• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) Cairan Fermentasi Kopi (Coffeaarabica L.) terhadap Kualitas Pupuk Organik Kulit Kopi sebagai Sumber Belajar Biologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) Cairan Fermentasi Kopi (Coffeaarabica L.) terhadap Kualitas Pupuk Organik Kulit Kopi sebagai Sumber Belajar Biologi"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENGGUNAAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) CAIRAN FERMENTASI KOPI (Coffea arabica L.) TERHADAP KUALITAS PUPUK ORGANIK KULIT KOPI SEBAGAI SUMBER

BELAJAR BIOLOGI

S K R I P S I

Oleh: WAHYUNI A 201110070311014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

PENGARUH PENGGUNAAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) CAIRAN FERMENTASI KOPI (Coffea arabica L.) TERHADAP KUALITAS PUPUK ORGANIK KULIT KOPI SEBAGAI SUMBER

BELAJAR BIOLOGI

S K R I P S I

Diajukan Kepada Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh: WAHYUNI A 201110070311014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya, Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang

dikerjakannya dan mendapat (siksa) dari

kejahatan yang diperbuat”

(QS. Al-Baqarah : 286)

“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang

mengajarkamu” (HR. Al- Thabrani)

Kupersembahkan karya yang telah kuperjuangkan Dengan penuh keikhlasan, kesabaran, tetesan keringat,

Hingga tetesan air mata ini kepada :

Kedua orang tuaku tercinta, Ibunda Sitti Fatimah dan Ayahanda Amir Sebagai wujud baktiku atas Segala, do’a, kasih sayang, Dan dukungan yang tiada hentinya mengiringi setiap langkahku…Hingga skripsi ini bisa terselesaikan.

Kakak-kakakku tercinta Hairil A, Hardianty A dan Adik-adikku Putry Ramadhani A, Arfian A, Dan untuk seluruh keluarga Serta orang-orang yang menyayangiku Terimakasih atas segala do’a, dukungan, nasihat dan

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia, kenikmatan, kesehatan, hidayah dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Mikroorganisme Lokal (Mol) Cairan Fermentasi Kopi (Coffea arabica L.) Terhadap Kualitas Pupuk Organik KulitKopi Sebagai Sumber Belajar Biologi” Penulisan skripsi ini digunakan untuk syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak memperoleh dukungan, bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagaipihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi. 3. Ibu Dra. Siti Zaenab, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah

memberikan bimbingan, pengalaman, pengarahan, motivasi dan dukungan.

4. Bapak Dr. Sukarsono, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan, pengarahan, dan nasihat yang tidak ternilai selama penyusunan skripsi ini.

(8)

viii

6. Orang tua Ibu Sitti Fatimah dan Ayah Amir, kakakku Hairil A, Hardianty A, serta adikku Putri Ramadhani A, dan Arfian A. Terimakasih atas segala

dukungan, semangat, kasih sayang dan do’a yang telah diberikan.

7. Sahabat-sahabatku tercinta Nela, Maya, Tika, Vera, Rahmawati, Wiwiyanti, Rianita dan Widya yang tak henti memberikan dukungan, bantuan tenaga semangat dan motivasi selama ini,

8. Teman-teman Ohana Biologi A dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan dukungan dan bantuan dalam proses pembuatan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat member manfaat kepada semua pihak, serta dapat memotivasi berkembangnya pemanfaatan limbah dan penelitian lebih lanjut. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan karya ini.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Malang, 24 Agustus 2016 Penulis,

(9)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 6

1.6 Definisi Istilah ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Umum tentang Kopi (Coffea Arabica L.) ... 8

1. Jenis-jenis Kopi ... 8

2. Proses Produksi Kopi PascaPanen ... 11

3. PotensiLimbah Kopi . ... 21

2.2 Kajian Umum tentang Pupuk Organik ... 22

2.3 Mikroba yang Terlibat dalam Perombakan Bahan Organik ... 29

2.4 Tinjauan tentang Sumber Belajar ... 31

2.5 Kerangka Konseptual ... 36

(10)

xii BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ... 38

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.3 Populasi dan Sampel ... 40

