UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 MEDAN
PENGARUH MARKETING ENDORSER (CRISTIANO
RONALDO)TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
CLEAR MEN SHAMPOO (STUDI KASUS PADA
MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI
MEDAN)
SKRIPSI OLEH
RIVAL IRWANSON DAMANIK 070502165
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Rival Irwanson Damanik (2011), Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo) Terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan). Di bawah bimbingan:, Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Mulykata Sebayang, MSi (Dosen Pembimbing), Dra. Ulfah, M.Si (Penguji I), Dr. Beby Karina Fawzeea, MM (Penguji II).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marketing endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan dan variabel manakah diantara variabel-variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang telah membeli Shampoo Clear Men
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara marketing endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan dan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan adalah variabel expertise.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan dioleh secara statistik dengan program SPSS 16.0 for windows, yaitu model Uji F, Uji t dan identifikasi determinan (R2).
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan attractiveness (X1),trustworthiness (X2),dan expertise (X3), berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel expertise merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
Nilai Adjusted R Square = 0,372, berarti 37,2 % faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas (attractiveness, trustworthiness, dan expertise) sedangkan sisanya 62,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Marketing Endorser (attractiveness, trustworthiness, dan expertise)
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia, bimbingan dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo (Studi Kasus pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi Departemen Manajemen pada Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Penulis telah banyak memperoleh banyak masukan, bimbingan, nasihat, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tahbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Mulykata Sebayang, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Ulfah, MSi selaku Dosen Penguji I .
6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, MM selaku Dosen Penguji II.
7. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah berkenan mengabdikan dirinya sebagai guru bangsa dengan memberikan serta mengajarkan ilmu pengetahun yang baik serta berguna, terutama kepada penulis khususnya kepada dosen wali saya ibu Dra. Komaria Pandia, Msi.
8. Seluruh Staff dan Civitas Akademi di lingkuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah bersama-sama menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif dalam menuntut ilmu serta menyelesaikan perkuliahan.
9. Seluruh Pegawai Departemen Manajemen, Bang Jumadi, Kak Dani, Kak Susi dan Kak Vina.
10.Buat Keluarga, Kedua Orang tua, Ayah (S. Damanik), Ibu (R. Siburian), Terima kasih buat doa, kerja keras, keringat dan air mata yang kalian cucurkan, aku sayang kalian. Henny Maya Damanik (kakak terkasih) dan keluarga, Johan Ramada Damanik (Abang terkasih), terima kasih buat dukungan, semangat, dan doanya.
Sianipar, dan Desi Silaen. Makasi ya sahabat atas doa dan dukungannya, Tuhan memberkati.
12.Seluruh civitas GMKI Komisariat FE USU, khususnya rekan-rekan stambuk 2007. Terima kasih ya rekan-rekan atas kebersamaan, masukan, nasehat, dan doa yang kalian berikan selama ini. Aku mengasihi kalian.
13.Rekan-rekan seperjuangan Manajemen ‘07. Esther Nababan, Junita silaen dan Iin Lydia (makasi ya cess atas jerih payahnya sebagai notulen pada seminar proposalku), Andreas Siagian (makasi ya cess sudah mengeluarkan keringat sewaktu membeli kue dan menjadi operator dalam seminar proposalku), Benget Nainggolan, Hotland Purba, Ayakhi Banurea, Frans BHS, Reinhard S, Januar Panjaitan, dan Darwin Ong (Thanks ya cess telah sudi jadi tim sukses waktu seminar proposalku), Lamsihar, Fenny K Marpaung, Patar Situmorang, Ira Wicaca, Rina Silitonga, Agusten Purba, Ayu Ketaren , Rut Siregar, Anastasya, Veny C Sembiring, Mega Wati, Thanks ya teman-teman buat doa dan dukungan semangatnya. Tetap semangat.
14.Teman-teman Cokris (Anez, Bernad , Jhonson, Jeskrin, Joen, Jefri, Jesse, Nuel, Ricky). Makasi ya cess atas dukungan dan doanya selama ini. Aku mengasihi kalian.
15.Adik-adik stambuk di Fakultas Ekonomi USU, khususnya Manajemen 2008. Terima kasih ya dik atas doa dan dukungannya.
17.Teman-teman satu kost (Sandri, Eben, Jon, Rudi, dan Nangon), terima kasih atas motivasinya selama ini.
18.Buat pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah membantu penulis baik moril maupun materil.
Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Besar memberikan imbalan yang setimpal atas kasih, jerih payah dan jasa-jasa mereka.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu ... 22
1. Sejarah Pendahuluan Selebriti Pendukung ... 32
2. Definisi Selebriti ... 32
F. Tujuan Penggunaan Marketing Endorser (Selebritis) dalam
Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 34
1. Membentuk Personality Merek ... 34
2. Membentuk Image atau Asosiasi Merek oleh Konsumen ... 34
3. Meningkatkan Nilai Merek Produk ... 35
4. Membangun Proses Citra Diri pada Konsumen ... 35
5. Selebriti sebagai Endorser ... 35
G. Evaluasi Penggunaan Marketing Endorser (Selebritis) ... 36
H. Perilaku Konsumen dan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 38
1. Perilaku Konsumen ... 38
2. Perilaku Keputusan Pembeli ... 39
3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 41
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 44
1. Sejarah PT. Unilever Indonesia, Tbk ... 44
2. Clear Men sebagai Produk PT. Unilever, Tbk ... 47
B. Profil Cristiano Ronaldo ... 50
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 81
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 64
Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Jurusan... 64
Tabel 4.7 Karakteristik Berdasarkan Stambuk... 65
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Attractiveness ... 65
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Trustworthiness ... 66
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Expertise... 67
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 68
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 8
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 41
Gambar 3.1 Varian Shampoo Clear Men ... 50
Gambar 3.2 Cristiano Ronaldo ... 56
Gambar 4.1 Histogram ... 70
ABSTRAK
Rival Irwanson Damanik (2011), Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo) Terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan). Di bawah bimbingan:, Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Mulykata Sebayang, MSi (Dosen Pembimbing), Dra. Ulfah, M.Si (Penguji I), Dr. Beby Karina Fawzeea, MM (Penguji II).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marketing endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan dan variabel manakah diantara variabel-variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang telah membeli Shampoo Clear Men
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara marketing endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan dan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan adalah variabel expertise.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan dioleh secara statistik dengan program SPSS 16.0 for windows, yaitu model Uji F, Uji t dan identifikasi determinan (R2).
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan attractiveness (X1),trustworthiness (X2),dan expertise (X3), berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel expertise merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
Nilai Adjusted R Square = 0,372, berarti 37,2 % faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas (attractiveness, trustworthiness, dan expertise) sedangkan sisanya 62,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Marketing Endorser (attractiveness, trustworthiness, dan expertise)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis identik dengan persaingan. Persaingan yang terjadi bahkan semakin ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaingnya. Strategi yang sangat penting untuk mendapat perhatian oleh setiap perusahaaan yaitu strategi dalam pemasaran. Strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif yang dijalankan oleh sebuah perusahaan, berimplikasi pada tercapainya tujuan perusahaan yakni mendapatkan market share (pangsa pasar) dan penjualan produk yang tinggi.
Proses pembelian yang spesifik terdiri dari pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa untuk sampai ke tahap keputusan pembelian, diperlukan informasi yang lengkap dan menarik untuk merangsang dan mempengaruhi keputusan konsumen. Tugas pemasar adalah menyediakan informasi yang lengkap mengenai suatu produk sehingga konsumen mengetahui manfaat serta hal-hal yang akan mereka peroleh dari suatu produk.
dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat, sejalan dengan perkembangan teknologi, yang membuat konsumen dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang suatu produk secara cepat.
Berdasarkan hal tersebut, perusahaan harus mampu merancang strategi pemasaran yang efektif sehingga konsumen memberikan respon yang positif terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan produknya secara efektif dalam memperkenalkan produknya serta menarik perhatian konsumen adalah melalui iklan. Salah satu konsep periklanan yang digunakan oleh perusahaan yaitu dengan product endorser. Product endorser adalah orang yang menyampaikan pesan iklan atau
menganjurkan untuk membeli suatu produk, yang terdiri dari dua tipe yaitu selebriti dan orang biasa.
Karakteristik marketing endorser mencakup daya tarik (attractiveness), yang mengacu pada kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, daya tarik fisik, dan sebagainya. Kepercayaan (trustworthiness), mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang endorser. Keahlian (expertise), yang mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang endorser yang berhubungan dengan iklannya.
Shampoo Clear Men yang merupakan salah satu produk shampoo dari PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah produk yang diformulasikan khusus untuk pria. Dengan kemasan premium dan parfum maskulin, Shampoo Clear Men hadir dalam 2 varian, yaitu ActivSport dan Hairfall Decrease. Keberadaan produk ini mampu memenuhi kebutuhan pria yang semakin menyadari pentingnya merawat diri dan memperhatikan penampilan mereka. Shampoo Clear Men sebagai shampoonya para pria mengajak para pria untuk selalu menjaga penampilan mereka dengan rambut bersih terawat tak berketombe, agar percaya diri, sehingga mereka dapat tampil lebih menarik saat melakukan aktivitas sehari-hari dan dengan percaya diri untuk berdekatan dengan wanita yang disukai.
tampan, kemampuan bermain bola yang sangat mengagumkan, karismatik dan sangat populer. Kepopuleran Cristiano Ronaldo dibuktikan dengan prestasi sebagai atlet favorit dan terpopuler Piala Dunia 2010 versi Google dan dinobatkan sebagai atlet paling populer di dunia. Predikat tersebut diambil berdasarkan jumlah teman dalam jejaring sosial Facebook. Statistik menunjukkan, Ronaldo mengalahkan ketenaran beberapa atlet dunia, seperti pegolf Tiger Woods, pebasket Kobe Bryant, perenang Michael Phelps, dan pesepakbola asal Inggris David Beckham. (www.okezone.com diakses pada tanggal 5 September 2010). Selain dinobatkan sebagai atlet terpopuler, Cristiano Ronaldo juga dinobatkan sebagai salah satu dari 10 atlet paling tampan di Piala Dunia 2010, berdasarkan hasil survey di www.beautifulpeople.com (diakses pada tanggal 5 September 2010). Seperti ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Sepuluh Atlet Tertampan di Piala Dunia 2010
No Atlet (negara) Nilai
1 Fernando Torres (Spanyol) 7,87 2 Cristiano Ronaldo (Portugal) 7,44 3 David Villa (Spanyol) 7,37 4 Iker Casillas (Spanyol) 7,34
5 Kaka (Brazil) 7,27
6 Yoan Gourcuff (Perancis) 7,01 7 Cesc Fabregas (Spanyol) 6,96 8 Gonzalo Higuain (Argentina) 6,93 9 Fabio Cannavaro (Italia) 6,74 10 Robin Van Persie (Belanda) 6,57 Sumber :http://hermawayne.blogspot.com
Cristiano Ronaldo sebagai marketing endorser Shampoo Clear Men berperan penting dalam pembentukan brand image (citra merek) produk yang baik dan tingkat penjualan produk yang positif. Hal ini dibuktikan dengan masuknya Shampoo Clear sebagai salah satu Top Brand 2010 dalam kategori shampoo. Top Brand diberikan kepada merek yang menjadi pilihan utama masyarakat dan pelanggan. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Top Brand Award 2010 Kategori Shampoo
Merek Top brand Index (TBI)
Sunsilk 25,9 %
Sumber : Majalah Marketing, Edisi Februari 2010
Penghargaan terhadap produk dari PT. Unilever Indonesia, Tbk ini menjadi bukti bahwa produk shampoo tersebut masih menjadi Top Mind Share, Commitment Share, dan Market Share pilihan utama masyarakat (pria) sebagai
solusi kebutuhan untuk perawatan rambut. Komitmen Shampoo Clear Men untuk menjadi yang terdepan juga ditandai dengan strategi pemanfaatan event World Cup 2010 di Afrika Selatan. Mereka mengeluarkan Clear Men Shampoo Special Edition dengan slogan “dukung Ronaldo di afrika Selatan”. Strategi ini
Tabel 1.3 Best Brand Index 2010
Kategori Shampoo
Merek TOM Brand
Sunsilk 24,7
Clear 21,5
Pantene 21,2
Lifebouy 13,6
Rejoice 5,8
Sumber : Majalah SWA, Edisi Juli 2010
Prestasi ini semakin membuktikan bahwa keberadaan Crisitano Ronaldo sebagai marketing endorser produk clear yakni Shampoo Clear Men, memiliki peran
dalam meningkatkan brand image dan penjualan produk.
