PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI KOMPUTER TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN KESETIMBANGAN KIMIA
Freddy T.M Panggabean; Ramlan Silaban
Dosen Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Medan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaan media animasi komputer terhadap minat belajar siswa, (2) pengaruh penggunaan media animasi komputer terhadap hasil belajar siswa, (3) interaksi yang linear antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dan pengambilan sampel secara purposive yakni karakteristik populasinya harus tercermin dalam sampel. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan melibatkan tiga sekolah, antara lain: SMA Santo Thomas-1, SMA Negeri-2, dan SMA Methodist-1 dengan total sampel sebanyak 252 orang, terdiri atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian ini terdiri atas tes dan kuesioner yang telah terstandarisasi.
Teknik analisis SPSS Versi 16 GLM Univariat digunakan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media animasi komputer yang dibandingkan dengan media non animasi komputer dengan variabel minat belajar siswa. Interaksi antara minat belajar dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi komputer diuji dengan GLM Univariate dan Korelasi Bivariate. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa (a) Terdapat pengaruh minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi komputer untuk sekolah SMA Negeri-2 dan sekolah SMA Methodist-1. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi komputer untuk sekolah SMA Santo Thomas-1; (b) Terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi komputer untuk sekolah SMA Santo Thomas-1, SMA Methodist-1, dan sekolah SMA Negeri-2; (c) Tidak terdapat interaksi yang linear antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa untuk sekolah SMA Santo Thomas-1, sekolah SMA Negeri-2 dan sekolah SMA Methodist-1.
Kata kunci : Media animasi komputer; minat; hasil belajar kimia
Pendahuluan
Saat ini peranan guru dapat digantikan dengan media instruksional baik yang berupa media cetak maupun non cetak, terutama media elektronik,
misalnya: komputer internet, satelit
komunikasi, rekaman video dan
sebagainya (Dakir, 2004:81). Itulah
sebabnya, guru harus mampu
mungkin, agar hasil belajar siswa sesuai dengan harapan dan tuntutan perkembangan masa yang akan datang. Oleh karena itu pendidikan kimia harus
mampu menghmenghasilkan siswa
yang cakap dalam kimia dan berhasil
dalam menumbuhkan kemampuan
berfikir logis, berfikir kritis, kreatif,
inisiatif dan adaptif terhadap
perubahan yang terjadi di masyarakat.
Perbedaan gaya belajar, minat,
intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak, waktu dan lain-lain dapat diatasi dengan memanfaatkan
media pendidikan (Arief, 2003).
Dampak dari perbedaan itu
mengakibatkan timbulnya sikap
antipati siswa, sehingga jam belajar
kimia menjadi saat yang
membosankan, menjemukan, bahkan menakutkan ( Sukiman, 2004).
Dewasa ini, penggunaan media audiovisual sebagai alat belajar sangat menguntungkan karena telah tersedia berbagai jenis software dan hardware
yang memudahkan kita untuk
mengintegrasi komputer dengan
peralatan elektronik lain seperti video, kamera dan instrumen laboratorim.
Penggunaan laboratorium dalam
pembelajaran diharapkan akan dapat meningkatan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran, akan tetapi untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan dibutuhkan inovator yang terampil dan berpengalaman. Penghadiran
gambar-gambar yang bergerak (animasi) dalam
pendeskripsian konsep kimia, di
samping akan mengkonkritkan materi kimia yang bersifat abstrak, juga dapat
menambah daya penguatan
(reinforcement) serta dapat menambah minat dan perhatian siswa sepanjang proses belajar mengajar (Sadiman, 2006:19).
Di samping itu, pemakaian media
pembelajaran visual dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan belajar (Hamalik, 1994). Oleh sebab itu perlu adanya suatu orientasi baru yang meliputi reformasi sasaran kimia ke arah perkembangan kemampuan berfikir. Kenyataannya di
lapangan, masih ditemui bahwa
pelajaran kimia masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi momok bagi peserta didik. Hal ini disebabkan oleh sejumlah besar materi ilmu kimia masih bersifat abstrak, harus diajarkan dalam waktu yang relatif terbatas.
Silitonga telah meneliti tentang“
Efektivitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada
Pengajaran Sistem Koloid”. Dari hasil
lebih efektif digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa jika
dibandingkan dengan media non
audiovisual baik untuk data gabungan maupun untuk masing-masing sekolah; c) terdapat interaksi yang linear dan
Signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar siswa pada kelompok eksperimen baik untuk data gabungan maupun untuk masing-masing
sekolah; d) media pembelajaran
audiovisual lebih efektif digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan media
non audiovisual baik untuk data
gabungan maupun untuk masing-masing sekolah (Lisbeth, 2007).
Dengan melihat dan berusaha untuk mempelajari kegiatan yang telah
dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya di atas. Kami tertarik
untuk meneliti sejauh mana
Perbandingan Hasil Belajar Kimia dan Minat Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Media Animasi
Komputer Pada Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia pada Siswa Kelas XI SMA.
Metode
Penelitian ini dilakukan di 3 SMA yaitu SMA Santo Thomas-1, SMA Methodist-1 dan SMA Negeri-2 Medan, pada bulan September - November 2009. Sampel yang diambil terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel harus
dipilih secara purposive yakni dilakukan
secara claster random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah
instrument test dan bahan ajar yang dipilih adalah materi kesetimbangan kimia dan angket minat belajar siswa. Tes hasil belajar terlebih dahulu divalidkan. Selain itu, butir test diuji validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukarannya. Kemudian peneliti
memberikan lagi angket minat belajar selanjutnya dilakukan pengelompokkan menurut tingkat minatnya (minat belajar tinggi dan minat belajar rendah).
Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengumpulan data adalah
mempersiapkan instrument, menentukan
sampel, mempersiapkan media pembelajaran
yang ditentukan, mempersiapkan RPP,
melaksanakan Pretest, melakukan
pembelajaran sesuai disain, melaksanakan
Posttest dan mempersiapkan angket minat
belajar siswa. Data penelitian berupa hasil
belajar dalam lembar jawaban siswa atas
pretest dan posttest serta angket minat belajar
dikumpulkan. Untuk analisisnya, pertama
dilakukan Uji Normalitas untuk mengetahui
normal atau tidaknya populasi tiap variable.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
uji Chi Kuadrat.
Untuk mengetahui apakah data
berasal dari populasi yang bervarians
sama (homogen), digunakan uji
homogenitas varians (uji kesamaan F
digunakan uji t dua pihak. Untuk
mengetahui persentase peningkatan
hasil belajar digunakan Gain
ternormalisasi menurut Meltzer, 2002.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan proses
pelaksanaan penelitian ini, mulai dari
pembuatan media, persiapan
instrument penelitian, penyediaan
perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan penelitian, pengumpulan
data hingga analisisnya, dipaparkan
beberapa hal berikut ini.
1. Pemanfaatan Media dan Minat Dalam Pembelajaran Kimia
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah
berarti perantara atau pengantar
(Sadiman, 2006:6). Secara garis besar menurut Gerlach & Ely (1971, dalam Arsyad, 2009:3) pengertian media adalah manusia, materi atau kejadian
yang membangun kondisi yang
membuat penerima pesan mampu memeroleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Istilah “media” bahkan
sering dikaitkan atau dipergantikan
dengan kata “teknologi” yang berasal
dari kata latin tekne (bahasa Inggris
art) dan logos (bahasa Indonesia
“ilmu”) (Arsyad, 2009:5). Dalam
pengertian teknologi pendidikan,
media atau bahan sebagai sumber
belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya
disajikan dengan memergunakan
peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang
terkandung pada media tersebut
(Association of Education and
Communication Technology (AECT), 1977 dalam Sadiman, 2006:19).
Berbagai contoh di atas
menggambarkan usaha-usaha
menyusun suatu taksonomi media yang berlaku umum dan telah dilakukan sekitar seperempat abad belakangan
ini. Pembelajaran yang efektif
memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran itu juga
memerlukan perencanaan yang baik.
Dengan melihat kriteria
pemilihan media di atas, peneliti tertarik untuk menggunakan media animasi komputer dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.
Menurut Wibowo (2005) dalam
Silitonga (2007:30-31) sampai saat ini
masih ada guru yang enggan
menggunakan media pembelajaran
dalam berbagai kesempatan dengan para guru, sekurang-kurangnya ada
enam penyebab guru tidak
menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar
2.Analisis Instrument
Instrument yang digunakan
dalam penelitian ini telah memenuhi
persyaratan dan dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data. Hal ini
diperoleh dari hasil uji validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembedanya. Berdasarkan uji validitas,
pada tingkat kepercayaan diperoleh
rhitung > rtabel dimana sebanyak 30 soal
dari 40 butir yang disediakan
memenuhi hal ini dan dinyatakan
valid. Reliabilitas tes dihitung menurut
rumus yang baku dan diperoleh rhitung >
rtabel yang artinya soal yang valid tadi
sudah reliabel. Analisis selanjutnya
mengenai tingkat kesukaran dan daya
pembeda menunjukkan bahwa soal
yang dipersiapkan sudah memenuhi
dan dapat dipakai sebagai instrument.
3.Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh
pada penelitian dan setelah data
ditabulasikan maka diperoleh deskripsi
data. Berikut ini ditunjukkan deskripsi
data hasil belajar kimia siswa dari 3
sekolah dan diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 1. Deskripsi Data Siswa Kelas Eksperimen SMA Santo Thomas-1
N Min Max Sum Mean Std. Deviation Variance
PreTestEks 46 6 16 498 10.83 2.443 5.969
PostTestEks 46 18 26 1065 23.15 1.725 2.976
GainEks 46 ,36 ,82 29,33 ,6376 ,10251 .011
MinatEks 46 46 68 2565 55.76 6.208 38.542
Valid N
(listwise) 46
Berdasarkan Tabel 1. di atas diperoleh rata-rata pretest siswa kelas eskperimen SMA Santo Thomas-1 sebesar 10,83 dengan standar deviasi 2,443 sedangkan untuk data postest
diperoleh rata-rata sebesar 23,15
dengan standar deviasi 1,725 atau
diperoleh hasil belajar (gain) dengan rata-rata sebesar 0,6376 dan standar
deviasi 0,10251. Sementara
Tabel 2. Deskripsi Data Siswa Kelas Kontrol SMA Santo Thomas-1
N Min Max Sum Mean Std. Deviation Variance
PreTestKontrol 46 5 15 454 9.87 2.437 5.938
PostTestKontro
l 46 15 25 893 19.41 2.227 4.959
GainKontrol 46 ,33 ,74 21,60 ,4696 ,11079 .012
MinatKontrol 46 44 70 2667 57.98 4.828 23.311
Valid N
(listwise) 46
Berdasarkan Tabel 2. di atas diperoleh rata-rata pretest siswa kelas kontrol SMA Santo Thomas-1 sebesar 9,87 dengan standar deviasi 2,437 sedangkan untuk data postest diperoleh rata-rata sebesar 19,41 dengan standar deviasi 2,227 atau diperoleh hasil
belajar (gain) dengan rata-rata sebesar 0,4696 dan standar deviasi 0,11079. Sementara berdasarkan hasil angket diperoleh rata-rata minat siswa kelas kontrol SMA Santo Thomas-1 sebesar 57,98 dan standar deviasi 4,828.
Tabel 3. Deskripsi Data Siswa Kelas Eksperimen SMA Negeri-2
N Min Max Sum Mean Std. Deviation Variance
PreTestEks 42 8 15 499 11.88 1.742 3.034
PostTestEks 42 18 23 852 20.29 1.367 1.868
GainEks 42 ,33 ,59 19,44 ,4629 ,05886 .003
MinatEks 42 44 66 2336 55.62 5.473 29.949
Valid N
(listwise) 42
Berdasarkan Tabel 3. di atas diperoleh rata-rata pretest siswa kelas eksperimen SMA Negeri-2 sebesar 11,88 dengan standar deviasi 1,742 sedangkan untuk data postest diperoleh rata-rata sebesar 20,29 dengan standar deviasi 1,367 atau diperoleh hasil
belajar (gain) dengan rata-rata sebesar 0,4629 dan standar deviasi 0,05886. Sementara berdasarkan hasil angket diperoleh rata-rata minat siswa kelas eksperimen SMA Negeri-2 sebesar 55,62 dan standar deviasi 5,473.
Tabel 4. Deskripsi Data Siswa Kelas Kontrol SMA Negeri-2
N Min Max Sum Mean Std. Deviation Variance
PreTestKontrol 42 4 16 331 7.88 2.255 5.083
PostTestKontrol 42 14 21 723 17.21 1.788 3.197
GainKontrol 42 ,32 ,57 17,68 ,4210 ,06328 .004
MinatKontrol 42 40 67 2335 55.60 6.413 41.125
Valid N
Berdasarkan Tabel 4. di atas diperoleh rata-rata pretest siswa kelas kontrol SMA Negeri-2 sebesar 7,88
dengan standar deviasi 2,255
sedangkan untuk data postest diperoleh rata-rata sebesar 17,21 dengan standar deviasi 1,788 atau diperoleh hasil
belajar (gain) dengan rata-rata sebesar 0,4210 dan standar deviasi 0,06328. Sementara berdasarkan hasil angket diperoleh rata-rata minat siswa kelas kontrol SMA Negeri-2 sebesar 55,60 dan standar deviasi 6,413.
Tabel 5. Deskripsi Data Siswa Kelas Eksperimen SMA Methodist-1
N Min Max Sum Mean Std. Deviation Variance
PreTestEks 38 10 16 439 11.55 1.688 2.849
PostTestEks 38 20 24 819 21.55 1.155 1.335
GainEks 38 ,38 ,65 20,54 ,5405 ,06085 .004
MinatEks 38 46 70 2060 54.21 6.473 41.900
Valid N
(listwise) 38
Berdasarkan Tabel 5. di atas diperoleh rata-rata pretest siswa kelas eskperimen SMA Methodist-1 sebesar 11,55 dengan standar deviasi 1,688 sedangkan untuk data postest diperoleh rata-rata sebesar 21,55 dengan standar deviasi 1,155 atau diperoleh hasil
belajar (gain) dengan rata-rata sebesar 0,5405 dan standar deviasi 0,06085. Sementara berdasarkan hasil angket diperoleh rata-rata minat siswa kelas eksperimen SMA Methodist -1 sebesar 54,21 dan standar deviasi 6,473.
Tabel 6. Deskripsi Data Siswa Kelas Kontrol SMA Methodist-1
N Min Max Sum Mean Std. Deviation Variance
PreTestKontrol 38 1 8 102 2.68 1.454 2.114
PostTestKontro
l 38 11 19 545 14.34 1.529 2.339
GainKontrol 38 ,30 ,58 16,16 ,4253 ,06163 .004
MinatKontrol 38 40 70 1897 49.92 6.322 39.967
Valid N
(listwise) 38
Berdasarkan Tabel 6. di atas diperoleh rata-rata pretest siswa kelas kontrol SMA Methodist -1 sebesar 2,68 dengan standar deviasi 1,454 sedangkan untuk data postest diperoleh rata-rata sebesar 14,34 dengan standar
kontrol SMA Methodist -1 sebesar 49,92 dan standar deviasi 6,322.
4. Uji Persyaratan Analisis Data
Hasil uji persyaratan analisis
data meliputi Uji Anova dua jalur, Uji
Regresi dan Korelasi serta Uji
Homogenitas dapat disajikan berikut
ini:
4.1. Analisis Data Penelitian Siswa SMA Santo Thomas-1 a. Uji Anova Dua Jalur SMA
Santo Thomas-1
Tabel Pearson Correlations
yang terdapat dalam Tabel 7. di bawah ini memaparkan nilai dari koefisien korelasi sebesar -0,226 antara variabel Minat dengan Variabel Hasil Belajar. Dimana, nilai Signifikan (0,131) > α maka Ho diterima. Jadi, tidak terdapat hubungan minat dengan hasil belajar
siswa, dalam pembelajaran
kesetimbangan kimia untuk SMA Santo Thomas-1.
Tabel 7. Tabel ANOVA dua jalur SMA Santo Thomas-1
Minat Gain
Minat Pearson Correlation 1 -.226
Signifikan. (2-tailed) .131
N 46 46
Gain Pearson Correlation -.226 1
Signifikan. (2-tailed) .131
N 46 46
b. Uji Regresi dan Korelasi SMA Santo Thomas-1
Uji Regresi digunakan untuk
meramalkan suatu variabel dalam
suatu persamaan linear. Dimana
Variabel Terikat (Y) : Minat;
Variabel Terikat (Z) : Hasil Belajar
dengan Formula persamaan linear: Y
= a + bX
Tabel Model Summary di
bawah ini menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) yang menunjukkan tingkat
hubungan antar variabel (0,226). R Square atau koefisien determinasi memiliki arti 0,051. Adjusted R Square
sama dengan R Square dengan
menyesuaikan numerator maupun
denumerator dengan derajat kebabasan
masing-masing. Std. Error of the
Tabel 8. Tabel Model Summary SMA Santo Thomas-1
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .226a .051 .029 ,10099
a. Predictors: (Constant), Minat
Tabel ANOVA di bawah ini
memaparkan uji kelinearan. Fhitung (2,364) < Ftabel (0,1; 46; 0,05) adalah ± 4,12, sehingga Ho diterima. Jadi, model linear antara variabel Gain (hasil belajar) dengan variabel Minat tidak
Signifikan. Di samping menggunakan perbandingan Fhitung dan Ftabel, dapat juga dilakukan perbandingan antara
Signifikan dengan α. Dimana
Signifikan (0,131) > α, dengan demikian Ho diterima.
Tabel 9. Tabel ANOVA (F) SMA Santo Thomas-1
Model
Sum of Squares df
Mean
Square F Signifikan.
1 Regression .024 1 .024 2.364 .131a
Residual .449 44 .010
Total .473 45
a. Predictors: (Constant), Minat
b. Dependent Variable: Gain
Tabel Coefficients di bawah ini memaparkan nilai dari konstanta a dan b dari persamaan linear: Y = 0,846 + (-0,004) X. thitung mutlak (6,215) > ttabel
(0,1; 46; 0,05) adalah ± 1,684, maka Ho
ditolak, sehingga koefisien a
Signifikan. Dimana, Signifikan (0,000)
< α, sehingga Ho ditolak. Hal tersebut
menunjukkan koefisien a Signifikan. thitung mutlak (1,538) < ttabel (0,1; 46; 0,05)
adalah ± 1,684, maka Ho diterima, sehingga koefisien b tidak Signifikan.
Di samping menggunakan
perbandingan thitung dan ttabel, dapat juga dilakukan perbandingan antara
Signifikan dengan α. Dimana,
Tabel 10. Tabel Coefficients SMA Santo Thomas-1
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Signifikan.
B Std. Error Beta
1 .846 .136 6.215 .000
-.004 .002 -.226 -1.538 .131
a. Dependent Variable: Gain
4.2. Analisis Data Penelitian Siswa SMA Negeri-2
a. Uji Anova Dua Jalur SMA Negeri-2
Tabel Pearson Correlations
dalam Tabel 11 . di bawah ini
memaparkan nilai dari koefisien
korelasi sebesar 0,502 antara variabel
Minat dengan Variabel Hasil Belajar.
Dimana, nilai Signifikan (0,001) < α
maka Ho ditolak. Jadi, terdapat hubungan minat dengan hasil belajar
siswa, dalam pembelajaran
kesetimbangan kimia untuk SMA Negeri-2.
Tabel 11. Tabel Anova Dua Jalur SMA Negeri-2
Minat Gain
Minat Pearson Correlation 1 .502**
Signifikan. (2-tailed) .001
N 42 42
Gain Pearson Correlation .502** 1
Signifikan. (2-tailed) .001
N 42 42
**. Correlation is Signifikannificant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Uji Regresi dan Korelasi SMA Negeri-2
Uji Regresi digunakan untuk
meramalkan suatu variabel dependen
dalam suatu persamaan linear. Dimana:
Variabel Terikat (Y) : Minat;
Variabel Terikat (Z) : Hasil Belajar
dengan Formula persamaan linear: Y
= a + bX
Tabel Model Summary di bawah ini menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) yang menunjukkan tingkat hubungan antar variabel (0,502). R
Square atau koefisien determinasi memiliki arti 0,252. Adjusted R Square
sama dengan R Square dengan
menyesuaikan numerator maupun
denumerator dengan derajat kebabasan
Estimate mengukur dispersi titik-titik pasangan X dan Y dari garis dua regresi.
Tabel 12. Tabel Model Summary SMA Negeri-2
Model R R Square
Adjuste d R Square
Std. Error of the Estimate
1 .502a .252 .233 ,05155
a. Predictors: (Constant), Minat
Tabel ANOVA di bawah ini
memaparkan uji kelinearan. Fhitung (13,453) > Ftabel (0,1; 42; 0,05) adalah ± 4,17, sehingga Ho ditolak. Jadi, model linear antara variabel Gain (hasil
belajar) dengan variabel Minat
Signifikan. Di samping menggunakan perbandingan Fhitung dan Ftabel, dapat juga dilakukan perbandingan antara
Signifikan dengan α. Dimana
Signifikan (0,001) < α, dengan demikian Ho ditolak.
Tabel 13. Tabel Anova (F) SMA Negeri-2
Model
Sum of Squares Df
Mean
Square F Signifikan. 1 Regression .036 1 .036 13.453 .001a
Residual .106 40 .003 Total .142 41
a. Predictors: (Constant), Minat
b. Dependent Variable: Gain
Tabel Coefficients di bawah ini
memaparkan nilai dari konstanta a dan b dari persamaan linear: Y = 0,163 + 0,005 X., thitung mutlak (1,980) > ttabel
(0,1; 42; 0,05) adalah ± 1,684, maka Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan koefisien a Signifikan. thitung mutlak (3,668) > ttabel (0,1; 42; 0,05) adalah ± 1,684, maka Ho ditolak, sehingga koefisien b Signifikan. Di samping menggunakan perbandingan thitung dan
ttabel, dapat juga dilakukan
perbandingan antara Signifikan dengan
α. Dimana, Signifikan (0,001) < α, sehingga Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan koefisien b Signifikan.
Tabel 14. Tabel Coeficient SMA Negeri-2
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Signifikan.
B Std. Error Beta
1 .163 .082 1.980 .055
.005 .001 .502 3.668 .001
4.3. Analisis Data Penelitian Siswa SMA Methodist-1
a. Uji Anova Dua Jalur
Tabel Pearson Correlations yang
terdapat dalam Tabel 5.3.1. di bawah
ini memaparkan nilai dari koefisien korelasi sebesar 0,614. Dimana, nilai Signifikan (0,000) < α maka Ho ditolak.
Tabel 15. Tabel Anova Dua Jalur SMA Methodist-1
Minat Gain
Minat Pearson Correlation 1 .614**
Signifikan. (2-tailed) .000
N 38 38
Gain Pearson Correlation .614** 1
Signifikan. (2-tailed) .000
N 38 38
**. Correlation is Signifikannificant at the 0.01 level (2-tailed).
b.Uji Regresi dan Korelasi SMA Methodist-1
Uji Regresi digunakan untuk meramalkan suatu variabel, dalam
suatu persamaan linear.
Dimana:Variabel Terikat (Y) : Minat, Variabel Terikat (Z) : Hasil Belajar, dengan Formula persamaan linear: Y = a + bX
Tabel Model Summary di
bawah ini menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) yang menunjukkan tingkat hubungan antar variabel (0,614). R
Square atau koefisien determinasi memiliki arti 0,377. Adjusted R Square
sama dengan R Square dengan
menyesuaikan numerator maupun
denumerator dengan derajat kebabasan
masing-masing. Std. Error of the
Estimate mengukur dispersi titik-titik pasangan X dan Y dari garis dua regresi.
Tabel 16. Tabel Model Summary SMA Methodist-1
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .614a .377 .360 ,04870
Tabel ANOVA di bawah ini memaparkan uji kelinearan. .Fhitung (21,768) > Ftabel (0,1; 38; 0,05) adalah ± 4,17, sehingga Ho ditolak. Jadi, model linear antara variabel Gain (hasil
belajar) dengan variabel Minat
Signifikan. Di samping menggunakan perbandingan Fhitung dan Ftabel, dapat juga dilakukan perbandingan antara
Signifikan dengan α. Dimana
Signifikan (0,000) < α, dengan
demikian Ho ditolak.
Tabel 17 Tabel Anova (F) SMA Methodist-1
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Signifikan.
1Regression .052 1 .052 21.768 .000a
Residual .085 36 .002
Total .137 37
a. Predictors: (Constant), Minat b. Dependent Variable: Gain
Tabel Coefficients di bawah ini memaparkan nilai dari konstanta a dan b dari persamaan linear: Y = 0,228 + 0,006 X. thitung mutlak (3,373) > ttabel
(0,1; 38; 0,05) adalah ± 1,684, maka Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan koefisien a Signifikan. Di samping menggunakan perbandingan thitung dan
ttabel, dapat juga dilakukan
perbandingan antara Signifikan dengan
α. Dimana, Signifikan (0,002) < α, sehingga Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan koefisien a Signifikan. thitung mutlak (4,666) > ttabel (0,1; 38; 0,05) adalah ± 1,684, maka Ho ditolak, sehingga koefisien b Signifikan.
Tabel 18. Tabel Coeficient SMA Methodist-1
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Signifikan.
B Std. Error Beta
1(Constant) .228 .068 3.373 .002
Minat .006 .001 .614 4.666 .000
a. Dependent Variable: Gain
4.4. Uji Homogenitas Data
Untuk mengetahui apakah sebaran data hasil belajar siswa kelompok kontrol homogen terhadap data hasil belajar siswa kelompok eksperimen diuji
dengan Analisis General Linear Model
Tabel 19. Ringkasan Uji Homogenitas SMA Santo Thomas-1
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
F df1 df2 Signifikan.
.771 3 88 .513
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. DeSignifikann: Intercept + Media + Minat + Media * Minat
Tabel Levene’s Test Equaliti of Error Variances menunjukkan nilai Signifikan 0,513 > α sehingga Ho
diterima, di mana error variance
variabel dependen adalah sama untuk semua kelompok.
Tabel 20. Ringkasan Uji Homogenitas SMA Negeri-2
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
F df1 df2 Signifikan.
.757 3 80 .522
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. DeSignifikann: Intercept + Media + Minat + Media * Minat
Tabel Levene’s Test Equaliti of Error Variances menunjukkan nilai Signifikan 0,522 > α sehingga Ho
diterima, di mana error variance
variabel dependen adalah sama untuk semua kelompok.
Tabel 21. Ringkasan Uji Homogenitas SMA Methodist-1
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
F df1 df2 Signifikan.
.262 3 72 .853
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. DeSignifikann: Intercept + Minat + Media + Minat * Media
Tabel Levene’s Test Equaliti of
Error Variances menunjukkan nilai Signifikan 0,853 > α sehingga Ho
diterima, di mana error variance
variabel dependen adalah sama untuk semua kelompok. Hasil uji persyaratan
di atas menyimpulkan bahwa statistik parametrik dengan memilih analisis
kovariat dapat digunakan untuk
sertaannya minat belajar yang dibedakan atas minat tinggi dan minat rendah.
5.Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis penelitian diuji dengan alat bantu komputer menggunakan program SPSS Versi 16. Ringkasan hasil perhitungan dapat dilihat pada data di bawah ini.
a. SMA Santo Thomas-1 Untuk SMA Santo Thomas-1,
pengujian hipotesis penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.1. di bawah ini.
Tabel 22. Hasil Perhitungan Statistik Kovariat untuk SMA Santo Tomas-1
Source
Type III Sum of
Squares Df Mean Square F Signifikan.
Partial Eta Squared
Corrected
Model .692
a 3 .231 20.674 .000 .413
Intercept 11.022 1 11.022 987.357 .000 .918
Media .270 1 .270 24.200 .000 .216
Minat .013 1 .013 1.163 .284 .013
Media *
Minat .007 1 .007 .588 .445 .007
Error .982 88 .011
Total 29.869 92
Corrected
Total 1.675 91
a. R Squared = ,413 (Adjusted R Squared = ,393)
Berdasarkan Tabel 22 . di atas, Pengajuan Hipotesis
1. Pengajuan Hipotesis Pertama
Pengajuan Hipotesis Pertama untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, dalam pembelajaran
kesetimbangan kimia untuk SMA Santo Thomas-1. Nilai Signifikan
(0,284) > α maka Ho diterima. Jadi,
tidak terdapat perbedaan minat belajar
siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, untuk SMA Santo Thomas-1.
2. Pengajuan Hipotesis Kedua
Pengajuan Hipotesis Kedua untuk mengetahui perbedan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi komputer, untuk SMA Santo Thomas-1.
3. Pengajuan Hipotesis Ketiga
Pengajuan Hipotesis Ketiga untuk mengetahui interaksi yang linear antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa, untuk SMA Santo Thomas-1. Nilai Signifikan (0,445) > α
maka Ho diterima. Jadi, tidak terdapat interaksi yang linear antara minat dan
media animasi komputer dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, untuk SMA Santo Thomas-1.
b. SMA Negeri-2
Untuk SMA Negeri-2,
pengujian hipotesis penelitian dapat dilihat pada Tabel 23. di bawah ini.
Tabel 23. Hasil Perhitungan Statistik Kovariat untuk SMA Negeri-2
Source
Type III Sum of Squares Df
Mean
Square F Signifikan.
Partial Eta Squared
Corrected
Model .082
a 3 .027 8.321 .000 .238
Intercept 11.220 1 11.220 3.433E3 .000 .977
Media .014 1 .014 4.169 .044 .050
Minat .037 1 .037 11.236 .001 .123
Media *
Minat .008 1 .008 2.446 .122 .030
Error .261 80 .003
Total 16.747 84
Corrected
Total .343 83
a. R Squared = ,238 (Adjusted R Squared = ,209)
Berdasarkan Tabel 23. di atas, Pengajuan Hipotesis
1. Pengajuan Hipotesis Pertama
Pengajuan Hipotesis Pertama untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, untuk SMA Negeri-2. Nilai Signifikan (0,001) < α maka Ho ditolak. Jadi, terdapat perbedaan minat
belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, untuk SMA Negeri-2.
2. Pengajuan Hipotesis Kedua
Pengajuan Hipotesis Kedua untuk mengetahui perbedan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, untuk SMA Negeri-2.
3. Pengajuan Hipotesis Ketiga
Pengajuan Hipotesis Ketiga untuk mengetahui interaksi yang linear antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa, untuk SMA Negeri-2. Nilai Signifikan (0,122) > α maka Ho
diterima. Jadi, tidak terdapat interaksi yang linear antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa, untuk SMA Negeri-2.
c. SMA Methodist-1
Untuk SMA Methodist-1,
pengujian hipotesis penelitian dapat dilihat pada Tabel 24. di bawah ini.
Tabel 24. Hasil Perhitungan Statistik Kovariat untuk SMA Methodist-1
Source
Type III Sum
of Squares Df Mean Square F Signifikan.
Partial Eta Squared
Corrected
Model .383
a 3 .128 62.815 .000 .724
Intercept 14.971 1 14.971 7.357E3 .000 .990
Minat .130 1 .130 64.006 .000 .471
Media .104 1 .104 51.283 .000 .416
Minat *
Media .002 1 .002 .980 .325 .013
Error .147 72 .002
Total 18.252 76
Corrected
Total .530 75
a. R Squared = ,724 (Adjusted R Squared = ,712)
Berdasarkan Tabel 24 . di atas, Pengajuan Hipotesis
1. Pengajuan Hipotesis Pertama
Pengajuan Hipotesis Pertama untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, untuk SMA Methodist-1. Nilai Signifikan (0,000) < α maka Ho ditolak. Jadi, terdapat perbedaan minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, untuk SMA Methodist-1.
2. Pengajuan Hipotesis Kedua
Pengajuan Hipotesis Kedua untuk mengetahui perbedan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer, untuk SMA Methodist-1. Nilai Signifikan (0,000) < α maka Ho ditolak. Jadi, terdapat perbedan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
3. Pengajuan Hipotesis Ketiga Pengajuan Hipotesis Ketiga untuk mengetahui interaksi yang linear antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa, untuk SMA Methodist-1. Nilai Signifikan (0,325) > α maka Ho diterima. Jadi, tidak terdapat interaksi yang linear antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa, untuk SMA Methodist-1.
6. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, berikut ini disajikan beberapa temuan penelitian sebagai berikut:
a. Media animasi komputer dapat
mempengaruhi minat belajar
siswa untuk SMA Negeri-2, dan SMA Methodist-1. Akan tetapi untuk SMA Santo Thomas-1,
media animasi tidak
mempengaruhi minat belajar
siswa.
b. Media animasi komputer dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa
untuk semua sekolah.
c. Tidak terdapat interaksi yang
linear antara antara minat dan media animasi komputer dalam meningkatkan hasil belajar siswa, untuk semua sekolah.
7. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa:
1. Untuk kelompok siswa di SMA
Methodist-1 dan SMA Negeri-2, media animasi komputer dapat
mempengaruhi minat belajar
siswa. Hal tersebut terjadi karena siswa merasa tertarik dalam
mengikuti proses belajar
mengajar, yang diajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer. Sementara, untuk siswa
di SMA Santo Thomas-1
penggunaan media animasi
komputer tidak mempengaruhi minat belajar siswa. Hal tersebut
terjadi karena siswa sudah
memiliki minat yang tinggi di dalam dirinya. Sehingga dengan atau tanpa media, siswa tersebut tetap memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Media animasi komputer dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa untuk semua sekolah. Hal tersebut terjadi karena media animasi komputer dapat membuat siswa menjadi tertarik dan semakin fokus dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga, siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
3. Tidak terdapat interaksi yang
linear antara minat dan
pembelajaran dengan
menggunakan media animasi
cocok digunakan sebagai media pembelajaran. Akan tetapi, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti: (a) Jarak guru mengajar tidak sama terhadap semua siswa. Sehingga siswa yang tempat duduknya berada paling depan akan memiliki tingkat ketertarikan dan semakin fokus dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Sementara,
siswa yang tempat duduknya paling belakang menjadi kurang tertarik dalam mengikuti proses belajar mengajar; (b) Praktek langsung tidak terjadi dalam penyajian materi dalam proses belajar mengajar. Sehingga, hanya sebagian siswa saja yang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat
ditarik kesimpulan:
1. Terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan emedia animasi komputer dengan tanpa media animasi komputer.
2. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi
komputer dengan tanpa media animasi komputer.
3. Tidak terdapat interaksi yang
linear antara minat dan
pembelajaran menggunakan
media animasi komputer.
Daftar Pustaka
Ahmadi, A., (1999), Psikologi Umum, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Achmad, H., (2001), Penuntun Belajar
Kimia Dasar, Wujud & Kesetimbangan Kimia, Penerbit
PT Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Agung., (2009), Eektivitas
Pembelajaran, 29 Agustus
2009, Sumber: http://
agungprodent, Wordpress.com/
2009/ 06/ 18/ efektivitas
pembelajaran/
Anwar, B., (2008), Bimbingan dan
Pemantapan Kimia dengan 1700 soal, Penerbit PT Yrama Widya, Bandung.
Arikunto, S., (1997), Manajemen
Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (1998), Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi IV, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2002), Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi V, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A., (2004), Media
Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media
Pembelajaran, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Brigss, L., (1970), Principles of
Dakir, H., (2004), P erencanaan Dan Pengembangan Kurikulum, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Dalyono Dalam Aprila Hayat, (2002),
Hubungan Interaksi Antara Guru Dengan Siswa Dalam PBM Terhadap P restasi Belajar Fisika., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Dale, E., (1969), Audio Visual Methods
In Teaching, The Dryden Press, New York.
Daradjat, Z., dkk., (1995), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Cetakan 1, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Depdikbud, (1991), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II, Balai Pustaka, Jakarta.
Depdiknas., (2003), Kurikulum Mata Pelajaran Kimia, Depdiknas, Jakarta.
Fauzi, A., (2004), Psikologi Umum, Cetakan ke-2, Penerbit CV Pustaka Setia, Bandung.
Gie, L., (2004), Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa, Penerbit Gajah Mada Press, Yogyakarta.
Hamalik, O., (1994), Media
Pendidikan, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung.
Hamalik, O., (2004), P roses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Kember, D., (2000), Improving The Quality of Teaching and Learning, Great Britain by Biddles, London.
Kemp, J.E dan Dauton, D.K., (1985), Planning dan Producing Instructional Media (Fifth Edition), Harper & Row, New York.
MA, Komarudin., (2002), Soal-soal
dan Pembahasan Kimia,
Penerbit Epsilon Group,
Bandung.
Muchith, S. M., (2008), Pembelajaran Kontekstual, Penerbit RaSAIL Media Group, Semarang.
Muis, A., (2008), Menaklukkan 1000 Soal Kimia SMA, Penerbit Kreasi Wacana, Yogyakarta. Mulyasan, E., (2003), dalam Sudrajat,
A., (2009), Lets Talk About Education. 29 Agustus 2009, Sumber:
http://akhmadsudrajat.wordpres s.com/
Nashar, H., (2004), Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Cetakan ke-2, Penerbit Delia Press, Jakarta.
Nurfargetty, S., (2004), Pengentasan Penerapan Genius Learning,
Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Oxtoby., Gillis., dan Nachtrieb.,
(2001), Prinsip Kimia Modern, Edisi IV Jilid 1, Penerbit Erlangga, Ciracas, Jakarta. Pasaribu, L. I dan Simanjuntak.,
(1983), Proses Belajar
Mengajar, Penerbit Tarsito, Bandung.
Poerwadarminta, S. J. W., (1976),
Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.
Raharja, C. H., (2001), Kesesuaian Pendidikan Bakat Menentukan Prestasi Siswa, Penerbit Penabur, Jakarta.
Ratih., Kuswati, M. T., Kartini, N., Rahardjo, M., (2001), Kimia untuk SMA kelas XI, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
S, Johnson., (2006), 1001 Soal & Pembahasan Kimia, Penerbit Erlangga, Ciracas, Jakarta.
Sadiman, A. S., Rahardjo, R.,
Haryono, A., dan Rahardjito.,
(2006), Media Pendidikan :
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Penerbit
PT RajaGrafindo Persada,
Sagala, S., (2005), Konsep Dan Makna
Pembelajaran, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W., (2006), Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta. Sardiman A. M., (1988), Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit CV. Rajawali, Jakarta. Sardiman, A. M., (2003), Interaksi dan
Motivasi Belajar, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Sardiman, S.A, dkk., (2003), Media
Pendidikan, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Shalahuddin, M., (1986), Media
Pendidikan, Penerbit Bina Ilmu, Surabaya.
Silitonga, Laora. L., (2007), Efektivitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid, Tesis, Program Pascasarjana, Unimed, Medan.
Situmorang, M., (2007), Buku
Pedoman Penulisan Skripsi
Mahasiswa Dan Standar
Operasional (SOP)
Kepembimbingan Skripsi
Program Studi Pendidikan, FMIPA, Unimed, Medan. Slameto., (1991), Belajar dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Starawaji., (2009), Pengertian
Efektivitas. 29 Agustus 2009, Sumber: http://starawaji, com /2009/ 05/ 01/ pengertian-efektivitas/
Sudarmono, U., (2005), Kimia untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudjana, N., (1987), Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar,
Penebit Balai Pustaka,
Bandung.
Sudjana, N., (2002), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N dan Rivai, A., (2001), Media Pembelajaran, Penerbit
Sinar Baru Algesindo,
Bandung.
Sudjana, W., (1986), Strategi Belajar Mengajar Matematika, Penerbit Karonika, Jakarta.
Sunardi, (2008), Kimia Bilingual
Untuk SMA/ MA Kelas XI Semester I & II, Penerbit PT Yrama Widya, Bandung. Sunarya, Y dan Setiabudi, A., (2007),
Mudah Dan Aktif Belajar Kimia, Penerbit PT Setia Purna Inves, Bandung.
Suryabrata, S., (1989), Psikologi
Pendidikan, Penerbit CV. Rajawali, Jakarta.
Sutresna, N., (2004), Kimia untuk SMA Kelas XI, Penerbit Grafindo Media Pratama, Bandung.
Suyanti, D. R., (2008), Strategi
Pembelajaran Kimia, Penerbit Program Pascasarjana Unimed, Medan.
Syah, M., (2003), Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Jakarta.
Tim Kimia., (1994), Kimia untuk SMA
Kelas XI, Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa., (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Trihendradi, C., (2008), Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik, Penerbit C.V. Andi OFFSET, Yogyakarta.
Usman, U., dan Setiawati, L., (2002), Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Penerbit
PT.Remaja Rosdakarya,
Bandung.
W, Sumanto., (1984), Psikologi
Wahid, A., (1998), Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak,
Penerbit Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Winkell, S. W, (1983), Psikologi
Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Penerbit Gramedia, Jakarta.
Zanzad, H.F., (2005), Panduan,