RUMAH TERHADAP KARAKTER PESERTA
DIDIK DI KELAS IV SDN 106811
BANDAR SETIA T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHAIRANI NASUTION NIM: 1133311099
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
1. Latar Belakang Keluarga
Email : [email protected]
No HP : 085763317736
No Pendidikan Alamat Tahun Tamat
dan Keakraban Orang Tua dengan Anak di Rumah Terhadap Karakter Peserta Didik di Kelas IV SDN 106811 Bandar Setia T.A 2016/2017. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, Jurusan PGSD, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017. (2) Untuk mengetahui hubungan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017. (3) Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri 106811 Bandar Setia yang berjumlah 64 orang. Pengumpulan data penelitian ini digunakan instrumen dokumentasi untuk mengumpulkan data tingkat pendidikan (X1), dan untuk mengumpulkan data keakraban orang tua dengan anak di rumah (X2), dan karakter peserta didik (Y) digunakan angket keakraban orang tua dengan anak di rumah dan karakter peserta didik. Teknik analisis data menggunakan statistik korelasi dan regresi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi �1 = −0.16. Nilai � sebesar -0.129 Sedangkan nilai � dengan derajat kebebasan =� −2 atau 62 pada pengujian dua sisi signifikansi (� = 0.05) adalah 2.000. Nilai � lebih kecil dibandingkan dengan nilai � , yakni -0.129 < 2.000 dengan persamaan regresi ′= 95.007−0.240 1. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.442 dan nilai � > �, yakni 4.323 > 2.000 dengan persamaan regresi
′ = 46.160 + 0.554
2. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
tingkat pendidikan orang tua dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda sebesar 0.442 dan diperoleh � � adalah sebesar 7.399 dengan persamaan regresi ′ = 46.213 + 0.554 1−0.022 2. hasil
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Keakraban Orang Tua
dengan Anak di Rumah Terhadap Karakter Peserta Didik di Kelas IV SD
Negeri 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar sarjana pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dalam upaya
perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan kendala,
namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan tulus yang
diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan terimakasih kepada:
1.Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2.Bapak Dr. Nasrun , MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3.Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
4.Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan
dan Kepegawaian.
5.Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Ilmu Pendidikan beserta Stafnya Universitas Negeri Medan
6.Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP dan Ibu
Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED
Program Studi PGSD.
7.Bapak Drs. Effendi Manalu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi.
8.Bapak Prof.Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
9.Bapak Dr. Aman Simare-mare, M.S, Bapak Drs. Rahim Sitompul, M.S dan
Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
10. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis melakukan
perkuliahan di Jurusan PGSD FIP UNIMED serta para staf Tata Usaha dan
Seluruh Pegawai FIP yang telah memberikan bantuannya.
11. Ibu Marubah Siregar, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 106811 Bandar
Setia yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah
tersebut serta telah membantu segala sesuatu yang diperlukan oleh peneliti.
12. Ibu Siti Rahma, S.Pd selaku Wali Kelas IVA dan Ibu Eva Melani Rambe,
S.Pd selaku Wali Kelas IVB di SD Negeri 106811 Bandar Setia yang telah
banyak membantu dan membimbing peneliti selama penelitian berlangsung
serta seluruh guru dan pegawai di SD Negeri 106811 Bandar Setia.
13. Teristimewa kepada Ibunda tercinta Aini, A.ma dan ayahanda tercinta
Hamzah Nasution, S.Pd, serta Abang-abang dan Kakak-kakak tersayang
yang selalu mendoakan, memberikan motivasi,moril, materi serta membantu
dalam penyelesaiannya kepada penulis setiap saat sehingga skripsi ini selesai
dengan baik.
14. Terkhusus sahabat – sahabat Siti Rokayah dan Vinda Safirah yang susah,
senang selalu bersama, yang selalu jalan bersama selama perkulihan, satu
kelas hingga akhir wisuda insyaallah kita sama.
