• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR1) SMK NEGERI 2 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR1) SMK NEGERI 2 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN

DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR

TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

KENDARAAN RINGAN (TKR

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR

TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

KENDARAAN RINGAN (TKR1) SMK NEGERI 2

PANYABUNGAN T.A. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR

TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

) SMK NEGERI 2

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

MARADIL, NIM. 5112121004. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Mata Diklat Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR1) SMK Negeri 2 Panyabungan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar mata diklat Menggambar Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan SMK Negeri 2 Panyabungan melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan tes hasil belajar dan lembar observasi. Berdasarkan evaluasi hasil belajar dan aktivitas belajar pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa 34,87, lalu pada pelaksanaan posttest meningkat menjadi 70,5. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan model pembelajaran berbasis masalah pada siklus II terjadi peningkatak nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 82,0. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 22 orang siswa (55%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 36 orang siswa (90%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 4 orang siswa (10%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan jumlah skor 28,15 siswa tergolong kurang aktif dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh jumlah skor 36,99 siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata diklat Menggambar Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Panyabungan Tahun Ajaran 2015/2016.

(5)

ABSTRACT

MARADIL, NIM .5112121004. Aplication of Problem Based Learning To Improve Learning Outcomes and Learning Activities Engineering Drawings In Class X Engineering Program Automotive State SMK 2 Panyabungan T.A 2015/2016. Thesis, Faculty Of Engineering , University of Medan, 2016.

This research aims to improve learning outcomes and learning activities subjeck Engineering Drawings in class X Engineering Program Automotive State SMK 2 Panyabungan through Probelm Based Learning. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2015/2016 the number of students 40. This research was conducted in two cycles, each sycles consisting of two meetings. Each cycles consists of stages of planning (planning), action (acting). Observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test. Based on teh evaluation learning outcomes and learning activities. Based evaluation process and results in each learning is based on success criteria that have been established in this study, it was fount in the firstcycle the average value of 34,87 student pretest and postest on implementation increased to 70,5. Then, after the corrective action problem based learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 82,0 posttest. Likewise with mastery learning student the fist cycle were 22 student (55%) declared complete and corrective action after the second cycle a total 36 student (90%) stated have been completed, while 4 student (10%) was not finished. Result of observation of student activitity in the first cicle with an number score 28,15 of the student less active, and after the second cycle corrective action gained an number score 36,99 of student classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of problem based learning can improve learning outcomes and learning activities Engineering Drawings subjects in Class X Engineering Program Automotive State SMK 2 Panyabungan T.A 2015/2016.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. penulisan skripsi ini ditujukan sebagian syarat untuk memperoleh gelar parjana Pendidikan.

Adapun judul skripsi ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Mata Diklat Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR1) SMK Negeri 2 Panyabungan T.A. 2015/2016.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada ibunda tercinta pumarni yang selalu mendukung dan mendoakan saya, ayahanda Alimuddin Hasibuan yang selalu memberikan dorongan disetiap langkah saya, Abanganda Timbul Hasibuan, M. Edi Hasibuan dan Maradong Hasibuan yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun material, saudara perempuan dan adik tercinta satu-satunya Gabena pari Hasibuan yang selalu jadi penyemangat saya. pelain itu penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Bisrul Hapis Tambunan pT., MT, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.

(7)

iii

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. pelamat Riadi, MT, selaku peketaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Janter P. pimanjuntak, pT, Ph.D, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. peluruh ptaff Pengajar dan Tata Usaha di lingkungan jurusan pendidikan teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Yahya Ansari, p.Pd, selaku guru pengajar mata diklat Menggambar Teknik pMK Negeri 2 Panyabungan.

9. Bapak Kepala pekolah, ptaff Pengajar dan Tata Usaha di lingkungan pMK Negeri 2 Panyabungan atas bantuannya kepada peneliti.

10.Kepada Bouk Tisam dan suaminya Amangboru Tolha serta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada saya baik berupa material dan moril.

11.Kepada sahabat saya Ahmad Arifin Daulay yang sudah bersedia menjadi Observer dalam penelitian ini.

(8)

iv

13.Kepada Adinda petia Ningsih, Auliya parah, Desi Wahyuni, Ratu Permaisuri Hasibuan dan pafah yang sudah membantu pembuatan pkripsi ini dari awal.

14.Teman seperjuangan saya, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan stambuk 2011 yang selalu memberi motivasi serta bantuan-bantuan sejak berada di bangku kuliah.

15. perta pihak-pihak lainnya yang telah membantu dalam penyusunan pkripsi ini yang tidak bisa saya disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa pkripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya. Penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, pihak sekolah dan peneliti selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih banyak, mudah-mudahan mendapat amal baik dan mendapatkan balasan setimpal dari tuhan yang maha esa atas kerjasama dan bantuan semua orang yang sudah membantu penulis.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

TEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABET ... ix

DAFTAR TAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHUTUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Hakekat Hasil Belajar Gambar Teknik ... 10

(10)

vi

3. Hakekat Proses Pembelajaran ... 18

4. Hakekat Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 19

1.1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 21

1.2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 28

1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 29

1.4 Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran Berbasis Masalah ... 31

B. Kerangka Berfikir... ... 32

C. Pengajuan Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENETITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

B. Objek Penelitian Dan Subjek Penelitian ... 35

C. Variabel Penelitian ... 35

D. Partisipan ... 36

E. Defenisi Operasional ... 37

F. Rancangan Penelitian ... 37

G. Persiapan Tindakan ... 38

H. Presedur Penelitian ... 39

I. Teknik Pengumpulan Data ... 43

J. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

(11)

vii

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 52

a. Perencanaan ... 52

b. Pelaksanaan ... 53

c. Penilaian dan Pengamatan ... 54

d. Refleksi ... 61

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Perencanaan ... 63

b. Pelaksanaan ... 63

c. Penilaian dan Pengamatan ... 63

d. Refleksi ... 70

B. Temuan Penelitian ... 70

C. Pembahasan ... 71

BAB V KESIMPUTAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Penelitian Tindakan Arikunto ... 38

Gambar 2 Diagram Siklus I... 56

Gambar 3 Diagram Siklus II ... 66

Gambar 4 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 78

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Kelulusan Tiga Tahun Trakhir SMKN 2 Panyabungan ... 4

Tabel 2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 28

Tabel 3 Lembar Observasi Belajar Siswa ... 44

Tabel 4 Lembar Observasi Pengajaran Guru ... 45

Tabel 5 Kriteria Penilaian Lembar Observasi ... 47

Tabel 6 Hasil Perolehan Nilai Pada Tes Awal ... 49

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 51

Tabel 8 Hasil Perolehan Nilai Pos-tes Pada Siklus I ... 54

Tabel 9 Distribusi Tabel Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I ... 56

Tabel 10 Hasil Observer Pengajar Siklus I ... 58

Tabel 11 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 59

Tabel 12 Hasil Perolehan Nilai Pos-tes Pada Siklus II ... 64

Tabel 13 Distribusi Tabel Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 65

Tabel 14 Hasil Observasi Pengajar Siklus II ... 67

Tabel 15 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 68

Tabel 16 Peningkatan Hasil Belajar Pada Siklus I dan Siklus II ... 72

Tabel 17 Hasil Observasi Nilai Siswa Pada Kegiatan Belajar ... 76

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 85

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 93

3. Tes Awal (Pree tes) ... 101

4. Tes Akhir (Post Tes) Siklus I ... 102

5. Tes Akhir (Post Tes) Siklus II ... 103

6. Kunci Jawaban Tes Awal (Pree tes) ... 104

7. Penilaian Tes Awal (Pree tes) ... 105

8. Kunci Jawaban Tes Akhir (Post Tes) Siklus I ... 107

9. Penilaian Tes Akhir (Post Tes) Siklus I ... 108

10. Kunci Jawaban Tes Akhir (Post Tes) Siklus II ... 110

11. Penilaian Tes Akhir (Post Tes) Silus II ... 112

12. Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 114

13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 115

(15)

1

BABBIB PENDAHULUANB

A. LatarBBelakangB

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga

merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Salah satu

wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dengan upaya pengajaran

dan latihan. Pendidikan bertujuan untuk membudayakan manusia tanpa

mengabaikan nilai-nilai manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk religius.

Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan nasional, maka kualitas

sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan

yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang

mengacu pada peningkatan kesejahteraan bangsa dan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

tenaga-tenaga terampil, disiplin, kreatif, produktif serta kompeten di bidangnya

masing-masing guna mencapai efektivitas dan efisiensi kerja. Maka untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, tidakterlepas dari pengaruh

lembaga pendidikan, oleh sebab itu pendidikan harus mendapatkan perhatian

(16)

2

berbagai upaya untukmeningkatkan mutu pendidikan mulaidaripendidikandasar

sampaipendidikantinggi.

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Dalam proses ini akan terjadi perubahan tingkah laku yang

dirancang dengan sengaja dan ini menjadi dasar menuju tercapainya suatu tujuan

pendidikan. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak terlepas dari hasil belajar

siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari keberhasilan guru menyampaikan

materi pelajaran yang hasilnya memenuhi tujuan kurikulum, tidak tercapainya

standar ketuntasan maka hasil belajar belum berhasil dalam pembelajaran.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari salah satu

penentuan pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. SMK

merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang keahlian tertentu

yang harus dimiliki oleh siswa. Dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 15 yakni,

“Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik untuk siap bekerja dalam bidang tertentu”.

Hal tersebut mendasari bahwa setelah lulus dari SMK, siswa harus

terampil dan kompeten dalam keahlian tertentu. Keahlian yang bukan hanya

dalam segi kajian (teori), akan tetapi juga dalam kemampuan praktek yang

menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi

setiap bahan ajar. Setiap siswa harus dapat menerapkan ilmu yang diperoleh

dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu sangat dibutuhkan kecocokan dalam

(17)

3

mutu belajar dan proses belajar sehingga akan sangat menentukan hasil belajar

yang sesuai dalam segi teori maupun praktek. Model pembelajaran dalam setiap

pelajaran harus diperhatikan sehingga sikap aktif, kreatif, dan inovatif terwujud.

Rendahnya hasil belajar siswa dilatar belakangi oleh beberapa faktor

seperti kurangnya minat belajar, motivasi belajar, aktivitas belajar, dan fasilitas

belajar. Diantara semua itu yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

yaitu pengaruh lingkungan sekolah. Guru hendaknya senantiasa memotivasi siswa

untuk menumbuhkan minat belajar siswa dan selalu memeperhatikan

perkembangan siswa.

Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses

pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik dan berdaya guna

yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik sehingga mampu

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan

mampu meningkatkan hasil pembelajaran.

Berdasarkan hasil obesrvasi dan wawancara dengan guru yang mengajar

mata diklat Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Panyabungan ternyata hasil belajar

dan aktivitas siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih

banyaknya siswa yang masih berada dibawah kriteria ketuntasan minimum

(18)

4

Tabel 1 Data kelulusan tiga tahun trakhir SMKN 2 Panyabungan

TahunBajaranB JumlahBsiswaB JumlahByangBlulusB PersentaseBkelulusanB

2012/2013 40 27 67,5 % 2013/2014 39 25 64,1 % 2014/2015 40 21 52,5 %

Sumber: DKN SMKN 2 Panyabungan

Dari table diatas jelas terlihat semakin rendahnya hasil belajar siswa dari

tahun ke tahun berikutnya. Pada Tahun Ajaran 2012/2013 persentase kelulusan

mencapai 67% atau 27 dari 40 siswa yang dapat dikategorikan lulus. Kemudian

pada Tahun Ajaran 2013/2014 jumlah siswa yang lulus adalah 25 dari 39 siswa

atau yang lulus sebesar 64,1%. Sementara pada Tahun Ajaran 2014/2015 jumlah

siswa yang lulus hanya 21 dari 40 siswa atau hanya 52% yang lulus.

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata diklat Gambar Teknik di SMK

Negeri 2 Panyabungan disebabkan beberapa faktor, diantaranya sistem

pembelajaran yang diterapkan didominasi metode pembelajaran konvensional

yang berpusat pada guru (teacher centered learning). Metode pembelajaran yang

dimaksud yaitu metode ceramah dengan bantuan papan tulis, kapur, dan buku

panduan. Metode ini dinilai belum efektif karena partisipasi siswa relatif kurang,

banyak siswa yang tidak mendengarkan dan hanya menerima apa saja yang

diberikan oleh guru. Dalam metode konvensional ini dapat disimpulkan guru lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan siswa cenderung pasif.

Selain faktor diatas, minat belajar dan keaktifan siswa pada mata diklat

Gambar Teknik di SMK Negeri 2 Panyabungan juga sangat rendah. Rendahnya

(19)

5

dari guru terhadap mata diklat Gambar Teknik. Selain itu minat belajar dan

keaktifan siswa juga dipengaruhi oleh dorongan dari orang tua siswa dalam

lingkungan keluarga.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran dan kemampuan siswa. Maka itu guru perlu memiliki pengetahuan

tentang pendekatan dan teknik-teknik mengajar yang baik dan tepat sehingga

kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat berlangsung sesuai tujuan yang

diharapkan.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode dalam proses

belajar mengajar sangat mempengaruhi semangat dan hasil belajar siswa. Guru

yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat

menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru

dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan

kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan

tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran lebih menyenangkan

dan langsung berpusat pada siswa. Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah

merupakan model pembelajaran student centered learning. Pembelajaran Berbasis

Masalah merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah

awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Siswa

diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh guru,

(20)

6

mengintegrasikan pengetahuan kedalam bentuk laporan. Suatu model

pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan

penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata

dari permasalahan yang nyata.

Model pembelajaran berbasis masalah bercirikan penggunaan masalah

dunia nyata. Model ini dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan

keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan

pengetahuan konsep-konsep penting. Pembelajaran berbasis masalah

penggunaanya pada tingkat berpikir berorientasi pada masalah, termasuk

bagaimana belajar.

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah siswa lebih aktif di kelas

karena siswa disuruh belajar mandiri, bekerjasama dengan teman sekelompok,

berinteraksi dengan siswa yang lain, memecahkan masalah, membuat hipotesis,

menyelidikinya, melakukan percobaan, membuat kesimpulan dan

mempresentasekan di dalam kelas. Dengan demikian hasil belajar dan aktivitas

siswa diharapkan dapat meningkat sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis berkeinginan melakukan

penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS

SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM

KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR1) SMK NEGERI 2

(21)

7

B. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

diantaranya :

1. Hasil belajar siswa SMK Negeri 2 Panyabungan pada mata diklat

Menggambar Teknik masih tergolong rendah.

2. Kurangnya minat belajar siswa SMK Negeri 2 Panyabungan pada mata

diklat Menggambar Teknik

3. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa SMK Negeri 2 Panyabungan

dalam pembelajaran mata diklat Gambar Teknik.

4. Keaktifan siswa masih rendah, ini terlihat dari keterlibatan siswa dalam

menjawab pertanyaan dari guru yang masih kurang.

5. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata

diklat Gambar Teknik.

6. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered learning)

sementara siswa cenderung pasif.

C. BatasanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka

perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar dan aktivitas siswa SMK Negeri 2 Panyabungan pada mata

diklat Menggambar Teknik masih tergolong rendah.

2. Penelitian ini dillakukan dengan menerapkan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) pada mata diklat Gambar Teknik dengan

(22)

8

D. PerumusanBMasalahBB

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah:

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

(Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar Gambar

Teknik siswa kelas X program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

(TKR1) SMK Negeri 2 Panyabungan.

2. Apakah keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran berbasis

masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar

Gambar Teknik siswa kelas X program Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan (TKR1) SMK Negeri 2 Panyabungan.

E. TujuanBPenelitianBB

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar Gambar

Teknik melalui penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL)

pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR1)

SMK Negeri 2 Panyabungan Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan aktivitas siswa dalam mata

diklat Gambar Teknik melalui model pembelajaran berbasis masalah

(PBL) pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

(23)

9

F. ManfaatBPenelitianB

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran dalam

upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata

pelajaran Gambar Teknik pada proyeksi amerika dan proyeksi eropa.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru tentang pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(24)

81 BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

A. KesimpulanB

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan:

1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas

34,87 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 10%

dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 4 dari 40 siswa,

2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran berbasis

masalah diperoleh nilai rata-rata kelas 70,5. Persentase ketuntasan klasikal

55% dengan jumlah yang tuntas sebanyak 22 siswa dan 18 siswa yang

belum tuntas, kemudian aktivitas siswa kategori kurang baik. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi rata-rata

kelas, maupun ketuntasan belajar.

3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model pembelajaran berbasis

masalah diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 82,0,

persentase ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai

90%, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 36 siswa dan nilai

observasi aktivitas siswa meningkat dari 28,15 hingga mencapai 36,99, dari

kategori kurang aktif menjadi aktif.

4. Dengan penerapan model PBM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di kelas X TKR1 SMK

(25)

82

B. SaranB

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru agar dapat menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

pada mata diklat Gambar Teknik, karena melalui model pembelajaran

berbasis masalah siswa proses pembelajaran akan menyenangkan.

2. Kepada kepala sekolah hendaknya menghimbau memberi kesempatan

kepada guru loka karya tentang keterampilan menggunakan strategi

pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan berkembang.

3. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaliknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan model ini

atau mengkombinasikannya dengan model pembelajaran lain sehingga

(26)

83

DAFTAR PUSTAKA

Anwari. (1978). Menggambar teknik Mesin 2. Jakarta: Depertemen Pendidikan Kebudayaaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Arends, Richard. (2008). Learning To Teach iEdisi ketujuh). Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends, Richard. (2010). Learning To Teach iEdisi kesembilan). Diterjemahkan oleh Soetjipto, Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian iEdisi revisi VI). Jakarta:Rineka Cipta.

Dimyati, M. (2011). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, M. dan Nur, M. (2002). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA University Perss.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pedoman Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Liga, Sukma. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada standar Kompetensi menggunakan hasil Pengukuran Siswa kelas X TITL Di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Pangkalan Brandan T.P 2013/2014. Medan: Unimed

Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja pressindo.

Rahma, Layla. (2012). Pengertian SMK Undang-undang Sisdiknas. Diakses pada 19 April 2015 dari http:layla-rahma.blogspot.com/2012/10/1-pengertian-smk-undang-undang.html.

(27)

84

Ratumanan. (2002). Belajar Memotivasi Diri Sendiri. Jakarta: Grasindo

Rusman. (2010).Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sagala ,S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.

Sardiman, A. M. (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Simangungsong, L. Wandi. (2009). Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Komponen Dasar Elektronika di SMA Swasta Teladan Medan. Medan: Unimed.

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sudjana, N. (2009). Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Falah Production.

Syahputra, Andika. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Menerapkan Ilmu Bangunan Gedung Pada Siswa kelas X Teknik Kontruksi Batu dan Beton Bangunan SMKN 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015. Medan: Unimed

Gambar

Tabel 1 Data kelulusan tiga tahun trakhir SMKN 2 Panyabungan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

and charm as the head. A charm belongs to noun phrase which is translated into luar biasa in TL. It belongs to adjective phrase. The translation shift above belongs to

Pcingkatan Mutu lnstitusi Pcndidikan Akadcmi Kcpcrawatan Rumah Sakit Haji MedanH, yang telah selesai penulis susun dalam rangka memenuhl salah satu persyaratan untuk

kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.. persamaan dan identitas

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta (2014) bahwa kanker serviks masih tinggi di Kota Yogyakarta dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang

Subyek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai ( pandgever ) dan penerima gadai ( pandnemer ) yaitu orang atau badan hukum yang memberikan jaminan

[r]

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah karaginan yang telah diekstrak dari rumput laut jenis Eucheuma cottoni dan juga zeolit sebagai adsorber.. Peralatan