• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPOSISI DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA MAPLE LEAF RAG KARYA SCOTT JOPLIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPOSISI DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA MAPLE LEAF RAG KARYA SCOTT JOPLIN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPOSISI DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA

MAPLE LEAF RAG KARYA S. JOPLIN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TINTON SIBURIAN

NIM.2111542025

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

TINTON SIBURIAN. NIM.2111542025. ANALISIS KOMPOSISI DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA MAPLE LEAF RAG KARYA SCOTT JOPLIN. FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis komposisi dan teknk permainan piano pada maple leaf rag karya Scott joplin.

Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian sepertian biografi Scott joplin, pengertian analisis, pengertian bentuk musik dan tekik permainan piano.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti salam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sample pada penelitian ini berupa partitur lagu dan vidio maple leaf rag karya Scott joplin. Teknik pengumpulan data bersifat kerja laboratorium yakni menganalisis komposisi baik secara musik dan teknik permainan piano. Dan studi kepustakaan yang dilaksanakan di laboratorium Jurusan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh analisis komposisi maple leaf rag karya Scott Joplin memiliki 80 birama dengan 20 motif diantaranya motif asli ulangan harafiah dan pengembangan, sekwen naik dan turun, bridge, pembesaran interval, 20 frase dan merupakan lagu bentuk 5 bagian kompleks besar yang dimainkan dengan teknik-teknik permainan piano yang beragam yakni penekanan (aksen), sinkopasi dan penjarian. Interpretasi maple leaf rag menceritakan suasan pada musim gugur daun maple jatuh berlahan mengikuti hembusan angin.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada TUHAN

YESUS KRISTUS yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dari awal hingga akhir dengan judul

“Analisis Komposisi dan Teknik Perainan Piano Pada Maple Leaf Rag Karya Scott Joplin”.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyempaian

ide penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun untuk perbaikan di penulisan selanjutnya.

Dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan.

Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaiakn

Skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik.

4. Dr. Pulumun P Ginting, S.Sn, M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik.

5. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I.

(8)
(9)

i

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 9

A. Landasan Teoritis ... 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA ... 48

A. Komposisi Musik Maple Leaf Rag Karya Scott Joplin ... 48

(10)

ii

C. Teknik Permainan Piano Maple Leaf Rag ... 69

D. Interpretasi musik Maple Leaf Rag ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

(11)

1

terlepas dari kehidupan manusia, sebab seni tumbuh dan berkembang

ditengah-tengah manusia. Inspirasi, ide, gagasan yang dituangkan lewat seni pada dasarnya

bersumber dari perasaan manusia seperti sedih, senang, marah, kecewa, cinta atau

perasaan lain yang sedang dirasakan pencipta atau pelaku seni.

Seni yang diciptakan oleh pencipta atau pelaku seni biasanya melalui media

bunyi, suara, gerak, rupa, kata-kata secara tepat sehingga dapat diterima dan

dirasakan oleh penikmat atau pengamat seni. Musik merupakan cabang dari seni.

Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan dalam

mengekspresikan diri. Manusia menggunakan bunyi melalui suara manusia dan

ragam alat musik. Alat musik atau instrumen musik berperan sebagai media yaitu

alat penghantar atau penyalur inpirasi, ide, gagasan yang dituangkan komponis

dalam suatu komposisi yang ditulis dalam bentuk partitur dalam bentuk nada-nada

yang dapat didengar.

Alat musik dapat digolongkan berdasarkan sumber bunyi dan cara

memainkanya, alat musik sumber bunyinya dari dawai menghasilkan suara dari

getaran dawai yang dipetik atau dipukul. Bunyi yang dihasilkan melalui getaran

(12)

2

dawai mempunyai batasan waktu hingga tidak mengeluarkan bunyi. Contoh alat

musik yang bunyinya dari dawai adalah gitar, biola, kecapi, bass dan piano.

Piano merupakan alat musik jenis chordofone. Pada piano bunyi dihasilkan

dengan cara menekan papan tuts dan bekerja dengan dipukul melalui palu

(hummer). Keras lembutnya bunyi piano dikontrol lewat kuat lemahnya kita

menekan tuts yang kemudian mengalirkan energi tersebut ke palu dengan sistem

pengungkit. Piano akustik terbagi dua yaitu grand piano dan upright piano.

Instrumen ini pada umumnya memiliki delapan puluh delapan tuts atau tujuh

oktaf. Piano lazim dimainkan pada acara resmi, maupun acara hiburan. Pemain

piano dapat memainkan lagu lewat permainan musiknya secara tunggal maupun

group ansambel dan orkestra. Musisi yang memainkan piano tersebut biasanya

dijuluki pianist.

Salah satu negara yang memiliki banyak musisi terkenal sampai saat ini

adalah Amerika Serikat. Demikian juga dengan pianist asal Amerika Serikat.

Salah seorang pianist dan juga seorang komposer yang berasal dari Amerika

Serikat adalah Scott Joplin yang dijuluki sebagai king of ragtime.

Ragtime adalah musik orang kulit hitam pertama di Amerika Serikat yang

menggapai popularitas komersial secara luas. Hal ini menyebabkan terjadinya

revolusi di bidang musik, karena musik ini merupakan pengaruh besar pertama

dari budaya rakyat kulit hitam pada kalangan menengah orang kulit putih yang

dominan di Amerika. Dengan segera musik ini menjadi cukup populer di era

(13)

3

Stravinsky, Milhaud, Poulenc, dan Hindemith. Komponis Amerika Charles Ives

juga terpengaruh oleh ragtime.

Ragtime musik yang lincah, beritme, dan sangat gembira sangat erat

kaitannya dengan musik blues dan jazz. Namun yang membuat ragtime berbeda

adalah musik ini musik yang diimprovisasi. Bukan musik ditulis dan dimainkan

sesuai apa yang ditulis seperti aturan-aturan pada musik klasik dan juga beberapa

komposisi ragtime sangat sulit. Menurut Joplin sebaiknya jangan memainkan

ragtime dengan cepat secara sembarangan musik ini membutuhkan pemain yang

sensitif yang dapat menemukan tempo dan merasakan martabat musiknya.

Ragtime “klasik” diciptakan sebagai musik piano, ragtime mencakup

periode dari tahun 1890 hingga sekitar tahun 1915. Pada periode itu, maupun

dikemudian hari, ragtime telah ditranskrip untuk alat musik lainya, seperti

aransemen band ragtime Red Back Book. Dalam ragtime, seperti dalam Jazz, yang

membuat ritmenya terasa khas adalah cara pemasangan baris melodi yang

dilawankan dengan baris bas; yaitu not melodi ditunda atau dipercepat selama

setengah ketuk atau selama harga sebuah not seperdelapan sedangkan iringan

tangan kiri tetap stabil yang disebut sinkop.

Ragtime merupakan bentuk seni Amerika tingkat pertama, dan ragtime

klasik dari Scott Joplin membuat orang teringat akan Chopin, karena musik itu

disusun dengan indah dan merdu. Ragtime memiliki suara gembira yang tak

lazim, kelincahan yang mendasar, ritme ketukan kaki yang membuat seperti ingin

(14)

4

Pada tahun 1898 Joplin berhasil menjual enam karya musik untuk piano.

Dari keenamnya itu, hanya original rags, sebuah komposisi dari

potongan-potongan syair yang ada yang ditulisnya bersama orang lain, yang menampilkan

musik ragtime. Lima karyanya yang lain dua nyanyian yang disebut sebelumnya,

dua Other five were two songs dan dua lagu Mars dan sebuah lagu waltz.

Kemudian pada tahun 1899, Scott Joplin menjual karyanya yang kelak

menjadi sangat terkenal, “Maple leaf rag” kepada John Stark & Son, seorang

penerbit musik di Sedali,Missouri. Joplin menerima royalti sebanyak satu sen

untuk setiap kopianya dan diperkirakan bahwa Joplin memperoleh $360 per tahun

untuk karyanya ini selama hidupnya.“Maple leaf rag” karya Scott Joplininilah

yang akan penulisanalisis komposisi dan teknik permaianan pianonya.

B. Identifikasi Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka

umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah. Tujuan dari identifikasi

masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan

masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Iskandar dalam

Moleong (2014:163), yang mengatakan bahwa :

(15)

5

Dari uraian diatas maka permasalahan penelitian ini dapat di

identifikasi menjadi beberapa bagian diantaranya :

1. Bagaimana bentuk komposisis piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott

Joplin?

2. Bagaimana motif pada komposisi piano pada karya Maple Leaf Ragkarya

Scott Joplin?

3. Bagaimana teknik permainan piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott

Joplin?

4. Bagaimana tingkat kesulitan dalam teknik bermain piano pada karya Maple

Leaf Ragkarya Scott Joplin?

5. Bagaimana interpretasi karakteristik musik Maple Leaf Rag karya Scott

Joplin?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi seperti

keterbatasan waktu, dana dan luasnya cakupanan kemampuan teoritis maka

penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah. Pembatasan tersebut

sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:286) mengatakan bahwa:“Pembatasan

dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan kepada tingkat kepentingan masalah

yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu”.

Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian penelitian ini terbatas pada

(16)

6

1. Bagaimana bentuk komposisis piano pada karya Maple Leaf Ragkarya Scott

Joplin?

2. Bagaimana teknik permainan piano pada Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin?

3. Bagaimana interpretasi karakteristik musik Maple Leaf Ragkarya Scott Joplin.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang

hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk

menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,

sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Sesuai

dengan pendapat Moleong (2014:95) : “rumusan masalah yang bertumpu pada

fokus dapat berubah dan dapat disempurnakan dan hal itu memberikan warna

tersendiri pada penelitian kualitatif”.

Berdasakan uraian baik latar belakang masalah, identifikasi masalah serta

pembatasan masalah, maka permasalah dapat dirumuskan sebagai berikut

“Bagaimana Analisis Komposisi Dan Teknik Permainan Piano Pada Maple Leaf

Rag Karya S.Joplin”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan senantiasa berioritas pada tujuan, tanpa ada tujuan yang

jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak tahu apa yang akan dicapai

(17)

7

Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:397) yang mengatakan

bahwa “Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan

membuktian pengetahuan yang sebelumnya belum pernah ada atau belum

diketahui”.

Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk komposisi piano pada karya Maple Leaf

Rag karya Scott Joplin.

2. Untuk mengetahui bagaimana teknik permainan piano pada Maple Leaf Rag

karya Scott Joplin.

3. Untuk mengetahui bagaimana interpretasi karakteristik musik Maple Leaf Rag

karya Scott Joplin.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis.

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan sebagai pendekatan interpretasi

dan ekspresi karya musik berdasarkan komposisi teknik permainan.

2. Secara praktis

a) Bagi Guru / Dosen Biola

Sebagai sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran

yang sudah ada, sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan hasil yang diinginkan.

(18)

8

Mempermudah siswa untuk berlatih, hal ini karena materi-materi

pembelajarannya sudah tersusun sehingga siswa tidak menggantungkan

(19)

73

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dalam

menganalisis komposisi dan teknik permainan piano pada Maple Leaf Rag karya

Scott Joplin, maka penulis menarik kesimpulan, sebagai berikut :

1. Scott Joplin merupakan King Of Ragtime yang sangat terkenal dan sudah

menciptakan banyak komposisi musik ragtime sepanjang hidupnya. Salah satu

yang terkenal dari karyanya adalah Maple Leaf Rag.

2. Maple Leaf Rag dibuat pada tahun 1898 dan dipublikasikan untuk pertama

kalinya pada tahun 1899 di St.Louise Amerika yang kemudia karya ini

membuat dia menjadi sangat terkenal dia menerima royalti sebanyak satu sen

untuk setiap kopianya dan diperkirakan bahwa Joplin memperoleh $360 per

tahun untuk karyanya ini.

3. Maple Leaf Rag dimainkan dengan tonalitas As yang memiliki modulasi ke

Des dan kemudian kembali lagi ke As yang memiliki 85 birama, 10 motif

berbeda. Motif-motif ini dikembangkan dengan teknik pengulangan yang

bervariasi berisikan ulangan harafiah/repetisi, sekuens naik dan turun,

pengembangan nilai nada, pembesaran/pemerkecilan interval, variasi dan

jembatan/bridge.

4. Dinamika pada komposisi musik ini tidak banyak dan juga tidak tertulis seperti

ciri dari musik ragtime tidak ada aturan-aturan yang tertulis hanya interpretasi

dari musik ragtime yang diperlukan.

(20)

74

besar. Masing-masing bagian menceritakan tema yang berbeda. Susunan

komposisi ini adalah aa-bb-cc-a-dd.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Komposisi Maple Leaf Rag memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi

sehingga tidak semua orang dapat memainkan karya ini. Karya ini

membutuhkan interpretasi dan jiwa musik ragtime yang kuat. Untuk

memainkan karya ini sebaiknya pianis sering berlatih dan terlebih dahulu

mendengarkan musik-musik ragtime agar dapat menyatu dengan ayunan

melodi dan temponya.

2. Bagi mahasiswa yang ada dijurusan seni musik, jika ingin menganalisis

sebuah komposisi musik haruslah benar-benar menguasai ilmu analisis musik

dari pegenalan motif, frase, bentuk dan interpretasi dalam sebuah komposisi

musik.

3. Bagi mahasiswa yang memilih judul analisis komposisi musik sebagai judul

(21)

75

75 balok, seperti finale atau sibelius maupun encore untuk memudahkan dalam

penulisan dan menganalisis sebuah karya musik.

4. Bagi mahasiswa jurusan seni musik yang ingin menganalisis komposisi

musik baik instrument maupun vocal, sebaiknya memiliki banyak bukku teori

tentang analisis untuk dijadikan bahan refrensi.

5. Bagi mahasiswa yang akan menganalisis kerya musik sebaiknya memiliki

audio dan karya tersebut agar memperudah pengerjaan analisis motif, frase

dan interpretasi dan juga harus mengetahui biografi pencipta karya agar dapat

(22)

76 76

DAFTAR PUSTAKA

Baker-Jordan,Martha.2003.Practical Piano Pedagogy. USE : Warner Bros

Bonoe, Pono.2003.Kamus Musik.Yogyakarta : Kanisinus

Budilinggono, 1993. Bentuk dan Analisis Musik. jakarta : PT. Mahendra Sampana

Chase, Gilbert.1980. america’s Music. USE :Macmillan Publishers

Carlson, Betty dan Jane Stuart Smith, 2003. Karunia Musik. Surabaya. Momentum.

Hitchcock, 1986, Music in the United Stateds: A historical Introduction, new jersey, Printice Hall, Inc

Jamalus.1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta : Program Refresher C, Universitas Of Hausten.

Kamien, Roger. 1998. Music An Appreciaton. Boston : McGraw-Hill Humanities.

Kodijat, Latifah. 2003. Tangganada dan Trinada. Jakarta: Djambatan, Penuntun Mengajar Piano. Jakarta : Djambatan

Kingnam.1979.american music : a panorama. New York: Schimer Books.

Kodijat-Marzuki, Latifah.2002. Penuntun Mengajar Piano. Jakarta : Djambatan

Mack, Dieter.1995. Sejarah Musik Jilid 3. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi.

Moleong,Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya

Oliver, Harrison, Bolcon. 1996. The New Grove Gospel, Blues, and Jazz. London: Macmillan Publishers

Politoske, Daniel. 1988. Music. Bacelona : prentice-hall

Soeharto, M. 2008. Kamus Musik. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Syafiq, Muhamad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa, Cisya Kencana Orchestra, dan Forum Lingkar Pena.

(23)

77

Sidabutar, Asima. Analisis Komposisi Piano Grand Valse Briliiante op.18 karya Frederic Chopin. Jurnal Seni Musik. Universitas Negeri Medan

Simamora, Janto. 2012. Analisi Komposisi Musik Fourt Symphony III Scherno karya Thaikovsky.Skripsi.Universitas Negeri Medan

Soewito, 2001. Teknik Termudah Bermain Piano, Jakarta

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D); Alfabeta. Bandung

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Tinton Siburian lahir di Bahal Batu pada tanggal 26 Februari 1994.

Penulis merupakan anak keempat (4) dari enam (6) bersaudara, dari

pasangan (+) Jaultong Siburian dan Kesianna Manik.

Pada tahun 1999 penulis memulai pendidikannya Tingkat Sekolah

Dasar, di SD Negeri 094125 dan dinyatakan lulus di tingkat Sekolah Dasar pada tahun

2005. Kemudian pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Perdagangan, Kemudian pada tahun 2008 penulis

melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 11

Medan dan dinyatakan lulus di Tingkat SMA pada tahun 2011. Kemudian di tahun 2011

penulis melanjutkan pendidikannya di Tingkat Perguruan Tinggi melalui jalur PMP

diterima di Universitas Negeri Medan (UNIMED) Jurusan Sendratasik Program Studi

Referensi

Dokumen terkait

The sub-step looks at the results of the previous information entered with the aim to identify social groups that are particularly vulnerable to climate hazards and changes

1) Prinsip kerja dari Turbin mikrohidro dengan inverter daya ini mengubah energi potensial air menjadi energi listrik arus searah (DC).. Kecepatan air ini yang

Pokja ULP Pengadaan Truk Armroll pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket

When you check a source document into Content Server, you choose a template for the document and Classic HTML Conversion Editor automatically applies ranks to the content of

According to this author, if developing countries collectively adopt reasonable environ- mental standards in commodity production and increase the prices to include the cost of

Gambar 1 Contoh Penerapan Mask Majalah Bobo Objek yang digunakan dalam r sekolah MTs Al Ihsan untuk merancan yaitu ikon yang berasal dari Kota Sid udang dan ikan

16 Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang detail Raad Kerta yang yang mengizinkan seseorang untuk mengangkat sentana yang sama sekali tidak ada

Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai.. Anonim (2014c) Studi Calon Lokasi Penanaman dalam Rangka