• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KEAKRABAN ORANG TUA DENGAN ANAK DI RUMAH TERHADAP KARAKTER PESERTA DIDIK DI KELAS IV SDN 106811 BANDAR SETIA T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KEAKRABAN ORANG TUA DENGAN ANAK DI RUMAH TERHADAP KARAKTER PESERTA DIDIK DI KELAS IV SDN 106811 BANDAR SETIA T.A 2016/2017."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH TERHADAP KARAKTER PESERTA

DIDIK DI KELAS IV SDN 106811

BANDAR SETIA T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

KHAIRANI NASUTION NIM: 1133311099

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

1. Latar Belakang Keluarga

Email : [email protected]

No HP : 085763317736

No Pendidikan Alamat Tahun Tamat

(6)

dan Keakraban Orang Tua dengan Anak di Rumah Terhadap Karakter Peserta Didik di Kelas IV SDN 106811 Bandar Setia T.A 2016/2017. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, Jurusan PGSD, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017. (2) Untuk mengetahui hubungan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017. (3) Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017.

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri 106811 Bandar Setia yang berjumlah 64 orang. Pengumpulan data penelitian ini digunakan instrumen dokumentasi untuk mengumpulkan data tingkat pendidikan (X1), dan untuk mengumpulkan data keakraban orang tua dengan anak di rumah (X2), dan karakter peserta didik (Y) digunakan angket keakraban orang tua dengan anak di rumah dan karakter peserta didik. Teknik analisis data menggunakan statistik korelasi dan regresi ganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi �1 = −0.16. Nilai sebesar -0.129 Sedangkan nilai dengan derajat kebebasan =� −2 atau 62 pada pengujian dua sisi signifikansi (� = 0.05) adalah 2.000. Nilai lebih kecil dibandingkan dengan nilai , yakni -0.129 < 2.000 dengan persamaan regresi = 95.007−0.240 1. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.442 dan nilai > , yakni 4.323 > 2.000 dengan persamaan regresi

= 46.160 + 0.554

2. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

tingkat pendidikan orang tua dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda sebesar 0.442 dan diperoleh � adalah sebesar 7.399 dengan persamaan regresi = 46.213 + 0.554 1−0.022 2. hasil

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Keakraban Orang Tua

dengan Anak di Rumah Terhadap Karakter Peserta Didik di Kelas IV SD

Negeri 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar sarjana pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dalam upaya

perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan kendala,

namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan tulus yang

diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan

segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan terimakasih kepada:

1.Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2.Bapak Dr. Nasrun , MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3.Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

4.Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan

dan Kepegawaian.

(8)

5.Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Pendidikan beserta Stafnya Universitas Negeri Medan

6.Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP dan Ibu

Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED

Program Studi PGSD.

7.Bapak Drs. Effendi Manalu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi.

8.Bapak Prof.Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

9.Bapak Dr. Aman Simare-mare, M.S, Bapak Drs. Rahim Sitompul, M.S dan

Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis melakukan

perkuliahan di Jurusan PGSD FIP UNIMED serta para staf Tata Usaha dan

Seluruh Pegawai FIP yang telah memberikan bantuannya.

11. Ibu Marubah Siregar, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 106811 Bandar

Setia yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah

tersebut serta telah membantu segala sesuatu yang diperlukan oleh peneliti.

12. Ibu Siti Rahma, S.Pd selaku Wali Kelas IVA dan Ibu Eva Melani Rambe,

S.Pd selaku Wali Kelas IVB di SD Negeri 106811 Bandar Setia yang telah

banyak membantu dan membimbing peneliti selama penelitian berlangsung

serta seluruh guru dan pegawai di SD Negeri 106811 Bandar Setia.

13. Teristimewa kepada Ibunda tercinta Aini, A.ma dan ayahanda tercinta

Hamzah Nasution, S.Pd, serta Abang-abang dan Kakak-kakak tersayang

(9)

yang selalu mendoakan, memberikan motivasi,moril, materi serta membantu

dalam penyelesaiannya kepada penulis setiap saat sehingga skripsi ini selesai

dengan baik.

14. Terkhusus sahabat – sahabat Siti Rokayah dan Vinda Safirah yang susah,

senang selalu bersama, yang selalu jalan bersama selama perkulihan, satu

kelas hingga akhir wisuda insyaallah kita sama.

15. Terima kasih kepada rekan – rekan seperjuangan satu bimbingan skripsi

Riski Juita, Fitri Wardhani, Elna Putri, Yusrina Lubis, Khairul Bariyah, Try

Fajar, Yohana, Yanti Lumbanraja dan Winda Samosir. Terima kasih untuk

pengalaman yang tidak terlupakan dan kesan senang sedihnya akan menjadi

cerita kita saat kita berjumpa lagi.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulisan mengikuti

perkulihan. Akhirnya, tiada kata yang lebih baik yang dapat penulis ucapkan,

melainkan Allah Swt yang membalas kebaikan semuanya. Akhir kata semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sumbangan pemikiran

dalam dunia pendidikan.

Medan, Maret 2017

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 10

2.1. Kerangka Teori... 10

2.1.1. Karakter ... 10

2.1.1.1 Pengertian Karakter ... 10

2.1.1.2. Nilai –Nilai Karakter ... 11

2.1.1.3. Pembelajaran Berkarakter ... 14

Hal

(11)

2.1.1.4. Karakteristik Karakter ... 15

2.1.1.5. Karakteristik Anak SD Kelas IV ... 16

2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Karakter ... 18

2.1.3. Aspek Karakter ... 19

2.1.4 Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 22

2.1.4.1. Pengertian Pendidikan ... 22

2.1.4.2. Jalur,Jenis dan Tingkat Pendidikan ... 24

2.1.4.3. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 26

2.1.5. Keakraban Orang Tua dengan Anak di Rumah ... 27

2.1.5.1. Pengertian Orang Tua ... 27

2.1.5.2. Fungsi dan Peran Orang Tua ... 28

2.1.5.3. Orang Tua Sebagai Pendidik ... 31

2.1.6. Cara Mendidik Anak Secara Efektif ... 32

2.1.7. Cara Orang Tua Mendengar Anak Sehingga Berbicara ... 32

2.1.8. Cara Menggunakan Mendengar Aktif Terhadap Anak ... 33

2.1.9. Hubungan Orang Tua dengan Anak ... 34

2.1.10. Keakraban Orang Tua dengan Anak ... 36

2.1.10.1. Kondisi yang menyebabkan menurunnya hubungan keluarga.37 2.1.11. Faktor yang Mempengaruhi Keakraban Orang Tua dengan Anak .. 38

2.1.12. Aspek Keakraban Orang Tua dengan Anak ... 39

2.2.Kerangka Pikir ... 41

2.3.Penelitian Relevan ... 43

2.4. Hipotesis Penelitian ... 44

(12)

3.1. Jenis Penelitian ... 46

3.2. Lokasi dan Waktu ... 46

3.3. Populasi dan Sample ... 46

3.3.1. Populasi Penelitian ... 46

3.3.2. Sample Penelitian ... 47

3.4. Variabel Penelitian ... 47

3.5. Definisi Operasional ... 48

3.5.1. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 48

3.5.2. Keakraban Orang Tua dengan Anak di Rumah ... 49

3.5.3. Karakter ... 49

3.6. Instrumen Penelitian ... 49

3.6.1. Dokumentasi ... 49

3.6.2. Angket ... 50

3.7. Uji Instrumen Penelitian ... 53

3.7.1. Uji Validitas ... 54

3.7.2. Uji Reliabilitas ... 55

3.8. Teknik Analisis Data ... 56

3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 57

3.8.2. Analisis Statistik Inferensial ... 57

3.8.2.1. Uji Korelasi ... 57

3.8.2.1.1 Uji Normalitas ... 58

3.8.2.1.2 Analisis Korelasi Sederhana ... 59

3.8.2.1.3 Analisis Korelasi Ganda ... 60

3.8.2.2 Uji Regresi ... 61

(13)

3.8.2.2.2 Analisis Linear Regresi Sederhana ... 62

3.8.2.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 63

3.8.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 63

3.8.2.4 Uji koefisien korelasi secara bersama – sama (Uji F) ... 64

3.8.2.5 Pengujian Hipotesis ... 65

3.9. Jadwal Penelitian ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

4.1 Hasil Penelitian ... 69

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 69

4.1.2 Deskripsi Data Penelitian ... 70

4.1.2.1 Deskripsi Data ... 70

4.1.2.1.1 Variabel Tingkat Pendidikan (X1) ... 70

4.1.2.1.2 Variabel Keakraban Orang Tua (X2) ... 71

4.1.2.1.3 Variabel Karakter Peserta Didik (Y) ... 73

4.1.3 Analisis Pengkategorian Data ... 74

4.1.3.1 Uji Pengkategorian Variabel Tingkat Pendidikan (ࢄ૚) ... 74

4.1.3.2 Uji Pengkategorian Variabel Keakraban Orang Tua (ࢄ૛) ... 75

4.1.3.3 Uji Pengkategorian Variabel Karakter Peserta Didik (ࢅ) ... 76

4.1.4 Uji Korelasi ... 77

4.1.4.1 Uji Normalitas ... 78

4.1.4.2 Analisis Korelasi Sederhana ... 78

(14)

4.1.4.2.2 Korelasi Sederhana antara Keakraban orang tua dengan anak

di rumah Terhadap Karakter Peserta Didik ... 80

4.1.4.2.3 Korelasi Sederhana antara Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Keakraban orang tua dengan anak di rumah ... 81

4.1.4.3 Analisis Korelasi Ganda (R) ... 82

4.1.5 Uji Regresi ... 83

4.1.5.1 Uji Linieritas ... 83

4.1.5.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 85

4.1.5.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana X1 dengan Y ... 85

4.1.5.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana X2 dengan Y ... 86

4.1.5.3 Analisis Regresi Linier Ganda ... 87

4.1.6 Koefisien Determinasi (R2) ... 87

4.1.7 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 88

4.2 Pembahasan ... 90

4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 90

4.2.1.1 Hipotesis Pertama ... 90

4.2.1.2 Hipotesis Kedua ... 91

4.2.1.3 Hipotesis Ketiga ... 91

4.2.2 Pembahasan Penelitian ... 93

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 98

5.1 Simpulan ... 98

5.2 Saran ... 99

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Populasi Kelas IV ... 47

3.2 Kisi –Kisi Pedoman Skor Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 50

3.3 Skala Likert ... 51

3.4 Kisi – kisi Angket Keakraban Orang Tua dengan Anak di rumah ... 52

3.5 Kisi – Kisi Angket Karakter ... 53

3.6 Koefisien Reliabilitas ... 56

3.7 Pedoman Independen Koefisien Korelasi ... 61

4.1. Distribusi Frekuensi Skor Tingkat Pendidikan (ࢄ) ... 70

4.2. Distribusi Frekuensi Skor Keakraban Orang Tua (ࢄ) ... 72

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Karakter Peserta Didik (ࢅ) ... 73

4.4. Tingkat Pengkategorian Variabel Tingkat Pendidikan ... 75

4.5. Tingkat Pengkategorian Variabel Keakraban Orang Tua ... 76

4.6. Tingkat Pengkategorian Variabel Karakter Peserta Didik ... 77

4.7. Uji Normalitas Data ... 78

4.8. Hasil Analisis Korelasi Sederhana antara X1 terhadap Y ... 79

4.9. Hasil Analisis Korelasi Sederhana Antara X2 terhadap Y ... 80

4.10. Hasil Analisis Korelasi Sederhana X1 terhadap X2 ... 81

4.11. Hasil Analisis Korelasi Ganda antara X1 dan X2 dengan Y ... 82

4.12. Hasil Uji Linieritas X1 terhadap Y ... 83

4.13. Hasil Uji Linieritas X2 terhadap Y ... 84

4.14. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana X1 dengan Y ... 85

4.15. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana X2 dengan Y ... 86

(16)

4.16. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda antara X1 dan X2 terhadap Y ... 87

4.17. Hasil Koefisien Determinasi antara X1 dan X2 terhadap Y ... 88

(17)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 keterkaitan aspek kognitif, afektif dan psikomotorrik dalam karakter ... 34

3.1 Desain Penelitian ... 48

4.1. Histogram Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 71

4.2. Histogram Variabel Keakraban Orang Tua ... 72

4.3. Histogram Variabel Karakter Peserta Didik ... 74

(18)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Angket Keakraban Orang Tua Dengan Anak Di Rumah ... 100

Lampiran 2 Angket Karakter Peserta Didik ... 109

Lampiran 3 Hasil Uji Coba Validitas Keakraban Orang Tua dengan Anak ... 118

Lampiran 4 Hasil Uji Coba Reabilitas ... 121

Lampiran 5 Hasil Uji Coba Validitas Karakter ... 122

Lampiran 6 Hasil Uji Coba Reliabilitas Karakter ... 125

Lampiran 7 Skor Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 126

Lampiran 8 Skor Hasil Kekaraban Orang Tua Dengan Anak ... 127

Lampiran 9 Skor Hasil Karakter Peserta Didik ... 129

Lampiran 10 Data Penelitian ... 131

Lampiran 11 Uji Normalitas Keakraban Orang Tua Dengan Anak (X2) ... 132

Lampiran 12 Uji Normalitas Karakter Peserta Didik (Y) ... 134

Lampiran 13 Perhitungan Korelasi Dengan SPSS ... 136

Lampiran 14 Perhitungan Uji Prasyarat Regresi Dengan SPSS ... 138

Lampiran 15 Perhitungan Regresi Dengan SPSS ... 139

Lampiran 16 Hasil Koefisien Determinasi Antara X1 Dan X2 Dengan Y ... 140

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat

dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan

kemampuan di berbagai bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi

umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, maka

pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan

memperoleh hasil yang akan diharapkan.Bangsa yang ingin maju,

membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia

tidak terlepas dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan bangsa sendiri.

Peningkatan ini sama halnya dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia

(SDM). Oleh karena itu pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting

untuk dikembangkan, sehingga pembangunan SDM dibidang pendidikan

merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa.

Sesuai dengan Tujuan Undang-Undang Sistem Pendidikan RI Nomor

20 Tahun 2003 (Sagala : 2005) yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan Nasional adalahMengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

(20)

Berdasarkan Undang-undang di atas anak diharapkan menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta

bertanggung jawab. Di sekolah anak diberikan pendidikan tidak hanya supaya

pintar menguasai ilmu pengetahuan akan tetapi yang tidak kalah penting adalah

membangun karakter peserta didik. Seperti hasil penelitian di Harvard University

Amerika Serikat menurut Ali Ibrahim (Hasbullah: 2005) memaparkan bahwa:

“Kesuksesan hidup seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) yang diperoleh lewat pendidikan, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri yang didalamnya termasuk karakter dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang hanya ditentukan sekitar 20 % oleh hard skill dan sisanya 80 % soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill dari pada hard skill ”.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesuksesan seorang peserta

didik tidak hanya dilihat dari pengetahuannya saja tetapi karakter peserta didik

sangat penting untuk dikembangkan. Dengan dikembangkannya karakter akan

terbentuklah anak bangsa yang berkarakter yang baik. Pendidikan karakter tidak

diharapkan hanya di dalam sekolah, melainkan yang pertama dan utama adalah

dalam keluarga.

Namun kenyataan siswa masih belum baik, hal tersebut terlihat dari berita

Kompas 12 April 2011, “Kasus contek massal saat ujian nasional (UN) 2011,

tingkat sekolah dasar (SD), yang terjadi di SDN Gadel, Tandes, Surabaya”.

Masyarakat kita saat ini sedang mengalami krisis moral atau karakter. Masalah

karakter yang terjadi sekarang ini jauh lebih kompleks dibandingkan masa-masa

(21)

sangat memprihatinkan saat ini. Krisis moral tidak hanya terjadi pada kalangn

orang dewasa saja, tetapi juga kalangan anak-anak.

Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid lainnya. Salah satu

karakteristik anak usia antara 10-12 tahun atau masa kelas tinggi sekolah dasar

yakni menyenangi permainan aktif, rasa kebanggan dan keterampilan yang

dikuasai tinggi, mencari perhatian orang dewasa, mudah gembira, kondisi

emosionalnya tidak stabil, mulai memahami arti waktu dan ingin mencapai

sesuatu pada waktunya.

Kenakalan siswa mengacu pada moral yang dapat mengganggu proses

kegiatan pembelajaran seperti mencuri, berkelahi dengan teman di kelas,

mengganggu teman yang sedang belajar, mengambil barang milik teman, ribut di

dalam kelas, tidak mengumpulka tugas, memukul-mukul meja, makan di waktu

ada pelajaran dan berbisik di waktu ada pelajaran. Dalam hal ini orang tua

memilki tugas untuk membangkitkan dan mengarahkan anak agar memiliki

karakter yang baik.

Fenomena merosotnya karakter bangsa ditanah air dapat disebabkan oleh

tingkat pendidikan. Tingkat Pendidikan dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu

SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan Perguruan Tinggi. Semakin tinggi tingkat

pendidikan dan wawasan yang dimiliki orang tua dapat berpengaruh dalam

mendidik anak yang pada akhirnya dapat membentuk karakter anak. Orang yang

memilki pendidikan akan terlihat pada sikap, ucapan dan pergaulannya. Selain itu,

(22)

orang tua dengan anak yaitu menunjukkan kasih sayang, memperhatikan,

memberi contoh yang baik terhadap anaknya.

Keluarga juga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan

karakter anak, selain itu anak memiliki banyak waktu serta ikatan batin antara

orang tua dan anak. Dengan adanya waktu yang banyak antara orang tua dengan

anak yang akan menimbulkan rasa nyaman, tentram sehingga anak dengan mudah

mengeksplor tingkah laku sesuai dengan karakter yang ditanamkan orang tua.

Penanaman karakter anak sejak dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan

anak di kemudian harinya karena apabila anak sejak dini tidak dapat didikkan dari

orang tua maka memiliki karakter yang lemah. Anak tersebut ketika dewasa akan

mengalami kebimbangan dalam menentukan arah hidupnya terlebih lagi anak

tersebut dengan mudah masuk kedalam hal- hal yang negatif. Oleh sebab itu

keluarga yang harus dengan teliti dan cermat dalam penanaman karakter pada

anak – anak terlebih lagi pada usia sekolah dasar.

Sehubungan dengan tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah

sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.

Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan anggota

keluarga yang lain. Di mana terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua

kepada anak. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup pada

lingkungan keluarga tempat di mana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri.

Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya

(23)

Sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 10 ayat 4 ( Hasbullah, 2005: 287 ) dinyatakan bahwa “ Pendidikan

keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang

diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya,

nilai moral, dan keterampilan”. Hal ini menunjukkan lingkungan kelurga

memberikan keyakinan dalam beribadah, nilai budaya, sopan santun terhadap

orang yang lebih tua darinya dan keterampilan yang dimiliki anaknya.

Keadaan sekarang ini tingkat pendidikan dan keakraban orang tua dengan

anak di dalam keluarga sangat menyedihkan. Di mana keluarga sekarang

menganggap pendidikan itu tidak penting lagi bagi anaknya dan banyak terjadinya

perceraian, memukuli anaknya, mencabuli bahkan membunuh anaknya sendiri di

dalam keluarga. Keadaan yang disebutkan di atas memperlihatkan banyak orang

tua kurang memberi perhatian. Selain itu, prilaku anak di sekolah banyak yang

menyimpang. Terlihat pada kasus anak yang termuat pada Sindonews Pada 12

Maret 2015 mengenai “Anak SD yang tega memukuli temannya hingga tewas”.

Hal ini menunjukkan perbuatan memukuli teman ini merupakan tindakkan anak

yang memerlukan pantauan dari orang tua dan masyarakat agar tidak terjadi hal –

hal yang seperti ini. Dan orang tua juga harus memperhatikan aktivitas anaknya

dari mulai pergi ke sekolah sampai pulang sekolah, jam belajar, jam istirahat dan

waktu tidurnya sehingga anak tersebut dapat terawasi dengan baik.

Selain itu terdapat juga pada berita Mimbar Umum Pada 12 April 2015

mengenai “Seorang ibu tega meninggalkan anaknya di rumah dan ibunya pergi

(24)

namun di duga karena tidak dapat perhatian akhirnya anak tersebut nekat pergi

meninggalkan rumahnya”. Sama halnya di dalam berita Kompasiana Pada 18 Juni

2015 “Seorang ayah meninggalkan anaknya untuk pergi kerja, kemudian anaknya

dititipkan kepada neneknya namun karena kurangnya kasih sayang anak tersebut

meninggalkan rumah”. Dari kejadian di atas dapat diartikan bahwa keakraban

orang tua merupakan didikan bahwa anak kurang diberikan kasih sayang. Kondisi

yang demikian akan menjadi penghalang keakraban orang tua dengan anaknya,

ini berarti terganggu hubungan keduanya. Sementara hubungan yang harmonis

antara keduanya di dalam keluarga akan banyak berpengaruh terhadap

perkembangan anak baik secara fisik maupun psikis dan juga akan berpengaruh

terhadap karakter anaknya.

