• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan mengurangi resiko terjadinya infeksi pada tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh CDC (Center of Diseases Control) dilaporkan bahwa untuk mengurangi tingkat infeksi secara keseluruhan dan mengurangi perpindahan organisme yang kebal terhadap mikroba, cara yang paling baik adalah dengan menjaga kebersihan tangan, karena tangan merupakan perantara masuknya mikroba yang baik ke dalam tubuh. Terdapat banyak cara sederhana untuk membersihkan tangan seperti menggunakan sabun dengan air, sapu tangan dan lain-lain. Namun seiring dengan semakin dinamisnya kehidupan manusia modern yang menuntut serba praktis dan dengan semakin berkembangnya teknologi, maka cara untuk membersihkan tangan pun berkembang, yaitu dengan cara menggunakan cairan pembersih tangan yang

mengandung antiseptik atau dikenal dengan nama hand sanitizer yang sudah tersedia dalam berbagai kemasan dan merek di pasaran. Dalam beberapa hasil penelitian terbukti bahwa hand sanitizer sangat efektif untuk mengurangi insidensi penyakit gangguan pencernaan (Sandora TJ, et al. 2004). Juga dilaporkan bahwa hand sanitizer efektif untuk mengurangi angka tidak masuk sekolah pada anak-anak sekolah(Hammond B, et al. 2000).

(2)

2

1999) disamping itu alkohol bersifat mudah terbakar dan pada pemakaian berulang menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit. Golongan fenol yang digunakan dalam sediaaan antiseptik tangan adalah triklosan. Keuntungan triklosan dibandingkan fenol adalah kurang korosif. Kadar triklosan yang digunakan sebagai antiseptik adalah 0.05% sampai dengan 2% (Block, 2001).

Berdasarkan komposisi sediaan hand sanitizer yang memiliki banyak efek samping yang merugikan seperti: iritasi, kekeringan, dan mudah terbakar, maka banyak diciptakan produk-produk topikal berbahan aktif dari bahan alam. Terdapat beberapa kelebihan sediaan yang berasal dari bahan alam, sediaan hand sanitizer yang berasal dari bahan alam lebih aman untuk digunakan, tidak mengandung zat kimia berbahaya, tidak merusak pernafasan, dan aman untuk anak-anak. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai alternatif dari penggunaan bahan aktif alkohol adalah minyak atsiri yang akhir-akhir ini menarik perhatian dunia, hal ini dikarenakan minyak atsiri dari beberapa tanaman terbukti bersifat aktif biologis sebagai antibakteri dan anti jamur termasuk minyak atsiri daun jeruk nipis.

Dilaporkan bahwa hasil uji aktivitas antibakteri minyak atsiri daun Jeruk nipis dengan konsentrasi 1% , 10%, dan 20% v/v menunjukan bahwa minyak atsiri daun Jeruk nipis memiliki daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli ( L. J.Reddy, et al., 2012).

Minyak atsiri atau disebut juga volatil oil atau essential oil adalah istilah yang digunakan untuk minyak mudah menguap yang diperoleh dari dalam tanaman (daun, bunga, buah, kulit batang dan akar). Minyak atsiri ini memiliki sifat yang tidak larut dengan air. Saat ini telah berkembang sistem mikroemulsi, sehingga bahan minyak-minyakan yang bersifat sukar bercampur dengan air termasuk minyak atsiri, jika dicampur dengan menggunakan sistem mikroemulsi ini hasilnya akan tampak seperti larutan .

(3)

3

menurunkan tegangan antar muka fasa air dan fasa minyak yang sangat rendah sehingga akan menstabilkan sistem (Prince, 1977).

