CIPTA WIRASWASTA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
CIPTA WIRASWASTA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer pada
XML. Supervised by SRI NURDIATI and AHMAD RIDHA.
Knowledge graph (KG) is one of the methods representing knowledge in the form of a
graph. One part of knowledge graph is word graph that describes the semantic of a word. In this
research, we present word graph for Indonesian adverb phrases using extensible markup language
(XML). The general pattern in adverb phrases word graph consists of 29 patterns generated from
the previous research done by Zikri Sulistiawan. The steps of this research are literature study,
pattern analysis, XML design, testing, and documentating. From analysis, we have 9 duplicate
patterns, so that there are 20 patterns which will be formed in XML. All of them have been
successfully represented in XML. We conclud that the word graph of Indonesian adverb phrases
could be represented as XML documents.
NIM
: G64080032
Menyetujui:
Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc
Ahmad Ridha, S.Kom, MS
NIP. 19601126 198601 2 001
NIP. 19800507 200501 1 001
Mengetahui:
Ketua Departemen,
Dr.
Ir.
Agus
Buono, M.Si, M.Kom
NIP.
19660702 199302 1 001
Tanggal lulus:
atas limpahan berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat
serta
salam tercurah kepada Baginda Rasulullah, Nabi Muhammad
Shallallah
u ‘Alaihi Wassalam,
keluarga, para sahabat, dan kaum muslimin seluruh penjuru alam hingga akhir zaman.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1 Ibunda Herlina dan Ayahanda Wawan Hermawan atas limpahan kasih sayang tiada tara.
2 Ibu Sri Nurdiati dan Bapak Ahmad Ridha selaku pembimbing yang senantiasa memberikan
arahan dan motivasi.
3 Bapak Sony Hartono Wijaya selaku penguji sidang tugas akhir.
4 Bapak Toto Haryanto selaku dosen pembimbing akademik dan Ibu Annisa selaku
pembimbing praktik kerja lapang.
5 Bapak Suratman selaku pembimbing praktik kerja lapang, Bapak Sirojul Munir, Ibu
Rohmah, Ibu Intan, dan segenap karyawan Pusat Pengembangan Informatika
Nuklir-BATAN.
6 Para dosen dan staf tata usaha Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB.
7 Para guru dan staf tata usaha SD Negeri Cilendek Timur 1, SMP Negeri 6 Bogor, dan SMA
Negeri 9 Bogor.
8 A Heri, A Luki, dan Widi.
9 Teman-teman satu bimbingan Indra, Rifky, Rizka, Yuli, Neri, dan Nia.
10 Teman-teman PKL Arief dan Tedi.
11 Teman-teman seperjuangan Sri Rahayu, Kirana, Tice, Radini, Agessty, Santia, Ade Nelvia,
Hutomo, Nanda, Panji, dan teman-teman Ilkomerz 45.
12 Teman-teman panitia Pesta Sains Nasional 2010,
The 5
thJournalistic Fair
, Kominfo BEM
FMIPA IPB 2010, dan Kominfo BEM KM IPB 2011.
13 Teman-teman Studenta Jurnal Bogor, Agri FM, SPECTRUM, dan Salemba Group.
Semoga hasil penelitian ini dapat membantu perkembangan dunia teknologi dan informasi
di Indonesia.
Bogor, Desember 2012
bersaudara, putra dari pasangan Wawan Hermawan dan Herlina. Masa kecil penulis banyak
dihabiskan di Bogor. Penulis menjalani pendidikan dasar di SD Negeri Cilendek Timur 1 pada
tahun 1996-2002. Pendidikan menengah dilanjutkan pada tahun 2002-2005 di SMP Negeri 6
Bogor. Pada Tahun 2008, penulis lulus dari SMA Negeri 9 Bogor dan melanjutkan pendidikan ke
Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada
Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Berbagai organisasi pernah penulis ikuti, di antaranya
volley ball club
dan
English club
v
Halaman
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ... 1
Tujuan ... 1
Ruang Lingkup ... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Frasa Keterangan ... 1
Knowledge Graph
... 2
Concept
... 2
Word Graph
... 2
Aspek Ontologi ... 2
XML ... 4
METODE PENELITIAN
Studi Literatur ... 4
Analisis Pola Pembentukan
Word Graph
Frasa Keterangan Bahasa Indonesia ... 5
Perancangan XML ... 5
Pengujian dan Analisis Hasil ... 6
Dokumentasi ... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Pola Pembentukan
Word Graph
Frasa Keterangan Bahasa Indonesia ... 6
Perancangan XML ... 6
Pengujian dan Analisis Hasil ... 15
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ... 15
Saran ... 15
vi
Halaman
1
Tag-tag
XML hasil penelitian Astriratma (2012) ... 5
2 Komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 1 ... 7
3 Hubungan relasi antarkomponen
word graph
pola 1 ... 8
4 Komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 3 ... 10
5 Hubungan relasi antarkomponen
word graph
pola 3 ... 10
6 Komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 11 ... 13
7 Hubungan relasi antarkomponen
word graph
pola 11 ... 13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Contoh penggunaan relasi ALI. ... 2
2 Contoh penggunaan relasi EQU. ... 3
3 Contoh penggunaan relasi EQU untuk makna kesetaraan. ... 3
4 Contoh penggunaan relasi CAU. ... 3
5 Contoh penggunaan relasi SUB. ... 3
6 Contoh penggunaan relasi DIS. ... 3
7 Contoh penggunaan relasi ORD. ... 3
8 Contoh penggunaan relasi PAR. ... 3
9 Contoh penggunaan relasi SKO. ... 3
10 Contoh penggunaan ontologi F. ... 3
11
Graph
untuk pernyataan
p
. ... 4
12
Graph
dengan
frame
relasi NEGPAR. ... 4
13
Graph
dengan
frame
relasi POSPAR. ... 4
14
Graph
dengan
frame
relasi NECPAR. ... 4
15 Tahapan penelitian. ... 5
16 Struktur XML untuk
components
. ... 6
17 Struktur XML untuk
relationships
. ... 7
18
Word graph
pola 1. ... 7
19 Identifikasi komponen pembentuk
word graph
pola 1. ... 7
20
File
XML bagian
components
pola 1. ... 8
21
File
XML bagian
relationships
pola 1. ... 8
22
Word graph
frasa keterangan
amat sangat
. ... 8
23
File
XML bagian
components
frasa keterangan
amat sangat
... 9
24
File
XML bagian
relationships
frasa keterangan
amat sangat
. ... 9
25
Word graph
pola 3. ... 9
26 Identifikasi komponen pembentuk
word graph
pola 3. ... 9
27 Aturan perancangan XML untuk
tag
<cloneid> </cloneid> ... 1028
File
XML bagian
components
pola 3. ... 11
29
File
XML bagian
relationships
pola 3. ... 11
30
Word graph
frasa keterangan
paling baik
. ... 11
31
File
XML bagian
components
frasa keterangan
paling baik
. ... 12
32
File
XML bagian
relationships
frasa keterangan
paling baik
. ... 12
33
Word graph
pola 11. ... 13
34 Identifikasi komponen pembentuk
word graph
pola 11. ... 13
35
File
XML bagian
components
pola 11. ... 13
36
File
XML bagian
relationships
pola 11. ... 14
37
Word graph
frasa keterangan
acapkali
. ... 14
38
File
XML bagian
components
frasa keterangan
acapkali
. ... 14
vii
Halaman
1 Pola aturan
word graph
frasa keterangan bahasa Indonesia ... 17
2 Struktur
XML sebuah
word graph
hasil penelitian Astriratma (2012) ... 21
3
File
XML pola 1 ... 22
4
File
XML pola 2 ... 23
5
File
XML pola 3 ... 24
6
File
XML pola 4 ... 25
7
File
XML pola 5 ... 26
8
File
XML pola 6 ... 27
9
File
XML pola 7 ... 28
10
File
XML pola 8 ... 29
11
File
XML pola 9 ... 30
12
File
XML pola 10 ... 31
13
File
XML pola 11 ... 32
14
File
XML pola 12 ... 33
15
File
XML pola 13 ... 34
16
File
XML pola 14 ... 35
17
File
XML pola 15 ... 36
18
File
XML pola 16 ... 37
19
File
XML pola 17 ... 38
20
File
XML pola 18 ... 38
21
File
XML pola 19 ... 38
22
File
XML pola 20 ... 39
23 Dokumen XSD ... 40
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adanya ambiguitas pemaknaan bahasa
alami menyebabkan komputer tidak mampu
memberikan keluaran yang diharapkan oleh
pengguna. Jenis bahasa alami dalam bentuk
tulisan dinamakan teks. Salah satu metode
untuk merepresentasikan pengetahuan dalam
teks adalah
knowledge graph
(KG). Melalui
KG, pengguna dapat melihat
graph
kata dan
hubungannya dengan kata yang lain sehingga
ambiguitas
pemaknaan
dapat
dihindari.
Implementasi metode KG dalam analisis
semantik
diharapkan
dapat
membantu
menghasilkan abstraksi teks secara otomatis.
BogorDefltConstruct merupakan editor
pembentuk
graph
untuk kata dalam bahasa
Indonesia (Romadoni & Nurdiati 2010).
Pengembangan BogorDefltConstruct yang
menggunakan MATLAB
dapat
memicu
masalah lisensi karena
software
tersebut
berbayar. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem
open source
yang bisa didapatkan dengan
mudah tanpa terbentur masalah lisensi.
Solusi yang dihasilkan dari permasalahan
tersebut ialah dikembangkannya
knowledge
graph
viewer
(KGV)
hasil
penelitian
Ramadhan
(2012).
Meskipun
masih
sederhana, KGV dapat menampilkan
graph
dari sebuah kata atau
file
XML yang
dimasukan. Pengembangan KGV selanjutnya
dilakukan oleh Lesmana (2012). Terdapat
penambahan fungsi, seperti
zoom in
,
zoom
out
, pergeseran, mengunggah dan mengunduh
file
XML, serta modifikasi
graph
secara
sederhana. Saat ini, masukan dari KGV ialah
kata, frasa, atau
file
XML dengan keluaran
yang diharapkan berupa
graph
.
Analisis pembentukan
word graph
frasa
keterangan bahasa Indonesia menggunakan
metode KG telah dihasilkan melalui penelitian
Sulistiawan (2011). Namun, belum ada
implementasinya berupa sistem
open source
.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan
direpresentasikan
word
graph
frasa
keterangan bahasa Indonesia menggunakan
XML agar
graph
yang diharapkan dapat
ditampikan dalam KGV.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan merepresentasikan
pola
word graph
frasa keterangan bahasa
Indonesia menggunakan XML sesuai dengan
aturan pembentukan
word graph
frasa
keterangan bahasa Indonesia.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini ialah
representasi
word graph
frasa keterangan
bahasa Indonesia hasil penelitian Sulistiawan
(2011). Hasil penelitian tersebut mencakup
delapan
makna
frasa
keterangan
yang
menghasilkan 29 pola pembentukan
word
graph
frasa keterangan bahasa Indonesia.
File
yang dibentuk berformat XML dan dapat
diimpelementasikan dalam KGV (Lesmana
2012).
TINJAUAN PUSTAKA
Frasa Keterangan
1
Definisi Frasa Keterangan
Frasa adalah kesatuan yang terdiri atas dua
kata
atau
lebih
yang
masing-masing
mempertahankan
makna
kata
dasarnya,
sementara gabungan itu menghasilkan suatu
relasi tertentu, dan tiap kata pembentuknya
tidak bisa berfungsi sebagai subjek atau
predikat dalam konstruksi itu (Keraf 1991).
Frasa keterangan pada bahasa Indonesia baku
merupakan
pengembangan
dari
kata
keterangan (Alwi
et al
. 2003).
2
Struktur Frasa Keterangan
Frasa keterangan merupakan kelompok
kata yang berfungsi menerangkan predikat
yang berupa kata kerja dan kata sifat. Selain
itu, frasa keterangan dapat menerangkan frasa
preposisional dan seluruh kalimat (Alwi
et al.
2003). Terdapat delapan jenis makna frasa
keterangan berdasarkan perilaku semantiknya
(Alwi
et al.
2003), yaitu:
Makna kualitatif
Makna kualitatif menggambarkan makna
yang berhubungan dengan tingkat, derajat,
atau mutu dari inti frasa keterangan.
Contoh:
amat sangat
,
lebih kurang
, dan
paling banyak
.
Makna kuantitatif
Makna kuantitatif menggambarkan makna
yang berhubungan dengan jumlah. Contoh:
belum cukup
,
paling banyak
, dan
sedikit
sekali
.
Makna limitatif
Makna limitatif menggambarkan makna
yang berhubungan dengan pembatasan dari
inti frasa keterangan. Contoh:
baru saja
Makna frekuentatif
Makna
frekuentatif
menggambarkan
makna yang berhubungan dengan tingkat
kekerapan
terjadinya
sesuatu
yang
diterangkan kata keterangan. Contoh:
seringkali
,
hampir selalu
, dan
sangat
jarang
.
Makna kewaktuan
Makna kewaktuan menggambarkan makna
yang berhubungan dengan saat terjadinya
peristiwa
yang
diterangkan
kata
keterangan. Contoh:
sore hari
,
nanti siang
,
dan
saat ini
.
Makna kecaraan
Makna kecaraan menggambarkan makna
yang menjelaskan suatu peristiwa karena
tanggapan pembicara atas terjadinya suatu
peristiwa.
Contoh:
barangkali
,
tidak
mungkin
, dan
sudah pasti
.
Makna kontrastif
Makna
kontrastif
menggambarkan
pertentangan dengan makna kata atau hal
yang dinyatakan sebelumnya. Contoh:
justru dapat
dan
lagi pula
.
Makna keniscayaan
Makna
keniscayaan
menggambarkan
makna
yang
berhubungan
dengan
kepastian tentang kelangsungan terjadinya
hal atau peristiwa yang dijelaskan oleh
kata keterangan. Contoh:
begitu penting
dan
belum tentu
.
