PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN
MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 104218 SIDOMULYO
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Progran Studi Teknologi Pendidikan
OLEH
DAMENTA BR GINTING 8126121012
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
DAMENTA BR GINTING. Registration number : 8126121012. Media Influence of Computer -Based Learning and Achievement Motivation Against Science Learning Outcomes Elementary School Students Academic Year 2013/2014 Sidomulyo No.104218 . Thesis . The Graduate Studies
Program in Education Technology . University of Medan . 2014 .
The purposes of this observation are 1. To know the difference of result between students are taught by using powerpoint and video, 2. To know the difference of result between high motivated student and low motivated student, 3. Interaction of the using Learning Media based on computer and the student's motivation in getting achievement in Science.
The observation is Quasi Experiment. The population is 120 students in class VI in SD Negeri No. 104218 Sidomulyo and the sampel is 60 students in class II by using Cluster Random Sampling. Before doing the experiment, the sample was given to discover the kinds of achievement motivation of the students. First, the Learning result that is used should be tested to find out the level of both validity and reliability test. There are 40 questions and 36 questions meet the requirement. The observation used descriptive statistic to give the data and inferensial statistic. Before the hipotesis is examined by using Anava 2 ways, test data analysis requirement,namely both Normality Test by using Liliforss Test and homogeneity of variences test by using F and Barlett Test.
The result of Hipotesis test described: (1). The students were taught by powerpoint are well than the students were taught by video in Science. It was showed F count = 32,15 > F table = 4,02 at the significant level @ = 0.05. (2). The Science result of high achievement motivation was higher than low achievement motivation in Science. It was indicated F count =11,67 > F table = 4,02 at the significant level @=0,05. (3). The interaction of Learning Media based on computer and achievement motivation students in Science result. It was indicated by F count = 4,77 > F table = 4,02 at the significant level @=0,05
ABSTRAK
DAMENTA BR GINTING. Nomor registrasi: 8126121012. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SD Negeri No.104218 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis. Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media powerpoint dan media video. (2) perbedaan hasil belajar IPA siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. (3) interaksi antara penggunaan media pembelajaran berbasis computer dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang yang berasal dari kelas VI SD Negeri No. 104218 Sidomulyo. Sedangkan sampel berjumlah 60 orang yang diambil dari 2 kelas dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes motivasi berprestasi untuk membedakan jenis motivasi berprestasi yang dimiliki oleh siswa. Tes hasil belajar yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas tes dan reliabiitas tes. Hasil yang diperoleh dari 40 soal yang diujikan, sebanyak 36 soal yang memenuhi persyaratan. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan uji Lilliforss dan uji homogenitas varians dengan uji F dan uji Barltlett.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media powerpoint lebih baik dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 32,15 > Ftabel = 4,02 pada taraf signifikan α = 0,05; (2) siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi memperoleh hasil belajar IPA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dalam mempengaruhi hasil belajar IPA siswa. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 11,67 >
Ftabel = 4,02 pada taraf signifikan α = 0,05; (3) adanya interaksi antara media
pembelajaran berbasis komputer dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 4,77 > Ftabel = 4,02 pada taraf
signifikan α = 0,05.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga melalui proses cukup panjang akhirnya tesis “Pengaruh
Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil
Belajar IPA pada Siswa SD Negeri 104218 Sidomulyo” ini bisa diselesaikan
dengan baik.
Pertama, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak
Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd sebagai Direktur Program Studi Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd sebagai
Asisten Direktur I Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
Medan, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd sebagai Asisten Direktur II Program
Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, dan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Kedua, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Abdul Hamid K, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd
sebagai Pembimbing II, Notulen, dan Sekretaris Program Studi Teknologi
Pendidikan, yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan, terima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd sebagai Narasumber,
Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd sebagai Narasumber, Bapak Dr. Deni
Setiawan, M.Pd sebagai Narasumber, beserta Seluruh Dosen dan Staf Program
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT………. i
ABSTRAK……… ii
KATA PENGANTAR………... iii
DAFTAR ISI……….... v
DAFTAR TABEL………... viii
DAFTAR GAMBAR……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN………... x
BAB I. PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Identifikasi Masalah ……… 11
C. Pembatasan Masalah………... 11
D. Perumusan Masalah ……… 12
E. Tujuan Penelitian……… 12
F. Manfaat Penelitian……….. 13
BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS……… . 15
A. Kajian Teoritis………. 15
1. Hakikat Hasil Belajar IPA……… 15
2. Hakikat Media Pembelajaran Berbasis Komputer………..………. 21
a. Media………..………. 21
b. Media Pembelajaran……….... 22
c. Media Pembelajaran Berbasis Komputer……… 23
a). Media Powerpoint……….. 24
b). Media Video……….. 31
a. Motivasi………... 35
b. Motivasi Berprestasi……… 39
4. Strategi Pembelajaran dengan Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Komputer………. 42
B. Penelitian Yang Relevan……… . 44
C. Kerangka Berfikir……… 45
D. Hipotesis Penelitian………. 55
BAB III. METODE PENELITIAN………. 56
A. Tempat dan Waktu………... 56
B. Populasi dan Sampel ………. 56
C. Metode dan Rancangan Penelitian………. 57
D. Pengontrolan Perlakuan……….. 59
1. Pengontrolan Validitas Internal……… 59
2. Pengontrolan Validitas Eksternal……….. 60
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan……….. 61
F. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian………. 64
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian…….... 67
a. Instrumen Tes Hasil Belajar IPA………. 68
2. Instrumen Angket Motivasi Berprestasi……… 75
I. Teknik Analisis Data………... 77
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………. 79
A. Deskripsi Data Penelitian………. 79
2. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media
Pembelajaran video ... 81
3. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 82
4. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 83
5. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Powerpoint dan Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 85
6. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Powerpoint dan Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 86
7. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Video dan Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 87
8. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Video dan Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah………89
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 90
1. Uji Normalitas Data ... 90
2. Uji Homogenitas Data ... 91
C. Pengujian Hipotesis ... 92
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98
E. Keterbatasan Penelitian ... 107
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 111
A. Simpulan ... 111
B. Implikasi ... 112
C. Saran ... 116
DAFTAR PUSTAKA………... 118
DAFTAR TABEL 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Berprestasi ... 70 4.1 Perbandingan Data Hasil Belajar IPA Siswa berdasarkan Media
Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Siswa ... 79 4.2 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan
dengan Media Powerpoint (A1) ... 80
4.3 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan
Dengan Media Video (A2) ... 81
4.4 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki
Motivasi Berprestasi Tinggi (B1) ... 82
4.5 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki
Motivasi Berprestasi Rendah (B2) ... 84
4.6 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Powerpoint memiliki Motivasi
Berprestasi Tinggi (A1B1) ... 85
4.7 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan
dengan Media Powerpoin memiliki Motivasi Rendah (A1B2) ... 86
4.8 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Video memiliki Motivasi
Berprestasi Tinggi (A2B1) ... 88
4.9 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan
Dengan Media Powerpoint memiliki Motivasi Berprestasi Rendah (A2B2) ... 89
4.10 Hasil Uji Normalitas Data berdasarkan Interaksi Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan
Motivasi Berprestasi Siswa ... 90 4.11 Hasil Uji Homogenitas Varians Data antara Kelompok Sampel A1
dan A2 dengan Uji F ... 91
4.12 Hasil Uji Homogenitas Varians Data antara Kelompok Sampel B1
dan B2 dengan Uji F ... 91 4.13 Hasil Uji Homogenitas Varians Data antara Kelompok berdasarkan
Interaksi Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan Motivasi Berprestasi Siswa berdasarkan Uji Barlett ... 92 4.14 Rangkuman Hasil Pengujian Analisis Varians Dua Jalur ... 92 4.15 Rangkuman Hasil Uji Schefee ... 94
Halaman Tabel
DAFTAR GAMBAR
4.1 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan
Media Pembelajaran Powerpoint (A1) ... 80
4.2 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan
Media Pembelajaran Video (A2) ... 82
4.3 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki
Motivasi Berprestasi Tinggi (B1) ... 83
4.4 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki
Motivasi Berprestasi Rendah (B2) ... 84
4.5 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Powerpoint memiliki Motivasi Berprestasi
Tinggi (A1B1) ... 86
4.6 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Powerpoint memiliki Motivasi Berprestasi
Rendah (A1B2) ... 87
4.7 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Video memiliki Motivasi Berprestasi
Tinggi (A2B1) ... 88
4.8 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Video memiliki Motivasi Berprestasi
Rendah (A2B2) ... 89
4.9 Pola Interaksi Antara Media Pembelajaran Berbasis komputer dan
DAFTAR LAMPIRAN
1 Silabus Pembelajaran IPA Kelas VI SD ... 120
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Media Powerpoint ... 122
3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 148
4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Media Video... 150
5 Instrumen Tes Hasil Belajar IPA dan Kunci Jawaban ... 176
6 Instrumen Angket Motivasi Berprestasi Siswa ... 185
7 Data Perhitungan Berdasarkan Absensi Siswa ... 1
Data Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 188
Data Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 189
Data Perhitungan Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 190
Data Perhitungan Distraktor Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 191
Data Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 192
Data Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 193
8 Perhitungan Validitas,Reliabilitas,Daya Pembeda,Indeks Kesukaran Butir Tes, Validitas Nontes dan Reliabilitas Butir NonTes ... 194
9 Data Nontes SD 18 Berdasarkan Absensi Siswa ... 197
Data Nontes SD 18 Berdasarkan Peringkat ... 198
Data Nontes SD 17 Berdasarkan Absensi Siswa ... 199
Data Nontes SD 17 Berdasarkan Peringkat ... 200
Data Pretes SD 18 Berdasarkan Peringkat ... 201
Data Posttes SD 18 Berdasarkan Peringkat ... 202
Data Pretes SD 17 Berdasarkan Peringkat ... 203
Data Posttes SD 17 Berdasarkan Peringkat ... 204
10 Pengujian Homogenitas Varians Data ... 205
11 Analisis Varians Data Dua Jalur ... 216
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok
manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera
dan bahagia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat dan cepat sekarang ini, menyebabkan semakin berkembangnya
dunia pendidikan. Dalam hal ini manusia selalu berupaya agar pendidikan menjadi
kunci pemecah suatu masalah yang dihadapi. Perkembangan dunia pendidikan ini
dapat menyeimbangkan antara masalah yang timbul dan pemecahan yang harus
dilakukan.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan
manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU RI No.
20 Tahun 2003). Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus
ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu
2
11 1 1
Untuk pencapaian hasil yang berkualitas maka ilmu yang dipelajari harus
memiliki materi yang cocok dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan zaman dan penyampaian materi hendaknya menggunakan media
pembelajaran maupun strategi yang tepat sehingga dapat menumbuhkembangkan
kreativitas dan keterampilan siswa untuk dapat memecahkan setiap permasalahan
yang dihadapinya dalam kehidupan nyata.
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut untuk melakukan
pembelajaran secara maksimal agar siswa memperoleh hasil belajar yang
maksimal yaitu bertambahnya pengetahuan, sikap serta keterampilan siswa yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Rendahnya hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun secara garis besar faktor-faktor
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan
faktor internal. Sebagaimana diungkapkan oleh Slameto (2003:2), belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sekolah Dasar adalah awal seseorang memperoleh ilmu pengetahuan
dalam sebuah pendidikan. Pembelajaran di sekolah dasar terdiri dari berbagai
mata pelajaran. Setiap mata pelajaran membutuhkan media yang dapat
memperjelas pesan atau materi pelajaran agar tidak terlalu verbalistis. Seperti
pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat membutuhkan media
yang menarik dan interaktif. Pelajaran IPA dengan materi-materi yang banyak dan
terkadang disertai istilah-istilah asing memerlukan media yang dapat
3
11 1 1
anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi
mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.
Pendapat ini didukung oleh Reigeluth dan Merril (yang dikutip oleh Miarso
2007:529) bahwa pembelajaran hendaknya bersifat preskriptif, sehingga nantinya
akan dapat mengatasi masalah belajar. Dari penjelasan tersebut, maka dirasa perlu
untuk mengarahkan siswa sehingga akan meningkatkan aktivitas dan tanggung
jawab.
Kenyataannya sampai saat ini pembelajaran di kelas masih dikuasai
dengan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran dengan strategi
ekspositori. Guru masih senang menjadi pusat pembelajaran dan satu-satunya
sumber belajar. Hal ini dikarenakan guru kurang mampu membuat dan
menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. Khususnya media yang
menggunakan komputer, atau perangkat-perangkat media yang berhubungan
dengan komputer, masih banyak guru yang tidak bisa menggunakannya. Sehingga
menyebabkan Strategi konvensional atau dikenal dengan ekspositori menjadi
strategi favorit guru karena strategi ini tidak memerlukan media yang beraneka
ragam.
Guru hanya datang kemudian menjelaskan kepada siswa dan terkadang
diselingi dengan mencatat. Strategi yang seperti ini membuat siswa merasakan
bosan dan menjadi tidak tertarik untuk belajar. Siswa lebih memilih untuk
bermain atau melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran
ketika di dalam kelas. Kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran harus
dibuktikan. Guru dituntut untuk dapat membuat pembelajaran menarik entah dari
4
11 1 1
Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru dituntut untuk melakukan
pembelajaran secara maksimal agar siswa memperoleh hasil belajar yang
maksimal yaitu bertambahnya pengetahuan, sikap serta keterampilan siswa yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Rendahnya hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun secara garis besar faktor-faktor
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan
faktor internal. Sebagaimana yang diungkapkan slameto (2003: 2), belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingakah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Salah satu komponen untuk menentukan terjadinya proses belajar adalah
guru, media dan strategi pembelajaran yang digunakan. Khususnya pada sekolah
dasar (SD) Negeri No.104218 Sidomulyo sebagian besar guru masih
menggunakan strategi ekspositori tanpa menggunakan media dalam mengajar. Hal
ini dikarenakan media pembelajaran yang terbatas, selain media pembelajaran
yang terbatas masih banyak guru yang kurang mampu membuat media yang dapat
menarik perhatian siswa serta belum mampu dalam menggunakan media dalam
belajar, khususnya dalam menggunakan media ICT. Dengan alasan tersebut
sehingga pada proses pembelajaran guru masih aktif menjelaskan kepada siswa,
sedangkan siswa hanya mencatat apa yang dijelaskan guru. Guru masih menjadi
pusat pengetahuan bagi siswa, padahal seharusnya guru menjadi fasilitator bagi
siswanya untuk membangun pengetahuannya sendiri. Upaya yang dapat dilakukan
5
11 1 1
pendekatan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan
karakteristik siswa.
Terdapat banyak siswa yang tidak lulus KKM sehingga memerlukan
remedial dan sudah pasti membutuhkan waktu yang lebih agar siswa dapat
memahami suatu materi dan menuntaskan nilai KKM yang telah ditentukan.
Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Rata-rata UTS Mapel IPA Semester 1 Siswa Kelas
VI mulai pada tahun ajaran 2008/2009 sampai 2012/2013
no Tahun jumlah siswa Nilai rata-rata uts IPA
1. 2008/2009 32 75,00 72,00
2. 2009/2010 30 71,60 63,96
3. 2010/2011 35 70,30 64,91
4. 2011/2012 35 72,20 67,32
5. 2012/2013 38 75,20 64,97
KKM 65
Berdasarkan nilai rata-rata UTS kelas VI SD Negeri 104218 Sidomulyo,
menunjukkan bahwa nilai rata-rata UTS untuk mata pelajaran IPA memperoleh
nilai yang cukup rendah, yaitu rata-rata kelas masih dibawah nilai KKM. Di setiap
tahun ada sekitar 30 – 50% yang tidak lulus KKM sehingga diperlukan remedial
dan tentunya membutuhkan waktu yang lebih agar siswa dapat memahami suatu
materi dan menuntaskan nilai KKM yang telah ditentukan. Guru mulai
mengembangkan kreatifitas dalam pembuatan dan penggunaan media untuk
mengimbangi strategi ekspositori yang digunakan, salah satunya dengan
komputer. Dengan komputer guru dapat lebih mudah dalam membuat media yang
6
11 1 1
suatu ilustrasi agar siswa dapat benar-benar tertarik untuk mempelajari suatu
materi, atau membuat powerpoint tentang suatu materi.
Menurut Bovee (dalam Sanaky 2009: 3) media adalah sebuah alat yang
mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media adalah sebuah alat yang
berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, di antaranya adalah hubungan
atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara
yang direkam.
Leshin, Pllock dan Regeiluth, (dalam Arsyad, 2010:36-37)
mengelompokkan media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis
manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip), (2)
media berbasis cetak (buku penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran
lepas), (3) media berbasis visual (buku, alat kerja, bagan, grafik, peta, gambar,
transparansi, dan slide) (4) media berbasis audio visuaI (video, film, program
slide-tape, TV), dan (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan perpaduan
komputer dengan LCD Proyektor, interaktif video, hyperteks).
Pada permasalahan ini guru memanfaatkan media berbasis komputer yaitu
dengan penggunaan media powerpoint dan media video. Media PowerPoint
merupakan salah satu program dalam Microsoft office. Microsoft Office
PowerPoint merupakan program aplikasi yang dirancang secara khusus untuk
menampilkan program multimedia. Hal ini sebagaimana dikemukakan Riyana
(2008:102) sebagai berikut: Program Microsoft Office Power Point adalah salah
satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program
7
11 1 1
dan relative murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk
menyimpan data. Menurut Herlanti (dalam Munadi, 2010: 150), keunggulan
multimedia PowerPoint antara lain: (1) mampu menampilkan objek-objek yang
sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Secara
kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan
retensi siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran, (2) Mampu
mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan
secara mudah, (3) memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur
media seperti teks, gambar, video, grafik, tabel, suara dan animasi menjadi satu
kesatuan penyajian yang terintegrasi, (4) dapat mengakomodasi peserta didik
sesuai dengan modalitas belajarnya terutama bagi mereka yang memiliki tipe
visual, auditif, kinestetik, atau yang lainnya. Karena menurut Susilana (2007: 100)
secara umum, modalitas belajar siswa dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu visual,
auditif dan kinestetik.
Sedangkan, media Video adalah salah satu temuan terbesar manusia di
abad 20. Dimulai dari ditemukannya fotografi yang menampilkan citra atau image
diam yang identik dengan aslinya kemudian berkembang dengan menampilkan
citra bergerak (motion picture). Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan
teknologi yang kemudian mampu menggabungkan unsur gambar bergerak tadi
dengan unsur suara. Lalu disebut sebagai video, yakni gabungan yang harmonis
atau sinkron antara visual (gambar bergerak) dengan audio (suara).
Selain penggunaan media yang jarang dilakukan oleh guru di SD tersebut
motivasi siswa dalam belajar juga sangat rendah dimana siswa tidak memiliki
8
11 1 1
antusias yang tinggi dari siswa, hal ini juga merupakan salah satu yang
melatarbelakangi proses belajar tidak berjalan dengan efektif sehingga nilai UTS
IPA siswa rendah, seperti yang dijelaskan oleh Maslow (1943, 1970). Maslow
percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh
kebutuhan-kebutuhan tertentu. Motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan
kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia.
(Slameto:2010).
Gage & Berliner (1979) menyarankan juga sejumlah cara meningkatkan
motivasi siswa, tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara besar-besaran
yaitu dengan cara: Pergunakan pujian verbal, Pergunakan tes dalam nilai secara
bijaksana, Bangkitkan rasa ingin tahu, Tetap mendapatkan perhatian, Merangsang
hasrat belajar siswa, Pergunakan materi-materi yang sudah dikenal sebagai
contoh, Terapkan konsep yang unik, Minta pada siswa untuk mempergunakan
hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya, Pergunakan simulasi dan permainan,
Perkecil daya tarik sistem motivasi yang bertentangan, Perkecil konsekuensi yang
tidak menyenangkan dari keterlibatan siswa, serta pengajar perlu memahami dan
mengawasi suasana di lingkungan sekolah. Sehubungan dengan pemeliharaan dan
peningkatan motivasi siswa, DeCecco & Grawford (1974) mengajukan 4 fungsi
pengajar: (1) Menggairahkan siswa, (2) Memberikan harapan realistis, (3)
Memberikan insentif, dan (4) Mengarahkan.
Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor
yang diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya
tinggi diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik. Pentingnya motivasi
9
11 1 1
lebih positif. Pandangan ini sesuai dengan pendapat Hawley (prayitno, 1989):
“siswa yang termotivasi dengan baik dalam belajar melakukan kegiatan lebih
banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi
dalam belajar. Hasil belajar yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai
motivasi yang tinggi.”
Keller (dalam Reigeluth 1983:390) menjelaskan bahwa motivasi dan
belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan
tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil
dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
McCelland (1949) menyatakan bahwa pemahaman tentang motivasi akan semakin
mendalam apabila disadari bahwa setiap orang mempunyai tiga jenis kebutuhan
yaitu need for achievement (motivasi berprestasi), need for power (kekuasaan),
need for affiliation (motivasi afilasi). Caplin (1999) mendefenisikan motivasi berprestasi adalah kecenderungan memperjuangkan kesuksesan atau memperoleh
hasil yang didambakan.
Motivasi berprestasi menunjukkan kecenderungan yang lebih besar pada
proses dibandingkan dengan hasil. Prinsipnya berbuat yang lebih baik dan lebih
cepat terlebih dahulu kemudian barulah hasilnya didapatkan. Individu yang
mempunyai motif berprestasi tinggi akan bekerja dan berusaha dengan
kemampuan sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain serta merasa bangga
dengan hasil usaha sendiri. Tentu saja berbeda dengan individu yang mempunyai
motivasi berprestasi rendah akan cenderung memilih cara-cara singkat dan tidak
penuh resiko untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya tanpa peduli bagaimana
10
11 1 1
Di sekolah tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
Untuk membantu siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah perlu
dilakukan suatu upaya dari guru agar siswa yang bersangkutan dapat
meningkatkan motivasi belajarnya. Beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi
berprestasi adalah melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan
pengulangan informasi, memberikan stimulus baru misalnya melalui pertanyaan
kepada peserta didik untuk menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan
media, dan alat bantu yang menarik perhatian peserta didik seperti gambar, foto,
diagram dan sebagainya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah suatu rangsangan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu
terhadap objek yang dilihat serta dapat meningkatkan hasrat belajar seseorang.
Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar
yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui suatu pekerjaan berhasil atau
tidak diperlukan suatu pengukuran. “pengukuran adalah proses penentuan
luas/kuantitas sesuatu (Nurkancana, 1986). Dalam kegiatan pengukuran hasil
belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus
dipecahkan/dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang
belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan
informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian
terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan
banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui seberapa
besar pengaruh yang ditimbulkan dengan penggunaan media pembelajaran dan
11
11 1 1
judul penelitian “Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer
dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa, antara lain: (1) Apakah
Pembelajaran IPA di SD Negeri No.104218 Sidomulyo masih
menggunakan strategi ekspositori tanpa menggunakan media? (2) Bagaimanakah
hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan media powerpoint? (3)
Bagaimanakah hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan media video? (4)
Apakah dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda akan
menghasilkan hasil belajar yang berbeda? (5) Dengan media pembelajaran yang
berbeda dan motivasi berprestasi yang berbeda, apakah hasil belajar juga akan
berbeda? (6) Apakah hasil belajar IPA yang diajar dengan media pembelajaran
powerpoint berbeda dengan media video? (7) Adakah pengaruh interaksi antara
media pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi berprestasi terhadap hasil
belajar siswa?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan banyaknya masalah yang teridentifikasi, maka penelitian ini
dibatasi pada hasil belajar siswa dan penggunaan media berbasis komputer yaitu
dengan mengambil tampilan berupa tampilan powerpoint pembelajaran.
Disebabkan karena keterbatasan waktu dan luasnya materi pada mata pelajaran
12
11 1 1
hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya.
Kompetensi dasar 1.1 yaitu mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus
yang dimiliki hewan dan tumbuhan dengan lingkungan hidupnya. Subjek
penelitian yang dipilih peneliti adalah siswa kelas VI (enam) dan diberikan pada
semester ganjil di SD Negeri No.104218 Sidomulyo.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan media powerpoint dengan siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan media video?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi
berprestasi rendah?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA?
E. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk
menguji bahwa:
1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar
dengan menggunakan media powerpoint dan hasil belajar IPA siswa yang
13
11 1 1
2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar IPA siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi dan hasil belajar IPA siswa yang
memiliki motivasi berprestasi rendah.
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi belajar terhadap hasil
belajar IPA.
F.Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memiliki manfaat bagi dunia
pendidikan dan pembelajaran, antara lain:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap landasan konsep, prinsip, dan prosedur penelitian media
pembelajaran powerpoint.
2. Manfaat penelitian bagi sekolah, guru, dan siswa adalah :
a) Bagi sekolah, memberikan kontribusi dengan adanya media
pembelajaranuntuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran .
b) Bagi guru, berguna untuk membantu memecahkan masalah belajar
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa dan meningkatkan pemanfaatan
sumber belajar dan media pembelajaran yang ada
c) Bagi siswa, dengan media pembelajaran yang baru berguna untuk
membantu siswa dalam proses pembelajaran dan pembelajaran dapat
14
11 1 1
d) Bagi peneliti, sebagai salah satu bentuk penerapan ilmu yang sudah
didapat di bangku kuliah dan sebagai langkah untuk mengembangkan
111 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengelolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar IPAyang diajarkan dengan media powerpoint lebih tinggi atau
lebih unggul dibandingkan hasil belajar IPA yang diajarkan dengan media
video pada siswa SD Negeri Sidomulyo.
2. Hasil belajar IPA yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih unggul
dibandingkan hasil belajar IPA yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran berbasis komputer dan motivasi
berprestasi siswa dalam mempengaruhi hasil belajar IPA siswa Kelas VI SD
Negeri Sidomulyo. Untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa jika diajarkan
dengan menggunakan media powerpoint, sedangkan untuk siswa yang
memiliki motivasi berprestasi rendah, ternyata media video lebih efektif dalam
meningkatkan hasil belajar IPA siswa dibandingkan jika menggunakan media
112
B. Implikasi
1. Hasil belajar IPA Siswa diajarkan dengan Media powerpoint Lebih Baik Dibandingkan Hasil belajar IPA diajarkan dengan Menggunakan Media video Siswa Kelas VI SD Negeri Sidomulyo
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa siswa yang diajarkan dengan
media powerpoint memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa yang diajarkan dengan media video.
Kesiapan guru dalam mengelola pembelajaran dengan kedua media
pembelajaran tersebut tidaklah kalah penting dalam mempengaruhi hasil belajar
siswa, karena setiap guru memiliki gaya mengajar yang berbeda. Idealnya, setiap
guru memiliki kompetensi untuk membawakan pembelajaran dengan berbagai
media. Namun kenyataannya, masih banyak guru memiliki kesiapan yang kurang
memadai untuk membawakan setiap media pembelajaran. Guru lebih
membawakan pembelajaran berdasarkan kecenderungan dirinya, sehingga hasil
pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai secara maksimal.
Dalam media powerpoint, dibutuhkan keterampilan lebih tinggi dalam
mengelolanya, misalnya agar siswa dapat menampilkan kegiatan memberikan
informasi dan mendapatkan informasi dengan baik, guru harus membimbing
secara aktif dan tidak dapat menyerahkan seluruh persiapan kepada siswa karena
bagi siswa, kegiatan memberikan informasi dan mendapatkan informasi bukanlah
113
2. Hasil belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi berprestasi Tinggi
Lebih Unggul dari Hasil belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi berprestasi Rendah
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA. Siswa dengan motivasi berprestasi tinggi
secara rata-rata mempunyai hasil belajar IPA lebih baik atau lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Hal ini
memberikan penjelasan dan penegasan bahwa motivasi berprestasi signifikan
memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih memiliki keinginan dan kemampuan
dalam berkomunikasi dengan teman-temannya untuk menemukan solusi ataupun
penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelajaran, sehingga pada
hakekatnya, siswa akan terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah-masalah
sehingga siswa dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung lebih tinggi tingkat
pencapaian hasil belajarnya.
Konsekuensi logis dari pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil
belajar IPA berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran IPA untuk
melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menentukan motivasi berprestasi
yang dimiliki siswa. Apabila motivasi berprestasi siswa dapat dikelompokkan
maka guru dapat menerapkan rencana-rencana dan media-media pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu juga guru dapat
melakukan tindakan-tindakan lain misalnya siswa dengan motivasi berprestasi
tinggi diberikan tugas atau latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi
sedangkan untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberikan
114
kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian, siswa diharapkan
mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil
belajar yang lebih baik. Di samping itu, siswa diharapkan mampu untuk
meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting bukan
karena diberitahukan orang lain (guru).
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi motivasi berprestasi
mengisyaratkan kepada guru dalam memilih media pembelajaran haruslah
mempertimbangkan motivasi berprestasi siswa. Dengan adanya motivasi
berprestasi dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif
yang akan dilakukannya dalam merespon ide, gagasan, atau situasi tertentu dalam
pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, media pembelajaran yang
diterapkan guru akan efektif atau tidak tergantung dari karakteristik siswa.
Adanya perbedaan motivasi berprestasi ini juga berimplikasi kepada guru dalam
memberikan motivasi dan meningkatkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi tentulah guru cenderung tidak mengalami
kesulitan dalam memotivasi siswa, tetapi bagi siswa dengan motivasi berprestasi
rendah maka guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontinu dalam
memberikan motivasi dan meningkatkan minat belajar siswa.
3. Interaksi Antara Media Pembelajaran Berbasis komputer dan Motivasi berprestasi Siswa Terhadap Hasil belajar IPA Siswa
Pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat interaksi antara media pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi
115
efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media
powerpoint, dan juga bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media video.
Karena dengan menggunakan media powerpoint , guru dapat menentukan tingkah
laku yang bagaimana yang akan diperankan dalam merancang suatu pembelajaran
sehingga dapat membentuk karakter siswa yang memberikan dampak positif bagi
dirinya dalam menjalankan nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan media powerpoint pada siswa dengan motivasi berprestasi
tinggi akan lebih efektif sebab partisipasi siswa dalam bekerja sama akan
memperoleh hasil belajar yang baik. Guru harus berperan aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran, terutama dalam mempersiapkan media pembelajaran yang
dapat memberi dukungan penuh dalam penerapan pembelajaran tersebut. Oleh
karena itu, perlu adanya kesesuaian antara media pembelajaran yang akan
diterapkan dengan karakteristi siswa khususnya motivasi berprestasi siswa.
Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, maka
kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna sehingga pembelajaran dapat
dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan memiliki daya tarik. Meskipun
demikian, perlu disadari tidak ada satupun media pembelajaran yang benar-benar
sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi pembelajaran.
Namun hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru mata pelajaran IPA
untuk memilih media pembelajaran yang sesuai dan disesuaikan dengan alokasi
waktu dalam mengajarkan materi pelajaran sehingga materi yang disampaikan
dapat diterima siswa dengan baik dan optimal dalam tujuan meningkatkan hasil
116
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan beserta implikasinya, maka
ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu:
1. Guru IPA diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih
maupun menentukan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
menyampaikan materi yang harus disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran dan karakteristik siswa.
2. Agar penerapan media pembelajaran yang dilakukan berjalan dengan
efektif dan efisien sebaiknya guru terlebih dahulu melakukan identifikasi
terhadap karakteristik, kebutuhan terutama kemampuan motivasi
berprestasi siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
berprestasi sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, guru diharapkan
bukan sekedar meletakkan penyebab kegagalan pembelajaran pada media
pembelajaran semata, tetapi guru perlu lebih memberi perhatian penuh
untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
3. Hendaknya seorang guru selalu berusaha secara aktif menciptakan media
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa, dan mengadakan
evaluasi terhadap keefektifan media pembelajaran tersebut. Dengan
dilakukannya evaluasi tersebut, maka guru lebih mudah untuk mendesain
pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
4. Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang tak terlepas dari berbagai hal
yang ada di sekitar lingkungan dan makhluk hidup, maka disarankan bagi
guru IPA lebih menguasai terlebih dahulu inti dari pelajaran tersebut
117
memahami pembelajaran IPA sehingga IPA dapat diaplikasikan dalam
kesehariannya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Penelitian ini sangat perlu ditindaklanjuti untuk setiap jenjang pendidikan
yang lebih tinggi dan pada sampel yang lebih luas serta variabel penelitian
118
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1997). Defenisi Teknologi: Pendidikan Satuan Tugas Defenisi dan
Triminolog AECT. Jakarta: Rajawali.
Arikunto, suharsimin. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Rineke Cipta.
Arsyad, Azhar (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.
Bloom, B. S., Engelhart, M. D., (1956). Taxonomy of educational objective: The
classification of educational goals. Handbook 1: Cognitive domain. New York: David Mckay.
Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dick, W., Carey. L., J.O. (2005). The Systematic Design of Instruction.
Glenview, Illionis: Scoot, Forend and Company.
Dimiyanti & Mudjiono. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Djamarah, Bahri dan Aswan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar ,Jakarta: PT
Rineka Cipta
Gagne, R. M. (1970). The conditions of learning. (9th ed.). Smaldino, E,. Sharon:
Instructional technology & Media for learning.
Gerungan. (1991). Psikologi Sosial. Jakarat : Bumi Aksara.
Hamid K, Abdul. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pascasarjana
Unimed
Hamalik, Oemar. (2001), Teknik pengukuran dan Evaluasi Pendidikan, Bandung:
Mandan Maju.
Haryono. (2009). Liquid Crystal Display / LCD. Media Belajar Online.
http://haryonostkip.blogspot.com/, diakses 20 April 2014.
119
http://jatengklubguru.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=8, diakses 13 juni 2014
Ifdil. (2010). Motivasi Berprestasi. BK│Bimbingan dan Konseling Indonesia,.
http://konselingindonesia.com, diakses 24 April 2014.
Maslow, A. (1998). Toward a psychology of being. New York: John Wiley &
Sons.
Panjaitan, Keysar. 2009. Pendidikan Masa Depan. Gorontalo: BMT Nurul Jannah
Panjaitan, Keysar. 2010. Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian.
Gorontalo: BMT Nurul Janah.
Reigeluth, C. M. (1983). Instructional Design Teories and Models: An Overviews
of their Current Status. London: lownrence Rrl baum Associates.
Sadiman, S. Arief, Rahardjo. R, Haryono. Anung, Rahadjito. (2011). Media
Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. (2010) Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Bineka Cipta.
Soepardi (1985). Pengantar Pedoman Penyelangaraan Perpustakaan Sekolah.
Malang : IKIP Malang.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito: Bandung
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Walgito, Bimo (1981). Psikologi Umum. Yogyakarta : UGM Pers.
Wikipedia (2006) Technology definition.
http://en.wikipedia.org/wiki/Technology. diakses 13 juni 2014.