• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pembelajaran matematika bernuansa Islam pada pokok bahasan himpunan : studi kasus MTS Negeri 13 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pembelajaran matematika bernuansa Islam pada pokok bahasan himpunan : studi kasus MTS Negeri 13 Jakarta"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Nim

Jurusan/Semester Angkatan Tahun Alamat

: Ennalina : 102017023983

: Pendidikan Matematika/lX (Sepuluh) : 2002

: J1. Gunung Raya No.3 RT.OOI RW. 004 Ke1. Cirendeu Kec. Ciputat tangerang-Banten 15419

MENYATAKANDENGAN

Bahwa skripsi yang bCljudul Stratcgi

Islam pada Pokok Bahasan Uimpllllan (Stlldi Negeri 13 Jakm-ta Selatan) aclalah benar hasil dosen:

tcnl:1tllu\ Bcrnnansa Tsanawiyah c1ibawah bimbingan

Nama

Dosen Jurusan Nama

NIP

Dosen Jurusan

: Dra. Sri Muriana : Pendidikan Matematika : Dra. Muhlisrarini, M.pd. : 150293220

: Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya bua! c1engan sesungguhnya dan saya siap menerima konsekuensi apabila ternyata Sklipsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, Mei 2007 Yang menyatakan

セN

(2)

Skripsi bojudul Strategi Pembelajaran Matematika Bernuansa Islam pada Pokok Bahasan Himpunan (Study Kasus: Madrasah Tsanawiyah Negeri 13

Jakarta Selatan) yang disusun oleh Ermalilla Nomor Induk Mahasiswa: 102017023983, Jurusan Pendidikan Matematika telah melalui bimbingan syah

"

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pacla sidang munaqosah sesuai yang ditetapkan fakultas.

Jakarta, Mci 2007

Yang Mengesahkan

Pembimbing I

Dra. Sri Muriana NIP:

Pembimbing II

(3)

NIM

Jurllsan

Judul

102017020983

Tadris Matematika

Strategi Pembelajaran Matematika Bernllansa Islam pada

pakok bahasan Himpllnan di MTs negeri 13 Jakarta

No Judul dan Halaman Bnlm/Referensi

Tanda Tangan

Pembimbing Pembimbing

1 2

2

3

4

5

6

7

8

Dr. Hllsein Sy"hatah, Quantum Learning

Plus,(Bandllng:: Hikmah, 2004), Cel. I, h.6

Tim Dosen FIP-IKIP Malang Pengantar

Dasar-Dasar Pendidikan, (Surabaya: lJsaha Nasional, 1987), eel. Ke-III, 11.7

Departemen Agama, AI QUI''an dan

Terjemahnya

Kholid Ahmad Asy Syantllt, Rumah Pilar

Utama Pendidikan Anak, (Jakarta: Robbani

Press, 2005), eel. I, h.2

UU RI NO. 2 Th 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasiona1, (Jakarta: CV. Eko Jaya,

2003), eel. Ke-I

Winkel, Psikologi l'engajaran, (Jakarta:

Grafindo, 1996), h. 25

Mllhibbin Syah, Psikologi Balajar, (Jakarta:

Logos Waeana Ilmll, 1999), eel. Ke-2, h. 58

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan

Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002), eet ke- 7, h.

(4)

Grafindo Persada, 1993), Cel. Ke-3, h.l 10 1vor K. Davies, Pengelolaan Belqjar,

(Jakarta: CY. Rqjawali, 1991), Cet. Ke-2, h.97

11 I-Ierman Hudoyo, Strategi Belajar Mengqjar Matematika, (Mabng: IKIP Malang, 1990) eet. Ke-2,h.15, 130,117,300,301

12 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakmia: Logos Waeana IImu, 1999),h.133, 135,136

13 ET. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern, (Banclung: Tarsito, 1998) h. 268 14 M Natsir Arsyacl, Ilmuwan Muslim Sepanjang

Sejarah, (Bandung : Mizan, 1989), eet. I, h.33

15 H. M. Arifin M.Ed., Filsajat Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 2000) eet. Ke-6,h.l2

16 Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Bum; Aksara, 2000), Cel. Ke-4, h.74

17 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:Rosda Karya:2005), Cel. ke-l7, h. 7

18 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, (Jakalia: Arga, 2003), h.17 ,51

19 Cahyadi Takriawan, Melljadi Murobbiyah

jh.

A. '

(5)

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Alisuf Sobri, Psikologi Pendidikan, (Jakarla: Pedoman Ilmu Jaya, I996), h. 79

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al Ma' arif, 1991,h.17

M. Arifin, Kapila Selekla Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), eel. Ke-4,h.l12

'Aidh AbduJIah AI-Qarni, Kunci Sukses,

(Jakarta: AI-I'tishom, 2005),h.60-61

Sahirul Alim, Mengllak Keterpadllan Sa ins, Teknolugi dan Islalll, (Yogyakarla:Titiall Ilahi, 1999), eet ke-3,h.150

Anas Sudjiyona, Penganlar Sialislik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1989)'.1 eet ke-2, h.4, 43,81,91

Setiawan Hari Purnomo,Manajemen Siralegi: Sebllah Konsep Penganlar, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fak. EkonomiUI, 1996), h.8

Abu Ahmadi, .Joko Try Prasetyo, Strategi Bclajar Mengajar: Untuk Fakultas Tarbiyah komponen MKDK, (Bal1dung:Pustaka Selia 1997), eet ke- 1, h.ll

Peter Salim dan Yenny Salim,Kamus Bahasa Indonesia Konlemporer, (Jakarta: Mode

English Press, 1991), edisi ke-l h. 1463 Erman Amti, Bimbingan dan Konseling,

/0

/1y

/1

A

Oセ

A

(6)

AセN

Roestiyah NK, Siralegi Belqjar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991) h.128

Herman Hudoyo, Mengajar Belajar I Matematika, (Jakarta: Depdikbud, 1988),h.4 Yusuf Qordhowi, lman dan Kehidupan, teljemah Fachl'l\ddin Hs. Dari buku aslinyaAl lman wa Al Ahya, (Jakarta: Bulan Bintang , 1983), Cel. Ke-2,h.25

Grafindo Persada), h.15-16

Erman Suherman dan Udin S. Winarto Putra, Siralegi Belajar Mengajar Malemalika, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), Modu1 1-9,h.119

Mulyono Abdul'rahman, Pendidikan Bagi, Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),h.28

32

Sinal' Bal'u Agensindo, 1996), Cel. Ke-3, h.5 Soekal'tawi, Msi., dkk, Meningkalkan Rancangan lnlruksional Unluk Memperbaiki Kualilas Belajar Mengajar, (Jakarta: R"ja

33

36

37 34

35

Mengetahui, Pembimbing I

/

セLオM

l'embimbing II

Dra. Sri muriana

NIP.

(7)

Pada Pokok Bahasan Himpunan ( Studi Kasus MTs Negeri 13 Jakmta Selatan )" diajukan kepada Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada 18 Juni 2007 di hadapan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (S. Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika.

Jakarta, Juli 2007

Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan ! Program Studi) Tanggal

Maifalinda Fatra, M.Pd NIP. 150277 129

Sekretaris (Sekretaris Jurusan! Prodi)

atong Suhyanto. M.Si NIP. 150293239 Penguji I

Drs. H. M. Ali Hamzah NIP. 150210082

Penguji II

Maifalinda Fatra, M.Pd NIP. 150277 129

(8)

integrating Islam values ( Believe and godfearing) in order to to anticipate or minimalisir progressively down of child behavior nation. If this study process succeed realized, emerge the optimism that beside to be competitor educated to own and master the science and technological ( IPTEK), undoubtedly process the study also can constitute formed it is behavior or our the rising generation behavior well-balancedly. So that in turn besides the increasing of motivation and achievement learn also can form the human being intact Indonesia based on!y by believe and godfearing ( IMTAQ). Equally process the the educatior can create the the rising generation bookish nation expectation of amaliyah, religious of ilmiyah and godfearing of lIahiyah.

This research use the descriptive method. Approach of like this conducted by placing researcher as instrument ( Human Instrument). Data collected through observation, enquette, interview and documentation. Data gathered hereinafter analisis, and verification, hence test the authenticity data conducted by using lengthening of of taking part in time, sufficiency of reference and expounding.

From research result expressed by that execution process the study which in MTS Country 13 Jakarta of early with the existence of komitment decanted in vision and school mission to integrate, to combine the Islam values in each every its program. For that, is hence conducted by modification of curriculum KBK in SMP and improvisasi study.

(9)

Alhamdulillahirobbil 'alamiin, segala puji hanya milik Allah SWT penggenggam langit dan bumi, karena ralunat, taufik serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, terutama kita syukuri nikmat iman dan Islam yang telah membuat hidup kitajadi bermakna. Sholawat serta salam semoga Allah sampaikan kepada tauladan qudwah umat sedunia yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah ke ZaInan yang penuh dengan cahaya ilmu pengetahuan, beliau adalah Nabi Muhammad SAW, keluaI'ga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zan1an.

Penulis menyadaI'i bahwa skripsi ini belum sempuma, namun semua itu tidak a1can dapat diselesaikan tanpa adanya bantu an berupa bimbingan dan dorongan serta doa dari berbagai pihak. Dcngan ini pcnulis l11engucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mcmbanlu pcnulisan ini, ucapah ini penulis haturkan kepada :

I. Prof. Dr. Oede Rosyada, MA., seJaku Oekan Fakultas Ill11u Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negcri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ora. MaifaJinda Fatra M.Pd, seJaku ketua Jurusan Pendidikan Matel11atika. 3. Bapak Otong Snhyanto, S.si, M.Si, seJaku sekretaris Jurusan pendidikan

Matel11atika.

