• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Ukur IC CMOS Dan TTL Berbasis ATMEGA 32

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alat Ukur IC CMOS Dan TTL Berbasis ATMEGA 32"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Komponen (Integrated Circuit) IC adalah komponen elektronika aktif

yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan transistor, dioda, resistor

dan kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu rangkaian elektronika dalam

sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah IC adalah bahan

semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering

digunakan dalam teknologi fabrikasi IC. IC juga merupakan bagian penting dalam

perangkat elektronika. Seperti halnya komponen lainnya, IC juga dapat

mengalami kerusakan jika tidak tepat penggunaannya atau pemasanganya. Untuk

itu supaya mengetahui suatu IC dikatakan baik atau rusak maka diperlukan suatu

alat ukur. Dengan adanya alat ukur dapat mempermudah memastikan dan

menganalisasebuah IC tersebut dikatakan baik ataupun tidak baik. Untuk jenis IC

sendiri memiliki jumlah yang sangat banyak, namun pada perancangan alat ukur

yang akan dibuat dapat melakukan pengukuran jenis IC CMOS dan TTL yang

memiliki gerbang, multiplekser dan shift register.

Pada dasarnya untuk melihat sebuah IC rusak tidak dapat langsung dilihat

dari fisiknya saja. Namun untuk memastikan hal tersebut perlu adanya

pengecekan kondisi dari sebuah IC tersebut menggunakan alat ukur. Alat ukur

yang akan dirancang dapat melakukan pengecekan setiap gerbang yang akan

diukur. Setiap pengukuran IC yang memiliki gerbang akan ditampilkan hasil ukur

(2)

sebuah IC terdeteksi tidak semua gerbang rusak maka bagian lain masih dapat

dimanfaatkan tanpa harus terbuang dengan percuma.

Pada perancangan alat ukur IC ini, akan menggunakan komponen

mikrokontroler sebagai komponen pendukung utama untuk membuat alat yang

akan dirancang dan dengan memanfaatkan komunikasi USB sebagai sistem

antarmuka antara perangkat dengan komputer sehingga perangkat nantinya akan

mudah digunakan melalui komputer ataupun laptop. Penggunaan komputer

sebagai tampilan pengukuran dan dapat dijadikan juga sebagai host untuk

menampung banyak daftar jenis IC yang akan diukur dengan memanfaatkan

sebuah database. Database menggunakan sqlite yang berisi konfigurasi dari

sebuah IC sebagai tolak ukur membandingkan data yang sebenarnya dengan data

yang akan diukur.

1.2 Idenifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang didapatkan, diantaranya adalah :

1. jika sebuah IC terjadi hubung singkat untuk dapat memastikan IC tersebut

mengalami kerusakan atau tidak kita terlebih dahulu melakukan

pengecekan ketika bagian lain belum mengalami kerusakan

memungkinkan masih bisa menggunakannya tanpa harus membuangnya

dengan adanya alat ukur dapat mengetahui bagian mana saja yang

mengalami kerusakan dengan cara pengecekan setiap gerbang,

2. adanya alat ukur mengetahui kondisi bagus atau tidak baiknya suatu IC

(3)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi di atas, maka pada tugas

akhir ini akan dirancang dan dibuat suatu perangkat yang dapat berfungsi sebagai

alat ukur IC untuk mengetahui kondisi sebuah IC. Sehingga dapat dirumuskan

beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana cara membuat perangkat yang dapat berfungsi sebagai alat

ukur IC dapat melakukan pengukuran berbagai jenis IC TTL dan CMOS

gerbang?

2. Bagaimana caranya membuat perangkat alat ukur IC yang dapat

mengidentifikasi setiap gerbang untuk mengetahui gerbang itu dikatakan

baik atau tidak baik secara keseluruhan atau sebagian?

1.4 Tujuan

Terdapat beberapa tujuan yang diingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir

ini, diantaranya adalah :

1. untuk membuat perangkat yang dapat berguna sebagai alat ukur dan alat

bantu untuk menganalisis jenis IC TTL dan CMOS gerbang dikatakan baik

atau rusak dalam perangkat elektronika,

2. alat ukur dapat melakukan pengecekan setiap IC dengan cara

menampilkan semua kondisi gerbang keseluruhan, dapat menambahkan

daftar IC dan memperbaharui jenis IC yang akan diukur.

1.5 Kegunaan Penelitian

Jika berhasil mencapai tujuan-tujuan diatas, maka harapan penulis memiliki

(4)

1. untuk membantu para praktisan elektronika agar mendapatkan alat ukur

yang akan sangat membantu dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya,

dan

2. untuk membuat suatu perangkat Alat ukur IC yang mudah digunakan dan

dapat melakukan pengukuran setiap kondisi gerbang/bagian mana saja yang

mengalami kerusakan atau masih dikatakan masih bagus dari sebuah IC.

1.6Batasan Masalah

Untuk mengurangi beban dalam perancangan tester IC ini, maka penulis

memiliki batasan masalah sebagai berikut :

1. dalam perancangan tester IC digital ini dapat mengukur jenis tipe IC TTL

dan CMOS yang memiliki gerbang, shift register dan multiplekser,

2. perangkat yang dirancang tidak dapat mengetahui langsung tipe IC yang

sedang diukur,

3. pemograman visualisasi pada PC menggunakan visual studio .net C#

(sharp),

4. menggunakan komunikasi USB to TTL sebagai komunikasi dari perangkat

alat ukur ke komputer dan sebagai supply tegangan keseluruhan perangkat.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah eksperimental dengan

tahapan sebagai berikut.

1. Tinjauan pustaka, merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara

membaca atau mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah

(5)

2. Survey, adalah proses pengamatan secara langsung terhadap permasalahan

yang dihadapi.

3. Pengumpulan data, merupakan metode untuk medapatkan data dari topik

yang diambil dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada

pihak-pihak yang berkompeten mengenai hal-hal yang dipelajari selama

pengerjaan tugas akhir. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan kepada dosen

pembimbing di kampus dan sumber lainnya.

4. Pengolahan data, merupakan proses untuk mengolah data-data yang didapat

dari hasil pengumpulan data, untuk dijadikan referensi dalam pengerjaan

tugas akhir.

5. Perancangan yaitu mengaplikasikan teori yang didapat dari studi pustaka

dan dari hasil bimbingan, sehingga tersusun suatu perancangan sistem

untuk bagian perangkat keras juga untuk perangkat lunak.

6. Pembuatan, merupakan tahap pengerjaan alat yang sebelumnya telah

dirancang.

7. Pengujian, merupakan metode untuk mengetahui hasil dari perancangan

sistem yang dibuat.

8. Analisa, adalah proses pendalaman terhadap alat yang dibuat apakah sudah

berhasil sesuai dengan yang direncanakan atau belum, selanjutnya akan

dilakukan pengujian baik secara teoritis ataupun praktis, dan jika terdapat

kekurangan maka akan dilakukan beberapa perbaikan sistem sehingga

(6)

1.8Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan pada tugas akhir ini, terdiri atas beberapa pembahasan

yang disusun sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini memaparkan tentang alasan pemilihan teknologi (sistem) tersebut

sebagai objek studi, merincikan tujuan pelaksanaan, rumusan masalah,

batasanmasalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan aporan tugas

akhir.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori penunjang yang berkaitan dengan

masalah yang dibahas.

Bab III Perancangan Alat

Bab ini berisi tentang perancangan hardware maupun software dari sistem

yang akan dibuat.

Bab IV Pengujian dan analisis

Bab ini berisi tentang hasil pengujian sistem baik hardware maupun

software serta hasil analisanya.

Bab V Penutup

Bab ini berisi hasil kesimpulan dan saran dari keseluruhan penulisan

(7)

7

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat ukur IC digital,

teori-teori penunjang sistem alat ukur IC digital baik perangkat keras (Hardware),

maupun perangkat lunak (Software), serta beberapa teori penunjang lainnya.

