ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA TERINTEGRASI MODEL DISCOVERY LEARNING DAN KARAKTER
UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh: YELNIATI NIM: 8156141015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Yelniati. Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Discovery Learning dan Karakter Untuk SMA/MA Kelas X Semester II. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penuntun praktikum kimia terintegrasi dengan model Discovery Learning yang mempunyai karakter untuk SMA/MA kelas X semester II. Sampel dalam penelitian ini adalah 3 penuntun praktikum kimia dengan penerbit yang berbeda untuk SMA/MA kelas X semester II, penuntun praktikum yang dikembangkan, 3 orang dosen kimia umum Universitas Negeri Medan, 20 orang guru kimia di Langkat, dan 72 siswa kelas X (jurusan IPA) SMAN 1 Tanjung Pura. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari angket kelayakan penuntun praktikum dengan skala 5, lembar observasi karakter, lembar observasi keterampilan dan soal tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuntun praktikum kimia untuk SMA/MA kelas X semester II yang telah dikembangkan layak untuk digunakan, dengan nilai rata-rata standarisasi 4,35 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata standarisasi penuntun praktikum dengan 3 penerbit berbeda (penuntun praktikum penerbit A = 2,89, penuntun praktikum penerbit B = 2,96, dan penuntun praktikum penerbit C = 2,86). Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum terintegrasi dengan model discovery learning yang mempunyai karakter lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum pegangan siswa dengan nilai thitung > ttabel (3,065 > 2,000). Pengaruh
penggunaan penuntun praktikum terintegrasi dengan model discovery learning yang mempunyai karakter terhadap karakter siswa sebesar 85,23% dengan kategori sangat baik. Pengaruh penggunaan penuntun praktikum terintegrasi model discovery learning yang mempunyai karakter terhadap keterampilan siswa sebesar 86,72% dengan kategori sangat baik.
ii ABSTRACT
Yelniati. Analysis and Development of Integrated Chemistry Practical Guide
Discovery Learning Model and Characters for X Class SMA/MA in Second Semester. Thesis. Medan: Chemistry Education Program, Postgraduate School in State University of Medan, 2017.
This study aimed to obtain of integrated chemistry practical guide
discovery learning model and characters for X class SMA/MA in second semester. Samples were three high school chemistry practical guide for X class SMA/MA in second semester from different publishers, practical guide that has been developed, 2 lecturers in chemical education graduate program, State University of Medan, 20 chemistry teachers in Langkat, and 72 students of class X science SMAN 1 Tanjung Pura. Selection of sample receipts purposive sampling technique. The data collection using a questionnaire practical guide with 5 scale, characters observation sheets, sheets observation skills, and test student learning outcome. The results showed that the chemistry practical guide for X class SMA/MA in second semester that have been developed unfit for use, with an average value of standardization 4,35 higher than the average value of standardization of chemistry practical guidance with different publishers (practical guide A = 2,89, practical guide B = 2,96, and practical guide C = 2,86). Improving student learning outcomes using chemistry practical guide of integrated with model discovery learning and characters is higher than students who used that handle students with practical guide tcount > ttable (3,065 > 2,000). The effect of using practical guide integrated with discovery learning model and characters on the character of the student of 85,23% with very good category. The effect of using practical guide integrated with discovery learning model and characters on the skills of the student of 86,72% with very good category.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, yang merupakan hasil penelitian penulis yang berjudul:
“Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Discovery Learning dan Karakter untuk SMA/MA Kelas X Semester II”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di Yaumil Masyar kelak, Amin.
Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Syafrion, S.Pd dan Ibunda Yenni Harmis S.Pd terima kasih atas kasih sayang yang engkau berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana UNIMED 3. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia.
4. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia.
5. Bapak Prof. Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen narasumber.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana UNIMED yang telah mengajar dan mendidik penulis.
iv
8. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis.
9. Bapak dan Ibu guru kimia di SMAN 1 Tanjung Pura, SMAN 1 Stabat, SMAN 1 Gebang, SMAN 1 Hinai, SMAN 1 Pangkalan Susu, SMAN 1 Babalan, MAN 2 Tanjung Pura, SMA Swasta Pabaku, SMA Swasta Yapim Taruna Stabat, dan SMA Swasta Persiapan Stabat selaku validator penuntun praktikum yang telah dikembangkan.
10. Adikku tersayang, Vinni Heria Safitri serta keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi.
11. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia 2015 pascasarjana UNIMED, Lestari Wulandari, Lia Gusparina Dewi, Atika Ramadani, Dian Purnama, Nursyam, Muhammad Baidhawi, Yogi Chandra, Gaung Ajmata, Nelius Harefa, Kartomo Simarmata, Herry Purwanto Panjaitan, Rabiah Afifah Daulay, Rabiatul Adawiyah, Ervi Luthfi Sheila Wanni Lubis, Sri Rahmania, Nurul Wahida Nasution, Sapnita Idamarna Daulay, Desi Rahmayanti Hasibuan, dan Kristina Mandasari Sianturi.
12. Sahabat seperjuangan dari Riau, Lia Gusparina Dewi, Lestari Wulandari, Atika Ramadani, Muhammad Baidhawi, dan Yogi Chandra.
13. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, April 2017
vii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Dasar Kimia
SMA/MA Kelas X Semester II
29
Tabel 2.2 Kompetensi Inti 2 dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II
30
Tabel 2.3 Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II
30
Tabel 2.4 Kompetensi Inti 4 dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II
31
Tabel 3.1 Kriteria Validasi Analisis Nilai Rata-rata 45 Tabel 3.2 Penentuan Kriteria Penilaian Krakter Siswa 47 Tabel 3.3 Penentuan Kriteria Penilaian Keterampilan Siswa 47 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan
Kontrol
87
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol
88
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Penuntun Praktikum 36 Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Tahap Uji Coba Terbatas Hasil
Belajar
37
Gambar 3.3 Prosedur Penelitian Pengaruh Penggunaan Penuntun Praktikum yang Dikembangkan Terhadap Karakter dan Keterampilan Siswa
38
Gambar 4.1 Grafik Hasil Analisis Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
48
Gambar 4.2 Grafik Hasil Analisis Cakupan Praktikum Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
49
Gambar 4.3 Grafik Hasil Analisis Sistematika Penyajian Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
54
Gambar 4.4 Grafik Hasil Analisis Mengandung Wawasan Produktifitas Praktikum Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
57
Gambar 4.5 Grafik Hasil Analisis Merangsang Keingintahuan Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
59
Gambar 4.6 Grafik Hasil Analisis Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life skill) Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
62
Gambar 4.7 Grafik Hasil Analisis Desain Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
64
Gambar 4.8 Grafik Hasil Analisis Bahasa yang Digunakan pada Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C
66
Gambar 4.9 Grafik Hasil Analisis Penuntun Praktikum 72 Gambar 4.10 Grafik Hasil Analisis Cakupan Praktikum Penuntun
Praktikum yang Dikembangkan
73
Gambar 4.11 Grafik Hasil Analisis Sistematika Penyajian Penuntun Praktikum yang Dikembangkan
74
Gambar 4.12 Grafik Hasil Analisis Mengandung Wawasan Produktifitas Penuntun Praktikum yang Dikembangkan
75
Gambar 4.13 Grafik Hasil Analisis Merangsang Keingintahuan Penuntun Praktikum yang Dikembangkan
76
Gambar 4.14 Grafik Hasil Analisis Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life skill) Penuntun Praktikum yang Dikembangkan
77
Gambar 4.15 Grafik Hasil Analisis Desain Penuntun Praktikum yang Dikembangkan
78
Gambar 4.16 Grafik Hasil Analisis Bahasa yang Digunakan pada Penuntun Praktikum yang Dikembangkan
ix
Gambar 4.17 Grafik Hasil Nilai Karakter Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
81
Gambar 4.18 Grafik Hasil Nilai Keterampilan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 100
Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Pretest-Posttest 109
Lampiran 3 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit A 120 Lampiran 4 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit B 122 Lampiran 5 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit C 124 Lampiran 6 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum
Terintegrasi Model Discovery Learning dan Karakter Validator Guru dan Dosen Kimia
126
Lampiran 7 Data Penilaian Karakter Siswa 130
Lampiran 8 Data Penilaian Keteraampilan Siswa 135
Lampiran 9 Tabulasi Data Uji Coba Validitas Butir Tes Hasil
Lampiran 11 Tabulasi Data Uji Coba Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar
143
Lampiran 12 Tabulasi Data Uji Coba Daya Pembeda Tes Hasil Belajar
144
Lampiran 13 Tabulasi Data Uji Coba Distraktor Tes Hasil Belajar 145 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 146 Lampiran 15 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 147
Lampiran 16 Data Uji Normalitas 148
Lampiran 17 Data Uji Homogenitas 149
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penelitian pengembangan adalah penelitian yang diarahkan untuk
menghasilkan produk, desain, dan proses (Setyosari, 2012). Zulaiha dkk (2014)
menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam pendidikan atau dapat dikatakan menghasilkan produk tertentu
dan menguji keefektifan produk tersebut.
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum sifatnya dinamis serta harus
selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman (Ahmad, 2014). Pemberlakuan kurikulum
2013 pada bidang pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif
dalam perannya membangun generasi yang berkarakter. Pemberlakuan kurikulum
2013 diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi bangsa guna
mengurangi permasalahan kualitas karakter bangsa. Terkait dengan perbaikan
kualitas pendidikan dan pengembangan karakter peserta didik, pengadaan fasilitas
belajar yang memadai perlu dilakukan (Hosler dan Boomer, 2011).
Penuntun praktikum merupakan salah satu fasilitas belajar yang penting
sebagai bagian dari bahan ajar yang berisi pedoman dalam melakukan kegiatan
praktikum yang perlu dikembangkan untuk terciptanya kegiatan praktikum yang
optimal dalam suatu proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran kimia
2
(Yulia, 2016). Pembelajaran kimia yang diikuti dengan praktikum dapat
memahami konsep kimia yang abstrak, karena dengan praktikum
konsep-konsep abstrak dapat dipahami menjadi konsep-konsep yang konkret oleh peserta didik
(Mukhtar dkk, 2015). Hal ini sejalan dengan yang ditemukan oleh Xu dan
Talanquer (2013) bahwa praktikum yang dilakukan siswa dapat meningkatkan
pengetahuan, baik pengetahuan faktual maupun pengetahuan prosedural.
Pembelajaran dengan praktikum yang dilakukan di laboratorium dapat
membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran, karena peserta didik
mendapatkan kesempatan secara langsung untuk melihat, mengamati, dan
melakukan sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk mengingat secara
permanen serta dapat meningkatkan minat dan kemampuan peserta didik pada
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam mencapai tujuan praktikum
(Mamlok dan Barnea, 2012; Situmorang dan Situmorang, 2013).
Berdasarkan hasil analisis penuntun praktikum kimia penerbit A (PT.
Katalis Datesa Prima), penerbit B (Bumi Aksara), dan penerbit C (Laskar Aksara)
menunjukkan layak untuk digunakan tetapi ada beberapa bagian dari penuntun
praktikum perlu adanya penambahan. Pada penuntun praktikum penerbit A,
penerbit B, dan penerbit C praktikum yang disajikan belum sesuai dengan KI dan
KD, penyajian kontennya belum didesain sesuai kurikulum yang mencakup tiga
aspek kompetensi yaitu aspek kognitif, karakter dan keterampilan (life skill).
Penuntun praktikum belum mengintegrasikan model discovery learning dan
karakter dalam penerapannya untuk menarik minat siswa agar termotivasi dalam
3
Tuysuz (2010) bahwa terdapat kendala dalam pelaksanaan praktikum disekolah,
diantaranya belum tersedianya penuntun praktikum kimia yang dapat
mengarahkan siswa ketika praktikum, guru juga belum memiliki panduan dalam
menilai keterampilan proses dan sikap ilmiah, bahan dan alat praktikum kimia
yang mahal juga menjadi kendala dalam pelaksanaan praktikum kimia disekolah.
Pengembangan penuntun praktikum kimia Sekolah Menengah Atas (SMA)
sesuai kurikulum sangat perlu dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah
dijelaskan. Pada pengembangan penuntun praktikum ini peneliti mengembangkan
penuntun praktikum yang diintegrasikan dengan model Discovery learning dan
karakter. Model Discovery learning dipilih karena Discovery learning adalah
suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan
sendiri informasi sehingga hasil yang diperoleh tidak mudah dilupakan siswa
(Kadri dan Rahmawati, 2015).