4. Tita Khalis Maryati S.Si,M.Kam,seJaku dasen pembimbing akademik. 5. Ora. Sri Muriana, scJaku dosen pembimbing I. yang telah memberikan

bimbingan, arahaI1, saran dan waktunya.

6. Ora. Muhlisrarini M.Pd, selaku doscn pcmbimbing II yang Lelah mel11berikan bimbingaI1, arahan, saran, serta waktunya.

(10)

nasihat dan mencurahkan perhatiannya yang takkan pernah pudar dan takkan pernah dapat terbalas dengan apapun oleh penulis.

9. Bapak Nurul S.Pd, selaku wakil Kepala MTs Negeri 13 Jakarta Selatan, yang telah memberikan kesempatan dan kerja sama yang baik sehingga penulis dapat melakukan penelitian.

10. Ibu Salamah S. Pd, selaku guru Matematika, Ibu Umi S. Pd, dan seluruh staf pengajar, serta siswa - siswi yang telah membantu penulis dalam rangkaian penyelesaian skripsi ini.

11. Kakanda, Wiwi Astllti, Nurhidayat, Slimarningsih, Adinda Herwin, Weni Andriani, Windi Aryani, Nining Upita Sari, Dede Ela Triana, Shofia Mumtaz, dan keponakankll Muhammad Bilal Asy-Syaahid semoga meruadi anak yang sholih.

12. Pimpinan dan selllruh staf perpustakaan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantll dalam pelayanan dan bantllan kepada penulis dalam menyelesaikan pcnelitian kepllstakaan.

13. Rekan- rekan mahasiswa yang telah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman - teman sepeljuangan di Majlis Ta'Iim Baitul Ula, Ustadz M. Iskandar, Dedi Sutendi, Agus Siswanto, Hendra Sasmita, Bayu Eka, Dita Pm'nama, Sliharnanto, Amirin, Viki, M. Sanani, Taufik, RlIkoyah, Fitri, Rizka, Kartika, Nurina, Irna, Rina, Dina, Vina, Karina, Yuli, Mega, Yanah, Eka, Ayll, Ina, Dewi, dan Feni.

15. Keluarga besar Hqji Nalim dan Sanadji, semoga Allah senantiasa mempererat lIkhllwah diantara kita semua.

(11)

ABSTRAKSI . KATAPENGANTAR... 11

DAFTAR lSI IV

DAFTAR TABEL VI

DAFTARGAMBAR vii

DAFTAR LAMPlRAN : viii

BABI

BABII

BAB III

PENDAHULUAN· .

A. LataI' Belakang Masalah ..

B. Identifikasi Masalah... 6

C. Pembatasan Masalah 7

D. Perumnsan Masalah 7

E. Tujuan dan Manfaat Penclitian 7

KERANGKA TEOm :... 9 A. DeslaiptifTeoI'itis... 9

I. Pengertian Matematika 9

2. Pengertian Belajar Matematika... II 3. Strategi Pembelajaran Matematika Bernuansa Islam 15

B. Konsep I-Iimpunan di SMP 38

METODOLOGI PENELITIAN 46

A. Te1l1pat dan Waktu Penelitian 46

B. Populasi dan Sa1l1pel 46

C. Metode Penelitian 46

D. Instr1l1en Penelitian 47

E. Teknik Pengumpulan Data 47

(12)

BABV

B. Temuan penelitian... 61

C. Pembahasan Tenman 77

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 83

B. Saran 84

DAFTARPUSTAKA 87

(13)
(14)

1. Bagan tiga kompetensi guru... 36 2. Diagram venn himpunan komplemen... 40 3. Diagram venn himpunan saling beririsan , 41

4. Diagram venn himpunan saling lepas 41

5. Diagram venn himpunan bagian 42

6. Diagram venn himpunan yang sama 42

7. Diagram venn gabungan him!Jllllan 43

8. Diagram venn irisar. himpunan... 43 9. Kegiatan tadams bersama sebelum memulai pelajaran 51

10. Kegiatan selama proses pembelajaran 54

11. Kegiatan Slswa menyelesaikan soallatihan di depan kelas 58 12. Gambar mengenai : Mustahil bahwa pencipta alam itu bcrada dalam alam

dan akan lenyap bersama Icnyapnya alam... 63 13. Skemc kegialan selama proses pcmbelajaran 64 14. Kondisi, respon dan usaha siswa untuk nlCningk'ltkan pCllguasaannl<ltcri 70 15. Skcma rcsponmcngcnai pcrsiap<ln, pelakS<lna'lI1 dan hasil bcl,\iar siswa

(15)

2. Angket siswa 91

3. Berita wawancara pimpinan kepsek 96

4. Berita wawancara guru 102

5. Berita wawancara siswa 107

6. Satuan pembelajaran 115

7. Instrument pengul11pulan data hasil pengal11atan PCl11beajaran siswa) 138

8. Nilai hasi1 belajar (test) siswa 162

9. Soal pre test... 165

10. Soal post test 169

(16)

A. Latar Belakang lVIasalah

Allah SWT telah l11enciptakan l11anusia sebagai l11ahluk yang paling sel11purna dan mulia diantara l11ahluk lainnya. Manusia telah dikaruniakan kemampuan-kemampuan dasar yang bersifat jasl11ani maupun rohani yang membedakmlliya dengan makhluk lain. Kemampuan dasar tersebut merupakan modal dasar untuk mengembangkan kehidupannya disegala bidang baik meningkatkan pengetahumlliya maupun meningkatkan dan mengembangkml kepribadimlliya serta keteral11pilannya. Untuk meningkatkan kehidupannya, manusia harus selalu berusaha (ikhtiar) untuk melakukar, perubahan. Usaha tersebllt dapat kita sebut dengan pendidikan (tarbiyah). Pendidikan ini hmus dilakukan dengan kesungguhml berusaha semaksimal mungkin dan dilakukan dengml kesabaran.

Di zaman yang serba modern saat ini dengan semakin terpuruknya akhlak generasi muda dan bangsa dimana sejak runtuhnya pemerintahan Islam, juga setelah meluasnya perang urat syaraf (al ghozwul ./ikri)

menyebabkan timbulnya berbagai masalah dalam bidang pendielikan. Masalah-masalah tersebut diantarmlya:I

a Sistim pendidikan terwarnai oleh sistem pendidikan Barat tanpa ada p"nyesuaian agar sejalan dengan nilai agama dan nilai moral yang berIaku didalam masyarakat Islam.

b Tidak ada perhatian terhadap pma pendidik, baik dari segi kesejahteraan maupun kualitas personalnya, sehingga para pendidik tersebut tielak dapat mengemban tanggllng jawab pendidikan dan pengajman dengan efektif dan optimal

(17)

d Terpinggirkannya guru-guru yang berprestasi dan mempunyai pemahaman agama yang baik dari kegiatan belajar mengajar. Hal ini terjadi karena kekhawatiran l11ereka akan menyebarkan pel11ahaman agal11a yang l11ereka miliki kepada para peserta didik.

e Para mahasiswa tingkat akhir yang berprestasi dan memiliki pel11ahan agan1a yang baik tidak diberikan tugas-tugas yang penting, seperti menjadi asisten dosen atau tugas-tugas sejenis karena sengaja dijauhkan dari mahasiswa yang lain.

Pendidikian merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, cipta, rasa, budi pekerti dan hati nurani) dan jasmani (panea indera serta keterampilanf

Firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat an Nahl ayat 78:3

セi

t5J

セI

;);tJ

セNェ セセヲ

, ,

0;':

0--

,

セ[ZGヲ

jjl)

'" J J r;fJ ... Q .... 0 .... Q

o

jセ

[[セ|イャI

セセ|イャI

Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia melllberilllu pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar kalllu heroyukur." (Q.S. An Nahl :78)

Dengan demikian manusia sejak dini harus beupaya l11eningkatkan dan mengembangkan potensi yang Allah telah berikan sejak ia dalam kandungan. Selain itu juga l11erupakan perintah Allah SWT kerada mal1usia untuk senantiasa l11embekali diri dengan ilmu pengetahllan dengan mel11anfaatkan alat indera yang telah Allah SWT berikan kepada l11anllsia agar kita senantiasa bersyukur atas segala nikl11at yang telah diberikan-Nya.

Pendidikan yang didalamnya terdapat proses belajar mengajar mel11pllnyai tlljuan yang jelas. Tujuan sebagai arah dari proses belajar

2Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Penganlar Dasar-Dasar Pendidikan. rSurahavw II<::lh:l

(18)

mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajar:J

Menurut Yusuf Qordhowi, "Pendidikan adalah mengembangkan dan mempersiapkan anak didik baik ruhnya, akalnya, jiwanya maupun fisiknya agar mampu menghadapi masalah dUllia dan akhirat.5Pendidikan memerlukan waktu dan tallapan yang panjang dan harus melalui banyak rintangan. Selain itu, pendidikan juga membutuhkan kesinambungan dimaroa generasi yang akan datang meneruskan dan menyempurnakan pendahulunya sehingga akhirnya Allah SWT mengizinkan peruballan dan memberikan keselamatan dalam kehidupan kita".

Secm'a teoritis, Mukti Ali menyatakan:"Hakikat pendidikan adalah suatu usalla untuk mengantarkan peserta didik untuk menggali potensi dirinya menjadi suatu realitas yang real. Oleh karena itu kegiatan dan proses belajar mengajar dalam suatu pendidikan adalall pcngembangan dall pertumbuhan peserta didik sesuai dangan hakikat potensialnya tersebut".6

Di dalam Al Qur' an terdapat ayat yang berisi tentang pentingnya strategi, dimana dengan izin Allah SWT kita dapat meminimalisir permasalahan yang kita hadapi. Firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al Anfal ayat 60 7

;li " , ' " Q " J I " ... J

.,,-wi

Z|セ

"-!

0jy,j

セi

.14)

セェ

[[セ

;"'::6:

0

,,1

G

ijセHェ

"'''- " .... ,; セ ... ....

Gj ;

セ セ

f

Zセ

jjl

セG[j[ゥ

U

J;

0--

;:;';':'I:j

セセセI

'" '" ....

.-" ... G / ... J / ... ;li

o

J I

U

U'

!.T

0

('II

::X

J,JJI

I '.. . 0 ' , セ

r

J ('-"'::"'

<

Y-

r..r-:--

tI

^Mセ

/ ... / / Oセ Artinya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa sa}a yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu lidak mengelahuinya: sedan" Allah

oJNana SudjanH, Peni/aian Hasi! Proses Be/ajar AleJ1gajar, (Bandung: PT. Rcmaja Rosda

Karya), Cet ke-VII, 2001, h. 22.

5Kholid Ahmad Asy Syantut, Rumah Pilm' Vlallla Pendidikan Anak,(Jakarta: Robbani

Press, 2005), eet. 1, h. 2.

(19)

mengetahuinya. apa saja yang kama najkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al Anfal: 60)

Agama Islam menghendaki supaya umatnya pandai memegang amanah dan senantiasa membekali diri dengan ilmu pengetahuan untuk memperoIeh ilmu pengetahuan itu dilakukan berbagai cara dan strategi untuk mendapatkalillya.. Hal ini memberi motivasi kepada manusia bahwa kehidupan ini beljalan sejalan dengan berkembimgnya ilmu pengetahuan, Allah SWT senantiasa memberikan bill1bingan kepada hall1banya untuk senantiasa ll1empersiapkan kekuatan apa saja yang mereka miliki untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dimuka bUll1i. Kekuatan yang paling utama adalah kekuatan dengan membekali diri untuk senantiasa berihnu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah illl1U pengetahuan yang di clasarkan pacla nilai keill1anan dan kdakwaan kepada Allah SWT dengan cara ll1enyeimbangkan clan mell1adukan i1ll1u pengetahuan umum dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaa·1. Karena keinginan untuk belajar akan ll1enghasilkan sebuah illl1u pengettihuan. Keinginan untuk l11enguasai ill11u pengetahuan tanpa berpegang teguh kepada Allah, hanya I11cnghasilkan sebuah kcsia-siaan. Hal ini ll1elahirkan orang-prang yang begitu Il1cnghall1bakan clirinya pada illl1u pengetahuan dan teknologi tanpa mCll1ahal11i bahwa itu sel11ua adalah milik Allah. Mcrcka berambisi untuk I11cnguasai ilmu pcngetahuan untuk kepentingan cliri scndiri atau kcpcntingan golongannya.

Dalam Sistcm Penclidikan Nasional, UU RI NO. 20 Th. 2003 Bab III Pasal 3 yang berbunyi:

" Pendidikan nasional be/jimgsi mengembangkan kemampuan dan membenlllk watak serla peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidllpan bangsa, berl/!iuan lIntlik berkembangnya ーッエ・ョNセゥ

(20)

Belajar dapat dilakukan dimana sa.la dan kapan sa.la. Sekolah merupakan Iembaga pendidikan formal yang memiliki serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi dengan tujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan positip dalam diri anak yang sedang menuju tahap kedewasaan, perubahan-perubahan itu dapat diusahakan melalui belajar. Dengan belajar terarah dan terpimpin, seseorang akan memperoleh pengetahuan, pemahaman keterampilan, sikap dan nilaj yang akan mengantarkannya ke kedewasaan.9

Berdasarkan survei dan pengamatan kepada beberapa siswa dan wali murid, sebagian besar mereka mengatakan bahwa mate'natika itu sukar dan mereka merasa kesulitan dalam belajar matematika. Terdapat kesulitan belajar yang dialami siswa disebabkan karena cara mengajar dan kurangnya motivasi belajar yang dialami siswa, kurangnya penggunaan pembelajaran yang memadukan niIai-nilai Islam di dalam pembelajaran, strategi pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang tepa!.

Dengan del11ikian dapat dikatakan bahwa penelitian 1111

(21)

melahirkan generasi mnda harapan bangsa yang berilmu amaliyah, beramal ilmiyah clan bertaqwa Ilahiyah

Berclasarkan latar belakang diatas, penulis merasa terclorong untuk melakllkan pengamatan mengenai proses pembelajaran matematika yang clipaclllkan clengan nilai-nilai atau sistem Islam. Dengan melakukan penelitian pustaka clan lapangan, penulis memilih judul: Strategi Pembelajaran Matematika Bernuansa Islam pada Polwl{ Bahasan Himpunan di MTs Negeri 13

Jakarta Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berclasarkan latar Belakang yang telah cliuraikan, penulis ,nenguraikan hal-hal yang cliidentifikasikan adalah sebagai berikut:

I. Apakah yang menyebabkan lemalmya kualitas ilmu pengetahuan dan rcndahnya moral yang climiliki oleh generasi sekarang.

2. Hal apa saja yang menyebabkan rendahnya motivasi dan hasil belajar ll1atematika peserta diclik?

3. Hal-hal apa saja yan;; dapat meningkatkan hasil belajar pes<;rta didik? 4. Apakah pendekatan pembelajaran matematika bernuansa Islam dapat

meningkatkan motivasi belajar pcserta didik sehingga clengan demikian meningkat pula hasil belajar matematika peserta didik?

5. Mengapa dalam pelajaran matematika selalu ada peserta didik yang tid

a!<

senang clengan pelajaran matematika?

(22)

C. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai masalah tersebut, maka penulis lebih memusatkan perhatian pada penerapan pembelajaran metematika bernuansa Islam sebagai inovasi dalam pembelajaran dengan mengamati dan menganalisa strategi pembelajaran yang berbuansa Islam dengan pendekatan iman dan taqwa. Penulis membatasi pada segi keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa

I. Responden atau subjek penelitian dalam skripsi ini adalah siswa siswi kelas 1 MTs Negeri 13 Jakarta Selatan.

2. Mengingat banyaknya materi yang diajarkan di kelas 1 SLTP maka penulis hanya membatasi pengamatan pada materi I-limpunan.

3. Stmtegi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan siswa dan guru dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi dalam hal ini menunjukkan pada karakteristik abstrak perbuatan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan memadukan antal'a pdajaran matematika dengan nilai-nilai Islam dalam menanamkan iman dan taqwa dalam diri anak didik dalam usaha meningkatkan prestasi belajar matematika.

D. l'crlllllllsan Masalah

Berdasarkiin peillbatasan Ill:lsa!;lh dialas. pClllilis IlIenllllllskall masalah; Bagaimanakah sirategi pembelajarall matemalika bernllansa Islam pada pakak bahasan himpunan di MTs Negeri 13 Jakarta Selatan?

E. Tlljllan dan Manfaat Pcnclitian

Tlljllan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran matematika bernuansa Islam pada pakok 「。ィ。ウセョ himpunan di MTs Negeri 13 Jakarta. Adapun penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

(23)

2. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan menggunakan penriekatan pembelajaran yang dipadukan dengan nilai-nilai Islam.

3. Peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan serta menggunakan strategi pembelajaran ini untuk mengajar dan mendidik didalam memberikan materi pelajaran, selain itu peneliti juga dapat mengetahui sejauhmana pengaruh pembelajaran matematika yang dipadukan dengan nilai-nilai Islam terhadap motivasi belajar siswa sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

(24)

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Matematika

Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika, dan sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat diantara para matematikawan tentang definisi matematika.

Istilahmathematic (Inggris), mathematik(Jerman), mathematique

(Prancis), atau mathematick/wiskunde (Belanda) berasal dad bahasa latin, yaitu mathematike yang berarti "Relating to Learning", kata tersebut mempunyai kata l11athana yang berarti pengetahuan atau ill11u(knowledge, science). Kata matematika berhubungan erat dengan kata lain yang serupa yay,nimatlzein yang berarti belajar (berfikir).1

Sedangkan definisi matematika rnenurut Jol'nson dan Myklebus, matel11atika adalah bahasa sirnbolis yang fungsi dan praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan. Sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk mel11udahkan berfikir. Menurut Kline, beliau mengemukakan bahwa maternatika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah ema bcr/lkir dcduktit; tctapi juga tidak melupakan cara berfikir incluktif?

Jamcs dan Jamcs (1976) dalam kamus matcmatikanya yang dikutip oleh Herman Suherman menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi clalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geol11etri. Namun pembagian yang jelas sangatlah sukar untuk clibuat, sebab cabang-cabang itu bercampur. Sebagai contoh, adanya penclapat

I Erman Suherman dan Udin S. Winarto Putra, Strategi Be/ajar Mengajar Malemalika,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), Modul 1-9, h. 119.

(25)

yang menyatakan bahwa matematika itu timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran yang terbagi menjadi empat wawasan yang luas, yaitu aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis aritmatika yang mencakup teori bilangan statistik. Matematika tUl11buh dan berkel11bang karena proses berfikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matel11atika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya l11atel11atik adalah masa dewasa dari logika.3

Dengan demikian berarti berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika tersebut, dipandang dari pengalaman dan pengetahuan masing-masing yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa matel11atika itu babasa simbol; matel11atika adalah babasa numerik; matematika adalab bahasa yang dapat menerangkan sifat kabur; l11ajel11uk; dan emosionai; matematika adalah metode berfikir logis; l11atematika adalah sarana berfikir; matel11atika adalah. logika pada masa dewasa; matematika adalah sains tentang kuantitas dan besaran; l11atematika adalah sains yang menarik kesimpulan-kesimpulan yang penting; matematika adalah sains formal yang murni; matematika adalah sains yang memanipulasi simbol; matematika adalall ilmu tentang bilangan dan ruang; matematika adalall ilmu yang mcmpclajari poJa, bcntuk dan struktur; matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah aktivitas manusia dari yang sederhana sal11pai kepada yang paling kompleks.4

Matematika sebagai ilmu mengenai struktur dan simbol-simbol diperlukan untuk menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk membentuk konsep baru. Konsep b'lru terbentuk karena adanya pemallaman terhadap konsep sebelumnya sehingga konsep-konsepnya tersusun secm'a hirarkis.

(26)

Adapun yang menjadi obyek langsung pelajaran matematika menurut ET. Ruseffendi adalah fakta, konsep, prinsip dan keterampilan6• Yang dimaksud dengan fakta adalah angka, lambang bilangan, notasi clan simbol-simbol. Sedangkan konsep adalah ide-ide abstrak seperti titik, garis himpunan, dan pengertian-pengertian lainnya. Prinsip adalah aturan clari dua atau lebih konsep teori dan dalil-dalil (contohnya: jika dua sudut be'.·tolak belakang, maka clua sudut kongruen), clalil-clalil tersebut perlu clibuktikan dengan keterampilan yang berkaitan dengan operasi Sllatu pengeljaan (contohnya: operasi penjumlahan, operasi perkalian dan sebagainya).

Dalam pengajaran matematika, pemecahan masalah harus merupakan sentral pengajaran matematika, efektifitas dan efisiensi yang baik juga cliterapkan dalam pengajaran matematika. Dengan demikian tujuan yang diinginkan akan tercapai dengan baik pula.

2. Pengertian Belajar Matematika a. Pengertian Belajar SeearaVmum

Belajar dalam perspektif keagamaan (dalam hal ini Islam) belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Perintah mengenai belajar allld menuntut ilmll ini banyak sekali dibahas dalam Al Qur'an, seperti terclapat dalam Firman Allah SWT daiam Al Qur'an surat Al Mujadillah ayat 11:7

0 " . , /. .... J .... , . . . ... ;SJ J'"

iセNェセ

」イャセQ

J

iセ セ

JJ

iセャ iセiセ

::.r-.:ul

セセ

... , ; . . . ...

... ill g ; . . . . '" J iSl I)

iセォ

::.r-:U1 :uJ1

(:'.1.

ijセセ

|jセi

|セセェ

セ| セ

... J ill 0 0 l • J

op

セ セiェ

e.:..,b.->

r-w

l I}JI ::.r-.:ulj

..- . . . : : ; ... ,.., ....

(27)

orang-orang yang beriman di anlaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengelahuan beberapa derajal. dan Allah Maha mengelahui apa yang kamu kerjakan". (QS: Al Mujaadilah: 11)

Ilmu dalam hal ini tidak hanya ilmu pengetahuan agama saja, tetapi juga berupa pengetahuan yang rei evan dengan kemajuan zaman. Selain itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi kehidupan diri pemilik ilmu itu sendiri baik di dunia maupun di akhirat.

Menurut Skinner dalam buku yang berjudul Psikologi Belajar karangan Muhibbin Syah, ia berpendapat bahwa "Belajar adalah suatu proses adaptasi (tingkah laku)".s Menurut Wittig dalam bukunya

pi>ychology of learning seperti yang dikutip oleh Muhibbin Syah mendefinisikan "Belajar ialah perubahan yang relativ menetap yang

エ・セェ。、ゥ dalaI11 segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu

organisme sebagai hasil pengalaman.9

Masalah ilmu pengetahuan ini juga terdapat dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:IO

Arlinya: "Menuntul illl1u adalah wajih bagi seliap muslim"

Sccara umllm, belaj<!r dapat diartikan sebagai perllbahan tingkah laku akibat interaksi individu terhadaplingkungan. Apabila karena interaksi ini seseorang mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun sikapnya, maka dikatakan ia telah mengalami suatu proses belajar.

Menurut Herman Hudoyo, "Belajar adalah perubahan tingkah lakn pada diri seseorang yang berlaku relatif lama dan diseliai orang

8 Muhibbin Syah,PsikologiBa/aia, (Jakarta: Logos WacanaIII11J,1999), cet. Ke-2 h.58.

(28)

tersebut, sehingga orang tersebut dad kondisi tidak l11al11pu mengeljakan sesuatu manjadi l11ampll mengerjakannya."II

Pengeliian helajar menurllt Fontana adalah "Proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalal11an". Menurut Hilgard dan Bower dalam bllkllnya Erman Al11ti, bahwa "Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalall1annya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dij elaskan berdasarkan atas kecenderungan tanggapan bawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang".12 Menurut Arief Sadill1an, Rahardjito, "Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung Sellll1Ur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti.,,13 Menurut Nana Sudjana, "Belajar adalah suatll proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang,,14. Perubahan sebagai hasil dari proses balajar dapat ditllnjllkan dalall1 berbagai bentuk seperti pengetahuan, pel11ahaman, siIeap clan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimplilkan bahwa belajar aclalah proses perllbahan seperti pengetahllan, pemahal11an, siIeap dan tingkah laku, keteral11pilan, kecakapan, kebiasaan, selia perllbahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Perubahan tingkah laku menllrut Witherington, yang dikutip Slldjana clalam bllkJnya, cara balajar siswa aktif ll1elipllti perubahan keterall1pilan, sikap, kebiasaan, pall1ahall1an dan apresiasi. Sedangkan

IIHerman Hudoyo,Be/ajar Mengojor Malal11alika,(Jakarta: Deprlikbud, 1998), h. I.

12Erman Amti, Bil11bingan dan Konseling,(Jakarta: PGSD IKIP, 1992); h. 66.

13 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidik(lJ1, (Jakarta: Pusteko'11 Dikbud dan PT. Raja

(29)

yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar menurut Bloom, seperti yang dikutip oleh Sudjmla tidak lain ialah interaksi antara individu dengan lingkunsannya. Taksonomi Bloom mengenai tujuan kl1Usus belajar secara luas dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok tujuan berikut, yaitu:15

1) Tujuan kognitif 2) Tujuan afektif 3) Tujuan psikomotor

Tujuan kognitif berhubungan dengan informasi dan pengetahuan, karena itu usaha untuk mewujudkan tercapainya tujuan kogniktif adalah suatu kegiatan pokok program pendidikan dan latihan. Tujuan afektif menekankml pada sikap dan nilai, perasaan dan emosi. Tujuan psikomotorik berhubung<U1 dengan keterampilan motorik, mmlipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan <U1ggota badan. Usaha untuk mewujudkan tercapainya tujuan psikomotorik adalah perhatian utama bagi kegiatan latihan industri dan vokasioncl yang ideal.

b. Belajar Mlltematika

Sebagaimmla telah diungkapkan sebelumnya bahwa belajar secm'a umum memiliki pengertian proses perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, ketcrampilan, kccakapan, kcbiasaan, dan perubahml aspek-aspek yang lain pada individu yang belajar.

(30)

I) Dari teacher centered ll1enjacti learner centered 2) Dari teaching centered ll1enjadi learning centered 3) Dari kontent based ll1enjadi kOll1petency based 4) Dari product oflearning menjadi process oflearning 5) Dari summative evaluation mcnjadi formative evalua'jon

Guru seharusnya memandang kelas sebagai tempat dimana masalah-masalah yang menarik dieksplore oleh peserta didik dengan menggunakan ide-ide matematika. Sebagai contoh peserta didik dapat menyelesaikan permasalal1an untuk mengukur benda-benda nyata secm'a langsung, mengul11pulkan inforl11asi dan l11enjelaskan apa yang mereka kumpulkan dengan l11enggunakan statistik atau l11enjelajahi sebuah fungsi melalui pengujian grafilmya. Dengan berlandaskan kepada prinsip pembelaJaran matematika yang tidak sekedarlearning to know, melainkanjuga harus meliputilearning to do, learning to be, hingga learning to live together, l11aka pembelajarn matematika seyogyanya hersandm'kan pada pemikiran bahwa peserta didik yang harus belaj ar dan semestinya dilakukan secara komprehensif dan terpadu.

3. Stratcgi Pcmbclajamn Matcmatika Bcrnuansa Islam

a. Stmtcgi Pcmbclajaran

Salah satu faktor terpenting yang harus dipelajari dan dikuasai oleh guru dalanl rangka pelaksanaan pembelajaran adalah memahami dan mempelajari bagaimana siswa belajar, dengan demikian seorang guru dapat menyesuaikan dirinya pada kondisi anak dan dapat menetapkan metode apa yang cocok dipakai, dan sesuai dengan tujuan serta karakteristik siswmlya.