2.1 (Integrated Circuit) IC

IC adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor, dimana

IC merupakan gabungan dari komponen seperti resistor, kapasitor, dioda, dan

transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip. IC adalah

komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika. Berdasarkan struktur dari

gerbang-gerbang yang terdapat didalam nya, IC terdiri dari :

1. IC Dioda-Dioda Logic (DDL)

2. IC Transisistor-Transistor Logic (TTL)

3. IC Resistor-Transistor Logic (RTL)

4. IC Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS)

Namun pada pembahasan ini hanya menjelaskan jenis IC TTL dan CMOS.

Kedua jenis IC rangkaian tersebut dinamakan juga IC digital. Adapun penjelasan

dari IC ini sebagai berikut :

2.1.1 IC TTL

Pertama kali IC dengan teknologi TTL ini dipekenalkan oleh (texas

instrument) TI pada tahun 1964. Kemudian keluarga IC ini dengan pesat

(8)

Keluarga TTL telah memiliki beberapa jenis selain IC TTL pada umumnya

yaitu TTL dengan daya rendah (low power TTL), TTL dengan kecepatan tinggi

(High-speed TTL), TTL schotty dengan daya rendah, TTL schotty dengan

kecepatan tinggi dan lain sebagainya. Semua jenis IC TTL memiliki dasar

rangkaian yang sama. Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam gate

(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logik seperti AND,

NAND, OR, NOR, XOR serta beberapa fungsi logika lainnya seperti shift

register dan multiplexser. berikut ini merupakan bagian dari gerbang logika

dasar:

a. Gerbang AND (7408)

Gerbang logika yang kerjanya seperti saklar seri. Gerbang AND

mempunyai dua atau lebih input dan memiliki satu output. Output akan

berlogika “1” jika semua input (input A AND B) berlogika “1”. Jika

salah satu inputberlogika “0” maka outputakan berlogika “0”.

Gambar 2.1 Simbol gerbang AND

Untuk menguji gerbang AND, digunakan IC 7408. Dimana struktur dari

IC ini adalah:

(9)

Tabel 2.1 Tabel Kebenaran gerbang AND

Masukan Keluaran

A B Y

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

b. Gerbang OR (7432)

Gerbang OR mempunyai dua atau lebih input dan memiliki satu output.

Apabila salah satu inputberlogika “1”, maka outputakan berlogika “1”.

Jika semua inputberlogika “0”, maka outputakan berlogika “0”.

Gambar 2.3. Simbol gerbang OR

Untuk menguji gerbang OR, digunakan IC 7432. Dimana

struktur dari IC ini adalah:

(10)

Tabel 2.2. Tabel Kebenran Gerbang OR

Masukan Keluaran

A B Y

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

c. Gerbang NOT (7404)

Gerbang NOT hanya memiliki satu input dan satu output saja. Apabila

input berlogika “0”, maka output akan berlogika “1”. Dan jika semua

input berlogika “1”, maka outputakan berlogika “0”.

Gambar 2.5 Simbol Gerbang NOT

Untuk menguji gerbang OR, digunakan IC 7404. Dimana

struktur dari IC ini adalah:

(11)

Tabel 2.3. Tabel Kebenaran Gerbang NOT

Masukan Keluaran

A Y

0 1

1 0

d. Gerbang NAND (7400)

Gerbang NAND merupakan kombinasi dari gerbang AND dan gerbang

NOT. Sehingga keluaran dari gerbang NAND merupakan komplemen

dari keluaran gerbang AND.

Gambar 2.7 Simbol Gerbang NAND

Untuk menguji gerbang NAND, digunakan IC 7400. Dimana

struktur dari IC ini adalah:

(12)

Tabel 2.4. Tabel Kebenaran Gerbang NAND

Masukan Keluaran

A B Y

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

e. Gerbang NOR (7402)

Gerbang NOR merupakan kombinasi dari gerbang OR dan gerbang

NOT. Sehingga keluran dari gerbang NOR merupakan komplemen dari

keluaran gerbang OR.

Gambar 2.9. Simbol gerbang NOR

Untuk menguji gerbang NOR, digunakan IC 7402. Dimana struktur dari

IC ini adalah:

(13)

Tabel 2.5. Tabel Kebenaran Gerbang NOR

Masukan Keluaran

A B Y

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

f. Gerbang XOR (7486)

Gerbang XOR merupakan kata lain dari exclusive – OR. XOR akan

memberikan outputlogika “1”, jika inputnya memberikan keadaan yang

berbeda. Dan jika inputnya memberikan keadaan yang sama, maka

outputnya akan memberikan logika “0”.

Gambar 2.11. Simbol gerbang XOR

Untuk menguji gerbang XOR, digunakan IC 7486. Dimana struktur dari

IC ini adalah:

(14)

Tabel 2.6. Tabel Kebenaran Gerbang XOR

Masukan Keluaran

A B Y

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

g. Shift Register (74595)

Shift register merupakan kumpulan dari elemen-elemen memori

yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register yang paling sederhana

adalah sebuah penyimpanan kata biner, jenis lain dari sebuah register

adalah dapat mengubah kata yang tersimpan dengan menggeser

bit-bitnya kekiri atau kekanan. Pencacah merupakan jenis khusus dari

register, yang dirancang untuk mencacah atau menghitung jumlah

pulsa-pulsa. Register buffer merupakan jenis register yang paling

sederhana yang mempunyai fungsi untuk menyimpan kata digital.

Register geser dapat memindahkan bit-bit yang tersimpan dari kiri ke

kanan pergeseran bit itu penting dalam operasi aritmatik dan operasi

logika yang dipakai dalam komputer. Berikut ini merupakan gambar

struktur dari shift register.

(15)

h. Multiplexer (74157)

Multiplexer merupakan rangkaian kombinasional yang memiliki

masukkan sejumlah 2�bit, n selector dan satu output. Multiplexer

disebut juga data selector karena selector pada rangkaian multiplexer

berfungsi untuk memilih data pada input mana yang akan dilewatkan ke

output. Seperti decoder, multiplexer juga memiliki enable yang bersifat

low yang berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan rangkaian.

Untuk menguji multiplexer pada perancangan digunakan IC tipe

74157, adapun struktur IC ini adalah sebagai berikut.

Gambar 2.14 Struktur IC 74157

2.1.2 IC (Complementyary Metal Oxide Semiconductor) CMOS

CMOS adalah sebuah jenis utama dari rangkaian terintegrasi.

Teknologi CMOS digunakan di mikroprosesor, pengontrol mikro, RAM statis

dan sirkuit logika digital lainnya. Teknologi CMOS juga digunakan dalam

banyak sirkuit analog, seperti sensor gambar, pengubah data dan terintegrasi

untuk berbagai jenis komunikasi.

CMOS juga sering disebut complementary-symentry

(16)

komplementer simetris). Kata komplementer simetris merujuk pada kenyataan

bahwa biasanya desain digital berbasis CMOS menggunakan pasangan

komplementer dan simetris dari MOSFET semikonduktor tipe-p dan

semikonduktor tipe-n untuk fungsi logika.

Pada prinsipnya IC TTL dan IC CMOS mempunyai dasar pengertian

yang sama. Walaupun demikian ada beberapa perbedaan, juga keuntungan

dan kerugiannya. CMOS menjadi populer dan disukai karena disipasi dayanya

yang rendah dan kemampuan beroperasi dalam tegangan antara yang lebar. IC

CMOS difabrikasi dengan menggunakan dua metal oksida semikonduktor

(MOS).

Sebuah keunggulan yang unik dari CMOS ini adalah tidak adanya arus

yang melewatinya baik dalam keadaan status 1 atau 0. Karena itu daya hanya

terdisipasi ketika IC CMOS dalam perubahan dari keadaan 1 menuju 0 dan

sebaliknya. Oleh karena itu daya disispasi dari CMOS tergantung dari

frekuensi perubahan keadaan. IC CMOS hanya cocok digunakan pada aplikasi

kecepatan yang sedang karena disipasi dayanya yang rendah. Namun pada

pembahasan ini IC CMOS yang dapat diukur yaitu memiliki gerbang. Pada

gambar dibawah ini ditunjukkan gambar IC CMOS yang memiliki gerbang.

(17)

2.2 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras alat ukur IC yang akan diuraikan dibawah ini adalah

perangkat-perangkat fisik yang terdiri dari komponen-komponen elektronik

penunjang sistem kerja alat ukur IC dimana dari setiap komponen-komponen yang

ada, akan dirangkai dan terintegrasi menjadi satu sistem berbasis mikrokontroler

ATmega32.

2.2.1 Mikrokontroler ATmega32

Mikrokontroler adalah dirancang khusus untuk aplikasi kontrol dengan

teknologi prosesor yang hadir untuk memenuhi kebutuhan akan

perkembangan teknologi yang begitu pesat di masa kini. Mikrokontroler

dibuat dengan teknologi semikonduktor dimana mikrokontroler tersebut

dibangun oleh transistor-transistor dengan jumlah yang sangat banyak dan

dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sebagai unit pemroses

(kontroler).

Mikrokontroler berbeda dengan mikroprosesor, perbedaan tersebut

dapat dilihat dari kecepatan proses, cara menangani tugas dan unit-unit

pendukung lain yang bertugas sesuai dengan fungsinya. Pada mikrokontroler

sudah terdapat RAM, ROM, dan CPU didalam IC nya, sedangkan pada

mikroprosesor hanya terdapat CPU saja dan bagian RAM dan ROM nya

terpisah sehingga agar mikroprosesor dapat bekerja sesuai dengan fungsinya

perlu ditambahkan perangkat penunjang lain seperti rangkaian RAM dan

(18)

masih tetap lebih unggul mikroprosesor, namun untuk proses-proses yang

tidak memiliki kompleksitas kerja yang besar mikrokontroler lebih

dibutuhkan karena dalam segi biaya lebih murah mikrokokntroler dan dalam

segi ergonomisnya pun lebih praktis menggunakan mikrokontroler, karena

didalam mikrokontroler telah terdapat rangkaian RAM, ROM, CPU, dan unit

I/O yang siap digunakan untuk keperluan apapun.

2.2.1.1 Arsitektur ATmega32

ATmega32 tergolong Mikrokontroler jenis AVR yang

memiliki arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit,

dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar

instruksi dikemas berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan

12 siklus clock. Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler ATmega32,

yaitu.

g. Watchdog timer dengan osilator internal.

h. 512 byte SRAM.

(19)

j. 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write.

k. Unit interupsi (internal & eksternal).

l. Port antarmuka SPI32 “memory map”.

m. Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan

optimum 2,5Mbps.

n. 4.5 sampai 5.5V operation, 0 sampai 16M

2.2.1.2 Blok Diagram ATmega32

(20)

2.2.1.3 Konfigurasi Pin ATmega32

Mikrokontroler ATmega32 mempunyai jumlah pin sebanyak 40

buah, dimana 32 pin digunakan untuk keperluan port I/O yang dapat

menjadi pin input/output sesuai konfigurasi. Berikut ini merupakan

konfigurasi pin dari ATmega32.

Gambar 2.17 Konfigurasi Pin ATmega32

Berikut penjelasan dari fungsi-fungsi konfigurasi pin ATmega32.

a. VCC, merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan

catu daya.

b. GND (Ground), merupakan pin ground.

c. PORTA (PORTA0-7), merupakan pin I/O dua arah dan

berfungsi khusus sebagai pin masukan ADC.

d. PORTB (PORTB0-7), merupakan pin I/O dua arah dan fungsi

(21)

e. PORTC (PORTC0-7), merupakan pin I/O dua arah dan fungsi

khusus yaitu TWI, komparator analog, dan timer oscilator.

f. PORTD (PORTD0-7), merupakan pin I/O dua arah dan fungsi

khusus yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan

komunikasi serial USART.

g. RESET, merupakan pin untuk mereset mikrokontroler.

h. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin untuk eksternal clock.

i. AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC.

j. AREF merupakan pin masukan untuk tegangan referens ADC.

2.2.1.4 Peta Memory ATmega32

ATmega32 memiliki ruang pengalamatan memori data dan

memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian

yaitu 32 buah register umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM

internal. Register untuk keperluan umum menempati space data pada

alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus

untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64

alamat berikutnya yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut

merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi

terhadap berbagai peripheral mikrokontroler seperti kontrol register,

timer/counter, fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat

memori secara lengkap dapat dilihat pada gambar 2.18 Alamat memori

berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60

(22)

terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah register umum, 64 buah register

I/O, dan 512 byte internal SRAM.

Gambar 2.18 Skema Memori Data ATmega32

Memori program yang terletak pada flash perom tersusun dalam word

atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit.

AVR ATmega32 memiliki 4KByte x 16 Bit flash perom dengan

alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit

program counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi flash.

(23)

2.2.1.5 Status Register

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan

pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi.

SREG merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler.

Gambar 2.20 Status Register ATmega32

Status register ATmega32 dapat dilihat pada gambar diatas.

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan register dari ATmega32,

sebagai berikut:

a. Bit7  I (global Iinterrupt enable), Bit harus di set untuk

mengaktifkan (enable) semua jenis interupsi.

b. Bit6  T (bit copy storage), Instruksi BLD dan BST

menggunakan bit T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit.

Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T

menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin

kembali kesuatu bit dalam register GPR dengan menggunakan

instruksi BLD.

c. Bit5  H (half cary flag).

d. Bit4  S (sign bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N

(24)

e. Bit3  V (two's component overflow flag) bit ini berfungsi untuk

mendukung operasi matematis.

f. Bit2  N (negative flag) flag N akan menjadi set, jika suatu

operasi matematis menghasilkan bilangan negatif.

g. Bit1  Z (zero flag) bit ini akan menjadi set apabila hasil operasi

matematis menghasilkan bilangan 0.

h. Bit0  C (cary flag) bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi

menghasilkan carry.

2.2.2 Komunikasi USB

USB (Universal Serial Bus) adalah sebuah standard komunikasi serial

yang digunakan untuk komunikasi antar perangkat. Pada awalnya sistem USB

didesain dari perkembangan sebuah antarmuka untuk berkomunikasi dengan

bermacam-macam tipe periferal tanpa batasan dan kesulitan dalam

penggunaanya, tidak seperti pada perangkat antarmuka sebelumnya.

Perangkat antarmuka USB memiliki banyak kelebihan dibanding perangkat

antarmuka sebelumnya, seperti :

a. mudah untuk digunakan, sehingga tidak perlu lagi mengotak-atik

konfigurasi-konfigurasi dan setup yang rumit,

b. cepat, sehingga tidak akan terjadi kemacetan komunikasi pada peranti

antarmukanya,

c. dapat dipercaya, karena tingkat kesalahan komunikasi (galat) jarang

terjadi, karena menggunakan metode automatic retries (pengulang

(25)

d. serbaguna, banyak macam perangkat periferal yang dapat

menggunakan peranti antarmuka ini,

e. biaya yang minim, sehingga dalam pembuatan peralatannya tidak

memerlukan dana yang banyak,

f. daya rendah, artinya dapat menghemat penggunaan daya pada

portable computer (laptop)

g. didukung oleh sistem operasi Windows dan sistem operasi yang lain,

sehingga dapat mempermudah pengembang untuk mengembangkan

perangkat antarmuka yang diinginkannya.

Pada setiap komputer masa kini telah terdapat port USB yang dapat

digunakan untuk menghubungkan perangkat lain (periferal) seperti keyboard,

mouse, scanner, digital camera, printer dan peralatan lain sebagai perangkat

tambahan dengan masing-masing kegunaanya. USB merupakan solusi

komunikasi antara komputer dengan perangkat lain yang dibutuhkan oleh

sistem komputer tersebut, karena sistem antarmukanya cocok untuk semua

tipe perangkat yang standard. Suatu sistem USB pada umumnya terdiri dari

beberapa bagian diantaranya :

a. host controller, pada sistem USB terdapat beberapa host yang

bertanggung jawab pada keseluruhan protokol sistem USB. Host

controller bertugas mengendalikan penggunaan jalur bus data,

sehingga tidak ada satu pun peralatan USB yang dapat menggunakan

(26)

b. hub, seperti halnya hub untuk jaringan komputer, USB hub

menyediakan titik interkoneksi yang dapat memungkinkan banyak

peralatan USB untuk dapat terhubung terhadap host controller.

Topologi jaringan yang digunakan oleh sistem USB adalah topologi

star, semua perangkat USB secara logika terhubung langsung dengan

host controller. Hub terhubung dengan USB host controller secara

upstream (data mengalir menuju ke host),

c. terhubung dengan peralatan USB secara downstream (data mengalir

dari host ke perangkat USB). Fungsi utama dari hub adalah

bertanggungjawab untuk mendeteksi pada pemasangan dan pelepasan

peralatan USB dengan port USB,

d. peralatan USB, semua hal pada sistem USB selain host controller

merupakan peralatan USB. Dalam kecepatan transfer datanya

peralatan USB dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu : low speed

(kecepatan transfer hingga 1,5 Mbps), full speed (kecepatan transfer

hingga 12 Mbps), dan high speed (kecepatan transfer data hingga

480 Mbps).

2.2.2.1 Evolusi Sistem Antarmuka

Alasan utama mengapa suatu sistem antarmuka yang baru tidak

begitu sering muncul, hal tersebut dikarenakan sistem antarmuka yang

ada telah banyak menarik perhatian pengguna untuk tidak mengambil hal

yang rumit untuk membuat sistem antarmuka yang baru. Menggunakan

(27)

dalam pembuatan desain sistem antarmuka peralatannya. Hal inilah yang

membuat IBM PC memilih kompatibilitas sistem antarmukanya

menggunakan centronics parallel interface dan RS-232 serial port

interface yang sudah ada untuk menghubungkan perangkat pengguna

seperti printer dan modem yang ada di pasaran.

Sistem antarmuka standard yang digunakan IBM PC telah

membuktikan kehandalannya dalam 2 (dua) dekade kebelakang. Namun

semakin canggih dan hebatnya komputer-komputer masa kini membuat

semakin meningkatnya jumlah perangkat-perangkat (periferal)

pendukung komputer, sehingga sistem antarmuka yang terdahulu sudah

tidak dapat menanganinya lagi dikarenakan kecepatan komunikasinya

yang terbatas dan memiliki ekspansi antarmuka yang terbatas juga. Hal

inilah yang kemudian merujuk kepada pengembangan sistem antarmuka

USB.

2.2.2.2 Tugas Komputer sebagai Host

Dalam hal ini komputer akan bekerja sebagai penyedia (host)

sedangkan perangkat akan bekerja sebagai periferal yang memiliki

peranan yang telah ditentukan masing-masing sesuai dengan tugasnya.

Untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat USB, sebuah komputer

memerlukan suatu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software) yang dapat membuat komputer bekerja sebagai penyedia

(28)

Perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan oleh bagian penyedia

(host) diantaranya adalah USB host controller dan USB hub yang dapat

membuat port USB menjadi lebih dari 1 (satu). Sedangkan perangkat

lunak (software) yang dibutuhkan oleh bagian penyedia (host) adalah

host controller driver, dan USB driver-nya masing-masing sesuai dengan

perangkat USB yang dihubungkan dengan komputer.

Pada awalnya USB host controller didesain untuk menangani satu

peralatan USB saja, namun dalam perkembangannya muncullah

Universal/Open Host Controller Intreface (UHCI/OHCI) yang terdiri

dari 2 (dua) bagian yaitu: host controller driver dan host controller. Host

controller driver adalah suatu program perangkat lunak komputer yang

bertanggung jawab dalam penjadwalan lalu lintas data pada jalur bus data

dengan cara menempatakan dan menjaga transaksi data dalam sistem

memori, sementara host controller bekerja memindahkan data dari sistem

memori ke peralatan USB dengan cara memproses struktur data.

Selanjutnya untuk dapat memenuhi kebutuhan transfer data dengan

kecepatan tinggi, maka dikembangkan Enhanced Host Controller

Interface (EHCI). EHCI mampu mendukung peralatan USB high speed

karena memang didesain untuk efisiensi dalam penggunaan memori pada

(29)

Gambar 2.21 Blok Diagram Sistem USB

Sistem USB host controller terdiri atas sejumlah lapisan perangkat

keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang ditunjukkan pada

Gambar 2.21. Secara umum penjelasan singkat dari setiap lapisan-lapisan

tersebut adalah.

a. Software driver pada PC, bertugas mengeksekusi perintah dari

host controller yang bersesuaian dengan peralatan USB tertentu

sesuai fungsinya. Driver peralatan USB secara khusus merupakan

bagian dari sistem operasi atau yang disertakan dengan peralatan

USB yang kemudian di-install pada PC sehingga peralatan USB

(30)

b. Driver USB, adalah suatu perangkat lunak bus driver yang

memisahkan detil host controller tertentu untuk sistem operasi

tertentu,

c. Host controller driver, berfungsi menyediakan driver perangkat

lunak diantara lapisan perangkat keras host controller dengan

pealatan USB. Detail dari host controller driver tergantung kepada

sistem antarmuka perangkat keras USB host controller,

d. Host controller, adalah lapisan implementasi perangkat keras yang

spesifik. Terdapat 1 (satu) spesifikasi host controller yang

digunakan untuk peralatan USB high speed yaitu Enhanced Host

Controller Interface (EHCI), dan terdapat 2 (dua) spesifikasi host

controller yang digunakan untuk peralatan USB full speed dan low

speed yaitu Universal Host Controller Interface (UHCI) dan Open

Host Controller Interface (OHCI),

e. peralatan USB, adalah suatu perangkat keras yang akan melaksanakan fungsinya dengan pengguna. Interaksi antara

pengguna dengan peralatan USB mengalir dari aplikasi melalui

lapisan-lapisan perangkat lunak dan perangkat keras sesuai dengan

diagram pada Gambar 2.21.

2.2.2.3 Lapisan Komunikasi USB

Komunikasi data pada sistem USB terbagi menjadi 3 (tiga) lapisan

yaitu : physical layer, protocol engine layer, dan application layer.

(31)

fungsi peralatan USB menggunakan sebuah jalur komunikasi pipa

(pipes). Jalur pipa ini diasosiasikan sebagai jalur antara endpoint pada

peralatan USB dengan perangkat lunak host controller yang bersesuaian.

Endpoint adalah sumber atau tujuan dari data yang ditransmisikan

melalui antarmuka USB, karena pada sistem antarmuka USB terdidri dari

seperangkat endpoint yang terkelompok. Aliran komunikasi data pada bus

data yang dapat dilakukan adalah dua arah yaitu : IN dimana data

mengalir dari peralatan USB ke bagian penyedia (host) dan OUT dimana

data mengalir dari bagian penyedia (host) ke peralatan USB. Berikut

merupakan penjelasan singkat dari masing-masing lapisan komunikasi

USB.

2.2.2.4 USB – HID Communication Class

Human interface device (HID) class adalah salah satu kelas

komunikasi USB yang didukung oleh hampir seluruh sistem operasi baik

itu sistem operasi Windows, mulai dari Windows ’98 hingga yang

terbaru, juga sistem operasi yang lain. Biasanya driver untuk kelas

komunikasi HID ini sudah terangkum menjadi satu kesatuan didalam

sistem operasi sehingga tidak perlu lagi untuk meng-install driver. Oleh

karena itu banyak vendor-vendor perangkat USB yang menggunakan

kominikasi kelas HID dalam pembuatan produknya.

Pemberian nama HID (Human Interface Device) diambil dari

perangkat antarmuka yang berhubungan langsung dengan manusia

(32)

mendeteksi ketika adanya penekanan tombol ataupun gerakan yang

dilakukan oleh manusia sehingga memberikan nilai masukan yang

berbeda-beda terhadap komputer untuk melakukan tugasnya.

Namun sebenarnya kelas komunikasi HID tidak memiliki

antarmuka manusia yang sebenarnya, perangkat harus diatur fungsinya

untuk dapat memenuhi spesifikasi dari kelas komunikasi HID agar dapat

bekerja seperti yang seharusnya. Ada beberapa kemampuan dan

keterbatasan dari perangkat dengan kelas komunikasi HID diantarnya

adalah :

a. semua data yang akan diproses berada dalam sebuah struktur yang

disebut reports. Komputer (host) akan mengirim dan menerima

data dengan mengirimkan dan meminta reports dalam interrupt

transfer atau control transfer. Format dari report sangat fleksibel

dan dapat ditangani oleh berbagai macam tipe data, namun untuk

beberapa report harus memiliki besar data yang sudah pasti,

b. sebuah antarmuka HID harus memiliki sebuah IN interrupt untuk

dapat mengirimkan permintaan report kepada host,

c. sebuah antarmuka HID dapat memiliki setidaknya 1 (satu) buah

endpoint interupsi IN dan 1 (satu) buah endpoint interupsi OUT,

d. endpoint interupsi IN memperbolehkan HID untuk mengirimkan

informasi kepada komputer (host) dalam waktu yang tidak dapat

diprediksi. Sebagai contoh tidak ada cara lain sebuah komputer

(33)

pada keyboard selain menggunakan transaksi interupsi, sehingga

driver pada komputer (host) menggunakan transaksi interupsi

untuk menanyai secara periodik terhadap perangkat apabila

terdapat data yang baru yang akan diproses oleh komputer,

e. kecepatan transfer data pada perangkat dibatasi, terutama pada

USB low speed dan USB full speed. Sebuah komputer dapat

memberikan batasan endpoint interupsi untuk kecepatan rendah

tidak lebih dari 800 byte/detik, dan untuk kecepatan penuh,

maksimal endpoint interupsinya adalah 64 kByte/detik. Sedangkan

untuk kecepatan tinggi, maksimal endpoint interupsinya adalah 25

Mbyte/detik apabila komputer (host) mendukung high-bandwidth

bila tidak maka hanya berkisar di 8 Mbyte/detik.

Jenis komunikasi HID merupakan pengimplementasian antarmuka

USB yang sederhana. Beberapa dari peralatan ini cukup mengirimkan

data ke komputer dan juga menerima beberapa permintaan data dari

komputer untuk konfigurasi dari peralatan tersebut.

2.2.2.5 USB – CDC Communication Class

USB communication device class (USB – CDC) adalah suatu kelas

perangkat USB yang dimana didalamnya dapat terdiri dari beberapa kelas

komunikasi. Kelas USB-CDC ini dapat terdiri dari custom control

interface, data interface, audio atau bahkan mass storage interface dalam

(34)

Pada umumnya kelas komunikasi ini digunakan untuk modem,

sehingga perangkat dapat melakukan beberapa tugas berbeda dalam

waktu yang bersamaan. Seperti halnya modem dapat melakukan

komunikasi data antara modem dengan PC atau komputer, namun

diwaktu yang bersamaan juga dapat digunakan untuk komunikasi

panggilan suara. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kelas

komunikasi USB-CDC.

Dalam bentuk lain, komunikasi USB-CDC ini digunakan untuk

menggantikan peranti antarmuka RS-232 yang sudah hampir tak pernah

ada di perangkat komputer masa kini, sehingga solusi untuk komunikasi

tersebut adalah dengan membuat virtual comm-port dimana hal tersebut

juga memanfaatkan kelas komunikasi USB-CDC karena kelas

komunikasi ini dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan pembuatnya,

hanya saja untuk dapat berkomunikasi antara perangkat dengan komputer

dibutuhkan driver khusus yang dapat menangani komunikasi antara

perangakat dengan komputer. Pada perancangan alat ukur IC yang

dirancang menggunakan modul komunikasi USB to TTL. Adapun modul

USB to TTL dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(35)

2.3 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengontrol kinerja perangkat keras

dari aplikasi alat ukur IC ini terbagi atas 2 bagian yaitu pemograman bahasa C pada

mikrokontroler dan visual studio C# (sharf) untuk aplikasi dikomputer. Berikut

merupakan uraian tentang masing-masing perangkat lunak tersebut.

2.3.1 Program Bahasa C

Bahasa C pertama kali digunakan di komputer digital equipment

corporation PDP-11 yang menggunakan sistem opersi UNIX C adalah bahasa

yang standar, artinya suatu program yang ditulis dengan bahasa C tertentu akan

dapat dikonversi dengan bahasa C yang lain dengan sedikit modifikasi. Standar

bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Deskripsi C dari Kerninghan dan

Ritchie ini kemudian dikenal secara umum sebagai “K dan R C”.

2.3.1.1 Penulisan Program Bahasa C

Program Bahasa C tidak mengenal aturan penulisan di kolom

tertentu, jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk

mempermudah pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi,

sebaiknya penulisan bahasa C diatur sedemikian rupa sehingga mudah

dibaca dan dipahami. Berikut contoh penulisan program bahasa C:

(36)

Program dalam bahasa C selalu berbentuk fungsi seperti

ditunjukkan dalam main (). Program yang dijalankan berada di dalam

tubuh program yang dimulai dengan tanda kurung buka { dan diakhiri

dengan tanda kurung tutup }. Semua yang tertulis di dalam tubuh program

ini disebut dengan blok.

Tanda () digunakan untuk mengapit argumen suatu fungsi.

Argumen adalah suatu nilai yang akan digunakan dalam fungsi tersebut.

Dalam fungsi main diatas tidak ada argumen, sehingga tak ada data dalam

(). Dalam tubuh fungsi antara tanda { dan tanda } ada sejumlah

pernyataan yang merupakan perintah yang harus dikerjakan oleh

prosesor. Setiap pernyataan diakhiri dengan tanda titik koma ;.

Baris pertama #include <…> bukanlah pernyataan, sehingga tak diakhiri dengan tanda titik koma (;). Baris tersebut meminta kompiler

untuk menyertakan file yang namanya ada di antara tanda <…> dalam

proses kompilasi. File-file ini (berekstensi .h) berisi deklarasi fungsi

ataupun variable. File ini disebut header. File ini digunakan semacam

perpustakaan bagi pernyataan yang ada di tubuh program.

Penulisan #include merupakan salah satu jenis pengarah

praprosesor (preprocessor directive). Pengarah praprosesor ini dipakai

untuk membaca file yang di antaranya berisi deklarasi fungsi, definisi

konstanta dan beberapa file judul disediakan dalam C. File-file ini

mempunyai ciri yaitu namanya diakhiri dengan ekstensi .h (hexa).

(37)

agar membaca file bernama stdio.h saat pelaksanaan kompilasi.Bentuk

umum dari penulisan #include pada program adalah.

#include “namafile”

Bentuk pertama (#include <namafile>) mengisyaratkan bahwa

pencarian file dilakukan pada direktori khusus, yaitu direktori file

include. Sedangkan bentuk kedua (#include “namafile”) menyatakan

bahwa pencarian file dilakukan pertama kali pada direktori aktif tempat

program sumber dan seandainya tidak ditemukan pencarian akan

dilanjutkan pada direktori lainnya yang sesuai dengan perintah pada

sistem operasi.

2.3.1.2 Tipe Data

Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena

tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh

computer. Misalnya saja 5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang

berbeda tergantung tipe datanya. Jika 5 dan 2 bertipe integer maka akan

menghasilkan nilai 2, namun jika keduanya bertipe float maka akan

menghasilkan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan

membuat proses operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.

2.3.1.3 Konstanta

Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama

proses program berlangsung. Konstanta harus didefinisikan terlebih

(38)

karakter dan string. Contoh konstanta : 50; 13; 3.14; 4.50005; ‘A’;

‘BahasaC’.

2.3.1.4 Variabel

Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan

untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda

dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa

diubah-ubah sesuai kebutuhan. Nama dari suatu variabel dapat ditentukan

sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :

a. terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama

harus berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf

besar dan kecil dianggap berbeda,

b. tidak boleh mengandung spasi,

c. tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis

bawah (underscore),

d. panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.

2.3.1.5 Deklarasi

Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal

(identifier) dalam program. Identifier dapat berupa variabel, konstanta

dan fungsi. Berikut penjelasan dari deklarasi pada pemograman

(39)

a. Deklarasi Variabel

Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah: nama_tipe

nama_variabel; . Adapun contoh penggunaannya adalah sebagai

berikut ini.

int x; // Deklarasi x bertipe integer

b. Deklarasi Konstanta

Dalam bahasa C konstanta dideklarasikan menggunakan

preprocessor #define, contoh penulisannya.

#define PHI 3.14 #define nim “0111500382”.

c. Deklarasi Fungsi

Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat

diaktifkan atau dipanggil di manapun di dalam program. Fungsi dalam

bahasa C ada yang sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti

printf (), scanf (), getch () dan untuk menggunakannya tidak perlu

dideklarasikan.

Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi

yang dibuat oleh programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi

adalah :

Tipe_fungsi nama_fungsi(parameter_fungsi);

(40)

float luas_lingkaran(int jari); void tampil(); int tambah(int x, int

y);.

2.3.2 Pemograman Visual Studio Bahasa C# (Sharp)

C# adalah salah satu bahasa pemprograman intermediate yang digunakan

oleh programmer untuk membuat executable programs/ program yang dapat di

eksekusi. C# dapat memisahkan jarak antara aplikasi yang powerfull tapi

membingungkan seperti C++ dan sangat mudah sekali untuk digunakan , C#

memiliki extension .CS .

Sebelum menjalankan aplikasi yang dibuat dengan C# , kita memerlukan

common language runtime (CLR) untuk meng-eksekusi program yang di

generate dengan C#. Ini kita dapat dari .Net Framework yang dapat kita

download langsung dari situs Microsoft secara free atau otomatis terinstall ke

dalam komputer ketika menginstall aplikasi visual studio sebagai suatu syarat

standar pada prosedur penginstalan.

Berikut ini beberapa kelebihan C#, diantaranya adalah :

a. flexible: C# program dapat di eksekusi di mesin komputer sendiri atau

di transmiskan melalui web dan di eksekusi di komputer lainnya,

b. powerful: C# memiliki sekumpulan perintah yang sama dengan C++

yang kaya akan fitur yang lengkap tetapi dengan gaya bahasa yang lebih

diperhalus sehingga memudahkan penggunanya,

c. easier to use: C# memodifikasi perintah yang sepenuhnya sama dengan

(41)

dalam aplikasi, hal ini dapat mengurangi waktu kita dalam mencari

error,

d. visually oriented: The .NET library code yang digunakan oleh C#

menyediakan bantuan yang dibutuhkan untuk membuat tampilan yang

complicated dengan frames, dropdown, tabbed windows, group button,

scroll bar dan background image,

e. secure: Semua bahasa pemprograman yang digunakan untuk kebutuhan

internet mesti memiliki security yang benar-benar aman untuk

menghindari aksi kejahatan dari pihak lain seperti hacker, C# memiliki

segudang fitur untuk menanganinya.

2.4 Metode Pengukuran

Dalam metode pengukuran IC yang digunakan pada perangkat yang akan

dirancang menggunakan metode exhaustive test. Exhaustive test adalah teori

pengujian IC dengan memakai semua kombinasi masukan dicoba satu persatu sesuai

dengan tabel kebenaran. Jadi jika sebuah gerbang yang memiliki N masukkan, maka

IC akan diuji sebanyak 2� kombinasi masukkan. Metode ini tentunya lebih akurat,

namun dengan menggunakan semua masukan akan memakan waktu pengujian yang

lebih lama dan pemakaian kapasitas memori yang besar.

2.5 Pemilihan Komponen

Pemilihan jenis komponen dalam perancangan dan pembuatan suatu

perangkat elektronik mutlak dilakukan karena berdampak langsung pada tingkat

efisiensi dan efektifitas perangkat yang dibuat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

(42)

bentuk serta ukuran dimensi komponen, sampai budget/pengeluaran dana yang

digunakan. Sehingga pada perancangan dan pembuatan alat ukur IC ini, pemilihan

jenis komponen yang digunakan harus diperhatikan, agar hasil kinerja baik dari sisi

kualitas kinerja perangkat sampai jumlah pengeluaran dana yang diperuntukkan bagi

pembuatan perangkat alat ukur IC ini dapat ditekan seminimal mungkin.

2.5.1 Latar Belakang Pemilihan Komponen

Latar belakang perbandingan dan pemilihan jenis komponen yang

diuraikan pada bab ini dilakukan dengan cara membandingkan

komponen-komponen yang digunakan pada rangkaian sistem kontrol elektronik alat ukur

IC dengan beberapa komponen dari jenis yang sama namun berbeda dari sisi

spesifikasinya dan harga yang pada dasarnya mempengaruhi kinerja dari

komponen tersebut terhadap aplikasi alat ukur IC yang dibuat.

2.5.2 Pemilihan Jenis Mikrokontroler

Jenis mikrokontroler yang digunakan pada perangkat alat ukur IC ini

adalah mikrokotroler tipe ATmega32 dari keluarga AVR. Uraian mengenai

perbandingan jenis mikrokontroler ATmega32 bila dibandingkan dengan

(43)

Tabel 2.7 Uraian Perbandingan Jenis Mikrokontroler

Spesifikasi Jenis Komponen

ATmega8535 ATmega16 ATmega32

Flash 8 KB 16 KB 32 KB

RAM 0,5KB 1KB 2KB

I/O 32 32 32

PIN 40 40 40

Harga Rp 55.000 Rp 60.000 Rp 60.000

Berdasarkan uraian pada tabel 2.7 diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

jenis mikrokontroler ATmega32 lebih cocok digunakan, karena memiliki

kapasitas memori yang cukup sesuai kebutuhan, serta memiliki RAM yang

lebih besar sehingga mempengaruhi kecepatan akses data sementara pada

(44)

44

Perancangan dan realisasi sistem merupakan bagian yang penting dari seluruh

pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan yang baik dan dilakukan secara

sistematik akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam proses pembuatan alat

serta analisanya.

diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1.

USB to TTL

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Alat Ukur IC

Berikut uraian singkat tentang fungsi dari masing-masing bagian utama blok

diagram sistem alat ukur IC.

a. Masukan (Input)

Untuk bagian masukan (Input) terdapat 1 bagian perangkat yang

berfungsi untuk memberikan masukan bagi mikrokontroler sesuai

(45)

diukur untuk dapat mengetahui IC yang akan diukur itu baik atau tidak

baik. Adapun socket IC yang digunakan terdiri dari 20 pin.

b. Proses (Process)

Mikrokontroler ATmega32 digunakan sebagai perangkat kontrol utama

alat ukur IC. Mikrokontroler memproses setiap masukan dari masukan

pin IC yang akan diukur dan mengeksekusi perangkat output sesuai

dengan instruksi program yang diatur oleh pemrogram pada

mikrokontroler.

c. Komunikasi USB dan Sumber tegangan

USB to TTL berfungsi untuk mengkomunikasikan perangkat alat ukur IC

dengan komputer. Sehingga dapat berkomunikasi dengan baik untuk

mengirim data ataupun menerima data. Tetapi pada perancangan ini USB

to TTL difungsikan juga sebagai sumber tegangan ke bagian proses.

d. Keluaran (Output)

Bagian keluaran/output adalah bagian yang merupakan hasil eksekusi

perangkat dan bertindak sebagai hasil dari kinerja perangkat sesuai

keinginan perancang. Pada perancangan ini keluaran yang digunakan

adalah komputer. Komputer berfungsi sebagai visualisasi hasil

pengukuran IC yang akan diukur. Komunikasi USB digunakan sebagai

penghubung dari perangkat ke komputer. Pada PC juga nanti terdapat

(46)

3.2 Cara Kerja Sistem

Sistem alat bekerja dengan cara IC yang akan diukur diletakkan di dudukan IC

pada rangkaian mikokontroller dan dari rangkaian mikrokontroller dihubungkan ke

komputer menggunakan komunikasi serial USB. Pertama akan memilih daftar IC

yang akan diukur pada bagian aplikasi komputer didalam database terdapat

konfigurasi dari sebuah IC berupa jumlah pin, pin tegangan positif, pin ground,

jumlah gerbang, model gerbang, pin masukan dan pin keluaran. Data konfigurasi IC

inilah yang akan dikirimkan ke mikrokontroler, kemudian mikrokontroler akan

melakukan proses pencocokan data dan pengukuran. Ketika data hasil diperoleh akan

dikirim kembali ke aplikasi komputer kemudian tabel kebenaran IC hasil ukur akan

dibandingkan dengan tabel kebenaran yang ada pada database aplikasi komputer atau

data sebenarnya. Jika data hasil pengukuran sesuai dengan data yang ada di database,

maka IC dapat dikatakan bagus (OK). Tetapi jika berbeda data hasil pengukurannya

IC mengalami kerusakan, sehingga akan menampilkan pada layar komputer bagian

mana yang mengalami kerusakan atau gerbang yang rusak apabila IC memiliki

gerbang.

3.3 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan perangkat keras dalam ini terdiri dari perancangan rangkaian IC

yang akan diukur sebagai unit masukan, ATmega32 sebagai unit pemroses dan

komputer sebagai unit keluaran sebagai tampilan pengukuran IC. Berikut uraian dari

(47)

3.3.1 Perancangan Sistem Minimum ATmega32

Mikrokontroler ATmega32 digunakan sebagai unit pemroses utama dari

sistem perangkat alat ukur IC. ATmega32 bertugas memproses data dari setiap

pin IC yang akan diukur yang kemudian dikonversikan menjadi data biner,

yang selanjutnya hasil pemrosesan tersebut dikirimkan ke komputer

menggunakan peranti antarmuka USB. Agar mikrokontroler tersebut dapat

bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dibutuhkan suatu sistem minimum dari

mikrokontroler tersebut, yang terdiri dari beberapa rangkaian pasif penunjang.

Gambar 3.2 menunjukan sistem minimum mikrokontroler ATmega32.

Gambar 3.2 Skematik Sistem Minimum Mikrokontroler ATmega32

3.3.2 Perancangan Rangkaian Alat Ukur IC

Rangkaian Tester IC berfungsi sebagai masukan dimana digunakan

(48)

melakukanscanning pin-pin IC yang akan diukur untuk menginisialisasi pin

Vcc, pin Gnd, jumlah pin, jumlah gerbang, pin masukan dan pin keluaran.

Ketika hasil diperoleh tabel kebenarannya nantinya akan dibandingkan dengan

data yang ada di database pada aplikasi komputer sebagai acuan pengukuran

sebuah IC untuk mengetahui sebuah IC itu dikatakan baik atau mengalami

kerusakan. Jumlah pin IC yang akan digunakan pada perancangan ini

menggunakan 20 pin. Adapun konfigurasi rangkaian tester IC yang akan

dirancang sebagai berikut:

Gambar 3.3 Konfigurasi Rangkaian Yang Akan Diukur

(49)

3.4 Perancangan Perangkat Lunak Mikrokontroler (Firmware) VCC dan ground untuk IC yang

akan ujicoba.

Buat variabel index untuk melakukan looping sebanyak jumlah gerbang IC yang di test.

index <= jumlah gerbang? input biner yang ada untuk

jumlah input = 1.

Lakukan pengetesan gerbang IC sesuai dengan kombinasi input biner yang ada untuk

jumlah input = 2. input biner yang ada untuk

jumlah input = 3.

(50)

Perangkat lunak mikrokontroler (firmware) digunakan untuk mengatur

kerja dari mikrokontroler pada sistem tersebut agar dapat berjalan

sebagaimana mestinya. Perangkat lunak mikrokontroler dirancang

menggunakan bahasa pemograman tingkat tinggi, yaitu bahasa C. Dengan

menggunakan program aplikasi codevisionAVR yang merupakan aplikasi yang

khusus digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak untuk

mikrokontroler keluarga AVR ATmega dan dengan bantuan compiler

khazama programmer sebagai toolkit-nya, maka pembuatan program

aplikasipun dapat dengan baik dikerjakan.

3.5 Flowchart Aplikasi Yang Dirancang Pada Komputer

(51)

3.6 Perancangan Program Aplikasi Komputer (Software)

Pada perancangan program aplikasi komputer, digunakan Visual Studio yang

merupakan IDE (Integrated Development Environment) produk dari perusahaan

ternama Microsoft yang memang biasa diguanakan untuk perancangan aplikasi

komputer berbasis GUI (Graphical User Interface). Pada IDE visual studio terdapat

beberapa bahasa pemograman yang dapat digunakan seperti : Visual C++, Visual C,

Visual C# (C Sharp), Visual Basic, Visual J#, dan Visual F#. Namun untuk

pengerjaan tugas akhir ini bahasa pemograman yang akan digunakan adalah bahasa

pemograman Visual C# (C Sharp), karena bahasa pemograman tersebut telah bersifat

OOP (Object Oriented Program) sehingga program dapat dibuat lebih fleksibel.

Begitu juga nantinya aplikasi akan terhubung dengan sebuah database sqlite sebagai

penyimpanan daftar data konfigurasi IC yang akan diukur seperti id IC, nama,

jumlah pin, pin vcc, pin gnd, jumlah gerbang, model gerbang, pin masukan, pin

keluaran dan tabel kebenaran. Adapun tampilan aplikasi yang dirancang untuk alat

ukur IC ini sebagai berikut.

(52)

Gambar 3.8 Tampilan Aplikasi Untuk Melakukan Pengukuran IC

Tabel 3.1 Tools Yang Dipergunakan Pada Aplikasi Komputer

No Tools Nama Properti Keterangan

Aplikasi, Database IC dan

Pengukuran.

2. Text Box textBox1 - Textbox ini digunakan untuk kolom

pencarian jenis IC yang sudah terdaftar di database.

3. Data Grid

Data gridview berfungsi untuk

menampilkan konfigurasi dari sebuah IC berupa : id, nama, tipe, jumlah pin, pin vcc, pin gnd, jumlah gerbang,

penambahan atau perubahan tipe IC di

(53)

6. Text Box textBox4 - Textbox ini berfungsi untuk kolom penambahan atau perubahan jumlah pin IC di database.

penambahan atau perubahan jumlah gerbang IC di database.

10. Text Box textBox8 - Textbox ini berfungsi untuk kolom

penambahan atau perubahan

konfigurasi gerbang di database.

11. Text Box textBox9 - Textbox ini berfungsi untuk kolom

penambahan atau perubahan pin

masukan IC di database.

12. Text Box textBox10 - Textbox ini berfungsi untuk kolom

penambahan atau perubahan pin keluaran IC di database.

13. Text Box textBox11 - Textbox ini berfungsi untuk kolom

penambahan atau perubahan tabel

kebenaran IC di database.

14. Button Button1 - Tombol ini berfungsi untuk

melakukan tambah data daftar IC pada

database.

15. Button Button2 - Tombol ini berfungsi untuk

melakukan penyimpanan data daftar IC jika sudah melakukan penambahan pada kolom konfigurasi pin IC pada

database.

16. Button Button3 - Tombol ini berfungsi untuk

melakukan pembaharuan data daftar Ic jika pada kolom konfigurasi pin IC

(54)

17. Button Button4 - Tombol ini berfungsi untuk melakukan penghapusan data daftar

IC pada database.

menghubungkan koneksi port usb.

21. Button buttonDis

pencarian daftar IC yang akan diukur.

23. Data Grid

Datagridview berfungsi untuk

menampilkan konfigurasi dari sebuah IC berupa : id, nama, type, jumlahpin, pin vcc, pin gnd, jumlah gerbang,

keluaran monitor serial yang diambil dari mikrokontroller.

25. Button buttonCle

ar

Text : clear Tombol ini berfungsi untuk

membersihkan data yang ditampilkan

monitoring hasil pengukuran yang dilakukan mikrokontroller.

26. Button buttonStar

tTest

Text : Memulai

Tombol ini berfungsi untuk memulai melakukan pengukuran IC yang sudah dipilih.

27. Button Button1 Text :

IC74157

(55)

28. Button Button2 Text : IC74595

Tombol ini berfungsi untuk memulai melakukan pengukuran IC tipe 74595.

29 Button Button1 Browser

PDF

Tombol ini berfungsi untuk

menampilkan file PDF bagian bagian

(56)

56

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi

pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

secara keseluruhan dan melakukan uji coba terhadap aplikasi alat yang diharapkan

dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

analisis terhadap aplikasi hasil pengukuran tersebut.

4.1 Pengujian dan Analisis Sistem

Pengujian dan analisis sistem ini bertujuan untuk mengetahui sistem kerja dari

setiap komponen masukan, proses dan keluaran apakah dapat berjalan sesuai target

yang diharapkan. Hal ini meliputi pengujian terhadap parameter tegangan masukan

untuk kinerja komponen, respons keluaran tegangan atau level logika yang dihasilkan

sesuai aplikasi komponen, serta hasil analisis kinerja komponen berdasarkan

rancangan kinerja sistem alat ukur IC berbasis mikrokontroler ATmega32.

4.1.1 Pengujian dan Analisis Mikrokontroler ATmega32

Pengujian terhadap rangkaian sistem minimum mikrokontroler

ATmega32 bertujuan untuk mengetahui parameter tegangan keluaran dan

masukan apabila mikrokontroler (IC) diberi program. Pengujian dilakukan

dengan cara memberi catu daya 5 VDC ke IC mikrokontroler ATmega32

(57)

mikrokontroler ATmega32 adalah program dalam bahasa c. Perintah program

ini digunakan untuk menghidupkan LED. Berikut contoh programnya.

#include <mega32.h>

Set perintah program diatas bertujuan untuk menghidupkan LED yang

terpasang pada port C dari mikrokontroler ATmega32. Pada program LED

menyala, diperlukan deklarasi register dan delay untuk mikrokontroler

ATamega32. Setelah mendeklarasi register, maka program akan masuk

kedalam program utama. Didalam program utama, terdapat variabel karakter

yang berfungsi untuk menyimpan data angka 0x000. Data 0x00 digunakan

untuk menyalakan LED karena LED dipasang pada common anoda data

tersebut akan dikeluarkan oleh mikrokontroler dengan menggunakan portC

sebagai output dengan DDRC=0xFF. Instruksi while merupakan instruksi

perulangan, sehingga mikrokontroler akan mengeluarkan data yang disimpan

oleh variabel karakter secara terus menerus.

4.1.2 Pengujian dan Analisis Komunikasi USB

Pengujian komunikasi serial USB menggunakan modul USB to TTL ini

dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah komunikasi antara

mikrokontroler ATmega32 yang digunakan sebagai perangkat utama alat ukur

(58)

dengan baik atau tidak, hal ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh

saat mikrokontroler ATmega32 digunakan untuk berkomunikasi dengan

komputer menggunakan komunikasi dengan modul USB to TTL.

Pengujian ini dilakukan menggunakan program hercules yang dapat

diperoleh secara gratis dan dipasang pada komputer. Mikrokontroler

ATmega32 akan diprogram untuk berkomunikasi dengan Personal Computer

(PC) melalui komunikasi USB to TTL dan hasil komunikasi berupa pengiriman

karakter dari hercules akan dikirim keperangkat ATmega32. Mikrokontroler

ATmega32 akan berperan mengirim kembali data yang diterima tadi ke

hercules menggunakan kode ASCII (American Standard Code for Information

Interchange). Pada pengujian ini akan dikirimkan karakter huruf ‘aaa’ dari

aplikasi hercules dikirim ke mikrokrontroler, kemudian akan merespon dat

yang diterima sehingga nantinya dikirim kembali ke aplikasi hercules tersebut.

Gambar 4.1 dan 4.2 dibawah ini menampilkan listing program serta hasil

pengujian pengiriman data dengan komunikasi serial antara mikrokontroler

ATMEGA32 dengan aplikasi hercules. Baudrate yang digunakan pada

pengujian ini menggunakan 9600.

(59)

Gambar 4.2 Tampilan Hasil Pengujian Komunikasi Serial USB

Dengan Hercules

Dari hasil pengujian yang dilakukan, komunikasi antara mikrokontroler

ATmega32 dengan Personal Computer (PC) melalui program hercules berjalan

dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tampilan huruf ‘aaa’ secara bolak-balik

dikirim dari hercules ke mikrokontroler dan mikrokontroler mengirim kembali

ke tampilan hercules. Dengan demikian, mikrokontroler ATmega32 dan

rangkaian komunikasi USB to TTL yang telah dibuat dapat digunakan pada

rangkaian sistem komunikasi data alat ukur berbasis mikrokontroler

(60)

4.1.3 Pengujian dan Analisis Gerbang XOR

Dalam pengujian ini menggunakan gerbang logika XOR contoh IC

yaitu IC tipe 7486. Dalam sebuah IC ini terdapat 4 buah gerbang. XOR akan

memberikan keluaran logika “1”, jika masukannya memberikan keadaan

yang berbeda. Dan jika masukannya memberikan keadaan yang sama, maka

keluarannya akan memberikan logika “0”.

Tabel 4.1. Tabel Kebenaran Gerbang XOR Tipe IC 7486

Masukan Keluaran

A B Y

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan tabel kebenaran dari gerbang

logika XOR yang sebenarnya dan inilah yang menjadi acuan untuk melakukan

pengukuran membandingkan data yang sebenarnya dengan data yang akan

diukur. Ketika data diperoleh dengan hasil yang sama maka sebuah IC

tersebut dapat dikatakan dengan baik dan sebaliknya ketika data yang

diperoleh berbeda dengan hasil tabel sesungguhnya maka IC dapat dikatakan

mengalami kerusakan/tidak baik lagi. Berikut pengukuran sebuah IC 7486

Gambar

Gambar 2.2 Struktur IC 7408
Gambar 2.4. Struktur IC 7432
Gambar 2.6 Struktur gerbang NOT
Gambar 2.8 Struktur gerbang NAND
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dilakukan untuk menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dengan kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon anggaran, prakiraan maju yang telah disetujui pada tahun

Lantaran jika mengambil kesalahan bertindak maka akan mendapat konsekuensi yang berakibat pada pengurangan poin.. Sehingga calon mahasiswa bisa bertindak lebih

(2001), hal ini disebabkan oleh : 1) belum semua program yang dilakukan pemerintah sampai pada peternak. Seandainyapun sampai, peternak tidak mengaplikasikannya,

Source: OECD, Services Trade Restrictiveness Index

Dalam upaya tersebut, melalui karya Skripsi Penciptaan ini penulis mengangkat salah satu tarian tradisional khas Jawa Barat “ Jaipong ” yang dituangkan ke dalam bentuk

Kendala yang Dialami Siswa Selama Pembelajaran dengan.. Model Project Based Learning Bermuatan Nilai

Bin Packing Problem merupakan permasalahan kombinatorial yang termasuk kedalam NP-Complete ( non- deterministic polynomial complete ) yang menggambarkan bagaimana

Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman, begitu pula dengan mode berpakaian perempuan, khususnya dalam penggunaan