15. Terima kasih kepada rekan – rekan seperjuangan satu bimbingan skripsi
Riski Juita, Fitri Wardhani, Elna Putri, Yusrina Lubis, Khairul Bariyah, Try
Fajar, Yohana, Yanti Lumbanraja dan Winda Samosir. Terima kasih untuk
pengalaman yang tidak terlupakan dan kesan senang sedihnya akan menjadi
cerita kita saat kita berjumpa lagi.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulisan mengikuti
perkulihan. Akhirnya, tiada kata yang lebih baik yang dapat penulis ucapkan,
melainkan Allah Swt yang membalas kebaikan semuanya. Akhir kata semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sumbangan pemikiran
dalam dunia pendidikan.
Medan, Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 7
1.3. Batasan Masalah ... 8
1.4. Rumusan Masalah ... 8
1.5. Tujuan Penelitian ... 8
1.6. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 10
2.1. Kerangka Teori... 10
2.1.1. Karakter ... 10
2.1.1.1 Pengertian Karakter ... 10
2.1.1.2. Nilai –Nilai Karakter ... 11
2.1.1.3. Pembelajaran Berkarakter ... 14
Hal
2.1.1.4. Karakteristik Karakter ... 15
2.1.1.5. Karakteristik Anak SD Kelas IV ... 16
2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Karakter ... 18
2.1.3. Aspek Karakter ... 19
2.1.4 Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 22
2.1.4.1. Pengertian Pendidikan ... 22
2.1.4.2. Jalur,Jenis dan Tingkat Pendidikan ... 24
2.1.4.3. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 26
2.1.5. Keakraban Orang Tua dengan Anak di Rumah ... 27
2.1.5.1. Pengertian Orang Tua ... 27
2.1.5.2. Fungsi dan Peran Orang Tua ... 28
2.1.5.3. Orang Tua Sebagai Pendidik ... 31
2.1.6. Cara Mendidik Anak Secara Efektif ... 32
2.1.7. Cara Orang Tua Mendengar Anak Sehingga Berbicara ... 32
2.1.8. Cara Menggunakan Mendengar Aktif Terhadap Anak ... 33
2.1.9. Hubungan Orang Tua dengan Anak ... 34
2.1.10. Keakraban Orang Tua dengan Anak ... 36
2.1.10.1. Kondisi yang menyebabkan menurunnya hubungan keluarga.37 2.1.11. Faktor yang Mempengaruhi Keakraban Orang Tua dengan Anak .. 38
2.1.12. Aspek Keakraban Orang Tua dengan Anak ... 39
2.2.Kerangka Pikir ... 41
2.3.Penelitian Relevan ... 43
2.4. Hipotesis Penelitian ... 44
3.1. Jenis Penelitian ... 46
3.2. Lokasi dan Waktu ... 46
3.3. Populasi dan Sample ... 46
3.3.1. Populasi Penelitian ... 46
3.3.2. Sample Penelitian ... 47
3.4. Variabel Penelitian ... 47
3.5. Definisi Operasional ... 48
3.5.1. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 48
3.5.2. Keakraban Orang Tua dengan Anak di Rumah ... 49
3.5.3. Karakter ... 49
3.6. Instrumen Penelitian ... 49
3.6.1. Dokumentasi ... 49
3.6.2. Angket ... 50
3.7. Uji Instrumen Penelitian ... 53
3.7.1. Uji Validitas ... 54
3.7.2. Uji Reliabilitas ... 55
3.8. Teknik Analisis Data ... 56
3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 57
3.8.2. Analisis Statistik Inferensial ... 57
3.8.2.1. Uji Korelasi ... 57
3.8.2.1.1 Uji Normalitas ... 58
3.8.2.1.2 Analisis Korelasi Sederhana ... 59
3.8.2.1.3 Analisis Korelasi Ganda ... 60
3.8.2.2 Uji Regresi ... 61
3.8.2.2.2 Analisis Linear Regresi Sederhana ... 62
3.8.2.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 63
3.8.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 63
3.8.2.4 Uji koefisien korelasi secara bersama – sama (Uji F) ... 64
3.8.2.5 Pengujian Hipotesis ... 65
3.9. Jadwal Penelitian ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69
4.1 Hasil Penelitian ... 69
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 69
4.1.2 Deskripsi Data Penelitian ... 70
4.1.2.1 Deskripsi Data ... 70
4.1.2.1.1 Variabel Tingkat Pendidikan (X1) ... 70
4.1.2.1.2 Variabel Keakraban Orang Tua (X2) ... 71
4.1.2.1.3 Variabel Karakter Peserta Didik (Y) ... 73
4.1.3 Analisis Pengkategorian Data ... 74
4.1.3.1 Uji Pengkategorian Variabel Tingkat Pendidikan (ࢄ) ... 74
4.1.3.2 Uji Pengkategorian Variabel Keakraban Orang Tua (ࢄ) ... 75
4.1.3.3 Uji Pengkategorian Variabel Karakter Peserta Didik (ࢅ) ... 76
4.1.4 Uji Korelasi ... 77
4.1.4.1 Uji Normalitas ... 78
4.1.4.2 Analisis Korelasi Sederhana ... 78
4.1.4.2.2 Korelasi Sederhana antara Keakraban orang tua dengan anak
di rumah Terhadap Karakter Peserta Didik ... 80