(31)

sehingga cenderung kepada peudidikan yang bersifat humanistik, dengan memupuk konsep diri yang positif pada diri anak didik.

Konsep diri yang positif dapat memberi pengaruh dan bersifat menunjang, sedangkan konsep diri yang negatif menghambat proses belajar anak, untuk itu guru disarankan untuk lebih berperan dalam meningkatkan konsep diri yang positif terhadap siswanya. Pembelajaran yang baik akan mendorong siswa untuk berprestasi, memacu prestasi siswa. Dalam proses belajar mengjar guru harus dapat memilih berbagai strategi pembelajaran yang memotivasi siswa untuk belajar.

Istilah strategi berasal dari kata Yunani, slralegos yang berarti dari kata81mlos yang berarti militer danAgyang artinya memimpin. Strategi dalam konteks awalnya diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikeljakan oleh para jendral untuk membuat rencana untuk menaklukan musuh dalam memenangkan perang.17 Namun, dalam perkembangmmy'l istilah strategi digunakan dihampir segala aspek kehidupan. Kata strategi menjadi sesuatu yang lazim digunakan dalam hubunganya dengan perencanaan dan tujuan.

Secm'a umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dlhubungkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola Ul11um kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.18

Dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer, strategi mempunyai arti rencana, cermat tentang suatu kegiatan guna meraih terget atau sasaran. Strategi yang dilakukan akan mempengaruhi belajarl9• Strategi adalah suatu rencana, cara-cara pendayagunaan dan

17 Setiawan Hari Ptlrnomo. Manajemen Strafegi: Sebuah Konse,n Pengan/ar, (Jakarta;

Lembaga Penerbit Fak. Ekonomi UI, 1996) h. 8.

18Abu Ahmadi dan Joko Triprasetya,Slralegi Be/ajar Mengajar,(Band ling: CV. PlIslaka

(32)

penggunaan potensi serta sarana yang ada, untuk meningkatkan

evektivitas dan efisiensi (pembel'\iaran). Dalam strategi terdapat

metode bel'\iar mengajar, yaitu cara atau jalan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, terbuka

kemungkinan memilih berbagai metode yang sesuai dengan situasi

dan kondisi siswa serta kemampuan guru.

Sebuah strategi pembelajaran apapun materi dan bidangnya,

harus menekankan pada tiga aspek penting, yaitu;20

I) Aspek kemampuan khusus

2) Aspek wawasan dan kemampuan UI11UI11

3) Aspek kell1al11puan kOll1unikasi

Aspek kemampuan khusus menekankan pada kemampuan

peserta didik dalam memahami dan menguasai secara mendalan1 dan

rinci tentang ide atau gagasan materi ajar. Sedangkan aspek wawasan

dan kemampuan オョセオュ lebih menitikberatkan pada bagaimana

pembelajar memahami keterkaitan materi ajar dengan bidang lain.

Sementara aspek kemampl!an komunikasi menekankan pada

kemahiran pembel'\iaran dalam mengungkapkan ide-ide atau

gagasan-gagasan yang telah mereka pelajari baik secara lisan maupun tulisan.

Strmeg' pembelajaran yang baik selalu berusaha agar siswa

tcrlibat dalall1 l11asalah yang dibahas, dan scnantiasa aktif secant

mental ml\lIplln fisiko Siswa dillsahakan scdemikian rllpa hingga

mcrcka memperolah pengalaman dalam rangka menemukan

konsep-konsep yang direneanakan oleh guru.

Secara umum beberapa faktor yang mempengarllhi proses

bel'\iar antara lain;

1) Faktor Internal (faktor dari dalan1 diri siswa) yakni, keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa) yakni, kondisi

(33)

3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.21

Menurut I-Ierman Hudoyo, ada empat faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran matematika, yaitu: peselia didik, pengajar, sarana dan prasarana serta penilaian_22

I) Peserta Didik

Faktor ini meliputi dua aspek: yaitu faktor fisiologis dan psikologis

a) Aspek Fisiologis

Aspek ini berkaitan dengan kondisi umum fisik peserta didik, seperti keaclan baclan clan tegangan otot yang mempengaruhi tingkat kesegaran badan, kondisi organ-organ khusus peserta didik seperti inclera penglihatan, pendengaran dan sebagainya. Kondisi-kondisi ini akan mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran, sementam daya pendengaran clan penglihatan peserta didik akan sangat berpengaruh terhadap penerimaan dan pusat informasi.23

b) Aspek Psikologis

Aspek psikologis ini meliputi: (I) Incdigensi pescrta didik

Bclajar matcmatika membutuhkan kegiatan mental yang tinggi, inteligensi adalah salah satu faktor yang sangat menentukan prestasi belajar matematika. Menurut Robert, seperti yang dikutip oleh Muhibbin Syah, "bahwa inteligensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi

21 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus ... , hal. 130.

(34)

rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat".24

(2) Sikap dan Minat

Sikap diartikan sebagai gejala internal yang berdimensi afektif bcrupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatiftetap terhadap objek: orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.25 Sedang minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.26

(3) Bakat

Bakat adalah potensi atau kCll1ampuan lIntuk dikembangkan melalui bclajar. Seorang siswa yang tidak mell1punyai bakat dalam mata pelajaran matematika akan sukar baginya untuk mempelajari matematika secara mendalam. Dengan demikian Eemakin berkuranglah kemungkinanya untuk mencapai prestasi tinggi dalam mata pe1ajaran matematika tersebut. Namun sebaliknya, siswa yang mempunyai bakat maka akan mempermudah dirinya untuk mempelajari pelajaran secara mendalam, seningga besar kell1ungkinannya dapat prestasi yang cinggi.

(4) Motivasi

Motivitasi adalah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu.27 ada dua macam motivitasi padu peserta didik, yaitu motivitasi intrisik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri peselia didik yang mendorong

24Muhibbin Syah,Psikotogi Pendidikan,(Jakarta: Logos Wacana III11U, 1999), h. 133.

(35)

untuk melakukan belajar. Motivasi ini juga disebut 1l10tivasi murni.28 Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar peserta didik yang juga mendorong:lya untuk melakukan kegiatan belajar.

Dengan kata lain, motivasi merupakan daya penggerak yang mendorong seseorang bertindak atau melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan mecmnjukkan hasil yang baik. Maksudnya usaha yang tekun harus dilandasi oleh motivasi, maka individu yang belajar akan memperoleh hasil yang baik. Adapun keberadaan dan berkembangnya motivasi itu dengan jalan:

(I) datang dari dalam diri individu itll scndiri (intrinsik) (2) datang dari lingkllngan ( ekstrinsik)

Pada umumnya para peserta didik SD dan SLTP dalam masa pembclajaran masih terdorong oleh motivasi cksentrik. Misalnya karena menginginkan sesuatu, maka nilai ujiannya akan bagus.

Dalam kegiatan pembel'\iaran, baik motivasi intrinsik l11aupun ekstrinsik sangat diperlukan. Karena 1110tivasi bagi pel'\iar dapat l11engembangkan aktivitas untuk berinisiatif, serta dapat mengarahkan dan I11cmbiasakan tekun dalam belajar.

2) Pendidik (Pengajar)

(36)

11.7

Guru merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang cii Iuar bidang kpendidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meiiputi mendidik, mengajar dan melatih.29 Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmuーセョァ・エ。ィオ。ョ dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Mengingat belajar matematika membutuhkan mental tingkat tinggi, pengajar sebagai fasilitator memegang peranan yang penting dalam mempelajari peserta didik. Fakte'r-faktor yang mempengaruhi kebe!'hasilan peserta didik dalam pembelajaran adalah kompetensi profesionaI, kepribadian, motivasi dan pengalaman pengajar oalam proses pembelajaran.3o

a) Kompetensi Profesionalisme

Kompetensi profesionalisme terdiri dari kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Kompetensi kognitif meneakup keeakapan pengajar terhadap pengetahuan kependidikan seeara urnum dan kemampuan penguasaaan terhadap materi serta kemampuan pengajar dalam mentranfer strategi kognitif agar siswa dapat belajar seem'a eJisien dan efekti7.3I

Kompetensi afektif terkait dengan konsep diri (self concept)dan harga diri (self-esteem) pengajar, keyakinan guru terhadap keefektifan kemampuarmya sendiri dalam membangkitkan gairah dan kegiatan para peserta didik

(37)

efficacy), kemampuan guru daIam berurusan dan mendayagunakan dengan keterbatasan-keterbatasan faktor di Iuar dirinya ketika ia mengajar (kontekstual efficacy), dan berakhir terkait dengan gajaIa ranah dan ras seseorang pengajar daIam kecenderungan positif dan negatif terhadap dirinya dan orang lain (attitude of self-acceptance dan other acceptance ).32

b) Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian terdiri dari fleksibilitas kognitif dan keterbukaan psikoIogis pengajar. FIeksibiIitas kognitif adalah kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan secara memadai dalanl situasi tertentu. Sedangkan keterbukaan psikologis guru terkait dengan kesediaan seorang pengajar untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor sepelli siswa, teman sejawat, sekolah, lingkungan, tempat mcngajar.

Mengenai masalah motivasi, sebeIumnya telah dijelaskan, sedangkan pengalal11an terkait dengan efikasi diri dan kontekstual. Semakin banyak jam terbang daIanl mengajar l11aka keberhasilan daIam pel11beIajaran akan sel11akin mudah dicapai.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat di simpulkan bahwa kompetensi adaIah kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugas a(au l11emiliki pengetahuan, keterampiIan dan kecakapan yang dipersyaratkan untuk itu.

3) Faktor Sarana dan Prasarana

(38)

4) Penilaiar.

Penilaian dalam istiJah lain dikenal dengan evaluasi. Penilaian dalam pembelajaran matematika lebih diutamakan pada proses, karena di dalam proses itulah langkah-langkah peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika dapat dilihat dan dianalisis untuk kemudian dijadikan sebagai acuan untuk kemudian dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan peningkatan pembelajaran selanjutnya.33

Strategi pengajaran merupakan langkah dalam proses pembelajaran yang dirancang melalaui rangkaian "kejadian ekstemal siswa untuk meningkatkan proses internal dalam belajar. Langkah pertama yang hams dilakukan seorang guru dalam merancang atau

. . j I I 34

mengatur strategl pengaJarannya a( a a1 :

1) Pengorganisasian bahan ajar dill1ulai dengan memilih dan menetapkan bahan ajar yang sesuai dan ll1all1pu untuk ll1encapai tujuan pembelajaran, bahan ajar tersebut terdiri dari serangkaian pokok-pokok bahasan yang hams ditata urutannya, dan saling terkait satu sama lain, di dalall1 memilih pokok-pokok bilhasan untuk menunjang tercapainya tujuan.

2) Mengidentifikasi karakteristik siswa, kondisi dan lingkungan pel11belajaran untuk dapat l11el11ilih dan ll1enetapkan kegiatan belajar serta l11engajar bagi siswa. Hasil dari kegiatn ini adalah rancangan bentuk, cara mengajar, atau ll1enyajikan bahan ajaran, media serta waktu yang digunakan agar sasaran belajar tercapai dengan efektif dan efisien.

3) Menentukan kriteria untuk dapat ll1engamati, l11engukur ketercapaian sasaran belajar, serta l11enentukan metode, cara dan alat yang tepat untuk melakukan pengal11atan dan pengukuran saSUl'an belajar.35

Seorang pengajar harus mengetahui keterall1pilan apa yang sudah dil11iliki siswa sebelum suatu pel11be1ajaran dill1ulai, sehingga pengajar dapal mel11ilih strategi pel11belajarn yang baik, agar dapat

33 Herman Hudojo, Slralegi Be/ajar Mengaja!" Malemalika, (Malang: IKIP Malang,

1990)cet. Ke-2, h. 9.

(39)

membantu kelancaran balajar siswa. Pengajar juga harus dapat fleksibel dalam menjelaskan materi kepada siswa. Apabila salah satu cara meng1(jar tidak dapat dipahami siswa, maka pengajar perlu segera mengubah cara itu.

Deugan adanya usaha-usaha tersebut diharapkan keberhasilan proses pengajaran akan tercapai. Kegiatan penyajian informasi merupakan penyampaian materi pembelajaran beserta contoh-contoh. Partisipasi siswa dalammengikuti proses pengajaran termasuk latihan-latihan dan pemberian umpan balik, pemberian tes bertujuan untuk mengukur pencapaian tujuan pengajaran dan tindak lanjut berupa kegiatan remedial, pengayaan dan mcmanfaatkan ingatan akan hal-hal yang dipelajari. Untuk mencapai hasil bellljar dalam kemampuan intelektual, pendesain hanls l1lemberi pcrhatian pacla clua hal yaitu: (l)

carn l1lenynJ11pnikan pcngclahu<ln pada siswa dan, (2) batas kel1lal1lpuan siswa clnlal1ll'.1engingat inforl1lasi banI.

Pembelajaran matematikn pada hakikatnya adalah proses yang sengaja dirancang yang bertujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang untuk melaksanakan kegiatan belajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberi peluang kepada peserta dldik agar berusaha mencari pengalaman tentang matematika, karena belajar matt(matika berhubungan dengan ide-ide atau gagasan-gagasan, struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logis karena matel1latika ilu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak.

b. Pendidikan Dalam Islam

Secm'a alamiah, manusia tumbuh dan berkembang sejak dalaJl1 kandungan saJl1pai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian alam semesta ini diciptakm1 Tuhan melalui proses setingkat demi setingkat.

(40)

ditetapkan oleh Allah sebagai sunatullah. Hasil dari pembelajaran adalah sebuah ilmu pengetahuan , dan ilmu pengetahuan adalah dasar dari setiap keberhasilan. Ilmu pengetahuan diibaratkan sebagai petunjuk dan pembimbing untuk meraih suatu keberhasilan. Tanpa ilmu pengetahuan, maka seseorang akan buta, dan tidak tahu mana sebaiknya yang harus ditempuh.

Ilmu adalah sebuah pemahaman l)ntuk mempelajari dan mengetahui semua ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Tuhan. Ketentuan-ketentuan tersebut bersifat pasti, karena alam tunduk kepada Tuhan. Ketentuan-ketentuan yang pasti itulah yang melahirkan sebuah teori baik kepastian hukum alam maupun kepastian hukum sosial. Hal ini dimaksudkan tidak lain adalah untuk memlldahkan manusia dalmn bckclja di bllmi ini dalam rangka I11cnjalankan misi Allah S WT.

Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dari pengamatan-pengamatan atau penelitian-penelitian secara mendalam tentang mekanisme suatu kejadian atau suatu proses, atau bahkan hanya melalui pengamatan dan pengalan1an sehari-hari sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang suatu urutan kejadian. Mengap sesuatu teljadi dan bagaimana sesuatu berproses. Artinya mekanisme itu pasti ada yang mengaturnya. Disinilah letak pemahamarmya, mekanisme itu adalah milik Allah, karena Aliah lah yang menciptakan alam semesta, sedangkan manusia hanya mengetahui mekanisme tersebut.

(41)

Dalam hubungan ini, dapat dipastikan bahwa pendidikan itu tidak hanya menumbuhkan, melainkan mengembangkan ke arah tujuan akhir. Juga tidak hanya suatu proses yang sedang berlangsung, melainkan SlIatu proses yang berlangsung ke arah sasarannya. Dalam pengertian analisis, pendidikan pada hakikatnya adalah 'membentuk' kemanusiaan dalam citra Tuhan.

Menurut Omar dalam Filsafat pedidikan Islanl Arifin, "Pendidikan sebagai usaha me:1gubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan. Perubahan itl! dilandasi dengan nilai-nilai Islam.,,37

Basil rumusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan pengertian pcndiclikan Islam: "sebagai l)imbingan terhadap pertumbuhan rohani clan jasmani mcnurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mcngajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.,,38

Menurut Al Ghozali, pendidikan dalam prosesnya haruslah mengarah kepada pendekatan diri kepada Allah dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya bahagia di dunia dan akhirat.39

Istilah membimbing, mengarahkan dan mellgasuh serta mengajarkan atau melatih mcngandung pengertian usaha mcmpcngaruhi jiwa anak didik mclalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan yaitu "menanamkan ketaqwa dan akhlak selia menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.

Menurut pandangan Islam, manusia adalah dptaan Allah yang di dalam dirinya diberi kelengkapan-kelengkapan psikologis dan fisik

37H. M. Arifin ,Filsafat ... ,h.12.

(42)

yang memiliki kecenderungan ke arah yang 1:-aik dan yang buruk. Tanpa melaiui proses kependidikan, manusia danat menjadi makhluk yang serba diliputi oleh dorongan-dorongan nafsu jahat, ingkar dan kafir terhadap Tuhmmya. Hanya dengan melalui proses kependidikan manusia akan dapat dimanusiakan sebagai hamba Tuhan yang mampu mentaati ajaran Agama-Nya dengan penyerahan diri secara total sesuai ucapan dalam sholat.

Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manlisia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena suatu kematangan yang berakhir pada optimalisasi perkel11bangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana beJangsung l11elalui proses demi proses ke arah tujuan akhir perkel11bangan alaupun pcrtumbuhannya.

Tidak ada satu pun makhluk ciptallll Allah di atas muka bumi yang dapat mencapai kesempurnaan atau kemalangan hidup tanpa berlangsung melalui proses. Akan lelapi sualu proses yang diinginkan dalam usaha kependidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan yailu mengarahkan anak didik ;{epada litik optimal kemampuannya. Sedang tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai mal1usia individual dan sosial serta haIl1ba Allah yang m<engabdikan diri kepada-Nya.

(43)

muslim yang bersekolah sesunggulmya secara serempak hidup dalam tiga lingkungan, yaitu keluarga, masjid dan sekolah.

Ketiga unsur itu harus serasi dan saling mengisi dalal11 membentuk kepribadian anak didik. Prof. Dr. Ahmad セェ。ャ。「ゥ dalam bukunya sejarah pendidikan Islam, menjelaskan mtara lain:

"Sejarah pendidikan Islam amat erat pertaIiannya dengan masjid. Karena ita apabila kita membicarakan l11asjid adalah berarti baIlwa kita l11embicarakan suatu lel11baga yang dipandang sebagai tempat yang asasi untuk menyiarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Lingkaran-lingkaran pelajaran telah diadakan di masjid semenjak masjid didirikan dan keadaan ini berjalan terus sepanjang taImn dengan tidak putus-putusnya diseluruh negeri Islam".

Fungsi masjid l11enurut pengetahuan kaum muslil11in di masa-masa permulaan Islam adalah amat luas. Mereka telah mcnjadikan masjid untuk tcmpal bcribadah, mcmbcrikan pdajaran, tcmpat pcradilan, lcntara bcrkumpul mcngalur slrastcgi dan tcmpat mcncril11a duta-duta dari luar negeri. Diantara yang mcndorong mereka untuk mcndirikan masjid adalah kcyakinan bahwa rumah mercka tidak eukup luas untuk bcribadah bcrsama dan melakukan peliemuan-pertcmuan.40

Islam bcrasal dari kata bahasa Arab, yaitusalama- yaslamu

-Islam yang berarti kcsclamatan atau sclamat. Secara istilah, Islam bcrarti penycrahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan cara bcriman dan bcrtauhid kepada-Nya dan mcngikuti syari'at-Nya yang dibawa olch para rosul-Nya. Firman Allah SWT dalam Q.S. An Nisa ayat 125:'11

,.

(44)

Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengar,zbil Ibrahim merljadi kesayanganNya.

lelaslah bahwa proses kependidikan merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuall kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga teljadilah perubahan dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual, dan sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitar di mana ia hidup. Proses tersebut senantiasa berada di dalam nilai-nilai Islam, yaitu nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syari'ah dan akhlak al-karimah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Secara lImlim tlljllan pcnclidikan Islam khususnya Maclrasah Tsanawiyah aclalah untuk mencapai kebahagiaan hiclup di dunia dan akhirat. Karella hanya ada clua masa clepan. Masa clepan dunia dan masa clepan akhirat. Setiap keluurga muslim menginginkan kebaikan atas kecluanya bagi putra putri buah hati tercinta. Maclrasah berusaha mengerti dan membantu para orang tua muslim untuk itu. Madrasah Tsanawiyah berusaha ュ・ュ「・ォ。セゥ peserta didik/santri untuk mengejar dan merebut kesuksesan keduanya dengan menyelenggarakan program pendidikan pesantren dengan titik tekan pembinaan pribadi siswa siswi yang sholeh dan mushlih menjacli Imamul Muttaqin, memahami, akrab clan tcrbiasa clcngan niali-nilai Islam.

(45)

1) Aqidah yang Bersih(Salimul Aqidah)

Meyakini Allah Swt sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara

dan Penguasa alam semesta dan menjauhkan diri dari segala

pikiran, sikap dan perilaku bid'ah, khurafat dan syirk.

2) Ibadah yang Benar(Shahihullbadah)

Terbiasa dan gemar meIaksanakan ibadah yang meliputi:

shoIat, shaUln, tilawah al Qur'an, dzikr dan do'a sesuai petunjuk

Al Qur'an dan AsSmmah.

3) Pribadi yang matang(Matinul Khuluq)

Menall1pilkan perilaku yang santun, tertib dan disiplin, peduli

terhadap sesall1a dan lingkungan serta sabaI', ulet dan pemberani

dalall1 ll1enghadapi perll1asalahan hidup sehari-hari.

4) Mandiri (Qadirun AlaI Kasbi)

Mandiri dalall1 l11cl11cnllhi scgulu kcpcrluun hidupnyu dan

l11cll1iliki bckul yung cukup dulum pcngctuhuun. kccukupun dun

kcterampi Ian dalall1 usaha ll1cmcnuhi kebutuhan nafkahnya.

5) Cerdas dan Berpengetahuan(Mutsaqqafitl Fikri)

Mell1iliki kell1ampuan bC'rpikir yang kritis, logis, sistematis

dan kreatif yang ll1enjadikall dirinya berpengetahuan luas dan

menguasai bahan ajar dengan sebaik-baiknya, dan cermat serta

cerdik daiall1ll1engatasi segala problem yang dihadapi.

6) Sehat dan Kuat(Qaw iyul Jismi)

Memiliki badan dan jiwa yang sehat dan bugar, stamina dan

daya tahan tubuh yang kuat, serta kcterampilan beladiri yang

ellkup untuk ll1enjaga diri dari kejahatan pihak lain.

7) B-::rsunggllh-sungguh dan Disiplin(Mujahidun Linafsihi)

Memiliki kesllnggllhan dan ll10tivasi yang tinggi dalam

l11ell1perbaiki diri dan Iingkllngnnya yang ditllnjukkan dengan etos

(46)

8) Tertib dan cermat(Munazhzhom Fi Syu 'unihi)

Tertib dalam menata segala pekeljaan, tugas dan kewajiban serta berani da1am mengambil resiko namun tetap cermat dan

penuh perhitungan dalam melanglcah. 9) Efisien(Harisun 'Ala waqlihi)

Selalu memanfaatkan waktu dengan pektajaan yang bermanfaat, mampu mengatur jadwal kegiatan sesuai dengan skala prioritas.

10) Bermanfaat(Najiun Lighoirihi)

Peduli kepada sesama dan memiliki kepekaan untuk membantu orang lain yang memerlukan pertolongan.

Dengan nilai-nilai tersebut di atas siswa diharapkan mampu menempuh kehidupan yang benm dan kebal terhadap racun kerusakan moral dan penyakit sosial lainya hingga menjadi panutan dan teladan umat dan bangsa Indonesia.

Menurut Dr.' Aidh Abdullah AI-Qarni dalam bukunya Kunci Sukses, karakteristik pelajar dan pendidik yang sukses (berprestasi) adalah sebagai berikut :

I) Pelajar Yang Sukses43

a) Memiliki cita-cita yang tinggi, tidak mengenal putus asa, kemauan yang terus menerus, ambisi yang besar terhadapa ilmu, semangat unluk mendapatkan manfaat yang tidak ada bandingannya.

b) Mcngctuhui kCl11uliaan ill11u, l11unlilUlnyu yang terpuji, dun nilainya yang tak terhingga.

c) Bertahap dalam mendapatkan ilmunya, kalimat c1<:;mi kalimat, hadits demi hadits dan bab demi bab.

(47)

e) Menggunakan kesempatan masa kedl dan masa muda untuk menghafal.

f) Berkosentrasi Jan mendalami satu bidang ilmu hingga benar-benar memiliki keahlian didalamnya.

g) Memiliki banyak cara dalam mendapatkan ilmu seperti menerima ilmu langsung dari para guru, l11embaca buku, mendengarkaa pelajaran, berfikir, dan mengulang pelajaran. h) Seialu mengulang-ngulang dan mempertajam pengetahuan,

memahal11i permasalahan dan mendalaminya.

i) Mempunyai perhatian besar untuk menemukan sesuatu yang baru dan menjauhi sikap meniru dan mencontoh orang lain.

j) Mencari pengetahuan pada banyak disipiin ilmu, khususnya iImu-ilmu modern untuk mendapatkan pengalaman tanpa harus mendalaminya.

k) Mempunyai perhatian bcsar tchadap tulis-mcnulis dalam bidang yans ditckuninva, mcngajarkannya dan l11cndalaminya setiap

saat.

I) Mempraktekan ilmu syar'i yang bermanfaat, karena ilmu syar'i merupakan harta yang paling utal11a dan berharga.

2) Guru Yang Sukses 44

a) Menjadi contoh kebaikan bagi para murid-muridnya, teladan yang baik, mencintai mereka dan mulia dihadapan mereka. b) Memiliki persiapan dalam menyampaikan materi dan

mempunyai perhatian yang besar pada penin6katan ilmu pcngetahuan murid-muridnya.

c) Tidak bersifat keras, ka,ar, dan suka marah. Namun selalu Iembut dan menyayangi murid-muridnya.

(48)

e) Banyak melakukan penelitian, luas pengetahuannya dan

memahami budaya zaman dan segala permasalahan manusia

disekitarnya.

f) Memiliki jiwa yang membara, perhatian pada murid-muridnya,

bersemangat dalum menyampaikan apa yang dikatakannya dan

menjauhi sikap dingin dan acuh tak acuh.

g) Selalu hadir dalam proses belajar mengajar, tepat waktu dan

mempunyai kerja yang terstruktur.

h) Menjauhi permasalahan yang meragukan, meninggalkan segala

bentuk akhlak tercela dan berperangai terpuji.

i) Tidak berlebih-Iebihan dalam bergum'au, tidak mengumbar

perkaraan yang tidak penting bahkan keji. Memiliki tutur kata

yang lembut, kata-kara yang menyejukkan dan lisan yang

bersih.

c. Stratcgi l'cmbclajal"llll Malcllwtika BCl"Illlallsa Islam

Manusia diciptakan oleh Allah SWT. Manusia adalah mahlllk

yang dibcrikan kelebihan lInluk berpikir dan diberi aka!' Tujllan

penciptaan manusia adalah lmtuk beribadah dan mengabdi kepada

Allah SWT, pernyataan tersebut terdapat dalaIl1 Al Qur'an Surat Adz

Dzariyaat ayat 56:45

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (QS. Adz Dzariyaat: 56

Dcngan dcmikian lIntllk mcnlljll kchidllpan yang kckal abadi

nanli manllsia harus dididik dan cisiapkan unluk kembali kepada Allah

SWT dengan membawa bekal yang banyak. Persiapan itu berupa

pendidikan moral dan budi pekcrti, akhlak, dan intelektual dengan

(49)

Seiring dengan perkcmbangan zaman dan kemajuan telmologi, kehidupan manusia banyak mengalami perubahan, begitu pula dalam pola pikir manusia yang disebabkan oleh tuntutan kemajuan zaman banyak orang mulai mengalami krisis keimanan.

Kemajuan ilmu pengctahuan dan teknologi yang sangat pesat eli negara kita, mendorong perubahan eli segala bielang kehielupan, namun di pihak lain banyak orang yang mengalami elekadensi kehielupan beragama elikalangan umat Islam. Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat menyenangkan bagi kehielupan lahiriah umat manusia.

Permasalaharmya kemajuan yang pesat dalanl bidang materi itu diikuti dengan menurunnya kehidupan beragama, hal ini dapat disebabkan oleh ketielakpahaman manusia terhadap セ。イ。ョ agama, sehingga tidak mampu memilahnya dalam pcrilaktc sehari-hari. Pcmccahannya adalah dcngan pcmbcnlukan inlelcklual yang mampu mcrcalisasikan anlara ilmu pcngclahuan (lPTEK) dcngan agama (lshull) mclalui pcmcralaan pcndielikan agama sccara inlcnsif elan lerpadu. Tcpalnya adalah elcngan melaksanakan program pcndidikan yang bcrnuansa Islam scrla bcrpcgang lcguh pada nilai-nilai kcimanan dan ketakwaan, upaya ini dilnkukan untuk membentuk manusia yang berilmu pengetahuan dan beriman serta bertaqwa kepada Allah SWT.

Dalam bukunya yang berjudul Iman dan Kehidupan, DR. Yusuf Qorelhowi mcndefinisikan "iman aelalah kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syirik elan ragu-ragu serla memberikan pcngaruh bagi pandangan hidup, ting!(ah laku dan perbuatan sehari-hari, iman bukan berarti sekeelar ucapanlidah, perbuatan dan pengetahuan rukun iman".46

(50)

dalam pembentukan pribadi anak untuk menjadikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seimbang, maka pengalaman iptek harns sejalan dengan tuntutan dan petunjuk dari Allah SWT, yaitu dengan berdasarkan pada ajaran agama (Islam). Jadi IPTEK harns dipadukan dengan iman dan taqwa (IMTAQ)47.

Oleh karena itu manusia harns menerapkan asas keterpaduan IPTEK dengan nilai-nilai Islam (IMTAQ), agar manusia dapat mengendalikan nafsunya dalam menggunakan dan mengimplementasikan IPTEK, sehingga selalu berada dalam batas-batas yang dibenarkan Allah SWT. Allah SWT ketika memerintahkan manusia untuk beraktivitas, hal terpenting yang diperintahkaanya adalah melakukan aktivitas tersebut dengan sebaik-baiknya dan tidak berlepas tangan begitu saja. Dia juga memberikan metode-Nya agar manusia dapat bcraktivitas dengan scbaik-baiknya. Metodc yang cliajarkan-Nya adalah kctika mcrcka bckcrja, mercka haruslah sadar bahwa pckCljaannya itu dikcljakan dihadapan-Nya agar Illcrcka menyadari bahwa Allah sclalu mcngawasinya.

Nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang melekat dalam diri scseorang menurnt Ary Ginanjar berfungsi memberikan bisikan-bisikan suara hati yang senalltiasa mendorong kearall mulia. Lebih jauh lagi, apabila seseorang mengikuti clorongan suara hati spiritual tersebut, maka pada saat itulah manusia akan mengalami ketinggian prestasi.48

Semua orang di muka bumi ini senantiasa menginginkan keadilan, kejujuran, keterbukaan, kedamaian, kepercayaan, keagungan, kreativitas, kepemurallan untuk saling memaafkan, keinginan untuk memberi, memiliki sifat-sifat berempati, kebijaksanaan, kelembutan, kesanlunan, berhati luas dan kesabaran. Setiap siswa pasti

47 Sahirul Atim, Menguak Kelelpadilan Sains, Teknologi dan Islam, (Yogyakarta:Titian

(51)

menginginkan dirinya snkses, beberapa faktor yang paling berperan dalal11 keberhasilan seseorang, diantaranya adalah; 49

I) Jujur kepada semua orang 2) Menerapkan disiplin

3) Bergaul baik dengan orang lain 4) Adanya keluarga yang l11endukung

5) Bekelja dengan giat daripada kebanyakan orang

Lima faktor diatas terletak pada pusat orbit spiritual. Faktor diatas merupakan hal-hal yang l'erpengaruh kuat terhadap seseorang yang menginginkan dirinya sukses. Kesil11pulannya adalah, semakin kita mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, maka semakin tinggi kesuksesan dan prestasi yang kita raih.

Secara umum ォ・「・イィ。セゥャ。ョ suatu proses pel11belajaran dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik dengan kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi itu tergambar dalam pelaksanaan tugas schari-hari yang bcrcirikan tiga kcmampuan profcsional scpcni ditunjukkan dalam diagram dibawab

• • 7'1 ,,, I' 1" /'0

lnt. l/]e 1eac ling ru[(:

GambaI'l. Bagall tiga kompctcllsi guru

I) Keterampihn guru yang unik dapat l11empengaruhi murid yang dikembangkan terus menerus sehingga ia benar-benar tcrampil dalam tugasl1ya:

(52)

Memahami dan menghargai tiap potensi dari tiap murid.

(a) Membina situasi sosial yang meliputri interaksi belajar mengajar yang mendorong murid dalam meningkatkan kemampuan memahami pentingnya kebersamaan dan kesepahaman arah pemikiran dan perbuatan dikalangan murid. (b) Membina perasaan saling mengerti, saling menghormati dan

saling bertanggung jawab dan percaya mempercayai antara guru dan murid.

2) Penguasaan ilmu pengetahuan yang mengarah kepada spesialisasi Hnm yang diajarkan kepada marid.

3) Keterampilan dalam mengf1jarkan bahan pelajaran, terutama menyangkut perencanaan program satllan pelajaran dan menYllslln keseluruhan kegiatan untuk satllan pelajaran lIntuk waktu (catur wlilan, semester, tahun pelf1jaran).

Di sampmg itu, HI lerampil mempergunakan dan

ュ・ョァセュ「。ョァォ。ョ alal-alat banlu bagi murid dalam proses belajar

mengajar yang diperlukan. Juga lerampil dalam mempergunakan semua melode mengajar sehll1gga leljaclilah kombinasi clan variasi meloclologis yang lebih efeklif. Dengan c1emikian jelaslah bahwa profesi dan kompelensi terjadi kaitan yang eral sehingga dapat dikatakan bahwa profesi tanpa kompelensi akan kehilangan makna, dan kompetensi lanpa profesi alean kehilangan guna.

(53)

pengelalman-melalui pendekatan pengalaman, pembiasaan, emosional, rasional dan fungsional.

MaIm dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran matematika yang bernuansa Islam adalah suatu cara atau metode dimana, di dalam kegiatan belajar dan mengajar matematika, dengan malakukan perpaduan antara materi-materi pelajaran yang disampaikan ditambahkan pengetahuan-pengetahuan Islam yang berkaitan dengan materi yang diberikan serta menambahkan nilai-nilai yang dapat menambah keimanan dan ketakwaan yang akan memotivasi siswa untuk senantiasa beIajar dengan sungguh-sungguh, sehingga nantinya seorang anak didik tidak hanya memahami pelajaran matematika, melabkan juga dapat mengetahui kaitan antara pelajaran tersebut dengan ajaran "gama Islam. Selain itu, anak didik semakin benambah ilmu pengetahuan dan ktimanan serta ketakwaannya kepada Allah SW1.

B. KOllsep Hilllpumlll di 8MI' I. Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan objek yang didefinisikan dengan jelas dan dapat dibeda-bedakan. Setiap objek yang secara koIektif membentuk himpunan terselJut disebut elemen atau unsur atau anggota dari himpunan tersebut.

Himpunan dilambangkan dengan pasangan kurung kurawal { } dan biasanya dinyatakan dengan humf

Gambar

Gambar 3. Diagram venn himpunan saling beririsan
Gambar 6. Diagram venn ィゥュセオョ。ョ
Gambar 9 :Gambar tadarus sebeluill memulai pelajaran
Gambar II : Kegiatan siswa menyele;aikan soallatihan di depan kelas
+2

Referensi

Dokumen terkait

penulis dalam mengumpulkan sumber baik berupa fakta maupun data yang memiliki keterkaitan dengan kajian mengenai “ Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian di atas dapat dijabarkan implikasi penelitian ini yakni: a) Implikasi teoritis, Pelaksanaan unit produksi seharusnya dapat

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok komoditi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,62 persen; kelompok makanan

Menanggulangi gangguan kesehatan pada hewan yang semakin berbahaya, maka sangat dibutuhkan fasilitas rumah sakit hewan yang baik dan sesuai dengan ketentuan syarat usaha rumah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan koleksi khusus karya tulis ilmiah skripsi, tesis, disertasi oleh pemustaka di Perpustakaan

Pemberian wewenang oleh Pemerintah Pusat kepada daerah berkaitan dengan urusan kelautan seperti tercantum dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, pada dasarnya

Dengan demikian, maka konsep diri sebagai suatu proses yang berasal dari interaksi sosial individu dengan orang lain dapat diterapkan dalam proses komunikasi politik

Negeri Sukoharjo Tahun 2016/2017 dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan Kubus dan Balok menggunakan tahap kesalahan Kastolan menunjukkan bahwa dari 38 siswa yang