• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan e-training untuk mekanik dan pilot Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia pada kerusakan mesin pesawat latih Socata TB-10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan e-training untuk mekanik dan pilot Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia pada kerusakan mesin pesawat latih Socata TB-10"

Copied!
221
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

NIM : 10108227

Nama : Boby Prihandoko

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 16 Juni 1990 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Kaum Cipaganti No.24/35A RT.004/009

Telepon : 081809000830

E-Mail : boby.prihandoko@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

Sekolah Dasar : SDN Komplek Api Tahun ajaran 1996-2002 Sekolah Menengah Pertama : SLTP Negeri 1 Curug

Tahun ajaran 2002-2005 Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Curug

Tahun ajaran 2005-2008 Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung Tahun ajaran 2008-2013

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, Februari 2013

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

BOBY PRIHANDOKO

10108227

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.

Segala puji hanya bagi Allah SWT atas rahmat, kasih sayang dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada junjungan alam Baginda Nabi Basar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan berkah dan maghfiroh. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini berjudul: “PEMBANGUAN

E-TRAINING UNTUK MEKANIK DAN PILOT SEKOLAH TINGGI

PENERBANGAN INDONESIA PADA KERUSAKAN MESIN PESAWAT

LATIH SOCATA TB-10”.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas rahmat, kasih sayag, dan pertolongan-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta atas semua hidayah, kemudahan, dan berjuta hikmah-Nya.

2. Mamah dan Bapak, A Dita, Teh Eno, serta keluarga besar d’saloem tercinta, tanpa kalian Penulis tidak akan seperti saat ini..

(8)

iv

Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dan juga dosen penguji 3.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada Penulis selama proses penyusunan skripsi dan tugas akhir ini.

7. Bapak Galih Hermawan, S.Kom, M.T. selaku dosen reviewer.

8. Bapak Djoko Herwanto, S.T, S.Si.T, M.M. selaku instruktur sekaligus ayah tercinta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan riset

9. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. selaku Dosen Wali IF-5 angkatan 2008.

10.Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika yang telah memberikan banyak ilmu- ilmu yang berharga untuk Penulis.

11.Abah dan Abah Deden yang selalu memberikan Penulis nasihat, semangat, dan motivasi.

(9)

v

Semoga atas bantuan serta dukungannya diberikan balasan yang baik oleh Allah SWT. Akhir kata penulis berharap skripsi dan tugas akhir ini dapat berguna baik bagi Penulis maupun bagi pihak-pihak lain yang memerlukannya, serta dapat menjadi pendorong bagi penelitian lainnya untuk mengembangkan serta menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan judul skripsi dan tugas akhir ini.

Jazakumullah Khairan Katsiran,

Wassalamu alaikum, Wr., Wb.

Bandung, Februari 2013

(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK………….. ... i

ABSTRACT……….. ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI………. ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ………...xiv

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 3

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.5.1 Metode pengumpulan data ... 5

I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 6

I.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

II.1 Profil STPI ... 11

II.1.1 Sejarah Perkembangan STPI ... 11

II.1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan STPI ... 12

(11)

vii

II.2.2 E-Training ... 22

II.2.3 Sistem Berbasis Web ... 28

II.2.4 Basis Data ... 29

II.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 30

II.2.6 DFD (Data Flow Diagram) ... 32

II.2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 33

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 39

III.1 Analisis Sistem ... 39

III.1.1 Analisis Masalah ... 39

III.1.2 Gambaran Umum Sistem ... 40

III.1.3 Analisis E-Training ... 41

III.1.4 Analisis Kebutuhan Data ... 41

III.1.5 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 41

III.1.6 Aturan Bisnis ... 48

III.1.7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 49

III.1.8 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 50

III.1.9 Analisis Data ... 56

III.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 58

III.1.11 Spesifikasi Proses ... 75

III.1.12 Kamus Data ... 94

(12)

viii

III.2.1 Perancangan Data ... 100

III.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak ... 111

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 153

IV.1 Implementasi Sistem ... 153

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 153

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 154

IV.1.3 Implementasi Webhosting ... 154

IV.1.4 Implementasi Basis Data ... 155

IV.1.5 Implementasi Antarmuka ... 159

IV.2 Pengujian Sistem ... 164

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 164

BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 189

V.1 Kesimpulan ... 189

V.2 Saran ... 190

(13)

191 ANDI OFFSET, 2002.

[2]. H.M Jogiyanto, Pengenalan Komputer. Yogyakarta, Indonesia: ANDI OFFSET, 2006.

[3]. Effendy, Empy , and Zhuang Hartono, E-learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2005.

[4]. Sidik and Betha , Pemrograman Web Dengan PHP. Bandung: Informatika, 2004.

[5]. Fathansyah, Basis data. bandung: Informatika, 2004.

[6]. Operator’s manual textorn Lycoming aircraft engine series O–360, HO-360, IO-HO-360, AIO-HO-360, HIO-HO-360, dan TIO-360. Williamsport division, U.S.A : Maret 1991

[7]. Operator’s manual avco Lycoming O-360 and Associated models aircraft engines. Avco Lycoming division Pennsylvania : 1976

[8]. Pilot’s operating handbook and FAA approved airplane flight manual. Beechraft corporation, Wichita-Kansas : November 1997

[9]. TB 10 pilot’s handbook. Socata, France : 1989

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia - Curug (STPI Curug) merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sistem pelatihan (training) di sekolah tinggi ini masih menggunakan konsep strategi pembelajaran ekspositori, yang dikenal dengan istilah pembelajaran langsung (direct instruction) yang artinya semua materi pelajaran disampaikan langsung oleh instruktur kepada mahasiswa dengan suara. Dengan adanya sistem pembelajaran ini, peran instruktur aktif dan mahasiswa cenderung pasif. Banyak orang mengidentikkan konsep strategi pembelajaran ini dengan ceramah.

Kegiatan pelatihan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dilakukan oleh instruktur dan mahasiswa yang terdiri dari mekanik dan pilot di kelas secara tatap muka. Kegiatan belajar mengajar seperti ini dirasa belum optimal karena dibatasi waktu dan tempat. Seorang instruktur terkadang tidak dapat hadir karena kesibukan lain atau dalam keadaan sakit dan tidak dapat memberikan pelatihan seperti biasanya. Hal ini diakui sebagai permasalahan yang perlu diberikan solusi secepatnya.

Terbatasnya waktu pelatihan di kelas terkadang menghalangi para instruktur dalam memberikan semua materi pelajaran kepada mahasiswa. Hal ini menjadi masalah tersendiri untuk mahasiswa dan instruktur yang ingin menyampaikan secara detil tentang mata pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa instruktur dan mahasiswa terdapat kesulitan yang banyak dikeluhkan para instruktur dan mahasiswa saat ini. Terkadang materi yang butuh pembahasan dalam waktu lama justru harus dijelaskan dalam waktu singkat. .

(15)

dengan instruktur yang bersangkutan. Begitu juga dengan instruktur yang ingin berkomunikasi denga banyak mahasiswa dalam satu waktu, tentu saja hal ini mustahil dilakukan secara langsung atau tatap muka. Saat ini kebutuhan akan materi mengenai pelajaran yang mereka pelajari dikelas sangatlah besar. Khususnya untuk mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman materi yang cukup luas. Mahasiswa masih sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan materi pelajaran yang mereka inginkan. Selain permasalahan itu, instruktur juga mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan informasi hasil ujian mahasiswa khususnya mekanik dan pilot dengan cepat dan akurat. Untuk mendapatkan informasi kemampuan mahasiswa instruktur harus melihat dokumen nilai dari seluruh mahasiswa pelatihan yang terdapat di bagian kurikulum. Hal ini menyebabkan waktu untuk mendapatkan informasi yang didapat terlalu lama.

Oleh karena itu, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ini perlu adanya sebuah sistem pelatihan Distance Training yang menggunakan Web-Based

Training (WBT). Sistem ini merupakan salah satu sistem dari E-Training yang

digunakan untuk membuat sistem pelatihan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. E-training merupakan singkatan dari Electronic training adalah cara baru dalam proses pelatihan yang menggunakan media elektronik khususnya

internet sebagai sistem pembelajarannya. E-training merupakan dasar dan

konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

(16)

I.2 Perumusan Masalah

Bardasarkan dari penjelasan yang sudah diuraikan dalam latar belakang sebelumnya, maka masalah yang dapat diambil adalah bagaimana cara membangun sistem E-training di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

1. Bagaimana para instruktur memberikan materi kepada mahasiswa yang terdiri dari mekanik dan pilot tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu?

2. Bagaimana cara agar komunikasi antara instruktur dan mahasiswa tidak terbatas?

3. Bagaimana cara agar mempermudah instruktur dalam melakukan ujian secara

online kepada mahasiswa ?

4. Bagaimana cara mengetahui kelulusan seorang mahasiswa dalam menangani kerusakan pada mesin pesawat latih Socata Tb-10?

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem e-training

untuk mekanik dan pilot Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia pada kerusakan mesin pesawat latih socata TB-10.

Tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran.

2. Memfasilitasi bagi para instruktur untuk memberikan materi kepada mahasiswa yang terdiri dari mekanik dan pilot tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.

3. Membuka komunikasi antara instruktur dan mahasiswa di luar jam pelajaran melalui forum diskusi untuk membahas materi pelajaran tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.

4. Memudahkan para instruktur untuk melakukan ujian secara online

(17)

5. Mengetahui kelulusan seorang mekanik dan pilot dalam menangani kerusakan pada mesin pesawat latih Socata Tb-10.

I.4 Batasan Masalah

1. Sistem ini dapat diakses oleh 4 pengguna (user) diantaranya, yaitu : a. Administrator.

b. Instruktur.

c. Mahasiswa yang terdiri dari mekanik dan pilot. 2. Perangkat lunak E-training ini berbasis web.

3. Data yang diolah dalam sistem ini adalah data instruktur, data mahasiswa yag terdiri dari mekanik dan pilot, data pelajaran, data materi pelajaran, data forum dan data ujian.

4. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi instruktur, mahasiswa yang terdiri dari mekanik dan pilot, materi pelajaran, forum dan data hasil ujian berupa report.

5. Materi pembelajaran berbentuk doc, ppt, pdf, dan video(.flv).

6. Sistem E-training juga menyediakan forum untuk diskusi bagi instruktur dan mahasiswa untuk memudahkan dalam komunikasi antara mahasiswa dan instruktur.

7. Sistem ini memberikan ujian secara online dimana soal ujian online hanya berupa soal pilihan ganda. Terdapat 2 kali ujian dan ujian dilakukan setiap selesai 1 sesi pelatihan, 1 sesi pelatihan berlangsung selama 1 minggu. Pelatihan berlangsung selama 2 minggu.

8. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak E-Training Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ini adalah analisis terstruktur.

9. Kelulusan ini didapat dari hasil nilai ujian online dimana standar nilai kelulusan pada uji kompetensi ini ditetapkan langsung dari FAA (Federal Aviation Administration) Amerika Serikat.

(18)

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi analisis deskriptif. Metodologi analisis deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.

I.5.1 Metode pengumpulan data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut :

1. Studi pustaka

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.

2. Studi lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. hal ini meliputi :

a. Wawancara

(19)

b. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek permasalahan yang diambil, dalam hal ini adalah di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Jalan Raya PLP Curug Tangerang.

I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan untuk membangun sistem ini mengadopsi dari model Waterfall. Tahap-tahap yang dilalui pada model waterfall adalah sebagai berikut:

a. Pendefinisian kebutuhan (Requirements definition)

Pada tahap ini pengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. Desain sistem dan perangkat lunak (Sistem and software design)

Pada tahap ini desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai didefinisikan secara lengkap. Desain sistem merupakan perancangan sistem yang dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya.

c. Implementasi dan pengujian perangkat lunak (Implementaion and unit testing)

(20)

d. Pengujian integrasi dan sistem (Integration and sistem testing)

Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses. Pengujian sistem merupakan penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem testing).

e. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Pemeliharaan yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware. Penggambaran model waterfall dapat dilihat pada Gambar I.1 Model

Waterfall [1].

Requirements definition

System and software design

Implementaton and unit testing

Integration and system testing

Operation and Maintenance

(21)

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan proses menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu tinjauan sekolah, berisi penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi dan struktur organisasi sekolah. Bagian kedua berupa landasan teori, berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun E-Training di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis proses pada sistem E-Training sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur, yaitu dengan analisis kebutuhan fungsional atau DFD. Selain itu terdapat juga perancangan untuk sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis dan antarmuka untuk sistem informasi yang akan dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(23)
(24)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan sistem.

II.1 Profil STPI

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia - Curug (STPI Curug) merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah Departemen Perhubungan Republik Indonesia. STPI Curug terletak di Kecamatan Legok Kewedanaan Curug Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. STPI Curug memiliki tugas dan fungsi mendidik putra putri terbaik bangsa Indonesia untuk menjadi sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang penerbangan, yang diakui secara nasional maupun internasional. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya STPI Curug memiliki 4 (empat) jurusan pendidikan, yaitu Jurusan Penerbang, Jurusan Teknik Penerbangan, Jurusan Keselamatan Penerbangan dan Jurusan Manajemen Penerbangan. Setiap jurusan pendidikan terbagi dalam beberapa program studi sesuai dengan minat dan bakat peserta pendidikan dan pelatihan.

