• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Keputusan Strategi Pada Doorsmeer Prima Mobil Di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Keputusan Strategi Pada Doorsmeer Prima Mobil Di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI PADA DOORSMEER

PRIMA MOBIL DI JALAN KARYA JAYA KELURAHAN PANGKALAN MASHUR KECAMATAN

MEDAN JOHOR

OLEH

RIFKY FATHONI FAILOSOFI 060502076

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP

KEPUTUSAN STRATEGI PADA DOORSMEER PRIMA MOBIL DI JALAN

KARYA JAYA KELURAHAN PANGKALAN MASHUR

KECAMATAN MEDAN JOHOR

Judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Keputusan Strategi Pada Doorsmeer Prima Mobil Di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) pada Doorsmeer Prima Mobil Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif, Matriks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation – IFE Matrix), dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Factor Evaluation – EFE Matrix).

Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan uji triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Doorsmeer Prima Mobil Medan belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang diterapkan oleh Doorsmeer Prima Mobil Medan tidak hanya menggunakan strategi keunggulan jasa pencucian mobil dan pemasaran saja, tetapi juga memiliki peluang usaha yang luas dikarenakan peningkatan penjualan dan modal yang fleksibel. Kelemahan-kelemahan dengan nilai tertinggi adalah pelayanan dan karyawan yang kurang terampil dan berpengalaman sehingga dapat menjadi ancaman bagi usaha kedepannya yang harus bersaing dengan usaha sejenis. Kata Kunci : Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness),

(3)

ABSTRACT

The title of this research is " The Analysis of External and Internal Factors Towar Strategy Decision on Doorsmeer Prima Mobil on Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor ". The purpose of this study is to analyze the strength of SWOT (Strengths), weakness (Weakness), opportunities (Opportunities), threat (Threat) in Doorsmeer Prima Mobil Medan.

The method used is descriptive analytical research method, SWOT Matrix, the Internal Factor Evaluation Matrix (Internal Factor Evaluation - IFE Matrix), and External Factor Evaluation Matrix (External Factor Evaluation - EFE Matrix). The method of analysis used in this research is descriptive and test the triangulation method.

The results showed that the current Doorsmeer Prima Mobil not yet take advantage of existing opportunities to the maximum. Strategies applied by Doorsmeer Prima Mobil not only use car washes services excellence strategy and marketing, but also has extensive business opportunities due to increased sales and flexible capital. Weaknesses with the highest value is the service and employees who are less skilled and experienced so that they can become a threat to the effort in the future to compete with similar businesses

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Terima kasih yang tak terkira saya ucapkan kepada Papa Drs. Mohd. Norman MM dan Mama Dra. Nursukma Suri M.Ag atas segala kasih sayang, doa dan dukungannya, serta kesabarannya selama ini. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga. Mec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE. Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE. Msi, selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. I

(5)

6. Ibu, Dra. Marhaini, M.Si. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini

7. Ibu

memberikan masukan, dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

8. Kepada seluruh Dosen Departemen Manajemen, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

9. Kepada kedua adikku Rizka Farahin Assania S.Ked dan Raynia Humairah Audy.

10.Kepada Pihak Doorsmeer Prima Mobil, Bang Faruq yang telah membantu memberikan panduan dan informasi terhadap pengerjaan skripsi ini.

11.Kepada Sahabatku: Boyke, Fariz “ane”, Ian “ngok”, Vidi, Wiwid, Mia, Winda, Kiki, Irul, Kenji, Bubu, Reza Mante, Agung, Cadak. Kepada para junior : Wita, Nindi, Ali, Dukun, Retno, Femy, Agus, Dayat, Dinnul, dan kepada teman-teman Manajemen stambuk 2006 dan adik-adik junior stambuk 2007 & 2008. Terima kasih.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya Rabbal alamin

Medan, Juli 2012 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

2.4. Faktor Eksternal & Faktor Internal ... 18

2.5. Analisis SWOT ... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.2 Analisis dan Pembahasan ... 43

4.2.1 ANALISIS SWOT {Kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), serta Ancaman (Threats)} yang dihadapi Doorsmeer Prima Mobil Medan ... 43

(7)

4.2.3. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks Internal

Factor Evaluation - IFE Matriks) ... 50

4.2.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ... 53

4.2.5 Diagram SWOT ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Dan Pendapatan Doorsmeer Prima Mobil

Jalan Karya Jaya No. 78 Medan (Januari-April 2012) ... 5

Tabel 2.1 Contoh Kekuatan dan Kelemahan ... 19

Tabel 2.2 Contoh Peluang dan Tantangan... 20

Tabel 3.1 Matriks SWOT ... 35

Tabel 4.1 Matriks SWOT Doorsmeer Prima Mobil Medan ... 46

Tabel 4.2 Tabel Pembobotan Internal ... 52

Tabel 4.3 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE Matriks) ... 52

Tabel 4.4 Tabel Pembobotan Eksternal ... 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 29

Gambar 3.2 Matriks SPACE ... 37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 40

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

(11)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP

KEPUTUSAN STRATEGI PADA DOORSMEER PRIMA MOBIL DI JALAN

KARYA JAYA KELURAHAN PANGKALAN MASHUR

KECAMATAN MEDAN JOHOR

Judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Keputusan Strategi Pada Doorsmeer Prima Mobil Di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), ancaman (Threats) pada Doorsmeer Prima Mobil Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif, Matriks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation – IFE Matrix), dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Factor Evaluation – EFE Matrix).

Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan uji triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Doorsmeer Prima Mobil Medan belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang diterapkan oleh Doorsmeer Prima Mobil Medan tidak hanya menggunakan strategi keunggulan jasa pencucian mobil dan pemasaran saja, tetapi juga memiliki peluang usaha yang luas dikarenakan peningkatan penjualan dan modal yang fleksibel. Kelemahan-kelemahan dengan nilai tertinggi adalah pelayanan dan karyawan yang kurang terampil dan berpengalaman sehingga dapat menjadi ancaman bagi usaha kedepannya yang harus bersaing dengan usaha sejenis. Kata Kunci : Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness),

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2002). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Perubahan kondisi pasar dan persaingannya adalah suatu keadaan yang sangat

sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang.

Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari

(13)

berpengaruh negatif merupakan gangguan bagi perusahaan, sedangkan perubahan

yang berpengaruh positif akan dapat menunjang kelangsungan hidup diperusahaan.

Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, baik itu faktor eksternal maupun

faktor internal.

Strategi untuk menghadapi lingkungan eksternal dapat ditetapkan dengan

mengetahui apa yang menjadi ancaman (Threats) dan apa yang menjadi peluang

(Opportunities) bagi perusahaan. Setelah mengetahui lingkungan eksternal yang

dihadapi, maka analisis lingkungan internal perlu dilakukan guna mengetahui apa

yang menjadi kekuatan (Strengths) dan apa yang menjadi kelemahan (Weaknesseses)

dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan selalu dapat beradaptasi dengan

lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan

dapat dicapai.

Penggunaan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, threats)

berawal dari bentuk yang paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun strategi

untuk mengalahkan musuh dalam setiap pertempuran, sampai menyusun strategi

untuk memenangkan persaingan bisnis dengan konsep cooperation dan competition.

SWOT merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahui keunggulan

dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan

(Strengths), kelemahan (Weaknesseses), peluang/kesempatan (Opportunitiess) dan

ancaman (Threats) yang dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan (Rangkuti, 2004:18).

(14)

menyadari kelemahan-kelemahan dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki untuk dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memenangkan persaingan maka perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaing.

Strategi perusahaan, khususnya strategi bersaing merupakan langkah yang tepat yang harus diterapkan dan direalisasikan oleh setiap perusahaan agar dapat bertahan di pasar. Seperti diketahui bahwa dunia usaha bersifat dinamis, oleh karena itu strategi bersaing mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan pada umumnya.

Strategi bersaing adalah mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Porter (2001:35) merencanakan strategi bersaing didasarkan kepada analisis lingkungan internal dan eksternal yang terdiri dari kekuatan, kelmahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dengan cara ini perusahaan dapat melihat kedudukan perusahaan di pasar dalam menentukan strategi bersaing agar dapat meningkatkan jumlah pelanggannya.

Perkembangan usaha kecil khususnya di bidang jasa telah berkembang secara pesat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin lama semakin bervariasi. Pesatnya perkembangan perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan industri-industri pelayanan jasa, termasuk dalam bidang jasa pencucian

mobil atau yang sering disebut Doorsmeer. Pertumbuhan usaha tersebut

(15)

dalam hal memperoleh konsumen dan mempertahankan kosumen tersebut. Usaha ini

merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang jasa, oleh karena berpengaruh di

bidang jasa maka produk dari usaha doorsmeer ini bersifat tidak berwujud

(intangible) tidak seperti perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang

menghasilkan barang jadi yang berwujud (tangible). Mengelola suatu perusahaan jasa

tidak sama dengan mengelola perusahaan manufaktur, dimana pihak manajer harus

mengelola pelayanan kepada pelanggannya, sementara usaha manufaktur harus

mengelola produksi barang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

(16)

Tabel 1.1

Jumlah Pelanggan Dan Pendapatan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

(Januari-April 2012)

Bulan Jumlah Pelanggan

Yang Berkunjung Pada Doorsmeer Prima

Mobil Medan

Jumlah Pendapatan Pada Doorsmeer Prima

Mobil Medan Per Bulan

Januari 815 Orang Rp. 5.250.000

Feburari 743 Orang Rp. 4.966.000

Maret 623 Orang Rp. 4.250.000

April 553 Orang Rp. 3.815.000

Sumber : Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

Daerah Johor adalah daerah yang padat penduduk dimana setiap tahunnya jumlah penduduk terus meningkat di daerah ini. Begitu juga dengan jumlah kendaraan bermotor di daerah ini, khususnya kendaraan roda 4. Hal ini menjadikan daerah Johor sebagai target yang potensial untuk usaha doorsmeer. Dapat dilihat dari banyaknya usaha serupa yang bermunculan di daerah tersebut dan menciptakan persaingan usaha. Doorsmeer Prima Mobil merupakan salah satu usaha yang berhasil memanfaatkan pasar potensial tersebut, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian diusaha tersebut.

Dalam meningkatkan jumlah pelanggannya, Doorsmeer Prima Mobil dituntut untuk dapat melakukan strategi bersaing yang efektif sehingga dapat memenangkan persaingan dan meningkatkan junlah pelanggannya. Doorsmeer Prima Mobil dalam merumuskan strategi dan kebijaksanaan perusahaan perlu menganalisis lingkungan yang terdiri dari lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

(17)

dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang akan berpengaruh terhadap penentuan strategi bersaing perusahaan supaya meningkatkan jumlah pelanggannya. Strategi bersaing yang efektif nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kegiatan usaha dalam memenangkan pasar yang ingin dicapai.Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk memilih judul skripsi yaitu : ”Analisis Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Dalam Pengambilan Keputusan Strategi Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor”.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana faktor-faktor eksternal (ancaman dan peluang) dan internal (kekuatan dan kelemahan) berpengaruh dalam pengambilan keputusan strategi Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor?”

1.3 Tujuan Penelitian

(18)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai sumber informasi bagi para wirausahawan dalam mendirikan dan menjalankan suatu usaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membuat keputusan strategi usaha.

2. Bagi peneliti, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala berpikir khususnya dalam bidang kewirausahaan.

3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Kecil

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada benak sebagian orang adalah sebuah toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi.

Usaha kecil adalah suatu usaha yang memiliki sepuluh gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai dua atau tiga bahkan lebih cabang. Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total aset maksimum Rp. 600 juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp. 600 juta.

Menurut UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum

(20)

berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya (Anoraga, 2002:45).

Definisi UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

Istilah entrepreneur dengan pemilik usaha kecil sering digunakan secara bersamaan. Walaupun memiliki banyak kesamaan, tetapi terdapat perbedaan signifikan antara keduanya dalam hal :

1. Jumlah kekayaan yang tercipta – usaha entrepreneurship menciptakan kekayaan secara substansial, bukan sekedar arus pendapatan yang menggantikan upah tradisional

2. Kecepatan mendatangkan kekayaan – sementara bisnis kecil yang sukses dapat menciptakan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang, entrepreneur menciptakan kekayaan dalam waktu yang lebih singkat,

misalnya 5 tahun.

(21)

4. Inovasi – entrepreneur melibatkan inovasi substansial melebihi usaha kecil. Inovasi menciptakan keunggulan kompetitif yang menghasilkan kemakmuran . Inovasi bisa dari produk atau jasa, atau dalam proses bisnis yang digunakan untuk menciptakan produk atau jasa.

2.1.2 Mendirikan Usaha Kecil

Usaha kecil rentan akan kegagalan yang umumnya terjadi dalam menerapkan sistem manajemen. Apakah system manajemen yang telah diterapkan sesuai dengan skala usaha atau disebabkan oleh human error merupakan dua kemungkinan penyebab kegagalan penerapan system manajemen dalam usaha kecil. Dalam memulai usaha Nickels (2005:189) menyatakan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membantu kesuksesan dalam berusaha, yaitu:

1. Planning your business

Merupakan langkah awal dalam memulai usaha. Business Plan berisikan tentang semua aspek dari bsinis yang akan dijalankan, antara lain adalah target pemasaran, keuntungan bisnis, sumber daya yang dimiliki, dan kualifikasi yang diinginkan pemilik usaha.

2. Financing your business

Memulai suatu usaha harus memiliki beberapa sumber daya modal yang potensial, yaitu: tabungan pribadi, keluarga, former employers (induk semang), lembaga keuangan dan peemrintah.

3. Knowing your customers (marketing)

(22)

yang tidak puas dengan keinginan dan kebutuhan mereka yang kedua hal tersebut mempunyai untuk membeli.

4. Managing your employees (human resources development)

Usaha – usaha yang telah tumbuh menjadi tidak mungkin bagi entrepreneur apabila mereka tidak mengupah, melatih, dan memotivasi

karyawannya akan menjadi titik kritis. 5. Keeping record (accounting)

Pemilik usaha sering mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam memulai dan menjalankan usaha kecil adalah aspek keuangan. Peranan komputer sangat diperlukan pada pencatatan keuanagn perusahaan dengan mencatat aktivitas keuanagn antara lain adalah penjualan, peengeluaran, dan keuntungan. Sistem komputerisasi yang sederhana cukup membantu usaha dalam pencatatan keuangan diantaranya adalah pengendalian persediaan, jumlah pelanggan dan daftar gaji.

2.2 Jasa

2.2.1 Pengertian Jasa

Menurut Kotler dalam Tjiptono (2005:16), menyatakan bahwa jasa sebagai salah satu bentuk produk dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu.

(23)

suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya yang tidak bisa diproses secara fisik.

Payne (2000:12), merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan manfaat) intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik dan tidak menghasilkan perubahan kepemilikan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa atau bisa juga tidak berkaitan dengan produk fisik. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya: bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan dan lain-lain.

Menurut Valarie dalam Lupiyoadi (2001:5), jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.

Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang di dalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun bagi pihak-pihak yang terlibat tidak sadar melakukannya. Contohnya, jasa pengobatan, jasa pengangkutan, jasa telekomunikasi, hiburan, dan berbagai macam jasa lainnya.

(24)

2.3 Keputusan Strategi 2.3.1 Konsep Strategis

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan keuntungan laba perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai apabila bagian pemsatan melakukan strategi untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemsaran, sehingga posisi perusahaan dapat dipertahankan.

Porter (2001:4) menyatakan bahwa strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut Kotler (2000:222), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan tiga strategi yaitu sebagai berikut:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dalam orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya strategi pengembangan pasar, strategi keuangan dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

(25)

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen misalnyastrategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.3.2 Keunggulan Bersaing

Tujuan pengembangan strategi yaitu agar perusahaan mampu bersaing dalam setiap keadaan, terutama pada saat kondisi ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan, sehingga perusahaan dituntut harus mempunyai keunggulan bersaing.

Keunggulan bersaing yaitu keunggulan atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan yang lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih tinggi. (Kotler, 2001:80)

(26)

Menurut Porter (2001:31) ada tiga pilihan strategi generik yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu:

1. Keunggulan biaya menyeluruh yaitu strategi keunggulan biaya dapat merevolusikan suatu industri dimana basisi persaingan historinya selama ini adalah sebaliknya dan para pesaing tidak siap baik secara pesepsi maupun ekonomis untuk mengambil langkah meminimalkan biaya.

2. Strategi differensiasi adalah mendifinisikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik.

3. Strategi fokus yaitu serangkaian tindakan integratif yang dirancang untuk memproduksi dan menawarkan barang atau jasa yang melayani kebutuhan persaingan tertentu, produk tertentu untuk pasar tertentu, atau pasar wilayah geografi tertentu atau biasanya disebut ceruk pasar.

Mengklasifikasikan strategi bersaing didasarkan pada peran yang dimainkan perusahaan dipasar yaitu:

a. Pemimpin pasar yaitu perusahaan yang memiliki keunggulan dalam pasar. b. Penantang pasar yaitu perusahaan yang menduduki urutan kedua dalam

industri.

c. Pengikut pasar yaitu perusahaan biasanya hanya mengikuti perkembangan pemimpin pasar.

(27)

2.3.3 Strategi Bersaing

Strategi bersaing adalah mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Porter,2001:35). Dalam penentuan strategi bersaing harus didasarkan kepada analisis lingkungan eksternal yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan seperti keadaan pasar, situasi persaingan, perkembangan teknologim keadaan ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, serta demografi. Sedangkan lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan pelayanan. Sehingga perusahaan dapat melihat situasi dan kondisi pasar dalam menerapkan strategi bersaing agar dapat meningkatkan jumlah nasabahnya.

Definisi Competitive Marketing Strategy atau strategi bersaing menurut Porter (2001:16) adalah kombinasi antara akhir (tujuan) yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan alat (kebijaksanaan) dan perusahaan berusaha sampai kesana.

Pokok perumusan strategi bersaing yaitu menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya, walaupun lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi kekuatan-kekuatan sosial dan ekonomi. Aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri perusahaan tersebut dapat bersaing.

(28)

pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk mendapaykan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, perang iklan, memberikan hadiah, introduksi produk dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi bersaingnya.

2.3.4 Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis yang berorientasi dengan pasar yaitu proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar sasaran, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis yaitu untuk membentuk dan menyempurnakan bisnis serta produk perusahaan supaya memenuhi sasaran keuntungan dan pertumbuhan. (Kotler, 2001:71).

Perencanaan strategis memberika kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan yang dapat meningkatkan ketanggapan dan berfungsinya perusahaan. Perencanaan strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas mengenai perusahaan. Selain itu perencanaan strategis memungkinkan perusahaan mempersiapkan diti menghadapi lingkungan kegiatan yang cepat berubah. Proses perencanaan strategis adalah sebagai berikut:

1. Penetapan misi bisnis

2. Analisis lingkungan eksternal 3. Analisis lingkungan internal 4. Perumusan tujuan

(29)

6. Perumusan program 7. Implementasi strategi

8. Pengawasan terhadap lingkungan eksternal dan internal.

2.4 Faktor Eksternal & Faktor Internal

Sebelum melakukan analisis tehadap lingkungan usaha (faktor-faktor eksternal) dan kondisi sumber daya (faktor-faktor internal) perlu di perhatikan sifat telaah faktor eksternal dan internal.

1) Faktor Eksternal :

a. Mengembangkan daftar peluang yang dapat dimanfatkan dan ancaman yang perlu dihindarkan

b. Tidak bertujuan mengembangkan daftar panjang dan lengkap semua faktor ksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian misi dan visi. c. Mengenali faktor-faktor kunci saja dan menawarkan respons yang

mungkin dilakukan. 2) Faktor Internal:

a. Semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan, tidak satu pun yang kuat atau lemah di segala bidang.

b. Tidak mungkin melakukan peninjauan semua bidang fungsional organisasi (pemasaran, keuangan, akunting, manajemen, sistem akuntansi komputer, produksi dan operasi) dan sub-bidang secara mendalam.

(30)

1. Faktor Internal

Kekuatan (strength) segala sesuatu yang bagus yang dapat di perbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting. Kekuatan itu dapat berupa keahlian (skill) , keunggulan/kompetensi inti (core competence), sumber daya, kemampuan bersaing, teknologi superior dan

lain-lain. Kelemahan (weakness) adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan. Berikut adalah contoh kekuatan dan kelemahan:

Tabel 2.1

Contoh Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness) : 1. keunggulan inti

2. keuangan bagus 3. reputasi baik 4. pemimpin besar

5. mencapai skala ekonomi 6. tehnologi canggih 7. biaya rendah

8. periklanan lebih baik 9. inovasi produk 10. berpengalaman 11. pabrik lebih bagus

1. arah strategi tidak jelas 2. fasilitas using

3. profibilitas kurang 4. manajemen kurang 5. keahlian tidak pas 6. reputasi kurang

7. kurang riset dan pengembangan 8. citra pasar jelek

9. jaringan distribusi kurang 10. pemasaran kurang

11. biaya tinggi

Sumber: Situmorang & Dilham (2007)

(31)

2. Faktor Eksternal

Peluang pasar merupakan faktor terbesar yang membentuk strategi perusahaan. Peluang industri berbeda dengan peluang perusahaan. Tidak semua perusahaan bisa memanfaatkan peluang industri. Hal ini tergantung dengan posisi dan kemampuan perusahaan dalam mengejar peluang yang ada.

Tabel 2.2

Contoh Peluang dan Tantangan

Peluang (opportunities) Tantangan (threats) : 1. tambahan grup konsumen

2. masuk pasar/segmen baru 3. mengisi kekosongan barang 4. integrasi vertical

5. terjadi pertumbuhan

1. persaingan biaya rendah 2. barang subsitusi naik 3. pertumbuhan pasar lambat 4. perubahan peraturan/UU 5. perubahan selera konsumen

Sumber: Situmorang & Dilham (2007)

Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi daya tarik dari suatu situasi perusahaan , tetapi intinya di perlukan untuk pelaksanaan suatu strategi. Untuk bisa cocok dan sesuai dengan situasi perusahaan, strategi harus ditujukan untuk mencapai peluang dan sesuai dengan kapabilitas perusahaan. Pentingnya analisis SWOT menyangkut evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, serta menggambarkan kesimpulan mengenai daya tarik situasi perusahaan untuk pelaksanaan suatu strategi (strategic action).

Analisis lingkungan eksternal dipengaruhi oleh beberapa faktor (Jatmiko, 2003:30) yaitu:

(32)

2. Ekonomi, mencakup tingkat inflasi, tingkat bunga, defisit, atau surplus neraca perdagangan, defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan pribadi, tingkat simpanan perusahaan dan produk domestik bruto.

3. Politik/hukum, mencakup hukum perpajakan, filosofi, hukum pelatihan tenaga kerja, kebijakan dan filosofi pendidikan.

4. Sosial budaya mencakup wanita dalam angkatan kerjam, variasi dalam angkatan kerja, perilaku atas kualitas kerja, pertimbangan mengenai lingkungan, pergeseran dalam prepensi mengenai karakteristik produk dan jasa.

5. Teknologi mencakup inovasi produk, inovasi proses, aplikasi pengetahuan, fokus pada biaya penelitian pengembangan yang didukung pemerintah maupun swasta, dan teknologi komunikasi baru.

Analisis lingkungan internal meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Membentuk suatu komite yang melibatkan wakil-wakil manajer dan karyawan dari seluruh bagian fungsional yang ada di dalam organisasi/perusahaan dan dilibatkan untuk melakukan analisis dan menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan organisasi/ perusahaan.

(33)

3. Kesimpulan dan keputusan.

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) adalah Matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

2.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakneses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini.

Analisis SWOT sendiri membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal. Dengan analisis ini akan dihasilkan empat kemungkinan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk semakin meningkatkan jumlah pelanggannya.

(34)

dasra dua alasan. Pertama, setiap perubahan dalam lingkungan eksternal bisa menimbulkan dampak serius pada perusahaan. Kedua, langkah ini memberikan peluang untuk menyusun aspek-aspek terpenting untuk dievaluasi.

SWOT singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), threat (tantangan). Analisis SWOT berisi evaluasi faktor

internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahannya dan faktor eksternal berupa peluang dan tantangan. Strategi yang dipilih harus sesuai dan cocok dengan kapabilitas internal perusahaan dengan situasi eksternalnya. Analisi SWOT hanya bermanfaat dilakukan apabila telah secara jelas ditentukan delam bisnis apa beroprasi dan kearah mana perusahaan menuju ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan keberhasilan organisasi/manajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran organisasi selama 3-5 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stakeholder.

Dalam praktik sering ditemui bahwa penggunaan analisis SWOT sebagai alat perencanaan stratagis tidak memberikan hasil yang diharapkan, yang disebabkan salah satu atau gabungan dari faktor-faktor sebagai berikut :

(35)

b. Data dan informasi yang digunakan kurang lengkap, kurang spesifik dan kurang akurat, sehingga dalam perumusan faktor stratagisnya tidak focus. c. Analisis lebih di tekankan kepada kecanggihan metode dan bukan kepada

filososfi, kesungguhan dalam melakukan analisis serta kegunaan hasil SWOT itu sendiri.

d. Terlalu beragamnya pendekatan analisis yang dikenal dan ditawarkan, tetapi relatif sedikitnya referensi dan bahan bacaan yang komprehensif dan studi kasus yang ada yang menyebabkan model dan pendekatan yang digunakan sering kurang sesuai dengan karakter organisasi yang bersangkutan.

e. Pemberiaan bobot dan peringkat diatur sedemikian rupa untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang diinginkan atau tidak digunakan dengan semestinya. Karena itu tidak jarang terjadi, sekalipun analisis SWOT menempatkan perusahaan pada kuadran yang menghendaki perusahaan memilih strategi konsolidas , tetapi dari sasaran-sasaran dan program yang ditetapkan perusahaan justru mencerminkan strategi ekspansi (Situmorang & Dilham, 2007:106).

(36)

1. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar. Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Rintangan masuk yaitu skala ekonomis, diferensiasi, kebutuhan modal, akses saluran industri dan kebijakan pemerintah.

2. Tekanan dari produk pengganti

Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing dalam arti yang luas dengan industri-industri yang menghasilkan produk pengganti. Mengenali produk pengganti adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk industri. Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian adalah produk yang mempunyai kecenderungan untuk memilih harga atau prestasi yang baik ketimbang produk industri dan dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.

3. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar-menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Dalam hal ini pembeli cenderung untuk mencari harga yang menguntungkan dan menggunakan dananya untuk melakukan pembelian.

4. Kekuatan tawar-menawar pemasok

(37)

produk atau jasa yang akan dibeli. Kondisi yang menentukan kekuatan pemasok tidak hanya dapat berubah melainkan juga sering kali berada diluar kekuasaan perusahaan. Perusahaan dapat memperkuat ancamannya untuk melakukan integrasi balik, mencoba menghilangkan daya pelatihan dan sebagainya.

5. Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan defensik guna menciptakan posisi yang aman terhadap kelima kekuatan pesaing.

Dengan analisis SWOT, perusahaan dapat melihat evaluasi keseluruhan kekuatan (strengths), kelemahan (waknesses), peluang (opportunities), dan hambatan (threats). Tujuan mengadakan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk mengeksploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan mengurangi atau menghilangkan ancaman dan gangguan yang membahayakan posisi perusahaan di pasar, dalam rangka mempertinggi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan jumlah pelanggannya.

2.6 Penelitian Terdahulu

(38)

untuk menganalisis pengaruh anjak internal yang mana Terdiri dari sumber daya manusia, keuangan, teknis produksi dan operasi, dan pasar atau aspek pemasaran untuk Kinerja Usaha Kecil dan mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor Eksternal Yang Terdiri dari kebijakan Pemerintah, ekonomi sosial dan budaya, dan aspek terkait lembaga peran dan Memiliki efek signifikan positif untuk anjak internal usaha kecil dan (2) faktor eksternal dengan kebijakan Pemerintah Terdiri dari, ekonomi sosial dan budaya, dan aspek terkait peran lembaga Memiliki efek signifikan positif dan kinerja usaha kecil dan mikro dan (3) faktor Internal yang terdiri dari sumber daya manusia, keuangan, teknis produksi dan operasi, dan pasar atau aspek pemasaran memiliki efek signifikan positif dan kinerja usaha kecil dan mikro.

Ginting (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisis SWOT terhadap strategi pemasaran jasa pada Hotel Danau Toba Internasional Medan.” Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pengidentifikasian, penganalisaan, penerapan dan pengendalian SWOT dalam lingkungan eksternal dan internal secara efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan sebagaimana diharapkan perusahaan dalam pemilihan strategi yang tepat dalam pengambilan keputusan strategi yang sesuai untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan yang optimal.

2.7 Kerangka Konseptual

(39)

sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2004:49).

Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu situasi

juga dapat mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian

strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping

memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal.

Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strength, Weakness, Opportunity,

dan Threats dari organisasi, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi,

analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisis lingkungan

internal (Strengths-Weaknesses) dan lingkungan eksternal (Opportunities-Threats)

perusahaan adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan (Rangkuti, 2004:18).

1. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal terdiri dari peluang pasar dan tantangan yang merupakan faktor terbesar yang membentuk strategi perusahaan. Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi daya tarik dari suatu situasi perusahaan, tetapi intinya diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi (Situmorang, 2010). 2. Faktor Internal

(40)

yang merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan (Situmorang, 2010).

3. Keputusan Strategi

Porter (2001:4) menyatakan bahwa strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Strategi bersaing adalah mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Porter, 2001:35).

Kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut :

Sumber : Rangkuti (2004), Situmorang (2010) dan Porter (2001)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Faktor Eksternal

(X1)

Keputusan Strategi

(Y)

(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif (kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Data deskriptif dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survei, wawancara, ataupun observasi (Kuncoro, 2003:8).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga Mei 2012.

3.3. Batasan Operasional

Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi hanya pada analisis SWOT yaitu peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi keputusan strategi Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor.

(42)

Variabel `yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: X1

Peluang (Oppurtunities) dan ancaman (Threats) : Faktor Eksternal

X2

Kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) : Faktor Eksternal

Y : Keputusan Strategi

Keunggulan Biaya, Differensiasi dan Fokus 3.3.1 Defenisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Faktor Eksternal (X1

Faktor Eksternal terdiri dari persaingan, pemasok dan selera konsumen yang dikelompokkan kedalam peluang dan ancaman.

)

a) Peluang (Opportunities)

Opportunities merupakan faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan

(43)

b) Ancaman (Threats)

Threats merupakan faktor-faktor eksternal negatif yang merintangi

keputusan strategi Doorsmeer Prima Mobil untuk mencapai tujuannya seperti persaingan, selera konsumen yang berubah-ubah dan pemasok. b. Faktor Internal (X2

Merupakan kualitas internal yang dimiliki oleh Doorsmeer Prima Mobil yang terdiri dari aspek pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan produksi pada Doorsmeer Prima Mobil yang dikelompokkan ke dalam kekuatan dan kelemahan.

)

a) Kekuatan (Strengths)

Strengths merupakan faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap

keputusan strategi Doorsmeer Prima Mobil dengan keunggulan kompetitif pada aspek keuangan, pemasaran, SDM dan produksi.

b) Kelemahan (Weaknesss)

Weaknesss merupakan faktor-faktor internal negatif yang merintangi

keputusan strategi Doorsmeer Prima Mobil terhadap sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik atau tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya,

sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut untuk mencapai

tujuannya.

c. Keputusan Strategi (Y)

(44)

3.4. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2005:74), populasi adalah wilayah yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer ataupun pemilik usaha Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 1 orang. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:73). Sampel yang digunakan adalah pihak perusahaan Doorsmeer Prima Mobil yaitu pemilik usaha Doorsmeer Prima Mobil yan berjumlah 1 orang.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : 1) Data Primer

(45)

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.6. Teknik Pengumpulan Data 1) Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam sehingga dipakai metode depth interview. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik usaha Doorsmeer Prima mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor.

2) Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di Doorsmeer Prima mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

3) Studi Dokumentasi

(46)

3.7 Metode Triangulasi

Dalam penelitian kualitatif ini peneliti melakukan uji validitas dilakukan dengan cara triangulasi (metode penelitian kualitatif) yakni dilakukan wawancara sekaligus observasi terhadap beberapa orang pelanggan Doorsmeer Prima mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor.

3.8. Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Deskriptif.

Analisis Deskriptif merupakan cara untuk mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan, kemudian untuk merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran dan informasi yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman serta keputusan strategis Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Medan Johor.

b. Matriks SWOT dan Matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE)

(47)

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT

(48)

analisis pada tabel Matriks Swot dipetakan pada Matriks Space dengan cara sebagai berikut:

a. Sumbu horisontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman

b. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut:

c. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman makan nilai y > 0 dan sebaliknya ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y < 0

d. Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x > 0 dan sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x < 0

Kuadran I

(49)

yang ada secara maksimal. Dimana perusahaan harus menerapkan strategi yang mendukung kebijakan agresif.

Kuadran II

b. Dalam posisi kuadran II, meskipun perusahaan menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya. Pada posisi ini perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang dalam jangka panjang, dimana dilakukan melalui strategi diversifikasi produk atau pasar.

Kuadran III

c. Dalam kuadran III, perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal. Dalam kondisi ini fokus perusahaan adalah meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan.

Kuadran IV

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Usaha Doorsmeer Prima Mobil

Doorsmeer Prima Mobil adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa service mobil, berdiri pada tahun 2005. Pemilik Doorsmeer Prima Mobil adalah

Farouq Jamaluddin Army. Doorsmeer Prima Mobil terletak di Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang berdiri di atas areal tanah seluas 40 m x 45 m atau sekitar 1800 m2. Pada awalnya usaha ini hanya bergerak dalam bidang jasa pencucian mobil kendaraan roda empat. Kemudian pemilik mengembangkan usahanya pada bidang bengkel kendaraan roda empat. Usaha Doorsmeer Prima Mobil pada awalnya hanya memiliki fasilitas perawatan pencucian mobil saja. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu dan peluang usaha yang menjanjikan dengan pangsa pasar yang besar, pemilik Doorsmeer Prima Mobil pun memberi perhatian khusus dengan mengembangkan lagi berbagai fasilitas yang ditawarkan kepada pasar atau konsumennya. Usaha ini mulai berkembang, tidak hanya dari jasa yang ditawarkan dan peralatan yang digunakan saja, namun juga perhatian lebih yang diberikan kepada konsumennya. Doorsmeer Prima Mobil juga menjadi tempat perkumpulan bagi salah satu komunitas mobil yang ada di Medan, yaitu yang bernama Indonesia Kijang Club (IKC).

4.1.2 Visi dan Misi Usaha

a. Visi : Menjadi perusahaan jasa perawatan atau jasa service mobil yang bermutu sehingga menjadi pilihan yang baik untuk melakukan perawatan kendaraan mobil.

(51)

b. Misi : Meningkatkan dan memberikan pelayanan jasa service mobil yang memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan melebihi apa yang diharapkan konsumen yang dipenuhi oleh perhatian, kenyamanan, dan kepuasan.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan dalam pelaksanaan tugas suatu perusahaan atau organisasi. Struktur organisasi menunjukkan menunjukkan kerangka kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja. Struktur organisasi suatu perusahaan terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal, oleh karena itu diperlukan suatu bagan organisasi untuk menggambarkannya. Dalam bagan akan diperlihatkan susunan-susunan, fungsi-fungsi, dan saluran organisasi serta bagaimana hubungan didalamnya. Struktur Organisasi Doorsmeer Prima Mobil dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sumber: Doorsmeer Prima Mobil Medan, 2012

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Doorsmeer Prima Mobil Medan

Pemilik

Kasir Kepala Mekanik Doorsmeer

Anggota Doorsmeer

(52)

4.1.4 Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing satuan organisasi dapat diuraikan secara terperinci, kecuali untuk pemilik yang merupakan pimpinan puncak perusahaan dan juga sebagai pemiliki saham dan pembuat rencana strategis yang berarti tidak terlalu terlibat secara langsung dalam kegiatan operasional.

1. Pemilik

a. Memimpin jalannya usaha, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan operasional, membina, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan operasional sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta visi dan misi perusahaan.

b. Merencanakan kegiatan pemasaran dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang.

c. Mengawasi standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya .

d. Mengawasi penggunaan fasilitas atau peralatan doorsmeer dalam memberikan pelayanan pada konsumen.

e. Melakukan pengembangan dalam bidang pengerjaan suatu masalah terutama dalam penggunaan teknologi agar semua anggotanya mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang service mobil.

2. Kasir

a. Melayani pemabayaran jasa oleh konsumen.

b. Menagaudit sistem atau prosedur pembayaran pada Doorsmeer Prima Mobil Medan.

(53)

d. Melakukan pembukuan dan membuat laporan keuangan usaha. 3. Kepala Doorsmeer

a. Mengawasi pelaksanaan pengerjaan pencucian mobil oleh anggota-anggotanya.

b. Melayani setiap keinginan dan kebutuhan pelanggan seputar pencucian mobil.

c. Mengawasi ketersediaan persediaan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan operasional perusahaan.

d. Mengawasi keluar masuknya persediaan bahan-bahan kebutuhan operasional.

e. Belanja atau membeli bahan-bahan yang kurang atau bahan-bahan yang sudah habis.

4. Mekanik

a. Melaksanakan pengerjaan pada perawatan mesin mobil dan bagian-bagian lainnya.

b. Menanggapi setiap keinginan dan kebutuhan pelanggan mengenai masalah-masalah pada mobi pelanggan.

5.Asisten Mekanik

Membantu mekanik dalam pengerjaan mobil. 6. Anggota doorsmeer

Melakukan pengerjaan pencucian mobil. 4.1.5 Fasilitas dan Pelayanan

(54)

Untuk itu, Doorsmeer Prima Mobil menyediakan berbagai macam pelayanan untuk memuaskan pelanggannya. Adapun jenis-jenis jasa yang ditawarkan : 1. Cuci Mobil (Doorsmeer)

Doorsmeer Prima Mobil memberikan pelayanan pencucuian mobil yang meliputi pencucian keseluruhan body dan kolong serta pembersihan jok atau bagian dalam mobil.

2. Perbaikan atau perawatan mesin

Pelayanan ini merupakan pelayanan dalam segala hal yang berhubungan dengan kondisi mobil, seperti: pengecekan kondisi mesin mobil, rem, roda atau penggerak, kelistrikan dan sebagainya. Disamping itu beberapa jasa lain yang ditawarkan, antara lain:

3. Ganti oli mesin, yaitu penggantian pelumas mesin secara berkala sesuai dengan aturan kendaraan serta oli yang digunakan.

4. Pelayanan Salon Mobil

Pelayanan agar mobil memiliki tampilan yang lebih dari biasanya seperti pengilapan seluruh bagian mobil sehingga mobil terlihat seperti baru.

4.2 Analisis dan Pembahasan

4.2.1 ANALISIS SWOT {Kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), serta Ancaman (Threats)} yang dihadapi Doorsmeer Prima Mobil Medan

(55)

lingkungan perusahaan, karena pengaruh lingkungan tersebut senantiasa berinteraksi.

a. Kekuatan (Strengths) Doorsmeer Prima Mobil Medan

Doorsmeer Prima Mobil Medan memiliki kekuatan-kekuatan yang secara umum dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, antara lain: 1. Harga yang murah

2. Menggunakan produk pencucian mobil yang bermutu dan berkualitas 3. Tempat yang aman

4. Fasilitas yang memadai 5. Lokasi yang strategis 6. Modal yang kuat 7. Promosi yang kuat

b. Kelemahan (Weaknesses) Doorsmeer Prima Mobil Medan.

Kelemahan adalah salah satu faktor internal yang menjadi penghalang bagi perusahaan dalam mengembangkan serta melaksanakan aktivitasnya yang mengganggu pencapaian tujuan perusahaan. Adapun kelemahan Doorsmeer Prima Mobil Medan antara lain:

1. Pelayanan yang kurang professional 2. Ruang tunggu yang kurang nyaman

(56)

c. Peluang (Opportunities) Doorsmeer Prima Mobil Medan

Peluang adalah salah satu faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh Doorsmeer Prima Mobil Medan dalam mencapai tujuannya, antara lain: 1. Peningkatan konsumen karena pertumbuhan penduduk yang meningkat di

daerah tersebut.

2. Memiliki pelanggan yang setia dan loyal 3. Pinjaman modal yang fleksibel

d. Ancaman (Threats) Doorsmeer Prima Mobil Medan

Ancaman adalah faktor eksternal negatif yang dapat mengahambat Doorsmeer Prima Mobil Medan dalam mencapai tujuan, antara lain:

1. Pendatang baru pada usaha sejenis 2. Harga Bahan baku naik

3. Perubahan selera konsumen

4. Kondisi lingkungan tidak terkendali: padatnya lalu lintas disekitar doorsmeer

5. Pesaing memberi fasilitas doorsemeer yang lengkap

6. Banyaknya doorsmeer baru dengan harga yang lebih murah 4.2.2 Matriks SWOT(Strenght, Weakness, Opportunity, Threats)

(57)

yang semakin kompetitif. Matriks SWOT Doorsmeer Prima Mobil Medan dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Matriks SWOT Doorsmeer Prima Mobil Medan

IFAS

EFAS

KEKUATAN (STRENGTHS-S)

a. Harga yang murah b. Menggunakan produk

pencucian mobil yang bermutu dan berkualitas

c. Tempat yang aman d. Fasilitas yang memadai e. Lokasi yang strategis f. Modal yang kuat g. Promosi yang kuat

KELEMAHAN (WEAKNESS-W)

a. Pelayanan yang kurang professional

b. Ruang tunggu yang kurang nyaman c. Area parkir yang sempit

karena berada dekat dengan jalan

d. Karyawan yang kurang terampil dan

berpengalaman PELUANG (OPPORTUNITIES-O)

a. Peningkatan penjualan karena pertumbuhan penduduk yang meningkat di daerah tersebut.

b. Memiliki pelanggan yang loyal

c. Pinjaman modal yang fleksibel

STRATEGI SO

a. Menggunakan produk pencucian yang bervariasi

b. Mengalokasikan modal untuk ekspansi bisnis dan keperluan promosi

c. Menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan.

STRATEGI WO

a. Pemberian pelatihan intensif pada karyawan b. Pengaturan dan

perluasan area

a. Pendatang baru pada usaha sejenis

b. Harga Bahan baku naik c. Perubahan selera konsumen d. Pesaing memberi fasilitas

salon yang lengkap e. Banyaknya doorsmeer baru

dengan harga yang lebih murah

f. Pesaing menggunakan jasa teknologi mencuci mobil

STRATEGI ST

a. Membuat perjanjian eksklusif dengan distributor

b. Membuat harga promo/diskon bagi pelanggan yang loyal c. Menambah fasilitas yang

beragam

d. Menggunakan produk pencucian produk yang ramah lingkungan

STRATEGI WT

a. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan membentuk gathering

b. Membentuk komunitas mobil

c. Melakukan update pelayanan yang lebih inovatif dan unik.

Sumber : Data diolah peneliti, 2012

IFAS : Internal Strategic Factors Analysis Summary Doorsmeer Prima Mobil Medan EFAS : External Strategic Factors Analysis Summary Doorsmeer Prima Mobil Medan

Matriks SWOT pada Tabel 4.1 diatas menghasilkan empat sel alternatif strategis yang dapat diambil kesimpulan oleh pimpinan perusahaan dalam menjalankan usaha menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

1. Strategi SO

a. Menggunakan produk pencucian yang bervariasi

(58)

wanginya dapat disesuaikan dengan selera pelanggan masing-masing. b. Mengalokasikan modal untuk ekspansi bisnis dan keperluan promosi

Modal yang dimiliki bersifat fleksibel dimana dapat dialokasikan untuk banyak hal seperti penggunaan produk pencucian baru, perluasan lahan pencucian mobil, perluasan area parkir maupun sarana promosi seperti pembuatan spanduk, brosur dan katalog yang menarik bagi pelanggan. c. Menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan.

Fasilitas yang memadai dan lokasi yang aman tidak cukup untuk memperthankan loyalitas pelanggan, untuk itu dapat dibuat suatu strategi baru seperti penambahan fasilitas seperti AC, TV, majalah maupun jika modal memadai diberikan fasilitas pemijatan atau salon kecantikan bagi pelanggan sehingga semakin nyaman dalam menunggu di ruang tunggu. Keamanan juga perlu ditingkatkan dimana mobil sangat rentan untuk menjadi objek pencurian, dimana dapat direkrut satu orang karyawan baru yang bertindak sebagai satpam.

2. Strategi WO

a. Pemberian pelatihan intensif pada karyawan

(59)

b. Pengaturan dan perluasan area parkir

Pelanggan yang datang cukup banyak jumlahnya setiap harinya sehingga lahan parkir yang tidak memadai perlu diperluas lagi dan menggunakan jasa pengatur parkir yang berpengalaman sehingga tidak menyebabkan kekurang nyamanan pelanggan.

c. Peningkatan pelayanan yang berkualitas

Pelayanan yang kurang ramah perlu ditingkatkan dengan menciptakan budaya kerja dari karyawan untuk selalu ramah melayani dan mengutamakan kehangatan penyambutan seperti memberikan senyum dan salam yang ramah sehingga pelanggan merasa nyaman berada di lokasi doorsmeer.

d. Penambahan fasilitas di ruang tunggu

Fasilitas ruang tunggu yang sempit dan kurang nyaman dapat diatasi dengan penambahan pendingin ruangan, pemberian fasilitas hiburan seperti TV dan majalah maupun pemberian minuman dan makanan ringan. 3. Strategi ST

a. Membuat perjanjian eksklusif dengan distributor

Sebagai nilai tambah, usaha doorsmeer Prima Mobil juga menjual oli untuk keperluan mobil tiap pelanggan. Untuk menekan biaya bahan baku maka pemilik perlu melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak distributor oli tersebut dimana dapat menghasilkan sistem win-win solution bagi kedua pihak.

b. Membuat harga promo/diskon bagi pelanggan yang loyal

(60)

strategi promosi yang jitu seperti pemberian diskon pencuciam mobil apabila telah melakukan pencucian minimal 2 kali dalam sebulan maupun harga promo seperti harga pencucian lengkap dengan harga reguler.

c. Menggunakan produk pencucian produk yang ramah lingkungan

Isu global warming yang sedang hangat dibicarakan mengharuskan setiap individu/kelompok masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan, hal ini dapat digunakan selain untuk nilai moral dan sosial dapat digunakan untuk penciptaan nilai daya saing atau pembeda dari usaha lain, dimana usaha Doorsmeer Prima Mobil dapat menggunakan bahan baku pencucian mobil yang ramah lingkungan dan disosialisasikan pada pelanggan untuk menarik respon yang positif mengenai kelestarian lingkungan.

4. Strategi WT

a. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan membentuk gathering Menjalin keakraban dan hubungan sosial yan baik dengan pelanggan tidak hanya dilakukan di dalam lokasi usaha saja, namun dapat dilakukan di luar lokasi usaha dengan membuat acara-acara sosial seperti acara makan, acara amal dan acara bakti sosial untuk melakukan tanggung jawab sosial dengan masyarkat setempat sehingga dapat menciptakan promosi dari mulut ke mulut yang positif dari pelanggan.

b. Membentuk komunitas mobil

(61)

organisasi permobilan dengan segala aktivitas yang positif dan dapat menjadi sarana promosi usaha kedepannya.

c. Melakukan update pelayanan yang lebih inovatif dan unik.

Pencarian informasi mengenai pelayanan yang sedang menjadi tren perlu dilakukan untuk menambah wawasan dan menciptakan pemikiran yang inovatif sehingga dapat menjadi inspirasi kedepannya untuk mengikuti perubahan selera pasar, seperti yang sedang marak adalah sistem car wash yang dimana mobil tetap berjalan selama pencucian mobil, hal ini merupakan salah satu inspirasi yang dapat dijadikan bahan acuan untuk kedepannya.

4.2.3. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks Internal Factor Evaluation - IFE Matriks)

Menurut David (2009:206), Matriks Evaluasi Faktor Internal adalah formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengindetifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak harus dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam beberapa tahap antara lain:

a. Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi, kemudian gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah sedetail mungkin, gunakan persentase, ratio, dan angka komparatif. b. Berikan bobot berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)

(62)

faktor mengindikasikan tingkat penting relatif memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.

c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor dalam mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan tidak penting (peringkat 1), atau agak penting (peringkat 2), penting (peringkat 3), dan sangat penting (peringkat 4). Perhatikan kekuatan harus mendapatkan nilai 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan nilai 1 atau 2. d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat rata-rata tertimbang

untuk masing-masing variabel.

e. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata tertimbang organisasi.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Dan Pendapatan Doorsmeer Prima Mobil
Tabel 2.1  Contoh Kekuatan dan Kelemahan
Tabel 2.2  Contoh Peluang dan Tantangan
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait