PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KARET (KATROL DARAT) DENGAN LATIHAN MEMUKUL DI DALAM AIR TERHADAP
KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN KARATEKA PUTRA SABUK KUNING SAMPAI
BIRU WADOKAI DOJO CAPITAL KARATE CLUB MEDAN TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
KIMTAWIN CHAN SITOMPUL NIM : 071266220105
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam wujud yang sangat sederhana.Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.Selanjutnya penulis sadar bahwa manusia biasa tak luput dari kesalahan.Oleh karena itu, Penulis menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tak terhingga kepada Yth. :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta staf-stafnya.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes. selaku Dekan FIK Unimed yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M. Pd selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II, Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed.s
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK Unimed, Bapak Drs. Nono Hardinoto, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK Unimed. 4. Bapak Drs. Ibrahim Wiyaka, M. Kes. AIFO selaku Dosen Pembimbing
Skripsi dan Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
iv
6. Teristimewa kepada keluarga saya Ayahanda (Suha Sitompul) dan ibunda (Julita Sinaga) dan Abang saya, kakak saya, dan Pacar saya (Christa Natalina Pardede, S.Pd) yang saya cintai dan kagumi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya ini.
7. Serta semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama Penulis mengikuti perkuliahan.
Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi para
pembacanya.Amin.
Medan, Februari 2013 Penulis
i ABSTRAK
KIMTAWIN CHAN SITOMPUL. Perbedaan Pengaruh Latihan Karet (Katrol Darat) dengan Latihan Memukul Di Dalam Air Terhadap Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Karateka Putra Sabuk Kuning Sampai Sabuk Biru Wadokai Dojo Capital Karate Club Medan Tahun 2013.
(Pembimbing: H.IBRAHIM WIYAKA). Skripsi: FIK UNIMED 2013.
Prestasi olahraga yang tinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya baik secara individu atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih.
Dalam karate pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan. Salah satu teknik pukulan adalah pukulan gyaku tsuki chudan, yang artinya teknik pukulan dengan memotong serangan lawan / balikan serangan lawan ke arah ulu hati. Tangan memukul berlawanan arah dengan kaki, pinggul diputar untuk mendapatkan pukulan yang maksimal.
Dalam konteks ini, peneliti lebih menekankan sasarannya pada gerakan dasar karate yaitu gyaku tsuki (pukulan) karena selama peneliti mengamati Dojo tersebut dalam beberapa kali observasi, peneliti memperhatikan sudah banyak penigkatan gerakan dasar baik. Namun ada suatu bentuk gerakan dasar pada pukulan yang belum bisa dikatakan suatu bentuk pukulan yang sempurna karena tidak mempunyai kecepatan terhadap pukulan. Hal ini tampak jelas terlihat pada saat karateka ataupun individu tersebut melakukan latihan kumite (pertarungan). Dari beberapa pukulan yang dilakukan oleh peserta kumite yang sedang latihan tidak memiliki kecepatan seperti yang diharapkan dari yang seharusnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan apakah yang lebih berpengaruh antara latihan Karet (Katrol Darat) dan latihan Memukul di Dalam Air terhadap kecepatan pukulan pada karateka sabuk kuning sampai sabuk biru Dojo Capital Karate Club Medan Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan
ii
Populasi adalah seluruh atlet karateka yang berjumlah 30 orang. Jumlah sampel 22 orang diperoleh dengan teknik Purposive Sampling. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik Matching Pairing yaitu kelompok latihan Karet (Katrol Darat) dan kelompok Memukul di Dalam Air. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test dan pengukuran adalah test stop watch untuk hasil kecepatan pukulan Gyaku Tsuki Chudan.
Hasil analisis statistik latihan katrol darat yakni pengujian hipotesis (thitung) sebesar 11,22. Selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk n-1 (11-1=10), pada taraf signifikan α=0,05 adalah 1,81 dengan demikian th > ttab (11,22 > 1,81), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Hasil analisis statistik latihan memukul di dalam air yakni pengujian hipotesis (thitung) sebesar 6,71. Selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk n-1 (11-1=10), pada taraf signifikan α=0,05 adalah 1,81 dengan demikian th > ttab (6,71 > 1,81), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Hakikat Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 11
2. Hakikat Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 14
3. Hakikat Latihan ... 15
4. Hakikat Latihan Karet (Katrol Darat) ... 19
5. Hakikat Latihan Memukul di Dalam Air ... 21
B. Kerangka Berfikir ... 23
C. Hipotesis ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
1. Lokasi Penelitian ... 26
2. Waktu Penelitian ... 26
B. Populasi dan Sampel ... 26
1. Populasi ... 26
vi
C. Metode Penelitian ... 28
D . Disain Penelitian... 29
E. Instrumen Penelitian ... 30
F. Teknik Analisis Data ... 31
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Deskriptif Data Penelitian ... 46
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 38
C. Pengujian Hipotesis ... 38
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39
BAB KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 42
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Tes Awal Hasil Kecepatan Gyaku Tsuki Chudan ... 5
Tabel 1.2 Tes Hasil Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Atlet Kejurda ... 6
Tabel 3.1 Populasi Atlet Karateka Dojo Capital Karate Club ... 27
Tabel 3.2 Daftar Sampel Atlet Karateka Capital Karate Club ... 28
Tabel 3.3 Bentuk Rancangan Desain Penelitian ... 29
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar II.1 Bentuk dan Sasaran Pukulan Gyaku Tsuki Chudan... 12
Gambar II.2 Teknik Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 14
Gambar II.3 Penambahan Beban Latihan ... 16
Gambar II.4 Latihan Karet (Katrol Darat) ... 21
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Pre Test Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan... 46
Lampiran 2 Hasil Pos Test Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 47
Lampiran 3 Uji Normalitas Data Pre Test Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 48
Lampiran 4 Uji Normalitas Data Pos Test Pukulan Gyaku Tsuki Chudan ... 49
Lampiran 5 Perhitungan Data Kelompok A... 50
Lampiran 6 Pengujian Hipotesis Ke Tiga ... 56
Lampiran 7 Program Latihan Karet (Katrol Darat)... 57
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi olahraga yang tinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya baik secara individu atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih.
Salah satu yang perlu dibina untuk mencapai suatu prestasi yang baik adalah dengan pembinanaan kondisi fisik. Grosser (2004:3) menyatakan
“kondisi fisik adalah semua kemampuan jasmani yang menetukan prestasi dan
realisasinya dilakukan melalui kesanggupan pribadi (kemampuan dan motivasi); kondisi fisik terdiri dari kekuatan, kelincahan, koordinasi, tenaga (power), daya tahan dan lain sebagainya”.
Harsono (1997:3) mengatakan bahwa “apabila kondisi fisik baik, maka ia
2
Dalam karate pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan. Salah satu teknik pukulan adalah pukulan gyaku tsuki chudan, yang artinya teknik pukulan dengan memotong serangan lawan / balikan serangan lawan ke arah ulu hati. Tangan memukul berlawanan arah dengan kaki, pinggul diputar untuk mendapatkan pukulan yang maksimal.
Pukulan gyaku tsuki chudan merupakan pukulan yang dominan dilakukan seorang atlet karate dalam komite (petarungan) diantara pukulan lain seperti Oi-Tsuki Chudan, Oi-Tsuki Jodan dan Uraken. Namun demikian, pukulan
Gyaku Tsuki Chudan tersebut sering kali tidak menghasilkan nilai. Padahal
apabila pukulan ini benar dan dilakukan dengan kecepatan yang baik serta dikombinasikan dengan teknik pukulan dan tepat mengenai sasaran yaitu ulu hati akan mendapat nilai satu (ippon) dalam komite sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan WKF 2000
Dojo Capital Karate Club Medan yang terletak di Jl. T.Cik Ditiro No. 53
Medan didirikan pada tahun 2001 dengan tujuan sebagai wadah untuk membina dan melatih anggota yang berbakat dan sebagai beladiri pada setiap individu. Perguruan Dojo Capital Karate Club Medan merupakan perguruan karate yang resmi dan terdaftar oleh FORKI Sumut. Perguruan ini menerima anggota tidak terbatas akan tetapi yang diterima sebagai anggota umur 8 (delapan) tahun ke atas.
3
Jepta Artono Ujung yang menyandang sabuk hitam DAN II dan ada juga asistennya sempai Suwandi Lieanto yang menyandang sabuk hitam DAN II.
Jumlah siswa binaan Dojo Capital Karate Club Medan berjumlah 30 Orang. Jumlah tersebut terdiri atas: sabuk putih 6 orang, sabuk kuning 7 orang, sabuk hijau 6 orang, sabuk biru 10 orang dan sabuk coklat 1 orang. Inilah Populasi atlet karateka Dojo Capital Karate Club Medan.
Dalam konteks ini, peneliti lebih menekankan sasarannya pada gerakan dasar karate yaitu gyaku tsuki (pukulan) karena selama peneliti mengamati Dojo tersebut dalam beberapa kali observasi, peneliti memperhatikan sudah
banyak penigkatan gerakan dasar baik. Namun ada suatu bentuk gerakan dasar pada pukulan yang belum bisa dikatakan suatu bentuk pukulan yang sempurna karena tidak mempunyai kecepatan terhadap pukulan. Hal ini tampak jelas terlihat pada saat karateka ataupun individu tersebut melakukan latihan kumite (pertarungan). Dari beberapa pukulan yang dilakukan oleh peserta kumite yang sedang latihan tidak memiliki kecepatan seperti yang diharapkan dari yang seharusnya.
Dari penjelasan di atas, terlihat hasil prestasi yang diraih oleh Dojo Capital Karate Club Medan khususnya pada sabuk kuning sampai biru belum
4
bina/latih belum memperoleh hasil yang memuaskan, seharusnya bila dilihat dari lamanya latihan dan program latihan yang saya berikan terhadap atlet Dojo Capital Karate Club Medan ini sudah dapat meraih prestasi yang
membanggakan,” tutur pelatih kepada peneliti. Hal ini terlihat juga pada
latihan atau komite latihan (sparing partner), dimana karateka putera tidak menghasilkan pukulan gyaku tsuki chudan yang baik pada saat latihan, karateka menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pukulan gyaku tsuki selalu diantar,
2. Pukulan gyaku tsuki tidak tepat mengenai sasaran, 3. Pukulan gyaku tsuki tidak cepat di tarik,
4. Pukulan gyaku tsuki selalu di kepal keras dan memukul dengan kaku (tidak rileks).
Hasil pengamatan peneliti dan informasi yang diperoleh dari pelatih bahwa atlet karateka sabuk kuning sampai sabuk biru Dojo Capital Karate Club Medan belum dapat meraih prestasi yang cukup membanggakan. Dugaan sementara penulis mengarah kepada teknik yang masih lemah terutama pada kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan yang masih lambat dan belum bertenaga serta mudah ditangkis oleh lawan pada saat kumite. Terlihat jelas bahwa ketika berlatih atlet karateka putra sabuk Biru Dojo Capital Karate Club Medan masih lambat dan belum memiliki kecepatan ketika melakukan
5
Untuk mempertegas dugaan tersebut maka peneliti melakukan tes kecepatan pukulan terhadap atlet Karateka Putra sabuk kuning sampai Sabuk Biru Dojo Capital Karate Club Medan sebanyak 22 orang yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2012. Berikut ini adalah daftar hasil tes kecepatan awal atlet Karateka Putra sabuk kuning sampai kuning samapai sabuk biru.
Tabel 1.1 Tes Awal Hasil Kecepatan gyaku tsuki chudan
No. Nama Atlet Waktu Kecepatan Pukulan Waktu
tercepat Kategori
I II III
1. Sabam Josua 0,28 0,27 0,26 0,26 Kurang 2. Dicki Adreas 0,25 0,24 0,24 0.24 Kurang 3. Ekky Ari 0,30 0,28 0,30 0,28 Kurang 4. Ronaldy S 0,31 0,31 0,32 0,31 Kurang 5. Januwarto 0,30 0,29 0,28 0,28 Kurang 6. M Akmal 0,29 0.31 0,32 0,29 Kurang 7. Ade Fadli 0,30 0,30 0,33 0,30 Kurang 8. Sandego 0,28 0,31 0,32 0,28 Kurang 9. Daniel 0,24 0,27 0,28 0,24 Kurang 10. Ahmad 0,30 0,33 0,34 0,30 Kurang 11. Indra 0,29 0,30 0,31 0,29 Kurang
12. Alex 0,30 0,28 0,32 0,28 Kurang
13. Joel 0,25 0,24 0,25 0,24 Kurang 14. Ovandi 0,23 0,29 0.29 0,23 Kurang 15. Risky 0,24 0,23 0,24 0,23 Kurang
16. Boni 0,25 0,26 0,26 0,25 Kurang
17. Chaleb 0,27 0,28 0,30 0,27 Kurang 18. Gunawan 0,22 0,23 0,26 0,22 Kurang 19. Daniel Saputra 0,22 0,24 0,25 0,22 Kurang
20. Aria 0,24 0,27 0,28 0,24 Kurang
21. Leo 0,28 0,29 0,31 0,28 Kurang
22. Teuku 0,27 0,29 0,31 0,27 Kurang
6
kuning sampai sabuk biru Dojo Capital Karate Club Medan masih tergolong kurang dan lemah. Artinya kecepatan pukulan atlet masih perlu ditingkatkan dengan memberikan bentuk-bentuk latihan yang mendukung terhadap pukulan gyaku tsuki chudan.
Tabel 1.2 Tes Hasil Pukulan gyaku tsuki chudan Kejuaraan Daerah
No. Nama Atlet Pembanding Waktu kecepatan pukulan Waktu tercepat
I II III
1. Andre Aronta 0,16 0,17 0,17 0,16
Oleh karena itu penulis melakukan penelitian faktor kondisi fisik yang dapat mempengaruhi kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan yang merupakan salah satu teknik serangan dengan pukulan yang dipergunakan untuk memperoleh nilai atau angka dalam pertandingan yakni dengan memberikan perlakuan dengan bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan. Adapun bentuk latihan yang diterapkan adalah latihan karet (katrol darat) dan latihan memukul di dalam air.
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Perbedaan Pengaruh Latihan Karet (Katrol Darat) dan Latihan Memukul di Dalam Air terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada Karateka Putra Sabuk Kuning sampai Sabuk Biru Dojo Wadokai
7
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah menuangkan kedalam tulisan yang akan dihadapi pada suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka diperoleh gambaran tentang yang dihadapi.
Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dapat didentifikasi sebagai berikut: Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate? Apakah faktor alam dapat mempengaruhi
kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate? Apakah faktor program latihan dapat mempengaruhi kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate? Apakah dengan menguasai teknik-teknik karate dapat mempengaruhi kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate? Apakah dengan unsur-unsur fisik yang baik dapat mempengaruhi kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate? Apakah latihan karet (katrol darat) dapat meningkatkan
kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate? Apakah latihan memukul di dalam air dapat meningkatkan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate?. Latihan manakah yang lebih baik antara latihan karet
(katrol darat) dan latihan memukul di dalam air terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan dalam karate?
C. Pembatasan Masalah
8
latihan memukul di dalam air terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka putra Dojo Wadokai Capital Karate Club Medan Tahun 2013. D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah: 1. Apakah ada pengaruh latihan karet (katrol darat) terhadap kecepatan
pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka Wadokai Dojo Capital Karate Club Medan tahun 2012.
2. Apakah ada pengaruh latihan memukul di dalam air terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka Wadokai Dojo Capital Karate Club Medan Tahun 2013?
3. Manakah yang lebih baik latihan karet (katrol darat) dengan latihan memukul di dalam air terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka Wadokai Dojo Capital Karate Club Medan tahun 2013? E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh latihan karet (katrol darat) terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka putra karateka Wadokai Dojo Capital Karate
Club Medan Tahun 2013.
2. Pengaruh latihan memukul di dalam air terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka putra Wadokai Dojo Capital Karate Club
9
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan karet (katrol darat) dan memukul di dalam air terhadap kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka putra Wadokai Dojo Capital Karate Club Medan Tahun 2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina serta insan olahraga.Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam
pembina prestasi khususnya pada cabang karate bagi pelatih pada umumnya dan khususnya pelatih yang ada di dojo Wadokai Dojo Capital Karate Club Medan.
2. Bagi atlet dapat meningkatkan kecepatan pukulan chudan tsuki dalam olahraga karate.
3. Memberikan masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan kecepatan pukulan chudan tsuki.
4. Bagi peneliti dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan keolahragaan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian berikutnya supaya lebih baik.
45
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bompa, Tudor O. 1983. Theory and Methodology of Training. Dubuque, IOWA: Kendal/Hunt Publishing Company.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta, Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Joan M, Nelson (2001). Latihan Beladiri Praktis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Koni Sumatera Utara. 2004. Pedoman Penyusunan Program Latihan Menuju PON XVI/2004 Palembang. Palembang: Koni Sumatera Utara.
Moch Saleh. (1983:50). Teknik karate. , Gramedia
Pengprov Sumut. 2009. Buku Peraturan Pertandingan Karate WKF. Medan: Forki Sumatera Utara.
Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Situmeang, Rahman dan Bessy Sitorus Pane (2003). Karate. Medan, FIK UNIMED.
Sudjana. (2002) Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sajoto, J.B (1996). Teknik Oyama Karate. Jakarta: Gramedia. Supianto. (2004). Fisika Untuk Kelas XI. Jakarta, CV . Erlangga Sukintaka. (1984). Renang dan Metodik, Jakarta
Tim Dosen. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan: UNIMED
Kurnia Dadeng.(1987:60). Buku Renang (http://id.wikipedia.org/wiki/Wado-ryu)
http://www.karate-do-nippon.com/15-10-2011/08.30am)