ABSTRAK
TINJAUAN PENILAIAN BOPO PADA PT BANK LAMPUNG CABANG UTAMA TAHUN 2012-2013
OLEH JANIAR RIZKINA
Bank Lampung adalah perusahaaan yang bergerak dalam bidang jasa. Tujuan untuk mengelola keuangan daerah dan membantu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah. Perusahaan pada PT Bank Lampung Cabang Utama terdapat BOPO(biaya operasional berbanding pendapatan operasional) yang meliputi biaya bunga, biaya administrasi, biaya penurunan nilai, biaya kas penjualan dan pendapatan operasional meliputi yaitu pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan penjualan kredit, pendapatan penjualan bank lain. BOPO merupakan bagian penting dari pada PT Bank Lampung didalamnya terdapat biaya-biaya yang bersangkutan dengan kinerja PT Bank Lampung. Dalam penelitian ini permasalahan akan dibahas adalah apa penyebab menurunnya BOPO pada PT Bank Lampung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan tinjauan biaya operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) dari segi tingkat kesehatan pada PT Bank Lampung tahun 2013.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan dikalianda Lampung Selatan, pada tanggal 24 januari 1994, anak ketiga dari tiga saudara dari pasangan bapak Alifuddin, dan Naruiyah S,Ag.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah:
1. Taman Kanak-kanak Masjid Agung bKalianda diselesaikan pada tahun 1998
2. Sekolah Dasar Negeri 1 Way Urang Kalianda diselesaikan pada tahun 2005
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kalianda diselesaikan pada tahun 2008
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalianda pada Tahun 2011
MOTO
Jangan takut melangkah, karena jarak 100 mil dimulai dari satu langkah
Kecerdasan bukan penentu kesuksessan, tetapi kerja keras merupakan penentu kesuksesanmu yang sebenarnya.
Untuk mendapatkan kesuksesan , keberanianmu harus lebih besar dari pada ketakutanmu.
Sukses bukanlah sebuah akhir dan kegagalan bukanlah sebuah awal.
PERSEMBAHAN
Bapak dan Ibuku yang selalu mendoakan ku setiap saat dan nasehat-nasehat yang sangat berarti dalam hidupku.
Kakak-kakakku yang selalu member dukungan, doa serta semangat.
Sahabat-sahabatku yang setia menemaniku.
DAFTAR ISI
2.1. Pengertian Bank dan Perbankan ... 5
2.2. Peranan dan Manfaat Bank ... 6
2.3. Pengertian Biaya Operasional ... 7
2.3.2 Macam-macam biaya operasional ... 8
2.3.3 Pengertian Pendapatan Operasional ... 9
2.3.4 Macam-macam pendapatan operasional ... 9
2.4. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ... 11
2.5. Komponen-Komponen BOPO ... 13
2.6. Manfaat BOPO ... 14
3.1. Sumber Data ... 15
3.2. Metode Pengumpulan Data ... 16
3.3. Gambaran Umum Perusahaan... 16
3.3.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 16
3.3.2. Arti Logo ... 18
3.3.3. Visi ... 18
3.3.4 Misi ... 18
3.3.5 Aspek Kegiatan Perusahaan... 31
3.4. Peranan dan Manfaat Bank ... 26
BAB IV. PEMBAHASAN ... 34
4.1. Analisa Perhitungan Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional PT Bank Lampung 2012—2013... 31
4.2. Pendapatan operasional ... 32
BAB V. PENUTUP ... 34
5.1. Kesimpulan ... 34
5.2. Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan kegiatan perekonomian dan perbankan, guna meningkatkan permodalan bank, daya saing, perluasan produk dan usaha bank serta dalam rangka memberi kesempatan pada masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam pemilikan saham, dengan tetap memperhatikan fungsinya sebagai Bank Umum dan pemegang kas daerah , diperlukan suatu penilaian atau pengukuran terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Perbankan sebagai sebuah lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat pada akhirnya akan memiliki
peranan yang strategis untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional,
yakni dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup
rakyat banyak.
Pengukuran kinerja perusahaan didunia perbankan yang kompetitif seperti
sekarang ini menuntut suatu pengukuran kinerja dari aspek keuangan dan juga
aspek non keuangan. Dimana berdasarkan aspek keuangan, perusahaan mengacu
pada laporan keuangan. Hal ini perlu karena setiap perusahaan perbankan pada
suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk
2
Laporan keuangan adalah sebuah produk informasi yang dihasilkan yang sangat
penting berkaitan dengan kondisi perusahaan sehingga dalam penyusunannya
tidak bisa terlepas dari proses penyusunannya. Keberadaan lembaga keuangan
seperti bank dalam menyediakan dana segar untuk kelangsungan usaha menjadi
salah satu fungsi penting sebagai pembangunan.
PT. Bank Lampung merupakan salah satu bank yang melakukan kegiatan
operasionalnya di Provinsi Lampung. PT Bank Lampung merupakan Badan
Usaha Milik Daerah yang juga berfungsi sebagai bank umum yang didirikan
dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan daerah lampung disegala bidang dan merupakan salah
satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat . Untuk meningkatkan kinerja Bank maka perlu adanya kinerja yang
tergambar di Bank Lampung laporan keuangan diantaranya pendapatan
operasional yang menggambarkan tingkat kemampuan dari usaha Bank, namun
demikian ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bahwa sampai seberapa
besar tingkat efisiensi dan efektivitas operasional sehingga Bank tergolong sehat.
Terutama ditinjau dari biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan
operasional dan sebagai untuk mengetahui perbandingan antara biaya operasional
yang sudah dikeluarkan dengan pendapatan yang didapat oleh suatu perusahaan.
Maka dengan ini penulis mengambil judul “TINJAUAN BOPO PADA PT BANK
1.2 Rumusan masalahan
Bedasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah apakah penyebab menurunnya Biaya Operasional berbanding
Pendapatan Operasional pada PT Bank Lampung tahun 2013?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tinjauan biaya operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) dari segi tingkat kesehatan pada PT Bank Lampung tahun2012-2013.
1.4Manfaat Penelitian
1.Bagi Akademik
Penelitian inidapatdigunakansebagaibahanmenjadi literature untuk menyusun
laporan akhir.
2.Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat berupa tambahan
pengetahuan kepada penulis.
1.5 Metode Penelitian
Adapun metode yang dilakukan penulis dalam menulis data ini dari :
• Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak
4
• Metode Observasi
Dilakukan dengan cara melihat langsung keadaan aktivitas dibagian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Bank dan Perbankan
Pengertian Bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
6
(Kasmir)
Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat baru berupa uang giral. (dalam bukunya bank politik).
2.2Peranan dan Manfaat Bank Fungsi Bank
Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
1. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan
Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas
pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain
pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen of services.
Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti.
2.3 Pengertian Biaya Operasional (Lukman Dendawijaya)
Defenisi Biaya Operasional
8
2.3.2 Macam-macam biaya operasional: Biaya operasional terdiri dari yaitu:
1. Biaya Bunga
Yang dimaksud dengan biaya bunga adalah semua biaya atas dana-dana yang berasal dari Bank Indonesia, bank-bank lain,dan pihak ketiga bukan bank.
2. Biaya Valuta asing lainnya
Yang dimaksud biaya valuta asing lainnya adalah semua biaya yang dikeluarkan bank untuk berbagai transaksi devisa.
3. Biaya Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah seluruh biaya yang dikeluarkan bank untuk membiayai pegawainya, seperti gaji dan upah, uang lembur, perawatan kesehatan, hononarium komisaris, bantuan untuk pegawai dalam bentuk natura, dan pengeluaran lainnya untuk pegawai. 4. Penyusutan
Yang dimaksud dengan penyusutan adalah seluruh adalah biaya yang dikeluarkan untuk penyusutan benda-benda tetap dan inventaris.
5. Biaya Lainnya
2.3.3 Pengertian Pendapatan Operasional
Pendapatan Operasionaladalah terdiri atas semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima.
Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut:
pengertian Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arusmasuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Menurut Accounting Terminology Bulletin No. 2 yang dikutip dalam buku Harahap (1999:39):
Pendapatan berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dandiukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka. Juga termasuk laba dari penjualan atau pertukaran asset (kecuali dari surat berharga), hak dividen dari investasi dan kenaikan lainnya pada equity pemilik kecuali yang berasal dari modal donasi dan penyesuaian modal.
2.3.4 Macam-macam pendapatan operasional: 1. Hasil Bunga
10
1. Provisi dan Komisi
Yang dimaksud dengan provisi dan komisi adalah provisi dan komisi yang dipungut atau diterima oleh bank, dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Seperti provisi kredit, provisi transfer, komisi pembelian atau penjualan efek-efek dan lainnya.
2. Pendapatan Valuta Asing Lainnya
Yang dimaksud pendapatan valuta asing lainnya adalah keuntungan yang diperoleh bank dari berbagai transaksi devisa, misalnya selisih kurs pembelian atau penjualan valuta asing, selisih kurs karena konversi provisi, komisi, dan bunga yang diterima dari bank-bank diluar negeri. 3. Pendapatan lainnya
Yang dimaksud pendapatan lainnya adalah pendapatan lain yang merupakan hasil langsung dari kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan operasional bank yang tidak termasuk kedalam rekening pendapatan diatas. Misalnya dividen yang diterima dari saham yang dimiliki.
Fungsi Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) Adapun fungsi dari Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional(BOPO) :
2. BOPO (Biaya Operasional terhadap Beban Operasional). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. 3. BOPO termasuk rasio rentabilitas (earnings). Keberhasilan bank
didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut Dendawijaya(2005) rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Secara sederhana dapat dikatakan bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalulintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter.
2.4 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan paa faktor CAMEL(capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat
12
akhirnya akan diperoleh suatu angka yang dapat menentukan predikat tingkat kesehatan bank, yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat.
Adapun berikut ini penjelasan definisi CAMEL menurut tingkat kesehatan bank:
1. Capital
Kekurangan modal merupakan gejala umum yang dialami bank-bank di Negara-negar berkembang. Kekuranga modal tersebut dapat bersumber dua hal yang pertama karena modal yang jumlahnya kecil, yang kedua adalah kualitas modalnya yang buruk.
2. Assets Quality
Dalam kondisi normal sebagian besar aktiva suatu bank terdiri dari kredit dan aktiva lain yang dapat menghasilkan atau menjadi sumber pendapatan bagi bank,sehingga jenis aktiva tersebut sering disebut sebagai aktiva produktif.
3. Management
Manajemen atau pngelolaan suatu bank akan mnentukan sehat tidaknya suatu bank.
4. Earning
5. Liquidity
Penilaian terhadap factor likuiditas dilakukan dengan menilai dua buah rasio yaitu rasio kewajiban bersih antar bank terhadap modal inti danrasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank.
2.5 Komponen-Komponen BOPO
Pendapatan Operasional terdiri dari sebagai berikut : 1. Pendapatan bunga
2. Pendapatan provisi 3. Pendapatan administrasi
4. Pendapatan atas perubahan nilai wajar 5. Pendapatan atas penjualan surat berharga 6. Pendapatan atas penjualan kredit
7. Pendapatan atas penjualan penempatan pada bank lain 8. Pendapatan atas penjualan penyertaan
9. Pendapatan Operasional lainnya.
Beban operasional terdiri dari komponen sebagai berikut : 1. Beban bunga
2. Beban tenaga kerja
3. Beban Pemilih dan perbaikan 4. Beban penyusutan
14
2.6 Adapun Manfaat BOPO sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penyusunan anggaran biaya operasional pada perusahaan 2. Untuk mengetahui efektivitas biaya operasional pada perusahaan
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung, sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam laporan ini adalah data primer dan data sekunder.
3.1.1 Data Primer
a. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab secara langsung kepada pegawai dan staf untuk memperoleh informasi yang erat kaitannya dengan materi yang akan dikemukakan dalam lapangan PKL.
16
3.1.2 Data Sekunder
Dokumentasi adalah berupa pengumpulan data yang melihat dokumen atau arsip yang terdapat di lokasi PKL yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang dibahas.
3.2 Metode Pengumpulan Data a. Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pegawainya, baik melalui tatap muka. Jawaban responden dicatat pada saat itu juga melakukan wawancara dan dirangkum sendiri oleh penulis.
b. Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga yang bersangkutan. Dokumen diperlukan untuk melengkapi kelengkapan data yang lain.
3.3 Gambaran Umum Perusahaan 3.3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Nomor:Kep/66/UBS/1965. Bank Lampung mulai beroperasional pada tanggal 31 januari 1966. Tujuan didirikannya Bank Lampung adalah untuk mengelola keuangn daerah dan membantu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.
Pada awal berdirinya Bank Lampung berbentuk perusahaan daerah atau PD dan sejak tahun 1999 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No.2 Tahun 1999 Bank Lampung berubah status bentuk badan hukumnya dari perusahaan daerah (PD) menjadi perseroan terbatas (PT) yang memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor: 584.27-344 tanggal 20 april 1999. Akta pendirian Bank yang merupakan anggaran dasar bank dan perubahannya tertuang dalam Akta Notaris Soekarno,S.H. Notaris di Bandar Lampung Nomor 5 tanggal 3 mei 1999 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C8058.H.01.04 tahun 2001 tanggal 6 mei 2001.
18
3.3.3 Arti Logo
Logo Bank Lampung inspirasinya dari bentuk visual gading gajah yang merupakan satwa yang dilindungi dan merupakan unggulan parawisata provinsi lampung. Gading gajah yang kokoh sebagai alat pertahannya sekaligus indah dan diminati banyak orang merupakan kekuatan Bank Lampung dalam bisnis perbankan. Warna dasar kuning gading pada 3 buah gading melambangkan sifat yang kokoh dari semua tantangan juga menunjukan kesejukan dan ketenangan bagi semua elemen. Kekokohan dan keindahan gading gajah ini merupakan sasaran untuk dituangkan dalam bentuk logo perusahaan berbentuk 39 (tiga) buah gading saling berkaitan melambangkan huruf BL singkatan dari Bandar Lampung dan merupakan Lambang Tiga Pilar Budaya perusahaan dengan kebersamaan saling bahu membahu didalam meraih sukses, adapun kegiatannya saling terkait menggambarkan keterpaduan stakeholders pemilik,manajemen dan masyarakat.
3.3.4 VISI
Menjadi Bank Terkemuka dan Terpercaya
3.3.5 MISI
Misi Bank Lampung sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan
2. Tersedianya Sumber daya Manusia yang berkualitas dengan memiliki kompetensi tinggi
3. Memiliki struktu modal yang kuat
5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan corporate image di masyarakat 6. Melakukan kerjasama strategis antar bank dan lembaga lainnya • Struktur Organisasi KCU (kantor cabang utama)
20
Gambar Uraian Tugas Karyawan 1. Pemimpin Cabang Utama
Bisnis Cabang, terlaksananya Rencana Bisnis dan Rencana Anggaran Cabang, terjaganya kepuasan nasabah, terjaganya hubungan baik dengan mitra kerja, terjaminya validitas dan akuntabilitas seluruh transaksi di cabang, serta terkendalinya aspek kepatuhan dan risiko pada seluruh kegiatan operasional Cabang.
2. Pemimpin Bidang Pemasaran
3. Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah
Bertanggung jawab untuk memimpin Bidang Pelayanan Nasabah Cabang Utama demi terealisasinya:
Pelayanan transaksi dan informasi nasabah sesuai standar layanan Pemasaran produk dan jasa Bank
Penyelesaian komplain nasabah
Pengelolaan Kas Cabang
4. Pemimpin Bidang Operasional
Bertanggung jawab untuk memimpin Bidang Operasional Cabang Utama demi terjaminnya:
a) Kebenaran dan akurasi pencatatan transaksi, ketersediaan Laporan Keuangan Cabang, pengendalian anggaran operasional Cabang, serta pemeliharaan sistem dan perangkat IT Cabang.
b) Penyelesaian proses administrasi kiriman uang & inkaso, penyelesaian transaksi Daftar Pos Terbuka, serta pelaksanaan proses kliring.
c) Kelengkapan, keakuratan dan keamanan administrasi terkait dengan pemberian kredit, di Cabang.
22
5. Penyelia Pemasaran Kredit UMKM, Komersial & Kredit Program
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Pemasaran Kredit UMKM, Komersial & Kredit Program, untuk mencapai target bisnis Kredit UMKM & Program, serta Kredit Komersial Cabang, serta menjaga kualitas portfolio kredit.
6. Penyelia Pemasaran Kredit Konsumer
Bertanggungjawab untuk memimpin Seksi Pemasaran Kredit Konsumer, untuk mencapai target bisnis Kredit Konsumer Cabang, serta menjaga kualitas portfolio kredit.
4. Penyelia Penyelamatan Kredit
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Penyelamatan Kredit, untuk memperbaiki kualitas kredit Cabang melalui program penyelamatan kredit.
8. Penyelia Pemasaran Dana dan Jasa
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Pemasaran Dana & Jasa untuk mencapai target dana dan fee based income cabang, serta meningkatkan kualitas hubungan Cabang dengan nasabah khususnya nasabah prioritas.
9. Penyelia Customer Service
Bertanggung jawab memimpin Seksi Customer Service dalam:
a. Melayani pembukaan/penutupan/perpanjangan/ perubahan rekening nasabah. b. Melayani permintaan kartu ATM dan informasi perbankan.
10. Penyelia Teller
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Teller dalam:
a. Melayani transaksi tunai, pemindahbukuan dan kliring. b. Melayani transaksi valuta asing.
c. Mengelola Kas Besar Cabang.
d. Menyediakan uang tunai untuk mesin ATM.
e. Menyediakan, menerima, dan mengendalikan uang tunai kantor cabang pembantu,
f. kantor kas khusus, dan kantor kas/payment point. 11. Penyelia Pengendalian Keuangan
Bertanggung jawab memimpin Unit Pengendalian Keuangan demi terjaminnya kebenaran dan akuransi pencatatan transaksi, mempersiapkan Laporan Keuangan Cabang, mengendalikan anggaran operasional Cabang, serta memelihara sistem dan perangkat IT Cabang.
12. Penyelia Administrasi Transaksi
Bertanggung jawab memimpin Seksi Administrasi Transaksi demi terjaminnya penyelesaian proses administrasi kiriman uang & inkaso, selesainya transaksi Daftar Pos Terbuka, serta terlaksanannya proses kliring.
13. Penyelia Administrasi Kredit
24
14. Penyelia Administrasi dan Umum
Bertanggung jawab memimpin Seksi SDM & Umum demi terselenggaranya administrasi kepegawaian, transaksi pemindahbukuan PPh Pasal 23, kehumasan, pengadaan logistik/ATK/peralatan kerja, pemeliharaan barang inventaris, serta pengelolaan ruang arsip sentral, kerumahtanggan, dan pengamanan, di Cabang.
15. Analis Pemasaran Kredit Komersial
Bertanggung jawab untuk mencapai target bisnis kredit komersial cabang, serta menjaga kualitas portfolio kredit komersial.
16. Analis Pemasaran Kredit UMKM dan Kredit Program
Bertanggung jawab untuk mencapai target bisnis Kredit UMKM dan Kredit Program cabang, serta menjaga kualitas portfolio kredit komersial.
17. Analis Pemasaran Kredit Konsumer
Bertanggung jawab untuk mencapai target bisnis kredit konsumer cabang, serta menjaga kualitas portfolio kredit konsumer.
18. Analis Penyelamatan Kredit
Bertanggung jawab untuk memperbaiki kualitas kredit Cabang melalui program penyelamatan kredit.
19. Account Officer
20. Customer Service
Bertanggung jawab membantu pelaksanaan tanggungjawab utama Penyelia Customer Service dalam:
a. Melayani pembukaan/penutupan/perpanjangan/ perubahan rekening nasabah. b. Melayani permintaan kartu ATM dan informasi perbankan.
c. Memasarkan produk dan jasa Bank d. Menyelesaikan komplain nasabah.
21. Teller
Bertanggung jawab membantu pelaksanaan tanggungjawab utama Penyelia Teller dalam melayani transaksi tunai dan non tunai.
22. Analis Akuntansi dan Pelaporan
Bertanggung jawab untuk menjamin kebenaran dan akuransi pencatatan transaksi, mempersiapkan Laporan Keuangan Cabang, mengendalikan anggaran operasional Cabang, serta memelihara sistem dan perangkat IT Cabang.
23. Analis Administrasi Transaksi
Bertanggung jawab untuk menjamin selesainya proses administrasi kiriman uang dan inkaso, selesainya transaksi Daftar Pos Terbuka, serta terlaksanannya proses kliring.
24. Analis Administrasi Kredit
26
25. Analis SDM dan Umum
Bertanggung jawab untuk menjamin terselenggaranya administrasi kepegawaian, transaksi pemindahbukuan PPh Pasal 23, kehumasan, pengadaan logistik/ATK/peralatan kerja, serta pemeliharaan barang inventaris di Cabang.
3.8 Peranan dan Manfaat Bank Fungsi Bank
1. Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
a. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
b. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
c. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.
3. Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman
uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen of services.
1. Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti.
1. Agent Of Trust
28
2. Agent Of Development
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
3. Agent Of Services
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Adapun Peran Bank sebagai berikut : 1.Pengalihan Aset
2. Transaksi
Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank (giro, tabungan, depsito, saham dan sebagainya)merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
3. Likuiditas
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.
4. Efisiensi
30
5.1 Kesimpulan
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa persentase perkembangan pada BOPO yang semakin menurun yaitu pada periode triwulan I sebesar 1,13%, periode triwulan II sebesar -3,72 %, Pada periode triwulan III sebesar -4,032 %, pada periode triwulan IV sebesar -3,63%
Penyebab terjadinya penurunan persentase perkembangan dikarenakan terdapat kredit macet sehingga pendapatan bank menurun terjadi penurunan persentase BOPO tahun 2013 periode triwulan I sampai IV dikarenakan terjadi kredit macet. Walaupun hasil dari BOPO dalam kategori sehat menurut Bank Indonesia.
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Dendawijaya,Lukman,2000.Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia. Jakarta.
Kasmir.2002.Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.