II.1.1 Sejarah Perkembangan STPI

Didirikan di Jakarta, tepatnya di daerah Gempol-Kemayoran pada tahun 1952, institusi pendidikan ini semula diberi nama Akademi Penerbangan Indonesia (API). Pada tahun 1954 API dipindahkan dari Jakarta ke kampusnya yang baru, di wilayah kecamatan Legok, Tangerang (lebih dikenal oleh masyarakat penerbangan dengan kampus Curug).

(25)

Indonesia (STPI), hingga saat ini. Keberadaan STPI didasari oleh Keputusan Presiden RI dan Menteri Perhubungan sebagai berikut :

1. Keputusan Presiden RI nomor 43 tahun 2000 tanggal 10 Maret 2000 tentang Sekolah TInggi Penerbangan Indonesia.

2. Keputusan Menteri Perhubungan nomor 64 tahun 2000 tanggal 21 Agustus 2000 tentang Organisaisi dan tata kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

3. Keputusan Menteri Perhubungan nomor SK. 29/DL.003/Diklat-2001 tanggal 29 Januari 2001 tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

II.1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan STPI

Visi STPI

Menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional dan internasional untuk menuju pusat keunggulan (Centre of Excellence) yang berstandar internasional

Misi STPI

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan dalam rangka mencerdaskan bangsa dengan menciptakan sumber daya manusia penerbangan yang memiliki iman dan taqwa, berkualitas internasional, mampu, bersaing, mandiri dan profesional

Tujuan STPI

(26)

II.1.3 Logo STPI

Logo dalam sebuah instansi baik di pemerintahan maupun swasta biasanya memiliki sebuah arti yang mewakili instani tersebut tidak terkecuali pada Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yang diwakili bentuk burung Rajawali.

Gambar II.1 Logo STPI

(27)

Filosofi Visual

Filosofi visual lambang terdiri dari tiga bagian dengan makna sebagai berikut :

1. Burung Rajawali

a. Sayap kiri lima helai : menyiratkan visi STPI dan pemikiran maju yaitu menghasilkan lulusan yang diakui di lima benua

b. Sayap kanan lima helai : menyiratkan misi STPI yaitu didalam menunjang program pemerintah guna menciptakan kemantapan lima unsur pokok pembangunan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan

c. Ekor lima helai : menyiratkan bahwa landasan idiil penyelenggaraan STPI adalah Pancasila

d. Pangkal ekor lima helai : menyiratkan visi STPI dan pemikiran maju yaitu menghasilkan lulusan yang diakui di lima benua menyiratkan misi STPI yaitu didalam menunjang program pemerintah guna menciptakan kemantapan lima unsur pokok pembangunan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan menyiratkan bahwa landasan idiil penyelenggaraan STPI adalah Pancasila menyiratkan pedoman pembinaan STPI yaitu menciptakan manusia yang memiliki jiwa korsa dan mencerminkan Lima Citra Manusia Perhubungan.

2. Perisai yang menggantung di leher burung rajawali

a. Tulisan SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA.

b. Kuncup bunga melati di tengah-tengah yang terdiri dari tiga helai daun bunga dan tiga helai kelopak bunga yang menggamrkan bulan kelahiran STPI yaitu bulan tiga atau Maret dan meiliki makna antara lain :

(28)

ii. Tiga helai kelopak bunga menyirakan bahwa tugas-tugas STPI meliputi tiga tugas utama yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu tuga pendidikan, tugas penelitian dan tuga pengabdian kepada masyarakat. c. Untaian mata rantai berjumlah sepuluh yang sambung menyambung

manjadi satu berbentuk lingkaran yang melingkari kuncup bunga melati menggambarkan tanggal dikeluarkannya Keputusan Presiden berdirinya STPI yaitu tanggal 10 Maret dan memiliki makna bahwa semua kegiatan STPI adalah untuk kesatuan dan persatuan bangsa dan tanah air Indonesia. d. Dua helai untaian padi yang berisi 43 butir padi (21 di kiri dan 22 di kanan)

menggambarkan nomor Keputusan Presiden tentang pendirian STPI yang menyiratkan bahwa STPI mencetak sumber daya manusia guna memperkuat ekonomi bangsa demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

3. Sehelai pita bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI

Berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti mengabdi untuk persatuan.

II.1.4 Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(29)

Pembantu Ketua I Bidang Akademik Capt. YUFRIDON GANDOZ SITUMEANG, SE, SSiT, MM

Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Umum Drs. AMINARNO BUDI PRADANA, SSiT, MM

Pembantu Ketua III Bidang Ketarunaan Drs. A. NUGROHO BUDI RUKISMAN, SSiT, MT Ketua SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA

Ir. MARYATI KARMA, MM

Kepala Bagian Administrasi Umum Drs. ARWAN ARUCHYAT

Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan

MT. NURHUDA Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian ROHADI, SE, MM

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan

Humas SUKARWOTO, SSiT, ST,

MM Kepala Sub Bagian Keuangan H. ERLAND FIRDAUS, SIP, MSi

Kepala Bagian Administrasi Akademik

dan Ketarunaan Capt. YUFRIDON GANDOZ SITUMEANG,

SE, SSiT, MM Kepala Sub Bagian Administrasi Pendidikan LILIS KURNIANINGSIH,

SE

Kepala Sub Bagian Administrasi Tenaga Kependidikan BENNY SUHERMAN,

SSiT, SE

Kepala Sub Bagian Administrasi Kerjasama

dan PKN Ir. AHMAD KOSASIH,

SSiT, MT

Kepala Sub Bagian Administrasi Taruna dan

Alumni HELMI HAMBALI, SE

Kepala Kelompok Dosen Drs. AMINARNO BUDI PRADANA, SSiT, MM

Kepala Unit Bengkel Perawatan Pesawat

udara Ir. M. SUBIYAT WIRANATA KUSUMAH,

SSiT Kepala Unit Teknik

Umum Ir. NURHEDHI DESRYANTO, SSiT, MM

Kepala Unit Kesehatan dr. DEWI ASTUTI, MKK Kepala Unit Alat Peraga

dan Laboratorium ANDUNG LUWIHONO,

ST, SSiT, MM

Kepala Unit Keselamatan dan Keamanan Terbang Capt. ARSANTO NOOR

WAHYU, SE

Kepala Unit Fasilitas Umum TOHARI, SSiT

Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat Drs. IGK. RAI DARMAJA, SSiT

Kepala Unit Asrama PARJAN, SSiT, MT

Kepala Unit Bimbingan Taruna MARDIYONO, SSiT, ST

Kepala Unit Olah Raga dan Seni Drs. KHUSNUL FAOJI Kepala Unit Teknologi

Informatika ERWIN KURNIADI,

SSiT, ST, MM

Kepala Unit Perpustakaan dan

Dokumentasi Ir. SUSE LAMTIAR

SIMBOLON

Kepala Unit Ketentraman dan Ketertiban Kampus

Drs. HARMAN SUDJANTO, S.SiT, MM

Sekretaris Jurusan Penerbang DODY WAHYU

WIDODO

Ketua Jurusan Teknik Penerbangan Drs. SIHONO, SSiT

Sekretaris Jurusan Teknik Penerbangan Ir. IKA INDRAWIJAYA Ketua Jurusan

Keselamatan Penerbangan DJOKO DJATMOKO,

SSiT

Sekretaris Jurusan Keselamatan Penerbangan ENDANG SUGIHARTI,

SE

Ketua Jurusan Manajemen Penerbangan IBNU HERMAWAN, ST,

S.IP, M.Si

Sekretaris Jurusan Manajemen Penerbangan IRWAN FAIZAL, SKom,

M.Si Ketua Jurusan

Penerbang Capt. AHMAD HARIRI,

ST

(30)

II.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengaran saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya.

1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisi system itu sendiri, pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu yang dipandang dari sudut pandang sistem serta berusaha menemukan struktur unsur sistem dan proses sistem. Sistem yang bersifat abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasangagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung.

(31)

Gambar II.3 Model Umum Sistem

Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem terdiri pula atas beberapa sub-subsistem. Masing-masing subsistem dibatasi oleh batasannya dalam sistem itu sendiri. Saling kaitan dan interaksi antara subsistem disebut

interface. Interface terjadi pada batasannya dan berbentuk masukan atau keluaran

(informasi). Sebuah subsistem pada tingkat terendah mungkin tidak dapat didefinisikan seperti halnya pengolah. Masukan dan keluarannya didefinisikan tetapi proses pengalihannya tidak.

2. Konsep Dasar Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Gordon B. Davis menyebutkan, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan

mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam

keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Sedangkan menurut

Joyanto H.M dalam bukunya Pengenalan Komputer berpendapat bahwa,

“informasi yaitu hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian (event)s yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengabilan

keputusan”.

(32)

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyal, gambar, dsb. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus dan dapat dilihat pada gambar berikut. Adapun model siklus informasi dapat dilihat pada Gambar II.4

(33)

3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

bagi pihak luar tertentu berupa laporan-laporan yang diperlukan”.

Dalam perkembangannya, sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Penggunaan teknologi komputer sangat diperlukan untuk membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang tinggi.

II.2.1 Internet

Internet sendiri berasal dari kata interconnection-networking, merupakan

sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol

pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet

yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Sedangkan pengertian internet menurut segi ilmu pengetahuan, internet

(34)

melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi terkait.

Gambar II.5 Jaringan Internet

Pada awalnya internet adalah suatu jarangan komputer yang dibentuk oleh Departemen Amerika Serikat pada awal tahun 60 an, pada waktu itu mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer berbabis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Dulunya internet dikenal sebagai suatu wadah bagi para peneliti untuk saling bertukar informasi yang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan komersil sebagai sarana bisnis mereka, dan pada saat ini pengguna internet

tersebar di seluruh dunia telah mencapai jumlah lebih dari dua ratus lima puluh juta orang, dan jumlah itu masih akan terus bertambah lagi.

(35)

untuk mencari uang. Harga tarif akses internet pun saat ini juga telah lebih murah jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. dan pengguna akses internet

pun bukan hanya orang yang berada di wilayah perkotaan saja, orang yang tinggal di pedesaan pun juga dapat mengakses internet.

II.2.2 E-Training

Pemanfaatan tekhnologi internet dalam pembelajaran perlu di galakkan sebagai salah satu inovasi baru dalam penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar. Berbagai bentuk aplikasi dan fasilitas yang tersedia di internet dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kualitas dan mutu pembelajaran. Selain itu juga dapat mempermudah kegiatan pembelajaran jika ditinjau dari aspek penggunaan media. Salah satu di antaranya adalah pelatihan dengan E-training. Pelatihan dengan e-training sesungguhnya juga merupakan salah satu bentuk penggunaan media pembelajaran dan pelatihan berbasis IT atau berbasis internet.

Hal ini berarti bahwa dengan E-training akan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas hasil belajar dan pelatihan siswa atau mahasiswa. Disamping keuntungan dari aspek media pembelajaran, penggunaan E-training juga dapat sekaligus manambah kuantitas interaksi kegiatan pelatihan antara guru dan siswa, dosen atau instruktur dan mahasiswa, karena tidak terbatasi oleh jadwal waktu yang ketat. E-training Ilmu pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat menyediakan interaksi jarak jauh secara non formal untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan melakukan kegiatan di ataranya memperoleh materi pembelajaran, sumber belajar, panduan atau bimbingan ataupun tutorial secara bertahap.

E-Training sendiri adalah bagian e-learning berupa kumpulan training

(content, curriculum, instructional design) yang digunakan untuk membantu

(36)

Pengertian E-training sebenarnya banyak dirumuskan oleh beberapa pakar IT, akan tetapi secara sederhana dapat dipahami sebagai sebuah model pelatihan dengan memanfaatkan jasa dan fasilitas internet, sehingga pelatihan tidak lagi harus ada interaksi langsung antara pengajar dan peserta didik. Dalam beberapa definisi dan pengertian yang dirumuskan juga disebutkan bahwa E-trainig

merupakan kepanjangan dari “E” yang berarti elektronik dan “training” berarti pelatihan sehingga dimaknakan sebagai pelatihan elektronik yaitu sebuah model pelatihan yang berbasis elektronik. Dengan demikian maka E-Training adalah pelayihan jarak jauh dengan memanfaatkan fasilitas elektronik yang menggunakan alat bantu teknologi yang berupa komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. Dengan menggunakan E-Training memungkinkan setiap siswa, mahasiswa atau pembelajar dapat pelatihan dengan mengakses internet yang berbasis website. Modelnya juga beragam, bisa secara online dimana siswa atau mahasiswa dapat memperoleh materi dan sumber belajar dari fasilitas online

ataupun menggunakan sumber dan media belajar offline dalam bentuk software

yang dapat diinstal di komputer peserta didi masing-masing. Sementara interaksinya mutlak online dengan menggunakan jaringan lokal.

Didunia pendidikan dan pelatihan sekarang banyak sekali praktik yang disebut E-training. Sampai saat ini, pemakaian kata E-training sering digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer atau internet.

Pada prinsipnya e-training adalah proses pembelajaran dan pelatihan yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi dan internet.

e-training tidak terbatas pada proses pembelajaran yang sifatnya statis, stand alone,

(37)

antara pilot dan meknik dengan instruktur tidak terjadi secara langsung, namun tidak terlepas dari arahan dari para instruktur dalam hal pemahaman materi. Adapun bahan ajar yang disajikan tersebut selalu terbuka untuk diakses oleh mahasiswa kapanpun, e-training sangat potensial untuk membuat proses belajar lebih efektif. Pada dasarnya, E-Training sama dengan E-Learning yaitu

mempunyai dua tipe, yaitu synchronous and asynchronous.

a. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training

adalah tipe pelatihan, dimana proses sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun intranet.

Synchronous training mengharuskan guru dan murid mengakses internet

bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta

web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet.

Jadi synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous training dinamakan

virtual classroom.

b. Asynchronous Training

Asynchronous training berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi,

seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih popular di dunia E-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.

(38)

Akan tetapi, ada pelatihan Asynchronous training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.

Beberapa pengertian E-training memberikan pemahaman bahwa

E-training adalah:

a. E-training sebagai Pelatihan jarak jauh yang berarti bahwa E-training dalam

Ilmu pendidikan memungkinkan peserta pelatihann melakukan aktivitas belajar tanpa ada interaksi fisik secara langsung dengan pengajar akan tetapi melakukan kegiatan interaksi pembelajaran secara online dalam bentuk

real-time off-line dan mengakses arsip.

b. E-training sebagai Pelatihan dengan bantuan perangkat komputer yang berarti

bahwa E-training dalam Ilmu pendidikan dilakukan dengan menggunakan atau memanfaatkan media komputer yang dilengkapi dengan perangkat multimedia, koneksi Internet ataupun Intranet lokal.

c. E-training sebagai Pembelajaran formal atau informal yang berarti bahwa

E-training dalam Ilmu pendidikan dalam proses pelatihannya dapat dilakukan

secara formal ataupun informal misalnya dengan pelatihan tetap memiliki kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang sama dengan pelatihan non

E-training akan tetapi memanfaatkan fasilits online. Sementara untuk pelatihan

informalnya melalui interaksi yang lebih sederhana, seperti sarana mailing list, e-newsletter atau website.

Wahono pernah menguraikan secara rinci tentang perangkat infrastruktur

e-learning maupun e-training sebagai berikut;

(39)

penyetoran tugas dan akses tentang informasi tugas yang diterima termasuk nilai yang diperoleh.

b. Konten E-training: Konten dan bahan ajar yang ada pada E-training adalah sistem yang menyediakan manajemen sistem yang memuat konten dan bahan ajar dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa), yang tersimpan dalam arcives web.

II.2.2.1 Ciri-ciri E-Training

E-training pada dasarnya memilki 4 ciri, diataranya yaitu:

1. Memilki konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

2. Menggunakan metode instruksional, seperti penyajian contoh dan latihan.

3. Menggunakan elemen-elemen yang menarik seperti kata-kata dan gambar-gambar untuk menyampaikan materi pembelajaran.

4. Dan dapat membangun pemahaman dan kemampuan yang terkait dengan tujuan pembelajaran baik secra perseorangan atau kelompok.

II.2.2.2 Komponen Sistem E-Training

Pada dasarnya sistem e-training hampir sama dengan e-learning yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :

1. Learning management System (LMS).

2. E-Content.

3. E-Service.

(40)

elektronis ( e-service ). Untuk dapat meningkatkan kualitas e-training di sebuah institusi maka beberapa aspek yang penting yang harus menjadi fokus perhatian, yaitu :

1. Infrastruktur teknologi informasi yang harus selalu terupdate.

2. Upaya pengembangan content management yang tersusun dengan baik. 3. Kebijakan akademik dan sistem pembelajaran yang kondusif sehingga

dapat mendorong pengajar dan siswa untuk terlibat aktif dalam proses penggunaan LMS dan materi e-training.

4. Ketersediaan unit khusus yang mendukung pengembangan content

development.

5. Maka apabila keempat hal tersebut dapat diakomodasi dengan baik oleh pengelola institusi maka secara signifikan akan dapat meningkatkan kualitas e-training.

II.2.2.3 Manfaat Sistem E-Training

E-Training menjadi begitu sangat membantu dalam bidang pendidikan

karena dilihat dari segi manfaat banyak hal yang dapat dirasakan manfaat positifnya, secara umum manfaat e-training dapat dilihat dari 2 sudut pandang yang berbeda, yaitu antara peserta pelatihan dan pengajar dalam hal ini instruktur.

1. Manfaat Bagi Mahaiswa

a. Pembelajaran dari mana dan kapan saja.

b. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta pelatihan dengan instruktur (interactivity enhancement).

c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.

d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable

capabilities).

e. Adanya sikap positif dari instruktur dan peserta pelatihan terhadap teknologi komputer dan internet.

(41)

a. Dengan adanya kegiatan e-training manfaat yang diperoleh bagi instruktur antara lain adalah bahwa instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pelatihan sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar peserta pelatihannya.

b. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).

c. Pemberian materi lebih diluar di jam pelatihan.

Pemanfaatan e-training sudah seharusnya mulai dirintis atau diterapkan mengingat kondisi sekarang, di mana siswa atau mahasiswa sudah dengan mudah mengakses informasi internet. Menjadi tanggung jawab seluruh stake holders

pendidikan agar dapat secara bersama-sama mewujudkan model pembelajaran melalui pemanfaatan media pembelajaran e-training untuk mendukung siswa memperoleh sumber dan materi Perlu dipahami bahwa e-training adalah salah satu bentuk penekatan dan pemanfaatan media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa dan mahasiswa dalam belajar untuk melakukan interaksi edukatif secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat dicapai.

II.2.3 Sistem Berbasis Web

Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dapat diakses melalui jaringan LAN atau Internet. Aplikasi berbasis web dibangun diatas diatas HTTP. HTTP merupakan salah satu protokol yang berjalan diatas TCP/IP

(protokol internet). HTTP adalah protokol yang stateless, web server hanya

(42)

Gambar II.6 Aplikasi Berbasis Web

II.2.4 Basis Data

1. Pengertian Data

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sumber dari informasi adalah data yang merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item. Suatu informasi (keterangan atau catatan) khusus tersusun untuk analisis atau dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu keputusan. Dalam dunia komputer data ditentukan sebagai simbol untuk menyatakan informasi yang akan diolah oleh komputer. Jadi data adalah kelompok simbol-simbol atau informasi yang akan diolah dan dimasukan ke dalam komputer.

2. Basis Data

Pengertian Basis Data menurut Fathansyah adalah Sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise) [4]. Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut:

1. Mengurangi redundansi.

2. Data dapat di-share antar aplikasi. 3. Dapat dilakukan standardisasi data. 4. Batasan security dapat diterapkan.

5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin).

Web Browser Web Server

(43)

6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada.

Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur [10]. Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya, Nama atau, Alamat. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk, Nama dan Alamat, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing field.

Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis data. Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu:

1. File Systems.

2. Hierarchical Database Model.

3. Network Database Model.

4. Relational Database Model.

Dari keempat pemodelan basis data di atas, relational database model

merupakan solusi terbaik saat ini untuk menangani proses penyimpanan maupun pengambilan data.

II.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)

(44)

Tabel II.1 Simbol-simbol ERD

Simbol Keterangan

Menggambarkan himpunan entitas. Entitas merupakan objek utama yang informasi akan disimpan, biasanya berupa kata benda, seperti; Mahasiswa, Dosen, Nasabah, Mata Kuliah, Ruangan, dan lain-lain. Objek dapat berupa benda nyata maupun abstrak. Menggambarkan atribut-atribut entitas. Atribut merupakan deskripsi dari objek yang bersangkutan

Menggambarkan hubungan antara himpunan entitas.

Relationship merupakan suatu

hubungan yang terjalin antara dua entitas yang ada.

ERD sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan manfaat sebagai berikut:

1. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat.

2. Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga memudahkan developer.

(45)

4. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat diagram itu sendiri.

5. Kamus data bagi bagi para pengembang database.

II.2.6 DFD (Data Flow Diagram)

(46)

Tabel II.2 Komponen DFD

Simbol Keterangan

Terminator Sumber (source) : terminator yang menjadi sumber.

Terminator Tujuan (sink) : terminator yang menjadi tujuan data/informasi sistem.

Proses : menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.

Data store : biasanya berkaitan dengan penyimpananpenyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.

Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

II.2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung untuk membangun system E-Training

(47)

II.2.7.1 PHP

PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut, Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page (PHP). Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP [5]. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. Ada tiga macam penggunaan PHP :

1. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling

banyak dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya, dibutuhkan tiga hal: PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi dengan instalasi PhP, dan aplikasi web browser.

2. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya

dibutuhkan PHP parser.

3. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini, dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.

PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak pengguna. Kelebihan utama PHP tersebut diringkas dalam 4P berikut:

1. Practicality

PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya, PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sintaks.

2. Power

(48)

3. Possibility

PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah. 4. Price

PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk penggunaan, modifikasi, atau redistribusi.

Contoh script PHP :

II.2.7.2 MySQL

Pada awalnya, MySQL merupakan proyek internal sebuah firma asal Swedia, TcXDataKonsult. MySQL kemudian dirilis untuk publik pada tahun 1996. Karena MySQL menjadi sangat populer, pada tahun 2001 firma tersebut mendirikan sebuah perusahaan baru, MySQL AB, yang khusus menawarkan layanan dan produk berbasis MySQL.

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan dan instansi penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan MySQL untuk mengolah basis data mereka.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:

1. Fleksibilitas.

Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HPUX, Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows dan lain lain. MySQL juga menyediakan source code yang <html>

<body> <?php

echo "Hello World"; ?>

(49)

dapat diunduh secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat dikustomisasi sesuai keinginan penggunanya, misalnya mengganti bahasa yang digunakan pada antarmukanya.

2. Performa.

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan fiturnya.

3. Lisensi.

MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public

License dan Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License

Exception. Selain itu ditawarkan juga lisensi komersil berbayar yang

memiliki fasilitas dukungan teknis. Contoh perintah create table;

CREATE TABLE user

(

username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,

password VARCHAR(20) NOT NULL,

tanggal_lahir DATETIME

);

Contoh perintah select; SELECT * FROM user

Contoh perintah update;

UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"

Contoh perintah insert;

INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD)

(50)

Contoh perintah delete;

DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';

II.2.7.3 Adobe Dreamweaver

1. Sejarah Adobe Dreamweaver

Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang programmer yang bernama Mr.MX dia adalah Programmer bahasa C++ yg pintar dan akhirnya dia disuruh oleh raja di negerinya untuk membuatkan software agar bisa mempromosikan kerajaan ke kerajaan lainnya.

Akhirnya Programmer itu codink terus menerus memecahkan masalahnya sehingga terciptalah Macromedia Dreamweaver. untuk mengenang jasa jasanya sang raja mengubah nama softwarenya menjadi Macromedia Dreamweaver.

2. Pengertian Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena memiliki banyak fitur menarik dan memberikan kemudahan bagi penggunanya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 11 yang ada dalam Adobe Creative Suite 5

(sering disingkat Adobe CS5).

3. Fungsi Adobe Dreamweaver

Suatu software yang dapat menolong dalam mendesain dan membangun suatu situs web. Software semacam ini biasanya disebut web authoring software, dan salah satu software dalam jenis ini adalah Macromedia Dreamweaver.

(51)

HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.

Dreamweaver MX dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver MX mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

(52)

39

Proses analisis dan perancangan sistem merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan.

III.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

III.1.1 Analisis Masalah

Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.

(53)

menjadi penghambat proses kegiatan pelatihan di dalam kelas, hal ini dikarenakan padatnya jadwal terbang pesawat sehingga mengakibatkan kurangnya materi pelajaran yang disampaikan oleh instruktur terhadap mekanik dan pilot.

Proses komunikasi antara instruktur dengan mekanik dan pilot juga sulit diwujudkan di sekolah karena sedikitnya waktu untuk melakukan tanya jawab sementara di dalam kelas mekanik dan pilot cenderung malu untuk bertanya. Selain itu para murid masih sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan soal-soal pelajaran yang mereka inginkan. Selain permasalahan yang terjadi pada instruktur, pilot, dan mekanik pihak STPI juga mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan informasi mengenai kemampuan dan kelayakan dari seorang mekanik dan pilot dengan cepat dan akurat.

III.1.2 Gambaran Umum Sistem

Sistem yang akan dibangun mempunyai tiga user atau pengguna yaitu administrator sebagai pengelola sekaligus pengguna sistem dan instruktur dan mahasiswa sebagai pengguna sistem, masing-masing mempunyai hak akses yang berbeda. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme keamanan dengan menyediakan fasilitas Log In. Fasilitas ini digunakan sebagai verifikasi hak akses user di sistem. Verifikasi yang digunakan ada dua yaitu user name dan password, dimana user name yang digunakan untuk instruktur memakai NIP (Nomor Induk Pegawai) dan untuk mahasiswa memakai NIS (Nomor Induk Siswa) yang masih berlaku di lingkungan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sedangkan user name untuk administrator sudah ditentukan sebelumnya.

