PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
MAHFUDZOH SINAGA NIM. 7123220037
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv ABSTRAK
Mahfudzoh Sinaga, 7123220037. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2017.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintahan yang masih seringnya terdapat permasalahan dan keraguan akan kebenarannya. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good governance terhadap kualitas laporan keuangan pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang ada di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, dan sampel dalam penelitian ini dipilih sebanyak 44 auditor dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu auditor yang pernah melakukan audit selama tiga tahun terakhir. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good governance berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, yang artinya bahwa dengan adanya penerapan sistem pengendalian internal dan hasil audit laporan keuangan yang baik, serta penerapan good governance yang maksimal maka akan semakin menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
v ABSTRACT
Mahfudzoh Sinaga. 7123220037. The Influence of Internal Control System, Financial Statement Audit, Good Governance Application on The Quality of Financial Statement. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economic, State University of Medan, 2017.
Problems in this study is a government’s financial statement is still often there are problems and doubts about the truth. The purpose of this study to determine the influence of the internal control system, financial audit, and good governance application on the quality of financial statements at Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) representative of North Sumatera.
Population in this study were all auditors in BPKP, and the sample in this study were selected by 44 auditors by using purposive sampling, that the auditors who had conducted audits over the last three years. Data used in this study are primary data is by using an instrument in the form of a questionnaire. The data analysis technique used in multiple regression analysis with the help of SPSS.
The results obtained in this study indicate that the system of internal control, financial audit and good governance have a significant effect on the quality of financial statements, which means that with the implementation of the internal control system and the results of the audit of financial statements, as well as the implementation of good governance maximum the more it will produce quality financial statements.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan, dan
Penerapan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”.
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan yang sangat berharga dari banyak pihak baik moril maupun materil. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya yang tercinta, terima kasih atas
seluruh doa siang dan malam yang terus tercurah untuk kebahagiaan anaknya, terima
kasih untuk kasih sayang yang tak pernah usai, terima kasih atas nasihat, semangat,
dan dukungan moril maupun materil yang tiada hentinya, terima kasih atas
kesempatan yang diberikan hingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan hingga
tahap ini. Untuk kedua kakak saya terima kasih atas bantuannya baik moril maupun
materil yang sangat bermanfaat bagi penulis. Tidak lupa penulis juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
vii
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Johnson, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus sebagai dosen penguji
yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
8. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan
penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
9. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
10. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
11. Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan nasihat dan saran selama perkuliahan.
12. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan, yang telah
viii
13. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
khususnya Bang Riky yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian
administratif selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.
14. Teman seperjuanganku dari SMA hingga kuliah, terimakasih untuk suka duka
yang sudah kita lewati. Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik.
15. Keluarga kos somplak, teman sejawat serta kakak-kakak dan adik, terima kasih
atas semua perhatian dan penghiburan yang telah kalian berikan.
16. Teman-teman akuntansi stambuk 2012 khususnya akuntansi A, terima kasih
untuk kebersamaan yang pernah kita lewati selama perkuliahan.
17. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kearah
yang lebih baik. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Medan, April 2017
Penulis,
ix DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 10
1.3 Pembatasan Masalah ... 10
1.4 Rumusan Masalah ... 10
1.5 Tujuan Penelitian ... 11
1.6 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
2.1 Kerangka Teoritis ... 12
x
2.1.1.1 Pengertian Kualitas Laporan Keuangan ... 12
2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 12
2.1.1.3 Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan ... 17
2.1.2 Sistem Pengendalian Internal ... 18
2.1.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal ... 18
2.1.2.2 Tujan Sistem Pengendalian Internal... 19
2.1.2.3 Unsur Sistem Pengendalian Internal ... 19
2.1.3 Audit Laporan Keuangan ... 22
2.1.3.1 Pengertian Audit Laporan Keuangan ... 22
2.1.3.2 Tujuan Audit Laporan Keuangan ... 24
2.1.3.3 Jenis Opini Audit Laporan Keuangan ... 25
2.1.4 Penerapan Good Governance ... 27
2.1.4.1 Pengertian Good Governance ... 27
2.1.4.2 Tujuan Penerapan Good Governance ... 27
2.2 Penelitian Terdahulu ... 29
2.3 Kerangka Berfikir ... 33
2.4 Hipotesis ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
3.2 Populasi dan Sampel ... 36
3.3 Variable Penelitian dan Defenisi Operasional... 37
xi
3.3.2 Defenisi Operasional... 38
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.5 Teknik Analisis Data ... 41
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 41
3.5.2 Uji Kualitas Data ... 41
3.5.2.1 Uji Validitas ... 42
3.5.2.2 Uji Realibilitas ... 42
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ... 43
3.5.3.1 Uji Normalitas... 43
3.5.3.2 Uji Multikolinieritas ... 43
3.5.3.4 Uji Heteroskedastisitas ... 44
3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 44
3.5.5 Koefisien Determinasi ... 45
3.5.6 Uji Hipotesis ... 46
3.5.6.1 Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Hasil Penelitian ... 47
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47
4.1.2 Hasil Analisis Data ... 48
4.1.2.1 Analisis Deskripsi Responden ... 48
4.1.2.1.1 Jenis Kelamin Responden ... 48
xii
4.1.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 51
4.1.2.3 Uji Kualitas Data ... 52
4.1.2.3.1 Uji Validitas ... 52
4.1.2.3.2 Uji Reliabilitas ... 54
4.1.2.4 Uji Asumsi Klasik ... 56
4.1.2.4.1 Uji Normalitas ... 56
4.1.2.4.2 Uji Multikolinieritas ... 58
4.1.2.4.3 Uji Heteroskedastisitas... 59
4.1.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda... 61
4.1.2.6 Koefisien Determinasi ... 63
4.1.2.7 Uji Hipotesis ... 64
4.1.2.7.1 Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 64
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
5.1 Kesimpulan... 68
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
4.1.2.1.3 Pendidikan Terakhir Responden.. ... 49
4.1.2.1.4 Golongan Jabatan Responden ... 50
4.1.2.1.5 Jabatan Responden ... 50
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kelompok Temuan Ketidakpatuhan atas Pemeriksaan LKPD Tahun 2015
... 3
Tabel 1.2 Kelompok Temuan Kelemahan SPI atas Pemeriksaan LKPD Tahun 2014 dan 2015 ... 5
Tabel 1.3 Perkembangan Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 - 2015 ... 7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 30
Tabel 3.1 Skala Pengukuran / Indikator Respon ... 41
Tabel 4.1 Tingkat Pengendalian Kuesioner ... 48
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 48
Tabel 4.3 Usia Responden ... 49
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ... 49
Tabel 4.5 Golongan Jabatan Responden ... 50
Tabel 4.6 Jabatan Responden ... 50
Tabel 4.7 Lama Bekerja Responden ... 51
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif ... 51
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kualitas Laporan Keuangan ... 52
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Internal ... 53
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Audit Laporan Keuangan ... 53
xiv
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Laporan Keuangan ... 55
Tabel 4.14 Hasil Uji Riliabilitas Sistem Pengendalian Internal ... 55
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Audit Laporan Keuangan ... 55
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Penerapan Good Governance ... 55
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas ... 56
Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinieritas ... 58
Tabel 4.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 59
Tabel 4.20 Hasil Regrersi Linear Berganda ... 61
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 35
Gambar 4.1 Grafik P-Plot... 57
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner Penelitian
Lampiran B Tabulasi Data
Lampiran C Hasil Ouput SPSS
Lampiran D Berkas Administratif
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Proses penyusunan laporan keuangan merupakan proses terpenting dari suatu
organisasi untuk mengetahui bagaimana kinerja atau eksistensi suatu organisasi
dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1
menjelaskan definisi laporan keuangan sebagai laporan yang terstruktur mengenai
posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
(PP No. 71, 2010). Menurut (Mahsun, dkk, 2011:115) Laporan keuangan merupakan
hasil dari proses akuntansi yang berisi informasi keuangan yang digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal. Informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat
mendukung pengambilan keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai.
Sebagai salah satu informasi yang paling berguna dalam rangka pengambilan
keputusan maka laporan keuangan haruslah berkualitas. Menurut (Harahap, 2008 :
126) Karakteristik kualitatif (kualitas) merupakan suatu ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakainya. Maka dari itu,
pemerintah daerah harus mampu menyajikan laporan keuangan yang mengandung
informasi keuangan yang berkualitas, karena laporan keuangan yang dihasilkan
oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan
di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) harus bermanfaat dan sesuai
dengan kebutuhan para pemakai (Nurillah, 2014). Laporan keuangan pemerintah
yang dihasilkan harus memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan
mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 (Nurillah, 2014).
Karakteristik kualitatif yang disyaratkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yakni (1) Relevan, laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, memprediksi masa depan, dan menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka. Selain itu informasi dapat dikatakan relevan jika disajikan tepat waktu dan lengkap. (2) Andal, informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. (3) Dapat dibandingkan, informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. (4) Dapat dipahami, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan pengelolaan keuangan secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif dan
transparan (Hariyanto, 2012). Dalam hal ini, pemerintah daerah berperan aktif untuk
menyajikan laporan keuangan yang berkualitas yaitu informasi yang terkandung di
dalamnya harus sesuai dengan kriteria nilai informasi yang disyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan tersebut. Namun, pada kenyataannya permasalahan di dalam
laporan keuangan pemerintahan sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah
terhadap masyarakat masih sering terdapat permasalahan dan keraguan akan
dari pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas 533 Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2015 yang diperiksa pada semester I tahun 2016
untuk seluruh daerah di Indonesia menemukan dan mencatat permasalahan
ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan meliputi 6.016
permasalahan ketidakpatuhan yang berdampak finansial terdiri dari permasalahan
yang mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp1,17 triliun, potensi kerugian daerah
sebesar Rp538,88 miliar, dan kekurangan penerimaan sebesar Rp809,01 miliar.
Selain itu terdapat permasalahan ketidakpatuhan yang tidak berdampak finansial
berupa penyimpangan administrasi. Dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Kelompok Temuan Ketidakpatuhan atas Pemeriksaan LKPD Tahun 2015
No. Kelompok Temuan Jumlah
Permasalahan %
Nilai
(Rp Juta) %
Ketidakpatuhan terhadap Ketentuan Perundang-undangan yang Mengakibatkan:
1 Kerugian Daerah 2.407 40,01 1.174.893,36 46,57
2 Potensi Kerugian Daerah 339 5,63 538.889,23 21,36
3 Kekurangan Penerimaan 901 14,98 809.013,51 32,07
4 Administrasi 2.369 39,38 - -
Total Ketidakpatuhan
terhadap Ketentuan
Perundang-undangan
6.016 100 2.522.796,10 100
Sumber: www.bpk.go.id (IHPS I Tahun 2016)
Permasalahan tersebut kerap terjadi karena masih terdapatnya kelemahan sistem
pengendalian internal pada pemerintah daerah sehingga menyebabkan ketidakpatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berdampak finansial. Sistem
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP No. 60 : 2008). Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri dari beberapa unsur, diantaranya (PP
No. 60: 2008): (1) Lingkungan pengendalian, (2) penilaian risiko, (3) kegiatan
pengendalian, (4) informasi dan komunikasi, (5) pemantauan pengendalian intern.
Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan
keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak
ukur yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik disebut dengan pengawasan intern (PP No. 60 Tahun
2008).
Pengawasan dalam sistem pengendalian internal diarahkan antara lain untuk
mendapatkan keyakinan yang wajar terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi,
keandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan (Soimah, 2014). Oleh sebab itu, jika penerapan SPI berjalan dengan baik
maka laporan keuangan yang dihasilkan akan mempunyai nilai informasi yang baik,
begitu juga sebaliknya jika penerapan SPI tidak berjalan dengan baik maka akan
memungkinkan laporan keuangan yang dihasilkan tidak mempunyai nilai informasi
Hasil pemeriksaan BPK atas LKPD tahun 2015 menunjukkan terdapat 6.150
kasus kelemahan SPI yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu permasalahan sistem
pengendalian akuntansi dan pelaporan, kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja, dan kelemahan struktur pengendalian intern. BPK
menemukan beberapa kasus kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan
tersebut, tediri atas: (1) Pencatatan belum dilakukan atau tidak akurat, (2) Proses
penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan, (3) Entitas terlambat menyampaikan
laporan, (4) Sistem informasi akuntansi dan laporan tidak memadai, (5) Sistem
informasi akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang memadai. Apabila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya ditemukan adanya peningkatan jumlah kasus
kelemahan SPI secara keseluruhan. Dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Kelompok Temuan Kelemahan SPI atas Pemeriksaan LKPD Tahun 2014 dan 2015
No. Kelompok Temuan Kelemahan SPI Jumlah Permasalahan Tahun 2014 Jumlah Permasalahan Tahun 2015
1. Kelemahan Sistem Pengendalian
Akuntansi dan Pelaporan. 2.222 2.353
2. Kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja.
2.598 2.450
3. Kelemahan Struktur Pengendalian
Intern. 1.158 1.347
Jumlah 5.978 6.150
Sumber: www.bpk.go.id (IHPS I Tahun 2016 dan IHPS I Tahun 2015)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) setiap tahunnya di audit dan
lima opini yang diberikan BPK, yaitu Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Opini
Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP DPP), Opini Wajar
Dengan Pengecualian (WDP), Opini Tidak Wajar (TW), dan Tidak Memberi
Pendapat (TMP). Ketika BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), artinya dapat dikatakan
bahwa laporan keuangan pemerintah daerah tersebut telah disajikan dan diungkapkan
secara wajar dan berkualitas karena telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang berlaku. Audit laporan keuangan merupakan suatu proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan (Mulyadi, 2010:9). Temuan-temuan yang dihasilkan dalam audit
laporan keuangan cenderung sangat bermanfaat. Temuan tersebut dapat menghasilkan
perbaikan struktur dan proses organisasi berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang
diberikan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.
(Rosdiani, 2011).
Berdasarkan data BPK, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 yang diperiksa pada semester I tahun 2016
menunjukkan hasil pemeriksaan atas 34 LKPD Provinsi Sumatera Utara hanya 6
LKPD yang memperoleh opini WTP atau sekitar 18%. Apabila dibandingkan dengan
opini TMP mengalami peningkatan dari 9% menjadi 12%, bahkan pada tahun 2015
terdapat 6 atau sekitar 18% LKPD terlambat diserahkan kepada BPK. Ketepatan
penyampaian LKPD Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 menurun drastis
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut
ini.
Tabel 1.3 Perkembangan Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 ± 2015
Tahun Opini Total
WTP WTP DPP WDP TW TMP *
2011 2 1 22 0 9 0 34
6% 3% 65% 0% 26% 0% 100%
2012 0 2 23 1 8 0 34
0% 6% 68% 3% 24% 0% 100%
2013 1 2 23 0 8 0 34
3% 6% 68% 0% 24% 0% 100%
2014 10 6 15 0 3 0 34
29% 18% 44% 0% 9% 0% 100%
2015 6 0 18 0 4 6 34
18% 0% 53% 0% 12% 18% 100%
* : Terlambat menyerahkan LKPD kepada BPK Sumber: www.bpk.go.id (IHPS I Tahun 2016)
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas diperlukan pula tata
kelola pemerintah yang baik (good governance). Sama halnya dengan SPI dan audit
laporan keuangan, penerapan good governance juga sangat berperan penting dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan. Ketiganya memiliki fungsi dan tujuan yang
dapat memberi dampak bagi hasil penyusunan laporan keuangan. Good governance
sering diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau sebagai suatu
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang
dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administrative,
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi
tumbuhnya aktivitas usaha (Mardiasmo, 2009:18). Konsep good governance ini
memiliki pengaruh dan peranan sangat penting dalam menghasilkan laporan keungan
pemerintah yang berkualitas. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dan pengaruh
globalisasi menyebabkan banyaknya tuntutan masyarakat terhadap pemerintah
mengenai tata kelola pemerintah yang baik. Namun, banyaknya kasus penyimpangan
yang terjadi di kalangan pemerintah, menyebabkan krisis kepercayaan publik. Seperti
yang terlihat pada temuan-temuan BPK pada laporan keuangan pemerintah daerah
tahun 2015 mengenai permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berdampak finansial. BPK menemukan beberapa kasus
ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang mengakibatkan
kerugian daerah, tediri atas: belanja perjalanan dinas fiktif, balanja atau pengadaan
fiktif lainnya, rekanan pengadaan barang/jasa tidak menyelesaikan pekerjaan,
kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang, kelebihan pembayaran selain
kekurangan volume, pemahalan harga (mark up), penggunaan uang/barang untuk
kepentingan pribadi, biaya perjalanan dinas ganda dan/atau melebihi standar,
pembayaran honorarium ganda dan/atau melebihi standar, spesifikasi barang/jasa
yang diterima tidak sesuai dengan kontrak, belanja tidak sesuai atau melebihi
ketentuan, pengembalian pinjaman/piutang atau dana bergulir macet, kelebihan
penetapan dan pembayaran restitusi pajak atau penetapan kompensasi kerugian,
daerah, dan lain-lain. (Sumber: www.bpk.go.id - IHPS I Tahun 2016). Dari masalah
yang terjadi tersebut disebabkan karena pemerintah daerah yang belum optimal dalam
menerapkan prinsip-prinsip good governance sehingga berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah karena keberhasilan penerapan good
governance itu sendiri dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkan.
