UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA KANTOR PERWAKILAN
PT. KERTAS KRAFT ACEH CABANG MEDAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2007
SKRIPSI MINOR
DIAJUKAN OLEH:
ANNA QORINA SIREGAR 042102105
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan
ridho-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini
guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun skripsi minor ini berjudul “ Perencanaan dan Pengawasan Biaya
Operasional pada Kantor Perwakilan PT. KERTAS KRAFT ACEH (Persero)
cabang Medan”.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Jurusan
Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Fahmi Natigor, SE, Macc Selaku Dosen Wali Pada Program Studi
Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Firman Syarif, Msi, Ak. Selaku Dosen Pembimbing penulis yang
telah meluangkan tenaga dan waktunya untuk memberikan bimbingan,
petunjuk, dan saran kepada penulis dalam menyelesaika skripsi minor ini.
5. Bapak Mhd. Simba Sembiring, SE selaku Kasub. Bag. Akademik Fakultas
6. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan seluruh Staff Pegawai di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar dan membantu penulis
selama perkuliahan.
7. Bapak Herman Effendy selaku Ka. KPW Medan PT. Kertas Kraft Aceh
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset di
kantor yang dipimpinnya.
8. Bapak Isneldi selaku Kaurs. Keuangan dan Bapak Hendra Rabuna selaku
Kaurs. Umum yang telah memberikan data-data yang diperlukan penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi minor ini.
9. Terima kasih yang sedalam-dalamnya Ayahanda tersayang Drs. Syahkinar
Siregar dan Ibunda tercinta Syamsidar Batubara yang telah memberikan
dukungan, kasih sayang, dan doa yang tak berbatas sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi minor ini.
10.Abangku Arief Rifani siregar, Ketiga adikku Dian Khairani Siregar, Dini
Khairunnisa Siregar dan Rizki Anggina Siregar. dan yang selalu
memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi minor
ini.
11.Especcially for Donny Afandy yang sudah memberikan kasih sayang,
semangat, dan dukungan yang berarti serta memberikan bantuan dalam
mengerjakan skripsi minor ini.
12.Teman-teman Diploma III Akuntansi 2004 khususnya Lidya (uLiL) thanx
atas masukan buat skripsinya, sori yak kalo aku selalu datang kalo lagi
susah aja. Hehehe... oya say, apa kabar dunia gemerlap??kapan mati
tanpa teman-teman yang lain, thanx ya say....(^0^), Puput yang penuh
dengan petualangan serunya...., Jenny yang udah gak merahasiakan siapa
pacarnya....Maya yang selalu ga jelas siapa pilihannya....yang penting
jalan terus ya buk..., Rahmi yang selalu absent kuliah extension.... thanx
atas pulsa2nya ya...., Sri yang tomboy abis, Ruri yang jauh dipakam
sana..., nanda yang udah kerja di PT. Pos, kapan nih kita kumpul-kumpul
lagi??
13.Temen- temen aku yang ancur abis, Herman (ngantuk), manda (Lapoek),
Andre (popong), n Bandi yang pernah nemanin aku selama gak ada pacar,
kelen kapan tamat pak???Divi yang udah memberikan info-info
pentingnya, hehe...thanx ya bro...
14.Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2004 D III Akuntansi, khususnya
group C. Semoga benang biru senantiasa terjalin erat antara kita.
Penulis menyadari bahwa skripsi minor ini belum sempurna, karena masih
banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi ,maupun dari segi bahasanya. Saran
dan kritik dari pembaca dengan tujuan menyempurnakan dan mengembangkan
kajian dalam bidang ini sangat penulis harapkan.
Akhir kata, penulisan berharap skripsi minor ini dapat berguna dan
memberikan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Medan, Desember 2007
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iv
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul... 1
B. Perumusan masalah... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 2
D. Metoda Penelitian... 4
E. Sistematika Pembahasan... 6
BAB II PT. KERTAS KRAFT ACEH (PERSERO) A. Gambaran Umum Perusahaan... 9
1. Sejarah Singkat Perusahaan... 9
2. Struktur Organisasi Perusahaan... 11
B. Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional... 15
1. Definisi Anggaran dan Biaya... 15
2. Klasifikasi Anggaran dan Biaya... 17
2.1Klasifikasi Anggaran... 18
2.1Klasifikasi Biaya... 19
3. Konsep Dasar Anggaran... 24
4. Peran dan Manfaat Anggaran... 24
BAB III ANALISA DAN EVALUASI
A. Perencanaan Biaya Operasional... 37
B. Pengawasan Biaya Operasional... 38
C. Penyimpangan Anggaran Biayas Operasional Terhadap
Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan... 39
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 42
B. Saran... 43
BAB I PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan pada perusahaan, baik
perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan yang bergerak dibidang
industri menunjukkan persaingan yang ketat. Untuk mengatasi hal tersebut,
perusahaan dituntut untuk dapat mengelola dan mempergunakan sumber daya
yang ada pada perusahaan seefektif dan seefisien mungkin. Agar perusahaan dapat
meningkatkan efektifitas dan efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya,
maka kegiatan tersebut harus mempunyai perencanaan dan pengawasan
operasional.
Perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi yang berbeda tetapi
mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi dimana perencanaan yang
disusun harus diikuti dengan pengawasan yang baik dan terkoordinir sehingga
dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap
anggaran biaya operasioanal didalam perusahaan yang dimaksud.
Perencanaan merupakan tindakan memilih dan menghubungkan
fakta-fakta mengenai masa yang akan datang dalam memvisualisasikan serta
merumuskan aktvitas-aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk
mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Pengawasan merupakan suatu proses
menggunakan strategi pencapaian dengan mempertimbangkan kemampuan yang
berguna untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan.
Setiap perusahaan tanpa melihat kegiatannya selalu mempunyai
keterkaitan dengan biaya operasional yang terdiri dari: biaya penjualan, biaya
umum, dan biaya administrasi. Oleh karena itu, biaya operasional merupakan hal
yang paling esensial menyangkut kesinambungan suatu perusahaan, maka sangat
diperlukan perencanaan dan pengawasan yanga akurat terhadap biaya operasional.
Mengingat perencanaan dan pengawasan biaya sangat penting didalam
kegiatan operasi perusahaan, maka penulis tertarik untuk memilih judul
“Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Kantor Perwakilan PT. KERTAS KRAFT ACEH (Persero) Cabang Medan”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam membuat suatu perencanaan riset guna mencapai hasil yang baik
dan terarah, perlu ditetapkan apa yang menjadi masalah pada suatu penelitian.
