• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN LATIHAN KATA HEIAN SANDAN DENGAN FREKWENSI LATIHAN 4 KALI SEMINGGU PADA ATLET KARATE SABUK BIRU PERGURUAN TAKO DOJO PANTAI CERMIN TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN LATIHAN KATA HEIAN SANDAN DENGAN FREKWENSI LATIHAN 4 KALI SEMINGGU PADA ATLET KARATE SABUK BIRU PERGURUAN TAKO DOJO PANTAI CERMIN TAHUN 2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN LATIHAN KATA HEIAN SANDAN DENGAN FREKWENSI LATIHAN 4 KALI SEMINGGU PADA ATLET KARATE

SABUK BIRU PERGURUAN TAKO DOJO PANTAI CERMIN TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Daniel Juanda Marusaha Siagian

081266210018

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus

Kristus atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Upaya Meningkatkan Latihan

Kata Heian Sandan Dengan Frekwensi Latihan 4 Kali Seminggu Pada Atlet

Karate Sabuk Biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin Tahun 2013 “.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Drs. Mesnan M.Kes selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED

5. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Drs. Zulfan Heri M.Pd selaku Ketua Jurusan PKO FIK UNIMED

7. Bapak Drs. Nono Hardinoto M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PKO FIK

UNIMED

8. Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd. selaku Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak kepada

penulis

9. Ibu Dr. Rahma Dewi M.Pd selaku Pengarah Skripsi yang telah banyak

memberikan waktu, arahan dan saran-saran kepada penulis

10. Bapak Pangondian H. Purba, S.Pd M.Pd selaku Pengarah Skripsi yang telah

banyak memeberikan waktu, arahan dan saran-saran kepada penulis

11. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

penyelesaian skripsi ini

12. Terima kasih kepada Bapak Ketua Pengurus dojo Tako Pantai Cermin yang

telah memberikan saya izin untuk melakukan penelitian pada atlet tersebut.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Effendy Sigalingging, SE.

selaku Pelatih Karate yang telah banyak membantu selama melakukan

(7)

ii

13. Seluruh civitas akademik FIK Universitas Negeri Medan yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

14. Teristimewa kepada Liver Waster Siagian dan Lasma Baringbing selaku

orang tua yang telah bersusah payah untuk membesarkan, membimbing dan

membiayai serta mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini.

Juga untuk abang dan adik-adikku Meliani Siagian, Selvi Siagian dan Erixon

Siagian yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk selalu tetap

optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Terima kasih juga buat rekan-rekan mahasiswa (PKO REGULER - A 2008)

dan My Friend (Arifin D. Naibaho, Rafika Ardilla, William Philipus, Ahmad

Fauzan,Simamora Monang S) dan juga untuk temen-temen gokil ku yang

selalu membuat tertawa yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

16. Terima kasih juga buat PKIM, Direktur, Sekertaris Lembaga, Kepala

Sekolah Tiap Unit serta rekan-rekan guru dan pegawai di Perguruan Kristen

Immanuel Medan Tahun 2013.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan.

Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis semoga

kiranya Tuhan yang membalaskan semua kebaikan, kasih, dorongan dan semangat

yang telah diberikan kepada penulis. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan

untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada

khususnya. Amin..

Medan, Agustus 2013

Salam Hormat,

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nama Atlet sabuk biru Dojo Tako Pantai Cermin ... 5

2. Hasil Test Pendahuluan Latihan kata heian sandan ... 6

3. Kriteria Penilaian ... 35

4. Format Penilaian Wasit/ Juri ... 36

5. Deskripsi Pre- Test/Pra-Siklus ... 40

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Gambar Lapangan Pertandingan Karate ... 14

2. Gambar Gerakan Melakukan kata heian... 18

3. Skema Siklus Dalam PTO ... 31

4. Gambar dojo Tako Pantai Cermin... 77

5. Peneliti Memberikan Pemanasan Kepada Sampel ... 77

6. Peneliti Mejelaskan dan Memberikan Pemahaman Tentang Materi ... 78

7. Peneliti dan juga kelompok yang diteliti akan memulai latihan inti…….. 78

8. Kelompok sabuk biru Saat Melakukan gerakan yang rumit kemudian pelatih mengevaluasi gerakan yang salah ... 79

9. Peneliti Memberikan Contoh Gerakan Kuda-Kuda dan Tangkisan yang benar kemudian atlet ikut Melakukan Tekhnik Kata Heian Sandan…………. 79

10. Gambar Atlet Yang dileliti ………. 80

11. Gambar Bersama Peneliti dan Pelatih .……… 80

12. Bersama Peneliti dan Tim Penguji………... 81

13. Gambar Kelompok Saat Melakukan Post Test Teknik kata Heian sandan……….. 81

14. Peneliti dan penguji Saat Melakukan Post Test kata Heian sandan dojo Tako Pantai cermin……… 82

(10)
(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat

pesat perkembangannya di Indonesia hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri

perkumpulan-perkumpulan perguruan karate yang ada di Indonesia dan terbukti

banyak diadakan turnamen antara tingkat regional bahkan internasional. Untuk

meningkatkan prestasi olahraga, khususnya dalam cabang olahraga karate

diperlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen kondisi fisik,

karena komponen kondisi fisik, yang prima sangat menentukan tinggi rendahnya

prestasi.

Pada awalnya manusia hanya mengembangkan keterampilan tangan, kaki,

serta kemampuan tubuhnya untuk memperjuangkan hidup untuk mencari nafkah

maupun mempertahankan diri. Kemampuan fisik dan keterampilan bela diri

didalam kehidupan modren, sangat diperlukan manusia. Banyak jenis

keterampilan bela diri yang berhasil dikembangkan manusia dan di pelajari dari

generasi ke generasi seperti : pencak silat, karate, kungfu, taekwondo, kempo,

judo, tinju dan lain-lain.

Karate jangan dipandang hanya sekedar suatu teknik untuk berkelahi saja,

karena pada hakekatnya karate memiliki makna jauh melebihi membela diri.

(12)

2

kemungkinan bagi seseorang agar mampu menyadari daya potensinya, baik secara

fisik maupun spiritual. Apabila segi spiritual Karate diabaikan maka segi fisik

tidak ada artinya.

Selain sebagai olahraga beladiri, karate juga merupakan salah satu olahraga

prestasi. Adapun nomor yang dipertandingkan dalam olahraga karate ada dua,

yaitu kumite dan kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan pertarungan

satu lawan satu dalam arena yang luasnya 8 kali 8 meter, secara individu maupun

beregu dengan waktu dan peraturan yang telah ditetapkan oleh PB FORKI Tahun

2012. Kata adalah nomor yang mempertandingkan berbagai bentuk jurus dalam

arena yang luasnya 8 kali 8 meter, secara individu maupun beregu (terdiri 3

orang) sesuai kelas umur yang diikuti dan peraturan yang ditetapkan oleh PB

FORKI.

Pada dasarnya setiap Kohai (murid) yang berlatih untuk prestasi

mendapatkan pengajaran dan latihan yang sama satu dengan lainnya baik itu

untuk kumite maupun kata. Seseorang yang dapat melakukan kumite dengan baik

belum tentu dapat melakukan gerakan kata dengan baik pula, tetapi bila dapat

melakukan gerakan kata dengan baik sudah tentu seseorang tersebut dapat

melakukan gerakan kumite yang baik. Karena semua gerakan serangan kumite

terdapat di dalam kata, hanya saja kata merupakan rangkaian gerakan yang harus

diperagakan secara berurutan dengan bentuk dan ritme yang tepat maka untuk

dapat melakukan kata harus memiliki daya ingat yang kuat. Kata dalam karate

dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu kata dasar, sithe kata, dan tokui kata.

(13)

3

Nidan, Sandan, Yondan, dan Godan). (sumber: Eka, Widya. Institut Karate-Do

Indonesia (1996:1). 26 Jurus Karate Shotokan).

Setiap jenis kata sangat penting dan memerlukan perhatian yang sangat

khusus saat diajarkan kepada atlet. Menurut Sujoto J.B, (1996:137). Kata

merupakan dasar dari pembentukan atlet pada masing-masing tingkatan sabuknya.

heian sandan merupakan salah satu teknik kata dasar yang harus dikuasai setiap

kohai sebagai prasyarat untuk kenaikan tingkat sabuk hijau ke sabuk biru. Heian

sandan memiliki 20 (dua puluh ) hitungan gerakan yang harus dikuasai secara

berurutan dengan bentuk dan waktu yang tepat.

Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin ini adalah salah satu Perguruan

Tako yang ada di Sumatra Utara, berdasarkan surat keputusan pengurus cabang

Karate-Do Tako Indonesia masa bakti tahun 2010-2013. Lahirnya Perguruan

Karate-Do Tako Pantai Cermin ini berawal dari bentuk kepedulian para senioran

karate tako yang bekerja di Perusahaan AQUAFARM untuk menggembangkan

perguruan Tako khususnya di kota Pantai Cermin yang awalnya memulai latihan

perdana di lapangan bola basket sekolah Sehati kota pantai cermin. Pelatih

Perguruan Karate-Do Tako Dojo Pantai Cermin tersebut, yaitu: Sempai Effendy

Sigalingging SE, Sempai Sastro Siagian, Sempai Getson Tampubolon, dan

Sempai Dani S. Jumlah atlet binaan Perguruan sebanyak 30 orang karateka baik

putra/putri. Jadwal latihan karate yang dilaksanakan di perguruan tersebut yaitu: 4

(empat) kali dalam seminggu yakni pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu pada

(14)

4

para atlet Karateka Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin ini ialah, Kejurnas

Tako tahun 2012, dan Kejuaran daerah antar Dojo, Kejurda FORKI .

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dengan Sempai

Effendy Sigalingging SE, pada atlet karate Perguruan Tako Pantai Cermin, yang

sudah dilaksanakan bersama pelatih Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin,

1) Masih banyak atlet yang belum mengetahui dan memahami cara melakukan

gerakan kata yang baik dan benar. Untuk setiap kata, jumlah gerakan adalah tetap

sesuai dengan hitungan dan waktu yang telah ditetapkan, awal dan akhir gerakan

kata harus pada posisi yang sama atau dengan perkataan lain harus kembali

keposisi awal, jalur gerakan kata dapat meyerupai huruf I, T dst. Pengunaan

tenaga yang tepat , kecepatan yang sesuai, dimana harus cepat dan dimana harus

lambat, kontraksi otot yang tepat, keserasian sikap tubuh pada posisi tertentu,

keindahan dan irama harus diperhatikan. 2) Jadwal latihan kata tidak menentu

yang di akibatkan karena program latihan untuk latihan kata tidak ada. Sehingga

menimbulkan minat untuk latihan kata pada atlet berkurang. Jadi ketika dalam

event-event karate yang mereka ikuti tidak pernah menurunkan atlet bertanding

pada kategori kata.

Harapan pelatih dan penulis yang diinginkan agar kemampuan dalam

melakukan kata heian sandan dari setiap atlet mencapai nilai ≥ 80% dengan

kategori ketuntasan sesuai dengan kriteria penilaian dalam FORKI. Dari

masing-masing test atlet Karate Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin yang

berdasarkan Kriteria Penilaian Dalam Kata (PB FORKI tahun 2012). Untuk

(15)

5

heian sandan terhadap atlet Karate Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin yang

dilakukan pada Juli 2013. Namun pada kenyataannya dari hasil test kemampuan

kata heian sandan dari tiap-tiap atlet yang berjumlah 11 orang yang telah

dilakukan mencapai hasil test dibawah dari rata-rata yang telah diharapkan

sebelumnya yaitu dengan kategori ketuntasan maksimal. Dengan demikian

adapun hasil yang telah didapat dari tes kata heian sandan adalah kategori tuntas

1 orang, dan tidak tuntas 10 orang. Adapun daftar sampel atlet beserta data awal

kemampuan kata heian sandan, yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Daftar Nama Sabuk Biru Atlet Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin Tahun 2013

