• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Kompetensi Profesional Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik Integratif Di Kelas II Dan IV SD Negeri 1 Simo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Kompetensi Profesional Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik Integratif Di Kelas II Dan IV SD Negeri 1 Simo."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (10) dinyatakan secara tegas bahwa “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya”. Sedangkan pengertian kompetensi professional menurut Janawi (2011: 99) ”kompetensi professional merupakan kemampuan, keahlian, kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus

dikuasai dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru akan disebut profesional,

jika guru mampu penguasai keahlian dan ketrampilan teoritik, praktik proses pembelajaran serta mengaplikasikannya secara nyata”.

Menurut Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru dinyatakan bahwa kualifikasi akademik guru SD/MI “Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang

diperoleh dari program studi yang terakkreditasi. Standar kompetensi Profesional

guru kelas yang meliputi: 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang

diampu. 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4.

Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun

(2)

2

kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip holistik, bermakna dan autentik (Rusman, 2015: 139).

Pembelajaran tematik integratif merupakan hal baru, sehingga dalam

pelaksanaannya membutuhkan berbagai kesiapan dari pihak-pihak terkait, mulai dari

tingkat pusat sebagai penentu kebijakan hingga tingkat sekolah, yaitu kepala

sekolah, dan guru sebagai pelaksana kebijakan. Aktivitas proses pembelajaran

merupakan inti dari proses pendidikan, dan guru sebagai salah satu pemegang utama

di dalam menggerakkan kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan.

Guru sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus

dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalnya, karena hanya dengan demikian

kinerja mereka dapat efektif. Apabila kinerja guru efektif maka tujuan pendidikan

akan tercapai. Yang dimaksud dengan profesional disini adalah kemampuan dan

ketrampilan guru mulai dari tahap perencanaan, proses, serta evaluasi hasil belajar

siswa. Pembelajaran tematik integratif membutuhkan guru yang profesional, baik

dalam menyiapkan kegiatan atau pengalaman belajar yang bermanfaat bagi peserta

didik. Guru harus mampu menyiapkan pembelajaran yang menarik sehingga tercipta

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.

Salah satu permasalahan dalam pembelajaran tematik integratif adalah guru

yang kurang menguasai dalam penerapan pembelajaran tematik integratif dalam

kurikulum 2013 yang sesuai dengan tugas pokok guru dalam pembelajaran, meliputi

kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian

pembelajaran sangatlah penting.

Berdasarkan uraian tentang permasalahan dalam pembelajaran tematik

integratif, maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang

kompetensi profesional guru dalam penerapan pembelajaran tematik integratif di

kelas II dan IV SD Negeri 1 Simo yang merupakan salah satu SD pilot project

(3)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran tematik integratif yang dilakukan guru kelas II

dan IV SD Negeri 1 Simo ?

2. Bagaimana kompetensi profesional guru dalam penerapan pembelajaran tematik

integratif di kelas II dan IV SD Negeri 1 Simo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendiskripsikan proses pembelajaran tematik terintegratif yang dilakukan

guru kelas II dan IV SD Negeri 1 Simo.

2. Untuk mendiskripsikan kompetensi profesional guru dalam penerapan

pembelajaran tematik integratif di kelas II dan IV SD Negeri 1 Simo

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini digunakan untuk mengembangkan keilmuan dan wawasan

dalam kegiatan ilmiah. Pengembangan keilmuan ini dengan meneliti kompetensi

profesional guru dalam penerapan pembelajaran tematik terintegratif di kelas II

dan IV SD Negeri 1 Simo.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Mengetahui kompetensi profesional guru dalam pembelajaran tematik

integratif yang dibutuhkan oleh mahasiswa calon guru SD.

b. Bagi Guru

Sebagai informasi sejauh mana kompetensi profesional yang dimiliki guru

(4)

4

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai faktor pendukung

dan faktor penghambat yang muncul di lokasi penelitian dan dapat pula

ditemukan di SD lain yang menerapkan Kurikulum 2013, sehingga dapat

Referensi

Dokumen terkait

Selama penelitian, keramik merupakan temu- an yang paling banyak didapatkan bila dibandingkan dengan artefak lainnya. Temuan keramik hasil survei sebagian besar dapat

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Setiani (2016) yang menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dalam proses belajar

Pedoman Observasi Penanaman Nilai-Nilai Darma Pramuka Pada Siswa SD Islam Imama Semarang (Analisis Bimbingan Keagamaan Islam).. NO KEGIATAN PENGAMATAN JAWABAN

Suatu perusahaan yang mempunyai RMC yang berdiri sendiri dan terpisah dari Komite Audit akan membuat anggota komite lebih fokus secara penuh pada berbagai proses

Penarikan sampel secara acak sederhana adalah suatu cara pengambilan sampel berukuran n unit dari populasi berukuran N unit sedemikian rupa sehingga setiap elemen

Mengajukan PERUBAHAN DATA RINCI saya sebagi PTK sesuai dengan kondisi terbaru dan berdasarkan dokumen legal yang benar. Dan saya juga bersedia menyediakan dokumen pendukung

Tidak seperti pada motor sinkron berputar yang memang memerlukan frekuensi input yang pada umumnya sama dengan frekuensi sistem karea frekuensi pada mesin

Pendorong peningkatan konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2014 adalah adanya tambahan pendapatan (THR dan gaji ke-13), namun masih didukung ekspektasi konsumen yang