Oleh karena itu, dalam pembahasan lebih lanjut penulis merumuskan
permasalahkan sebagai berikut: bagaimana Kantor Perwakilan PT.KERTAS
KRAFT ACEH (Persero) Cabang Medan melakukan perencanaan dan
pengawasan biaya operasional yang efisien.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan perencanaan dan pengawasan
biaya operasional pada perusahaan.
b. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan yang dilakuka n
dapat meningkatkan efisien perusahaan.
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi
kelancaran perusahaan tersebut.
d. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan menanggulangi masalah yang
timbul dalam kegiatan operasi perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Bagi penulis
• Sebagai salah satu syarat untuk lulus dari Fakultas Ekonomi program
D-III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
• Menambah wawasan penulis untuk lebih mengetahui tentang
perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada praktek di
lapangan.
• Sebagai aplikasi ilmu yang telah didapat selama mengikuti
perkuliahan.
b. Bagi perusahaan
• Seagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah untuk
perencanaan dan pengawasan biaya operasionl perusahaan pada masa
c. Bagi pembaca
• Dapat memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan dalam hal
perencanaan dan pengawasan biaya operasional dan sebagai bahan
perbandingan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
melakukan penelitian.
D. METODA PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada KANTOR PERWAKILAN PT. KERTAS
KRAFT ACEH (PERSERO) CABANG MEDAN, Jalan Glugur No. 31-32
Petisah, Medan.
2. Sumber Data
Data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun skripsi minor ini
adalah sebagai berikut:
a. Data primer
Data primer adalah data yang diterima secara langsung dari perusahaan
melalui wawancara yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu
mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan utuk diperoleh dari
artikel-artikel, hasil peneltian sejenis, dan dari berbagai sumber lain
yang tersedia.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengunpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun
skripsi minor ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan suatu studi yang dilakukan dengan jalan
mengadakan pengamatan gambaran yang menjadi objek penelitian.
b. Interview (Wawancara)
Interview yaitu mengajukan suatu tanya jawab terhadap pihak yang
berwenang dalam perusahaan atas informasi yang dibutuhkan dan
dianggap perlu.
4. Metoda Pengumpulan Data
Metoda pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam menyusun
skripsi minor ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian kepustakaan (Library research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau
bahan-bahan dan keterangan yang dibutuhkan berdasarkan pada
buku-buku yang berupa rumus teoritis oleh para ahli yang berhubungan
dengan pembahasan masalah ini.
Yaitu penelitian dimana penulis secara langsung kelapangan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan objek yang
diteliti.
5. Metoda Analisa Data
Metoda analisis data yang diperlukan penulis dalam penulisan skripsi
minor ini adalah sebagai berikut:
a. Metoda deskriptif
Merupakan serangkaian kegiatan penelitian dengan cara mengumpulkan,
mengklasifikasikan, serta menginterpretasikan data-data yang diperoleh
dan selanjutnya diolah kembali sehingga dapat menghasilkan gambaran
secara umum dari objek yang diteliti.
b. Metoda deduktif
Yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dengan teori yang berlaku
secara umum dan menunjukkan hubungan antara variable-variabel yang
diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengatahui penyimpangan yang tejadi
pada perusahaan dalam perencanan dan pengawasan biaya operasional.
E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Pembahasan pada skripsi minor ini menyangkut bagaimana perencanaan
dan pengawasan terhadap biaya operasional yang terjadi pada perusahaan yang
diteliti. Agar pembahasan terarah, terfokus, dan sistematis maka penulis
memaparkan sistematika pembahasan yang terbagi menjadi empat (4) bab, dimana
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar dari penulis dimana penulis
mengemukakan apa yang menjadi alasan pemilihan judul,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : PT. KERTAS KRAFT ACEH (PERSERO)
Pada bab ini penulis akan membahas tentang gambaran umum
perusahaan, yang meliputi sejarah singkat perusahan, struktur
organisasi perusahaan. Perencanaan dan pengawasan biaya
operasional, yang meliputi definisi anggaran dan biaya,
klasifikasi anggaran dan biaya, konsep dasar anggaran, peran dan
manfaat anggaran, proses perencanaan dan pengawasan biaya
operasional.
BAB III : ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh dari
penelitian berdasarkan teori yang ada serta mengevaluasi hasil
analisa yang diuraikan, yaitu tentang proses perencanaan dan
pengawasan biaya operasional, penyimpangan anggaran biaya
operasional terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
Kantor Perwakilan PT KERTAS KRAFT ACEH (Persero)
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dari seluruh
pembahasan dan juga memberikn saran yang mungkin berguna
bagi perusahaan untuk menunjang kemampuan perusahaan pada
BAB II
PT. KERTAS KRAFT ACEH (PERSERO)
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Pada tanggal 23 Oktober 1982 telah terbentuk suatu badan patungan
Penanaman Modal Asing (PMA) untuk mendirikan pabrik pulp dan kertas dengan
pemegang saham yang komposisi permodalan terdiri dari saham pemerintahan RI
50%, PT. Alas Helau (swasta nasional) 25% dan George Pacific International
Corporation, USA 25%.
Perusahan patungan ini telah mendapatkan persetujuan dari pemerintahan
RI dengan surat No. : B-XII/Pres/IV/1383 dan dengan surat No. : XII/PMA/1983
tanggal 13 April 1983, serta dikukuhkan dengan akte notaris F. A. Tambunan, SH.
Nomor 57 tanggal 21 Februari 1983.
Pada tanggal 11 Maret 1983, Pacific International Corporation
mengajukan pengunduran diri keikutsertaannya dalam proyek ini, dan sahamnya
diambil alih oleh pemerintah Indonesia, sehingga komposisi penyertaan modal
perseroan menjadi pemerintah RI 75% dan PT. Alas Helau 25%.
Dengan perubahan badan hukum dari status PMA menjadi Penanaman
Modal Dalam Negeru (PMDN) yang telah disetujui oleh BKPN, dengan surat
edaran No. : 03/V/1985 Tanggal 18 Maret 1985, maka status perusahaan berubah
menjadi perusahaan perseroan yang disahkan oleh notaris Imas Fatimah, SH pada
dimasukkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 6 Maret
1987.
PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) ini adalah perusahaan industri yang
bergerak dalam produksi kertas kantong semen (sack kraft paper). Lokasi pabrik
dibangun di Zona Industri Lhoksumawe dan berjarak 52 km dari kota
Lhoksumawe, Aceh Utara. Jalan masuk ke lokasi pabrik kira-kira 10,5 km dari
jalan utama Medan-Banda Aceh
Perusahaan ini memproduksi kertas kantong semen (sack kraft paper)
rata-rata 409 ton/hari atau 135.000 ton/tahun. Dengan kebutuhan bahan baku
pinus jenis merkusi diperkirakan mencapai 700.000 m³ logs pertahun atau sekitar
2.200 m³ perhari. Selain itu perusahaan juga memproduksi Multi Wall Extensible
dan Linear Board. Produk-produk tersebut akan dipasarkan kebeberapa daerah,
seperti Medan, Padang, Riau, dan sebagian lagi di ekspor ke Malaysia, Australia,
Kamboja dan Negara-negara lain yang membutuhkannya.
Transportasi bahan baku logs dari penerbangan dengan truk-truk sampai
ke pabrik, melaui jalan khusus yang dibuat perusahaan. Balok kayu pinus tersebut
diproses menjadi serpihan kayu (chip) dengan mesin teknologi yang canggih.
Areal HPH (Hak Pengusahaan Hutan) milik perusahaan yang terdapat di
kabupaten Aceh Tengah yang merupakan lahan penyediaan bahan baku pinus
merkusi yang sangat potensial. Lokasi hutan dengan luas lebih 70.000 Ha, terbagi
menjadi 2 blok.
Blok I terdiri dari : Burni Telong, Baleg Rajawali, Lampahan, Bidin,
Sementara Blok II terdiri dari: Panarun, Gelampang, Uwaq, Panton Nangka dan
Jamat dengan luas areal lebih kurang 52.000 Ha, dan berjarak 160 km dari pabrik.
Pembangunan pabrik kertas ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi
alam yang ada didaerah ini yaitu bahan baku kayu serat panjang (pinus merkuri)
dan gas alam sebagai sumber bahan bakar. Dalam keberadaan industri pulp dan
kertas didaerah ini berarti akan meningkatkan kegiatan ekonomi daerah tersebut.
2. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Penyusunan struktur organisasi perusahaan ini didasarkan kepada fungsi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan
keuntungan yang layak bagi pemegang saham dan memberikan kepuasan bagi
semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Tujuan perusahaan tersebut
dilaksanakan tanpa mengabaikan kelangsungan kesinambungan usaha pada masa
depan. Guna menjalankan fungsi dan tujuan tersebut diatas, maka disusun struktur
organisasi.
Struktur organisasi yang dipergunakan perusahaan ini adalah berbentuk
garis dan staff. Berikut uraian tugas dan tanggung jawab dari beberapa bagian
yang terdapat dalam struktur orgnisasi.
Direktur
• Memimpin dan mengendalikan seluruh operasi perusahaan.
• Menetapkan kebijaksanaan dan rencana-rencana perusahaan dan
mengambil keputusan yang tertinggi dalam memimpin perusahaan.
• Bertanggung jawab terhadap urusan yang ada hubungannya dengan
• Menentukan posisi sekarang dan dimasa akan datang untuk menjaga
kontinuitas jalannya perusahaan agar berjalan secara sehat dan efisien.
• Mengkoordinir dan mengawasi segala pelaksanaan operasional
perusahaan.
Direktur Tehnik/ Produksi
• Mengawasi kelancaran proses produksi dalam pabrik
• Menyusun rencana kerja yang sesuai dengan target produksi.
• Melaksanakan pengawasan terhadap setiap tahapan proses produksi.
• Membuat rencana penyediaan bahan-bahan produksi
• Memberikan petunjuk kepada karyawan menurut bagiannya.
• Mengatur tentang proyek yang akan dilaksanakan serta mengatur
tentang keselamatan kerja pada saat proyek tersebut dilaksanakan.
Direktur Administrasi / Keuangan
• Membuat keputusan pengangkatan, rotasi dan mutasi kepada pegawai
bawahannya.
• Meminta pertanggung jawaban kepada karyawan yang berada dibawah
pertanggung jawabannya.
• Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh.
• Mencari dan memanfaatkan dana dalam berbagai cara untuk
memenuhinya.
• Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan
• Bertanggung jawab atas penggunaan keuangan perusahaan, yang
meliputi perencanaan dan pengawasan rencana belanja dan
administrasi keuangan perusahaan.
Direktur Komersil
• Meliputi urusan pemasaran pokok dan pengawasan perwakilan.
• Melakukan hubungan penjualan dengan perusahaan-perusahaan lain,
serta menerima pesanan perusahaan lain.
• Mengembangkan pemasaran produksi.
• Membuat laporan khusus mengenai pemasaran yang dicapai dalam
periode tertentu.
Ketatausahaan Kantor Perwakilan a. Kepala Sub bagian Umum
• Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk
pembaharuan dan penyempurnaan standard prosedur penyelenggaraan
tata usaha, administrasi umum barang perlengkapan dan perjalanan
dan dinas.
• Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum barang/
perlengkapan perjalanan dinas sesuai ketentuan dan standard yang
ditetapkan.
• Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan kepala tata usaha sesuai
• Memberikan masukan yang perlu kepada kepala bagian sesuai dengan
tugasnya.
• Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada kepala bagian sesuai dengan standard yang ditetapkan.
b. Kepala Sub Keuangan
• Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/ data untuk
pembaharuan dan penyempurnaan standard prosedur dan akuntabilitas.
• Menyusun konsep rencana belanja dan menyelenggarakan administrasi
keuangan serta membuat laporan keuangan sesuai ketentuan dan
standard yang ditetapkan.
• Memberikan saran yang perlu kepada kepala bagian keuangan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c. Kepala Sub Organisasi dan Hukum
• Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/ data untuk
pembaharuan dan penyempurnaan standard prosedur organisasi dan
hokum
• Melakukan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, pengkajian dan
eksaminisi produk-produk hokum dilingkungan kerja sesuai dengan
B. PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL 1. DEFINISI ANGGARAN DAN BIAYA
Anggaran (budget) merupakan peralatan yang sangat luas digunakan baik
dalam dunia bisnis maupun pemerintahan. Dalam anggaran dibuat suatu iklhtisar
hasil yang akan diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai
hasil tersebut. Hal ini dapat diketaui dengan cara membandingkan dengan budget,
karena dalam budget telah ditetapkan jumlah penerimaan, jumlah pengeluaran
serta hasil yang akan deperoleh untuk masa yang akan datang.
Muhammad Nafarin (2000:9) menyatakan:
“ Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan”.
Dari definisi diatas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana
kerja yang sistematis dan tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun
melaui analisa dengan cermat yang dimulai dengan uang dan dijabarkan dalam
bentuk angka-angka serta disusun untuk jangka waktu tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat dilihat bahwa suatu anggaran mempunyai
unsur-unsur, yaitu sebagai berikut:
1. Anggaran harus besifat formil, artinya anggaran disusun dengan sengaja
dan sungguh-sungguh dalam bentuk tulisan sehingga diketahui
2. Rencana kerja yang sistematis, artinya dibuat secara berurutan
berdasarkan logika hitungan. Dan kata lain, dapat dilaksanakan dan dapat
dicapai.
3. Analisa yang akan terjadi secara cermat dan setiap manajer dihadapkan
pada tanggung jawab dalam pengambilan keputusanberdasarkan beberapa
asumsi mengenai kejadian masa yang akan datang berdasarkan periode
yang lalu.
4. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (satuan) uang yang dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.
5. Merupakan mekanisme rencana untuk setiap aktivitas dan operasi
perusahaan.
6. Merupakan pencerminan dan tujuan perusahaan yang dapat dilakukan
melalui anggaran, tetapi perlu ditekankan bahwa angggaran itu bukanlah
tujuan tetapi hanya sebagai dasar dari tujuan perusahaan.
Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar ataupun kecil
harus berhadapan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Masalah biaya pada
perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut
mempunyai pengetauan mengenai biaya yang berkaitan dengannya.
Biaya merupakan unsur penting dalam menjalankan kegiatan operasi
perusahaan, karena biaya harus terlebih dahulu dikeluarkan sebelum
menghasilkan suatu produk, baik itu berupa barang maupun jasa.
Warren, Reev dan Fees dalam Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan
“ Biaya adalah pembayaran tunai atau komitmen untuk membayar tunai dimasa datang yang ditujukan untuk menghasilkan pendapat”.
SticeStice dan Skousen (2004:230) menyatakan bahwa:
“ Biaya adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, dan pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha yang utama yang sedang dilakukan entitas tersebut”.
L. Gayle Rayburn (2004:4) mengatakan:
“ Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk suatu produk, biaya menunjukkan ukuran moneter sumberdaya yang digunakan, seperti bahan, tenaga kerja dan overhead. Untuk suatu jasa, biaya merupakan pengorbanan moneter yang dilakukan untuk menyediakan jasa”.
M. Nafarin (2004:451) menyatakan bahwa:
“ Biaya adalah nilai sesuatu yang secara langsung dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh hasilan”.
Dari definisi di atas dapat dirumuskan bahwa biaya (cost) digunakan untuk
mengukur pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk
suatu produk, biaya menunjukkan ukuran moneter sumber daya yang digunakan,
pengorbanan moneter yang dilakukan untuk menyediakan jasa.
2. KLASIFIKASI ANGGARAN DAN BIAYA 2.1 KLASIFIKASI ANGGARAN
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang, yaitu
sebagai berikut:
a. Anggaran variable
Anggaran variable adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval
kapasitas (aktivitas) tertentu pada intinya merupakan suatu seri
anggaan yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas
(kegiatan) yang berbeda.
b. Anggaran tetap
Anggaan tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu
kapasitas tertentu.
2. Menurut cara penyusunan anggaran terdiri dari:
a. Anggaran periodik
Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk pada satu
periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun, yang disusun
setiap satu periode anggaran.
b. Anggaran kontinu
Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan
perbaikan anggaran yang pernah dibuat.
3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran jangka pendek
Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran untuk
keperluan investasi barang modal.
4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran operasional
Anggaran operasional adalah anggaran yang digunakan untuk
menyusun anggaran laporan laba rugi.
b. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan adalah anggaran yang digunakan untuk menyusun
anggaran neraca.
Anggaran operasional dan anggaran keuangan disebut sebagai anggaran
induk (master budget). Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana
perusahaan secara keseluruhan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar
tahunan.
2.2 KLASIFIKASI BIAYA
Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung
pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas
bisnis. Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas
data biaya.
Klasifikasi biaya tediri dari:
a. Biaya manufaktur
Biaya manufaktur disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik.
Biaya manufaktur tediri dari tiga kategori:
• Bahan langsung, adalah semua bahan baku yang membentuk
bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit
dalam perhitungan biaya produk.
• Tenaga kerja langsung, adalah tenaga yang melakukan konversi
bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan
secara layak ke produk tertentu.
• Overhead pabrik, terdiri atas semua biaya manufaktur yang
tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead
pabrikiasanya memasukkan semua biaya menufaktur kecuali
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
b. Biaya komersial
Biaya komersial disebut juga dengan biaya non produksi. Biaya
komersial terdiri dari:
• Biaya penjualan dan marketing, termasuk semua biaya yang
dilakukan untuk menangani pesanan konsumen dan
memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada
konsumen. Biaya-biaya tersebut disebut orde getting dan order
filling costs (biaya untuk memproleh dan memenuhi pesanan).
Biaya marketing meliputi periklanan, komisi penjualan, gaji
• Biaya administrasi meliputi biaya eksekutif, organisasional, dan
klerikal yang berkaitan dengan manajeman umum orgnisasi.
2. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi, terdiri dari:
a. Biaya variable
Biaya variable adalah biaya yang berubah secara proposional dengan
perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan (relevant range).
Dengan kata lain, biaya variable menunjukkan jumlah per unit yang
relative konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang waktu
yang relevan. Biaya variable cukup mudah dan akurat, dan dapat
dikendalikan oleh dan pada organisasi dengan banyak departemen
segmen. Tingkat segmentasi meningkat kecendeungan semakin
banyak biaya menjadi biaya bersama.
b. Biaya gabungan
Biaya gabungan terjadi ketika produksi dari suatu produk
menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari.
3. Biaya dalam hubungannya dengan departemen produksi atau segmen lain,
terdiri dari:
a. Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke
b. Biaya tidak langsung
Biya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan
mudah ke objek biaya yang bersangkutan. Biaya tidak langsung
terdiri dari:
• Biaya bersama (common cost)
Biaya bersama (common cost) adalah biaya yang
bersama-sama dinikmati oleh sejumlah objek biaya. Biaya berbersama-sama
biasanya ada alternative yang tersedia.
• Biaya tertanam (sunk cost)
Biaya tertanam (sunk cost) adalah biaya yang telah terjadi dan
tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang dibuat saat ini
ataupun masa yang akan datang, karena sunk cost tidak dapat
diubah oleh keputusan apapun dan sunkcost bukanlah biaya
diferensial. Oleh karena itu, sunk cost dapat diabaikan dalam
pembuatan keputusan.
4. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi, terdiri dari:
a. Biaya pengeluaran modal ( capital expenditure cost)
Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat
dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva.
b. Biaya pengeluaran pendapatan (revenue expenditure cost)
Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang
5. Biaya dalam hubungannya dengan suatu keputusan, tindakan dan
evaluasi, terdiri dari:
a. Biaya diferensial
Biaya diferensial adalah biaya yang relevan untuk suatu pilihan
diantara banyak alternative. Biaya diferensial sering kali disebut biaya
marginal atau biaya instrumental.jika biaya diferensial hanya terjadi
apabila satu alternatif tertentu diambil.
b. Biaya oportunitas (opportunity cost)
Biaya opportunitas (opportunity cost) adalah manfaat potensial yang
akan hilang bila salah satu alternatif telah dipilih dari sejumlah
supervisor pada tingkat operasi tertentu. Opportunity cost tidak selalu
dicatat dalam catatan akuntansi organisasi, tetapi opportunity cost
adalah biaya yang harus selalu dipertimbangkan dalam setiap
pengambilan keputusan.
c. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas, biaya tetap bersifat konstan secara
total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap perunit
semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang
yang relevan.
d. Biaya semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang mempunyai elemen biaya tetap
dan biaya variable. Biaya semi variable harus dipisahkan menjadi
3. KONSEP DASAR ANGGARAN
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran agar
tujuan dan manfaat dapat tercapai secara otial, yaitu latar belakang masing-masing
dalam permasalahan yang dihadapi untuk menyusun anggaran, maka untuk
membentuk suatu konsep anggaran harus dikembangkan sehingga dapat memnuhi
tujuan dan sasaran. Oleh karena itu, dilibatkan semua tingkatan manajemen dalam
suatu perusahaan.
Suatu anggaran harus bersifat lengakap, komprehensif serta integral
sehingga tidak ada satupun kegiatan yang tidak terkoordinasi dan dapat
menunjang semua kegiatan didalam perusahaan. Suatu anggaran harus dapat
memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang melaksanakan fungsi dari
manajemen yang meliputi: planning, organizing, directing, dan controlling.
Awalnya suatu anggaran dibuat oleh perusahaan sebagai alat perencana
laba dalam melakukan aktivitas perusahaan karena apabila dilihat dari fungsi
manajemen, konsep anggaran yang utama adalah sebagai alat “profit planning”
dan apabila konsep anggaran yang utama ini dapat dipenuhi, maka fungsi
manajemen yang lain akan dapat dipenuhi dan dapat digunakan sebagai suatu alat
perencanaan dan pengawasan.
4. PERAN DAN MANFAAT ANGGARAN
Anggaran berfungsi untuk membantu para manajemen untuk
mengidentifikasi adanya pemborosan yang terdapat dalam menjalankan operasi
kurangnya efisiensi dapat dihilangkan sehingga tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan dapat tercapai.
Selain itu, anggaran juga dapat berfungsi sebagai rencana dan tindakan
dimasa datang karena banyak organisasi yang menjadikan anggaran sebagai
rencana dan tujuan dan juga sebagai alat motivasi dan alat untuk dapat
mengevaluasi kinerja karena dengan adanya anggaran yang baik, maka akan
mendorong pekerja untuk mengetahui sejauh mana prestasi dan tetap kerja untuk
mencapai tujuan yang telah dianggarkan.
Manfaat anggaran, yaitu:
1. Anggaran merupakan sasaran usaha yang akan dicapai perusahaan masa
mendatang sehingga masing-masing tingkatan akan mengetahui tugasnya.
2. Dengan adanya anggaran yang telah disusun, maka secara tidak langsung
dapat membawa perbaikan terhadap perusahaan, sebab setiap bagian akan
mengawasi setiap wewenang dan tanggung jawabnya dan dapat pula
dilakukan perhitungan terhadap jenis-jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan.
3. Sebagai alat koordinasi dan alat pengawasan yang digunakan sebagai alat
untuk mengendalikan kegiatan usaha.
4. Anggaran akan mendorong adanya profesionalisme “managerial skill”
dari setiap bagian perusahaan karena anggaran yang telah disusun akan
menunjukkan dengan jelas sejauh mana prestasi dan adanya peningkatan
kualitas para pekerja.
5. Anggaran merupakan suatu sasaran yang jelas bagi perusahaan dapat
memberikan kesempatan bagi perusahaan dan meningkatkan
produktivitas.
6. Dengan adanya anggaran, perusahaan akan mampu menghadapi
perkembangan yang lebih kompleks dimasa datang.
Sesuai dengan fungsi manajemen, fungsi anggaran juga demikian. Hal ini
disebabkan oleh anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan
fungsinya, maka anggaran bermanfaat pada:
1. Fungsi perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran
yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata dan jelas
dalam unit dan uang.
2. Fungsi pelaksanaan
Anggaran merupakan pedoman dalam melaksanakan pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan selaras dalam mencapai tujuan (laba).
3. Fungsi pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti
mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, yang dilakukan
dengan cara:
a. Membandingakan realisasi dengan rencana (anggaran)
b. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila
terhadap penyimpangan ang merugikan).
4. Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi dalam suatu perusahaan meliputi adanya penyampaian
dan adanya penyimpangan yang terjadi. Dalam penyusunan anggaran,
berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan serta
dalam proses anggaran, sehingga setiap yang bertanggung jawab terhadap
anggaran harus dinilai mengenai prestasi yang telah diacapai secara
berkala.
5. Fungsi motivasi
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana
didalam melaksanakan tugas-tugas yang diembannya. Motivasi dapat
dilakukan dengan cara pemberian insentif, baik dalam bentuk hadiah,
uang, bonus, atau penghargaan.
6. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan yaitu suatu cara dalam mendidik para pelaksana
mengenai cara bekerja secara teratur pada setiap pusat pertanggung
jawaban yang dikerjakan. Dengan demikian anggaran bermanfaat untuk
latihan kepemimpinan bagi para manajer khususnya atau calon manajer.
5. PROSES PERENCANAN BIAYA OPERASIONAL
Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan, yang merupakan
suatu usaha untuk merumuskan tujuan-tujuan dan menyusun program operasi
yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut, termasuk juga proses
penentuan strategi yang disusun untuk jangka panjang dan jangka pendek. Tanpa
perencanaan yang baik, kemungkinan besar suatu perusahaan akan mengalami
Richard L. Daft (2000:7) dalam Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina
menyatakan bahwa:
“ Perencanaan (planning) adalah menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”.
Suatu anggaran merupakan rencana yang kuntitatif terhadap kegiatan
operasi perusahan. Untuk mendefinisikan anggaran perlu diperhatikan tentang
sumber daya dan adanya suatu komitmen yang penuh dari semua lapisan
organisasi, sehingga anggaran dapat dipakai sebagai pedoman untuk melakukan
semua kegiatan operasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Alasan dasar mengapa perencanaan dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Protective benefit
Protective benefit dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2. Positive benefit
Positive benefit dilakukan dalam peningkatan pencapaian tujuan operasi.
Perencanaan menjembatani antara keadaan sekarang dan keadaan masa
yang akan datang. Meskipun pada masa depan kurang dapat diprediksikan dengan
tepat dan berbagai peristiwa yang tidak diperkirakan sebelumnya mungkin
mengganggu rencana yang telah disusun, namun apabila tidak ada perencanaan
semua kegiatn cenderung dilakukan tanpa tujuan yang jelas dan bersifat
untung-untungan.
Dalam perbuatan anggaran, pihak manajemen PT. Kertas Kraft Aceh
yang akan datang. Pihak manajemen sebagai pihak yang berperan didalam
pembuatan anggaran memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat menyusun
suatu anggaran yang baik, dan penganggaran yang baik dapat juga digunakan
sebagai alat untuk meminimalkan adanya masala-masalah yang mungkin dihadapi
perusahaan dimasa mendatang.
Untuk menyusun anggaan perusahaan dapat digunakan sebagai metode.
Metode yang digunakan tergantung pada kondisi keinginan manajemen
perusahaan yang bersangkutan. Proses penyusunan anggaran adalah tahap
kegiatan yang dilakukan sehingga tersusun dan menjadi pegangan manajemen
dalam kegiatan operasional.
Ditinjau dari siapa yang membuat anggaran, penyusunan anggaran dapat
dilakukan dengan cara:
1. Otoriter (top down)
Dalam metode ini, anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan
dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan
atau keikut sertaan bawahan dalam penyusunannya. Metode ini baiknya
jika karyawan tidak mampu menyusun anggaran atau dianggap akan
terklalu lama dan tidak tepat jika diserahklan kepada bawahan. Hal ini
bisa terjadi didalam perusahaan yang karyawannya tidak memiliki
keahlian cukup untuk menyusun anggaran. Atasan bisa saja menggunakan
konsultan atau tim khusus untuk menyusunnya.
2. Demokrasi (bottom up)
Dalam metode ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan
Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan
dicapainya dimasa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika
karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan
tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama dan
berlarut-larut.
3. Metode campuran
Perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan
kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan
bawahan sesuai dengan arahan atasan. Metode yang terbaik tergantung
pada kondisi perusahaan atau lembaga masing-masing.
Ditinjau dari segi mana menilai untuk menyusun anggaran, ada beberapa
cara menyusun anggaran, yaitu sebagai berikut:
1. A. Priori
Dalam metode ini, menyusun anggaran dimulai dari penetapan angka laba
yang diinginkan oleh perusahaan atau pemiliknya. Setelah laba
ditetapkan, maka semua pos yang berkaitan dengan upaya mencapai laba
ini baru dihitung dan direncanakan, kemudian ditetapkan. Keuntungan
metode ini adalah karena laba ditetapkan terlebih dahulu, maka bagian
lain yang terlibat dalam penciptaan laba ini diharapkan akan termotivasi
untuk mencapai laba yang ditetapkan itu. Hal ini akan leih baik lagi jika
laba yang ditetapkan realistis.
2. Posteriori
Dalam metode ini, laba merupakan hasil akhir dari penetapan rencana
kesempatan untuk menyampaikan anggarannya dan laba yang diharapkan,
dan setelah semua yang diperhitungkan, maka akan dapat diketahui angka
laba. Tentu sebelumnya harus diberikan dahulu pengarahan, informasi,
dan bahan-bahan yang perlu dalam penyusunan anggaran yang dimaksud.
3. Pragmatis
Dalam metode ini, anggaran ditetapkan berdasarkan pengalaman dimasa
yang lalu. Penetapan anggaran yang dilakukan secara ilmiah berdasarkan
standar yang dihitung secara ilmiah pula atau berdasarkan pengalaman
tahun-tahun sebelumnya.
Dengan dasar-dasar atau metode-metode yang telah dipaparkan diatas,
maka PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) mempunyai dasar penyusunan anggaran
biaya operasional, yaitu sebagai berikut:
1. Pengalaman tahun lalu (historical)
Salah satu dasar penyusunan anggaran adalah anggaran pada tahun-tahun
yang lalu. Dalam hal ini yang menjadi dasar penelitian adalah angka
rata-rata lima tahun terakhir.
2. Melihat kondisi ekonomi secara umum
Penyusunan anggaran berdasarkan pada apa yang terjadi pada masa yang
akan datang terutama mengenai kebijaksanaan pemerintah, perkembangan
teknologi para saingan, dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk
3. Pangsa pasar
Pangsa pasar PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) adalah penjualan hasil
industri, maka dalam hal ini perlu diperhatikan bagaimana prospek
kedepan yang akan diambil.
Para pelaksana anggaran harus memperhatikan dan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
1. Anggaran harus dibuat serealitas dan secermat mungkin sehingga tidak
terlalu rendah dan terlalu tinggi.
2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top
management.
3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan sehingga pelaksana
anggaran tidak merasa tertekan melainkan termotivasi.
4. Untuk membuat realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan
tepat waktu sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera
diantisipasi.
6. PROSES PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam
manajemen, namun bukan berarti pengawasan tidak penting dan dilakukan pada
tahap-tahap terakhir kegiatan perusahaan. Dengan adanya pengawasan dapat
diketahui hasil yang telah dicapai, yaitu dengan cara membandingkan segala
sesuatu yang telah dijalankan dengan standart atau rencana, serta melakukan
Fungsi pengawasan mempunyai hubungan yang erat dengan
perencanaan, karena suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat dinilai setelah
dilakukannya pengawasan sehingga baik tidaknya pelaksanaan dari perencanaan
yang ditetapkan dapat diukur dengan fungsi pengawasan tersebut.
Richard L. Daft (2002:9) dalam Edwar Tanujaya dan Shirly Tiolona
menyatakan bahwa:
“Pengawasan (controlling) adalah mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi apabila diperlukan”.
Tujuan utama pengawasan adalah untuk menilai prestasi kerja
(performance) masa lalu dan meletakkan tanggung jawab jika terjadi
penyimpangan sehingga dapat diambil suatu tindakan perbaikan agar hasil
kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan mencapai
tingkat prestasi kerja yang diharapkan.
Proses pengawasan yang baik memerlukan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Penetapan standard pelaksanaan
2. Menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan yang nyata
4. Perbandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan
penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Pengawasan biaya yang efektif mempunyai 2 (dua) aspek, yaitu sebagai
1.Pengawasan operasional
Pengawasan operasional ditunjuk untuk mengawasi kegiatan operasi
perusahaan dan mengawasi segala biaya yang dikeluarkan dari barang
atau jasa yang diperoses, dihasilkan dan sampai barang tersebut dijual.
Namun, dengan berkembangnya perusahaan, bila sasaran hendak dicapai,
pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan lebih lama karena hal
demikian merupakan pemorosan dan kurang efisien.
2.Pengawasan akuntansi
Pengawasan akuntansi adalah pengawasannya yang dilakukan melalui
prosedur-prosedur akuntansi dan pencatatan yang berkaitan dengan
pengamanan harta kekayaan dan dapat dipercaya catatan finansialnya.
Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu sistem
pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggung jawaban
biaya-biaya dan arus pekerjaan, serta memberi laporan statistik untuk
mengetahui perkembangan orang-orang yang bertanggung jawab atas
biaya, apakah mereka melaksanakan tugasnya sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan atau tidak.
Disamping pengawasan ooperasional dan pengawasan akuntansi
diperlukan juga sistem akuntansi yang kuat dan pengawasan intern. Sistem
akuntansi adalah keseluruhan prosedur dan teknik yang diperlukan untuk
mengumpulkan prosedur data dan mengelolanya, sehingga terdapat bahan-bahan
Pengawasan intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta
kebijaksanaan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan
harta kekayaan, menguji ketepatan, dan sampai berapa jauh data kuntansi dapat
dipercaya, mengalahkan efisiensi usaha, dan mendorong ditaatinya kebijakan
pimpinan yang telah digariskan.
Untuk menjadi efektif, system pengawasan harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Akurat
2. Tepat waktu
Informasi harus dikumpulkan, disampaikan, dan dievaluasi secepat bila
kegiatan perbaikan harus dilakukan segera.
3. Objektif dan menyeluruh
Informasi harus mudah dipahami dan bersifat objektif serta lengkap.
4. Terpusat pada hal-hal pengawasan strategi
System pengawasan harus memusatkan perhatiann padabidang-bidang
dimana penyimpangan-penyimpangan dari standard paling sering terjadi
atau yang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.
5. Realistis secara ekonomis
6. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
Biaya pelaksanaan system pengawasan harus lebih rendah, atau paling
tidak sama dengan kegunaan yang diperoleh dari system tersebut.
7. Realistik secara organisasional
8. Fleksibel
10. Diterima para anggota organisasi
Manfaat dari pengawasan bagi suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Mempersatukan kepentingan tentang kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur.
2. Menentukan penilaian apakah perencanaan telah dilaksanakan secara
efektif
3. Menentukan dan mengukur penyimpangan yang terjadi
4. Mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan dari standard
5. Menyegerakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk pencapaian
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab III ini penulis akan memcoba menganalisa dan mengevaluasi
hal-hal dan kegiatan yang ada didalam perusahaan, khususnya dalam hal
perencanaan dan pengawasan yang dilakukan perusahaan terhadap biaya-biaya
operasional yang terjadi yang berupa biaya administrasi dan umum. Dimana
Kantor Perwakilan PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) hanya melakukan operasi
administrasi dan umum saja.
A. PERENCANAAN BIAYA OPERASIONAL
Dari pengertian perencanaan bab II, dapat kita lihat bahwa perencanaan
adalah upaya untuk memutuskan apa yang dilakukan, bagaimana, bila, dan siapa
yang melakukan. Pengertian perencanaan ini pada hakekatnya sama dengan
perencanaan yang ada pada PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) karena sebelum
menjalankan operasi perusahaan, manajemen PT. Kertas Kraft Aceh (Persero)
merencanakan terlebih dahulu yang akan dilakukan. Misalnya: strategi apa yang
akan dilakukan, kemudian bagaimana biaya-biaya yang dikeluarkan.
Langkah selanjutnya kapan hal tersebut dilakukan. Biasanya PT. Kertas
Kraft Aceh (Persero) melaksanakan pada periode yang akan datang, atau pada
saat-saat yang telah ditetapkan. Langkah akhir adalah siapa yang melakukannya.
Pengurus PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) memilih orang-orang yang berkualitas
Anggaran yang terdapat pada PT.Kertas Kraft Aceh (Persero) merupakan
suatu perencanaan dalam mencapai tujuan, dengan kata lain, anggaran merupakan
alat untuk mencapai tujuan. Hal ini jelas bahwa perencanaan yang telah dibuat PT.
Kertas Kraft Aceh (Persero) benar-benar matang dan sangat baik.
Dengan perencanaan, ketidak pastian keadaan masa depandapat
diprediksikan meskipun masa depan tidak dapat dengan tepat diramalkan dan
peristiwa-peristiwa yang tidak diperhitungkan sebelum mungkin mengganggu
rencana yang disusun, namun apabila ada rencana, semua kegiatan cenderung
dilakukan dengan hati-hati dengan perhitungan yang mantap dari sebelumnya.
B. PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL
Pengawasan biaya pada PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut:
1. Pengawasan melalui administrasi antara lain yaitu dengan pencatatan
penggolongan berdasarkan buku pedoman, pembukuan, dan
formulir-formulir pembukuan, serta prosedur-prosedur yang dilalui dalam
peneluaran.
2. Pengawasan biaya melalui perbandingan antara anggaran dan biaya yang
telah direalisasi.
Untuk pengawasan melalui administrasi dapat dikatakan perusahaan ini
sudah cukup baik sebab sistem akuntansi dan prosedur dilaksanakan berdasarkan
pedoman yang telah diberikan. Dalam pengawasan dengan perbandingan
anggaran dan biaya sebenarnya, perusahaan telah melakukannya dengan cukup
semua bagia-bagian yang ada di PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) tidak
memutuskan bahwa hal itu merupakan penurunan prestasi, melainkan
menganalisa faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, sehingga dapat diperbaiki
untuk masa yang akan datang.
Penyusunan anggaran untuk perusahaan yang besar biasanya dilakukan
dengan membentuk panitia yang disebut dengan panitia anggaran. Pada PT.
Kertas Kraft Aceh (Persero), penyusunan anggaran disiapkan oleh semua bagian
atau secara bersama-sama dan akan dilaporkan kepada kepala Kepala Bagian
Keuangan untuk menyusun anggaran, selanjutnya diserahkan kepada Kepala
Cabang.
Anggaran yang disusun tiap bagian diserahkan kepada bagian keuangan
setelah melalui perbaikan-perbaikan yang dirasa perlu. Kepala bagian keuangan
membuat anggaran untuk keseluruhan bagian, kemudian anggaran ini diserahkan
kepada Kepala Cabang dan langkah terakhir diserahkan kepada Direktur untuk
disetujui.
Pada umumnya anggaran biaya disesuaikan dengan perubahan-perubahan
yang diharapkan dalam kebijaksanaan atasan dan dalam kondisi umum
perekonomian, sangat membantu dalam penyusunan anggaran PT. Kertas Kraft
Aceh (Persero). Catatan histori atau pengalaman-pengalaman tahun lalu pada
umumnya menjadi dasar untuk penyusunan anggaran.
C. PENYIMPANGAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP
PELAKSANAAN KEGIATAN PERUSAHAAN
Penyimpangan dapat terjadi dalam 2 (dua) kemungkinan yaitu:
1. Penyimpangan yang menguntungkan ( favorable variance)
2. Penyimpangan yang merugikan (unfavorable variance)
Penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) terjadi bila
angka realisasi lebih rendah dibandingkan dengan anggaran, sedangkan
penyimpangan yang merugikan (unfavorable variance) terjadi bila angka realisasi
lebih besar bila diandingkan denan anggaran.
Untuk mengetahui apakah fungsi pengawasan yang dilakukan oleh PT.
Kertas Kraft Aceh (Persero) berjalan dengan efektif da efisien, maka akan
dilampirkan laporan iaya operasional. Secara keseluruhan mengalami kenaikan,
dimana dianggarkan sebesar Rp. 276.321.707,- sementara realisasi sebesar Rp.
282.464.206,-. Hal ini menimbulkan kerugian sebesar 6.151.499,- atau sebesar
2,23%.
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masing-masing jenis biaya
pada PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) adalah pada laporan biaya administrasi dan
umum, dimana biaya-biayanya adalah sebagai berikut:
• Biaya gaji pengurus/pembantu dianggarkan sebesar Rp. 15.720.000,-
dan realisasi sebesarRp. 15.120.000,- dengan keuntungan sebesar Rp.
600.000,-.
• Biaya pemeriksaan dan pengobatan karyawan/ti dianggarkan sebesar
Rp. 8.175.250,- dan realisasi sebesar Rp. 7.960.850,- dengan
• Biaya pemeliharaan inventaris kantor dianggarkan sebesar Rp.
1.505.750,- dan realisasi sebesar Rp. 1.450.500,- dengan keuntungan
sebesar Rp. 55.250,-.
• Biaya pemeliharaan kendaraan dinas dianggarkan sebesar Rp.
6.347.850,- dan realisasi sebesar Rp. 5.785.600,- dengan keuntungan
sebesar Rp. 562.520,-.
• Biaya administrasi bank dianggarkan sebesar Rp. 750.000,- dan
realisasi sebesar Rp. 525.000,- dengan keuntungan sebesar Rp.
225.000,-.
• Rupa-rupa biaya kantor yang dianggarkan sebesar 1.535.250,- dan
realisasi sebesar Rp. 1.275.350,- dengan keuntungan sebesar Rp.
259.900,-.
Dari perbandingan antara anggaran dan realisasi diatas, dapat disimpulkan
bahwa banyak pos yang mengalami penurunan biaya dari tahun sebelumnya. Tapi
tidak sedikit pula pos yang mengalami kenaikan berlebih dari tahun sebelumnya.
Hal ini dikarenakan pengawasan di dalam anggaran kurang baik dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Dari analisa anggaran dan realisasi biaya administrasi dan umum, maka hal
ini dapat menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Kantor
Perwakilan PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) bisa dikatakan belum berjalan dengan
efektif dan efisien karena berdasarkan angka-angka diatas, secara umum
mengakibatkan unfavorable varience (penyimpangan yang merugikan) dan secara
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian langsung ke lapangan dan
membandingkan antara kegiatan yang berlangsung diperusahaan dengan teori
yang terdapat dalam literatur yang menjadi referensi perkuliahan, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Kertas Kraft Aceh adalah perusahaan negara yang bergerak
dibidang produksi kertas semen.
2. Struktur organisasi PT. Kertas Kraft Aceh menunjukkan tugas dan
wewenang masing-masing beserta tanggung jawabnya terhadap
kegiatan operasional perusahaan.
3. Pengertian perencanaan sebenarnya merupakan menetapkan
kegiatan-kgiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk
mencapai tujuan perusahaan. Biasanya perusahaan menentukan
mengenai apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya,
dan bagaimana cara mencapai tujuannya.
4. Pengertian pengawasan adalah usaha sistematis yang dilakukan oleh
pimpinan perusahaan untuk membandingkan hasil-hasil yang dicapai
dengan rencana yang telah dilakukan. Kebutuhan untuk melakukan
pengawasan akan meningkat dengan semakin besar dan kompleksnya
5. Perencanaan yang dibuat oleh PT. Kertas Kraft Aceh (Persero)
merupakan perencanaan yang dibuat oleh masing-masing bagian yang
disetujui oleh atasan dan bertanggung jawab penuh terhadap jalannya
kegiatan operasi perusahaan.
6. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan harus sesuai
dengan rencana yang telah disusun, dan dilakukan pengawasan agar
tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan yang besar.
7. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan, terutama dalam
penggunaan biaya telah dilakukan dengan baik oleh perusahaan
dengan mengetahui catatan setiap penggunaan biaya sehingga biaya
dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
8. Bila terjadi penyimpangan terhadap perencanaan dalam bentuk
anggaran biaya yang disusun berbeda dengan realisasi dan
menunjukkan angka yang cukup material, maka bagian yang
bersangkutan harus memberitahukan penyebab perbedaan disertai
dengan alasan dan bukti yang mendukung.
B. SARAN
1. Untuk tujuan pengawasan yang lebih baik, sebaiknya perusahaan
membentuk bagian pengawasan anggaran agar setiap penyimpangan
yang terjadi dapat dianalisa, bagaimana yang bertanggung jawab atas
penyimpangan-penyimpangan tersebut. Dengan demikian, dapat
2. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun
secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi
khusus lainnya, sehingga anggaran merupakan program kerja.
3. Agar dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan
pengawasan masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan
penelitian dan analisa.
4. Aspek pengawasan adalah membandingkan antara realisasi dengan
yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah
manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dan mengelola
perusahaan karena tujuan pengawasan bukanlah untuk mencari
pengawasan tetapi untuk mencegah dan memperbaiki.