Nama : Ratih Ratnasari
Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 28 Oktober 1989
Kelas : SI_06
NIM : 10508295
Alamat : Jl.Raya Telagasari Kosambi No.15 Rt/Rw : 014/004
Telagasari Karawang 41381
Hobi : Nyanyi, Hang out, Nonton, Searching2 internet
ii
Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nim : 10508295
Nama : RATIH RATNASARI
Judul Skripsi : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PERUM PERUMNAS REGIONAL IV CABANG SURAPATI BANDUNG
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Penulisan LAPORAN TA/SKRIPSI berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan yang tercantum sebagai bagian dari LAPORAN TA/SKRIPSI ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa PENCABUTAN GELAR yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia.
Bandung, Desember 2012 Yang membuat pernyataan,
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Sarjana (Strata 1) Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
RATIH RATNASARI
1.05.08.295
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul : “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA
PERUM PERUMNAS REGIONAL IV CABANG SURAPATI BANDUNG”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program
Starta Satu Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
Universitas Komputer Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, doa, dorongan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini:
1. Kedua orang tua tercinta, kakak dan keponakan tersayang yang selalu
memberikan dorongan semangat dan doa yang tak pernah ada habisnya.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
iv
6. Wahyuni, S.Si., MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis.
7. Imelda, S.ST.,MT dan Iyan Gustiana S.Kom.,Mkom selaku penguji.
8. Seluruh Staf Pengajar, khususnya Dosen Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
9. Seluruh Staf Pegawai Perum Perumnas, khususnya bagian Umum yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian.
10. Deni Firmansyah yang selalu menemani dari awal ngerjain skripsi sampai saya
lulus.
11. Sahabat dan teman-teman MI-06 2008 yang telah bersama-sama melewati suka
dan duka perkuliahan.
12. A Budi yang udah bantuin ngerjain program, makasih banget yah.
13. Teh Ajeng yang udah ngebimbing saya dalam pengerjaan skripsi ini.
14. Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi
ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalam penulisan
skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat membangun akan sangat berarti bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Bandung, 3 Februari 2013
vi
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK……… i
ABSTRACT………... ii
KATA PENGANTAR………. iii
DAFTAR ISI………. v
DAFTAR GAMBAR……… xii
DAFTAR TABEL……… xvi
DAFTAR SIMBOL………... xviii
BAB I. PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang ………...………... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan masalah……… 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitain...………... 5
1.4 Kegunaan Penelitian……….. 6
1.4.1 Kegunaan Praktis………. 6
1.4.2 Kegunaan Akademis……… 6
1.4 Batasan Masalah……… 7
vii
2.1.2 Karakteristik Sistem………..……... 9
2.1.3 Klasifikasi Sistem……….……… 11
2.2 Konsep Dasar Informasi……… 13
2.2.1 Pengertian Informasi………... 13
2.2.2 Jenis Informasi…….………..…….. 13
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi……….….. 14
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi……….... 14
2.3.2 Komponen Sistem Informasi………... 15
2.4 Kasus Yang Dianalisis………..………...……. 15
2.4.1 Pengertian Persediaan..……… 15
2.4.2 Pengertian Barang………..………..………..…….. 16
2.5 Perangkat Lunak Pendukung……… 16
2.5.1 MySQL...………….……… 16
2.5.2 PHP……….…….……….... 17
2.5.3 Adobe Dreamweaver……..………. 17
2.5.4 Browser dan Web Server………. 18
2.5.5 Power Designer... 18
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN……… 19
viii
3.1.4 Tinjauan Umum Perusahaan………...………. 21
3.1.5 Deskripsi Tugas... 21
3.2 Metode Penelitian..……… 25
3.2.1 Desain Penelitian……….. 25
3.2.1.1 Rancangan... 26
3.2.2 Jenis dan Metode Penelitian………..………..…. 26
3.2.2.1 Sumber Data Primer………. 26
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder……… 27
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem……….…………. 28
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……….. 28
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem……… 29
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan……….. 29
1. Flow Map………. 30
2. Diagram Kontek………... 30
3. Data Flow Diagram……….. 31
4. Kamus Data……….. 32
5. Perancangan Basis Data……….. 34
1. Normalisasi……….. 34
ix
4.1 Analisis Sistem yang bejalan……… 41
4.1.1 Analisis Dokumen………... 41
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………. 43
4.1.2.1 Flow Map………..…….. 45
4.1.2.2 Diagram Kontek..………. 47
4.1.2.3 Data Flow Diagram………. 48
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan………... 50
4.2 Perancangan Sistem………... 51
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem………... 51
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan………. 51
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan……… 52
4.2.3.1 Prosedur persiapan sistem persediaan yang diusulkan... 52
4.2.3.2 Prosedur permintaan barang yang diusulkan... 53
4.2.3.3 Prosedur pembelian barang yang diusulkan... 54
4.2.3.4 Diagram Kontek……….. 56
4.2.3.5 Data Flow Diagram……….. 57
1. DFD Level 1………. 58
2. DFD Level 2 Proses 3……….. 59
x
4.2.4 Perancangan Basis Data………... 65
4.2.4.1 Normalisasi……….………. 65
4.2.4.2 Relasi Tabel………. 69
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram……… 70
4.2.4.4 Struktur File………. 71
4.2.4.5 Kodifikasi……… 77
4.2.5 Perancangan Antar Muka……….... 79
4.2.5.1 Struktur Menu………..…… 79
4.2.5.2 Perancangan Input………... 81
4.2.6 Perancangan Artsitektur Jaringan……… 97
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM………... 98
5.1 Implementasi...………. 98
5.1.1 Batasan Implementasi……….. 98
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak……… 98
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras……… 99
5.1.4 Implementasi Basis Data………. 100
5.1.5 Implementasi Antar Muka………... 105
xi
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian……….. 133
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN……… 134
6.1. Kesimpulan………..…… 134
6.2. Saran………. 135
DAFTAR PUSTAKA
Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media.
Yogyakarta.
Freddy Rangkuty. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis.
RajaGravindo Persada. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Barang/ 1 Desember 2012
http://lina-embun.blogspot.com/metode-waterfall/ 27 Oktober2012
http://luphmama.wordpress.com/pengertian_sistem/ 3 November 2012
http://www.scribd.com/Alat-Bantu-Analisis-Perancangan/ 10 Oktober 2012
http://duniafeb.blogspot.com/2011/03/pengenalan-relasi-tabel-database/ 25
Desember 2012
http://delphiscript.blogspot.com/2007/12/apa-itu-entity-relationship-diagram/ 25
Desember 2012
http://www.teknojurnal.com/2009/05/10/
menggunakan-sybase-power-designer-untuk-perancangan-dan-manajemen-database/ 27 Desember 2012
Yasmi Afrizal dan Wahyuni.2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung
Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta
Zulkifli Amsyah. 2005. Manajemen Sistem Infomasi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
1
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia tekhnologi informasi saat ini sudah
sedemikian pesat dan merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia.
Perkembangan yang sedemikian pesat tersebut didukung oleh tersedianya
perangkat lunak maupun perangkat keras yang semakin hari semakin hebat
kemampuannya. Salah satu teknologi yang sering ramai dibicarakan saat ini
adalah internet (Interconnected Network). Internet sejatinya menghubungkan
berbagai komputer di seluruh belahan dunia dan di hubungkan melalui jalur
telekomunikasi telepon dan satelit.
Internet menjadi kebutuhan sehari-hari karena sifatnya yang
mempermudah seseorang dalam berkomunikasi melalui e-mail (surat
elektronik), chatting (berbicara dengan satu atau banyak orang secara
langsung), dan lain-lainnya. Selain melalui internet penggunaan komputer itu
sendiri membantu dalam efisiensi pekerjaan. Karena itulah banyak
perusahaan-perusahaan sekarang mulai menggunakan proses komputerisasi
dan internet. Teknologi Informasi tidak hanya mempengaruhi sebuah sistem
informasi namum memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari, gaya hidup
mulai berubah seiring dengan produk-produk teknologi informasi yang
Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong
ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu dapat juga
menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk menyelesaikan
suatu masalah diberbagai sektor sehingga mendorong setiap instansi baik itu
pemerintahan maupun swasta untuk menggunakan dan memanfaatkannya secara
optimal.
Dengan semakin majunya dunia teknologi, maka tingkat persaingan
semakin kompetitif, Hal ini mendorong setiap perusahaan atau instansi untuk
meningkatkan kinerjanya. Upaya yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan atau
instansi adalah dengan mengelola dan meningkatkan aktivitasnya. Salah satu
aktivitas yang harus diperhatikan adalah aktivitas pengolahan persediaan barang.
Banyak resiko yang timbul akibat ketidakefektian dari aktivitas pesediaan barang
diantaranya adalah ketidakefisien dalam prosedur permintaan pembelian barang,
pemasukan barang maupun pengeluaran barang, adanya keterlambatan waktu
pelaporan, ketidakakuratan jumlah persediaan barang, serta tidak tersedianya
informasi pada saat dibutuhkan. Hal ini akan menghasilkan kualitas informasi
persediaan yang kurang berkualitas.
Pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung, fakta-fakta
yang ada terdapat pada pencatatan persediaan barang masuk dan keluar masih
dihadapi dengan kendala perhitungan, sehingga data barang tidak relevan. Sistem
Informasi yang sedang berjalan masih secara manual. Dari fakta-fakta yang
terdapat pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung dihadapi
barang. Penempatan arsip-arsip yang bersifat rahasiapun kurang tersimpan dengan
baik dikarenakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bahkan hilang
dari tempat penyimpanan. Masalah ini merupakan bagian yang penting untuk
kemajuan perusahaan.
Berbagai masalah diatas tentunya akan terjadi apabila pemanfaatan
teknologi informasi dilakukan secara maksimal sebagai salah satu media
penyimpanan sekaligus pengolah data yang terkomputerisasi. Oleh Karena itu,
sesuai dengan analisis diatas, maka akan dibangun suatu aplikasi perangkat lunak
untuk mengolah sistem persediaan barang.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memberi judul “SISTEM
INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PERUM PERUMNAS
1.1Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.1.1 Identifikasi Masalah
1. Pegawai Sub Bagian yang melakukan permintaan barang harus menuliskan
data permintaan barang pada form yang disediakan oleh bagian umum,
pembelian barang dilakukan dengan mengecek lagi barang-barang yang tidak
tersedia di gudang, pembuatan laporan pemeriksaan barang yang dilakukan
dengan menuliskan lagi barang-barang yang dibeli dan akibatnya data barang
tidak relevan.
2. Belum adanya sistem yang terintegrasi, sehingga proses pembuatan laporan
barang masuk, dan persediaan barang yang harus dilakukan dengan
merekaptuliasi semua dokumen yang berkaitan dengan permintaan barang dari
sub bagian dan dokumen pembelian barang.
1.1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang yang sedang berjalan pada
Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung?
2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang yang diusulkan
pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung?
3. Bagaimana Perancangan Implementasi yang sesuai dengan kebutuhan
informasi pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung?
4. Bagaimana Evaluasi Sistem Informasi Persediaan Barang yang sedang
1.2Maksud dan Tujuan Penelitian
1.2.1 Maksud Penelitian
1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan skripsi
2. Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan
kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.
3. Untuk membangun Sistem Informasi Persediaan Barang pada Perum
Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung agar lebih efektif dan
efisien.
1.2.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahuiSistem Informasi Persediaan Barang yang sedang berjalan
pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.
2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada
Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.
3. Untuk membuat Perancangan Implementasi yang sesuai dengan kebutuhan
informasi pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.
4. Untuk mengevaluasi Sistem Informasi Persediaan Barang yang sedang
1.3Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari dilakukannya penelitian ini adalah :
1.3.2 Kegunaan Praktis, yaitu :
1. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya persediaan barang bagi sebuah
instansi atau perusahaan.
2. Sebagai bahan acuan bagi instansi tersebut dalam mengambil keputusan.
3. Meningkatkan efektivitas dalam pengolahan persediaan barang, sehingga
informasi yang dihasilkan menjadi lebih mudah dan efisien.
1.3.3 Kegunaan Akademis, yaitu :
1. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat bagi bidang ilmu
yang sedang digeluti, yaitu sistem informasi. Dengan hasil penelitian ini kita
dapat memadukan antara apa yang kita dapat dilapangan dengan ilmu sistem
informasi yang telah diajarkan dikelas, sehingga dapat lebih memajukan ilmu
sistem informasi yang sudah ada.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan serta sebagai bahan
acuan bagi peneliti lain yang mengambil tugas akhir dalam kajian yang sama.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sangat berguna dalam menganalisis suatu prosedur sistem
yang ada didalam sebuah perusahaan atau instansi, yang kemudian dari hasil
analisis tersebut peneliti berusaha untuk memperbaikinya dengan membuat suatu
peneliti, sehingga kinerja dari perusahaan atau instansi yang bersangkutan lebih
baik lagi. Hal ini merupakan sebuah aspek yang sangat penting dalam proses
pembelajaran.
1.4 Batasan Masalah
1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Persediaan Barang pada Perum
Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung.
2. Hanya membahas tentang proses Permintaan Barang dari Sub bagian
(kepegawaian, umum, keuangan, perencanaan dan program, produksi,
pemasaran dan pertanahan), pembelian barang, penerimaan barang dari
supplier, dan pembuatan laporan barang masuk, barang keluar dan persediaan
barang.
3. Data barang yang dikelola hanya barang ATK dan inventaris barang (yang
tidak bergerak).
4. Tidak membahas proses pembayaran pada saat pembelian barang.
5. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang yang akan dibuat adalah
berbasis Website yang bersifat intranet.
6. Bagian umum hanya menerima permintaan barang dari sub bagian,
memberikan laporan kepada deputy general manager dan melakukan
pembelian barang dan retur barang.
7. Deputy General Manager hanya melakukan keputusan perihal permintaan
1.5 Lokasi dan Waktu
Lokasi atau Tempat di Jl. Surapati No.120 Perum Perumnas Regional IV
Cabang Surapati Bandung.
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Nama Kegiatan
2012/2013
September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan
kebutuhan
a) Observasi
b) Wawancara
2 Membangun
prototyping
3 Evaluasi
prototyping
4 Pengkodean sistem
5 Pengujian Sistem
9
2.1 Konsep Dasar Sistem
Berikut ini adalah rincian tentang penjelasan mengenai Konsep Dasar Sistem,
yaitu :
2.1.1Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, sistem adalah elemen-elemen yang saling
berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Selanjutnya Andri
Kristanto mengatakan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang
saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan yang ditujukan kepada
sistem tersebut dan mengelola masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto (2005 : 684-686), suatu sistem mempunyai
karakteristik atas sifat-sifat yang tertentu. Karakter sistem terdiri dari :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerja sama
Supra dari supra sistem
Sistem Supra sistem
Subsistem
Gambar 2.1 Subsistem
(Sumber : Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta.)
2. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Penghubung sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan
subsistem yang lainnya.
4. Masukan sistem
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan sistem tersebut dapat
5. Keluaran sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
6. Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
7. Sasaran sistem
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu untuk mencapai suatu tujuan atau
suatu sasaran.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai
berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem
yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh
man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu.
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem
tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogramyang
dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem
sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem
harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup
2.2 Konsep Dasar Informasi
Berikut ini adalah rincian penjelasan mengenai Konsep Dasar Informasi
menurut Drs. Zukifli Amsyah, MLS (2005 : 289-299).
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Kegunaan
informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan
keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan
informasi tersebut. Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh
beberapa hal, yaitu relevan (Relevancy), akurat (Accurancy), tepat waktu (Time
liness), ekonomis (Economy), efisien (Efficiency), ketersediaan (Availability),
dapat dipercaya (Reliability), dan konsisten.
2.2.2 Jenis informasi
Jenis informasi dapat dikelompokan berdasarkan :
1. Isi informasi.
Informasi biasanya disebut berdasarkan isi pokok atau subjek dari informasi
yang bersangkutan. Subjek tersebut adalah mengenai suatu kegiatan atau bidang
tertentu, mulai dari tingkat subjek yang luas sampai tingkat subjek yang sempit.
2. Bentuk informasi.
Berdasarkan pada bentuknya, maka informasi dapat dibedakan menjadi
1. Informasi uraian.
Informasi uraian adalah informasi yang disajikan dalam bentuk uraian cerita
yang panjang atau singkat yang berisikan kalimat yang jelas.
2. Informasi rekaptulasi
Informasi rekaptulasi adalah informasi ringkas dengan hasil akhir dari suatu
perhitungan atau gabungan perhitungan yang berisikan angka-angka yang
disajikan dalam bentuk kolom-kolom.
3. Informasi gambar.
Informasi gambar adalah informasi yang dibuat dalam bentuk gambar atau
bagan.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Berikut ini adalah rincian penjelasan mengenai Konsep Sistem Informasi
menurut Andri Kristanto (2008 : 12-14).
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah Sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu
berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang
berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti
bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah Sistem Informasi.
Menurut Jogianto H.M, sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang,
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin
tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal.
Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus
menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin Sistem Informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik
jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit
informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, Sistem Informasi
akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat
sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Secara rinci, komponen-komponen sistem informasi terdiri atas :
1. Input dan Output
2. Proses dan Teknologi
5. Basis data dan Kendali
2.4Kasus yang Dianalisis
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai teori-teori permasalahan yang
relevan dengan pembahasan skripsi, yaitu :
2.4.1 Pengertian Persediaan
Menurut Freddy Rangkit (2004 : 1-2), persediaan adalah barang-barang yang
kegiatan persediaan perlu diadakan suatu pengawasan. Tujuan dari diadakan
pengawasan yaitu :
1. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan.
2. Supaya pembentukan persediaan stabil.
3. Menghindari pembelian kecil-kecilan.
4. Pemesanan yang ekonomis.
2.4.2 Pengertian barang
Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau
jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu
mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
2.5Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam
merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Berikut ini adalah
perangkat lunak yang akan digunakan dalam merancang perangkat lunak
persediaan barang pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung :
2.5.1MySQL
MySQL tergolong sebagai (Database Management System). Perangkat
lunak ini bermanfaat untuk mengelola data dengan cara yang sangat
fleksibel dan cepat. Berikut adalah sejumlah aktifitas yang terkait dengan
data yang didukung oleh perangkat lunak tersebut.
- Menyimpan data kedalam tabel.
- Mengubah data dalam tabel.
- Mengambil data yang tersimpan dalam tabel.
- Memungkinkan untuk memilih data tertentu yang diambil.
- Memungkinkan untuk melakukan pengaturan hak akses terhadap data.
MySQL banyak dipakai untuk kepentingan penanganan database karena
selain handal juga bersifat open source. Konsekuensi dari open source,
perangkat lunak ini dapat dipakai oleh siapa saja tanpa membayar dan souce
code-nya bisa diunduh oleh siapa saja. Abdul Kadir (2010 : 10).
2.5.2PHP
Menurut Alexander F.K. Sibero (2011 : 49). PHP adalah pemrograman
interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin
yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP
disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan
seluruh prosesnya dijalankan pada server.
2.5.3 Adobe Dreamweaver
Menurut Alexander F.K. Sibero (2011 : 384). Adobe Dreamweaver adalah
salah satu produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe System Inc.
Sebelumnya produk dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang
kemudian sampai dengan saat ini pegembangannya diteruskan oleh Adobe System
2.5.4 Browser dan Web Server
Menurut Alexsander F.K. Sibero (2011 : 19), dalam dunia web perangkat
lunak client yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu
menterjemahkan informasi yang diterima oleh server web dan menampilkan pada
layer komputer pengguna. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk
HTML. File HTML sebenarnya adalah file teks biasa yang berisi informasi yang
hendak ditampilkan oleh pengguna.
Untuk menjalankan PHP dan MySQL, dibutuhkan sebuah web server.
Apache merupakan salah satu web browser yang ketangguhannya telah teruji serta
sifat dari apache yang free dan open source.
2.5.5 Power Designer
Sybase Power Designer, sebuah software pemodelan data. Software ini
sebetulnya mempunyai banyak fungsi, namun yang akan saya tekankan disini
hanya fungsi manajemen databasenya. Dan dibuat untuk membantu dalam
19
3.1 Objek Penelitian
PERUMNAS adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk
Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan
perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah
3.1.1 Sejarah Perum Perumnas
Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan
disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei
2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai
pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat
berpenghasilan menengah ke bawah.
Melalui konsep pengembangan skala besar, Perumnas berhasil memberikan
kontribusi signifikan dalam pembentukan kawasan permukiman dan kota-kota
baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai BUMN pengembang dengan
jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 Wilayah usaha Regional I
sampai dengan VII dan Regional Rusunawa.
Helvetia Medan, Ilir Barat Palembang, Banyumanik Semarang, Tamalanrea
permukiman skala besar yang pembangunannya dirintis Perumnas. Kawasan
Permukiman tersebut kini telah berkembang menjadi "Kota Baru" yang
prospektif. Selain itu, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi juga merupakan
"Kota Baru" yang dirintis Perumnas dan kini berkembang pesat menjadi kawasan
strategis yang berfungsi sebagai penyangga ibukota.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
- Menjadi pelaku utama dalam penyedia perumahan dan pemukiman di
Indonesia.
b. Misi Perusahaan
- Menyediakan perumahan dan pemukiman yang berkualitas dan berniai
bagi masyarakat
- Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan melalui
layanan prima
- Mengembangkan dan memberdayakan profesionalisme serta
meningkatkan kesjahteraan karyawan.
- Menerapkan manajemen perusahaan yang efisien dan efektif
3.1.3 Struktur Organisasi.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.4 Tinjauan umum perusahaan
Tata nilai perusahaan merupakan faktor pendukung utama di dalam
mendukung kinerja perusahaan, sebab tata nilai perusahaan merupakan norma
pengikat dan pemersatu jalinan kerja para karyawan suatu perusahaan. Tata nilai
Perusahaan berperan untuk mengintegrasikan seluruh fungsi-fungsi manajemen
baik di tingkat Pusat, Regional maupun Cabang agar dalam mengelola sumber
daya yang sangat penting.
3.1.5 Deskripsi Tugas
General Manager
Adapun tugas pokok dari General Manager Regional adalah :
a. Bersama dengan Deputy General Manager, memimpin para manager
bagian di kantor regional.
DEPUTY GENERAL MANAGER
MANAGER PRODUKSI
MANAGER PERENCANAAN
SU
b. Mengelola sumber daya dan dana dalam lingkup kantor regional untuk
melaksanakan kegiatan usaha,
Direktur General Manager: Deputy General Manager Regional IV
mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
a
a.. Membantu general manager regional dalam melaksanakan kegiatan
operasional di kantor regional.
b
b.. Memberi keputusan perihal surat permintaan barang dari pegawai sub
bagian dan order pembelian barang dari sub bagian umum.
- Manager Pemasaran: Tugas Pokok Manager Pemasaran adalah sebagai
berikut :
a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian pemasaran yang
merupakan bagian dari RKAP kantor regional;
b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja
kepada para asisten manager dalam lingkup bagian pemasaran;
- Manager Produksi dan Pertanahan: Tugas Pokok Manager Produksi &
Pertanahan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian produksi &
pertanahan yang merupakan bagian dari RKAP kantor regional;
b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja
kepada para asisten manager dalam lingkup bagian produksi &
pertanahan;
- Manager Keuangan: Tugas Pokok Manager Keuangan adalah sebagai
a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian keuangan dan
administrasi yang merupakan bagian dari RKAP kantor regional;
b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja
kepada para asisten manager dalam lingkup bagian keuangan &
administrasi;
c. Mengelola sumber daya dan dana bagian keuangan & administrasi untuk
melaksanakan kegiatan usaha;
- Manager Perencanaan: Tugas pokok Manager Perencanaan
a. Perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. Pengoranisasian dan pengkoordinasian dibidang perencanaan pegawai,
data dan informasi kepegawaian;
c. Pembinaan dan pengembangan dibidang perencanaan pegawai, data dan
informasi kepegawaian;
- Sub Bagian : Tugas pokok Sub Bagian adalah sebagai berikut :
a. Pemasaran : Melaksanakan riset pasar, strategi pemasaran (termasuk cara
promosi dan strategi harga
b. Produksi : Mengatur kegiatan produksi di perusahaan.
c. Pertanahan : Menyediakan lahan tanah dan yang berhubungan dengan
lahan yang akan dibangun
d. Perencanaan: Bekerja sebagai perencanaan dimana dan bagaimana yang
akan perusahaan butuhkan
f. SDM, Umum & Hukum : Bekerja sebagai mengelola barang masuk dan
keluar serta persediaan barang serta menggola, mengadakan, menyimpan,
memelihara sarana dan prasarana kantor.
g. Kepegawaian : penerimaan pegawai, cara kerja pegawai, yang berkaitan
dengan hukum dalam ruang lingkup perusahaan, dan umum.
Kewajiban pokok Perum Perumnas Regional IV kota Bandung terdiri dari:
1. Meningkatkan kapasitas profesional, baik melalui jalur formal maupun non-
formal.
2. Menjaga perilaku dan penampilan yang sesuai dengan norma kesopanan yang
berlaku.
3. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan
ketikakesusilaan serta menghindari perbuatan yang mengarah kepada
pornografi dan pornoaksi baik di dalam maupun di luar lingkungan
Perusahaan.
4. Menumbuhkan, menjaga, dan mempertahankan nama baik Perusahaan, baik
secara individu maupun kolektif.
Kepatuhan terhadap hukum dan perundang undangan.
Perusahaan memiliki komitmen untuk mematuhi segala produk hukum atau
peraturan yang berlaku dalam kegiatan Perusahaan berupa :
a. Mematuhi ketentuan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
b. Mengedepankan penyelesaian melalui jalur musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam setiap perselisihan dengan pihak lain, menempuh jalur
hukum bilmusyawarah tersebut tidak membuahkan hasil, dan
menghormati hasil dari proses hukum tersebut.
c. Melarang seluruh Insan Perum Perumnas melakukan kegiatan yang
bertentangan dengan hukum dan peraturan perundangan.
d. Melarang transaksi usaha dengan pihak-pihak yang dananya diduga
berasal dari kegiatan pencucian uang (money laundring);
e. Mendukung proses penegakan hukum dengan memberikan informasi yang
lengkap dan relevan kepada penegak hukum.
3.2 Metode Penelitian
Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan
dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu, diperlukan suatu
metode pendekatan/penyelesaian untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode
yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode Action, yaitu
metode dengan merancang dan mendesain program berdasarkan analisis sistem
yang diusulkan sesuai dengan masalah yang ada di dunia aktual (lapangan).
3.2.1 Desain Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka diperlukan suatu
desain penelitian untuk menunjang penelitian. Desain penelitian harus sesuai
3.2.1.1 Rancangan
a. Metode Deskriptif : sering disebut noneksperimen, karena pada
penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi
variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian
memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji
hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori
yang memiliki validitas universal. Di samping itu, penelitian deskriptif
juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes
pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan
kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
b. Metode Action : penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial
untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial
mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap
situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, dalam hal ini
penulis menggunakan cara sebagai berikut :
3.2.2.1Sumber Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber yang akan
Cabang Surapati Bandung. Untuk memperoleh data primer dapat dilakukan hal
sebagai berikut :
Studi Lapangan yaitu penelitian dengan cara :
a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi dengan cara
pengamatan langsung terhadap divisi bagian umum, tetapi peneliti
tidak ikut langsung terhadap kegiatan yang ada di divisi bagian umum
hanya untuk memperoleh data dan informasi tentang persediaan
barang.
b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab
secara langsung dengan para pegawai yang berhubungan dengan
penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan koordinator pegawai di
divisi umum Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung
dan mewawancarai tentang system persediaan barang yang ada di
Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung yang dapat
memberikan data yang relevan dengan masalah yang diteliti oleh
penulis. Secara garis besar hasil wawancara yang penulis lakukan
yaitu sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan di
Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung masih
bersifat manual.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara
mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode
Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan
dengan masalah yang diteliti. Dokumen-dokumen yang diperoleh adalah : Surat
permintaan pembelian barang, Faktur pembelian, Berita acara penerimaan barang,
Nota pengambilan barang, Form pengambilan barang, Nota bukti pengambilan
barang, Laporan barang masuk dan Laporan barang keluar. Metode ini digunakan
untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan
struktur organisasi.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan
oleh penulis adalah sebagai berikut :
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode yang digunakan adalah dengan metode pendekatan terstruktur.
Cara pendekatan terstruktur ini adalah dengan melihat sistem dimulai dari
masalah utama yang ada secara global, dan setelah didapatkan proses utama, maka
setiap proses yang ditemukan tesebut dipecah menjadi beberapa proses atau
masalah secara detail dan jelas, dan begitu seterusnya hingga tahapan proses yang
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Didalam pengembangan sistem, metode yang digunakan penulis adalah
prototype, menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2011) : tahap-tahap
pengembangan prototype adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan kebutuhan : developer dan klien bertemu untuk dan
menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran
bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan
mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan
b. Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili
semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menadi dasar
pengembanan prototype.
c. Evaluasi prototype : klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan
digunakan untuk menjelaskan kebutuhan software.
3.2.3.3 Alat bantu analisis dan Perancangan
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang untuk kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahannya,
kesempatan-kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Perancangan sistem adalah proses perancangan, pengembangan sistem,
pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk sistem yang
Dalam perancangan suatu sistem, diperlukan Alat Bantu. Alat Bantu ini
merupakan representasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan
komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi, serta membuat usulan
pemecahan masalah secara logika.
Alat bantu analisis yang akan digunakan adalah :
1). Flow Map
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (Pelaku Proses),
proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen
keluaran dan masukan. Sedangkan definisi dari simbol flow map diantaranya :
a. Simbol Dokumen : menunjukan dokumen input dan output baik untuk
proses manual maupun computer.
b. Simbol kegiatan manual : menunjukan kegiatan manual.
c. Simbol simpanan offline (bukan computer).
d. Simbol proses : menunjukan kegiatan proses operasi komputer.
e. Simbol keputusan : digunakan untuk menyeleksi proses.
f. Simbol penghubung : menunjukan penghubung ke halaman yang sama
atau lainnya.
g. Simbol terminator : untuk menyatakan awal dan akhir proses.
h. Simbol garis : menunjukan arus dari proses.
2). Diagram Kontek
Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang
adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan
awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.
Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat.
secara uraian, dapat dikatakan bahwa diagram kontek itu berisi siapa saja yang
memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus
dihasilkan sistem. jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah :
1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem.
2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem
3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan
4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.
3). Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
memepertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Dasar-dasar
pembuatan DFD adalah sebagai berikut :
1. Setiap aliran data yang keluar dari proses harus berdasarkan data yang masuk ke roses
tersebut.
2. Semua aliran data diberi nama (label) yang menggambarkan informasi tersebut.
3. Hanya data yang diperlukan dalam pemroses yang tergambar sebagai input dari suatu
proses.
4. Suatu proses didefinisikan secara independent terhadap proses lain.
5. Proses-proses tersebut dianggap siap dioperasikan setiap waktu Leveling DFDU ntuk
paling atas disebut level ke – 0 (nol) adalah Context Diagram. Level berikutnya adalah
diagram yang menggambarkan sistem yang lebih mendetil.
4). Kamus Data (Data Dictionary/DD)
Kamus data adalah fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu
sistem informasi. Dengan menggunkan DD, analisis sistem dapat mendefinisikan
data yang mengalir sistem dengan lengkap.
Pada tahap analisis, DD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar
analisis sistem dengan pemakai sistem dan data yang mengalir di sistem, isi
kamus data antar lain :
1. Nama arus data. Nama arus data harus dicatat pada kamus data, sehingga
mereka yang membaca DAD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu
arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus
data.
2. Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama
lain dari suatu data data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan
data element atau data store yang telah ada.
3. Bentuk data. Bentuk data dapat berupa dokumen, laporan, tampilan layar
monitor, variabel, parameter, field. Bentuk data perlu dicatat di kamus data,
karena dapat dipergunakan untuk mengelompokan kamus data kedalam
kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
4. Arus dat, dimana dan kemana data mengalir, arus data menunjukan dari mana
data mengalir dan kemana data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat
5. Penjelasan, tentang makna dari arus data yang dicatat di DD. Untuk
memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka
sebagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data
tersebut.
6. Periode, kapan terjadinya arus data.
7. Volume, tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data.
8. Struktur data, berisi tentang item-item data apa saja yang dibutuhkan dalam
file.
Berikut ini notasi yang akan dipakai dalam kamus data:
Tabel 3.1 Notasi Kamus Data
Notasi Arti
= Terdiri dari atau sama dengan
+ Dan
( ) Optional (Elemen data dalam
tanda kurung biasa ada bisa tidak)
{ } Iteras
[ ] Pilih salah satu dari beberapa
pilihan
* Komentar atau keterangan
@ Identitas atau field kunci
5). Perancangan basis data
Perancangan basis data diperlukan agar kita dapat memiliki basis data yang
kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam
pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian data. Dalam merancang basis
data, kita dapat melakukannya dengan :
1. Normalisasi
Normalisasiadalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian
besar ambiguity bisa dihilangkan. Normalisasi data merupakan suatu proses untuk
mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien dan bebas dari anomali, dan
mengacu pada cara data item dikelompokkan ke dalam struktur record.
Tujuan dari normalisasi yaitu :
1. Untuk menghilangkan kerangkapan data
2. Untuk mengurangi kompleksitas
3. Untuk mempermudah pemodifikasian data
Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat
(5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup
memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. Jika kriteria
ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak
melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF). Berikut ini
adalah tahap-tahap normalisasi yaitu :
1. Bentuk Tidak Normal, artinya menghilangkan perulangan group.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF), artinya menghilangkan ketergantungan
3. Bentuk Normal Kedua (2NF), artinya menghilangkan ketergantungan transitif.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF), artinya menghilangkan anomali-anomali hasil
dari ketergantungan fungsional.
5. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF), artinya menghilangkan ketergantungan
Multivalue.
6. Bentuk Normal Keempat (4NF), artinya menghilangkan anomali-anomali
yang tersisa
7. Bentuk Normal Kelima, artinya semua data sudah normal.
2. Tabel Relasi
adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar objek di
dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan
lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan
berfungsi untuk mengatur mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat
dibentuk dapat mencakup 3 macam hubungan, yaitu :
c. One-To-One (1-1)
Mempunyai pengertian "Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya
ke satu baris data pada tabel ke dua". Contohnya : relasi antara tabel mahasiswa
dan tabel orang tua. Satu baris mahasiswa hanya berhubungan dengan satu baris
orang tua begitu juga sebaliknya.
d. One-To-Many (1-N)
Mempunyai pengertian "Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan
antara tabel dosen dan tabel mahasiswa. Satu baris dosen atau satu dosen bisa
berhubungan dengan satu baris atau lebih mahasiswa.
e. Many-To-Many (N-M)
Mempunyai pengertian "Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa
dihubugkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua". Artinya ada banyak
baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan satu sama lain.
Contohnya : relasi antar tabel mahasiswa dan tabel mata kuliah. Satu baris
mahasiswa bisa berhubungan dengan banyak baris mata kuliah begitu juga
sebaliknya.
3. Entity Relationship Diagram
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan
dalam system secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD(Data Flow Diagram)
yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh
system, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada
struktur-struktur dan relationship data. Biasanya
ERD ini digunakan oleh professional system untuk berkomunikasi dengan
pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi (seperti wakil presiden
direktur dan manajer yang tidak tertarik pada pelaksanaan operasi-operasi system
3.2.4 Pengujian Software
Ada banyak teknik pengujian yang dapat digunakan untuk menguji perangkat
lunak. Berikut ini teknik pengujian yang penulis gunakan untuk melakukan proses
evaluasi software adalah menggunakan pengujian Black Box :
1. Pengujian Black Box
Pengujian black box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari
perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya
dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang
diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk
mendapatkan keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan
program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dan dapat
diketahui kesalahan-kesalahannya.
Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu :
1. Fungsi tidak benar atau hilang
2. Kesalahan antar muka
3. Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data)
4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program
5. Kesalahan performasi
Dalam metode black-box testing terdapat jenis-jenis metode black-box
testing yang dapat membantu melakukan pengujian sistem. Berikut ini adalah
jenis-jenis metode black-box testing:
Equivalence Partitioning membagi input menjadi kelas-kelas data yang
dapat digunakan untuk menggenerasi kasus uji, bertujuan untuk menemukan
kelas-kelas kesalahan dan berdasarkan pada kesamaan kelas-kelas kondisi input.
Sebuah kelas yang ekivalen merepresentasikan kumpulan status/kondisi yang
valid atau tidak valid.
2. Boundary Value Analysis / Limit Testing
Banyak kesalahan terjadi pada kesalahan masukan. BVA mengijinkan
untuk menyeleksi kasus uji yang menguji batasan nilai input. BVA merupakan
komplemen dari equivalence partitioning. Lebih pada memilih elemen-elemen di
dalam kelas ekivalen pada bagian sisi batas dari kelas.
3. Comparison Testing
Pada beberapa aplikasi reliability dari sebuah perangkat lunak sangat
penting. Redundansi perangkat keras dan perangkat lunak mungkin digunakan
untuk meminimalisir kesalahan (error). Untuk redundansi perangkat lunak,
gunakan tim yang terpisah untuk mengembangkan setiap versi perangkat lunak
yang independen. Uji setiap versi dengan data yang sama untuk memastikan
semua versi menghasilkan keluaran yang sama. Jalankan semua versi dengan
paralel dan perbandingan keluaran secara real-time. Walau hanya dijalankan
sebuah versi pada akhirnya, untuk beberapa aplikasi yang penting dapat
mengembangkan versi independen dan menggunakan comparison testing atau
back-to-back testing. Ketika output dari versi berbeda, maka setiap versi
diinvestigasi jika ada kemungkinan defect. Metode ini tidak untuk menemukan
4. Sample Testing
Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen.
Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih
dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
5. Robustness Testing
Data input dipilih diluar spesifikasi yang telah didefinisikan. Tujuan dari
pengujian ini adalah membuktikan bahwa tidak ada kesalahan jika masukan tidak
valid.
6. Behavior Testing
Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali,
tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada
pengujian struktur data stack.
7. Performance Testing
Mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar
dipandang dari sisi acuan kebutuhan misalnya: aliran data, ukuran pemakaian
memori, kecepatan eksekusi, dll. Untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi
konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat
tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan
program.
8. Requirement Testing
Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak
(input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan
spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya,
setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan
traceability matrix.
9. Endurance Testing
Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulangulang dengan jumlah
tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan.
10. Cause-effect Relationship Testing
Teknik ini merupakan suplemen dari equivalence testing dengan
menyediakan cara untuk memilih kombinasi data input. Melibatkan kondisi input
(cause) dan kondisi output (effect) untuk mencegah pendefinisian kasus uji yang
41 BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis sistem yang sedang berjalan
Sistem informasi persediaan barang pada Perum Perumnas Regional IV
Cabang Surapati Bandung merupakan sistem yang menangani proses permintaan
barang, proses pembelian barang, dan proses pengolahan barang digudang.
Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan tersebut.
4.1.1 Analisis dokumen
Dokumen yang ada pada sistem persediaan barang pada Perum Perumnas
Regional IV Cabang Surapati Bandung yaitu, sebagai berikut :
1. Nama dokumen : Nota pengambilan barang
Sumber : Bagian umum
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang diminta
Pembuatan : Setiap pengambilan barang
Item : Nama_barang, diminta, diberikan, keterangan
2. Nama dokumen : Surat permintaan barang
Sumber : Dari tiap Sub Bagian
Fungsi : Untuk melakukan permintaan barang
Pembuatan : Setiap melakukan permintaan barang
3. Nama dokumen : Surat order pembelian
Sumber : Bagian umum
Fungsi : Mengetahui barang yang akan dibeli
Pembuatan : Setiap akan melakukan pembelian barang
Item : Nama_barang, sebanyak, harga_satuan, jumlah
4. Nama dokumen : Faktur pembelian
Sumber : Supplier
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang dibeli
Pembuatan : Setiap pembelian barang
Item : nama_barang, sebanyak, harga_satuan, jumlah
5. Nama dokumen : Berita acara penerimaan barang
Sumber : Bagian umum
Fungsi : Memeriksa barang yang diterima dari supplier
Pembuatan : Setiap barang masuk gudang
Item : Nama_barang, sebanyak, kualitas_barang
6. Nama dokumen : Laporan barang masuk
Sumber : Bagian Umum
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang masuk
Pembuatan : Setiap 1 bulan
Item : Nama_barang, satuan, jumlah_barang
7. Nama dokumen : Laporan barang keluar
Sumber : Bagian Umum
Pembuatan : Setiap 1 bulan
Item : Nama_barang, jumlah_barang, satuan.
8. Nama dokumen : Laporan stok persediaan barang
Sumber : Bagian Umum
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang yang tersedia di
gudang
Pembuatan : Setiap 1 bulan
Item : Uraian, spesifikasi, stok_awal, penambahan_barang,
pemakaian_bulan, stok_akhir
4.1.2 Analisis prosedur yang sedang berjalan
Berikut ini adalah prosedur dari sistem informasi persediaan barang yang
sedang berjalan pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung :
1. Pegawai Sub Bagian melakukan permintaan barang dengan memberikan nota
permintaan barang. Bagian Umum akan memberikan nota permintaan kepada
gudang dan gudang akan memeriksa stok persediaan barang.
2. Jika barang yang diminta pegawai Sub Bagian ada, bagian umum akan
membuat surat permintaan barang dan memberikannya kepada deputy GM
(general manager) untuk diotorisasi. Setelah surat permintaan barang
diotorisasi, surat tersebut akan diberikan lagi kepada bagian Umum, bagian
Umum akan memberitahukan kepada bagian gudang agar barang yang diminta
3. Berdasarkan nota permintaan barang yang diisi oleh pegawai sub bagian yang
bersangkutan, bagian umum akan membuat bukti pengeluaran barang yang
akan diberikan kepada sub bagian yang bersangkutan bersamaan dengan
barang yang diminta.
4. Tetapi jika barang yang diminta tidak tersedia, maka bagian umum membuat
surat pembelian barang yang terdiri dari dua rangkap, yang kemudian
diberikan kepada deputy GM (general manager) untuk diotorisasi. Setelah
diotorisasi oleh deputy GM (general manager), surat pembelian barang
tersebut diberikan lagi kepada bagian umum.
5. Surat pembelian barang yang sudah di otorisasi oleh deputy GM (general
manager) yang rangkap satu dijadikan sebagai arsip, dan rangkap yang
satunya lagi diberikan kepada supplier. Supplier akan menerima purchases
order yang diberikan bagian umum. Setelah itu, supplier mengirim barang
yang dipesan beserta fakturnya.
6. Bagian umum akan menerima barang dan faktur dari supplier dan membuat
Berita acara penerimaan barang. Jika barangnya tidak sesuai, maka bagian
umum membuat retur barang. Retur barang dibuat dalam dua rangkap.
Rangkap yang pertama dijadikan sebagain arsip, sedangkan rangkap kedua
diberikan kepada supplier.
7. Jika barangnya sesuai dengan permintaan, maka bagian umum akan membuat
laporan barang masuk yang terdiri atas dua rangkap. Rangkap yang pertama
buat diarsipkan, sedangkan rangkap kedua diberikan kepada deputy GM
4.1.2.1 Flow Map yang sedang berjalan
Flowmap secara garis besar akan memberikan gambaran kepada kita
mengenai suatu alur informasi serta entitas-entitas yang terlibat langsung dalam
alur informasi tersebut, sehingga secara kasat mata kita akan mengetahui sutau
alur prosedur dari suatu informasi. Berikut ini adalah flow map sistem persediaan
barang yang sedang berjalan pada Perum Perumnas Regional IV Cabang Surapati
Sub Bagian Deputy GM Supplier
Nota retur Nota retur
Laporan. Barang
Keterangan :
A : Arsip Laporan Barang Keluar C : Arsip Faktur Pembelian
B : Arsip Pembelian Barang D : Arsip Laporan Barang Masuk
E : Arsip Retur Barang F : Arsip Stok Barang
4.1.2.2 Diagram kontek yang sedang berjalan
Diagram konteks memberi gambaran seperti apa hubungan interaksi antara
entitas luar dengan sistem. Hubungan tersebut digambarkan dengan aliran data
yang mengalir dan lingkungan luar sistem (entitas luar) kedalam sistem atau
sebaliknya. Dibawah ini adalah diagram konteks persediaan barang pada Perum
Perumnas Regional IV Cabang Surapati Bandung yang sedang berjalan yaitu :
Deputy GM
Surat permintaan barang (acc/tidak)
Surat pembelian barang (acc/ tidak)
4.1.2.3 DFD (Data Flow Diagram) yang sedang berjalan
DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi
dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh
aliran data.
Fungsi dari DFD atau Data Flow Diagram adalah untuk memperjelas
gambaran mengenai sistem tersebut terutama aliran data dalam sistem tersebut.
Berikut ini adalah DFD sistem persediaan barang pada Perum Perumnas
Regional IV Cabang Surapati Bandung yang sedang berjalan yaitu sebagai
Sub Bagian
Surat pembelian barang (acc)
Surat pembelian