Diajukan Kepada Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Mernenuhi Syarat Mernperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agan1a Islam (S.Pd.I)
Pada Jurusan Pendidikan Agarna Islam.
Oleh:
Ferdinando Hendra Guci
NIM: 104011000173
Oitt>ri1na dari
Lセ@
7· ... : •.
]NZZセMZMイZッセMLゥ@
.
l'ct : f.L :-{ セᄋZNZNNN@ ..
tr1)
0'""" . . . .
. ""'· 1n"."" , ..
v.s.-:rz.····:::. ... ..,,
tua..ffll< •••·•·•• ••.••.
f..L."2 ..
a
oa&I ; ... .JURUSAN PENDIDIKAN A GAMA. ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ll<EGURUAN
Skripsi :
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguman
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Oleh:
Ferdinando Hendra Guci
NIM: 104011000173
H⦅Z⦅セセセ@
..
セ@
Prof. Dr. H. Moh. Ardani
NIP: 150011680
r
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN
SYAMID jaャGNNaセta@JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Hidayatullah Jakarta, Dan Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Munaqasyah
Pada Tanggal 23 Oktober 2008 Di I-Iadapan Dewan Penguji. Karena !tu Penulis
Berhak Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.l)
Jakarta, 23 Oktober 2008 Panitia Uj ian Munaqasyah
Ketua Panilia (Ketua Jurusan/Program Studi)
Dr. A. Fattah Wibisono, MA NIP : 150236009
Sekretaris Jurusan
Ors. Sapiuddin Shiddiq, M.Ag. NIP: 150299477
Penguj i I
Ora. Hj. Elo Al- Bugis, MA NIP: 150268587
Penguji II
Ors. Sapiuddin Shiddiq, M.Ag. NIP : 150299477
Mengetahui,
Tanggal
11-:-.!.1.:-:-.oe
||Mャ|MVセ@
オMエQM
P
セ@
Dekan Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan
Nama
NIM
Jurusan
Angkatan
Alamat
: Ferdinando Hendra Guci
: 104011000173
: Pendidikan Agama Islam
: 2004
: Jl. Semangka I No. 363 Rt 04/06 Perumnas I,
Kranji-Bekasi Barat 17135.
Bahwa skripsi yang be1judul
"Shalat Sebagai Upaya Penanggulangan Stress"
dibawah bimbingan:
Nama
NIP
Do sen
: Prof. Dr. H. Moh. Ardani
: 15001680
: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber referensi yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini
telah saya cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan asli atau
merupakan jiplakkan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
sebagai ungkapan kcbahagiaan yang tak terlukiskan. Dengan sesungguhnya
penulis bersyukur kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan karunia
nikmat-Nya yang begitu besar dan tak terhingga, serta memberikan kekuatan yang
luar biasa dan kemudahan untuk melawan keraguan dan ketakutan penulis dalam
rnenuangkan ide dan gagasan, sehingga atas karunia rahmat-Nya penulis dapat
rnenyelesikan tugas akhir skripsi ini.
Shalawat beriring salarn semoga senantiasa teriim.pahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabi'in serta umatnya yang tetap istiqamah
dengan risalah beliau hingga akhir zaman.
Seba:;ai suatu proses, sejak awal hingga terselesaikan penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari peran orang-orang disekitar penulis serta bantuan dari berbagai
pihak, baik bernpa materi maupun imateri yang seluruh bantuan tersebut tidak
dapat penulis imbangi dengan balasan apapun, melainkan 1.mgkapan rasa syukur
kehadirat Allah swt, ucapan terima kasih dan doa yang tulus dari lubuk hati yang
paling dalam '·semoga Allah Swt mmbalas kebaikan <lengan sebaik-baik balasan
dan kebaikan yang berlipat ganda, serta membawa manfaat dan berkah,
amin ya
rabbal 'alamin.
Selanjutnya Perkenankan Penulis untuk menyampaikan secara khusus
Ucapan Terima Kasih dan Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
SyarifHidayatullah Jakarta beserta segenap Pembantu Dehm.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
yang clitengah-tengah kesibukan beliau masih berkenan memberikan
bimbingan, masukan, kritik, saran, tempat berkeluh kesah, motivasi,
nasehat kepacla penulis untuk selalu semangat dan jangan pernah puas
clalarn mcnuntut ilmu, dengan apa yang beliau berikan penulis memiliki
"himmah
"semangat untuk meningkatkan kualitas diri clengan menuntut
ilmu, baik secara formal maupun informal untuk menjacli yang lebih baik
clari saat ini.
5. lbu Dra. Hj. Elo Al-Bugis, M.Ag selaku Dosen Penguji Munaqasah, serta
closen pacla .lurusan Pencliclikan Agama Islam, yang telah banyak
memberikan pencerahan kepacla penulis berupa ilmu pengetahuan, kritik
dan sarannya.
6.
Ayahancla, dan lbunda lercinta, yang tak henti-hentinya mencloakan,
memperjuangkan hidup penulis, mencurahkan kasih saying clan
perhatiannya yang menjadi catatan sejarah terpenting clalam pe1jalanan
hiclup penulis. hingga sarnpai kapanpun penulis tidak akan pernah lupakan,
pahit gctir perjuangan hiclup yang telah beliau tunjukkan telah membuat
penulis selalu optimis clalam menghaclapi segala ha!. Semoga Allah
senantiasa menyayangi beliau cliclunia clan cliakhirat kelak.
Amin ...
7. Kakancla Abang .lohansyah tersayang, yang telah banyak berkorban
banyak waktu, tenaga, pikiran, materi, tempat berkeluh kesah, yang selalu
mengajarkan arti hiclup, selalu memberikan support agar selalu optimis
dalam hiclup, juga menjadi inspirasi penulis agar menjacli orang sukses
baik cliclunia maupun diakhirat kelak (amin).
8. Aclik-aclikku yang telah banyak mencloakan sehingga penulis clapat
menyelesaikan stucli clengan baik.
memberikan bantuan berupa materi, nasehat, support, d<m banyak
mengajarkan penulis tentang agama, arti hidup yang diridhoi Allah swt,
beserta segenap jamaah masjid
Asy-Syuhada.
Semoga Allah swt rnernbalaskebaikan beliau beserta segenap jamaah masjid asy-syuhada dengan
kebaikan yang berlipat ganda, arnin ya rabbaI A'larnin.
I I. Seiuruh sahabat/i yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih alas support yang telah diberikan, untuk kerjasarnanya, yang
terpenting terima kasih atas doa yang kalian persernbahkan, sernoga kita
semua menjadi orang sukses didunia hingga akhirat kelak (an1iin),
pe1jalanan kita masih teramat panjang sahabat. .. selamat beijuang! !
Jika kalian suksesljangan lupa sejarah hidup kalian hingga kalian dapat
menjadi seseorang yang sukses, dan semoga tali silaturahmi dan sejarah
persahabatan yang pernah te1jalin selama ini tidak akan pernah putus
sampai kapanpun, amin ya rabbal e'lamin.
12. De ummi Sarah Salamah yang telah banyak memberikan bantuan berupa
pemikiran, tenaga, semoga Allah Swt membalas segala amal Baik De
ummi dengan sebaik-baik balasan. Amin ya rabbal a' Jamin.
Jakarta, 23 Oktober 2008
'"Shalat Sebagai Upava Penanggulangan Stress"
Skripsi ini be1judul "Sha/at Sebagai Upaya Penanggulangan Stress",
yakni sebuah judul yang terinspirasi dari fenomena masyarakat modern yang tengah saldt akibat dari kemajuan teknologi industri-modernisasi yang tidak bisa dicluga sebelumnya dan tidak dapat dicegah perkembangannya, yang berimplikasi
"Wabah Kegelisahan" sampai kepada fenomena psikosomatik, yang pada
akhirnya upaya untuk mengatasi hal tersebut melakukan berbagai upaya seperti konsultasi kepada para ahli (dokter, psikolog, psikiater) rnelakukan kegiatan-kegiatan yang berlebihan, boros serta tidak bennanfaat, terlebih tidak memberikan solusi yang konstruktif dalam upaya mendapatkan ketenangan, ketentraman, pelegaan bathin, melepas kepenatan beban hidup, malah sebaliknya yang didapatkan yakni timbul masalah baru yang kemudian menambah beban hidup yang berkepanjangan.
