• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat Kekuatan Pulp dari Campuran Pulp Daur Ulang dengan Pulp Kulit Buah Durian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sifat Kekuatan Pulp dari Campuran Pulp Daur Ulang dengan Pulp Kulit Buah Durian"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SIFAT KEKUATAN PULP DARI CAMPURAN PULP DAUR

ULANG DENGAN PULP KULIT BUAH DURIAN

ACHMAD FAUZIE

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Sifat Kekuatan Pulp dari Campuran Pulp Daur Ulang dengan Pulp Kulit Buah Durian adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Achmad fauzie NIM E24080050

(4)

ii

ABSTRAK

ACHMAD FAUZIE. Sifat Kekuatan Pulp dari Campuran Pulp Daur Ulang dengan Pulp Kulit Buah Durian. Dibimbing Oleh NYOMAN J. WISTARA

Dalam penelitian ini peningkatkan kekuatan pulp campuran antara pulp kulit buah durian (PKD) dan pulp daur ulang Sorted White Ledger (SWL) dilakukan kualitas III. Sedangkan SWL menempati kelas kualitas III. Kadar kelarutan etanol

benzene, holoselulosa, lignin, dan α selulosa KD adalah 23%, 65,39 - 67,28%,

16,34 - 18,17%, 41.16 - 42.38%. Sedangkan kadar kelarutan NaOH 1% serat KD > PKD 300 CSF > PKD 200 CSF > pulp SWL. Sifat mekanis lembaran pulp campuran menurun dengan bertambahnya komposisi PKD. Hal ini diduga karena PKD mamiliki kadar polisakarida berberat molekul rendah dan degradasi selulosa yang tinggi. Sedangkan sifat mekanis Pulp SWL bisa ditingkatkan dengan penggilingan.

Kata kunci: Freeness, komposisi, Penggilingan, Pulp durian, Pulp Sorted White Ledger

ABSTRACT

ACHMAD FAUZIE. Strength Properties of Recycled Pulp Mix with Pulp of Durio Rind. Supervised by NYOMAN J. WISTARA

Durio Rind Pulp (DRP) cooking with soda, obtained from AA 20%, L/W 4:1, T 170oC for 4 hours without bleached. SWL give heat treatment in printer, feed five times, T 160oC then repulping. DRP and SWL mixed, the composition (w/w) 100/0, 75/25, 50/50, 25/75, and 0/100 with 3 different freeness, 300 CSF, 200 CSF, and 100 CSF. Dimensions and derivatives values DR all of which occupy fiber quality class II except felting power quality class III. While SWL occupies quality class III. Levels solubility of ethanol benzene, holocellulose,

lignin, and α cellulose DR is 23%, 65.39 - 67.28%, 16.34 - 18.17%, 41.16 -

42.38%. While the level of solubility NaOH 1% of fiber DR > DRP 300 CSF > DRP 200 CSF > SWL. The mechanical properties of the sheets pulp mixture decreased with increasing composition of DRP. It is thought to because the DRP had higher levels of low weight polysaccharides and cellulose degradation is high. While the mechanical properties of SWL can be improved by beating.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Hasil Hutan

SIFAT KEKUATAN PULP DARI CAMPURAN PULP DAUR

ULANG DENGAN PULP KULIT BUAH DURIAN

ACHMAD FAUZIE

DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)
(8)

Judul Skripsi : Sifat Kekuatan Pulp dari Campuran Pulp Daur Ulang dengan Pulp Kulit Buah Durian

Nama : Achmad Fauzie NIM : E24080050

Disetujui oleh

I Nyoman J Wistara, Ph.D Pembimbing

Diketahui oleh

Prof. Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc Ketua Departemen

(9)

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Sifat Kekuatan Pulp dari Campuran Pulp Daur Ulang dengan Pulp Kulit Buah Durian”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan IPB.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak I Nyoman J Wistara, Ph.D selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan penuh keikhlasan telah memberikan bimbingan dan arahannya selama penelitian dan penyusunan skripsi . Dan juga samua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,

Penulis terbuka atas segala kritik dan saran membangun untuk menyempurnakan pengetahuan yang tertuang dalam skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan tambahan dalam bidang pulp dan kertas.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2013

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

PENDAHULUAN 1

METODE PENELITIAN 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 3

Rendemen dan Bilangan Kappa 3

Sifat Mekanis Pulp 4

Sifat Kekuatan Tarik 4

Sifat Kekuatan Sobek 6

Sifat Kekuatan Retak 7

SIMPULAN DAN SARAN 9

Simpulan 9

Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

(11)

viii

DAFTAR TABEL

1 Rendemen dan bilangan kappa unbleached pulp kulit buah durian 3 2 Dimensi dan turunan serat pulp daur ulang dan kulit buah durian 5

3 Kelarutan dalam NaOH 1% 6

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram indeks tarik pada beberapa komposisi dan freness yang

berbeda 5

2 Diagram indeks sobek pada beberapa komposisi dan freeness yang

berbeda 8

3 Diagram indeks retak pada beberapa komposisi dan freeness yang

(12)

1

PENDAHULUAN

Pendauran (recycling) dan pemanfaatan kembali (reuse) limbah produk industri pada mulanya didasarkan atas tuntutan terhadap mutu lingkungan yang baik dan efisiensi pemanfaatan bahan dan energi (Bystrom dan Lonnstedt 2000). Efisiensi pemanfaatan bahan dan perbaikan mutu lingkungan hidup dari kegiatan produksi pulp daur ulang telah dilaporkan oleh EPA (Branco 2008 dalam Sheiki et al 2010). Disebutkan bahwa dibandingkan dengan produksi pulp asli (virgin pulp), dengan teknologi terkini efisiensi pemanfaatan air dan penurunan polusi udara produksi pulp daur ulang dapat mencapai masing-masing sebesar 50% dan 74%. Keuntungan finansial dan mutu lingkungan hidup dari proses produksi pulp dari kertas bekas telah meningkatkan kebutuhan akan pulp daur ulang ini. Kebutuhan kertas daur ulang pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 460 juta ton, meningkat 90 juta ton dibandingkan dengan kebutuhan tahun 2006 (Mocchiutti et al 2011) dan komponen serat daur ulang di dalam produk kertas dewasa ini telah mencapai 70% (Chen et al 2012)

Salah satu permasalahan kertas daur ulang yaitu menurunnya kualitas sifat mekanis dan fisis karena perlakuan mekanis dan kimia yang menyebabkan terjadinya penurunan tingkat pengembangan serat, fleksibilitas serat, dan kemampuan membentuk ikatan antar serat (Sheikhi et al 2010). Panjang serat akan menurun dengan banyaknya daur ulang yang di lakukan (Cabalova 2011). Padahal panjang serat sangat menentukan sifat kekuatan fisik kertas (Jahan et al

2010). Beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas kertas daur ulang menurut Wanrosli et al (2005) yaitu penggilingan, penambahan bahan kimia, fraksionasi, dan pencampuran memiliki keunggulan dan kelemahan. Disebutkan juga bahwa metode pencampuran serat bekas dengan serat baru sudah diterapkan pada beberapa pabrik kertas yang bertujuan meningkatkan kekuatan kertas bekas. Bahan penunjang untuk meningkatkan potensi daur ulang adalah serat bukan kayu (Sheikhi et al 2010). Selain karena bahan baku bukan kayu yang melimpah, serat bukan kayu dipilih karena memiliki waktu panen yang relatif lebih cepat (Belkhir

et al 2013). Selain itu, upaya menambahkan serat baru yang berasal dari bukan kayu membantu meningkatkan fleksibilitas serat daur ulang (Wanrosli et al 2005). Hal ini karena kertas bekas memiliki kekuatan yang lebih rendah dibanding kertas dari serat baru (Mocchiutti et al 2011).

(13)

2

holoselulosa (Foo dan Hameed 2011). Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menguji potensi pulp kulit buah durian dalam upaya meningkatkan sifat kekuatan pulp daur ulang dengan perlakuan pendahuluan berupa penggilingan dan pencampuran. Informasi tersebut penting untuk mengetahui seberapa besar potensi serat kulit buah durian sebagai bahan baku pulp.

BAHAN DAN METODE

Kulit buah durian segar dipotong-potong menjadi serpih dengan ukuran panjang dan lebar sekitar 4 - 5 cm dan ketebalan 5 mm dengan menggunakan pisau dapur. Serpih kulit buah durian tersebut dikering udarakan dibawah sinar matahari selama dua hari. Serpih tersebut dimasak menggunakan proses soda dengan AA 20 % selama 4 jam dengan suhu maksimum 170oC, dan L/W 4:1. Pulp hasil pemasakan kemudian disaring dan dicuci hingga bebas dari lindi hitam. Rendemen tersaring ditentukan dan dihitung berdasarkan berat kering serpih yang dimasak. Bilangan Kappa pulp kulit buah durian ditentukan dengan merujuk pada standar TAPPI T 236 cm-85.

Kertas bekas yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis kertas perkantoran putih (white ledger) ukuran A4 dengan gramatur 80 gsm. Kertas tersebut diberi perlakuan pendahuluan berupa pemanasan pada suhu sekitar 160oC sebanyak 5 kali dengan mengumpankannya ke dalam mesin fotokopi. Kertas bekas tersebut lalu dijadikan bubur kertas dengan merendamnya ke dalam air selama 2 hari agar serat-seratnya terurai kembali. Pulp kulit buah durian dan pulp daur ulang dihitung dimensi dan turunan serat. Analisis kadar komponen kimia kulit buah durian seperti ekstraktif, lignin, holoselulosa, α-selulosa, kelarutan dalam NaOH 1% masing-masing ditentukan dengan metode Soxhlet extraction menggunakan pelarut Ethanol/ Benzene (1:2, v:v) dan air selama 8 jam, TAPPI T 222-cm-98, ASTM D 1104, TAPPI-T 203-cm-88, dan TAPPI T 212 om-88.

Pulp kulit durian tersebut digiling dengan merujuk pada prosedur standar TAPPI T 248 cm-853. Terdapat tiga penggilingan berbeda yaitu 300 CSF, 200 CSF, dan 100 CSF. Pulp kulit Buah Durian dan pulp kertas bekas tersebut di campurkan dengan komposisi (b/b) 100/0, 75/25, 50/50, 25/75, dan 0/100. Pulp yang telah tercampur tersebut dibuat menjadi lembaran untuk diuji sifat kekuatannya. Sifat-sifat kekuatan yang diuji yaitu kekuatan tarik, sobek, dan retak yang masing-masing menggunakan prosedur standar TAPPI T 404 om 87, TAPPI T 414 om-88, dan TAPPI T 403 om 88.

(14)

3

Yij = Respon pengaruh bersama taraf ke-i faktor a dan taraf ke-j faktor b yang terdapat pada pengamatan ke-k

U = Nilai Rata-rata umum

αi = Pengaruh dari taraf ke-i faktor komposisi pulp kulit buah durian ik = Pengaruh Galak petak utama

βj = Pengaruh dari taraf ke-j faktor freness level

αβij = Pengaruh dari interaksi antara taraf ke-i faktor a dengan taraf ke-j faktor b

ijk = Galat pada unit percobaan dari taraf ke-i faktor a dengan taraf ke-j faktor b ulangan ke-k

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rendemen dan Bilangan Kappa

Rendemen pulp kulit buah durian yang dihitung adalah perbandingan antara berat kering pulp yang dihasilkan dengan berat kering serpih kulit buah durian. Rendemen dan bilangan kappa unbleached pulp kulit buah durian disajikan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Rendemen dan bilangan kappa unbleached pulp kulit buah durian

AA

(15)

4

pemasakan menjadi tidak sempurna dan lignin tidak terdegradasi secara optimum. Hal tersebut diduga menyebabkan AA 16% dan 18% memiliki bilangan kappa yang lebih besar.

Sifat Mekanis Pulp

Dimensi serat dan kadar komponen kimia bahan baku pulp kulit buah durian mempengaruhi sifat kekuatan lembaran pulp dan kertas. Selain itu, salah satu upaya memperbaiki kekuatan serat adalah perlakuan fisik dengan mengkombinasikan serat baru dengan serat daur ulang dan penggilingan (Wanrosli et al 2005). Perlakuan penggilingan dilakukan untuk meningkatkan kekuatan ikatan antar serat dan menambah kekuatan lembaran pulp (Banavath 2011). Dalam penelitian ini sifat kekuatan lembaran pulp campuran yang diuji meliputi sifat kekuatan tarik, sobek, dan retak. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggilingan dan pencampuran pulp kulit buah durian dengan pulp daur ulang terhadap sifat kekuatan lembaran pulp campuran. Uji tarik, sobek, dan retak digunakan untuk mewakili sifat mekanis pulp dengan merujuk pada TAPPI 220 om-88 sebagai contoh pembuatan bahan uji.

Sifat Kekuatan Tarik

Rata-rata sifat kekuatan tarik lembaran pulp campuran yang diperoleh dari penelitian ini tercantum dalam Gambar 1. Penggilingan dan komposisi berpengaruh nyata dalam meningkatkan indeks tarik, namun interaksi diantara kedua faktor tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan uji lanjut tukey (tingkat α = 95%) penggilingan 200 CSF dan 300 CSF tidak berpengaruh signifikan, sedangkan penggilingan 100 CSF berpengaruh signifikan. Pada komposisi, komposisi pulp kulit buah durian dari 100% sampai dengan 25% berpengaruh signifikan, namun komposisi 25% dan 0% tidak berpengaruh signifikan. Pada lembaran pulp campuran penambahan komposisi pulp kulit buah durian menurunkan sifat kekuatan tarik. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa peningkatan komposisi pulp kulit buah durian menurunkan kekuatan tarik pulp campuran. Serat daur ulang yang telah melewati proses pemanasan diduga telah terjadi

hornification sehingga kemampuan pengembangan serat dan penyerapan air menurun. Berkurangnya kemampuan pengembangan serat akan berakibat pada berkurangnya fleksibilitas, fibrilasi, ikatan antar serat, dan kekuatan kertas (Sheikhi et al 2010). Namun penggilingan akan berdampak sebaliknya. Penggilingan akan meningkatkan pengembangan dan ikatan antar serat yang sangat berpengaruh pada sifat kekuatan kertas terutama kekuatan tarik (Wistara dan Effendi 2011). Penggilingan juga meningkatkan Surface area yang berperan penting dalam ikatan antar serat (Bhardwaj et al 2007).

(16)

5 2.2. serat pulp daur ulang memiliki dinding sel yang tebal, diameter sel yang lebar, dan serat yang pendek. Serat yang tebal membuat permukaan yang kurang baik bagi terjadinya ikatan antar serat sehingga perlu mendapatkan perlakuan mekanis penggilingan agar dinding serat menipis (Ververis 2004). serat yang tipis akan memberikan permukaan yang lebih luas bagi terjadinya ikatan antar serat sehingga kekuatan tarik, jebol, dan lipatnya tinggi (Aprianis & Rahmayanti 2009). Turunan serat pulp daur ulang menunjukkan rungkel ratio, daya tenun, muhlstep ratio, fleksibility ratio, dan koefisien kekakuan yang rendah. Hasil penilaian memperlihatkan dimensi dan turunan serat pulp daur ulang berada pada kelas kualitas III berdasarkan standar bahan baku pembuatan pulp LPHH.

