AKUNTANSI SYARIAH
MAKALAH LAPORAN KEUANGAN
LEMBAGA SYARIAH
DISUSUN OLEH :
SITI AISYAH
1332501657
KELOMPOK SA
JALAN CILEDUG RAYA, PETUKANGAN UTARA,
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA 12260
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
segala karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Akuntansi Syariah mengenai Laporan Keuangan Lembaga Syariah.
Penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk
kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Semoga kehadiran makalah ini dapat memberi mamfaat bagi kita semua dalam
menjalankan aktivitas belajar mengajar.
Jakarta, 12 April 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah...1
1.3 Tujuan... 1
BAB II PEMBAHASAN... 2
2.1 ASURANSI SYARIAH... 2
A. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah...2
B. Tata Cara dan Operasional Asuransi Syariah...3
C. Jenis dan Produk Asuransi Syariah...3
D. Perbedaan Antara Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional...5
2.2.BAITUL MAAL WA TAMWIL...8
A. PROFILE BMT... 9
B. PRODUK... 10
2.3 RUMAH ZAKAT...16
A. SEJARAH... 16
B. VISI DAN MISI...16
C. BRAND VALUE... 17
BAB III PENUTUP... 23
A. KESIMPULAN... 23
B. SARAN... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini banyak berkembang Bank ataupun lembaga keuangan yang berdasar atau dengan label syari’ah, dengan inovasi baru ini meberi kesempatan bagi para pelaku ekonomi yang sekaligus ingin menjalankan semua kegiatan ekonomi khususnya dalam bidang jasa perbankan supaya lebih terjamin dengan didukung dengan adanya Undang-Undang pendukung pengoprasian lembaga keuangan bank ataupun non-perbankan yang berlandaskan pada ajaran-ajaran Islam.
Lembaga keuangan yang berdasar pada asas-asas Islam muncul dengan penawaran yang baru yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional ataupun kapitalis yaitu dengan memberikan pelayanan yang bernuansa islami serta sistem bagi hasil yang khusunya menjadi ciri utama dalam lembaga keuangan islam ini.
Dalam praktiknya lembaga keuangan yang non-syari’ah menjalankan sistem bunga dalam memberikan pinjaman kepada nasabahnya sehingga nasabah merasa terbebani dengan bunga yang dibebenkan oleh bank kepada nasabah,namun nasabah tidak mempunyai pilihan lain untuk mendapatkan pinjaman, namun lembaga keuangan islam secara umum datang dengan memberikan invasi yang baru dengan tidak membebankan bunga kepada kepada nasabah tapi dengan sistem bagi hasil antara nasabah dengan pihak bank.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa saja lembaga yang termasuk lembaga syariah? 2) Bagaimana bentuk laporan keuangannya ?
3) Contoh laporan keuangan lembaga syariah?
1.3 Tujuan
1) Mengetahui lembaga yang termasuk lembaga keuangan syariah
2) Mengetahui sejarah terbentuknya lembaga keuangan syariah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ASURANSI SYARIAH
A. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah
Haramnya praktik asuransi dalam Islam sudah banyak digaungkan oleh para ulama-ulama di Indonesia maupun manca negara. Hal ini dikarenakan adanya :
1) Gharar
Terlihat dari unsur ketidakpastian tentang sumber dana yang digunakan untuk menutupi klaim dan hak pemegang polis.
2) Maysir
Yaitu unsur judi yang gambarkan dengan kemungkinan adanya pihak yang dirugikan di atas keuntungan pihak yang lain.
3) Riba
Karena menggunakan sistem bunga.
Asuransi Syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga konvensional. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
a) Saling Membantu dan Bekerjasama
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…” (QS. Al-Maidah:2) “Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong sesamanya.” (HR. Abu Daud)
“Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
b) Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan
Seperti membiarkan uang menganggur dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu…’ (QS. 4 :29)
c) Saling bertanggung jawab
Menghindari unsur gharar, maysir dan riba
B. Tata Cara dan Operasional Asuransi Syariah
Akad
Akad antara perusahaan dengan peserta menggunakan akad mudharabahdengan semangat saling menanggung (takaful), dan bukan berdasarkan akad pertukaran (tadabbuli).
Unsur dalam konsep al-mudharabah ini ialah :
1) Perusahaan menginvestasikan dan mengusahakan ke dalam proyek dalam bentuk : musyarakah, murabahah dan wadi’ah.
2) Menanggung resiko usaha secara bersama-sama dengan prinsip bagi hasil yang telah disepakati.
