• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN VO2MAKS MELALUI METODE LATIHAN INTERVAL TRAINING PADA ATLET PUTRA PERGURUAN KUNG-FU NAGA SAKTI SASANA AMPLAS KATEGORI SABUK BIRU SENIOR TAHUN 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN VO2MAKS MELALUI METODE LATIHAN INTERVAL TRAINING PADA ATLET PUTRA PERGURUAN KUNG-FU NAGA SAKTI SASANA AMPLAS KATEGORI SABUK BIRU SENIOR TAHUN 2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN VO2MAKS MELALUI METODE LATIHAN INTERVAL TRAINING PADA ATLET PUTRA PERGURUAN

KUNG-FU NAGA SAKTI SASANA AMPLAS KATEGORI SABUK BIRU SENIOR

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh:

FRAN SURYA LUMBANTORUAN NIM. 6113210010

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang Diajukan oleh Fran surya Lumbantoruan, Nim: 6113210010 Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan Telah di Uji dan Diperiksa dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Medan, Desember 2015 Dosen Pembimbing Skripsi

(3)
(4)

ABSTRAK

FRAN SURYA LUMBANTORUAN. Upaya Meningkatkan VO2Maks

Melalui Metode Latihan Interval Training Pada Atlet Putra Perguruan Kung-Fu Naga Sakti Sasana Amplas Kategori Sabuk Biru Senior Tahun 2015. Pembingbing : RIKA NAILUVAR SINAGA

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan VO2Maks melalui pemberian metode latihan Interval Training pada atlet putra perguruan Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas kategori sabuk Biru senior Tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas kategori sabuk Biru senior dengan jumlah atlet 15 orang yang akan diberikan tindakan berupa latihan yaitu pemberian metode latihan Interval Training.

Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan, yang terdiri dari 1 Siklus. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti melakukan Tes awal dengan menggunakan Tes Balke untuk mengetahui VO2Maks yang dimiliki oleh atlet, kemudian diberikan perlakuan latihan dengan menggunakan metode latihan Interval Training selama 4 minggu dengan frekuensi latihan 5 kali seminggu dan diakhiri dengan pemberian Tes Balke dan hasil yang diperoleh masing-masing atlet dianalisis kedalam rumus serta disesuaikan ke dalam norma penilaian yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Hasil penelitian menyimpulkan (1) Dari data Pre-Test diperoleh bahwa VO2Maks rata-rata yang dimilki oleh atlet adalah 50 Ml.Kg/Menit dan jika disesuaikan kedalam norma, maka VO2Maks atlet berada pada kategori sedang (2) Dari hasil Post-Test diperoleh bahwa VO2Maks rata-rata yang dimiliki oleh atlet menjadi 53 Ml.Kg/Menit atau berada pada kategori baik.

Dari hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode latihan Interval Training memberikan peningkatan terhadap VO2Maks Atlet Putra Perguruan Kung-Fu Naga Sakti Sasana Amplas Kategori Sabuk Biru Senior Tahun2015.

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala berkat kasih karunia yang telah diberikan-Nya, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan VO2Maks

Melalui Metode Latihan Interval Training Pada Atlet Kung-Fu Naga Sakti Sasana

Amplas Kategori Sabuk Biru Senior Tahun 2015”.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta staff jajarannya.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK, Wakil Dekan I Bapak Drs

Suharjo M.Pd., Wakil Dekan II Bapak Drs Mesnan M.Kes, AIFO., Wakil

Dekan III Dr Budi Valianto, M.Pd., yang telah memberi izin dan kemudahan

kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan.

3. Bapak Fajar Apolo Sinaga, S.Si, M,Si, Apt selaku ketua jurusan Ilmu

Keolahragaan (IKOR), dan Ibu Zulaini M.Kes selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Keolahragaan (IKOR).

4. Ibu dr. Rika Nailuvar Sinaga M.Biomed selaku pembimbing skripsi yang

banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak / Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

(6)

ii

6. Teristimewa kepada Ayah Daurat Lumbantoruan dan Ibu Ulinar Pasaribu

selaku orang tua yang bersusah payah membesarkan, membimbing dan

membiayai serta mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan studi.

7. Terima kasih kepada bapak Drs Jekson Napitupilu selaku pelatih Kung-Fu

Naga Sakti Indonesia Sasana Amplas Medan yang telah memberikan izin dan

kemudahan dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Kepada Andayani Simbolon telah memberikan Dukungan dan Motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih juga buat Adik Penulis Utari Sihombing, Maharani Siregar, Eva

Siregar Selaku kakak dan semua saudara penulis yang sudah memperhatikan

penulis mulai dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

10.Terima kasih buat Abang Ridwan Barimbing S.Pd Selaku Sekretaris Daerah

(Sekda) Sumut Kung-Fu Naga Sakti.

11.Terima kasih juga buat adik-adik atlet Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas

yang sudah memberikan sumbangan berupa waktu dan tenaga dalam

penelitian ini.

12.Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan stambuk 2011, dan

juga abang stambuk yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

(7)

iii

Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi

amal ibadah yang diterima oleh Yang Mahakuasa. Selanjutnya tulisan ini

dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan

prestasi pada khususnya.

Medan, Desember 2015 Penulis,

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembahasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 9

1. Hakikat VO2Maks ... 9

2. Hakikat Latihan ... 12

3. Hakikat Latihan Interval Training... 15

(9)

vi

5. Hakikat Kung-Fu Naga Sakti... 18

B. Kerangka Berpikir ... 21

C. Hipotesis Tindakan ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Metode Penelitian ... 24

D. Desain Penelitian Tindakan Olahraga ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil ... 33

1. Kondisi awal ... 33

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 36

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 38

B.Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ...39

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Daftar kejuaraan Sabuk Biru Senior Kung-fu Naga Sakti Cabang

Medan Sasana Amplas ... 4

Tabel 2.1 Contoh Program Latihan Interval Training Waktu Lama Dengan

Jarak Jauh ... 17

Tabel 2.2 Contoh Program Latihan Interval Training Waktu Cepat Dengan

Jarak Dekat ... 17

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap Harsono

(1988:105) ... 14

Gambar 3.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 27

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pre-Test VO2Maks Atlet ... 34

(12)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rincian Waktu Kegiatan dan Jenis Penelitian ... 41

Lampiran 2 Hasil Data Pre-Test VO2Maks Atlet Kung-Fu Naga Sakti ... 42

Lampiran 3 Hasil Data Post-Test VO2Maks Atlet Kung-Fu Naga Sakti ... 44

Lampiran 4 Program Latihan ... 46

Lampiran 5 Hasil Observasi Atlet Pada Siklus I ... 77

Lampiran 6 Absensi Atlet ... 107

Lampiran 7 Lembar Observasi PEneliti ... 111

Lampiran 8 Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan Metode Latihan Interval Training ... 112

Lampiran 9 Daftar Nama Populasi Atlet Kung-Fu Naga Sakti Sasana Amplas yang Aktif ... 127

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kung-Fu adalah salah satu budaya tradisional negara Cina yang gerakannya mengandung unsur bela diri, berguna bagi kesehatan, sekaligus gerak

seni yang dilakukan dengan dua jenis bentuk gerak, yaitu : gerak tarung (Fight)

dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa, ”Kung-Fu

bukan hanya merupakan seni beladiri yang efektif dan sistem hebat untuk

kesehatan dan vitalitas melainkan juga cara menuju kegembiraan spiritual”.

Salah satu aliran beladiri Kung-Fu yang ada di Indonesia adalah beladiri

Kung-Fu Naga Sakti. Beladiri Kung-Fu Naga Sakti didirikan oleh bapak Puk Jie Liong (Bruce Liong) anak tunggal dari Puk Yung Gong, pada tanggal 03 Januari 1977 di Jakarta dibina langsung oleh pendiri (Bruce Liong) sendiri, kemudian

pada tahun 1980 perguruan kung-fu berkembang di kota Medan, hal ini di

buktikan beberapa sasana di kota Medan, seperti sasana terminal terpadu Amplas,

parulian III Amplas, Martubung, Parulian 1 Teladan, ITM, PTKI, Nomensen,

Unika, Univesitas Darma Agung, Helvetia dan menyebar di daerah Sumatera

Utara seperti: Medan, Deli Serdang, Simalungun, Tobasa, Tapanuli Utara,

Humbang Hasundutan, Dairi, Tapanuli Tengah, yang dibantu oleh murid Kedua

(14)

2

Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas adalah salah satu sasana dari sekian banyak sasana Kung-Fu Naga Sakti yang dibina oleh bapak Drs. Jekson

Napitupulu pada tahun 1992 dan sekarang ini, berkembangnya zaman, perguruan

Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas juga semakin berkembang, baik dari segi latihan dan peraturan. Kejuaraaan-kejuaraan dan pelatihan yang sudah banyak

terlaksana telah banyak memberikan pelajaran dan perubahan yang berarti bagi

pelatih maupun atlet. Kung-Fu Naga Sakti juga sudah banyak membuat

pertandingan beladiri, baik itu pertandingan versi beladiri Kung-Fu maupun

pertandingan cabang beladiri yang lain seperti wushu.

Para atlet Kung-Fu Naga Sakti sudah dibekali dengan dasar kondisi fisik

yang paling utama yaitu Kekuatan, Kecepatan, Kelentukan, dan Kelincahan,

komponen kondisi fisik inilah yang menjadi dasar atlet kung-fu naga sakti tetapi

atlet Kung-Fu Naga Sakti melupakan faktor lain seperti Daya tahan. Daya Tahan

adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja dalam waktu yang lama,

tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan dan

ini hanya di capai melalui proses latihan yang panjang, membutuhkan kerja keras,

semangat, disiplin, serta motivasi yang tinggi, Disamping itu juga atlet Kung-fu

Naga Sakti dalam latihan hanya terfokus pada latihan tehnik dan taktik saja. Ada beberapa unsur-unsur kondisi fisik yang perlu dimiliki seorang atlet

Sajoto (1988:57), antara lain : Kekuatan (strength), Kecepatan (speed),

Keseimbangan (balance), Daya tahan (endurance), Kelincahan (agility),

Koordinasi (coordination), Daya ledak (power), Kelentukan (flexibility),

(15)

3

dapat dimiliki seorang atlet dengan cara berlatih, namun tidak semua unsur

kondisi fisik tersebut dapat dicapai dengan latihan yang sama dan teknik yang

sama, akan tetapi latihan tersebut haruslah berhubungan dan dapat memberikan

dampak berupa peningkatan kepada fisik seorang atlet.

Berdasarkan data dan hasil observasi di lapangan Prestasi yang diraih atlet

Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas pada saat kejuaraan maupun kenaikan tingkat, tidak mempunyai daya tahan VO2Maks yang baik, sehingga hampir

disetiap pertandingan mengalami kelelahan akan tetapi selalu ada perubahan, baik

berupa peningkatan maupun penurunan prestasi atlet. Menurut Sajoto (1988:155)

“VO2Maks adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung,

pernafasan dan peredaran darah secara efektif dan efesien dalam kerja secara

terus-menerus, berhubungan dengan sistem jantung, pernapasan dan sistem

peredaran darah”, jadi VO2Maks adalah Volume Maksimal O2 yang di proses

didalam tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan intensif. Volume O2

maksimal ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam

liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.

Kung-fu Naga Sakti cabang Medan sasana Amplas juga mendidik dan melatih para atlet-atlet agar menjadi atlet yang handal. Namun yang menjadi

kenyataan adalah para atlet dari sasana Amplas tidak dapat bertanding dengan

maksimal disetiap event-event pertandingan. Berikut hasil kejuaran Kung-fu

(16)

4

Tabel 1.1. Daftar kejuaraan sabuk Biru Senior Kung-fu Naga Sakti Cabang Medan Sasana Amplas

No Nama Kejuaraan Emas Perak Perunggu

1 Kejurcab Medan 8 Maret 2009 3 - 3

2 Kejuaraan daerah piala Walikota Pematang Siantar tahun 2009

2 - -

3 Kejurcab Medan 4 April 2010 - - 2

4 Piala Bupati Toba Samosir tahun 2010 - - 1

5 Kejurcab Medan 10 April 2011 - - 3

6 Kejuaraan Nomensen cup tahun 2011 1 2 -

7 Kejurcab Medan 4 April 2012 - 3 -

8 Kejurda Kung-Fu Naga Sakti di Porsea 2013 - - 1

9 Kejurcab Medan 4 April 2014 - - 1

10 Kejurcab Medan 15 maret 2015 - -

Sumber : Data Kung-fu Naga Sakti sasana Amplas (Arsip)

Dari data yang terlampir pada tabel di atas dapat dilihat penurunan prestasi

atlet kung-fu naga sakti selama 7 tahun berturut–turut. Dan hasil wawancara

dengan atlet bahwa permasalahan yang dihadapi oleh atlet Kung-Fu Naga Sakti

sasana Amplas dalam meraih prestasi ada pada keadaaan kondisi fisik atlet yaitu

VO2Maks karena VO2Maks merupakan unsur kondisi fisik yang di anggap

memegang peranan yang penting dalam pencapaian prestasi seorang atlet.

(17)

5

Seperti yang kita ketahui daya tahan merupakan salah satu elemen kondisi

fisik yang terpenting karena merupakan fondasi atau dasar untuk mengembangkan

elemen kondisi fisik yang lain. Khususnya daya tahan cardiovascular (aerobik),

yang diartikan sebagai kemampuan organisme tubuh terutama jantung, paru dan

sistem peredaran darah dalam mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh

pembebanan latihan yang berlangsung relatif lama. Dan jantung merupakan alat

penggerak utama dalam tubuh manusia, tanpa jantung manusia tidak dapat

melakukan apapun yang diinginkan, hal ini terjadi karena rendahnya kapasitas

asupan oksigen (VO2max) dalam tubuh atlet yang akhirnya mengakibatkan

cepatnya tingkat kelelahan yang dialami atlet pada saat bertarung.

Sebagai contoh alasan pentingnya VO2Maks dapat dilihat pada saat

pertarungan. Pertarungan berlangsung selama 3 menit dalam 1 ronde pada ronde I

(pertama) masih stabil tapi ronde kedua II (kedua) dan ke III (ketiga) atlet sudah

mengalami kelelahan sehingga konsentrasi atlet terhadap pertandingan dalam

menendang, (menyerang) jadi kurang baik, maka atlet merasa terbebani dengan

aktivitas gerak yang dilakukan, sehingga dengan waktu 3 menit membuat atlet

pada akhir-akhir pertandingan tidak tampil prima dan pada saat bertarung atlet

baru sadar bahwa kemampuan dirinya bertarung masih kurang, karena tidak

dibekali komponen kondisi fisik yang baik dan terlatih terutama VO2Maks.

Berdasarkan wawancara dengan pelatih Kung-Fu Naga Sakti sasana

Amplas, bapak Drs. Jekson Napitupulu , mengatakan VO2Maks adalah salah satu

penyebab dimana atlet tidak dapat menunjukkan kemampuan maksimal dalam

(18)

6

meningkatkan VO2Maks atlet, peluang atlet dalam menyelesaikan pertarungan

akan lebih baik, sehingga pada kejuaraan-kejuaran berikutnya atlet akan lebih

tampil prima dalam pertarungan sehingga peluang atlet untuk menjadi juara akan

lebih besar. Hasil penelitian (Benny,2012.) dalam jurnal tentang kontribusi tingkat

VO2Maks terhadap prestasi atlet unggulan sulawesi selatan “bahwa tingkat

VO2Maks tetap memberikan kontribusi pada prestasi atlet unggulan sulawesi

selatan”, jadi dapat disimpulankan bahwa VO2Maks merupakan faktor penting

yang menentukan performance maksimal atlet dan VO2Maks juga sangat

berhubungan erat dengan daya tahan dan mempunyai dampak yang besar bagi

penampilan seorang atlet. Untuk memperoleh VO2Maks yang baik, dibutuhkan

latihan yang tepat, seperti metode latihan Interval Training. Menurut (Boy

Indrayana, S.Pd,2012) dalam jurnal olahraga “pengaruh latihan interval traning

sangat berpengaruh dalam meningkatkan daya tahan ”.

Metode penelitian yang dilakukan adalah Action Research (Penelitian

Tindakan) yaitu adanya suatu tindakan dengan memberikan metode latihan

Interval Training untuk meningkatkan VO2Maks pada atlet Kung-Fu Naga Sakti

kategori sabuk biru senior.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peniliti tertarik untuk mengangkat

topik mengenai “Upaya Meningkatkan VO2Maks Melalui Metode Latihan

(19)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1). Faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan VO2Maks atlet Kung-Fu

Naga Sakti? 2). Bagaimanakah cara meningkatkan VO2Maks atlet Kung-Fu Naga Sakti? 3). Metode latihan apakah yang dapat meningkatkan VO2Maks atlet Kung-Fu Naga Sakti? 4). Apakah melalui metode latihan Interval Training dapat meningkatkan VO2Maks atlet Kung-Fu Naga Sakti?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang meluas dan untuk membuat sasaran

pembahasan masalah yang lebih terfokus, maka perlu dibuat pembatasan masalah.

Adapun yang menjadi pembatasan masalah adalah upaya meningkatkan VO2Maks

melalui metode latihan Interval Training pada atlet putra Perguruan Kung-Fu

Naga Sakti sasana Amplas kategori sabuk Biru senior tahun 2015. D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang ada yaitu : Apakah

melalui metode latihan Interval Training, dapat meningkatkan VO2Maks atlet

putra Perguruan Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas kategori sabuk Biru Senior

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : untuk meningkatkan VO2Maks

atlet putra Perguruan Kung-Fu Naga Sakti sasana Amplas kategori sabuk Biru

Senior tahun 2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih Kung-Fu Naga Sakti untuk

meningkatkan VO2Maks melalui metode latihan Interval Training, dan

pengembangan klub perguruan Kung-fu Naga Sakti.

2. Sebagai bahan masukan bagi pembinaan cabang olahraga beladiri

Kung-Fu terutama Kung-Kung-Fu Naga Sakti.

3. Sebagai bahan informasi bagi insan olahraga dan mahasiswa olahraga

(21)

39

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Imran. (2013). Dasar-dasar Melatih Fisik Olahragawan. Medan: Unimed Press.

Benny. (2012). “Kontribusi Tingkat VO2Maks Terhadap Prestasi Atlet Unggulan Sulawesi Selatan”.Jurnal Olahraga, edisi 3. 12-22.

Bompa.O.Tudor. (1983). Teory of Methodology of Training Second Edition.

Harira nadia, Asnawati, Huldani. (2013). “Perbandingan Nilai Vo2Maks Antara Siswa Terlatih Dengan Siswa tidak Terlatih”. Jurnal Berkala Kedokteran. Volume 9 no 1. 13-19.

Harsono. (1988). Coaching dan Asfek-asfek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: CV.Tombak Kusuma.

Indrayana, Boy. (2012). “Perbedaan pengaruh latihan interval training dan Fartlek Terhadap Daya Tahan Kordiovaskuler PadanAtlet JuniorPutra Teakwondo Wild Club Medan 2006/2007”. Jurnal cerdas sifa,edisi 1. 1-10.

Iwan Setiawan dkk. (1999). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK/IKIP Bandung.

Kit. Kiew Wong. (2002). The Art of Shaolin Kung-Fu. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kristianto, Agus. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta:

Lutan. (1988). Belajar Gerak Motorik. Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Nossek, Josef. (1982). Teori Umum Latihan. Lagos: National Instutute for Sport..

(22)

40

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

SMEP.(1999). Sistem Monitoring Evaluasi Dan Pelaporan (SMEP). Jakarta: KONI Pusat.

Gambar

Tabel 1.1.  Daftar kejuaraan Sabuk Biru Senior Kung-fu Naga Sakti Cabang
Gambar 2.1  Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap Harsono
Tabel 1.1.  Daftar kejuaraan sabuk Biru Senior Kung-fu Naga Sakti Cabang

Referensi

Dokumen terkait

Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa Gulingan yang telah memberikan bantuan moral

Sehingga pada waktu tertentu kelompok individu rentan tidak memasuki individu I , semakin besar individu rentan yang tidak terjangkit penyakit maka kelompok

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui, mengkaji lebih mendalam, memaparkan, mengungkapkan fakta tentang fenomena dugem sebagai gaya hidup hedonis yang terjadi

Perubahan-perubahan ini tidak hanya relevan bagi kepentingan anak berkebutuhan khusus, tetapi juga bagi semua yang terlibat, yaitu anak-anak (dengan atau tanpa kebutuhan khusus),

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu

Abstrak: Penulisan artikel ini merupakan hasil dari penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui model Cooperative Learning tipe Numbered Heads

Penelitian ini menganalisis diversifikasi pasar tujuan ekspor lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Viet Nam yang dikategorikan dalam

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik non-parametrik, yaitu Wilcoxon Signed Rank Test (Tes Ranking Bertanda Wilcoxon) dengan bantuan SPSS versi16. Dengan