• Tidak ada hasil yang ditemukan

Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

EPIDEMI PENYAKIT BLAS ( Pyricularia oryzae Cav. )

PADA BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH ( Oryza sativa L )

DENGAN JARAK TANAM BERBEDA DILAPANGAN

SKRIPSI

OLEH :

OCTA NINA SARI BR SIJABAT

030302007

HPT

DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

EPIDEMI PENYAKIT BLAS ( Pyricularia oryzae Cav.) PADA

BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH ( Oryza sativa L )

DENGAN JARAK TANAM BERBEDA DILAPANGAN

SKRIPSI

OLEH :

OCTA NINA SARI BR SIJABAT

030302007

HPT

Disetujui Oleh:

Komisi Pembimbing

( Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, MAgr ) ( Ir. Syamsinar Yusuf, MS ) Ketua Anggota

DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

Octa Nina Sari Br. Sijabat, Epidemic of Blast Disease ( Pyricularia oryzae Cav.) on some Wet Rice Field Variety ( Oryza sativa L )

with Different Cultivating Space in Field Research.

The objective of this research is to know P. oryzae attack level on leaf and grain of rice with different variety ( IR 64, Ciherang, Cisanggarung ) and different cultivating space ( 15 x 15cm, 25 x 25 cm, 35 x 35 cm ) in field research.

This research was conducted on Society Rice Cultivation Land, Simpang Selayang Political District Administered, Medan Tuntungan Subdistrict with height on approximately 28 meter above sea level area from October 2007 to January 2008.

This research have arranged in factorial randomized completely block design with 9 treatments and 3 reflications

(4)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Octa Nina Sari Sijabat, Epidemi penyakit blas ( Pyricularia oryzae Cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza sativa L. ) Dengan Jarak Tanam Berbeda di Lapangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat serangan penyakit

P. oryzae pada daun maupun malai padi dengan menggunakan beberapa varietas

( IR 64, Ciherang, Cisanggarung ) dengan jarak tanam berbeda ( 15 x 15 cm, 25 x 25 cm, 35 x 35 cm ) di lapangan.

Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahaan Masyarakat Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan dengan ketinggian ± 28 meter diatas permukaan laut dimulai dari bulan Oktober 2007 sampai Januari 2008.

Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok ( RAK ) faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan.

(5)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

RIWAYAT HIDUP

Octa Nina Sari Br Sijabat lahir tanggal 30 0ktober 1985 di selayang kec.Selesai Kab. Langkat, Sumatera Utara dari Ayahanda L.M Sijabat dan Ibunda N Br. Sembiring Meliala. Penulis merupakan putri ke-3 dari 5 bersaudara.

Tahun 2003 penulis lulus dari SMU N.3 Binjai dan lulus seleksi masuk Universitas Sumatera Utara melalui jalur SPMB di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten di laboratorium Hama Perkebunan dan Epidemiologi Penyakit Tumbuhan. Aktif

sebagai pengurus organisasi Ikatan Mahasiswa Katolik ( IMK St.Fransiskus xaverius ) dan sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Katolik ( KMK St. Albertus Magnus ) Universitas Sumatera Utara. Penulis melaksanakan

(6)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “EPIDEMI PENYAKIT BLAS ( Pyricularia oryzae Cav.) PADA BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH ( Oryza sativa L. ) DENGAN JARAK TANAM BERBEDA DILAPANGAN.

Yang merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing saya yaitu Bapak Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr selaku ketua dan Ibu Ir. Syamsinar Yusuf, MS selaku anggota yang telah membimbing saya dalam penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat

Medan, Maret 2008

(7)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 3

Hipotesa Penelitian... 3

Kegunaan Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Padi ... 5

Syarat Tumbuh Tanaman Padi ... 8

Tanah ... 8

Iklim ... 9

Biologi Penyakit Blas ( P. oryzae ) ... 9

Gejala Serangan ... 11

Daur Hidup Penyakit ... 13

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi ... 14

Pengendalian ... 15

Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya Epidemi Penyakit ... 16

(8)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

Bahan dan Alat Penelitian ... 19

Bahan ... 19

Alat... 19

Metode Penelitian ... 19

Pelaksanaan Penelitian ... 21

Penyemaian Benih ... 21

Pengolahan Tanah ... 21

Penanaman ... 22

Pemeliharaan Tanaman ... 23

Panen ... 23

Parameter Pengamatan ... 24

Pengamatan Jumlah Spora ... 24

Intensitas Serangan Penyakit Pyricularia oryzae pada Daun 25

Intensitas Serangan Penyakit P.oryzae pada Malai ... 26

Produksi ... 26

HASIL DAN PEMBAHASAN Penangkapan Spora ... 28

Intensitas Serangan Penyakit Pyricularia oryzae pada Daun ... 28

Intensitas Serangan Penyakit P.oryzae pada Malai ... 34

Produksi ... 40

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 44

Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

No

Judul Halaman

1. Uji Beda Rataan AUDPC Persentase Serangan P. oryzae pada Daun Padi pada Beberapa Varietas ... 29 2. Uji Beda Rataan AUDPC Persentase Serangan P. oryzae pada

Daun Padi Terhadap Jarak Tanam yang Berbeda ... 30 3. Uji Beda Rataan AUDPC Persentase Serangan P. oryzae pada

Daun Padi Terhadap Varietas dan Jarak Tanam ... 32 4. Uji Beda Rataan AUDPC Persentase Serangan P. oryzae pada

Malai Padi Terhadap Beberapa Varietas ... 34 5. Uji Beda Rataan AUDPC Persentase Serangan P. oryzae pada

Malai Padi Terhadap Jarak Tanam yang Berbeda... 36 6. Uji Beda Rataan AUDPC Persentase Serangan P. oryzae pada

Malai Padi Terhadap Varietas dan Jarak Tanam ... 38 7. Uji Beda Rataan Produksi pada Beberapa Varietas Padi ... 40 8. Uji Beda Rataan Produksi pada Beberapa Jarak Tanam Padi ... 41 9. Uji Beda Rataan Produksi Terhadap Beberapa Varietas dan Jarak

(10)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No

Judul Hlm

1. Konidia Pyricularia oryzae ... 10

2. Gejala Serangan Blas pada Daun Padi ... 11

3. Gejala Serangan Blas pada Malai Padi ... 12

4. Daur Hidup Penyakit P. oryzae... 13

5. Histogram Persentase Serangan P. oryzae pada Daun Terhadap Beberapa Varietas Padi ... 27

6. Histogram Persentase Serangan P. oryzae pada Daun Terhadap Jarak Tanam Padi yang Berbeda ... 29

7. Histogram Persentase Serangan P. oryzae pada Daun Dengan Jarak Tanam yang Berbeda Terhadap Beberapa Varietas Padi ... 31

8. Histogram Persentase Serangan P. oryzae pada Malai Terhadap Beberapa Varietas Padi ... 33

9. Histogram Persentase Serangan P. oryzae pada Malai Terhadap Jarak Tanam Padi yang Berbeda. ... 35

10. Histogram Persentase Serangan P. oryzae pada Malai Dengan Jarak Tanam yang Berbeda Terhadap Beberapa Varietas Padi ... 37

11. Histogram Pengaruh Perlakuan Varietas Terhadap Produksi Padi . 38 12. Histogram Pengaruh Perlakuan Jarak Tanam Terhadap Produksi Padi ... 39

(11)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

No

Judul

Hlm

1. Bagan Penelitian ... 46

2. Bagan Pengambilan Sample ... 47

3. Deskripsi Tanaman Padi ... 49

4. Nilai AUDPC Intensitas Serangan Penyakit pada Daun ... 52

5. Nilai AUDPC Intensitas Serangan Penyakit pada Malai ... 53

6. Rataan Produksi Padi ( Ton/Ha ) ... 54

7. Perkembangan Penyakit Berdasarkan AUDPC dan Laju Infeksi P.oryzae pada Daun Padi dari 6 mst sampai 13 mst ... 55

8. Perkembangan Penyakit Berdasarkan AUDPC dan Laju Infeksi P.oryzae pada Malai Padi ... 69

(12)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun Sebelum masehi. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Birma, Thailand, Laos, Vietnam ( Anonim, 2007c ).

(13)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Untuk kebutuhan air tersebut, diperlukan sumber mata air yang besar, kemudian ditampung dalam bentuk waduk. Dari waduk inilah sewaktu – waktu air dapat dialirkan selama periode pertumbuhan padi sawah ( Suparyono, 1997 ).

Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam perekonomian bangsa Indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Oleh karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting

diperhatikan. Salah satu faktor itu adalah hama dan penyakit ( Harahap, 1989 ).

Saat ini jumlah penduduk yang memerlukan beras mencapai 3 miliar atau hampir mendekati setengah dari populasi dunia. Pada tahun 2005 angka di atas diperkirakan mencapai 4,6 miliar. Penyakit blas disebabkan oleh cendawan

Pyricularia oryzae adalah salah satu penyakit penting pada tanaman padi.

Penyakit ini telah menurunkan hasil panen padi di Asia Tenggara dan Amerika Selatan sekitar 30-50%, dan mengakibatkan kerugian jutaan dolar Amerika (Shimamoto et al. 2001). Di Indonesia serangan penyakit blas dapat mencapai luas 1.285 juta ha atau sekitar 12% dari total luas areal pertanaman padi di Indonesia ( Anonim, 2007e ).

Penyakit tanaman muncul karena adanya kultivar yang peka terhadap patogen, dan peka terhadap pengaruh lingkungan. Praktek budidaya dapat menyebabkan timbulnya penyakit, seperti halnya pemupukan nitrogen dengan

(14)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Penyakit blas merupakan salah satu penyakit penting pada padi, baik padi lahan kering maupun padi lahan sawah. Secara umum gen-gen tersebut meliputi: gen reseptor ketahanan tanaman terhadap patogen, yaitu gen yang menghasilkan protein penangkap molekul sinyal patogen Qigand. Gen ini akan menjadi aktif dengan adanya serangan patogen di awal proses infeksi, sehingga akan menentukan respon ketahanan selanjutnya dari tanaman, gen transduksi sinyal, yaitu gen yang berperan dalam menghasilkan protein penerus sinyal patogen yang ditangkap oleh reseptor ke dalam lintasan transduksi/penyebaran sinyal intraseluler, sehingga sinyal dapat sampai ke inti sel tanaman, dan gen ketahanan di dalam genom inti akan mensintesis molekul yang berfungsi dalam mekanisme ketahanan pada tanaman ( Anonim, 2007e).

Epidemi adalah meningkatnya penyakit dengan hebat pada waktu dan wilayah tertentu dalam satu populasi tumbuhan. Epidemi terjadi pada jangka waktu tertentu, jadi tidak selalu terjadi. Epidemi terjadi pada tempat, ruang atau wilayah tertentu, jadi tidak merata ( Semangun, 1996 ).

Pada tanaman semusim biasanya epidemi berkembang lebih cepat dalam hitungan minggu dibandingkan dengan yang terjadi pada tanaman berkayu

tahunan ( tanaman keras ) seperti Pohon buah – buahan dan pepohonan hutan ( Agrios, 1996 ).

Tujuan Penelitian

(15)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

2. Untuk mengetahui jarak tanam padi yang mempengaruhi perkembangan penyakit blas.

3. Untuk mengetahui varietas padi yang tahan terhadap serangan blas dengan jarak tanam yang berbeda.

Hipotesa Penelitian

1. Terdapat varietas padi ( Oryza sativa L. ) yang tahan terhadap serangan penyakit blas.

2. Jarak tanam yang berbeda mempengaruhi perkembangan penyakit blas. 3. Terdapat hubungan antara varietas dan jarak tanam padi terhadap serangan

Blas.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian akhir di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

(16)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Padi ( Oryza sativa L. )

Padi merupakan tanaman pangan yang berupa rumput – rumputan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Monotyledoneae Famili : Gramineae Genus : Oryza

(17)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

( Anonim, 2007c).

Akar pertama yang timbul dari radikula tidaklah lama hidupnya, dalam beberapa hari akar pertama itu akan mati dan fungsinya sebagai penyerap air untuk kebutuhan kecambah, diambil alih oleh akar – akar yang bermunculan pada

buku – buku batang kecambah yang terbawah dari batang kecambah. ( Sugeng, 2001 ).

Akar Tanaman padi memiliki sistem perakaran serabut. Ada dua macam akar, yaitu (1) akar seminal yang tumbuh dari akar primer radikula sewaktu berkecambah dan bersifat sementara, dan (2) akar adventif sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah. Akar adventif tersebut menggantikan akar seminal. Akar ini disebut adventif/buku, karena tumbuh dari bagian tanaman yang bukan embrio atau karena munculnya bukan dari akar yang telah tumbuh sebelumnya (Anonim, 2007 b)

Batang padi itu terdiri dari susunan beberapa ruas. Tiap – tiap ruas dimulai dan diakhiri dengan buku. Pada setiap buku nampaklah satu mata atau sukma. Letak mata itu pada batang tanaman adalah silih berganti. Fungsi mata ini adalah penting karena setiap mata yang tampak pada batang akan menghasilkan satu anakan. Anakan muncul pada batang utama dalam urutan yang bergantian. Anakan primer tumbuh dari buku terbawah dan memunculkan anakan sekunder.

Anakan sekunder ini pada gilirannya akan menghasilkan anakan tersier ( Siregar, 1981 ).

Daun kelopak pada daun pelepah yang terpanjang yaitu daun pelepah yang

(18)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

( Flag – leaf ). Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligulae dan daun bendera daun tanaman padi tumbuh pada batang dalam susunan yang berselang seling terdapat satu daun pada tiap buku. Tiap daun terdiri atas : (1) helaian daun yang menempel pada buku melalui pelepah daun (2) pelepah daun yang membungkus ruas dia atasnya dan kadang-kadang pelepah daun dan helaian daun ruas berikutnya. (3) telinga daun(auricle) pada dua sisi pangkal helaian daun, dan (4) lidah daun (ligula) yaitu struktur segitiga tipis tepat diatas telinga daun. (5) Daun bendera adalah daun teratas di bawah malai ( Anonim, 2007b).

Malai adalah suatu malai bunga determinit, yaitu bunga terletak pada bagaian ujung tajuk. Panjang malai dan bagian ruas teratas di atas pelepahdaun bendera menentuka pemanjangan malai. Pemanjangan malai berbeda untuk setiap

varietas padi, dan kondisi lingkungan dapat mengubah tingkat pemanjangannya ( Anonim, 2007f)

(19)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Buahnya seperti buah batu (keras) dan terjurai pada tangkai. Setelah tua, warna hijau akan menjadi kuning. Bijinya keras, berbentuk bulat telur, ada yang berwarna putih atau merah. Butir-butir padi yang sudah lepas dari tangkainya disebut gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Bila beras ini dimasak, maka namanya menjadi nasi, yang merupakan bahan makanan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia ( Anonim, 2007b )

Butir biji adalah bakal buah yang matang, dengan lemma, palea, rakhilla, lemma steril, dan ekor gabah (kalau ada) yang menempel sangat kuat. Butir biji padi tanpa sekam (kariopsis) disebut beras. Buah padi adalah sebuah kariopsis, yaitu biji tunggal yang bersatu dengan kulit bakal buah yang matang (kulit ari), yang membentuk sebuah butir seperti biji. Bentuk dan ukuran sebuah gabah padi sangat beragam, tergantung pada kultivar. Komponen utama butir biji padi adalah sekam, kulit beras, endosperm, dan embrio ( Anonim, 2007a).

Tahapan Pertumbuhan Tanaman Padi

Tahap 0, adalah sejak berkecambah sampai muncul ke permukaan :

(20)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Tahap 2, adalah pembentukan anakan

:

Tahap 3, adalah pemanjangan batang :

Keempat tahap pertama ini merupakan fase vegetatif, awal dari pertumbuhan tanaman padi.

(21)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

:

Tahap 5, adalah keluarnya bunga atau malai :

Tahap 6, adalah pembungaan :

(22)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Tahap 8, adalah gabah matang adonan (dough rain) :

(23)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Tahap 7 – 9, merupakan fase pematangan, fase akhir dari perkembangan pertumbuhan tanaman padi.

Syarat Tumbuh

Tanah

Tanah yang baik untuk areal persawahan ialah tanah yang mampu memberikan kondisi tumbuh tanaman padi. Kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan kondisi hidrologi, porositas tanah yang rendah dan tingkat keasaman tanah yang netral, sumber air alam, serta kanopinas modifikasi sistem alam oleh kegiatan manusia (Suparyono dkk, 1997 ).

Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah. Menghendaki tanah

lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah pH tanam menjadi

netral (7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman padi. Karena mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral. Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan tanah yang khusus ( Anonim, 2007c ).

(24)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 450 LU sampai 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun karena penyerbukan kurang intensif. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan temperatur 22-270C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperatur 19-230C. Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan tanaman ( Anonim, 2007b ).

Biologi Penyakit Blas ( Pyricularia oryzae )

Menurut Dwidjoseputro ( 1975 ) Jamur P. oryzae dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Divisio : Mycota Subdivisio : Eumycotina Kelas : Deuteromycetes Ordo : Moniliales Family : Moniliaceae Genus : Pyricularia

(25)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

P. oryzae mempunyai konidiofor panjang bersekat – sekat, jarang

bercabang, tunggal, berwarna kelabu, membentuk konidium pada ujungnya.

Konidium bulat telur dengan ujung runcing, jika masak bersekat 2, dengan ukuran 0-22 x 10-12 µm ( Barnett, 1960 ).

P. oryzae menghasilkan Toxin Pyricularian yang mana mendukung

pertumbuhan tanaman yang sangat lemah tetapi Phytotoxic pada konsentrasi yang tinggi. Seperti Drechslers oryzae, jamur ini juga menghasilkan enzim – enzim proteolytic yang membantu menembus dinding sel ( Singh, 2001 ).

Konidianya berbentuk seperti buah alpokat dan bersel tiga, konidia ini dibentuk pada ujung suatu tangkai dan umumnya dilepas pada malam hari saat ada embun atau angin. Jamur ini berkembang biak bila jarak tanam rapat sehingga kelembaban tinggi dantanaman dipupuk nitrogen secara berlebihan. Penyebaran konidia jamur ini dapat terjadi melalui benih dan angin. Sisa tanaman di lapangan dan inang lain terutama jenis padi padi – padian yang terinfeksi dapat menjadi

sumber penularan bagi pertanaman padi berikutnya ( Harahap, 1989 ).

(26)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Penyakit blas pada tanaman padi bersifat kosmopolit, artinya menyerang

tanaman padi diseluruh dunia. Penyakit disebabkan oleh jamur

P. oryzae. Faktor pemicu serangan penyakit P. oryzae adalah pemupukan N yang

terlalu tinggi serta curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Gejala serangan bercak berbentuk seperti, mata pada daun padi ( Andoko, 2002 ).

Gejala Serangan

Jika tanaman telah ditulari dengan spora – spora jamur maka pada daun tampak bintik – bintik kecil. Warna bintik – bintik itu ungu kekuning – kuningan, kemudian lama – lama menjadi membesar dan terdapat titik kecil berwarna putih ditengahnya. Jumlah titik ungu kekuningan bisa banyak atau sedikit tergantung

tingkat serangan jamur dan ketahanan varietas padi yang ditanam ( Siregar, 1981 ).

Gejala pada daun, yang sering disebut sebagai blas daun ( Leaf blas ), berbentuk bercak – bercak jorong dengan ujung – ujung runcing. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih – putihan dan biasanya mempunyai tepi coklat atau coklat kemerahan. Bentuk dan warna bercak bervariasi tergantung dari keadaan lingkungan, umur bercak, dan derajat ketahanan jenis padi. Pada daun tua bercak

(27)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Gambar 2.Gejala serangan Blas Pada daun padi

Sumber Gambar :

Gejala tipe akut berbentuk bulat, becak hijau tua dengan bagian ujung runcing, akhirnya berkembang menjadi berbentuk gelendong / kumparan. Pada bagian tengah kelihatan adanya koloni penyebab penyakit yang disebabkan oleh konidiapor dan konidia. Biasanya penyebab penyakit tumbuh pada kondisi yang sesuai yang menyebabkan tanaman rentan ( Luh, 1991 ).aa

Tangkai malai dapat membusuk dan patah, sehingga penyakit ini disebut pula busuk leher. Bila infeksi ini terjadi sebelum masa pengisian bulir, maka dapat terjadi kehampaan pada bulir. Batang pun dapat terinfeksi akibat penularan dari

pelepah daun, sehingga batang membusuk dan mudah rebah ( Harahap, 1989 ).

Gambar 3.Gejala serangan Blas pada malai padi

Sumber Gambar :

(28)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Proses infeksi pada saat daun dalam keadaan basah dan pada kondisi lingkungan yang mendukung, perkecambahan akan terjadi setelah 3 jam. Jika konidia melewati masa kering selama 24 jam maka perkecambahan akan tertunda. Setelah terjadi infeksi hifa akan mempenetrasi melalui epidermis. Kolonisasi tergantung dari salah satu faktor seperti genetik, umur tanaman inang, nutrisi dan faktor lingkungan seperti suhu dan tanah ( Anonim, 2005 ).

(29)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Gambar 4. Siklus Hidup Jamur Pyricularia oryzae

Sumber Gambar :

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur P. oryzae

Beratnya serangan P. oryzae sangat dipengaruhi oleh faktor luar. Kelebihan nitrogen menambah kerentanan tanaman, demikian pula halnya dengan kekurangan air. Diduga bahwa kedua faktor tersebut menyebabkan berkurangnya kadar silisium tanaman. Karena penyakit dibantu oleh kekurangan air, Pada

Daur Hidup Pyricularia oryzae

Inokulasi

Perkecambaahan

Pembentukan Apresoria

Penetrasi

Gejala Konidiofor

Sporulasi

Terlepas Angin

Hari

2 hari 5 hari 4hari

Stlah 5hari

4 jam

(30)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

umumnya padi tanah kering ( Gogo ) mendapat serangan yang lebih berat dari pada padi sawah ( Semangun, 1993 ).

Pada tanah dengan derajat keasaman berkisar antara pH 5,6 – 6,5 pertanaman padi senantiasa bebas dari serangan jamur P. oryzae dan juga tanah yang sudah lama tidak ditanami tanaman padi, pertanaman padi yang pertama setelah tanah remaja itu digunakan untuk bertanam padi maka akan terdapat serangan jamur P. oryzae yang lebih berat lagi ( Siregar, 1981 ).

Pengaruh angin umumnya secara tidak langsung dalam hal peranannya terhadap kelembaban udara dan terjadinya embun. Sedangkan pengaruh langsung-nya adalah terhadap penyebaran spora, penyebaran serangga vektor dan pelukaan akibat gesekan oleh tiupan angin. Pelepasan dan pemencaran konidia P. oryzae sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin. Menurut beberapa penelitian didapatkan bahwa pada kecepatan 3 - 5 m/s. Konidia akan terlepas dari konidiofor bahkan

dalam keadaan tertentu dapat terjadi pada kecepatan 1 meter per detik ( Anonim, 2007d ).

Pengendalian

1. Pemupukan yang seimbang

2. Mengusahakan agar persemaian dan pertanaman padi memperoleh air yang cukup.

3. Penanaman jenis – jenis padi tahan yang tersedia.

(31)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

6. Membakar jerami dari pertanaman – pertanaman yang sakit untuk mengurangi sumber infeksi.

7. Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat untuk mengurangi kelembaban.

( Semangun, 1993 ).

Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Epidemi Penyakit Tumbuhan

a. Inang harus dalam fase rentan

Epidemi terutama terjadi karena jamur yang sporanya dapat dipencarkan oleh angin pada jarak yang cukup jauh.

b. Populasi patogen harus dalam tingkat tertentu dan patogen harus virulen Epidemi hanya akan dapat terjadi jika terdapat tumbuhan yang rentan yang terjadi secara meluas. Ini dapat terjadi karena perubahan cara bertanam atau karena dikembangkannya kultivar yang baru

c. Kondisi lingkungan harus sesuai untuk reproduksi, penyebaran dan infeksi patogen, terutama faktor lingkungan berupa temperatur, kelembaban, pH, angin ( Sinaga, 2004).

P. oryzae juga dikenal dengan nama penyakit Blas, dianggap penyakit padi

(32)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

embun. Kelembaban diatas 90 % akan sangat membantu perkembangan patogen ini. Pemencaran konidia terjadi dengan perantaraan hembusan angin, air hujan, jerami dan gabah yang terinfeksi. Pupuk N kimia yang berlebihan meningkatkan intensitas serangan ( Oka, 1993 ).

Laju infeksi perkembangan penyakit dapat dihitung dengan menggunakan rumus Van der Plank ( 1968 ) :

Xo

Xt

t

r

=

2

,

3

log

Dimana;

r = Laju infeksi

2,3 = Bilangan hasil konversi logaritma alami ke logaritma biasa ( Ln X = 2,3 Log X)

t = Waktu selang pengamatan Xt = Proporsi daun sakit pada waktu t

Xo = Proporsi daun sakit pada awal pengamatan ( Susanto dkk, 1995 )

Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Perkembangan Epidemi

Kelembaban

(33)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Suhu

Epidemi sering terjadi pada suhu 32 0C atau suhu 17 0C dibandingkan dengan suhu yang optimum untuk pertumbuhan tanaman karena pada suhu optimum ini tingkat ketahanan horizontal pada tanaman akan berkurang. Pada tingkat tertentu, suhu mungkin mengurangi atau menghilangkan ketahanan vertikal tanaman inang. Tanaman yang tumbuh pada suhu semacam ini menjadi stress dan mudah terserang patogen. Akan tetapi, pengaruh yang paling umum suhu terhadap epidemi yaitu pengaruhnya terhadap patogen selama stadia patogenesis yang berbeda, seperti pada perkecambahan spora atau penetasan telur, penetrasi inang,

(34)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di lahan persawahan masyarakat Kelurahan

Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan dengan ketinggian ± 28 m diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober

2007 samapai Februari 2008.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah benih varietas IR 64, Ciherang, Cisanggarung, pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCL, Gliserin

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, garu, meteran, kalkulator dan alat tulis, Deck glass, tiang, haemocytometer, mikroskop, timbangan, sabit, Hygrometer, tali plastik, papan nama..

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan RAK faktorial dengan 2 faktor yaitu:

(35)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

V2 : Ciherang V3 : Cisanggarung Factor II Jarak Tanam A1 : 15 cm x 15 cm A2 : 25 x 25 cm A3 : 35 x 35 cm

Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan Jumlah ulang :

(t-1) (r-1)>15 ( 9 – 1 ) (r-1) >15 8 r-8 >15

8 r >23 r >2,87 Jumlah ulangan = 3

Jumlah unit percobaan = 27 Plot

Adapun kombinasi perlakukan sbb : A1V1 A2V1 A3V1

A1V2 A2V2 A3V2 A1V3 A2V3 A3V3

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus Area Under Diseases Progress Curva

AUDPC =

(

i i

)

(36)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

n = Pengamatan akhir

Yi = Intensitas penyakit pada pengamatan ke-i t = Waktu pengamatan

( Sinaga, 2004 )

Dan juga dengan sidik ragam berdasarkan model linier, sebagai berikut : Y ijk =µ + ρI + βk +(αβ)jk + ijk

Yij : hasil pengamatan pada perlakuan pada taraf ke-j dengan beberapa varietas ke-i

µ : nilai tengah sebenarnya ρ1 : pengaruh blok ke-I

βk : pengaruh beberapa varietas pada taraf ke-k (αβ)jk : pengaruh interaksi pada taraf ke-j dan taraf ke-k ∑ijk : pengaruh galat pada unit percobaan.

Pelaksanaan Penelitian

Penyemaian benih

(37)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

dimasukkkan kedalam goni dan direndam selama ( 48 jam ), setelah 2 hari benih ditaburkan secara merata diatas bedengan.

Pengolahan Tanah

Pembersihan

Sebelum tanah sawah dibajak harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami atau rumput yang ada. Dikumpulkan disuatu tempat dan dibakar atau dijadikan kompos.

Pembajakan

Pembajakan dengan jetor sebanyak 2 kali , yang pertama pembajakan kasar dan setelah seminggu kemudian dilakukan pembajakan halus dengan kedalaman 12 – 20 cm.

Penggaruan

Penggaruan dilakukan berulang – ulang sehingga lahan benar – benar bersih dari sisa jerami.

Penanaman

(38)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

± 25 cm, batangnya besar dan kuat, bebas dari serangan hama dan penyakit dan tingginya seragam. Pencabutan bibit dilakukan pada pagi hari. Bibit diikat untuk mempermudah pengangkutan. Penanaman dilakukan dengan berjalan mundur, tangan kiri memegang bibit dan tangan kanan menanam, tiap lubang ditanam 2 atau 3 batang bibit dengan kedalaman ± 3 cm atau 4 cm. Penanaman tegak lurus.

Pemupukan

Pemupukan tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur 2 , 5 dan 7 minggu setelah masa tanam (mst) dengan kebutuhan untuk seluruh

tanaman adalah :

1. Urea 2 kg/ 200 m2 TSP 2 Kg/200 m2 KCL 1 kg/200 m2 2. Urea 2 kg/ 200 m2

TSP 1 kg/200 m2 KCL ½ kg/ 200 m2 3. Urea 2 kg/ 200 m2

Pemupukan dengan cara menebarkan keseluruh tanaman secara merata.

Pemeliharaan

(39)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

dilapangan. Tanaman disiangi dari gulma setiap minggunya dan sebelum dilakukan pemupukan.

Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan setelah 100 hari pada tingkat pemasakan 95 % bulir sudah menguning, bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau, kadar air gabah 21-26 %. Seluruh bagian tanaman sudah berwarna kuning. Batang mulai mengering. Gabah yang diambil sudah sulit pecah apabila dipecah dengan kuku. Dikeringkan sawah seminggu sebelum panen, dipotong dengan sabit dan dipanen dengan mesin. Setelah itu padi dikeringkan dibawah terik matahari.

Parameter Pengamatan

Pengamatan Jumlah Spora.

Pengamatan jumlah spora dilakukan dengan menggunakan objec glass yang telah dilapisi vaselin dan diletakkan diatas tiang yang telah dibuat setinggi 1,2 m dari tanah. Objec glass diletakkan diatas tiang pada sore hari dan diambil pada pagi hari, kemudian diamati jumlah spora yang ada pada objec glass dengan menggunakan haemocytometer dan dihitung laju infeksi menggunakan rumus :

Xo

Xt

t

r

=

2

,

3

log

(40)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

r = Laju infeksi

2,3 = Bilangan hasil konversi logaritma alami ke logaritma biasa ( Ln X = 2,3 Log X)

t = Waktu selang pengamatan Xt = Proporsi daun sakit pada waktu t

Xo = Proporsi daun sakit pada awal pengamatan ( Susanto dkk, 1995 )

Pengamatan jumlah spora dilakukan sebanyak 4 kali, 2 kali selama masa vegetatif ( Umur 7 dan 21 hari setelah tanam ) dan 2 kali selama masa generatif ( Umur 65 dan 90 hari setelah tanam). Dengan jumlah objec glass yang digunakan pada setiap pengamatan jumlah spora sebanyak 2 objec glass yang dilakukan dilahan persawahan.

Intensitas Serangan Penyakit P. oryzae

Pengamatan intensitas serangan dilakukan pada saat tanaman terinfeksi pertama kali dilapangan dan diamati setiap 1 minggu sekali. Pengamatan dilakukan sebanyak 12 kali pengamatan. Intensitas serangan penyakit dapat dilakukan dengan rumus :

Rumus:

I = ( )x100%

NxZ nxv

Keterangan :

(41)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

n : Jumlah daun tanaman yang terserang V : Nilai skala yang terserang

N : Jumlah seluruh daun yang diamati

Z : Skala tertinggi dari kategori skala serangan

Katagori skala serangan pada daun :

Skala Katagori serangan keterangan

1 1 – 5% Serangan dari luas daun Tahan 3 5 – 11% Serangan dari luas daun Ringan 5 > 11 -≤ 25 % Serangan dari luas daun Sedang 7 > 25 - ≤ 75 % Serangan dari luas daun Berat 9 > 75 – 100 % Serangan dari luas daun Puso

Katagori skala serangan pada Malai: Skala Katagori serangan

(42)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

3 5 -10% Serangan dari leher malai 5 > 11 -≤ 25 % Serangan dari leher malai 7 > 25 - ≤ 75 % Serangan dari leher malai 9 > 75 – 100 % Serangan mengenai seluruh

malai ( Anonim, 2005 )

Produksi

Pengamatan produksi tanaman dilakukan pada saat panen. Hal ini dilakukan dengan menghitung produksi masing – masing plot perlakuan ( kg/plot) lalu hasilnya dikonversikan kedalam satuan ton/ha dengan menggunakan persamaan :

Y =

( )

Kg

Kg X X m L

m

1000 ) ( 000

. 10

2 2

Keterangan :

Y : Produksi ( ton/ha )

X : Produksi dalam satu plot (kg ) L : Luas Plot ( m2 )

( Anonim, 2005 )

(43)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian Epidemi penyakit ( P. oryzae Cav. ) pada beberapa varietas padi sawah ( O. sativa L. ) dengan jarak tanam berbeda dilapangan sebagai berikut :

1. Pengamatan Jumlah Spora

(44)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

tidak ditemukan kemungkinan karena pengaruh cuaca selama penelitian yang sering hujan.

Laju perkembangan penyakit yang diamati dari minggu 6 minggu setelah tanam sampai 13 minggu setelah tanam pengambilan data dapat dilihat pada (lampiran 6 )

2. Intensitas Serangan P. oryzae Pada Daun Padi

Hasil analisis sidik ragam pengamatan intensitas serangan penyakit P.oryzae Cav. ( Lampiran 4 ) menunjukkan bahwa penggunaan varietas yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat serangan penyakit pada daun dari

[image:44.595.206.432.520.633.2]

pengamatan 6 mst sampai 13 mst yang dapat dilihat pada kurva AUDPC ( Lampiran 7 )

Tabel 1: Uji Beda Rataan AUDPC Intensitas Serangan P. oryzae Pada Daun Padi Pada Beberapa Varietas ( % ).

Varietas Total Rataan

V1 244.86 81.62b

V2 353.85 117.95a

V3 150.78 50.26c

(45)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan varietas berpengaruh sangat nyata terhadap perkembangan penyakit. Perlakuan varietas V1 ( IR 64 ) berbeda nyata terhadap V2 ( ciherang ) dan V3 ( Cisanggarung ).

Penyakit tanaman muncul karena adanya varietas yang peka terhadap patogen dan peka terhadap pengaruh lingkungan, karena praktek budidaya dapat menimbulkanpenyakit, maka pada daun akan tampak gejala seperti bintik kecil yang lama kelamaan membesar berbentuk jorong ( Sudarmo, 1997 ).

81,62

117,95

50,26

0 50 100 150

V1 V2 V3

Varietas padi

P

er

sen

tase ser

an

g

an

p

en

yaki

t P

.o

ryz

[image:45.595.123.511.282.531.2]

ae

Gambar 1 : Histogram Intensitas Serangan P. oryzae Pada Daun Terhadap Beberapa Varietas Padi.

Dari gambar dapat dilihat bahwa intensitas serangan tertinggi terjadi pada

varietas padi V2 ( Ciherang ) sebesar 117,95 dan diikuti oleh varietas V1( IR 64 ) sebesar 81.62 sedangkan serangan terendah yaitu pada varietas V3 ( cisanggarung ) sebesar 50,26 hal ini terjadi dikarenakan morfologi dari daun

(46)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

[image:46.595.117.489.232.379.2]

permukaan daun padi tersebut tidak terdapat bulu yang menghambat sedangkan pada varietas V1 dan V3 pada permukaan daunnya terdapat bulu yang secara tidak langsung juga akan menghambat proses penginfeksian penyakit P. oryzae tersebut.

Tabel 2: Uji Beda Rataan AUDPC Intensitas Serangan P. oryzae Pada Daun Padi Terhadap Jarak Tanam Yang Berbeda ( % )

Jarak Tanam Total Rataan

J1 306,39 103a

J2 248,3 82,80b

J3 191,7 63,90c

Keterangan: Angka dengan notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa serangan penyakit pada berbagai jarak tanam berbeda nyata, tampak serangan tertinggi terdapat pada jarak tanam padi yang paling rapat yaitu J1 senilai 103 dan yang terendah pada J3 senilai 63,90.

(47)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti kelembaban, suhu, curah hujan dan angin

103,13 82,8 63,9 0 20 40 60 80 100 120

J1 J2 J3

[image:47.595.207.414.142.269.2]

Jarak Tanam P er sen tase ser an g an P .o ryz ae Series1

Gambar 2 : Histogram Intensitas Serangan P. oryzae Pada Daun Terhadap Jarak Tanam Padi Yang Berbeda.

Dari gambar tampak perkembangan penyakit yang sangat tinggi pada J1 dikarenakan kondisi tanaman yang semakin rapat akan menimbulkan tingkat kelembaban yang semakin tinggi yang mendukung perkembangan penyakit semakin cepat melakukan pembentukan apresoria bila kelembaban diatas 84% seperti pada data yang didapat, jarak tanam J1 kelembaban rata – rata 86 % sehingga intensitas serangan penyakit tersebut berbeda nyata pada masing – masing perlakuan jarak tanam.

Tabel 3. Uji Beda Rataan AUDPC Intensitas Serangan P.oryzae Pada Daun Padi Terhadap Varietas dan Jarak Tanam Yang Berbeda ( % )

Perlakuan Total Rataan

V1J1 252.43 84.14bc

[image:47.595.187.478.642.726.2]
(48)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

V1J3 199.79 66.60cd

V2J1 495.84 165.28a

V2J2 320.35 106.78b

V2J3 245.37 81.79bc

V3J1 197.90 59.97d

V3J2 142.46 47.49d

V3J3 129.98 43.33cd

Keterangan : Notasi huruf yang sama pada rataan V/J atau pada rataan V, atau pada rataan J menyatakan, pada rataan V tidak nyata menurut Uji Jarak Duncan dengan taraf nyata 5%.

Dari table 3 dapat dilihat bahwa intensitas serangan penyakit P.oryzae tertinggi dilapangan pada V2J1( varietas ciherang dengan jarak tanam 15 x 15 cm) sebesar 165,28 hal ini dikarenakan jarak tanam yang rapat yang menimbulkan kelembaban yang tinggi dan juga karena varietas V2 merupakan dari golongan tanaman padi yang permukaan daunnya tidak memiliki bulu sehingga dengan adanya pengaruh jarak tanam dan varietas yang sama – sama mendukung perkembangan penyakit P. oryzae akan memberikan pengaruh yang nyata terhadap perkembangan penyakit. yang tampak berbeda nyata terhadap perlakuan varietas dan jarak tanam yang lainnya. Dan pada perlakuan V1J1 tidak berbeda nyata terhadap V2J3, V2J2 dan V1J2 tetapi berbeda nyata terhadap V3J2 dan V3J3.

(49)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

( Lampiran ) dapat dilihat curah hujan selama penelitian ( musim hujan ). Curah hujan rata – rata sebesar12mm/hari dan kelembaban udara 86.% sedangkan suhu udara rata – rata sebesar26.540C Selain itu kondisi sawah yang selalu banjir karena lokasi tersebut merupakan tempat aliran pembuangan terakhir dari perumahan masyarakat sekitar sehingga secara tidak langsung akan meninggikan kandungan N dilokasi persawahan tersebut, sehingga meningkatkan kelembaban

dan mendorong perkembangan penyakit walaupun pada literatur Semangaun ( 1993 ) menyatakan bahwa penyakit P. oryzae muncul pada

pertanaman yang kekurangan air akan tetapi tidak seperti halnya yang terjadi di persawahan lokasi penelitian tersebut. Beratnya serangan P. oryzae sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti kelebihan nitrogen menambah kerentanan tanaman, demikian pula halnya dengan kekurangan air.

84,1494,13 66,6 165,28 106,78 81,79 59,97 47,4943,33 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

V1J1 V1J2 V1J3 V2J1 V2J2 V2J3 V3J1 V3J2 V3J3

[image:49.595.152.474.388.580.2]

P er sen tase ser an g a n p en yaki t P .o ryza e Series1

Gambar 3 : Histogram Intensitas Serangan P.oryzae Pada Daun Dengan Jarak Tanam Yang Berbeda Terhadap Beberapa Varietas Padi

(50)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

memiliki bulu pada permukaan daunnya sehingga akan mempersulit perkecambahan spora dan anakannya yang sedikit ( 15 – 20 batang ) sehingga tingkat kelembabannya tidak terlalu tinggi karena pada setiap daun padi masih dapat terkena sinar matahari secara langsung tidak terlalu terhalang bila dibandingkan dengan V1 ( IR 64 ) yang memiliki jumlah anakan lebih banyak

sehingga kelembabannya juga lebih besar memicu perkembangan penyakit

P. oryzae. Sedangkan V2J1 merupakan varietas dan jarak tanam yang mendapat

serangan tertinggi karena dari segi morfologi padi dan jarak tanam yang cukup rapat tersebut memicu perkembangan P. oryzae lebih cepat bila dibandingkan dengan jarak tanam dan varietas lainnya..

3. Intensitas Serangan P. oryzae Pada Malai Padi

Hasil analisis sidik ragam pengamatan intensitas serangan penyakit

P. oryzae Cav. ( Lampiran 4 ) menunjukkan bahwa penggunaan varietas yang

berbeda berpengaruh nyata terhadap tingkat serangan penyakit pada malai dari

[image:50.595.206.372.593.710.2]

pengamatan 11 mst sampai 13 mst yang dapat dilihat pada kurva AUDPC ( Lampiran 8 ).

Tabel 4: Uji Beda Rataan AUDPC Intensitas Serangan P.oryzae Pada Daun Padi Pada Beberapa Varietas ( % )

Varietas Total Rataan

(51)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Keterangan: Angka dengan notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan.

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap perkembangan penyakit pada malai padi. Pada perlakuan varietas V2 intensitas serangan penyakitnya paling tinggi pada malainya yaitu 33.54 sedangkan terendah pada V3 yaitu 9.52

Pada Varietas V2 paling banyak terdapat bulir yang hampa akibat intensitas serangan penyakit P.oryzae yang cukup tinggi tersebut. Sedangkan pada varietas lainnya hanya berupa bercak berwarna coklat.

25.07 33.54 9.52 0 5 10 15 20 25 30 35 40

V1 V2 V3

[image:51.595.155.483.344.540.2]

Varietas Padi P er sen tase P er kem b an g an P en yaki t P .o ryz ae

Gambar 4 : Histogram Intensitas Serangan P. oryzae Pada Malai Terhadap Beberapa Varietas Padi.

(52)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

[image:52.595.214.472.155.267.2]

USU Repository © 2009

Tabel 5: Uji Beda Rataan AUDPC Intensitas Serangan P.oryzae Pada Malai Padi Terhadap Jarak Tanam Yang Berbeda (%)

Jarak Tanam Total Rataan

J1 83.58 27.86a

J2 65.76 21.92b

J3 55,02 18.34c

Keterangan: Angka dengan notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan

Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa serangan penyakit pada berbagai jarak tanam berbeda nyata, tampak serangan tertinggi pada malai terdapat pada jarak tanam padi yang paling rapat yaitu J1 senilai 27.86 dan yang terendah pada J3 senilai 18.34

Hal ini disebabkan oleh jarak tanam masing – masing tanaman padi tersebut. Pada jarak tanam yang paling rapat akan mengakibatkan tingkat kelembaban yang lebih tinggi diukur dengan alat hygrometer yang di pasang dengan rata – rata RH 86 % dan kelembaban lapangan secara menyeluruh selama penelitian yang dilakukan adalah 84%dan suhu harian 27 0C karena penyakit ini

sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, penyakit berkembang pada suhu 25 – 28 0C daan RH diatas 84 %. Sehingga dengan jarak tanam yang begitu

(53)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

27.86

21.92

18.34

0 5 10 15 20 25 30

J1 J2 J3

Jarak Tanam

P

er

sen

tase P

er

kem

b

an

g

an

P

en

yaki

t P

.o

ryz

[image:53.595.171.454.85.303.2]

ae

Gambar 5 : Histogram Intensitas Serangan P. oryzae Pada Malai Terhadap Jarak Tanam Padi Yang Berbeda.

(54)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

[image:54.595.114.472.123.480.2]

USU Repository © 2009

Tabel 6: Uji Beda Rataan AUDPC Intensitas Serangan P. oryzae Pada Malai Padi Terhadap Varietas Dan Jarak Tanam ( % )

Perlakuan Total Rataan

V1J1 83.03 27.68c

V1J2 77.96 25.99c

V1J3 64.64 21.55d

V2J1 124.51 41.50a

V2J2 94.64 31.55b

V2J3 82.68 27.56c

V3J1 43.24 14.41e

V3J2 24.69 8.23f

V3J3 17.76 5.92f

Keterangan : Notasi huruf yang sama pada rataan V/J atau pada rataan V, atau pada rataan J menyatakan, pada rataan V tidak nyata menurut Uji Jarak Duncan dengan taraf nyata 5%.

(55)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

menambah kerentanan tanaman, dan juga karena pengaruh varietas ciherang yang cukup rentan sehingga serangan penyakit cukup tinggi yang mengakibatkan malai padi menjadi hampa. Hal ini sesuai dengan Harahap ( 1989 ) yang menyatakan bahwa Tangkai malai dapat membusuk dan patah sehingga penyakit ini disebut juga busuk leher. Bila infeksi ini terjadi sebelum masa pengisian bulir maka dapat terjadi kehampaan pada bulir. Batangpun dapat terinfeksi akibat penularan daripelepah daun , sehingga batang membusuk dan mudah rebah.

[image:55.595.120.511.282.557.2]

27.68 25.99 21.55 41.5 31.55 27.56 14.41 8.23 5.92 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 V1J 1 V1J 2 V1J 3 V2J 1 V2J 2 V2J 3 V3J 1 V3J 2 V3J 3

P

er

sen

tase P

er

kem

b

an

g

an

P

en

yaki

t

P

.o

ryz

ae

Gambar 6 : Histogram Intensitas Serangan P.oryzae Pada Malai Dengan Jarak Tanam Yang Berbeda Terhadap Beberapa Varietas Padi

(56)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

4. Produksi Padi

[image:56.595.118.502.261.400.2]

Hasil analisis sidik ragam produksi padi dari tiap – tiap plot terdapat pada lampiran 6.

Tabel 7: Uji Beda Rataan Produksi Pada Beberapa Varietas Padi ( Ton / Ha )

Varietas Total Rataan

V1 4.29 12.87a

V2 3.91 11.74a

V3 4.44 13.32a

Keterangan: Angka dengan notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uju Jarak Duncan

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa varietas tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi tersebut. Produksi tertinggi terdapat pada V3 yaitu sebesar 13.32 ton/ha dan terendah V2 sebesar 11.74 ton/ha. Hal ini terjadi karena intensitas serangan padi yang tertinggi terjadi pada V2 dan yang terendah pada V3 sehingga ini akan mempengaruhi jumlah produksi padi.

(57)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

12.87

11.74

13.32

10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5

V1 V2 V3

Varietas Padi

P

ro

du

ks

i P

ad

[image:57.595.180.443.85.231.2]

i

Gambar 7: Histogram Pengaruh Perlakuan Varietas Terhadap Produksi Padi Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa produksi padi tertinggi terdapat pada perlakuan V3 sebesar 13.32 ton/ ha, diikuti oleh perlakuan V1 sebesar 12.67 ton/ha dan yang terendah pada perlakuan V2 sebesar 11.74 ton/ha. Produksi tampak tidak sesuai dengan deskripsi varietas hal ini dikarenakan jarak tanam yang digunakan ada yang lebih rapat dan ada yang sangat jarang dan pengaruh lokasi persawahan yang digunakan cukup subur..

Tabel 8: Uji Beda Rataan Produksi Pada Beberapa Jarak Tanam Padi ( Ton/ha )

Varietas Total Rataan

J1 62.91 20.97a

J2 31.05 10.35b

J3 19.8 6.60c

Keterangan: Angka dengan notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan

[image:57.595.118.444.470.581.2]
(58)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

20.97 10.35 6.6 0 5 10 15 20 25

J1 J2 J3

[image:58.595.153.438.83.304.2]

Jarak Tanam P ro d u k s i P a d i

Gambar 8: Histogram Pengaruh Perlakuan Jarak Tanam Terhadap Produksi Padi

Tabel 9: Uji Beda Rataan Produksi Terhadap Beberapa Varietas Dan Jarak Tanam Padi ( Ton/Ha )

Perlakuan Total Rataan

V1J1 66.25 22.08a

V1J2 29.67 9.89a

V1J3 19.18 6.63a

V2J1 56.25 18.75a

V2J2 29.15 9.72a

V2J3 20.22 6.74a

V3J1 66.23 22.08a

V3J2 34.32 11.44a

V3J3 19.33 6.44a

Keterangan: Angka dengan notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan.

[image:58.595.137.463.388.548.2]
(59)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

22.08

9.89

6.63

18.75

9.72 6.74

22.08

11.44

6.44

0 5 10 15 20 25

V1J1 V1J2 V1J3 V2J1 V2J2 V2J3 V3J1 V3J2 V3J3

P

ro

d

u

ks

i P

ad

[image:59.595.136.489.87.297.2]

i

Gambar 9: Histogram Pengaruh Perlakuan Varietas dan Jarak Tanam Terhadap Produksi Padi

(60)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Intensitas serangan penyakit yang paling tinggi pada daun padi terdapat pada perlakuan V2J1 sebesar 165.8 dan yang terendah V3J3 sebesar 43.33. 2. Intensitas Serangan Penyakit yang paling tinggi pada malai terdapat pada

perlakuan V2J1 sebesar 41.50% dan yang terendah perlakuan V3J3 sebesar 5.92%.

3. Varietas Cisanggarung merupakan varietas yang lebih tahan dibandingkan dengan varietas yang lainnya

4. Semakin rapat jarak tanaman yang digunakan intensitas serangan penyakit menjadi lebih tinggi.

5. Jarak tanam yang semakin rapat pada tanaman yang rentan akan mempengaruhi perkembangan penyakit menjadi lebih tinggi dan sebaliknya.

Saran

(61)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Abadi. A., 2005. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Bayumedia. Jakarta.

Agrios.G., 1999. Ilmu Penyakit Tumbuhan.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Andoko.A., 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. Anonim., 2005. Pedoman dan Pengamatan dan Pelaporan Perlindungan Tanaman

Pangan. Diakses dari

September 2007.

---., 2007a. Deskripsi Biotani Tanaman Padi . Diakses dari://

---., 2007b. Padi Tanaman Pokok Manusia. Diakses dari:

---., 2007c. Sejarah Singkat Tanaman Padi. Diakses dari:

---., 2007d. Hubungan Cuaca Iklim dengan Perkembangan Penyakit

Tanaman.Diakses dari:

---., 2007e. Interaksi Poligenik Ketahanan Padi Terhadap Blas.

---., 2007f. Ciri – Ciri Umum Padi. Diakses dari:

Barnett.H., 1960. Imperfect Fungi. Burgess Publishing Company.Virginia. Dwidjoseputro.D., 1975. Pengantar Mikologi. Alumni. Malang.

Harahap.I., 1988. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.

(62)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Oka.I., 1993. Pengantar Epidemiologi Penyakit Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Semangun.H., 1993. Penyakit – Penyakit Tanaman pangan Di Indonesia. UGM-Press.Yogyakarta.

---., 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. UGM-Press. Yogyakarta

Sinaga.M., 2004. Dasar – Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Singh.R., 2001. Plant Diseases.Oxford & IBH Publishing CO. New Delhi. Siregar.H., 1981. Budidaya Tanaman Padi Di Indonesia. Suatra Hudaya.

Jakarta.

Sudarmo.S., 1997. Pengendalian Serangga Hama Penyakit dan Gulma Padi. Kanisius.Yogyakarta.

Sugeng.H., 2001. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu. Semarang.

Sudjadi, 1983. Penelitian Epidemiologi Penyaki Bulai Jagung di daerah lampung. Dalam Prosiding Kongres Nasional PFI VII. Medan. Makalah no.15

Suparyono.dkk., 1997. Budidaya Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.

(63)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 1

Bagan Penelitian

Ulangan

I

Ulangan

III

Ulangan

II

A1V2 A1V3 A3V3

A1V3 A2V1 A2V3

A2V1 A1V2 A3V1

A2V3 A1V3 A1V1

50 cm

A3V2 A3V1 A2V1

A3V3

100

cm

A1V1 A2V2

(64)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

A3V1 A3V2 A1V3

A1V1 A3V3 A1V2

Keterangan :

(65)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 2

Bagan Sampel Dengan Jarak Tanam 15 x 15 cm

Jumlah Tanaman : 32 Jumlah Tanaman Sampel : 4

Bagan Sampel Dengan Jarak Tanam 25 x 25 cm

Jumlah Tanaman : 32

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

(66)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Jumlah Tanaman Sampel : 4

Bagan Sampel Dengan Jarak Tanam 35 x 35 cm

Jumlah Tanaman : 32

Jumlah Sampel : 4

Lampiran 3

DeskripsiTanaman Padi Varietas IR 64

Asal : Persilangan IR5657-33-2-1 / IR2061-465-1-5-5 Golongan : Cere, Berbulu

Bentuk : Tegak

Tinggi : ± 85 cm

Anakan Produktif : Banyak Warna:

Kaki : Hijau Batang : Hijau Daun

Telinga Daun : Tidak Berwarna Lidah Daun : Tidak Berwarna Muka Daun : Kasar

Posisi Daun : Tegak Daun Bendera :Tegak Gabah

Bentuk : Ramping, Panjang Warna : Kuning Bersih Bobot 1000butir(g) : 27

Nasi

Rasa : Enak Kadar Aminosa (%) : 24.1 Panen

Hasil Gabah : ± 5 ton/ ha gabah kering Umur ( Hari ) : ± 115

Kerontokan : Tahan

Penyakit :Agak tahan terhadap bakteri busuk daun dan tahan virus kerdil rumput

(67)

Octa Nina Sari Br. Sijabat : Epidemi Penyakit Blas ( pyricularia oryzae cav. ) Pada Beberapa Varietas Padi Sawah ( Oryza Sativa L ) Dengan Jarak Tanam Berbeda Dilapangan, 2007.

USU Repository © 2009

Tahun Dilepas : 17 juli 1986.

DeskripsiTanaman Padi Varietas Cisanggarung

Asal : Persilangan 2061-

Gambar

Gambar 1. Pyricularia oryzae Sumber Gambar : Foto langsung
Gambar 4. Siklus Hidup Jamur Pyricularia oryzae Sumber Gambar : http://www.deptan.go.id/ditlin-tp
Tabel 1: Uji Beda Rataan AUDPC Intensitas Serangan P. oryzae Pada Daun Padi Pada  Beberapa Varietas ( % )
Gambar 1 : Histogram Intensitas Serangan P. oryzae  Pada Daun Terhadap Beberapa Varietas Padi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ade Christian Manik “Uji Efektifitas Corynebacterium Dan Dosis Pupuk K Terhadap Serangan Penyakit Kresek (Xanthomonas Campestris Pv Oryzae) Pada Padi Sawah (Oryza sativa L.)

Pengaruh Aplikasi Berbagai Dosis dan Bahan Aktif Herbisida Terhadap Penekanan Gulma Pada Pertanaman Padi Varietas Ciherang (Oryza sativa L.) Dengan Sistem Tanam

EFIKASI KOMBINASI HERBISIDA PENOXSULAM DAN BUTACHLOR TERHADAP GULMA PADA BUDIDAYA PADI SAWAH (Oryza sativa L.)..

PENGARUH KOTORAN SAP1 DAN PUPUK NPK TERaADAP TANAMAN PAD1 SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS IR - 64 DAN.. KOMPOSSSI LARUTAN TANAH PADA

Keadaan yang bertolak belakang terjadi pada varietas INPAGO 7 sebagai cek tahan, menunjukkan periode laten yang cepat (9 hst), jumlah bercak berspora 10,21,

Judul : Uji Perbedaan Sistem Jajar Legowo Terhadap Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Sawah Tadah Hujan.. Lisa

Komposisi dan peran serangga pada lahan sawah dengan perlakuan varietas dan jarak tanam yang dilakukan selama 14 kali pengamatan dengan metode langsung dapat dilihat

Judul Skripsi : Uji Adaptasi Berbagai Varietas Padi (Oryza sativa L.) dengan Sistem Tanaman Super Jajar Legowo di Lahan Cetak Sawah Desa Balunijuk.. Nama :