3) Pembagian hasil atas keuntungan dari investasi dilakukan setelah penyelesaian klaim manfaat takaful dari peserta yang mengalami musibah.
4) Pengelolaan dan Investasinya Tidak Bertentangan dengan Syariat Islam Gharar (ketidakjelasan transaksi)
Maysir (judi / untung-untungan) Riba
C. Jenis dan Produk Asuransi Syariah Takaful Individu
Produk tabungan dari takaful individu antara lain : a) Takaful Dana Investasi
Merupakan suatu jaminan dana dalam mata uang rupiah maupun dollar Amerika Serikat bagi ahli warisnya jika nasabah meninggal dunia lebih awal ataupun sebagai bekal hari tuanya.Takaful Dana Haji
Merupakan suatu jaminan santunan dalam mata uang rupiah maupun dollar Amerika Serikat bagi ahli warisnya jika nasabah meninggal dunia lebih awal ataupun tidak bekerja lagi dalam masa perjanjian.
d) Takaful al-Khairat Individu
Merupakan suatu jaminan santunan bagi ahli warisnya jika nasabah meninggal dunia dalam masa perjanjian.
e) Takaful Kecelakaan Diri Individu
Merupakan suatu jaminan santunan bagi ahli warisnya jika nasabah meninggal dunia akibat kecelakaan dalam masa perjanjian.
f) Takaful Kesehatan Individu
Merupakan suatu jaminan dana santunan rawat inap, operasi bagi perorangan jika nasabah sakit dalam masa perjanjian.
Tabungan al-Khairat dan Tabungan Haji
Merupakan suatu program bagi karyawan yang ingin menunaikan ibadah haji yang pendanaannya melalui iuran bersama dengan keberangkatan bergilir.
h) Tabungan Kecelakaan Siswa
Merupakan suatu jaminan bagi siswa, mahasiswa atau pesertanya dari resiko kecelakaan yang berakibat cacat total tetap maupun sebagian atau meninggal dunia.
i) Takaful Wisata dan Perjalanan
Merupakan suatu jaminan bagi peserta biro perjalanan dan wisata / travel ke dalam maupun luar negeri dari resiko cacat total tetap maupun sebagian atau meninggal dunia. j) Takaful Kecelakaan Diri Kumpulan
Merupakan suatu jaminan santunan karyawan pada perusahan, organisasi atau perkumpulan lainnya.
k) Takaful Majlis Ta’lim
Merupakan suatu jaminan penyediaan santunan bagi ahli waris jama’ah, jika nasabah meninggal dunia dalam masa perjanjian.
l) Takaful Pembiayaan
Merupakan suatu jaminan pelunasan hutang, jika nasabah meninggal dunia dalam masa perjanjian. pengemudi dan penumpang akan dikenakan tambahan premi.
3) Takaful Rekayasa
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan pada pekerjaan pembangunan. Perlindungan ini meliputi alat-alat, konstruksi mesin / baja serta tanggung jawab pihak ketiga.
4) Takaful Pengangkutan
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan barang, pengiriman uang pada pengangkutan baik melalui darat, laut dan udara.
5) Takaful Rangka Kapal
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan pada mesin maupun rangka kapal sebagai akibat dari kecelakaan dan musibah lainnya.
Asuransi Takaful Aneka
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan sebagai akibat dari resiko yang tidak terduga, tidak dapat diperhitungkan pada polis-polis yang ada.
D. Perbedaan Antara Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional
No Uraian Asuransi Konvensional Asuransi Syariah 1 Akad yang digunakan Berdasarkan akad
jual beli
Berdasarkan akad tolong-menolong
2 Operasional Dana yang
terkumpul dari
2.2. BAITUL MAAL WA TAMWIL
Baitul maal wa tamwil (rumah/pengelola harta dan keuangan), sebenarnya merupakan konsep applikasi ekonomi Islam yang bersifat practical dalam mendorong ekonomi pada skala mikro. Dalam aturan hukum di Indonesia BMT dikelompokkan kedalam koperasi, dimana aturan hukumnya mengikuti UU koperasi no 17 tahun 2012, meskipun sebenarnya konsep BMT adalah jauh lebih luas bagi masyarakat. Peran BMT yang beroprasi pada skala pembiayaan ekonomi mikro (pembiayaan dibawah 50 juta/yang tidak banyak mendapatkan perhatian dari perbankan pada umumnya), menjadikan karakteristik yang melekat pada institusi keuangan ini. Pemerintah Indonesia pada akhirnya menempatkan BMT sebagai bagian dari koperasi untuk memberikan peranan yang lebih maksimal pada sektor yang belum digarap oleh lembaga keuangan formal.
Definisi level mikro antara perbankan dengan BMT/koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) memiliki perbedaan yang mendasar. Level mikro bagi perbankan formal termasuk BPR dan BPRS, adalah pembiayaan dengan skala 50 sd 100 juta. Sedangkan BMT/KJKS, beroprasi pada skala mikro artinya dibawah 50 juta, bahkan memberikan pembiayaan sekitar 100 ribu. Level mikro dengan definisi BMT ini tidak digarap oleh perbankan secara umum karena dianggap tidakbankable, tidak menguntungkan dan kurang effisien. Bank kurang berminat didalam memberikan pinjaman kepada nasabah yang penghasilannya hanya 10 dolar per hari. Sehingga pada level mikro dalam perspektiv konvensional, institusi keuangan non formal seperti rentenir dan berbagai macam individu yang meminjamkan uang dengan tingkat bunga yang tinggi diberikan kesempatan untuk tumbuh subur. BMT pada kenyataanya tetap memberikan pelayanan pinjaman kepada nasabah yang penghasilannya dua dolar per hari sekalipun untuk keperluan productiv. Dengan kehadiran BMT secara perlahan akan mengurangi jumlah rentenir yang beroprasi menyerap sumber keuangan ekonomi kerakyatan.
A. PROFILE BMT
Sebagai organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh sekelompok masyarakat secara swadaya, Koperasi Baitul Maal wat Tamwil “Mandiri Ukhuwah Persada” Jawa Timur atau yang lebih dikenal dengan BMT MUDA Jatim menjadi wadah yang cukup ampuh untuk secara bersama-sama meningkatkan harkat hidup masyarakat kecil. Dalam perjalanannya sejak 7 Januari 2012, BMT MUDA Jatim telah secara aktif dan bahu membahu menjalankan beberapa program, diantaranya adalah:
1) Menjalankan usaha jasa keuangan syariah kepada para anggota dengan berbagai latar belakang bidang pekerjaan, seperti pedagang sayur, pedagang asongan, penjahit, petani, industri krupuk, pengrajin sepatu, dan usaha-usaha informal lainnya;
2) Membuka bisnis catering dengan mengoptimalkan peran ibu-ibu PKK yang ada di gang Tanjung, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Surabaya;
3) Membuka layanan pembayaran listrik, PDAM dan pulsa elektrik;
4) Menjalankan bisnis ‘printing’ di Jl. Gubeng Jaya Gang VIII dengan memberdayakan potensi beberapa mahasiswa Universitas Airlangga yang ada di kampus B;
5) Merintis pembukaan Taman Baca MUDA gratis untuk masyarakat di daerah sekitar kantor BMT MUDA, yakni di Jl. Kedinding Lor Gang Tanjung, Surabaya.
Optimalisasi peran BMT MUDA diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan kronis yang hingga saat ini masih belum terselesaikan di Indonesia, yakni kemiskinan. Dengan berbekal sumber daya yang handal, dimana pengurus BMT MUDA Jatim adalah para pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang memang peduli dengan ‘wong cilik’ dan mantan aktivis kampus yang cukup berpengalaman dan jangkauan wilayah kerja yang cukup luas, yakni Propinsi Jawa Timur, kami yakin BMT MUDA mampu berkiprah dalam pengentasan kemiskinan di Propinsi ini.
1) Memberikan pelayanan jasa koperasi yang berbasis syariah, profesional, amanah, dan akuntabel.
2) Memberdayakan ekonomi kerakyatan yang dapat memberikan kemaslahatan bagi ummat.
4) Memberdayakan jaringan mahasiswa Muslim di Kota Surabaya pada khususnya dan Indonesia pada umumnya
5) Meningkatkan kinerja BMT dengan sistem yang berbasis teknologi informasi. 6) Menjunjung konsistensi dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip syariah di
operasional BMT.
B. PRODUK
Produk dan layanan diperuntukkan bagi Anda yang mengutamakan prinsip syariah disertai dengan kenyamanan, keamanan, keleluasaan dan kemudahan bertransaksi. Berbagai produk BMT MUDA adalah:
1. Unit Usaha Riil, yang meliputi:
· Unit Usaha Pulsa : melayani pembelian pulsa secara grosir dan retail
· Unit Usaha Catering : melayani pemesanan makanan, baik kotak maupun bungkus
2. Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS), yang meliputi: · Simpanan
- Tabungan Umum (Rela MUDA) - Deposito MUDA
2.3
Rumah Zakat Indonesia adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf secara profesional dengan menitikberatkan program pendidikan, kesehatan, pembinaan komunitas dan pemberdayaan ekonomi sebagai penyaluran program unggulan.
A. SEJARAH
Memulai kiprahnya sejak Mei 1998 di Bandung, lembaga yang awalnya bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) ini,dan mengalami perubahan nama menjadi Rumah Zakat tanpa indonesia di belakanngya,semakin menguatkan eksistensinya sebagai lembaga amil zakat. Legalitas untuk melakukan ekspansi semakin kuat ketika lembaga ini telah mendapat sertifikasi pengukuhan sebagai lembaga amil zakat nasional berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 157 pada tanggal 18 Maret2003. Perkembangan cabang pun tumbuh secara cepat. Hingga awal 2006, Rumah Zakat Indonesia yang dipelopori oleh Ustadz Abu Syauqi dan tim, telah memiliki kantor pusat di Bandung dan 28 titik kantor pelayanan di 12 propinsi utama di Indonesia.
Semangat membumikan nilai spritualitas menjadi kesalehan sosial membingkai gerak lembaga ini sebagai mediator antara nilai kepentingan muzakki dan mustahiq. Antara yang memberi dan menerima, antara para aghniya (orang kaya) dan mereka yang dhuafa sehingga kesenjangan sosial bisa semakin dikurangi jaraknya. Harmoni ini semakin hangat dengan telah bergabungnya 28.220 donatur (per Agustus 2006). Merekalah yang menjadi tiang penyangga lembaga, selain tentu dukungan doa anak yatim dan para mustahiq yang menyuburkan gerakan sosial ini dilakukan.
Selain menerima titipan Zakat, Infaq dan Sodaqoh, Rumah Zakat juga menjalankan beberapa program yaitu Senyum Juara (pendidikan), Senyum Sehat (kesehatan) dan Senyum Mandiri (kemandirian, kewirausahaan). Untuk Program Senyum Juara, Rumah Zakat memiliki program di antaranya adalah Beasiswa Ceria untuk tingkatan : SD, donatur menyumbangkan dana sebesar Rp 155.000 untuk satu anak per bulan. SMP, donatur menyumbangkan dana sebesar Rp 180.000 untuk satu anak per bulan. SMA, donatur menyumbangkan dana sebesar Rp 205.000 untuk satu anak per bulan. Mahasiswa, donatur menyumbangkan dana sebesar Rp 500.000 untuk satu anak per bulan.
Kontrak donasi untuk program minimal 1 (satu)tahun dan metode pembayarannya dapat dilakukan per bulan, per tiga bulan, atau sekaligus.
B. VISI DAN MISI
Visi Lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan yang professional
Misi
C. BRAND VALUE
Trusted Menjalankan usaha dengan profesional, transparan dan terpercaya
Progressive Senantiasa berani melakukan inovasi dan edukasi untuk memperoleh manfaat yang lebih
Humanitarian Memfasilitasi segala upaya humanitarian dengan tulus secara universal kepada seluruh umat manusia.
Rumah Zakat berbeda dengan lembaga amil zakat yang lainnya. Dengan misi untuk membangun kemandirian dan pelayanan masyarakat, Rumah Zakat kini ada pada tingkat yang lebih tinggi; yakni sebagai organisasi sosial keagamaan yang berkelas internasional. Dengan menanamkan tiga nilai organisasi baru; trusted, progressive, dan humanitarian, serta mengusung positioning baru; yakni Sharing Confidence.
Makna dari brand positioning Sharing Confidence dari Rumah Zakat adalah Rumah Zakat keyakinan kuat untuk berbagi dan menciptakan masyarakat global madani yang lebih baik, dengan menjadi organisasi terdepan di kawasan ini yang menjamin program efektif dan berkesinambungan dalam memberdayakan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lembaga keuangan yang berdasar pada asas-asas Islam muncul dengan penawaran yang baru yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional ataupun kapitalis yaitu dengan memberikan pelayanan yang bernuansa islami serta sistem bagi hasil yang khusunya menjadi ciri utama dalam lembaga keuangan islam ini. Dengan adanya system bagi hasil para anggota tidak akan terbebani seperi bunga pada bank konvensional.
B. SARAN
Lebih mensosialisasikan mengenai lembaga keuangan syariah pada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.asuransisyariah.net/
http://www.sinarharapan.co.id/
www.swaberita.com/
www.bmt.co.id