Pada penelitian ini akan dikembangkan formulasi hand sanitizer dengan bahan aktif minyak atsiri daun jeruk nipis. Agar sediaan hand sanitizer berbahan baku minyak atsiri daun jeruk nipis ini menjadi lebih aseptable maka pada penelitian ini akan dibuat dalam bentuk sediaan mikroemulsi. Selanjutnya untuk menguji efektifitas hand sanitizer sebagai antibakteri, digunakan bakteri Escherichia coli, sedangkan sebagai pembanding sediaan hand sanitizer dipilih salah satu hand sanitizer yang sudah beredar di pasaran. Untuk penentuan konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis yang dipakai pada formula ini disesuaikan dengan penelitian sebelumnya, yakni pada kadar 1%, 10% dan 20%.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Apakah sediaan Hand sanitizer minyak atsiri daun jeruk nipis bentuk mikroemulsi memiliki aktivitas sebagai antibakteri ?

1.2Tujuan penelitian 1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah formulasi Hand sanitizer minyak atsiri daun jeruk nipis bentuk mikroemulsi mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh kadar minyak atsiri daun jeruk nipis ( 1%, 10% dan 20% ) dalam formula hand sanitizer bentuk mikroemulsi yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro.

(4)

4

1.3Manfaat Penelitian Bagi Peneliti:

Untuk memberikan informasi yang tepat tentang konsentrasi bahan aktif minyak atsiri tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang digunakan pada sediaan Hand sanitizer dalam mikroemulsi.

Bagi Institusi:

Untuk memberikan rekomendasi pada institusi mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk lebih dikembangkan mengenai penelitian sediaan Hand sanitizer dalam mikroemulsi minyak atisri daun Citrus aurantifolia

Bagi Masyarakat:

(5)

SKRIPSI

MAUIDHOTUL HASANAH

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND

SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK

ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (

Citrus aurantifolia

)

TERHADAP

Escherichia coli

SECARA

IN VITRO

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(6)

Lembar Pengesahan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh:

MAUIDHOTUL HASANAH 09040085

Disetujui Oleh:

Pembimbing II

Siti Rofida, M.Farm.,Apt. NIP UMM: 114.0804.040453 Pembimbing I

(7)

Lembar Pengujian

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 24 April 2014

Oleh:

MAUIDHOTUL HASANAH 09040085

Disetujui oleh:

Penguji I Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah M. Kes., Apt. Siti Rofida,S.Si. M.farm. Apt. NIP UMM: 114.0704.00448 NIP UMM: 11408040453

Penguji III Penguji IV

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM BENTUK MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA INVITRO” Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. Selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan saran, dukungan, selama penelitian.

2. Ibu Siti Rofida M.Farm., Apt. Selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, saran, dukungan, serta meluangkan waktu dan tenaganya selama penelitian.

3. Kedua Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan, Do’a, semangat, serta dukungan baik moral maupun material sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Para dosen yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Para sahabat dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan serta do’a dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan mendukung dan mendukung penulis selama penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari dari sempurna, namun

penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfa’at bagi

perkembangan Ilmu pengetahuan umumnya dan Ilmu farmasi khusunya.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi Wabarokatuh

(9)

RINGKASAN

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus

aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

Mauidhotul Hasanah

Menjaga kebersihan tangan merupakan salah satu cara untuk mengurangi tingkat infeksi secara keseluruhan dan mengurangi perpindahan organisme yang kebal terhadap mikroba, salah satu cara untuk membersihkan tangan yaitu dengan memakai sediaan Hand sanitizer. Bahan antiseptik yang digunakan dalam formula sediaan hand sanitizer adalah dari golongan alkohol dan dari jenis disinfektan yang diketahui dapat melarutkan lapisan lemak dan kulit. Maka dibuat sediaan hand sanitizer dengan bahan aktif yang berasal dari alam, yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri dari beberapa tanaman terbukti bersifat aktif biologis sebagai antibakteri dan anti jamur, salah satu contohnya adalah minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang telah terbukti pada penelitian sebelumnya efektif sebagai antibakteri. Minyak atsiri memiliki sifat yang sukar larut dalam air, dimana dalam penelitian ini akan dibuat sediaan hand sanitizer dengan menggunakan pelarut air, sehingga formula dibuat dalam mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis terhadap Escherichia coli dalam sediaan mikroemulsi. Kadar minyak atsiri yang digunakan pada penelitian ini adalah 1%, 10% dan 20%. Minyak atsiri diperoleh dari daun segar tanaman nilam dengan cara destilasi air dan uap.

Hasil penelitian dilakukan dengan beberapa uji karakteristik fisik, seperti uji organoleptis, uji pH, Uji viskositas, Uji Bobot jenis, dan Uji pemisahan fase. Dari hasil uji karakteristik fisik ini didapatkan sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis yang memiliki bentuk cairan yang jernih transparan, bau segar khas jeruk dan berwarna kuning keemasan. Pada hasil Uji aseptabilitas sediaan menunjukkan bahwa pada Formula III dengan konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebesar 20% adalah formula yang paling memenuhi kriteria aseptabilitas dari sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) karena sediaan mikroemulsi pada Formula III memiliki nilai yang paling banyak dalam hal kemudahan untuk dicuci atau dibersihkan meskipun tanpa menggunakan sabun, memiliki aroma yang kuat (segar khas jeruk), serta tidak menimbulkan rasa lengket pada telapak tangan saat digunakan.

(10)

ABSTRAK

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

Bahan antiseptik yang digunakan dalam produk hand sanitizer yang beredar dipasaran adalah dari golongan alkohol, yang diketahui dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit. Dilaporkan bahwa minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai aktifitas antibakteri, sehingga dikembangkan sediaan hand sanitizer dengan bahan aktif minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dalam bentuk mikroemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis terhadap Escherichia coli dalam sediaan mikroemulsi. Kadar minyak atsiri yang digunakan pada penelitian ini adalah 1%, 10% dan 20%. Aktivitas antibakteri diuji secara In vitro dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis dengan konsentrasi minyak atsiri 10% (p = 0.033 < 0.05) dan 20% (p = 0.001 < 0.05) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.

(11)

ABSTRACT

THE ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF HAND SANITIZER PREPARATION IN THE AETHERIC OIL MICROEMULSION OF

CITRUS LEAVES (Citrus aurantifolia) TO THE Escherichia Coli IN VITRO

The materials used in antiseptic hand sanitize products on the market are from the class of the type of alcohol, which is known to dissolve the layer of fat and sebum on the skin. It was reported that the leaf essential oil of lime (Citrus aurantifolia) has antibacterial activity, so that we will develop the essential oil of lemon leaves (Citrus aurantifolia) in the form of a micro emulsion. This study aims to determine the effect of the concentration of the essential oil of lemon leaves against Escherichia coli in the preparation of micro emulsion. Levels of essential oils used in this study were 1%, 10% and 20%. Antibacterial activity was tested in vitro using the disc diffusion method. The results Showed that the leaf essential oil of lemon essential oil micro emulsion preparation at a concentration of 10% (p = 0.033 < 0.05) and 20% (p = 0.001 < 0.05) has antibacterial activity against Escherichia coli.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar belakang ... 1

1.2Tujuan Penelitian ... 3

1.2.1 Tujuan Umum ... 3

1.2.2 Tujuan Khusus ... 3

1.3Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Umum Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) ... 5

2.1.1 Taksonomi Tanaman Jeruk Nipis ... 5

2.1.2 Morfologi Daun Jeruk nipis ... 6

2.1.3 Kandunagan dan kegunaan ... 6

2.2Tinjauan Tentang Minyak Atsiri ... 6

2.2.1 Pengertian ... 6

2.2.2 Susunan Kimia Minyak Atsiri ... 7

2.2.3 Cara mendapatkan minyak atsiri ... 7

(13)

2.3.1 Bahan formula dasar sediaan Hand Sanitizer dalam

Mikroemulsi ... 10

2.4Tinjauan tentang bahan Formula ... 11

2.4.1 Propilenglikol ... 11

2.4.2 Tween 80 ... 11

2.4.3 Sorbitol ... 11

2.4.4 Aquadestilata ... 11

2.5Tinjauan tentang Mikroemulsi ... 12

2.5.1 Pengertian ... 12

2.5.2 Kelebihan Mikroemulsi ... 13

2.5.3 Sifat Fisika Mikroemulsi ... 13

2.5.4 Faktor yang mempengaruhi pembentukan Mikroemulsi ... 14

2.5.5 Pembentukan Mikroemulsi ... 16

2.6Tinjauan tentang Mikrozid Af ... 17

2.7Tinjauan Evaluasi Daya Antimikroba ………. 18

2.7.1 Uji Aktivitas Antibakteri Secara In Vitro ... 18

2.7.2 Metode pengujian antimikroba ... 18

2.8 Tinjauan tentang Escherichia Coli ……… 21

2.8.1 Taksonomi Escherichia coli ………. 21

2.8.2 Morfologi dan Identifikasi Escherichia coli ……….. 21

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1Kerangka konseptual ... 25

3.2Uraian kerangka konseptual ... 26

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1Rancangan penelitian ... 27

4.1.1 Desain Penelitian ... 27

4.2Tempat dan waktu penelitian ... 27

4.3Konsentrasi bahan uji ... 28

4.4Bahan dan alat penelitian ... 28

4.4.1 Bahan penelitian ... 28

(14)

4.4.3 Bahan untuk uji daya antibakteri... 28

4.4.4 Alat penelitian ... 29

4.5Variabel penelitian ... 29

4.5.1 Variabel bebas ... 29

4.5.2 Variabel tergantung ... 29

4.6Definisi operasional ... 29

4.7Prosedur kerja... 30

4.7.1 Rancangan formula sediaan hand sanitizer bentuk mikroemulsi ... 30

4.8Pembuatan sediaan hand sanitizer bentuk mikroemulsi... 31

4.9Penyiapan bakteri uji ... 32

4.9.1 Pembuatan media NA dan sterilisasi ... 32

4.9.2 Pembuatan media Nutrient Broth dan Sterilisasi ... 32

4.9.3 Pembuatan suspensi bakteri Escherichia Coli ... 32

4.10Evaluasi sediaan hand sanitizer bentuk mikroemulsi ... 33

4.11Prosedur kerja uji produk hand sanitizer bentuk mikroemulsi ... 34

4.12Analisis data ... 34

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Pemeriksaan Kualitatif Minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 35

5.1.1 Pemeriksaan Organoleptis ... 35

5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dalam mikroemulsi ... 35

5.2.1 Hasil Pengamatan Organoleptis ... 35

5.2.2 Hasil Pengukuran pH sediaan ... 36

5.2.3 Hasil Pengukuran Viskositas (dpAs) Sediaan Mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia)... 37

5.2.4 Hasil Pengukuran Bobot Jenis Sediaan ... 39

5.2.5 Hasil Pengukuran Uji Pemisahan fase ... 40

5.3 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ... 41

(15)

5.5 Analisi Data ... 45

BAB 6 PEMBAHASAN ... 47

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 53

7.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Rancangan Formula sediaan handsanitizer

bentuk Mikroemulsi ... 30 5.1 Hasil pengukuran pH Sediaan Mikroemulsi Minyak atsiri daun

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 36 5.2 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan mikroemulsi Minyak atsiri

daun Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 38

5.3 Hasil pengukuran Bobot jenis Sediaan mikroemulsi Minyak atsiri

daun Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 39

5.4 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan Mikroemulsi

Minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 41 5.5 Hasil Pengukuran (mm) diameter zona hambat pertumbuhan

Escherichia Coli terhadap sediaan Minyak atsiri daun jeruk nipis

dalam mikroemulsi ... 43 5.6 Hasil pengukuran (mm) diameter zona hambat pertumbuhan

Eschericia coli terhadap Minyak atsiri daun jeruk nipis

(Citrus aurantifolia) ... 44 5.7 Hasil uji Anava data Zona hambat sediaan minyak atsiri daun

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) ... 6

2.2 Tipe sistem dispersi mikroemulsi ... 13

2.3 Bakteri Escherichia coli ... 22

3.1 Kerangka konseptual sediaan minyak atsiri daun jeruk nipis ... 25

4.1 Prosedur kerja uji sediaan minyak atsiri daun jeruk nipis ... 27

4.2 Bagan pembuatan formulasi sediaan Hand sanitizer dalam mikroemulsi. ... 31

5.1 Minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 35

5.2 Sediaan mikroemulsi Minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 36

5.3 Histogram harga pH formula I (1%), Formula II (10%), dan Formula III (20%) Sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 37

5.4 Histogram harga Viskositas (dpAs) formula I (1%), formula II (10%), dan formula III (20%) Sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis(Citrus aurantifolia) ... 38

5.5 Hasil Pengukuran Bobot jenis sediaan Minyak atsiri daun Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 39

5.6 Hasil pengukuran Uji Freeze and thaw Sediaan minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 40

5.7 Hasil pengukuran Uji sentrifugasi Sediaan mikroemulsi minyak atsiridaun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ... 40

5.8 Histogram Parameter aseptabilitas (%) sediaan formula I (1%), formula II (10%), dan formula III (20%) Sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia)... 42

5.9 Uji difusi cakram dari bakteri Eschericia coli ... 43

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 59

2 Surat Pernyataan bebas plagiasi ... 60

3

Surat Keterangan Determinasi Bahan ... 61

4 Perhitungan Bobot Jenis mikroemulsi minyak atsiri daun Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ………... 62

5 Surat Keterangan Penelitian ... 63

6 Tabel Oneway Anava ... 64

7 Daftar F Tabel ... 67

8 Gambar Peralatan ... 68

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Adams DJ. 2004. Fungal Cell Wall Chitinases and Glucanases. Microbiology. 150: 2024- 2035

Agoes, G., 2012. Sediaan Farmasi Likuida-semisolida. Edisi ke-1, Bandung: ITB, hal 178-188

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, Mikrozid Af Liquid Disinfectant.

http://www.gompels.co.uk/mikrozid -af-liquid-disinfectant-10ltr.html. Diakses pada tanggal 8 mei 2014

Anonim, Penetapan Kekentalan (Viskositas). http://end-akfar.blogspot.com/2007/04/viskositas.html . Diakses pada tanggal 20 januari 2014

Ariyanti D, Suryadi H, dan Radji M., 2007. Uji Efektivitas Antimikroba beberapa Merek Dagang Pembersih tangan Antiseptik.Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. IV, No. 1 , p. 1-6

Astarini, N.P.F., Burhan, R.Y.P., dan Zetra, Y., 2010. Minyak Atsiri dari Kulit buah Citrus grandis, Citrus aurantium (L.) dan Citrus aurantifolia (Rutaceae) sebagai senyawa Antibakteri dan Insektisida. http://www.digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13463-Paper.pdf. Diakses pada tanggal 15 juli 2013

Bakan, J.A. 1995. Microemulsion. Dalam. Swarbrick, J., J.C. Boylan (eds.). 1995. Encyclopedia of pharmaceutical technology. Volume Marcel Dekker Inc, New York: 335-369

Benjamin, DT, 2010. introduction to handsanitizers

Block LH. 1989. Emulsions and Microemulsions. Dalam: Lieberman, HA, MM Rieger and GS Banker, eds. Pharmaceutical Dosage Forms: Diperse systems. Vol.2. Marcel Dekker Inc., New York: 335-368

Block, S. 2001. Disinfection, Sterilization and Preservation 4th Edition. Williams and Wilkins.P

British Pharmacopoeia. (2009). British Pharmacopoeia, Volume I. London: Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA). Page 1331

(20)

Caldwell A. 2011. The Effects of Ultraviolet Light on Bacterial Growth,

http://www.ehow.com/facts_5871403_effects-ultraviolet-light-bacterial-growth.html. Diakses pada 15 juli 2013

Carlfors, J.I., Blute,V. Schmidt, 1991. Lidocaine in microemulsion- a dermal delivery system, J. Disp. Science. Technology

CDC, 2009. hand sanitizer ingredients. http://www.hand-sanitizer-dispenserreview.com/hand-sanitizer-ingredients.htm. Diakses tanggal 15 Juli 2013

Dalimarta setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor: TrubusAgriwidya

DEPKES RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Dryer, D. L., et al., 1998. “Testing a New Alcohol Free Hand Sanitizer to Combat Infection”. AORN Journal, Vol. 68, No. 4, p. 239 – 251 Dwidjoseputro. 1978. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Eccleston, G.M., 1994. Microemulsions. in: Swarbrick, J., Boylan, J.C. (Ed), Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, vol. 9. Marcel Dekker Inc., New York, 375–42

Entjang, Indah. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademik Keperawatan.PT Citra Aditya Bakti: Bandung

Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Genaro, R. A. 1990. Remington’s Pharmaceutical Science. 18th ed. Macle Printing Company, Easton-Pennsilva, USA

Gennaro, A.R. 1995. Remington: The Science and Practice of Pharmacy, Vol. II. Mack Publishing Company, Pennsylvanis. P. 1263 –1270

Ghosh, P.K. and Murthy, R.S. 2006. Microemulsions: A potential drug delivery system. Current. Drug Delivery

Guenther, E. 1972. The production of essential oils: methods of distillation, enfleurage, maceration, and extraction with volatile solvents. In: Guenther, E. (ed.). The essential oils. History-origin in plants. production analysis. Vol. 1:85-188. Krieger Publ. Co., Malabar, FL

Guenther, E. (1987). The Essential Oils. Terjemahan. Ketaren, R.S. (1990). Minyak Atsiri. Jilid II. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Hal. 103

(21)

Jatmika, A., 1998, Aplikasi Enzim Lipase dalam Pengolahan Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit Untuk Produk Pangan, Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 6 (1) : 31 - 37

Jawetz. E ; J.L Melnick dan E.A Adelberg., 1982. Mikrobiologi untuk Profesi

Jawetz E, Melnick JL., Adelberg EA, 2007, Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, edisi 23, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Jawetz M; Adelberg’s. Mikrobiologi Kedokteran. edisi 23. Alih Bahasa: Huriwati Hartanto dkk. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran ECG. 2005

Karsinah, Lucky H.M., Suharto, dan Mardiastuti H.W. 1994. Batang Negatif Gram dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara. hal. 161-162

Lachman, L., Lieberman, Herbert A., Kanig & Joseph L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Terjemahan dari The Theory and Practise of Industrial Pharmacy, oleh Suyatmi, Siti. UI-Press. Jakarta: 1029-10901

Lawrence ,M. Jayne and Rees, Gareth D. 2000. Microemulsion-based media as Novel Drug Delivery Systems. Advanced Drug DeliveryReviews. 45:1:89-121

Liu P, Yuen Y, Hsiao H M, Jaykus L A, Moe C, 2010. Effectiveness of LiquidSoap and Hand Sanitizer against Norwalk Virus on Contaminated Hands.Appl Environ Microbiol. 2010 January; 76(2): 394–399

Lutony, T.L. & Rahmayati, Y. (1994). Produksi Dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta:Penerbit Penebar Swadaya. Hal. 79 – 82

Maryani, H. 2003. Minyak Cinta : Terapi Aroma Peningkat Gairah Seksual, Penerbit Buku Agromedia Pustaka, Jakarta:8, 13-14

McDonnell, G.,and A.D.Russell, 1999. Antiseptics and disinfectants: activity,action, and resistance. Clin. Microbiol. Rev. 12:147-179 Maya, L. 2006. Pembuatan Sediaan Mikroemulsi dari Minyak Buah Merah

(Pandanus coroideus). Skripsi Program Sarjana Farmasi, FMIPA-UI. Depok.

Moulik, S.P. and Mukherjee, K. 1996. On the versatile surfactant aerosol-OT: Its physicochemical and surface chemical behaviors and uses. Proc. Indian Natl. Sci. acad.

(22)

Nornoo, A.O., Osborne, D.W., Chow, D.S.L. 2008. Cremophor-free intravenous microemulsions for paclitaxel. International Journal of Pharmaceutics. 349. 108–116

Nurwantoro dan Djarijah, Abbas S. Mikrobiologi Pangan Hewan Nabati. Yogyakarta: Kanisius.1997

Pickering, A.J., Davis, J., Boehm, A., 2011. Alcoholbasedhandsanitizer,

http://alcoholbasedhandsanitizer.com/various-choiceof-hand-sanitizer-ingredients. Diakses tanggal 15 Juli 2013

Prince, Leon M, 1977, Microemulsion Theory and Practice, Academic Press, INC, London, 7-10, 44-47

Radji M, et al.2007.”Uji Evektifitas Antimikroba Beberapa Merek Dagang Pembersih Tangan Antiseptik”.Majalah Ilmu Kefarmasian IV

Rahmawati, J. 2003. Percobaan Pendahuluan Pembuatan Sedian Mikroemulsi dengan Gameksan sebagai Model Obal. Skripsi Program Sarjana Farmasi, FMIPA-UI. Depok

Reddy, J. L., et al., 2012. “Evaluation of Antibacterial & Antioxidant Activities of The Leaf Essential Oil & Leaf Extracts of Citrus Aurantifoli”. Asian Journal of Biochemical and Pharmaceutical Research, Vol. 2, No.2

Rowe, R.C., Sheskey P.J., Weller, P.J., 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipient, Sixth Edition. London: The Pharmaucetical Press and The American Pharmaucetical Assosiation

Sandora TJ, Taveras EM, Shih MC, Resnick EA, Lee GM, Rossdegnand D, et al. Hand sanitizer reduces illness transmission in the home (abstract 106). In: Abstracts of the 42nd annual meeting of the infectious Disease Societi of America; Boston Massachusetts; 2004 Sept 30-0ct 3. Alexandria(VA): Infectious Disease Societi of America; 2004.

Setiadi, T.2004. Budidaya Jeruk Asam di Kebun dan Pot. Jakarta: Penebar swadaya

Soemarno.2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Akademik Analis Kesehatan: Yogyakarta

Supardi, dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan Produk Pangan. Bandung: Penerbit Alumni

(23)

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubemur Bengkulu.. Nomor 3 Tahun 2O\2 tentang

kurang dari 5 (lima) untuk seleksi umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk seleksi sederhana”. Berdasrkan hasil evalusi tesebut di atas maka Panitia Pengadaan Barang dan Jasa

(3) Bagian kawasan hutan dalam wilayah kabupaten yang belum memperoleh persetujuan peruntukan ruangnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diintegrasikan ke dalam RTRW

Dan dari hal ini, timbul reaksi dari strees orang tua terhadap perawatan anak yang dirawat di rumah sakit yang meliputi (Supartini, 2009). 1) Kecemasan, ini

Pengaruh Biblioterapi Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Menjalani Hospitalisasi di Rumah Sakit Islam Jakarta.. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan

Oleh itu, perkhidmatan sosial dilihat sebagai satu sistem atau program yang dirancang oleh kerajaan untuk memperbaiki kesejahteraan individu dengan menjamin tahap kesejahteraan dan

CV Virge Pratama Komputer mengalami kendala dalam hal mendapatkan pelanggan baru dan juga untuk mempertahankan pelanggan lama yang loyal terhadap perusahaan, kendala-kendala

To summarise, the reduced pressure on the one hand increases the residence time of biogas fuel that increases the laminar burning velocity, but on the other hand the inhibitors in