• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dan Perancangan Perangkat Lunak Pengelolaan Pasien Askes Pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Dan Perancangan Perangkat Lunak Pengelolaan Pasien Askes Pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

PENGELOLAAN PASIEN ASKES PADA RUMAH

SAKIT ARTHA MEDICA BINJAI

SKRIPSI

EMNITA GINTING

061401009

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT

LUNAK PENGELOLAAN PASIEN ASKES PADA RUMAH SAKIT ARTHA MEDICA BINJAI

Kategori : SKRIPSI

Nama : EMNITA GINTING

Nomor Induk Mahasiswa : 061401009

Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER

Departemen : ILMU KOMPUTER

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan,

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs. Agus Salim Harahap, M.Si Prof. Dr. Muhammad Zarlis

NIP 195408281981031041 NIP 195707011986011003

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,

(3)

PERNYATAAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLAAN PASIEN ASKES PADA RUMAH SAKIT ARTHA MEDICA BINJAI

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Maret 2010

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

(5)

ABSTRAK

(6)

ANALYSIS AND DESIGN SOFTWARE OF ASKES PATIENT MANAGEMENT AT ARTHA MEDICA BINJAI HOSPITAL

ABSTRACT

(7)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak iv

Abstrack v

Daftar Isi vi

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Analisis 7

2.2 Rekayasa Perangkat Lunak 7

2.3 Pengertian Sistem 8

2.3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem 8

2.3.2 Karakteristik Sistem 10

2.3.3 Klasifikasi Sistem 11

2.3.4 Pengertian Informasi 12

2.3.5 Pengertian Sistem Informasi 13

2.3.6 Sumber Daya Manusia 15

2.3.7 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia 16

(8)

2.4.1 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) 18

2.4.2 Penjelasan Flowchart Program 19

2.5 Pengertian Basis Data 20

2.6 Basis Data Model Relasional 23

2.7 Struktur Query Language (SQL) 26

2.8 Gambaran Umum Tentang Visual Basic 6.0 28

2.8.1 Komponen-Komponen Visual Basic 6.0. 29

2.9 Crystal Report 31

Bab 3 Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis 33

3.1.2 Pelayanan yang Tidak Ditanggung 35

3.1.3 Prosedur Layanan Kesehatan 36

3.1.3.1 Rawat Jalan 36

3.1.3.2 Rawat Inap 37

3.1.4 Sistem Rujukan Pasien Askes 38

3.1.5 Jenis Produk 38

3.2 Perancangan Sistem 39

3.2.1 DFD Level 0 39

3.2.2 DFD Level 1 Proses Pendaftaran 41

3.2.3 DFD Level 1 Proses Diagnosa 41

3.2.4 DFD Level 1 Proses Perawatan 42

3.2.5 DFD Level 1 Proses Pelaporan 42

3.3 Rancangan Output 43

3.3.1 Laporan Rujukan Pasien Askes 43

3.3.2 Laporan Pendaftaran Pasien Askes 44

3.3.3 Laporan Perawatan Pasien Askes 45

(9)

3.4 Rancangan Database 46

3.4.2 Rancangan Tabel 50

3.4.3 Relasi Database 55

3.5 Rancangan Input 56

3.5.1 Rancangan Pendaftaran 56

3.5.2 Rancangan Diagnosa 56

3.5.3 Rancangan Data Perawatan 57

3.5.4 Rancangan Data Askes 58

3.5.5 Rancangan Data Obat 59

3.5.6 Rancangan Data Dokter 59

3.5.7 Rancangan Data Ruang 60

3.5.8 Rancangan Data Paket 60

BAB 4 Implementasi dan Pengujian Sistem

4.1 Implementasi 62

(10)

4.1.14 Tampilan Laporan Rujukan Pasien Askes 72

4.1.15 Tampilan Laporan Pendaftaran Pasien Askes 72

4.1.16 Tampilan Laporan Perawatan Pasien Askes 73

4.1.17 Tampilan Laporan Biaya Pasien Askes 74

4.2 Pengujian Sistem 74

4.2.1 Pengujian Cetak Laporan Rujukan Pasien Askes 75

4.2.2 Pengujian Cetak Laporan Pendaftaran Pasien Askes 75 4.2.3 Pengujian Cetak Laporan Perawatan Pasien Askes 76

4.2.4 Pengujian Cetak Laporan Biaya Pasien Askes 76

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 77

5.1 Kesimpulan 77

5.2 Saran 77

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram 18

Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart Program 19

Tabel 2.3 Tabel Pasien 23

Tabel 2.4 Tabel Obat 23

Tabel 2.5 Tabel Berobat 24

Tabel 3.1 Kumpulan Field yang di butuhkan 46

Table 3.2 tPaket 50

Tabel 3.3 tAskes 51

Tabel 3.4 Tabel Obat 51

Tabel 3.5 Tabel Ruang 51

Tabel 3.6 Tabel tDiagnosa 51

Tabel 3.7 Tabel tDaftar 52

Tabel 3.8 Tabel Dokter 53

Tabel 3.9 Rujukan 53

Tabel 3.10 Tabel PakaiObat 53

Tabel 3.11 Tabel DpakaiObat 54

Tabel 3.12 Tabel VisitDokter 54

Tabel 3.13 Tabel Perawatan 55

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Form aplikasi Visual Basic 29

Gambar 2.2 Toolbox 30

Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses Pendaftaran 41

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Diagnosa 41

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Perawatan 42

Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Pelaporan 43

Gambar 3.8 Laporan Rujukan Pasien Askes 44

Gambar 3.9 Laporan Pendaftaran Pasien 44

Gambar 3.10 Laporan Perawatan Pasien 45

Gambar 3.11 Laporan Biaya Pasien Askes 45

Gambar 3.12 Rancangan Relasi Antar Tabel 55

Gambar 3.13 Rancangan Pendaftaran 56

(13)

Gambar 4.5 Tampilan Data Ruang 65

Gambar 4.6 Tampilan Data Paket 66

Gambar 4.7 Tampilan Data Obat 66

Gambar 4.8 Tampilan Data User 67

Gambar 4.9 Tampilan Entry Daftar 68

Gambar 4.10 Tampilan Entry Diagnosa 69

Gambar 4.11 Tampilan Entry Pemakaian Obat 70

Gambar 4.12 Tampilan Entry Pemakaian Ruangan 71

Gambar 4.13 Tampilan Entry Visit Dokter 71

Gambar 4.14 Tampilan Laporan Rujukan Pasien Askes 72

Gambar 4.15 Tampilan Laporan Pendaftaran Pasien Askes 73

Gambar 4.16 Tampilan Laporan Perawatan Pasien Askes 73

Gambar 4.17 Tampilan Laporan Biaya Pasien Askes 74

Gambar 4.18 Pengujian Cetak Laporan Rujukan Pasien Askes 75 Gambar 4.19 Pengujian Cetak Laporan Pendaftaran Pasien Askes 75 Gambar 4.20 Pengujian Cetak Laporan Perawatan Pasien Askes 76

(14)

ABSTRAK

(15)

ANALYSIS AND DESIGN SOFTWARE OF ASKES PATIENT MANAGEMENT AT ARTHA MEDICA BINJAI HOSPITAL

ABSTRACT

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menuntut suatu pelayanan yang sempurna. Kemajuan teknologi informasi juga sangat membantu dalam pengolahan administrasi, pengolahan data, dan pembuatan laporan pada bidang kesehatan masyarakat.

Sebelum melakukan perancangan sistem, perlu dilakukan sebuah analisis yang baik agar hasil perancangan yang telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem. Dalam menganalisis, yang harus dilakukan adalah mempelajari sistem yang sedang berjalan dan pengumpulan data tentang masalah-masalah yang akan timbul serta menentukan kebutuhan pemakai sistem.

(17)

lengkap untuk dapat melayani kebutuhan pihak rumah sakit akan informasi yang cepat dan akurat.

Asuransi adalah sebuah sistem untuk mengurangi kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya. Badan yang menyalurkan risiko disebut ”tertanggung”, dan badan yang menerima risiko disebut ”penanggung”. Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan yang merupakan sebuah kontrak legal dimana menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh ”tetanggung” kepada ”penanggung” untuk risiko yang ditanggung disebut ”premi”. Ini biasanya ditentukan oleh ”penanggung” untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif dan keuntungan.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment).

(18)

terdiri dari peserta Askes Komersial, sedangkan PT Askes Indonesia adalah peserta non komersial.

Atas dasar inilah penguji mengajukan judul: “Analisis Dan Perancangan

Perangkat Lunak Pengelolaan Pasien Askes Pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai”.

1.2. Rumusan Masalah

Selama ini Rumah Sakit Artha Medica Binjai mengelola data pasien pengguna kartu Asuransi Kesehatan (Askes) Inhealth dengan software yang menggunakan bahasa pemrograman Clipper yang berbasis DOS, namun seiring dengan berkembangnya kebutuhan Rumah Sakit, informasi yang dibutuhkan kurang memadai karena penggunaannya hanya sebatas pendaftaran dan pembayaran biaya administrasi saja. Untuk itu dalam tugas akhir ini dirancang dan dibangun program dan database untuk mengolah data pasien Asuransi Kesehatan (Askes) Inhealth mulai dari pendaftaran, jenis perawatan, dokter yang merawat, lama perawatan, diagnosa penyakit, pemakaian obat, biaya administrasi serta disesuaikan dengan plafon biaya yang ditanggung oleh PT. Askes Inhealth yang dapat diketahui dari data kartu Askes Inhealth pasien pada saat melakukan pendaftaran, sehingga dengan dibangunnya aplikasi pengelolaan pasien Askes Inhealth ini pelaporan biaya pasien Askes Inhealth ke PT. Askes Inhealth dapat dilaporkan dengan lebih cepat dan pasti.

.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan tugas akhir ini adalah:

1. Hanya membahas pengelolaan pasien pemegang kartu Askes Inhealth Gold yang terdiri dari Gold VIP, Gold I, Gold II, Gold III.

2. Jenis perawatan yang dibahas pada rumah sakit adalah rawat jalan dan rawat inap.

(19)

4. Tidak membahas pajak dalam pembayaran biaya-biaya baik pada rumah sakit maupun PT. Askes Inhealth.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengembangkan sistem pengelolaan pasien Askes meliputi data perawatan pasien pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai untuk mempercepat pelaporan biaya perawatan pasien ke PT. Askes Inhealth sebagai pembayar klaim biaya perawatan pasien dan membantu pihak rumah sakit agar meningkatkan efisiensi kerja dan menghemat waktu dalam pengolahan data untuk menjadi laporan yang dibutuhkan pihak manajemen rumah sakit.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

Menambah pemahaman dan pengetahuan penulis mengenai sistem pengelolaan pasien Askes pada sebuah rumah sakit dan juga menambah pengalaman penulis dalam membangun database yang berorientasi kepada pemrograman yang dinamis.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan nantinya direncanakan ke dalam langkah-langkah secara sistematis. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:

1. Studi Literatur

(20)

2. Studi Lapangan

Pada tahap ini penulis melakukan studi pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai guna mempelajari sistem pengelolaan perawatan pasien khususnya pasien Askes Inhealth guna mempelajari sistem pengelolaan pembayaran biaya kesehatan bagi pasien pemegang kartu Askes.

3. Analisis masalah

Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan dan kebutuhan sistem 4. Perancangan sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur perangkat keras dilanjutkan dengan perancangan perangkat lunak, perancangan interface.

5. Pengkodean

Pada tahap ini sistem yang telah dirancang kemudian diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman.

6. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian program dan mencari kesalahan pada program hingga program itu dapat berjalan seperti yang diharapkan.

7. Penyusunan laporan dan kesimpulan akhir. Menyusun laporan hasil analisis dan perancangan ke dalam format penulisan tugas akhir dengan disertai kesimpulan akhir.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

(21)

BAB II LANDASAN TEORI membahas tentang landasan teori tentang sistem pengelolaan pasien Askes Inhealth, rumah sakit, database, data flow diagram, bahasa pemrograman serta flow chart.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN membahas mengenai analisa model usulan sistem serta perancangan antar muka pengguna.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM membahas tentang implementasi dan pengujian sistem.

(22)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis

Analisis dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

(Kusrini, 2007).

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

2.2 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa merupakan analisis, desain, konstruksi, verifikasi, dan manajemen kesatuan teknik atau sosial. (Roger S. Pressman, Ph. D., Buku 1).

(23)

2.3 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (John Willey dan Sons, 1981: 15)

Sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu satuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari subsistem. (John Willey dan Sons, 1981: 15)

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (Raymond Mc Leod, jr dan Georage Schell, 2001: 9)

2.3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Menurut Tata Sutabri (2004: 60), Tahapan utama dalam proses pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Investigasi Sistem

Tahap ini untuk menentukan problem-problem atau kebutuhan yang timbul. Hal itu memerlukan pengembangan sistem secara menyeluruh atau ada usaha lain yang dapat dilakukan untuk memecahkannya. Salah satu alternatif jawabannya mungkin saja merupakan suatu keputusan untuk tidak melakukan perubahan apapun terhadap sistem yang berjalan. Alternatif lainnya mungkin hanya diperlukan perbaikan-perbaikan pada sistem tanpa harus menggantinya.

2. Analisis Sistem

(24)

analisis sistem bekerja sama untuk menjabarkan kebutuhan dan kemampuan dari sistem baru yang akan diusulkan.

3. Desain Sistem

Tahap ini kegiatan diorientasikan pada komputer dilaksanakan. Spesifikasi perangkat keras pada perangkat lunak (HW/SW) yang telah disusun pada tahap selanjutnya ditinjau kembali dan disempurnakan. Rencana pembuatan program dilaksanakan dan juga testing programnya. Latihan para pemakai sistem dimulai. Pada akhirnya dengan berpartisipasi penuh dari pemakai sistem, dilakukan test sistem secara menyeluruh.

4. Implementasi Sistem

Tahap ini untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tujuan tahap ini adalah menyelesaikan desain sistem yang sudah disetujui, menguji serta mendokumentasikan program-program dan prosedur sistem yang diperlukan.

5. Pemeliharaan Sistem

(25)

2.3.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem terdiri atas:

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membuat sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bila dikatakan sebagai suatu sistem.

2. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan suatu sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Merupakan batasan dari sistem yang mempengaruhi opersistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

(26)

5. Masukan Sistem

Merupakan suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat berupa bagian pengolah yang akan merubah suatu masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah suatu masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai suatu sasaran (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.3.3 Klasiflkasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak

(27)

ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah

Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi secara proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.

3. Sistem Tertentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksikan. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

4. Sistem Tertutup

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis sampai adanya turut campur tangan pihak luarnya.

2.3.4 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti lagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1980: 8).

Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi Manager. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua pengaruh. Pertama, bisnis akan semakin rumit, kedua komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik (Raymond Mc Leod, jr dan George Schell, 2001: 3).

1. Kualitas Informasi a. Akurat

(28)

kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat pada waktunya

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan suatu informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2. Nilai Informasi

Nilai dari suatu informsi ditentukan oleh dua hal, diantaranya yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu perhatian bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh suatu pihak didalam perusahaanya. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasinya biasanya dihubungkan dengan analisis efektif biaya.

2.3.5 Pengertian Sistem Informasi

(29)

dan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

1. Komponen Sistem Informasi

Dalam komponen informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutkan dengan istilah "blok bangunan", diantaranya adalah:

a. Blok masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluar

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan managemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok basis data

(30)

dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan "DBMS" (Data Base Management System).

f. Blok kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan dari sistem itu sendiri. kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.6 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (human resources) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi sehingga mencerminkan usaha seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. (Robert L. Malthis dan Jhon H. Jackson, 2001: 21).

Sumber Daya Manusia adalah manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja. mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu kegiatan tersebut mengasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Sonny Sumarsono, 2003: 5).

Manajemen sumber daya manusia yang berdasarkan empat prinsip, yaitu:

1. Bahwa manusia adalah harta utama perusahaan dan manajemen yang efektif adalah sebagai kunci bagi terciptanya tujuan organisasi.

2. Untuk mencapai suatu tujuan tersebut, segala kultur dan unsur dalam organisasi harus saling menunjang dan dapat bekerjasama.

(31)

4. Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi, menjadikan semua anggota terlihat bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut (Komaruddin, 1990).

2.3.7 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah sistem integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan Sumber Daya Manusia walaupun sistem Sumber Daya Manusia tidak harus dikomputerisasikan, tetapi kebanyakan organisasi telah menerapkan ini. (Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson, 2001: 61).

Sistem Sumber Daya Manusia adalah suatu sistemnya dapat menunggu strategi Sumber Daya Manusia organisasi tersebut ini membutuhkan analisis terhadap penggunaan informasi Sumber Daya Manusia dan pada organisasi pada keseluruhan. Yang sering terjadi adalah masalah keputusan tentang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) dibuat berdasarkan terutama pada faktor biaya dari pada bagaimana SISDM telah lebih baik mendukung pembuatan keputusan Sumber Daya Manusia (Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson, 2001: 63).

1. Tujuan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia melayani dua tujuan dalam organisasi. Kedua tujuan tesebuat adalah sebagai berikut:

(32)

b. Tujuan yang kedua adalah lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan Sumber Daya Manusia. Dengan kemampuan mengakses data memungkinkan perencanaan Sumber Daya Manusia dengan pembuatan keputusan tingkat menejerial.

Menjadi dasar untuk tingkat informasi yang lebih besar dari pada tergantung pada persepsi dan intuisi menejerial.

2. Penggunaan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Penerapannya

Penggunaan Sistem Sumber Daya Manusia memiliki banyak kegunaan dalam suatu organisasi. Dengan Sistem Sumber Daya Manusia, pencatatan waktu tenaga kerja dimasukan kedalam sistem, dan dimodifikasi disesuaikan pada setiap individual sebagai hasil dari pengembangan dan penerapan sistem Informasi Sumber Daya Manusia pada berbagai organisasi.

Dari sudut pandang pelatihan, adalah penting untuk membuat bebagai bentuk penilaian prestasi yang teratur diantara para pekerja. Jika hal ini dikerjakan secara sistematis sepanjang tahun, maka rencana pelatihan akan menjadi mantap.

Kegunaan lain dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah kesetaraan kesempatan bekerja. Dibalik kegiatan dasar ini, beberapa kegiatan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia lain dapat dipengaruhi dengan penggunaan SISDM. Untuk merancang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang efektif para ahli menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan di perlukan seperti:

1. Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan orang-orang dalam organisasi.

2. Untuk tujuan apa informasi tersebut akan diberikan.

3. Pada format yang bagaimana seharusnya output untuk menyesuaikan dengan data perusahaan lain.

(33)

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut menolong menunjukan keperluan akan perangkat lunak dan perangkat keras. Para ahli mengusulkan bahwa suatu tim proyek harus dibuat sedemikian rupa secara ekstensif tim ini sering meliputi perwakilan dari beberapa departemen dalam suatu organisasi, termasuk area proses menejemen informasi. Tim ini bertindak sebagai pengarah pada komite untuk mengkaji kebutuhan pemakai (user).

2.4Alat bantu Perancangan Sistem

Alat bantu perancangan sebuah sistem adalah sebuah sistem yag dapat membantu merepresentasikan gambaran sistem secara garis besar (global) maupun secara terinci (detail).

2.4.1 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Data flow diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem

automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Simbol-simbol pada Data Flow Diagram dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram

SIMBOL FUNGSI

Eksternal entity (kesatuan luar atau batas sistem) berupa orang,

organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Dataflow (arus data) arus data ini mengalir diantara proses,

simpanan data dan kesatuan luar.

Process (proses) kegiatan arus kerja yang dilakukan oleh orang,

mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan.

(34)

atau table manual, agenda atau buku.

Sumber: Jogiyanto HM (2005:701) "Analisis dan Desain Sistem Informasi".

Tahapan Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) terbagi atas beberapa bagian yaitu:

1. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan di proses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.

2. Diagram nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

3. Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang didalam diagram nol.

2.4.2 Penjelasan Flowchart Program

Program Flowchart adalah bagan alir yang menggambarkan arus data dari program. Fungsi dari bagan alir ini adalah untuk memudahkan programmer di dalam perancangan program aplikasi. Simbol-simbol yang digunakan pada bagan flowchart ini antara lain seperti pada Table 2.2.

Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart Program

SIMBOL FUNGSI

Terminador

Menunjukkan awal dan akhir suatu proses. Data

(35)

Process

Digunakan untuk mewakili proses. Decision

Digunakan untuk suatu seleksi kondisi didalam program.

Predefined Process

Menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.

Preparation

Digunakan untuk memberi nilai awal variabel. Flow Lines Symbol

Menunjukkan arah dari proses.

Connector

Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama. Menunjukkan penghubung ke halaman yang baru.

Sumber: Jogiyanto HM (2005: 803) "Analisis dan Desain Sistem Informasi".

Adapun langkah-langkah dari pembuatan flowchart program adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman masalah.

2. Tentukan data (variabel) yang dibutuhkan.

3. Tentukan input yang sesuai dengan data variabel yang telah disiapkan. 4. Tentukan bentuk proses pengolahan data input.

2.5 Pengertian Basis Data

(36)

Basis Data dapat didefenisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redudance) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam mengambil kembali data/arsip. Perbedaannya hanya terdapat pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola/ditangani manusia, sementara basis data dikelola/ditangani melalui perantaraan alat/mesin pintar elektronik (yang kita kenal sebagai komputer).

Istilah-istilah yang dipergunakan dalam sistem basis data adalah:

1. Enterprise, suatu bentuk organisasi, seperti: sekolah, Universitas, Kantor. Data yang disimpan di dalam basis data merupakan data operasional suatu enterprise. Contoh data operasional adalah:

Data Sekolah KdKelas, NmKelas

Data Kelas NIS, NmSiswa, JnsKelamain

Data Matapelajaran KdPelajaran, NmPelajaran

3. Entitas, suatu obyek yang dapat dibedakan dengan obyek lainnya yang dapat diwujudkan di dalam basis data.

(37)

a. Entitas di lingkungan Sekolah (siswa, guru, buku).

b. Entitas di lingkungan Universitas (Fakultas, Dosen, Mahasiswa).

c. Kumpulan entitas disebut himpunan entitas. Contoh: Sekolah merupakan kumpulan entitas siswa dan guru.

3. Attribute/field, karakteristik entitas tertentu. Contoh:

Entitas siswa  atributnya adalah NIS, NmSiswa, Jksiswa Entitas guru  atributnya adalah NIP, NmGuru, JkGuru

4. Data Value (nilai atau isi data), merupakan data aktual atau informasi yang disimpan di tiap data elemen atau atribut. Isi atribut disebut nilai data.

Contoh:

Atribut NmSiswa  Sutrisno, Budiman.

5. Record/Tuple, kumpulan isi elemen data atribut yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.

Contoh:

kumpulan atribut NIS, NmSiswa, JkSiswa berisikan “04345698”, Nina Warni, Perempuan.

6. File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribut yang sama, namun berbeda-beda valuenya.

7. Kunci elemen data, sebagai tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasi entitas dari suatu kumpulan entitas.

Contoh:

Entitas Pegawai mempunyai atribut-atribut NIP, NmPegawai, Alamat, menggunakan NIP sebagai kunci elemen data.

(38)

Basis data dapat terdiri dari ratusan field yang dibutuhkan untuk informasi dan basis data juga dapat diakses/dipakai secara bersama-sama oleh lebih dari beberapa ratus pemakai (user). Karena basis data dipergunakan secara bersama-sama, mungkin dalam waktu yang bersamaan, maka diperlukan suatu pengontrol dan pengelola data yang ada didalam suatu basis data.

Pengontrol ini dilakukan oleh DBMS (Database Management System) yang merupakan kumpulan software yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data agar data dapat diakses/dipakai oleh pengguna. Tujuannya adalah efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh dan menyimpan informasi di dalam basis data.

2.6 Basis Data Model Relasional

Basis data model relasional adalah tipe basis data atau sistem manajemen basis data yang menyimpan data dalam bentuk tabel terdiri dari baris-baris data dan kolom data dimana data pada kolom dan baris tertentu terkadang dapat digunakan sebagai rujukan pencarian data yang berkaitan di tabel yang lain seperti pada tabel-tabel di bawah ini.

NoPasien Nama Alamat

5184025

KodeObat Nama Obat Harga

(39)

Dalam basis data relasional, data disimpan dalam bentuk tabel (beberapa penulis menyebutkannya sebagai relasi) di mana baris-baris pada tabel menyatakan rekaman-rekaman (record) dan kolom-kolom menyatakan field-field (atribut-atribut pada rekaman). Untuk memandu pencarian, basis data relasional mencocokan data dari salah satu tabel dengan data pada tabel yang lain dan menghasilkan tabel ketiga yang menggabungkan data dari kedua Tabel 2.5. Sistem basis data relasional, seperti telah kita singgung di atas, pertama kali diperkenalkan dan diimplementasikan oleh DR. Ted Codd dari IBM Research Center pada tahun 1970. Kepopuleran basis data relasional antara lain karena ia didukung oleh landasan matematika (Kalkulus Relasional) yang tangguh. Model relasional menampilkan basis data sebagai koleksi

dari relasi-relasi (basis data adalah himpunan dari relasi-relasi). Secara formal, setiap relasi ditampilkan dalam bentuk tabel atau sering disebut tabel datar (flat files) dari rekaman-rekaman (record). Selain itu, relasi sering didefenisikan sebagai himpunan rekaman-rekaman. Dalam berkas basis data, rekaman-rekaman (record), secara fisik tersimpan di media simpan tertentu sehingga ada hubungan (relasi) satu sama lain. Ketika kita menampilkan relasi sebagai tabel, baris-baris (rekaman-rekaman) ditampilkan menurut hubungan yang pasti.

Setiap nilai dalam atribut suatu rekaman harus bernilai atomic, yang artinya tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen-komponennya dalam kerangka model relasional sehingga atribut bernilai banyak tidak di izinkan. (Teori dibelakang fenomena ini adalah asumsi first normal form). Skema relasi dapat ditafsirkan sebagai deklarasi atau tipe pernyataan. Catat bahwa kebanyakan relasi adalah fakta tentang

NoPasien Tanggal Nama Obat Banyak Total

5184025

(40)

sebuah/beberapa buah entitas. (Entitas adalah sekumpulan objek di dunia nyata yang memiliki karakteristik serta prilaku yang serupa dalam kaitannya dengan aplikasi tertentu).

Dalam basis data relasional, kita juga menjumpai konsep integritas referensial yang menghubungkan kunci primer (primary key) atribut pengidentifikasi suatu rekaman dengan kunci tamu (foreign key) di tabel lain yang memiliki hubungan dengan tabel yang terdahulu. Kunci primer (primary key) ini tidak boleh berisi dengan nilai kosong (null) dan harus unik sebab nilai kunci primer digunakan untuk mengidentifikasi rekaman individual dalam relasi. Tanpa kunci primer (primary key), kita akan sulit menentukan cara menentukan sebuah rekaman adalah unik dibandingkan rekaman yang lain.

Basis data bertipe relasional RDBMS (Relational Database Management System), seperti telah kita bahas di atas, adalah basis data dimana data secara

logika disimpan dalam bentuk tabel-tabel/relasi-relasi. RDBMS memiliki tiga aspek utama yaitu:

1. Data ditampilkan sebagai tabel-tabel dua dimensi

Tabel-tabel memiliki nomor-nomor yang spesifik bagi setiap baris dan kolom dan suatu data disimpan pada baris serta kolom tertentu. Kolom-kolom memperlihatkan atribut-atribut dan setiap baris mewakili data untuk suatu objek.

2. Operator untuk memanipulasi tabel-tabel

(41)

3. Integritas Referensial

Integritas referensial merupakan sarana penghubung utama pada suatu basis data relasional sehingga data pada suatu tabel dapat berhubungan dengan data yang berada pada tabel yang lain, melalui penggunaan kunci primer (primary key) dan kunci tamu (foreign key).

2.7 Struktur Query Language (SQL)

SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution), melalui publikasi databse language SQL (ANSI X3. 135 – 1986). Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL.

SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratoruium riset San Jose, IBM). Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari microcomputer (personal computer) hingga mainframe (super computer). SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada

bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS (Database Managements System), seperti Oracle, Sysbase dan Informix.

Ada tiga jenis pengelompokan perintah SQL adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

DDL merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan tabel. Dengan kelompok perintah dalam DDL ini maka dapat dibuat tabel, mengubah strukturnya, menghapus tabel, membuat index untuk tabel yang bermuara pada pembentukan struktur database, sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DDL dalam pembuatan tabel.

(42)

2. Data Manipulation Language (DML)

DML merupakan kelompok perintah untuk melakukan manipulasi data dalam database, menambah data, mengubah data, menghapus data, mengambil dan mencari data. Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DML dalam membaca data dari tabel adalah:

Select * From NamaTable order by field1 asc

3. Data Control Language (DCL)

DCL merupakan kelompok perintah untuk melakukan pendefenisian pemakai yang boleh mengakses database dan apa saja privitegennya (hak untuk menggunakan). Fasilitas ini tersedia pada sistem manajemen database yang memiliki fasilitas keamanan dengan membatasi pemakai dengan kewenangannya. Kelompok perintah DCL sering digunakan oleh DBA (Database Adminstrator). Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DCL adalah:

GRANT Perintah SQL[,...]

TO Namapengguna [,...]

Adapun keunggulan dari Database ini adalah:

1. Dapat menghemat biaya karena dapat dipakai oleh banyak departemen. 2. Meningkatkan produktivitas pemrograman.

3. Memudahkan memperoleh informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang.

5. Dalam sistem manejemen database, database terdiri dari sekumpulan objek yaitu:

(43)

b. Field (Attribute)

Suatu field menggambarkan atribut dari record yang menunjukkan sutau item dari data, misalnya nama, alamat, tanggal lahir, dan sebagainya.

c. Record

Record adalah kumpulan dari beberapa field yang menggambarkan suatu unit

dari individu tertentu, misalnya nomor karyawan, nama karyawan, alamat kota, tanggal masuk.

d. File

File adalah kumpulan dari record-record yang menggambarkan satu

kesatuan data yang sejenis misalnya file mahasiswa berisi tentang semua data mahasiswa yang ada.

e. Database

Database terdiri dari file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan

yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk

menginformasikan satu data, misalnya perusahaan yang berisi file pegawai, gaji dan jabatan dan lain-lain.

2.8 Gambaran Umum Tentang Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 adalah salah satu produk bahasa pemograman yang dikeluarkan Microsoft, salah satu perusahaan software terkemuka di dunia. Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemograman yang mudah untuk pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi kecil maupun aplikasi besar. Dengan banyaknya komponen kontrol yang disediakan Visual Basic 6.0, membuat para programmer dan pengembang aplikasi lebih mudah dalam pembuatan aplikasi.

(44)

Visual Basic 6.0 dapat dikembangkan berbagai jenis aplikasi, seperti aplikasi database, jaringan, internet, multimedia grafik dan lain-lain.

IDE (Integrated Development Environment) dari suatu bahasa pemograman juga sangat menentukan kemudahan penggunaan dari bahasa pemograman tersebut. Walaupun Visual Basic 6.0 juga memiliki kekuatan dalam pengembangan aplikasi. Untuk dapat menggunakan Visual Basic 6.0, perlu dipelajari tentang IDE dari Visual Basic 6.0 terlebih dahulu.

Beberapa cara untuk memulai Visual Basic 6.0 yaitu:

1. Klik tombol start pada taksbar, kemudian pilih program dari tampilan menu utama, lalu pilih Visual Basic 6.0.

2. Klik 2 (dua) kali icon Visual Basic pada dekstop.

2.8.1 Komponen-komponen Visual Basic Versi 6.0

Komponen-komponen Visual Basic Versi 6.0 terdiri dari:

1. ToolBox

Merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol objek atau kontrol untuk mengatur desain aplikasi yang akan dibuat.

(45)

2. Project Window

Merupakan suatu kumpulan modul atau merupakan program aplikasi itu sendiri.

3. Form window

Merupakan jendela Desain dari sebuah program aplikasi.

Gambar 2.2 Toolbox

Gambar 2.3 Project Window

(46)

4. Properties Windows

Merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menampung nama property dari kontrol yang terpilih.

5. Code Windows

Merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program dari kontrol yang dipasang pada jendela form.

2.9Crystal Report

Crystal Report merupakan perangkat lunak yang dikhususkan untuk membangun

sebuah laporan (Report). Crystal Report dapat digunakan dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual Basic 6.0 atau Net, Visual C/C++, dan Visual Interdev.

Gambar 2.5 Properties Window

(47)

Beberapa kelebihan dari Crystal Report ini adalah :

1. Dari segi pembuatan laporan tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode pemrograman.

2. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.

(48)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis

Rumah Sakit Artha Medica Binjai adalah salah satu rumah sakit swasta yang melayani pasien pemegang kartu Asuransi (Askes) Inhealth selain pasien umum. Data tentang pasien Askes cukup banyak jumlahnya dan dalam pengolahan administrasi seperti: pendaftaran, jenis perawatan, dokter yang merawat, lama perawatan, diagnosa penyakit, pemakaian obat, biaya administrasi dan laporan-laporannya diperlukan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat. Besarnya biaya perawatan pasien Askes adalah sesuai dengan jenis pertanggungan dan ketentuan PT. Askes Inhealth dan jika terdapat kelebihan biaya, maka sisanya ditanggung oleh pasien.

3.1.1 Pelayanan Askes Pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai

Jenis pelayanan kesehatan Askes Inhealth yang tersedia pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai meliputi layanan-layanan:

1. Rawat Jalan. 2. Rawat Inap.

3. Pelayanan Gawat Darurat. 4. Persalinan.

5. Pelayanan Obat. 6. Prothese Gigi.

(49)

Fasilitas rawat inap pada rumah sakit Artha Medica Binjai disesuaikan dengan perjanjian antara PT. Askes Inhealth dengan rumah sakit yang mencakup pemeriksaan dan perawatan oleh dokter ahli spesialis di rumah sakit antara lain:

1. Pemeriksaan penunjang diagnostik (laboratorium, radio diagnostik, diagnostik elektromedik, dan lainnya)

2. Tindakan medis yang bersifat diagnostik dan teraupetik (Operasi kecil, sedang dan besar / khusus).

3. Perawatan Intensif (ICCU, ICU) sesuai indikasi medis. 4. Pemberian obat sesuai kebutuhan medis.

3.1.1.2Persalinan

Biaya-biaya persalinan yang ditanggung oleh PT Askes Inhealth adalah persalinan anak pertama sampai dengan anak kedua dengan mempertimbangkan jumlah anak yang hidup dan mengacu kepada ketentuan yang berlaku. Anak tersebut adalah anak yang sudah ada dan tidak dikaitkan sewaktu peserta mengikuti Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) PT. Askes Inhealth, dan dengan ketentuan:

1. Gangguan kehamilan dan persalinan anak ketiga dan seterusnya tidak menjadi tanggungan PT Askes.

2. Pemeriksaan kehamilan oleh dokter keluarga atas indikasi medis dapat dirujuk ke Poliklinik Spesialis Kandungan.

3.1.1.3Pelayanan Gawat Darurat

Pelayanan gawat darurat dapat dilayani oleh Unit Gawat Darurat /UGD rumah sakit umum tanpa harus membawa surat rujukan dari dokter keluarga dengan hanya menunjukkan kartu peserta Askes yang berlaku. Pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan yang tidak ditunjuk oleh PT. Askes Inhealth dan didukung oleh surat keterangan gawat darurat dari RS/ dokter yang merawat.

(50)

Pelayanan Obat sesuai indikasi dan diagnosa medis dan mengacu pada ketentuan PT. Askes Inhealth terdiri dari :

1. Pelayanan Obat Rawat Jalan Tingkat Pertama. 2. Pelayanan Obat Rawat Jalan Tingkat Lanjutan. 3. Pelayanan Obat Rawat Inap.

3.1.2 Pelayanan Yang Tidak Ditanggung PT. Askes

Batasan-batasan dalam kewajiban membayar klaim tagihan PT Askes Inhealth dikategorikan dalam pelayanan yang tidak ditanggung oleh PT Askes Inhealth adalah:

1. Pelayanan kasus jantung. a. Operasi Jantung b. Kateterisasi Jantung c. Dilatasi Jantung d. Pacu jantung 2. Pelayanan operasi paru 3. Pelayanan kasus ginjal

1. ESWL ( Ekstra Corporeal Shock Wave Lithotripsy) 2. Transplantasi ginjal.

4. Penunjang diagnostik canggih antara lain MRI 5. Kedokteran nuklir dan radioterapi.

6. Pelayanan Hyperbaric Oxygen Therapy dan Ozon Therapy 7. Penyakit AIDS dan penyakit kelamin yang lain.

8. General Chek Up

9. Pelayanan yang bersifat kosmetik (pemeriksaan, obat, tindakan ) serta pelayanan tusuk jarum.

10.Haemodialisa dan peritoneal-dialisa.

11.Alat bantu lainnya (kursi roda, tongkat penyangga, korset, dll) 12.Alat Bantu Dengar dan Prothesa Alat Gerak.

(51)

14.Seluruh rangkaian dalam usaha ingin punya anak / infertilitas, tindik. 15.Immunisasi, diluar imunisasi dasar bayi dan imunisasi ibu hamil. 16.Contact Lens.

17.Obat-obatan diluar DPHO dan diluar ketentuan lain yang berlaku bagi peserta sukarela PT. Askes Inhealth.

18.Pembersihan karang gigi dan usaha meratakan gigi. 19.Sircumsisi / khitan tanpa indikasi medis.

20.Penyakit ketergantungan narkotika, obat, alkohol dan sejenisnya serta upaya bunuh diri.

21.Mental disorders antara lain Schizoprenia dan Psikosis. 22.Kecelakaan kerja / kecelakaan lalulintas/ perkelahian

23.Pelayanan Kesehatan tidak mengikuti prosedur/ ketentuan yang berlaku pada PT. Askes Inhealth dan pelayanan kesehatan di fasilitas yang tidak kerja sama dengan PT. Askes Inhealth.

24.Cangkok organ tubuh manusia / binatang 25.Cacat dan kelainan bawaan sejak lahir.

26.USG dengan indikasi penentuan jenis kelamin.

27.Pelayanan Keluarga Berencana termasuk obat-obatan, iud dan operasi. 28.Penyakit akibat olah raga yang berbahaya.

29.Pengobatan di luar negeri.

30.Lain-lain yang bukan pelayanan kesehatan.

3.1.3 Prosedur Layanan Kesehatan

Untuk melaksanakan tertib administrasi pelayanan, maka PT Askes Inhealth membuat prosedur pelayanan yang harus dipatuhi oleh semua peserta pemegang kartu Askes. Tertib administrasi dinyatakan dalam prosedur yang terdiri dari :

3.1.3.1Rawat Jalan

(52)

pemeriksaan penunjang diagnostik. Memberikan resep obat yang harus diambil di apotek yang ditunjuk atau obat diberikan langsung oleh dokter keluarga.

Surat rujukan berlaku untuk 1 (satu) kasus diagnosa, rujukan berlaku 1 (satu) bulan sampai dengan akhir bulan atau tergantung Rumah Sakit yang bersangkutan, dan apabila pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis di Rumah Sakit yang bersangkutan selesai, peserta akan dikembalikan ke dokter keluarga dengan surat rujukan balik. Apabila peserta mendapat pelayanan bukan pada dokter keluarga yang ditunjuk/ dipilih, tidak akan mendapat penggantian dari PT. Askes Inhealth.

3.1.3.2 Rawat Inap

Rawat Inap adalah merupakan kelanjutan rawat jalan atau pelayanan Gawat Darurat. Peserta harus memperlihatkan kartu Askes yang berlaku untuk mendapatkan pelayanan rawat inap dimana hak kelas perawatan sesuai dengan kelas perawatan yang tercantum pada kartu Askes. Apabila atas kemauan sendiri peserta dirawat pada kelas perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya, biaya perawatan yang ditanggung oleh PT Askes Inhealth sesuai dengan hak peserta. Apabila kelas perawatan yang sesuai dengan hak peserta penuh/ tidak ada, maka:

a. Peserta dirawat diruang kelas perawatan satu tingkat lebih tinggi dari ruang kelas yang menjadi haknya dengan ketentuan harus melapor kepada PT. Askes Inhealth setempat. Biaya yang ditanggung oleh PT. Askes Inhealth maksimal untuk dua hari perawatan dan bila kelas perawatan yang menjadi haknya sudah ada, peserta harus segera dipindahkan ke kelas yang menjadi haknya.

b. Peserta dapat dirujuk ke Rumah Sakit PPK PT. Askes Inhealth lainnya dengan koordinasi tim pengendali di kedua Rumah Sakit yang bersangkutan.

c. Apabila dirujuk ke rumah sakit lain, diperlukan surat konsul ekstern yang dilegalisasi oleh Tim Pengendali RS yang merujuk.

(53)

3.1.4 Sistem Rujukan Pasien Askes

Tata cara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan harus sesuai dengan ketentuan dari PT Askes Inhealth dapat dilihat pada gambar 3.1.

Keterangan

1. Apabila peserta sakit, langkah pertama adalah ke dokter keluarga dengan menunjukkan kartu Askes kecuali dalam keadaan Gawat Darurat, peserta dapat langsung ke UGD Rumah Sakit.

2. Apabila penyakitnya tidak dapat diatasi, maka dokter keluarga akan merujuk ke Rumah Sakit.

3. Peserta tidak diperkenankan berobat langsung ke dokter spesialis / Poliklinik Spesialis tanpa melalui dokter keluarga.

3.1.5 Jenis Produk

Manfaat pertanggungan yang diberikan kepada peserta Askes Inhealth tergantung dari jenis kartu. Jenis kartu Akses Inhealth adalah Diamond, Platinum, Gold, Silver. Manfaat dan fasilitas rumah sakit dari setiap jenis kartu tersebut di atas berbeda-beda, begitu juga besarnya premi tahunan dan plafon. Pada Rumah Sakit Artha Medica Binjai, pelayanan pasien Askes Inhealth hanya untuk jenis kartu Gold yang terdiri dari Gold VIP, Gold I, Gold II dan Gold III.

(54)

3.2 Perancangan Sistem

Model rancangan sistem yang diusulkan disajikan dalam diagram konteks dan Data Flow Diagram (DFD

Adapun lingkup sistem yang di bangun digambarkan dalam bentuk diagram konteks yang merupakan gambaran keseluruhan dari suatu sistem yang tujuannya memberikan pandangan secara umum tentang sistem dan memperlihatkan sistem berinteraksi dengan entiti User, Admin dan Manajemen seperti yang disajikan dalam gambar 3.2.

Diagram konteks di atas dapat dipecah menjadi DFD Level 0 dengan merinci sistem dengan beberapa proses di dalamnya, yaitu: Proses 1.0 Inisialisasi, Proses 2.0 Proses Pendaftaran, Proses 3.0 Diagnosa, Proses 4.0 Proses Perawatan dan Proses 5.0 Pelaporan. Kelima proses dapat dilihat pada gambar 3.3 DFD Level 0.

3.2.1 DFD Level 0

DFD Level 0 berfungsi untuk memperlihatkan lebih rinci proses-proses yang terjadi pada sistem serta data store yang terjadi. Data store yang terbentuk adalah:

ADMIN USER

MANAJEMEN

Gambar 3.2 Diagram Konteks

Login, Surat Rujukan, kartu Askes Data Pendaftaran, DataDiagnosa, Data Pakai Obat, Visit Dokter, Data Pakai Ruang

Otoritas

UserID

Laporan

UserID, Password, data Peserta Askes, data Obat, data Dokter , Data Ruang, Data Paket

Perangkat Lunak Pengelolaan Pasien Askes Pada Rumah Sakit Artha Medica

(55)

Data Paket, Data Rujukan, Data User, Data Obat, Data Dokter, Data Ruang, Data Askes, Data Daftar, Data PakaiObat, Data DpakaiObat, Data Diagnosa, Data Perawatan dan Data VisitDokter. DFD Level 0 dapat dilihat pada gambar 3.3

ADMIN

Data Peserta Askes Data Obat

Data Peserta Askes Kartu Askes

Laporan Rujukan Pasien Askes Laporan Pasien Askes

Laporan Perawatan Pasien Askes Data Perawatan

(56)

3.2.2 DFD Level 1 Proses Pendaftaran

Proses Pendaftaran adalah proses awal peserta Askes untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan membawa kartu peserta Askes dan surat rujukan dari dokter keluarga. DFD Level 1 Proses Pendaftaran dapat dilihat pada gambar 3.4.

3.2.3 DFD Level 1 Proses Diagnosa

Proses Diagnosa adalah proses pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosa serta untuk mendapatkan fasilitas layanan kesehatan dari rumah sakit sesuai dengan ketentuan PT Askes Inhealth. DFD Level 1 Proses Diagnosa dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.3 DFD Level 0

Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses Pendaftaran

(57)

3.2.4 DFD Level 1 Proses Perawatan

Proses Perawatan adalah proses pemasukan data perawatan selama pasien berada di rumah sakit sesuai dengan diagnosa. DFD Level 1 Proses Perawatan dapat dilihat pada gambar 3.6.

3.2.5 DFD Level 1 Proses Pelaporan

Proses Pelaporan adalah proses pembuatan laporan pasien Askes yang dibutuhkan manajemen rumah sakit. DFD Level 1 Proses Pelaporan dapat dilihat pada gambar 3.7.

Data Diagnosa

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Diagnosa

Data Perawatan

Data Perawatan

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Perawatan

Data PakaiObat

(58)

3.3 Rancangan Output

Untuk membangun suatu Aplikasi sistem, harus diketahui bentuk Output (keluaran) yang di inginkan. Berikut adalah rancangan Output yang akan di hasilkan sistem dan di sesuaikan dengan Form yang ada pada sistem manual.

3.3.1 Laporan Rujukan Pasien Askes

Laporan Rujukan Pasien Askes berfungsi untuk menampilkan data rujukan pasien peserta Askes. Laporan Rujukan Pasien Askes dapat dilihat pada gambar 3.8.

Data VisitDokter Data Askes

USER

Tanggal Cetak

MANAJEMEN

Laporan Rujukan Pasien Askes Laporan Pendaftaran Pasien Askes Laporan Pasien Askes

Data Pasien

Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Pelaporan

(59)

3.3.2 Laporan Pendaftaran Pasien Askes

Laporan Pendaftaran Pasien Askes berfungsi untuk menampilkan data pendaftaran pasien peserta Askes. Laporan Pendaftaran Pasien Askes dapat dilihat pada gambar 3.9.

RUMAH SAKIT ARTHA MEDICA BINJAI

Laporan Rujukan Pasien Askes Bulan: xxxxxxxxx Tahun : xxxx NO TglRujuk No.Kartu Nama Pasien Nama

Gambar 3.8 Laporan Rujukan Pasien Askes

RUMAH SAKIT ARTHA MEDICA BINJAI

Laporan Pendaftaran Pasien Askes

Bulan: xxxxxxxxx Tahun : xxxx

NO Tanggal No.Kartu No.

MR

Nama Pasien Paket Askes

(60)

3.3.3 Laporan Perawatan Pasien Askes

Laporan Perawatan Pasien Askes berfungsi untuk menampilkan data diagnosa pasien, jenis perawatan serta keterangan. Laporan Perawatan Pasien Askes dapat dilihat pada gambar 3.10.

3.3.4 Laporan Biaya Pasien Askes

Laporan Pasien Askes berfungsi untuk menampilkan data pasien, jenis paket Askes, Palfon Biaya, Biaya perawatan rumah sakit serta keterangan. Laporan Biaya Pasien Askes dapat dilihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.10 Laporan Perawatan Pasien RUMAH SAKIT ARTHA MEDICA

BINJAI

Laporan Perawatan Pasien Askes

Bulan : xxxxxxxx Tahun : 9999

No No

Diagnosa Biaya Ruang

Gambar 3.10 Laporan Perawatan Pasien

RUMAH SAKIT ARTHA MEDICA BINJAI

Laporan Biaya Pasien Askes

(61)

3.4 Rancangan

Database

Dari gambaran output yang disajikan dalam bentuk laporan diatas, maka dapat diketahui kebutuhan database yang di perluka n oleh sistem. Untuk memperoleh struktur database sistem, perlu diketahui beberapa hal berikut:

1. Normalisasi 2. Rancangan Tabel 3. Relasi database

3.4.1 Normalisasi

Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group elemen yang berulang-ulang disebut normalisasi. Pada tahap proses normalisasi ini untuk menghasilkan bentuk yang normal di perlukan beberapa langkah berikut, yakni:

3.4.1.1 Bentuk Tidak Normal

Berdasarkan laporan yang dibuat maka dapat ditentukan field yang dibutuhkan sistem, yakni di tunjukan pada table 3.1.

Tabel 3.1 Kumpulan Field yang di butuhkan

Nama Data Keterangan Laporan

NoMR Nomor Medical Record Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

NmPasien Nama Pasien Pasien Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

JK Jenis Kelamin Pasien Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

(62)

Askes

Status Status Perkawinan Pasien Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes

Alamat Alamat Pasien Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes

Paket Layanan Nama Paket Layanan

Askes

Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

Diagnosa Nama Diagnosa Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

Biaya Ruang Biaya Ruangan Perawatan Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

Biaya Dokter Biaya Jasa Dokter Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

Biaya Obat Biaya Pemakaian Obat Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

Plafon Biaya

Layanan

Batas Biaya Tanggungan

Askes

Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

NoRujuk Nomor Rujukan Dokter

Keluarga

Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

Nomor Kartu Nomor Kartu Askes Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

KdPaket Kode Paket Kartu Askes Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes

NmPaket Nama Paket Kartu Askes Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

KdDokter Kode Dokter Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes

NmDokter Nama Dokter Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

(63)

Tarif Tarif Jasa Dokter Laporan Rujukan Pasien Askes, Laporan

Pasien Askes, Laporan Perawatan Pasien

Askes

NoResep Nomor Resep Laporan Pemakaian Obat

Kumpulan field data pada tabel 3.1 di atas, akan disajikan dalam bentuk relasi Manajemen Rumah Sakit di bawah ini. Perlu di ketahui field data dalam sistem yang akan di bangun di perlukan atribut-atribut untuk menyatakan data tersebut. Relasi Manajemen Rumah Sakit yang di maksud dapat di sajikan sebagai berikut: Manajemen Rumah Sakit (NoMR

Keterangan: Atribut yang bergaris bawah menyatakan atribut kunci, sedangkan atribut yang di batasi tanda ‘{}’ menandakan atribut berulang, yang dapat berharga jamak untuk satuan harga atribut kunci. Jelaslah bahwa relasi manajemen Rumah Sakit belum dalam betuk normal.

, NoKartu, NoRujuk, NmPasien, JK, Alamat, Status, TglDaftar, Diagnosa, PaketLayanan, PlafonBiaya, BiayaDokter, Tarif, NoResep, BiayaObat, BiayaRuang).

3.4.1.2 Normalisai Ke-1 (1NF)

Untuk menyederhanakan relasi di atas, pada tahap normalisasi ke-1 ini di bentuk relasi baru dengan memisahkan antara kelompok berulang dengan kelompok tidak berulang. Untuk kelompok berulang disertakan kunci utama dalam relasi-relasi yang terbentuk, yakni:

a. Kelompok Tidak Berulang

tUser (UserID tPaket (

, Passwd) KdPake

tDokter (

t, NmPaket, Plafon) KdDokter

tRuang (

, NmDokter, Tarif) KdRuang

tObat (

, NmRuang, Tarif) KdObat,NmObat,Harga)

(64)

Kelompok berulang yang terdapat dalam relasi Manajemen Rumah Sakit di atas dapat di hilangkan dengan membentuk relasi baru untuk kelompok berulang. Relasi yang terbentuk adalah:

tAskes(NoKartu tRujukan (

, KdPaket, NmPasien, JK, ST, Alamat) NoRujuk

tDaftar (

, NoKartu, TglRujuk, KdDokter, Keterangan) NoMR

tDiagnosa (

, NoRujuk, TglDaftar, UserID) IdDiagnosa

tPakaiObat (

, NoMR, TglDiagnosa, KdDokter, Keterangan) noResep

tDPakaiObat (

, NoMR, KdDokter,TglPakai) IDPakaiObat

tVisitDokter (

, noResep, KdObat, Banyak) IdVisit

tPerawatan (

, KdDokter, NoMR, TglVisit) IdRawat, IdVisit, noResep, KdRuang)

3.4.1.3 Normalisasi Ke (2NF)

Dari kelima relasi yang di peroleh diatas sebelumnya, relasi masih dalam bentuk normal pertama (1NF). Normalisasi atas relasi ini di lakukan dengan bentuk relasi, yakni

1. tAskes (NoKartu 2. tRujukan

, KdPaket, NmPaket, Plafon, NmPasien, JK, ST, Alamat). (NoRujuk

3. tDaftar (

, NoKartu, NmPasien, JK, ST, Alamat, TglRujuk, KdDokter, NmDokter, Tarif, Keterangan).

NoMR

4. tDiagnosa (IdDiagnosa, NoMR, NoRujuk, TglDiagnosa, KdDokter, NmDokter, Tarif, Keterangan)

, NoRujuk, NoKartu,, TglDaftar, UserID, Passwd)

5. tPakaiObat (noResep 6. tDPakaiObat (

, NoMR, KdObat , TglPakai) IDPakaiObat

, KdDokter, NmDokter, Tarif, NoMR, TglVisit) IdRawat, IdVisit, noResep, KdRuang, NmRuang, Tarif)

(65)

Dalam relasi yang sudah ada terbentuk di atas tergantung terhadap atribut non kunci. Untuk mengatasi dapat di bentuk relasi yang baru kumpulan masing-masing atribut tersebut yaitu:

1. tDiagnosa (IdDiagnosa

2. tPakaiObat (

, NoMR, NoRujuk, TglDiagnosa, KdDokter, NmDokter, Tarif, Keterangan)

noResep 3. tDPakaiObat (

, NoMR, NoRujuk , TglPakai) IDPakaiObat

4. tVisitDokter (

, noResep, NoMR, KdObat, NmObat, Harga Banyak) IdVisit

5. tPerawatan (

, KdDokter, NmDokter, Tarif, NoMR, TglVisit) IdRawat, IdVisit, noResep, KdRuang, NmRuang, Tarif)

3.4.2 Rancangan Tabel

Berikut adalah perancangan tabel beserta fungsi-fungsinya:

1. Tabel tPaket

Tabel tPaket berfungsi untuk penyimpanan data paket pelayanan kesehatan PT Askes kepada peserta Askes, struktur tabel tPaket dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2 tPaket

Nama Field Jenis Data Size Keterangan

KdPaket Char 4 Kode Paket (PrimaryKey)

NmPaket Varchar 30 Nama Paket

Plafon Single 8 Dana Plafon

2. Tabel tAskes

(66)

Tabel 3.3 tAskes

Nama Field Jenis Data Size Keterangan

NoKartu Char 13 Nomor Kartu (PK)

KdPaket Char 4 Kode Paket

NmPeserta Varchar 30 Nama Peserta

AlmPeserta Varchar 50 Alamat Peserta

TglLahir Datetime 8 Tanggal Lahir

JK Char 1 Jenis Kelamin

ST Char 1 Status Perkawinan

3. Tabel Obat

Tabel Obat berfungsi untuk menyimpan data obat akan digunakan oleh pasien selama dalam perawatan, struktur tabel tObat dapat dilihat seperti pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Tabel Obat

Nama Field Type Data Size Keterangan

KdObat Char 6 Kode Obat (PK)

NmObat Varchar 50 Nama Obat

Harga Single 8 Harga

4. Tabel Ruang

Tabel Ruang merupakan tabel penyimpanan data ruangan perawatan pasien, struktur tabel tAskes dapat dilihat seperti pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Tabel Ruang

Nama Field Jenis Data Size Keterangan

(67)

NmRuang Varchar 30 Nama Ruang

Tarif Single 50 Tarif Ruang

5. Tabel tDiagnosa

Tabel Diagnosa merupakan tabel yang menyimpan data diagnosa pasien, struktur tabel tDiagnosa dapat dilihat seperti pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Tabel tDiagnosa

Nama Field Jenis Data Size Keterangan

IdDiagnosa Integer 5 Nomor Urut Diagnosa (PK)

NoMR Integer 5 Nomor Rekam Medik

TglDiagnosa Datetime 8 Tanggal Diagnosa

KdDokter Char 6 Kode Dokter

Keterangan Varchar 200 Catatan Keterangan Medis

6. Tabel tDaftar

Tabel Daftar merupakan tabel penyimpanan pendaftaran pasien, struktur tabel tPendaftaran dapat dilihat seperti pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Tabel tDaftar

Nama Field Jenis Data Size Keterangan

NoMR Integer 5 Nomor Rekam Medik (PK)

TglDaftar Datetime 8 Tanggal Pendaftaran

NoKartu Char 13 Nomor Kartu Askes

NoRujuk Char 9 Nomor Rujukan Dokter

Gambar

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram
Gambar 2.3 Project Window
Gambar 2.6 Code Window
gambar 3.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor W2.E14.PL.02.01- 12/POKJA/ULP-KONS/TBA/2016 tanggal 17 September 2016 dan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi Dan Negosiasi

[r]

[r]

[r]

Atas dasar itu, tujuan utama pembelajaran mufradât adalah: (1) memper- kenalkan kosakata baru kepada siswa/mahasiswa, baik melalui bahan bacaan maupun fahm al-masmû'; (2)

Hasil dari penelitian ini adalah Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2006-2010 yang dihitung berdasarkan Rasio PAD terhadap TPD termasuk kategori

Tempat dan Alamat : Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah ( Bagian Administrasi Pembangunan ) Jalan Jenderal Sudirman No. 326 Pangkajene

Gelembung-gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh menghantam bagian dari metal seperti impeller atau volute ia tidak bisa pecah dari sisi tersebut, maka cairan