Pengintegrasian karakter dalam penuntun praktikum adalah untuk
membangun kemampuan sosial, etika dan akademik melalui pembangunan
karakter dalam berbagai kehidupan sesuai dengan budaya sekolah dan kurikulum
(Afandi, 2011).
Pengintegrasian model discovery learning pada penuntun praktikum dapat
meningkatkan efektifitas pelaksanaan praktikum (Purba dkk, 2015). Penuntun
praktikum dengan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar
siswa (Mukhtar dkk, 2015).
Dari hasil penelitian penulis dengan judul “Analisis dan Pengembangan
4
Karakter untuk SMA/MA Kelas X Semester II”, menghasilkan penuntun praktikum kimia yang telah layak digunakan serta dapat meningkatkan hasil
belajar siswa SMA.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, terdapat
beberapa masalah yang diidentifikasi dalam penelitian yaitu:
1. Penggunaan laboratorium di sekolah belum optimal.
2. Tidak semua praktikum kimia pada penuntun praktikum penerbit A,
penerbit B, dan penerbit C sesuai dengan tuntutan silabus pembelajaran.
3. Penuntun praktikum kimia pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C
belum terintegrasi karakter.
4. Penuntun praktikum kimia pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C
belum mengintegrasikan model pembelajaran dalam pengaplikasiannya.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal
dalam masalah-masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:
1. Melakukan analisis penuntun praktikum kimia penerbit A, penerbit B, dan
penerbit C.
2. Menyusun dan mengembangkan penuntun praktikum kimia SMA/MA
kelas X semester II.
3. Penuntun praktikum kimia yang dikembangkan terintegrasi pendidikan
5
4. Penuntun praktikum mengintegrasikan model pembelajaran discovery
learning.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA
kelas X semester II pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C?
2. Bagaimana tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas
X semester II yang telah dikembangkan?
3. Bagaimana efektifitas penuntun praktikum terintegrasi model discovery
learning dan karakter terhadap karakter siswa yang menggunakannya? 4. Bagaimana efektifitas penuntun praktikum terintegrasi model discovery
learning dan karakter terhadap keterampilan siswa yang menggunakannya?
5. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi model
discovery learning dan karakter dengan penuntun praktikum pegangan siswa?
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan penuntun
6
SMA/MA kelas X semester II, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk
mengetahui :
1. Tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II
pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C.
2. Tingkat kelayakan penuntun praktikum SMA/MA kelas X semester II yang
telah dikembangkan.
3. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning
dan karakter terhadap karakter siswa yang menggunakan.
4. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning
dan karakter terhadap keterampilan siswa yang menggunakan.
5. Perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan
penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan
karakter dengan penuntun praktikum pegangan siswa.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun penuntun
praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II.
2. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, calon guru,
pengelola, pengembang, lembaga pendidikan, dan peneliti selanjutnya yang
ingin mengkaji secara lebih mendalam tentang hasil pengembangan
penuntun praktikum.
3. Memberikan pertimbangan dan alternatif bagi guru dan sekolah tentang
94
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester
II yang diterbitkan oleh beberapa penerbit memiliki kategori cukup layak,
namun ada beberapa komponen dari penuntun yang perlu dilakukan
pengembangan.
2. Penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan
karakter yang dikembangkan untuk SMA/MA kelas X semester II
memiliki kategori sangat layak, sehingga layak digunakan dalam
pembelajaran kimia.
3. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery
learning dan karakter terhadap karakter siswa sebesar 85,23% dengan
kategori sangat baik.
4. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery
learning dan karakter terhadap keterampilan siswa sebesar 86,72%
dengan kategori sangat baik.
5. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
menggunakan penuntun praktikum terintegrasi model discovery learning
dan karakter dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun
95
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat
dikemukan beberapa saran yaitu:
1. Bagi guru, penuntun praktikum kimia terintegrasi model dan karakter
dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan
praktikum untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi peneliti lain diharapkan bisa melakukan penelitian pengembangan
penuntun praktikum kimia untuk semester lainnya mengingat penelitian ini
96
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, S. 2014. Problematika Kurikulum 2013 dan Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah. Jurnal Pencerahan, 8 (2): 96-108.
Afandi, R. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Pegagogi, 1 (1): 85-98.
Akani, O. 2015. Laboratory Teaching: Implication on Students’ Achievement in Chemistry in Secondary Schools in Ebonyi State of Nigeria. Journal of Education and Practice, 6 (30): 206-213.
Altun, E., Demirdag, B., Feyzioglu, B., Ates, A. & Cobanoglu, I. 2009. Developing an Interactive Virtual Chemistry Laboratory Enriched with Constructivist Learning Activities for Secondary Schools. Procedia Social and Behavior Sciences, 1: 1895-1898.
Arifin, M. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI.
Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bajpai, M. & Kumar, A. 2015. Effect of Virtual Laboratory on Student’ Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X MIA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi, Volume 7 Nomor 1.
Campbell, T. & Bohn, C. 2008. Science Laboratory Experiences of High School Students Across One State in The U.S. Descriptive Research from the Classroom. Science Educator, 17 (1): 36-44.
Caswell, S. V. & Gould, T. E. 2008. Individual Moral Philosophies and Ethicl Decision Making of Undergraduate Athletic Training a Students and Educators. Journal of Athletic Training, 43 (2): 205-214.
97
Emha, H. 2002. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT. Remaja Roesda Karya.
Feyzioglu, B. 2009. An Investigation of the Relationship Between Sciences Process Skilss with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education, Volume 6 Issue 3.
Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement vs traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. Am. J. Phys, 66: 64-74.
Hamida, F., Sari, E.N & Budianingsih, R.S. 2014. Persepsi Siswa Tentang Kegiatan Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri Se-Kota Jambi. Jurnal Sainmatika, Volume 8 Nomor 1.
Herga, N. R., Grmek, M. I. & Dinevski, D. 2014. Virtual Laboratory As an Element of Visualization when Teaching Chemical Contents in Science Class. Journal of Education Technology, Volume 13 Issue 4.
Hosler, J. & Boomer, K.B. 2011. Are Comic Books an Effective Way to Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science. CBE-Life Science Educational, 10: 309-317.
Jahro, I. S. & Susilawati. 2009. Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (4): 20-26.
Jorgensen, M.W. & Philips L.J. 2007. Analisis Wacana – Teori dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kadri, M. & Rahmawati, M. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, Volume 1 Nomor 1.
Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta.
98
Lickona, T. 2012. Educating for Character, Mendidik untuk Membantu Karakter, Jakarta: Bumi Aksara.
Listryarti, R. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta: Erlangga.
Mamlok, R. & Barnea, N. 2012. Laboratory Activities in Israel. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 8 (1): 49-75.
Mukhtar, Z., Emiliya, R. & Silaban, R. 2015. Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery Learning dan Project Based Learning Pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas XI. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Volume 1 Nomor 3.
Mulyono. 2005. Pengembangan dan Implementasi Model Praktikum Kimia Berbasis Lingkungan Tempat Tinggal Siswa Pada SMU di Bandung. Jurnal Pengajaran MIPA, 6 (1): 77-78.
Padmo, D. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran. Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.
Putra, H.E. 2016. Pengembangan Penuntun Praktikum Interaktif pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi di SMA/MA. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Purba, F.J, Mukhtar, Z. & Silaban, R. 2015. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, Volume 21(1): 21-28.
Ridwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA UNIMED.
99
Pengajaran Sistem Koloid. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (1): 28-36.
Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian, Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukarso. 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium. http://wanmustafa.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-laboratorium (20 September 2016).
Tatli, Z. & Ayas, A. 2012. Virtual Chemistry Laboratory: Effect of Constructivist Learning Environment. Journal Distance Education, Volume 13 Nomor 1.
Tuysuz, C. 2010. The Effect of The Virtual Laboratory on Students’ Achievement and Attitude in Chemistry. IOJES, 2 (1): 37-53.
Xu, H. & Talanguer, V. 2013. Effect of The Level of Inquiry of Lab Experiments on General Chemistry Students Written Reflections. Journal of Chemical Education, 90: 21-28.
Yulia, R.H. 2016. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia yang Inovatif Pada Pokok Bahasan Senyawa Karbon di Kelas XII SMA/MA. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.