Knowledge Graph
Metode KG merupakan cara pandang baru
dalam menggambarkan bahasa alami. Adanya
aspek ontologi menjadi pembeda antara
metode KG dan metode representasi yang
lain. KG mempunyai kemampuan dalam
menyatakan aspek semantik dengan lebih
mendalam, menggunakan jenis relasi yang
terbatas, dan dapat digunakan untuk meniru
pemahaman
manusia.
Komposisi
KG
mencakup
concept
(
token
dan
type
) dan
relationship
(
binary
dan
multivariative
relation
) (Zhang 2002).
Concept
Concept
merupakan komponen dari
mind
graph
yang menerangkan persepsi mengenai
sesuatu. Representasi pemikiran yang dapat
dimodelkan oleh KG disebut
mind graph
(Zhang 2002).
Concept
terdiri atas
token
dan
type
.
Token
adalah
node
dalam KG yang
disimbolkan dengan persegi “
”.
Token
menyatakan konsep hasil persepsi manusia
(Zhang 2002).
Token
bersifat subjektif karena
dipahami oleh bahasa manusia menurut
persepsi
masing-masing.
Contoh
token
menurut Rusiyamti (2008) ialah
“apel”
.
Seseorang dapat menghubungkan hal ini
dengan informasi bentuk, warna, atau rasa.
Demikian juga dengan orang lain dapat
menghubungkannya dengan hal yang berbeda.
Type
adalah suatu konsep yang bersifat
umum.
Type
bersifat
objektif
karena
merupakan hasil kesepakatan bersama (Zhang
2002). Contoh
type
ialah buah dan binatang.
Suatu konsep yang spesifik dikategorikan ke
dalam sebuah
name
. Fuji merupakan
name
dari apel.
Type
dan
name
dibedakan oleh jenis
relasi yang menghubungkannya dengan
token
.
Word Graph
Word graph
merupakan
graph
dari kata.
Dalam metode KG, setiap kata yang
berhubungan dengan sebuah
word graph
menyatakan arti kata yang disebut dengan
semantic word graph
. Gabungan
semantic
word graph
dalam sebuah kalimat membentuk
sentence
graph
.
Graph
yang
merepresentasikan gabungan dari
sentence
graph
dalam sebuah teks disebut
text graph
yang terdapat pengetahuan di dalamnya
(Hoede & Nurdiati 2008).
Aspek Ontologi
Ontologi
adalah
keterangan
untuk
menggambarkan beberapa konsep dan relasi
dengan maksud untuk memberikan definisi
yang cukup terhadap ide-ide yang dituangkan
ke
dalam
komputer
agar
dapat
merepresentaikan ide-ide tersebut dengan
disertai logikanya (Hulliyah 2007). Sampai
saat
ini,
ontologi
word
graph
direpresentasikan
dengan
sebuah
node
,
delapan
binary relationships
, sebuah ontologi
F, dan empat
frame relationships
. Delapan
types relation
menurut Zhang (2002), yaitu:
1
ALI (
alikeness
)
Relasi
ALI
digunakan
untuk
menghubungkan
token
dengan
type
. Makna
dari relasi ini ialah sama atau mirip. Contoh
type
ialah
binatang
.
Word graph
yang
terbentuk dapat dilihat pada Gambar 1.
ALI
binatang
2
EQU (
equality
)
Relasi
EQU
digunakan
untuk
menghubungkan
token
dengan
name
. Contoh
name
ialah
Cipta
.
Word graph
yang terbentuk
dapat dilihat pada Gambar 2
.
EQU
Cipta
Gambar 2 Contoh penggunaan relasi EQU.
Relasi EQU juga dapat digunakan untuk
menjelaskan makna kesetaraan, contohnya
X
sama dengan
Y
.
Word graph
yang terbentuk
dapat dilihat pada Gambar 3.
ALI
EQU ALI
X
Y
Gambar 3 Contoh penggunaan relasi EQU
untuk makna kesetaraan.
3
CAU (
causality
)
Relasi
CAU
digunakan
untuk
menghubungkan dua buah
token
yang
memiliki hubungan sebab akibat, contohnya
Cipta makan
.
Word graph
yang terbentuk
dapat dilihat pada Gambar 4.
ALI CAU
ALI
orang
makan
ALI
Cipta
Gambar 4 Contoh penggunaan relasi CAU.
4
SUB (
subset
)
Relasi
SUB
digunakan
untuk
menghubungkan dua buah
token
yang
memiliki makna
token
satu merupakan bagian
dari
token
yang lain, contohnya
roda
merupakan bagian dari kendaraan
.
Word
graph
yang terbentuk dapat dilihat pada
Gambar 5.
ALI
SUB
ALI
roda
kendaraan
Gambar 5 Contoh penggunaan relasi SUB.
5
DIS (
disparateness
)
Relasi
DIS
digunakan
untuk
menghubungkan dua buah
token
yang
memiliki makna
token
satu berbeda dengan
token
yang lain
,
contohnya
radio berbeda
dengan koran
.
Word graph
yang terbentuk
dapat dilihat pada Gambar 6.
ALI
DIS ALI
radio
koran
Gambar 6 Contoh penggunaan relasi DIS.
6
ORD (
ordering
)
Relasi
ORD
digunakan
untuk
menghubungkan dua buah
token
yang
memiliki makna adanya urutan
,
contohnya
dari muda sampai tua
.
Word graph
yang
terbentuk dapat dilihat pada Gambar 7.
ALI
ORD
ALI
muda
tua
Gambar 7 Contoh penggunaan relasi ORD.
7
PAR (
attribute
)
Relasi
PAR
digunakan
untuk
menghubungkan dua buah
token
yang
memiliki makna
token
satu berkaitan dan
memiliki sifat dengan
token
yang lain
,
contohnya
mobil baru
.
Word graph
yang
terbentuk dapat dilihat pada Gambar 8.
ALI PAR
ALI
baru
mobil
Gambar 8 Contoh penggunaan relasi PAR.
8
SKO (
informational dependency
)
Relasi
SKO
digunakan
untuk
menghubungkan dua buah
token
yang
memiliki makna hubungan kebergantungan
,
contohnya
besarnya nilai 2X bergantung pada
nilai X.
Word graph
yang terbentuk dapat
dilihat pada Gambar 9.
ALI SKO
ALI
2
X
X
Gambar 9 Contoh penggunaan relasi SKO.
Selain kedelapan
binary relationships
,
terdapat ontologi F (
focus
) yang digunakan
untuk menunjukkan
focus
dari suatu
graph
.
Ontologi F dilambangkan dengan “
”
.
Contohnya
Cipta minum
.
Cipta
sebagai
focus
,
maka
word graph
yang terbentuk dapat dilihat
pada Gambar 10
.
ALI
CAU
ALI
orang
minum
ALI
Cipta
Empat
frame
relationships
yang
merupakan bagian dari ontologi KG, yaitu:
1
Focusing on a situation
: FPAR
2
Negation of a situation
: NEGPAR
3
Possibility of a situation
: POSPAR
4
Necessity of a situation
: NECPAR
Misalkan
p
merupakan suatu pernyataan
yang
dinyatakan
dengan
frame
dan
disimbolkan dengan persegi bergaris
putus-putus “
”
, maka
graph
dari negasi
p
dapat
dinyatakan dengan
graph
yang sama dan
diberi
frame
relasi NEGPAR,
possibility
graph
dari
p
dapat dinyatakan dengan
graph
yang sama dan diberi
frame
relasi POSPAR,
dan
necessity graph
dari
p
dapat dinyatakan
dengan
graph
yang sama dan diberi
frame
relasi NECPAR (Zhang 2002).
Graph
yang
terbentuk dapat dilihat pada Gambar 11,
Gambar 12, Gambar 13, dan Gambar 14
.
Gambar 11
Graph
untuk pernyataan
p
.
Gambar 12
Graph
dengan
frame
relasi
NEGPAR.
Gambar 13
Graph
dengan
frame
relasi
POSPAR.
Gambar 14
Graph
dengan
frame
relasi
NECPAR.
Misalkan
p
menyatakan
hari ini hujan
,
maka secara berurutan Gambar 11, Gambar
12, Gambar 13, dan Gambar 14 menunjukkan
graph
dari pernyataan
hari ini hujan
,
tidak
benar hari ini hujan
,
mungkin hari ini hujan
,
dan
seharusnya hari ini hujan
(Sulistiawan
2011).
XML
Extensible markup language
(XML)
merupakan
bentuk
baku
untuk
merepresentasikan struktur dokumen teks dan
data yang memberikan kemudahan dalam
publikasi dan pertukaran data (Benz & Durant
2003). XML digunakan untuk memudahkan
pembacaan data oleh komputer.
Tag
XML
dapat dibuat oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan yang dikehendaki.
Tag
pembuka
dalam
file
XML harus disertakan
tag
penutupnya.
Kelebihan yang dimiliki oleh XML, yaitu
(Goldberg & Castro 2009):
1
digunakan untuk penyimpanan dan
pertukaran data,
2
memiliki
tags
,
attributes
, dan
values
seperti HTML,
3
sederhana, mudah dimengerti, mudah
diuraikan dan dimanipulasi, serta dianggap
human readable
,
4
mudah untuk dikembangkan dan
diadaptasi,
5
merupakan bahasa untuk menyimpan dan
membawa informasi,
6
markup language
dapat dibuat sendiri oleh
pengguna sehingga dapat digunakan untuk
menyimpan informasi, dan
7
dapat digunakan untuk menukarkan data
antarsistem atau organisasi yang berbeda.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini terdiri atas beberapa tahap,
yaitu
studi
literatur,
analisis
pola
pembentukan
word graph
frasa keterangan
bahasa
Indonesia,
perancangan
XML,
pengujian
dan
analisis
hasil,
serta
dokumentasi. Tahapan yang dilakukan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 15.
Studi Literatur
Gambar 15 Tahapan penelitian.
Analisis Pola Pembentukan
Word Graph
Frasa Keterangan Bahasa Indonesia
Tahap ini menganalisis pola pembentukan
word graph
frasa keterangan hasil penelitian
Sulistiawan (2011) yang berjudul “Analisis
Pembentukan
Word Graph
Frasa Keterangan
Menggunakan Metode
Knowledge Graph
“.
Analisis dilakukan dengan mencocokkan
kesesuaian pola
word graph
frasa keterangan
bahasa
Indonesia
dengan
pola
frasa
keterangan bahasa Indonesia. Hasil dari
analisis ini digunakan untuk perancangan
file
XML pada pembentukan pola
word graph
frasa keterangan bahasa Indonesia.
Perancangan XML
Perancangan
XML
dilakukan
menggunakan
tag-tag
dan skema perancangan
XML
dalam
dokumen
XML
schema
definition
(XSD) hasil penelitian Astriratma
(2012). Penambahan
tag-tag
baru dan
penyesuaian kebutuhan dalam dokumen XSD
dilakukan guna menunjang penelitian.
Tag-tag
hasil penelitian Astriratma (2012) dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Tag-tag
XML hasil penelitian
Astriratma (2012)
Tag
Definisi
<graph> </graph>
mewakili dokumen
pola atau
root
<components>
</components>
mewakili keseluruhan
komponen pembentuk
pola
<relationships>
</relationships>
mewakili keseluruhan
arah yang
menghubungkan
antarkomponen
<focus> </focus>menunjukkan suatu
focus
<token> </token>
menunjukkan sebuah
token
<text> </text>
menunjukkan
text
<relation></relation>
menunjukkan
hubungan yang
digunakan
<frame> </frame>
menunjukkan suatu
frame
<id> </id>
menunjukkan
id
suatu
tag
<value> </value>
menunjukkan suatu
nilai
<replace>
</replace>
menunjukkan nilai
yang dapat diubah atau
tidak
<type> </type>
menunjukkan jenis
relasi atau
frame
relation
yang
digunakan
<from> </from>menunjukkan arah
panah masuk
<to> </to>menunjukkan arah
panah keluar
<focusid></focusid>
menunjukkan
focus
sesuai
id
yang
digunakan
<tokenid></tokenid>
menunjukkan
token
sesuai
id
yang
digunakan
<textid></textid>
menunjukkan
sesuai
id
yang
text
digunakan
<relationid>
</relationid>
menunjukkan
hubungan sesuai
id
yang digunakan
<frameid><frameid>
menunjukkan
frame
sesuai
id
yang
digunakan
Mulai
Studi Literatur
Analisis Pola Pembentukan
Word Graph
Frasa Keterangan Bahasa Indonesia
Perancangan XML
Pengujian dan Analisis Hasil
Pengujian dan Analisis Hasil
Tahap pengujian dan analisis hasil
dimaksudkan guna mengetahui kesesuaian
file
XML dengan
graph
yang tergambar. Tingkat
keberhasilan dari pola
word graph
frasa
keterangan bahasa Indonesia yang tergambar
didapat melalui perhitungan sebagai berikut:
∑
pola yang ber asil tergambar
∑
total pola yang diujikan
100
Dokumentasi
Dokumentasi
dilakukan
dengan
cara
pembuatan laporan hasil dari penelitian
disertai keterangan dan penjelasan terkait
penelitian yang telah dilaksanakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Pola Pembentukan
Word Graph
Frasa Keterangan Bahasa Indonesia
Sebelum dilakukan perancangan XML,
analisis pola pembentukan
word graph
frasa
keterangan bahasa Indonesia perlu dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1
mengecek keberadaan pola yang sama,
2
mengidentifikasi komponen-komponen
pembentuk pola, dan
3
melihat relasi antarkomponen pembentuk
pola.
Hasil
analisis
menunjukkan
terdapat
sembilan pola yang sama dari 29 pola
pembentukan
word graph
frasa keterangan
bahasa Indonesia. Pola-pola pembentukan
word graph
frasa keterangan bahasa Indonesia
dapat di lihat pada Lampiran 1. Frasa
keterangan
bahasa
Indonesia
dalam
Sulistiawan (2011) yang memiliki pola
word
graph
yang sama, yaitu:
1
amat sangat
dengan
nanti+waktu,
2
paling baik
dengan
paling+adv/adj,
3
acapkali
dengan
hampir selalu,
4
acapkali
dengan
sering kali,
5
sekarang juga
dengan
saat ini,
6
sudah pasti
dengan
begitu penting,
7
waktu+hari
dengan
kemarin+waktu,
8
waktu+hari
dengan
lagi pula,
dan
9
barangkali
dengan
belum tentu
.