Hal ini terjadi karena kurangnya iman clan taqwa dalarn diri. Padahal Islam telah mengajarkan cara yang paling tepat untuk mengatasi ketegangan-ketegangan akibat beban masalah dalam mengarungi roda kehidupan, yang mana cara tersebut diajarkan langsung dari yang maha tahu lagi maha bijaksana, yakni Allah swt. Aclapun cara tekhnik yang dimaksd adalah "shalat" yang didirikan dengan khusyuk, sungguh-sungguh, dihayati, serta dilakukan terus-menerus. Suaiu penelitian yang dimotivasi oleh prinsip bahwa pelaksanaan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan solusi yang konstruktif dalam mengatasi
pennasalahan-pennasalahan yang dihadapi kebanyakan orang dalan1 n1engarungi
roda kchidupan, tcrlebih 1nasalah yang bcrhubungan dcngan kcjiv .. 1aan scscorang.
Dari uraian diatas, pern1asalahan yang ingin dijavvab adalah shalat y-ang
bagaimanakah yang dapat dijadikan PsikothenyJi Religius clalam upaya
pcnanggulangan stress, dan bagaimanakah implikasi ritual ibadah shalat terhadap orang yang menunaikannya dalam upaya penanggulangan stress.
Maka pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penelitian kepustakaan (Librmy Research), tekhnik analisis data ini dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis document tepatnya analisis isi (Contens Analisis).
Dengan penelitian ini diharapkan agar khususnya penulis dan umumnya seluruh umat Islam yang membaca skripsi ini dapat lebih memahami tujuan, rungsi, serta manfaat shalat khusyuk, khususnya dalam upaya penanggulangan stress.
DAFTAR !SI ... v
BAB I : PENDAHULUAN ... I A. Latar Belakang Masalah ... I B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 8
D. Metodologi Penelitian ... 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10
BAB II: HAKIKAT SHALAT ... 12
A. Penge1iian Shalat.. ... 12
B. Tujuan dan Fungsi Shalat.. ... 16
C. Keutamaan Shalat ... 36
D. Hi km ah Shala!.. ... 3 7 E. Nilai Pendidikan Yang Terkandung Dalam Ibadah Shalat.. ... 42
BAB III: STRESS DAN KESEHATAN MENTAL ... 48
A. Stress ... 48
I. Penge1iian Stress ... 48
2. Gejala Stress ... 50
3. Sumber Stress (Stressor) ... 52
4. Proses Te1jadinya Stress ... 53
B. Kesehatan Mental ... 54
I. Pengertian Kesehatan Mental. ... 54
2. Karakteristik Mental Yang Sehat.. ... 59
3. Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Manusia ... 66
B. Unsur-Unsur Khusyuk Dalam Shalat.. ... 78
C. Kiat Menuju Khusyuk Dalam Shalat ... 80
D. Hikmah Khusyuk Dal am Shalat. ...
85
BAB V : PENUTUP ... 94
A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 95
Daftar Pustaka ... : ... 96
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Abad ke-20 masehi adalah suatu abad yang oleh ihnuwan disebut dengan abad kecemasan
(the age of anxiety),
beberapa gejalanya adalah peperangan antar bangsa, suku dan beberapa negara, resesi ekonomi yang melanda banyak negara, pencemaran alam akibat limbah industri, pergantian tata nilai yang serba cepat, munculnya berbagai krisis dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan melunturnya nilai-nilai tradisi dan penghayatan agama sebagai akibat efek samping kemajuan teknologi industri-modernisasi, munculnya berbagai macam penyakit yang mengerikan dan sulit disembuhkan.Kondisi diatas jelas dapat mengakibatkan beban··beban psikologis yang tidak saja bagi pribadi-pribadi, tapi juga pada lingkungan, keluarga dan masyarakat yang lebih luas lagi. Akibatnya "wabah kegelisahan" seakan-akan sedang melanda masyarakat modern, terutama yang masih hidup dinegara-negara maju.
Di Indonesia sendiri, khususnya kota-kota besar, beban psikologis ini sudah lazim dirasakan dalam · kehidupan pribadi dan keluarga. Hal ini terungknp dalam berbgai keluhan seperti gelisah, serba tidak puas, perasaan serba ragu dan serba salah, frustasi, sengketa bathin dan sengketa dengan orang lain, merasa hampa kehilangan semangat hidup, munculnya berbagai penyakit psikosomatik dan lain-lain, keluhan dan perilaku mencerminkan ketidaktenangan.
Untuk mengatasi ha! itu mereka melakukan berbagai upaya seperti konsultasi kepada para ahli (dokter, psikolog, psikiater), melakukan kegiatan-kegatan secara berlebihan, melarikan diri clari kenyataan hidup melalui minuman keras dan narkotika, bahkan takjarang bagi mereka yang tak kuat imannya mene1junkan cliri kedalam aliran kebathinan yang bathil,bahkan ada yang berusaha melakukan bunuh diri. 1
Semua ini merupakan ekses-ekses dari modernisasi yang tidak bisa diduga
sebelumnya, dan tidak bisa dicegah perkembangannya, itulah gambaran sekilas
dari masyarakat modern yang tengah sakit.
Prof. Dr. zakiyah Daradjat membagi kebutuhan psychs dan sosial (rohani) yang sekunder manusia menjadi 6 macam, antara lain sebagai berikut: a. Kebutuhan akan kasih sayang
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan akan rasa harga rnenghargai d. Kebutuhan akan rasa bebas
e. Kebutuhan akan rnengenal
f. Kebutuhan akan rasa sukses
Apabila salah satu dari kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, orang akan menjadi gelisah, akan merasa ketegangan bathin (tension).2
Dengan kata lain bahwa ketika seseorang terhambat dalam memenuhi
kebutuhan psikisnya, maka cenderung orang tersebut akan mengalami frustasi dan
frustasi yang berkepanjangan akan mengakibatkan seseorang rnenjadi stress.
"Stress adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena
tekanan psikologis. Stress juga dapat diartikan sebagai rcaksi tubuh terhadap
lingkungan melalui meningkatnya tekanan internal tubuh dan ketegangan antara
otot. 113
"lstilah stress, untuk menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang
dialan1i individu/ organisn1e agar ia beradaptasi atau 111enyesuaikan diri.114
"Menurut D.Jvf Pestonjee (!992), mengemukakan bahwa seeara teoritis
stress diartikan sebagai sebuah atau beberapa rangsangan pada tekanan yang
dialami dan tidak dapat diakomodasikan atau ditahan yang pada akhirnya dapat
menyebabkan gangguan j iwa atau kerusakan pada kesehatan maupun tingkah laku
orang tersebut. "5
"Stress yang berlebihan dapat menyebabkan "komplikasi" negatif dalam
diri seseorang. Gangguan kesehatan, bahkan gangguan relasi dengan orang
2 Zakiyah Daradjat, "Pendidikan Aga111a Dala111Pe111binaan111enta/'', (Bulan Bintang), hal 14.
3Daniel Giordano A, dkk., "Controlling and Tension Pearson", (San Fransisco:
Education.inc, 2005), (dielusuri n1clalui sun1ber \Vcb: lilln://all about stress.coin).
4Jeffry. S. nevid, Spencer A. Rathus Bcrrly Grccnd, "Psiko/ogi Abnor111a/'', (Jakarta:
Erlangga, 2003), Jil.I ed.5, hal 135.
5D.M. Pestonjee, "Stress and Coping The indian E-.:perience", (Ne\v Delhi: Sage Publication,
lainpun dapat terganggu bila seseorang mengalami stress, dalam beberapa kasus
ekstrem stress bahkan dapat memicu kenginan untuk bunuh diri demi melarikan
dii dari kondisi tertekan yang dialami."6
(Girdano, 2005) membagi stress kepada dua bagian yaitu eustress atau
stress positif, adalah stress yang menyebabkan ancla beradaptasi dan
meningkatkan kemampuan adaptasi seseorang, Dan distress atau stress negatif
yang menyebabkan sistem tubuh terganggu, serta menimbulkan masalah pada
tub uh.