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah khususnya provinsi sumatera utara
masih belum memenuhi kriteria nilai informasi yang disyaratkan. Mengingat bahwa
karakteristik kualitatif merupakan unsur penting dalam penyajian laporan keuangan
pemerintah daerah sebagai dasar pengambilan keputusan maka peneliti tertarik untuk
meneliti faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan kualitas laporan keuangan, yaitu: Mahaputra dan Putra (2014), Herawati
(2014), Zeyn (2011), Setyowati dan Isthika (2014), Oktarina, dkk. (2016), Azlim, dkk
(2012). Mengacu pada penelitian terdahulu, bahwa terdapat tingkat signifikansi yang
berbeda dari masing-masing variabel atribut kualitas laporan keuangan, peneliti
bermaksud mengkajinya melalui suatu penelitian dengan judul Pengaruh Sistem
Pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang masih kurang baik.
2. Rendahnya tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada
pemerintah daerah sehingga berdampak finansial.
3. Lemahnya sistem pengendalian internal pada pemerintah daerah.
4. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan pemerintah daerah oleh
perangkat kerja.
5. Penerapan good governance yang belum maksimal.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan agar
penelitian lebih terfokus pada topik yang dipilih adalah untuk mengetahui pengaruh
sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good
governance terhadap kualitas laporan keuangan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu, apakah sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan
penerapan good governance berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan,
dan penerapan good governance secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dalam
melihat pengaruh variabel-variabel yang mempengaruh kualitas laporan
keuangan. Dan bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat dikembangkan secara
luas lagi dengan menambah variabel-variabel lain selain variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
2. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur dibidang
penelitian tentang pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan
keuangan, dan penerapan good governance terhadap kualitas laporan
68 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan dan
diuraikan sebelumnya maka diperoleh kesimpulan yaitu sistem pengendalian internal,
audit laporan keuangan, dan penerapan good governance memiliki pengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < α (0,05), yang
artinya semakin baik penerapan sistem pengendalian internal, hasil audit laporan
keuangan, dan penerapan good gevernance, maka laporan keuangan yang dihasilkan
juga akan semakin berkualitas. Diketahui bahwa jika penerapan sistem pengendalian
internal berjalan dengan baik maka laporan keuangan yang dihasilkan akan
mempunyai nilai informasi yang baik, begitu juga dengan audit laporan keuangan
yaitu dapat meningkatkan kredibilitas informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan. Sama halnya dengan sistem pengendalian internal dan audit laporan,
penerapan good governance juga sangat berperan penting dalam meningkatkan
kualitas laporan keuangan. Ketiganya memiliki fungsi dan tujuan yang dapat
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan beberapa saran
untuk peneliti-peneliti selanjutnya maupun pihak yang berkepentingan antara lain:
1. Pemerintah daerah sebaiknya menerapkan sistem pengendalin internal,
memperbaiki struktur dan proses organisasi berdasarkan
rekomendasi-rekomendasi yang diperoleh dari hasil audit laporan keuangan, dan
memaksimalkan penerapan good governance sehingga laporan keuangan
pemerintah daerah bisa menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik lagi.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan data cakupan yang lebih
luas sehingga dapat menggambarkan kondisi yang ada dan memberikan hasil
yang lebih baik. Misalnya dengan menambah jumlah sampel yang digunakan.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini atau
70 Reporting. European Journal of Accounting, Auditing and Finance Research
Vol.4, No.7, pp.113-127, July 2016