Perancangan XML
Tag-tag
yang
digunakan
dalam
perancangan XML merupakan hasil penelitian
Astriratma (2012). Setiap
word graph
diawali
tag
pembuka
<graph> dan ditutup dengantag
penutup
</graph>. Padatag-tag
tersebut
terdapat
tag
<components> </components>yang menyatakan komponen pembentuk
word
graph
dan
tag
<relationships></relationships>
yang
menyatakan
hubungan antarkomponen disertai relasinya.
Komponen-komponen pembentuk
word
graph
yang terdapat pada
tag
<components> </components>,di antaranya
focus
dengan
tag
<focus> </focus>,token
dengan
tag
<token> </token>,
text
dengan
tag
<text> </text>, relasi dengantag
<relation> </relation>, danframe
dengan
tag
<frame>
</frame>. Masing-masingtag
memiliki
tag
<id> </id>
untuk mengetahui identitasnya.
Struktur XML untuk bagian
components
dapat
dilihat pada Gambar 16.
1 <components> 2 <focus>
3 <id> </id>
4 </focus> 5 <token>
6 <id> </id>
7 </token> 8 <text>
9 <id> </id>
10 <value> </value>
11 <replace> </replace> 12 </text>
13 <relation>
14 <id> </id>
15 <type> </type>
16 </relation> 17 <frame>
18 <id> </id>
19 <focusid> </focusid>
20 <tokenid> </tokenid>
21 <textid> </textid>
22 <relationid> </relationid>
23 </frame> 24 </components>
Gambar 16 Struktur XML untuk
components
.
Pada Gambar 16,
tag
<text> </text>memiliki
elemen
tambahan,
yaitu
tag
<replace> </replace>
dan
tag
<value> </value>.Tag
<replace> </replace>menyatakan kebutuhan suatu nilai yang dapat
diubah atau tidak, berisikan YES untuk nilai
yang dapat diubah atau NO untuk nilai yang
tidak dapat diubah
. Tag
<value> </value>menyatakan nilai atau isi dari
tag
<text> </text>. Padatag
<relation> </relation>terdapat elemen tambahan, yaitu
tag
<type> <type> yang menyatakan jenis relasi atauframe relation
yang digunakan.
Tag
<relationships> </relationships>terdiri atas 3 elemen, yaitu
tag
<relationid>
</relationid>,tag
<from> </from>, dantag
<to> </to>.Tag
<relationid> </relationid> menyatakan relasi sesuaiid
</relationid> terdapat 2 elemen, yaitu
tag
<from> </from>
yang
menyatakan asal arah
panah relasi menuju
tag
<to> </to>sebagai
tujuan.
Struktur
XML
untuk
bagian
relationships
dapat dilihat pada Gambar 17.
Struktur XML sebuah
word graph
hasil
penelitian Astriratma (2012) dapat dilihat
pada Lampiran 2.
1 <relationships>
2 <relationid>
3 <from> </from>
4 <to> </to>
5 </relationid>
6 </relationships>
Gambar 17 Struktur XML untuk
relationships
.
Setelah struktur lengkap
file
XML sebuah
word graph
didapatkan, proses perancangan
file
XML untuk pola 1, 3, dan 11 frasa
keterangan bahasa Indonesia hasil penelitian
Sulistiawan (2011) dijelaskan.
Word graph
pola 1 frasa keterangan bahasa Indonesia
merepresentasikan frasa keterangan jenis
makna kualitatif dan makna kewaktuan.
Tampilan
word graph
untuk pola 1 frasa
keterangan bahasa Indonesia dapat dilihat
pada Gambar 18. Identifikasi terhadap
komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 1 dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 18
Word graph
pola 1.
Gambar 19 Identifikasi komponen pembentuk
word graph
pola 1.
Keterangan:
1
text id
: 1
5 relasi
id
: 2
2 relasi
id
: 1
6
token id
: 1
3
frame id
: 1
7 relasi
id
: 3
4
text id
: 2
8
focus id
: 1
Word graph
pola 1 frasa keterangan
memiliki delapan komponen pembentuk, yaitu
sebuah
focus
, sebuah
token
, dua buah
text
, tiga
buah relasi, dan sebuah
frame
.
Komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 1
frasa keterangan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 1
Komponen
Jumlah
Id
Keterangan
Focus
1
1
Token
1
1
Text
2
1
Value
:
amat
sangat
/
nanti
+
waktu
Replace
: YES
2
Value
:
adj/waktu
Replace
: YES
Relation
3
1
Type
: ALI
2
Type
: ALI
3
Type
: ORD
Frame
1
1
Focus id
: 1
Token id
: 1
Text id
: 2
Relation id
: 2
dan 3
Word graph
pola 1 frasa keterangan
memiliki sebuah
focus
dan
token
dengan
id
masing-masing
1.
Jumlah
text
yang
dibutuhkan ialah dua.
Text
dengan
id
1
memiliki
value
amat sangat
/
nanti
+
waktu
.
Amat
sangat
merupakan
contoh
frasa
keterangan kualitatif, sedangkan
nanti
+
waktu
1 <components> 2 <focus> 3 <id>1</id> 4 </focus> 5 <token> 6 <id>1</id> 7 </token> 8 <text> 9 <id>1</id> 10 <value>
amatsangat/nanti+waktu
</value>
11 <replace>YES</replace> 12 </text>
13 <text> 14 <id>2</id>
15 <value>sangat/waktu</value> 16 <replace>YES</replace> 17 </text>
18 <relation> 19 <id>1</id> 20 <type>ALI</type> 21 </relation>
22 <relation> 23 <id>2</id> 24 <type>ALI</type> 25 </relation>
26 <relation> 27 <id>3</id> 28 <type>ORD</type> 29 </relation>
30 <frame> 31 <id>1</id>
32 <focusid>1</focusid> 33 <tokenid>1</tokenid> 34 <textid>2</textid>
35 <relationid>2</relationid> 36 <relationid>3</relationid> 37 </frame>
38 </components>
Gambar 20
File
XML bagian
components
pola 1.
Pada
Gambar
20
,
tag
<replace> </replace> untuktext
dalam
file
XML pola 1
frasa keterangan berisi YES yang artinya
value
untuk
text
tersebut dapat diubah.
Hubungan relasi antarkomponen
word graph
pola 1 frasa keterangan dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3 Hubungan relasi antarkomponen
word graph
pola 1
Id
Relation
From
To
1
ALI
Text id
: 1
Frame id
: 1
2
ALI
Text id
: 2
Token id
: 1
3
ORD
Token id
: 1
Focus id
: 1
Relasi
yang
digunakan
dalam
pembentukan
word graph
pola 1 frasa
keterangan ada tiga buah, yaitu ALI untuk
relasi dengan
id
1 dan 2 serta ORD untuk
relasi dengan
id
3. Relasi ALI dengan
id
1
berasal dari
text
dengan
id
1 menuju
frame
dengan
id
1, sedangkan relasi ALI dengan
id
2
berasal dari
text
dengan
id
2 menuju
token
dengan
id
1. Pada relasi ORD dengan
id
1,
panah relasi berasal dari
token
dengan
id
1
menuju
focus
dengan
id
1. Jumlah
frame
yang
diperlukan untuk membentuk
word graph
pola 1 frasa keterangan ialah satu yang
meliputi
focus
,
token
, relasi dengan
id
2 dan 3,
serta
text
dengan
id
2.
File
XML untuk bagian
relationships
pola 1 frasa keterangan dapat
dilihat pada Gambar 21. Gabungan
file
XML
untuk bagian
components
dan
relationships
pola 1 dapat dilihat pada Lampiran 3.
1 <relationships>2 <relationid>1
3 <from><textid>1</textid></from> 4 <to><frameid>1</frameid></to> 5 </relationid>
6 <relationid>2
7 <from><textid>2</textid></from> 8 <to><tokenid>1</tokenid></to> 9 </relationid>
10 <relationid>3
11 <from><tokenid>1</tokenid></from> 12 <to><focusid>1</focusid></to> 13 </relationid>
14 </relationships>
Gambar 21
File
XML bagian
relationships
pola 1.
Contoh frasa keterangan untuk pola 1 ialah
amat sangat
.
Amat sangat
merupakan frasa
keterangan bahasa Indonesia jenis makna
kualitatif. Tampilan
word graph
untuk frasa
keterangan
amat sangat
dapat dilihat pada
Gambar 22.
Gambar 22
Word graph
frasa keterangan
amat sangat
.
Gambar 22 menunjukkan frasa keterangan
amat sangat
yang mempunyai relasi ORD,
yaitu relasi yang menunjukkan adanya urutan.
Amat sangat
dapat diartikan sebagai lebih
dari. Kata
sangat
direpresentasikan oleh
sebuah
token
dengan relasi ALI. Karena relasi
yang digunakan
amat sangat
ialah ORD,
maka
dibutuhkan
token
lain
sebagai
pembanding. Panah relasi ORD berasal dari
token
kata
sangat
menuju
focus
.
File
XML
untuk bagian
components
frasa keterangan
2 <components>
3 <focus> <id>1</id> </focus> 4 <token> <id>1</id> </token> 5 <text>
6 <id>1</id>
7 <value> amatsangat </value> 8 <replace>YES</replace> 9 </text>
10 <text> 11 <id>2</id>
12 <value>sangat/waktu</value> 13 <replace>YES</replace> 14 </text>
15 <relation>
16 <id>1</id> <type>ALI</type> 17 </relation>
18 <relation>
19 <id>2</id> <type>ALI</type> 20 </relation>
21 <relation>
22 <id>3</id> <type>ORD</type> 23 </relation>
24 <frame> 25 <id>1</id>
26 <focusid>1</focusid> 27 <tokenid>1</tokenid> 28 <textid>2</textid>
29 <relationid>2</relationid> 30 <relationid>3</relationid> 31 </frame>
32 </components>
Gambar 23
File
XML bagian
components
frasa keterangan
amat sangat
.
Jumlah
frame
yang diperlukan pada
pembentukan
word graph
frasa keterangan
amat sangat
ialah satu yang meliputi
focus
dengan
id
1,
token
dengan
id
1,
text
dengan
id
2 yang memiliki
value
sangat
, relasi dengan
id
2
type
ALI, dan relasi dengan
id
3
type
ORD.
File
XML untuk bagian
relationships
frasa keterangan
amat sangat
dapat dilihat
pada Gambar 24.
42 <relationships> 43 <relationid>1
44 <from><textid>1</textid></from> 45 <to><frameid>1</frameid></to> 46 </relationid>
47 <relationid>2
48 <from><textid>2</textid></from> 49 <to><tokenid>1</tokenid></to> 50 </relationid>
51 <relationid>3
52 <from><tokenid>1</tokenid></from> 53 <to><focusid>1</focusid></to> 54 </relationid>
55 </relationships>
Gambar 24
File
XML bagian
relationships
frasa keterangan
amat sangat
.
Pola 2 frasa keterangan bahasa Indonesia
merepresentasikan frasa keterangan
lebih
kurang
atau
kurang lebih
yang bermakna
kira-kira. Frasa ini merupakan frasa keterangan
jenis makna kualitatif yang menunjukkan
adanya tingkat, derajat, atau mutu.
File
XML
untuk pola 2 dapat dilihat pada Lampiran 4.
Word graph
pola 3 frasa keterangan
bahasa Indonesia merepresentasikan frasa
keterangan
jenis
makna
kualitatif
dan
kuantitatif. Tampilan
word graph
untuk pola 3
frasa keterangan bahasa Indonesia dapat
dilihat pada Gambar 25. Identifikasi terhadap
komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 3 dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 25
Word graph
pola 3.
Gambar 26 Identifikasi komponen pembentuk
word graph
pola 3.
Keterangan:
1
text id
: 1
8 relasi
id
: 3
2 relasi
id
: 1
9 relasi
id
: 4
3
frame id
: 1
10
token
id
: 1
4
text id
: 2
11 relasi
id
: 5
5
text id
: 3
12
token id
: 2
6
text id
: 4
13 relasi
id
: 6
7
relasi id
: 2
14
focus id
: 1
Terdapat
empat
belas
komponen
pembentuk
word graph
pola 3, yaitu sebuah
focus
, dua buah
token
, empat buah
text
, enam
buah relasi, dan sebuah
frame
.
Text
dengan
id
1 memiliki
value
paling
+
adv
/
adj
.
Text
dengan
id
2 memiliki
value
adv
/
adj
.
Adv
ialah
adverb
atau kata keterangan, sedangkan
adj
ialah
Tabel 4 Komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 3
Komponen
Jumlah
Id
Keterangan
Focus
1
1
Token
1
1
Text
2
1
Value
: paling
+adv/adj
Replace
: YES
2
Value
:
adv/adj
3
Value
:
adv/adj
cloneid
: 2
4
Value
:
adv/adj
cloneid
: 2
Relation
3
1
Type
: ALI
2
Type
: ALI
3
Type
: ALI
4
Type
: ALI
5
Type
: ORD
6
Type
: ORD
Frame
1
1
Focus id
: 1
dan 2
Token id
: 1
Text id
: 2, 3,
dan 4
Relation id
:
2, 3, 4, 5, dan
6
Word graph
pola 3 frasa keterangan
merupakan contoh
word graph
dengan
value
dari setiap
tag
<text> </text> yang salingterintegrasi satu sama lain. Jika terdapat
value
dari sebuah
text
yang dibuah, maka
value
dari
text
-
text
yang lain harus berubah. Hal tersebut
bertujuan agar makna dari
word graph
yang
ditampilkan tetap terjaga. Misalnya, jika
text
id
2 memiliki
value baik,
maka secara
otomatis
value
untuk
text id
3 dan 4 ialah
baik
dan
value
untuk
text id
1 menjadi
paling baik
.
Begitu pula jika
value
untuk
text id
3 diubah
menjadi
lucu,
maka
value
untuk
text id
2 dan
4 harus mengikuti
value text id
3, yaitu
lucu
.
Value
untuk
text id
1 menjadi
paling lucu
.
Oleh karena itu,
tag
baru diperlukan untuk
mengakomodasikan kebutuhan tersebut.
Tag
<cloneid> </cloneid>
dibuat
untuk
menunjukkan
id
dari sebuah
text
dengan
value
yang dapat digandakan. Jika sebuah
text
memiliki
tag
<cloneid> </cloneid>, makatag
<value> </value>tidak diperlukan
kembali.
Tag
<value> </value>dan
tag
<cloneid> </cloneid>
bersifat
optional
,
tag-tag
tersebut harus dipilih salah satu dan
tidak diperkenankan muncul bersamaan. Jika
sebuah
text
memiliki
tag
<cloneid></cloneid> maka secara otomatis
tag
<replace> </replace>
bernilai NO. Aturan
perancangan XML untuk
tag
<cloneid></cloneid>
dalam dokumen
XSD
dapat
dilihat pada Gambar 27. Hubungan relasi
antarkomponen
word graph
pola 3 frasa
keterangan dapat dilihat pada Tabel 5.
<xs:complexType name="text"> <xs:sequence>
<xs:element name="id" type="xs:positiveInteger"/>
<xs:choice minOccurs="1" maxOccurs="1">
<xs:element name="value" type="xs:string"/>
<xs:element name="cloneid" type="xs:positiveInteger"/>
</xs:choice> <xs:element name="replace" type="xs:string"/>
</xs:sequence> </xs:complexType>
Gambar 27 Aturan perancangan XML untuk
tag
<cloneid> </cloneid>Apabila
value
untuk
text id
2 adalah
baik
,
maka pada
text id
3 dan 4 cukup ditambahkan
tag
<cloneid>2</cloneid>yang
menunjukkan
value
untuk
text id
3 dan 4 sama
dengan
value
untuk
text id
2, yaitu
baik
.
Begitu juga jika
value
untuk
text id
3 diubah
menjadi
lucu
, maka pada
text id
2 dan 4 cukup
ditambahkan
tag
<cloneid>3</cloneid>.
Tabel 5 Hubungan relasi antarkomponen
word graph
pola 3
Id
Relation
From
To
Jenis relasi
yang digunakan dalam
pembentukan
word graph
pola 3 ada dua,
yaitu ALI dan ORD. Relasi ALI pada
word
graph
pola 3 menghubungkan
text
dengan
focus
,
token
, atau
frame
. Relasi ORD
digunakan untuk menghubungkan
token
dengan
token
atau
token
dengan
focus
.
File
XML
untuk
bagian
components
dan
relationships
pola 3 frasa keterangan bahasa
Indonesia dapat dilihat pada Gambar 28 dan
Gambar 29. Gabungan keduanya dapat dilihat
pada Lampiran 5.
1 <components>
2 <focus> <id>1</id> </focus> 3 <token> <id>1</id> </token> 4 <token> <id>2</id> </token> 5 <text>
6 <id>1</id>
7 <value>paling+adv/adj</value> 8 <replace>YES</replace>
9 </text> 10 <text> 11 <id>2</id>
12 <value>adv/adj</value> 13 <replace>YES</replace> 14 </text>
15 <text> 16 <id>3</id>
17 <cloneid>2</cloneid> 18 </text>
19 <text> 20 <id>4</id>
21 <cloneid>2</cloneid> 22 </text>
23 <relation>
24 <id>1</id> <type>ALI</type> 25 </relation>
26 <relation>
27 <id>2</id> <type>ALI</type> 28 </relation>
29 <relation>
30 <id>3</id> <type>ALI</type> 31 </relation>
32 <relation>
33 <id>4</id> <type>ALI</type> 34 </relation>
35 <relation>
36 <id>5</id> <type>ORD</type> 37 </relation>
38 <relation>
39 <id>6</id> <type>ORD</type> 40 </relation>
41 <frame> 42 <id>1</id>
43 <focusid>1</focusid> 44 <tokenid>1</tokenid> 45 <tokenid>2</tokenid> 46 <textid>2</textid> 47 <textid>3</textid> 48 <textid>4</textid>
49 <relationid>2</relationid> 50 <relationid>3</relationid> 51 <relationid>4</relationid> 52 <relationid>5</relationid> 53 <relationid>6</relationid> 54 </frame>
55 </components>
Gambar 28
File
XML bagian
components
pola 3.
1 <relationships> 2 <relationid>1
3 <from><textid>1</textid></from> 4 <to><frameid>1</frameid></to> 5 </relationid>
6 <relationid>2
7 <from><textid>2</textid></from> 8 <to><tokenid>1</tokenid></to> 9 </relationid>
10 <relationid>3
11 <from><textid>3</textid></from> 12 <to><tokenid>2</tokenid></to> 13 </relationid>
14 <relationid>4
15 <from><textid>4</textid></from> 16 <to><focusid>1</focusid></to> 17 </relationid>
18 <relationid>5
19 <from><tokenid>1</tokenid></from> 20 <to><tokenid>2</tokenid></to> 21 </relationid>
22 <relationid>6
23 <from><tokenid>2</tokenid></from> 24 <to><focusid>1</focusid></to> 25 </relationid>
26 </relationships>
Gambar 29
File
XML bagian
relationships
pola 3.
Panah relasi ALI dengan
id
1 berasal dari
text
dengan
id
1 menuju
frame
dengan
id
1.
Panah relasi ALI dengan
id
2 dan 3 berasal
dari
text
dengan
id
2 dan 3 menuju
token
dengan
id
1 dan 2. Pada relasi ALI dengan
id
4, panah relasi berasal dari
text
dengan
id
4
menuju
focus
dengan
id
1. Panah relasi ORD
dengan
id
1 berasal dari
token
dengan
id
1
menuju
token
dengan
id
2, sedangkan
token
dengan
id
2 dan
focus
dengan
id
1
dihubungkan oleh relasi ORD dengan
id
2.
Contoh frasa keterangan untuk pola 3 ialah
paling baik
.
Paling baik
merupakan frasa
keterangan bahasa Indonesia jenis makna
kualitatif. Tampilan
word graph
untuk frasa
keterangan
paling baik
dapat dilihat pada
Gambar 30.
Gambar 30
Word graph
frasa keterangan
paling baik
.
Gambar 30 menunjukkan frasa keterangan
token
yang berada di sisi paling kanan
memiliki makna lebih dari dua buah
token
sebelumnya.
Misalnya,
token
pertama
merepresentasikan kata
baik
, maka
token
kedua yang terletak di sisi kanan
token
pertama merepresentasikan frasa keterangan
lebih baik
dan
token
ketiga yang berada di sisi
paling kanan dari dua
token
sebelumnya
merepresentasikan frasa keterangan
paling
baik
.
File
XML untuk bagian
components
frasa keterangan
paling baik
dapat dilihat
pada Gambar 31.