2 Ryanda Saragih P.Cermin, 27-08-1996

1,7 Tahun Juara 3

kumite

Kejurda Antar Dojo

3 Evi Nora Simbolon Pematang Durian, 23-11-1999

2 Tahun Juara 3

Kumite Antar

Dojo

4 Rebekka Situmorang Sei Baru, 30-08-1997

7 Igo Anggara P.Cermin, 13-11-1999

1,8 Tahun Juara 2

Kumite Antar

Dojo

8 Novi Monica P.Cermin, 16-01-2002

2 Tahun Juara 1

(16)

6

Antar Dojo

9 Sappe Sitorus Pematang Gunung, 27-05-1997

Tabel 2. Data Awal Kata Heian Sandan

(17)

7

selebihnya yaitu 10 atlet (91%) belum memiliki ketercapaian hasil latihan. Nilai

rata – rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 67,01%, sementara target

ketuntasan yang harus dicapai dalam penelitian ini ialah minimal (80%).

Menurut Fox dan Methews (dalam Sajoto, 1998:209). Berapa jumlah

frekwensi latihan yang efektif tergantung kepada sifat olahraga yang

(18)

8

cukup efektif. Sedang untuk meningkatkan kapasitas anaerobic, frekwensi 3 kali

seminggu cukup efektif. Program tersebut berlaku hampir untuk semua cabang

olahraga, kecuali atletik dan berenang, frekwensi latihan yang sering dijalankan

adalah 5 hari perminggu untuk nomor-nomor sprint dan 6 kali perminggu untuk

nomor-nomor jarak jauh.

Dari urian di atas maka peneliti merasa terdorong untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh frekwensi latihan 4 kali seminggu untuk

meningkatkan hasil latihan kataheian sandan pada atlet karate sabuk biru dengan

judul : Upaya meningkatkan latihan kata heian sandan dengan frekwensi latihan

4 kali seminggu pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai

Cermin Tahun 2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari uraian-uraian latar belakang masalah di atas, maka

masalah penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja

yang dapat meningkatkan latihan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru

Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013? Bagaimanakah pengaruh

latihan kata dengan frekwensi 4 kali seminggu terhadap peningkatan kemampauan

kata Heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai

Cermin Tahun 2013?

(19)

9

Mengingat masalah yang akan diteliti cukup luas seperti yang tercantum

dalam identifikasi masalah, maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah

untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai yaitu: Dengan frekwensi latihan 4

kali seminggu untuk meningkatkan latihan kata heian sandan pada atlet Karate

Sabuk Biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin Tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah,

dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: Bagaimanakah meningkatkan latihan kata heian sandan dengan

frekwensi latihan 4 kali seminggu pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako

Dojo Pantai Cermin Tahun 2013?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan

pengaruh latihan kata dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu terhadap

kemampuan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako

dojo Pantai Cermin Tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih untuk dapat menggunakan frekwensi

latihan 4 kali seminggu dalam meningkatkan hasil latihan atlet dalam

(20)

10

2. Sebagai penilaian yang baku dari hasil kegiatan latihan yang dilakukan oleh

para atlet, dan pemula, khususnya bagi para pembina dan pelatih cabang

olahraga beladiri karate.

3. Sebagai bekal ilmu bagi penelitian dalam melatih karate untuk selanjutnya.

4. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain, yang ingin melanjutkan penelitian ini

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil latihan atlet pada siklus setelah dilakukan tes hasil

latihan dapat dilihat bahwa kemampuan awal atlet dalam melakukan kata heian

sandan masih rendah. Dari 11 atlet khusus sabuk biru yang aktif skor rata-rata

yang diperoleh yaitu 81,45 dan persentase rata-rata 68,14% dengan rentang skor

75 sampai 96 dan rentang persentase 63% sampai 83 %, semua atlet belum

memenuhi target yang ditentukan. Setelah diberi perlakuan pada siklus I

kemampuan atlet dalam melakukan kata heian sandan meningkat sebesar

19,45%. Skor rata-rata yang diperoleh atlet 100,90 dan persentase rata-rata

83,89%. Semua atlet sudah memenuhi target yang telah ditentukan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan melalui latihan

dengan frekwensi 4 kali seminggu dapat meningkatkan hasil latihan kata heian

sandan pada atlet karate sabuk biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin tahun

2013 dengan hanya satu siklus.

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan pada pelatih karate Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin untuk

mempertimbangkan penggunaan frekwensi latihan 4 kali seminggu karena

(22)

2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak atlet yang tidak memahami kata

heian sandan yang benar, disarankan pada pelatih agar melaksanakan

latihan melalui latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu,

diharapkan dapat memotivasi atlet untuk lebih semangat dalam latihan.

3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba

melakukan Penelitian Tindakan Olahraga (PTO) dengan menggunakan

Latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu.

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan

menggunakan latihan dengan frekwensi 4 kali seminggu kiranya dapat

mencoba dengan pembahasan yang lainnya.

5. Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan juga panduan bagi

rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan olahraga

khususnya dalam penggunaan latihan dengan frekwensi latihan 4 kali

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto, (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga, UNS Press, Surakarta.

Abdul.wahid.(2007).shotokan.jakarta:penerbit: PT raja grafindo persada.

Bompa, Tudor O. (1994). Theiry and Methodologi of Training. Lowa: Kendala/Hunt Publishing Company.

Cundoko Aprilianto, (2008), Karate 2, Dahlia, Dramaga Bogor.

Eka, Widya. (2008), 26 Jurus Karate Shotokan. Riau: Institut Karate-do Indonesia.

Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coachig. Bandung ; Tambak Kusuma.

Ivan Yulivan, (2012). The Way Of Karate-Do,Mudara, Jakarta.

Lankor, (2007), Teori Kepelatihan Dasar. Jakarta, Kementrian Negara Pemudan dan Olahraga

Nossek, Yosef (1982). Teori Umum Latihan, LAGOS: PAN AFRICAN PRESS.

Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. 2011, Tim Penyusun, Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Sudjana, (2002), Motode Satistika, Tarsoito, Bandung.

Syafruddin, (2011). Teori dan Aplikasinya Dalam Pembinaan Olahraga, Penerbit:

UNP PRESS Padang.

Sajoto, M. (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Sujoto, J.B, (1996), Teknik Oyama Karate, Gramedia, Jakarta.

Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. PB FORKI , (2012). Peraturan Pertandingan Kejuaraan Nasional Karate,

Dewan Wasit PB. FORKI

Sumber : aminkarateka.blogspot.com/

Sumber : (https://sites.google.com/uploads/2012/11/16/archive.html)

Sumber : http://shotokan.net.au

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1. Daftar Nama Sabuk Biru Atlet Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin Tahun 2013
Tabel 2. Data Awal Kata Heian Sandan

Referensi

Dokumen terkait

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret,

Dari survei awal yang telah dilakukan operator mengeluhkan lamanya waktu proses mencetak rokok dalam menggunakan alat pencetak rokok pada waktu mereka sedang dalam proses

Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2004, 2003, dan 2002. Lampiran 9 Data Price Earning

Tesis yang berjudul “ PENGARUH HIPOMAGNESEMIA TERHADAP MORTALITAS PADA PASIEN ANAK DI RUANG RAWAT INTENSIF ” ini adalah karya penelitian penulis sendiri dan bebas plagiat,

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui, mengkaji lebih mendalam, memaparkan, mengungkapkan fakta tentang fenomena dugem sebagai gaya hidup hedonis yang terjadi

Abstrak: Penulisan artikel ini merupakan hasil dari penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui model Cooperative Learning tipe Numbered Heads

Tangible cost yang secara langsung diderita perusahaan akibat tingginya tingkat perpindahan karyawan ini antara lain berupa waktu yang terbuang untuk rekrutmen, seleksi,

Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah PT.TELKOM Surakarta, diharapkan mampu meningkatkan kualitas lingkungan fisik tempat kerja karyawan supaya karyawan merasa