• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN NYEBURIN MENURUT HUKUM ADAT BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN NYEBURIN MENURUT HUKUM ADAT BALI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN

NYEBURIN

MENURUT HUKUM ADAT BALI

THE LEGAL CONSEQUENCES OF NYEBURIN MARRIAGE ACCORDING ON BALINESE ADAT LAW

Putu Agus Hendra Sudiartawan NIM. 100710101191

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

SKRIPSI

AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN

NYEBURIN

MENURUT HUKUM ADAT BALI

THE LEGAL CONSEQUENCES OF NYEBURIN MARRIAGE ACCORDING ON BALINESE ADAT LAW

Putu Agus Hendra Sudiartawan NIM. 100710101191

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER

(3)

iii

MOTTO1

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan

dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

(James Thurber)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau

kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

(Evelyn Underhil)

1

(4)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta I Wayan Balik Suardana, Amd dan Desak Putu Sudiati terimakasih telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang & kesabaran, Terimakasih atas setiap tetes keringat & air mata, terimakasih telah selalu mendukungku untuk meraih cita-cita dan menemani setiap langkahku dalam iringan doa;

2. Keluarga besar ayah di Sading dan keluarga besar Ibu di Bringkit, adikku tersayang Kadek Sindi Adinda Puspita yang selalu mengerti dan mendukungku dalam setiap perjuanganku;

3. Guru-guruku sejak di taman kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya.

(5)

v

PERSYARATAN GELAR

AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN

NYEBURIN

MENURUT HUKUM ADAT BALI

THE LEGAL CONSEQUENCES OF NYEBURIN MARRIAGE

ACCORDING ON BALINESE ADAT LAW

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Jember

PUTU AGUS HENDRA SUDIARTAWAN NIM. 100710101191

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER

(6)

PERSETUJUAN

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 28 MEI 2014

Oleh : Pembimbing,

Dr. DOMINIKUS RATO, S.H., M.Si. NIP: 195701051986031002

Pembantu Pembimbing,

(7)

vii

PENGESAHAN

SKRIPSI DENGAN JUDUL :

AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN

NYEBURIN

MENURUT

HUKUM ADAT BALI

OLEH :

PUTU AGUS HENDRA SUDIARTAWAN NIM. 100710101191

Pembimbing, Pembantu Pembimbing,

Dr. DOMINIKUS RATO, S.H., M.Si. EMI ZULAIKA, S.H., M.H. NIP: 195701051986031002 NIP: 197703022000122001

MENGESAHKAN :

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS HUKUM DEKAN,

(8)

PENETAPAN PANITIA PENGUJI Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji pada :

Hari : Selasa tanggal : 24 bulan : Juni tahun : 2014

Diterima oleh Panitia Penguji Fakultas Hukum Universitas Jember

Panitia Penguji :

Ketua, Sekretaris,

(I WAYAN YASA, S.H., M.H) (FIRMAN FLORANTA ADONARA, S.H., M.H)

NIP: 196010061989021001 NIP: 198009212008011009

Anggota Penguji :

Dr. DOMINIKUS RATO, S.H., M.Si. : ………..

NIP: 195701051986031002

EMI ZULAIKA, S.H., M.H. : ………...

(9)

ix

PERNYATAAN

Saya sebagai penulis yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : PUTU AGUS HENDRA SUDIARTAWAN NIM : 100710101191

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul : “AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN

NYEBURIN MENURUT HUKUM ADAT BALI” adalah benar-benar hasil

karya sendiri dan didalam skripsi ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan manapun, kecuali jika dalam ada pengambilan karya orang lain dalam skripsi ini disebutkan sumbernya sebagaimana tercantum dalam Daftar Bacaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pihak lain serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata ditemukan dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 24 Juni 2014 Yang Menyatakan,

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa – Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan dan penerangan ilmu-nya sehingga penulisan skripsi yang

bejudul “Akibat Hukum Dari Perkawinan Nyeburin Menurut Hukum Adat

Bali”dapat terselesaikan dengan baik.

Melalui penyusunan skripsi ini, penulis berharap dapat memperoleh wawasan, pengetahuan, dan hal-hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan penelitian. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Dominikus Rato, S.H., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat, pengarahan dan dorongan dengan penuh kesabaran dan keramahan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik; 2. Ibu Emi Zulaika, S.H., M.H. selaku Dosen Pembantu Pembimbing yang juga telah bersedia meluangkan waktu dan bimbingan, pengarahan, evaluasi, nasehat, pengarahan dan dorongan dengan penuh kesabaran dan keramahan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik; 3. Bapak I Wayan Yasa, S.H., M.H selaku Ketua Panitia Penguji Skripsi, yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian untuk menguji hasil penulisan skripsi ini guna mencapai kesempurnaan skripsi untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Hukum;

4. Bapak Firman Floranta Adonara, S.H., M.H selaku Sekretaris Panitia Penguji Skripsi, yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian untuk menguji hasil penulisan skripsi ini guna mencapai kesempurnaan skripsi untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Hukum;

(11)

xi

6. Bapak Dr. Nurul Gufron, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Jember, Bapak Mardi Handono, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Iwan Rachmad Soetijono, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Jember;

7. Bapak Sugijono, S.H., M.H. Ketua Jurusan Bagian Hukum Keperdataan; 8. Bapak Echwan Iriyanto, S.H., M.H selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan, nasehat, dan arahan selama perkuliahan;

9. Seluruh dosen Fakultas Hukum yang telah mengajari penulis berbagai ilmu dari awal sampai akhir sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi untuk meraih gelar sarjana hukum;

10.Seluruh Pegawai dan Karyawan di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Jember, terima kasih atas segala bantuan fasilitas yang diberikan;

11.Orang tuaku tercinta bapak I Wayan Balik Suardana, Amd dan ibu Desak Putu Sudiati, serta adikku tersayang Kadek Sindi Adinda Puspita atas segala pengorbanan, kasih sayang, perhatian serta iringan doa yang tak pernah putus dalam menemani perjalanan hidupku;

12.Sahabat-sahabatku tersayang yang telah memberikan aku semangat untuk menempuh setiap ujian dalam hidupku yaitu Rizka Anugerahi Marta, Ega Devara, Devan Devrata, Viki wirdian K, Fendi Prasetyo, Dwi Gamas, Jojo, Ifni, Hikmah, Eko Heru, Taufik widiyatmoko, dan semua teman-teman angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih telah memberikan pengalaman, keceriaan, dan arti persahabatan;

13.Ibu Dr. Ir. Herlina, MP selaku Dosen Pembimbing KKN, dan semua warga desa Sukosari yang telah menerima kami dalam menjalankan KKN disana dengan baik, terimakasih bimbingan, motivasi, ilmunya dan keceriaannya;

(12)

Adat Banjar Negari serta Bapak I Nyoman Alit Suarbina selaku warga masyarakat yang telah membatu penulis, guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Terimakasih atas doa dan seluruh informasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.

Tiada balas jasa yang dapat penulis berikan, kecuali harapan semoga amal kebaikan mendapatkan imbalan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Penulis akan dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan penulisan skripsi ini

(13)

xiii

RINGKASAN

Perkawinan nyeburin/nyentana adalah suatu bentuk perkawinan menurut hukum adat agama Hindu di Bali dimana pihak laki-laki setelah perkawinan berlangsung ikut masuk (nyeburin/nyentana) ke keluarga istrinya sehingga kedudukannya tidak lagi sebagai pihak purusa, akan tetapi ia berkedudukan sebagai pradana. Sebaliknya, mempelai perempuan berkedudukan sebagai pihak

purusa. Dimana seluruh rangkaian upacara (mesakapan dan mejauman) dilakukan dirumah si perempuan dan pihak laki-laki matur uning atau meminta berkah di

sanggah-nya bahwa ia akan melakukan kawin nyeburin. Anak perempuan yang diubah statusnya dengan perkawinan nyeburin, status dan kedudukannya sama dengan anak laki-laki tetapi terbatas hanya dalam kaitan dengan harta kekayaan orang tuannya saja sedangkan dalam hal yang lainnya yakni sebagai kepala keluarga, anggota masyarakat adat (ayahan lanang) tetap dilakukan oleh laki-laki yang kawin nyeburin dan perempuan yang keceburin melakukan kewajibannya sebagai perempuan pada umumnya. Hal ini disebabkan karena dalam masyarakat hukum adat Bali, anak laki-laki merupakan penerus keturunan orang tuanya. Apabila satu keluarga hanya mempunyai anak perempuan saja, maka agar ada yang meneruskan keturunan orang tuanya, anak perempuan itu akan dikawinkan secara nyeburin.

Rumusan masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah : Pertama, mengenai kedudukan hukum istri dalam perkawinan nyeburin menurut hukum adat Bali; Kedua, kedudukan anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan nyeburin

menurut hukum adat Bali; Ketiga, mengenai akibat hukum dari perkawinan

nyeburin jika terjadi perceraian menurut hukum adat Bali.

Penyusunan skripsi ini memiliki tiga tujuan yaitu : Pertama, untuk mengkaji dan menganalisis tentang kedudukan hukum istri dalam perkawinan

nyeburin menurut hukum adat Bali; Kedua, untuk mengkaji dan menganalisis tentang kedudukan anak-anak yang dilahirkan dari Perkawinan Nyeburin menurut hukum adat Bali; Ketiga untuk mengkaji dan menganalisis tentang akibat hukum dari perkawinan nyeburin jika terjadi perceraian menurut hukum adat Bali. Metode penulisan dalam skripsi ini menggunakan tipe penelitian empiris yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti atau menelaah data primer atau data dasar dilapangan atau terhadap masyarakat. Pendekatan masalah yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini sebenarnya merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Yang diteliti dan di pelajari adalah objek penelitian yang utuh.

Adapun kesimpulan dalam skripsi ini adalah kedudukan wanita Bali dalam keluarga dan pewarisan sistem kekeluargaan patrilineal (kapurusa) yang dianut orang Bali-Hindu menyebabkan hanya keturunan berstatus kapurusa yang dianggap dapat mengurus dan meneruskan swadharma (tanggung jawab) keluarga, baik dalam hubungan dengan parahyangan (keyakinan Hindu),

pawongan (umat Hindu), maupun palemahan (pelestarian lingkungan alam sesuai dengan keyakinan Hindu). Konsekuensinya, hanya keturunan berstatus kapurusa

(14)

berstatus pradana tidak mungkin dapat meneruskan swadharma, sehingga disamakan dengan orang yang meninggalkan tanggung jawab keluarga (ninggal kadaton). Dan, oleh karena itu, dianggap tidak berhak atas harta warisan dalam keluarga.Anak perempuan yang dirubah statusnya dengan melakukan perkawinan

nyeburin/nyentana, dimana pihak laki-laki setelah perkawinan berlangsung ikut masuk (nyeburin/nyentana) ke keluarga istrinya sehingga kedudukannya tidak lagi sebagai pihak purusa, akan tetapi ia berkedudukan sebagai pradana. Sebaliknya, mempelai perempuan berkedudukan sebagai pihak purusa.

Dalam hal anak-anak yang lahir dari perkawinan nyeburin akan masuk pada marga keluarga ibunya, dan ia sebagai pelanjut keturunan ibunya dan leluhur dalam garis lurus keatas dari ibunya, oleh karena itu ia sebagai ahli waris ibunya. Hai itu disebabkan karena si ibu berkedudukan selaku purusa, sedangkan si bapak (suami) berkedudukan sebagai predana. Itu berarti si anak tidak ada hubungan

kepurusa dengan keluarga asal bapaknya. Maka anak ini akan mempunyai hak dan kewajiban terhadap ibu dan keluarga dalam garis lurus keatas ibu. Sedangkan perceraian bagi umat Hindu di Bali dapat dikatakan sah apabila dilaksanakan menurut hukum adat Bali (disaksikan prajuru banjar atau desa pakraman) dan agama Hindu. Manakala, ada sementara warga yang telah cerai secara sah berdasarkan putusan pengadilan, tetapi tidak diketahui oleh sebagian besar

krama desa (warga) dan tidak segera dapat diketahui oleh prajuru desa pakraman. Kenyataan ini membawa konsekuensi kurang baik terhadap keberadaan hukum adat Bali, dan menyulitkan prajuru desa dalam menentukan swadharma atau tanggung jawab krama desa bersangkutan. Akibat hukum yang muncul dari perkawinan nyeburin/nyentana :

a). Setelah perceraian, pihak yang berstatus pradana (istri dalam perkawinan biasa atau suami dalam perkawinan nyeburin) kembali ke rumah asalnya dengan status

mulih daa atau mulih taruna, sehingga kembali melaksanakan swadharma berikut

swadikaranya di lingkungan keluarga asal; b). Masing-masing pihak berhak atas pembagian harta gunakaya (harta bersama dalam perkawinan) dengan prinsip

pedum pada (dibagi sama rata); c). Setelah perceraian, anak yang dilahirkan dapat diasuh oleh ibunya, tanpa memutuskan hubungan hukum dan hubungan

(15)
(16)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Kedudukan hukum Istri dalam Perkawinan Nyeburin.. ... 12

2.2 Kedudukan anak-anak yang dilahirkan dari Perkawinan Nyeburin………... 17

2.3 Akibat hukum jika terjadi Perceraian ... 19

2.3.1 Akibat hukum terhadap anak ... 20

2.3.2 Akibat hukum terhadap suami-istri ... 21

2.3.3 Akibat hukum terhadap harta... 22

BAB 3 PEMBAHASAN ... 23

3.1 Kedudukan hukum Istri dalam Perkawinan Nyeburin menurut Hukum Adat Bali ... 23

3.2 Kedudukan anak-anak yang dilahirkan dari Perkawinan Nyeburin menurut Hukum Adat Bali ……….. 40

3.3 Akibat hukum dari Perkawinan Nyeburin jika terjadi Perceraian menurut Hukum Adat Bali ... 43

BAB 4. PENUTUP ... 53

4.1 Kesimpulan ... 53

4.2 Saran ... ... 54 DAFTAR BACAAN

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran :

1. Keputusan majelis Utama Desa pakraman Provinsi Bali Nomor 01 / KEP / PSM-3 / MDP Bali / X / 2010 tentang Hasil-Hasil Pasamauan Agung III MDP Bali;

2. Awig-Awig Desa Adat Sading;

3. Daftar pertanyaan dan hasil wawancara;

Referensi

Dokumen terkait

Hal lain juga petani sering melakukan ritual pasca panen raya dengan mengadakan syukuran yaitu dengan kegitan pengaajian keagamaan dan tabur hasil bumi ke Waduk Penjalin

Merupakan tindakan medis yang dilaksanakan melalui pendekatan Tim Multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter serta dibantu oleh perawat yang bekerja

Pesan moral yang ingin disampaikan dalam kedua cerita ini sangat baik yaitu pesan untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang sudah diberikan kepada kita dan kepercayaan yang

Setelah hasil SERVQUAL riset dihitung, disimpulkan bahwa terdapat Customer Gap di Hotel butik Geulis dengan level kesenjangan yang cukup rendah (nilai mendekati nol).. Hal ini

“kendala sepertinya tidak ada mas, hanya saja kadang ketika nasabah punya sampah yang banyak lebih memilih menjual ke tukang rosok dari pada ke bank sampah jati asri,

Judul Tesis : PENGARUH PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI BAYI DI DESA WILAYAH PEGUNUNGAN KABUPATEN PIDIE JAYA PROVINSI ACEH TAHUN 2013

Teknik Pengambilan Gambar Teknik pengambilan gambar dalam film fiksi ini menggunakan multiple camera, yaitu pengambilan gambar menggunakan lebih dari satu kamera, dengan

gunakan statement ini untuk mengeksekusi beberapa kode jika sebuah kondisi bernilai benar dan mengeksekusi kode lain yang mempunyai kondisi bernilai salah..