Stress yang dialami seseorang dalam kehidupan baik itu stress positif ataupun stress negatif, tidak dapat dihindari, yang dapat dilakukan adalah mengenali respon stress, sumber stress, melakukan coping strategis
(menangani stress) serta menanggulangi dalam keidupan sehari-hari, dengan melakukan tindakan tersebu maka seseorang dapat mengatur stress dengan jauh lebih baik se1ia menjalani hid up dengan lebih bahagia.7
Di era yang serba cepat seperti saat ini, kita seakan tidak punya waktu lagi
untuk dri kita sendiri, kita abdikan hampir seluruh waktu kita untuk memenuhi
segala tuntutan yang ada. Tuntutan pekerjaan, ekonomi orang tua, keluarga, teman
bahkan tuntutan dari diri kita sendiri. Demi memenuhi tuntutan hidup ini, semakin
lama kita semakin tenggelam bergumul dengan segala bentuk tekanan yang
dihasilkan oleh tuntutan-tuntutan tersebut. Tekanan-tekanan yang ada terang
membuat kita merasa tidak dapat lagi berpikir dengan jernih, kelelahan yang luar
biasa, secara perlahan-perlahan membuat kita menjadi sal<it dan justru tidak dapat
lagi memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, dan yang parahnya lagi kita tidak lagi
punya waktu untuk merenung dan memikirkan pertanyaan yang mendasar,yaitu:
"siapakah saya?"
Stress sesuatu yang dapat melanda dalam kehidupan manusia, segala masalah yang dihadapi oleh seseorang bisa menimbulkan stress, dan yang terpenting bukanlah bagaimana menghindari stress, namun bagaimana seseorang dapat atau mengatasi stress yang dialaminya. Tingkat stress yang tinggi dan seseorang tidak mampu lagi menghadapinya maka stress
6 Willian1s. S, "Managing Pressure/or Peak Pe1for111ance", (London: Kogan Page Lin1ited, 1994), (dite1usuri melalui web: http:// all about stress.com).
7 Girdano. D. A., "Controlling Stress and Tension (7111
ed)", (San Fransisco: Pearson
akan rnenjadi awal rnalapetaka, untuk itu penyesuaian diri dan upaya rnengatasi stress menjadi sangat penting.8
Mengapa kita perlu rnengelola stress dan bukan menghindarinya?, karena kita mernerlukan stress dalarn hidup kita!, tanpa stress hidup kita akan rnenuju pada kebosanan yang amat sangat yang justru akan rnenimbulkan kecenderungan bunuh diri bagi rnereka yang mengalaminya, dengan adanya stress kita dapat secara tidak Jangsung melatih diri untuk semakin berkembang dan tahan uji terhadap setiap tekanan yang datang demi mencapai kondisi optimal. Kondisi optimal merujuk pada pribadi yang penuh kemampuan, semangat, dan vitalitas yang mampu menghadpi tantangan, se11a selalu rnencari peluang untuk berkembang.9
Sebenarnya banyak sekali cara yang dikemukakan oleh para ahli untuk menanggulangi atau mengelola stress, antara Jain adalah:10
a. Tertawa (ini merupakan cara terbaru yang paling arnpuh dalam mengatasi stress yang ditemukan oleh para ahli).
b. Rekreasi.
c. Rileksasi (yoga, meditasi, dan sebagainya).
d. Bcrpikir positif selalu, karena dengan ini akan mernbuat perasaan menjadi lebih baik.
e. Olah raga
f. Tidur/istirahat panjang
g. Membuat rencana dan rnempercaya bahwa rencana itu akan terlaksana dengan baik
h. Curhat pada orang lain
1. Membuat keputusan dengan hati-hati dan rnelihat konsekuensinya
J. Makan makanan bergizi dan rninum air putih.
Diantara watak karakteristik manusia dalam me:njalani hidup ialah berkeluh kesah, kurang sabar dan kikir, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt, Qs. Al-Ma'arij ayat 19-23:
jNLQQセ@
ャセjェ@
©
セェェ_M[Zゥャセ@
ャセェ@
©
セ⦅LエLセ@
セセQPQ@
.. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat ke/uh kesah lagi kikir, Apabi/a ia
dilimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat ki/cir), KeC11ali orang-orang yang menge1:jakan shalat), Yang mereka itu tetap
111enge1jaka11 shalatnya ".
8 Seger Handoyo, "Jnsan Media Psiko/ogi", (Jakarta, 200).
9 \Vil\iums, S., "Af{u1aging Pressure For Peak Pe1forn1ance" .. .
10 Girdano. D. A., "Controlling Stress and Tension (71
Ketika seseorang merasa bahwa semua yang diperolelrnya adalah atas
usahanya sendiri, maka dalam dirinya telah tumbuh suatu penyakit kejiwaan dan
penyakit itu akan semakin nampak se11a membawa seseoang itu cenderung kepada
stress, apabila ia merasa cemas terhadap keamanan dirinya dan harta bendanya,
serta mulai curiga terhadap orang disekelilingnya, ia lupa bahwa semua yang
dipcrolehnya adalah amanah yang dititipkan oleh Allah swt untuk dipergunakan
scbagaimana rnestinya, dan kelak akan dirninta pertanggungjawabannya. Manusia
hanya dapat bercncana dan ikhtiar, na1nun n1anusia tidak akan pcrnah tahu basil
apa yang akan diperolehnya, kenyataan seperti ini mengharuskan kita untuk
berikrar:
"Hanya Engkaulah yang kami sembah clan Hcmya kepada Engka11/ah kami
111en1inla pertolongan"
Ikrar yang singkat itu pada hakikatnya mampu mensugesti manusia untuk
kembali kepada fitrahnya, yaitu mengenalikan dirinya sendiri, serta kelemahan
dan kemampuan dirinya. A1tinya manusia dituntut untuk tawakkal setelah berdoa
dan ikhtiar secara maksimal, kaerna sesungguhnya hanya Allah !ah yang
menentukan hasil dari seseorang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa
seorang dapat dikatakan mengalami .stress apabila tidak dapat mengendalikan
emosinya, ia juga tidak dapat memenuhi tuntutan-tuntutan dalam hidupnya, baik
tuntutan dari diri sendiri, lingkungan, dan situasi yang ada dengan apa yang
dimilikinya.
Pelaksanaan ajaran agarna dalam kehidupan sehari-hari dapat
mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa kepada orang-orang
yang melakukannya.11
"Diantara ibadah-ibadah dalam Islam, shalatlah yang membawa manusia
kepada sesuatu yang amat dekat dengan Allah swt bila dihayati."12
"Shalat adalah ibadah yang didalamnya te1jadi hubungan rohani antara
makhluk dengan khaliknya. Shalat juga dipandang sebagai rnunajat berdoa dalarn
ha ti yang khusyuk kepada Allah swt." 13
"Ibadah shalat yang dilakukan dengan baik berpengaruh besar bagi orang
yang melakukannya, yaitu membawa ketenangan, ketentrarnan dan kedamaian.
Dalam hidup masing-masing manusia yang hatinya tenang, tidak akan goncang
dan sedih :,etika ditimpa nrnsibah."14
Dengan shalat manusia tidak merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan, ia tahu bahwa Allah swt dekat, dan maha penyayang, seorang yang husyuk dalam shalatnya merasakan bahwa dirinya sedang berhadapan dengan Allah swt, dengan kondisi kej iwaan seperti ini ia mampu mengungkapkan perasaannya kepada Allah swt, ia akan memohon dan mengadu kepada sang maha mengerti. Dengan shalat khusyuk segala persoalan yang dihadapinya, yang menghimpit dan menekannya akan teratasi, jiwanya akan menjadi tenang dan shalat adalah terapi yang paling tepat bagi segala penyakit bathin dan kejiwaan sehingga otaknya kembali melaksanakan tugasnya dengan baik.15
Lalu dimana fungsi shalat dalam menciptakan ketenangan jiwa?
Jawabannya adalah apabila kita menunaikan shalat dengan mengingat kebesaran
dan kemahakuasaan Allah swt, serta kehinaan dan kerendahan diri kita
dihadapanNya.
Setiap kata yang dibaca, setiap gerak dan sikap yang dilakukan, semuanya menunjukkan bahwa manusia itu mengharapkan karuniaNya, semata-mata meminta ampun kepadaNya, serta meminta petunjukNya. Dalam menempuh pe1jalanan hidup kita be1janji bahwa segala sesuatu yang ada pada diri kita dan segala usaha yang kita lakukan adalah semata-mata untuk berbakti kepadaNya.
11 Zakiyah Daradjat, "Peranan Aga111a da/a111 Kesehatan Afenta/'', (Jakarta: CV. 1-Iaji Masagung, 1990), ha! 45.
12
fv1oh. Ardani, "lvfe111ahan1i Pern1asa/ahan F'iqh Dak1J1ah". (CV. karya !Vtulia), hal 46.