3.4 Jenis Variabel ... 41

3.5 Pelaksanaan Penelitian ... 42

1. Persiaapan Penelitian ... 42

2. Prosedur Penelitian ... 42

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 43

4. Tahap Pengamatan ... 43

5. Metode Pengumpulan data ... 45

3.6 Teknik dan Analisa Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 49

4.1.1 Pengaruh Pemberian berbagai Volume Mikroorganisme Lokal (MOL) Cairan Fermentasi Kopi ((Coffea Arabica L.) terhadap Kualitas Pupuk Organik Kulit Kopi ... 49

4.1.2 Volume Mikroorganisme Lokal (MOL) Cairan Fermentasi Kopi (Coffea Arabica L.) yang paling Efektif terhadap Kualitas Kulit Kopi ... 66

4.1.3 Hasil Penelitian Pengaruh Mikroorganisme Lokal (MOL) digunakan sebagai Sumber Belajar Biologi di SMA tentang Lingkungan ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Denah Rancangan Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Denah Rancangan Acak Lengkap ... 39

Tabel 3.3 Data Hasil Pengomposan selama 2 Minggu ... 45

Tabel 3.4 Rangkuman uji normalitas ... 46

Tabel 3.5 Hasil uji homogenitas ... 47

Tabel 3.6 Rangkuman uji duncan’s 5% ... 48

Tabel 4.1 Ringkasan Rerata pada H-7 ... 49

Tabel 4.2 Ringkasan Rerata pada H-14 ... 51

Tabel 4.3 Kerja Analisis 1 Arah pH H-7 ... 55

Tabel 4.4 Kerja Analisis 1 Arah pH-14 ... 55

Tabel 4.5 Kerja Analisis 1 Arah suhu H-7 ... 56

Tabel 4.6 Kerja Analisis 1 Arah Suhu H-14 ... 56

Tabel 4.7 Kerja Analisis 1 Arah pada Kadar air H-7 ... 58

Tabel 4.8 Kerja Analisis 1 Arah Kadar Air H-14 ... 58

Tabel 4.9 Kerja Analisis 1 arah Kandungan Nitrogen H-7 ... 59

Tabel 4.10 Kerja Analisis 1 Arah Kandungan nitrogen H-14... 59

Tabel 4.11 Kerja Analisis 1 Arah Kandungan Karbon H-7 ... 61

Tabel 4.12 Kerja Analisis 1 Arah Kandungan Karbon H-14 ... 61

Tabel 4.13 Kerja Analisis 1 Arah Rasio C/N H-7... 62

Tabel 4.14 Kerja Analisis 1 Arah Rasio C/N H-14... 62

Tabel 4.15 Hasil Notas u ji Duncan’s 5% nilai pH ... 67

Table 4.16 Hasil Notasi uji Duncan’s 5% nilai Kadar Air ... 68

Tabel 4.17 Hasil Notasi uji Duncan’s 5% nilai Suhu ... 69

Tabel 4.18 Hasil Notasi uji Duncan’s 5% nilai Nitrogen ... 69

Tabel 4.19 Hasil Notasi uji Duncan’s 5% nilai Karbon ... 70

(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LampiranHalaman

Lampiran 1 Uji Normalitas (Liliefors) ... 77

Lampiran 2 Uji Homogenitas (Bartlet) ... 91

Lampiran 3 Uji Duncans’s ... 121

Lampiran 4 Sumber Belajar Bentuk Artikel ... 134

Lampiran 5 Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X (Sepuluh) ... 140

Lampiran 6 Biro Skripsi ... 144

(14)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Afriadi, S.2013. Respon Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalarium) terhadap pemberian pupuk NPK dan Kompos kulit Kopi. Jurnal Online Agroteknologi USU;Medan

Ahmad, S.2010. Pemberdayaan Mikroorganisme Lokal sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Petani .jurnal online diakses 05 Mei 2015

Akhmad.2008. Konsep Sumber Belajar. Berita dan opini pendidikan online Anonym.2010. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Artikel

wsp-agro.com Diakses 05 Mei 2015

Bambang, S.2010. Pengaruh Waktu Pengomposan terhadap Rasio Unsur C/N

dan Jumlah Kadar air dalam Kompos. FMIPA UNNES; Jurnal ISSN

0853-0823.