Pada Perpu No 1 Tahun 2016 yang mengatakan “ Ada dua hal penting

yang harus dilakukan terkait dengan perlindungan anak, Pertama urgensi

pemberatan hukum terhadap pelaku kejahatan seksual anak kedua adalah

pentingnya penguatan keluarga sebagai salah salah satu pilar perlindungan anak ”.

Hal ini juga sesuai dengan pasal 13 UU Perlindungan Anak disebutkan bahwa

“Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali dan pengasuh berhak

mendapatkan perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi ekonomi atau

seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan penganiayaan”. Sebab peran

orang tua itu selalu memberikan arahan, memantau, mengawasi dan membimbing

perkembangan anaknya karena keakraban orang tua dengan anak akan dapat

(25)

Untuk itu pembentukkan karakter bangsa harus dimulai sejak dini baik

oleh orang tua di rumah, masyarakat di lingkungan dan instansi–instansi lembaga

pendidikan.Dari beberapa kejadian yang telah dipaparkan di atas, menunjukkan

bahwasanya pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah tersebut

sangat dibutuhkan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak di inginkan sesuai yang

telah di paparkan di atas. Banyaknya karakter anak yg menyimpang pada zaman

sekarang ini menuntut orang tua lebih selektif lagi dalam menerapkan pendidikan

dan keakraban orang tua dengan anak agar anak memiliki karakter yang lebih baik

lagi.

Keadaan ini mendorong penulis melakukan penelitian dengan judul

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Keakraban Orang Tua dengan Anak di

Rumah Terhadap Karakter Peserta Didik Di Kelas IV SDN 106811 Bandar

Setia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pendidikan yang sangat dibutuhkan anak semakin terabaikan.

2. Masih rendahnya karakter siswa

3. Peranan keluaraga sebagai pendidik yang pertama bagi anak-anaknya

nampak semakin terabaikan.

4. Hubungan orang tua dengan anak menjadi sedikit merenggang sehingga

(26)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, cukup banyak

masalah yang perlu diteliti. Karena terbatasnya waktu, tenaga serta sarana yang

tersedia, maka penulis membatasi masalah dengan meneliti hubungan tingkat

pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter

peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah

yang di teliti sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter

peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran

2016/2017 ?

2. Apakah terdapat hubungan keakraban orang tua dengan anak di rumah

terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia

Tahun Ajaran 2016/2017 ?

3. Apakah terdapat hubungan tingkat pendidikan dan keakraban orang tua

dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN

106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti memilki tujuan :

1. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap

karakter peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran

(27)

2. Untuk mengetahui hubungan keakraban orang tua dengan anak di rumah

terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia

Tahun Ajaran 2016/2017.

3. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan keakraban orang tua

dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN

106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai

besarnya hubungan antara tingkat pendidikan dan keakraban orang tua

dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di kelas IV SDN

106811 Bandar Setia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukkan bagi guru – guru SDN 106811 Bandar

Setia dalam membantu mengembangkan karakter anak di sekolah.

b. Sebagai bahan masukan, sumbangan fikiran dan referensi ilmiah

bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

c. Bagi peneliti, menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan

penyusunan laporan serta menambah pengetahuan tentang hubungan

pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap

(28)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Dari hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan

orang tua terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia.

Dalam perhitungan korelasi antar variabel penelitian diperoleh koefisien

korelasi antara tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter peserta didik

adalah sebesar �1 = −0.16 dan nilai ℎ� �� < �� , yakni -0.129 <

2.000. Artinya tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua tidak memiliki

hubungan dengan karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keakraban orang tua

dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811

Bandar Setia. Dalam perhitungan korelasi antar variabel penelitian diperoleh

koefisien korelasi antara keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap

karakter peserta didik adalah sebesar �1 = 0.000 dan nilai ℎ� �� > �� ,

yakni 4.323 > 2.000. Artinya semakin erat keakraban orang tua dengan anak

di rumah akan memiliki hubungan dengan karakter peserta didik yang positif

di SD Negeri 106811 Bandar Setia.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan

orang tua dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter

peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Dalam perhitungan korelasi

(29)

antar variabel penelitian diperoleh koefisien korelasi antara tingkat pendidikan

orang tua dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter

peserta didik adalah sebesar 0.442 . Artinya semakin tinggi tingkat

pendidikan dan erat keakraban orang tua dengan anak di rumah akan memiliki

hubungan dengan karakter peserta didik yang positif di SD Negeri 106811

Bandar Setia.

