• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni-September 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni-September 2011"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT

POLIOMIELITIS PADA BALITA DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE JUNI-SEPTEMBER 2011

Oleh:

RINI Y ANDALIA 080100197

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP Haji

Adam Malik Medan Periode Juni-September 2011

Nama : RINI Y ANDALIA

NIM : 080100197

Pembimbing Penguji I

dr.Hasanul Arifin, SpAn,KAP,KIC dr. T.Siti Hajar Haryuna,Sp.THT

NIP.19510423 197902 1 003 NIP.19790620 200212 2 003

Penguji II

NIP. 19710224 200801 1 007 dr. Johni Marpaung,Sp.OG

Medan, Desember 2011 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

NIP. 19540220 198011 1 001

(4)

ABSTRAK

Poliomielitis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan. Sebagian besar kasus polio terjadi pada balita berusia antara 3-5 tahun.Cara penularan yang paling mudah adalah dari orang ke orang dan pencegahan yang paling utama adalah imunisasi aktif. Dalam World Health Assembly 1988 yang diikuti sebagian besar negara di dunia, di buat kesepakatan untuk melakukan Eradikasi Polio (ERAPO) tahun 2000. artinya dunia bebas polio pada tahun 2000. Program Erapo pertama dilakukan imunisasi sesuai rekomendasi WHO sejak lahir 4 kali dengan interval 6-8 kali per minggu (Fadizah,2005)

Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit poliomielitis pada balita di RSUP.Haji Adam Malik,Medan.

Penelitian ini bersifat deskriptif dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 50 responden .Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan pendekatan cross sectional.

Dari 50 responden berdasarkan pengertian mayoritas kelompok umur antara 26-30 tahun,yaitu sebanyak 22 orang (44%) dan yang paling rendah 36-40 tahun yaitu sebanyak 3 responden (6%). Dan mayoritas Berpendidikan Tinggi (D-1,D-2,D-3,D-4,S-1,S-2,S-3,) yaitu sebanyak 30 orang (60%) dan minoritas berpendidikan dasar SD yaitu sebanyak 3 orang (12%).serta mayoritas pekerjaan ibu tidak bekerja atau IRT sebanyak 26 orang (52%) dan minoritas bekerja sebanyak 24 orang (48%),dan Dari 50 orang responden yang memperoleh sumber informasi secara langsung 35 orang (70%) dan secara tidak langsung 15 orang (30%).Dari Penelitian ini Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP.H Adam Malik adalah berpengetahuan Cukup.

Saran diharapkan kepada para ibu yang memiliki balita agar lebih banyak mencari informasi tentang penyakit poliomielitis ini agar penyakit ini dapat dicegah sejak dini.

(5)

ABSTRACT

Poliomyelitis is an infectious disease caused by a virus and can result in paralysis. Most cases of polio occurred in infants aged between 3-5 . transmission is most easily from person to person and most primary prevention is active immunization. World Health Assembly in 1988 which followed most of the countries in the world, made an agreement to conduct Polio Eradication (ERAPO) 2000. it means the world polio-free in 2000. Erapo program first performed according to WHO recommended immunizations from birth 4 times at intervals of 6-8 times per week .

General purpose of this study was to determine the picture of maternal knowledge about the disease poliomyelitis in infants in RSUP.Haji Adam Malik, Medan.

This research is descriptive conducted using a questionnaire to 50 respondents. Sampling was conducted with a total sampling method with cross

sectional approach.

Of the 50 respondents based on understanding the majority of the age group between 26-30 years, as many as 22 people (44%) and lowest 36-40 years as many as three respondents (6%). Higher educated and the majority (D-1, D-2, D-3, D-4, 1, 2, S-3,) as many as 30 people (60%) and minority primary school education is as much as 3 people (12%). and the majority of mothers do not work or work of IRT as many as 26 people (52%) and minorities working as many as 24 people (48%), and of the 50 respondents who obtained information directly source 35 people (70%) and indirectly 15 people (30%).

Advice is expected to mothers who have young children in order to seek more infomation about the disease poliomyelitis is so the disease can be prevented early on.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya, Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni-September 2011 dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam karya tulis ilmiah ini

masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesa-besarnya kepada dr. Hasanul

Arifin,Sp.An,KIP,KIC selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. Ibu dr. Masitha Dewi Sari, Sp. M selaku Dosen Penasihat Akademik

(7)

4. Ibu dr. Siti Hajar Haryuna,Sp.THT dan Bapak dr. Jhoni Marpaung,Sp.OG

selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk

kesempurnaan karya tulis ilmiah ini

5. Seluruh Dosen dan Pegawai di FK USU

6. Ayahanda Hj.Sarluman Siregar,SH dan Ibunda Anisyh Harahap serta abang

penulis Ricky Hadamean S.IP dan adik penulis Iswin Raja Inal yang telah

banyak memberikan dukungan dan semangat untuk terus mengejar cita-cita

7. Teman satu dosen pembimbing Dashari Ermandi Harahap, serta teman-teman

Amir Harahap,Minda Hadyanti,Fitri Annisa, Rahma Dona, Ayu Rahman,

yang telah banyak membantu.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008 yang telah memeberikan banyak

bantuan yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu

9. Semua pihak yang banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

dukungan dan kerjasama nya

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua

dan penulis berharap semoga karya tulis ini dapat diterima dan memberikan

manfaat bagi semua pihak.

Medan, Desember 2011

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

halaman

Halaman Persetujuan ... i

Abstrak ... ii

Abstract ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Penelitian... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Pengetahuan ... 4

2.1.1. Defenisi Pengetahuan ... 4

(9)

2.1.3. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 7

2.2. Ibu ... 8

2.2.1. Pengertian Ibu. ... 8

2.3. Poliomielities ... 8

2.3.1. Pengertian Poliomielities ... 8

2.3.2. Tanda-Tanda_Penyakit_Poliomielities_Pada_Balita ... 9

2.3.3. Gejala Infeksi ... 9

2.3.4. Jenis-jenis Poliomielities Secara Umum Menurut Bentuk Kliniknya. ... 11

2.3.5. Penularan Virus Poliomielities ... 12

2.3.6.Pencegahan poliomielities... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 13

3.1. Kerangka Konsep ………... 13

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ………... 14

BAB 4 METODE PENELITIAN ……….……... 16

4.1. Jenis Penelitian ………..…... 16

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ………..…... 16

4.3. Populasi dan Sampel ………... 16

4.4. Teknik Pengumpulan Data...…... 17

(10)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 21

5.1. Hasil Penelitian ……… 21

5.2. Pembahasan ………. 26

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ……… 30

6.1. Kesimpulan ……….……….. 30

6.2. Saran ……….……… 30

DAFTARPUSTAKA………... 19

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor judul Halaman

Tabel 3.2 Tabel Defenisi Operasional……… 14

Tabel 4.1 Tabel Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup……….. 33

Lampiran 2. Lembar penjelasan ……… . 34

Lampiran 3. Lembar Persetujuan (Informed Consent) ………...….. . 35

Lampiran 4. Kuesioner ………. . 36

Lampiran 5. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 39

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Kuesioner…………..………...….. . 40

Lampiran 7 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner ………... 42

Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ……... 50

Lampiran 10 Master Data……….. ………...….. . 51

(14)
(15)

ABSTRAK

Poliomielitis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan. Sebagian besar kasus polio terjadi pada balita berusia antara 3-5 tahun.Cara penularan yang paling mudah adalah dari orang ke orang dan pencegahan yang paling utama adalah imunisasi aktif. Dalam World Health Assembly 1988 yang diikuti sebagian besar negara di dunia, di buat kesepakatan untuk melakukan Eradikasi Polio (ERAPO) tahun 2000. artinya dunia bebas polio pada tahun 2000. Program Erapo pertama dilakukan imunisasi sesuai rekomendasi WHO sejak lahir 4 kali dengan interval 6-8 kali per minggu (Fadizah,2005)

Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit poliomielitis pada balita di RSUP.Haji Adam Malik,Medan.

Penelitian ini bersifat deskriptif dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 50 responden .Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan pendekatan cross sectional.

Dari 50 responden berdasarkan pengertian mayoritas kelompok umur antara 26-30 tahun,yaitu sebanyak 22 orang (44%) dan yang paling rendah 36-40 tahun yaitu sebanyak 3 responden (6%). Dan mayoritas Berpendidikan Tinggi (D-1,D-2,D-3,D-4,S-1,S-2,S-3,) yaitu sebanyak 30 orang (60%) dan minoritas berpendidikan dasar SD yaitu sebanyak 3 orang (12%).serta mayoritas pekerjaan ibu tidak bekerja atau IRT sebanyak 26 orang (52%) dan minoritas bekerja sebanyak 24 orang (48%),dan Dari 50 orang responden yang memperoleh sumber informasi secara langsung 35 orang (70%) dan secara tidak langsung 15 orang (30%).Dari Penelitian ini Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP.H Adam Malik adalah berpengetahuan Cukup.

Saran diharapkan kepada para ibu yang memiliki balita agar lebih banyak mencari informasi tentang penyakit poliomielitis ini agar penyakit ini dapat dicegah sejak dini.

(16)

ABSTRACT

Poliomyelitis is an infectious disease caused by a virus and can result in paralysis. Most cases of polio occurred in infants aged between 3-5 . transmission is most easily from person to person and most primary prevention is active immunization. World Health Assembly in 1988 which followed most of the countries in the world, made an agreement to conduct Polio Eradication (ERAPO) 2000. it means the world polio-free in 2000. Erapo program first performed according to WHO recommended immunizations from birth 4 times at intervals of 6-8 times per week .

General purpose of this study was to determine the picture of maternal knowledge about the disease poliomyelitis in infants in RSUP.Haji Adam Malik, Medan.

This research is descriptive conducted using a questionnaire to 50 respondents. Sampling was conducted with a total sampling method with cross

sectional approach.

Of the 50 respondents based on understanding the majority of the age group between 26-30 years, as many as 22 people (44%) and lowest 36-40 years as many as three respondents (6%). Higher educated and the majority (D-1, D-2, D-3, D-4, 1, 2, S-3,) as many as 30 people (60%) and minority primary school education is as much as 3 people (12%). and the majority of mothers do not work or work of IRT as many as 26 people (52%) and minorities working as many as 24 people (48%), and of the 50 respondents who obtained information directly source 35 people (70%) and indirectly 15 people (30%).

Advice is expected to mothers who have young children in order to seek more infomation about the disease poliomyelitis is so the disease can be prevented early on.

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Poliomielitis adalah suatu pernyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan

dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan. Sebagian besar kasus polio terjadi pada

balita berusia antara 3-5 tahun.Virus berkembang di dalam dinding faring atau

saluran cerna bagian bawah, menyebar ke jaringan getah bening dan menyebar masuk

ke dalam aliran pembuluh darah sebelum menembus dan hari).(Ranuh I.G.N,

2008),(Soedarmo,2008).

Dalam World Health Assembly 1988 yang diikuti sebagian besar negara di dunia, di buat kesepakatan untuk melakukan Eradikasi Polio (ERAPO) tahun 2000.

artinya dunia bebas polio pada tahun 2000. Program Erapo pertama dilakukan

imunisasi sesuai rekomendasi WHO sejak lahir 4 kali dengan interval 6-8 kali per

minggu (Fadizah,2005)

Rendahnya tingkat imunitas masyarakat dan kebiasaan yang tidak higienis

mempermudah penyebaran penyakit (Nelson, 2005). Tahun 2005 merupakan tahun

munculnya kembali kasus polio), sejak Maret-Desember 2005 di seluruh Indonesia

terdapat 303 kasus dengan VPL positif (virus polio liar) yang terbanyak adalah di

provinsi Banten dan Jawa Barat.Mengatasi keadaan ini dilakukan Outbreak Respons Immunizaton (ORI) di lokasi Kejadian Luar Biasa (KLB),melakukan penyuluhan imunisasi di beberapa desa,kecamatan serta melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional

(PIN) sebanyak 5 putaran.(Ranuh, I.G.N., 2008).

Tindakan penanggulangan tersebut di atas telah berhasil menekan kejadian

polio, ditemukan 2 kasus pada tahun 2006 yaitu di Aceh (Nanggroe Aceh

Darussalam) dan ini di Jawa Timur masing-masing 1 kasus (Ranuh, I.G.N., 2008).

Pada tahun 2007 hingga tahun 2008, jumlah anak-anak yang menderita

(18)

Juli 2009, ditemukan sebanyak 164 anak-anak yang menderita kedua penyakit itu

(Arief,2009).

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis

Pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni - September 2011.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah

Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di

di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni - September 2011

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu

terhadap penyakit poliomielitis serta menurunkan angka kejadian poliomielities pada

balita.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu berdasarkan pengertian penyakit

poliomielitis dan tanda-tanda penyakit poliomielities pada balita di RSUP Haji Adam

Malik Medan Periode Juni - September 2011.

2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu berdasarkan gejala-gejala

penyakit dan jenis-jenis polio pada balia di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode

Juni - September 2011.

3. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu berdasarkan cara

penulanaran dan cara pencegahan penyakit poliomielities pada balita di RSUP Haji

Adam Malik Medan Periode Juni - September 2011.

(19)

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Responden

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang

penyakit poliomielitis pada balita

b. Bagi Tempat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya penyakit poliomielitis pada

balita

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan atau

sumber data untuk peneliti selanjutnya dan sebagai bahan masukan bagi peneliti

(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera

manusia yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007).

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu:

1 Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai meningkatkan suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatau yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan

yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2 Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatau kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut

secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang dipelajari pada

situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lalu.

4. Analisis (Analisys)

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur

(21)

dapat dilihat dalam penggunaan kata kerja, seperti menggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis mewujudkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian. Penilaian ini

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari

subjek penelitian atau dengan tingkat tersebut di atas (Notoadmodjo, 2007).

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Tingkat pengetahuan setiap orang bervariasi karena di pengaruhi oleh

faktor-faktor, antara lain :

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang pada orang lain

terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat di

pungkirin bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula

mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang di milikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang

terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru di perkenalkan.

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak

(22)

3. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada

aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis

besar ada 4 kategori yaitu pertama perubahan ukuran, kedua perubahan

proposi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru.

Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau

mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.

4. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu

hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

5. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman

yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika

pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara

psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas

dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap

positif dalam kehidupannya.

6. Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah

mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat

mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga

kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam

(23)

7. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

(Notoatmodjo, 2005)

2.1.3. Cara Memperoleh Pengetahuan

1. Cara memperoleh kebenaran ilmiah

a. Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan

itu tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

b. Secara Kebetulan

Merupakan penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c. Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni

orang yang mempunyai kekuasaan atau wibawa, baik tradisi, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan

atau ilmuwan.

d. Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Yang

mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

e. Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, manusia telah mampu

(24)

2. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian

ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian. Cara ini

dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Mula-mula ia

mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau

kemasyarakatan. Kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan

diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum. (Notoatmodjo,

2010)

2.2. Ibu

2.2.1. Pengertian Ibu

Ibu adalah seorang wanita yang telah melahirkan dan mempunyai anak.

Adapun peran ibu di antaranya adalah ibu berperan penting dalam mengurus rumah

tangga dan merawat anak, memberi harapan dalam kesusahan dan kepedihan serta

berperan sebagai pengganti kepala rumah tangga (KBBI, 2007 : 177).

2.3. Poliomielitis

2.3.1. Pengertian Poliomielitis

Poliomielitis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio

dan dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan. 50%-70% dari kasus polio adalah

umur 3-5 tahun (Ranuh, I.G.N, 2008).

Poliomielitis adalah penyakit kelumpuhan akut yang menular disebabkan oleh

virus polio. Predileksi virus polio pada sel kornu anterior medulla spinalis, inti motorik batang otak dan area motorik korteks otak menyebabkan kelumpuhan serta

(25)

Poliomielitis adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus

dengan predileksi pada sel anterior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti

motorik batang otak dan akibat kerusakan bagian susunan saraf pusat tersebut akan

terjadi kelumpuhan dan atrofi otot (IKA, FKUI, 2005).

Poliomielitis adalah penyakit infeksi akut yang pada keadaan serius

menyerang susunan saraf pusat. Kerusakan saraf motorik pada medulla spinalis menyebabkan paralisis flaksid (Jawetz, dkk, 2005).

Poliomielitis dahulu disebut penyakit lumpuh kanak-kanak, tetapi sekarang

diketahui bahwa penyakit ini dapat juga menyerang orang dewasa (Oswari, 2009).

2.3.2. Tanda-Tanda Penyakit Poliomielitis Pada Balita

Virus polio yang masuk akan berkembangbiak di tenggorok dan usus, dan

tanda-tanda klinik yang timbul kemudian akan sesuai dengan kerusakan anatomik

yang terjadi. Biasanya masa inkubasinya adalah 6-20 hari dan kelumpuhan terjadi

dalam waktu 3-35 hari. Replikasi di motor neuron terutama terjadi di sumsum tulang

belakang yang menimbulkan kerusakan sel dan kelumpuhan serta atrofi otot, sedang

virus yang berkembangbiak di batang otak akan menyebabkan kelumpuhan bulbar

dan kelumpuhan pernafasan.

Pada anak yang datang dengan panas disertai dengan tanda sakit kepala, sakit

pinggang, kesulitan menekuk leher dan punggung, kekakuan otot yang diperjelas

dengan tanda-tanda head-drop, tanda trippod saat duduk, tanda-tanda spinal, tanda Brudzinsky atau Kernig harus dicurigai kemungkinan adanya poliomielitis

(Soedarmo, 2008).

2.3.3. Gejala Infeksi Virus Poliomielitis Pada Balita

a. Minor Ilness( Gejala Ringan)

Gejala ini terjadi sebagai akibat proses inflamasi akibat berbiaknya virus

polio. Gejalanya sangat ringan atau bahkan tanpa gejala. Keluhan biasanya nyeri

(26)

ringan, perasaan lemas, dan nyeri kepala ringan. Gejala ini terjadi selama 1-4 hari,

kemudian menghilang. Gejala ini merupakan fase enterik dari infeksi virus polio.

Masa inkubasi 1-3 hari dan jarang lebih dari dari 6 hari. Selama waktu itu virus

terus bereplikasi pada naso faring dan saluran cerna bagian bawah. Gejala klinis yang tidak khas ini terdapat pada 90%-95% kasus polio.

b. Major Illness( Gejala Berat)

Major illness merupakan gejala klinik akibat penyebaran dan replikasi virus di tempat lain serta kerusakan yang ditimbulkannya. Menurut Hostman,

masa ini berlangsung selama 3-35 hari termasuk gejala minor illness dengan rata-rata 17 hari. Usia penderita akan mempengaruhi gejala klinis. 1/3 dari kasus polio

berusia 2-10 tahun, akan memberikan gambaran bifasik atau dromedari yaitu terdapat 2 letupan kedua kelainanan sistemik dan neurologik.

Gejala klinis dimulai dengan demam, kelemahan cepat dalam beberapa

jam, nyeri kepala dan muntah. Dalam waktu 24 jam terlihat kekakuan pada leher

dan punggung. Penderita terlihat mengantuk, irritable dan cemas. Pada kasus tanpa paralysis maka keadaan ini sukar dibedakan dengan meningitis aseptik yang disebabkan oleh virus lain. Bila terjadi paralisis biasanya dimulai dalam

beberapa detik sampai 5 hari sesudah keluhan nyeri kepala.

Pada anak stadium preparalisis lebih singkat dan kelemaham otot terjadi dalam waktu penurunan suhu, pada saat penderita merasa lebih baik. Pada

dewasa, stadium pre paralitik berlangsung lebih hebat dan lebih lama, penderita

(27)

2.3.4. Jenis-Jenis Poliomielitis Secara Umum Menurut Bentuk Kliniknya

Jenis-jenis poliomielitis secara umum menurut bentuk kliniknya :

a. Poliomielitis Abortif

Merupakan bentuk yang paling sering dari penyakit ini. Pasien hanya

menderita gejala minor, yang di tandai oleh demam, malaise, mengantuk, nyeri kepala, mual, muntah, konstipasi, dan nyeri tenggorokan dalam beberapa

kombinasi. Pasien sembuh dalam beberapa hari.

b. Poliomielitis Non Paralitik

Selain gejala dan tanda di atas pasien dengan bentuk penyakit non paralitik mengalami kekakuan dan nyeri punggung serta leher. Penyakit berlangsung 2-10 hari dengan kesembuhan cepat dan sempurna. Dalam presentase

kecil kasus, penyakit berlanjut menjadi paralisis. Virus polio hanya satu dari

banyak virus yang menimbulkan meningitis aseptik. c. Poliomielitis Paralitik

Penyakit mayor bisa mengikuti penyakit minor, tetapi biasanya terjadi

tanpa fase pertama dari kejadian sebelumnya. Keluhan utama berupa paralisis flaksid yang disebabkan oleh kerusakan lower motor neuron. Tetapi bisa juga terjadi inkoordinasi setelah invasi pada batang otak dan nyeri spasme dari otot yang tidak lumpuh. Luasnya kerusakan sangat bervariasi. Kesembuhan

maksimum biasanya terjadi dalam 6 bulan dengan paralysis bertahan lebih lama. d. Atrofi Otot Yang Progresif Pasca Poliomielitis

Terlihat paralisis yang timbul berulang-ulang dan pengecilan otot pada

individu puluhan tahun setelah perjalanan mereka dengan virus poliomielitis

paralitik. Walaupun atrofi otot progresif pasca poliomielitis jarang terjadi, ini

merupakan sindrome yang spesifik. Banyak kasus yang belakangan ini dilaporkan di AS, dimana pada tahun 1993 ada sekitar 300.000 orang dengan riwayat

(28)

2.3.5. Penularan Virus Poliomielitis

Penularan virus poliomielitis terjadi melalui beberapa cara antara lain :

1. Secara langsung dari orang ke orang.

2. Melalui percikan ludah penderita.

3. Melalui tinja penderita.

Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tengorokan

dan saluran pencernaan, lalu diserap dan disebarkan melalui sistem pembuluh darah

dan pembuluh getah bening (Jawetz, dkk, 2005).

2.3.6. Pencegahan Poliomielitis

Poliomielitis dapat dicegah dengan cara antara lain :

1. Jangan masuk daerah endemik.

2. Dalam daerah endemik jangan melakukan sters yang berat seperti tonsilektomi,

suntikan dan sebagainya.

3. Mengurangi aktifitas jasmani yang berlebihan.

(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFEISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian

ini adalah :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Karakteristik Ibu :

1.Umur

2.Tingkat Pendidikan

3.Pekerjaan

4.Sumber Informasi

Pengetahuan

Gambaran Pengetahuan :

Baik

Cukup

(30)

3.2. Definisi operasional

No. Variabel Defenisi operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1. Pengetahuan 1. Pengetahuan

(31)

2. Umur Umur adalah usia

Kuesioner Dengan melihat

Kuesioner Dengan melihat

Kuesioner Dengan melihat

(32)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

dengan pendekatan cross sectional. yaitu dengan cara pendekatan,observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat/point time approach

(Notoadmodjo,2002). Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan gambaran

pengetahuan ibu terhadap penyakit poliomielities pada balita.

4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanaan pada bulan di RSUP Haji Adam Malik Medan

Periode Juni - September 2011.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode

Juni - September 2011

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti

tersebut (Notoadmodjo, 2005). Berdasarkan hal tersebut diatas populasi dalam

(33)

4.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita yang

berada di RSUP H. Adam Malik, Medan pada bulan Juli-september 2011Yang

memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk Kriteria eksklusi. Dan teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu Total Sampling.

4.3.2.1. Kriteria

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang memiliki balita di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni -

September 2011

2. Ibu yang hadir pada saat melakukan penelitian di RSUP Haji Adam Malik

Medan Periode Juni - September 2011

4.3.2.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang memiliki balita yang tidak bersedia menjadi responden

2. Ibu yang memiliki balita yang tidak mengembalikan kuisioner

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data,

pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh responden

yang akan dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel penelitian.

4.4.1.1.Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan kuesioner ini dapat dipercayai.

(34)

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuisioner yang disusun telah

mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka dilakukan pengujian antara nilai

tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuisioner tersebut. Bila semua pertanyaan

telah memiliki korelasi bermakna ( construck validity ) berarti semua pertanyaan yang ada di dalam kuisioner tersebut mampu mengukur konsep yang kita ukur.

Teknik yang dipakai adalah teknik korelasi “Product Moment”. Ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada satu kelompok subjek yang menyerupai subjek

asal penelitian. Hasil kuisioner akan diuji validitasnya dengan menggunakan aplikasi

SPSS versi 17.0.

Sementara itu, uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan

pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala/kondisi yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama. Setelah selesai seminar

proposal, akan dicari 10 orang ibu yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan populasi target dan ibu tersebut akan diminta untuk mengisi kuesioner yang akan

duiji. Peneliti memilih ibu di Klinik Umum karya jaya Medan untuk melakukan tes

uji validitas dan reliabilitas. Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji

reliabilitasnya.

Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien

reliabilitas Alpha pada aplikasi SPSS versi 17.0. Jika nilai alpha lebih besar dari nilai

r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas

(35)

Tabel 4.1. Tabel Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner

4.4.2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang di dapatkan dari bagian data di RSUP Haji

Adam Malik Medan Periode Juni - September 2011.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

4.5.1. Pengolahan Data

Data yang di kumpulkan berupa jawaban dari setiap pertanyaan kuesioner akan di olah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

(36)

2. Coding

Data yang telah di editing di rubah ke dalam bentuk angka (kode) nama responden di rubah menjadi nomor kode responden.

3. Tabulating

Untuk memperoleh analisa data dan pengolahan data serta pengambilan keputusan dan data dimasukkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4.5.2. Metode Analisis Data

(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bagian Anak Rumah Sakit Umum Pusat Haji

Adam Malik Medan. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM)

kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17,

Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan.

Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Pemerintah dengan Kategori Kelas

A sesuai dengan SK Menkes no. 547/Menkes/SK/VII/1998. Dengan predikat rumah

sakit kelas A, RSUP HAM Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi

standard dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik

Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk Wilayah Sumatera yang meliputi

Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

(38)

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur Responden (Tahun) Frekuensi (orang) %

21-25 14 28

26-30 22 44

31-35 11 22

36-40 3 6

Total 50 100

Dari tabel 5.1. tentang distribusi responden berdasarkan umur diketahui bahwa sampel yang diteiti dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia antara 26-30 tahun,yaitu sebanyak 22 orang (44%).

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) %

Pendidikan Dasar 6 12

Pendidikan Menengah 14 28

Pendidikan Tinggi 30 60

Total 50 100

(39)

Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Responden Frekuensi (orang) %

Bekerja 24 48

Tidak Bekerja 26 52

Total 50 100

Dari tabel 5.3. tentang distribusi responden berdasarkan pekerjaan diketahui paling tinggi sebanyak 26 orang (52%) responden adalah ibu rumah tangga atau tidak bekerja.

Tabel 5.4. DistribusiResponden Berdasarkn Sumber Informasi

Sumber Informasi F %

Langsung 35 70

Tidak Langsung 15 30

Total 50 100

(40)

5.1.3. Hasil Analisa Data

5.1.3.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, dalam lembar kuesioner terdapat 15 pertanyaan mengenai

pengetahuan ibu tentang,Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis.

Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut telah diuji validitas dan

reliabilitasnya. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden dapat dilihat

pada tabel 5.2.

5.2. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni - September 2011

Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Kuesioner

No Pertanyaan Jawaban Responden

Berdasarkan Cara Pencegahan Penyakit

14 Salah satu pencegahan poliomielitis 30 60 20 40

(41)

Dari tabel 5.5. dapat diketahui bahwa kebanyakan responden menjawab salah pada pertanyaan 9,10,dan 13 ,yaitu sebanyak 32orang (64%) responden,pertanyaan 8 sebanyak 31 orang (62)%, dan pertanyaan 14 sebanyak 30 orang (60%) responden.Kebanyakan responden yang menjawab pertanyaan benar pada pertanyaan 1 dan 2 ,yaitu sebanyak 28 orang (56%) dan 31 orang (62%) responden,dan pertanyaan no.3 ebanyak 29 orang (58%) responden.

Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan Frekuensi (orang) %

Baik 3 6

Cukup 25 50

Kurang 22 44

Total 50 100

(42)

5.2. Pembahasan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini memperlihatkan Gambaran

pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP H. Adam Malik

Medan.

Berdasarkan tabel 5.6. Dapat dilihat bahwa Gambaran pengetahuan Ibu

Tentang Penyakit Poliomielitis Pada Balita di RSUP H. Adam Malik

Medan,Berpengetahuan Cukup sebanyak 25 orang (50%).

Hal ini juga menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi

tingkat pendidikan semakin baik tingkat pengetahuannya. Hasil ini sesuai dengan

teori yang ditulis oleh Notoadmodjo (2007) yaitu semakin tinggi pendidikan

seseorang maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan

dengan hal yang baru tersebut. Sehingga semakin tinggi pendidikan maka semakin

tinggi tingkat pengetahuannya.

5.2.1. Karateristik Responden

Menurut Notoadmodjo (2010), Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh

faktor umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi yang digunakannya.

1. Umur

Dari 50 responden dapat dilihat Berdasarkan tabel 5.1 bahwa ,kebanyakan

reponden yang menjawab adalah ibu yang masuk ke dalam kelompok umur antara

26-30 tahun,yaitu sebanyak 22 orang (44%) dan yang paling rendah 36-40 tahun

yaitu sebanyak 3 responden (6%). Hasil penelitian ini memperlihatkan kesesuaian

antara gambaran tingkat pengetahuan berdasarkan umur yang dilaporkan oleh Renata

(2008) di RB An-nissa,Surakarta dari 60 responden yang menunjukkan bahwa umur

responden terbanyak adalah 25-30 tahun yaitu 30 responden (50%), sedangkan

paling rendah 43-47 tahun yaitu 2 responden atau 3,33%.Penelitian Gina yang

(43)

Bungoro, kab. Pangkajene. tahun 2010,dapat dilihat berdasarkan umur yang paling

banyak adalah pada kelompok umur 16 – 30 tahun yang terdiri dari laki-laki 1352

orang dan perempuan sebanyak 1311 orang . Menurut Notoadmojo (2010) umur

merupakan karakteristik atau komponen yang berhubungan dengan kematangan

seseorang baik fisik maupun mental.Namun demikian tidak mutlak tergantung dari

faktor intern dan ekstren seseorang.Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan

pola pikiran sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik. Umur

merupakan cirri dari kedewasaan fisik dan kematangan kepribadian yang erat

hubungannya dengan pengambilan keputusan,mulai umur 21 tahun secara hukum

dikatakan mulai masa dewasa dan pada umur 30 tahun telah mampu menyelesaikan

masalah dengan cukup baik ,jadi stabil dan tenang secara emosional.

Menurut Penulis umur mempengaruhi kematangan pola berfikir

seseorang,sehingga diharapkan seseorang dengan umur yang cukup matang dapat

lebih mudah untuk menyerap dan mencari informasi tentang penyakit poliomielitis.

2. Pendidikan

Dari 50 responden dapat dilihat Berdasarkan tabel 5.2 bahwa dari semua

responden mayoritas Berpendidikan Tinggi (D-1,D-2,D-3,D-4,S-1,S-2,S-3,) yaitu

sebanyak 30 orang (60%) dan minoritas berpendidikan dasar SD yaitu sebanyak 3

orang (12%). Hasil penelitian ini memperlihatkan sedikit perbedaan dari penelitian

gambaran tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan yang dilaporkan oleh Renata

(2008) di RB An-nissa,Surakarta dari 60 responden yang menunjukkan bahwa

rata-rata responden berpendidikan SMA yaitu 27 responden (45%). Menurut Penelitian

Gina di Pangkajene 2010,terdapat ketidaksesuaian bahwa penduduk dengan tingkat

pendidikan tamat SD ataupun sementara menjalani pendidikan SD memiliki jumlah

terbanyak yaitu 301 orang atau sekitar 36,13 % dari jumlah penduduk. Yang dalam

(44)

Menurut Kasnodiharjo (cit.Mila 2006) Pendidikan seseorang berbeda-beda

akan mempengaruhi sesorang dalam pengambilan keputusan ,pada ibu yang

berprndidikan tinggi lebih mudah menerima suatu ide baru dibandingkan ibu yang

berpendidikan rendah sehingga informasi lebih mudah diterima dan

dilaksanakan.Tingkat pendidikan yang diperoleh seseorang dari bangku sekolah

formal dapa mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Menurut Penulis pendidikan sangat diperlukan bagi seseorang,pendidikan

akan menambah wawasan.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat.

3. Pekerjaan

Dari 50 responden dapa dilihat Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari

50 responden mayoritas pekerjaan ibu tidak bekerja atau IRT sebanyak 26 orang

(52%) dan minoritas bekerja sebanyak 24 orang (48%). Hasil penelitian ini

memperlihatkan kesesuaian antara gambaran tingkat pengetahuan berdasarkan umur

yang dilaporkan oleh Renata (2008) di RB An-nissa,Surakarta dari 60 responden

yang menunjukkan bahwa dari tingkat pekerjaan ternyata sebagian besar responden

adalah Ibu rumah tangga (IRT) yaitu 32 responen atau (55,33%) dan yang terkecil

adalah buruh dan dagang yaitu 1 responden (1,67%) . Menurut Penelitian Gina di

Pangkajene 2010,terdapat kesesuaian yaitu pekerjaan yang paling banyak adalah Ibu

Rumah Tangga (IRT) sebanyak 2834 Orang dari 4693 responden.Gambaran sampel

penelitian sebagian besar memiliki aktivitas didalam rumah yang menunujukkan ibu

(45)

Menurut Notoadmojo (2007) Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupkan manifestasi dari

keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah dalam bidang

kerjanya.Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu untuk memeuhi

kebutuhannya (Notoadmojo,2003) .

Menurut Penulis pekerjaan juga berperan penting dalam hidup,Lingkungan

pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan

yang baik secara langsung,sebaliknya jika seseorang tidak bekerja pengalaman dan

pengetahuannya menjadi kurang.

4. Sumber Informasi

Dari 50 responden dapat dilihat Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilhat bahwa dari

50 orang responden yang memperoleh sumber informasi secara langsung 35 orang

(70%) dan secara tidak langsung 15 orang (30%). Menurut Notoadmojo (2007)

sumber informasi dapat diperoleh melalui tenaga kesehatan,pengalamana

pribadi,pengalaman orang lain ,media massa seperti buku,majalah,Koran dan

poster.Sedangkan media elektronik seperti TV dan Radio.

Menurut Penulis sumber informasi juga berguna sebagai media untuk mencari

informasi khususnya untuk penyakit poliomielitis,baik dari media cetak ataupun

(46)

Dari 50 responden dapat dilihat Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa

gambaran pengetahuan ibu tentang poliomielitis yang tertinggi adalah tingkat

pengetahuan cukup 25 orang (50%) , sedangkan yang terendah adalah tingkat

pengetahuan baik yaitu 3 orang (6%),Menurut penelitian Renata (2008) di RB

An-nissa,Surakarta menunjukkan tingkat pengetahuan cukup yaitu 23

orang(38,3%),sedangkan yang yang terendah adalah tingkat pengetahuan tinggi yaitu

17 orang (28,3%). Pengetahuan ibu tentang poliomielitis akan menambah wawasan

ibu tentang penyakit poliomielitis dan membantu menurunkan angka penyakit

poliomielitis pada balita.

Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila gambaran pengetahuan ibu

tentang penyakit poliomielitis cukup maka tingkat pengetahuan ibu sudah cukup

untuk mengetahui tentang penyakit poliomielitis pada balita.Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Renata (2008) yang berjudul Hubungan

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Dengan Prilaku Pasca Pemberian

Imunisasi Polio di RB An-nissa Surkarta.Dan penelitian oleh

Gendrowahyuhono,dengan judul Penelitian Vaksinasi Polio di Indonesia,Pusat

Penelitian Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Departemen Kesehatan R.I., Jakarta Vaksinasi polio perlu pada anak berumur kurang

dari 2 tahun untuk mencegah meluasnya wabah poliomielitis di Indonesia, baik di

daerah perkotaan ataupun di derah pedesaan,hal ini menunjukkan sisi ada perbedaan

dari sisi pengetahun tentang penyakit poliomielitis pada orang-orang yang di

pedesaan dengan perkotaan. Dari uraian di atas bahwa pengetahuan sangat berperan

terhadap seseorang.Becker (cit.Mila,2006) mengatakan bahwa pengetahuan individu

tentang penyakit dan pencegahannya akan mempengaruhi motivasi individu untuk

(47)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil dari penelitin ini ,dapat disimpulkan bahwa :

1. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Poliomielitis pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan pada umumnya berada di tingkat pengetahuan cukup,yaitu sebanyak 25 orang (50%) responden.

2. Mayoritas responden yang menjawab kuesioner tersebut berdasarkan usia berada pada kelompok umur 26-30 tahun yaitu sebanyak 22 orang (44%) responden,berdasarkan tingkat pendidikan berada pada tingkat pendidikan tinggi, yaitu sebanyak 30 orang (60%) responden ,dan berdasarkan pekerjaan adalah tidak bekerja sebanyak 26 orang (52%) responden ,dan berdasarkan sumber informasi adalah secara langsung (keluarga,teman,tenaga kesehatan),yaitu sebanyak 35 orang (70%) responden.

6.2. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini,maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.Adapun saran tersebut yaitu :

1. Diharapkan kepada ibu yang memiliki balita agar lebih mencari informasi baik dari media massa maupun media elektronik agar dapat menambah wawasan tentang penyakit poliomielitis .

2. Diharapkan kepada para ibu agar lebih memahami tentang penyakit poliomielitis ini,agar penyakit ini dapat dicegah secara dini.

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,2006. Menentukan dan Menyusun Instrumen. Dalam : Arikunto, Suharsimi.,ed. Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rinieka Cipta.

Fadizah,2005. Mengenal Penyakit Polio. ,Jurnal Mutiara Kesehatan

Indonesia,vol.1,Edisi Juni .

Jawetz,dkk,2005. Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), Salemba MedikaJakarta.

Hidayat, A, 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika: Jakarta

Nelson,E.Waldo,2008, Ilmu Kesehatan Anak,EGC,Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Metode Ilmu Pengetahuan. Dalam : Notoatmodjo, Soekidjo., ed. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 10-19.

Notoatmodjo, Soekidjo., 2007. Pengetahuan. Dalam : Notoatmodjo, Soekidjo., ed. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta, 143- 146.

Notoatmodjo, Soekidjo., 2005. Pengetahuan. Dalam : Notoatmodjo, Soekidjo., ed. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Eka Cipta, 85- 92.

(49)

Ranuh.IGN,2007.Pedoman Imunisasi di Indonesia ,Satgas Imunisasi-Ikatan Dokter Indonesia,Jakarta.

Ratna.2008. hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan

perilaku pasca pemberian imunisasi polio pada bayi di RB An-Nissa Surakarta.

Sastroasmoro,Sudigdo.,Ismel,Sofyan.,2010.Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Edisi ke-3. Jakarta : Sagung Seto.

Renata,2008.Hubungan Tingkat Pengethuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Dengan Perilaku Pasca Pemberian_Imunisasi_Polio_Pada_Bayi di RB An-nissa Surakarta.

Soedarmo,S.Purwo Sumarno,2008.Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis.Edisi Kedua,Ikatan Dokter Indonesia,Jakarta.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak,Fakultas Keokteran UI,2005.Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2,Infomedika,Jakarta.

Wahab,S.,Julia,Madarina,2002.Sistem Imun,Imunisasi,dan Penyakit Imun, Diya Medika: Jakarta.

(50)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rini Y Andalia

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta,18 juni 1989

Agama : Islam

Alamat : Jl.Karya Jaya, Komplek.Kencana Asri no.76 Namorambe

Riwayat Pendidikan :

1.TK AL-ISLAH JAKARTA 1994-1995

2.SD 08 PAGI JAKARTA BARAT 1995-1997

3.SD.PERIUK 3 TANGERANG 1997-1999

4.SD 26 PADANGSIDIMPUAN 1999-2001

5.SMP 4 PADANGSIDIMPUAN 2001-2004

6.SMA 1 MATAULI PANDAN-SIBOLGA 2004-2007

7.FAKULTAS KEDOKTERAN USU 2008

Riwayat Pelatihan : 1.Workshop Resusitasi Jantung Paru Otak Tim Bantuan Medis

Fakultas Kedokteran USU.

(51)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan Hormat,

Saya yang bernama Rini Y Andalia / NIM 080100197 adalah mahasiswi yang sedang

menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Saat ini, saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan

Ibu Tentang Penyakit Poliomielities pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan

Periode Juni - September 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang

Penyakit Poliomielities pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Juni–

September 2011”.Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Saudari untuk

mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika Saudari bersedia, silahkan

menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan anda.

Identitas pribadi Saudari sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudari dapat bertanya langsung kepada peneliti.

Terima kasih saya ucapkan kepada Saudari yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Medan, ________________ 2011

Peneliti

(Rini Y Andalia)

(52)

Lampiran 3

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp / HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Gambaran Pengetahuan

Ibu Tentang Penyakit Poliomielities pada Balita di RSUP Haji Adam Malik Medan

Periode Juni–September 2011”. maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa

paksaan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat diperlukan seperlunya.

Medan, 2011

(53)

Lampiran 4

KUESIONER

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT POLIOMIELITIES PADA BALITA DI RSUP HAJI ADAM MALIK

MEDAN PERIODE JUNI – SEPTEMBER 2011

A.DATA UMUM RESPONDEN

No.Responden :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Sumber Informasi : a.Media Cetak

b.Media Elektronik

c.Tenaga Kesehatan

Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar.

B.Pertanyaan

a. Berdasarkan Pengertian

1. Apakah poliomieitis ?

a. Penyakit yang dapat mengakibatkan kelumpuhan. b. Penyakit menular yang berbahaya

c. Penyakit yang sangat sulit disembuhkan

2. Penyebab poliomielitis? a. Virus

b. gen

(54)

3. Nama lain Poliomielitis ? a. orang dewasa

b. lumpuh anak-anak c. lumpuh sementara

b. Berdasarkan tanda-tanda penyakit

4. Tanda-tanda poliomielitis ?

a. badan panas disertai kekakuan otot b. gelisah

c. demam

5. Lama waktu timbulnya gejala poliomielitis? a. 16 hari

b. 6-20hari c. 4-18hari

6. Tempat virus polio berkembang biak? a. ginjal

b. tenggorok dan usus c. hati

7. Gejala infeksi poliomielitis pada balita? a.gejala akut

b.gejala ringan c.gejala biasa

8. Gejala infeksi virus poliomelitis pada balita? a. gejala ringan dan gejala berat

b. gejala infeksi c. gejala paralisis

9. Lanjutan dari gejala berat? a. penyakit poliomielities b. gejala ringan

c. demam

c.Berdasarkan Jenis-Jenis Polio

10. jenis-jenis poliomielitis terbagi atas? a.4

(55)

d.Berdasarkan Cara Penularan Penyakit

11. Salah satu jenis poliomielitis pada balita ? a. poliomielities bulbar

b.poliomielities spinal c.poliomielities abortif

12.Cara penularan penyakit polomielitis ? a.secara langsung dari orang ke orang b.melalui udara

c.melalui darah

13.Pertama sekali virus masuk melalui? a.mulut dan hidung

b.tinja c.tenggorok

e.Berdasarkan Cara Pencegahan Penyakit

14.Salah satu pencegahan poliomielitis ? a.hindari orang yang terinfeksi

b.memasuki daerah penyebaran c.imunisasi aktif

15.Pencegahan poliomielities pada balita ?

a. jangan masuk daerah endemis dan imunisas aktif b. istirahat saja

(56)

Lampiran 5

TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

No. Subjek P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total

1 S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14

2 S2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

3 S3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14

4 S4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14

5 S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14

6 S6 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7

7 S7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2

8 S8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

9 S9 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8

Gambar

Gambaran Pengetahuan :
Tabel 4.1. Tabel Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner
Tabel 5.1.     Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 5.3.  Distribusi Responden  Berdasarkan Pekerjaan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan surat Panitia Pengadaan Barang/ Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Melawi Nomor : 602.1/ 29.07/ PAN-DPU/ VI / 2013, Tanggal 26 Juni 2013 perihal : Penetapan

4 alat tidak memenuhi spesifikasi teknis (sensor visibility, present weather, radiasi matahari, dan deteksi petir)..

Penyusunan RPP dilaksanakan sebelum praktikan mengajar, sehingga praktikan dapat mempersiapkan materi, media, dan metode yang akan digunakan. Dalam penyusunan RPP,

Semoga buku KECAMATAN DALAM DATA TAHUN 2016 dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna menunjang tugas-tugasnya dalam rangka meningkatkan pembangunan

Berdasarkan rentang umur pasien yang tertera di tabel 3 didapatkan bahwa umur terendah pasien retinopati diabetik yang ditemukan adalah 29 tahun, sedangkan umur tertinggi adalah

Dari penelitian tersebut ternyata semua ekstrak uji mempunyai efek hambat secara in vitro dengan metode difusi dan dilusi agar, dan dengan analisa pitokimia semua

Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lodewijk Willen Christiaan Van Den Breg (1845-1927) yang tinggal di Indonesia menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia pada hakekatnya