Tabel 2.2 Dimensi dan turunan serat pulp daur ulang dan kulit buah durian Dimensi dan

turunan serat

Klasifikasi Kualitas Pulp LPHH* Serat Daur

* LPHH (1976) dalam Apriyanis dan Rahmayani (2009)

Gambar 1 Diagram Indeks tarik pada beberapa komposisi dan freeness 300 ml

(17)

6

Sifat kimia, dimensi, dan turunan serat kulit buah durian diduga juga menentukan indeks tarik pulp campuran. Dimensi dan turunan serat pulp kulit buah durian dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 menujukkan dimensi serat kulit buah durian memiliki diameter serat yang lebar, diameter lumen yang lebar, dan serat yang panjang. Diameter lumen yang lebar menurut Sudomo et al (2007) disenangi dalam pembuatan pulp karena meningkatkan fleksibility ratio sehingga serat mudah untuk digiling. Serat durian yang masih baru memiliki pengembangan serat dan daya serap air yang lebih besar dibanding serat bekas (Wanrosli et al

2005). Namun sifat kimia serat kulit buah durian belum membantu meningkatkan kekuatan tarik pulp campuran. Dalam penelitian ini kadar kelarutan ethanol benzene adalah 23 %. Kadar lignin berselang antara 16.34% sampai 18.17%. Kadar lignin pada pulp kulit buah durian diduga mengakibatkan aktifitas selulosa dan hemiselulosa dalam membentuk ikatan antar serat terganggu, sehingga kekuatan lembaran pulp berkurang (Fatriasari dan Hermiati 2008). Sementara

kadar holoselulosa dan α selulosa pada penelitian ini relatif tinggi berturut-turut

adalah 65,39 - 67,28 % dan 41.16 - 42.38 %. Kadar hemiselulosa adalah 24.23 - 24.9%. Tetapi kadar kelarutan serbuk kulit durian dan pulp kulit buah durian memprediksi kandungan karbohidrat dan lignin yang memiliki bobot molekul rendah serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat degradasi komponen kimia kayu akibat proses pulping. Kadar holoselulosa yang tinggi menurut Fatriasari & Hermiati (2008); Khalil et al (2006) diduga akan menghasilkan kualitas pulp yang baik dan rendemen yang tinggi. Tetapi kadar holoselelulosa serat kulit buah durian diduga memiliki kandungan karbohidrat berberat molekul rendah yang tinggi dan diduga tingkat degradasinya tinggi. Dari Tabel 2.3. dapat dilihat bahwa kadar kelarutan NaOH 1% serat dan pulp kulit buah durian lebih besar dibanding dengan pulp daur ulang.

Sifat Kekuatan Sobek

(18)

7 semakin meningkat (Ververis et al 2004). Gambar 2. menunjukkan rata-rata sifat kekutan sobek yang diperoleh dari penelitian ini.

Komposisi berpengaruh nyata dalam meningkatkan indeks sobek, namun penggilingan dan interaksi antara komposisi dan penggilingan tidak berpengaruh nyata. Uji lanjut Tukey (Tingkat α = 95%) menunjukkan komposisi pulp kulit buah durian 100% sampai 0% berpengaruh signifikan. Pada lembaran pulp campuran penambahan komposisi pulp kulit buah durian menurunkan sifat kekuatan sobek.

Daya tenun pulp kulit buah durian dengan kelas kualitas III diduga mempengaruhi kekuatan sobek dari pulp campuran. Daya tenun yang rendah menurut Ververis et al (2004) membuat kekutan sobek pulp menurun. Daya tenun serat kulit buah durian hasil penelitian ini adalah 63.04 tergolong kelas kualitas III (Tabel 2.2). Daya tenun serat kulit buah durian yang kecil menunjukkan tidak tersedianya bidang kontak yang baik untuk berikatan antar serat (Ververis 2004) dan sifat lenturnya semakin berkurang (Fatriasari & Hermiati 2008). Sehingga diduga akan menurunkan kekuatan sobeknya.

Sedangkan dimensi dan turunan serat pulp daur ulang (Tabel 2.2) menunjukkan serat pulp daur ulang tergolong pada serat kualitas III. Penggilingan sampai dengan 300 CSF memperbaiki kualitas pulp daur ulang sehingga kekuatan sobeknya lebih tinggi dibanding pulp kulit buah durian. Kekuatan sobek pulp bekas yang tinggi diduga karena pulp daur ulang memiliki kadar kelarutan NaOH paling rendah yaitu 9.3%. Dengan demikian pulp daur ulang memiliki degradasi selulosa paling kecil dibanding dengan pulp kulit buah durian (Tabel 2.3).

Penurunan kekuatan sobek pada penggilingan 100 CSF dipengaruhi oleh panjang serat yang berkurang, menurut Chen et al (2012) perlakuan penggilingan yang terlalu lama akan berdampak negatif terhadap penurunan panjang serat sehingga kekuatan sobek akan menurun. Hal ini diduga menjadi penyebab lembaran pulp kulit buah durian 100 CSF gagal terbentuk.

Sifat Kekuatan Retak

Kekuatan retak adalah parameter sifat mekanis yang sudah sejak lama digunakan dan masih digunakan sampai sekarang. Hal tersebut karena mudah, cepat pengerjaannya, dan tidak bergantung pada arah kertas (Hidayat 2009). Gambar 3. menunjukkan rata-rata sifat kekutan retak yang diperoleh dari penelitian ini. Penggilingan dan komposisi berpengaruh nyata dalam meningkatkan indeks retak, namun interaksi diantara kedua faktor tidak berpengaruh nyata. Uji lanjut Tukey

(Tingkat α = 95%) menunjukkan penggilingan 200 CSF, 300 CSF, dan 100 CSF

(19)

8

Kekuatan retak pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang sama dengan kekuatan tarik (Yuhana 2012), yaitu kekuatan ikatan antar serat (Purnamasari 2012) dan panjang serat (Ververis 2004). Dari hasil nilai turunan serat pulp kulit buah durian (Tabel 2.2) koefisien kekakuan dan fleksibility ratio serat kulit buah durian hasil penelitian ini tergolong kelas kualitas II (Tabel 2.2). Hal tersebut diduga akan menyebabkan serat agak kaku dan tidak lentur. Menurut Dutt et al (2012) serat yang lentur akan meningkatkan kekuatan retak. Sebaliknya Koefisien Kekakuan tinggi akan membuat serat kaku (Fatriasari & Hermiati 2008).

Sedangkan dimensi dan turunan serat pulp daur ulang (Tabel 2.2) menunjukkan serat pulp daur ulang tergolong pada serat kualitas III. Menurut Ververis (2004) nilai fleksibility ratio yang rendah akan mengurangi kekuatan pulp. Namun Penggilingan sampai dengan 300 CSF memperbaiki kualitas pulp daur ulang sehingga kekuatan retaknya lebih tinggi dibanding pulp kulit buah durian (Gambar 3).

Gambar 2 Diagram Indeks sobek pada beberapa komposisi dan freeness 300 ml CSF ( ), 200 ml CSF ( ), dan 100 ml CSF ( )

Komposisi Pulp Kulit Durian/Pulp Daur Ulang (b/b)

7

(20)

9

KESIMPULAN

Penggilingan dan komposisi berpengaruh nyata dalam meningkatkan sifat kekuatan tarik dan retak, namun pada sifat kekuatan sobek hanya komposisi yang berpengaruh nyata. Interaksi antara faktor komposisi dan penggilingan tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan sifat kekuatan tarik, sobek, dan retak. Berdasarkan uji lanjut Tukey, Penggilingan sampai 100 CSF berpengaruh signifikan meningkatkan sifat kekuatan tarik dan retak. Komposisi kulit buah durian 100% sampai 0% berpengaruh signifikan dalam meningkatkan sifat kekuatan tarik, sobek, dan retak. Namun pada sifat kekuatan tarik, komposisi pulp kulit buah durian 25% dan 0% tidak berpengaruh signifikan. Sifat kekuatan tarik, sobek, dan retak lembaran pulp campuran menurun dengan bertambahnya komposisi pulp kulit buah durian. Kualitas pulp daur ulang berhasil ditingkatkan dengan penggilingan. Sedangkan serat kulit buah durian kurang sesuai dipergunakan untuk bahan baku pulp karena mamiliki kadar polisakarida berberat molekul rendah dan degradasi selulosa yang tinggi.

SARAN

Perlakuan yang dapat menurunkan kadar kelarutan NaOH 1% diperlukan agar serat kulit buah durian dapat menjadi bahan baku pulp. Diperlukan analisa lanjutan mengenai variasi komposisi pulp Kulit Durian dengan pulp SWL dan juga analisis lanjutan dengan jenis pemasakan dan perlakuan pendahuluan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Aprianis Y, Rahmayanti S. 2009 Dimensi serat dan nilai turunannya dari tujuh jenis kayu asal provinsi jambi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 27(1) : 1 - 15 Banavath HN, Bhardwaj NK, Ray AK. 2011. A comparative study of the effect of

refining on charge of various pulps. Biores Technol. 102 : 4544–4551.

Belkhir S, Koubaa A, Khadhri A, Ksontini M, Nadji H, Smiti S, Stevanovic T. 2013. Seasonal effect on the chemical composition of the leaves of Stipa tenacissima L. and implications for pulp properties. Ind. Crops Prod 44 : 56-61.

Bhardwaj NK, Hoang V, Nguyen KL. 2007. A comparative study of the effect of

refining on physical and electrokinetic properties of various cellulosic fibres.

(21)

10

Bystrom S, Lonnstedt L. 2000. Paper recycling: a discussion of methodological approaches. Resource Conserv Recycl. 28 : 55–65

Chen YM, Wan JQ, Zhang XL, Ma Y, Wang Y. 2012. Effect of beating on

recycled properties of unbleached eucalyptus cellulose fiber. Carbohydrate

Polymers. 87 : 730–736

Dutt D, Sharma AK, Agnihotri S, Gautam A. 2012. Characterization of dogs tooth grass and its delignification by soda pulping process. J Sci Teckhnol. 1(8) : 434 - 447

Fatriasari W, Hermiati E. 2008. Analisis morfologi serat dan sifat fisis-kimia pada enam jenis bambu sebagai bahan baku pulp dan kertas. J Ilmu Teknol Hasil Hutan. 1(2) : 67-72

Foo KY, Hameed BH. 2011. Transformation of durian biomass into a highly valuable end commodity: trends and opportunities. Biomass bioenergy. 35 : 2470-2478.

Hidayat T. 2009. Pembuktian empiris indeks retak sebagai parameter bebas gramatur. [catatan penelitian]. Bul Serat BBPK. 44(1) : 11 - 16

Jahan MS, Chowdhury N, Ni Y. 2010. Effect of different locations on the morphological, chemical, pulping and papermaking properties of Trema orientalis (Nalita). Biores Technol. 101 : 892–1898.

Khalil HPSA, Alwani MS, Omar AKM. 2006. Chemical composition, anatomy, lignin distribution, and cell wall structure of Malaysian plant waste fibers.

Biores. 1(2) : 220-232.

Mocchiutti P, Galvan MV, Inalbon MC, Zanuttini MA. 2011. Improvement of paper properties of recycled unbleached softwood kraft pulps by poly (allylamine hydrochloride). BioRes. 6(1) : 570-583.

Purnamasari DA. 2012. Sifat pulp campuran antara pulp asli bambu dan pulp karton bekas (old corrugated containers). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sheikhi P, Talaeipour M, Hemasi AH, Eslam HK, Gumuskaya E. 2010. Effect of drying and chemical treat mentonbagasse soda pulp properties during recycling. BioResources. 5(3) : 1702-1716.

Sudomo A, Permadi P, Rachman E. 2007. Kajian kontrol silvikultur hutan tanaman terhadap kualitas kayu pulp. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Edisi Khusus info teknis5(2) : 1 -10.

[TAPPI] Technical Association of the Pulp and Paper Industry. 1990. TAPPI Test Methods 1991 Volume One Fibrous Materials and Pulp Testing T1-T270. Atlanta (USA) : TAPPI Press.

Ververis C, Georghiou K, Cristodulakis N, Santas P, Santas R. 2004. Fiber dimensions, lignin and cellulose content of various plant materials and their suitability for paper production. Ind. Crops Prod. 19 : 245–254

Wai WW, Alkarkhi AFM, Easa AM. 2010. Effect of extraction conditions on yield and degree of esterification of durian rind pectin: an experimental design. food bioproducts processing. 88 : 209–214.

Wan J, Yang J, Ma Y, Wang Y. 2011. Effects of pulp preparation and papermaking processes on the properties of occ fibers. BioRes. 6(2) : 1615-1630.

(22)

11 Wistara NJ, Effendi H. 2011. The characteristic of beaten and unbeaten mixed

tropical hardwood kraftpulp. J Ilmu Teknol Kayu Lapis. 9(1) : 34-41 Yuhana R. 2012. Serat blustru sebagai bahan baku dissolving pulp dan kertas.

(23)
(24)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di DKI Jakarta pada tanggal 18 April 1991 dari pasangan Bapak Iskandar Idris dan Ibu Lisnawati. Penulis anak pertama dari dua bersaudara.

Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 1996 di SDN Setiabudi 01 dan lulus tahun 2002. Tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 24 Kampung Dukuh Jakarta Timur dan lulus pada tahun 2005. Kemudian tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 48 Pinang Ranti Jakarta Timur dan lulus pada tahun 2008. Selanjutnya pada tahun 2008, penulis diterima di jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif dalam beberapa kegiatan organisasi intra dan ekstra kampus. Di antaranya adalah menjadi ketua Majelis Talim Al Asyjaar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009-2010. Aktif menjadi staf humas pada Badan Kerohanian Islam Mahasiswa IPB (BKIM IPB) pada tahun (2010-2011). Dan aktif dalam kegiatan penggiat alam terbuka Vanaprastha pada tahun 2008 hingga sekarang. Penulis juga aktif dalam kegiatan ekspedisi lingkungan hidup diantaranya ekpedisi dua generasi di Gunung Kinabalu Malaysia pada Januari 2012.

Penulis telah melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di BKPH Gunung Sawal - Pangandaran dan Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Selain itu penulis juga telah melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang, Riau pada tahun 2012.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian yang

berjudul “Sifat Kekuatan Pulp dari Campuran Pulp Daur Ulang dengan Pulp Kulit

Gambar

Tabel 2.1  Rendemen dan bilangan kappa unbleached pulp kulit buah durian
Tabel 2.2 Dimensi dan turunan serat pulp daur ulang dan kulit buah durian
Gambar 2  Diagram Indeks sobek pada beberapa komposisi dan freeness 300 ml

Referensi

Dokumen terkait

a Penjumlahan nilai-nilai kolom pada tiap baris, b Penjumlahan nilai-nilai baris pada tiap kolom, c Penjumlahan keduanya kolom dan baris JST BP dengan satu jaringan Arsitektur JST

Data jumlah masjid di DIY tedsebut didapat oleh temaa saya dadi Depadtemea Agama. Daa salah satu masalah umat yaag hadus segeda tedus diselesaikaa oleh

Keseluruhan dari dasar dan sumber hukum ekonomi merupakan suatu mukjizat yang tetap adanya dalam artian hukum islam tidak dapat disamakan dengan hukum pasang surut maupun hukum –

informasi (relatedness of information technology infrastructure), keterkaitan strategi proses pembuatan teknologi informasi (relatedness of information technology

3.# Menerapkan pengalamatan I0 pada jaringan komputer  jaringan komputer  4.# Mengkonfigurasi pengalamatan I0 pada jaringan komputer  4.# Mengkonfigurasi pengalamatan I0

Saat pengambilan data awal, kondisi tersebut dirasakan oleh subjek J yang merupakan perawat ruang rawat inap yang menangani penyakit non-kronis saat mengalami stres,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah serta pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan judul

Prilikom istra ž ivanja na dru š tvenim mre ž ama osim utjecaja koji imaju preporuke prijatelja ili poznanika, veliki utjecaj ima i pristutno prodava č a, brendova i