Budi, N. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang.j Jurnal Integrasi Proses, No.2 Vol.5

Dirjen Perkebunan. 2006. Pemanfaatan Limbah Perkebunan. Dikutipdarihttp://ditjenbun.deptan.go.id/perbenpro/images/stories/Pdf/ped omanlimbahbuku-nop.pdf.DiaksesApril 2015

Gandul, 2010. Sejarah Kopi. http://sekilap.blog.com/ 2010/ 01/05/sejarah kopi/ diakses 06 Mei 2015

Isnaini, M. 2006. PertanianOrganik. KreasiWacana. Yogyakarta. Hal 247-248. Kemas, A. 1991. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: P.T Raja

Grafindo Persada.

Mukhlas S.2011.Belajar dan Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya: Surabaya Mulyono. 2014. Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga. PT.

Agromedia Pustaka ;Jakarta Selatan

Nursyakiah. 2014. Pemanfaatan Enceng Gondok Sebagai Bahan Pembuatan

Pupuk Kompos dengan Menggunakan Aktivaktor EM4 dan

Mol.Universitas Hasanuddin Makassar.

Nyoman P. Aryantha,dkk.2010. Kompos.Pusat Penelitian Antar Universitas Ilmu Hayati LPPM-ITB. Dept. Biologi - FMIPA-ITB.diakses dari

http://www.id.wikipedia.org/ Wiki/kompos.

Pujianto. 2007. Pemanfaatan kulit Buah Kopi dan Bahan Mineral sebagai Amelioran Tanah Alami. Jurnal Pelita Perkebunan.

Purwasasmita, M. 2009. Pemanfaatan Larutan MOL.

http://riefarm.blogspot.com/. Tanggal aksess April 2015

(15)

xvii

Rasti S.2008. Organisme Perombak Bahan Organik. Jurnal online (Disakses mei 2015)

Ridwansyah. 2005. Pengolahan Kopi. Jurnal teknologi pertanian universitas Sumatra Utara. Diakses April 2015

Rista. 2009. Poster dalam Pembelajara.online http/rista-pendidikan.blogspot.com Diakses Mei 2015

Rohmawati, D. 2011. Pembuatan Kompos dengan MOl Limba Organik. Jurdik Kimia. FMIPA UNY;

Sriharti., S. 2008Pemanfaatan Limbah Pisang Untuk Pembuatan Pupuk Kompos Menggunakan Kompos Rotary Drum. Prosising Seminar Nasional Bidang Teknik Kimia dan Tekstil, Yogyakarta,

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukrisno. 2013. Potensi dan Teknologi Diversifikasi Limba Kulit Kopi menjadi Produk Bermutu dan Bernilai tambah. Jurnal pusat penelitian kopi dan kakao

Supadma, dkk. 2008 Uji Formulasi Kualitas Pupuk Kompos Yang Bersumber Dari Sampah Organik Dengan Penambahan Limbah Ternak Ayam, Sapi, Babi Dan Tanaman Pahitan, Jurnal Bumi Lestari, 2008, 8(2), 113 – 121. Susilawati. 2008. Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora ) pada

media Kompos Lumpur Sungai. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya N0.2, Vol.4 Hal. 9-11.

Syaifudin, A dkk.2010. Pemberdayaan Mikroorganisme Lokal sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Petani. Universitas Negri Surabaya

Wahyu dkk, 2013.Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang dan Tanaman Mucuna bracteata sebagai Pupuk Kompos. Universitas Tanjungpura; Pontianak

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil kopi terbesar di dunia.Menurut data statistik (BPS, 2003). Selama lima tahun terakhir, Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara eksportir kopi setelah Brazil, Kolombia dan Vietnam. Besarnya produksi biji kopi di Indonesia tentunya menghasilkan limbah kulit kopi yang semakin besar pula. Besarnya limbah kulit kopi yang dihasilkan perkebunan ataupun pabrik biji kopi yang jika tidak dimanfaatkan akan terbuang dan menimbulkan pencemaraan. Limbah padat buah kulit kopi belum dimanfaatkan secara optimal, padahal memiliki kadar bahan organik dan unsur hara yang dapat memperbaik istruktur tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk penanganan jumlah limbah kulit kopi yang semakin meningkat yaitu pengplahan limbah kulit kopi menjadi kompos. Dalam 1 Ha area pertanian kopi akan memproduksi limbah kering sebesar 530kg (Dirjen Perkebunan, 2006).

(17)

2

Beberapa pabrik dari daerah tersebut yaitu PT. Toarco Jaya dan PT. Sulotco Jaya Abadi yang berada pada daerah Tana Toraja dan Toraja utara hanya memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai pakan dengan campuran berbagai bahan untuk hewan ternak mereka. Dalam hal ini warga setempat dan para petani kopi belum memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai bahan pupuk organik.

Pada saat ini para petani menggunakan pupuk anorganik dari pada pupuk organik. Penggunaan pupuk anorganik (pupuk kimia) dalam jangka panjang menyebabkan kadar bahan organik tanah menurun, struktur tanah rusak, dan pencemaran lingkungan. Hal ini jika terus berlanjut akan menurunkan kualitas tanah dan kesehatan lingkungan (Isnaini, 2006). Penggunaan pupuk kimia anorganik yang terus menerus tanpa diimbangi dengan penggunaan pupuk organik telah mendegradasi lahan pertanian. Salah satu dampak negatif yang diakibatkan oleh pupuk anorganik adalah dengan adanya degradasi lahan yaitu penurunan jumlah produksi pada pertanian (Afriadi S, 2013).

Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, atau yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Peraturan Mentan, No.2/pert/HK.060/2/2006). Limbah kopi merupakan salah satu contoh pupuk organik. Limbah kulit buah kopi memiliki kadar bahan organik dan unsur hara yang memungkinkan untuk memperbaiki sifat tanah. Limbah kulit buah hasil pengolahan basah umumnya belum dimanfaatkan secara optimal oleh para petani

sehingga mencemari lingkungan karena menurunkan kualitas air sungai,

(18)

3

kulit buah kopi tersebut memiliki kadar bahan organik dan unsur hara yang

memungkinkan untuk memperbaiki sifat tanah(Pujianto, 2007).

Hasil penelitian Baon JB (2005): dalam Pujianto (2007). menunjukkan

bahwa kadar C-organik kulit buah kopi adalah 45,3%, kadar nitrogen 2,98%,

fosfor 0,18%, dan kalium 2,26%. Selain itu, kulit buah kopi juga mengandung

unsur Ca, Mg, Mn, Fe, Cu dan Zn. Dengan proses tertentu, limbah kulit buah

kopi dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai amelioran tanah utuk

meningkatkan daya dukung tanah bagi pertumbuhan dan produksi tanaman.

Pemanfaatan limbah tersebut diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah,

meningkatkan produksi, mengurangi pencemaran, meningkatkan nilai tambah.

Pada Penelitian Sri Haryani (2015) diketahui bahwa pada limbah kulit kopi terdapat kandungan unsur nitogen sebesar 0,18%. Sedangkan jumlah unsur kalium yang terdapat pada limbah kuli kopi setelah dianalisi sebesar 0,52%.

Solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan pupuk organik yang tepat, salah satu alternatif yaitu dengan menggunakan kulit kopi sebagai pupuk organik. Oleh karena itu perlu adanya tambahan mikroorganisme lokal (MOL) pada pupuk kulit kopi sehingga dapat mempengaruhi unsur tanah yang nantinya dapat memberikan pengaruh nyata terhadap dekomposisi tersebut.

(19)

4

meningkatkan nilai tambah limbah, serta mengurangi pencemaran lingkungan. Menurut Purwasasmita (2009) larutan MOL mengandung unsur hara makro, mikro, dan mengandung mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan agen pengendali hama dan penyakit tanaman sehingga baik digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik. Penggunaan mikroorganisme lokal (MOL) dengan campuran pupuk padat dapat dijadikan sebagai alternatif penunjang kebutuhan unsur hara dalam tanah.

Menurut Amalia (2008), cara membuat MOL sangat mudah, semua yang ada disekitar kita dapat dipakai semua bahan dicampur dengan larutan yang mengandung glukosa seperti air gula atau air kelapa, lalu ditutup dengan kertas dan dibiarkan selama 7 hari setelah itu digunakan untuk menyemprot di sawah atau di kebun. MOL yang digunakan kali ini adalah cairan hasil fermentasi buah kopi, yang telah direndam selama 24-36 jam. Proses fermentasi terjadi dengan bantuan jasad renik (Saccharomyces) yang disebut sebagai proses peragian dan pemeraman.Keunggulan penggunaan MOL yang paling utama adalah murah bahkan tanpa biaya. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar.

Dari latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) Cairan Fermentasi Kopi (Coffea arabica L.) terhadap Kualitas Pupuk Organik Kulit Kopi sebagai

Sumber Belajar Biologi”

1.2 Rumusan Maslah

(20)

5

1. Adakah pengaruh pemberian berbagai volume mikroorganisme lokal (MOL) cairan fermentasi kopi (Coffea arabica L.) terhadap kualitas pupuk organik kulit kopi?

2. Pada volume berapa penggunaaan Mikroorganisme Lokal (MOL) cairan fermentasi kopi (Coffea arabica L.) yang paling efektif terhadap kualitas pupuk organik kulit kopi?

3. Bagaimanakah hasil penelitian pengaruh mikroorganisme lokal (MOL) dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi di SMA dalam bentuk artikel?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai volume Mikroorganisme Lokal (MOL) cairan fermentasi kopi (Coffea arabica L.) terhadap kualitas pupuk kulit kopi.

2. Untuk mengamati pada volume berapakah penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) cairan fermentasi kopi (Coffea arabica L.) yang paling efektif terhadap pupuk kulit kopi.

3. Untuk memberikan pembelajaran bagi siswa SMA teknik pengolahan limbah agar dapat dimanfaatkan pada lingkungan sekitar.

1.4 Manfaat Penelitian

(21)

6

1. Secara Teoritis

Menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi penulis pada pengetahuan tentang efek mikroorganisme lokal (MOL) cairan fermentasi kopi untuk proses pengomposan limbah padat kulit kopi sekaligus mengetahui lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pengomposan limbah padat kulit kopi.

2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti lain : (1) sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait kualitas pupuk organik yang dihasilkan dari penggunaan Mikroorganisme Lokal dari cairan fermentasi sebagai bioindikator, (2) sebagai dasar untuk melakukan penelitian tentang pengaruh Mikroorganisme Lokal cairan terhadap penguraian limbah organik.

b. Bagi masyarakat : (1) memberikan informasi kepada masyarakat dalam meningkatkan manfaat limbah kulit kopi agar dapat digunakan sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh para petani sebagai pupuk, (2) mendukung pemanfaat cairan hasil fermentasi kopi agar dapat digunakan sebagai limbah organik. Karena limbah hasil pertanian dapat meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan.

1.5 Batasan Penelitian

(22)

7

1. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk ini adalah limba kulit kopi Arabika,

2. Cairan MOL yang digunakan adalah cairan hasil fermentasi kopi selama 24-36 jam. Sampel tersebut di ambil pada PT. Sulotco Jaya Abadi di Tana Toraja Sul-sel.

1.6 Defenisi Istilah

Berikut adlah defenisi dri istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kulit kopi adalah hasil buangan yang didapatkan dari hasil pulping (pemisah kulit luar dengan bagian daging) (Anonymous. 2012).

2. MOL (mikroorganisme lokal) merupakan larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari sumberdaya yang tersedia setempat yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang bisa diternakkan, yang berfungsi sebagai starter dalam pembuatan bokasi atau kompos(Ahmad, 2010).

3. Cairan fermentasi kulit kopi adalah air hasil rendaman daging kopi selama 24-36 jam, dimana selama proses tersebut dibantu dengan jasad renik.

4. Limbah adalah sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. (PP No. 18 Tahun 1999 Jo PP 85/1999).

Gambar

Gambar 4.2 Grafik Ringkasan Rerata H-14 ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil percobaan menunjukan bahwa nilai stabilitas campuran AC-WC dengan tambahan LDPE cenderung menurun dengan bertambahnya kadar aspal hal ini disebabkan semakin

Sedangkan penelitian di Indonesia oleh Siregar dan Utama (2005) menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan natural logaritma nilai pasar ekuitas perusahaan

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial current ratio, debt ratio, net profit margin, dan return on equity berpengaruh terhadap

Pada Gambar 2 Di atas terlihat jelas bahwa terdapat interaksi atau berasosiasi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal matematis siswa, sehingga pada

Dan maksud dari perkataan ini baha khalaf  lebih paham dari para sahabat dalam masalah apa# (maksud mereka) yaitu dalam masalah asma as sifat @ yang padahal ini merupakan ilmu

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN