• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi persediaan barang pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi persediaan barang pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Nama : Ratih Ratnasari

Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 28 Oktober 1989

Kelas : SI_06

NIM : 10508295

Alamat : Jl.Raya Telagasari Kosambi No.15 Rt/Rw : 014/004

Telagasari Karawang 41381

Hobi : Nyanyi, Hang out, Nonton, Searching2 internet

(3)
(4)

ii

Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nim : 10508295

Nama : RATIH RATNASARI

Judul Skripsi : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PERUM PERUMNAS REGIONAL IV CABANG SURAPATI BANDUNG

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Penulisan LAPORAN TA/SKRIPSI berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan yang tercantum sebagai bagian dari LAPORAN TA/SKRIPSI ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa PENCABUTAN GELAR yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia.

Bandung, Desember 2012 Yang membuat pernyataan,

(5)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Sarjana (Strata 1) Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

RATIH RATNASARI

1.05.08.295

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul : “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

PERUM PERUMNAS REGIONAL IV CABANG SURAPATI BANDUNG”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program

Starta Satu Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

Universitas Komputer Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan, doa, dorongan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini:

1. Kedua orang tua tercinta, kakak dan keponakan tersayang yang selalu

memberikan dorongan semangat dan doa yang tak pernah ada habisnya.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

(7)

iv

6. Wahyuni, S.Si., MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis.

7. Imelda, S.ST.,MT dan Iyan Gustiana S.Kom.,Mkom selaku penguji.

8. Seluruh Staf Pengajar, khususnya Dosen Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

9. Seluruh Staf Pegawai Perum Perumnas, khususnya bagian Umum yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian.

10. Deni Firmansyah yang selalu menemani dari awal ngerjain skripsi sampai saya

lulus.

11. Sahabat dan teman-teman MI-06 2008 yang telah bersama-sama melewati suka

dan duka perkuliahan.

12. A Budi yang udah bantuin ngerjain program, makasih banget yah.

13. Teh Ajeng yang udah ngebimbing saya dalam pengerjaan skripsi ini.

14. Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi

ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalam penulisan

skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik

yang bersifat membangun akan sangat berarti bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Bandung, 3 Februari 2013

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………... ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR TABEL……… xvi

DAFTAR SIMBOL………... xviii

BAB I. PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang ………...………... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan masalah……… 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitain...………... 5

1.4 Kegunaan Penelitian……….. 6

1.4.1 Kegunaan Praktis………. 6

1.4.2 Kegunaan Akademis……… 6

1.4 Batasan Masalah……… 7

(9)

vii

2.1.2 Karakteristik Sistem………..……... 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem……….……… 11

2.2 Konsep Dasar Informasi……… 13

2.2.1 Pengertian Informasi………... 13

2.2.2 Jenis Informasi…….………..…….. 13

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi……….….. 14

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi……….... 14

2.3.2 Komponen Sistem Informasi………... 15

2.4 Kasus Yang Dianalisis………..………...……. 15

2.4.1 Pengertian Persediaan..……… 15

2.4.2 Pengertian Barang………..………..………..…….. 16

2.5 Perangkat Lunak Pendukung……… 16

2.5.1 MySQL...………….……… 16

2.5.2 PHP……….…….……….... 17

2.5.3 Adobe Dreamweaver……..………. 17

2.5.4 Browser dan Web Server………. 18

2.5.5 Power Designer... 18

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN……… 19

(10)

viii

3.1.4 Tinjauan Umum Perusahaan………...………. 21

3.1.5 Deskripsi Tugas... 21

3.2 Metode Penelitian..……… 25

3.2.1 Desain Penelitian……….. 25

3.2.1.1 Rancangan... 26

3.2.2 Jenis dan Metode Penelitian………..………..…. 26

3.2.2.1 Sumber Data Primer………. 26

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder……… 27

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem……….…………. 28

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……….. 28

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem……… 29

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan……….. 29

1. Flow Map………. 30

2. Diagram Kontek………... 30

3. Data Flow Diagram……….. 31

4. Kamus Data……….. 32

5. Perancangan Basis Data……….. 34

1. Normalisasi……….. 34

(11)

ix

4.1 Analisis Sistem yang bejalan……… 41

4.1.1 Analisis Dokumen………... 41

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………. 43

4.1.2.1 Flow Map………..…….. 45

4.1.2.2 Diagram Kontek..………. 47

4.1.2.3 Data Flow Diagram………. 48

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan………... 50

4.2 Perancangan Sistem………... 51

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem………... 51

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan………. 51

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan……… 52

4.2.3.1 Prosedur persiapan sistem persediaan yang diusulkan... 52

4.2.3.2 Prosedur permintaan barang yang diusulkan... 53

4.2.3.3 Prosedur pembelian barang yang diusulkan... 54

4.2.3.4 Diagram Kontek……….. 56

4.2.3.5 Data Flow Diagram……….. 57

1. DFD Level 1………. 58

2. DFD Level 2 Proses 3……….. 59

(12)

x

4.2.4 Perancangan Basis Data………... 65

4.2.4.1 Normalisasi……….………. 65

4.2.4.2 Relasi Tabel………. 69

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram……… 70

4.2.4.4 Struktur File………. 71

4.2.4.5 Kodifikasi……… 77

4.2.5 Perancangan Antar Muka……….... 79

4.2.5.1 Struktur Menu………..…… 79

4.2.5.2 Perancangan Input………... 81

4.2.6 Perancangan Artsitektur Jaringan……… 97

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM………... 98

5.1 Implementasi...………. 98

5.1.1 Batasan Implementasi……….. 98

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak……… 98

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras……… 99

5.1.4 Implementasi Basis Data………. 100

5.1.5 Implementasi Antar Muka………... 105

(13)

xi

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian……….. 133

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN……… 134

6.1. Kesimpulan………..…… 134

6.2. Saran………. 135

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media.

Yogyakarta.

Freddy Rangkuty. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis.

RajaGravindo Persada. Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Barang/ 1 Desember 2012

http://lina-embun.blogspot.com/metode-waterfall/ 27 Oktober2012

http://luphmama.wordpress.com/pengertian_sistem/ 3 November 2012

http://www.scribd.com/Alat-Bantu-Analisis-Perancangan/ 10 Oktober 2012

http://duniafeb.blogspot.com/2011/03/pengenalan-relasi-tabel-database/ 25

Desember 2012

http://delphiscript.blogspot.com/2007/12/apa-itu-entity-relationship-diagram/ 25

Desember 2012

http://www.teknojurnal.com/2009/05/10/

menggunakan-sybase-power-designer-untuk-perancangan-dan-manajemen-database/ 27 Desember 2012

Yasmi Afrizal dan Wahyuni.2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung

Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta

Zulkifli Amsyah. 2005. Manajemen Sistem Infomasi. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

(15)

1

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia tekhnologi informasi saat ini sudah

sedemikian pesat dan merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia.

Perkembangan yang sedemikian pesat tersebut didukung oleh tersedianya

perangkat lunak maupun perangkat keras yang semakin hari semakin hebat

kemampuannya. Salah satu teknologi yang sering ramai dibicarakan saat ini

adalah internet (Interconnected Network). Internet sejatinya menghubungkan

berbagai komputer di seluruh belahan dunia dan di hubungkan melalui jalur

telekomunikasi telepon dan satelit.

Internet menjadi kebutuhan sehari-hari karena sifatnya yang

mempermudah seseorang dalam berkomunikasi melalui e-mail (surat

elektronik), chatting (berbicara dengan satu atau banyak orang secara

langsung), dan lain-lainnya. Selain melalui internet penggunaan komputer itu

sendiri membantu dalam efisiensi pekerjaan. Karena itulah banyak

perusahaan-perusahaan sekarang mulai menggunakan proses komputerisasi

dan internet. Teknologi Informasi tidak hanya mempengaruhi sebuah sistem

informasi namum memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari, gaya hidup

mulai berubah seiring dengan produk-produk teknologi informasi yang

(16)

Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong

ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu dapat juga

menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk menyelesaikan

suatu masalah diberbagai sektor sehingga mendorong setiap instansi baik itu

pemerintahan maupun swasta untuk menggunakan dan memanfaatkannya secara

optimal.

Dengan semakin majunya dunia teknologi, maka tingkat persaingan

semakin kompetitif, Hal ini mendorong setiap perusahaan atau instansi untuk

meningkatkan kinerjanya. Upaya yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan atau

instansi adalah dengan mengelola dan meningkatkan aktivitasnya. Salah satu

aktivitas yang harus diperhatikan adalah aktivitas pengolahan persediaan barang.

Banyak resiko yang timbul akibat ketidakefektian dari aktivitas pesediaan barang

diantaranya adalah ketidakefisien dalam prosedur permintaan pembelian barang,

pemasukan barang maupun pengeluaran barang, adanya keterlambatan waktu

pelaporan, ketidakakuratan jumlah persediaan barang, serta tidak tersedianya

informasi pada saat dibutuhkan. Hal ini akan menghasilkan kualitas informasi

persediaan yang kurang berkualitas.

Pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung, fakta-fakta

yang ada terdapat pada pencatatan persediaan barang masuk dan keluar masih

dihadapi dengan kendala perhitungan, sehingga data barang tidak relevan. Sistem

Informasi yang sedang berjalan masih secara manual. Dari fakta-fakta yang

terdapat pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung dihadapi

(17)

barang. Penempatan arsip-arsip yang bersifat rahasiapun kurang tersimpan dengan

baik dikarenakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bahkan hilang

dari tempat penyimpanan. Masalah ini merupakan bagian yang penting untuk

kemajuan perusahaan.

Berbagai masalah diatas tentunya akan terjadi apabila pemanfaatan

teknologi informasi dilakukan secara maksimal sebagai salah satu media

penyimpanan sekaligus pengolah data yang terkomputerisasi. Oleh Karena itu,

sesuai dengan analisis diatas, maka akan dibangun suatu aplikasi perangkat lunak

untuk mengolah sistem persediaan barang.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memberi judul SISTEM

INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PERUM PERUMNAS

(18)

1.1Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.1.1 Identifikasi Masalah

1. Pegawai Sub Bagian yang melakukan permintaan barang harus menuliskan

data permintaan barang pada form yang disediakan oleh bagian umum,

pembelian barang dilakukan dengan mengecek lagi barang-barang yang tidak

tersedia di gudang, pembuatan laporan pemeriksaan barang yang dilakukan

dengan menuliskan lagi barang-barang yang dibeli dan akibatnya data barang

tidak relevan.

2. Belum adanya sistem yang terintegrasi, sehingga proses pembuatan laporan

barang masuk, dan persediaan barang yang harus dilakukan dengan

merekaptuliasi semua dokumen yang berkaitan dengan permintaan barang dari

sub bagian dan dokumen pembelian barang.

1.1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang yang sedang berjalan pada

Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung?

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang yang diusulkan

pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung?

3. Bagaimana Perancangan Implementasi yang sesuai dengan kebutuhan

informasi pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung?

4. Bagaimana Evaluasi Sistem Informasi Persediaan Barang yang sedang

(19)

1.2Maksud dan Tujuan Penelitian

1.2.1 Maksud Penelitian

1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan skripsi

2. Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan

kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.

3. Untuk membangun Sistem Informasi Persediaan Barang pada Perum

Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung agar lebih efektif dan

efisien.

1.2.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahuiSistem Informasi Persediaan Barang yang sedang berjalan

pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.

2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada

Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.

3. Untuk membuat Perancangan Implementasi yang sesuai dengan kebutuhan

informasi pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.

4. Untuk mengevaluasi Sistem Informasi Persediaan Barang yang sedang

(20)

1.3Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1.3.2 Kegunaan Praktis, yaitu :

1. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya persediaan barang bagi sebuah

instansi atau perusahaan.

2. Sebagai bahan acuan bagi instansi tersebut dalam mengambil keputusan.

3. Meningkatkan efektivitas dalam pengolahan persediaan barang, sehingga

informasi yang dihasilkan menjadi lebih mudah dan efisien.

1.3.3 Kegunaan Akademis, yaitu :

1. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat bagi bidang ilmu

yang sedang digeluti, yaitu sistem informasi. Dengan hasil penelitian ini kita

dapat memadukan antara apa yang kita dapat dilapangan dengan ilmu sistem

informasi yang telah diajarkan dikelas, sehingga dapat lebih memajukan ilmu

sistem informasi yang sudah ada.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan serta sebagai bahan

acuan bagi peneliti lain yang mengambil tugas akhir dalam kajian yang sama.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini sangat berguna dalam menganalisis suatu prosedur sistem

yang ada didalam sebuah perusahaan atau instansi, yang kemudian dari hasil

analisis tersebut peneliti berusaha untuk memperbaikinya dengan membuat suatu

(21)

peneliti, sehingga kinerja dari perusahaan atau instansi yang bersangkutan lebih

baik lagi. Hal ini merupakan sebuah aspek yang sangat penting dalam proses

pembelajaran.

1.4 Batasan Masalah

1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Persediaan Barang pada Perum

Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.

2. Hanya membahas tentang proses Permintaan Barang dari Sub bagian

(kepegawaian, umum, keuangan, perencanaan dan program, produksi,

pemasaran dan pertanahan), pembelian barang, penerimaan barang dari

supplier, dan pembuatan laporan barang masuk, barang keluar dan persediaan

barang.

3. Data barang yang dikelola hanya barang ATK dan inventaris barang (yang

tidak bergerak).

4. Tidak membahas proses pembayaran pada saat pembelian barang.

5. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang yang akan dibuat adalah

berbasis Website yang bersifat intranet.

6. Bagian umum hanya menerima permintaan barang dari sub bagian,

memberikan laporan kepada deputy general manager dan melakukan

pembelian barang dan retur barang.

7. Deputy General Manager hanya melakukan keputusan perihal permintaan

(22)

1.5 Lokasi dan Waktu

Lokasi atau Tempat di Jl. Surapati No.120 Perum Perumnas Regional IV

Cabang Surapati Bandung.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Nama Kegiatan

2012/2013

September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan

kebutuhan

a) Observasi

b) Wawancara

2 Membangun

prototyping

3 Evaluasi

prototyping

4 Pengkodean sistem

5 Pengujian Sistem

(23)

9

2.1 Konsep Dasar Sistem

Berikut ini adalah rincian tentang penjelasan mengenai Konsep Dasar Sistem,

yaitu :

2.1.1Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau

subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, sistem adalah elemen-elemen yang saling

berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Selanjutnya Andri

Kristanto mengatakan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang

saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan yang ditujukan kepada

sistem tersebut dan mengelola masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto (2005 : 684-686), suatu sistem mempunyai

karakteristik atas sifat-sifat yang tertentu. Karakter sistem terdiri dari :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerja sama

(24)

Supra dari supra sistem

Sistem Supra sistem

Subsistem

Gambar 2.1 Subsistem

(Sumber : Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta.)

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan

subsistem yang lainnya.

4. Masukan sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan sistem tersebut dapat

(25)

5. Keluaran sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

6. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

7. Sasaran sistem

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu untuk mencapai suatu tujuan atau

suatu sasaran.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai

berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem

akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem

yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi

(26)

yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh

man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang

berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem

tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogramyang

dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup

ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem

sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem

harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus

dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup

(27)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Berikut ini adalah rincian penjelasan mengenai Konsep Dasar Informasi

menurut Drs. Zukifli Amsyah, MLS (2005 : 289-299).

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Kegunaan

informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan

keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan

informasi tersebut. Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh

beberapa hal, yaitu relevan (Relevancy), akurat (Accurancy), tepat waktu (Time

liness), ekonomis (Economy), efisien (Efficiency), ketersediaan (Availability),

dapat dipercaya (Reliability), dan konsisten.

2.2.2 Jenis informasi

Jenis informasi dapat dikelompokan berdasarkan :

1. Isi informasi.

Informasi biasanya disebut berdasarkan isi pokok atau subjek dari informasi

yang bersangkutan. Subjek tersebut adalah mengenai suatu kegiatan atau bidang

tertentu, mulai dari tingkat subjek yang luas sampai tingkat subjek yang sempit.

2. Bentuk informasi.

Berdasarkan pada bentuknya, maka informasi dapat dibedakan menjadi

(28)

1. Informasi uraian.

Informasi uraian adalah informasi yang disajikan dalam bentuk uraian cerita

yang panjang atau singkat yang berisikan kalimat yang jelas.

2. Informasi rekaptulasi

Informasi rekaptulasi adalah informasi ringkas dengan hasil akhir dari suatu

perhitungan atau gabungan perhitungan yang berisikan angka-angka yang

disajikan dalam bentuk kolom-kolom.

3. Informasi gambar.

Informasi gambar adalah informasi yang dibuat dalam bentuk gambar atau

bagan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Berikut ini adalah rincian penjelasan mengenai Konsep Sistem Informasi

menurut Andri Kristanto (2008 : 12-14).

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah Sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang

berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.

Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu

berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang

berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti

bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah Sistem Informasi.

Menurut Jogianto H.M, sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang,

(29)

untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin

tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal.

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus

menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak

mungkin Sistem Informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik

jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit

informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, Sistem Informasi

akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat

sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Secara rinci, komponen-komponen sistem informasi terdiri atas :

1. Input dan Output

2. Proses dan Teknologi

5. Basis data dan Kendali

2.4Kasus yang Dianalisis

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai teori-teori permasalahan yang

relevan dengan pembahasan skripsi, yaitu :

2.4.1 Pengertian Persediaan

Menurut Freddy Rangkit (2004 : 1-2), persediaan adalah barang-barang yang

(30)

kegiatan persediaan perlu diadakan suatu pengawasan. Tujuan dari diadakan

pengawasan yaitu :

1. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan.

2. Supaya pembentukan persediaan stabil.

3. Menghindari pembelian kecil-kecilan.

4. Pemesanan yang ekonomis.

2.4.2 Pengertian barang

Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau

jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu

mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.

2.5Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam

merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Berikut ini adalah

perangkat lunak yang akan digunakan dalam merancang perangkat lunak

persediaan barang pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung :

2.5.1MySQL

MySQL tergolong sebagai (Database Management System). Perangkat

lunak ini bermanfaat untuk mengelola data dengan cara yang sangat

fleksibel dan cepat. Berikut adalah sejumlah aktifitas yang terkait dengan

data yang didukung oleh perangkat lunak tersebut.

- Menyimpan data kedalam tabel.

(31)

- Mengubah data dalam tabel.

- Mengambil data yang tersimpan dalam tabel.

- Memungkinkan untuk memilih data tertentu yang diambil.

- Memungkinkan untuk melakukan pengaturan hak akses terhadap data.

MySQL banyak dipakai untuk kepentingan penanganan database karena

selain handal juga bersifat open source. Konsekuensi dari open source,

perangkat lunak ini dapat dipakai oleh siapa saja tanpa membayar dan souce

code-nya bisa diunduh oleh siapa saja. Abdul Kadir (2010 : 10).

2.5.2PHP

Menurut Alexander F.K. Sibero (2011 : 49). PHP adalah pemrograman

interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin

yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP

disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan

seluruh prosesnya dijalankan pada server.

2.5.3 Adobe Dreamweaver

Menurut Alexander F.K. Sibero (2011 : 384). Adobe Dreamweaver adalah

salah satu produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe System Inc.

Sebelumnya produk dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang

kemudian sampai dengan saat ini pegembangannya diteruskan oleh Adobe System

(32)

2.5.4 Browser dan Web Server

Menurut Alexsander F.K. Sibero (2011 : 19), dalam dunia web perangkat

lunak client yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu

menterjemahkan informasi yang diterima oleh server web dan menampilkan pada

layer komputer pengguna. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk

HTML. File HTML sebenarnya adalah file teks biasa yang berisi informasi yang

hendak ditampilkan oleh pengguna.

Untuk menjalankan PHP dan MySQL, dibutuhkan sebuah web server.

Apache merupakan salah satu web browser yang ketangguhannya telah teruji serta

sifat dari apache yang free dan open source.

2.5.5 Power Designer

Sybase Power Designer, sebuah software pemodelan data. Software ini

sebetulnya mempunyai banyak fungsi, namun yang akan saya tekankan disini

hanya fungsi manajemen databasenya. Dan dibuat untuk membantu dalam

(33)

19

3.1 Objek Penelitian

PERUMNAS adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk

Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh

Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan

perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah

3.1.1 Sejarah Perum Perumnas

Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun

1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan

disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei

2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai

pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat

berpenghasilan menengah ke bawah.

Melalui konsep pengembangan skala besar, Perumnas berhasil memberikan

kontribusi signifikan dalam pembentukan kawasan permukiman dan kota-kota

baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai BUMN pengembang dengan

jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 Wilayah usaha Regional I

sampai dengan VII dan Regional Rusunawa.

Helvetia Medan, Ilir Barat Palembang, Banyumanik Semarang, Tamalanrea

(34)

permukiman skala besar yang pembangunannya dirintis Perumnas. Kawasan

Permukiman tersebut kini telah berkembang menjadi "Kota Baru" yang

prospektif. Selain itu, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi juga merupakan

"Kota Baru" yang dirintis Perumnas dan kini berkembang pesat menjadi kawasan

strategis yang berfungsi sebagai penyangga ibukota.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

- Menjadi pelaku utama dalam penyedia perumahan dan pemukiman di

Indonesia.

b. Misi Perusahaan

- Menyediakan perumahan dan pemukiman yang berkualitas dan berniai

bagi masyarakat

- Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan melalui

layanan prima

- Mengembangkan dan memberdayakan profesionalisme serta

meningkatkan kesjahteraan karyawan.

- Menerapkan manajemen perusahaan yang efisien dan efektif

(35)

3.1.3 Struktur Organisasi.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4 Tinjauan umum perusahaan

Tata nilai perusahaan merupakan faktor pendukung utama di dalam

mendukung kinerja perusahaan, sebab tata nilai perusahaan merupakan norma

pengikat dan pemersatu jalinan kerja para karyawan suatu perusahaan. Tata nilai

Perusahaan berperan untuk mengintegrasikan seluruh fungsi-fungsi manajemen

baik di tingkat Pusat, Regional maupun Cabang agar dalam mengelola sumber

daya yang sangat penting.

3.1.5 Deskripsi Tugas

General Manager

Adapun tugas pokok dari General Manager Regional adalah :

a. Bersama dengan Deputy General Manager, memimpin para manager

bagian di kantor regional.

DEPUTY GENERAL MANAGER

MANAGER PRODUKSI

MANAGER PERENCANAAN

SU

(36)

b. Mengelola sumber daya dan dana dalam lingkup kantor regional untuk

melaksanakan kegiatan usaha,

Direktur General Manager: Deputy General Manager Regional IV

mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

a

a.. Membantu general manager regional dalam melaksanakan kegiatan

operasional di kantor regional.

b

b.. Memberi keputusan perihal surat permintaan barang dari pegawai sub

bagian dan order pembelian barang dari sub bagian umum.

- Manager Pemasaran: Tugas Pokok Manager Pemasaran adalah sebagai

berikut :

a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian pemasaran yang

merupakan bagian dari RKAP kantor regional;

b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja

kepada para asisten manager dalam lingkup bagian pemasaran;

- Manager Produksi dan Pertanahan: Tugas Pokok Manager Produksi &

Pertanahan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian produksi &

pertanahan yang merupakan bagian dari RKAP kantor regional;

b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja

kepada para asisten manager dalam lingkup bagian produksi &

pertanahan;

- Manager Keuangan: Tugas Pokok Manager Keuangan adalah sebagai

(37)

a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian keuangan dan

administrasi yang merupakan bagian dari RKAP kantor regional;

b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja

kepada para asisten manager dalam lingkup bagian keuangan &

administrasi;

c. Mengelola sumber daya dan dana bagian keuangan & administrasi untuk

melaksanakan kegiatan usaha;

- Manager Perencanaan: Tugas pokok Manager Perencanaan

a. Perencanaan program, kegiatan dan anggaran;

b. Pengoranisasian dan pengkoordinasian dibidang perencanaan pegawai,

data dan informasi kepegawaian;

c. Pembinaan dan pengembangan dibidang perencanaan pegawai, data dan

informasi kepegawaian;

- Sub Bagian : Tugas pokok Sub Bagian adalah sebagai berikut :

a. Pemasaran : Melaksanakan riset pasar, strategi pemasaran (termasuk cara

promosi dan strategi harga

b. Produksi : Mengatur kegiatan produksi di perusahaan.

c. Pertanahan : Menyediakan lahan tanah dan yang berhubungan dengan

lahan yang akan dibangun

d. Perencanaan: Bekerja sebagai perencanaan dimana dan bagaimana yang

akan perusahaan butuhkan

(38)

f. SDM, Umum & Hukum : Bekerja sebagai mengelola barang masuk dan

keluar serta persediaan barang serta menggola, mengadakan, menyimpan,

memelihara sarana dan prasarana kantor.

g. Kepegawaian : penerimaan pegawai, cara kerja pegawai, yang berkaitan

dengan hukum dalam ruang lingkup perusahaan, dan umum.

 Kewajiban pokok Perum Perumnas Regional IV kota Bandung terdiri dari:

1. Meningkatkan kapasitas profesional, baik melalui jalur formal maupun non-

formal.

2. Menjaga perilaku dan penampilan yang sesuai dengan norma kesopanan yang

berlaku.

3. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan

ketikakesusilaan serta menghindari perbuatan yang mengarah kepada

pornografi dan pornoaksi baik di dalam maupun di luar lingkungan

Perusahaan.

4. Menumbuhkan, menjaga, dan mempertahankan nama baik Perusahaan, baik

secara individu maupun kolektif.

 Kepatuhan terhadap hukum dan perundang undangan.

Perusahaan memiliki komitmen untuk mematuhi segala produk hukum atau

peraturan yang berlaku dalam kegiatan Perusahaan berupa :

a. Mematuhi ketentuan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam

(39)

b. Mengedepankan penyelesaian melalui jalur musyawarah untuk mencapai

mufakat dalam setiap perselisihan dengan pihak lain, menempuh jalur

hukum bilmusyawarah tersebut tidak membuahkan hasil, dan

menghormati hasil dari proses hukum tersebut.

c. Melarang seluruh Insan Perum Perumnas melakukan kegiatan yang

bertentangan dengan hukum dan peraturan perundangan.

d. Melarang transaksi usaha dengan pihak-pihak yang dananya diduga

berasal dari kegiatan pencucian uang (money laundring);

e. Mendukung proses penegakan hukum dengan memberikan informasi yang

lengkap dan relevan kepada penegak hukum.

3.2 Metode Penelitian

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan

dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu, diperlukan suatu

metode pendekatan/penyelesaian untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode

yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode Action, yaitu

metode dengan merancang dan mendesain program berdasarkan analisis sistem

yang diusulkan sesuai dengan masalah yang ada di dunia aktual (lapangan).

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka diperlukan suatu

desain penelitian untuk menunjang penelitian. Desain penelitian harus sesuai

(40)

3.2.1.1 Rancangan

a. Metode Deskriptif : sering disebut noneksperimen, karena pada

penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi

variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian

memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji

hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori

yang memiliki validitas universal. Di samping itu, penelitian deskriptif

juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes

pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan

kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek

yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

b. Metode Action : penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian

reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial

untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial

mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap

situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, dalam hal ini

penulis menggunakan cara sebagai berikut :

3.2.2.1Sumber Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber yang akan

(41)

Cabang Surapati Bandung. Untuk memperoleh data primer dapat dilakukan hal

sebagai berikut :

Studi Lapangan yaitu penelitian dengan cara :

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi dengan cara

pengamatan langsung terhadap divisi bagian umum, tetapi peneliti

tidak ikut langsung terhadap kegiatan yang ada di divisi bagian umum

hanya untuk memperoleh data dan informasi tentang persediaan

barang.

b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

secara langsung dengan para pegawai yang berhubungan dengan

penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan koordinator pegawai di

divisi umum Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung

dan mewawancarai tentang system persediaan barang yang ada di

Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung yang dapat

memberikan data yang relevan dengan masalah yang diteliti oleh

penulis. Secara garis besar hasil wawancara yang penulis lakukan

yaitu sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan di

Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung masih

bersifat manual.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara

mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak

(42)

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode

Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan

dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan

dengan masalah yang diteliti. Dokumen-dokumen yang diperoleh adalah : Surat

permintaan pembelian barang, Faktur pembelian, Berita acara penerimaan barang,

Nota pengambilan barang, Form pengambilan barang, Nota bukti pengambilan

barang, Laporan barang masuk dan Laporan barang keluar. Metode ini digunakan

untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan

struktur organisasi.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan

oleh penulis adalah sebagai berikut :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode yang digunakan adalah dengan metode pendekatan terstruktur.

Cara pendekatan terstruktur ini adalah dengan melihat sistem dimulai dari

masalah utama yang ada secara global, dan setelah didapatkan proses utama, maka

setiap proses yang ditemukan tesebut dipecah menjadi beberapa proses atau

masalah secara detail dan jelas, dan begitu seterusnya hingga tahapan proses yang

(43)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Didalam pengembangan sistem, metode yang digunakan penulis adalah

prototype, menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2011) : tahap-tahap

pengembangan prototype adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan kebutuhan : developer dan klien bertemu untuk dan

menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran

bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan

mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan

b. Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili

semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menadi dasar

pengembanan prototype.

c. Evaluasi prototype : klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan

digunakan untuk menjelaskan kebutuhan software.

3.2.3.3 Alat bantu analisis dan Perancangan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang untuk kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahannya,

kesempatan-kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan

yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Perancangan sistem adalah proses perancangan, pengembangan sistem,

pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk sistem yang

(44)

Dalam perancangan suatu sistem, diperlukan Alat Bantu. Alat Bantu ini

merupakan representasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan

komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi, serta membuat usulan

pemecahan masalah secara logika.

Alat bantu analisis yang akan digunakan adalah :

1). Flow Map

Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (Pelaku Proses),

proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen

keluaran dan masukan. Sedangkan definisi dari simbol flow map diantaranya :

a. Simbol Dokumen : menunjukan dokumen input dan output baik untuk

proses manual maupun computer.

b. Simbol kegiatan manual : menunjukan kegiatan manual.

c. Simbol simpanan offline (bukan computer).

d. Simbol proses : menunjukan kegiatan proses operasi komputer.

e. Simbol keputusan : digunakan untuk menyeleksi proses.

f. Simbol penghubung : menunjukan penghubung ke halaman yang sama

atau lainnya.

g. Simbol terminator : untuk menyatakan awal dan akhir proses.

h. Simbol garis : menunjukan arus dari proses.

2). Diagram Kontek

Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang

(45)

adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan

awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.

Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat.

secara uraian, dapat dikatakan bahwa diagram kontek itu berisi siapa saja yang

memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus

dihasilkan sistem. jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah :

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem.

2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem

3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan

4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

3). Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

memepertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Dasar-dasar

pembuatan DFD adalah sebagai berikut :

1. Setiap aliran data yang keluar dari proses harus berdasarkan data yang masuk ke roses

tersebut.

2. Semua aliran data diberi nama (label) yang menggambarkan informasi tersebut.

3. Hanya data yang diperlukan dalam pemroses yang tergambar sebagai input dari suatu

proses.

4. Suatu proses didefinisikan secara independent terhadap proses lain.

5. Proses-proses tersebut dianggap siap dioperasikan setiap waktu Leveling DFDU ntuk

(46)

paling atas disebut level ke – 0 (nol) adalah Context Diagram. Level berikutnya adalah

diagram yang menggambarkan sistem yang lebih mendetil.

4). Kamus Data (Data Dictionary/DD)

Kamus data adalah fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu

sistem informasi. Dengan menggunkan DD, analisis sistem dapat mendefinisikan

data yang mengalir sistem dengan lengkap.

Pada tahap analisis, DD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar

analisis sistem dengan pemakai sistem dan data yang mengalir di sistem, isi

kamus data antar lain :

1. Nama arus data. Nama arus data harus dicatat pada kamus data, sehingga

mereka yang membaca DAD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu

arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus

data.

2. Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama

lain dari suatu data data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan

data element atau data store yang telah ada.

3. Bentuk data. Bentuk data dapat berupa dokumen, laporan, tampilan layar

monitor, variabel, parameter, field. Bentuk data perlu dicatat di kamus data,

karena dapat dipergunakan untuk mengelompokan kamus data kedalam

kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

4. Arus dat, dimana dan kemana data mengalir, arus data menunjukan dari mana

data mengalir dan kemana data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat

(47)

5. Penjelasan, tentang makna dari arus data yang dicatat di DD. Untuk

memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka

sebagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data

tersebut.

6. Periode, kapan terjadinya arus data.

7. Volume, tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data.

8. Struktur data, berisi tentang item-item data apa saja yang dibutuhkan dalam

file.

Berikut ini notasi yang akan dipakai dalam kamus data:

Tabel 3.1 Notasi Kamus Data

Notasi Arti

= Terdiri dari atau sama dengan

+ Dan

( ) Optional (Elemen data dalam

tanda kurung biasa ada bisa tidak)

{ } Iteras

[ ] Pilih salah satu dari beberapa

pilihan

* Komentar atau keterangan

@ Identitas atau field kunci

(48)

5). Perancangan basis data

Perancangan basis data diperlukan agar kita dapat memiliki basis data yang

kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam

pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian data. Dalam merancang basis

data, kita dapat melakukannya dengan :

1. Normalisasi

Normalisasiadalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian

besar ambiguity bisa dihilangkan. Normalisasi data merupakan suatu proses untuk

mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien dan bebas dari anomali, dan

mengacu pada cara data item dikelompokkan ke dalam struktur record.

Tujuan dari normalisasi yaitu :

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data

2. Untuk mengurangi kompleksitas

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat

(5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup

memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. Jika kriteria

ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak

melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF). Berikut ini

adalah tahap-tahap normalisasi yaitu :

1. Bentuk Tidak Normal, artinya menghilangkan perulangan group.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF), artinya menghilangkan ketergantungan

(49)

3. Bentuk Normal Kedua (2NF), artinya menghilangkan ketergantungan transitif.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF), artinya menghilangkan anomali-anomali hasil

dari ketergantungan fungsional.

5. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF), artinya menghilangkan ketergantungan

Multivalue.

6. Bentuk Normal Keempat (4NF), artinya menghilangkan anomali-anomali

yang tersisa

7. Bentuk Normal Kelima, artinya semua data sudah normal.

2. Tabel Relasi

adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar objek di

dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan

lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan

berfungsi untuk mengatur mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat

dibentuk dapat mencakup 3 macam hubungan, yaitu :

c. One-To-One (1-1)

Mempunyai pengertian "Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya

ke satu baris data pada tabel ke dua". Contohnya : relasi antara tabel mahasiswa

dan tabel orang tua. Satu baris mahasiswa hanya berhubungan dengan satu baris

orang tua begitu juga sebaliknya.

d. One-To-Many (1-N)

Mempunyai pengertian "Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan

(50)

antara tabel dosen dan tabel mahasiswa. Satu baris dosen atau satu dosen bisa

berhubungan dengan satu baris atau lebih mahasiswa.

e. Many-To-Many (N-M)

Mempunyai pengertian "Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa

dihubugkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua". Artinya ada banyak

baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan satu sama lain.

Contohnya : relasi antar tabel mahasiswa dan tabel mata kuliah. Satu baris

mahasiswa bisa berhubungan dengan banyak baris mata kuliah begitu juga

sebaliknya.

3. Entity Relationship Diagram

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan

dalam system secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD(Data Flow Diagram)

yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh

system, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada

struktur-struktur dan relationship data. Biasanya

ERD ini digunakan oleh professional system untuk berkomunikasi dengan

pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi (seperti wakil presiden

direktur dan manajer yang tidak tertarik pada pelaksanaan operasi-operasi system

(51)

3.2.4 Pengujian Software

Ada banyak teknik pengujian yang dapat digunakan untuk menguji perangkat

lunak. Berikut ini teknik pengujian yang penulis gunakan untuk melakukan proses

evaluasi software adalah menggunakan pengujian Black Box :

1. Pengujian Black Box

Pengujian black box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari

perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya

dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang

diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk

mendapatkan keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan

program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dan dapat

diketahui kesalahan-kesalahannya.

Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Fungsi tidak benar atau hilang

2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data)

4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program

5. Kesalahan performasi

Dalam metode black-box testing terdapat jenis-jenis metode black-box

testing yang dapat membantu melakukan pengujian sistem. Berikut ini adalah

jenis-jenis metode black-box testing:

(52)

Equivalence Partitioning membagi input menjadi kelas-kelas data yang

dapat digunakan untuk menggenerasi kasus uji, bertujuan untuk menemukan

kelas-kelas kesalahan dan berdasarkan pada kesamaan kelas-kelas kondisi input.

Sebuah kelas yang ekivalen merepresentasikan kumpulan status/kondisi yang

valid atau tidak valid.

2. Boundary Value Analysis / Limit Testing

Banyak kesalahan terjadi pada kesalahan masukan. BVA mengijinkan

untuk menyeleksi kasus uji yang menguji batasan nilai input. BVA merupakan

komplemen dari equivalence partitioning. Lebih pada memilih elemen-elemen di

dalam kelas ekivalen pada bagian sisi batas dari kelas.

3. Comparison Testing

Pada beberapa aplikasi reliability dari sebuah perangkat lunak sangat

penting. Redundansi perangkat keras dan perangkat lunak mungkin digunakan

untuk meminimalisir kesalahan (error). Untuk redundansi perangkat lunak,

gunakan tim yang terpisah untuk mengembangkan setiap versi perangkat lunak

yang independen. Uji setiap versi dengan data yang sama untuk memastikan

semua versi menghasilkan keluaran yang sama. Jalankan semua versi dengan

paralel dan perbandingan keluaran secara real-time. Walau hanya dijalankan

sebuah versi pada akhirnya, untuk beberapa aplikasi yang penting dapat

mengembangkan versi independen dan menggunakan comparison testing atau

back-to-back testing. Ketika output dari versi berbeda, maka setiap versi

diinvestigasi jika ada kemungkinan defect. Metode ini tidak untuk menemukan

(53)

4. Sample Testing

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen.

Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih

dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

5. Robustness Testing

Data input dipilih diluar spesifikasi yang telah didefinisikan. Tujuan dari

pengujian ini adalah membuktikan bahwa tidak ada kesalahan jika masukan tidak

valid.

6. Behavior Testing

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali,

tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada

pengujian struktur data stack.

7. Performance Testing

Mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar

dipandang dari sisi acuan kebutuhan misalnya: aliran data, ukuran pemakaian

memori, kecepatan eksekusi, dll. Untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi

konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat

tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan

program.

8. Requirement Testing

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak

(input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan

(54)

spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya,

setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan

traceability matrix.

9. Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulangulang dengan jumlah

tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan

spesifikasi kebutuhan.

10. Cause-effect Relationship Testing

Teknik ini merupakan suplemen dari equivalence testing dengan

menyediakan cara untuk memilih kombinasi data input. Melibatkan kondisi input

(cause) dan kondisi output (effect) untuk mencegah pendefinisian kasus uji yang

(55)

41 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis sistem yang sedang berjalan

Sistem informasi persediaan barang pada Perum Perumnas Regional IV

Cabang Surapati Bandung merupakan sistem yang menangani proses permintaan

barang, proses pembelian barang, dan proses pengolahan barang digudang.

Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan untuk mengidentifikasi

permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan tersebut.

4.1.1 Analisis dokumen

Dokumen yang ada pada sistem persediaan barang pada Perum Perumnas

Regional IV Cabang Surapati Bandung yaitu, sebagai berikut :

1. Nama dokumen : Nota pengambilan barang

Sumber : Bagian umum

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang diminta

Pembuatan : Setiap pengambilan barang

Item : Nama_barang, diminta, diberikan, keterangan

2. Nama dokumen : Surat permintaan barang

Sumber : Dari tiap Sub Bagian

Fungsi : Untuk melakukan permintaan barang

Pembuatan : Setiap melakukan permintaan barang

(56)

3. Nama dokumen : Surat order pembelian

Sumber : Bagian umum

Fungsi : Mengetahui barang yang akan dibeli

Pembuatan : Setiap akan melakukan pembelian barang

Item : Nama_barang, sebanyak, harga_satuan, jumlah

4. Nama dokumen : Faktur pembelian

Sumber : Supplier

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang dibeli

Pembuatan : Setiap pembelian barang

Item : nama_barang, sebanyak, harga_satuan, jumlah

5. Nama dokumen : Berita acara penerimaan barang

Sumber : Bagian umum

Fungsi : Memeriksa barang yang diterima dari supplier

Pembuatan : Setiap barang masuk gudang

Item : Nama_barang, sebanyak, kualitas_barang

6. Nama dokumen : Laporan barang masuk

Sumber : Bagian Umum

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang masuk

Pembuatan : Setiap 1 bulan

Item : Nama_barang, satuan, jumlah_barang

7. Nama dokumen : Laporan barang keluar

Sumber : Bagian Umum

(57)

Pembuatan : Setiap 1 bulan

Item : Nama_barang, jumlah_barang, satuan.

8. Nama dokumen : Laporan stok persediaan barang

Sumber : Bagian Umum

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang tersedia di

gudang

Pembuatan : Setiap 1 bulan

Item : Uraian, spesifikasi, stok_awal, penambahan_barang,

pemakaian_bulan, stok_akhir

4.1.2 Analisis prosedur yang sedang berjalan

Berikut ini adalah prosedur dari sistem informasi persediaan barang yang

sedang berjalan pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung :

1. Pegawai Sub Bagian melakukan permintaan barang dengan memberikan nota

permintaan barang. Bagian Umum akan memberikan nota permintaan kepada

gudang dan gudang akan memeriksa stok persediaan barang.

2. Jika barang yang diminta pegawai Sub Bagian ada, bagian umum akan

membuat surat permintaan barang dan memberikannya kepada deputy GM

(general manager) untuk diotorisasi. Setelah surat permintaan barang

diotorisasi, surat tersebut akan diberikan lagi kepada bagian Umum, bagian

Umum akan memberitahukan kepada bagian gudang agar barang yang diminta

(58)

3. Berdasarkan nota permintaan barang yang diisi oleh pegawai sub bagian yang

bersangkutan, bagian umum akan membuat bukti pengeluaran barang yang

akan diberikan kepada sub bagian yang bersangkutan bersamaan dengan

barang yang diminta.

4. Tetapi jika barang yang diminta tidak tersedia, maka bagian umum membuat

surat pembelian barang yang terdiri dari dua rangkap, yang kemudian

diberikan kepada deputy GM (general manager) untuk diotorisasi. Setelah

diotorisasi oleh deputy GM (general manager), surat pembelian barang

tersebut diberikan lagi kepada bagian umum.

5. Surat pembelian barang yang sudah di otorisasi oleh deputy GM (general

manager) yang rangkap satu dijadikan sebagai arsip, dan rangkap yang

satunya lagi diberikan kepada supplier. Supplier akan menerima purchases

order yang diberikan bagian umum. Setelah itu, supplier mengirim barang

yang dipesan beserta fakturnya.

6. Bagian umum akan menerima barang dan faktur dari supplier dan membuat

Berita acara penerimaan barang. Jika barangnya tidak sesuai, maka bagian

umum membuat retur barang. Retur barang dibuat dalam dua rangkap.

Rangkap yang pertama dijadikan sebagain arsip, sedangkan rangkap kedua

diberikan kepada supplier.

7. Jika barangnya sesuai dengan permintaan, maka bagian umum akan membuat

laporan barang masuk yang terdiri atas dua rangkap. Rangkap yang pertama

buat diarsipkan, sedangkan rangkap kedua diberikan kepada deputy GM

(59)

4.1.2.1 Flow Map yang sedang berjalan

Flowmap secara garis besar akan memberikan gambaran kepada kita

mengenai suatu alur informasi serta entitas-entitas yang terlibat langsung dalam

alur informasi tersebut, sehingga secara kasat mata kita akan mengetahui sutau

alur prosedur dari suatu informasi. Berikut ini adalah flow map sistem persediaan

barang yang sedang berjalan pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati

(60)

Sub Bagian Deputy GM Supplier

Nota retur Nota retur

Laporan. Barang

(61)

Keterangan :

A : Arsip Laporan Barang Keluar C : Arsip Faktur Pembelian

B : Arsip Pembelian Barang D : Arsip Laporan Barang Masuk

E : Arsip Retur Barang F : Arsip Stok Barang

4.1.2.2 Diagram kontek yang sedang berjalan

Diagram konteks memberi gambaran seperti apa hubungan interaksi antara

entitas luar dengan sistem. Hubungan tersebut digambarkan dengan aliran data

yang mengalir dan lingkungan luar sistem (entitas luar) kedalam sistem atau

sebaliknya. Dibawah ini adalah diagram konteks persediaan barang pada Perum

Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung yang sedang berjalan yaitu :

Deputy GM

Surat permintaan barang (acc/tidak)

Surat pembelian barang (acc/ tidak)

(62)

4.1.2.3 DFD (Data Flow Diagram) yang sedang berjalan

DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi

dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh

aliran data.

Fungsi dari DFD atau Data Flow Diagram adalah untuk memperjelas

gambaran mengenai sistem tersebut terutama aliran data dalam sistem tersebut.

Berikut ini adalah DFD sistem persediaan barang pada Perum Perumnas

Regional IV Cabang Surapati Bandung yang sedang berjalan yaitu sebagai

(63)

Sub Bagian

Surat pembelian barang (acc)

Surat pembelian

Gambar

Tabel 3.1 Notasi Kamus Data
Gambar 4.1 Flow Map Yang Berjalan
Gambar 4.2 Diagram Kontek yang sedang berjalan
Gambar 4.3 DFD yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan TH bahwa, pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Makassar menjalin hubungan yang baik dengan pihak sekolah. Karena

(1) Pendayagunaan dana zakat, infaq/shadaqah (ZIS) tahun 2012 berasal dari hasil pengumpulan liS tahun 2011 dan saldo pendayagunaan liS Tahun 2011 sebesar Rp 68.702.449.919,00

Dalam pasal 40 ayat (4) dan pasal 42 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah menyatakan

Laporan yang dapat dipilih adalah Laporan yang dihasilkan oleh sistem tersebut adalah Penerimaan Barang, Transaksi Penjualan per Bulan, Transaksi Pembayaran

Petugas medis dapat melihat riwayat pasien yang telah dilakukan tindakan khitan dan juga dapat melakukan cetak resep dengan menekan tombol “cetak” pada halaman ini.. Halaman

z Digunakan untuk menyajikan data   dalam bentuk kolom dan baris,   tujuannya agar   informasi. dapat ditampilkan secara lebih terstruktur

Abstrak : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Property Dan Real Estate