UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS
RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(TIPE STAD)PADA SISWA
SMK NEGERI 1 BALIGE
T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh:
BENNY HAPOSAN SIANIPAR
NIM. 5113331004
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Benny Haposan Sianipar. NIM.5113331004 : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif (Tipe STAD) Pada Siswa SMK Negeri 1 Balige T.A 2015/2016.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2015/2016. Menganalisis Rangkaian Listrik merupakan salah satu program mata pelajaran pada pendidikan kejuruan program studi keahlian Teknik Listrik. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD), diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 1 Balige yang terdiri dari 27 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tes dan obsevasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Balige. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 62,96% pada siklus I dan 77,77% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 69,62 pada siklus I dan 83,45 pada siklus II.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Koorperatif (Tipe STAD) Pada Siswa
SMK Negeri 1 Balige T.A. 2015/2016”.
Skripsi ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan data-data
rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang berkaitan
dengan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan
skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan Dosen Pembimbing
Skripsi, Bapak Drs. Jongga Manullang, M. Pd. yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini dan kerjasama dari berbagai pihak
sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Dan tidak lupa
juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Yang tercinta orang tua, B. Henry Sianipar dan N. M. Br. Pasaribu, selaku
yang memberikan segala sesuatunya yaitu moril, materi dan juga doa-doa
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
iii
4. Bapak Drs. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Djadid Thamrin, S.T selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd. selaku Dosen Penguji.
8. Ibu Dra. Pintauli Saragih, M.Pd. selaku Dosen Penguji.
9. Terimakasih buat sahabat-sahabat : Arrizal Rafiq, Ahmad Faisal, Rudi
Rahmansyah Nasution, M. Wahyu Nazli, Joy S. Barus, Sutris J. Surbakti
dan Yeltsin G. Nababan yang selalu mengingatkan dan mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini.
10.Terimakasih buat teman teristimewa Ayu Chrismasela Butarbutar yang
selalu mendukung dan mendoakan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.
Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
skripsi ini ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Medan, Mei 2016
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis... 10
1. Hakekat Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik... 10
2. Hakekat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 19
B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 35
C. Kerangka Berfikir ... 36
D. Pengajuan Hipotesis ... 37
v
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 38
C. Subjek Dan Objek Penelitian ... 38
D. Defenisi Operasional Variabel ... 39
E. Metode Dan Rancangan Penelitian ... 39
F. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data ... 46
G. Teknik Analisis Data ... 47
H. Indikator Keberhasilan ... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51
B. Pembahasan Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Kompetensi Siswa Kelas X TITL ... 4
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ... 40
Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 56
Gambar 4. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan ... 73
2. Silabus ... 74
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 78
4. Soal-soal Siklus 1 ... 86
5. Kunci Jawaban Siklus ... 90
6. Soal-soal Siklus II ... 91
7. Kunci Jawab Siklus II ... 95
8. Aktivitas Siklus I ... 96
9. Instrumen Observasi Guru Siklus I ... 98
10.DKN Siklus I ... 99
11.Aktivitas Siklus II ... 101
12.Instrumen Observasi Guru Siklus II ... 103
13.DKN Siklus II ... 104
14.Foto Dokumentasi ... 106
15.Lembar Revisi ... 111
16.Surat Penugasan Dosen ... 112
17.Lembar Persetujuan Judul ... 113
18.Surat Permohonan Observasi ... 114
19.Surat Balasan Observasi ... 115
20.Lembar Persetujuan Sempro ... 116
21.Berita Acara Sempro ... 117
22.Lembar Revisi Sempro ... 119
23.Surat Penelitian ... 120
24.Surat Balasan Penelitian ... 121
25.Lembar Bimbingan Skripsi ... 122
26.Lembar Persetujuan Skripsi ... 123
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan
kemampuan di berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan
sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan darikehidupan
manusia.Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin
sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan.Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan peroses
pembelajaran agarsiswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak
mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan
tingkat menengah bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga
kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya.
Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU Nomor RI No. 20 Tahun 2003.
Kurikulum pada suatu jenjang dikembangkan sesuai dengan prinsip deversifikasi
sesuai dengan aturan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Untuk
mencapai tujuan tersebut pembinaan anak didik (siswa) yang akan terjun
2
kejuruan maupun bidang disiplin ilmu.Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam
GBPP Tahun 2004yaitu : (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja
serta mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu
memilih karir,mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, (3)
Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat yang
akan datang, (4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang
produktif,adaptif dan kreatif.
Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa.
Faktor internal merupakan kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam
diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Faktor internal ini antara lain
kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, minat, motivasi, kondisi fisik dan
mental. Faktor eksternal yaitu seluruh kondisi diluar individu siswa yang langsung
maupun tidak langsung dapat mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal ini
diantaranya lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman bermain dan masyarakat
luas. Guru sebagai pengembang kompetensi siswa harus memiliki strategi untuk
mengoptimalkan kompetensi siswa dengan memperhitungkan faktor internal dan
eksternal siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Kemp dalam Rusman (2011:132)
yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Berbagai upaya telah dilakukan sekolah dan guru untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut. Menurut Rustiyah dalam Suryosubroto (2002: 14-15), agar guru
3
membelajarkan siswa secara aktif, b). mempergunakan banyak model mengajar
(variasi model), c). memberi motivasi belajar siswa yang tepat, d).
mempertimbangkan perbedaan individual siswa, e). selalu membuat perencanaan
sebelum mengajar, f). mampu menciptakan situasi yang demokratis di sekolah, g).
menghubungkan mata pelajaran disekolah dengan kebutuhan dimasyarakat, dll.
Joyce & Weil dalam Rusman (2011:133) berpendapat bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pelajaran dan membimbing pelajaran didalam kelas atau yang lain. Hal ini dapat
dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat,
pengemasan yang kreatif dan pemeliharaan suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Balige pada
tanggal 23 Januari 2016, ditemukan bahwa siswa mengalami kendala dalam
menguasai dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru yang berdampak
pada nilai mata pelajaran tertentu seperti pada mata pelajaran Menganalisis
Rangkaian Listrik. Berdasarkan wawancara terhadap guru bidang studi yaitu
Rosmawati Hutapea, pada Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik
serta dokumentasi nilai DKN siswa kelas X pada bulan April 2015 terdapat hanya
38% siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal = ≥75) dan 62%
siswa yang tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal = ≤75).
Presentase ketuntasan belajar secara klasikal harus mencapai sekurang-kurangnya
4
lulus biasanya guru bidang studi tersebut akan mengadakan ujian ulangan
(remedial).
Perolehan hasil belajar mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik siswa
kelas X TITL T.A. 2014 – 2015 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Daftar Kompetensi Siswa X TITL
No. Predikat Nilai
Tahun 2015
FEBRUARI MARET APRIL
Jumlah
(Sumber : DKN SMK Negeri 1 Balige Tahun 2015)
Gambar 1. Diagram Kompetensi Siswa Kelas X TITL
5
pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik. Hasil belajar siswa pada mata
pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik dapat disimpulkan bahwa prestasi yang
dicapai masih sangat rendah. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan
sesuai dengan tuntutan kurikulum diperlukan suatu alternatif model pembelajaran
dan penggunaan yang mengarah kepada pembelajaran siswa aktif dengan harapan
dapat meningkatkan penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan
berkomunikasi siswa pada mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik.
Hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru dan metode
penyampaian materi didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah dan
mencatat, sehingga siswa hanya menerima pengetahuan dari guru saja, kurangnya
interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan
siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran tidak bisa
diketahui oleh guru, sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan
yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan model
pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh
penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata. Hal itulah yang menjadi faktor
yang menyebabkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Balige tergolong rendah.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaranMenganalisis
Rangkaian Listrik supaya mencapai hasil yang sesuai dengan KKM adalah dengan
menggunakan model pembelajaran. Setelah mempelajari strategi pembelajaran
dan berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diaplikasikan
dalam dunia pendidikan, maka penulis mengambil satu model pembelajaran yaitu
6
Divisions)yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik.Dalam pembelajaran kooperatif
model STAD kelas dibagi beberapa tim. Setiap tim terdiri dari empat sampai lima
siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis
kelamin, ras dan etnis. Siswa akan mencoba menganalisis, membahas dan dapat
menemukan jawaban dari masalah yang dibahas bersama, sehingga setiap anggota
kelompok akan memahami setiap materi yang diberikan oleh guru.
Alasan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) karena, (1) situasi pembelajaran lebih kondusif,
karena siswa dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran, (2) guru tidak lagi
menggunakan metode konvensional, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada
siswa, (3) guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru
(modeling) dari berbagai sumber. Selain itu siswa juga diajak untuk terlibat
langsung mulai dari pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar
hingga praktek.
Adapun kelebihan dari model pembelajaran tipe STAD ini, yaitu : (1)
Dapat mengembangkan prestasi siswa, baik hasil tes yang dibuat guru maupun tes
baku, (2) Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa merasa lebih terkontrol untuk
keberhasilan akademisnya, dan (3) Strategi kooperatif memberikan
perkembangkan yang berkesan pada hubungan interpersonal di antara anggota
kelompok yang berbeda etnis. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran
tipe STAD ini ialah sebagai berikut : (1) Apabila guru terlena tidak mengingatkan
7
kelompok maka dinamika kelompok akan tampak macet, (2) Apabila jumlah
kelompok tidak diperhatikan, yaitu kurang dari empat, misalnya tiga, maka
seorang anggota akan cenderung menarik diri dan kurang aktif saat berdiskusi dan
apabila kelompok lebih dari lima maka kemungkinan ada yang tidak mendapatkan
tugas sehingga hanya membonceng dalam penyelesaian tugas, dan (3) Apabila
ketua kelompok tidak dapat mengatasi konflik-konflik yang timbul secara
konstruktif, maka kerja kelompok akan kurang efektif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah adalah:
1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.
2. Kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa
maupun siswa dengan siswa.
3. Sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang
diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya
memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada
dunia nyata.
5. Hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu ≥ 75.
C. Pembatasan Masalah
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar
8
adalah, upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis
Rangkaian Listrikmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Divisions) di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige
T.A 2015/2016.
D. Perumusan Masalah
Bedasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu,apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Team Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik kelas X TITL SMK
Negeri 1 Balige T.A. 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswamelalui penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Achievement Divisions) pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik di
kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah
sebagai berkut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang
9
b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam
menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan
mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang
peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif
67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam
penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD(Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar
Mengnalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik
di SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa
tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar
62,96% dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata
kelas 69,62; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar
77,77% dengan nilai terendah 73,33 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata
kelas 83,45.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin
aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik.
Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan
68
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran
yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta
tanggung-jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe STAD dapat
menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik.
3. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif
dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama
dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan
model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada
guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol
DAFTAR PUSTAKA
A.M., Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara
Asmani, J. 2010. Buku Pintar Playgroup. Jakarta: Buku Biru.
Awaludin Ahmad. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.
Daryanto & Rahardjo, Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media
Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
70
Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.
Hartati, S. 1997. Strategi Pembelajaran Kooperatif dalam Proses Belajar Mengajar Biologi di SMU. Jurnal Edukasi.
Ibrahim. M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. UNESA University Press. Surabaya.
Kusumah. Wijaya dan Dedi Dwigatama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia.
Maidiyah, E. 1998. Pembelajaran Kooperatif Pada Topik Pecahan di SD (Dalam Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif Kompetitif) Laporan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 4 April 1998. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
Noornia, A. 1997. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode STAD Pada Pengajaran Persen di Kelas VI SD Ma'arif 02 Singosari, Tesis. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
Novita Maulidah. 2012. Efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement divisions) berbantuan modul Terhadap hasil belajar kewirausahaan Pada siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Batang. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.
Nuansa Ayu Febrina & Isroah. 2012 Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. X, No. 2
Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Universitas Negeri Malang: Malang.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.
71
Slavin, Robert, E. 1995.Cooperative Learning: Theory, Research and Praktice (2 ed) Boston : Allyn and Bacon Publisher
Slavin, Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung:Nusamedia.
Slavin, Robert, E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sunanik. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP Lamongan.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Syaiful Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.
Trianto. 2009. Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
72