2 <components>
3 <focus> <id>1</id> </focus> 4 <token> <id>1</id> </token> 5 <token> <id>2</id> </token>
6 <text>
7 <id>1</id>
8 <value>paling baik</value> 9 <replace>YES</replace>
10 </text>
11 <text>
12 <id>2</id>
13 <value>baik</value> 14 <replace>YES</replace>
15 </text>
16 <text>
17 <id>3</id>
18 <cloneid>2</cloneid>
19 </text>
20 <text>
21 <id>4</id>
22 <cloneid>2</cloneid>
23 </text>
24 <relation>
25 <id>1</id> <type>ALI</type>
26 </relation>
27 <relation>
28 <id>2</id> <type>ALI</type>
29 </relation>
30 <relation>
31 <id>3</id> <type>ALI</type>
32 </relation>
33 34
<relation>
<id>4</id> <type>ALI</type> 35
36
</relation>
<id>5</id> <type>ORD</type>
37 </relation>
38 <relation>
39 <id>6</id> <type>ORD</type>
40 </relation>
41 <frame>
42 <id>1</id>
43 <focusid>1</focusid> 44 <tokenid>1</tokenid> 45 <tokenid>2</tokenid> 46 <textid>2</textid> 47 <textid>3</textid> 48 <textid>4</textid>
49 <relationid>2</relationid> 50 <relationid>3</relationid> 51 <relationid>4</relationid> 52 <relationid>5</relationid> 53 <relationid>6</relationid>
54 </frame>
55 </components>
Gambar 31
File
XML bagian
components
frasa keterangan
paling baik
.
Focus
dari frasa keterangan
paling baik
adalah ukuran tertinggi sehingga
token ketiga
yang berada di paling kanan diberi warna
hitam. Panah relasi ORD dengan
id
1 berasal
dari
token
pertama
menuju
token
kedua. Pada
relasi ORD dengan
id
2, panah relasi berasal
dari
token
kedua menuju
focus
. Jumlah
frame
yang diperlukan ialah satu yang meliputi
sebuah
focus
dengan
id
1, dua buah
token
dengan
id
1 dan 2, tiga buah
text
dengan
id
2,
3, dan 4, serta 5 buah relasi dengan
id
2, 3, 4,
5, dan 6.
File
XML untuk bagian
relationships
frasa keterangan
paling baik
dapat dilihat pada Gambar 32.
58 <relationships> 59 <relationid>160 <from><textid>1</textid></from> 61 <to><frameid>1</frameid></to> 62 </relationid>
63 <relationid>2
64 <from><textid>2</textid></from> 65 <to><tokenid>1</tokenid></to> 66 </relationid>
67 <relationid>3
68 <from><textid>3</textid></from> 69 <to><tokenid>2</tokenid></to> 70 </relationid>
71 <relationid>4
72 <from><textid>4</textid></from> 23 <to><focusid>1</focusid></to> 74 </relationid>
75 <relationid>5
76 <from><tokenid>1</tokenid></from> 77 <to><tokenid>2</tokenid></to> 78 </relationid>
79 <relationid>6
80 <from><tokenid>2</tokenid></from> 81 <to><focusid>1</focusid></to> 82 </relationid>
82 </relationships>
Gambar 32
File
XML bagian
relationships
frasa keterangan
paling baik
.
Pola
4-5
frasa
keterangan
bahasa
Indonesia merepresentasikan
word graph
frasa keterangan jenis makna kualitatif. Pola
6-8 menunjukkan
word graph
untuk frasa
keterangan jenis makna kuantitatif, sedangkan
pola 9-10 merepresentasikan
word graph
frasa
keterangan jenis makna limitatif.
File
XML
untuk pola 4-10 dapat dilihat pada Lampiran
6-12.
Word graph
pola 11 frasa keterangan
bahasa Indonesia merepresentasikan frasa
keterangan jenis makna frekuentatif. Tampilan
word
graph
dan
identifikasi
terhadap
komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 11 dapat dilihat pada Gambar 33 dan
Gambar 34. Komponen-komponen pembentuk
Gambar 33
Word graph
pola 11.
Gambar 34 Identifikasi komponen pembentuk
word graph
pola 11.
Keterangan:
1
text id
: 1
5 relasi
id
: 2
2 relasi
id
: 1
6
focus id
: 1
3
frame id
: 1
7 relasi
id
: 3
4
text id
: 2
Word graph
pola 11 frasa keterangan
memiliki sebuah
focus
dengan
id
1. Jumlah
text
yang diperlukan ada dua.
Text
dengan
id
1
memiliki
value
FKF, yaitu frasa keterangan
frekuentatif,
contohnya
acapkali
.
Tag
<replace> </replace> pada
text
dengan
id
1
berisi YES yang artinya dapat diubah nilainya
dengan FKF yang lain.
Text
dengan
id
2
memiliki
value
tindakan
dengan
tag
<replace> </replace> berisi NO.
Relasi yang digunakan pada
word graph
pola 11 frasa keterangan ada tiga buah dengan
type
ALI. Panah relasi ALI dengan
id
1
berasal dari
text
dengan
id
1 menuju
frame
dengan
id
1, sedangkan relasi ALI dengan
id
2
panah relasi berasal dari
text
dengan
id
2
menuju
focus
dengan
id
1. Pada relasi ALI
dengan
id
3, panah relasi berasal dan menuju
focus
dengan
id
1.
Hubungan
relasi
antarkomponen
word graph
pola 1 frasa
keterangan dapat dilihat pada Tabel 7.
File
XML untuk bagian
components
pola 11 frasa
keterangan ditunjukkan oleh Gambar 35.
Tabel 6 Komponen-komponen pembentuk
word graph
pola 11
Komponen
Jumlah
Id
Keterangan
Focus
1
1
Text
2
1
Value
: FKF
Replace
: YES
2
Value
:
tindakan
Replace
: NO
Relation
3
1
Type
: ALI
2
Type
: ALI
3
Type
: ALI
Frame
1
1
Focus id
: 1
Text id
: 2
Relation id
: 2
dan 3
Tabel 7 Hubungan relasi antarkomponen
word graph
pola 11
Id Relation
From
To
1
ALI
Text id
: 1
Frame id
: 1
2
ALI
Text id
: 2
Focus id
: 1
3
ALI
Focus id
: 1
Focus id
: 1
1 <components>2 <focus><id>1</id></focus> 3 <text>
4 <id>1</id>
5 <value>FKF</value> 6 <replace>YES</replace> 7 </text>
8 <text>
9 <id>2</id>
10 <value>tindakan</value> 11 <replace>NO</replace> 12 </text>
13 <relation>
14 <id>1</id> <type>ALI</type> 15 </relation>
16 <relation>
17 <id>2</id> <type>ALI</type> 18 </relation>
19 <relation>
20 <id>3</id> <type>ALI</type> 21 </relation>
22 <frame> 23 <id>1</id>
24 <focusid>1</focusid> 25 <textid>2</textid>
26 <relationid>2</relationid> 27 <relationid>3</relationid> 28 </frame>
29 </components>
Gambar 35
File
XML bagian
components
Jumlah
frame
yang diperlukan untuk
membentuk
word graph
pola 11 frasa
keterangan ialah satu yang meliputi
focus
,
relasi dengan
id
2 dan 3 serta
text
dengan
id
2.
Bagian
relationships
pola 11 frasa keterangan