SISWA SMA.
Oleh :
IRMA NOVITA SARI NIM 4103331021
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia- Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul Perbandingan Penggunaan Media Power Point dan Media
Peta Konsep Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (NUMBERED HEAD
TOGETHER) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma., disusun
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Ibu Dra. Nurmalis,M.Si, ibu Dra. Hafni Indriati
Nst, M.Si, dan ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Simson
Tarigan, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang
sudah membantu penulis selama peruses perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat
memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI SMA Negeri
1 Sibolangit yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian
berlangsung.
Secara khusus dan Teristimewa saya mengucapkan terima kasih kepada
kedua Orang Tua saya CErismis Sembiring Depari dan Sulastri Br Taringan yang
saat kepada penulis (kalian adalah orang tua yang terhebat didunia), sehingga saya
dapat memperoleh gelar Sarjana. Terima kasih juga buat adik tersayang Laura
Kerisda br Sembiring dan Govin Armana Sembiring. Ucapan terima kasih juga
kepada Temen- temen saya yang selalu ada buat saya keluarga besar Nine icons
(Yosi, Oca, Agus, Made, Jusni, Desny, Geta, Renata, Irma) yang telah
memberikan dukungan/ motivasi dan semangat yang luar biasa.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman – teman saya sewaktu
PPL yang selalu menemani saya saat senang sedih, berduka dan membantu saya
dalam menyelesaikan Skripsi ini. Begitu juga saya ucapkan terima kasih buat
abang saya Yofrin sius Ginting dan seluruh mahasiswa Kimia Ekstensi 2010 yang
selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Tidak
lupa juga penulis mengucapkan Terima kasih kepada kakak dan adik saya di
Home Sweet: Silvia Br Ginting, Ana Sitanggang, kak judina Siregar, Riska dewi
Br Ginting, dkk yang berada di dalam kos jablay tercinta yang selalu setia
menemani selama 3 tahun bersama di Home Sweet dengan suka dan dukanya
serta memberikan semangat dalam perjalanan memperoleh pendidikan ini. Ucapan
terima kasih juga kepada seluruh teman, kakak, abang dan saudara/i yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan
motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya
isi skripsi saya ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan sains.
Medan, Juli 2014
Penulis,
iii
PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA SMA IRMA NOVITA SARI (NIM 4103331021)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 1 Sibolangit yang dibelajarkan dengan model NHT (Numbered Head Together) dengan media power point dengan hasil belajar kimia
siswa yang dibelajarkan dengan model NHT media peta konsep. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolangit yang terdiri
dari 2 kelas. Sampel dilakukan secara total sebagai kelas eksperimen I (XI1) dan
kelas kedua (XI2) sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II masing-masing berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan media peta konsep dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media power point. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 49,67 dan nilai rata-rata postest adalah 75,67 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah 42,88 dan nilai rata-rata postest adalah80,00. Nilai rata-rata gain kelas eksperimen I diperoleh 51,6 % dan nilai rata-rata gain untuk kelas eksperimen II adalah 64,9 %. Uji normalitas pretest kelas eksperimen I diperoleh
x2 hitung = 4,65 dan χ 2 tabel = 11,07. Uji normalitas pretest kelas eksperimen II
diperoleh dan χ 2hitung = 6,15 dan χ 2tabel = 11,07. Sehingga χ 2hitung < χ 2tabel maka
data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas, diperoleh Fhitung =
0,90 dan Ftabel = 2,85. sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel homogen. Hasil
uji t diperoleh thitung= 2,61 dan ttabel = 1,9895, sehingga thitung > ttabel yang berarti Ha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kajian Teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Hasil Belajar 9
2.1.3 Strategi Belajar 10
2.2 Pembelajaran kooperatif ( Cooperative Learning) 11
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative learning) 11
2.2.2 Manfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 15
2.2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NH 17
2.2.4.Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran 17
2.2.5.Keunggulan dan kelemahan Model Pembelajaran 20
2.3 Media Pembelajarn 20
vii
2.3.2 Media Sebagai Sumber Belajar 24
2.3.3 Prinsip – Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media 24
2.3.4 Media Microsoft Powerpoint 25
2.3.5 Media Peta Konsep 28
2.4 Kajian Materi Pokok 28
2.4.1 Hidrolisis garam 28
2.4.1.1 Sifat larutan garam 28
2.4.1.2 Jenis Garam 29
2.4.1.3 Penentuan tetapan (kh) dan (PH) larut garam 31
2.5 Kerangka konseptual 34
2.6 Hipotesis Penelitin 35
BAB III.Metode Penelitian 37
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 37
3.2 Populasi dan Sampel 37
3.2.1. Populasi 37
3.2.2. Sampel 37
3.3. Variabel Penelitian 37
3.3.1 Variabel Bebas 37
3.3.2 Variabel Terikat 37
3.3.3 Variabel Kontrol 38
3.4 Instrumen dan Alat Pengumpul Data 38
3.4.1 Validitas Tes 38
3.4.2 Reliabilitas Tes 39
3.4.3 Taraf Kesukaran 39
3.4.4 Daya Pembeda 40
3.5 Rancangan Penelitian 40
3.6 Prosedur Penelitian 41
3.7 Teknik Pengolahan Data 43
3.7.1 Uji Normalitas 43
3.7.2 Uji Homogenitas 45
3.7.4 Uji Hipotesis 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 47
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 47
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 52
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 52
4.2.1 Uji Normalitas 54
4.2.2 Uji Homogenitas 54
4.2.3 Uji Hipotesis 54
4.3 Pembahasan 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 59
Saran 59
ix
DAFTAR GAMBAR
3.1.Skema Desain Penelitian 42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes sebelum validasi 59
Lampiran 2 Instumen Test sebelum validasi 88
Lampiran 3 Format lembar jawaban 96
Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Test sebelum validasi 97
Lampiran 5 Silabus 98
Lampiran 6 Rancangan pelaksanaan pembelajaran 1 100
Lampiran 7 Rancangan pelaksanaan pembelajaran 2 104
Lampiran 8 Rancangan pelaksanaan pembelajaran 3 108
Lampiran 9 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes setelah validasi 112
Lampiran 10 Instumen Test setelah validasi 127
Lampiran 11 Format lembar jawaban 133
Lampiran 12 Kunci jawaban setelah validasi 134
Lampiran 14 Lembar kerja siswa bagian 1 135
Lampiran 15 Lembar kerja siswa bagian 2 140
Lampiran 16 Perhitungan Validitas Test 145
Lampiran 17 Tabel Perhitungan Validitas Test 149
Lampiran 18 Perhitungan Reliabilitas Test 150
Lampiran 19 Tabel Perhitungan Reliabilitas Test 152
Lampiran 20 Perhitungan Indeks Kesukaran Test 153
viii
Lampiran 22 Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 157
Lampiran 23 Tabel Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 159
Lampiran 24 Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 160
Lampiran 25 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 161
Lampiran 26 Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa 164
Lampiran 27 Uji Normalitas Data 166
Lampiran 28 Uji Homogenitas Data 170
Lampiran 29 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 172
Lampiran 30 Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 174
Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 175
Lampiran 32 Perhitungan persentase Peningkatan Hasil Belajar 176
Lampiran 33 Uji Hipotesis 178
Lampiran 38 media peta konsep 180
Lampiran 39 media power point 181
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru.
Pendidikan harus mampu mendorong siswa agar dapat mengembangkan dirinya
sendiri dalam mengembangkan konsep-konsep, kreativitas, kehendak, serta
emosinya. Agar hal ini terwujud dibutuhkan ketepatan dalam memilih model dan
strategi pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan dipandang lebih efektif agar kecakapan dan pengetahuan yang
diberikan oleh guru tersebut benar-benar menjadi milik atau bagian dari diri
siswa, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar dan turut aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung. S.Sagala,(2009)
Kurangnya minat siswa dapat disebabkan oleh guru yang masih
menggunakan media pembelajaran yang konvensional. Oleh karena itu, jika guru
berhasil menerapkan suasana belajar yang membuat siswa termotivasi dan aktif
dalam belajar, akan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan tersebut, tentunya diperlukan strategi
pembelajaran yang efektif.
Mata pelajaran kimia menuntut siswa menggunakan pola pikirnya dalam
memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, dalam mempelajarinya dibutuhkan pemahaman siswa terhadap materi-materi
pelajaran yang diajarkan. Untuk itu guru dituntut untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan
pola pikirnya sehingga pembelajaran yang dialami siswa lebih bermakna. Artinya
benar-2
benar terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Siswa dikatakan belajar aktif
apabila dalam proses belajar dan pembelajaran melakukan aktivitas dengan aktif
sehingga kondisi tidak monoton dan membosankan. Baskoro,(2013)
Dari pengalaman selama mengikuti kegiatan Program Pengajaran
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 2 Berastagi, diperoleh informasi bahwa
nilai tugas harian siswa sangat rendah khususnya pada pembelajaran IPA. Selain
itu masih banyak siswa yang terlihat kurang berminat dengan mata pelajaran IPA,
dikarenakan banyak siswa beranggapan bahwa dalam proses pembelajarannya
hanya bersifat abstrak. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada proses pembelajaran
guru cenderung menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan
pembelajaran menjadi tidak menarik dan siswa menjadi pasif karena tidak
mengerti apa yang dijelaskan oleh gurunya. Pembelajaran kooperatif yang
melibatkan siswa turut aktif yang dapat dilihat dari seringnya siswa bertanya
kepada guru sehingga proses belajar mengajar menjadi menarik dan bersemangat
untuk diikuti oleh siswa sehingga dengan meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran kimia bahwa
Kriteria Keuntasan Minimal (KKM) yang harus dipenuhi oleh siswa adalah ≥ 75
yang ditentukan oleh sekolah sebagai standar ketuntasan belajar. Guru dalam
pembelajaran jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan
mengajar hanya dengan metode konvensional, Tanya jawab serta pemberian tugas
yang berulang pada setiap pertemuannya sehingga siswa menjadi pasif. Selain itu,
media yang digunakan kurang maksimal menjadi salah satu faktor rendahnya hasil
belajar kimia siswa.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat menumbuhkan atau melatih kerja
sama yang baik,berpikir kritis,kemampuan membantu siswa lain dalam
memahami konsep-konsep yang sulit.dengan adanya poin peningkatan individu
dan kelompok,maka siswa akan lebih termotivasi untuk menigkatkan poin
peningkatan individunya,yang pada akhirnya akan berpengaruh pada nilai
kelompoknya.dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat
oleh hasil Penelitian M.Nainggolan (2008), yang menyatakan bahwa penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan hasil belajar
kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom dikelas XI dengan peningkatan
sebesar 18,42 %. Penelitian lain Khairida (2009), penerapan model pembelajaran
koperatif tipe NHT pada pokok bahasan hidrolisis garam pada siswa kelas XI
dengan meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 3,3 yaitu dari nilai rata-rata hasil
pre-test sebesar 3.06 menjadi 6,36 pada post-test. Sedangkan Penelitian Budi
Utami dan Bakti Mulyani yang menyimpulkan bahwa penerapan NHT disertai
media teka-teki silang dapat meningkatkan kemampuan memori dan prestasi
belajar pada materi sistem koloid siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2
Karanganyar. Hal ini dibuktikan dari hasil penilaian aspek kognitif dan
kemampuan memori, masing-masing dari siklus pertama sebesar 33,33% dan
47,22%, serta pada siklus kedua terjadi peningkatan signifikan pada aspek
kognitif dan kemampuan memori masing-masing 69,44% dan 72,22%.
Sari, Kartika (2013) menyatakan besar peningkatan hasil belajar yang
menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe NHT menggunakan media Microsoft
Power point adalah 82,26% dan peningkatan hasil belajar yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe NHT media Peta Konsep adalah 74,73%
pada pokok bahasan Hidrokarbon. Sementara S.Desma (2010) dalam
penelitiannya membandingkan hasil pembelajaran menggunakan Macromedia
flash, Power Point dan Peta Konsep pada pokok Hidrolisis Garam, diperoleh hasil
peningkatan hasil belajar kimia siswa menggunakan Macromedia flash sebesar
62%, Power Point sebesar 65%, Peta konsep sebesar 50%.
Dengan melihat perkembangan pesat teknologi informasi dewasa ini maka
microsoft powerpoint dapat menjadi tawaran pertama untuk memberikan solusi
dari permasalahan diatas. Microsoft power point sebuah perogram yang
sederhana, mudah dan mampu dikuasai guru. Selain itu pembelajaran menarik
bagi siswa karena penjelasan materi dari guru disajikan dengan tampilan yang
mengesan kan dalam bentuk gambar-gambar dan animasi.menurut Bakrowi
4
dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan kelebihan
tersebut,diharapkan akan terwujudnya sebuah aplikasi pembelajaran yang atraktif
dan menarik secara visual bagi siswa. Penelitian tentang media peta konsep telah
banyak dilakukan sebelumnya diantaranya adalah penelitian S.Manik (2005),
menyatakan bahwa penggunaan media peta konsep dapat dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data nilai rata-rata siswa yang
diberikan pengajaran dengan menggunaka media peta konsep adalah 6,73 dan
nilai rata-rata siswa yang diberikan pengajaran tanpa media peta konsep adalah
5,21. Penelitian M.Lubis (2005) menyatakan bahwa penggunaan media peta
konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pegajaran struktur atom
sebesar 26,81 yaitu dari nilai rata-rata hasil pre-test sebesar 53,61 menjadi 80,42
pada post-test dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa tanpa
menggunakan peta konsep sebesar 23,89 yaitu dari nilai rata-rata hasil pre-test
sebesar 50,69 menjadi 74,58 pada post-test.
Materi pelajaran hidrolisis garam adalah materi kimia yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari. Siswa harus diajak untuk memahami konsep
hidrolisis tersebut. Suatu materi pelajaran akan lebih mudah dipahami jika
menggunakan bahan ajar yang bervariasi. Guru sebaiknya menggunakan bahan
ajar yang sesuai dan beragam agar siswa merasa tertarik untuk belajar dan merasa
tidak bosan.
Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian yang berjudul.’’
Perbandingan Penggunaan Media Power Point dan Media Peta Konsep Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah adalah
sebagai berikut:
1. Siswa kurang tertarik untuk belajar kimia disebabkan karena guru
2. Kebanyakan siswa mengngap bahwa pelajaran kimia merupakan
pelajaran yang sulit dan membosakan.
3. Hasil belajar kimia siswa masih sangat rendah.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah diatas, Maka perlu
pembatasan masalah agar penelitian dapat terarah dan terfokus antara lain:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester II (genap) SMA
NEGERI 1 SIBOLANGIT T.A. 2013/2014
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan menggunakan media
microsoft power point dan media peta konsep
3. Pokok bahasan yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian
ini adalah pokok bahasan hidrolisis garam.
4. Dalam penelitian ini penilaian yang digunakan adalah penilaian
kognitif.
1.4 Rumusan Masalah.
Berdasarkan indentifikasi masalah diatas,maka rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar
menggunakan media microsoft power point dan media peta konsep Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) kelas XI SMA
Negeri 1 Sibolangit t.a. 2013/2014?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan penggunaan
hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media microsoft power point
dengan media peta konsep Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
6
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1 Bagi siswa , dapat mengalami perubahan dan peningkatan hasil belajar
2 Bagi guru, agar dapat memilih jenis bahan ajar,dan media yang cocok bagi
siswa yang dapat menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik
dan efisien
3 Bagi sekolah,memberikan perbaikan kondisi pembelajaran,sehingga dapat
membantu menciptakan paduan pembelajaran bagi mata pelajaran lain dan
bahan pertimbangan dalam membuat keputusan metode pembelajaran yang
akan diterapkan untuk perbaikkan.
1.7. Defenisi Operasional
1. Tipe NHT (Numbered Head Together) atau penomoran berpikir bersama
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur
kelas tradisional. Model pembelajaran NHT (Numbered Head Together)
pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan tahun 1992 untuk
melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup di
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran. Trianto (2009)
2. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa melaksanakan kegiatan belajar
bersama dengan kelompok kecil secara heterogen (antara 3-5 siswa),
menekankan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk
mencapai tujuan belajar. Trianto (2009)
3. Hidrolisis garam adalah reaksi ion-ion (yang berasal dari garam) dengan
air membentuk asam konjugat dan ion hidroksida atau membentuk basa
konjugat dan ion hidronium Sunarya (2003).
4. Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari besarnya peningkatan gain
post-tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sudah
dihomogenkan dan dinormalkan. Maka dalam hal ini perubahan tingkah
laku pada diri siswa dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Secara garis besara hasil belajar
dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu; ranah Kognitif, ranah
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah
terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran NHT media powerpoint dengan siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran NHT media peta konsep.
Rataan nilai peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran NHT media powerpoint adalah sebesar 64,9% dan rataan nilai
peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT
media peta konsep adalah sebesar 51,6%.
5.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan media poerpoint akan mempermudah
pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan hasil belajar
siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru yang ingin menerapkan media peta konsep hendaknya mampu
menguasai kelas, menarik minat dan perhatian siswa pada saat proses
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Bakrowi., (2008), Microsoft Office Power Point Sebagai Media Pembelajaran
Materi, Unsur dan Campuran Berbasis STAD, Jurnal Pendidikan Inovatif
3(1) : 1 – 8.
Baskoro, F., dkk., (2013) Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar
dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dilengkapi
LKS pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 6
Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995.
Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Hutagalung, Abdurrahman.(2010), Pengaruh Pemberian Pengetahuan Awal pada
Pembelajaran Kooperatif pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI
SMA T.A. 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ibrahim, dkk., (2000), Model Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri
Surabaya University Press, Surabaya.
Keenan, dkk. (1984), Kimia untuk universitas edisi keenam, Erlangga.Jakarta
Petruccii.R.(1996),Kimia dasar prinsip dan terapan modern, Erlangga. Jakarta
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Sagala, S., 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfbeta, Bandung
Sanjaya Wina, (2008), Strategi Pembelajaran , Edisi pertama, cetakan
kelima.Kencana Prenada Media Group. Jakarta
Sari, K. (2013), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan
Model NHT Media Power Point Dan Peta Konsep Di SMA Negeri 7 Medan
61
Sianturi, D. (2010), Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diajar
Dengan Menggunakan Macromedia flash, Powerpoint Dan Peta Konsep
Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 3 Pematang
Siantar., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Silitongan, P. M, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Unimed,
Medan.
Sitomorang, Manihar, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan
SOP, Medan, Unimed.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, Robert. E, (2005), Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik,
Terjemahan, Nusa Media, Bandung
Sudjana, Nana (2009), Penilaian hasil proses belajar mengajar, Cetakan ketiga
belas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, Nana, (1990), Media Pembelajaran, CV. Sinar Baru, Bandung.
Sudjana, N., (2002), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sutresna, Nana, (2006), Kimia Untuk Kelas XI, Grafindo, Jakarta.
Tambunan , M , dan simanjuntak. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Medan:
FMIPA Unimed.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Rumansyah, Jurnal Pendidikan http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan.
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered
head-together (diakses tgl 22 Februari 2014)
(http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/)
http://kkgbareng.wordpress.com/2009/11/16/artikel-media-kartu-kerja/ (accessed