• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SD NEGERI NO.104218 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SD NEGERI NO.104218 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2013/2014."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN

MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 104218 SIDOMULYO

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Progran Studi Teknologi Pendidikan

OLEH

DAMENTA BR GINTING 8126121012

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

DAMENTA BR GINTING. Registration number : 8126121012. Media Influence of Computer -Based Learning and Achievement Motivation Against Science Learning Outcomes Elementary School Students Academic Year 2013/2014 Sidomulyo No.104218 . Thesis . The Graduate Studies

Program in Education Technology . University of Medan . 2014 .

The purposes of this observation are 1. To know the difference of result between students are taught by using powerpoint and video, 2. To know the difference of result between high motivated student and low motivated student, 3. Interaction of the using Learning Media based on computer and the student's motivation in getting achievement in Science.

The observation is Quasi Experiment. The population is 120 students in class VI in SD Negeri No. 104218 Sidomulyo and the sampel is 60 students in class II by using Cluster Random Sampling. Before doing the experiment, the sample was given to discover the kinds of achievement motivation of the students. First, the Learning result that is used should be tested to find out the level of both validity and reliability test. There are 40 questions and 36 questions meet the requirement. The observation used descriptive statistic to give the data and inferensial statistic. Before the hipotesis is examined by using Anava 2 ways, test data analysis requirement,namely both Normality Test by using Liliforss Test and homogeneity of variences test by using F and Barlett Test.

The result of Hipotesis test described: (1). The students were taught by powerpoint are well than the students were taught by video in Science. It was showed F count = 32,15 > F table = 4,02 at the significant level @ = 0.05. (2). The Science result of high achievement motivation was higher than low achievement motivation in Science. It was indicated F count =11,67 > F table = 4,02 at the significant level @=0,05. (3). The interaction of Learning Media based on computer and achievement motivation students in Science result. It was indicated by F count = 4,77 > F table = 4,02 at the significant level @=0,05

(6)

ABSTRAK

DAMENTA BR GINTING. Nomor registrasi: 8126121012. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SD Negeri No.104218 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis. Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media powerpoint dan media video. (2) perbedaan hasil belajar IPA siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. (3) interaksi antara penggunaan media pembelajaran berbasis computer dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang yang berasal dari kelas VI SD Negeri No. 104218 Sidomulyo. Sedangkan sampel berjumlah 60 orang yang diambil dari 2 kelas dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes motivasi berprestasi untuk membedakan jenis motivasi berprestasi yang dimiliki oleh siswa. Tes hasil belajar yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas tes dan reliabiitas tes. Hasil yang diperoleh dari 40 soal yang diujikan, sebanyak 36 soal yang memenuhi persyaratan. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan uji Lilliforss dan uji homogenitas varians dengan uji F dan uji Barltlett.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media powerpoint lebih baik dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 32,15 > Ftabel = 4,02 pada taraf signifikan α = 0,05; (2) siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi memperoleh hasil belajar IPA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dalam mempengaruhi hasil belajar IPA siswa. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 11,67 >

Ftabel = 4,02 pada taraf signifikan α = 0,05; (3) adanya interaksi antara media

pembelajaran berbasis komputer dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 4,77 > Ftabel = 4,02 pada taraf

signifikan α = 0,05.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat-Nya sehingga melalui proses cukup panjang akhirnya tesis “Pengaruh

Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil

Belajar IPA pada Siswa SD Negeri 104218 Sidomulyo” ini bisa diselesaikan

dengan baik.

Pertama, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof.

Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak

Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd sebagai Direktur Program Studi Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd sebagai

Asisten Direktur I Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri

Medan, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd sebagai Asisten Direktur II Program

Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, dan terima kasih kepada

Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Kedua, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof.

Dr. Abdul Hamid K, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd

sebagai Pembimbing II, Notulen, dan Sekretaris Program Studi Teknologi

Pendidikan, yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan, terima

kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd sebagai Narasumber,

Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd sebagai Narasumber, Bapak Dr. Deni

Setiawan, M.Pd sebagai Narasumber, beserta Seluruh Dosen dan Staf Program

(8)
(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT………. i

ABSTRAK……… ii

KATA PENGANTAR………... iii

DAFTAR ISI……….... v

DAFTAR TABEL………... viii

DAFTAR GAMBAR……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN………... x

BAB I. PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah ……… 11

C. Pembatasan Masalah………... 11

D. Perumusan Masalah ……… 12

E. Tujuan Penelitian……… 12

F. Manfaat Penelitian……….. 13

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS……… . 15

A. Kajian Teoritis………. 15

1. Hakikat Hasil Belajar IPA……… 15

2. Hakikat Media Pembelajaran Berbasis Komputer………..………. 21

a. Media………..………. 21

b. Media Pembelajaran……….... 22

c. Media Pembelajaran Berbasis Komputer……… 23

a). Media Powerpoint……….. 24

b). Media Video……….. 31

(10)

a. Motivasi………... 35

b. Motivasi Berprestasi……… 39

4. Strategi Pembelajaran dengan Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Komputer………. 42

B. Penelitian Yang Relevan……… . 44

C. Kerangka Berfikir……… 45

D. Hipotesis Penelitian………. 55

BAB III. METODE PENELITIAN………. 56

A. Tempat dan Waktu………... 56

B. Populasi dan Sampel ………. 56

C. Metode dan Rancangan Penelitian………. 57

D. Pengontrolan Perlakuan……….. 59

1. Pengontrolan Validitas Internal……… 59

2. Pengontrolan Validitas Eksternal……….. 60

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan……….. 61

F. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian………. 64

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian…….... 67

a. Instrumen Tes Hasil Belajar IPA………. 68

2. Instrumen Angket Motivasi Berprestasi……… 75

I. Teknik Analisis Data………... 77

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………. 79

A. Deskripsi Data Penelitian………. 79

(11)

2. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media

Pembelajaran video ... 81

3. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 82

4. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 83

5. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Powerpoint dan Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 85

6. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Powerpoint dan Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah ... 86

7. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Video dan Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi ... 87

8. Hasil Belajar IPA Siswa Yang Diajar dengan Media Video dan Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah………89

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 90

1. Uji Normalitas Data ... 90

2. Uji Homogenitas Data ... 91

C. Pengujian Hipotesis ... 92

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

E. Keterbatasan Penelitian ... 107

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 111

A. Simpulan ... 111

B. Implikasi ... 112

C. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA………... 118

(12)

DAFTAR TABEL 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Berprestasi ... 70 4.1 Perbandingan Data Hasil Belajar IPA Siswa berdasarkan Media

Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Siswa ... 79 4.2 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan

dengan Media Powerpoint (A1) ... 80

4.3 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan

Dengan Media Video (A2) ... 81

4.4 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki

Motivasi Berprestasi Tinggi (B1) ... 82

4.5 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki

Motivasi Berprestasi Rendah (B2) ... 84

4.6 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Powerpoint memiliki Motivasi

Berprestasi Tinggi (A1B1) ... 85

4.7 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan

dengan Media Powerpoin memiliki Motivasi Rendah (A1B2) ... 86

4.8 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Video memiliki Motivasi

Berprestasi Tinggi (A2B1) ... 88

4.9 Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan

Dengan Media Powerpoint memiliki Motivasi Berprestasi Rendah (A2B2) ... 89

4.10 Hasil Uji Normalitas Data berdasarkan Interaksi Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan

Motivasi Berprestasi Siswa ... 90 4.11 Hasil Uji Homogenitas Varians Data antara Kelompok Sampel A1

dan A2 dengan Uji F ... 91

4.12 Hasil Uji Homogenitas Varians Data antara Kelompok Sampel B1

dan B2 dengan Uji F ... 91 4.13 Hasil Uji Homogenitas Varians Data antara Kelompok berdasarkan

Interaksi Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan Motivasi Berprestasi Siswa berdasarkan Uji Barlett ... 92 4.14 Rangkuman Hasil Pengujian Analisis Varians Dua Jalur ... 92 4.15 Rangkuman Hasil Uji Schefee ... 94

Halaman Tabel

(13)

DAFTAR GAMBAR

4.1 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan

Media Pembelajaran Powerpoint (A1) ... 80

4.2 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan

Media Pembelajaran Video (A2) ... 82

4.3 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki

Motivasi Berprestasi Tinggi (B1) ... 83

4.4 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang memiliki

Motivasi Berprestasi Rendah (B2) ... 84

4.5 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Powerpoint memiliki Motivasi Berprestasi

Tinggi (A1B1) ... 86

4.6 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Powerpoint memiliki Motivasi Berprestasi

Rendah (A1B2) ... 87

4.7 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Video memiliki Motivasi Berprestasi

Tinggi (A2B1) ... 88

4.8 Histogram Hasil Belajar IPA Siswa Yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Video memiliki Motivasi Berprestasi

Rendah (A2B2) ... 89

4.9 Pola Interaksi Antara Media Pembelajaran Berbasis komputer dan

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Silabus Pembelajaran IPA Kelas VI SD ... 120

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Media Powerpoint ... 122

3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 148

4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Media Video... 150

5 Instrumen Tes Hasil Belajar IPA dan Kunci Jawaban ... 176

6 Instrumen Angket Motivasi Berprestasi Siswa ... 185

7 Data Perhitungan Berdasarkan Absensi Siswa ... 1

Data Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 188

Data Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 189

Data Perhitungan Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 190

Data Perhitungan Distraktor Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 191

Data Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 192

Data Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 193

8 Perhitungan Validitas,Reliabilitas,Daya Pembeda,Indeks Kesukaran Butir Tes, Validitas Nontes dan Reliabilitas Butir NonTes ... 194

9 Data Nontes SD 18 Berdasarkan Absensi Siswa ... 197

Data Nontes SD 18 Berdasarkan Peringkat ... 198

Data Nontes SD 17 Berdasarkan Absensi Siswa ... 199

Data Nontes SD 17 Berdasarkan Peringkat ... 200

Data Pretes SD 18 Berdasarkan Peringkat ... 201

Data Posttes SD 18 Berdasarkan Peringkat ... 202

Data Pretes SD 17 Berdasarkan Peringkat ... 203

Data Posttes SD 17 Berdasarkan Peringkat ... 204

10 Pengujian Homogenitas Varians Data ... 205

11 Analisis Varians Data Dua Jalur ... 216

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

harus dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok

manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera

dan bahagia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin pesat dan cepat sekarang ini, menyebabkan semakin berkembangnya

dunia pendidikan. Dalam hal ini manusia selalu berupaya agar pendidikan menjadi

kunci pemecah suatu masalah yang dihadapi. Perkembangan dunia pendidikan ini

dapat menyeimbangkan antara masalah yang timbul dan pemecahan yang harus

dilakukan.

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan

manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU RI No.

20 Tahun 2003). Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus

ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu

(16)

2

11 1 1

Untuk pencapaian hasil yang berkualitas maka ilmu yang dipelajari harus

memiliki materi yang cocok dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan

perkembangan zaman dan penyampaian materi hendaknya menggunakan media

pembelajaran maupun strategi yang tepat sehingga dapat menumbuhkembangkan

kreativitas dan keterampilan siswa untuk dapat memecahkan setiap permasalahan

yang dihadapinya dalam kehidupan nyata.

Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut untuk melakukan

pembelajaran secara maksimal agar siswa memperoleh hasil belajar yang

maksimal yaitu bertambahnya pengetahuan, sikap serta keterampilan siswa yang

berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Rendahnya hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun secara garis besar faktor-faktor

tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan

faktor internal. Sebagaimana diungkapkan oleh Slameto (2003:2), belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Sekolah Dasar adalah awal seseorang memperoleh ilmu pengetahuan

dalam sebuah pendidikan. Pembelajaran di sekolah dasar terdiri dari berbagai

mata pelajaran. Setiap mata pelajaran membutuhkan media yang dapat

memperjelas pesan atau materi pelajaran agar tidak terlalu verbalistis. Seperti

pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat membutuhkan media

yang menarik dan interaktif. Pelajaran IPA dengan materi-materi yang banyak dan

terkadang disertai istilah-istilah asing memerlukan media yang dapat

(17)

3

11 1 1

anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi

mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.

Pendapat ini didukung oleh Reigeluth dan Merril (yang dikutip oleh Miarso

2007:529) bahwa pembelajaran hendaknya bersifat preskriptif, sehingga nantinya

akan dapat mengatasi masalah belajar. Dari penjelasan tersebut, maka dirasa perlu

untuk mengarahkan siswa sehingga akan meningkatkan aktivitas dan tanggung

jawab.

Kenyataannya sampai saat ini pembelajaran di kelas masih dikuasai

dengan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran dengan strategi

ekspositori. Guru masih senang menjadi pusat pembelajaran dan satu-satunya

sumber belajar. Hal ini dikarenakan guru kurang mampu membuat dan

menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. Khususnya media yang

menggunakan komputer, atau perangkat-perangkat media yang berhubungan

dengan komputer, masih banyak guru yang tidak bisa menggunakannya. Sehingga

menyebabkan Strategi konvensional atau dikenal dengan ekspositori menjadi

strategi favorit guru karena strategi ini tidak memerlukan media yang beraneka

ragam.

Guru hanya datang kemudian menjelaskan kepada siswa dan terkadang

diselingi dengan mencatat. Strategi yang seperti ini membuat siswa merasakan

bosan dan menjadi tidak tertarik untuk belajar. Siswa lebih memilih untuk

bermain atau melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran

ketika di dalam kelas. Kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran harus

dibuktikan. Guru dituntut untuk dapat membuat pembelajaran menarik entah dari

(18)

