• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBUATAN MESIN PENGGILING KOPI BIJI SALAK KAPASITAS 21 KG/JAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PEMBUATAN MESIN PENGGILING KOPI BIJI SALAK KAPASITAS 21 KG/JAM."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING KOPI BIJI

SALAK KAPASITAS 21 KG/JAM

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya

Jurusan D3 Teknik Mesin

Disusun Oleh :

Ramses Fernando

NIM : 5133220021

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan kasih karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan

segala sesuatu yang penulis terima dari-Nya yang begitu berharga bagi kehidupan

penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di

Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

Laporan Tugas Akhir ini Berjudul “RANCANG BANGUN MESIN

PENGGILING KOPI BIJI SALAK KAPASITAS 21 KG/JAM” disusun untuk

menyelesaikan Pendidika Program Diploma III, Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan

Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak

pengalaman yang sangat berharga, dimana seluruh pelarajan selama tiga tahun

diterapkan langsung dalam penyusunan tugas akhir ini. Penulis merasa banyak

mendapat saran, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak selama

menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu, tidak lupa penulis mengucapkan

terimakasih khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

2. Drs. Hidir Efendi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Unimed

3. Drs. Robert Silaban, M.Pd selaku ketua Prodi Teknik Mesin D3 Unimed

4. Bapak Izwar Lubis ST, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini

5. Secara khusus saya ucapkan terimakasih kepada ayah saya

H.NAINGGOLAN, selaku orangtua dari penulis, serta kakak dan abang saya

Lusi Frisca mariani S.KM dan Hengki Feri Candra A.Md yang selalu memberi

(5)

v

6. Kepada Satu Tim PKM dan Tugas Akhir Penulis, Debby sinaga dan Maranata

Sihite yang selalu bekerjasama dan selalu berdiskusi dalam menyelesaikan

tugas akhir ini.

7. Teman-teman seperjuangan penulis stambuk 2013 D3 Teknik Mesin yang

juga banyak memberi dukungan, hiburan, doa serta arahan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan dari Tugas Akhir ini. Penulis berharap laporan Tugas Akhir ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Februari 2017

Penulis,

Ramses Fernando

(6)

vi

BAB II LANDASAN TEORI A. Kandungan Biji Salak... 6

B. Prinsip Kerja Mesin ... 6

(7)

vii

A. Pemilihan Bahan ... 18

1. Pemilihan Bahan Poros... 18

2. Pemilihan Bahan Casing Penggiling ... 18

3. Pemilihan Bahan Rangka Mesin ... 19

B. Daya Motor ... 19

1. Poros Pemecah Biji Salak ... 19

2. Silinder Pemecah Biji Salak ... 20

3. Inersi Puli... 21

4. Gaya Gesek ... 24

C. Poros ... 26

D. Puli ... 29

E. Sabuk ... 32

F. Perencanaan Bantalan ... 37

G. Perencanaan Pasak ... 41

H. Poros Penggiling ... 43

I. Perencanaan Penggiling ... 46

J. Perencanaan Kapasitas ... 49

BAB IV PEMBUATAN DAN HASIL UJI COBA A. Proses pembuatan(manufacturing) komponen utama ... 51

1. Pemecah biji salak ... 51

2. Penggiling biji salak ... 54

3. Poros pemecah ... 56

4. Hopper pemecah,penggiling,hoper masukkan dan luaran .... 58

5. Rangka mesin ... 59

6. Perakitan mesin penggiling kopi biji salak ... 62

B. Pembahasan Hasil Uji Coba Mesin ... 65

1. Persiapan Uji Coba ... 65

2. Percobaan Fungsional ... 65

3. Percobaan Kualitas ... 66

(8)

viii

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ……… 74

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Konstruksi Mesin Penggiling ... 8

Gambar 2. Hopper ... 9

Gambar 8. Jenis Bantalan Gelinding ... 17

Gambar 9. Profil L ... 19

Gambar 10. Model Pengujian Torsi ... 23

Gambar 11. Massa Biji Salak ... 24

Gambar 12. Puli ... 29

Gambar 13. Sabuk V ... 32

Gambar 14. Diagram Analisis Gaya ... 38

Gambar 15. Gaya Gesek pada Pasak... 41

Gambar 16. Penggiling biji salak ... 53

Gambar 17. Pembuatan silinder pemecah biji salak ... 53

Gambar 18. Penggiling biji salak ... 55

Gambar 19. Pembuaatan Poros pemecah ... 57

Gambar 20. Hopper pemecah,penggiling, hopper masukan dan luaran ... 59

Gambar 21. Pembuatan rangka mesin ... 62

Gambar 22. Perakitan komponen mesin penggiling ... 63

Gambar 23. Perakitan Mesin ... 64

Gambar 24. Mesin Penggiling... 64

Gambar 25. Massa biji salak dalam sekali penimbangan ... 66

Gambar 26. Massa gelas ukur ... 67

Gambar 27. Massa serbuk biji salak ... 68

(10)

xi

Gambar 29. Penimbangan akhir serbuk biji salak pada pengujian 2 ... 69

Gambar 30. Penimbangan akhir serbuk biji salak pada pengujian 3 ... 70

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurang lebih dari lima puluh persen penduduk Indonesia bermata

pencaharian dari sektor pertanian. Oleh karena itu kegiatan pertanian haruslah

menjadi kebanggaan kita, sebab dari dunia pertanian itulah produksi yang

menghidupi sebagian besar bangsa ini berasal. Kegiatan dalam sektor pertanian

merupakan salah satu kekuatan ekonomi kita. Karena jumlah penduduk kita terus

bertambah dan kebutuhan pangan senantiasa meningkat secara terus menerus,

menjadi tuntutan untuk terus meningkatkan produksi pertanian. Salah satu hasil

produksi pertanian yang selalu meningkat adalah produksi salak.

Kecamatan Angkola Barat adalah salah satu kecamatan penghasil salak

terbesar se-Indonesia dengan jumlah produksi 397.485 ton. Kecamatan Angkola

Barat adalah sentra utama dimana di Kecamatan ini terkenal dengan pepatah

“Salak sibakkua, dipangan sada mangido dua” (salak sibakkua dimakan satu,

malah minta dua). Dan faktor pendukung meningkatnya produksi salak di

kecamatan ini adalah antara lain, keunggulan sumber daya alam dan ketersedian

lahan dan iklim di kecamatan ini yang cocok untuk pengembangan budi daya

salak, sehingga memungkinkan Kecamatan ini untuk bercita-cita swasembada

salak.

Masyarakat sidempuan ataupun masyarakat yang tinggal di daerah berpenghasil

(12)

2

meningkatnya produksi olahan daging salak tersebut, sehingga menghasilkan

limbah salak yang berlebih. Dan dengan meningkatnya biji salak yang dihasilkan,

sehingga masyarakat yang hanya mengolah dagingnya saja kini sudah dapat

mengolah bijinya untuk dijadikan bubuk kopi dengan manfaat diantaranya dapat

menggempur hipertensi, asam urat serta melancarkan diare.

Proses pembuatan kopi biji salak ini dimulai dengan penjemuran biji salak

sampai betul-betul kering, lalu biji salak tersebut di sangrai hingga biji salak

berwarna hitam kecoklatan, setelah itu biji salak tersebut ditumbuk menggunakan

lesung kemudian di blender dan disaring untuk proses pengemasan selanjutnya.

Dan dengan proses pengolahan tersebut dalam sehari dapat menghasilkan 5

kg/hari. Dengan proses pengolahan biji salak yang tertera di atas memiliki

kelemahan yaitu pada proses penggilingan yang menggunakan tiga tahapan

sehingga dalam pengolahannya membutuhkan waktu yang lama dan

menghasilkan sedikit bubuk kopi saja.

Dari penjelasan diatas dapat dikaji sebuah masalah bahwa dalam proses

pembuatan kopi biji salak ini masih dengan cara tradisional dan membutuhkan

waktu yang lama. Untuk meningkatkan hasil pengolahan dan mempersingkat

penggilingan biji salak ini, maka dirancang suatu mesin yang mampu menggiling

biji salak menjadi bubuk kopi. Mesin penggiling biji salak yang dirancang ini

mampu meningkatkan hasil produksi dan mempersingkat waktu dalam

penggilingannya jika permintaan pasar meningkat.

Mesin ini dirancang khusus untuk menggiling biji salak menjadi bubuk kopi

(13)

3

dengan menekan biaya perancangan sekecil mungkin agar dapat dimiliki oleh

masyarakat industri rumahan.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perencanaan mesin ini

dibuat berdasarkan permasalahan yang timbul dalam perencanaan mesin, yaitu :

1. Bagaimana sistem penggilingan biji salak agar dapat menjadi bubuk kopi.

2. Bagaimana rancangan mesin penggiling biji salak yang dapat bekerja secara

efisien dalam waktu singkat.

3. Berapa daya dan putaran penggerak yang digunakan.

C. Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dalam perancangan mesin penggiling biji

salak ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penulisan Tugas

Akhir ini. Adapun hal-hal yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini

sebagai berikut :

1. Sistem penggilingan biji salak agar dapat menjadi bubuk kopi.

2. Perancangan mesin penggiling biji salak yang bekerja secara efisien dalam

waktu yang singkat.

3. Mengetahui komponen-komponen yang digunakan dalam perancangan mesin

penggiling biji salak.

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu sebagai

(14)

4

1. Bagaimanakah prinsip kerja mesin penggiling agar biji salak menjadi bubuk

kopi dan dapat bekerja secara efisien dalam waktu yang singkat?

E. Tujuan

Secara akademis tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat menyelesaikan program Diploma III di Universitas Negeri

Medan. Secara teknik tujuan dari penulisan dan perancangan ini adalah :

1. Mengetahui sistem penggilingan biji salak agar dapat menjadi bubuk kopi.

2. Untuk mengetahui komponen-komponen yang digunakan dalam perancangan

mesin penggiling biji salak.

3. Merencanakan konstruksi mesin penggiling yang aman bagi pengguna.

F. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan pengetahuan tentang perancangan dan kreativitas

mahasiswa.

b. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh dari

bangku perkuliahan.

c. Manambah pengetahuan dalam menciptakan suatu karya teknologi tepat

guna.

2. Bagi Universitas

a. Sebagai sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi

lulusan Universitas negeri Medan khususnya untuk program studi D3

(15)

5

3. Bagi Industri/Lembaga

a. Dapat menambah hasil produksi dan dapat menyesuaikan dengan

permintaan yang ada.

b. Dapat mempersingkat waktu pada proses penggilingan biji salak.

(16)

72 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil perancangan, manufacturing dan uji coba mesin penggiling kopi

biji salak, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Prinsip kerja mesin penggiling kopi biji salak terbagi jadi 2 tahap dimana tahap

pertama yaitu biji salak dipecah disilinder permecah lalu tahap kedua biji salak

digiling di gear penggiling lalu dapat lah hasil serbuk biji salak.

2. Dari hasil perhitungan dan uji coba mesin maka diperoleh kapasitas mesin

penggiling kopi biji salak 21 kg/jam

3. Dalam pembuatan mesin penggiling kopi biji salak ini, bahan-bahan yang

digunakan adalah besi siku 4 x 4 cm, pemecah biji salak dengan ukuran Ø 30

mm x 410 mm, poros horizontal Ø 25,4 x 750 mm, bearing 8 buah,besi plat

stainless stell dengan ketebalan 1 mm, pelat aluminium dengan ketebalan 1

mm, pully 5 inch dan pully 7 inch, v-belt tipe A-60 dan A-47 dan motor listrik

1400 rpm.

B. Saran

Adapun saran yang perlu diperhatikan pada mesin penggiling kopi biji salak

ini adalah :

1. Untuk keselamatan mesin, diharapkan bahwa biji salak yang akan dimasukkan

ke dalam hopper sudah betul-betul kering dan di sangrai sebab apabila tidak

kering atau disangrai penggiling dapat pecah atau patah bahkan tidak mampu

bekerja secara optimal.

2. Jika ada kerusakan, ada baiknya jika mematikan /menghentikan motor

penggerak terlebih dahulu sebelum diperbaiki.

3. Untuk menjaga umur mesin, ada baiknya jika perawatan dan perbaikan mesin

(17)

73

4. Untuk kedepan nya diharapkan mahasiswa lain mampu mengembangkan mesin

(18)

75

DAFTAR PUSTAKA

Creamer, Robert H. (1984). Machine Design. United Stated: Wesley Publishing Company.

Hanoto. (1981). Mekanika Teknik. TEDC:Bandung

Karta, I.W., Eva Susila, L.A., Mastra, I.N. Asnawa, P.G. (2015). Kandungan Gizi Pada Kopi Biji Salak. Denpasar: Jurnal Virgin.

Shigley, Joseph E, (1984). Perencanaan Teknik Mesin. Jakarta : Erlangga.

Sato,Takesi, (2000). Menggambar Mesin Menurut Standar Iso. Jakarta: Pradnya Paramita.

Sularso dan Kiyokatsu Suga. (1978). Dasar – Dasar Pemilihan dan Perencanaan Elemen Mesin. Jakarta : PT. Pradya Paramita.

Gambar

Gambar 31. Grafik pengujian ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Komponen-komponen utama yang digunakan dalam proses ini adalah roll penggiling /batu beji yang digerakan oleh poros utama dan pully untuk menggerakan rool penggiling.Daya yang

“ Perancangan Mesin Penggiling Gipsum Kapasitas 25 kg/jam Dengan Penggerak Energi Matahari (Solar Cell) “.. Adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini tidak

Dalam proses pembuatannya, mesin penyangrai kopi memiliki beberapa komponen penting yang harus dibuat diantaranya adalah rangka mesin berfungsi untuk menempatkan seluruh

Desain mesin penggiling dan pemeras jahe dengan kapasitas 120 kg/jam ini dirancang dengan mata-mata pisau yang steril dan anti korosif yang terbuat dari baja

Mesin penggiling daging bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses menggiling daging dan dapat meningkatkan efesiensi kerja dengan harapan mesin dapat

xi Gambar 4.23 Roda Mesin Sekam Padi 46 Gambar 4.24 Pembatas Mata Pisau 46 Gambar 4.25 Penggabungan Desain Rangka 47 Gambar 4.26 Penggabungan Komponen Mesin Penggiling Sekam Padi 47

Implikasi dari hasil survei ini terhadap inovasi kopi biji salak yaitu para pebisnis kopi biji salak juga harus memahami karakter konsumen tersebut apabila ingin masuk ke pasar kopi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGGILING BIJI-BIJI DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK KAPASITAS 2 KG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata 1