i PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP
MOTIVASI MELANJUTKAN STUDI PADA SISWA KELAS IX SMP SWASTA AIRLANGGA BATU MENJA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Oleh
NUR WULANDARI
1103151049
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERSETUJUAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh Bestman Sibuea Nim. 071266220014 Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Program Studi
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji Dalam Ujian
Mempertahankan Skripsi
Medan, Juni 2012 Dosen Pembimbing
ABSTRAK
Bestman Sibuea Perbedaan Pengaruh Latihan Incline Push-Up dan Latihan Whellbarrow Terhadap Power Otot Lengan dan Hasil Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki pada Karateka Putra Sabuk Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
(Dosen Pembimbing : RAHMAN SITUMEANG). SKRIPSI : FIK UNIMED 2012.
Dalam beladiri karate, pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan
pada saat bertanding dan merupakan suatu serangan yang sangat efektif. Tanpa
adanya kecepatan pukulan, bentuk pukulan apapun itu tidak akan baik hasilnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan apakah yang lebih
berpengaruh antara latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap
power otot lengan dan hasil kecepatan pukulan pada karateka sabuk biru dojo
Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan latihan yaitu incline
push-up dan latihan whellbarrow.
Populasi adalah seluruh atlet karateka yang berjumlah 23 orang. Jumlah
sampel 10 orang diperoleh dengan teknik Purposive Sampling. selanjutnya dibagi
menjadi dua kelompok dengan teknik Matching Pairing yaitu kelompok latihan
incline push-up dan kelompok whellbarrow. Instrumen penelitian untuk
pengumpulan data dengan test dan pengukuran adalah Medicine Ball Chest
Thorow untuk power otot lengan dan test stop watch untuk hasil kecepatan
pukulan chudan tsuki. Penelitian dilaksanakan selama 18 x pertemuan dengan
latihan 3 (tiga) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing-masing
variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan uji – t berpasangan dan uji –
t tidak berpasangan .
Analisis hipotes I dari data pre-test dan data post- test power otot lengan
kelompok latihan incline push-up diperoleh t hitung sebesar 6,54 serta t tabel 2,78
dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
kesimpulan, latihan incline push-up secara signifikan berpengaruh terhadap power
otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan
Analisis hipotesis II dari data pre-test dan data post- test kelompok
whellbarrow terdapat power otot lengan diperoleh t hitung sebesar 8,45 serta t tabel
sebesar 2,78 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dengan Ha diterima.
Jadi, latihan whellbarrow signifikan berpengaruh terhadap power otot lengan pada
karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
Analisis hipotesis ketiga dari rata-rata dan simpangan baku diperoleh
t hitung sebesar -0,15 serta t tabel 2,31 dengan = 0,07 (t hitung < t tabel ) berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan incline push-up tidak lebih besar
pengaruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap power otot lengan pada
karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
Analisis hipotesis keempat dari data pre-test dan data post- test hasil
kecepatan pukulan chudan tsuki kelompok latihan incline push-up diperoleh t hitung
sebesar 10,27 serta t tabel 2,78 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan kesimpulan, latihan incline push-up secara signifikan
berpengaruh terhadap hasil kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra
sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
Analisis hipotesis kelima dari data pre-test dan data post- test hasil
kecepatan pukulan chudan tsuki kelompok latihan whellbarrow diperoleh t hitung
sebesar 4,38 serta t tabel 2,78 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi, latihan whellbarrow secara signifikan berpengaruh terhadap
hasil kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo
Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
Analisis hipotesis keenam dari perhitungan rata-rata dan simpangan baku
diperoleh harga t hitung sebesar -1,05 serta t tabel 2,31 dengan = 0,05 (t hitung < t tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan incline push-up tidak lebih
besar pengaruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap hasil kecepatan
pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dap;at menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang diperbuat untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyakmembantu
penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik, M.si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta staf-stafnya
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.kes sebagai Dekan FIK UNIMED,Drs.Suharjo,M.pd
sebagai Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Drs. Mesnan, M.kes. AIFO sebagai Pembantu
Dekan II FIK UNIMED, Dr. Budi Valianto, M.pd, sebagai Pembantu Dekan III FIK
UNIMED.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.pd. selaku Ketua Jurusan PKO FIK UNIMED.
Dan Drs. Nono Hardinoto, M.pd.selaku Sekretaris Jurusan PKO FIK UNIMED.
4. Bapak Rahman Situmeang, M.pd,selaku Dosen Pembingbing Skripsi saya yang begitu
banyak meluangkan waktu kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Dan juga Bapak Pangondian Purba, S.pd, M.pd yang banyak memberikan arahan
kepada penulis sehingga skripsi dapat terselesaikan.
5. Ayahanda (Asman Sibuea) dan Ibunda (Lorensyah Sitompul) yang saya cintai dan saya
terbaik bagi saya penulis dengan memberikan dukungan ataupun motivasi baik moral
maupun material.
6. Kakak yang saya sayangi (Natalia Sibuea,A.M keb) dan juga adek-adek yang saya cintai
(Johannes,Jhonboy,Ronauli,Putri.D) yang tidak lelah memberikan semangat dalam
penyelesaian skripsi penulis.
7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa spesialisasi karate jurusan PKO Stambuk 2007 dan juga
Pelatih Dojo Wadokai Immanuel Medan yang turut membantu dalam penyelesaian
skripsi penulis.
8. Dan juga rekan-rekan mahasiswa/i FIK UNIMED, jurusan PKO Khususnya
Riwanto.P,Kimtawin,Ronald,Batara,Iyan,Juli.D,Muchsin, yang turut membantu dalam
penyelesaian skripsi penulis.
Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Sdr/I menjadi berkat dan hikmah baik dan mendapatkan
balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini semoga ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, September 2012
Penulis,
i DAFTAR ISI
ABSTRAK………. i
KATA PENGANTAR ………. iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatas Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 13
1. Hakikat Power Otot Lengan ... 13
2. Hakikat Kecepatan Pukulan ... 14
3. Hakikat Pukulan Chudan Tsuki ... 15
ii
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 39
iii
C. Pengujian Hipotesis ... 45
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
DAFTAR TABEL TABEL
1. Benyuk Raancangan Desain Penelitian ... 32
2. Ahli Mengukur Kecepatan Pukulan ... 35
3. Pembagian Urutan Kelompok Matching Pairing ... 38
4. Hasil Pre test dan Pos test Kelompok Latihan Incline push-up dan
Whellbarrow terhadap Power otot lengan... 39
5. Hasil Pre test dan Pos test Kelompok Latihan Incline push-up dan
Whellbarrow terhadap powert potot lengan Data tes Pendahuluan pukulan
Chudan Tsuki ... 40 6. Uji Normalitas Data ... 42
7. Daftar Nama-nama sampel Siswa Karateka Putra Dojo Wadokai Immanuel
Medan ... 53
8. Data Test Pendahuluan Power otot lengan Karateka Putra Sabuk biru Dojo
wadokai Immanuel Medan ... 54
9. Norma Medicine ball ... 54
10.Data Test Pendahuluan Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki Karateka Putra
Sabuk biru Dojo wadokai Immanuel Medan ... 55
11.Data Test Pendahuluan Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki Atlet Nasional 55
12.Data Mentah Hasil Pre test Power otot Lengan Kelompok Latihan Incline
push-up dan Whellbarrow ... 56
13.Data Mentah Hasil Pos test Power otot Lengan Kelompok Latihan Incline
push-up dan Whellbarrow ... 57
14.Data Mentah Hasil Pre test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline
push-up dan Whellbarrow ... 58
15.Data Mentah Hasil Pos test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline
push-up dan Whellbarrow ... 59
16.Perhitungan Z-score ... 60
17.Ranking Hasil Perhitungan Z-score dan Pembagian Kelompok Latihan Incline
push-up dan Whellbarrow ... 61
18.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Power otot lengan Kelompok
19.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Power otot lengan Kelompok
Latihan Incline push-up ... 63
20.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Power otot lengan Kelompok
Latihan Whellbarrow ... 63
21.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Power otot lengan Kelompok
Latihan Whellbarrow ... 64
22.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok
Latihan Incline push-up ... 65
23.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok
Latihan Incline push-up ... 66
24.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok
Latihan Whellbarrow ... 67
25.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok
Latihan Whellbarrow ... 67
26.Uji Normalitas Data Pre tes Power otot lengan Kelompok Latihan Incline
push-up ... 68
27.Uji Normalitas Data Pos tes Power otot lengan Kelompok Latihan Incline
push-up ... 69
28.Uji Normalitas Data Pre tes Power otot lengan Kelompok Latihan
Whellbarrow ... 70
29.Uji Normalitas Data Pos tes Power otot lengan Kelompok Latihan
Whellbarrow ... 71
30.Uji Normalitas Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline
push-up ... 72
31.Uji Normalitas Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline
push-up ... 73
32.Uji Normalitas Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan
Whellbarrow ... 73
33.Uji Normalitas Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan
34.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data
Hasil Pre-test dan Pos test Power otot lengan Kelompok Latihan Incline
push-up ... 78
35.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data
Hasil Pre-test dan Pos test Power otot lengan Kelompok Latihan Whellbarrow
... 79
36.Perhitungan uji-t Data Pos-test Power otot lengan Antara Kelompok Latihan
Incline push-up dan Whellbarrow ... 81
37.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data
Hasil Pre-test dan Pos test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline
push-up ... 83
38.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data
Hasil Pre-test dan Pos test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan
Whellbarrow ... 84
39.Perhitungan uji-t Data Pos-test Pukulan Chudan Tsuki Antara Kelompok
Latihan Incline push-up dan Whellbarrow ... 86
DAFTAR GAMBAR GAMBAR
1. Bentuk Dan Sasaran Pukulan Chudan Tsuki ... 16
2. Teknik Pukulan Chudan Tsuki ... 17
3. Penambahan Beban Latihan ... 21
4. Latihan Incline Push-up ... 26
5. Latihan Whellbarrow ... 27
6. Tes Medicine Ball ... 34
7. Foto Bersama Pelatih, Peneliti Dengan Sampel ... 94
8. Peneliti Sedang Mengabsen Sampel ... 94
9. Foto Peneliti Sedang Memberikan Contoh Pukulan Chudan Tsuki ... 95
10.Foto Sampel Sedang Melakukan Bentuk Latihan Incline Push-Up ... 95
11.Foto Sampel Sedang Melakukan Bentuk Latihan Whellbarrow ... 96
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Daftyar Nama-nama Sampel Siswa Karateka Putra Sabuk Birui Dojo
Wadokai Immanuel Medan ... 53
2. Data Test Pendahuluan Power Otot Lengan Karateka Putra Sabukl Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan ... 54
3. Data Test Pendahuluan Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki ... 55
4. Perhitungan Z-score ... 59
5. Mencari Rata-rata Simpangan Baku ... 62
6. Uji Normalitas ... 68
7. Uji Homogenitas ... 75
8. Pengujian Hipotesis ... 78
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga sebagai salah satu aktivitas fisik manusia pada saat ini sangat berpengaruh
terhadap peningkatan harkat dan martabat suatu bangsa. Oleh karena itu sudah saatnya
pembinaan olahraga prestasi ditangani secara profesional dengan menerapkan program-program
serta metode latihan yang diukur dan dikaji secara ilmiah. Setiap cabang olahraga yang sifatnya
kompetitif tentu mengharapkan tercapainya prestasi yang maksimal bagi mereka yang menekuni
baik secara individu maupun kelompok atau tim. Itu artinya prestasi dalam dalam cabang
olahragaadalah suatu tujuan akhir yang harus di capai suatu kegiatan olahraga pretasi. Untuk
mencapai hal tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan adanya upaya
pembinaan dan salah satunya melalui penerapan latihan yang terprogram, terarah dan
berkesinambungan.
Salah satu aspek yang perlu dibina untuk mencapai prestasi yang baik adalah dengan
membina kondisi fisik. Sajoto (1988:57) menyatakan bahwa”salah satu faktor penentu dalam
pencapaian prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan,
kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru,
kelenturan,kesei mbangan, ketepatan dan kesehatan olahraga”. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa untuk mendapatkan atlit yang berprestasi tinggi faktor yang perlu
diperhatikan dan harus dibina adalah faktor kondisi fisik. Dengan memiliki kondisi fisik maka
diharapkan usaha dilakukan untuk mencapai prestasi olahraga dapat dicapai. Selanjutnya
amatlah penting,oleh karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti
latihan dengan sempurna.”
Karate adalah salah satu dari sekian banyak cabang olahraga beladiri. Karate juga
merupakan ilmu seni beladiri tangan kosong ( kara = kosong, te = tangan), jadi setiap gerakan
serangan haruslah bisa mematikan kecepatan dengan kekuatan. Karate merupakan salah satu
olahraga yang mempunyai karakteristik gerak dan teknik tersendiri. Karate juga merupakan salah
satu cabang olahraga beladiri yang saat ini banyak digemari oleh anak-anak, remaja, dan orang
dewasa baik putera maupun puteri.
Dojo Wadokai Immanuel Medan yang terletak di JL. Slametriadi Kecamatan Polonia
Medan. Di dirikan pada tahun 2007 dengan tujuan sebagai wadah dan melatih agar siswa SMA
Swasta Kristen Immanuel Medan dapat berprestasi di cabang olahraga Karate , dan juga dojo ini
dibuka agar disamping belajar, para siswa yang mengikuti latihan Ekstrakurikuler mempunyai
disiplin, kesegaran dan motivasi belajar di sekolah baik dimanapun.. Dojo Wadokai Immanuel
Medan merupakan dojo yang resmi dan terdaftar oleh Wadokai Sumut. Dojo Wadokai Immanuel
Medan dilatih oleh pelatih yang memiliki sertifikat resmi . Pelatih di Dojo ini yakni Sempai
Wilson Sibarani yang menyandang sabuk hitam DAN I.
Jumlah siswa binaan Dojo Wadokai Immanuel Medan berjumlah 23 Orang. Dari jumlah
tersebut terdiri atas: sabuk putih 7 orang, sabuk kuning 5 orang, sabuk hijau 3 orang, sabuk biru
8 orang. Inilah Populasi atlet karateka Dojo Wadokai Immanuel Medan.
Dojo Wadokai Immanuel Medan juga pernah mengikuti kejuaran karate ditingkat
daerah yaitu Kejurda Wadokai se-Sumatera Utara. Latihan yang dilaksanakan di Dojo ini 2 kali
seminggu yakni pada hari Selasa dan Jumat. Tempat latihan yaitu lapangan SMA Swasta Kristen
Menurut Situmeang Rahman (2010:4), dalam olahraga beladiri karate, materi latihan
dibagi atas 3 (tiga) kelompok yaitu:
1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain :
- Dachi (kuda-kuda)
3. Kata (rangkaian gerakan dasar atau jurus)
ketiga bentuk latihan inilah yang diterapkan kepada karateka yang berlatih di Dojo Wadokai
Immanuel Medan setiap sesi latihan atau pertemuan.
Dalam konteks ini, peneliti lebih menekankan sasaranya pada gerakan dasar karate yaitu
Tsuki (pukulan) karena selama peneliti mengamati di dojo tersebut dalam beberapa kali observasi
yang waktunya adalah hari Selasa mulai tanggal (5, 12, 19) Desember 2011, peneliti
memperhatikan sudah banyak peningkatan gerakan dasar baik. Namun ada suatu bentuk gerakan
dasar pada pukulan yang belum bisa dikatakan suatu bentuk pukulan yang sempurna karena tidak
mempunyai kecepatan terhadap pukulan. Hal ini tampak jelas terlihat pada saat karateka ataupun
individu tersebut melakukan latihan kumite (pertarungan). Peneliti mengamati beberapa kali
pukulan dilakukan oleh peserta kumite (pertarungan) yang sedang latihan namun tidak memiliki
kecepatan seperti yang diharapkan dan yang seharusnya.
Dalam beladiri karate, pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan pada saat
bentuk pukulan apapun itu tidak akan baik hasilnya. Kurangnya kecepatan pukulan ini tampak
jelas terlihat pada bentuk pukulan Chudan Tsuki yang dilakukan oleh karateka selama latihan
terlebih pada saat kumite (pertarungan) di dojo. Sedangkan bila dilihat dari pengamatan bahwa
bentuk dari pukulan Chudan Tsuki yang dilakukan oleh para atlet karateka yang latihan di dojo
Wadokai Immanuel Medan ini dapat dikatakan kurang baik karena bentuk pukulan dari
pengamatan peneliti sangatlah tidak maksimal dari apa yang diharapkan dan juga tidak sesuai
dengan buku peraturan karate yang seharusnya memiliki kriteria point. Dalam memenuhi kriteria
point itu sebagai berikut : a) Bentuk yang baik. b) Sikap sportif. c) Ditampilkan dengan
semangat/spirit yang teguh. d) Kesadaran. e) Waktu yang tepat. f) Jarak yang tepat. Pukulan
Chudan Tsuki adalah pukulan lurus ke depan yang diarahkan ke sasaran ulu hati ataupun perut.
Bentuk pukulan Chudan Tsuki ini diamati khususnya pada karateka putera sabuk biru di Dojo
Wadokai Immanuel Medan karena karateka yang sabuk biru ini merupakan tingkatan sabuk yang
paling tinggi di dojo ini yang seharusnya sudah lebih menguasai cara dan bentuk pukulan
Chudan Tsuki yang baik dan benar.
Disini penulis sangat tertarik melakukan penelitian pada Dojo Wadokai Immanuel
Medan, karena dari hasil Observasi terhadap Dojo Wadokai Immanuel Medan diperoleh
Infomasi berupa ;
1. Wadokai merupakan perguruan karate yang resmi dan terdaftar di FORKI (Federation
Karate Indonesia) yang merupakan Induk Cabang Olaraga Karate di Indonesia.
2. Fasilitas yang terdapat di Dojo Wadokai Immanuel Medan sudah sangat memadai dan juga
memiliki perlengkapan latihan.
3. Atlet karate Putra Dojo Wadokai Immanuel Medan pernah mengikuti event kejuaraan yaitu:
oleh pelatih. Hal ini diungkapkan langsung oleh sempai Wilson Sibarani ketika penulis
melakukan observasi dan wawancara pada tanggal 5-19 Desember 2012.”Atlet Dojo
Wadokai Immanuel Medan (khususnya pada sabuk biru) yang saat ini saya bini/latih belum
memperoleh hasil yang memuaskan,seharusnya bila dilihat dari yang dilatih, lama latihan,
dan program latihan yang saya berikan terhadap Atlet Dojo Wadokai Immanuel Medan ini
sudah dapat meraih prestasi yang membanggakan,”tutur pelatih kepada peneliti. Setelah
melakukan wawancara dengan pelatih dojo Wadokai Immanuel Medan timbul pertanyaan
dalam diri penulis yaitu: “mengapa Dojo Wadokai Immanuel Medan belum pernah
memperoleh prestasi yang membanggakan seperti yang diharapkan oleh pelatih selama
melatih?. Jika dibandingkan dengan lamanya latihan dan program latihan yang diberikan
prestasi yang diperoleh masih tergolong kurang baik.
Dari hasil pengamatan peneliti dan informasi yang diperoleh dari pelatih bahwa karateka
sabuk Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan belum dapat meraih prestasi yang cukup
membanggakan. Dugaan sementara penulis mengarah kodisi fisik yang masih lemah terutama
pada pukulan chudan tsuki yang masih lambat dan belum bertenaga serta mudah ditangkis oleh
lawan pada saat kumite. Hal ini disebabkan kurangnya power otot lengan pada atlet Dojo
Wadokai Immanuel Medan. Dan terlihat jelas bahwa atlet karateka putra sabuk Biru Dojo
Wadokai Immanuel Medan ketika berlatih masih lambat dan belum memiliki power ketika
melakukan pukulan chudan tsuki yang benar dan pada saat melakukan kumite, yang dilancarkan
jarang memperoleh nilai (point). Karena Chudan Tsuki adalah pukulan yang dominan digunakan
pada kumite yang membutuhkan kecepatan agar memperoleh point.
Akhirnya peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian di Dojo Wadokai Immanuel
Tsuki. Peneliti melihat kemampuan pukulan Chudan Tsuki sudah benar namun power otot lengan
dan kecepatan pukulan perlu ditingkatkan, karena dalam kumite sangat dituntut untuk bisa
memukul dengan tenaga dan kecepatan yang maksimal supaya lawan sulit untuk mengantisipasi
serangan yang akan dilakukan.
Untuk mempertegas dugaan tersebut maka peneliti membuat suatu tes pendahuluan untuk
memastikan bahwa kurangnya kecepatan pukulan yang juga berpengaruh terhadap power otot
lengan dengan menggunakan Medicine ball terhadap karateka putra sabuk biru di Dojo Wadokai
Immanuel Medan tahun 2012. Berikut hasil tes pendahuluan medicine ball dengan norma
medicine ball dapat dilihat pada lampiran.
Setelah dibandingkan dengan hasil medicine ball karateka dengan norma medicine ball,
maka karateka yang diteliti oleh peneliti ini berada pada kurang. Berarti bentuk pukulan memang
tidak baik. Didalam penelitian ini penulis berharap dengan latihan komponen fisik maka
peningkatan power otot lengan dan kecepatan pukulan chudan tsuki juga meningkat.
Dengan situasi demikian, maka muncul suatu pemikiran untuk mengungkapkan apakah
bentuk latihan selama ini dilakukan kurang mendukung atau tidak sesuai dengan tujuan sasaran
latihan. Maka untuk itu penelitian ini peneliti akan mencoba memberikan bentuk plyometrik
dengan latihan Incline Push-up dan Whellbarrow yang mempunyai sasaran terhadap peningkatan
power otot lengan dan kecepatan pukulan. Berikut hasil tes pendahuluan kecepatan pukulan
chudan tsuki dapat dilihat pada lampiran.
Dari hasil data pendahuluan yang ada pada lampiran, jika dibandingkan dengan salah satu
karateka yang pernah mewakili Sumatera Utara yaitu Kimtawin Chan, jelas tampak kecepatan
pukulan sangat berbeda, maka itu perlu ditingkatkan pada sabuk biru pada Dojo Wadokai
pukulan diantaranya adalah Plyometrics. A Chu (2000 : 8 ) bahwa “ plyometrics merupakan
latihan khusus yang memiliki otot- otot untuk menghasilkan kekuatan maksimum dengan lebih
cepat “.
Dari sekian banyak bentuk-bentuk latihan Plyometrics yang ada, dalam penelitian ini,
peneliti memilih bentuk latihan yang digunakan adalah incline push-up dan wheelbarrow
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang
perbedaan pengaruh latihan incline push-up dan wheelbarrow terhadap power otot lengan dan
hasil kecepatan pukulan Chudan Tsuki pada Karateka Putra Sabuk Biru Dojo Wadokai Immanuel
Medan tahun 2012.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah menuangkan kedalam tulisan yang akan dihadapi pada suatu
penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka diperoleh gambaran
tentang yang dihadapi.
Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dapat didentifikasi sebagai berikut:
Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi power otot lengan dan kecepatan pukulan Chudan Tsuki
dalam karate? Apakah latihan Incline push-up dapat meningkatkan power otot lengan dalam
karate? Apakah latihan Whellbarrow dapat meningkatkan power otot lengan dalam karate?
Apakah latihan incline push-up dapat meningkatkan kecepatan pukulan chudan tsuki dalam
karate?. Apakah latihan Whellbarrow dapat meningkatkan kecepatan pukulan chudan tsuki
dalam karate? Dari latihan incline push-up dan latihan Whellbarrow manakah yang lebih besar
push-up dan latihan Whellbarrow manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap kecepatan pukulan
Chudan Tsuki dalam karate?.
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi interpretasi yang salah dan sebagai pembatasan masalah dalam
penelitian yang telah dilakukan maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah yang akan
dicapai untuk mendapatkan informasi. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
“pengaruh latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap power otot lengan dan hasil
kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan
Tahun 2012.”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah:
1. Apakah ada pengaruh latihan incline push-up terhadap power otot lengan pada karateka
sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?
2. Apakah ada pengaruh latihan whellbarrow terhadap power otot lengan pada karateka sabuk
biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan incline push-up dan latihan whellbarrow
terhadap power otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun
2012 ?
4. Apakah ada pengaruh latihan incline push-up terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada
5. Apakah ada pengaruh latihan whellbarrow terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada
karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012?
6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan incline push-up dan latihan whellbarrow
terhadap kecepatan pukulan Chudan Tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai
Immanuel Medan tahun 2012 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan incline push-up terhadap power
otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan whellbarrow terhadap power
otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pangaruhnya antara latihan incline push-up
dan latihan whellbarrow terhadap power
otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.
4. Untuk mengetahui pengaruh latihan incline push-up terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki
pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
5. Untuk mengetahui pengaruh latihan whellbarrow terhadap keceptan pukulan chudan tsuki
pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
6. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan incline push-up dan
whellbarrow terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo
F.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina serta insan
olahraga.Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam pembina prestasi
khususnya pada cabang karate bagi pelatih pada umumnya dan khususnya pelatih yang ada
di dojo Wadokai Immanuel Medan.
2. Bagi atlet dapat meningkatkan power otot lengan dan kecepatan pukulan cudan tsuki dalam
olahraga karate.
3. Memberikan masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan power otot lengan dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Latihan incline push-up memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot lengan
pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
2. Latihan whellbarrow memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot lengan pada
karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
3. Latihan incline push-up tidak lebih besar pengruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap
power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun
2012.
4. Latihan incline push-up memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan pukulan
chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
5. Latihan whellbarrow memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan pukulan
chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.
6. Latihan incline push-up tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap
kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel
Medan Tahun 2012.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut
:
1. Agar pelatih meberikan latihan Incline dan latihan whellbarrow karana sama-sama
berpengaruh terhadap peningkatan power otot lengan dan kecepatan pukulan chudan tsuki.
2. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel
yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan program latihan yang baik.
3. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, (1998). Metodologi Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia
Bompa, T. (1994). Theory and methodology of training.Dubuque, IOWA: Kendal/Hunt Publishingcompany.
Donald, A. Chu.(1985). Jumping into plyometrics. Illionis: Leisure Press.
Harsono. (1988). Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Moch Saleh (1983:50) Teknik Dasar Karate. Jakarta
PB. FORKI. (2008). Peraturan pertandingan Karate.
Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi fisik dalam olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Sajoto, M. (1996). Teknik Oyama Karate Seri Kihon. Jakarta: PT. Alex Media Komputido Kelompok Gramedia.
Situmeang, R. (2010). Diktat Karate. Medan.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Yusup (2000:74) Human Anatomy Muscle. Jakarta
http://www. Google.com, 2007, karate study