Salah satu segmen yang ingin dituju oleh Shampoo Clear Men yaitu mahasiswa. Kualitas yang baik, harga yang terjangkau, serta mudah diperoleh berdampak pada banyaknya mahasiswa yang menggunakan Shampoo Clear Men sebagai solusi perawatan rambut mereka. Mahasiswa Politeknik Negeri Medan sudah tidak asing lagi dengan Shampoo Clear Men dan Cristiano Ronaldo sebagai marketing endorser dari produk ini. Prasurvei yang dilakukan penulis
mendapatkan hasil bahwa banyak mahasiswa Politeknik Negeri Medan menggunakan Shampoo Clear Men sebagai produk perawatan rambut mereka. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing
Endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap Keputusan Pembelian Clear Men
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah marketing endorser (selebritis) Cristiano Ronaldo berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan?
2. Variabel manakah dari Cristiano Ronaldo yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men?
C. Kerangka Konseptual
Product endorser adalah orang yang menyampaikan pesan iklan atau
menganjurkan untuk membeli suatu produk, yang terdiri dari dua tipe yaitu selebriti dan orang biasa. Selebriti sebagai product endorser sering disebut dengan marketing endorser.
Menurut Ohanian dalam Royan (2004:8), terdapat tiga faktor yang ada pada selebriti yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli, antara lain daya tarik fisik (attractiveness), adanya keahlian (expertise), dan dapat dipercaya (trustworthiness).
Menurut Kotler dalam Royan (2004:8), seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan memiliki kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat dapat dipercaya dan adanya kesukaan.
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.
Berdasarkan beberapa teori pendukung tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :
Sumber : diadaptasi dari Marketing Celebrities (Royan, 2004 : 8)
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa attractiveness, trustworthiness, dan expertise merupakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian Shampoo Clear Men pada konsumen. Ketiga variabel yang dimiliki oleh Cristiano Ronaldo diharapkan dapat mempengaruhi dan menarik minat konsumen untuk membeli Shampoo Clear Men sebagai indikasi dari kepercayaan pada produk yang dihasilkan atas pencitraan yang sesuai oleh konsumen atas selebriti pendukung dengan produk yang diiklankan.
MARKETING ENDORSER (CRISTIANO RONALDO)
ATTRACTIVENESS (X1)
TRUSTWORTHINESS (X2)
EXPERTISE (X3)
KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPOO CLEAR
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
2. Variabel expertise yaitu menyangkut keahlian yaitu pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas yaitu kemampuan selebriti memberi keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu produk, merupakan variabel paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui pengaruh marketing endorser (Cristiano Ronaldo) terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan adalah : a. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk melihat dan memahami penerapan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang manajemen khususnya dibidang pemasaran yaitu promosi.
b. Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel independen (X), yaitu seberapa besar pengaruh Cristiano Ronaldo yang terdiri dari variabel attractiveness ( ), trustworthiness ( ), expertise ( ).
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Definisi dari massing-masing variabel yang diteliti adalah : a. Attractiveness ( )
Menurut Rossiter dan Percy dalam Royan (2004:18), attractiveness adalah daya tarik selebriti yang terdiri dari tingkat kesukaan masyarakat (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan konsumen (similarity), dimana keduanya tidak bisa dipisahkan dan harus saling berdampingan.
Daya tarik selebriti meliputi keramahan, menyenangkan secara personal, fisik dan pekerjaan sebagai beberapa dari dimensi penting dari konsep daya tarik (Shimp, 2003:461).
b. Trustworthiness ( )
Trustworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas
(kesesuaian atau kemampuan yang menggambarkan kewibawaan) dan dapat dipercayainya seorang pendukung (Shimp, 2003:470).
Trustworthiness juga menyangkut seberapa besar kepercayaan masyarakat
c. Expertise ( )
Menyangkut keahlian yaitu pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas yaitu kemampuan selebriti memberi keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu produk (Royan, 2004:8). d. Keputusan pembelian (Y)
Tabel 1.4
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Ukur
Attractiveness ( ) daya tarik selebriti yang terdiri dari tingkat penting dari konsep daya tarik
Trustworthiness ( ) mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat
Expertise ( ) Menyangkut keahlian
untuk membeli 3.Kepercayaan
pada selebriti mempengaruhi keputusan pembelian Sumber : Royan (2004 : 8), diolah.
3. Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86).
Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada berikut ini.
Tabel 1.5
Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2005) (diolah)
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-laki Politeknik Negeri Medan yang telah menggunakan Shampoo Clear Men yang jumlahnya tidak diketahui. Jumlah mahasiswa laki-laki Politeknik Negeri Medan angkatan 2008-2010 adalah 2253 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003:107).
Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:
2
Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α bila α = 0,05 Z = 1,67
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir = 10%
Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
2
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive Sampling , yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan/tujuan tertentu yang disesuaikan dengan maksud penelitian , dengan kriteria bahwa responden yang dijadikan sampel penelitian adalah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan pernah menggunakan Shampoo Clear Men.
6. Jenis dan Sumber data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Data primer diperoleh dengan memberikan pertanyaan (questionnaire) dan melakukan wawancara (interview).
b. Data Sekunder
7. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara (interview)
Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada responden.
b. Daftar pertanyaan (Questionnaire)
Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel yang dijadikan responden. c. Studi dokumentasi
Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Ginting dan Situmorang, 2008:172). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2005:109). Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya, dan bila nilai korelasinya positif dan r hitung ≥ 0,3 maka butir
pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
akan menghasilkan data yang sama, dan bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.
Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan pada 30 orang diluar sampel. Uji validitas dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dimana kriterianya adalah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan pernah membeli Shampoo Clear Men. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16,00 for Windows.
9. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:
a. Metode Analisis Deskriptif
Yaitu metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan mengklasifikasikan data sehingga dapat diperoleh gambaran umum secara jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa questioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Uji Normalitas
apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik.
c. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (attractiveness, trustworthiness, dan expertise) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16,00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = keputusan pembelian
a = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi
X1 = Attractiveness
X2 = Trustworthiness
X3 = Expertise
e = standard error d. Uji Hipotesis
1) Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%
2) Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0: b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
3) Koefisien Determinasi (R2)
BAB II
URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan marketing endorser dilakukan oleh Aswita (2007) dengan judul “Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Aming terhadap Keputusan Memilih Tontonan Komedi Extravaganza pada Warga Kompleks Perumahan Wartawan Medan”. Kesimpulan yang diperoleh adalah variabel expertise, dan physical attractiveness (daya tarik fisik) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan memilih tontonan komedi Extravaganza pada warga Kompleks Perumahan Wartawan Medan. Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah phsical attractiveness (daya tarik fisik).
Arina (2007) juga melakukan penelitian yang berhubungan dengan marketing endorser dengan judul “Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity
Endorser) Luna Maya dalam Periklanan Sabun Lux terhadap Pembentukan Brand
Image pada Mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen Universitas Sumatera.
Kesimpulan yang diperoleh yaitu variabel independen visibility, credibility, attraction, power secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
B. Pengertian Pemasaran
Pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas suatu perusahaan, dimana ia bertujuan untuk menciptakan kepuasan pelanggan, dengan membangun hubungan timbal-balik yang menguntungkan dengan pelanggan. Suatu pandangan yang keliru dan pemikiran yang sempit apabila kita mengira pemasaran hanya sekedar penjualan atau periklanan. Penjualan hanyalah “the tip of the marketing iceberg”. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi
pemasaran, dan seringkali bukan merupakan bagian terpenting.
Para ahli memiliki pendapat dan pemikiran yang berbeda mengenai pengertian dari marketing, tetapi hampir seluruhnya memiliki kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa pengertian dari marketing yang penulis kutip dari beberapa ahli:
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:6), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Menurut Saladin (2003:1), pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Dari pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memenuhi kebutuhan dan keinginannya, melalui penciptaan, penawaran, serta pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
C. Komunikasi Pemasaran
Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Pada kenyataannya, tidak semua orang mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Manusia, dalam hal ini adalah konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Tetapi, walaupun konsumen telah mengetahui dan mendapat informasi (well informed), belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan (karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis, adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal,dan sebagainya.).
Menurut Kotler dalam Pujianto (2003:99), komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.
1. Tujuan dan Sasaran Komunikasi Pemasaran
Tujuan komunikasi pemasaran, yaitu :
a. Menyebarkan informasi (komunikasi informatif). Misalnya tentang produk, harga, distribusi, dan sebagainya.
b. Memengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen pesaing untuk beralih merek (komunikasi persuasif).
c. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Menurut Shimp (2003:160), tujuan komunikasi pemasaran diarahkan pada satu atau lebih tujuan berikut ini:
a. Membangkitkan keinginan akan satu kategori produk. b. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness)
c. Mendorong sikap positif terhadap produk dan memengaruhi niat membeli. d. Memfasilitasi pembelian.
2. Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Definisi dari keempat alat promosi utama ini adalah sebagai berikut:
a. Periklanan (advertising), yaitu segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
b. Penjualan personal (personal selling), yaitu presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion), yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d. Hubungan masyarakat (public relation), yaitu membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan.
D. Periklanan (Advertising)
Aktivitas promosi memiliki pengaruh yang penting dalam mencapai keberhasilan penjualan perusahaan. Perusahaan tidak boleh hanya sekedar membuat produk yang berkualitas, tetapi juga harus memberikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan produk dan dengan hati-hati mempromosikan produk di dalam benak para konsumen.
Periklanan merupakan salah satu sarana perusahaan untuk memberikan informasi dan memengaruhi konsumen serta sebagai alat persaingan dengan perusahaan lain dalam usaha untuk mendapatkan perhatian dan kesan dari pasar sasaran.
Menurut Kotler dalam Laksana (2008:140), periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
1. Fungsi Periklanan
Fungsi periklanan sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan, maksudnya produk lebih dikenal dan disukai oleh konsumen. Menurut Shimp (2003:357) secara umum, periklanan memiliki fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, yaitu :
a. Informing (memberi informasi)
b. Persuading (mempersuasi)
Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
c. Reminding (mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.
d. Adding Value (memberikan nilai tambah)
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi,dan lebih unggul dari tawaran pesaing.
e. Assisting (mendampingi)
2. Tujuan Iklan
Beberapa tujuan iklan menurut Setiadi (2003:253) adalah sebagai berikut : a. Periklanan informatif berarti pemasar harus merancang iklan sedemikian
rupa agar hal-hal penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Tujuan pemasar adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa merek yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat.
b. Iklan yang bersifat membujuk biasanya dituangkan dalam pesan-pesan iklan perbandingan (comparative advertising). Pemasar berusaha membandingkan kelebihan produk yang ditawarkan dengan produk lain yang sejenis, biasanya digunakaan untuk produk-produk konsumsi.
c. Iklan yang bersifat mengingatkan biasanya digunakan untuk produk-produk yang sudah mapan dan mempunyai kelompok konsumen tertentu.
3. Ciri-Ciri Khas Periklanan
Ciri-ciri khas advertising menurut Saladin (2003:133), yaitu : a. Public presentation (penyajian dimuka umum)
Maksudnya iklan merupakan suatu sarana komunikasi yang sangat bersifat umum.
b. Pervasivenes (penyerahan menyeluruh)
c. Expresivenes (daya ungkap yang kuat)
Maksudnya periklanan memberikan peluang untuk menampilkan perusahaan serta produknya dengan cara yang sangat mengesankan dengan penggunaan bunyi dan warna secara cerdas.
d. Impersonality (kurang berkepribadian)
Maksudnya periklanan senantiasa bersifat umum, daya meyakinkan dan mengungkapkan masih kurang.
4. Jenis-jenis Periklanan
Terdapat dua jenis advertising yaitu jenis advertising berdasarkan manfaat dan jenis advertising berdasarkan klasifikasinya.
Menurut Kotler dalam Saladin (2003:133 dan 134), jenis-jenis advertising berdasarkan manfaatnya antara lain :
a. Institutional advertising
Yaitu periklanan untuk pembentukan citra organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.
b. Brand advertising
Yaitu periklanan untuk pemantapan pada merek tertentu dalam jangka panjang.
c. Classified advertising
Yaitu periklanan untuk penyebaran informasi tentang penjualan, jasa dan peristiwa.
d. Sales advertising
Menurut Stanley dalam Saladin (2003:134), jenis-jenis advertising berdasarkan klasifikasinya, antara lain :
a. National advertising
Yaitu periklanan yang dilaksanakan oleh produsen dari suatu barang industri maupun barang konsumsi yang disebarkan secara nasional maupun regional.
b. Local advertising
Yaitu periklanan yang dibatasi oleh lingkungan geografis. c. Consumer advertising
Yaitu periklanan yang ditujukan untuk middleman. d. Industrial advertising
Yaitu periklanan untuk mencapai manufactures lain yang dapat digunakan produk yang telah diiklankan.
e. Primary demand advertising
Yaitu periklanan yang ditujukan untuk memposisikan produk tanpa menonjolkan merek penjualnya.
f. Selective demand advertising
E. Penggunaan Selebriti dalam Iklan
1. Sejarah Pendahuluan Selebriti Pendukung
Penggunaan selebriti pendukung sebagai alat pemasaran sudah ada sejak tahun 1893, ketika Lilie Langtry tampil dalam iklan sabun Pears Soap (Bergstrom dan Skarfstad, 2004:1).
2. Definisi Selebriti
Selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukungnya (Shimp, 2003:460)
Selebriti adalah orang-orang yang mendapat ketenaran publik dari sebagian besar lapisan kelompok masyarakat, dimana faktor-faktor seperti keramahan, gaya hidup, dan keahlian khusus tertentu dari karakteristik pribadi selebriti yang membuat masyarakat menyukai mereka dan mengidolakan mereka (Schlect, 2003:3).
Menurut Friedman dalam Schlecht (2003:4), selebriti pendukung adalah individu yang terkenal oleh publik atas prestasinya selain daripada produk yang didukungnya.
3. Karakteristik Selebriti Pendukung
a. Attractiveness
Daya tarik meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerjaan sebagai beberapa dimensi penting dari konsep daya tarik (Shimp, 2003:464).
Ada dua hal penting dalam penggunaan selebriti jika dihubungkan dengan daya tarik, pertama dalah tingkat disukai audience (likeability) dan yang kedua adalah tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity), dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan (Royan, 2004:18).
b. Trustworthiness
Trustworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas dan
dapat dipercayainya seorang pendukung. Seringkali seorang pendukung tertntu dianggap dapat sangat dipercaya, padahal bukan orang yang ahli dibidangnya. Dipercayainya seorang pendukung tergantung pada persepsi khalayak akan motivasi dukungannya. Para pemasar iklan memanfaatkan nilai kepercayaan dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan (Shimp, 2003:470).
c. Expertise
F. Tujuan Penggunaan Marketing Endorser (Selebritis) dalam
Mempengaruhi Keputusan Pembelian
1. Membentuk Personality Merek
Menurut Royan (2004:6), penggunaan selebriti dalam iklan bisa berpengaruh dalam dua hal. Apakah membentuk personality merk atau sekedar mendongkrak penjualan dalam jangka pendek. Pilihan pada selebriti dapat dilakukan melalui berbagai pertimbangan antara lain adalah pertama pilihan akan dijatuhkan pada selebriti yang kala itu sedang naik daun, dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilihnya dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan. Yang kedua berhubungan dengan keuangan perusahaan. Setelah kedua syarat tersebut dipenuhi maka diambil keputusan untuk menggunakan selebriti yang nantinya diharapkan selebriti tersebut benar-benar mampu untuk menjadi spokesperson (juru bicara perusahaan) dari merek tersebut.
Seorang selebriti sangat berpengaruh disebabkan karena ia memiliki kredibilitas yang didukung oleh daya tarik fisik maupun non fisik seperti prestasi, keahlian, bakat, dan lainnya. Dan juga harus didukung oleh tingkat kesukaan dari publik (Kotler dalam Royan, 2004:8).
2. Membentuk Image atau Asosiasi Merek oleh Konsumen
Ditinjau dari sisi branding, selebriti dapat menjadi pencerminan personality dari sebuah merek. Selebriti adalah wujud nyata dari berbagai image
penting karena ibarat manusia, personality membuat merek suatu produk akan nampak berbeda dibandingkan dengan merek lain.
3. Meningkatkan Nilai Merek Produk
Selebritis dapat meningkatkan nilai merek suatu produk. Contohnya, Perusahaan cairan pencuci piring Sunlight, mempergunakan Krisna Mukti untuk menggeser produk cairan pencuci piring ke kelas yang lebih tinggi. Dan akhirnya terangkatlah merek produk tersebut ke posisi yang lebih baik.
4. Membangun Proses Citra Diri pada Konsumen
Selebriti bisa menjadi sumber imajinasi bagi konsumen. Ketika konsumen membeli suatu merek biasanya akan mengaitkan pencitraan dirinya. Contoh, produk sepeda motor Yamaha yang diposisikan sebagai sepeda motor pembalap kelas dunia. Dengan menggunakan sepeda motor Yamaha, konsumen menginginkan dirinya keren dan akan menggambarkan dirinya sebagai pembalap kelas dunia.
5. Selebriti Sebagai Endorser
Selebriti diharapkan dapat menjadi endorser. Mereka digunakan untuk juru bicara merek agar cepat melekat di benak konsumen (awareness) sehingga konsumen mau membeli produk tersebut. Selebriti dapat juga digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik.
recognition (pengakuan atas merek), brand recall (ingatan akan merek), dan
meningkat pada brand purchase (pembelian produk).
G. Evaluasi Penggunaan Marketing Endorser (selebritis)
Penggunaan selebriti dalam iklan sebaiknya dievaluasi. Rossiter dan Percy dalam Royan (2004:15) menyatakan salah satu alternatif untuk mengevaluasi selebriti dalam periklanan dengan menggunakan model Viscap. Viscap terdiri dari empat unsur, yaitu visibility, credibility, attraction, dan power. Pada metode Viscap akan disebutkan gagasan dalam mengevaluasi dengan menggunakan inisial V,C,A, dan P.
Model Viscap ini diharapkan dapat mempermudah pemasar melakukan evaluasi terhadap kelayakan selebriti dalam mengiklankan suatu produk. Melalui Viscap, dapat diketahui layak tidaknya selebriti mengiklankan terus menerus suatu produk, dan jika nilainya tinggi maka selebriti akan terus digunakan. Sebaliknya jika nilainya rendah, sebaiknya pemasar harus mencari selebriti lain sebelum merek produk menjadi hancur mengikuti kehancuran popularitas sang artis.
a. Visibility
Visibilty memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti. Apabila
b. Credibilty
Kredibilitas sang bintang lebih banyak berhubungan dengan dua hal, yaitu keahlian dan objektivitas. Keahlian bersangkut paut pada pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu poduk. Credibility akan sesuai apabila comunication objective adalah brand attitude, dimana brand attitude itu sendiri berarti
kemampuan merek dalam menciptakan motivasi dan emosi yang sesuai dengan benefit merek.
c. Attraction
Menitikberatkan pada daya tarik sang bintang yang menyangkut dua hal penting yaitu tingkat disukai (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan pengguna produk (similarity) dimana
keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan.
Salah satu jalan agar memiliki kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh target pengguna merek, setidaknya selebriti harus mencerminkan personality dari merek yang dibangunnya melalui iklan. Image seorang selebriti harus sama dengan image produk yang akan
didukungnya. d. Power
Power adalah kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk
digunakan dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk memerintahkan target audience untuk membeli.
H. Perilaku Konsumen dan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1. Perilaku Konsumen
Menurut The American marketing Association dalam Setiadi (2003:3), perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi, kognisi, perilaku dan lingkungan mereka dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Berdasarkan definisi tersebut terdapat tiga ide penting dalam perilaku konsumen, yaitu :
a. Perilaku konsumen adalah dinamis.
b. Hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar.
c. Hal tersebut melibatkan pertukaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam Setiadi (2003:4) adalah :
b. Faktor sosial yang terdiri atas kelompok referensi yaitu seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, keluarga, ataupun peran daan status yaitu posisi seseorang dalam setiap kelompok. Faktor sosial ini turut memberikan pengaruh dalam membentuk perilaku seseorang.
c. Faktor pribadi, seperti umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang lahir dari dalam diri manusia itu sendiri seperti motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.
2. Perilaku Keputusan Pembeli
Perilaku membeli sangat berbeda untuk setiap produk. Semakin kompleks keputusan biasanya akan melibatkan semakin banyak pihak yang terkait dan semakin banyak pertimbangan. Tipe-tipe perilaku membeli berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara berbagai merek (Sunarto, 2003:107-110), yaitu :
a. Perilaku membeli Kompleks
Pembeli ini akan melalui proses belajar, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produknya, lalu sikap, dan kemudian membuat pilihan pembelian yang dipikirkan secara matang.
b. Mengurangi ketidakcocokan
Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan (dissonance reducing buying behaviour) terjadi ketika konsumen sangat terlibat dengan
pembelian yang mahal, jarang, atau berisiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan di antara merek-merek yang ada.
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan pasca pembelian ketika mereka mengetahui kelemahan tertentu dari produk yang mereka beli atau mendengar hal-hal bagus mengenai merek yang tidak dibeli. Untuk melawan ketidakcocokan seperti itu, komunikasi purna jual pemasar harus memberikan bukti dan dukungan untuk membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan mereknya.
c. Perilaku membeli karena kebiasaan
Perlaku membeli karena kebiasaan terjadi dalam kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan kecilnya perbedaan antar mereka.
d. Mencari variasi
Pelanggan menjalankan perilaku membeli yang mencari variasi dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen, namun perbedaan merek dianggap cukup berarti.
3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi (2003:16), Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Gambar proses pengambilan keputusan pembelian adalah sebagai berikut :
Sumber : Sunarto (2003 :110)
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pengenalan masalah
Pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan dan perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya yang dapat disebabkan oleh rangsangan internal dan eksternal hingga suatu tingkat tertentu dapat berubah menjadi dorongan.
b. Pencarian informasi
yang didominasi oleh pemasar. Sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan, dan sebagainya. 2) Sumber komersil : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan
pameran.
3) Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.
4) Sumber pengalaman ; pernah menangani, menguji, menggunakan produk.
c. Evaluasi alternatif
Adalah mengenai bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen pada seluruh situasi membeli. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model proses evaluasi sekarang bersifat kognitif yaitu mereka memandang konsumen sebagai rasional. Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaaan merek tentang dimana setiap merek berada pada ciri masing-masing.
d. Keputusan membeli
e. Perilaku pasca pembelian
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
1. Sejarah PT. Unilever Indonesia, Tbk
PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V Lever dengan akta N0. 33 yang dibuat oleh Tn. A. H. van
Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No.302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan N0.3.
Dengan akta No. 171 yanng dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia. Dengan akta No. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia ,Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.049HT.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan N0. 39.
pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar
370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.
Public di awal 1982 dan sahamnya tercatat dan diperdagangkan di bursa efek
Indonesia (Jakarta dan Indonesia).
PT. Unilever Indonesia, Tbk. Saat ini dipimpin oleh Maurits Daniel Rudolf Lalisang sebagai direktur utamanya. Tahun 2004 Nihal Kaviratne dari India menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Maurits Lalisang yang sebelumnya menjabat sebagai direktur corporate relations. Maurits Lalisang adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Produk PT. Unilever Indonesia, Tbk. sangat terkenal, setiap hari masyarakat memiliki kemungkinan menggunakan produk ini. Perusahaan ini memilki 2 kekuatan, yaitu:
a.Mempunyai dasar yang kuat dalam pasar lokal dan pengetahuan yang baik dalam budaya lokal.
b. PT. Unilever Indonesia, Tbk. merupakan bisnis kelas dunia yang menguasai pasar internasional dan mampu melayani semua tingkatan masyarakat.
Ada 3 divisi yang menjadi bidang usaha PT. Unilever Indonesia, Tbk, yaitu:
a.Makanan (food)
b.Perawatan Rumah (Homecare)
Produk Homecare yang dihasilkan PT. Unilever Indonesia, Tbk. yang menjadi pemimpin pasar sangat dikenal luas masyarakat, antara lain: Rinso, Surf, Molto, Domestos Nomos, Sunlight.
c.Perawatan Tubuh (Personal Care)
PT. Unilever Indonesia, Tbk. mengeluarkan produk untuk perawatan tubuh yang mungkin hampir setiap hari kita gunakan, antara lain: Pepsodent, Dove, Sunsilk, Clear, Dove, Lux, Pond’s, Citra.
2. Clear Men sebagai Produk PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Clear telah diluncurkan di Indonesia sejak tahun1975. Alasan utamanya adalah memberikan solusi efektif terhadap masalah ketombe. Clear adalah merek anti-ketombe terbesar di Indonesia, salah satu kinerja luar biasa Clear adalah karena iklim tropis Indonesia yang mengakibatkan kelembaban, membuat ketombe menjadi masalah umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, timbul daya tarik besar untuk menggunakan shampoo anti ketombe.
Clear dengan Vita-ACE nya telah terbukti selama bertahun-tahun menyajikan produk anti ketombe yang bermutu tinggi. Di Indonesia, Clear mempunyai 4 varian produk, yaitu:
a. Clear Anti-Dandruff, shampoo yang dipakai anak muda untuk mengatasi ketombe dan melindungi kulit kepala.
c. Clear Styling Gel, gel (cairan kenyal) khusus untuk menata bentuk rambut.
d. Clear Hair Cream, krim khusus untuk rambut, agar penampilan rambut lebih rapi dan teratur.
Clear pada tahun 2007, meluncurkan inovasi Shampoo Clear Men yang secara khusus diciptakan untuk perawatan rambut pria. Inovasi Clear ini semakin mengerucutkan segmen pasar dalam persaingan antar produsen shampoo. Sebelumnya, Sunsilk yang juga sub-divisi dari PT. Unilever Indonesia, Tbk telah meluncurkan shampoo khusus segmen perawatan rambut wanita, dan lifebouy yang meluncurkan shampoo khusus keluarga dan anak-anak.
Berdasarkan riset Clear Technology Center di Perancis, kulit pria berbeda dengan wanita dan cenderung mudah rontok. Dengan adanya penemuan ini, Clear Technology Center mengembangkan shampoo dengan formulasi khusus bagi pria
untuk mengatasi masalah rambut pria. Selain itu, salah satu hal yang juga melatarbelakangi Clear mengeluarkan Clear Men Shampoo adalah karena adanya perkembangan yang menunjukkan pria mulai menyadari pentingnya perawatan tubuh.
Clear Men dihadirkan dalam dua varian, yaitu: a.Clear Men Activsport
Komposisi Clear Men Activsport :Air, Sodium Lauryl Eter sulfat, betaine Cocamidopropyl, Dimethiconol, Seng Pyrithione Dimethicone, Parfum,
Carbomer, SodiumChloride, Menthol, DMDM, Hydantoin, guar Hydroxypropyltrimonium Chloride, Methyl Paraben, Lysine Hidroklorida,
tokoferil Asetat, Hellianthus Annuus (Sunflower Seed Oil), Seng Sulfat, Cl
42090Cl 47005.
b.Clear Men Hairfall Decrease
Shampoo yang mengandung formula anti ketombe dan pelembab untuk menguatkan rambut sehingga membantu mengurangi rambut rontok karena patah serta melindungi dari ketombe.
Komposisi Clear Men Hairfall Decrease : Air, Sodium Laureth Sulfate, Dimethiconol dan TEA-Dodecyl-benzenesulfonate, Cocamidopropyl Betain,
Dimethicone dan Laureth-4 dan Laureth-23 dan Poloxamer 407, Seng Pyrithione,
Parfum, Carbomer, Sodium Klorida, Menthol, DMDM hydantoin, guar Hydroxypropylri monium Klorida , Seng Sulfat, Sodium Hidroksida, Helianthus
Annuus (Sunflower) Seed Oil, Lisin HCI, Asetat tokoferil, Methyl-isothiazolinone,
Methylchloroisothiazolinone dan zat kimia bernama methylisothiazolinone,
Sumber : www.google.com
Gambar 3.1 Varian Shampoo Clear Men
Shampoo ini di jual dengan berbagai jenis kemasan, yakni : a. Clear Men Activsport 90ml- dengan harga Rp 8.000. b. Clear Men Activsport 180ml- dengan harga Rp 14.800. c. Clear Men Hairfall Decrease 90ml- dengan harga Rp 8.000. d. Clear Men Hairfall Decrease 1800ml- dengan harga Rp 14.800. Shampoo Clear Men dapat ditemukan di toko-toko swalayan terdekat, seperti Indomart, Alfamart, swalayan Prima, dan lain-lain.Tempat penjualan secara grosir seperti Giant, Carefour, Lottemart dan lain-lain, biasanya ada stand khusus produk Clear, jadi kita dapat dengan mudah mendapatkannya. Di kemasan belakang shampo Clear Men, terdapat nomor layanan konsumen unilever untuk melakukan pengaduan atau jika butuh bantuan bagi para konsumen yang menggunakan Shampo Clear Men.
B. Profil Cristiano Ronaldo
Santos Aveiro dan José Dinis Aveiro. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma dan Liliana Cátia. Nama ‘Ronaldo’ adalah nama yang sedikit ‘asing’ di Portugal. Nama tersebut diambil dari nama mantan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan yang merupakan tokoh favorit ayah kandungnya, José Dinis Aveiro.
Ronaldo sejak kecil merupakan anak kesayangan keluarganya. Dia selalu mendapat dukungan dalam segala hal yang dilakukannya. Hal ini membuat dirinya menjadi anak yang cenderung egois dan selalu ingin menang, dua hal yang menjadi cikal bakal mental juara yang dimilikinya di karirnya sebagai pesepakbola. Sejak sekolah, Ronaldo menggilai olahraga sepak bola. Setiap waktu luangnya di sekolah selalu digunakannya untuk menendang bola. Jika tidak menemukan bola ia akan ‘mencuri’ kaus kaki teman-temannya untuk dijadikan gumpalan ‘bola’.
Pada usia delapan tahun Ronaldo bergabung dengan klub amatir Portugal C.F. Andorinha. Karir sepakbolanya secara profesional dimulai pada tahun 1995, dirinya menandatangani kontrak dengan klub lokal CD Nacional. Setelah memenangkan gelar liga underage (bawah umur) bersama Nacional, Ronaldo ditawari mengikuti tes percobaan dengan klub bola Portugal ternama Sporting Lisbon CD, dan diterima.
Sporting, ia mencetak dua gol ke gawang Moreirense. Ia pun dipanggil masuk skuad Portugal U-17 di kejuaraan UEFA.
Tahun 2003, bakat Ronaldo tak bisa disembunyikan lagi. Sir Alex Ferguson jatuh hati kepadanya setelah Manchester United ‘dibantai’ oleh Sporting Lisbon dengan skor 3-1 dalam sebuah pertandingan inagurasi. Ronaldo akhirnya dikontrak oleh MU tak lama setelah pertandingan tersebut dengan bandrol 12,24 juta Euro, dan menjadi pemain Portugal pertama di Manchester United. Ronaldo juga mewarisi nomor punggung keramat 7 yang sebelumnya dipakai oleh David Beckham, meskipun pada awalnya menolak dan meminta nomor punggung 28 saja, sama dengan nomor punggungnya di Sporting Lisbon.
Di seluruh kompetisi yang diikuti MU Ronaldo total mencetak sepuluh gol dan dinobatkan oleh para fans sebagai pemain muda terbaik versi FIFPro Special Young Player of the Year tahun 2005 dan 2006, dan menempati rangking
ke-20 tahun 2005 sebagai FIFA Player of the Year. Pada tahun 2006, ia menerima penghargaan Barclays Player of The Month selama dua bulan berturut-turut (November-Desember). Dan menjadi salah satu dari hanya tiga pemain yang mampu meraih penghargaan beruntun. Tanggal 13 April 2007, ia menandatangani kontrak terbaru dengan MU yang membuatnya bergaji £ 120 ribu per minggu, sekaligus menjadikan pemuda ini pemain dengan gaji tertinggi sepanjang sejarah MU.
Belanda, Ronaldo menciptakan gol pertamanya dengan hasil akhir 2-1 kemenangan bagi Portugal.
Terlepas dari kesuksesannya bersama Setan merah, Ronaldo tergoda oleh kesuksesan yang lebih besar. Ia membidik tim sepakbola terbaik dunia, Real Madrid sebagai klub berikutnya. Gayung bersambut, pada 26 Juni 2009 Real Madrid meminangnya dengan uang transfer yang dipercaya mencapai £ 80 juta. Ia pun menjadi pemain termahal di dunia hingga saat ini dan mendapat bayaran € 13 juta tiap tahunnya hingga 2015.
Julukan CR7 yang diperolehnya di MU berubah seiring perubahan nomor punggung 9 yang dipakainya di Madrid, sekarang nama dagangnya adalah CR9. Cristiano Ronaldo adalah sedikit dari segelintir pemain bola dengan bakat alami yang mentereng. Pada mulanya, ia adalah pendribel sejati yang menggocek apapun di hadapannya, bahkan rekannya sendiri. Ronaldo pada awal karir adalah pemain egois dan narsistik, namun tak ada yang protes karena bakatnya yang memang luar biasa. Kecepatan larinya diklaim sebagai yang tercepat di dunia, mendekati Usain Bolt, sang juara dunia cabang lari. Selain itu seiring perkembangan karirnya, Ronaldo kini semakin matang, ia tak lagi egois dan tak segan mengumpan pada rekannya. Kini ia adalah pendribel sejati dengan visi matang, gocekan prima, umpan akurat, tendangan mematikan dan tandukan jitu. Lengkaplah sudah skill yang dimiliki pemain yang beroperasi di sayap kiri ini.
lawan jenis. Wajah tampan dan kekayaan yang tak terkira membuat dirinya menjadi semacam magnet bagi para wanita. Hingga saat ini terhitung sejumlah wanita cantik jelita pernah menjalin hubungan dengannya. Salah satunya yang paling terkenal adalah Paris Hilton, sosialita superkaya pewaris jaringan hotel Hilton itu pernah kedapatan berkencan dengan Ronaldo beberapa tahun silam.
Hingga kini Ronaldo belum menikah, namun ia sudah menjadi seorang ayah. Anaknya bernama Cristiano Ronaldo Junior, lahir pada tanggal 3 Juli 2010 silam. Ibu dari anak tersebut masih dirahasiakan.
Sumber : www.google.com
Gambar 3.2 Cristiano Ronaldo
Profil singkat Cristiano Ronaldo:
• Nama lengkap : Cristiano Ronaldo dos Santos Aviero • Nama Beken : Cristiano Ronaldo
• Klub sekarang : Real Madrid • Posisi : Penyerang, Sayap Kiri
Prestasi dan penghargaan:
Club
Manchester United
• Premier League (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09 • FA Cup (1): 2003–04
• Football League Cup (2): 2005–06, 2008–09 • FA Community Shield (1): 2007
• UEFA Champions League (1): 2007–08 • FIFA Club World Cup (1): 2008
Individual
• Bravo Award (1): 2004
• FIFPro Special Young Player of the Year (2): 2004, 2005
• Portuguese Footballer of the Year (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09 • UEFA Team of the Year (4): 2003–04, 2006–07, 2007–08, 2008–09 • Sir Matt Busby Player of the Year (3): 2003-04, 2006–07, 2007–08 • FIFPro World XI (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09
• PFA Young Player of the Year (1): 2006–07
• PFA Players’ Player of the Year (2): 2006–07, 2007-08 • PFA Fans’ Player of the Year (2): 2006–07, 2007–08