SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata Satu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh : Riki Purnama
1.05.07.014
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
sebuah lembaga Usaha yang berbadan hukum. Berdasarakan hasil penelitian, bahwa proses simpan pinjam yang sedang berjalan pada KPRI Sejahtera sudah terakuntansi dengan baik, seperti proses simpanan dan pinjaman sampai kepada laporan laba rugi dan laporan akhir tahun. namun proses-proses tersebut masih dilakukan dengan proses manual yaitu dengan berupa daftar isian dan setiap proses dimasukan kedalam buku besar atau buku kuning dan kemudian mengarsipkannya. Dengan bertambah banyaknya anggota KPRI Sejahtera mengalami banyak permasalahan dalam pengolahan data, baik dalam inputan atau pun dalam pencarian data. Dengan penumpukan data dan mengakibatkan keterlambatan dalam proses pengolahan data. Selain hal tersebut, kasir memiliki beberapa permasalahan lain seperti kesulitan dalam mencari dokumen ketika akan melakukan proses pengolahan data dan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga kurang efektif dan efisien karena belum adanya media penyimpanan yang lebih terintegrasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode waterfall yang sekaligus
menjadi metode pengembangan sistem, karena metode waterfall lebih terstruktur
dan paling mudah dimengerti dan dapat dikembangkan lagi. Adapun perangkat lunak untuk database, perancangan dan implementasi program menggunakan Microsoft Sql Server 2000 sebagai database dan Visual Basic 6.0.
Dengan adanya Sistem informasi simpan pinjam yang telah di rancang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada seperti mempermudah dan mempercepat dalam proses pengolahan data. Dan dengan adanya hak akses maka keamanan data dapat lebih terjamin. dan dapat mengefisiensi dan mengefektifkan waktu pekerjaan.
v ABSTRACT
Cooperative Public Servant of the Republic of Indonesia (KPRI)
Prosperous Business is an institution with legal status. Based on research results,
that the process of savings and loans that are running on KPRI Prosperous already
terakuntansi well, such as the savings and loans up to the income statement and
year-end report. but these processes are still done by manual process that is with a
list of entries and each process is incorporated into the general ledger or yellow
books and then archive it. With the growing number of members of the
Prosperous KPRI experienced many problems in data processing, either in input
or in search of data. By stacking the data and result in delays in processing the
data. Besides this, the cashier had some other problems such as difficulty in
finding a document when it will perform data processing and require longer
periods of time resulting in less effective and efficient because there are no more
integrated storage media.
The research method used is waterfall method which also became a
method of system development, because the waterfall method is more structured
and most easily understood and can be further developed. The software for
databases, design and implementation using Microsoft Sql Server 2000 as
database and Visual Basic 6.0.
With the savings and loan information system has been designed is
expected to overcome the existing problems such as simplify and expedite the
processing of data. And with the right to access the data security can be more
assured. and can mengefisiensi and streamline time job.
Key words: Information Systems, Cooperatives, Savings and Loans Information
vi
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi dan melengkapi persyaratan
Akademik pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul :
“Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Negeri Republik
Indonesia ( KPRI ) Sejahtera Kec.Rumpin Bogor”.
Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam
proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan
Skripsi ini untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan banyak Do’a dan
semangat untuk penulis. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak H. Dadang Munandar, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi.
vii
5. Bapak Tono Hartono, S.Si., MT selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan
memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan
skripsi ini.
6. Adikku Dede Kurnia dan Erika Sri Widya terima kasih atas doa dan semangat
yang telah diberikan.
7. Untuk seseorang yang sangat spesial “Irma Susilawati” dan untuk sahabat -
sahabatku Hena Herlina, Intan Rosalina, Annisa Dwi Anggesti, Vera
Rahayuningsih Supriyadin, Nyiemas Ratnaningsih, Ati Kartini, Rd. Fahmi
Iskandar, Dedy Wibowo R. terima kasih atas doa dan dukungannya dan
teman-teman di MI-1 angkatan 2007 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu terima kasih dukungannya.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah
memberikan motivasi, inspirasi, semangat dan do’a dengan tulus.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan dapat
menambah sumbangan pemikiran, khususnya yang berhubungan dengan tugas
akhir ini.
Bandung, Februari 2012
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR SIMBOL ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4.Kegunaan Penelitian ... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
1.5.Batasan Masalah ... 6
1.6.Lokasi dan Waktu ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Landasan Teori ... 1
2.1.1. Konsep Dasar Sistem ... 8
2.1.2. Bentuk Umum Sistem ... 9
2.1.3. Karakateristik Sistem ... 9
2.1.4. Klasifikasi Sistem ... 11
2.2.1. Siklus informasi ... 12
2.2.2. Kualitas Informasi ... 13
2.2.3. Nilai Informasi ... 14
2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi ... 15
2.4.Manfaat Sistem Informasi ... 16
2.5.Komponen Sistem Informasi ... 16
2.6.Jaringan Komputer ... 18
2.6.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 18
2.6.2. Topologi Jaringan ... 19
2.6.3. Manfaat jaringan Komputer ... 22
2.6.4. Pengertian Client/Server ... 24
2.7. Perangkat Lunak pendukung ... 24
2.7.1. Microsoft Visual basic 6.0 ... 24
2.7.2. Microsoft SQL Server 2000 ... 25
2.7.3. Crystal Report ... 26
2.7.4. Basis Data ... 26
2.8.Pengertian Koperasi ... 28
2.8.1. Fungsi Koperasi / Koperasi ... 28
2.8.2. Peran dan Tugas Koperasi ... 29
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian ... 30
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 30
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 31
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 32
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 33
3.2.Metode Penelitian ... 34
3.2.1.Desain Penelitian ... 34
3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 35
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 39
1. Flow Map ... 39
2. Diagram Kontek ... 39
3. Data Flow Diagram ... 40
4. Kamus Data ... 40
5. Normalisasi ... 42
6. Tabel Relasi ... 44
7. Entity Relationship Diagram ( ERD ) ... 45
3.2.4.Pengujian Software ... 48
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan ... 50
4.1.1.Analisis Dokumen ... 50
4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 53
4.1.2.1. Flow Map ... 57
4.1.2.2. Diagram kontek ... 61
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 62
4.1.3.Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 63
4.2.Perancangan Sistem ... 64
4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ... 65
4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 65
4.2.3.Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 66
4.2.3.1. Flow Map ... 68
4.2.3.2. Diagram kontek ... 69
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 70
b. DFD Level 2 ... 72
4.2.3.4. Kamus Data ... 75
4.2.4.Perancangan Basis Data ... 77
4.2.4.1. Normalisasi ... 77
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 80
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 81
4.2.4.4. Struktur File ... 82
4.2.4.5. Kodifikasi ... 84
4.2.5.Perancangan Antar Muka ... 85
4.2.5.1. Struktur Menu ... 85
4.2.5.2. Perancangan Input ... 86
4.2.5.3. Perancangan Output ... 95
4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan ... 99
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1.Implementasi ... 101
5.1.1.Batasan Implementasi (optional) ... 101
5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 101
5.1.3.Implementasi Perangkat Keras ... 102
5.1.4.Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 103
5.1.5.Implementasi Antar Muka ... 109
5.1.6.Implementasi Instalasi Program ... 129
5.1.7.Penggunaan Program ... 141
5.2.Pengujian ... 141
5.2.1.Rencana Pengujian ... 141
5.2.2.Kasus dan Hasil Pengujian ... 142
5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian ... 151
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan ... 152
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat
pesat dan sigifikan, yang mana diawali pada abad ke 21. Teknologi apapun
bertambah canggih. Seiring dengan perkembangan tersebut, penerapan teknologi
informasi atau lebih dikenal dengan teknologi komputer dalam setiap aspek
kehidupan sudah dianggap sebagai suatu kebutuhan. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa penerapan teknologi informasi pada sebuah perusahaan,
lembaga, sekolah, atau universitas perlu diterapkan agar pekerjaan tersebut bisa
lebih efektif dan efesien. Sehingga dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas
organisasi tersebut dan dapat menigkatkan daya saing perusahaan ataupun
instansi.
Sistem informasi merupakan salah satu alat bantu yang sangat diperlukan
untuk mendukung kelangsungan perkembangan suatu perusahaan atau instansi
pemerintah. Salah satu informasi yang sangat di butuhkan adalah Sistem
Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi. Sistem informasi ini sangat penting,
karena dapat mempermudah dalam mengolah data dan dapat mengefisienkan
waktu.
Bagi sebuah koperasi untuk dapat menjalankan kegiatannya yang berupa
informasi yang baik agar dapat mendukung kelancaran dan mempermudah
kegiatan yang dilakukan.
Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia ( KPRI ) Sejahtera
merupakan salah satu instansi pemerintah yang cukup memiliki peranan yang
sangat penting bagi kesejahteraan para pegawai negeri yang menjadi anggota
dalam koperasi tersebut. Karena sistem yang di gunakan masih benar-benar
dilakukan secara manual, yaitu dengan berupa daftar isian dan setiap proses
dimasukan kedalam buku besar atau buku kuning dan kemudian
mengarsipkannya. Dengan bertambah banyaknya anggota KPRI Sejahtera
mengalami banyak permasalahan dalam pengolahan data, baik dalam inputan atau
pun dalam pencarian data. Dengan penumpukan data dan mengakibatkan
keterlambatan dalam proses pengolahan data. Selain hal tersebut, kasir memiliki
beberapa permasalahan lain seperti kesulitan dalam mencari dokumen ketika akan
melakukan proses pengolahan data dan memerlukan waktu yang cukup lama
sehingga kurang efektif dan efisien.
Dengan adanya permasalahan yang dihadapi oleh KPRI Sejahtera ini,
maka penggunaan komputer sebagai tempat mengolah data berperan sangat
penting bagi kemajuan instansi. Salah satunya dengan sistem komputerisasi,
untuk itu di perlukan sebuah database dan suatu aplikasi demi keamanan data dan
dapat mempermudah dam mempercepat operator dalam mengolah data, jika tetap
memakai sistem yang lama dengan sistem manual yaitu dengan mencatat setiap
proses yang akan sangat menyita waktu atau kurang efektif dalam hal waktu,
3
pengolahan data. Karena penyimpanan yang dilakukan kurang baik, sehingga
banyak data yang rusak, karena tumpukan yang kurang rapi ataupun akibat di
makan rayap, sehingga dapat menyebabkan kerugian kepada instansi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka usaha yang dilakukan adalah
mencari tahu bagaimana sistem informasi simpan pinjam dapat memberikan
informasi yang tepat dan akurat yang di khususkan bagi KPRI Sejahtera, dimana
dari waktu ke waktu anggota semakin bertambah banyak sehingga staff
administrasi pun akan semakin kesulitan dalam melakukan pencarian data,
penyimpanan data seperti database, sangat membantu dan memudahkan staff
administrasi dalam mengolah data sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih
efektif dan efisien.
Dengan dibuat sistem informasi simpan pinjam ini diharapkan dapat
mengatasi masalah yang ada, seperti mempermudah dan mempercepat dalam
mengolah data dan menjaga keamanan dari pencurian data. Karena yang diberikan
hak akses untuk mengolah data hanya staff bagian administrasi, sehingga pihak
lain tidak dapat mengaksesnya karena harus ada password untuk dapat
mengoperasikannya. sehingga keamanan data dapat terjamin dan dapat
mengefisiensi dan mengefektifkan waktu pekerjaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil
tugas akhir dengan judul: “SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari suatu kegiatan
penelitian, yaitu untuk mengetahui latar belakang kelemahan-kelemahan yang
dihadapi serta masalah-masalah yang timbul dalam sistem yang berjalan. Adapun
permasalahan yang penulis temukan dalam sistem yang berjalan adalah sebagai
berikut :
1. Belum efektifnya Sistem Informasi pada KPRI Sejahtara karena proses
pengolahan data memerlukan waktu yang lama, karena masih dilakukan
secara manual yaitu dengan pencatatan dan memasukannya kedalam buku
kuning dan buku besar.
2. Tidak memiliki database sehingga terjadi penumpukan data, dan pencarian
data yang akan diproses sulit ditemukan karena tidak memiliki aplikasi
tersendiri.
3. File - file yang ada seperti data pinjaman, simpanan dan angsuran dapat
dengan mudah diakses oleh user lain karena tidak adanya pengontrolan hak
akses.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut :
5
2. Bagaimana cara membuat atau merancang Sistem Informasi yang dapat
berfungsi secara efektif dan efisien serta dapat mendukung proses yang
terjadi dalam pengolahan maupun pencarian data pada KPRI Sejahtera?
3. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Kepegawaian dengan
menggunakan hak akses yang di usulkan KPRI Sejahtera?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
Simpan Pinjam dengan membuat aplikasi yang dapat membantu sistem Simpanan
dan Pinjaman pada Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia ( KPRI )
Sejahtera sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisienkan kinerja pegawai.
Adapun yang menjadi tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk membangun sebuah Sistem Informasi Simpan Pinjam, yang dapat
mempersingkat waktu pengolahan data agar lebih efektif dan efisien.
2. Membangun sebuah Sistem Informasi untuk mempermudah proses
pengolahan dan pencarian data.
3. Untuk memudahkan pengontrolan hak akses, agar terhindar dari pencurian
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis
Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat digunakan secara optimal dan
tepat, sehingga dapat meningkatkan kinerja instansi, serta mengefisiensikan waktu
dalam proses pengolahan data dan pembuatan laporan sehingga user atau operator
akan lebih mudah dalam melakukan tugasnya.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan dibidang
teknologi khususnya yang berhubungan dengan Sistem Informasi Simpan Pinjam
di KPRI Sejahtera.
1.5. Batasan Masalah
Sistem Informasi Simpan Pinjam merupakan sistem yang di rancang untuk
dapat mempermudah dan mempercepat staff administrasi dalam proses
pengolahan data pada suatu koperasi seperti proses simpanan, pinjaman, dan
pembayaran angsuran.
Adapun batasan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1. Sistem informasi ini tidak mencakup masalah laporan akhir tahun, neraca
perbandingan dan buku besar.
7
3. Tools yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 sebagai program aplikasi
antar muka dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai program aplikasi
untuk membangun database-nya.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah di KPRI Sejahtera.
yang beralamat di Jl. Pradasamlawi Desa Kecamatan Rumpin. Bogor.
Adapun pelaksanaannya di mulai tanggal 27 September 2011 sampai
dengan tanggal 27 Desember 2011. Berikut ini adalah perencanaan penelitian
yang dilakukan peneliti, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1. Jadwal Penelitian
Penerapan
Pengumpulan Data
Analisis Sistem
Perancangan Sistem
Pembuatan Sistem
Pengujian Sistem
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan
dengan permasalah yang akan dibahas penulis sebagai dasar pemahaman dalam
mengimplementasikan konsep - konsep tersebut kedalam semua kegiatan
pengembangan sistem.
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian-bagian yang saling berkaitan
dan bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan keterkaitan antar
komponen atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam membentuk sebuah
sistem, karena semua sistem baik itu sistem besar yang kompleks maupun sistem
kecil yang sederhana pasti memiliki subsistem yang terbentuk dari beberapa
bagian atau elemen atau komponen yang saling bekerjasama. Sedangkan menurut
Jogianto (2005 : 1)
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya yang mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen
2.1.2. Bentuk Umum Sistem
Model dasar dari bentuk system adalah adanya masukan ( input ),
pengolahan ( process ) dan keluaran ( output ). Namun, system dapat
dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan ( database ). System
dapat terbuka dan tertutup. Pada system informasi biasanya adalah system
terbuka. Adapun system terbuka mempunyai arti system tersebut dapat menerima
berbagai masukan dari lingkungan sekitar.
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
( Sumber : Jogiyanto , 2003 : 40, Sistem Teknologi Informasi)
2.1.3. Karakteristik Sistem
Dari defenisi-definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
merupakan suatu koordinasi tujuan tertentu dari komponen-komponen yang saling
berhubungan. Adapun karakteristik ataupun sifat-sifat dari sistem tertentu yaitu:
1. Komponen-Komponen (Components)
Setiap sistem baik dari sistem skala besar ataupun kecil sekalipun memiliki
komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling
berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari
sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
10
2. Penghubung Sistem (System Interface)
Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain.
Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima
sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan
fungsi dari sistem.
3. Lingkungan Luar (Environment)
Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat
ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat
menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah
senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.
4. Batas Sistem (Bundary)
Daerah pemisah anatara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem memberikan ruang lingkup yang
jelas dari suatu sistem, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu
sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.
5. Masukan Sistem (Input)
Bahan atau energi yang dimasukan kedalam sistem. Energi ini dimasukan
kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem
agar dapat menghasilkan proses keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
7. Pengolahan Sistem (Process)
Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah
masukan menjadi keluaran / data menjadi informasi.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem dapat diakatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil
mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.
2.1.4. Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 6) dalam buku Analis dan
Desain Sistem Informasi, sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu
komponen dengan komponen lainnya. Sistem dapat diklasifikasikan kedalam
beberapa sudut pandang seperti berikut ini :
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstrack system) adalah sistem yang berisi gagasan atau
konsep. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara
fisik dapat dilihat.
b. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem Tertentu (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya
dapat diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system)
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
12
c. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan
tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.
d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh
manusia). Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Secara umum informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Informasi merupakan sumber
pengetahuan selain dari karya ilmiah. Menurut Jogiyanto HM (2005 :7-11) dalam
buku Analisis & Desain, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya..
2.2.1. Siklus Informasi
Informasi berasal dari data yang belum diolah. Data sendiri merupakan
bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data – item. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
Data diolah untuk menghasilkan informasi, penerima kemudian menerima
informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang
kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya membentuk suatu sisklus.
Proses (Model)
Hasil Tindakan Input (Data)
Keputusan (Tindakan) Data
(ditangkap) Penerima
Output (Informasi)
D
as
ar
dat
a
Sumber : Jogiyanto MH (2005 : 9)
2.2.2. Kualitas Informasi
Menurut salah satu ahli dalam bukunya menerangkan bahwa kualitas
informasi ditentukan oleh beberapa factor, yaitu :
1. Akurat dan teruji kebenarannya Informasi harus bebas dari kesalahan –
kesalahan dan tidak menyesatkan . kesalahan disini dapat berupa kesalahan
perhitungan maupun akibat dari gangguan (noise) yang dapat mengubah atau
merusak informasi
14
2. Kesempurnaan informasi Untuk mendukung factor yang di atas, maka kesempuranaan informasi menjadi factor penting, dimana informasi disajikan
lengkap tanpa pengurangan, penambahan atau pengubahan.
3. Tepat waktu Informasi harus disajikan dengan tepat waktu, mengingat
informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan
akan menimbulkan kekeliruan dalam mengambil keputusan.
4. Relevan Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi
tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan dan menjadi tidak berguna
jika diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.
5. Mudah dan Murah Cara dan biaya untuk memperoleh informasi menjadi bahan pertimbangan sendiri. Bialamana cara dan biaya untuk memperoleh
informasi sulit dan mahal, maka oran menjadi tidak berminat untuk
memperoleh atau mencari alternative subtitusinya. Biaya mahal disini, jika
bobot informasi tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.
2.2.3. Nilai Informasi
Nilai informasi (value Information) ditentuka dari dua hal yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan mendapatkaannya. Akan tetapi perlu diperhatikan
bahwa informasi yang digunakan didalam suatu system informasi umumnya
digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga, memungkinkan dan sulit
menggabungkan suatubagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan
keuntungan dengan suatu uang tetapi ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran
nilai informasi biasanyadihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost
benefit.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogyanto (2005 : 11) Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan
Kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses informasi.
5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari:
1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan.
16
3. Data, merupakan komponen dasar informasi.
4. Manusia (user).
2.4. Manfaat Sistem Informasi
Manfaat menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam buku
Analisis dan Desain Sistem Informasi yaitu untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
2.5. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga
dengan blok bangunan (building block), yaitu :
1. Komponen input atau komponen masukan
2. Komponen model
3. Komponen output atau komponen keluaran
4. Komponen teknologi
5. Komponen basis data
6. Komponen kontrol atau komponen pengendalian.
Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu
kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi
tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat
akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan
sebagai berikut ini :
1. Blok Masukan ( Input Block )
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2. Blok Model ( Model Block )
Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan
3. Blok Keluaran ( Output Block )
Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
4. Blok Teknologi ( Technology Block ).
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara menyeluruh
5. Blok Basis Data ( Database Block ).
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6. Blok Kendali ( Control Block )
Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi
18
2.6.Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana dalam bukunya yang berjudul “Jaringan Komputer”
mengartikan jaringan komputer ( computer network ) adalah suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat
dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer ( dan
perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya ) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Sehingga masing-masing komputer yang
terhubung tersebut dapat saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.
Untuk memudahkan memahaminya, para ahli membagi jarigan komputer
beberapa klasifikasi, diantarnya :
2.6.1. Jenis – Jenis Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi dalam bukunya Instalasi dan Konfigurasi Jaringan
Komputer (2010 : 2-6) mengemukakan suatu jaringan komputer memiliki skop
dan luasnya masing-masing. Dilihat dari sisi luas area network cakupan yang
dimiliki, jaringan computer dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Local Area Network (LAN)
LAN Merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi di
dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran
sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan
antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau
umum.
3. Wide Area Network (WAN)
WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali
mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN,
MAN, dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi
pemakai.
4. Internet
Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda LAN,
WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling terkoneksi.
2.6.2. Topologi Jaringan
Menurut Dede Sopandi (2010 : 27-32) dalam buku Instalasi dan
Konfigurasi Jaringan Komputer. Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan
interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis
20
Gambar 2.3. Jenis-jenis Topologi Jaringan Sumber : Dede Sopandi (2010 : 28)
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan
workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-macam topologi jaringan fisik, antara lain :
1. Topologi Star Network
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena
kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan
jaringan yang ada.
2. Topologi Bus Network
Pada topologi ini, node yang satu dengan node yang lain di hubungkan
dengan suatu jalur data atau bus. sistem topologi bus tidak memiliki central
node dan semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang
lainnya.
Gambar 2.5. Topologi Bus Network Sumber : Dede Sopandi (2010 : 29)
3. Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data
disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya
fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.
Server
22
4. Topoligi Tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan
gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu topologi star,
topologi ring, dan topologi bus.
Gambar 2.7. Topologi Tree Sumber : Dede Sopandi (2010 : 32)
2.6.3. Manfaat Jaringan Komputer
Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan/ organisasi, ada
beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing,
reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.
1. Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data
dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh
oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi source sharing adalah suatu usaha
2. Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi
yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada
salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang
digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka
perangkat yang lain dapat menggantikannya.
3. Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik dibanding
dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang
lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga
mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja
yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem memilih membangun
sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan
mainframe.
4. Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan
kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan
hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang
tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan
komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan
biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap
kontinyuitas kerja para pemakai.
5. Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi yang
baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan,
dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama
24
2.6.4. Pengertian Client/Server
Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu ( boleh lebih )
komputer di fungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server
melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan dapat berupa
akses Web, e-mail, file atau yang lainnya.
2.7.Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem informasi pelayanan pulsa
elektronik, sebagai berikut :
2.7.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dan sangat mudah untuk dipelajari. Kita dapat membuat program dengan
37 aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau pemrograman yang
memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut
dengan menggunakan modus grafik dan gambar. Microsoft Visual Basic 6.0 juga
menjadikan fasilitas yang memungkinkan kita untuk menyusun sebuah program
dengan memasang objek-objek grafik disebuah form.
Microsoft Visual Basic berasal dari bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code) (Madcoms, 2001;3). Karena
bahasa Visual Basic cukup mudah untuk dipelajari dan populer, maka hampir
Tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup populer di kalangan pemakai
PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBasic
( Quick Basic ). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Diera windows,
Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan
hingga Visual Basic 6.0 ini. Keunggulan Microsoft Visual Basic 6.0 adalah
sebagai berikut:
1. Mempunyai fasilitas toolbox yang dapat secara langsung mendesain
program yang akan dibuat.
2. Mempunyai jendela properties dimana dapat mengedit properti suatu
objek terpilih yang berada dalam suatu aplikasi.
2.7.2. Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang handal. Di desain untuk mendukung proses
transaksi yang besar seperti order online, inventory, akuntansi atau manufaktur.
Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada personal desktop di
Windows 2000 Profesional dan Windows Millenium.
Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka
database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk
menunjang hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft
SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa
26
sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat
lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam
pembuatan database adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.
2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB.
3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.
4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat
dibaca tetapi tidak bisa diedit.
5. Mendukung Web Database melalui IIS.
2.7.3. Crystal Report
Crystal reports merupakam program khusus untuk membuat laporan yang
terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan
(linkage). Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report lebih baik dan lebih
mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen
yang mudah digunakan.
2.7.4. Basis Data
Basis data yang sering disebut sebagai database adalah “kumpulan file
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record tersebut
terdiri atas field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field
tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan di rekam dalam satu record.
Adapun definisi-definisi yang berkaitan dengan database atau basis data
diantaranya adalah :
1. Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya di
rekam.
2. Atribut adalah setiap entity yang mempunyai sebutan untuk mewakili suatu
entity. Misalnya seorang siswa dapat dilihat atributnya seperti nama, nomor
siswa, alamat. Atribut juga sering disebut sebagai elemen, data field, data
item.
3. Data value adalah data actual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribut. Misalnya informasi tentang nama penduduk disimpan,
sedangkan data valuenya adalah Sutrisno, Budiman yang merupakan isi data
nama penduduk tersebut.
4. Record atau tuple adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
5. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang
sama, atribut yang sama, namun berbeda-beda data valuenya.
6. Database adalah suatu kumpulan file yang mempunyai kaitan dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan
28
7. Database Management Sistem (DBMS) adalah kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya.
2.8.Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation.
Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi
kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967,
koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan
beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas
koprasi di indonesia.
Landasan Idiil = Pancasila
Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
2.8.1. Fungsi Koperasi / Koperasi
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia.
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia.
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia.
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan
2.8.2. Peran dan Tugas Koperasi / Koperasi
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat Indonesia.
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia.
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
30
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Simpan Pinjam pada
Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia ( KPRI ) Sejahtera. Yang berlokasi
di Jl. Prada Samlawi Desa Rumpin Kecamatan Rumpin. Bogor 16350.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 1980 pengurus PGRI Cabang Kecamatan Rumpin mendirikan
sebuah BU ( Badan Usaha ) dalam bentuk simpanan dan pinjaman. Perjalanan ini
hanya bertahan selama 7 tahun, tepatnya tahun 1987, Badan usaha ini akhirnya di
bubarkan karena tidak memiliki badan hukum. Dan akhirnya membentuk sebuah
Koperasi Harapan Sejahtera pada waktu itu
Awal pembentukannya koperasi ini beranggotakan 20 orang yang d ketuai
oleh Bapak Yaya Supriatna, yang mengeluarkan keputusan bahwa setiap anggota
diwajibkan menabung tabungan pokok sebesar Rp 3000,- dan tabungan wajib
sebesar Rp 1000,- dengan total kas atau modal awal sebesar Rp 80.000,-
Koperasi ini awalnya tidak melakukan simpan pinjam, tetapi modal awal tersebut
digunakan untuk keperluan ATK koperasi itu sendiri. Dengan sangat tidak di duga
ternyata pada bulan kedua, banyak Para PNS berantusias menjadi anggota
Koperasi Harapan Sejahtera. Sehingga dalam tempo 4 bulan, seluruh anggota
bergabung. dari situ berawal koperasi dapat melakukan proses simpan pinjam,
dengan nominal pinjaman disesuaikan dengan kas yang ada.
Seiring dengan perkembangan koperasi dan anjuran dari pemerintah,
Dinas Dikbud Kecamatan Rumpin mengajukan permohonan pada kabupaten agar
Koperasi Harapan Sejahtera ini dapat berbadan hukum.
Pada tahun 2003 koperasi di ketuai oleh Bapak Tatang sampai sekarang,
dan kemudian Koperasi pun berubah nama menjadi Koperasi Pegawai Negeri
Republik Indonesia ( KPRI ) Sejahtera.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1. Visi
Dengan berkoperasi kita wujudkan Masyarakat Adil dan Makmur dan
Peranan Anggota merupakan kunci keberhasilan koperasi.
3.1.2.2. Misi
1. Meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota.
2. Mewujudkan pendapatan anggota yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
3. Memperkokoh perekonomian para Pegawai Negeri Sipil dengan jalan
32
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah pembagian tanggung jawab atau pembagian tugas
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk guna terciptanya efektivitas dan
efisiensi kerja. Oleh karena itu dibentuklah struktur organisasi guna
mempermudah pembagian tugas dan tanggung jawab.
Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada pada Koperasi Pegawai
Negeri Repubik Indonesia ( KPRI ) Sejahtera yang dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Ketua
Wakil / Manager
Bendahara / Staff Administrasi
Sekertaris
Kasir Juru Buku Juru Tagih
Badan Pengawas
3.1.4. Deskripsi Tugas
Uraian tugas dan tanggung jawabnya hanya orang-orang atau unit-unit
yang secara langsung ikut serta melaksanakan tercapainya tugas pokok/ tujuan
organisasi khususnya yang berhubungan dengan simpan pinjam, adapun uraian
tugas pada unit Pengawas, Ketua dan Bendahara yang berhubungan langsung
dengan sistem informasi Simpan Pinjam.
1. Badan Pengawas Merupakan anggota yang diberi tugas oleh rapat anggota
untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengeloalaan koperasi serta
membuat laporan tertulis hasil pengawasannya untuk dilaporkan pada saat rapat
anggota.
2. Ketua Memimpin Koperasi dalam menjalankan usahanya dan bertanggung
jawab terhadap seluruh kebijakan yang berkaitan dengan aktivitasnya guna
tercapainya tujuan Koperasi. Badan Pengawas Mengawasi jalannaya proses
yang terjadi pada koperasi.
3. Wakil / Manager bertugas mewakili ketua jika ketua sedang berhalangan atau
sedang tidak bertugas.
4. Sekertaris Bertugas Memelihara buku-buku administrasi, Bertanggung jawab
dalam bidang administrasi dan menyusun laporan organisasi.
5. Bendahara Mengkoordinir dan mengendalikan seluruh transaksi keuangan dan
penagihan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan yang berkaitan
dengan aktivitasnya guna tercapainya tujuan Koperasi.
6. Kasir menerima dan membayar pinjaman dan merekap keluar masuk
34
7. Juru Tagih merekap tabungan wajib, cicilan simpanan pokok dan pembayaran
simpanan pokok.
8. Juru Buku merekap jenis keuangan masuk dan keluar.
3.2. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam
mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Arikunto, S (2002 : 136) yang menyatakan
bahwa: “metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya.” Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka
metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan
penelitian. Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode deskriptif sebagai jenis dari penelitian. Metode penelitian deskriptif ini
merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu keadaan dari objek yang diteliti secara objektif. Penelitian
ini digunakan untuk menjelaskan masalah, kondisi atau fenomena yang dihadapi
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Metode pengumpulan data digunakan penulis untuk
mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penulisan proposal usulan
penelitian dengan tujuan membuat suatu perancangan Sistem Informasi Simpan
Pinjam. Dalam hal ini penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa
sumber data primer (observasi, wawancara) dan sumber data sekunder
(dokumentasi).
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek
yang sedang diteliti, cara yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data primer
ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi.
Observasi yaitu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan
pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan, dengan melihat atau
mengamati secara langsung pada instansi perusahaan yang terkait yaitu Koperasi
Pegawai Negeri Republik Indonesia ( KPRI ) Sejahtera. Observasi yang penulis
lakukan pada bagian Administrasi, dengan mengamati proses simpan pinjam dan
pembayaran angsuran dan pencatatan ke buku besar. Kemudian memyimpulkan
permasalahan yang dihadapi saat ini atau yang sedang terjadi. Dengan observasi
seperti ini, di harapkan dapat membantu memecakan permasalahan yang ada pada
bagian Administrasi di Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia ( KPRI )
36
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan / interview secara langsung kepada bagian yang terkait
tentang sistem Simpan Pinjam dan laporan yang ada di Koperasi Pegawai Negeri
Republik Indonesia ( KPRI ) Sejahtera. yaitu bagian Administrasi sebagai kajian
dalam pembuatan sistem informasi, kemudian akan diajukan sebagai sistem yang
baru.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan
teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.
Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh
data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi. Misalnya
pengertian dasar tentang sistem, pengertian tentang informasi, buku anggota, bukti
pengeluaran kas, bukti penerimaan kas dan sebagainya.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan adalah suatu cara yang dapat menyelesaikan suatu
permasalahan dalam sebuah sistem, dimana cara penyelesaiannya itu
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan
terstuktur. Dimana terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan
terstruktur diantaranya adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya
metode ini mudah dimengerti, selain itu metode terstruktur telah banyak
digunakan dalam pengembangan sistem informasi.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang ada. Model proses waterfall ialah model proses pembuatan sebuah system
yang terstruktur yang amat mudah dimengerti, seperti yang telah diketahui bahwa
dengan model proses waterfall sebuah system dapat dikembangkan lagi.
Pengertian dari waterfall itu sendiri adalah “pendekatan orientasi objek ke
pengembangan perangkat lunak yang terstruktur dan saling berhubungan antara
satu tahap dan tahap lainnya untuk mendapatkan hasil maksimal”
Adapun langkah-langkah dalam metode waterfall dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data – data dan
38
2. Analisis Sistem
Pada tahap ini adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan sesuai
dengan data-data yang telah diperoleh dari penelitian pada KPRI Sejahtera.
3. Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang diusulkan mengenai Sistem
Informasi Simpan Pinjam pada KPRI Sejahtera.
4. Pembuatan Sistem
Pada tahap ini dilakukan pembuatan suatu aplikasi berdasarkan perancangan
sistem yang diusulkan.
5. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, secara
black box ataupun white box.
6. Implementasi dan Pemeliharaan
Penelitian ini menggunakan metode Waterfall dikarenakan metode ini
mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, nyata dan praktis. Apabila terjadi
kesalahan, tahapan Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak
ditemukan pada langkah terdahulu.
Gambar 3.2. Model Waterfall
[Sumber : http://www.elektroindonesia.com/elektro/komp27.html]
3.2.3.3 Alat Bantu Analsis dan Perancangan
Untuk merancang system yang diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal
ini penyusun menggunakan alat bantunya yaitu:
1. Flowmap/ Flowchart
Flowmap mendefinisikan hubungan antara bagian, proses baik dengan
cara manual atau berbasis komputer dan aliran data dalam bentuk dokumen
masukan dan keluaran. Beberapa simbol yang digunakan dalam flowmap dapat
dilihat dalam lampiran “Daftar Simbol”.
2. Konteks Diagram
Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan sistem tersebut
dengan komponen-komponen diluar sistem atau sistem yang lain dapat
Pengumpulan data
Analisis sistem
Perancangan sistem
Pembuatan sistem
Pengujian sistem
40
digambarkan secara logika dengan diagram konteks. Definisi diagram konteks
adalah penggambaran semua elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem dan
elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem arus data yang masuk ke dalam
sistem dan luar sistem digambarkan dengan jelas.
3. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir
(misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data
tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hardisk, tape, disket dan sebagainya).
Data Flow Diagram ( DFD ) merupakan alat yang digunakan pada
metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Data Flow Diagram (DFD)
merupakan alat yang cukup popular sekarang ini, karena dapat menggambarkan
arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
Simbol-simbol yang sering digunakan pada DFD dapat dilihat dalam
lampiran “Daftar Simbol”.
4. Kamus Data (Data Dictionary)
Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) kamus Data adalah
sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan
sistem, dengan definisi yang tegar dan teliti, sehingga pemakai dan analisis sistem
penyimpan dan bahkan kalkulasi inter-mediate. Elemen-elemen dalam kamus
data :
1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang
mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus
data.
2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian
pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan
persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai
struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
3. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana
data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di kamus data agar mudah
mencari arus data di DAD.
4. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus
data terdiri dari itemitem data apa saja.
Contoh :
Nama Arus Data : Data Mahasiswa
Alias : -
Arus Data : Mahasiswa – Proses 2,
Proses 2 – File data mahasiswa
42
5. Normalisasi
Menurut Jogiyanto HM (2005 : 403) Normalisasi merupakan pengelompokan
data elemen-elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Dari
item-item data yang ada digunakan sebagai dasar dalam merancang basis data yang
lebih efisien.
Walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya
hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal
ketiga. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai ketiga bentuk tersebut
dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal.
1. Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form)
Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh mengandung
kelompok yang berulang.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)
Aturan normal kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada
kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal
kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field-field non-kunci
Contoh :
Bentuk Unnormal
Pegawai :{nip, nama, jam_masuk, jam_keluar, tgl_masuk, nip, nama,
total_jamkerja, nip, nama, alamat, status, jenis_kel, gol,
gapok_jam, jml_anak, jab, nip, nama, total_gajikerja,
tunj_anak, tunj_jab, total_gator, total_pot, nip, nama, alamat,
status, gol, gapok_jam, jml_anak,jab, total_jamkerja,
total_gajikerja, tunj_anak, tunj_jab, total_gator, total-pot,
total_gaber, nip, nama, alamat, status, gol, gapok_jam,
jml_anak, jab, total_jamkerja, total_gajikerja, tunj_anak,
tunj_jab, total_gator, total_pot, total_gaber, tgl_gajian}
Bentuk Normal Pertama
Pegawai :{nip, nama, jam_masuk, jam_keluar, tgl_masuk,
total_jamkerja, alamat, status, jenis_kel, gol, gapok_jam,
jml_anak, jab, total_gajikerja, tunj_anak, tunj_jab, total_gator,
total_pot, gapok_jam, total_gajikerja, total_gaber, tgl_gajian
Bentuk Normal kedua
Golongan :{gol**, gapok_jam}
Pegawai :{nip, nama, alamat, status, jenia_kel, jml_anak, jab,
jam_masuk, jam_keluar, tgl_masuk, total_jamkerja,,
total_gajikerja, tunj_anak, tunj_jab, total_gator, total_pot,
44
Bentuk Normal ketiga
Golongan : {gol**, gapok_jam}
Pegawai : {nip, nama, alamat, status, jenis_kel, jml_anak, jab, gol*}
Kehadiran : { jam_masuk, jam_keluar, tgl_masuk, nip*}
Gaji : { total_jamkerja, total_gajikerja, tunj_anak, tunj_jab,
total_gator, total_pot, total_pot, total_gajikerja, total_gaber,
tgl_gajian, nip*}
6. Relasi Tabel
Relasi tabel merupakan gambaran tentang hubungan antara tabel satu
dengan tabel yang lainnya yang ada di dalam suatu sistem.
Contoh tabel relasi pengobatan:
7. Entity Relationalship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi. ERDuntuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada
tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain.
Gambar 3.4. Entiti Sumber : Fathansyah (2007 : 80)
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.
46
c. Hubungan atauRelasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Relasi dapat dibedakan sebagai berikut : (Fathansyah, 2007 : 72)
1. Relasi Satu ke Satu (one to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, dan begitu sebaliknya setiap himpuan entitas B berhubungan
dengan paling banyak dengan satu himpunan entitas A.
Contoh :
Dosen 1 Mengepalai 1 Jurusan
nama_dosen alamat_dosen nama_dosen kode_jur kode_jur nama_jur
Gambar 3.6. Relasi satu ke satu Sumber : Fathansyah (2007 : 80)
2. Relasi Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana
setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan paling banyak
Contoh :
Dosen 1 mengajar N kuliah
nama_dosen alamat_dosen nama_dosen kode_jur kode_jur nama_jur
waktu tempat SKS Semester
Gambar 3.7. Relasi satu ke banyak
Sumber : Fathansyah (2007 : 81)
3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas A
Contoh :
mahasiswa N mempelajari N kuliah
nim alamat_mhs nim kode_kul kode_jur nama_jur
Indeks_nilai SKS Semester
Nama_mhs
Tgl_lahir
Gambar 3.8. Relasi banyak ke banyak