Altamuro, Jennifer and Anne Beatty, 2010. How Does Internal Control Regulation
Affect Financial Reporting?. Journal of Accounting and Economics 49 (1-2):
58-74
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat
Arens and Loebbecke. 2012. Auditing Pendekatan Terbaru. Jakarta: Salemba Empat
Azlim, dkk. 2012. Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi
Pemerintahan Terhadap Kualitas Informasi Keuangan SKPD Di Kota Banda Aceh. Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 pp. 1- 14
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2015. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
Semester I Tahun 2015. Melalui http://www.bpk.go.id (25 Oktober 2016)
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2016. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
Semester I Tahun 2016. Melalui http://www.bpk.go.id (25 Oktober 2016)
Baridwan, Zaki. 2008. Sistem Akuntansi Peyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPPE
Boynton, William C., et al. 2007. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro
Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta : Rajawali Pers
Hariyanto, Agus. 2012. Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Pemerintahan di
Herawati, Tuti. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan (Survei Pada Organisasi Perangkat Daerah Pemda Cianjur). STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 1 ISSN : 1693-4482
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1
Tahun 2012 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Melalui http://www.google.com (03 Oktober 2016)
Kieso, Donald E, et al. 2010. Intermediate Accounting. Asia: John Wiley & Sons Inc.
Kuncoro, Mudrajat. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mahaputra, I Putu Upabayu Rama dan I Wayan Putra. 2014. Analisis Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.2 (2014): 230-244 ISSN:
2302-8556
Mahsun, Moh., dkk. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mulyadi. 2010. Auditing. Jakarta: Salemba Empat
Nurillah, As Syifa. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kota Depok).
Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 1, No. 1, Halm: 2337-3806
Nuryanto, Muhammad and Nunuy Nur Afiah. 2013. The Impact of Apparatus
Competence, Information Technology Utilization and Internal Control on Financial Statement Quality (Study on Local Government of Jakarta Province - Indonesia). World Review of Business Research Vol. 3. No. 4. November
2013 Issue. Pp. 157 – 171
Oktarina, Mia dkk. 2016. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan,
Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Di Kota Semarang. Journal Of Accounting,
Volume 2 No.2 Maret 2016
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Melalui http://www.google.com (03 Oktober 2016)
Premuroso, Ronald F., and Robert Houmes. 2012. Financial Statement Risk
Assessment Following The COSO Framework: An Instructional Case Study.
International Journal of Accounting and Information Management Vol. 20 No. 1, 2012 pp. 26-48.
Rosdiani, Hayyuning Tyas. 2011. Pengaruh Sistem Pengendalian Intenal, Audit
Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Salam, Dharma Setyawan. 2007. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan
Setyowati, Lilis dan Wikan Isthika. 2014. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Semarang.
Proceedings SNEB 2014: Hal. 4
Soimah, Siti. 2014. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara.
Bengkulu: Skripsi Universitas Bengkulu
Tasios, Stergios and Michalis Bekiaris. 2012. Auditor’s Perceptions of Financial
Reporting Quality: The Case of Greece. International Journal of Accounting
and Financial Reporting ISSN 2162-3082 2012, Vol. 2, No. 1
Tuasikal, Askam. 2009. Pengaruh Pengawasan, Pemahaman Sistem Akuntansi
Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 10, No. 1. Juni.
Hlm. 66-68
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Melalui http://www.google.com (04 Oktober 2016)
Widyananda, Herman. 2008. Revitalisasi Peran Internal Auditor Pemerintah untuk
Penegakan Good Governance di Indonesia. Publikasi, Seminar, Makalah, dan
Www.bpkp.go.id
Zeyn, Elvira. 2011. Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi