• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JANUARI 2017 INFLASI 1,18 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JANUARI 2017 INFLASI 1,18 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 3315.037/02/2017, 8 Februari 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

KOTA

PURWODADI

JANUARI 2017 INFLASI 1,18 PERSEN

Pada Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,02.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok komoditi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,62 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,58 persen; kelompok sandang 1,54 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olaharaga 0,38 persen serta kelompok transpor, komuikasi dan jasa keuangan 3,05 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2017 sebesar 1,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 3,51 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan pada Januari 2017 terjadi inflasi 1,18 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,50 pada Desember 2016 menjadi 130,02 pada Januari 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2017 sebesar 1,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 3,51 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok komoditi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,62 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,58 persen; kelompok sandang 1,54 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olaharaga 0,38 persen serta kelompok transpor, komuikasi dan jasa keuangan 3,05 persen.

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Januari 2017 kelompok bahan makanan 0,12 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,36 persen; kelompok sandang 0,08 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olaharaga 0,04 persen serta kelompok transpor, komuikasi dan jasa keuangan 0,45 persen

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Purwodadi Januari 2017, Tahun Kalender 2017 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi bulan Januari 2017 1) Tingkat Inflasi tahun Kalender 2017 2) Inflasi Tahun ke tahun 3) Januari 2016 Desember 2016 Januari 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 125,60 128,50 130,02 1,18 1,18 3,51 1 Bahan Makanan 133,00 138,50 139,35 0,62 0,62 4,77 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 127,33 134,27 135,11 0,62 0,62 6,11 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 123,49 122,60 124,54 1,58 1,58 0,85 4 Sandang 114,58 115,91 117,70 1,54 1,54 2,72 5 Kesehatan 126,98 131,75 131,82 0,05 0,05 3,81 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 119,01 126,25 126,73 0,38 0,38 6,49 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 125,98 123,45 127,22 3,05 3,05 0,98

1) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya.

2) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK Januari 2016

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Januari 2017 (%)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 1,18

1. Bahan Makanan 0,12

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,13

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,36

4. Sandang 0,08

5. Kesehatan 0,00

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,04 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,45

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwodadi (2012=100), Januari 2016–Januari 2017 112,00 116,00 120,00 124,00 128,00 132,00 136,00 140,00

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16 Agt-16 Sep-16 Okt-16 Nov-16 Des-16 Jan-17

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Januari 2017 -0,05 0,05 0,15 0,25 0,35 0,45 0,55 0,65 0,75 0,85 0,95 1,05 1,15 Umum ahan mak anan Mak anan Jad i Per umah an San dang Kes ehat an Pen did ikan Tran spor A n d il ( %)

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Januari 2017 mengalami inflasi 0,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 138,50 pada Desember 2016 menjadi 139,35 pada Januari 2017.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 3 subkelompok mengalami kenaikan; 3 subkelompok mengalami penurunan dan 5 subkelompok lainnya relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 7,34 persen dan terendah subkelompok sayur-sayuran 0,38 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok ikan segar 3,80 persen dan terendah adalah subkelompok kacang-kacangan 0,36 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi 0,12 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai rawit 0,18 persen; cabai merah 0,14 persen; salak, wortel dan cabe hijau masing 0,02 persen; pepaya, labu siam, jagung muda, terong, kentang dan semangka masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: bawang merah dan telur ayam ras masing-masing 0,08 persen; tomat sayur dan bawang putih masing-masing 0,04 persen; kol putih 0,03 persen; nila 0,02 persen; sawi hijau, kacag tanah, mujair dan gula merah masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Januari 2017 mengalami inflasi 0,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 134,27 pada Desember 2016 menjadi 135,11 pada Januari 2017.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok makanan jadi sebesar 0,91 persen serta subkelompok tembakau, rokok dan minuman beralkohol 0,20 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,13 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mie 0,12 persen dan rokok putih 0,01 persen.

3. Perumahan

,

Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi 1,58 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,60 pada Desember 2016 menjadi 124,54 pada Januari 2017.

Dari 4 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 3 subkelompok mengalami kenaikan dan 1 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami kenaikan adalah subkelompok biaya tempat tinggal 1,01 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 4,25 persen serta subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,12 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,36 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu tarif listrik 0,23 persen dan tukang bukan mandor 0,15 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah semen 0,02 persen dan bahan bakar rumah tangga 0,02 persen.

(5)

4.

S a n d a n g

Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi 1,54 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,91 pada Desember 2016 menjadi 117,70 pada Januari 2017.

Dari 4 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 3 subkelompok mengalami kenaikan dan 1 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami kenaikan adalah subkelompok sandang laki-laki dewasa 1,35 persen, subkelompok sandang wanita dewasa 2,63 persen serta subkelompok sandang anak-anak 2,39 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu sandal anak 0,03 persen; pembalut wanita dan sandal kulit laki-laki dewasa masing-masing 0,02 persen serta BH katun 0,01 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Januari 2017 mengalami inflasi 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 131,75 pada Desember 2016 menjadi 131,82 pada Januari 2017.

Dari 4 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami kenaikan dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami kenaikan adalah subkelompok jasa kesehatan 0,11 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sangat kecil mendekati 0,00 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu biaya untuk KB.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi 0,38 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,25 pada Desember 2016 menjadi 126,27 pada Januari 2017.

Dari 5 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 2 subkelompok mengalami kenaikan dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami kenaikan adalah subkelompok rekreasi 0,37 persen dan subkelompok olahraga 19,57 persen.

Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu sepatu olahraga wanita 0,03 persen dan tabloid 0,01 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi 3,05 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 123,45 pada Desember 2016 menjadi 127,22 pada Januari 2017.

Dari 4 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok sarana dan penunjang trasnport sebesar 140 persen.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2017 sebesar 1,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 3,51 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2015 dan 2016 masing-masing -0,35 persen dan 0,11 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2015 terhadap Januari 2014 dan Januari 2016 terhadap Januari 2015 masing-masing 6,15 persen dan 3,78 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke tahun Tahun 2015–2017

Inflasi 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4)

1. Januari -0,35 0,11 1,18

2. Tahun kalender (Januari) -0,35 0,11 1,18

3. Januari terhadap Januari (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 6,15 3,78 3,51

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari) 2015-2017

-0,50 -0,30 -0,10 0,10 0,30 0,50 0,70 0,90 1,10 1,30 Inf la s i (% ) 2015 2016 2017

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun 2015-2017

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 In fl a s i (%) 2015 thd 2014 2016 thd 2015 2017 thd 2016

Perbandingan Inflasi Kota Purwodadi, enam kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

Pada Januari 2017 dari 6 kab/kota SBH di Jawa Tengah, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 1,60 persen dengan IHK 129,85 dan terendah terjadi di tegal 0,98 persen dengan IHK 123,69 (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017 Purwodadi, 6 kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

(2012=100) K o t a Januari 2017 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Purwodadi 130,02 1,18 2 Semarang 125,97 1,11 3 Surakarta 123,83 1,16 4 Tegal 123,69 0,98 5 Purwokerto 124,53 1,05

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

Karakteristik masyarakat Desa Waluya adalah agamis atau Islami (nyantri) karena di daerah tersebut terdapat banyak sekali pesantren. Ada dua pesantren yang cukup terkenal

Positifnya laju bursa saham AS dan Eropa dengan optimisme akan tercapainya kesepakatan anggaran ekonomi AS antara pemerintah dan senat berimbas positif pada laju

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan

Pembuatan keputusan yang salah akan berakhir pada pengelolaan keuangan yang buruk dan tidak efektif dapat mengakibatkan perilaku masyarakat yang rentan akan krisis keuangan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC