak bekerjanya folikel

ovariumm pada usia 35 – 45 tahun karena hormon estrogen pada wanita sudah mulai

mengalami penurunan (14 Oktober, 2009).Kompas ,hal. 1).

2. Tahap-Tahap dalam Menopause

Menurut Manuaba (2009, hlm 219), tahap dalam menopause adalah :

a. Fase Pramenopause

Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi,

terjadi perubahan psikologis/ kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Hal ini

biasanya berlangsung selama 4-5 tahun. Terjadi pada usia antara 48-55

ttahun.

b. Fase Menopause

Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik

makin menonjol. Berlangsung sekitar 3-4 tahun. Pada usia antara 56-60

tahun

c. Fase Pascamenopause

Terjadi pada usia di atas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap

(26)

3. Faktor yang mempengaruhi menopause

Menurut beberapa referensi faktor – faktor yang mempengaruhi menopause

meliputi : genetik, nutrisi (makanan), Fisik, Psikis, status kesehatan, lingkungan dan

kecemasan.

4. Perubahan yang Terjadi Pada Wanita Menopause

Setiap wanita menopause akan mengalami perubahan baik fisik dan psikologis.

a. Perubahan Fisik

Akibat perubahan pada organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat

menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.

Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam

kehidupan sehari-hari (Nirmala, 2003, hlm 14) seperti :

1) Siklus haid yang tidak teratur

Beberapa keluhan siklus haid tanda paling umum adalah fluksasi dalam

siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus

berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang

sangat banyak, tidak seperti volume perdarahan hal yang normal (Jones,

2005, hlm 415)

2) Gejolak rasa panas (Hot Fluses)

Hot Fluses adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh

bagian atas ( seperti leher dan dada). Kulit di daerah tersebut terlihat

(27)

bergantung pada estrogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen

menurun. Pancaran panas diperkirakan akibat dari pengaruh hormon pada

bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengukur temperatur tubuh.

Gejala panas bisa terjadi beberapa detik atau menit, tetapi ada juga yang

berlangsung sampai satu jam (Baziad,2003, hlm 9).

3) Jantung berdebar – debar

Dalam beberapa penelitian masa menopause di ikuti dengan jantung

berdebar – debar karena pada masa ini kadar estrogen menurun sehingga

peluang terkena serangan jantung sekitar 20 kali lebih sedikit dari pria.

Peluang ini dapat berkurang jika berolahraga secara teratur, tidak merokok,

dan mempertahankan berat badan dalam jangkauan yang diinginkan, serta

diet terkendali (Jones, 2005, hlm 424).

4) Keringat Berlebihan di Malam Hari dan Sulit Tidur

Cara bekerja secara pasti tidak dapat di ketahui, tetapi pancaran panas

pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur termostat tubuh pada

suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan

nyaman mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas

serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Gejala ini sering

(28)

5) Berkunang – Kunang

Di masa ini penglihatan mulai terganggu terutama pada ketajaman mata

di karenakan kabur dan berkunang-kunang. Hal ini disebabkan karena

otot-otot bola mata mengalami kekenduran atau sebaliknya sehingga

mempengaruhi (Hawari, 2006, hlm 38).

6) Gangguan Libido

Dengan semangkin meningkatnya usia, maka mangkin sering dijumpai

gangguan seksual pada wanita yang di akibatkan kekurangan hormon

estrogen sehingga aliran darah ke vagina berkurang, dan sel-sel epitel vagina

menjadi tipis dan mudah cidera. akibatnya cairan vagina berkurang,

umumnya wanita mengeluh sakit saat senggama sehingga tidak mau lagi

melakukan hubungan seks (Baziad, 2003, hlm 17)

7) Perubahan Kulit

Kulit yang sehat sangat penting bagi wanita, kelainan sedikit saja pada

kulit menyebabkan dampak negatif bagi seorang wanita. Kulit terdiri atas

dua lapisan yaitu epidermis dan dermis. Dermis memiliki banyak artiolen

yang banyak membentuk tumpukan kapiler didalam papil-papil dan sangat

berperan dengan timbulnya panas. Perubahan pada kulit yang disebabkan

oleh kekurangan estrogen dapat mempengaruhi kadar kalogen dan kadar air

dalam kulit yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, atopik, tipis,

kering, dan berlipat-lipat dan bintik-bintik berupa purpura senilis (Baziad,

(29)

8) Nyeri Otot dan Sendi

Banyak wanita menopause mengeluh nyeri otot dan sendi. Pemeriksaan

radiologik umumnya tidak ditemukan kelainan. Sebagian wanita, nyeri sendi

erat kaitannya dengan perubahan hormonal yang terjadi yang mengakibatkan

menurunnya aliran darah dan sintesis kalogen sehingga dengan sendirinya

tulang rawan ikut rusak. Kejadian ini meningkat dengan meningkatnya usia

(Baziad, 2003, hlm 46)

9) Berat Badan Bertambah

Perubahan kelenjar dapat membuat sebagian orang mengalami

pertambahan berat badan pada masa menopause, namun penyebab yang

lazim adalah asupan makanan dan minuman jauh melebihi yang

dibutuhkan.Wanita membakar kalori lebih lambat dibandingkan pria, dan

tenaga anda semangkin menurun dengan bertambahnya usia (Nirmala, 2003,

hlm 56)

b. Perubahan Psikologis

Akibat perubahan pada organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat

menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.

Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam

(30)

1) Defresi

Ini adalah kondisi gejala yang pasti dan sering dialami pada ibu

menopause yang dikarenakan perubahan – perubahan yang ada pada diri

setiap seorang wanita karena perubahan fisik dan psikologi pada tubuh

(Nirmala, 2003, hlm 49).

2) Kecemasan

Gangguan kecemasan dianggap sebagai bagian dari satu mekanisme

pertahanan diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila

menghadapi sesuatu yang mengancam atau membahayakan dirinya. Namun

kecemasan ini umumnya bersifat relatif artinya ada orang – orang yang

cemas dan dapat tenang kembali setelah mendapat dukungan dari

orang-orang di sekitarnya namun ada juga orang-orang-orang-orang yang terus menerus cemas

meskipun orang disekitarnya memberikan dukungan. Kecemasan yang

timbul pada wanita menopause sering di hubungkan dengan adanya

kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah

dikhawatikan. Meski cemas dengan berakhirnya masa reproduksi yang

berarti berhentinya nafsu seksual dan fisik. Apalagi menyadari bahwa dirinya

akan menjadi tua yang berarti kecantikan akan mundur. Seiring dengan hal

itu vilatitas dan fungsi organ- organ tubunya akan menurun. Hal ini dapat

menghilangkan kebanggaannya sebagai seorang wanita. Keadaan ini

dikhawatirkannya akan mempengaruhi hubungannya dengan suami maupun

(31)

3) Mudah tersinggung

Gejala ini lebih mudah terlihat di bandingkan kecemasan. Wanita lebih

mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap

tidak mengganggu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause

maka wanita menjadi sangat menyadari proses yang sedang berlangsung

dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan

perilaku orang-orang disekitarnya, terutama jika sikap dan prilaku tersebut di

persiapkan sebagai proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.

4) Stres

Perubahan yang terjadi pada massa menopause dengan menyebabkan

stres pada wanita serta merupakan reaksi tubuh terhadap kecemasan yang di

hadapinya pada saat situasi yang menakutkan atau tidak nyaman. Tidak ada

orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas termasuk

wanita menopause. Ketegangan perasaan atau stres selalu berdebar dalam

lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan

menyusup ke dalam tidur. Kalau tidak di tanggulangi stres dapat menyita

energi, mengurangi produktivitas kerja, dan menurunkan kekebalan terhadap

penyakit. Namun demikian stres tidak hanya memberikan dampak negatif

tetapi juga dampak positif tergantung bagaimana individu memandang dan

mengendalikannya karena stres sangat individual sifatnya ( Anwar, 2003,

(32)

5. Cara Hidup Sehat pada Menopause

Menurut Nirmala (2003), Cara hidup sehat adalah cara – cara yang dilakukan

untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan seseorang. Adapun

cara – cara tersebut adalah :

a. Terapi Sulih Hormon (TSH)

Merupakan pemberian terapi penggantian hormon untuk menggantikan

hormon yang kurang kadarnya karena tidak diproduksi secukupnya akibat

kemunduran fungsi organ – organ endokrin hormon. Yang mana digunakan

untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause (Fitramaya, 2009, hlm

54).

b. Mengatur Pola Makan yang Mengandung Fitoestrogen

Wanita pada masa menopause kehilangan hormon estrogen, untuk

menggantikannya perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung fitostrogen

yang terkandung dalam banyak bahan makanan seperti serealia, biji – bijian,

buah – buahan, kacang – kacangan, sayuran sehingga terpenuhi suplai dasar

tubuh, sekaligus memperkuat daya tahan tubuh dan mekanisme penyembuhan

(33)

c. Olahraga Khusus untuk Wanita Menopause ( Manuaba, 1999)

Berolahraga diperlukan asalkan disesuaikan dengan kemampuan yang ada.

Sekalipun banyak di buka pusat kesegaran jasmani, untuk mempersingkat waktu

dapat dilakukan senam di rumah tanpa memerlukan ruangan yang luas. Untuk

mempertahankan kebugaran fisik harus mengikuti senam kesegaran jasmani

(34)

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian megenai hubungan

pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada

masa menopause dengan menggunakan variable independen meliputi

pengetahuan ibu pramenopause dan variabel dependen meliputi sikap ibu

pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause, hal tersebut terdapat

pada skema berikut ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema. I. Kerangka Konsep

Sikap Ibu Pramenopause

Terhadap Perubahan Pada Masa Menopause

- Positif

- Negatif Pengetahuan Ibu

Pramenopause :

- Pengertian Menopause

(35)

B.Definisi Operasional hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir

Kuesioner Wawancara Kategori 48–55 tahun

Ordinal

2 Pendidikan Pendidikan adalah

sebuah proses pengajaran dan pelatihan.

Kuesioner Wawancara Kategori : 1.SD

(36)

4. Pramenopause Fase seorang Yang terjadi pada usia antara 48-55 tahun.

Kuesioaner Wawancara Nominal

5 Pengetahuan Merupakan hasil

dari tahu dan ini

Wawancara 1.Kurang apabila skor

Sikap yaitu pola prilaku, tendensi, untuk

menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan.

Kuesioner

Dengan 20

pernyataan

(37)

C. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha),

di mana terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam

menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan

(38)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskritif

korelational dengan pendekatan cross sectional.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pramenopause yang ada di

Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010 dengan usia 48-55 tahun

yang memiliki kreteria belum berhenti haid, bisa membaca dan bersedia menjadi

responden sebanyak 483 orang.

Tabel 4.1. Populasi di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010

No Lingkungan Jumlah Ibu Pramenopause

1 Lingkungan I 32

2 Lingkungan II 42

3 Lingkungan III 28

4 Lingkungan IV 34

5 Lingkungan V 34

6 Lingkungan VI 30

7 Lingkungan VII 27

8 Lingkungan VIII 32

(39)

10 Lingkungan X 29

Untuk besarnya sampel ibu pramenopause peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut :

n =

d = tingkat penyimpangan (0,05)

Dari rumus di atas dapat kita lihat jumlah sampel yang akan dijadikan

responden pada penelitian ini, yaitu :

(40)

Sedangkan sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan

teknik cluster sampling sehingga terpilihlah lingkungan XV, I, IV, VI, VIII, X,

VII.

Tabel 4.2. Daftar / gugus untuk menentukan sampel.

No Lingkungan Jumlah Ibu Pramenopause

1 Lingkungan XV 39

2 Lingkungan I 32

3 Lingkungan IV 34

4 Lingkungan VI 30

5 Lingkungan VIII 32

6 Lingkungan X 29

7 Lingkungan VII 27

Jumlah 223

C. Tempat Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun

2010. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan belum pernah dilakukan

penelitian, selain itu mudah bagi peneliti untuk menjangkau tempat penelitian dan

pada survai awal di Kelurahan Tegal Sari., Kecamatan Medan Denai masih

ditemukan ibu pramenopause yang kurang menyadari perubahan pada masa

(41)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai Februari 2010 sampai April tahun 2010.

D. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat izin dari ketua Program D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan

permohonan izin kepada kepala balitbang Kota Medan, Camat Medan Denai, dan

Lurah Kelurahan Tegal Sari. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang

berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : Peneliti memberikan penjelasan kepada

calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian maka responden

di persilahkan untuk menanda tangani informed consent. Kerahasiaan catatan

mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada

instrumen penelitian tetapi menggunakan inisial. Tetapi jika responden yang tidak

bersedia menjadi sampel berhak mengundurkan diri Data-data yang diperoleh dari

responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner yangdibuat oleh peneliti

berdasarkan tinjauan teoritis yang terdiri dari :

1. Kuesioner Penelitian

Kuesioner penelitian ini merupakan pertanyaan tertutup dengan yang

(42)

pengetahuan ibu pramenopause sebanyak dua puluh pertanyaan yang terdiri dari

: Pengertian menopause sebanyak tujuh pertanyaan, Perubahan yang terjadi pada

wanita menopause sebanyak tujuh pertanyaan, dan cara hidup sehat masa

menopause sebanyak enam pertanyaan. Untuk menilai pengetahuan ibu

dilakukan penyekoran bila jawaban “benar” skornya I (satu) jika jawabannya

“salah” skornya 0 (nol), Untuk mendapatkan kreteria digunakan perhitungan

sebagai berikut :

a. Menentukan nilai terbesar dan terkecil

Nilai terbesar : 20

Nilai terkecil : 0

b. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = Nilai terbesar- nilai terkecil

= 20 – 0

= 20

c. Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang Kelas (i) =

d. Menentukan Kategori pengetahuan berdasarkan perolehan nilai

Kurang = Jika responden memilikki jumlah skor 0-10

(43)

Bagian kedua instrumen berisikan dua puluh pernyataan untuk mengetahui

sikap ibu terhadap perubahan pada masa menopause dengan menggunakan

skala likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan

sebagai berikut bila bentuk pernyataan positif, alternatif jawaban : sangat

setuju (SS) skornya 4, Setuju (S) skornya 3, Tidak Setujui (TS) skornya 2,

Sangat tidak setuju (STS) skornya I dan bila bentuk pernyataan negatif,

alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya I, Setuju (S) Skornya 2, Tidak

setuju (TS) skornya 3, Sangat tidak setuju (STS) skornya 4. Untuk

mendapatkan kreteria digunakan perhitungan sebagai berikut :

a. Menentukan nilai terbesar yaitu 80 dan terkecil 20

b. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil

= 80 – 20 = 60

c. Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang kelas (i) =

d. Menentukan nilai kategori Sikap berdasarkan perolehan nilai

Positif : Jika responden memiliki jumlah nilai 51- 80

(44)

2. Uji Validitas dan Reabilitas

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dan

reabilitas untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang disusun benar-benar baik dan

menghasilkan data yang valid.

a. Uji Validitas

Pertanyaan yang termuat dalam kuesioner telah di uji validitasnya dengan nilai

0,7 yang dilakukan dengan content validity oleh dosen obstetri ginekologi

Universitas Sumatera Utara pada tanggal 08 Januari 2010.

b. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan pada tanggal 10 Januari 2010 kepada 20 orang ibu-ibu

pramenopause yang ada di lingkungan IX, Medan Johor Tahun 2010. yang

mempunyai kreteria sama dengan sampel, lalu data diolah dan di dapatkan

koefisien realibilitas dengan nilai 0,7.

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk

mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang perubahan pada

masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010. Prosedur

pengumpulan data yang dilakukan adalah : mengajukan surat permohonan izin

penelitian pada institusi pendidikan program studi D-IV Bidan pendidik Fakultas

(45)

melaksanakan penelitian kepada kepala Balitbang Kota Medan, Permohonan izin

kepada camat Medan Denai, dan permohonan izin kepada kepada kepala kelurahan

Tegal sari, Kec. Medan Denai. Setelah mendapat izin, kemudian peneliti meminta

persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani

informed concent, dengan di dampingi kepala lingkungan peneliti menjelaskan cara

pengisian kepada responden dan selanjutnya responden dipersilahkan mengisi

seluruh kuesioner dengan jujur. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian

untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian

kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing responden dengan waktu 15

menit, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data. Pengumpulan data dilakukan

selama tiga bulan dari tanggal 9 Februari sampai 24 April. Pengumpulan data

dilakukan di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010 sehingga di

dapatkan 219 responden di 7 lingkungan .

H. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data melalui

tahap :

1. Univariat

Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menilai

distribusi frekuensi yaitu karakteristik responden, pengetahuan, dan sikap ibu

pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di Kelurahan

(46)

2. Bivariat

Analisa data dilakukan secara bivariat yaitu menghubungkan antara pengetahuan

dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa

(47)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengumpulan data ini dilakukan dari bulan Februari – April 2010 terhadap 219

responden di kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.

1. Karakteristik Responden

Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik responden di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

(48)

Berdasarkan tabel 5.1 dapat digambarkan bahwa sebagian besar pendidikan responden

Mayoritas SD yaitu sebanyak 80 orang (36,5%), dan berdasarkan sumber informasi

responden mayoritas sumber lain (keluarga, teman, masyarakat) yaitu sebanyak 139

orang ( 63,5).

2. Pengetahuan Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Pengetahuan ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause

di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi

Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Pengetahuan Frekuensi %

Kurang

Baik

183

36

83,6

16,4

Jumlah 219 100

Dari 219 responden ibu pramenopause yang diteliti di Kelurahan tegal sari, Kec.

Medan Denai Tahun 2010 mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 183 responden

(49)

3. Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Sikap ibu pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause di

Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi

PerubahanPada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Sikap Frekuensi %

Dari 219 responden ibu pramenopause yang diteliti di Kelurahan tegal sari, Kec.

Medan Denai Tahun 2010 mayoritas bersikap negatif sebanyak 190 responden (86,8%)

dan minoritas bersikap positif sebanyak 29 responden (13,2%).

4. Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause dalam menghadapi

perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun

(50)

Tabel 5.4.

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi

Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

No Pengetahuan Sikap Total Nilai

P

OR (95%

CI ) Negatif Positif

N % N % N %

Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 183 responden yang berpengetahuan kurang

memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 164 orang (89,6 %) dan bersikap positif 19 orang

(10,4 %), sedangkan responden dengan pengetahuan baik dari 36 responden bersikap

negatif sebanyak 26 orang (72,2 %) dan bersikap positif sebanyak 10 orang (27,8 %).

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,012 maka dapat disimpulkan

ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu pramenopause

dalam menghadapi perubahan pada masa menopause. Dari hasil uji statistik juga di

peroleh nilai OR= 3.320 artinya responden yang memiliki pengetahuan baik memiliki

peluang 3 kali lebih dapat bersikap positif dalam menghadapi perubahan pada masa

(51)

B. PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Ibu Pramenopause dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Berdasarkan tabel 5.1 pengetahuan responden tentang menghadapi perubahan

pada masa menopause diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan

yang kurang yaitu 127 orang (58%) sedangkan yang berpengetahuan baik 92 orang

(42%).

Sedangkan menurut hasil penelitian Rini Rahayu (2009) Tingkat Pengetahuan

Ibu Pramenopause Tentang Perubahan Pada Masa Menopause di Desa Melati, Dsn

II, Kec.Serdang Bedagai Kota Medan menunjukan mayoritas responden

berpengetahuan baik pada kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 responden

(37,05%) dan minoritas berpengetahuan kurang pada kelompok pendidikan SD yaitu

sebanyak 1 responden (3,12 %).

Melihat kenyataan tersebut dapat berarti bahwa pengetahuan responden tentang

perubahan pada masa menopause diharapkan lebih banyak berpengetahuan baik

tetapi malah ditemukan sebaliknya, dan perbandingan antara jumlah responden yang

berpengetahuan kurang dengan baik sangat besar.

Menurut Maulana (2009) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ibu

pramenopause tentang perubahan pada masa menopause di peroleh dari pendidikan

(52)

memiliki pendidikan SD 80 orang (36,5%), dan mayoritas memiliki sumber

informasi lain (keluarga, teman, masyarakat) sebanyak 139 orang (63,5%).

Dengan demikian, hasil tersebut sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003, hlm 95) Pendidikan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan meningkat.

Selain itu sumber informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

Semakin banyak dan lengkap infomasi yang diperoleh, maka akan semangkin baik

pula pengetahuannya.

Pengetahuan responden yang masih kurang bisa saja karena jarang menerapkan

pengetahuan yang mereka miliki khususnya tentang perubahan pada masa

menopause ini. Pada dasarnya suatu pengetahuan menjadi sempurna dan akan selalu

teringat apabila dipahami.

2. Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap

negatif yaitu sebanyak 190 orang (86,6%) dan terdapat 29 responden (13,2%) yang

menunjukkan sikap positif dalam menghadapi perubahan pada masa menopause.

Sedangkan menurut pendapat Maulana (2009, hlm 202) Sikap itu respon yang

masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap tidak dapat

langsung dilihat dan merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di

lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap dipengaruhi

(53)

Sehingga di ketahui adanya responden yang bersikap negatif bisa disebabkan

karena kecendrungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri (faktor internal) yaitu

tidak mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi dan kondisi

yang sebenarnya, meskipun sebenarnya mereka tahu bahwa perubahan pada masa

menopause akan terjadi.

3. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause di Kelurahan Tegal sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan dengan sikap ibu

pramenopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap dimana dengan nilai P =

0,012.

Dari data yang diperoleh, responden yang berpengetahuan kurang memiliki sikap negatif yaitu 164 orang (89,6%), dan bersikap positif sebanyak 19 orang (10,4%),

sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan baik dengan sikap negatif

sebanyak 26 orang (72,2%) dan bersikap positif sebanyak 10 orang (27,8%) .

Pengetahuan dengan sikap responden sangat berkaitan dengan pendidikan dan

sumber informasi yang di dapat karena dapat dilihat pada penelitian pendidikan

yang rendah mayoritas bersikap negatif , demikian dengan responden yang memiliki

keterbatasan sumber informasi juga memiliki sikap negatif.

Dengan demikian, seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan tinggi dalam

(54)

terhadap penerimaannya. Dengan kata lain sikap positif akan lebih sedikit ditemukan

pada responden yang memiliki pengetahuan kurang dibandingkan dengan

pengetahuan baik, sehingga individu akan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal

(55)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dengan sikap ibu

pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause di kelurahan Tegal Sari, Kec.

Medan Denai Tahun 2010, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas ibu pramenopause memiliki pendidikan SD dan mendapat sumber

informasi tentang perubahan pada masa menopause dari sumber lain (keluarga,

teman, dan masyarakat).

2. Mayoritas ibu pramenopause berpengetahuan kurang terhadap perubahan pada

masa menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010

3. Mayoritas ibu pramenopause bersikap negatif terhadap perubahan pada masa

menopause di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010.

4. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu

pramenopause terhadap perubahan pada masa menopause di Kelurahan Tegal

sari, Kec. Medan Denai Tahun 2010.

6.2. Saran

Saran yang dapat peneliti sampaikan pada karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Agar meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam memberikan konseling

(56)

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi perpustakaan D–IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini,

merincikan penelitian ini, dan memperdalam masalah-masalah yang berkaitan

dengan perubahan pada masa menopause. Misalnya dengan melakukan

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Q. (2003). Manajemen stres. Jakarta : P.T. Al. Mawar di Prima

Arcan. (2000). Tubuh Wanita Modern. Jakarta : Diagram Group.

Bakar, I.A. (2001). Menopause Momok Bagi Wanita. http :/ /www. Sp 18 com / 2009/ 10 / 14 / Menopause

Baltimore, et al. (2004). Approaching Menopause. http : // www. Baltimorepsych.com/ menopause.htm.

Baziad, A. (2003). Menopause Dan andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo.

Budiarto, E, Dr. (2009). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Ferryal. (2009). Atasi Menopause Dengan Terapi Sulih. http : //

Menopause. Htm

Glasier, A., Gebbie, A. (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, edisi 4 (ed-4), Jakarta : EGC.

Ichramjah. (2009). Menopause Berseri Dengan Drospirenone dan Estradiol. http ://

Jones, l, D. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : DELAPRATASA Publishing.

Manuaba, I,B,G. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan

, I,B,G. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan

KB.Jakarta : EGC.

(2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Machfoedz,M (2009). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya

Maulana, J.D.H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.

Meliono,1. (2007). MPKT Modul I.

(58)

Notoatmodjo, S, (2003), Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan, edisi 2 Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Owen, E. (2008). Panduan Kesehatan Bagi Wanita. Jakarta : PRESTASI PUSTAKA PUBLISHER

Riduawan, (2009). Belajar mudah penelitian Untuk Guru Karyawan Penelitian Pemula. Bandung : Alpabeta

Rahayu, R (2009). Tingkat Pengetahuan Ibu Pramenopaus Tentang Perubahan Pada

Masa Menopause.

Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam

Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : MITRA CENDIKIA Pres.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian kesehatan. Jogjakarta : MITRA CENDIKIA Pres.

Singarimbun, dkk (2006). Metodelogi Penelitian Survai. Jakarta :LP3ES

(59)

Distribusi Frequencies

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SD 80 36.5 36.5 36.5

SMP 78 35.6 35.6 72.1

SMA 39 17.8 17.8 90.0

PT 22 10.0 10.0 100.0

Total 219 100.0 100.0

Sumber Informasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Media 20 9.1 9.1 9.1

Tenaga Kesehatan 60 27.4 27.4 36.5

Sumber Lain 139 63.5 63.5 100.0

Total 219 100.0 100.0

Kategori Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0-10 (Kurang) 183 83.6 83.6 83.6

11-20 (Baik) 36 16.4 16.4 100.0

(60)

Kategori Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-50 (Negatif) 190 86.8 86.8 86.8

51-80 (Positif) 29 13.2 13.2 100.0

Total 219 100.0 100.0

Chi-Square

Kategori Pengetahuan * Kategori Sikap Crosstabulation

Kategori Sikap Total

20-50 (Negatif)

51-80 (Positif)

20-50 (Negatif)

Kategori Pengetahuan 0-10 (Kurang) Count 164 19 183

% within Kategori

Pengetahuan 89.6% 10.4% 100.0%

11-20 (Baik) Count 26 10 36

% within Kategori

Pengetahuan 72.2% 27.8% 100.0%

Total Count 190 29 219

% within Kategori

(61)

Chi-Square Tests

b 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.77.

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Kategori

Pengetahuan (0-10 (Kurang) / 11-20 (Baik))

3.320 1.390 7.927

For cohort Kategori Sikap = 20-50

(Negatif) 1.241 1.007 1.529

For cohort Kategori Sikap = 51-80

(Positif) .374 .190 .736

(62)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRAMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PADA MASA MENOPAUSE

DI KELURAHAN TEGAL SARI, KEC. MEDAN DENAI, TAHUN 2010

I. Petunjuk Pengisian

A. Isilah identitas saudara di bawah ini sesuai keadaan saudara.

B. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan di bawsah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang telah di sediakan.

II. DATA DEMOGRAFI

No.Responden :

Umur : Tahun

Pendidikan :

Sumber informasi : a. Media (elektronik/cetak)

b. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan)

(63)

III. Pengetahuan

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar.

1. Yang di maksud dengan menopause yaitu :

a Tahap atau masa yang di tandai dengan berhentinya haid selama 12 bulan

berturut-turut

b Tahap atau masa yang di tandai dengan haid yang tidak teratur

c Tahap atau masa yang di tandai dengan terlambatnya haid

2. Yang bukan termasuk ciri – ciri menopause yaitu :

a Tidak haid lagi secara berturut-turut selama 12 bulan

b Masih haid tapi tidak teratur

c Haid teratur setiap bulan

3. Menopause terjadi pada :

a Remaja

b Wanita Dewasa

c Wanita paruh baya

4. Penyebab terjadinya menopause yaitu :

a Menurunnya kadar hormon dalam tubuih

b Meningkatnya kadar hormon dalam tubuh

c Banyaknya sel telur yang keluar

5. Yang bukan termasuk perubahan menopause yaitu :

a Perubahan fisik

b Perubahan psikologis

(64)

6. Perubahan fisik yang sering terjadi pada ibu menopause yaitu :

a Berat badan meningkat

b Berat badan menurun

c Berat badan tetap

7. Perubahan psikologis yamng sering terjadi pada ibu menopause yaitu :

a Mudah tersinggung

b Gangguan seks

c Lebih penyabar

8. Dibawah ini yang termasuk perubahan pada ibu menopause :

a Ganti kulit

b Kulit keriput

c Kulit tetap mulus

9. Yang bukan gejala menopause yaitu :

a Kelembapan vagina

b Kekeringan vagina

c Kekeringan kulit

10.Gejala penurunan kesehatan pada wanita menopause ditandai dengan :

a Jantung berdebar keras

b Jantung berdebar lambat

c Jantung tiudak berdebar

11.Ibu menopause sering mengalami :

a Penurunan seks

b Peningkatan seks

(65)

12.Keluhan yang sering dirasakan ibu menopause yaitu :

a Keringat berlebihan

b Produksi keringat berkurang

c Tidak memproduksi keringat

13.Pengobatan pada ibu menopause merupakan bagian dari :

a Pengertian menopause

b Penyebab terjadinya menopause

c Pencegahan terjadinya menopause

14.Dibawah ini yang bukan termasuk pencegahan terhadap menopause yaitu :

a Olahraga

b Konsumsi makanan berserat

c Konsumsi minuman bersoda/alkohol

15.Yang bukan merupakan dampak dari menopause yaitu :

a Mudah tersinggung

b Cemas

c Merasa ;ebih tenang

16.Cara hidup sehat pada ibu menopause yaitu :

a Melakukan aktifitas berlebihan

b Mengatur istirahat yang cukup

c Membatasi olahraga

17.yang bukan merupakan pola makan ibu menopause yaitu:

a Tingkatkan makanan yang berlemak

b Tingkatkan asupan serat

(66)

18.Menu diet ibu menopause Yaitu:

a Kurangi jumlah asupan gula

b Kurangi jumlah asupan lemak

c Kurangi asupan serat

19.fungsi diet pada ibu menopause yaitu:

a Menghambat proses penuaan

b Mencegah sakit jantung

c Mencegah penyakit gula

20.Hal yang tidak akan terjadi pada ibu yang memasuki menopause yaitu:

a Hamil lagi

b Tidak hamil lagi

(67)

IV. Sikap

Berikan tanda check list (√) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat Anda.

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No Pertanyaan STS TS S SS

1. Setiap wanita akan mengalami berhentinya haid atau

menopause

2. Setiap wanita akan mengalami perubahan-perubahan

setelah memasuki menopause

3. Wanita menopause akan mengalami perubahan fisik

dan psikologi,akibat dari perubahan hormon

4. Wanita menopause akan merasakan panas yang luar biasa

pada wajah dan tubuh bagian atas (hot fluses )

5. Wanita menopause memiliki peluang terkena serangan

jantung sekitar 20 kali lebih banyak dari pria

6. Wanita menopause akan mengeluarkan keringat yang

berlebihan di malam hari

7. Perubahan hormon membuat setiap wanita menopause

tidur semakin nyenyak

8. Wanita yang menopause mengalami kekeringan vagina

sehingga timbul rasa sakit yang berlebihan saat melakukan

(68)

9. Wanita menopause mengalami perubahan pencernaan

sehingga berat badan meningkat

10. Wanita menopause lebih cantik dibandingkan sebelum

menopause

11. Memasuki masa menopause saya akan kehilangan

perhatian suami dan keluarga

12. Wanita menopause mengalami penurunan fungsi hormon

sehingga akan menghadapi penurunan kesehatan

13. Memasuki menopause kulit wanita menjadi kendur karena

kkadar lemak bawah kulit berkurang

14. Menjelang menopause wanita akan mudah tersinggung

15. Menjelang menopause wanita menjadi lebih tenang

16. Setelah menopause sakit pada tulang dan sendi menjadi

hilang

17. Wanita menopause biasanya lebih dapat menahan buang

air kecil

18. Wanita menopause akan menjadi penyabar karena usianya

sudah lebih lanjut

19. Olahraga perlu dilakukan pada ibu menopause untuk

mencegah osteoforosis dini

20. Terapi hormon perlu diberikan pada setiap wanita untuk

(69)

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA

Nama Mahasiswa : Lisnani

Nim : 095102048

Judul Karya Tulis Ilmiah : Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause

Terhadap Perubahan Pada Masa Menopause di desa

Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan editor Bahasa Indonesia

dan telah sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Karya Tulis

Ilmiah.

Medan, Juni 2010

Di uji oleh

(70)

Tabel 4.3. Jadwal Pengumpulan Data.

Lingkungan Tanggal Hari Pukul Ibu pramenopause

Lingkunan X 09 Februari 2010 10 Februari 2010 11 Februari 2010 12 Februari 2010

Selasa

Lingkungan XV 13 Februari 2010 14 Februari 2010 19 Februari 2010 20 Februari 2010

Sabtu

Lingkungan IV 26 Februari 2010 27 Februari 2010 28 Februari 2010

Jum’at

Lingkungan VI 03 Maret 2010 04 Maret 2010

(71)

Lingkungan I 4 April 2010 6 April 2010 7 April 2010 10 April 2010 11 April 2010

Minggu Selasa Rabu Sabtu Minggu

10.00- 14.18Wib 13.00-14.30Wib 13.30-14.10Wib 10.00-14.00Wib 10.00-10.15Wib

8 orang 3 orang 2 orang 12 orang

3 orang

Gambar

Tabel 4.1. Populasi di Kelurahan Tegal Sari, Kec.Medan Denai Tahun 2010
Tabel 4.2. Daftar / gugus untuk menentukan sampel.
Tabel 5.1
Tabel 5.2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian : Untuk melihat pengaruh pengetahuan ibu tentang menopause terhadap aktifitas seksual ibu pada masa menopause di Lingkungan IV Keluharan Titi Papan tahun

Tujuan penelitian : Untuk melihat pengaruh pengetahuan ibu tentang menopause terhadap aktifitas seksual ibu pada masa menopause di Lingkungan IV Keluharan Titi Papan tahun

Pengetahuan Ibu Usia Menopause Tentang Aktifitas Seksual Pada Usia Menopause Di Kelurahan Pangkalan Masyhur Kecamatan Medan Johor.. Medan : Universitas

Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause dengan Aktifitas Seksual Ibu pada Masa Menopause”, penelitian ini merupakan salah

kesimpulan: sikap ibu premenopause secara umum di Kelurahan Woloan 1, Kecamatan Tomohon Barat, Kota Tomohon yaitu bersikap positif, perubahan yang terjadi menjelang

(2011).Kajian Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia 45-50 Tahun dalam Kesiapan menghadapi perubahan pada masa menopause. Jurnal Penelitian Suara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sikap ibu dalam menghadapai masa menopause di Desa Karanglo Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.. Desain

Dari hasil penelitian terlihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik ,lebih banyak bersikap positif dalam menghadapi masa menopause, sikap positif wanita