(54)

III.1.3 Analisis E-Training

Sistem yang akan dibangun mendasar kepada konsep e-trainin yang berupa content, curriculum, instructional design. Content yang berupa materi dan ujian secara online didalam sistem. Materi berupa modul-modul dalam bentuk doc, ppt, maupun pdf, curriculum terdapat pada pelajaran yang dikelola oleh instruktur, instructional design berupa silabus mengenai pelajaran yang akan di sampaikan oleh instruktur yang dapat di unduh oleh mahasiswa.

III.1.4 Analisis Kebutuhan Data

Sistem yang akan dibangun merupakan sistem untuk membantu instruktur dalam memberikan materi kepada mahasiswa dan mengetahui kelulusan seorang mekanik dan pilot dalam menangani kerusakan pada mesin pesawat latih Socata Tb-10.

Adapun data yang digunakan dalam merancang sitem Pembangunan

E-training Untuk Mekanik dan Pilot Sekolah Tiggi Penerbangan Indonesia Pada

Kerusakan Mesin Pesawat Latih Socata TB-10 adalah sebagai beikut.

Tabel III.1 Kebutuhan Data Sistem E-training

No Nama Data Keterangan

1 Data mahasiswa

Data ini berisi informasi mahasiswa yang terdiri dari NIS, Nama, Tlp, Alamat, TempatLahir, TanggalLahir, Kelamin, Foto, Email, Password, Jurusan, Angkatan, Kode.

2 Data instruktur Data ini berisi informasi instruktur yang terdiri dari Nip, Nama, Alamat, Kelamin, Tlp, Foto, Email, Password.

3 Data materi

Data ini berisi informasi materi yang terdiri dari Tanggal, Kode Materi, Judul Materi, Kode Pelajaran, Deskripsi Materi, FileMateri, VideoMateri.

4 Data pelajaran

Data ini berisi informasi dari pelajaran yang terdiri dari Tanggal, Kode Pelajaran, Nama Pelajaran, Instruktur, Jurusan, Status, NIP

III.1.5 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

(55)

dengan Bapak Djoko Herwanto selaku instruktur Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ada beberapa prosedur yang di analisis dengan tujuan untuk mengevaluasi permasalahan serta hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga diperlukan perbaikannya.

1. Prosedur registrasi data mahasiswa.

2. Prosedur mendapatkan kartu peserta pelatihan. 3. Prosedur pelaksanaan pelatihan.

4. Prosedur pelaksanaan ujian.

Di bawah ini adalah penjelasan dari prosedur-prosedur yang sedang berjalan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

1. Prosedur regristrasi mahasiswa

Alur prosedur registrasi data mahasiswa terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu: 1. Petugas tata usaha memberikan formulir registrasi kepada mahasiswa

untuk mengisi data.

2. Mahasiswa mengisi data ke dalam formulir registrasi yang telah diberikan oleh petugas tata usaha.

3. Setelah mahasiswa selesai mengisi formulir registrasi, maka mahasiswa menyerahkannya formulir yang telah diisi ke petugas tata usaha.

4. Kemudian petugas tata usaha mengecek kelengkapan registrasi mahasiswa Jika belum lengkap formulir tersebut akan dikembalikan kepada mahasiswa tersebut.

5. Jika formulir registrasi telah lengkap, maka petugas tata usaha menyimpannya sebagai arsip kemudian mencatat data mahasiswa dalam dalam file data mahasiswa.

6. Setelah data mahasiswa disimpan dalam file data mahasiswa, maka petugas tata usaha membuat buku induk mahasiswa dan membuat laporan data siswa.

(56)

Untuk mengetahui aliran proses registrasi mahasiswa maka akan digambarkan dalam bentuk flowmap pada gambar Gambar III.1.

Prosedur Regristrasi Mahasiswa

Petugas Tata Usaha (TU) Instruktutr Mahasiswa

Formulir Regristrasi Mahasiswa

Pengisia Formulir Regristrasi Mahasiswa

Laporan Data Mahasiswa Formulir Regristrasi

Mahasiswa

Formulir Regristrasi Mahasiswa Terisi

Formulir Regristrasi Mahasiswa Terisi

Pemeriksaan Kelengkapan Data

Mahasiswa Formulir Regristrasi

Mahasiswa Sudah

Lengkap Tidak

Input Data Mahasiswa

Data Mahasiswa

A1

Mebuat buku induk peserta pelatihan

Buku Induk Peserta Pelatihan Mencetak Laporan

Mahasiswa Membuat Laporan Mahasiswa buku induk

peserta

pelatihan Laporan Data Mahasiswa

A2

Gambar III.1 Flowchart prosedur regristrasi mahasiswa

Keterangan :

A1 = Arsip formulir registrasi mahasiswa yang sudah lengkap.

A2 = Arsip buku induk mahaiswa pelatian.

2. Kegiatan prosedur mendapatkan kartu peserta pelatihan :

(57)

1. Petugas tata usaha mengambil data peserta pelatihan yang telah tersimpan di database mahasiswa untuk diolah sebagai data mahasiswa yang akan mengikuti pelatihan.

2. Kemudian data mahasiswa diolah sebagai daftar peserta pelatihan dan diolah untuk penyusunan no peserta pelatihan dan dicetak sebagai kartu peserta pelatihan sebagai bukti ikut serta pelaksanaan pelatihan.

3. Kemudian petugas tata usaha menyerahkan kartu peserta pelatihan kepada Instruktur untuk disahkan. Dan diserahkan kembali ke bagian tata usaha untuk mendapatkan cap dari bagian tata usaha.

4. Setelah itu kartu peserta pelatihan diberikan kepada mahasiswa untuk disimpan sebagai syarat mengikuti pelatihan.

(58)

Prosedur Mendapatkan Kartu Peserta Pelatihan

Instruktur Mahasiswa Petugas Tata Usaha

Data Mahasiswa.xls

Pengolahan Data Mahasiswa

Data Peserta Pelatihan.xls

Cetak Kartu Peserta Pelatihan

Kartu Peserta Pelatihan Data Peserta

Pelatihan

Kartu Peserta Pelatihan Ditandatangani A3

Cap Petugas Tata Usaha

Kartu Peserta Pelatihan

Kartu Peserta Pelatihan Kartu Peserta

Pelatihan

Ditandatangan Untuk Disahkan

Kartu Peserta Pelatihan Ditandatangani

A4

Gambar III.2 Flowchart Mendapatkan Kartu Peserta Pelatihan

Keterangan:

A3 = Arsip data peserta pelatihan A4 = Kartu peserta pelatihan

3. Kegiatan prosedur pelaksanaan pelatihan :

Prosedur pelaksanaan pelatihan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu :

(59)

2. Instruktur menerangkan bahan ajar yang telah disiapkan baik secara lisan maupun tertulis.

3. Mahasiswa mencatat materi yang diberikan instruktur sebagai catatan bagi para mekanik dan pilot.

4. Catatan mahasiswadisimpan sebagai bahan pembelajaran dirumah.

Untuk mengetahui aliran proses kegiatan pelatihan di kelas maka akan digambarkan dalam bentuk flowmap pada Gambar II.3.

Prosedur Pelaksanaan Pelatiahan

Mahasiswa Instruktur

Materi Berdasarkan

Standar Kompetensi

Membuat Materi Sesuai Standar

Kompetensi

Materi Sesuai Standar Kompetensi

Materi Sesuai Standar Kompetensi

Mencatat Materi

Catatan Materi Mahasiswa

A5 A6

Gambar III.3Flowchart Pelaksanaan Pelatihan

A5 = Arsip materi yang akan diajarkan kepada peserta pelatihan A6 = Arsip/Catatan Mahasiswa

4. Kegiatan prosedur pelaksanaan ujian:

Kegiatan pelaksanaan ujianterdiri dari beberapa alur yaitu :

1. Instruktur menyiapkan soal, lembar jawaban kosong dan daftar peserta training.

(60)

3. Setelah itu instruktur membagikan soal dan lembar jawaban kepada peserta training.

4. Mahaiswa mengerjakan soal berdasarkan soal yang diberikan dengan kurun waktu yang ditentukan oleh instruktur.

5. Setelah waktu pengerjaan soal telah habis, peserta training mengumpulkan kembali soal dan lembar jawaban yang telah terisi kepada instruktur untuk diperiksa oleh instruktur.

Untuk mengetahui aliran proses pelaksanaan uji kompetensi maka akan digambarkan dalam bentuk flowmap pada Gambar III.4 :

Prosedur Pelaksanaan Ujian

Mahasiswa Instruktur

Daftar peserta ujian yang belum ditanda tangani

Daftar peserta ujian yang belum ditanda

tangani

Daftar peserta ujian telah ditanda tangani

Proses penandatanganan

Daftar peserta ujian telah ditanda tangani

Lebar jawaban dan soal sudah

terisi Lebar jawaban dan

soal kosong

Mengerjakan soal

A7 Lebar jawaban dan

soal sudah terisi Lebar jawaban dan

soal kosong

(61)

Keterangan:

A7 = Lembar soal dan jawaban yang telah terisi

III.1.6 Aturan Bisnis

Aturan bisnis adalah proses yang terjadi pada sebuah instansi atau perusahaan. Aturan bisnis yang terjadi pada Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia untuk pelaksanaan training untuk pilot dan mekanik ada sebagai berikut:

1. Instruktur membuat dan mempersiapkan materi pelatihan, dimana standar materi yang disampaikan berdasarkan standar dari FAA (Federal Aviation

Administration) Amerika Serikat.

2. Peserta pelatihan hadir di kelas dan mengisi daftar hadir training.

3. Instruktur memberikan materi training di kelas. Materi yang diberikan berupa modul dalam bentuk kertas.

4. Instruktur menjelaskan materi kepada peserta training di dalam kelas. 5. Waktu pelaksanaan training ditentukan oleh instruktur.

6. Pada akhir training, dilaksanakan sebuah uji kompetensi untuk melihat hasil dari training.

7. Peserta training mengerjakan uji kompetensi berdasarkan waktu yang ditentukan instruktur didalam kelas dengan mangisi jawaban dari lembar soal dan jawaban yang disediakan oleh instruktur.

8. Setelah selesai, peserta mengumpulkan jawaban dan soal tersebut ke instruktur.

9. Instruktur memeriksa lembar jawaban peserta dan menilai lembar jawaban. 10. Nilai diumumkan dan untuk peserta yang belum lulus training disarankan

mengikuti training kembali sesuai waktu yang ditentukan.

11. Berdasarkan ketentuan dari FAA (Federal Aviation Administration), soal dan pelajaran dalam training hanya digunakan satu kali. Soal dan pelajaran yang telah digunakan tidak akan digunakan kembali pada training berikutnya.

(62)

III.1.7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak bertujuan untuk menghasilkan spesifikasi yang diperlukan dalam sistem. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak tebagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional ( lihat tabel III.1) dan kebutuhan non fungsional (lihat tabel III.2).

Tabel III.2 Kebutuhan Fungsional

Nomor Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

SKPL-F-001 Pengguna (administrator, instruktur,mahasiswa ( mekanik dan pilot) harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem.

SKPL-F-002 Sistem dapat menampilkan informasi data instruktur, mekanik, pilot dan pelajaran.

SKPL-F-003 Sistem dapat membantu admin untuk mengolah data master (data instruktur, mekanik dan pilot).

SKPL-F-004 Sistem dapat membantu Instruktur untuk mengolah data pelajaran dan ujian.

SKPL-F-005 Sistem dapat membantu instruktur dan mahasiswa untuk meng-upload dan mendownload materi.

SKPL-F-006 Sistem menyediakan layanan bagi penggunanya (data instruktur, mekanik dan pilot) untuk melakukan diskusi

SKPL-F-007 Sistem dapat membantu instruktur untuk melakukan ujian online kepada mekanik dan pilot sebagai referensi untuk mengetahui kemampuan mekanik dan pilot terhadap materi yang diberikan.

SKPL-F-008 Pada materi akan diberikan ujian online untuk mengukur kemampuan dan kelayakan mekanik dan pilot.

Gambar

Gambar II.4 Siklus Informasi
Gambar II.5 Jaringan Internet
Tabel II.1 Simbol-simbol ERD
Tabel II.2 Komponen DFD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh data prosentase resep pasien rawat jalan, prosentase jenis kelamin pasien DM, prosentase usia pasien DM, prosentase pola peresepan obat

(1) Pembelian dan pengusahaan tembakau madura yang telah dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, harus membuat surat pernyataan untuk memenuhi ketentuan

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 3 Januari 2019 bahwa di SMP Negeri 21 Surabaya terdapat masalah yang di ungkapkan oleh guru penjas yaitu

Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai

Namun demikian, sebaran peringkat ROA setahun sebelum ESOP dan satu tahun sesudah ESOP menunjukkan sebaran yang berpola tertentu karena menunjukkan hasil lebih kecil

Pengaruh Free Cash flow , Profitabilitas,L ikuiditas, Leverage dan Growth terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Variabel dependen :

Menurut ajaran hukum administrasi negara, walikota selaku kepala daerah tidak dapat dimintai tanggung jawab secara perdata akibat wanprestasi yang dilakukan kepala dinas..

Ferry menuturkan bahwa teknis perlombaan pada Build and Bridge Competition saat itu ialah setiap tim diberi waktu 4 jam untuk merancang miniatur jembatan sesuai desain yang