• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN BENTUK KOMPOSISI PIANO THE ENTERTAINER KARYA SCOTT JOPLIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN BENTUK KOMPOSISI PIANO THE ENTERTAINER KARYA SCOTT JOPLIN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN BENTUK KOMPOSISI PIANO THE ENTERTAINER

KARYA SCOTT JOPLIN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

HANA CHARITA PRATIWI MANALU

NIM. 2111542008

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

HANA CHARITA PRATIWI MANALU. NIM 2111542008. KAJIAN

BENTUK KOMPOSISI PIANO THE ENTERTAINER KARYA SCOTT

JOPLIN. JURUSAN SENDRATASIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kajian bentuk komposisi piano the entertainer karya scott joplin, mengetahui ekspresi, interpretasi frase dan motif dalam komposisi piano the entertainer karya scott joplin, serta mengetahui karakteristik ragtime yang ada pada komposisi piano pada the entertainer karya scott joplin

Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian seperti biografi scott jolpin, teori kajian, teori bentuk musik, teori komposisi, teori piano, serta pengertian karakteristik ragtime

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel pada penelitian ini berupa partitur lagu dan video lagu The Entertainer karya Scott Jolpin. Teknik pengumpulan data bersifat kerja Laboratorium yakni mengkaji bentuk komposisi, ekspresi, dan interpretasi, serta karakteristik ragtime dan studi kepustakaan yang dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, serta pengertian karakteristik ragtime. Dari hasil penelitian kajian bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scott Joplin ini dapat diketahui bahwa karya tersebut memiliki 88 birama dengan 15 motif yang diantaranya motif pengulangan dan elongated, sequence naik dan sequence turun, bridge, pembesaran interval dan pengecilan interval, terdapat 21 frase dan merupakan bentuk lagu 5 bagian kompleks besar yang dimainkan dengan teknik Ragging yakni penekanan dan sinkopasi. Suasana lagu The Entertainer karya Scott Joplin ialah menceritakan tentang sekelopok penari yang membentuk lingkaran, menari secara berpasang-pasangan yang biasa disebut Cake Walk.

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademis dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) di Jurusan Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan. Adapun judul Skripsi ini adalah: “Kajian Bentuk Komposisi Piano The Entertainer Karya Scott Joplin”.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai hasil terbaik dalam penyelesaian Skripsi ini dan juga menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini tiak akan mungkin dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd., Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing II.

4. Dr. Pulumun P Ginting, S.Sn.,M.Sn., Ketua Program Studi Pendidikan Musik. 5. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi I.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, terima kasih banyak untuk ilmu dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

7. Orang tua yang sangat penulis kasihi dan banggakan, ayahanda Pdt. Chales Manalu dan ibunda Norita Pasaribu yang telah memberikan perhatian, bantuan materil dan motivasi, serta abang Sadrak Manalu dan adik-adik Gery dan Grace Manalu yang selalu mengingatkan dan memberi semangat.

8. Teman-teman kos gang Ibu Wulan, Jek, Melisa, Marina, Putri yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

(8)
(9)
(10)

iii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

A. Bentuk Komposisi Piano The Entertainer karya Scott Joplin 45

1. Kajian Bentuk... ... 49

2. Kajian Melodi dan Ritme... 52

3. Kajian Harmoni ... 57

B. Kajian Ekspresi dan Interpretasi pada Frase dan Motif dalam Komposisi Piano The Entertainer Karya Scott Joplin... 65

C. Kajian karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi piano The Entertainer karya Scott Joplin... ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 87

A. Kesimpulan... 87

B. Saran... 88

GLOSARIUM... 89

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian yang mencakup kegiatan bernyanyi dan memainkan alat musik. Secara khusus, musik merupakan curahan ide kreatif seseorang dalam bentuk nada, ritme, melodi, dan harmoni. Kegiatan seni musik tidak hanya sekedar mendengar musik, namun juga dapat dilakukan dengan bernyayi (vocal). Memainkan alat musik (instrumen) dengan memainkan salah satu karya musik, memimpin kelompok musik (direksi), menciptakan sebuah karya musik, dan juga mengkaji bentuk karya musik. Berdasarkan kegiatan-kegiatan seni musik tersebut, kegiatan mengkaji bentuk karya musik mungkin masih jarang dilakukan. Pada umumnya, musik difungsikan sebagai media hiburan, bahkan beberapa pihak menjadikan musik sebagai lahan bisnis, untuk keuntungan komersial dan sebagainya.

Kegiatan mengkaji bentuk karya musik saat ini masih jarang dilakukan. Dilihat dari perkembangan industri musik saat ini dan biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang sudah mempelajari musik secara mendalam. Musisi yang mampu mengkaji ulang bentuk dan karya musik dapat dipastikan bahwa musisi tersebut dapat menciptakan sebuah karya musik dengan baik.

(12)

susunan rangka lagu yang ditentukan menurut bagian-bagian kalimatnya (Banoe, 2003 : 151). Sebuah karya musik yang mempunyai struktur frase dan struktur periode adalah bagian-bagian yang luas atau panjang dari struktur musik. Kegiatan mengkaji sebuah bentuk karya musik bukanlah sebuah hal yang mudah dilakukan. Sang pengkaji memerlukan pemahaman terhadap musik yang cukup dalam. Pemahaman musik yang dalam akan mempermudah pengerjaaan kegiatan pengkajian bentuk karya musik ini. Pemahan akan musik yang mendalam meliputi mampu membaca notasi balok, menguasai ilmu harmoni, menguasai teori musik dan solfegio yang baik.

Ketika komponis menciptakan sebuah karya musik dan menuliskannya kedalam sebuah partitur, komponis tentunya juga akan menulis ekspresi musik yang diinginkan saat memainkan bagian perbagian dari karyanya tersebut seperti dinamik dan tempo, sehingga orang lain yang akan memainkan karya tersebut hanya perlu membaca dan memahami setiap ekspresi musik yang telah ditulis oleh komponis yang sudah menuliskan ekspresi musik yang diinginkan saat menuliskan karya tersebut kedalam sebuah partitur. Pada saat karya musik tersebut dimainkan kembali oleh orang yang berbeda dengan penjiwaan atau interpretasi yang tepat pesan dan makna dari karya yang dimaksudkan oleh komponis masih bisa dirasakan para pendengar yang sedang mendengarkan karya tersebut.

(13)

instrumen piano. Piano adalah sebuah alat musik yang dimainkan dengan menekan tuts yang berwarna hitam dan putih dengan jemari tangan dan sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia. Alat musik piano tergolong dalam jenis alat musik idiophone, dimana sumber bunyi dari alat musik ini berasal dari alat musik itu sendiri. Dari zaman dahulu instrumen piano ini sudah sangat digemari dikalangan masyarakat menengah atas, namun saat ini tidak hanya masyarakat menengah atas saja yang menggemari instrumen piano ini tapi sudah menyeluruh hingga menengah kebawah. Terbukti karena banyaknya peminat di tempat-tempat les musik yang menginginkan untuk belajar bermain piano pada saat ini.

(14)

vokal, dan improvisasi, contoh black music adalah Hip-Hop, Rap, Blues, jazz. Dari sinilah era musik ragtime berkembang dan kemudian dianggap sebagai awal dari musik jazz dimulai dan dikembangkan oleh tokoh musik ragtime seperti Joseph Lamb, James Scott, Louise Chauvin, MayAufderheide, Eubie Blake, Scott Joplin dan lain-lain. Namun tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan sekaligus mempopulerkan musik rag adalah Scott Joplin ketika ia memperkenalkan karyanya Original Rags pada tahun 1899.

Scoot Joplin ialah seorang komponis yang berasal dari Linden Texas dan merupakan komponis yang paling terkenal sebagai komponis musik ragtime hingga saat ini. Ragtime mencakup periode dari yahun 1890 hingga sekitar tahun 1915. Ragtime merupakan genre musik yang lahir dari proses asimilasi antara dua kebudayaan yakni tradisi musik Afrika dan Eropa yang sangat structural. Ragged Time yang arti arafiahnya waktunya menggoda dengan lelucon merupakan bentuk

musik yang kental dengan penggabungan unsur-unsur ritem Afrika ke dalam tradisi musik Eropa, maka orang sering menyebut bahwa ragtime adalah White

music, played Black

.

(15)

tiga atau empat bagian yang terdiri dari 16 bar yang dikombinasikan dengan melodi yang sinkopasi dengan iringan duple rythm oom-pah. Suara treble yang dimainkan oleh tangan kanan mengadaptasi dari ritem Afrika yang memliki ritem yang kompleks dan rumit dan dikombinasikan dengan tangan kiri yang harus memainkan pola ritem yang berulang-ulang dan konstan. Penekanan atau aksentuasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam memainkan Ragtime yang disebut dengan teknik Ragging.

Karya musik yang menjadi objek penelitian dan yang akan dikaji bentuk komposisinya adalah sebuah karya piano yang berjudul The Entertainer yang diciptakan oleh Scoot Joplin. The Entertainer adalah sebuah karya Rag Klasik yang ditulis Scoot Joplin pada tahun 1902. Alasan lain yang membuat penulis ingin meneliti komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin ini, ialah pada tahun 1973 Amerika mengeluarkan film yang berjudul The Sting, dan lagu The Entertainer menjadi musik tema pada film ini. Film The Sting memenangkan

Academy Award pada tahun 1974 dan lagu The Entertainer sebagai musik tema

(16)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, terdapat beberapa permasalahan yang muncul. Maka penulis perlu melakukan identifikasi masalah agar masalah penelitian tidak terlalu luas. Permasalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin?

2. Bagaimanakah karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi piano The Entertainer Karya Scoot Joplin?

3. Bagaimana kesesuaian harmoni dengan melodi pada The Entertainer karya Scoot Jolpin?

4. Bagaimana motif dan teknik pengembangan motif pada komposisi piano The Entertainer karya Scott Joplin?

5. Bagaimanakah ekspresi dan interpretasi pada lagu The Entertainer karya Scoot Joplin?

C.Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah upaya untuk menetapkan batasan permasalahan dengan jelas, yakni faktor-faktor yang dimaksudkan dengan jelas dalam ruang lingkup masalah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hariwijaya (2008:47) yang menyatakan bahwa “Sempitkanlah ruang lingkup penelitian anda, agar anda bisa berbicara

banyak dari satu bahasan yang sempit.” Maka berdasarkan identifikasi masalah

(17)

1. Bagaimana bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin?

2. Bagaimanakah karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi piano The Entertainer Karya Scoot Joplin?

3. Bagaimanakah ekspresi dan interpretasi pada lagu The Entertainer karya Scoot Joplin?

D. Rumusan Masalah

Menurut Moleong (2010:94) menyatakan bahwa:

“Perumusan masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarah pada upaya untuk memahami atau menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan dan yang ada dalam masalah tersebut. Rumusan masalah yang bertumpu pada fokus dapat berubah dan dapat disempurnakan dan hal itu dapat memberikan warna tersendiri pada penelitian kualitatif. “

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikais masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana bentuk musik dan bentuk komposisi serta ekspresi

interpretasi dan karakteristik Ragtime pada Komposisi Piano The Entertainer karya Scott Joplin”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang diadakan harus memiliki tujuan yang diharapkan dapat tercapai untuk kemajuan yang lebih baik. Menurut Hariwijaya (2008:50) mengatakan bahwa : “Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai

(18)

Menurut Soewadji (2012:92) menyatakan bahwa :

“Tujuan penelitian adalah merupakan rumusan dari apa yang hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitiannya. Dengan rumusan tujuan penelitian disamping dapat diketahui pikiran dan arah suatu penelitian juga dapat digunakan oleh peneliti untuk memperjelas atau lebih menegaskan fenomena yang sedang diteliti.”

Berdasarkan pendapat tersebut maka tujuan penelitian harus selaras dengan tujuan masalah. Maka penulis akan menguraikan tujuan dari penelitian ini, yakni sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bentuk komposisi piano The Entertainer karya Scoot Joplin. 2. Untuk mengetahui karakteristik Ragtime yang terdapat pada komposisi piano

The Entertainer Karya Scoot Joplin.

3. Untuk mengetahui ekspresi dan interpretasi pada komposisi paino The Entertainer karya Scoot Joplin?

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan masalah, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat sehingga penelitian itu tidak hanya teori semata tetapi juga dapat digunakan dan dipakai oleh pihak-pihak lain yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) mengatakan bahwa : “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil

penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dau hal yakni kegunaan dalam pengembangan ilmu dan manfaat dibidang praktik.”

(19)

1. Bahan informasi kepada masyarakat, khususnya bagi penyuka musik Ragtime agar dapat menikmati musik secara mendalam.

2. Menambah wawasan penulis, pengajar musik dan masyarakat pecinta musik. 3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi bahan acuan pada penelitian yang

relevan di kemudian hari.

4. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dibidang kajian bentuk komposisi piano.

(20)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan melakukan kajian terhadap karya komposisi piano The Entertainer karya Scott Joplin di Laboratorium, maka peneliti membuat satu kesimpulan sebagai berikut:

1. Karya komposisi piano Entertainer karya Scott Joplin memiliki jumlah birama sebanyak 86 birama dengan tempo yang tidak cepat dan mengalami modulasi dari C Mayor ke F Mayor, kemudian kembali ke C Mayor serta memiliki IV bentuk dengan alur I-II-I’-III-IV.

2. Tanda Ekpresi yang terdapat dalam karya ini yaitu Forte (f), Forzando(fz), Piano (p), Aksen (^), < (cressendo), > ( decressendo), Mezzo Forte (mf).

3. Karya komposisi piano Entertainer karya Scott Joplin memiliki karakteristik yang sesuai dengan masa Ragtime dengan menggunakan teknik Ragging pada setiap biramanya, Karya ini dibentuk dari 4 melodi berbeda yang masing-masing terdiri atas 16 bertanda ulang atau 32 birama, dan meiliki satu pengantar atau vamp pendek, dan, Memiliki tanda sukat 2/4 atau dimainkan dalam two beat. Alur bas yang tetap dari nada tunggal pada tangan kiri bergerang setengah kali lebih lambat dari pada melodi tersinkopasi pada tangan kanan: not-not beraksen kuat dihadapkan dengan penekanan reguler

(21)

88

bas, serta tempo yang tidak cepat dan menciptakan suasana ceria dan mengajak para pendengar untuk menari.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan, maka peneliti mengajukan bebera saran demi tercapainya manfaat diadakannya penelitian ini, yakni sebagai berikut :

1. Kepada generasi muda yang memiliki niat untuk melakukan kajian terhadap karya komposisi piano, disarankan untuk mempelajari karya itu dengan teliti sebagai acuan untuk mengkaji karya komposisi lain.

2. Kepada pihak-pihak yang mencintai seni, khusus nya seni musik untuk dapat mendemonstrasikan karya ini sesering mungkin dengan tujuan untuk memperkenalkan karya ini kepada masyarakat.

3. Kepada institusi pendidikan, terutama pendidikan seni musik, untuk dapat memberi pendidikan tentang kajian bentuk musik sehingga pada generasi berikutnya muncul peneliti-peneliti baru dalam kajian bentuk musik. Sehingga berguna pada perkembangan musik.

(22)

94

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003, Kamus Musik, Yogyakarta : Penerbit Kasinus

Bolcom, William dkk. 1986. The New Grove Gospel, Blues And Jazz With Spiritual And Ragtime,. New York. W.W Norton & Company

Busroh, Jamalus. 1992, Pendidikan Kesenian Musik I, Jakarta. Depdikbud

Carlson, Betty dan Jane Stuart Smith, 2003. Karunia Musik. Surabaya. Momentum.

Hariwijaya, M dan Triton. 2008, Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Yogyakarta. ORYZA

hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kajian/diakses tanggal 08/08/15

Kingman, Daniel.1979. American Music:A Panorama. New York. Schirmer Books.

Linggono, Budi. 1993, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud

Mack, Dieter.1995. Sejarah Musik Jilid 3. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi.

Miller, Michael. 2002. Music Theory. United States Of America.

Moleong, Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT Remaja Rosdakarya

Pasaribu, Sarah Dermawan, 2012. Analisis Komposisi Piano Kamadjaja Karya Mochtar Embut. Skripsi. Universitas Negeri Medan

Politoske, Daniel.T. 1988, Music, Barcelona. Prentice-Hall.Inc

S, Monica Soarez , 2013. Kajian Musik dan Lagu Pada Ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal (Studi Bentuk dan Makna).Skripsi Universitas Negeri Medan.

Seoharto, M. 1998. Kamus Musik, Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia

(23)

95

Sidabutar, Asima. Analisis Komposisi Piano Grand Valse Briliiante op.18 karya Frederic Chopin. Jurnal Seni Musik. Universitas Negeri Medan

Simamora, Janto. 2012. Analisis Komposisi Musik Fourt Symphony III Scherno karya Thaikovsky. Skripsi. Universitas Negeri Medan

Simorangkir, Riynn Mareti, 2007. Skripsi. Analisis Komposisi Piano Sonata Op.10 no. 1 C Minor Karya Ludwig Van Beethoven. Skripsi.

Sj, Prier, Edmund, Karl. 2013, Ilmu Bentuk musik(cetakan kedua), Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi

Soewadji, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung. Alfabeta

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta

, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta

, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta

Szwed, John F. 2008, Memahami dan Menikmati Jazz, Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

(24)

89

GLOSARIUM

A

Accordo (it) Akord. Sejumlah nada (paling sedikit tiga) yang dimainkan bersama-sama

Accent, Ing. Aksen, tekanan. Khususnya yang mendapat tekanan lebih dari yang lainnya, baik dari kata-kata maupu melodi lagu

Aransemen. Arrangement, Ing. Usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk suatu pegelaran

B

Band, Ing. Kelompok pemain musik dengan peralatan yang disesuaikan dengan tujuan pengadaannya

Bas. Bass, Ing. Basse, Pr. Basso, It. Wilayah bunyi yang rendah dan besar

Balikan, Pembalikan. Salah satu teknik pengembangan motif dimana, motif memiliki arah yang berlawanan dari motif awal

Bentuk Musik. Form, Ing. Susunan rangka lagu yang ditentukan menurut bagian kaliamat nya yang dapat dirumuskan (A-B) (A-B-A) dan yang lain.

C

Cresendo. Volume suara semakin kuat

(25)

90

Decressendo. Volume suara semakin lembut. Lawan dari crescendo

Dinamik. Keras lembutnya dalam memainkan musik, dinyatakan dengan berbagai istilah seperti: f (forte), p (piano) dan lain-lain

E

Ekspresi. Bagaimana seseorang mengungkapkan atau menyampaikan pesan yang tersirat dari sebuah lagu.

Ending, Ing. Bagian dalam karya yang merupakan penutup.

F

Frase. Pembagian lagu menurut kalimatnya.

G

H

Harmoni. Harmony, Ing. Cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas perihal keindahan komposisi musik

Harmonis. Serasi, selaras, seimbang

I

Improvisasi. Teknik bermain musik yang sifatnya spontan, seperti yang sedang terlintas pada saat itu.

(26)

91

Irama. Gerak yang teratur mengalir, karena munculnya aksen secara tetap

Interpretasi. Penafsiran. Memainkan suatu komposisi dengan penghayatan menurut penafsiran pribadi pemain dalam memainkan kehendak sang komponis

Interval. Karak antara nada satu dengan nada yang lain

Intro. Bagian awal atau pembuka dalam sebuah karya

J

Jazz. Ragam irama musik yang populer di Amerika tahun 1914 yang berasal dari kaum Negro New Orleans

K

Kadens. Cadence, Ing. Pengakhiran, Cara yang ditempuh untuk mengakhiri komposisi musik dengan berbagai kemungkinan kombinasi ragam akord,

sehingga efek berakhirnya sebuah lagu dapat terasa.

Komponis. Pencipta komposisi musil yang biasanya karyanya dimainkan oleh musisi dari berbagai zaman sesudahnya.

Komposer. Pihak atau orang yang menciptakan suatu komposisi musik

Komposisi. Teks musik atau karya musik.

L

M

(27)

92

Modulasi. Peralihan kunci atau nada dasar.

Motif. Bagian terkecil dalam suatu kalimat lagu. Diberi kode : (m)

N

Nada. Satuan bunyi atau suara yang getarannya teratur dan tingkatnya juga tetap.

O

P

Partitur. Lembar kertas musik bagi pemain atau kelompok pemain musik

Pianis. Pihak atau orang yang memainkan alat musik piano

Q

R

Ragtime. Irama musik pelopor aliran jazz di Amerika dengan menggunakan piano sebagai alat musik pokok dengan banyak kandungan sinkop

Ritme. Langkag teratur, suatu yang teratur gerak dan langkahnya

S

Sinkop. Syncope, Ing. Irama musik yang ditandai oleh tampilnya aksen-aksen kuat pada not-not yang semestinya beraksen lemah

(28)

93

T

Tanda mula/ tanda kunci. Tanda pengenal nada dasar yang ditulis. Misalnya dengan G Mayor yang memiliki tada mula 1#

Tangga nada. Urutan nada yang disusun secara berjenjang dan memiliki jarak laras tertentu

U

Ulangan Harafiah. Bagian motif lagu yang dimunculkan kembali secara uuh seperti motif awal.

V

W

X

Y

(29)

94

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003, Kamus Musik, Yogyakarta : Penerbit Kasinus

Bolcom, William dkk. 1986. The New Grove Gospel, Blues And Jazz With Spiritual And Ragtime,. New York. W.W Norton & Company

Busroh, Jamalus. 1992, Pendidikan Kesenian Musik I, Jakarta. Depdikbud

Carlson, Betty dan Jane Stuart Smith, 2003. Karunia Musik. Surabaya. Momentum.

Hariwijaya, M dan Triton. 2008, Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Yogyakarta. ORYZA

hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kajian/diakses tanggal 08/08/15

Kingman, Daniel.1979. American Music:A Panorama. New York. Schirmer Books.

Linggono, Budi. 1993, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud

Mack, Dieter.1995. Sejarah Musik Jilid 3. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi.

Miller, Michael. 2002. Music Theory. United States Of America.

Moleong, Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT Remaja Rosdakarya

Pasaribu, Sarah Dermawan, 2012. Analisis Komposisi Piano Kamadjaja Karya Mochtar Embut. Skripsi. Universitas Negeri Medan

Politoske, Daniel.T. 1988, Music, Barcelona. Prentice-Hall.Inc

S, Monica Soarez , 2013. Kajian Musik dan Lagu Pada Ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal (Studi Bentuk dan Makna).Skripsi Universitas Negeri Medan.

Seoharto, M. 1998. Kamus Musik, Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia

(30)

95

Sidabutar, Asima. Analisis Komposisi Piano Grand Valse Briliiante op.18 karya Frederic Chopin. Jurnal Seni Musik. Universitas Negeri Medan

Simamora, Janto. 2012. Analisis Komposisi Musik Fourt Symphony III Scherno karya Thaikovsky. Skripsi. Universitas Negeri Medan

Simorangkir, Riynn Mareti, 2007. Skripsi. Analisis Komposisi Piano Sonata Op.10 no. 1 C Minor Karya Ludwig Van Beethoven. Skripsi.

Sj, Prier, Edmund, Karl. 2013, Ilmu Bentuk musik(cetakan kedua), Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi

Soewadji, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung. Alfabeta

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta

, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta

, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta

Szwed, John F. 2008, Memahami dan Menikmati Jazz, Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

(31)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Hana Charita Pratiwi Manalu lahir di Tangerang pada tanggal 02 Maret 1993. Penulis merupakan anak kedua (2) dari empat (4) bersaudara, dari pasangan Pdt. Charles Manalu dan Norita Pasaribu. Pada tahun 1998 penulis memulai pendidikannya Tingkat Taman kanak-kanak nol kecil di TK Yosudarso Batam dan dinyatakan lulus pada tahun 1999. Kemudian pada tahun 1999 penulis memulai pendidikan tingkat Sekolah Dasar, di SD Santa Maria Pekanbaru dan dinyatakan lulus di tingkat Sekolah Dasar pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Nasrani 1 Medan, Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan ke Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 11 Medan dan dinyatakan lulus di Tingkat SMK pada tahun 2011. Kemudian di tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikannya di Tingkat Perguruan Tinggi melalui jalur Undangan dan diterima di Universitas Negeri Medan (UNIMED) Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni dengan

Judul Skripsi : “Kajian Bentuk Komposisi Piano The Entertainer Karya Scott

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh analisis komposisi Runggu karya Hendri Perangin-Angin memiliki 216 birama didalamnya menggunakan repertoar asli tradisi Karo

Komposisi ini ditulis sebagai salah satu karya untuk membantu siswa piano tingkat pemula dalam melatih kecepatan membaca pergerakan sebuah interval dalam

menciptakan lebih dari 200 karya komposisi untuk piano, terhimpun dalam. 10 CD audio bertajuk Complete Piano Works Series yang

Pada bagian analisis karya “Sonata in G Major” Komposisi untuk Cello dan Piano menerapkan analisis musik klasik yang terdiri dari analisis, tema, pengembangan,

Dari seluruh paparan di atas, penulis mendapatkan inspirasi untuk menyusun lima buah komposisi piano empat tangan untuk tingkat menengah dengan judul, “The Wonder Five”

BENTUK-BENTUK PERJUANGAN TOKOH UTAMA MENGEJAR IMPIAN DALAM NOVEL BIRU KARYA AGNES JESSICA: KAJIAN PSIKOLOGI.. SASTRA Oleh Bima

Pada bagian terakhir dari alur cerita dalam karya komposisi musik ini terdapat pada birama 41 sampai 50.. Bagian ini menceritakan sebuah harapan

Garapan komposisi Tri Kona merupakan karya komposisi yang masih berpegang pada pola-pola dan motif-motif, dan mempergunakan instrumen musik barat yaitu Gitar, Piano, dan