Judul Penelirian
PENGARUH L1MBAH INDUSTRI
PETERNAKAN
AYAM SECARA MIKROBIOLOGIS TERHADAP
KUALITAS AfRMfNUM AYAM PETELUR
Nama
HERLIN DIAH SUMARYANI
Nomor Pokok
002104009
Program Studi
Pengelolaan
Sumber
Daya Alam dan Lingkungan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
セ T サ
Prof. Dr. R.A.
Harlinah
SPW., MSc.
Jr. Sa e
m r MS
An gala
Ketua Program
( r f. Dr. Dr. Jazanul Anwar)
Dr.
Ir,
Simon Gin .
Anggota
Tanggal Lulus :
RINGKASAN
HerJin Diah
Sumaryani. Pengaruh Limbah Industri Petemakan Ayam
Secara Mikrobiologis Terhadap Kualitas Air Minum Ayam. Dibawah bimbingan
Prof.
Dr.
R.A Harlinah SPW, MSc sebagai ketua pembimbing, Ir. Sayed Umar,
MS dan Dr. Ir, Simon Ginting, MSc sebagai anggota pembimbing. Lokasi
penelitian di desa Tandem, kecamatan Stabat, kabupaten Langkat, pada bulan
April sampai dengan Mei 2002.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah
air
minum yang
dikonsumsi temak
ayam petelur tercemar bakteri dan dimanakah lokasi
pencemaran bakteri yang paling dominan, serta untuk mengetahui apakah limbah
industri petemakan ayam petelur secara mikrobiologis berpengaruh terhadap
kualitas air minum ayam.
Dari 50 petemakan yang ada diambil sampel sebanyak 30 petemakan
ayam petelur yang mempunyai populasi bervariasi antara 5.000 -70.000 ekor dan
diperiksa kualitas air minumnya terhadap adanya pencemaran limbah kotoran
ayam, pemeriksaan dilakukan secara mikrobiologis,
Pengambilan sampel air minum dari
masing-masing
petemakan dilakukan ,
pada tiga titik yaitu a) sumber air (tangki), b) pangkal talang/ pipa (talang I) dan
c) ujung atau tengah talang/ pipa (taIang II). Data mengenai kedalaman sumur,
jenis sumur, jarak antara sumber air dengan sumber limbah, jarak antara sumber
air dengan tempat air minum dan jarak antara tempat air minum dengan sumber
IV
limbah diperlukan untuk melengkapi data. Analisis statistik yang digunakan
adalah analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression).
Hasil penelitian menunjukkan kualitas air sumur dan air mmum
dipetemakan ayam tersebut sebagian besar tidak memenuhi standart menurut PP
RI no 82 tahun 200 I dan peraturan Menkes RI no
4161
Menkes! Perl IX! 1990,
yaitu 3 contoh air dari ketiga lokasi a ( air sumur ), b ( talang I ) dan c ( talang II )
mempunyai nilai BOD melampaui arnbang batas baku mutu yang telah ditetapkan
dan 3 dari 30 air sumur tercemar Coliform dan 2 diantaranya positip E coli,
sedangkan air minum
dari
talang I ( ujung) 80 persen tercemar Coliform dan 54,2
persen positip E coli, begitupun juga dengan air minum
dari
talang II ( pangkal )
hampir semua ( 96,7 persen ) tercemar Coliform dan 82,8 persen positip E coli.
Semakin jauh jarak sumur dengan sumber limbah maka semakin rendah
kadar Coliform, hal ini berlaku juga dengan air minum
dari
talang I (ujung) dan II
(pangkal). Hubungan antara jarak sumur, jarak antara air minum talang I dan II
dengan sumber limbah saling berpengaruh kuat, tetapi bukan satu satunya
penyebab pencemaran.
v