4.1.4.2.3 Korelasi Sederhana antara Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Keakraban orang tua dengan anak di rumah ... 81
4.1.4.3 Analisis Korelasi Ganda (R) ... 82
4.1.5 Uji Regresi ... 83
4.1.5.1 Uji Linieritas ... 83
4.1.5.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 85
4.1.5.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana X1 dengan Y ... 85
4.1.5.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana X2 dengan Y ... 86
4.1.5.3 Analisis Regresi Linier Ganda ... 87
4.1.6 Koefisien Determinasi (R2) ... 87
4.1.7 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 88
4.2 Pembahasan ... 90
4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 90
4.2.1.1 Hipotesis Pertama ... 90
4.2.1.2 Hipotesis Kedua ... 91
4.2.1.3 Hipotesis Ketiga ... 91
4.2.2 Pembahasan Penelitian ... 93
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 98
5.1 Simpulan ... 98
5.2 Saran ... 99
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Populasi Kelas IV ... 47
3.2 Kisi –Kisi Pedoman Skor Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 50
3.3 Skala Likert ... 51
3.4 Kisi – kisi Angket Keakraban Orang Tua dengan Anak di rumah ... 52
3.5 Kisi – Kisi Angket Karakter ... 53
3.6 Koefisien Reliabilitas ... 56
3.7 Pedoman Independen Koefisien Korelasi ... 61
4.1. Distribusi Frekuensi Skor Tingkat Pendidikan (ࢄ) ... 70
4.2. Distribusi Frekuensi Skor Keakraban Orang Tua (ࢄ) ... 72
4.3. Distribusi Frekuensi Skor Karakter Peserta Didik (ࢅ) ... 73
4.4. Tingkat Pengkategorian Variabel Tingkat Pendidikan ... 75
4.5. Tingkat Pengkategorian Variabel Keakraban Orang Tua ... 76
4.6. Tingkat Pengkategorian Variabel Karakter Peserta Didik ... 77
4.7. Uji Normalitas Data ... 78
4.8. Hasil Analisis Korelasi Sederhana antara X1 terhadap Y ... 79
4.9. Hasil Analisis Korelasi Sederhana Antara X2 terhadap Y ... 80
4.10. Hasil Analisis Korelasi Sederhana X1 terhadap X2 ... 81
4.11. Hasil Analisis Korelasi Ganda antara X1 dan X2 dengan Y ... 82
4.12. Hasil Uji Linieritas X1 terhadap Y ... 83
4.13. Hasil Uji Linieritas X2 terhadap Y ... 84
4.14. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana X1 dengan Y ... 85
4.15. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana X2 dengan Y ... 86
4.16. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda antara X1 dan X2 terhadap Y ... 87
4.17. Hasil Koefisien Determinasi antara X1 dan X2 terhadap Y ... 88
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 keterkaitan aspek kognitif, afektif dan psikomotorrik dalam karakter ... 34
3.1 Desain Penelitian ... 48
4.1. Histogram Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 71
4.2. Histogram Variabel Keakraban Orang Tua ... 72
4.3. Histogram Variabel Karakter Peserta Didik ... 74
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Angket Keakraban Orang Tua Dengan Anak Di Rumah ... 100
Lampiran 2 Angket Karakter Peserta Didik ... 109
Lampiran 3 Hasil Uji Coba Validitas Keakraban Orang Tua dengan Anak ... 118
Lampiran 4 Hasil Uji Coba Reabilitas ... 121
Lampiran 5 Hasil Uji Coba Validitas Karakter ... 122
Lampiran 6 Hasil Uji Coba Reliabilitas Karakter ... 125
Lampiran 7 Skor Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 126
Lampiran 8 Skor Hasil Kekaraban Orang Tua Dengan Anak ... 127
Lampiran 9 Skor Hasil Karakter Peserta Didik ... 129
Lampiran 10 Data Penelitian ... 131
Lampiran 11 Uji Normalitas Keakraban Orang Tua Dengan Anak (X2) ... 132
Lampiran 12 Uji Normalitas Karakter Peserta Didik (Y) ... 134
Lampiran 13 Perhitungan Korelasi Dengan SPSS ... 136
Lampiran 14 Perhitungan Uji Prasyarat Regresi Dengan SPSS ... 138
Lampiran 15 Perhitungan Regresi Dengan SPSS ... 139
Lampiran 16 Hasil Koefisien Determinasi Antara X1 Dan X2 Dengan Y ... 140
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat
dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan
kemampuan di berbagai bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi
umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, maka
pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan
memperoleh hasil yang akan diharapkan.Bangsa yang ingin maju,
membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia
tidak terlepas dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan bangsa sendiri.
Peningkatan ini sama halnya dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM). Oleh karena itu pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting
untuk dikembangkan, sehingga pembangunan SDM dibidang pendidikan
merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa.
Sesuai dengan Tujuan Undang-Undang Sistem Pendidikan RI Nomor
20 Tahun 2003 (Sagala : 2005) yang menyebutkan bahwa:
“Pendidikan Nasional adalahMengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan Undang-undang di atas anak diharapkan menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta
bertanggung jawab. Di sekolah anak diberikan pendidikan tidak hanya supaya
pintar menguasai ilmu pengetahuan akan tetapi yang tidak kalah penting adalah
membangun karakter peserta didik. Seperti hasil penelitian di Harvard University
Amerika Serikat menurut Ali Ibrahim (Hasbullah: 2005) memaparkan bahwa:
“Kesuksesan hidup seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) yang diperoleh lewat pendidikan, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri yang didalamnya termasuk karakter dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang hanya ditentukan sekitar 20 % oleh hard skill dan sisanya 80 % soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill dari pada hard skill ”.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesuksesan seorang peserta
didik tidak hanya dilihat dari pengetahuannya saja tetapi karakter peserta didik
sangat penting untuk dikembangkan. Dengan dikembangkannya karakter akan
terbentuklah anak bangsa yang berkarakter yang baik. Pendidikan karakter tidak
diharapkan hanya di dalam sekolah, melainkan yang pertama dan utama adalah
dalam keluarga.
Namun kenyataan siswa masih belum baik, hal tersebut terlihat dari berita
Kompas 12 April 2011, “Kasus contek massal saat ujian nasional (UN) 2011,
tingkat sekolah dasar (SD), yang terjadi di SDN Gadel, Tandes, Surabaya”.
Masyarakat kita saat ini sedang mengalami krisis moral atau karakter. Masalah
karakter yang terjadi sekarang ini jauh lebih kompleks dibandingkan masa-masa
sangat memprihatinkan saat ini. Krisis moral tidak hanya terjadi pada kalangn
orang dewasa saja, tetapi juga kalangan anak-anak.
Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid lainnya. Salah satu
karakteristik anak usia antara 10-12 tahun atau masa kelas tinggi sekolah dasar
yakni menyenangi permainan aktif, rasa kebanggan dan keterampilan yang
dikuasai tinggi, mencari perhatian orang dewasa, mudah gembira, kondisi
emosionalnya tidak stabil, mulai memahami arti waktu dan ingin mencapai
sesuatu pada waktunya.
Kenakalan siswa mengacu pada moral yang dapat mengganggu proses
kegiatan pembelajaran seperti mencuri, berkelahi dengan teman di kelas,
mengganggu teman yang sedang belajar, mengambil barang milik teman, ribut di
dalam kelas, tidak mengumpulka tugas, memukul-mukul meja, makan di waktu
ada pelajaran dan berbisik di waktu ada pelajaran. Dalam hal ini orang tua
memilki tugas untuk membangkitkan dan mengarahkan anak agar memiliki
karakter yang baik.
Fenomena merosotnya karakter bangsa ditanah air dapat disebabkan oleh
tingkat pendidikan. Tingkat Pendidikan dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu
SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan Perguruan Tinggi. Semakin tinggi tingkat
pendidikan dan wawasan yang dimiliki orang tua dapat berpengaruh dalam
mendidik anak yang pada akhirnya dapat membentuk karakter anak. Orang yang
memilki pendidikan akan terlihat pada sikap, ucapan dan pergaulannya. Selain itu,
orang tua dengan anak yaitu menunjukkan kasih sayang, memperhatikan,
memberi contoh yang baik terhadap anaknya.
Keluarga juga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan
karakter anak, selain itu anak memiliki banyak waktu serta ikatan batin antara
orang tua dan anak. Dengan adanya waktu yang banyak antara orang tua dengan
anak yang akan menimbulkan rasa nyaman, tentram sehingga anak dengan mudah
mengeksplor tingkah laku sesuai dengan karakter yang ditanamkan orang tua.
Penanaman karakter anak sejak dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
anak di kemudian harinya karena apabila anak sejak dini tidak dapat didikkan dari
orang tua maka memiliki karakter yang lemah. Anak tersebut ketika dewasa akan
mengalami kebimbangan dalam menentukan arah hidupnya terlebih lagi anak
tersebut dengan mudah masuk kedalam hal- hal yang negatif. Oleh sebab itu
keluarga yang harus dengan teliti dan cermat dalam penanaman karakter pada
anak – anak terlebih lagi pada usia sekolah dasar.
Sehubungan dengan tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah
sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan anggota
keluarga yang lain. Di mana terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua
kepada anak. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup pada
lingkungan keluarga tempat di mana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri.
Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya
Sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 10 ayat 4 ( Hasbullah, 2005: 287 ) dinyatakan bahwa “ Pendidikan
keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya,
nilai moral, dan keterampilan”. Hal ini menunjukkan lingkungan kelurga
memberikan keyakinan dalam beribadah, nilai budaya, sopan santun terhadap
orang yang lebih tua darinya dan keterampilan yang dimiliki anaknya.
Keadaan sekarang ini tingkat pendidikan dan keakraban orang tua dengan
anak di dalam keluarga sangat menyedihkan. Di mana keluarga sekarang
menganggap pendidikan itu tidak penting lagi bagi anaknya dan banyak terjadinya
perceraian, memukuli anaknya, mencabuli bahkan membunuh anaknya sendiri di
dalam keluarga. Keadaan yang disebutkan di atas memperlihatkan banyak orang
tua kurang memberi perhatian. Selain itu, prilaku anak di sekolah banyak yang
menyimpang. Terlihat pada kasus anak yang termuat pada Sindonews Pada 12
Maret 2015 mengenai “Anak SD yang tega memukuli temannya hingga tewas”.
Hal ini menunjukkan perbuatan memukuli teman ini merupakan tindakkan anak
yang memerlukan pantauan dari orang tua dan masyarakat agar tidak terjadi hal –
hal yang seperti ini. Dan orang tua juga harus memperhatikan aktivitas anaknya
dari mulai pergi ke sekolah sampai pulang sekolah, jam belajar, jam istirahat dan
waktu tidurnya sehingga anak tersebut dapat terawasi dengan baik.
Selain itu terdapat juga pada berita Mimbar Umum Pada 12 April 2015
mengenai “Seorang ibu tega meninggalkan anaknya di rumah dan ibunya pergi
namun di duga karena tidak dapat perhatian akhirnya anak tersebut nekat pergi
meninggalkan rumahnya”. Sama halnya di dalam berita Kompasiana Pada 18 Juni
2015 “Seorang ayah meninggalkan anaknya untuk pergi kerja, kemudian anaknya
dititipkan kepada neneknya namun karena kurangnya kasih sayang anak tersebut
meninggalkan rumah”. Dari kejadian di atas dapat diartikan bahwa keakraban
orang tua merupakan didikan bahwa anak kurang diberikan kasih sayang. Kondisi
yang demikian akan menjadi penghalang keakraban orang tua dengan anaknya,
ini berarti terganggu hubungan keduanya. Sementara hubungan yang harmonis
antara keduanya di dalam keluarga akan banyak berpengaruh terhadap
perkembangan anak baik secara fisik maupun psikis dan juga akan berpengaruh
terhadap karakter anaknya.
