• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA MENGGUNAKAN TEKNIK REALITA TERHADAP KONSEP DIRI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA MENGGUNAKAN TEKNIK REALITA TERHADAP KONSEP DIRI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA MENGGUNAKAN TEKNIK REALITA TERHADAP KONSEP DIRI MAHASISWA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

OLEH:

LAILAN KHAIRIYAH NIM. 1123351013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TEMAN SEBAYA MENGGUNAKAN TEKNIK REALITA TERHADAP KONSEP DIRI MAHASISWA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH:

LAILAN KHAIRIYAH NIM. 1123351013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

LAILAN KHAIRIYAH. NIM: 1123351013. Pengaruh Konseling Kelompok Teman Sebaya Menggunakan Teknik Realita Terhadap Konsep Diri Mahasiswa Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Adakah Pengaruh Konseling Kelompok Teman Sebaya Menggunakan Teknik Realita Terhadap Konsep Diri Mahasiswa Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok teman sebaya menggunakan teknik realita terhadap konsep diri mahasiswa Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 orang mahasiswa yang memiliki konsep diri rendah, yang akan diberikan layanan konseling kelompok teman sebaya menggunakan teknik realita. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu menggunakan angket konsep diri, yang sebanyak 55 butir pernyataan angket konsep diri terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliabel. Dan menjadi 30 butir pernyataan angket konsep diri sebagai pengumpul data.

Dari hasil analisi diperoleh data pre-test mahasiswa rata-rata = 45,3 termasuk kategori rendah dan Standart Deviasi (SDx) = 47,87, sedangkan hasil data post-test rata-rata = 62,4 termasuk kategori tinggi dan Standart Deviasi (SDy) = 65,94. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji Wilcoxon (J) yang memperoleh hasil Jhitung = 22 sedangkan harga Jtabel = 6. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda Wilcoxon untuk n = 9, α = 0,05 pengujian dua arah J0,05 = 6. Oleh karena J (22 > 6 ). Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, hipotesis diterima jika Jhitung > Jtabel. Dengan demikian dinyatakan ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok teman sebaya menggunakan teknik realita terhadap konsep diri mahasiswa Universitas Negeri Medan 2015/2016. Dengan kata lain hipotesis diterima.

(8)

ABSTRACT

LAILAN KHAIRIYAH. NIM.1123351013. Influence of Peer Group Counseling Using Reality Technuque Toward Self Concept For Medan State University Students Academic Year 2015/2016. Essay. Department of Educational Psychology and Guidance. Study Program Guidance and Counseling. Faculty of Science Education. State University of Medan.

The problem in this study: there is the Effect of Peer Group Counseling Techniques Using Self Concept Students Against Reality Medan State University Academic Year 2015/2016. The objectives of this study is to determine the influence of peer group counseling using techniques reality of the self concept Medan State University students Academic Year 2015/2016.

The type of this research is appearance experimental design with pre-test and post-test. Subjects in this research is 9 students who have low self concept, which will be given counseling peer groups using the techniques of reality. The data were collected using a questionnaire of self concept, as many as 55 point statement of self concept questionnaire beforehand tested and analyzed by researchers to obtain valid questionnaires and realiabel. And being 30 point declaration of self concept questionnaire as data collectors.

After the writer analyzed the data obtained student’ pre-test students on average = 45,3 as low categorized and Standard Deviation (SDX) = 47,87, while the results of post-test data results on average of 62,4 as high categorized and the Standard Deviation ( SDY) = 65,94. Mechanical tests of hypotheses using the Wilcoxon test formula (J) getting results Jhitung = 22 while prices Jtabel = 6. From the table of critical values for the test level A Wilcoxon signed for n = 9, α = 0.05 bidirectional testing J0,05 = 6 . Because of J (22 > 6). In accordance with the criteria for acceptance and rejection of the hypothesis, the hypothesis is accepted if Jhitung> Jtabel. So, in this study found that there is the effect of peer group counseling services using the technique of reality to self concept Medan State University students Academic Year 2015/2016. In other words the hypothesis was accepted.