13 Sururin, "J/Jnu Jilira Agan1a '', (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pcrsada, 2004 ), I-lal 190.
14 Moh. Ardani, "Akh/ak-Tasa11•11f; Nilai-nilai Akh/ak/Budi Pekerli da/a111 Ibadah dan
Tasau11if", (Jakarta: CV. I<.arya 1nulia). Hal 119.
15
Zakiyah Daradjat, "Sha/at A1enjadikan /-lidup ber111akna", (Jnkurtn: CV. Ruhnn1a, 1995),
Dan itu dilakukan berulang-ulang setiap hari sehingga kita semakin yakin bahwa Allah selalu mendengarkan keluhan-keluhan kita dalam shalat. Apabila sudah te1jadi kondisi dialogis antara hamba dengan sang khalik, maka akan terciptalah ketenangan dan ketentraman dalam jiwa. Sebagaimana firman Allah swt, Qs. Ar-Ra' du ayat 28:
i "' ,., /. セ@ "' /f
セ@
,..;iii
ヲ。セ@
,.. ... ,.,'JI
"(yaillU orang-orang yang beriman dan hali mereka mmyadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati
111enjacli tentercun 1 1
•
Gerakan-gerakan shalat secara terat.ur yang sesuai dcngan tuntunan
R.asulu!ah SAW, sangat rclcvan dcngan i!n1u keschalan. Sikap dan tubuh
ketika melaksanakan shalat merupakan gerakan paling baik dan sempurna dalam mernelihara kondisi kesehatan tubuh manusia, karena shalat berpengaruh pada ernpat aspek: tubuh, jiwa, intelek dan ruh, juga membantu otak serta susunan syaraf untuk berfungsi secara efisien.16
Dari bcrbagai fenomena yang te1jadi dalam kehidupan rnanusia, betapa
pentingnya shalat bagi penycmbuhan gangguan kejiwaan, baik yang berkenaan
dengan kecernasan dan kegoncangan rnaupun dalam bentuk penyakit fisik yang
disebabkan kegoncangan jiwa (psikosornatik). Dalarn rnelaksanakan shalat
sebagai pengobatan kejiwaan, tentu saja shalat yang didasarkan atas iman yang
benar dan sesuai dengan tuntunan nabi SAW, serta bertujuan untuk tempat
mengadu dan mengungkapkan perasaan atas masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
Atas dasar fenomena inilah yang menstimulus dan rnenjadi motivatir bagi
penulis untuk mengkaji dan memahami lebih dalam rnengenai implikasi shalat
terhadap ketenangan dan ketentrarnan jiwa dalam upaya penanggulangan stress,
oleh karenanya penulis bermaksud mengangkat pennasalahan tersebut dalam
penelitian berbentuk skripsi kajian kepustakaan (/ibrwy research) dengan judul:
"SHALAT SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN STRESS"
B. Idcntifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis dapat
mcngidentifikasi beberapa masalah, antara lain:
I. Masih banyak dikalangan umat Islam yang belum menetahui dan tidak
menghayati secara mendalam pentingnya shalat terhadap dirinya.
2. Masih banyak dikalangan umat Islam yang kurang memahami akan fungsi
dan tujuan shalat, kcbanyakan dikalangan umat Islam menganggap bahwa
shalat hanya ibadah ritual yang wajib dilaksanakan mnat Islam, dan belum
menjadikan shalat sebagai kebutuhan dirinya akan Allah swt, salah
satunya sebagai jalan menuju ketenangan dan ketentraman jiwa.
3. lbadah shalat memberikan pengaruh yang besar bagi mereka yang
menunaikannya khususnya dalam upaya penanggulangan stress.
C. Pembatasan Dan I'eru1nusan Masalah
1. !>c1nbatasan Masalah
Dari beberapa rnasalah yang dapat diidentifikasi diatas, penulis melakukan
pembatasan masalah sebagai berikut:
a. Shalat yang dimaksud adalah shalat secara maknawi dan hakikat shalat itu
sendiri dalam upaya penanggulangan stress.
b. Stress yang dimaksud adalah stress cmosional, akibat dari tidak terpenuhi
secara sempurna kebutuhan-kcbutuhan psikis (rohani) dan sosial. Schingga
berimplikasi negatifterhadap orang yang bersangkutan.
2. Pcrumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah cliatas, maka masalah yang akan penulis
teliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Shalat yang bagaimanakah yang dapat dijadikan solusi dalam upaya
penanggulangan stress?
b. Bagaimanakah implikasi ritual ibadah shalat terhadap orang yang
D. Metodologi Penelitian
I. Jenis Penelitian
Berdasarkan objek penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan
penelitian kepustakaan (librmJI reseach) dengan menggunakan cleskriptif
analitis, maka kajian ini murni menggunakan penclekatan ャセオ。ャゥエ。エゥヲ@ dengan
metode study pustaka. Yaitu berusaha rnengungkap dan rnenemukan
secara sistematis berbagai data mengcnai shalat sebagai psikotherapi
religius dalam upaya penanggulangan stress. Secara rinci penelitian ini
berusaha menemukan jawaban, apakah shalat dapat d ijadikan psikotherapi
religius dalarn upaya penanggulangan stress?, dan shalat yang
bagaimanakah yang dirnaksud?, se1ia sejauhrnana implikasinya terhadap
ketenangan dan ketentraman j iwa seorang yang menunaikan shalat?.
Studi pustaka yang dimaksud meliputi pengumpulan informasi baik
dari buku yang tcrkait, 111ajalah, koran, jurnal, n1akalah-n1akalah n1aupun
infonnasi yang sifatnya personal dengan nara sun1ber ternan1a.
Pengu1npu!an bahan-bahan pustaka itu n1cliputi pustaka internal clan
eksternal. Tidak menutup kemungkinan penulis memperolch bahan bacaan
dari diskusi berbagai forum.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder17.
Adapun sumber data/ nformasi primer ialah berisi bahan-bahan informasi
yang diperoleh dari personal/ suatu lembaga sosial berupa buku-buku
karya ilmiah
Sedangkan sumber data/ informasi sekunder terd iri dari behan-bahan
informasi yang diperoleh dari majalah, buletin, atau berita dari media
massa dan data-data dari internet (website).
3. Tekhnik Pengolahan Data Dan Analisis Data
Data-data yang telah terkumpul dari sumber-sumber primer maupun
sekunder dianalisis dengan menggunakan penjelajahan dokumen
kepustakaan, diklasifikasikan sesuai tema masing-masing, diselcksi dan
kcmudian disusun sesuai kategori data yang telah ditentukan, sehingga
memasukkan dan mengcluarkan data dari kategori dilakukan alas dasar
yangjelas.
Dari jenis data yang terkumpul seluruhnya berupa kata-kata, kalimat-kalimal maupun gambar maka analisis data dilakukan sejak tahap pengumpulan data. Strategi yang tepat untuk menganalisis jcnis data ini adalah stratcgi analisis kualitatif, strategi ini dimaksudkan bahwa analisis akan berlandaskandari data-data dan bermuara dari kesimpulan-kesimpulan umum, anlisis data dilakukan dengan enggunakan kerangka berpikir "induktif deskriptif' 18•
Tekhnik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
dokumen, tepatnya analisis isi (content analysis). Analisis isi berarti
"tekhnik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menemukan karakteristik pesan yang dilakukan sccara objektif dan
sistematik".
4. Pedoman Penelitian
Penelitian ini berpedoman pada buku: I) pedoman penulisan skripsi,
tesis dan disertasi universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta
(harnid nasuhi, dkk, 2007); 2) metodologi penclitian kualitatif dan 3)
tuntunan pn:yusunan karya ilmiah; rnakalah, skripsi, tesis dan disertasi
(nana sudjana, 2007).
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
l. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah scbagai berikut:
a. Mengingat banyaknya cara yang dikemukakan oleh para ahli untuk
mengelola atau menanggulangi stress. Maka melalui penclitian
kepustakaan ini penulis ingin mengungkap lebih dalarn bahwa shalat
adalah cara yang paling tepat untuk rnenanggulangi stress akibat dari
18 Nana Sudjana, "Tuntunan Penyelesaian Ka1ya 1/Jniah; Maka/ah-Skripsi-tesis-disertasi'',
tekanan-tekanan atau benturan-benturan dalam kehidupan yang dialami
setiap orang khususnya umat Islam.
b. Mengingat banyaknya clikalangan u1nat lsla111 yang bclu111 begitu
mengelahui manfaat dari ritual ibadah shalat yang dilakukannya dalam
kehidupan sehari-hari. Melalui penelitian kepustakaan ini penulis ingin
mengungkap apakah benar ritual ibadah shalat berimplikasi terhadap
ketenangan dan ketentraman jiwa bagi yang menunaikannya?jika memang
benar!, yang menjadi persoalan kemudian adalah; shalat yang
bagaimanakah sehingga berimplikasi ketenangan dan ketentraman jiwa
bagi yang 1nenunaikannya, khususnya dalan1 upaya pcnanggulangan
stress.
2. Manfaat Penclitian
Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas llrnu Tarbiyah
Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
sekaligus bennanfaat untuk:
a. Menambah wawasan penulis tentang shalat sebagai psikotherapi religius
dalam upaya penanggulangan stress.
b. Menjadi bahan bacaan yang bermanfaat khususnya bagi umat Islam
sehingga dcngan harapan sctclah 1nen1baca skripsi ini dapat dian1alkan
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menjadi masukan yang bermanfaat bagi pembaca skripsi ini khususnya
penulis sendiri sebagai salah atau upaya yang harus dilakukan ketika
rnengalarni stress emosional dalam menjalankan roda kehidupan,
A. Pengertian Shalat
"Dalam bahasa arab kata "shalat" diartikan clengan "doa" dan pujian."1
"Karena mernang sebahagian dari rangkaian perbuatan shalat ialah berdoa, artinya
diclalarn banyak peke1jaan shalat itu dipanjatkan doa kepad2. Allah swt. Arli lain
dari kata shalat ialah at-Ta 'zhim (meng-agung-kan), karena ibadah ini
mengandung serangkaian perbuatan yang mencerm inkan pengagungan kepada
Tuhan pencipta alarn semesta."2
Pengertian yang seperti itu dapat kita ternukan antara lain clalarn Qs.
At-Taubah ayat I 03 dan Qs. Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi sebagai berikut:3
Qs. At-Taubah ayat: I 03
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (meryadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
1 tiembing \Vijaya l(usun1a, "f!ikn1ah Sha/at untuk Pengobatan dan Kesehatan", (Jakarta: Pustaka Kartini, 1994), Cel !, Hal 59.
2 Rifal Syauqi Nawawi, "Sha/at Ilmiah dan A/amiah", (Jakarta: Fikahati Aneska, 2001), Hal
Qs. Al-Ahzab ayat: 56
i セ@ /
·1
.1 ,_
1 :,
Qセ@
---:
_.:ST
1,itG
Y+-'
.r-4
セL@...
.. Sesungguhnyu Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah sa/am penghormatan kepadanya
".
Shalat menurut bentuk, sifat clan kaifiatnya:
•
•
I ,, }-:,,,,,;.
_o\e1 .. ;\
,,,,,
,..;i;o<::1
-12llA
4"'
Mセ@
セQセ@
セ@
.
セQセ@
-;; / ,..
,
"Sha/al ialah perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan sa/am, dengan cara mana tuhan disembah menurut syarat-syarat
tertentu.
Shalat menurut hakikatnya:
j)G,.
w
セI@
セgMセ@
41
Pセ|@
セ@
.,;,.3
セセ@
lii1
Ji
セ|@
セケ@
} ,, ,... /
.
BNIセGNN|[@
J
t.:..s')
セ@
'Sha/at ialah menghadapkan hati (jiwa) kepada Allah, menurut cara yang
mendatangkan takut kepada-1Vva, serta membangkilkan keda/am hati rasa
kebesaran-Nya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya
".
Shalat menurut ruhnya:
/ / 0 0 / ' ,, J. /. ,, /
セ@ セIgZM
'JI)
セセ@
::;.
エ⦅NセQI@
」Nj[[⦅IQセ@
"111 ,_,11
セN[NZZ[ゥQ@
:
o)l:,di
{Nェセ@
,, / ,, ,,,, ,, ,,.
$> )I 0 0 /
NLNセ|I@
LNセGNGNuij@
_?I :-,
c)
c.J;;_)I
jセ@
,, ,, ,, ,, ,,
"Ruh shalat itu ialah menghadap Allah swt dengan sepenuh hati (jiwa)
dan khusyuk dihadapan-Nya ser/a ikh/as kepada-Nya disertai dengan kehadiran
hati dalam berdzikir, berdoa dan memuji".
4Menurut Sayyicl Sabiq:
0 i.i 0 -;;
"Shalat ialah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu
di111ulai dengan takbir bagi Allah ta 'ala clan disudahi dengan 111e111beri salam "5
Asal makna shalat menurut bahasa arab ialah "cloa ", tetapi yang dimaksud disini ialah "ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan clan perbuatan yang dimulai clengan takbir, disudahi dengan salam dan memenuhi beberapa syarat
yang ditentukan".6
Secara terminologis shalat ialah:
,, ,,;. ' ,, 0 セ@ 0 0 / .,,.. ' J
) '<\ ;\)\ 0
\セi||NL@ セ@ セL@ -' J ' . ,
lw(
Ji'"\., ,, ,,
0 , , ,I
ッセgN@,
Jo,)(r.
)
セ@.
-...,..
セ@ u ).Y
.
ᄋセQRNNゥI@ ;.)) l5"' "' rt' ,, •' ... ,, ,,,.
,.. ' J ). ,.. ,,.. "' セ@
ilk;)
(.0JI
セjj@
セ@
('>L.JI)
セ|セ@
セI@
"'
,,"'
,, ...J J ,
Nセ|@
,, ,,セ@
,..セゥZuI@
oJ')
,..,,;fa
):"J
セUGᆪGZスQ@
,. ,, ,,"Sha/at ialah mengabdi kepada Allah dan mengagungkanNya dengan sejumlah bacaan, perbualan-perbualan lerlenlu, dimulai dengan mengucapkan
takbir "allahuakbar", clan diakhiri dengan salam "assa/amu 'a/aikum
warahmatullahi wa barakatuh" dengan a1uvan dan sislemalik lerlentu pula, diajarkan oleh agama Islam, yang alas dasar cahaya clan pelunjukNya kaum
muslimin le/ah dapat meryalankannya"7
Dalam firmanNya, Allah menjelaskan bahwa- shalat adalah sebuah kewaj iban yang dibatasi oleh waktu-waktu tertentu, yang tidak boleh terlambat mengerjakannya".8 Sebagaimana diterangkan dalam Qs. An-Nisa ayat I 03 sebagai berikut :
"-, ;, _ :' '\-;.., 1)
J:.,
iZNGセ@
:&T 1
Jl⦅セゥェ@
3 'l:aJT
J :.'セ@
QQセ@
セケN[ZM <.f'" j セ@ j .. ,
J.r--
j セ@ ;---:
セェセit@
1-:..
セQUᄚSGQBG⦅Q|@
0
1
"3,1"'_1\
l
':it
ャᄋセ@
.. :;Ls,T
QQセ@
..__, .. -,..-,,- セ@ セ@ f セ@ セL@ ;
"Maka apabila kamu Telah men)'elesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waklu berdiri, di waklu duduk clan di waklu berbaring. Kemudian apabi/a kamu
Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu HNセ・「。ァ。ゥュ。ョ。@ biasa).
Sesungguhnya shalat ilu adalah fardhu yang ditenlukan waklunya alas
orang-orang yang beriman ".
5 Sayyid Sabiq, "Fiqh Slnmnah !",Bandung: PT. al-Ma'arif, 1973, eel I, ha! 205. 6 Sulaiman Rasyid, "Fiqh
ls/a111 ", Bandung: PT. Sinar Baru Algcsindo, 1994, cet 27, ha! 53.
7
Rif'at Syauqi Na\Va\vi, Sha\at lln1iah dan Alan1iah ... , ha! 11.
8
J-Iiln1y Al-Khuly, "lvfukji=at Kesr.nnbuhan Dala111 Gerakan Sha/at", Hikai11 Pustaka, 2007,
"Menurut Prof Dr. M Hasby Ash-Shiddiqiey, shalat adalah melahirkan
niat atau lcinginan dan keperluan kita kepacla Allah swt yang kita sembah, dengan
perbuatan atau gerakan dan perkataan, keduanya bersamaan. "9
"Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa shalat adalah suatu ibadah yang
dilakukan dengan anggota lahir (tubuh) dan bathin Uiwa atau hati) dalam bentuk
gerakan dan ucapan tertentu untuk menggabungkan kebesaran Allah dan
kesempurnaan kekuasaan Allah dan guna melahirkan keinginan dan keperluan
kita kepada Allah." 10
"Shalat ialah ibadah pokok untuk mengingat Allah dan berdialog
dengan-Nya secara khusyuk guna membentuk jiwa yang anti ォセェ。ィ。エ。ョ@ atau senang kebaikan yang dilaksanakan dengan beberapa perbuatan dan beberapa perkataan
tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salarn." 11
"Sesungguhnya kata "shalat" dari Allah untuk Nabi berarti rahmat, yang
dari malaikat berarti istighfar (pennohonan ampun), sedangkan yang dari kita
berarti doa dan ta'dzim." 12
Allah berfinnan dalam Qs. Al-Ahzab ayat 56:
,
i:::1;
--:
..f\
|GセエZ[@
"',
セエt@
I;.
セ@ iGMセLセG@
'"'T-;
I
J
----..:J,.;-'J ';:. "
セ@
($" (.)セ@
• j J,jj0
J/ / /
"Sesungguhnya Allah dan 111a/aikat-111alaikat-Nya bersha!awat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nab! dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya ".
"Shalat merupakan suatu aktifitas jiwa yang termasuk dalam kajian ilmu
psikologi transpersonal, karena shalat adalah proses pe1jalanan spiritual yang
pcnuh makna yang dilakukan seorang manusia untuk menemui tuhan semesta
ala1n.1113
9 I-len1bing Wijaya Kusun1a, "Hikn1ah Sha/at untuk Pengobatan clan Kesehatan" ... , l-Ial 60. 10 I-Ien1bing Wijaya Kusun1a, "Hikn1ah Sha/at untuk Pengobatan clan Kesehatan''. . ., Hal 60. 11 Syahn1inan Zaini, "Faedah Sha/at bagi Kehidupan Orang Berin1an'', (Jakarta: l(alam Mulia, 1991), Cet I, Hal 6.
12 Rifat Syauqi Na\VU\vi MA, "Sha/at llnziah dan Ala111iah" ... , Hal 12.
13 Abu Sangkan, "Pe/atihan Sha/at Khusyuk", (Jakarta: '{ayasan Shalal l(husyuk dan
"Shalat adalah salah satu cara mengembalikan kesadaran ini dengan
pe1jalanan mi'raj, yaitu menuju kepada ketinggian illahi yang luas sehingga
kesadaran ruhani kembali kepada kedudukannya sebagai duta illahi (khalifatullah)
yang membawa pesan-pesan ilahiyah." 14
Apabila kita ikuti takrif yang diatas, dapatlah dipahmni bahwa shalat itu
mempunyai bentuk yang dapat disaksikan oleh pandangan mata. Dan inilah yang
ditakrifkan oleh ulama ahli fiqh, yaitu perkataan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbiratulihram dan disudahi dengan salam. Perkataan yang dilafadzkan
(kalam ja/11) dapat didengar dan perbuatan yang dilakukan (ruku', !'tidal, sujud,
dan sebagainya) dapat dilihat.
"Akan tetapi j ika ditinjau clari segi hakikat dan rub, shalat itu tidak terletak
pada gerak lahir (harkahjismiyah) tetapi terletak dalam gerakjiwa dan gerak hati
(harkah nafsiyah) dan harkah qalbiyah Sedangkan gerak jiwa dan gerak hati itu
tidak ada yang mengetahui kecuali Allah swt."15
B. Tujuan Dan Fnngsi Shala!
Dari beberapa ayat dalam al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW dapat
diambil kesimpulan bahwa Allah swt memerintahkan hamba-Nya untuk
mendirikan shalat itu ada tujuannya, antara lain sebagai berikut: 16
I. Agar manusia menyembah hanya kepada Allah swt saja, tunduk dan sujud kepada-Nya, dan agar manusia selalu ingat kepada Allah swt yang memberikan hidup dan kehidupan, sebagaimana firman Allah dalam Qs.
Thaha ayat 14: ·
セ@ ゥs⦅ヲ]セ@
Lッセt@
セヲェ@
J,¥'G
t;f
1;
セス@
'1
;&\
Gf
cf}
"Sesungguhnya Aku lni adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang !wk) se/ain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku ".
14 Abu Sangkan, "Pe/atihan Sha/at Khusyuk'' ... , I-Ia\ 9.
15 ·rA. Lathief Rousydiy, "Ruh Sha/at dan !Jik111ahnya" ... , I-Ia! 26.
16 Ma\vardi Labay Ei-Shulthani,
"Zikir dan Doa Mendirikan Sha/at yang Khusyuk Mencegah Aianusia c/ari Perbuatan Keji clan lvfungkar", (Jakarta: A\wMawardi Prin1a-Buncit, 1999), Cet.
2. Agar manusia terhindar dari melakukan perbuatan kej i dan munkar, yang akan mendatangkan kehancuran, sebagaimana firman Allah dalam Qs. Al-Ankabut ayat 45 :
,.. .... .... セ@ セ@ ,,, .... セ@
.,,...
., ....0•1"-11 '. 1 0•1"-11
セ@
..
|Lセ|MMZ@J.,LJ\
...._:_)ft :y+'-'
セ@
J ,
,
セ@
-
ft"Baca/ah apa yang Te/ah diwahyukan kepaclamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) clan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya sha/at itu mencegah clari (perbuatan- perbuatan) keji clan mungkar. clan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) aclalah /ebih besar (keuiamaannya dari ibadat-ibadat yang
lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ··.
3. Agar agama Allah tetap tegak dan kalimah Allah tetap berkumandang
dimuka bumi, sebagaimana had its nabi:
"Sha/at ada/ah tiangnya agama maka barang siapa yang mendirikannya sungguh ia telah mendirikan agamanya clan barang siapa
yang meruntuhkannya maka sunggh a telah meruntuhkan aamanya "17
4. Untuk menjadi barometer antara orang Islam dan orang kafir, sebagaimana sabda Nabi SAW:
,.. ,.. ,..
,.
). ,.. ,,;; '.>(aj
I !\
J )
\.(.\
1) µ I
[ェセ@
J
:,,;i
I
,, ,, ,.. セ@ ....
"Yang membedakan antara orang Islam dan orang kafir adalah
meninggalkan shalat "18
Dalam hadits lain:
17 Shodiq bin hasan, Abdullah bin lbrahin1, Sirajul Wahhab, "Shahih Alusli111'\ Daulah Qithr \Vizarah al-Auqof \vasy-Syu'un al-Islan1iyah,juz I, l-Ial.65, hadits ke 82.
18
"Barang siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja
(mengingkari terang-terangan), maka ia telah menjadi kcifir "19
Diclalam Al-Quran shalat disebutkan dengan berbagai fungsi, antara lain:20
I. Shalat adalah pencegah perbuatan buruk, sebagairnana diterangkan dalan
Qs. Al-Ankabut ayat 45:
& ,, &
セ@
:&T3
;bi
セt@
J;J3 µT3
,・セjt@
J
セ@
"Baca/ah apa yang Te/ah diivahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab {Al Quran) dan Dirikanlah sha!at. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamacmnya dari ibadat-ibaclat yang
lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu ke1jaka11 ".
Perbuatan keji adalah semua perkataan clan perbualan yang buruk,
sementara yang rnungkar adalah apa saja yang ditolak oleh syariat.
2. Shalat adalah sarana meminta pertolongan kepada Allah swt, sebagaimana
clalarn Qs. Al-Baqarah ayat 45:
"Jaclikan/ah sabar clan shalai sebagai penolongmu. clan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'".
3. Shalat adalah pelipurjiwa, sebagairnana diterangkan dalam Qs. Ar-Ra'du ayat 28:
19 Ahn1ad Abdurra\unan al-Banna, Fathur Rabbani A1usnad
!111a111 Al1111ad bin flan1ba/
asy-Syaikhoni, (Darns Shihab Al-Qahirnh),juz l, I-lal.23, hadits ke.77.
J INBGセ@
HHセ@BGBMセZG@ L'.'...J Nセ@ I セ@
I\
"(Yaitu) orcmg-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati merifadi tenteram".