4

11 1 1

Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru dituntut untuk melakukan

pembelajaran secara maksimal agar siswa memperoleh hasil belajar yang

maksimal yaitu bertambahnya pengetahuan, sikap serta keterampilan siswa yang

berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Rendahnya hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun secara garis besar faktor-faktor

tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan

faktor internal. Sebagaimana yang diungkapkan slameto (2003: 2), belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingakah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Salah satu komponen untuk menentukan terjadinya proses belajar adalah

guru, media dan strategi pembelajaran yang digunakan. Khususnya pada sekolah

dasar (SD) Negeri No.104218 Sidomulyo sebagian besar guru masih

menggunakan strategi ekspositori tanpa menggunakan media dalam mengajar. Hal

ini dikarenakan media pembelajaran yang terbatas, selain media pembelajaran

yang terbatas masih banyak guru yang kurang mampu membuat media yang dapat

menarik perhatian siswa serta belum mampu dalam menggunakan media dalam

belajar, khususnya dalam menggunakan media ICT. Dengan alasan tersebut

sehingga pada proses pembelajaran guru masih aktif menjelaskan kepada siswa,

sedangkan siswa hanya mencatat apa yang dijelaskan guru. Guru masih menjadi

pusat pengetahuan bagi siswa, padahal seharusnya guru menjadi fasilitator bagi

siswanya untuk membangun pengetahuannya sendiri. Upaya yang dapat dilakukan

(19)

5

11 1 1

pendekatan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan

karakteristik siswa.

Terdapat banyak siswa yang tidak lulus KKM sehingga memerlukan

remedial dan sudah pasti membutuhkan waktu yang lebih agar siswa dapat

memahami suatu materi dan menuntaskan nilai KKM yang telah ditentukan.

Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Rata-rata UTS Mapel IPA Semester 1 Siswa Kelas

VI mulai pada tahun ajaran 2008/2009 sampai 2012/2013

no Tahun jumlah siswa Nilai rata-rata uts IPA

1. 2008/2009 32 75,00 72,00

2. 2009/2010 30 71,60 63,96

3. 2010/2011 35 70,30 64,91

4. 2011/2012 35 72,20 67,32

5. 2012/2013 38 75,20 64,97

KKM 65

Berdasarkan nilai rata-rata UTS kelas VI SD Negeri 104218 Sidomulyo,

menunjukkan bahwa nilai rata-rata UTS untuk mata pelajaran IPA memperoleh

nilai yang cukup rendah, yaitu rata-rata kelas masih dibawah nilai KKM. Di setiap

tahun ada sekitar 30 – 50% yang tidak lulus KKM sehingga diperlukan remedial

dan tentunya membutuhkan waktu yang lebih agar siswa dapat memahami suatu

materi dan menuntaskan nilai KKM yang telah ditentukan. Guru mulai

mengembangkan kreatifitas dalam pembuatan dan penggunaan media untuk

mengimbangi strategi ekspositori yang digunakan, salah satunya dengan

komputer. Dengan komputer guru dapat lebih mudah dalam membuat media yang

(20)

6

11 1 1

suatu ilustrasi agar siswa dapat benar-benar tertarik untuk mempelajari suatu

materi, atau membuat powerpoint tentang suatu materi.

Menurut Bovee (dalam Sanaky 2009: 3) media adalah sebuah alat yang

mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media adalah sebuah alat yang

berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, di antaranya adalah hubungan

atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara

yang direkam.

Leshin, Pllock dan Regeiluth, (dalam Arsyad, 2010:36-37)

mengelompokkan media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis

manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip), (2)

media berbasis cetak (buku penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran

lepas), (3) media berbasis visual (buku, alat kerja, bagan, grafik, peta, gambar,

transparansi, dan slide) (4) media berbasis audio visuaI (video, film, program

slide-tape, TV), dan (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan perpaduan

komputer dengan LCD Proyektor, interaktif video, hyperteks).

Pada permasalahan ini guru memanfaatkan media berbasis komputer yaitu

dengan penggunaan media powerpoint dan media video. Media PowerPoint

merupakan salah satu program dalam Microsoft office. Microsoft Office

PowerPoint merupakan program aplikasi yang dirancang secara khusus untuk

menampilkan program multimedia. Hal ini sebagaimana dikemukakan Riyana

(2008:102) sebagai berikut: Program Microsoft Office Power Point adalah salah

satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program

(21)

7

11 1 1

dan relative murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk

menyimpan data. Menurut Herlanti (dalam Munadi, 2010: 150), keunggulan

multimedia PowerPoint antara lain: (1) mampu menampilkan objek-objek yang

sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Secara

kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan

retensi siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran, (2) Mampu

mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan

secara mudah, (3) memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur

media seperti teks, gambar, video, grafik, tabel, suara dan animasi menjadi satu

kesatuan penyajian yang terintegrasi, (4) dapat mengakomodasi peserta didik

sesuai dengan modalitas belajarnya terutama bagi mereka yang memiliki tipe

visual, auditif, kinestetik, atau yang lainnya. Karena menurut Susilana (2007: 100)

secara umum, modalitas belajar siswa dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu visual,

auditif dan kinestetik.

Sedangkan, media Video adalah salah satu temuan terbesar manusia di

abad 20. Dimulai dari ditemukannya fotografi yang menampilkan citra atau image

diam yang identik dengan aslinya kemudian berkembang dengan menampilkan

citra bergerak (motion picture). Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan

teknologi yang kemudian mampu menggabungkan unsur gambar bergerak tadi

dengan unsur suara. Lalu disebut sebagai video, yakni gabungan yang harmonis

atau sinkron antara visual (gambar bergerak) dengan audio (suara).

Selain penggunaan media yang jarang dilakukan oleh guru di SD tersebut

motivasi siswa dalam belajar juga sangat rendah dimana siswa tidak memiliki

(22)

8

11 1 1

antusias yang tinggi dari siswa, hal ini juga merupakan salah satu yang

melatarbelakangi proses belajar tidak berjalan dengan efektif sehingga nilai UTS

IPA siswa rendah, seperti yang dijelaskan oleh Maslow (1943, 1970). Maslow

percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh

kebutuhan-kebutuhan tertentu. Motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan

kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia.

(Slameto:2010).

Gage & Berliner (1979) menyarankan juga sejumlah cara meningkatkan

motivasi siswa, tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara besar-besaran

yaitu dengan cara: Pergunakan pujian verbal, Pergunakan tes dalam nilai secara

bijaksana, Bangkitkan rasa ingin tahu, Tetap mendapatkan perhatian, Merangsang

hasrat belajar siswa, Pergunakan materi-materi yang sudah dikenal sebagai

contoh, Terapkan konsep yang unik, Minta pada siswa untuk mempergunakan

hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya, Pergunakan simulasi dan permainan,

Perkecil daya tarik sistem motivasi yang bertentangan, Perkecil konsekuensi yang

tidak menyenangkan dari keterlibatan siswa, serta pengajar perlu memahami dan

mengawasi suasana di lingkungan sekolah. Sehubungan dengan pemeliharaan dan

peningkatan motivasi siswa, DeCecco & Grawford (1974) mengajukan 4 fungsi

pengajar: (1) Menggairahkan siswa, (2) Memberikan harapan realistis, (3)

Memberikan insentif, dan (4) Mengarahkan.

Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor

yang diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya

tinggi diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik. Pentingnya motivasi

(23)

9

11 1 1

lebih positif. Pandangan ini sesuai dengan pendapat Hawley (prayitno, 1989):

“siswa yang termotivasi dengan baik dalam belajar melakukan kegiatan lebih

banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi

dalam belajar. Hasil belajar yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai

motivasi yang tinggi.”

Keller (dalam Reigeluth 1983:390) menjelaskan bahwa motivasi dan

belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan

tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil

dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

McCelland (1949) menyatakan bahwa pemahaman tentang motivasi akan semakin

mendalam apabila disadari bahwa setiap orang mempunyai tiga jenis kebutuhan

yaitu need for achievement (motivasi berprestasi), need for power (kekuasaan),

need for affiliation (motivasi afilasi). Caplin (1999) mendefenisikan motivasi berprestasi adalah kecenderungan memperjuangkan kesuksesan atau memperoleh

hasil yang didambakan.

Motivasi berprestasi menunjukkan kecenderungan yang lebih besar pada

proses dibandingkan dengan hasil. Prinsipnya berbuat yang lebih baik dan lebih

cepat terlebih dahulu kemudian barulah hasilnya didapatkan. Individu yang

mempunyai motif berprestasi tinggi akan bekerja dan berusaha dengan

kemampuan sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain serta merasa bangga

dengan hasil usaha sendiri. Tentu saja berbeda dengan individu yang mempunyai

motivasi berprestasi rendah akan cenderung memilih cara-cara singkat dan tidak

penuh resiko untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya tanpa peduli bagaimana

(24)

10

11 1 1

Di sekolah tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.

Untuk membantu siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah perlu

dilakukan suatu upaya dari guru agar siswa yang bersangkutan dapat

meningkatkan motivasi belajarnya. Beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi

berprestasi adalah melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan

pengulangan informasi, memberikan stimulus baru misalnya melalui pertanyaan

kepada peserta didik untuk menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan

media, dan alat bantu yang menarik perhatian peserta didik seperti gambar, foto,

diagram dan sebagainya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah suatu rangsangan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu

terhadap objek yang dilihat serta dapat meningkatkan hasrat belajar seseorang.

Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar

yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui suatu pekerjaan berhasil atau

tidak diperlukan suatu pengukuran. “pengukuran adalah proses penentuan

luas/kuantitas sesuatu (Nurkancana, 1986). Dalam kegiatan pengukuran hasil

belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus

dipecahkan/dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang

belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan

informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian

terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan

banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui seberapa

besar pengaruh yang ditimbulkan dengan penggunaan media pembelajaran dan

(25)

11

11 1 1

judul penelitian “Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer

dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa, antara lain: (1) Apakah

Pembelajaran IPA di SD Negeri No.104218 Sidomulyo masih

menggunakan strategi ekspositori tanpa menggunakan media? (2) Bagaimanakah

hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan media powerpoint? (3)

Bagaimanakah hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan media video? (4)

Apakah dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda akan

menghasilkan hasil belajar yang berbeda? (5) Dengan media pembelajaran yang

berbeda dan motivasi berprestasi yang berbeda, apakah hasil belajar juga akan

berbeda? (6) Apakah hasil belajar IPA yang diajar dengan media pembelajaran

powerpoint berbeda dengan media video? (7) Adakah pengaruh interaksi antara

media pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan banyaknya masalah yang teridentifikasi, maka penelitian ini

dibatasi pada hasil belajar siswa dan penggunaan media berbasis komputer yaitu

dengan mengambil tampilan berupa tampilan powerpoint pembelajaran.

Disebabkan karena keterbatasan waktu dan luasnya materi pada mata pelajaran

(26)

12

11 1 1

hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya.

Kompetensi dasar 1.1 yaitu mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus

yang dimiliki hewan dan tumbuhan dengan lingkungan hidupnya. Subjek

penelitian yang dipilih peneliti adalah siswa kelas VI (enam) dan diberikan pada

semester ganjil di SD Negeri No.104218 Sidomulyo.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang

dibelajarkan dengan menggunakan media powerpoint dengan siswa yang

dibelajarkan dengan menggunakan media video?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi

berprestasi rendah?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA?

E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk

menguji bahwa:

1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar

dengan menggunakan media powerpoint dan hasil belajar IPA siswa yang

(27)

13

11 1 1

2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar IPA siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi dan hasil belajar IPA siswa yang

memiliki motivasi berprestasi rendah.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi belajar terhadap hasil

belajar IPA.

F.Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memiliki manfaat bagi dunia

pendidikan dan pembelajaran, antara lain:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

terhadap landasan konsep, prinsip, dan prosedur penelitian media

pembelajaran powerpoint.

2. Manfaat penelitian bagi sekolah, guru, dan siswa adalah :

a) Bagi sekolah, memberikan kontribusi dengan adanya media

pembelajaranuntuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran .

b) Bagi guru, berguna untuk membantu memecahkan masalah belajar

mengajar dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint untuk

meningkatkan hasil belajar IPA siswa dan meningkatkan pemanfaatan

sumber belajar dan media pembelajaran yang ada

c) Bagi siswa, dengan media pembelajaran yang baru berguna untuk

membantu siswa dalam proses pembelajaran dan pembelajaran dapat

(28)

14

11 1 1

d) Bagi peneliti, sebagai salah satu bentuk penerapan ilmu yang sudah

didapat di bangku kuliah dan sebagai langkah untuk mengembangkan

(29)

111 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengelolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar IPAyang diajarkan dengan media powerpoint lebih tinggi atau

lebih unggul dibandingkan hasil belajar IPA yang diajarkan dengan media

video pada siswa SD Negeri Sidomulyo.

2. Hasil belajar IPA yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih unggul

dibandingkan hasil belajar IPA yang memiliki motivasi berprestasi rendah.

3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran berbasis komputer dan motivasi

berprestasi siswa dalam mempengaruhi hasil belajar IPA siswa Kelas VI SD

Negeri Sidomulyo. Untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa jika diajarkan

dengan menggunakan media powerpoint, sedangkan untuk siswa yang

memiliki motivasi berprestasi rendah, ternyata media video lebih efektif dalam

meningkatkan hasil belajar IPA siswa dibandingkan jika menggunakan media

(30)

112

B. Implikasi

1. Hasil belajar IPA Siswa diajarkan dengan Media powerpoint Lebih Baik Dibandingkan Hasil belajar IPA diajarkan dengan Menggunakan Media video Siswa Kelas VI SD Negeri Sidomulyo

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa siswa yang diajarkan dengan

media powerpoint memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan

siswa yang diajarkan dengan media video.

Kesiapan guru dalam mengelola pembelajaran dengan kedua media

pembelajaran tersebut tidaklah kalah penting dalam mempengaruhi hasil belajar

siswa, karena setiap guru memiliki gaya mengajar yang berbeda. Idealnya, setiap

guru memiliki kompetensi untuk membawakan pembelajaran dengan berbagai

media. Namun kenyataannya, masih banyak guru memiliki kesiapan yang kurang

memadai untuk membawakan setiap media pembelajaran. Guru lebih

membawakan pembelajaran berdasarkan kecenderungan dirinya, sehingga hasil

pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai secara maksimal.

Dalam media powerpoint, dibutuhkan keterampilan lebih tinggi dalam

mengelolanya, misalnya agar siswa dapat menampilkan kegiatan memberikan

informasi dan mendapatkan informasi dengan baik, guru harus membimbing

secara aktif dan tidak dapat menyerahkan seluruh persiapan kepada siswa karena

bagi siswa, kegiatan memberikan informasi dan mendapatkan informasi bukanlah

(31)

113

2. Hasil belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi berprestasi Tinggi

Lebih Unggul dari Hasil belajar IPA Siswa Yang Memiliki Motivasi berprestasi Rendah

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa

berpengaruh terhadap hasil belajar IPA. Siswa dengan motivasi berprestasi tinggi

secara rata-rata mempunyai hasil belajar IPA lebih baik atau lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Hal ini

memberikan penjelasan dan penegasan bahwa motivasi berprestasi signifikan

memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih memiliki keinginan dan kemampuan

dalam berkomunikasi dengan teman-temannya untuk menemukan solusi ataupun

penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelajaran, sehingga pada

hakekatnya, siswa akan terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah-masalah

sehingga siswa dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung lebih tinggi tingkat

pencapaian hasil belajarnya.

Konsekuensi logis dari pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar IPA berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran IPA untuk

melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menentukan motivasi berprestasi

yang dimiliki siswa. Apabila motivasi berprestasi siswa dapat dikelompokkan

maka guru dapat menerapkan rencana-rencana dan media-media pembelajaran

yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu juga guru dapat

melakukan tindakan-tindakan lain misalnya siswa dengan motivasi berprestasi

tinggi diberikan tugas atau latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi

sedangkan untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberikan

(32)

114

kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian, siswa diharapkan

mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil

belajar yang lebih baik. Di samping itu, siswa diharapkan mampu untuk

meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting bukan

karena diberitahukan orang lain (guru).

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi motivasi berprestasi

mengisyaratkan kepada guru dalam memilih media pembelajaran haruslah

mempertimbangkan motivasi berprestasi siswa. Dengan adanya motivasi

berprestasi dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif

yang akan dilakukannya dalam merespon ide, gagasan, atau situasi tertentu dalam

pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, media pembelajaran yang

diterapkan guru akan efektif atau tidak tergantung dari karakteristik siswa.

Adanya perbedaan motivasi berprestasi ini juga berimplikasi kepada guru dalam

memberikan motivasi dan meningkatkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi tentulah guru cenderung tidak mengalami

kesulitan dalam memotivasi siswa, tetapi bagi siswa dengan motivasi berprestasi

rendah maka guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontinu dalam

memberikan motivasi dan meningkatkan minat belajar siswa.

3. Interaksi Antara Media Pembelajaran Berbasis komputer dan Motivasi berprestasi Siswa Terhadap Hasil belajar IPA Siswa

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat interaksi antara media pembelajaran berbasis komputer dengan motivasi

(33)

115

efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media

powerpoint, dan juga bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media video.

Karena dengan menggunakan media powerpoint , guru dapat menentukan tingkah

laku yang bagaimana yang akan diperankan dalam merancang suatu pembelajaran

sehingga dapat membentuk karakter siswa yang memberikan dampak positif bagi

dirinya dalam menjalankan nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan media powerpoint pada siswa dengan motivasi berprestasi

tinggi akan lebih efektif sebab partisipasi siswa dalam bekerja sama akan

memperoleh hasil belajar yang baik. Guru harus berperan aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran, terutama dalam mempersiapkan media pembelajaran yang

dapat memberi dukungan penuh dalam penerapan pembelajaran tersebut. Oleh

karena itu, perlu adanya kesesuaian antara media pembelajaran yang akan

diterapkan dengan karakteristi siswa khususnya motivasi berprestasi siswa.

Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, maka

kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna sehingga pembelajaran dapat

dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan memiliki daya tarik. Meskipun

demikian, perlu disadari tidak ada satupun media pembelajaran yang benar-benar

sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi pembelajaran.

Namun hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru mata pelajaran IPA

untuk memilih media pembelajaran yang sesuai dan disesuaikan dengan alokasi

waktu dalam mengajarkan materi pelajaran sehingga materi yang disampaikan

dapat diterima siswa dengan baik dan optimal dalam tujuan meningkatkan hasil

(34)

116

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan beserta implikasinya, maka

ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu:

1. Guru IPA diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih

maupun menentukan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

menyampaikan materi yang harus disesuaikan dengan karakteristik mata

pelajaran dan karakteristik siswa.

2. Agar penerapan media pembelajaran yang dilakukan berjalan dengan

efektif dan efisien sebaiknya guru terlebih dahulu melakukan identifikasi

terhadap karakteristik, kebutuhan terutama kemampuan motivasi

berprestasi siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi

berprestasi sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, guru diharapkan

bukan sekedar meletakkan penyebab kegagalan pembelajaran pada media

pembelajaran semata, tetapi guru perlu lebih memberi perhatian penuh

untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa.

3. Hendaknya seorang guru selalu berusaha secara aktif menciptakan media

pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa, dan mengadakan

evaluasi terhadap keefektifan media pembelajaran tersebut. Dengan

dilakukannya evaluasi tersebut, maka guru lebih mudah untuk mendesain

pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

4. Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang tak terlepas dari berbagai hal

yang ada di sekitar lingkungan dan makhluk hidup, maka disarankan bagi

guru IPA lebih menguasai terlebih dahulu inti dari pelajaran tersebut

(35)

117

memahami pembelajaran IPA sehingga IPA dapat diaplikasikan dalam

kesehariannya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Penelitian ini sangat perlu ditindaklanjuti untuk setiap jenjang pendidikan

yang lebih tinggi dan pada sampel yang lebih luas serta variabel penelitian

(36)

118

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1997). Defenisi Teknologi: Pendidikan Satuan Tugas Defenisi dan

Triminolog AECT. Jakarta: Rajawali.

Arikunto, suharsimin. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Rineke Cipta.

Arsyad, Azhar (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.

Bloom, B. S., Engelhart, M. D., (1956). Taxonomy of educational objective: The

classification of educational goals. Handbook 1: Cognitive domain. New York: David Mckay.

Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Dick, W., Carey. L., J.O. (2005). The Systematic Design of Instruction.

Glenview, Illionis: Scoot, Forend and Company.

Dimiyanti & Mudjiono. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta

Djamarah, Bahri dan Aswan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar ,Jakarta: PT

Rineka Cipta

Gagne, R. M. (1970). The conditions of learning. (9th ed.). Smaldino, E,. Sharon:

Instructional technology & Media for learning.

Gerungan. (1991). Psikologi Sosial. Jakarat : Bumi Aksara.

Hamid K, Abdul. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pascasarjana

Unimed

Hamalik, Oemar. (2001), Teknik pengukuran dan Evaluasi Pendidikan, Bandung:

Mandan Maju.

Haryono. (2009). Liquid Crystal Display / LCD. Media Belajar Online.

http://haryonostkip.blogspot.com/, diakses 20 April 2014.

(37)

119

http://jatengklubguru.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=8, diakses 13 juni 2014

Ifdil. (2010). Motivasi Berprestasi. BK│Bimbingan dan Konseling Indonesia,.

http://konselingindonesia.com, diakses 24 April 2014.

Maslow, A. (1998). Toward a psychology of being. New York: John Wiley &

Sons.

Panjaitan, Keysar. 2009. Pendidikan Masa Depan. Gorontalo: BMT Nurul Jannah

Panjaitan, Keysar. 2010. Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian.

Gorontalo: BMT Nurul Janah.

Reigeluth, C. M. (1983). Instructional Design Teories and Models: An Overviews

of their Current Status. London: lownrence Rrl baum Associates.

Sadiman, S. Arief, Rahardjo. R, Haryono. Anung, Rahadjito. (2011). Media

Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2010) Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:

Bineka Cipta.

Soepardi (1985). Pengantar Pedoman Penyelangaraan Perpustakaan Sekolah.

Malang : IKIP Malang.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito: Bandung

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Walgito, Bimo (1981). Psikologi Umum. Yogyakarta : UGM Pers.

Wikipedia (2006) Technology definition.

http://en.wikipedia.org/wiki/Technology. diakses 13 juni 2014.

(38)

Gambar

Gambar
Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Rata-rata UTS Mapel IPA Semester 1 Siswa Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup secara individual dan sangat tergantung terhadap

Kegiatan periklanan merupakan media utama bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan promosi di mana promosi memiliki tujuan utama untuk menarik konsumen agar mau

Perintah for memungkinkan sejumlah perintah dapat dieksekusi berkali- kali untuk setiap nilai yang terletak dalam suatu daftar. Bentuk perintah

Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin akan melaksanakan pengadaan barang / jasa dengan rincian sebagai berikut :.. NO KEGIATAN/PAKET

Berdasarkan pada teori Durkheim tentang “hati nurani masyarakat” bahwa itu adalah, kesamaan-kesamaan sosial yang menjadi kekuatan sosial sangat hakiki untuk

Marketing Research An Applied Orientation, Third Edition, Prentice Hall International, Inc.. Upper Saddle,

Data temuan penelitian dan pembahasan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Perencanaan PR di SMP Al Hikmah Surabaya berawal dari analisis kebutuhan, tujuan,

Saat ini DI Baru pengelolaannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian