• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DALAM BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIK MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DALAM BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIK MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN T.A 2015/2016."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DALAM BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIK MENGGUNAKAN MEDIA

SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Oleh :

WIWIK ANGGRAINI MANIK NIM : 1123151040

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DALAM BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIK MENGGUNAKAN MEDIA

SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan psikologi

pendidikan dan bimbingan

Oleh :

WIWIK ANGGRAINI MANIK NIM : 1123151040

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Wiwik Anggraini Manik Tempat/Tanggal Lahir : Medan/21 Juni 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan Status : Belum Menikah Nama Ayah : Parlindungan Manik Pekerjaan : Pedagang

Nama Ibu : Masro Dewani Simatupang Pekerjaan : -

Alamat Orang Tua : Jl. Medan-Batang Kuis, Gg. Azir amal Sei Rotan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Taman Kanak-Kanak : TK Swasta R.A Kartini T.A 1998 s/d 1999

Sekolah Dasar : SD Negeri 105288 Sei Rotan T.A 1999 s/d 2005

Sekolah Menengah Pertama : SMP Swasta Santa Lusia Sei Rotan T.A 2005 S/D 2008

Sekolah Menengah Atas : SMA Swasta Methodist-7 Medan T.A 2008 S/D 2011

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah melaksanakan PPLT di SMP Negeri 1 Beringin 2. Melakukan Penelitian di SMP Negeri 29 Medan

Hormat saya, Penulis

(8)

ABSTRAK

WIWIK ANGGRAINI MANIK. NIM 1123151040. “Meningkatkan Efikasi

Diri Dalam Belajar Melalui Konseling Eklektik Menggunakan Media Superhero pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 29 Medan T.A 2015/2016”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah apakah konseling eklektik menggunakan media superhero dapat meningkatkan efikasi diri siswa dalam belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan T.A 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efikasi diri siswa dalam belajar melalui konseling eklektik menggunakan media superhero pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan T.A 2015/2016

Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain PTBK (Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling) dengan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan melalui tekhnik wawancara, angket dan observasi. Subjek dari penelitian ini adalah 4 orang siswa yang memiliki efikasi diri dalam belajar yang rendah. Analisa data digunakan dengan teknik deskriptif kualitatif dan analisis persentase.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan efikasi diri dalam belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian layanan konseling eklektik. Subjek penelitian yang awalnya 4 orang siswa yang memiliki efikasi diri dalam belajar yang rendah, setelah diberikan layanan menjadi memiliki efikasi diri dalam belajar. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu dengan melaksanakan layanan konseling eklektik menggunakan media superhero dapat meningkatkan efikasi diri dalam belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan T.A 2015/2016.

(9)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan, rahmat, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Efikasi Diri Dalam Belajar Melalui Konseling Eklektik Menggunakan Media Superhero pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

29 Medan T.A 2015/2016”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Medan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efikasi diri dalam belajar melalui konseling eklektik menggunakan media superhero pada siswa di SMP Negeri 29 Medan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas bantuan moril, materil maupun doa dalam penulisan skripsi ini, terkhusus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP

UNIMED, Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS selaku wakil Dekan Bidang Umum dan keuangan FIP UNIMED dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/Bimbingan dan Konseling FIP UNIMED.

(10)

iii

6. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., Ibu Dr. Nur’aini, MS., dan Bapak Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, saran dan koreksian dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Para Dosen Jurusan PPB/BK yang telah memberikan berbagai pengetahuan serta pengalaman yang mendukung penyusunan skripsi ini, serta para pegawai FIP yang telah membantu dalam penyelesaian surat-surat.

8. Bapak Drs. Bowonaso, MM selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, Ibu Lertina Pakpahan, S.Pd., selaku Guru BK kelas VIII-1, serta para guru dan staf di SMP Negeri 29 Medan yang membantu penulis selama penelitian.

9. Teristimewa untuk ayahanda P. Manik dan ibu M. Simatupang yang mengorbankan tenaga dan waktu untuk senantiasa mendoakan, memberi semangat, membiayai serta memberi kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menempuh pendidikan dan menyelesaikan studi.

10. Bagi kakak dan adik-adikku Irma Nur Indah Sari Manik, Ade Maharani Manik, dan Joel Pratama Manik yang juga telah mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat, serta kepada seluruh Keluarga besar yang memberikan doa, semangat, serta dukungan materi kepada penulis.

11. Seluruh siswa-siswi SMP Negeri 29 Medan, terkhusus siswa-siswi Kelas VIII-1.

12. Sahabat-sahabat ku W2JYRS (William Hutasohit, Jessicha Sinyal, Yeni

Marbun, Riany Sinaga, Sri Sinaga) dan Dongers (Elia Lumban Gaol, Dwi Bangunita, Hanna Br Ginting, Heppy Cibro)

13. Saudaraku di dalam kelompok kecil WPT (Elia Lumban Gaol, Yuyun Napitupulu, dan Linda Sirait) serta PKK ku Kak Yan Sipahutar, Kak Sartika Nababan dan Kak Lena Togatorop yang senantiasa memberikan motivasi dan doa selama proses studi hingga skripsi.

(11)

iv

15. Teman-teman senasib sepenangunggan dalam meyusun skripsi, Nursakinah Hasibuan, Sarda Syafrida, Mukhairani Putri, Manja Utami,dan Tri Shendy yang tetap memberi semangat dalam mengerjakan skripsi.

16. Keluarga besar kelas PPB/BK Reg 2012 yang tidak dapat disebutkan satu per satu serta teman-teman PPLT 2015 SMP Negeri 1 Beringin (Grace Ginting, Metha Sihite, Helpi Sijabat, Kartina Simanjuntak, Sella Sihombing, Januari Manalu dan Jurgan Simarmata) yang tetap setia mendukung dan memberi semangat kepada penulis.

17. Saudaraku Idaman K. Manik yang selalu mendengar cerita ku, memberi semangat, mendoakan, dan mengajari menyelesaikan skripsi ini.

18. Teman-teman UKMKP UNIMED terkhusus UP FIP yang selalu mendukung, memberikan semangat dan doa kepada penulis di dalam menyelesaikan skripsi ini.

19. Kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebut satu persatu atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran demi menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi pengembangan pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

(12)

DAFTAR ISI

1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Identifikasi Masalah ...7

2.1.2.4.Proses Terjadinya Efikasi Diri ...18

2.1.2.5.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri ...20

2.1.3 Konseling Eklektik ...22

2.1.3.1Pengertian Konseling Eklektik ...22

2.1.3.2Layanan Konseling Individu ...25

(13)

vi

2.1.3.4 Tahap-Tahap Konseling Eklektik ...30

2.1.4 Media Superhero dalam Konseling ...32

2.1.5 Menggunakan Media Superhero dalam Konseling Eklektik Untuk Meningkatkan Efikasi Diri ...37

2.2Kerangka Konseptual ...38

2.3Hipotesis ...40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ...41

3.2Desain Penelitian ...41

1. Desain Penelitian Siklus I ...43

2. Desain Penelitian Siklus II ...47

3.3Populasi dan Sampel ...50

3.4Operasional Variabel Penenlitian...50

3.5Teknik Pengumpulan Data ...51

3.6Teknik Analisis Data ...56

3.7Lokasi dan Waktu Penelitian ...57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Keadaan Fisik Lingkungan SMP Negeri 29 Medan ...58

4.2Persiapan Penelitian ...58

4.3Pelaksanaan Penelitian ...59

4.4Hasil Uji Coba Instrumen...60

4.4.1 Hasil Uji Validitas ...60

4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas ...61

4.5Hasil Penelitian ...62

4.5.1 Pra Siklus ...62

4.5.2 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ...64

1.Perencanaan ...64

2.Tindakan ...64

3.Observasi ...73

4.Refleksi ...74

(14)

vii

4.5.3 Hasil Penelitian Tindakan Siklus II...76

1.Perencanaan ...76

2.Tindakan ...76

3.Observasi ...81

4.Refleksi ...82

5.Evaluasi ...82

4.5.4 Hasil Analisis Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ...84

4.6Pembahasan Penelitian ...85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ...89

5.2Saran ...89

DAFTAR PUSTAKA ...91

(15)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Perencanaan Perangkat Penilaian Siklus I ... 43

Tabel 3.2 : Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus II ... 47

Tabel 3.3 : Skor Alternatif Jawaban (Skala Likert) ... 52

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Angket Efikasi Diri sebelum uji coba ... 54

Tabel 4.1: Penilaian Kegiatan Konseling Eklektik menggunakan Media Superhero ... 61

Tabel 4.2 : Hasil analisis angket sebelum diberikan layanan konseling eklektik menggunakan media superhero ... 63

Tabel 4.3 : Penilaian Kegiatan Konseling Eklektik menggunakan Media Superhero ... 73

Tabel 4.4 : Analisis Hasil Angket Efikasi Diri dalam Belajar Siklus I ... 75

Tabel 4.5 : Penilaian Kegiatan Konseling Eklektik menggunakan Media Superhero ... 81

Tabel 4.6 : Analisis Hasil Angket Efikasi Diri dalam Belajar Siklus II ... 83

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Efikasi Diri dalam Belajar

Lampiran 2 : Hasil Validasi Angket Efikasi Diri dalam Belajar Lampiran 3 : Perhitungan Validasi Angket Efikasi Diri dalam Belajar Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Efikasi Diri dalam Belajar Lampiran 5 : Angket Efikasi Diri dalam Belajar Setelah Uji Coba Lampiran 6 : Perhitungan Statistik Dasar

Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Layanan (RPLBK)

Lampiran 8a : Daftar Absensi Pelaksanaan Konseling Eklektik Menggunakan Media Superhero

Lampiran 8b : Daftar Absensi Pelaksanaan Konseling Eklektik Menggunakan Media Superhero Siklus I dan Siklus II SMP Negeri 29 Medan

Lampiran 9 : Penilaian Hasil Layanan Konseling

Lampiran 10 : Instrumen Penilaian Rencana Pelayanan Konseling Individu Lampiran 11 : Penilaian Aktivitas Pelaksanaan Konseling Individual Lampiran 12 : Laporan Verbatim

Lampiran 13 : Dokumentasi Foto

Lampiran 14 : Surat Izin Observasi awal Lampiran 15 : Surat Keluar

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja, berkesinambungan dan berencana dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan perilaku yang diinginkan. Sebagai lembaga formal, sekolah merupakan wadah dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa akan belajar berbagai macam hal. Sekolah juga berperan penting dalam mencetak peserta didik yang handal dan berkompeten serta siap bersaing dalam menghadapi tuntutan zaman yang semakin maju.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada pembelajaran yang dialami oleh siswa. Chaplin (dalam Syah, 2012:65) mengatakan bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Menurut Hintzman (dalam Syah, 2012:65) belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

(19)

2

lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Sedanglan faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, salah satunya adalah efikasi diri.

Efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya melakukan tindakan dalam suatu tugas, mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi, dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam situasi tertentu. Maksud tindakan yang diperlukan dalam situasi tertentu adalah bila individu dihadapkan pada situasi yang benar-benar menghambat tujuan sukses yang hendak ingin dicapai, dengan efikasi diri individu yakin bahwa ia mampu mengatasi dan akan berusaha keras dengan segala kemampuannya. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Bandura bahwa efikasi diri mengacu pada keyakinan individu terhadap kapasitas atau kemampuan untuk mengorganisasi dan mengambil tindakan yang diperlukan guna mencapai hasil yang diinginkan. Efikasi diri menunjuk pada penilaian pribadi individu terhadap kemampuan dalam domain aktivitas, bukan dalam domain sifat umum. Selanjutnya diungkapkan pula oleh Bandura bahwa Efikasi diri sebagai sebuah situasi atau keyakian perilaku yang khusus.

(20)

3

Dalam dunia pendidikan, keberadaan efikasi diri sangat penting. Efikasi diri mendorong siswa untuk tetap maju dalam mencapai tujuannya. Meski mengalami kegagalan, dengan efikasi diri yang tinggi akan dapat mendorong siswa untuk tidak mudah menyerah. Remaja yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi dari satu masalah ke masalah yang lainnya akan memperoleh rasa puas dan memperteguh keyakinan diri untuk menghadapi dan menyelesaikan pemasalahanpermasalahan yang akan dihadapi kemudian. Pengalaman sukses dari satu masalah ke masalah yang lainnya akan mentranformasi efikasi diri pada tugas khusus pada tugas lebih umum.

Remaja akan membangun keyakinan efikasi diri pada tugas-tugas yang lebih menantang disertai usaha pengembangan kapasitas diri. Efikasi-diri yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tergantung pada dua tingkat harapan, yaitu: 1) Merasa mampu menyelesaikan tugas: 2) Penyelesaian tugas akan mengakibatkan hal positif atau penghargaan.

(21)

4

seseorang merasa tidak yakin dirinya mempunyai kemampuan untuk bisa menyelesaikan apa yang diharapkan dan diinginkan. Individu dengan efikasi diri yang rendah akan memiliki pikiran negatif dan irasional yang menimbulkan perilaku yang menyimpang.

Fenomena di lapangan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan Sugiati ada siswa yang memiliki efikasi diri (Self Efficacy) yang rendah dalam belajar. Hasil penelitian yang lain dari Nurlaila dalam Supriyatin (2013: 6) menyatakan bahwa ada siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional. Kecemasan menghadapi ujian ini terjadi karena adanya efikasi diri (Self Efficacy) yang rendah dari siswa. Siswa merasa tidak punya persiapan diri, merasa tidak mampu menghadapi ujian, dan tidak mampu mengontrol respon fisik.

(22)

5

Sejalan dengan penelitian tersebut, penulis juga menemukan kondisi yang sama di SMP Negeri 29 Medan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru BK SMP Negeri 29 Medan bahwa masih banyak siswa yang memiliki efikasi diri yang rendah. Guru BK menyatakan bahwa masih banyak siswa yang tidak berani maju di depan kelas jika disuruh guru, banyaknya siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR), dan cenderung takut ketika akan menghadapi ujian. Sejalan dengan itu, diperoleh pula informasi bahwa guru bimbingan dan konseling di SMP 29 Medan tidak memiliki jam khusus untuk masuk ke kelas, sehingga guru bimbingan dan konseling tidak memiliki kesempatan untuk memberikan layanan bagi siswa-siswi yang ada. Guru bimbingan hanya memberikan layanan secara insidental. Hal ini merupakan kendala bagi guru bimbingan dan konseling untuk memberikan layanan secara optimal. Adapun upaya yang sudah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi masalah efikasi diri dengan memberikan layanan informasi yang diberikan secara klasikal. Dalam memberikan layanan informasi guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 29 Medan tidak pernah lupa untuk selalu memberikan nasehat kepada siswa-siswanya. Namun upaya tersebut masih belum memberikan hasil yang optimal.

(23)

6

menurut Throne konseling eklektik merupakan konseling yang berpegang pada pandangan teoritis dan pendekatan, yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur yang diambil.

Mengacu pada pendapat ini model konseling eklektik juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan media superhero karena akan lebih menyenangkan dan meningkatkan keaktifan konseli dalam berfikir dan memahami persoalan selama sesi konseling.

Seperti yang dikemukakan oleh Lawrence C. Robin (2007:17) bahwa :

Superhero dapat digunakan untuk membentuk siswa dengan berbagai cara.