Pada Perpu No 1 Tahun 2016 yang mengatakan “ Ada dua hal penting
yang harus dilakukan terkait dengan perlindungan anak, Pertama urgensi
pemberatan hukum terhadap pelaku kejahatan seksual anak kedua adalah
pentingnya penguatan keluarga sebagai salah salah satu pilar perlindungan anak ”.
Hal ini juga sesuai dengan pasal 13 UU Perlindungan Anak disebutkan bahwa
“Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali dan pengasuh berhak
mendapatkan perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi ekonomi atau
seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan penganiayaan”. Sebab peran
orang tua itu selalu memberikan arahan, memantau, mengawasi dan membimbing
perkembangan anaknya karena keakraban orang tua dengan anak akan dapat
Untuk itu pembentukkan karakter bangsa harus dimulai sejak dini baik
oleh orang tua di rumah, masyarakat di lingkungan dan instansi–instansi lembaga
pendidikan.Dari beberapa kejadian yang telah dipaparkan di atas, menunjukkan
bahwasanya pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah tersebut
sangat dibutuhkan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak di inginkan sesuai yang
telah di paparkan di atas. Banyaknya karakter anak yg menyimpang pada zaman
sekarang ini menuntut orang tua lebih selektif lagi dalam menerapkan pendidikan
dan keakraban orang tua dengan anak agar anak memiliki karakter yang lebih baik
lagi.
Keadaan ini mendorong penulis melakukan penelitian dengan judul “
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Keakraban Orang Tua dengan Anak di
Rumah Terhadap Karakter Peserta Didik Di Kelas IV SDN 106811 Bandar
Setia”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pendidikan yang sangat dibutuhkan anak semakin terabaikan.
2. Masih rendahnya karakter siswa
3. Peranan keluaraga sebagai pendidik yang pertama bagi anak-anaknya
nampak semakin terabaikan.
4. Hubungan orang tua dengan anak menjadi sedikit merenggang sehingga
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, cukup banyak
masalah yang perlu diteliti. Karena terbatasnya waktu, tenaga serta sarana yang
tersedia, maka penulis membatasi masalah dengan meneliti hubungan tingkat
pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter
peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah
yang di teliti sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter
peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran
2016/2017 ?
2. Apakah terdapat hubungan keakraban orang tua dengan anak di rumah
terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia
Tahun Ajaran 2016/2017 ?
3. Apakah terdapat hubungan tingkat pendidikan dan keakraban orang tua
dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN
106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti memilki tujuan :
1. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap
karakter peserta didik di kelas IV SDN 106811 Bandar Setia Tahun Ajaran
2. Untuk mengetahui hubungan keakraban orang tua dengan anak di rumah
terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN 106811 Bandar Setia
Tahun Ajaran 2016/2017.
3. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan keakraban orang tua
dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik dikelas IV SDN
106811 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai
besarnya hubungan antara tingkat pendidikan dan keakraban orang tua
dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di kelas IV SDN
106811 Bandar Setia.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukkan bagi guru – guru SDN 106811 Bandar
Setia dalam membantu mengembangkan karakter anak di sekolah.
b. Sebagai bahan masukan, sumbangan fikiran dan referensi ilmiah
bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
c. Bagi peneliti, menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan
penyusunan laporan serta menambah pengetahuan tentang hubungan
pendidikan dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Dari hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan
orang tua terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia.
Dalam perhitungan korelasi antar variabel penelitian diperoleh koefisien
korelasi antara tingkat pendidikan orang tua terhadap karakter peserta didik
adalah sebesar �1 = −0.16 dan nilai ℎ� �� < �� , yakni -0.129 <
2.000. Artinya tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua tidak memiliki
hubungan dengan karakter peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keakraban orang tua
dengan anak di rumah terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 106811
Bandar Setia. Dalam perhitungan korelasi antar variabel penelitian diperoleh
koefisien korelasi antara keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap
karakter peserta didik adalah sebesar �1 = 0.000 dan nilai ℎ� �� > �� ,
yakni 4.323 > 2.000. Artinya semakin erat keakraban orang tua dengan anak
di rumah akan memiliki hubungan dengan karakter peserta didik yang positif
di SD Negeri 106811 Bandar Setia.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan
orang tua dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter
peserta didik di SD Negeri 106811 Bandar Setia. Dalam perhitungan korelasi
antar variabel penelitian diperoleh koefisien korelasi antara tingkat pendidikan
orang tua dan keakraban orang tua dengan anak di rumah terhadap karakter
peserta didik adalah sebesar 0.442 . Artinya semakin tinggi tingkat
pendidikan dan erat keakraban orang tua dengan anak di rumah akan memiliki
hubungan dengan karakter peserta didik yang positif di SD Negeri 106811
Bandar Setia.
5.2Saran
1. Bagi Orang Tua
Saran untuk orang tua harus semakin mempererat keakraban antara orang tua
dengan anak sehingga terjalin kehangatan yang akan mempengaruhi
pemikiran dan perilaku yang postif ( karakter dari anak) karena karakter itu
terjalin dari saling interaksi atau komunikasi yang baik antara orang tua
dengan anak.
2. Bagi Guru
Saling berkomunikasi antara guru dengan wali murid tentang hal-hal yang
terjadi dalam lingkungan sekolah. Sehingga orang tua juga bisa memantau
hal-hal yang dilakukan anak di lingkungan sekolah.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat memberikan prilaku yang baik dalam belajarnya
sehingga terbentuk karakter yang positif (baik). Dengan demikian siswa
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memilih sampel penelitian yang luas
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo.2014.Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Anisa.2014.Faktor yang Mempengaruhi Karakter dalam https://www.google.co.id/ search?q=faktor+yang+mempengaruhi+karakter&oq=faktor+yang+mempeng aruhi+ karakter. html Diakses 25 Oktober 2016, 13.25 WIB
Arikunto.2006. Metodologi Penelitian. Jakarta:Alfabeta
. 2013.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Budyatna dan Garniem, 2011.Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana
Depdiknas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Undang – Undang No 35 Tahun 2014
Djamarah, Bahri.Syaiful.2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fatchul, Mu’in. 2010. Pendidikan Karakter “kontruksi Teoretik & praktik.Jakarta: Rineka Cipta
Gordon, Thomas.1991. Menjadi Orang Tua Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Gunasa.2008. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana
Hasbullah. 2005. Dasar – Dasar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Helmawati.2014.Pendidikan Keluarga.Bandung: Rosda
Hurlock, B. Elizabeth.1999. Perkembangan Anak. Inggris: Erlangga.
Jaya.2010.Stastik Penelitian Untuk Pendidikan.Medan:Citapustaka Media Perintis
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga. Yogyakarta: Kencana.
Muhibbinsyah. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Mustari, Mohammad.2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Noor, Juliansyah.2011.Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana
Peraturan Presiden Republik Indonesia 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.2013.Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Purba, Edward & Yusnadi. 2015. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press.
Riduan. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung: Kencana
Rio.2011.Faktor yang Mempengaruhi Keakraban Orang Tua dengan Anak dalam http://rio-ronaldo.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-orang tua dengan anak. html Diakses 05 Desember 2016, 14.30 WIB
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sahlan dan prastyo.2012. Pendidikan Karakter.Bandung: Alfabeta
Said, Moh. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah. Surabaya: Jaring Pena.
Samani, Muchlas & Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sani, Abdullah. Ridwan.2011. Pendidikan Karakter Persantren. Bandung: Cita Pustaka.
Schaefer, Charles. 2000.Bagaimana Membimbing,Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif. Jakarta: Radar Jaya Offset.
Soelaemen, 2009. Fungsi Keluarga. Bandung:Kencana
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
V. Campbell dan R. Obligasi.2010.Faktor yang Mempengaruhi Karakter dalam http://www.google.co.id/2010/12/faktor-yang-mempengaruhi-pembentukkan karakter-sesorang.html. Diakses 25 Oktober 2016,13.25 WIB
Yudi, Latif.2 007.Pendidikan Karakter.Bandung: Rineka Cipta