• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Yusril Ihza Mahendra dalam partai bulan bintang di Indonesia pada tahun 1998-2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Yusril Ihza Mahendra dalam partai bulan bintang di Indonesia pada tahun 1998-2009"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

Neneng Komariah 106022000915

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia pada Tahun 1998-2009

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, lahir di Manggar pada 5 Februari 1956, merupakan seorang Politisi di Indonesia, dan Yusril pun merupakan seorang sosok elit Islam Modernis yang memiliki potensi untuk melanjutkan pokok pemikiran Mohammad Natsir. Yusril yang sudah aktif berorganisasi sejak sekolah menengah pertama sampai menjadi mahasiswa, tidak dapat dipungkiri lagi jiwa kepemimpinannya memang sudah ada sejak dini.

Peran Yusril Ihza Mahendra dalam memajukan Partai Bulan Bintang sangatlah terlihat pada Pemilu tahun 1999 dan juga pada tahun 2004, dimana pada 2 kali Pemilu ini banyak para Tokoh Partai Bulan Bintang yang menduduki kursi Parlementer, dan ini merupakan bukti dari peran Yusril Ihza Mahendra.

(6)

ii

segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT seru sekalian alam dengan segala

rahmatNya. Shalawat serta salam tak lupa juga penulis sampaikan kepada Nabi

besar Muhammad SAW, yang telah membawa seluruh umatnya kepada

pengetahuan serta semangat untuk mencari luasnya ilmu di Dunia ini, beserta

seluruh keluarga, sahabat, dan para tabiinnya.

Skripsi yang berjudul Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Partai Bulan

Bintang di Indonesia Pada Tahun 1998-2009, Alhamdulillah telah mampu

penulis rampungkan, banyak harapan penulis dalam skripsi ini agar bermanfaat

bagi banyak orang yang membacanya.

Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan beberapa pihak baik

secara moril maupun materil, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak sekali membantu, dan ucapan

terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Abd Wahid Hasyim M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. M. Ma’ruf Misbah MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam dan Shalikatus Sa’diyah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan

Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Drs. Saidun Derani, MA, selaku dosen pembimbing yang tak pernah lelah

membimbing dan memberikan saran, nasehat, bahkan selalu mengingatkan

(7)

iii

kelulusan anak keduanya ini, Ibunda ( Nining ) yang selalu menasehati

penulis, Ayah Bunda terima kasih banyak, atas jerih payah kalian

berdualah, penulis dapat menyelesaikan kuliah ini. Penulispun tak lupa

mengucapkan terima kasih pada kakak dan adik-adik penulis H. M.

Harun, Lc, Susilawati, Siti Nur Aida, dan juga Putri Khoitunnisa, mereka

telah memberikan semangat kepada penulis.

5. Untuk yang terhormat Bapak Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH yang

telah meluangkan waktunya untuk wawancara di kantornya, terima kasih

atas jawaban yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis

mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Terima kasih penulis ucapkan kepada DR. Ahmad Sumargono, SE, MM,

yang telah meluangkan waktunya untuk wawancara di rumah

kediamannya, terima kasih atas jawaban-jawabannya yang diberikan

kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

7. Terima kasih penulis ucapkan kepada H. M. Syarifien Maloko, SH., M.Si,

yang telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh penulis.

8. Terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Jurhum Lantong yang telah

(8)

iv

Rahmat Muslim, S.Hi, ka miming, ka liyus, ka sigit, ka guswin, yang

telah membantu penulis dalam penulisan skripsi.

10.Seluruh pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan Pasca Sarjana UIN Syari Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, dan kepada pengurus Partai

Bulan Bintang dalam pengumpulan dokumen untuk skripsi.

Ciputat, 06 Agustus 2011

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan Agama yang paling banyak dianut di Indonesia, dan

apabila kita membicarakan politik di Indonesia dengan mengkaitkan Islam maka

memang benar bahwasanya politik di Indonesia tidak lepas dari Islam, karena

Islam merupakan Agama dominan di Indonesia, dan Islam pun merupakan unsur

terpenting dalam politik, dan dalam kebudayaan Indonesia pun, Islam

mempengaruhinya.1

Politik Islam kembali secara besar-besaran sejak Soeharto meletakan

jabatannya sebagai Presiden ke dua Republik Indonesia. Hampir setengah dari 48

partai yang di umumkan memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemilihan

umum tahun 1999 dapat disebut sebagai partai yang bercorak Islam. Bukan hanya

jatuhnya Soeharto atau lengsernya masa Orde Baru dari kekukasaannya sebagai

Presiden pada bulan mei 1998, menyusulnya krisis keuangan dan krisis ekonomi

di Indonesia mengantar suatu tahapan baru dalam sejarah Indonesia. Tahapan baru

ini tidak saja ditandai oleh pergantian kekuasaan dari Soeharto ke BJ.Habibie,

wakil presidennya, tetapi lebih penting lagi ditandai oleh jumlah perubahan

penting yang terjadi setelah pelantikan Habibie sebagai Presiden.

Salah satu dari perubahan yang paling jelas adalah munculnya berbagai

partai Islam setelah Habibie dengan resmi memutuskan untuk menghapus sistem

tiga partai yang di paksakan oleh Soeharto. Pembentukan partai-partai Islam

1 M. Din Syamsuddin, Islam dan Politik Era Orde Baru, (PT Logos Wacana Ilmu,

(10)

bertambah momentumnya dengan penghapusan Undang-Undang Organisasi Masa

tahun 1985 yang mewajibkan semua organisasi untuk menjadikan Pancasila

sebagai satu-satunya dasar ideologi organisasinya. Tanpa kewajiban hukum

seperti itu masuk akal bila banyak orang muslim ingin menjadi Islam kembali

sebagai dasar partai politik mereka.2

Perubahan-perubahan ini membuat 141 partai, termasuk sekitar 40

partai-partai Islam, resmi mendaftar ke Departemen Kehakiman untuk mengikuti

pemilihan umum bulan juni 1999. Setelah diseleksi oleh Tim11, yaitu panitia

yang dipercayai untuk menyeleksi partai-partai politik yang akan ikut bertanding

dalam pemilihan umum, 48 partai-di mana sekitar 20 adalah partai Islamdi

nyatakan memenuhi syarat untuk ikut ambil bagian, dan jumlah ini jauh lebih

besar dari 10 partai Islam yag ikut berpatisipasi dalam pemilihan umum tahun

1955.

Akan tetapi di sini kita harus menggaris bawahi tentang partai Islam, Partai

Islam di sini ialah paling tidak ada Dua unsur yang menjadi tanda apakah sebuah

partai dapat disebut Islam, pertama dalam dokumentasi mereka. Banyak hal

partai seperti itu secara resmi memakai Islam sebagai dasar ideologi mereka.

Contohnya seperti partai PPP, PKB, PBB. Kedua dalam kasus tertentu

partai-partai Islam tetap memakai Pancasila sebagai dasar ideologinya tetapi pada saat

yang sama juga menggunakan simbol-simbol lain yang berhubungan dengan

Islam.

Seiring Soeharto turun dari kepemimpinan Presiden, dan digantikan oleh

2 Chris Manning dan peter van Diermen. Indonesia Di Tengah Transisi’’Aspek-aspek

(11)

BJ Habibie dengan berganti kepada Era Reformasi yang di gembor-gemborkan.

Perubahan pun semakin jelas ketika gerakan Reformasi pemerintahan BJ Habibie

memberikan sebuah peluang kebebasan terhadap Islam dan hal inilah yang

memacu banyaknya partai Islam bermunculan dan secara tidak langsung ada

alasan lain lagi, kenapa partai Islam bisa timbul dengan begitu banyak setelah

runtuhnya orde baru.

Sejak BJ Habibie naik menjadi Presiden ada beberapa poin penting, yang

mana berhubungan dengan perubahan di antaranya perubahan di bidang politik,

dengan disahkannya beberapa Undang-Undang tentang partai dan inilah bagian

dari perubahan perundang-undangan:

1. UU Nomor 2 tahun 1999 tentang partai Islam.

2. UU Nomor 3tahun 1999 tentang pemilihan umum.

3. UU Nomor 4tahun 1999 tentang MPR dan DPR

Itulah sebabnya setelah setahun Reformasi berjalan, pemilihan umum

dilaksanakan. Para pesertanya tidak lagi tiga kontestan{PPP,PDI,GORKAR}

seperti masa Orde Baru, akan tetapi itu semua menjadikan membengkaknya

partai-partai termasuk Islam menjadi banyak yang ikut dalam bursa pemilu dan

tidak kurang dari 100 partai politik yang tumbuh yang mana didalamnnya sudah

ada partai Islam yang mendirikan sebagai partai peserta pemilu.3

Akan tetapi ini merupakan sebuah momentum dalam perkembangan

politik di Indonesia setelah timbulnya Era Reformasi yang pada akhirnya

bermunculanya partai-partai baru menghapuskan sistim tiga partai politik yang

(12)

sudah bercokol selama hampir kurang tiga puluh tahun lamanya di Indonesia.

Sekalipun ini sebagai sejarah berjalannya perjalanan politik partai Islam dengan

naiknya Gusdur menjadi Presiden pada tahun 1999 yang pada waktu itu

kenaikannya masih mengalami pro dan kontra setidaknya menjadi angin segar

terhadap umat Islam setelah berganti masa kepemimpinan.

Sedangkan pada pemilihan umum tahun 2004 partai-partai politik yang

mengikuti pemilu semakin bertambah tidak kurang lebih berjumlah 225 partai

yang terdaftar. Mungkin hal ini di sebabkan dengan adanya undang-undang partai

yang di rubah pada masa BJ Habibie sehingga partai yang ikut menjadi banyak,

akan tetapi dengan adanya jumlah partai yang jumlahnya demikian banyak ini

salah satunya disebabkan banyaknya partai yang terpecah menjadi beberapa kubu,

seperi halnya yang di alami partai persatuan pembangunan{PPP} salah satu

tokohnya KH. Zainuddin MZ hengkang dari kepengurusan lama dan mendirikan

kubu baru dengan nama Partai Bulan Reformasi{PBR}. Hal itu juga demikian

terjadi dalam Partai Kebangkitan Bangsa{PKB}, yang mana salah satu tokohya

Matori Abdul jalil membentuk kubu tersendiri dalam partai tersebut, dan juga

selanjutnya hal yang sama terjadi dalam tubuh beberapa partai lainnya, yang mana

memisahkan diri dari partai awalnya dan mendirikan partai tandingan atau partai

baru sekalipun ideologinya masih sama.4

Terlepas dari memenuhi syarat atau tidaknya karena harus mewakili 50

persen propinsi di Indonesia, namun yang jelas dengan tumbuhnya partai-partai

baru tampak kenyataan bahwa ini mencoba berpartisipasi dalam politik

(13)

pemerintahan terlepas dari sebagai pendapat yang mengatakan bahwa hal tersebut

sekedar untuk mengambil uang, kekuasaan dan juga apakah karna pergeseran Era

Reformasi dengan berlandasan kepada Undang-Undang yang baru di ubah

tentang partai politik atau juga mungkin karna sudah saatnya Indonesia

menghapuskannya dan jangan hanya berkutat kepada tiga partai saja sama sepeti

waktu Soeharto.

Menurut Kuntowijoyo, seorang intelektual muslim tidak sepakat apabila

berdirinya partai Islam di Indonesia, karena menurutnya tumbuhnya partai Islam

akan menyebabkan Reformasi yang berarti kebebasan, demokrasi, dan transparasi,

berubah menjadi ketertutupan, eklusivisme, dan otoritarian. Dan pendapat

kuntowijoyo dibantah oleh Yusril Ihza Mahendra,5 bahwa partai Islam tidak akan menyebabkan eklusivisme, sebab menurutnya yang akan dibangun adalah suatu

system perpolitikan baru yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, yang universal.

Dan Yusril pun mengatakan bahwasanya beliau adalah orang yang menerima

berdirinya partai Islam dalam usaha memperjuangkan aspirasi umat dan rakyat

Indonesia, serta memperjuangkan demokrasi demi tumbuhnya masyarakat madani

di Indonesia.6

Pengaruh dari Era Reformasi pada tahun 1998, telah banyak melahirkan

atau menjadikan bermunculannya partai politik yang berlabelkan Agama ataupun

non Agama. dan partai yang berasaskan Islam lebih dari satu, dan salah satu dari

sekian banyaknya partai politik yang berasaskan Islam adalah Partai Bulan

Bintang yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra pada saat Era Reformasi

5 Yusril ihza mahendra adalah pendiri partai bulan bintang di indonesia

6AM, Fatwa pengantar Azyumardi Azra, Satu Islam Multipartai, Mizan, Bandung, 2000.

(14)

terjadi, yakni pada tahun 1998. Yusril yang merupakan seorang penulis pidato

mantan Presiden Soeharto dan seorang murid kesayangan dari M. Natsir yang

dahulu pun seorang penulis pidato mantan Presiden Soekarno.7

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra (lahir di Belitung pada 5 Februari 1956)

adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Sekretaris Negara Indonesia

pada periode 20 Oktober 2004-8 Mei 2007. Di bidang politik, dari tahun 1998

hingga 2005 ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Beliau telah

tiga kali menempati jabatan sebagai seorang menteri dalam kabinet pemerintahan

Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (26 Agustus 2000 -

7 Februari 2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong

Royong (Agustus 2001-2004) dan terakhir Menteri Sekretaris Negara Kabinet

Indonesia Bersatu (20 Oktober 2004-2007).

Dalam bidang pendidikannya, Yusril Ihza Mahendra, menyelesaikan

Pendidikan S-1 jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI diselesaikan

pada 1983 dan jurusan Filsafat Fakultas Sastra UI (1982). Sedangkan, pendidikan

S2-nya dari Graduate School of Humanities and Social Science, Universitas

Punjab (India) pada 1984. Sementara, S-3 diperoleh dari Institute of Post Graduate

Studies, Universitas Sains Malaysia (1993)

Yusril Ihza Mahendra yang merupakan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan

Bintang (PBB) ini, Yusril Ihza Mahendra lebih memilih membesarkan partai

daripada menjadi Hakim Konstitusi sekalipun ditawari jabatan ketua Mahkamah

Konstitusi (MK). Beliau mengatakan, jika dirinya menerima tawaran menjadi

7 Firdaus Syam, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra dipentas politik indonesia

(15)

Hakim Konstitusi, tentu harus keluar dari PBB karena Hakim Konstitusi dilarang

menjadi anggota atau pengurus partai politik. "Sebagai salah seorang pendiri dan

dua periode memimpin PBB, berat bagi Yusril untuk meninggalkan partai," kata

mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut.8

Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia yang

berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai penerus Masyumi yang

pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang didirikan pada 17

Juli19989. Menurut sejarahnya memang ada kaitan erat antara Partai Bulan Bintang dan Partai Masyumi, terlihat dari tokoh Masyumi dahulu yaitu

Mohammad Natsir yang mewariskan peniti emas yang diberikan kepada Yusril

Ihza Mahendra pada saat mukernas I di Jakarta, dimana saat pemberian peniti

emas itu diwakili oleh putrinya Mohammad Natsir yaitu Hj. Ida Natsir. Dari

sanalah symbol bahwasanya Partai Bulan Bintang adalah sebagai penerus

Masyumi.10

Dari uraian serta analisis yang penulis uraikan di atas menjadi menarik

tentunya untuk mengatahui berdirinya Partai Islam yang di usung oleh Yusril Ihza

Mahendra, yang ketika itu beliau diusungkan untuk menjadi hakim konstitusi

bahkan ditawari pula untuk menjadi ketua Mahkama Konstitusi, dan beliau justru

lebih menginginkan untuk membesarkan Partai Bulan Bintang, dan dari sinilah

penulis merasa menarik untuk menulis “Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam

Partai Bulan Bintang Di Indonesia Pada Tahun 1998-2009 “

8

http://nasional.kompas.com/read/2008/03/01/16485213/Yusril.Pilih.Besarkan.Partai, diakses, kamis 31 maret 2011

9http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bulan_Bintang, diakses kamis, 31 maret 2011

10 Yudi pramoko, yusril ihza mahendra sang bintang cemerlang perjuangan menegakkan

(16)

B. Rumusan dan pembatasan masalah

Permasalahan yang akan di bahas pada penulisan skripsi ini ialah

bagaimana peranan Yusril Ihza Mahendra dalam terbentuknya Partai Bulan

Bintang di Indonesia pada tahun 1998 dimana pada tahun inilah Partai Bulan

Bintang berdiri, dan untuk mengkaji permasalahan tersebut ada beberapa hal yang

akan penulis batasi agar penelitian serta penulisan skripsi ini tidak melebar, maka

penulis akan membatasi permasalahan skripsi ini sebagai berikut.

1. Yusril ketika menjadi Tokoh Partai Bulan Bintang

Dari sanalah, maka dibuat rumusan masalah dengan pertayaan sebagai berikut

:

1. Mengapa Partai Islam yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra

2. Bagaimana peran Yusril ketika mendirikan Partai Bulan Bintang dimasa

reformasi

3. Kemajuan apa saja yang sudah dicapai Partai Bulan Bintang sejak

berdirinya dari tahun 1998-2009

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar peranan Yusril pada Partai Bulan

Bintang

2. Untuk mengetahui kiprah Partai Bulan Bintang dikancah perpolitikan

Indonesia

3. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang telah diberikan Yusril terhadap

Partai Bulan Bintang dalam pengkaderisasiannya

(17)

1. Memberikan gambaran bagaimana konsistenya Yusril terhadap Partai

Bulan Bintang

2. Menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah perpolitikan Yusril Ihza

Mahendra saat beliau menjabat ketua Partai Bulan Bintang di Indonesia

3. Sebagai sumbangsih sebuah karya tulis kepada Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Fakultas Adab Dan Humaniora dan

khususnya pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam.

D. Metode penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif, karena peneliti itu sendiri yang harus menjadi instrument utama dalam

pengumpulan data dengan cara mengobservasi langsung objek yang ditelitinya.11 Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong menyebutkan metode kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati12

Metode penulisan skripsi yang akan dipakai penulis adalah menggunakan

metode penelitian sejarah Menurut pandangan Louis Gottschalk, metode

penulisan ini menggunakan beberapa cara, yaitu (1). Pengumpulan objek data

yang relevan baik secara tercetak dan tertulis ; (2). Pengolahan dan klasifikasi data

dengan menyingkirkan bahan-bahan bagian yang dianggap tidak; (3).

11 Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (

copyrights departemen ilmu administrasi FISIF UI, 2006), h 4

12 Lexi J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT. Remaja

(18)

Pengumpulan kesaksian yang dapat dipercaya; dan (4). Penyusunan kesaksian

yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah untuk pengkajian yang berarti.13 Terkait empat kegiatan dalam metode sejarah tersebut, maka penelitian

dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini.

1. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pertama penulis akan melakukan pencarian data

baik sumber primer maupun sumber sekunder, proses dalam pencarian data baik

primer ataupun sekunder dilakukan dengan menggunakan library research,

dengan cara mendatangi beberapa perpustakaan, perpustakaan utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan

Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok, Perpustakaan Freedom Institute

jakarta dan kemudian setelah data terkumpul dan diseleksi untuk dijadikan acuan

utama dalam penulisan skripsi.

2. Pengolahan dan Klasifikasi Data

Selanjutnya adalah penghimpunan data, dimana setelah data ataupun

sumber-sumber telah didapat kemudian dilakukan pengklasifikasian, semua

itupun dilakukan setelah terlebih dahulu data-data yang terkumpul dibaca dahulu,

baik buku, koran, maupun artikel, kemudian dari data-data tersebut dimasukkan

kedalam tema yang penulis angkat.

3. Analisa Triangulasi Data

Triangulasi ini dilakukan dengan maksud untuk mengecek kebenaran data

(19)

tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain.

Triangulasi dilakukan dengan dua cara yaitu dengan data dan sumber data.

Kemudian kritik sumber dilakukan setelah pengklasifikasian data dilakukan,

dengan cara pembacaan data yang kritis yang kemudian dilakukan interpretasi

terhadap data tersebut, adapun analisa data dilakukan secara deskriptif historis,

metode inipun merupakan suatu proses untuk fakta-fakta tentang apa, siapa,

kapan, bagaimana, dan dalam metode analisis data berfungsi untuk mendapatkan

implikasi peranan yang menjadi objek bahan kajian, dan dalam prosesi yaitu

memerlukan teori dan juga konsep ilmu sosial sebagai alat analisisnya.14

4. Interview

Dalam penulisan skripsi inipun penulis melakukan interview dan

wawancara langsung terhadap sumber primer, wawancara adalah usaha yang

langsung digunakan untuk menghimpun beberapa informasi dengan cara

mengajukan pertanyaan secara lisan terhadap nara sumber untuk dijawab secara

lisan pula. Dan dalam wawancara inipun memiliki beberapa fungsi dalam

penelitian penulis.

• Berfungsi sebagai alat primer apabila data tidak lebih relevan dihimpun

dengan alat lain.

• Merupakan alat pelengkap data dari informasi apabila data yang telah

didapat kurang informasinya.

• Dan juga sebagai alat pembanding, yaitu untuk menguji atau pun

14 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Social dalam Metodelogi Sejarah ( Jakarta: Gramedia,

(20)

membandingkan dengan data yang diperoleh melalui informasi sumbernya

langsung.15

Adapun tokoh yang berhasil diwawancarai adalah:

a. Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH, sebagai Ketua Umum Partai Bulan

Bintang, periode 1998, dan periode 2000-2005.

b. Dr. Ahmad Sumargono, SE, MM, sebagai mantan tokoh Partai Bulan

Bintang

c. H.M Syarifien Maloko SH., MSi., MM, sebagai Ketua Bidang Pengaderan

5. Tahap Penulisan

Dan apabila telah melakukan semua pengumpulan data selesai, maka tahap

akhirnya adalah penulisan skripsi sesuai dengan tema.

E. Tinjauan pustaka

Dari hasil survey kepustakaan yang dilakukan penulis, untuk mencari

buku-buku yang tepat dalam penulisan judul Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam

Partai Bulan Bintang Pada Tahun 1998-2009, setidaknya ada beberapa buku

sumber yang dapat dijadikan pegangan dalam penulisan skripsi ini, walaupun

judul buku-buku yang tepat itu tidaklah terlalu banyak. Tetapi ada beberapa buku

yang dapat dijadikan pegangan utama sebagai penulisdalam penelitian dan

penulisan skripsi diantara lain adalah:

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, dalam bukunya yang Berjudul

15 Perpustakaan Nasional, Metodologi Penelitian Sejarah Pendekatan Teori dan Praktik,

(21)

Modernisme Dan Fundamentalisme Dalam Politik Islam ( Perbandingan

Partai Masyumi Indonesia Dan Partai Jama’at Islami Pakistan ), buku ini

merupakan naskah disertasi untuk memperoleh Doctor of Philosophy di

Universitas Sains Malaysia, dimana teks aslinya menggunakan bahasa

Melayu, buku ini diterbitkan oleh Paramadina. Dalam buku ini

menceritakan perbandingan partai Masyumi yang ada di Indonesia dengan

partai Jamaat Islami yang ada di Pakistan. Dalam buku ini Yusril hanya

menceritakan dan menitik beratkan hanya pada satu partai modernis

Masyumi di Indonesia dengan pimpinan M. Natsir dan juga partai

fundamentalis Jama’at i-Islami di Pakistan, dan para tokoh yang mewakili

pemikiran modernis yaitu M.Natsir dan juga pemikiran fundamentalisme

yaitu Abu al-a’la al-Maududi, kedua tokoh ini merupakakn orang yang

sama-sama hidup satu angkatan pada masanya. Buku ini pun

membandingkan pandangan mereka terhadap Islam dan Negara.

Yudi Pramuko dalam bukunya yang berjudul Yusril Ihza Mahendra Sang

Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan System Dan Akhlak

Berpolitik, dalam buku ini menceritakan kisah kehidupann Yusril Ihza

Mahendra dari kanak-kanak sampai beliau menamatkan pendidikannya,

dan sampai beliau menjadi Mentri Sekretaris Negara di dalam buku ini pun

khususnya dalam bab V ( mengayuh partai bulan bintang ), dalam bab ini

menceritakan bagaimana yusril dalam pembentukan Partai Bulan Bintang

sampai berdirinya Partai Bulan Bintang yang diusungkan oleh Yusril Ihza

(22)

Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran. dan

Tindakan Politik, dalam buku ini membahas tentang kiprah perjalanan

Yusril dalam bidang politik dan pemikiran-pemikiran politik Yusril dan

juga gerakan Modernis yang dianut olehnya dari para tokoh-tokoh

sebelumnya. Kisah-kisah Yusril dalam mendirukan partainya yaitu partai

Islam Partai Bulan Bintang, yang berdiri sejak runtuhnya pemerintahan

orde baru. Petjalanan politik Yusril Ihza Mahendra dalam partainya dan

juga dalam buku ini membahas elit politik Islam di Indonesia dalam era

baru yang lebih dikenal dengan sebutan era reformasi. Dan Yusril

merupakan tokoh modernis itu yang juga merupakan ketua Partai Bulan

Bintang.

Hamid Basyaib dan Hamid Abidin, Mengapa Partai Islam Kalah, dalam

bab partai Islam yang Rasional, hasil wawancara Yusril, dalam bab ini

Yusril menceritakan bagaimana beliau mendirikan partai Islamnya, yaitu

Partai Bulan Bintang, menceritakan tujuan dari perjuangan Partai Bulan

Bintang di partai politik. Hikmah adanya begitu banyak partai Islam yang

berdiri.

Artikel Kebijakan Orde Baru, Masyumi Dan Islam, yang ditulis oleh

Yusril Ihza Mahendra dalam blog pribadinya

Buku Hasil Muktamar II Partai Bulan Bintang, diterbitkan oleh DPP PBB,

pada tahun 2005, Jakarta

Adapun sumber sekunder yang penulis pakai dalam penulisan ini adalah

(23)

DPP PBB, Jakarta.Ijtihad politik poros tengah dan dinamika partai amanat

nasional, A. Syafii Ma’arif, serambi tahun 2000 jakarta. Artikel yang

berjudulpartai islam oleh DR Muqoddam cholil, M.A.

Dr.Lance Castles, dalam bukunya yang berjudul Perkenalan Prediksi

Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin Pendulang Suara, dalam buku ini

menceritakan tujuh partai yang mendulang suara besar dalam pemilu tahun 1999,

dalam buku ini menceritakan awala dari berdirinya ketujuh partai itu yaitu, PAN,

PBB, PDI-P, GOLKAR, PARTAI KEADILAN, PKB, dan PPP. Dalam babII (

partai bulan bintang ), dalam bab ini menceritakan bagaimana partai bulan bintang

dalam menghadapi isu-isu yang ingin menjatuhkan yusril ihza mahendra dan

partainya partai bulan bintang, dan bagaimana pengkaderisasian dalam partai ini,

yang dilakukan oleh Yusril Ihza Mahendra dalam mukernas yang dilakukan

bertempat di Taman Mini Indonesia Indah, dan banyak menghasilkan

program-program dalm Partai Bulan Bintang.

Firdaus Syam, dalam bukunya yang berjudul Amien Rais dan Yusril Ihza

Mahendra di pentas Politik Indonesia Moderen, dalam buku ini menceritakan dua

tokoh modernis Islam yaitu Prof. Dr. Amien Rais dan Prof.Dr. Yusril Ihza

Mahendra, kedua tokoh ini merupakan para pemimpin sebuah partai yaitu Partai

Amanat Nasional dan juga Partai Bulan Bintang, dan pada bagian 7 dengan tema

Yusril Ihza Mahendra pemikiran dan aksi politiknya, dalam bab ini menceritakan

pemikiran Yusril dalam berpolitik, dan juga pendapatnya dalam arti Islam dan

juga umat Islam, didalam buku ini pun dimuat beberapa isi dari pidato mantan

(24)

sebagai penulis pidato Presiden pada masa orde baru.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini penulisan mebagi pada lima BAB

yaitu:

BAB I, dalam bab ini beisikan pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang masalah Perumusan, dan Pembatasan Masalah,Tujuan Penelitian dan manfaat

penelitian, Metode penelitian, Tinjauan pustaka dan terakhir Sistematika

penulisan.

BAB II, membahas bagaimana Gagasan Politik Yusril Ihza Mahendra, yang terdiri dari Latar Belakang Pemikiran Yusril Ihza Mahendra, Mengapa Partai

Islam?, dan yang terakhir Hubungan Yusril Ihza Mahendra Dan Masyumi.

BAB III, membahas Sejarah Partai Bulan Bintang, yang terdiri dari Berdirinya Partai Bulan Bintang, visi dan misi partai bulan bintang, anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga partai bulan bintang, program-program partai bulan

bintang, strategi perjuangan partai bulan bintang dan yang terakhir adalah

karakteristik partai bulan bintang.

BAB IV, akan membahas Peranan Yusril Pada Partai Bulan Bintang yang terdiri dari, Yusril Sebagai Inisiator Dan Pendiri ( Penggagas Berdirinya ) Partai Bulan

Bintang, dan yang selanjutnya adalah kemajuan Partai Bulan Bintang Masa

Kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra, dengan beberapa poin a. Pemilu, b. Tokoh

Partai Bulan Bintang yang menduduki Kursi Parlementer, dan c. calon legislative

(25)
(26)
(27)

BAB II

GAGASAN POLITiK YUSRIL IHZA MAHENDRA A. Pengenalan Yusril Terhadap Masyumi

a) Aspek Geneologis / Keturunan

Yusril yang lahir di kampung Lalang, Manggar pada 5 februari 1956,

merupakan anak yang pendiam, Yusril merupakan anak dari ibunya yang

bernama Nursiha Sandon1 ayahnya yang bernama Idris2, yang adalah seorang penghulu dan juga kepala kantor urusan agama di daerahnya yaitu di bangka.

Yusril banyak mengenal ilmu agama dari ayahnya, beliau sudah dibiasakan untuk

melakukan sholat berjama’ah sejak kecil, dan selalu mengaji setelah melakukan

ibadah sholat.

Dalam etika, akhlak merupakan hal penting yang harus ditaati oleh Yusril

juga saudara-saudaranya, dimana abah dan uma sebutan untuk ayah dan ibu dari

Yusril, yang selalu menanamkan akhlak untuk berpegang kepada agama serta

tatakrama. Ayah Yusril yang juga merupakan seorang pendakwah di Belitung,

selalu mengajak Yusril untuk menemaninya keluar masuk penjara untuk

menyiarkan agama dan memberikan maslahat kepada para penghuni penjara, dari

sekian banyaknya saudara Yusril, hanya Yusril seoranglah yang selalu diajak

untuk menemani ayahnya berdakwah. Hal yang membedakan Yusril dengan

saudara-saudaranya yang lain adalah, terlihat dari semangat belajarnya yang

1Ibu hajah Nursiha Sandon lahir pada 14 juli 1929 di daerah Gantung, pada saat masih

jayanya Partai Masyumi, ibunda Yusril ini aktif diperkumpulan partai bidang perempuan yang tergabung dalam perkumpulan muslimat yang merupakan anak dari Partai Masyumi.

2Idris H Zainal lahir di desa Manggar pada 20 juli 1917, ini tidak aktif di

(28)

tinggi, dan juga belajar agama yang sangat disiplin. Yusril yang mengenal Partai

Masyumi dari ayahnya sendiri yang merupakan tokoh Masyumi di daerah

kelahirannya, didalam keluarganya proses sosialisasi politik telah berjalan karena

ayah dan ibunya selain taat beragama juga merupakan orang-orang yang aktif di

Partai Masyumi.3 b) Aspek Sosial

Yusril Ihza Mahendra setelah menamatkan sekolah menengah atasnya,

beliau melanjutkan studinya di jakarta di Universitas Indonesia, dalam kuliahnya

ini Yusril aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, beliau menjabat sebagai

ketua Majelis Perwakilan Mahasiwa ( MPM ) di UI pada tahun 1978-1979, beliau

pun aktif di Himpunan Mahasiswa Islam yang dikenal dengan HMI, dalam

aktivitas organisasinya Yusril banyak belajar dari tokoh-tokoh Masyumi seperti

Mohammad Natsir.

Dahulu ketika beliau masih dikampungnya, sering sekali mendengarkan

cerita tentang Masyumi dari ayahnya, dan sekarang setelah Yusril dewasa beliau

langsung ingin mengarungi dunia yang nyata, bertemu dan bersentuhan pikiran,

Intelektualitas dan pengalaman dengan mereka tokoh Masyumi serta meraup

prinsip yang sejati yang dimilikinya.

Pertama kali Yusril menjalin hubungan baik dengan tokoh Masyumi yaitu

dengan Prof. DR. Usman Raliby, Yusril mengenal baik Profesor Usman, sejak

pertama kali beliau masuk Universitas Indonesia pada tahun 1976, Yusril sering

diajak untuk berceramah agama, dan juga membantu aktivitas lainnya, dan dari

3Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra perjalanan Hidup, Pemikiran, dan Tindakan

(29)

Prof Usman lah Yusril diperkenalkan dengan tokoh Masyumi lainnya yaitu

Mohammad Natsir dan yang lainnya.

Setelah perkenalan dengan para tokoh Masyumi itulah, Yusril mulai aktif

pada sebuah perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum serta organisasi Nirlaba

Dewan Dakwah Islamiah Indonesia ( DDII ) yang dipimpin oleh tokoh Masyumi,

beliaupun diajak dan dilibatkan ketika DDII mendirikan lembaga LIPPM sebagai

peneliti, dan salah satu penelitiannya berhubungan dengan Pancasila, dan

kedekatan ini menumbuhkan pada diri Yusril kepada proses transformasi gaya pak

Natsir, baik pemikiran maupun gaya kepemimpinannya.

Dari aktivitas berkecimpung di berbagai organisasi inilah Yusril lebih

mengenal langsung pada Masyumi melalui tokoh-tokohnya langsung, sehingga

pada tahun 1980 beliau diperintahkan oleh Mohammmad Natsir untuk menulis

sejarah Masyumi, dan Yusril pun sangat berminat, cerdas dan menguasai apa yang

dimaksud dengan Modernis Islam itu, Mohammmad Natsir adalah guru dalam

politik dan Prof. Usman Raliby guru dalam persoalan pengetahuan Agama Islam.4 Masyumi ( Majelis Syuro Muslimin Indonesia ), merupakan sebuah

himpunan dari berbagi Ormas dan Partai-partai Islam yang menonjol di masa

pendudukan Jepang ( 1942-1945 ), yaitu antara lain Nahdalatul Ulama,

Muhammadiyah, Laskar Hizbullah, Laskar Hizbul Wathon, Partai Syarikat Islam

Indonesia, dan lain-lain. Pendirian Masyumi dideklarasikan pada 11 november

1945, setelah 3 bulan Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI,

sejak berdirinya Partai Masyumi ini, para pendirinya dari tokoh Masyumi sudah

4Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Tindakan

Politik,

(30)

memiliki pendirian bahwasanya Masyumi berjuang untuk keagungan Islam dan

kaum muslimin.5

Masyumi pada awalnya didirikan 24 oktober 1943 sebagai pengganti

MIAI ( majelis islam a’la indoneia ) adalah Badan Federasi bagi Ormas Isam

dibentuk dari hasil pertemuan 18-21 september 1937. KH HasyimAsy’ari

merupakan pencetus badan kerjasama ini sehingga menarik hati kalanganm

modernis.

MIAI mengoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan umat Islam

menghadapi politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan dan

wajib militer bagi umat Islam. KH Hasyim Asy'ari menjadi ketua badan legislatif

dengan 13 organisasi tergabung dalam MIAI. Setelah Jepang datang, MIAI

dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi.

Karena Jepang memerlukan suatu badan untuk menggalang dukungan

masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Meskipun demikian, Jepang

tidak terlalu tertarik dengan partai-partai Islam yang telah ada di zaman Belanda

yang kebanyakan berlokasi di perkotaan dan berpola pikir modern, sehingga pada

minggu-minggu pertama, Jepang telah melarang Partai Sarekat Islam

Indonesia (PSII) dan Partai Islam Indonesia (PII). Selain itu Jepang juga berusaha

memisahkan golongan cendekiawan Islam di perkotaan dengan para Kyai di

pedesaan. Para Kyai di pedesaan memainkan peranan lebih penting bagi Jepang

karena dapat menggerakkan masyarakat mendukung Perang Pasifik, sebagai

buruh atau tentara. Setelah gagal mendapatkan dukungan dari kalangan nasionalis

5Drs Firdaus Syam, M.A dan Drs. Ahmad Suhelmi, M.A, Ahmad Sumargono Dai dan

Aktivis Pergerakan Islam yang Mengakar di Hati Umat ( jakarta: millenium publisher, 2004 ), h

(31)

di dalam Putera, Jepang mendirikan Masyumi.

Masyumi pada zaman pendudukan jepang belum menjadi partai namun

merupakan federasi dari empat organisasi Islam yang di izinkaan pada masa itu,

yaitu Nahdalatul Ulama, Muhamadiyah. Persatuan Umat Islam, dan Persatuan

Umat Islam Indonesia, setelah menjadi Partai Masyumi mendirikan surat kabar

harian abadi pada 1947.

Di antara tokoh-tokoh Masyumi yang cukup dikenal adalah:

KH Hasyim Asy'arie

KH Wahid Hasjim, yang juga adalah putra dari KH Hasyim Asy'arie.

Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), menjadi wakil Masyumi

dalam Konstituante

Muhammad Natsir,Menteri Penerangan di Kabinet Presidentil masa

revolusi ,Perdana Menteri Pertama NKRI, terkenal dengan Mosi Integral

Natsir yang mengubah Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Syafrudin Prawiranegara,Menteri Kemakmuran di Kabinet Presidentil

masa revolusi,Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia,Gubernur Bank

Indonesia Pertama, terkenal dengan kebijakanGunting Sjafrudin

Mr. Mohammad Roem, Diplomat ulung yang dikenal lewat inisiatifnya

dalam perundingan yang kemudian dikenal sebagai Perundingan Roem -

Royen

KH. Dr. Isa Anshari,Ketua Partai Masyumi di Parlemen yang dikenal

(32)

polemik dasar negara berlansung di majelis konstituante sebelum akhirnya

dibubarkan oleh sebuah Dekrit Presiden tertanggal 5 Juli 1959

Kasman Singodimedjo,Daidan PETA daerah Jakarta, tanpa jaminan

keamanan dari Daidan PETA Jakarta tidak akan ada rapat umum

IKADA & Proklamasi Kemerdekaan NKRI

Dr. Anwar Harjono, Merupakan Juru Bicara terakhir partai masyumi yang

dibekukan oleh pemerintah orde lama sehingga lahirlah Keluarga Besar Bulan

Bintang yang di masa orde baru mendirikan Organisasi Dakwah yakni Dewan

Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan di masa orde baru menjadi inspirator

bagi lahirnya kekuatan politik baru penerus perjuangan Masyumi yakni Partai

Bulan Bintang (PBB)6

Satu hal lain lagi yang memang merupakan kedekatan hubungan antara

Yusril Ihza Mahendra dengan Masyumi yaitu pemberian peniti emas yang

dimiliki oleh M. Natsir yang diberikan padanya sebagai symbol estapet

perjuangan Islam, dengan partainya yaitu Partai Bulan Bintang.

Anwar Haryono tokoh Masyumi mengharapkan agar Partai Bulan Bintang

yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra yang dipimpin oleh yang kaum muda,

di support oleh kaum muda dan direstui oleh kaum tua di tengah-tengah

masyarakat ini.Keberadaanya sangat diharapkan oleh keluuarga besar Partai Bulan

Bintang untuk bisa mewujudkan kembali wajah politik yang sejuk dan bermanfaat

bagi rakyat serta diharapkan mampu tampil sebagai kekuatan yang diharapkan

bisa menjadi penerus Masyumi.

6

(33)

Ketika deklarasi PBB dipersiapkan, sebenarnya Yusril disiapkan menjadi

sekretaris jenderal partai, dan Amin Rais sebagai ketua umum, namun menjelang

deklarasi Amin Rais menolak menjadi ketua umum, sehingga sejarahpun berubah.

Akhirnya yusril lah yang dipilih menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang.7 “Saya sendiri sejak awal tidak berminat menjadi Ketua Umum Partai. Saya

merasa saya lebih sebagai seorang aktivis dan akademisi, daripada seorang

politisi. Memang saya adalah salah seorang yang paling aktif membangun idea

pembentukan partai ini dan melakukan sosialisasi ke mana-mana.Namun saya

tidak berminat jadi Ketua. Saya akhirnya terpaksa menerima jabatan ketua itu

setelah tidak ada alternative lain, karena Amin Rais yang mula-mula mengatakan

sudah 90 persen OK menjadi Ketua partai ini, tiba-tiba menyatakan tidak

bersedia dan akan mendirikan partai lain yang lebih pluratistis, tidak spesifik

partai Islam. Anwar Harjono dan Abdul Qadir Jailani yang mendesak saya agar

mau menerima jabatan Ketua Partai yang baru ini.“Kalau ente tidak mau, ya

sudah bubar saja, gak usah bikin partai” kata Qadir. Anwar Harjono

mengatakan bahwa “Saudara adalah generasi muda yang paling dekat dengan

Pak Natsir dan mengerti pikiran-pikiran beliau, serta mengerti sejarah dan

ideology Masyumi. Karena itu, saya minta agar Saudara yang memimpin partai

ini. Amin Rais, tidak jadi, walau sebelumnya sudah mengatakan 90 persen setuju

memimpin partai baru ini”.8

Pernyataan Yusril Ihza Mahendra pun dibenarkaan oleh Syarifien Maloko,

bahwasanya “ Yusril Ihza Mahendra yang memang dimata para tokoh Masyumi

saat itu tidak punya pilihan lain kecuali dia, pertama usia muda, dibanding

7www.kompas.com

8Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa

(34)

dengan yang lain, dan dia memiliki kualifikasi sebagai seorang akademisi,

professor cerdas dan khususnya kepakarannya di bidang hukum tata Negara “.9 Menurut DR. Ahmad Sumargono “ terpilihnya Yusril sebagai pemimpin partai itu

karena Yusril merupakan sosok tokoh yang memiliki suatu keberanian dalam

pernyataan-pernyataanya, dan juga pakar dalam bidang hukum Tata Negara,

selain itu beliaupun merupakan tokoh muda yang penampilannya cukup tampan,

tetapi beliau pintar dan pandai dalam hukum Tata Negara.10

Dapat dilihat betapa kuat hubungan Masyumi dan Yusril dan juga

partainya yaitu Partai Bulan Bintang yang sudah melekat sejak awal berdirinya

dan selain juga mewarisi kebesaran Masyumi dengan seluruh tradisi yang

melingkupinya, Partai Bulan Bintang juga didirikan sebagaimana Masyumi

pertama kali dahulu berdiri yang didukung oleh puluhan ormas.11

B. Pengaruh yang Melatar belakangi Pemikiran Yusril Ihza Mahendra Pemikiran merupakan sebuah proses atau pun sebuah cara dari seseorang

yang akan menghasilkan sebuah karya, atau sebuah hasil bentuk pemikiran12. Yusril Ihza Mahendra merupakan seorang pemikir gerakan modernis Islam, dalam

gerakan modernis Islam ada dua hal yang terkandung dalam gerakan modernisme

yang berhubungan dengan Islam yaitu, yang pertama memberikan suatu pesan

atau isarat seajarah bahwa adanya suatu tuntutan kekuatan dari para pemikir

anggota maupun tokoh Islam di masa lalu untuk mengembalikan Ajaran Islam

9 Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M.Si, selasa, 08 November

2011, jam 15:00 WIB, di DPP PBB

10 Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, SE, MM di rumah DR. Ahmad

Sumargono, 12 Desember 2011, jam 10:00 WIB

11http://bulanbintang.wordpress.com , diakses 13 april 2011

(35)

yang sampai kini telah menyebar sampai ke pelosok- pelosok. Dan yang kedua

adalah suatu gerakan faham atau metode yang memberikan pencerahan bagi umat

Islam mengenai hubungan erat antara ruh ajaran Agama dengan kemajuan atau

perubahan peradaban Manusia.

Dalam gerakan Modernisme Islamini merupakan suatu fenomena

pembaruan keagamaan, sosial, budaya dan politik, namun penyesuain dalam

pemikiran dan penerapan selalu memadukan antara al Qur’an dan Hadis dengan

kekuatan intelektualitas13 manusia secara harmonis. Gerakan modernismeIslam merupakan mereka yang mempunyai organisasi yang lebih teratur yaitu

kepemimpinan yang tidak bersifat personal dan diperoleh melalui seleksi yang

lebih lugas.14

Dalam pemikiran gerakan modernis Islam, Yusril dalam pemikirannya

dipengaruhi oleh seorang tokoh gerakan modernis Islam yaitu Mohammad

Natsir15, yang merupakan seorang tokoh Masyumi. Gerakan modernis Islam di Indonesia bermunculan pada dekade kedua dan ketiga abad ke 20 dengan lahirnya

Muhamadiyah, persatuan Islam, dan al irsyad yang merupakan gerakan sosial

keagamaan serta sarekat Islam yang merupakan gerakan politik, al-Qur’an dan

sunnah meruapakan sarana kontrol dalam pemikiran modernis Islam.16

13 Intelektualitas adalah tingkat kecerdasan

14 Firdaus Syam, Yusril Ihza Maahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran Dan Tindakan

Politik, ( Jakarta: pt dyatama milenia, 2004 ), h 55-59

15Mohammmad Natsir, lahir 17 juli 1908, dikampung jembatan berukir, kota Alahan

Panjang Sumatera Barat, Idris Sutan Saripado Ayahnya, dan Ibunya Khadijah, pada 1923 beliau mengenyam pendidikan sistem sekolah eropa ( his ), sekolah islam diniyah di Minangkabau, dan penyelesaian pendidikan MULO, di padang dan pada 1927 beliau masuk AMS di Bandung, pada 6 februari 1993 beliau wafat di jakarta.

16Prof. Dr. Moh Mahfud MD, S.H, S.U, Dasar Dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia,(

(36)

Yusril Ihza Mahendra dalam pemikiran poltiknya yaitu etika17Islam

dalam perpolitikan di Indonesia, beliau mengemukakan bahwasanya sumbangan

terbesar dalam pembangunan politik di Indonesia yaitu dibidang etika, dan juga

konsepsi dasar dibidang politik, yang merupakan dalam bentuk keadilan,

demokrasi dan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia. Menurut pandangan Yusril

Islam tidak dapat dipisahkan dari politik, karena menurutnya sejarah awal

kebangkitan Ajaran Islam yang telah dibawa oleh Rasulullah di Jazirah Arab telah

membuktikannya, betapa memang Islam tidak bisa dipisahkan dari

politik.Norma-norma etika harus hidup di dalam hati-sanubari setiap orang. Dia harus tumbuh

sebagai kesadaran. Dasar dari segala norma etika adalah keadilan.18

Hasil pemikiran Yusril ini menjadikan Partai Bulan Bintang yang

menginginkan sekali bahwasanya memasukkan 7 kata kedalam batang tubuh

Undang-undang 1945. Yaitu dengan kewajiban menjalan Syriat Islam bagi

pemeluknya.

Madinah yang dahulu sebelumnya bernama Yatsrib, setelah Nabi

Muhammad hijrah berganti menjadi Madinah yang merupakan kata yang berasal

dari kata dien yang berarti ajaran dan berasal dari Tuhan, dari dien lah tercipta

masyarakat terdapat norma-norma yang perlu ditegakkan dan diperlukan

kekuasaan, dan kekuasaan memiliki arti Mudun, Madain yang juga berasal dari

dien tercipta kotaYatsrib yaitu Madinah dan akhirnya terbentuk masyarakat

17 Etika adalah pengkajian soal moralitas atau terhadap nilai tindakan moral

18 Artikel etika intelektualisme dan propaganda Yusril Ihza Mahendra dalam blog

(37)

berperadaban yaitu Tamadhun, dari konsep etimologi19 inilah sukar untuk melepaskan Islam dan politik.

Demikian yang melandasi awal pemikiran Yusril dalam politik, dengan

mengungkapkan pandangannya melalui Nabi Muhammad yang hijrah ke

Madinah, dan di Indonesia pun ternyata Islam sudah bertransformasi20 sesuai dengan keadaan zamannya. Dalam hal ini Yusril mengungkapkan pandangannnya

dalam Islam dengan kenegaraan dan pembukaan UUD 45, Menurutnya Islam

memberikan nilai-nilai terutama dibidang etika yang dapat ditransformasikan

kedalam struktur sebuah Negara, dan tidak perlu Negara tersebut disebut Negara

Islam, menurutnya yang terpenting adalah substansinya, sehingga walaupun tidak

eksplisit ( gamblang ) disebut Islam tetapi rumusannya menampung intisari

ajaran-ajaran Islam dibidang kenegaraan. Dan menurutnya yang terpenting

sekarang adalah generasi muda Islam selain Intelektualisme21, Spiritualisme keagamaan, juga yang terpenting adalah membangun etika bangsa yang diwarnai

nilai-nilai Islam.22

Pemikiran politik lainnya dari Yusril Ihza Mahendra adalah Perjuangan

Syariat Islam Dalam Amandemen ( Usul Perubahan ) Konstitusi. Dalam hal ini

Yusril mengemukakan bahwasanya penerapan syariat Islam sudah ada sejak

jaman Kolonial Belanda, dan sudah diberlakukannya Syariat Islam walaupun

hanya sebatas pada masalah ibadah dan hukum perdata saja, artinya masih

19 Etimologi adalah penyelidikan mengenai asal usul kata atau istilah serta

pembatasannya dan pembahsannya

20 Transformasi adalah pengubahan atau perubahan bentuk

21 Intelektualisme adalah faham pengenalan melalui kecerdasan

22 Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra, Perjalanan Hidup, Pemikiran, Dan Tindakan

(38)

terbatas pada bagian tertentu saja tetapi intinya sudah ada pengakuan mengenai

keberadaan hukum Islam dalam Masyarakat Indonesia. Dan setelah itulah Yusril

Ihza Mahendra mengajukan gagasan menjadikan syariat Islam sebagai sumber

hukum.

Menurutnya syariat Islam merupakan sumber hukum tertinggi dalam

sebuah Negara, syariah sebagai sumber hukum dan syariah sebagai hukum

menurutnya berbeda karena apabila syariah sebagai sumber hukum syariah

menjadi rujukan dalam membentuk hukum nasional, karena telah diketahui

bahwasanya syariah dalam bidang muamalat yang detail hanya terbatas dalam

hukum perkawinan daan warisan, dan diluaar dua bidang itu hanya merupakan

prinsip-prinsip dan dapat ditransform menjadi hukum nasional.

Dari hasil pemikiran inilah Yusril dan partainya yaitu Partai Bulan

Bintang yang merupakan partai paling gigih dalam memperjuangkan masuknya

tujuh kata yang dikenal dengan “ dengan kewajiban menjalankan kewajiban

syariat Islam bagi pemeluknya “ kedalam batang tubuh UUD 1945. Yusril Ihza

Mahendra dan Partai Bulan Bintang berkeyakinan bahwasanya syariat Islam

adalah merupakan hukum yang sangat dekat dengan perasaan hukum mayoritas

penduduk Indonesia, dan hukum itu tidak dapat ditegakkan dengan baik apabila

tanpa adanya keterlibatan Negara yang memiliki kekuasaan, untuk menegakkan

aturan hukum syariat tersebut.

Namun demikian Yusril pun menghimbau bahwasanya untuk

(39)

memerlukan proses politik yang Konstitusional23 dan Demokratis. Dalam hal ini Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra tidak ingin

memaksakan penerapan syariat Islam dengan cara pemaksaan dan kekerasaan.24

C. Pertimbangan Mendirikan Partai Islam a) Ideologi25

Partai Islam di Indonesia bukan sesuatu yang asing lagi karena bangsa ini

sudah mengenal istilah partai Islam sejak tahun 1905 dengan berdirinya Partai

Syarikat Islam, dan partai Islam ini tambah semarak pada waktu pemerintahan

orde lama dengan tumbuhnya partai-partai yang berbasis Islam yang ikut

berkiprah pada pemilu 1955, dan tidak dapat dipungkiri lagi sejak jatuhnya Orde

Baru banyaknya bermunculan Partai Islam.

“Bagi saya Islam bukan sekedar agama dalam arti sempit, tetapi suatu way of life

yang juga memberikan inspirasi bagi pemikiran dan tindakan. Adanya kekuatan

politik Islam bagi saya adalah suatu keharusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan

Islam dalam kehidupan nyata umatnya yang hidup pada suatu zaman dan tempat

tertentu.”26

Partai menurut istilah artinya adalah satu kelompok masyarakat yang

23 Konstitusional adalah berdasarkan undang-undang dasar

24

Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra, Perjalanan Hidup, Pemikiran, Dan Tindakan

Politik, h 308-311

25Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.Kata ideologi sendiri diciptakan oleh

Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

26Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa

(40)

disatukan oleh arah sasaran tujuan yang sama, dan Partai Islam adalah partai

politik yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam dalam seluruh aspek

kegiatan-kegiatanya mulai dari pengambilan Nama, Asa, Visi, Misi, dan Tujuannya.

Artinya adalah apabila sebuah partai yang berbasis Islam tetapi program-program

dan tujuannya tidak sesuai dengan asas Islam maka tidak layak atau tidak dapat

dikatakan Partai Islam.27

Menurut Yusril Ihza Mahendra dalam mendirikan partai Islam yaitu

menurutnya partai keagamaan itu sah dan Konstitusional, asal dasar dan tujuannya

tidak bertentangan dengan dasar Negara, serta tidak memusuhi Demokrasi, fobia

terhadap partai keagamaan yang dikait-kaitkan dengan disintegrasi Bangsa,

merupakan konsep warisan Orde Baru. Dari sejarah tidak ada bukti bahwa sebuah

partai semacam itu pernah menampilkan apalagi melakukan, pemberontakan

untuk disintegrasi.Pada pemilu 1955 tak terjadi bentrokan.Dalam sebuah

kampanye PNI dan Masyumi bisa berbagi satu lapangan bola, di jaman Orde Baru

ketika semua partai memiliki asas tunggal malah berkelahi terus. Yusril

mengungkapkan bahwasanya Islam membangun dan menghargai hak-hak orang

lain, kalau ada yang merusak gereja umat Islam wajib membela dan mencegah

perusakan itu, hal ini termuat dalam Piagam Madinah.

Yusril Ihza Mahendra sebagai pemimpin partai Islam yaitu Partai Bulan

Bintang, partai yang memperjuangkan umat Islam dan Bangsaa Indonesia, sebab

mendirikan partai politik disebuah Negara untuk menyelesaikan masalah-masalah

Bangsa, dan dengan mendirikan partai ini Insya Allah termasuk kedalam

(41)

perjuangan kekuasaan politik dan dengan kekuasaan politik inilah akan

memperbaiki persoalan-persoalan yang sedang dihadapi bangsa, dalam

perjuangan ini tidak hanya didataran moral akademis, sebab strategi untuk

melakukan perubahan atau perbaikan memerlukan kekuatan politik, makadari

itulah partai Islam ini didirikan.

“Partai ini dimaksudkan untuk membangun kembali kekuatan politik Islam

modern di Indonesia. Nama Bulan Bintang menggambarkan bahwa partai ini bermaksud

untuk menghimpun kembali kekuatan para pendukung eks Masyumi yang dibubarkan

Soekarno di tahun 1960. Partai memang menimba inspirasi dan pengalaman dari Partai

Masyumi di masa lalu, dengan tentu memperhatikan sungguh-sungguh situasi yang sudah

berubah”.28

Dalam politik Islam tidak memerlukan wadah tunggal, wadah tunggal itu

adalah hasil dari masa Orde Baru dan tidak Demokratis, Yusril pernah

menganjurkan umat Islam sebagai kekuatan politik Islam yang bisa saja

merupakan aliansi berbagai kelompok, dan mungkin saja ada beberapa kelompok

dan itu tidak perlu untuk dihalang-halangi lagi.

28Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa

(42)

BAB III

PROFIL PARTAI BULAN BINTANG A. Berdirinya Partai Bulan Bintang

Partai Bulan Bintang adalah salah satu partai Islam yang berada di

Indonesia, Sebagai Partai Islam, Partai Bulan Bintang melandaskan

perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang berlaku Universal dan bersifat

“Rahmat Bagi Sekalian Alam” sebagaimana dikatakan Al-Qur’an. Universalisme

ajaran Islam, terutama tentang asas keadilan, kejujuran, kebenaran, pemihakan

kepada kaum yang lemah dan tertindas, penghormatan terhadap harkat dan

martabat manusia apapun Agama yang mereka peluk.1

Maka dari itu sejak berdirinya Partai Bulan Bintang pada 17 juli 1998,

banyak menarik simpatisan baik dari golongan muslim maupun non muslim, yang

menurut mereka bahwasanya Partai Bulan Bintang ini merupakan partai Islam

yang sejuk dan tenang dan tidak menampilkan kesan perbedaan dan kesan

menakutkan mereka kaum non muslim. Sikap simpatinya kaum non muslim pun

ditunjukkan dengan menghadiri kampanye Partai Bulan Bintang.

Sebenarnya tidak heran kalau mereka kaum non muslim memiliki rasa

simpati terhadap partai Islam karena pada masa silam disaat jayanya Partai

Masyumi yang merupakan partai Islam masa orde lama, sudah terjalin baik antara

tokoh-tokoh non muslim dan tokoh-tokoh muslim, seperti Muhammad Natsir,

Prawoto Mangkusasmito, Mohammad Roem, dan masih banyak lagi lainnya, dan

1

(43)

tokoh dari Nasrani yaitu seperti A.J. Kasimo, inilah bukti yang otentik

bahwasanya perbedaan agama dan perbedaan ideology politik tidak menghambat

rasa persatuan dan saling memiliki selayaknya saudara yang bahu membahu guna

membangun Indonesia yang bermartabat.Partai Bulan Bintang yang didirikan oleh

Yusril Ihza Mahendra dimasa reformasi ini, merupakan partai penerus Masyumi

yang pernah jaya dimasa dahulu.

Dikatakan bahwasanya Partai Bulan Bintang merupakan partai penerus

Masyumi karena pada tahun 1989 keluarga besar Partai Bulan Bintang

membentuk forum Ukhuwah Islamiyah, forum ini berfungsi sebagai wadah

silaturahmi tokoh Islam. Pada masa ini yaitu masa Orde Baru dimana penguasa

Orde Baru yang cenderung anti politik Islam, maka dari itu keinginan untuk

mendirikan partai Islam pun dipendam, dan ketika berhembusnya angin reformasi

maka semakin kuat FUI untuk mendirika partai Islam.

Untuk mendirikan sebuah partai Islam maka tokoh-tokoh dari FUI ini pun

merangkul ormas Islam yang bertaraf nasional guna mencapai tujuan yang lebih

besar secara bersama-sama. Setelah itu kerjasama ini melahirkan Badan

Koordinasi Umat Islam, pada tanggal 12 mei 1998. Ormas Islam yang masuk

kedalam BKUI ada 40 ormas, tetapi yang resmi bergabung dengan BKUI ada 22

ormas Islam, dan dari BKUI inilah keinginan dari FUI untuk mendirikan partai

Islam terealisasikan, dan partai Islam yang akan didirikan merupakan partai yang

berlandaskan Izzul Islam Walmuslimin2. Setelah beberapa kali melakukan pertemuan tim partai ataupun komisi politik BKUI menyepakati masalah prinsip

2 Yudi Pramuko, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan

(44)

yang akan di ajukan dalam anggaran dasar yaitu nama Partai Bulan Bintang,dan

kesepakatan inipun langsung dilakukan ikrar penanda tanganan berdirinya Partai

Bulan Bintang. Rapat yang diselenggarakan dikediaman Dr. Anwar Harjono, tim

partai menyepakati Prof. Dr Yusril Ihza Mahendra sebagai pemimpin Partai Bulan

Bintang, dan pada tanggal 26 juli 1998 di halaman Masjid Al Azhar, Partai Bulan

Bintang pun dideklarasikan.3

Tujuan dari didirikannya Partai Bulan Bintang adalah “ untuk membangun

bangsa dan Negara bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan

asal usul keturunan, agama, maupun golongan sesuai prinsip Islam sebagai

Rahmatan lil’alamin “.4

Sebagai partai Islam yang lahir setelah Era Reformasi Partai Bulan

Bintang tidak pernah sedikitpun menyurutkan langkah Perjuangan Penegakan

Syariat Islam melalui Jalur yang Konstitusional melalui perjuangan politik yang

Islami, berkemajuan dan bermartabat. Sesungguhnya agenda perjuangan Partai

Bulan Bintang melingkupi keseluruhan aspek dalam dimensi pembangunan

bangsa namun tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai partai Islam yang berkemajuan

perjuangan Syariah tetap menjadi ruh dan landasan bagi perjuangan partai.5

Dalam hal ini memang benar bahwasanya Partai Bulan Bintang terus

berjuang agar hukum yang dipakai di Indonesia ini adalah hukum Islam, tetapi

tidak harus Negara ini berubah dari republic menjadi Negara Islam, karena sekali

lagi diketahui bahwasanya di Indonesia ini memiliki 5 agama, walaupun

3

Dr. Laurance Castles, Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin

Pendulang Suara, (Yogyakarta:LKIS, 1999 ), h 58

4 Yudi Pramuko, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan

Menegakkan System Dan Akhlak Berpolitik ( Jakarta: putera berdikari bangsa, 2000 ), h 68-70

(45)

mayoritasnya beragamakan Islam.

B. Visi dan Misi Partai Bulan Bintang

Visi dari Partai Bulan Bintang adalah mewujudkan masyarakat Indonesia

yang Islami.Sedangkan misi dari Partai Bulan Bintang adalah membangun

masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri, berkpribadian tinggi,

cerdas, berkeadilan, demokratis, dan turut menciptakan perdamaian dunia

berdasarkan nilai-nilai Islam.6

Sebuah visi dan misi akan tercapai dengan sebuah kekuasaan yang berarti,

karena bahwasanya organisasi hanya alat, dan partai juga hanya alat, dan dengan

kekuasaanlah prinsip-prinsip Islam dalam dunia ini akan hidup, sebab bahwasanya

tanpa kekuasaan kita hanya bisa mengikuti saja hukum yang ada.7

Benar bahwasanya sebuah kekuasaan itu akan bisa mempengaruhi visi dan

misi dari sebuah partai, dan apa bila sebuah paartai yang sudah memiliki visi dan

misi tetapi ternyata tidak memiliki kekuasaan, hanya mampu mengikuti keadaan

hokum yang berlaku saja, dan tidak dapat dipungkiri bahwasanya kekuasaan

memiliki arti penting dalam sebuah organisasi.

C. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Bulan Bintang Partai Bulan Bintang yang berasaskan Islam, yaitu berpedoman

sepenuhnya terhadap ajaraan Islam, sebuah sistem panduan hidup yang

pokok-pokok ajarannya meliputiAkidah, Syariah, dan juga Akhlak. Maka dari itu

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan khittah( garis ) perjuangan partai

6 Hasil Muktamar II Partai Bulan Bintang, Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang, (

Jakarta: DPP PBB, 2005 ), h.118

7 Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M.Si, selasa 08 November 2011

(46)

berpedoman pada pokok-pokok ajaran islam tersebut. maka dari itulah seluruh

aspek perjuangan dengan sikap, ucapan, dan prilaku segenap fungsionaris dan

pengkaderisasian partai harus berlandaskan dan berpedoman pada Islamyang

prinsip-prinsip ajarannya cukup jelas, baik al Qur’an maupun Hadist.8

Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Bulan Bintang adalah

yang merupakan aturan dasar berjalannya sebuah organisasi yang terdiri dari asas,

tujuan, lambang, serta aturan lainnya, yang mengatur tentang partai

tersebut.AD/ART partai dibuat dan disepakati dalam forum tertinggi yaitu

muktamar yang melibatkan seluruh anggota atau utusan dari jumlah anggota

diseluruh Indonesia.

Untuk penjelasan tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

Partai Bulan Bintang, akan dicantumkan sebagai lampiran dalam penulisan ini,

karena banyaknya bagian yang ada pada AD/ART partai tersebut.

D. Program-program Partai Bulan Bintang

Program adalah merupakan suatu rencana kerja sebuah partai yang

menjadi sebuah kesepakatan kepengurusan partai, untuk dilaksanakan dalam satu

periode ( lima tahun ), dari setiap masa jabatan kepengurusan sehingga tujuan dari

partai akan tercapai dengan terencana dan sistematis. Maka dari itu untuk

menjadikan sebuah partai yang besar dan diterima masyarakat banyak, maka

program-program yang disusun harus lebih bisa menyentuh kepada kepentingan

masyarakat Indonesia secara nyata dan jelas.

Menurut Syarifien Maloko “Islam itu juga kan memperjuangkan aspirasi

(47)

Politik, bahwa dengan kekuasaan banyak program, system atau banyak cita-cita

Islam yang bisa diterapkan, dan kekuasaan itu bisa diraih dengan pemilihan

umum, dalam arti kita memiliki wakil di DPR, intinya bahwa seperti hal layak

tau, PBB didirikan sebagai sebagai pelanjut cita-cita Masyumi, Masyumi ingin

bicara dalam pentas Politik begitu juga dengan PBB, tidak ada dihotomikan

antara Politik dengan Agama, atau antara Agama dengan Negara, justru Negara

itu juga alat untuk bagaimana mewujudkan cita-cita Tuhan cita-cita Rosul dalam

kehidupan, dan dalam Al Quran pun diajarkan dan itu yang menjadi icon Partai

ini izzul Islam wal Muslimin. Tetapi sejarah membuktikan bahwasanya

kemenangan masih tertunda terlihat dari hasil pemilu pun hanya 11 orang yang

mewakili untuk Partai ini, dan justru di pemilu terakhir kemarin tidak ada, jadi

memang kita kekuasaan itu menjadi penting untuk menggolkan cita-cita. Dalam

bidang hukum Yusril mampu memasukkan prinsip-prinsip Islam itu dalam menata

hukum di Indonesia ini, dan terakhir ini adalah draf rancangan Kitab

Undang-undang hokum pidana ( KUHP ), dan sudah disampaikan ke DPR masa beliau

masih menjadi Menteri.9

Benar bahwasanya sebuah program partai akan terealisasikan apabila,

partai memiliki kekuasaan, karena dengan kekuasaanlah sebuah program akan

terealisasikan.

Adapun program kerja dari Partai Bulan Bintang sebagai berikut:

Program Internal Partai

Program kerja internal adalah rencana kerja kedalam, yakni dimana

9 Hasil wawancara dengan Syarifien Maloko,selasa 08 november 2011, di DPP PBB,

(48)

program-prgram tersebut dilakukan untuk kemajuan dan keutuhan partai dalam

menghadapi kesiapan partai dalam menghadapi persaingan dengan partai politik

yang ada.

a. Pemberdayaan Organisasi dan Kaderisasi

• Melaksanakan reorientasi terhadap visi dan misi partai dalam keanggotaan

keluarga besar partai bulan bintang secara nasional, dengan melakukan

orientasi kepengurusan partai.

• Melaksanakan konsolidasi organisasi sampai pada tingkat yang paling

bawah

• Reformulasi struktur organisasi partai yang efektif dan efisien

• Melakukan kajian ulang pada konsep system dan juga melakukan

kaderisasi partai secara nasional

• Membentuk dan juga meningkatkan pemberdayaan badan-badan non

structural partai untuk memperluas basis massa dan dukungan paa partai,

dengan cara membentuk LSM

• Merumuskan dan juga mewujudkan system dan juga mekanisme

komunikasi dan silaturahmi yang efektif pada lingkungan partai secara

nasional

b. Dakwah dan Pembinaan Akhlakul Karimah

• Melakukan kajian keislaman disetiap kepengurusan partai

• Menyusun konsep dan metode daakw

Gambar

Tabel Hasil Pemilu dari Komisi Pemilihan Umum.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi berjudul “ Sistem Informasi

Pada proses pembuatan biodiesel ini bahan baku yang digunakan adalah trigliserida dari minyak jarak pagar dengan kadar 99% dan metanol 99,85%.. Bahan pembantu

Pada saat jarak antara kamera dan bumi terlalu jauh, bayangan bumi yang mengenai permukaan bulan masih belum dapat terlihat, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6 (a).. 6

Dengan menggunakan teknik ini, rasio reduksi volume limbah yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan cara teknik bitumen, yang secara konvensional digunakan

Sebagai contoh bila Y berasal dari data sensus atau survey, dapat saja ada bagian dari populasi yang tidak tercacah.. Memang ada faktor yang bersifat acak,

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis data-data keuangan yang ada sehingga dapat dihitung jumlah unit yang harus terjual dengan

Saran bagi remaja putri Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan agar para remaja putri termotivasi untuk menambah informasi mengenai anemia yang