4. Shalat adalah psikologi mutakhir, yang biasa disebut sebagai psikologi
po.0itif, telah menunjukkan besarnya pengaruh ketenangan terhadap
kreatifitas. Menurut Mihaly Csiksmenmihoy (ah Ii psikologi)
111enge111ukakan bahwa shalat yang khusyuk menghasilkan kondisi flow
(tenang), adalah su111ber kebahagiaan dan sekaligus sumber kreatifitas.
Dengan demikian bahwa shalat selain mendatangkan kebahagiaan shalat
yang teratur akan dapat melahirkan kreatifitas.
5. Shalat sebagai sarana kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh para ahli dapat disi111pulkan bahwa shalat yang dilakukan
secara teratur sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, menimbulkan
ketenangan j iwa bagi yang rnenunaikannya.
Adapun rnenurut Drs. Ii Syahminan Zaini, fungsi dan manfaat shalat
antara lain sebagai bcrikut:21
I. Shalat Sebagai Kebutuhan Pokok Manusia
Mengingat rnanusia diciptakan terdiri atas dua unsur, yaitu jasmani dan
ruhani, sebagairnana fir111an Allah dalam Qs. As-Sajadah ayat 7 dan 9:
"Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan
yang memulai penciptaan manusia dari tanah ".
21 Syah1ninun Zaini,
"Kemudiun diu menyempumukan dan meniupkan ke dalamnya rah
(c1jJtuan)-l\)1u dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan clan hati;
{letapi) kwnu sedikit sekali ber.1yuk11r
".
Kedua unsur tersebut membutuhkan makanan, aclapun makanan jasmani
adalah scsuatu yang hcrasal clari tanah, scclangkan n1akanan ruhani ialah agan1a .
.I ika keclua unsur terse but kurang rnakan, apalagi ticlak cliberi makan, maka
kccluanya akan mcnjadi sakit. Aki bat yang ditimbulkan oleh sakit ruhani itu lebih
besar claripacla yang clitimbulkan oleh jasmani, sebab sakit jasmani umumnya
hanya clitanggungkan oleh yang bersangkutan saja seclangkan sakit ruhani ticlak
clitanggungkan oleh yang bersangkutan saja, karena kesehatan ruhani yang
terganggu 111cndorong seseorang untuk berbuat hal-lml yang tidak baik, seperti
mengganggu ketenangan orang lain, merampas hak orang lain, menyiksa orang
lain, clan sebagainya, ha! ini terkait clengan sabcla Nabi:
,,. ,,. ,,. ,,. !; } ,,. y. } ,,. :; ,,. セ@ ,,.. ....
w1
w
ZNZNLセオ@
i:,'.:,
セ@
w1
セ@
セ@
QセZ@ Tjセ@
セQ@
セ@
0:
ZLセQ@
.,.... ,,. _, !.J.
ᄋHセ@
J l>Jb...,ll olJ_>)セiセI@
..
,セ|@
ili'
"Katakanlah dan sesungguhnya pada jasad
intada segumpal darah
(mudghah), apabila ia baik, baik pulalah jasad itu seluruhnya, apabila ia rusak
maka rusak pulalah jasad itu seluruhnya, ketahuilah ia adalah kalbul rohani"
(HR. Bukhari clan Muslim).22
Dengan demikian berarti bahwa kebutuhan manusia akan agama jauh lebih
besar clari kebutuhan rnanusia akan pangan. Apalagi jika clihubungkan clengan
akhirat maka shalat merupakan satu-satunya yang akan menyelamatkan manusia.
"Apakah yang memasukkan kamu ke da/am Saqar (neraka) ?,Jvfereka menjawab:
"Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang menge1jaka11 shalat".
Dan haclits Nabi:
j. ;;> ,, j.,.. ,, ,.. ,.. J ,.: ,..
セ@
JG ,;;')(a.]1
;(:.w.J\ " ,
J..'.;J1
セ@
セセlN@
J'
1
> -
\Y..
.
..
.
..
)
,, ,. ,, ,..
, ,
'
(Jlpk.JI
o\JJ)
セ@
JI.:_, ::.W 0::.W
01)
, ,
"Ama/on yang perlama kali dihisab pada hari kiamal dari seorang hamba
adalah shalar, jika ia baik, maka baik!ah semua amalannya, tetapi jika ia rusak,
maka rusak/ah semua amalannya"
(HR. Thabrani).23Dari uraian cliatas jelaslah, bahwa sha!at merupakan kebutuhan yang
paling pokok bagi manusia.
2. Penyaclar Manusia Terhaclap Statusnya
Menurut Al-Quran, status manusia hanya acla tiga, yaitu:
a. Berhaclapan clengan Allah manusia punya status sebagai ciptaan clan abcli Allah, sebagaimana firmanNya clalam Qs. Aclz-Dzariyat ayat 56:
"Dan Aku ridak menciplakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku
".
b. Berhaclapan clengan sesama 111am1sia, manusia punya status sebagai
sauclara. Sebagaimana clalam Qs. An-Nisa ayat: I
Zaki-isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminla satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan Nfengawasi kamu ".
c. Berhadapan dengan alam, manusia punya status sebagai penguasa dan
pengelola alam sehingga makmur, sebagaimana dalam Qs. Hud ayat: 61
"Dan kepada Tsamud (Kami utm) saudara mcreka shaleh. Sha/eh berkata: Hai ka11111k11, sembahlah Allah, sekali-ku/i tidak ada bagimu 111han se/ain Dia. dia Te/ah menciptakan kamu dari b11111i (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, Karena itu mohon/ah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesunggulm)'a Tlil1anku amat de/cat (rahmat-Nya) /agi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
Alat untuk n1enyadarkan n1anusia akan status-statusnya dan agar bersifat
aktif didalamnya adalah shalat. Karena itu didalam shalat harus dibaca surat
Al-Fatihah yang berisi tentang allah (ayat 1-4), tentang rnanusia (ayat 5-7) dan
tentang alam (akhir ayat 2 dan 4). Dan didalam shalat harus dibaca pula salam, ha!
ini memebri pengertian bahwa maiiusia harus sangat aktif didalam
status-statusnya, sebab salam itu mengandung maksud bahwa yang mengucapkannya
harus menciptakan kesejahteraan bagi orang lain dimuka bumi ini.
3. Shala! Sebagai Pembukti Bamba Allah Swt
Adapun yang disebut hamba Allah swt adalah makhluk yang mentaati
aturan Allah. Aturan Allah itu ada 2 macam, yaitu sunatul/ah dan dinullah.
Sunatullah ialah aturan Allah yang mengatur makhluk fisik dan dinullah ialah
aturan yang mengatur makhluk psikis.
hamba Allah sedangkan orang yang belum atau tidak shalat adalah hamba thagut. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. Al-Baqarah ayat: 257
/ ""' J
セN[jャェ@
セIjゥ@
J1
セ|@
セ@ セ[Nセ@
i_p
1;
"Allah pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kege/apan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang menge/uarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mere/ca itu adalah penghuni neraka;
mereka keka/ di dalamnya ".
4. Per,1bukti Sebagai Manusia
Menurut al-Quran manusia mempunyai beberapa sifat asli yang tidak
dimiliki oleh makhluk yang lainnya, yaitu:
a. Sifat taat, sebagaimana dalam Qs. A-Araf ayat: 172
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka clan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya be1jirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi''. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) ada/ah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan T\1han)"
"Sesungguhnya kami Te/ah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya".
c. S1fat mulia, sebagaimana dalam Qs. Al-israa ayat: 70
J
セ@ `ᄋセMゥj⦅[ェ@
セ|S@
)\
セ@ セS@
(.;1;
セ@
C.J
.u53
"Dan Sesungguhnya Te/ah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mere/ca di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhlukyang Te/ah kami ciptakan".
Oleh karena itu, apabila manusia tidak taat, baik, mulia, (kafir) kepada
Allah maka mereka bukanlah nianusia, akan tetapi aclalah:
a. Seburuk-buruk binatang melata
sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Al-Anfal ayat 55 dan Qs. Al-Bayyinah
ayat 6:
Qs. Al-Anfal ayat 55:
,} ,} ,,,, .,. j. / 0 j. .,, ,.. / -$..., ..,, ,., ,, - セ@ ,.,, /. ,,,., セ@
|セjャ@
objセ@
'1
セ@
13_))
cJ.)l
1
セi@
-.3._'?
'-?
lj
lJ
I
_(:;,
u}
"Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allahialah orang-orang yang kafir, Karena mereka itu tidak beriman ".
Qs. Al-Bayyinah ayat 6:
b. Syaithon
Sebagaimana dalam Qs. Al-An'am ayat 112:
"Dan Demikianlah kami jadika11 bagi riap-liap nabi iru musuh, yailu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenfa) Jin, sebahagian
mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu
menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tingga/kanlah
mereka dan apa yang mereka ada-adakan ".
Dengan demikian berarti shalat adalah berfungsi untuk membuktikan
manusia sebagai manusia menurut pandangan Allah swt.
5. Shalat Sebagai Pembersih Jasmani
Shalat harus didahului dengan bersuci, sebagairnana sabda nabi:
JJ. {!,, ,, ... ? ... J. ' J 0 ...
jセZZLN@
セセ|セセI@
Iセ@
_;.,
;)(p
;\)\
J.-o!.
セ@
'
,"Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci clan tidak akan
menrima shodaqoh dari harta rampasan yang be/um dibagi" (HR.
Jarna'ah, kecuali Bukhari).24
Bersuci ini ada dua macam, yaitu bersuci dari dari naj is dan bersuci dari
hadats. Jadi jclaslah bahwa shalat benar-benar rnenghendaki agar manusia
rnembersihkan dirinya dari segala macam kotoran sebelurn sebelum mereka
melaksanakan shalat. Shalat adalah sarana untuk berdialog dengan Allah, dan
Allah maha suci, sehingga untuk menghadap kepada yang rnaha suci tentulah
harus suci pu la.
6. Shalat Sebagai Pembersih Rohani
Rohani manusia pada asalnya adalah bersih. Yang menjadikan rohani
manusia itu kotor adalah dosa yang diperbuat olch manusia itu sendiri,
sebagaimana diterangkan dalam Qs. Al-Muthaffifin ayat: 14
"Seka/i-ka/i tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka 11sahakan itu menut11pi hati mere/ca".
Menurut Islam kotoran rohani (dosa) itu hanya dapat dibersihkan dengan
bertaubat nasuha, sebagairnana firman Allah dalarn Qs. Al-lrnran ayat: 135-136
"Dan (juga) orang-orang yang apabi/a menge1jci/ra11 perbuatan keji a/au menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memo/um amp1111 terhadap dosa-dosa mere/ca dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mere/ca tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mere/ca lvfengetahui, Mere/ca itu balasannya ialah ampunan dari 111han mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya;
clan 1111/ah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal ".
Disinilah fungsi dan manfaat shalat sebagai penghapus dosa, sebab
didalam bacaan shalat terkandung makna perrnohonan ampun atas dosa yang
diperbuat.25
7. Shalat Penyehat Jasmani
Dalam ha! ini shalat menyehatkan jasmani, sudah banyak cendekiawan dan para dokter yang rnengungkapkan dalam bentuk tulisan, seperti yang
25 Syahn1inan Zaini, "f'aedah Sha/at bagi Kehidupan Orang Berbnan", (Jakarta: Kalmn
ditulis 1-lilmy al-Khuly dengan mengutip pendapat Dr. Alexis Carel,
bahwa kesehatan shalat dari segi wudhu ada banyak manfaat bagi orang yang mengerjakan wudhu dengan baik. Sebagian besar proses pembersihan dalam wudhu mengenai kulit manusia, karena kulit mempunyai peranan besar, yaitu sekitar 15% dari lrndar tubuh secara keseluruhan.26
Dari segi gerak dan sikap tubuh ketika mengeijakan sahalat, seperti
berdiri, ruku', sujud, duduk iflirasy, duduk tawaruk, dan sebagainya. Dalam ha!
ini Dr.A. Saboe mengatakan: "ditinjau dari sudut ilmu kesehatan, setiap gerakan,
sikap, perubahan dalam gerak dan sikap tubuh pada wakt:u melaksanakan shalat
adalah paling sempurna dalam memelihara kondisi kesehatan tubuh. Dengan
demikian jelaslah bahwa shalat menyehatkan jf'.smani.
8. Shalat Penyehat Rohani
Shala! adalah untuk melatih kepercayaan kepada Allah swt. Perhatikanlah
segala gerak-gerik dan sikap dalam shalat, segalanya mengisyaratkan dan
menunjukkan akan kebesaran dan ketinggian allah swt serta kehinaan dan
kerendahan manusia dihadapan Allah swt, semuanya menunjukkan kekuasaan dan
kesempurnaan Allah swt, serta kelemahan dan kekurangan manusia dihadapan
Allah swt.
Pada keadaan inilah, shalat menyehatkan rohani dengan memberikan
ketenangan dan ketentraman j iwa (rohani).
9. Shalat 3ebagai Pembaharu Janji Dengan Allah
Salah satu bacaan dalam shalat ialah syahadat clan bacaan syahadat ini
dalam shalat wajib ada 9 kali, yaitu pada bacaan tasyahud atau tahiyat, itulah
sebabnya dikatakan minimal 9 kali setiap hari pe1janjian tersebut diperbaharui
manusia.
セV@ Heln1y 。ャセャHィオャケL@ "Mukji::at Kese111buha11 da/a111 Gerakan Sha/at", (Jogjakarta: iセiゥォ。ョQ@
10. Shalat Sebagai Media Berdialog Dengan Allah
Sebagain1ana hadits:
). o...- ,,. _, ,,. ,,. } ,,. ;iJ
cr-5'\J-I 013_;)
セgN@
R
セセ@
L?t:.
WI
セセ@
r\_;
|セ|@
;s·::i.;..1 01
,,. ,, ,,. ,,. ,,. ,,, ,,.
"Sesungguhnya seseorang diantara kalian apabila sedang shalat, ia
hanyalah berbisik clengan tuhannya, oleh sebab itu henclaklah ia perhatikan,
hagaimana ia herhisik dengannya" (f-!R. Hakim).
2711. Shalat Sebagai Media Untuk Mengingat Allah
Allah mernrintahkan manusia agar mengingat Allah sebanyak-banyaknya, sebagaimana firmanNya dalarn Qs. Al-ahzab ayat: 41
"Hai orang-orang yang beriman, berzclikirlah (clengan menyebut nama)
Allah. zikir yang sebanyak-banyaknya".
Hal ini dikarenakan:
a. Dengan 111engingat Allah maka Allah akan rnengingat kita, sebagaimana firmanNya dalam Qs. Al-Baqarah ayat 152 :
"Karena itu, ingallah kamu kepacla-Ku niscaya Aku ingat
kepadamu[98),
dan
beroyukur!ah kepada-Ku,
clan janganlah
mengingkari (nikmal)-Ku
".
(pula)
kamu
b. Hati menjadi tentram, sebagaimana firmanNya dalam Qs. Ar-Ra'du ayat 28:
"(yailu) orang-orang yang beriman clan ha ti mereka manjacli tenteram
dengan mengingal Allah. Jngatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati
c. Hidup akan mcnjadi bahagia, sebagaimana finnanNya clalam Qs. Al-A'la ayat 14-!5:
"Sesungguhnya berunlunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), Dan dia ingot nama Tuhannya, lalu dia sembahyang".
akan tetapi jika manusia tidak mengingat Allah, maka:
d. Akan menjadi gelisah, sebagaimana firmanNya dalam Qs. Thaha ayat 124:
.. ;.,, .... ,::: ;:_ LLLセLL@ .,, t
.:.Y.
jセセェ@
セ@
セ@
J:\l
0µ
r.>f=)
Hセ@
if
セi@
(;j
"Dan barangsiapa be171aling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempil, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat da/am keadaan buta".
e. Akan ditemani syetan, sebagairnana firmanNya dalarn Qs. Az-Zuhruf ayat 36:
"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya oyaitan 61ang menyesatkan) Maka
syaitan ltulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya ".
Allah mengatakan bahwa media untuk mengingafNya adalah dengan
shalat, sebagaimana firmanNya dalarn Qs. Thaha ayat 14:
t®i
C>fa;i}
セ@ セt@
セヲS@
J,:<
c'G
tf
セヲェ@
:;_Jj
'Sf:&\
Gf
cf]
,
"Sesungguhnya Aku Jni adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikan/ah shalat untuk