(9)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji yang sangat mendalam penulis ucapkan atas kehadirat

Allah SWT, Tuhan Semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan

inayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Konseling Kelompok Teman Sebaya

Menggunakan Teknik Realita Terhadap Konsep Diri Mahasiwa Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016, adalah sebuah usaha yang disusun penulis untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat-syarat dalam mencapai

gelar Sarjana Pendidika (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari bahwa untuk kesempurnaan skripsi ini, penulis tidak

dapat menampilkan partisipasi pihak lain yang turut memberikan bantuan moril

ataupun materil, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pdselaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan, Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku

wakil dekan bidang akademik, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku

wakil dekan bidang umum dan keuangan dan Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut, M.Pd selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd.,Kons selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu

Pendidikan di Unimed.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd.,Kons selaku Dosen Pembimbing

Akademik (PA) sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

banyak memberikan bimbingan selama masa perkuliahan di Jurusan

(10)

iii

5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons.,S.Psi, Bapak Prof. Dr. Abdul

Murad, M.Pd, Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd, selaku dosen penyelaras

sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan saran, arahan dan

kritikan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan , dukungan,

saran, dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di

luar perkuliahan selama saya mengikuti proses perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha

surat- menyurat.

8. Khusus buat keluarga tercinta teristimewa kedua orang tua saya, Bapak

Syahrial Malik SE (ayahanda) dan Ibu Dra. Hamimah Lubis (ibunda)

yang telah banyak memberi kasih sayang kepada penulis dalam segi

moril, materil, dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan

Pendidikan S1 pada Program Studi Psikologo Pendidikan dan

Bimbingan/BK FIP Universitas Negeri Medan. Terimakasih selalu

mendoakan dan memperjuangkan penulis dengan sepenuh hati dalam

menyelesaikan studi sampai ke perguruan tinggi,

9. Adik-adik ku yang tersayang, Arif Rahman Hakim dan Adinda Istiqomah

atas doa, kasih sayang, bantuan dna dukungannya selama ini.

10.Sahabat-sahabatku tersayang: Yeni Ariska Damanik, Fatma Elviana, Rio

Romanda Putra Tarigan, Fajaruddin Kelana, Fadli tanjung dan

Muhammad Novaldi, dan juga sahabat yang paling spesial Donny

Prayogo serta teman-teman BK Ekstensi A 2012 tanpa terkecuali yang

telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada mahasiswa Universitas

Negeri Medan khususnya mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang membantu penulis dalam pengisian angket, dan

kesediannya menjadi subjek penelitian dalam menyelesaikan penulisan

(11)

iv

Atas segala dukungan dan jasa mereka penulis tidak dapat membalasnya,

seiring doa semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis, seraya menghadap ridho-Nya dan dengan segala kerendahan hati

penulis menyerahkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menerima saran yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua

terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang

bimbingan dan konseling. Terimakasih.

Medan16 Juni 2016

Penulis

LAILAN KHAIRIYAH

(12)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Konsep diri ... 11

2.1.1 Pengertian Konsep diri ... 11

2.1.2 Ciri-ciri Konsep Diri... 14

2.1.3 Jenis-jenis Konsep Diri... 15

2.1.4 Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 15

2.1.5 Sumber Konsep Diri ... 17

2.1.6 Aspek-aspek Konsep Diri ... 18

2.1.7 Pembentukan dam Pekembangan Konsep diri………….. 19

2.1.8 Tahap-tahap Perkembangan Konsep Diri……….. 21

(13)