Superhero mempunyai kekuatan dan mentransformasikan keyakinan dengan

kekuatan tersebut. Demikian juga siswa untuk memahami kekuatan mereka untuk menghadapi kekerasan atau terisolasi yang mereka tidak dapat atasi. Superhero dapat menyelidiki dan mengubah situasi yang dihadapinya. Dengan demikian siswa juga dapat situasi untuk mengembangkan daya juang dan penafsiran dalam menghadapi persoalan. Kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengalaman mentransfomasikan diri ini didasarkan pada perjuangan untuk menghadapi persoalan. Meskipun siswa tidak memiliki kekuatan seperti superhero, tetapi kekuatan fisik dan kekuatan moral superhero dapat ditransformasikan untuk mengubah dan membantu siswa mengatasi ketidak mampuan dan kekurangan

yang dirasakan”.

(24)

7

mengamati pencapaian orang lain melalui karakter superhero yang ditampilkan. Dengan melihat pencapaian tersebut siswa akan termotivasi untuk melihat kedalam dirinya tentang kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti berupaya untuk meningkatkan efikasi diri siswa melalui konseling eklektik dengan menggunakan media superhero. Kegiatan ini peneliti lakukan dalam sebuah penelitian yang berjudul “Meningkatkan Efikasi Diri Dalam Belajar Melalui Konseling Eklektik Menggunakan Media Superhero pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

29 Medan T.A 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Masih dijumpai siswa yang tidak berani maju di depan kelas jika disuruh guru

2. Masih banyaknya siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR), dan cenderung takut ketika akan menghadapi ujian

3. Siswa belum memahami apa itu efikasi diri

4. Belum pernah diadakan layanan konseling Eklektik dan menggunakan media superhero dalam permasalahan tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Melihat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi, kiranya perlu dilakukan pembatasan masalah supaya lebih jelas. Masalah dalam penelitian ini

(25)

8

Eklektik Menggunakan Media Superhero Pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 29

Medan T.A 2015/2016”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : apakah konseling eklektik menggunakan media superhero dapat meningkatkan efikasi diri siswa dalam belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan T.A 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan efikasi diri siswa dalam belajar melalui konseling eklektik menggunakan media superhero pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan T.A 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan konseling eklektik menggunakan media superhero untuk meningkatkan efikasi diri dalam belajar.

1.6.2 Manfaat Praktis

(26)

9

b. Bagi Guru BK, konseling eklektik menggunakan media superhero dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk guru BK dalam meningkatkan efikasi diri dalam belajar di sekolah sehingga menambah keterampilan guru terutama guru pembimbing dalam membantu siswa menyelesaikan masalahnya

c. Bagi Guru Bidang Studi, dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi efikasi diri siswa dalam belajar di kelas.

d. Bagi siswa, dapat meningkatkan efikasi diri siswa seperti dalam menilai diri mereka, kemampuan dalam belajar, juga keyakinan mereka terhadap apa yang mereka lakukan terutama dalam hal belajar.

(27)

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Konseling eklektik menggunakan media superhero dapat digunakan untuk meningkatkan efikasi diri siswa dalam belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan T.A 2015/2016. Peningkatan efikasi diri dalam belajar siswa dapat dilihat dengan perolehan hasil rata-rata pre-test (sebelum tindakan) sebesar 58,25 (60%), setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil siklus I sebesar 75,75 (79%) kemudian siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,25 (86%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 24 (26 %). Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa hasil sebelum tindakan ke setelah tindakan siklus I dan siklus II siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan yang mendapatkan kategori rendah meningkat menjadi sedang, sedangkan yang memiliki kategori sedang meningkat menjadi tinggi, yaitu skor yang didapat semakin tinggi. Hal ini juga ditunjukkan dari sikap siswa yang sebelumnya tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya sudah merasa yakin dan juga keyakinan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajar dan ujian semakin meningkat.

5.2 Saran

(28)

90

1. Bagi Sekolah, diharapkana agar tetap mendukung kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah untuk meningkatkan efikasi diri dalam belajar terkhusus melalui konseling eklektik menggunakan media superhero. 2. Bagi Guru BK, dapat menggunakan konseling eklektik dengan

menggunakan media superhero sebagai salah satu pemilihan teknik konseling untuk mengatasi masalah siswa terkhusus untuk meningkatkan efikasi diri dalam belajar siswa di sekolah.

3. Bagi Guru Bidang Studi, sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi efikasi diri siswa dalam belajar di kelas. 4. Bagi siswa yang masih memiliki nilai yang rendah, disarankan untuk

mendapatkan tindakan khusus untuk menangani masalah efikasi diri dalam belajar.

(29)

91

DAFTAR PUSTAKA

Andi, M. Setiawan. 2015. Model Konseling Kelompok Dengan Teknik Problem Solving Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Akademik Siswa. Jurnal Bimbingan dan Konseling. Vol 4. (No.1) : 8-14.

Azwar, Saifudin. 1996. Efikasi-Diri Dan Prestasi Belajar Statistika Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. Vol 23 (No.1) : 33-40.

Corey, Gerald. 2005. Teori Dan Praktek Konseling & Psikotrerapi.Ed. E.Koswara. Bandung : Refika Aditama.

Feni, Ni Pt. Sukmawati, Ni Kt. Suarni, dan Ndara Tanggu Renda. 2013. Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN di Kelurahan Kaliuntu Singaraja. E-journal. Vol 1(No.590) : 1-12.

Gunarsa, Singgih D. 1992. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta:BPK Gunung Mulia.

Latipun. 2008. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Lawrence, C.R. 2007. Using Superheroes in Counseling and Play Therapy. New York : Springer Publishing

Lumonga, N.L. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Made, I Mertha. 2010. Pengaruh Latihan Aktivitas Rehabilitasi Jantung Fase I Terhadap Efikasi Diri dan Kecemasan Pasien Penyakit JantungKoroner di RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal (Online).

(30)

92

Prayitno dan Erman, Amti. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Ridwan. 2012. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Bandung:Alfabeta.

Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta : Prenada Media Group.

Santrock, J.W. 2009. Psikologi Pendidikan. Edisi Ketiga(Buku satu). Jakarta : Salemba Humanika.

Supriyatin, Veronika Riska.2013. meningkatkan Efikasi Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. (Online)

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Tanjung, Bahdin Nur, dkk. 2005. Pedoman PenulisanKarya Ilmiah. Jakarta: Kencana

Widanarti, Niken dan Aisah, Indati. 2002. Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Self Efficacy Pada Remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta. Jurnal Psikologi. (No.2) : 112-123.

Gambar

Tabel 3.1 : Perencanaan Perangkat Penilaian Siklus I ..................................
Gambar 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan ............................................................42

Referensi

Dokumen terkait

Bahan penghancur adalah bahan yang ditambahkan dalam pembuatan tablet dengan maksud tablet hancur menjadi bagian-bagiannya apabila berada dalam medium air. Prinsip kerja

Ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL dan yang diajar dengan menggunakan pendekatan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan: (1) Jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal- soal Fisika kelas X

(2007) bahwa bagian tanaman kamandrah yaitu daun, batang, dan biji dalam bentuk serbuk yang diekstrak dengan air dan etanol, serta minyak yang diekstrak dengan

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan model pooled least square , di dapat hasil variabel bebas yang signifikan terhadap variabel terikat tingkat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak dan konsentrasi awal kromium ketika adsorpsi mencapai kesetimbangan serta untuk mengetahui pola isoterm

Geofisika, dalam arti luas adalah studi tentang proses fisis dari pusat bumi sampai atmosfer atas, dan dalam arti sempit disebut geofisika padat (solid earth geophysics) yaitu

Dengan berlakunya Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk