• Tidak ada hasil yang ditemukan

karya ilmiah Budidaya Kacang Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "karya ilmiah Budidaya Kacang Hijau"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempatiurutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

(2)

mengatasi gatal karena biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah, dll.

Kacang hijau juga bisa menurunkan demam, bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam yang terbaik bila dibandingkan dengan penurun demam dari ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya.Di kala obat-obatan sedang mahal harganya, apa salahnya mencoba resep tradisional dari kacang hijau ini.Inilah beberapa resep di antaranya.

 Peluruh kencing

 Sakit perut

 Biang keringat anak-anak

 Bisul

 Menguatkan seksualitas pria

 Rambut rontok

 Mag

 Varises

(3)

PEMBAHASAN

1.Syarat Tumbuh Kacang Hijau a. Tanah

1. Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik.

2. Struktur tanah gembur 3. Ph 5,8 7,0 optimal 6,7 b. Iklim

a. Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln

b. Temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari.

2. Teknologi Budidaya Pengelolaan Tanah

 Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah

 ( TOT). Penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam.

 Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.

 Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.

 Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal.

 Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.

Penanaman Kacang Hijau

 Waktu Tanam

Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.

 Cara Tanam

Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.

Pemupukan

(4)

 Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.

 Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 - 90 kg TSP + 50 kg KCL/ha.

 Penambahan pupuk organik sepertipupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air didalam tanah.

Pengairan

 Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbungan dan pembentukan polong.

 Penyiangan

 Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.

3. Pengendalian hama dan penyakit Kacang Hijau 1. Hama

 Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat kacang) meruca testualitis, spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips.

 Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit.

 Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama tidak dapat dikendalikan dengan cara biologi.

2. Penyakit

 Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Scierotium rolfsii, Cercospora Canescens (bercak daun).

 Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan penyakit atau dengan

menggunakan fungisida.

3. Panen dan Pasca panen Budidaya Kacang Hijau a. Panen

(5)

b. Pasca Panen

Pengeringan polong dilakukan selama2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul dengan tongkat kayu. Pembijian dilakukan di dalam kantong atau karung untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan niji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8 -10%.

A. Daftar Pustaka

 http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=143:budidaya-kacang-hijau&catid=48:panduanpetunjuk-teknis-leaflet&Itemid=53

 http://racik.wordpress.com/2007/04/07/kacang-hijau-sembuhkan-berbagai-penyakit/

Referensi

Dokumen terkait

4.1.18 Data berat kering polong panen pertanaman beberapa genotip kacang hijau pada pada tingkat naungan yang berbeda ..... 4.1.19 Data berat kering biji pertanaman beberapa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas tanaman kacang hijau yang ditanam dengan sistem organik berbeda nyata pada parameter panjang polong dan bobot 100 biji.. Rataaan

4.1.18 Data berat kering polong panen pertanaman beberapa genotip kacang hijau pada pada tingkat naungan yang berbeda ..... 4.1.19 Data berat kering biji pertanaman beberapa

Nilai probabilitas hasil analisis ragam pengaruh varietas dan pemupukan terhadap jumlah polong isi, jumlah dan bobot biji, serta bobot 100 biji tanaman kacang hijau pada tanah

menunjukkan bahwa rata-rata jumlah polong pertanaman kacang hijau pada umur pengamatan 71 hari setelah tanam terjadi interaksi antara kombinasi perlakuan dosis

Meskipun persentase serangan hama penggerek polong tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan seluruh varietas unggul Balitkabi dan satu varietas lokal kacang hijau yang

Uji pada hewan coba: Pemberian protein hidrolisat (kacang polong hijau Indonesia, kacang polong kuning Kanada, protein isolat polong kuning Kanada

Panen kacang hijau tidak dilakukan secara bertahap seperti Desa Petiyin Tunggal dan Babak Sari, namun dipanen secara serentak pada umur 55 hari setelah tanam.. Berdasarkan