vi

2.2 Bimbingan Kelompok ... 25

2.2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ... 25

2.2.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 26

2.2.3 Manfaat Bimbingan Kelompok ... 27

2.2.4 Asas-asas Bimbingan Kelompok ... 28

2.2.5 Tahap-tahap Bimbingan Kelompok………. 29

2.3 Konseling Teman Sebaya ... 30

2.3.1 Pengertian Konseling Teman Sebaya ... 30

2.3.2 Tujuan Konseling Teman Sebaya ... 34

2.3.3 Manfaat Konseling Teman Sebaya ... 34

2.3.4 Pembentukan Konseling Teman Sebaya ... 35

2.3.5 Perandan Tugas Dalam Konseling Teman Sebaya ... 37

2.3.6 Pelaksanaan Konseling Teman Sebaya ... 38

2.3.7 Asas-asas Konseling Teman Sebaya ... 39

2.3.8 Alasan Yang Mendasari Perlunya Konseling Teman Sebaya……….. 41 3.1 Jenis dan Desain Penelitian... 60

(14)

vii

3.3 Kontrol Varian ... 62

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 63

3.5 Langkah-langkah Penelitian ... 64

3.6 Teknik Pengumpul Data ... 65

3.6.1 Angket……… 65

3.6.2 Pengembangan Instrumen Penelitian………. 66

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68

3.8 Teknik Analisis Data………... 69

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 70

3.9.1 Lokasi Peneilitian……….. 70

3.9.2 Waktu Penelitian……… 71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian ... 72

4.2 Persiapan Penelitian ... 74

4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 74

4.4 Hasil Uji Coba Instrumen ……… 76

4.4.1 Uji Validitas Angket……… 76

4.4.2 Uji Reliabilitas………. 78

4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian……… 78

4.5.1 Hasil Data Observasi Perlakuan……… 78

4.5.2 Data Pre-Test Angket Konsep Diri Mahasiswa……… 80

4.5.3 Data Post-Test Angket Konsep Diri Mahasiswa…………... 82

4.5.4 Data Hasil Pre-Test dan Post-Test……… 83

(15)

viii

4.7 Pembahasan Penelitian………. 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

(16)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Waktu Penelitian……… 65

Tabel 3.2 Pemberian Skor Angket Skala Likert……….. 66

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket………... 67

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian ... 75

Tabel 4.2 Kisi-kisi Angket Valid ... 77

Tabel 4.3 Hail Data Observasi BKP………. 78

Tabel 4.4 Hasil Data Observasi KKP I………. 79

Tabel 4.5 Hasil Data Observasi KKP II……… ... 79

Tabel 4.6 Hasil Data Observasi KKP III………. 80

Tabel 4.3 Kategori Distribusi ... 81

Tabel 4.4 Hasil Pre-Test Konsep Diri... 81

Tabel 4.5 Hasil Post-Test Konsep Diri………. 82

Tabel 4.6 Data Hasil Pre-Test dan Post Test……… 82

Tabel 4.7 Hasil Uji Wilcoxon………... 83

(17)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Konsep Diri Sebelum Valid ... 90

Lampiran 2 Tabel Validitas dan Reliabilitas Angket ... 91

Lampiran 3 Perhitungan Validitas ... 92

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas ... 93

Lampiran 5 Penilaian Observasi Aktivitas………..98 Lampiran 6 Angket Setelah Valid ... 99

Lampiran 7 Tabel Pre-Test ... 100

Lampiran 8 Tabel Post-Test ... 101

Lampiran 9 Tabel Sebelum Konseling Kelompok... 102

Lampiran 10 Tabel Kategori Sebelum Konseling kelompok ... 103

Lampiran 12 Perhitungan Pre-test ... 104

Lampiran 12 Tabel Kategori Sesudah Konseling Kelompok ... 105

Lampiran 13 Perhitungann Post-Test... 106

Lampiran 14 Tabel Tabulasi Data Penelitian... 107

Lampiran 15 Uji Hipotesis ... 108

Lampiran 16 Perhitungan Perubahan Konsep Diri ... 109

Lampiran 17 RPLBK ... 110

Lampiran 18 LAISEG ... 111

Lampiran 19 LAIJAPEN ... 112

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran bagi individu untuk

mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek

tertentu dan spesifik. Selain itu pendidikan juga merupakan suatu proses yang

dapat menghasilkan perubahan, perkembangan kemampuan seseorang dalam

membuktikan rasa percaya diri serta sikap dan prilaku inovatif dan kuantitatif.

Di dalam Undang-Undang No.22 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional pada Bab II menyebutkan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan, watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

perkembangannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, beriman cakap, kreatif,

mandiri, menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial dalam bersikap

dan berperilaku tidak lepas akan konsep diri yang dimilikinya. Individu akan

berkembang dan mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikis

sesuai dengan konsep dirinya. Sejak kecil individu telah dipengaruhi dan dibentuk

oleh berbagai pengalaman yang dijumpai dalam hubungannya dengan individu

lain, terutama orang terdekat, maupun yang dijumpai dalam peristiwa kehidupan.

(19)

2

dari kenyataan yang sebenarnya. Cara pandang individu terhadap dirinya akan

membentuk suatu konsep dirinya sendiri.

Konsep diri (self-concept) adalah gambaran individu tentang dirinya sendiri

dan penilaian secara kognitif terhadap diri yang terintegrasikan melalui berbagai

dimensi. Konsep tentang diri merupakan hal penting bagi kehidupan individu

karena konsep diri menentukan bagaimana individu bertindak dalam berbagai

situasi, namun perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan dengan mulus

(Sumardjono 2014: 59). Setiap orang pasti mempunyai konsep diri tertentu

terhadap dirinya sendiri. Ada yang mempunyai konsep diri yang negatif dan ada

pula yang mempunyai konsep diri yang positif. Konsep diri positif dan negatif

pada remaja bisa terbentuk melalui proses belajar yang dimulai sejak masa

pertumbuhan dari kecil sampai dewasa serta pengaruh dari lingkungan.

Lingkungan yang kurang mendukung cenderung mempunyai konsep diri yang

negatif. Agar tidak membentuk konsep diri yang negatif, lingkungan dan orang

tua harus memberikan sikap yang baik dan positif sehingga individu akan merasa

dirinya berharga sehingga tumbuh konsep diri yang positif. Dalam pandangan lain

konsep diri yang positif dapat terbentuk oleh beberapa hal, yaitu melalui

penanaman nilai-nilai agama yang kuat, kepercayaan diri, dan menerima diri

sendiri. Untuk konsep diri negatif dapat terbentuk oleh kurangnya perhatian kasih

sayang, kurangnya penanaman nilai-nilai agama, kurangnya kepercayaan diri dan

tidak mampu menerima diri apa adanya. Namun satu hal yang menentukan adalah

cara pandang diri kita sendiri. Semakin seseorang berpendapat negatif maka

(20)

3

semakin seseorang mempunyai pandangan yang positif terhadap dirinya sendiri

maka semakin positif pula konsep yang ia miliki.

Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena

sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu, dalam

masyarakat orang dewasa. Pada masa remaja, mulai tumbuh dalam dirinya

dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang akan memahami dan

menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya pada masa ini,

sebagai masa yang mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas

dijunjung tinggi sebagai gejala remaja menurut Yusuf (2000: 20). Peran teman

sebaya dalam pergaulan remaja menjadi sangat menonjol. Hal ini sejalan dengan

meningkatnya minat individu dalam persahabatan serta keikutsertaan dalam

kelompok. Kelompok teman sebaya juga menjadi suatu komunitas belajar di mana

terjadi pembentukan peran dan standar sosial yang berhubungan dengan pekerjaan

dan prestasi.

Pengaruh utama dalam pembentukan konsep diri remaja selain keluarga dan

saudara adalah teman. Teman mempunyai peranan yang tidak bisa diremehkan

karena dengan kedekatannya seorang teman bisa membantu, menolong,

mendukung sehingga akan terjadi kedekatan yang memudahkan memberikan

masukan dan pengaruh terhadap persepsi dan konsep diri seseorang. Remaja

mempunyai kebutuhan yang kuat untuk disukai dan diterima oleh teman dan

kelompok sebaya yang lebih luas, yang bisa menimbulkan perasaan senang ketika

diterima atau stress berat dan kecemasan ketika dilarang masuk/dan dikucilkan

oleh teman sebaya. Bagi banyak remaja, bagaimana ia terlihat oleh sebayanya

(21)

4

paling penting dari teman sebaya adalah sebagai satu sumber informasi tentang

dunia di luar keluarga menurut (Santrock, 2007:311).

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siska, Sudardjo dan Esti

Hayu Purnamaningsih yang terdapat di dalam penelitian Robi’atul Adawiyah

(2012) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengatakan bahwa kepercayaan diri

mahasiswa berada pada kategori sedang yaitu 47% dan kecemasan komunikasi

interpersonal mahasiswa berada pada kategori tinggi yaitu 52,6%. Dan

berdasarkan hasil observasi 45 mahasiswa semester 3 program studi Psikologi

UIN Sunan Kalijaga menunjukkan mahasiswa terlihat pasif, cenderung menutup

diri dan kurang mampu untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat, ide

dan gagasannya di depan dosen dan teman-temannya. Hal tersebut menunjukkan

bahwa rendahnya konsep diri mahasiswa. Karena menurut Gunarsa (1983) salah

satu faktor kepribadian yang berhubungan erat dengan kecemasan dalam

berkomunikasi adalah konsep diri.

Dalam Jurnal Penelitian Era Sukmawati dan Rosita Yuniati Universitas Setia

BudiSurakarta terdapat hasil penelitian Prabandari (dalam Sinta, 2002) ditemukan

bahwa dari 223 mahasiswa, 115 mahasiswi (51,57%) mengalami depresi,

sedangkan pada penelitian Pangesti (dalam Sinta, 2002) menemukan bahwa dari

111 mahasiswa baru, 61 mahasiswa mengalami depresi juga. Menurut Beck,

seseorang yang mengalami depresi cenderung membandingkan diri dengan orang

lain, meyakinkan diri dengan mengevaluasi diri yang negatif, pikiran-pikiran yang

negatif atau disebut dengan kognitif depresi yang dapat menyebabkan depresi atau

(22)

5

depresi pada remaja itu sendiri disebabkan karena beberapa hal, salah satunya

karena konsep diri yang rendah.

Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 11

Februari 2016 di jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dari 15 orang

mahasiswa, diketahui ada 10 orang mahasiswa yang memiliki konsep diri yang

rendah/negatif misalnya bersikap pesimis, meragukan kemampuannya sendiri,

menganggap orang tua dan lingkungan sekitarnya tidak menghargai dirinya dan

tidak percaya diri.Salah satu cara yang ditempuh untuk mengetahui dan

memperbaiki konsep diri mahasiswa di Universitas Negeri Medan adalah dengan

melakukan penelitian dan melakukan proses layanan konseling kelompok teman

sebaya menggunakan teknik realita.

Layanan konseling kelompok teman sebaya diperkirakan sangat tepat

digunakan sebagai salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling untuk

diberikan kepada remaja/mahasiswa yang memiliki konsep diri yang rendah.

Konseling sebaya adalah upaya bantuan yang diberikan oleh seorang teman

seusianya untuk mengatasi masalah temannya melalui wawancara konseling,

sehingga temannya tersebut dapat berfikir menemukan solusi, perasaannya

menjadi nyaman, memiliki sikap positif dalam menghadapi realita, dan memiliki

kemampuan menyelesaikan masalahnya serta bertanggungjawab terhadap dirinya.

Menurut (Milfayetty &Rosmala Dewi, 2011:7) dengan sederhana dapat

didefinisikan bahwa konseling sebaya adalah layanan bantuan konseling yang

diberikan oleh teman sebayanya (biasanya seusia/tingkatan pendidikannya hampir

sama) yang telah terlebih dahulu diberikan pelatihan-pelatihan untuk menjadi

(23)

6

individual maupun kelompok kepada teman-temannya yang bermasalah ataupun

mengalami berbagai hambatan dalam perkembangan kepribadiannya.

Konseling ini bisa dilakukan secara individual maupun kelompok. Konseling

kelompok berorientasi pada perkembangan individu dan usaha menemukan

kekuatan-kekuatan yang bersumber pada diri individu itu sendiri dalam

memanfaatkan dinamika kelompok. Kegiatan konseling kelompok merupakan

hubungan antar pribadi yang menekankan pada proses berpikir secara sadar,

perasaan-perasaan, dan perilaku–perilaku anggota untuk meningkatkan kesadaran

akan pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi sadar akan kelemahan dan

dan kelebihannya, mengenali keterampilan, keahlian dan pengetahuan serta

menghargai nilai dan tindakannya sesuai dengan tugas-tugas perkembangan

(Wibowo, 2005:33-34)

Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam konseling kelompok

yaitu Rational emotive therapy, konseling behavioristik, dan wawancara untuk

menyesuaikan diri ( Interview for adjustment ) (Winkel, 2006: 619). Konseling

Behavioristk terbagi dalam Terapi Realita dan Multimodal Counseling. Maka

dalam penelitian ini peneliti menganggap pendekatan yang paling sesuai untuk

diterapkan adalah terapi realita. Terapi realita adalah suatu pendekatan konseling

yang diberikan untuk membantu klien bertanggung jawab terhadap tingkah

lakunya dalam bentuk nyata, dapat memahami diri sendiri, mengetahui hak – hak

pribadinya tanpa melanggar hak orang lain,dan dapat mengembangkan serta

membina kepribadian atau kesehatan mental klien secara sukses (Corey,2005:

(24)

7

Melalui layanan konseling teman sebaya ini, seorang remaja menjadi sadar

akan pentingnya membina konsep diri. Pada dasarnya, konseling teman sebaya

merupakan suatu cara bagi remaja untuk belajar bagaimana memperhatikan dan

membantu remaja (anak-anak) lain, serta menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari menurut Carr (dalam Erhamwilda, 2015:43). Dengan layanan konseling

teman sebaya ini, remaja/mahasiswa diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya

serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya khususnya masalah dalam

dirinya yaitu konsep diri.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis merasa penting untuk menjadikan

masalah ini sebagai suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul “Pengaruh Konseling Kelompok Teman Sebaya Menggunakan Teknik RealitaTerhadap Konsep Diri Mahasiswa Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, terkait dengan

pemahaman konsep diri, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai

berikut:

1. Ada kecenderungan mahasiswa tidak mau atau enggan datang kepada

dosen Pembimbing Akademik untuk mendapatkan pelayanan konseling,

jika menghadapi masalah.

2. Banyak mahasiswa-mahasiswa yang memiliki masalah mencari

(25)

8

3. Kurangnya waktu bagi dosen Pembimbing Akademik untuk

memberikan pelayanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa.

4. Masih ada mahasiswa yang belum menerapkan konsep diri yang positif

dan kurang membangun hubungan yang dekat dengan dosen

Pembimbing Akademik, sehingga ketika mahasiswa menghadapi

masalah lebih mencari teman sebaya untuk mendiskusikannya.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya permasalahan,

maka peneliti hanya membatasi pokok permasalahan yang diteliti yaitu Pengaruh

Konseling Kelompok Teman Sebaya Menggunakan Teknik Realita Terhadap

Konsep Diri Mahasiswa Kelas Ekstensi A 2014 Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada Pengaruh Konseling Kelompok Teman

Sebaya Menggunakan Teknik Realita Terhadap Konsep Diri Mahasiswa

Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan utama

(26)

9

sebaya menggunakan teknik realita terhadap konsep diri mahasiswa Universitas

Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru dalam

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya dalam bidang

Bimbingan dan Konseling yang berhubungan dengan layanan konseling kelompok

teman sebaya realita dalam menangani konsep diri mahasiswa di Universitas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan penelitian ini dapat membantu mahasiswa untuk terjalin sikap

saling terbuka dan saling mendukung.

b. Bagi Ketua Jurusan

Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat untuk mempermudah Ketua

Jurusan dalam membina mahasiswa dalam membentuk kepribadian yang lebih

baik terutama membangun konsep dirinya.

c. Bagi Dosen Pembimbing Akademik

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam menindaklanjuti

kegiatan layanan konseling kelompok khususnya kegiatan layanan konseling

kelompok teman sebaya untuk membantu mahasiswa lebih terbuka dalam

(27)

10

d. Bagi Konselor Sebaya

Diharapkan penelitian ini berguna untuk merencanakan strategi pelayanan

untuk para konseling khususnya mahasiswa dan dapat dijadikan bahan evaluasi

serta introspeksi diri bagi mahasiswa dalam konsep dirinya.

e. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan sumber referensi dalam

penelitian di bidang yang sama terutama untuk menumbuh kembangkan

(28)

91 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =

22 dengan α = 0,05 dan n = 9, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 6. Dengan

demikian Jhitung > Jtabel (22 > 6). Artinya Hipotesis diterima. Data Pre-test

diperoleh rata – rata 45,3 sedangkan setelah pemberian layanan konseling

kelompok teman sebaya teknik realita (Post-test) diperoleh rata-rata 62,4 Artinya

skor rata-rata mahasiswa setelah mendapat layanan konseling kelompok teman

sebaya realita lebih tinggi daripada sebelum mendapat layanan konseling

kelompok teman sebaya teknik realita. Perubahan peningkatan interval perilaku

konsep diri mahasiswa setelah diberi layanan konseling kelompok teman sebaya

teknik realita sebesar 37 %. Hal ini menujukan ada pengaruh layanan konseling

kelompok teman sebaya teknik realita terhadap konsep diri mahasiswa

Univertsitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016 atau hipotesis dapat

diterima.

5.2. SARAN

Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah :

1. Diharapkan bagi mahasiswa penelitian ini dapat membantu mahasiswa

untuk terjalin sikap saling terbuka dan saling mendukung.

2. Diharapkan bagi ketua jurusan penelitian ini akan bermanfaat untuk

(29)

92

membentuk kepribadian yang lebih baik terutama membangun konsep

dirinya.

3. Diharapkan bagi dosen pembimbing akademik penelitian ini dapat

bermanfaat dalam menindaklanjuti kegiatan layanan konseling kelompok

khususnya kegiatan layanan konseling kelompok teman sebaya untuk

membantu mahasiswa lebih terbuka dalam mengungkapkan permasalahan

dan membangun konsep dirinya.

4. Diharapkan bagi konselor sebaya penelitian ini berguna untuk

merencanakan strategi pelayanan untuk para konseling khususnya

mahasiswa dan dapat dijadikan bahan evaluasi serta introspeksi diri bagi

mahasiswa dalam konsep dirinya.

5. Diharapkan bagi peneliti lain dapat dijadikan bahan masukan dan sumber

referensi dalam penelitian di bidang yang sama terutama untuk menumbuh

(30)

93

DAFTAR PUSTAKA

Calhoun, JF. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian Dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang : IKIP Semarang Press.

Corey, Gerald. 2010. Teori Prektek Konseling dan Psikoterapi. Terjemahan oleh E. Koswara. Bandung: PT. Refika Aditama.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Araska Hatesasi.

Dewi, Rosmala (dkk). 2015. Keterampilan Memberi Respon Bagi Konselor Sebaya Berkarakter Melalui Strategi BMB3 Di Universitas Negeri Medan. Medan: Unimed Press.

Endang, Busri. 2009. Konseling Teman Sebaya Pada Remaja Di Era Globalisasi. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Vol. 7, No. 2, (http://jurnal.untan.ac.id/, diakses 20 Januari 2016).

Erhamwilda. 2015. Konseling Sebaya (Alternatif Kreatif Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah). Yogyakarta: Ruko Jambusari 7A.

Erikson. (1963). (http://kongkoh.blogspot.com/2010/01/teori-perkembangan psikososial-erik.html di akses 9 Maret 2016)

Ewitri. 2012. Konseling Teman Sebaya. (Online). http://ewintri.wordpress.com diakses tanggal 22 Januari 2016).

Familia. 2006. Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Gunarsa & Gunarsa, Yulia Singgih. 1991. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Kurnanto, M. Edi. 2013. Konseling Kelompok. Bandung : Alfabeta.

Laursen. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Offset.

Lumongga Lubis, Namora. 2011. Memahami Dasar Dasar Konseling. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.

Milfayetty, Sri dan Rosmala Dewi. 2011. Konseling Sebaya. Medan: UPBK Unimed.

(31)

94

Muntholi’ah. 2002. Konsep diri positif menunjang prestasi PAI, Gunung Jati dan Yayasan Al-Qur'an, Semarang.

Nashori. 2000. Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kompetensi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Nurliana W, Yetti. 2015. Jurnal Konsep Diri Remaja. (Online) http://mpsi.umm.ac.id. (diakses 20 Januari 2016).

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prayitno. 2009 : Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Prayitno dan Amti, Erman. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang : Unp.

Rahmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rahmawati. 2005. Perkembangan Remaja. Jakarta : Pustaka Pelajar.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sulistyorini. 2004. Konsep Diri Positif menentukan prestasi anak. Jakarta: Kanisius.

Sumardjono, Padmomartono. 2014. Konseling Remaja. Yogyakarta: Ombak.

Suryadin, Adin. 2014. Jurnal Hubungan Keharmonisan Keluarga Dan Dukungan Sosial Teman Dengan Konsep Diri. (Online). http://eprints.ums.ac.id. (diakses 20 Januari 2016).

Suwardjo. 2008. Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) Untuk Mengembangkan Resiliensi Remaja. Makalah disampaikan dalam Seminar Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tanggal 29 Februari. (Online). http://konselingindonesia.com diakses tanggal 23 Januari 2016).

Syarif, Kemali. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press.

(32)

95

WS. Winkel dan M.M Seri Hastuti. 2006. Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Media Abadi.

Referensi

Dokumen terkait

Indikator kinerja daerah dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2013-2018 dijadikan dasar oleh SKPD dalam pencapaian target kinerja program dan kegiatan pembangunan baik

Sehubungan dengan proses Evaluasi PraKualifikasi seleksi umum untuk Paket Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Sarana Prasarana pemerintah di Jalan Akhmad Muksin Timbau (Gedung

Survei darah jari yang telah dilakukan di tiga wilayah kabupaten yaitu, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Utara, dan Kabupaten Mamasa menunjukkan bahwa penderita

Berdasarkan surat penetapan penyediaan barang dan jasa Nomor 15/PPBJ.04.02/III/2015 tanggal 27 Maret 2015, dengan ini pejabat pengadaan barang dan jasa Dinas pertanian

Jika titik pusat lingkaran yang kena tali di hubungkan dengan sebuah garis (garis merah), maka banyaknya jari-jari yang kena garis ada 12 (n = 12).. p = nr

Kloning untuk per banyakan kontrol positif malaria dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: PCR spesiasi untuk menentukan Plasmodium spp., visualisasi produk PCR, ekstraksi

Ekstraksi DNA menggunakan metode boiling sangat mudah dilakukan dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit, tapi kualitas DNA yang dihasilkan relatif lebih rendah

[r]