5.2Saran

1. Bagi Orang Tua

Saran untuk orang tua harus semakin mempererat keakraban antara orang tua

dengan anak sehingga terjalin kehangatan yang akan mempengaruhi

pemikiran dan perilaku yang postif ( karakter dari anak) karena karakter itu

terjalin dari saling interaksi atau komunikasi yang baik antara orang tua

dengan anak.

2. Bagi Guru

Saling berkomunikasi antara guru dengan wali murid tentang hal-hal yang

terjadi dalam lingkungan sekolah. Sehingga orang tua juga bisa memantau

hal-hal yang dilakukan anak di lingkungan sekolah.

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dapat memberikan prilaku yang baik dalam belajarnya

sehingga terbentuk karakter yang positif (baik). Dengan demikian siswa

(30)

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memilih sampel penelitian yang luas

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo.2014.Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anisa.2014.Faktor yang Mempengaruhi Karakter dalam https://www.google.co.id/ search?q=faktor+yang+mempengaruhi+karakter&oq=faktor+yang+mempeng aruhi+ karakter. html Diakses 25 Oktober 2016, 13.25 WIB

Arikunto.2006. Metodologi Penelitian. Jakarta:Alfabeta

. 2013.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Budyatna dan Garniem, 2011.Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana

Depdiknas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Undang – Undang No 35 Tahun 2014

Djamarah, Bahri.Syaiful.2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatchul, Mu’in. 2010. Pendidikan Karakter “kontruksi Teoretik & praktik.Jakarta: Rineka Cipta

Gordon, Thomas.1991. Menjadi Orang Tua Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Gunasa.2008. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana

Hasbullah. 2005. Dasar – Dasar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.

Helmawati.2014.Pendidikan Keluarga.Bandung: Rosda

Hurlock, B. Elizabeth.1999. Perkembangan Anak. Inggris: Erlangga.

Jaya.2010.Stastik Penelitian Untuk Pendidikan.Medan:Citapustaka Media Perintis

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga. Yogyakarta: Kencana.

Muhibbinsyah. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Mustari, Mohammad.2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Noor, Juliansyah.2011.Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana

Peraturan Presiden Republik Indonesia 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.2013.Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: Grasindo

(32)

Purba, Edward & Yusnadi. 2015. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press.

Riduan. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung: Kencana

Rio.2011.Faktor yang Mempengaruhi Keakraban Orang Tua dengan Anak dalam http://rio-ronaldo.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-orang tua dengan anak. html Diakses 05 Desember 2016, 14.30 WIB

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sahlan dan prastyo.2012. Pendidikan Karakter.Bandung: Alfabeta

Said, Moh. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah. Surabaya: Jaring Pena.

Samani, Muchlas & Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sani, Abdullah. Ridwan.2011. Pendidikan Karakter Persantren. Bandung: Cita Pustaka.

Schaefer, Charles. 2000.Bagaimana Membimbing,Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif. Jakarta: Radar Jaya Offset.

Soelaemen, 2009. Fungsi Keluarga. Bandung:Kencana

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

V. Campbell dan R. Obligasi.2010.Faktor yang Mempengaruhi Karakter dalam http://www.google.co.id/2010/12/faktor-yang-mempengaruhi-pembentukkan karakter-sesorang.html. Diakses 25 Oktober 2016,13.25 WIB

Yudi, Latif.2 007.Pendidikan Karakter.Bandung: Rineka Cipta

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara : 1) Tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa, 2) Perhatian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara : 1) Tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa, 2) Perhatian

Hasil yang diperoleh dari pengajuan hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara prokrastinasi dan pola asuh orang tua terhadap prestasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI

Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (sig. &lt; 0,05) antara perhatian orang tua dan sikap otoriter orang

Dari pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan latar belakang pendidikan orang tua (X1), prestasi belajar PAI siswa (X2) dan

Dapat disimpulkan bahwa hubungan berada dalam kategori rendah dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan formal orang tua dengan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara Perhatian Orang Tua X1, Lingkungan Sekolah X2 dan Kemandirian Belajar X3 Secara Bersama-sama